bab iii metode penelitian a. lokasi dan waktu penelitian 1...
TRANSCRIPT
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas iniakan dilaksanakan di SDN Nagrak I Kecamatan
Buahdua Kabupaten Sumedang, karena masih membutuhkan solusi dan inovasi
pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan untuk meningkatkan hasil belajar
kemampuan gerak dasar lari sprint siswa. Penentuan lokasi ini diharapkan mampu
memberi kemudahan khususnya menyangkut pengenalan lingkungan yang
berhubungan dengan siswa sebagai subyek penelitian atau menyangkut petugas
yang akan membantu dalam kelancaran kegiatan ini.
Gambar 3.1
Denah SDN Nagrak I
Berdasarkan gambar 3.1 bisa diketahui bahwa di SDN Nagrak 1 terdapat
beberapa ruangan diantaranya memiliki satu ruang kepala sekolah, satu ruang
guru, satu lapangan, satu ruang perpus dan olahraga, satu gudang, empat WC dan
enam ruangan kelas (kelas I-VI).
40
2. Waktu Penelitian
Direncanakan waktu penelitian yang dilakukan oleh
penelititerhadappenggunaan media puzzle untuk meningkatkan pembelajaran
gerak dasar lari sprint 60 meter di kelas V SDN Nagrak I, Kecamatan Buahdua
Kabupaten Sumedang ini,yaitudilaksanakan dalam waktu lima bulan dari bulan
Februari sampai bulan Juni 2014.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
Berdasarkan tabel 3.1 dapat dijelaskan bahwapenelitian ini memerlukan
waktu yang relatif lama yaitu selama kurang lebih lima bulan. Penelitian ini
dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran, maka penelitian ini akan
dilakukan sebagai upaya perbaikan hingga permasalahan dalam penelitian ini
dapat mencapai target. Jika belum tercapai maka perlu dilakukan berulang-ulang
hingga target tersebut tercapai.
3. Keadaan Siswa dan Guru
a) Keadaan Siswa
Keadaan siswa pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Nagrak I
Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2013/2014. Rinciannya
sebagai berikut.
No Deskripsi
Kegiatan
Bulan (minggu ke)
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Penyusunan
Proposal
2 Seminar
Proposal
3 Revisi
Proposal
4 Pelaksanaan
Penelitian
5 Pengolahan
dananalisis
data
6 Penyusunan
laporan
penelitian
7 Sidang Skripsi
41
Tabel 3.2
Daftar Siswa SDN Nagrak I
No Kelas Banyak Siswa Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 I 7 11 18
2 II 7 9 16
3 III 8 3 11
4 IV 10 3 13
5 V 9 8 17
6 VI 12 9 21
Jumlah 53 43 96
Berdasarkan tabel 3.2 daftar siswa SDN Nagrak I yang berjumlah 17siswa
yang terdiri 9 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan, namun jumlah keseluruhan
SDN Nagrak I berjumlah 96 siswa yang terdiri dari 53 laki-laki dan 43 orang
perempuan.
b) Keadaan Guru
Tabel 3.3
Daftar Tenaga Pengajar SDN Nagrak I
Berdasarkan tabel 3.3 daftar tenaga pengajar SDNNagrak I Kecamatan
Buahdua Kabupaten Sumedang mempunyai tenaga pengajar sebanyak 12 orang,
No Nama NIP Gol Jabatan Status
1 Nono Supriatna, S.Pd SD 196012121982041008 IV/a Kepala Sekolah PNS
2 Danu Rustama, A.Ma.Pd 195603231975121001 IV/a Guru Kelas PNS
3 Utay Kosasih, S.Pd 196311151984101004 IV/a Guru Penjas PNS
4 Eem Karyati, S.Pd. Sd 196403151987032018 IV/a Guru Kelas PNS
5 Narsih Erli Marliah, S.Pd, SD 196606181991032005 III/d Guru Kelas PNS
6 Sukmayati, S.Pd 196601211994032003 III/c Guru Kelas PNS
7 Cicin Supriatin, S.Pd 196601211994032008 III/c Guru Kelas PNS
8 Karsa 197206171982021001 II/b Penjaga Sekolah PNS
9 Anto Soesanto, S.Pd - - Guru Kelas SUKWAN
10 Pepen Supena - - Penjaga Sekolah SUKWAN
11 Lilis Anih Suryani, S.Pd. I - - PAI SUKWAN
12 Tri Octavia Yuliana, S.Pd - - Bahasa Inggris SUKWAN
42
yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil sebanyak 8 orang dan Sukwan sebanyak 4
orang. Selain itu terdapat 2 orang penjaga.
B. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Nagrak I Kecamatan
Buahdua Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2013/2014.Alasan dijadikan
subjek penelitian yaituberdasarkan hasil observasi awal siswa pada pembelajaran
lari jarak pendek (sprint), menunjukan aktivitas dan hasil belajar siswa yang
ternyata masih dibawah KKM sekolah, siswa sebagian besar masih kurang
mampu melakukan gerak dasar lari jarak pendek (sprint) dengan benar.
Berdasarkan observasi tersebut, maka diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan
kemampuan gerak dasar lari jarak pendek (sprint) melalui penggunaan media
puzzle. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan daftar siswa kelas V SDN Nagrak I.
Tabel 3.4
Daftar Siswa Kelas V SDN Nagrak I
No Nama Siswa Laki-laki Perempuan
1 Teten H √
2 M. Fahrizal √
3 Yuliana Agus √
4 Febby √
5 Dhevia √
6 Anisa Nur √
7 Yoga P √
8 Saifulloh √
9 Iin Suhartini √
10 Reza G √
11 Ismi M √
12 Ray M √
13 Ai Sherly √
14 Aziz Azmi √
15 Nita A √
16 Rita Sri M √
17 Dede Agus √
Jumlah 9 8
Berdasarkan tabel 3.4 di atas, siswa kelas V SDN Nagrak I terdiri dari 17
siswa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 9 orang dan perempuan 8 orang.
43
C. Definisi Operasional
1. Media Puzzle adalah sarana yang digunakan dalam penyampaian materi
pelajaran dari guru kepada siswa berupa potongan-potongan gambar yang
harus disusun siswa sehingga mampu mengasah otak siswa.
2. Gerak dasar merupakan suatu gerakan baku dalam sebuah permainan atau
olahraga yang nantinya akan menjadi sebuah gerakan utuh dalam suatu
rangkaian gerakan. Gerak tersebut menentukan suatu rangkaian gerakan
yang sempurna.
3. Lari Sprint adalah berlari secepat mungkin dan kecepatan maksimal
dengan memperhatikan teknik dalam melakukannya.
D. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (PTK).Menurut Suherman (2013: 59), mengemukakan bahwa
“penelitian tindakan kelas (classroom action research) merupakan suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu
agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara
lebih professional”. Menurut Sumadayo, (2013: 21) mengemukakan tiga
pengertian PTK sebagai berikut.
a. Penelitian ialah suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh
data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal
yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan ialah menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian
siklus kegiatan untuk siswa.
c. Kelas ialah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Penelitian ini beranjak dari permasalahan yang secara nyata dalam praktek
pembelajaran yang dihadapi guru dan siswa.Sehingga penulis berupaya untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran pada materi lari jarak
44
pendek (sprint), terutama untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar siswa
dalam melakukan lari jarak pendek (sprint).
Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan proses dan hasil pembelajaran. Menurut Sumadayo (2013: 23),
dengan kata lain tujuan PTK dapat dirumuskan sebagai berikut:
a) Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang
dilaksanakan guru demi terciptanya tujuan pembelajaran.
b) Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru.
c) Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah
pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu.
d) Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan
masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi
siswa da kelas yang diajarnya.
e) Mengeksplorasi membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi
pembelajaran (misalnya ; pendekatan, metode, strategi, dan media). Yang
dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil
pembelajaran.
f) Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan
inovatif guru.
g) Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis
penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas,
bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.
Penelitian dilaksanakan pada waktu proses pembelajaran berlangsung,
dengan demikian proses akan digambarkan dengan jelas dan rinci melalui
penggunaan kata-kata. Penggunaan metode kualitatif sangat sesuai untuk proses
pembelaaran, karena yang dijadikan obyek penelitian di dalam proses
pembelajaran adalah siswa. Adapun peneliti ialah orang yang mengumpulkaan
data dari obyek yang dijadikan alat pengumpul data utama.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka penulis dapat simpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang dilakukan di
kelas atau di lapangan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran bagi guru dan siswa. Dengan demikian, maka penulis melakukan
kegiatan penelitian tindakan kelas sebagai upaya untuk meningkatan kemampuan
45
gerak dasar lari jarak pendek melalui media puzzle di SDN Nagrak I Kecamatan
Buahdua Kabupaten Sumedang.
2. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas bukan penelitian eksperimental yang dilakukan di
laboratorium, tetapi merupakan penelitian yang bersifat praktis dan berdasarkan
permasalahan keseharian di Sekolah Dasar. Dalam PTK, peneliti tidak bertindak
sebagai penonton mengenai apa yang dilakukan guru terhadap siswanya. Dalam
hal ini siswa tidak diperlakukan sebagai obyek yang dikenai tindakan dan guru
sebagai pelaku dan pengumpul informasi atau data, akan tetapi siswa
dimungkinkan secara aktif berperan dalam melaksanakan tindakan.
Menurut Samadayo (2013: 39), ada beberapa ahli yang mengemukakan
model penelitian tindakan, diantaranya ialah
a) Model Kurt Lewin
Konsep pokok penelitian tindakan Model Kurt Lewin terdiri dari empat
komponen, yaitu : a) perencanaan (planning), b) tindakan (acting), c)
pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Dapat digambarkan sebagai
berikut.
Acting
Planning Observing
Reflecting
Gambar 3.2
Model Kurt Lewin
b) Model Kemis dan Mc. Taggart
Hampir sama dengan model Kurt Lewin, yaitu keempat komponen meliputi :
a) perencanaan (planning), b) aksi/ tindakan (acting), c) pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting). Hanya saja pada model ini, setelah
46
dilakukan refleksi, maka diikuti dengan perencanaan ulang yang dilaksanakan
dalam bentuk siklus tersendiri.
c) Model John Elliot
Model ini lebih terperinci dari kedua model sebelumnya. Karena dalam setiap
siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi, yaitu antara tiga sampai lima
aksi (tindakan).
Dari beberapa model yang dikemukakan di atas, maka dalam penelitian ini
peneliti menggunakan Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart, karena model ini
menggunakan siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan, semakin
lama diharapkan semakin meningkat perubahan dalam pencapaian hasil. Berikut
ini adalah gambar model alur siklus bisa dilihat dihalaman berikutnya
Gambar 3.3
Alur Pelaksanaan Tahapan Siklus PTK
Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2009 : 66)
PLAN
PLAN A
CTION
A C T
observer
Ref Lec tion
PLAN
PLAN
ACTION
A C T N
OBSERVE
Ref Lec tion
47
Dari gambar di atas, terlihat bahwa penelitian tindakan diawali dengan
tindakan (planing), penerapan tindakan (action), observasi, dan refleksi
(reflection), lebih jelasnya dijelaskan sebagai berikut.
a) Perencanaan tindakan (planing) yaitu rencana tindakan yang akan dilaksanakan
untuk memperbaiki, meningkatkan, atau perubahan perilaku sebagai solusi
dalam pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek (sprint).
b) Penerapan tindakan (action) yaitu sesuatu yang akan dilakukan oleh peneliti
sebagai upaya perbaikan, perubahan, dan peningkatan yang ingin dicapai
terhadap pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek (sprint) melaui
penggunaan media puzzle.
c) Kegiatan observasi yaitu aktivitas mengamati proses dan hasil dari suatu
tindakan yaitu penggunaan media puzzle pada materi gerak dasar lari jarak
pendek (sprint) yang telah dilakukan dan mencatat hal-hal yang terjadi selama
pelaksanaan tindakan berlangsung oleh observer dengan pelaksana tindakan.
d) Tahapan akhir yaitu refleksi (reflection), suatu kegiatan mengkaji, dan melihat
dan mempertimbangkan hasil dari suatu tindakan. Jika hasil refleksi
menunjukan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan, maka rencana
tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan dengan
cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya, yaitu
mengenai penggunaan media puzzle pada materi gerak dasar lari jarak pendek
(sprint).Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan
secara optimal.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah berbentuk
siklusyangterdiri daritigasiklus dan alokasi waktu setiap pertemuan yaitu 2 x
35 menit (2 jam pelajaran). Tiap siklus akan dilaksanakan jika dalam
pembelajaran belum terlihat adanya perubahan ke arah peningkatan hasil yang
diharapkan.Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: a.perencanaan, b.
pelaksanaan tindakan, c. observasi, dan d. refleksi. Adapun pelaksanaan setiap
48
siklus pada pembelajaran lari jarak pendek (sprint) dengan menggunakan media
puzzle adalah sebagai berikut.
1. Tahapan Perencanaan Tindakan
Setelah mendapat persetujuan dari semua pihak, kepala sekolah dan rekan-
rekan guru, selanjutnya diakukan observasi langsung terhadap pelaksanaan
pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek (sprint) di kelas V SDN Nagrak I,
guna mendapatkan data awal sebagai masalah penelitian, setelah ditemukan
permasalahan menunjukkan bahwa sebahagian besar siswa kurang mampu dalam
melakukan gerak dasar lari jarak pendek (sprint).Dikarenakan faktor guru dalam
menerapkan metode dan strategi pembelajaran kurang tepat.
Oleh karena itu untuk menanggulangi masalah ini maka dilakukan terlebih
dahulu menganalisis kurikulum pendidikan jasmani yang terdapat di dalam
silabus, terutama tentang lari jarak pendek. Selanjutnya dibuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan penggunaan media puzzle pada materi
lari jarak pendek (sprint).
Rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dituangkan dalam tiga
siklus diantaranya :
a. Siklus I, dalam kegiatan siklus ini yaitu memperbaiki permasalahan yang
muncul dalam pembelajaran dengan menerapkan penggunaan media puzzle
pada pembelajaran lari jarak pendek (sprint).
Langkah-langkah perencanaan dalam siklus I, sebagai berikut.
1) Mengobservasi awal pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek (sprint) untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan start, lari dan finis.
2) Menyiapkan instrumen, dan media puzzle tokoh atlit Indonesiayang akan
digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran.
3) Menyiapkan lembar observasi, untuk mengamati perencanaan dankinerja guru,
aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
4) Menyusun indikator keberhasilan proses maupun hasil pembelajaran.
b. Siklus II, bertujuan untuk memperbaiki permasalahan yang muncul pada
pelaksanaan pembelajaran siklus I.
49
Langkah-langkah perencanaan siklus II, sebagai berikut.
1) Membuat skenario pembelajaran guna meningkatkan atau memperbaiki
kekurangan yang terjadi pada siklus I.
2) Menyiapkan instrument dan media pembelajaranpuzzle tokoh atlit Indonesia.
3) Menyiapkan lembar observasi, untuk mengamati perencanaan dan kinerja guru,
aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
c. Siklus III, bertujuan untuk memperbaiki permasalahan yang muncul pada
perbaikan pembelajaran yang terjadi pada siklus II. Dengan demikian pada
siklus III semua permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran
sebelumnya dapat diperbaiki atau lebih ditingkatkan sehingga dapat mencapai
hasil yang diharapkan.
Langkah-langkah kegiatan perencanaan pada siklus III, sebagai berikut.
1) Membuat skenario pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek (sprint) untuk
meningkatkan pembelajaran.
2) Menyiapkan intrumen, dan media pembelajaran puzzle tokoh atlit Indonesia
yang akan digunakan.
3) Menyiapkan lembar observasi, untuk mengamati perencanaan dan kinerja guru,
serta aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan ini kegiatan yang dilaksanakan yaitu tahapan-
tahapan yang sudah direncanakan di dalam proses pembelajaran yang sebenarnya,
sebagai berikut.
a. Kegiatan awal (± 10 menit)
1) Mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pembelajaran lari
jarak pendek (sprint), terutama media puzzle itu sendiri.
2) Guru mengkondisikan siswa secara klasikal dibariskan menjadi 4 syaf
3) Guru dan siswa berdo’a bersama
4) Guru mengecek kehadiran siswa
5) Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi yang akan disampaikan
dengan kehidupan sehari-hari.
50
6) Melakukan gerakan pemanasan statis dan dinamis dengan hitungan 2x8 yang di
komandoi oleh guru.
b. Kegiatan Inti (± 50 menit)
1) Pada siklus I peneliti melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang
telah dibuat, pada siklus Isiswa melakukan pembelajaran gerak dasarlari jarak
pendek (sprint)60 meter melaui media puzzle dengan cara siswa berlari sejauh
60 meter untuk mengambil puzzle kemudia kembali lagi untuk menyusun
puzzle.Sebelumnya guru mencontohkan teknik gerak dasar lari jarak pendek
(sprint)yang terdiri dari start gaya jongkok, lari, dan finish kepada siswa untuk
kemudian siswa melakukannya secara berkelompok.
2) Pada siklus II peneliti melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang
telah dibuat, pada siklus II siswa melakukan pembelajaran gerak dasarlari jarak
pendek (sprint)60 meter melaui media puzzle dengan cara siswa berlari sejauh
30 meter untuk mengambil puzzle kemudia kembali lagi untuk menyusun
puzzle.Sebelumnya guru mencontohkan teknik gerak dasar lari jarak pendek
(sprint)yang terdiri dari start gaya jongkok, lari, dan finish kepada siswa untuk
kemudian siswa melakukannya secara berkelompok.
3) Pada siklus III peneliti melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang
telah dibuat, dimana pada siklus III siswa melakukan pembelajaran gerak
dasarlari jarak pendek (sprint)60 meter melaui media puzzle dengan cara siswa
berlari sejauh 60 meter dengan memegang puzzle dari garis star menuju garis
finish untuk menyusun puzzle. Sebelumnya guru mencontohkan teknik gerak
dasar lari jarak pendek (sprint)yang terdiri dari start gaya jongkok, lari, dan
finish kepada siswa untuk kemudian siswa melakukannya secara berkelompok.
c. Kegiatan Akhir (± 10 menit)
1) Setelah pembelajaran berakhir, peneliti mencatat segala bentuk kegiatan,
kejadian, kendala yang muncul selama proses pembelajaran ke dalam lembar
observasi yang telah disiapkan.
2) Guru melaksanakan evaluasi berupa tes lari sprint terhadap siswa.
3) Siswa duduk rileks sambil mendengarkan penjelasan guru
mengenaipembelajaran yang telah dilakukan.
51
4) Guru memimpin do’a dan mengakhiri pembelajaran.
3. Tahapan Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan
berlangsung yang pada dasarnya merupakan kegiatan mengamati seluruh aktivitas
selama proses pembelajaran berlangsung dengan fokus yang diamati seperti
kinerja guru dan aktivitas siswa. Untuk mengetahui hal tersebut terdapat alat
bantu yang digunakan oleh observer yaitu, format perencanaan pembelajaran,
kinerja guru, aktivitas siswa serta lembar catatan lapangan yang berisi objek yang
perlu mendapat perhatian khusus selama pengamatan dilakukan.
Observasi dilaksanakan bertujuan untuk mengumpulkan data tentang
kesulitan,kemajuan, kelebihan dan kekurangan, serta hasil maupun dampak
yangtimbul selama proses pembelajaran berlangsung, baik yang dialami oleh
siswa maupun guru.Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Dengan dilaksanakan observasi, data selama proses pembelajaran berlasung
dapat dikumpulkan. Data tersebut mencakup segala sesuatu yang terjadi pada
waktu proses pembelajaran dapat teramati secara keseluruhan, sesuai dengan
format observasi yang telah ditentukan.
4. TahapanAnalisis dan Refleksi
Langkah ini merupakan kegiatan analisis yaitu melihat data hasil kegiatan
setiap siklus, kemudian sistesis yaitu menelaah kembali dan memeriksa
keseluruhan data yang diperoleh, kemudian interpretasi yaitu pemberian makna
terhadap data yang disajikan dalam representase grafik atau tabel, dan kegiatan
eksplanasi yaitu penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari
pelaksanaan tindakan. Setiap informasi yang didapatkan akan dikaji dan dipahami
bersama oleh praktisi, peneliti, dan observer. Informasi yang terkumpul perlu
diuraikan, dicari kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan
dengan pengalaman sebelumnya, dikaitkan dengan teori tertentu serta hasil
penelitian yang relevan.
52
Refleksi merupakan suatu kegiatan yang penting dalam suatu
penelitian.Refleksi merupakan kegiatan akhir dari penelitian yakni peneliti
mengkaji, menganalisis semua informasi yang didapat selama proses
pembelajaran serta mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari pelaksanaan
tindakan dari berbagai kriteria.
Hasil tahap refleksi ini dijadikan sumber dalam melakukan tindakan
selanjutnya, baik pada tindakan pertama maupun pada tindakan
selanjutnya.Kegiatan yang dilakukan pada saat merefleksi, yaitu melakukan
analisis, dan mengevaluasi data yang diperoleh melalui kegiatan observasi, serta
merencanakan tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki tindakan yang
belum mencapai tujuan pembelajaran.Adapun kegiatan refleksi dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
a. Mengecek kelengkapan data yang diperoleh selama proses pembelajaran.
Data yang diperoleh yaitu dari hasil lembar pengamatan observasi kinerja
guru dan aktivitas siswa, hasil wawancara guru dan siswa, serta evaluasi hasil
belajar siswa sesuai format penilaian lari sprint.
b. Mendiskusikan dan menginterpretasikan data yang diperoleh.
Penyusunan kembali rencana tindakan yang dirumuskan dalam skenario
pembelajaran dengan mengacu pada hasil analisis data proses dan hasil dari
tindakan yang telah dilakukan.
Tahapan itu dilaksanakan setelah melakukan observasi awal guna
memperoleh gambaran mengenai karakteristik aktivitas belajar siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaranpenjas khususnya materi gerak dasar lari jarak
pendek (sprint) 60 meter.
F. Langkah-langkah Pembelajaran Setiap Siklus
1. Siklus I
a. Perencanaan
Materi pembelajaran disesuaikan dengan program pengajaran penjas yang
telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan pengajaran atau rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan penekanan perilaku guru pada penerapan
53
strategi motivasi siswa berlatih yang berorientasi pada kunci keberhasilan.
Dimana dalam siklus I peneliti merencanakan penggunaan media puzzle pada lari
jarak pendek (sprint) dengan jarak 60 meter bolak-balik.
b. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario
pembelajaran) yang telah di tetapkan pada siklus I. Berikut penjelasannya
Siklus I
Gambar 3.4
Alur pembelajaran Siklus I
Keterangan :
X = Siswa = Media puzzle
O = Guru = Garis start
---------------= Arah Lari siswa
= Meja Tempat menyusun puzzle= Garis finish
Cara Bermain Siklus I :
a) Siswa dibagi ke ke dalam 2 kelompok A dan B, dimana kelompok A siswa
dengan nomor absen ganjil, sedangkan kelompok B siswa dengan nomor
absen genap.
b) Siswa XA dan XBadalah siswa paling pertama yang melakukan lari sprint
c) Siswa harus dimulai dengan gerakan start jongkok dan berlari saat aba-aba
dari guru.
d) Siswa akan berlari sejauh 60 meter untuk mengambil satu kepingan puzzle,
lalu kembali lagi berlari sejauh 60 meter menuju garis finis.
e) Potongan puzzle disimpan di meja yang telah disediakan.
f) Dilanjutkan oleh siswa berikutnya yang sudah bersiap start jongkok, dan
mulai berlari ketika teman yang pertama sudah melewati garis finis.
P
O
54
g) Siswa yang sudah mencapai finis harus segera menyusun potongan puzzle
yang sudah terkumpul.
h) Begitu seterusnya sampai potongan puzzle habis. Jumlah potongan puzzle
disesuaikan dengan jumlah anggota tiap kelompok.
Pada saat perlombaan berlangsung, guru mengamati anak untuk bahan
evaluasi.
c. Observasi
Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi perilaku siswa dan
guru penjas pada pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek (sprint) melaui
media puzzle sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan pada siklus I. Dimana
peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap aktivitas siswa dan
kinerja guru, yaitu melalui IPKG 1 yaitu untuk menilai perencanaan pembelajaran
yang dibuat oleh guru, IPKG 2 untuk menilai pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru serta lembar observasi aktivitas siswa untuk mengamati
aktivitas siswa.
d. Refleksi
Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan
proses dan hasil pada siklus I mengenai pembelajaran lari sprint melalui media
puzzle, evaluasi dilakukan antara guru, peneliti dan pihak lain yang terkait, guru
memberikan masukan untuk menyempurnakan tindakan pembelajaran lari sprint
melalui media puzzleselanjutnya yang akan dilaksanakan di siklus-siklus
berikutnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan refleksi siklus I materi pembelajaran disesuaikan dengan
program pengajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan
pengajaran dengan penekanan perilaku guru pada penerapan strategi motivasi
siswa berlatih yang berorientasi pada kunci keberhasilan. Dimana dalam siklus II
55
peneliti merencanakan penggunaan media puzzle pada lari jarak pendek (sprint)
dengan jarak 30 meter bolak-balik.
b. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario
pembelajaran) yang telah ditetapkan pada siklus II. Berikut penjelasannya
Siklus II
Gambar 3.5
Alur pembelajaran Siklus II
Keterangan :
X = Siswa = Media puzzle
O = Guru = Garis start
---------------= Arah Lari siswa
= Meja Tempat menyusun puzzle= Garis finish
Cara Bermain Siklus II :
a) Siswa dibagi ke ke dalam 2 kelompok A dan B, dimana kelompok A siswa
dengan nomor absen ganjil, sedangkan kelompok B siswa dengan nomor
absen genap.
b) Siswa XA dan XBadalah siswa paling pertama yang melakukan lari sprint
c) Siswa harus dimulai dengan gerakan start jongkok dan berlari saat aba-aba
dari guru.
d) Siswa akan berlari sejauh 30 meter untuk mengambil satu kepingan puzzle,
lalu kembali lagi berlari sejauh 30 meter menuju garis finis.
e) Potongan puzzle disimpan di meja yang telah disediakan.
f) Dilanjutkan oleh siswa berikutnya yang sudah bersiap start jongkok, dan
mulai berlari ketika teman yang pertama sudah melewati garis finis.
P
O
56
g) Siswa yang sudah mencapai finis harus segera menyusun potongan puzzle
yang sudah terkumpul.
h) Begitu seterusnya sampai potongan puzzle habis. Jumlah potongan puzzle
disesuaikan dengan jumlah anggota tiap kelompok.
Pada saat perlombaan berlangsung, guru mengamati anak untuk bahan
evaluasi.
c. Observasi
Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi perilaku siswa dan
guru penjas pada pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek (sprint) melaui
media puzzle sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus II. Dimana
peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap aktivitas siswa dan
kinerja guru, yaitu melalui IPKG 1, IPKG 2 serta lembar observasi aktivitas siswa
untuk mengamati aktivitas siswa.
d. Refleksi
Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan
proses dan hasil pada siklus II mengenai pembelajaran lari sprint melalui media
puzzle, evaluasi dilakukan antara guru, peneliti dan pihak lain yang terkait, guru
memberikan masukan untuk menyempurnakan tindakan pembelajaran lari sprint
melalui media puzzleselanjutnya yang akan dilaksanakan di siklus-siklus
berikutnya.
3. Siklus III
a. Perencanaan
Berdasarkan refleksi siklus II materi pembelajaran disesuaikan dengan
program pengajaran penjas yang telah ditetapkan dalam rancangan pelaksanaan
pengajaran dengan penekanan perilaku guru pada penerapan strategi motivasi
siswa berlatih yang berorientasi pada kunci keberhasilan. Dimana dalam siklus III
peneliti merencanakan penggunaan media puzzle pada lari jarak pendek (sprint)
dengan jarak 60 meter tidak dengan bolak-balik.
57
b. Pelaksanaan Tindakan
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana (skenario
pembelajaran) yang telah ditetapkan pada siklus III. Berikut penjelasannya
Siklus III
Gambar 3.6
Alur pembelajaran Siklus III
Keterangan :
X = Siswa = Media puzzle
O = Guru = Garis start
---------------= Arah Lari siswa
= Meja Tempat menyusun puzzle= Garis finish
Cara Bermain Siklus III :
a) Siswa dibagi ke ke dalam 2 kelompok A dan B, dimana kelompok A siswa
dengan nomor absen ganjil, sedangkan kelompok B siswa dengan nomor
absen genap.
b) Siswa XA dan XBadalah siswa paling pertama yang melakukan lari sprint
c) Siswa harus dimulai dengan gerakan start jongkok dan berlari saat aba-aba
dari guru.
d) Siswa akan berlari sejauh 60 meter dengan membawa satu kepingan puzzle
untuk disusun di depan garis finis.
e) Potongan puzzle disimpan di meja yang telah disediakan.
f) Dilanjutkan oleh siswa berikutnya yang sudah bersiap start jongkok, dan
mulai berlari ketika teman yang pertama sudah melewati garis finis.
P
O
58
g) Siswa yang sudah mencapai finis harus segera menyusun potongan puzzle
yang sudah terkumpul.
h) Begitu seterusnya sampai potongan puzzle habis. Jumlah potongan puzzle
disesuaikan dengan jumlah anggota tiap kelompok. Pada saat perlombaan
berlangsung, guru mengamati anak untuk bahan evaluasi.
c. Observasi
Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi perilaku siswa dan
guru penjas pada pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek (sprint) melalui
media puzzle sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus III. Dimana
peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap aktivitas siswa dan
kinerja guru, yaitu melalui IPKG 1, IPKG 2 serta lembar observasi aktivitas siswa
untuk mengamati aktivitas siswa.
d. Refleksi
Dalam refleksi ini peneliti mengevaluasi secara total berkenaan dengan
proses dan hasil pada siklus III sebagai akhir dari pelaksanaan penelitian tindakan
kelas yang kemudian memasuki tahap teknik pengolahan data.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen sangat penting dalam pengumpulan data karena memperoleh
informasi-informasi yang tepat sehingga dengan adanya instrumen maka
permasalahan yang sebelumnya dirumuskan akan dapat dipecahkan dengan
baik.Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. LembarObservasi
Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran, untuk
memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran lari jarak pendek (sprint) 60
meter dengan menggunakan media puzzle, serta evaluasi hasil pembelajaran, juga
faktor-faktor penunjang dan penghambat pelaksanaan pembelajaran. Ada pun
format yang di observasi adalah sebagai berikut.
59
1) Perencanaan ini meliputi RPP alat dan media untuk di observasi dengan
menggunakan alat IPKG 1 (Instrumen Penilaian Kinerja Guru) yang mengacu
kepada pedoman penilaian yang dilakukan di UPI.
2) Pelaksanaan kinerja guru, untuk mengukur kinerja guru ini menggunakan alat
IPKG 2 (Instrumen Penilaian Kinerja Guru). IPKG 2 ini adalah untuk
mengukur kemampuan melaksanakan pembelajaran.
3) Aktivitas siswa, untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini terkait dengan nilai motivasi dan kedisiplinan siswa saat
pembelajaran.
Adapun format IPKG 1 dan format IPKG 2 dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 3.5
Lembar Observasi IPKG 1
No
KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN
Penilaian Tafsiran
1 2 3 4 BS B C K
A. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
2. Kejelasan rumusan
3. Kejelasan cakupan rumusan
4. Kesesuaian dengan kompetensi dasar
PERSENTASE
B. MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKAN
MATERI MEDIA SUMBER BELAJAR DAN METODE
PEMBELAJARAN
1. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi
pembelajaran
2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran
3. Memilih sumber belajar
4. Memilih sumber pembelajaran
PERSENTASE
C. MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATAN
PEMBELAJARAN
1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran
2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran
3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran
4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran
5. Kesesuaian metode, materi dan peserta didik
PERSENTASE
D
.
MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN
MENYIAPKAN ALAT PENILAIAN
1. Menentukan proses dan jenis penilaian
2. Membuat alat penilaian
3. Menentukan kriteria penilaian
PERSENTASE
E. TAMPILAN DOKUMEN RENCANA PEMBELAJARAN
1. Kebersihan dan kerapihan
60
2. Penggunaan bahasa tulis
PERSENTASE
SKOR TOTAL IPKG 1 = A+B+C+D+E
5
Berdasarkan tabel 3.5 di atas, dapat dijelaskan Lembar Instrumen
Penilaian Kinerja Guru (IPKG 1) digunakan sebagai alat ukur dan mengetahui
kemampuan merencanakan pembelajaran yang digunakan guru khususnya dalam
pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek role playing di SDN Nagrak I
Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. Dimana pada IPKG 1 ini komponen
yang diamati adalah perumusan tujuan pembelajaran, mengembangkan dan
mengorganisasi materi, media, sumber belajar, dan metode pembelajaran,
merencanakan skenario pembelajaran, merencanakan prosedur, jenis dan
menyiapkan alat penilaian, serta tampilan dokumen rencana pembelajaran.Berikut
adalah deskriptor penilaian dari perencanaan pembelajaran (IPKG 1).
Keterangan :
Baik Sekali (BS) : 4
Baik (B) : 3
Cukup (C) : 2
Kurang (K) : 1
Deskriptor Perencanaan Pembelajaran
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
a. Rumusan tujuan pembelajaran tidak jelas dan tidak lengkap.
b. Rumusan tujuan pembelajaran jelas tapi tidak lengkap atau tidak jelas tapi
lengkap.
c. Rumusan tujuan pembelajaran jelas dan lengkap, atau jelas dan logis atau
lengkap dan logis.
d. Rumusan tujuan pembelajaran lengkap dan disusun secara logis.
2. Mengembangkan dan mengordinasikan materi, media (alat bantu
pembelajaran) metode pembelajaran dan sumber pembelajaran.
a. Mengembangkan dan mengordinasikan materi pembelajaran
1. Cakupan materi
61
2. Sistematika materi.
3. Kesesuaian dengan kemapuan dan kebutuhan siswa.
4. Kemutakhiran (kesesuaian dengan perkembangan terakhir dalam
bidangnya).
b. Menentukan dan mengembangkan alat pembelajaran.
1. Direncanakan penggunaan satu macam media tapi tidak sesuai dengan
tujuan.
2. Direncanakan penggunaan lebih dari satu media tetapi tidak sesuai
dengan tujuan.
3. Direncanakan satu macam media yang sesuai dengan tujuan.
4. Direncanakan penggunaan lebih dari satu macam media yang sesuai
dengan tujuan.
c. Memilih sumber belajar
1. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan.
2. Kesesuaian sumber belajar dengan perkembangan siswa.
3. Kesesuaian sumber belajar dengan materi yang akan di ajarkan.
4. Kesesuaian sumber belajar denganlingkungan siswa.
d. Memilih metode pembelajaran
1. Direncanakan menggunakan satu macam media tetapi tidak sesuai
dengan tujuan.
2. Direncanakan menggunakan lebih dari satu macam media tetapi tidak
sesuai dengan tujuan.
3. Direncanakan penggunaan satu macam media yang sesuai dengan
tujuan.
4. Direncanakan penggunaan media yang sesuai dengan tujuan.
3. Merencanakan scenario kegiatan pembelajaran
a. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran
1. Sesuai dengan tujuan.
2. Sesuai dengan perkembangan anak.
3. Sesuai dengan bahan yang di ajarkan.
4. Sesuai dengan waktu yang tersedia.
62
b. Menyusun langkah-langkah pembelajaran
1. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, penutup tetapi tidak rinci.
2. Dicantumkan langkah pembukaan, inti dan penutup secara rinci tetapi
tidak sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.
3. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, dan penutup secara rinci dan
sesuai dengan tujuan atau sesuai dengan materi pembelajaran.
4. Dicantumkan langkah pembukaan, inti, penutup secara rinci serta
sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran.
c. Menentukan alokasi waktu
1. Alokasi waktu secara keseluruhan dicantumkan pada rencana
pembelajaran.
2. Alokasi waktu untuk setiap langkah (kegiatan pembukaan, inti dan
penutup) dicantumkan.
3. Alokasi waktu kegiatan inti lebih besar dari pada jumlah waktu
kegiatan pembukaan dan penutup.
4. Alokasi waktu untuk setiap kegiatan dalam langkah-langkah
pembelajaran dirinci secara proporsional.
d. Kesesuaian metode, materi dan tujuan
1. Dicantumkan strategi pembelajaran digunakan.
2. Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan.
3. Dicantunkan strategi pembelajaran sasuai dengan materi dan tujuan.
4. Dicantumkan strategi pembelajaran sesuai dengan materi dan tujuan
secara rinci.
e. Kesesuaian metode, materi dan peserta didik
1. Dicantumkan metode, materi yang memudahkan peserta didik.
2. Dicantumkan metode, materi yang dapat di demonstrasikan peserta
didik.
3. Dicantumkan metode, materi yang dapat menyebabkan perubahan
peserta didik.
4. Dicantumkan metode, materi yang dapat menyebabkan perubahan
watak, sikap dan keterampilan peserta didik.
63
4. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian
a. Merencanakan prosedur dan jenis penilaian
1) Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja tetapi tidak sesuai dengan
tujuan.
2) Tercantum prosedur atau jenis penilaian saja yang sesuai dengan
tujuan.
3) Tercantum prosedur dan jenis penilaian salah satu diantaranya sesuai
dengan tujuan.
4) Tercantum prosedur atau jenis penilaian keduanya sesuai dengan
tujuan.
b. Membuat alat penilaian sesuai dengan tujuan
1) Tidak tercantum alat penilaian yang sesuai dengan bentuk penilaian.
2) Alat penilai ada tapi tidak sesuai dengan bentuk erubahan dan tidak
lengkap.
3) Alat penilaian ada sesuai dengan bentuk perubahan tetapi tidak
lengkap.
4) Alat penilaian ada sesuai dengan bentuk perubahan dan lengkap.
c. Menentukan criteria penilaian
1) Menuliskan deskriptor keberhasilan secara jelas.
2) Kriteria penilaian di tulis dengan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami.
3) Tafsiran penilaian mewakili hasil kegiatan.
4) Deskriptor atau kunci jawaban jelas dan sesuai dengan alat penilaian.
5. Tampilan dokumen rencana pembelajaran
a. Kebersihan dan kerapihan
1) Tulisan dapat dibaca dengan mudah.
2) Tidak banyak coretan.
3) Bentuk dan tulisan baku.
4) Tulisan tegak bersambung.
b. Penggunaan bahasa tulis.
1) Bahasa komunikatif, mudah dimengerti dan dilaksanakan.
64
2) Pilihan kata tepat.
3) Struktur kalimat baku.
4) Struktur penulisan sesuai dengan EYD.
Tabel 3.6
Lembar Observasi IPKG 2
N
o
Komponen Pelaksanaan Pembelajaran
Penilaian Skor
Tafsiran
A PRA PEMBELAJARAN 4 3 2 1 BS B C K
1. Kesiapan ruang , alat,dan media pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan siswa
Jumlah
Prosentase
B MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan
2. Menyiapkan komponen (tujuan) yang akan
dicapai dan rencana kegiatan
Jumlah
Prosentase
C MENGELOLA INTI PEMBELAJARAN
1. Memberikan petunjuk dan contoh gerakan
2. Mengenal respon dan pertanyaan siswa
3. Melakukan komunikasi lisan,isyarat,dan gerakan
badan
4. Memicu dan memelihara ketertiban siswa
5. Memantapkan penguasaan keterampilan gerak
Jumlah
Prosentase
D MENDEMONSTRASIKAN KEMAMPUAN
KHUSUS DALAM PEMBELAJARAN PENJAS
1. Merangkai gerakan
2. Memberikan kesempatan secara leluasa kepada
siswa melakukan aktivitas gerak
3. Membimbing siswa melakukan gerakan dan
melakukan aktivitas gerak
4. Memberikan pertolongan kepada siswa yang
mengalami kesulitan
5. Penggunaan media dan alat pembelajaran
Jumlah
Prosentase
E MELAKSANAKAN EVALUASI PROSES DAN
HASIL BELAJAR
1. Melaksanakan penilaian selama proses dan akhir
pembelajaran
2. Melaksanakan penilaian pada akhir
pembelajaran
Jumlah
Prosentase
F KESAN UMUM KINERJA GURU
1. Keefektipan proses pembelajaran
2. Penampilan guru dalam pembelajaran
Jumlah
Prosentase
65
Prosentase total
Berdasarkan tabel 3.6 di atas dijelaskan bahwa Lembar Instrumen
Penilaian Kinerja Guru (IPKG 2) ini digunakansebagai alat ukur dan mengetahui
kemampuan melaksanakan pembelajaran yang digunakan guru pada pembelajaran
lari jarak pendek (sprint) di SDN Nagrak IKecamatan Buahdua Kabupaten
Sumedang. Komponen yang diamati adalah pra pembelajaran, membuka
pembelajaran, mengelola inti pembelajaran, mendemonstrasikan
kemampuankhusus dalam pembelajaran penjas, melaksanakan evaluasi proses dan
hasil belajar serta kesan umum kinerja guru. Berikut adalah deskriptor penilaian
kinerja guru (IPKG 2).
Keterangan
Baik Sekali (BS) : 4
Baik (B) : 3
Cukup (C) : 2
Kurang (K) : 1
Deskriptor:
1. Pra pembelajaran
a. Kesiapan sarana, prasarana, alat dan media.
b. Memeriksa kesiapan siswa.
2. Membuka kegiatan pembelajaran
a. Menarik perhatian anak.
b. Memotivasi anak.
c. Mengaitkan materi dengan pengalaman anak.
d. Mengarah pada kegiatan inti.
3. Mengelola inti pembelajaran
a. Isi kegiatan yang disampaikan benar, tidak ada yang menyimpang.
b. Penyampaian lancar tidak tersendat-sendat.
c. Penyampaian sistematis.
d. Materinya benar dan mudah dimengerti anak.
4. Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas
66
a. Melakukan geraklan persiapan, pelaksanaan dan akhir.
b. Leluasa melakukan aktivitas siswa.
c. Mengarahkan dan mengoreksi gerakan.
d. Membantu atau menentukan solusi pada siswa.
5. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
a. Melaksanakan penilaian/ pengamatan selama kegiatan berlangsung sesuai
dengan bentuk penilaian yang sudah ada.
b. Menilai kemajuan anak secara individual.
c. Mengajukan pertanyaan atau tugas selama kegiatan berlangsung.
d. Memberi balikan dan perbaikan dari hasil penilaian.
6. Kesan umum kinerja guru
a. Guru terlibat langsung dalam pembelajaran.
b. Guru member kesempatan untuk leluasa pada siswa.
c. Pakaian guru yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
d. Menutup pembelajaran dengan waktu yang telah di tentukan.
Tabel 3.7
Format PenilaianAktivitas Siswa
No Nama
Aspek Yang Dinilai Jumlah
Skor
Tafsiran
Semangat Kerjasama Disiplin B C K
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5. Dst.
Jumlah
Presentase %
Keterangan :
Jumlah skor yang di peroleh
Penilaian = ------------------------------------------X 100
Jumlah skor ideal
Berdasarkan tabel 3.7 di atas menunjukan bahwa aktivitas siswa yang dinilai
selama proses pembelajaran yaitu terdiri dari semangat, kerjasama, dan disiplin
67
dalam mengikuti pembelajaran lari jarak pendek (sprint) 60 meter melalui media
puzzle. Berikut indikator penilaiannya.
1. Semangat
a. Berani berinisiatif
b. Aktif melakukan semua kegiatan
c. Selalu ingin memperbaiki kesalahan
2. Kerjasama
a. Mau membantu teman selama kegiatan pembelajaran
b. Menghargai teman
c. Tidak mengganggu teman
3. Disiplin
a. Memenuhi petunjuk guru
b. Mengikuti kesepakatan bersama
c. Tidak terlambat mengikuti pembelajaran
Deskriptor
Skor 3 = jika 3 indikatortampak
Skor 2 = jika 2 indikatortampak
Skor 1 = jika 1 indikatortampak
Kategori
Baik (B) : 7-9
Cukup (C) : 4-6
Kurang (K) : 1-3
2. LembarTes
Format tes ini menggunakan lembar penilaian dan test gerak dasar lari jarak
pendek (sprint), dilakukan secara berpasangan terhadap siswa pada saat
pembelajaran berlangsung dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tingkat
keberhasilan peningkatan keterampilan gerak dasar lari jarak pendek (sprint).
68
Adapun teknik pengelompokan siswa secara berpasangan dilakukan
berdasarkan nomor absen siswa, dimana siswa dengan nomor absen ganjil
menjadi kelompok A, dan siswa dengan nomor absen genap menjadi kelompok B.
berikut format penilaian tes lari jarak pendek (sprint)siswa.
Tabel 3.8
Format Penilaian Tes Gerak Dasar Lari Sprint Siswa
Dari tabel 3.8 di atas, maka aspek yang dinilai dalam tes lari jarak pendek
(sprint) ini yaitu mencakup 3 aspek yang akan dinilai, terdiri dari gerak dasar
start, gerakan lari, dan gerakan finis. Berikut keterangannya
a. Nilai 3, apabila terdapat indikator a, b, dan c.
b. Nilai 2, apabila terdapat indikator (a,b), (b,c), atau (c,a).
c. Nilai 1, apabila terdapat satu indikator yang tercapai.
T : Tuntas
TB : Tidak Tuntas
Skor ideal =12
Nilai =
Nilai KKM Penjas SDN Nagrak I 75
Indikator :
1. Start
a. Pandangan ke depan
No Nama
Aspek Yang Dinilai
Skor Nilai
Ket.
Start Lari Finish T TT
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5. Dst.
Jumlah
Presentase %
Rata-rata
69
b. Posisi jongkok bersiap untuk lari
c. Kedua tangan menempel di tanah
2. Lari
a. Badan condong ke depan
b. Ayunan kedua lengan secara bergantian
c. Berlari dengan ujung kaki
3. Finish
a. Pandangan ke depan
b. Melewati batas garis finish
c. Menjatuhkan salah satu bagian badan ke depan
3. Lembar Wawancara
Wawancara salah satu prosedur hal penting untuk mengumpulkan data.
Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas
dilihat dari sudut pandang yang lain. Wawancara ini dilakukan terhadap
perwakilansalah satu siswa kelas V SDN Nagrak I sesudah pelaksanaan
pembelajaran lari sprint melalui media puzzle dan kepada guru penjas SDN
Nagrak I, dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan mengenai kesulitan yang
dihadapi selama melaksanakan kegiatan pembelajaran lari jarak pendek (sprint).
Adapun pedoman lembar wawancara siswa sebagai berikut.
Tabel 3.9
Format Pedoman
Wawancara Siswa
Hari / taggal :
Siklus ke :
Pewawancara :
NO PETANYAAN JAWABAN
1
1
Apakah kamu menyukai pembelajaran
hari ini tentang lari jarak pendek
(sprint) dengan menggunakan media
puzzle?
2
2
Bagaimana hasil belajar lari sprint kamu
setelah belajar melalui media puzzle?
70
3
3
Menurutmu apa kelebihan pembelajaran
gerak dasar lari jarak pendek (sprint)
melalui media puzzle?
4
4
Bagaimana kesanmu terhadap
pembelajaran lari sprint menggunakan
media puzzle?
Berdasarkan tabel 3.9 dapat diketahui bahwa dalam wawancara ini
dilakukan pada siswa di setiap tindakan dalam proses pembelajaran penjas dalam
hal ini materi gerak dasar lari jarak pendek (sprint), guna mengetahui pendapat
siswa mengenai pembelajaran gerak dasar lari sprint melalui media puzzle.
Tabel 3.10
Format Pedoman Wawancara Guru
Nama :
NIP :
Hari/Tanggal :
PERTANYAAN JAWABAN
1. Bagaimana tanggapan Bapak
terhadap pembelajaran pembelajaran
gerak dasar lari jarak pendek (sprint)
60 meter melalui media puzzle ?
2. Setelah dipantau, apa saja hambatan
yang muncul dalam pembelajaran
lari sprint melalui media puzzleini?
3. Menurut Bapak, upaya apa yang
dapat dilakukan untuk mengatasi
hambatan dalam pembelajaran lari
sprint melalui media puzzle?
4. Bagaimana hasil belajar siswa pada
pembelajaran lari sprint melalui
media puzzle ?
5. Menurut bapak,apakah media puzzle
ini memberikan kemudahan dalam
pembelajaran lari jarak pendek
(sprint)?
Berdasarkan tabel 3.10 dapat diketahui bahwa lembar wawancara guru ini
dilakukan pada guru penjas yang ada di SDN Nagrak I, dimana wawancara ini
71
digunakan guna mengetahui pendapat narasumber mengenai pembelajaran gerak
dasarlari jarak pendek (sprint)60 meter melaui media puzzle.
4. Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah salah satu alat penting, karena akan membahas dan
berguna sebagai alat perantara yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium,
dan diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan setiap
selesai melakukan pembelajaran di setiap siklusnya.
Tabel 3.11
Format PedomanCatatan Lapangan
Fokus Kejadian proses pembelajaran
Siklus I Siklus II Siklus III
Kegiatan awal
pembelajaran
Kegiatan inti
pembelajaran
Kegiatan akhir
pembelajaran
Berdasarkan tabel 3.11 dapat dijelaskan bahwa catatan lapangan ini
berguna untuk mencatat segala sesuatu yang terjadi pada saat pembelajaran.
Catatan lapangan ini mencatat kejadian-kejadian yang terjadi pada kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir di setiap siklusnya. Dalam penelitian ini catatan
lapangan digunakan untuk mencatat segala sesuatu yang terjadi pada saat
pembelajaran gerak dasarlari jarak pendek (sprint) 60 meter melalui media puzzle.
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK dianalisis secara deskriptif kualitatif.Pengolahan data ini dilakukan
setelah data terkumpul yang diperoleh dari seluruh instrumen.
Pengolahan data dilakukan dengan cara memasukkan data dari seluruh
instrument hasil observasi, catatan lapangan, tes praktek yang telah didapat dalam
72
proses pembelajaran. Data tersebut dibaca, dipelajari dan ditelaah, berdasarkan
kriteria aspek yang dinilai dalam deskriptor untuk meningkatkan kemampuan
gerak dasar lari jarak pendek (sprint) melalu penggunaan media puzzle, kemudian
data tersebut direduksi dengan jalan membuat abstraksi yaitu merangkainya
menjadi inti sari yang terjaga kebenarannya. Selanjutnya data tersebut disusun dan
dikategorisasikan, kemudian disajikan, dimaknai, dan terakhir diperiksa
keabsahannya.
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, data yang telah
diperoleh oleh peneliti dikategorikan dan diklasifikasikan, kemudian ditafsirkan
dan disajikan secara aktual dan sistematis. Adapun tahapannya yaitu.
1) Reduksi data
Dalam tahap ini peneliti melakukan pemilihan, dan pemusatan perhatian
untuk menyederhanakan, abstraksi, transformasi data kasar yang diperoleh
menjadi informasi hasil tindakan.
2) Paparan data
Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi informasi untuk menarik
kesimpulan dan pengambilan tindakan.Penyajian data yang digunakan pada
langkah ini adalah dalam bentuk paparan naratif dan representatif grafik, dan
menghitung rata-rata.
3) Penyimpulan
Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan
mencari makna setiap gejala yang diperoleh yang mungkin ada, alur kasualitas
dari fenomena, dan proporsi.Selanjutnya data tersebut disusun dan dikategorikan,
kemudian disajikan, dimaknai dan terakhir diperiksa keabsahannya.
I. Validasi Data
Dalam menetapkan validasi data yang diperoleh diperlukan teknik dalam
pemeriksaan data. Dalam hal ini merujuk kepada pendapat Hopkins(Wiriaatmaja,
2005 : 168-171) sebagai berikut.
1. Triangulasi
73
Yakni memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti, dengan
membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif.
Dalam hal ini peneliti melakukan diskusi untuk memperoleh informasi dengan
memanfaatkan sumber data lain dan sumber yang menunjang data, sebagai
keperluan pengecekan derajat kepercayaan terhadap validasi data yang diperoleh,
kegiatan ini dilaksanakan melalui kegiatan reflektif – kolaboratif antara guru dan
observer.
1) Langkah-langkah dalam kegiatan triangulasi sebagai berikut.
a) Mengkaji Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku yaitu
KTSP 2006.
b) Menentukan materi dalam silabus mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan untuk Kelas V semester 2.
c) Menyesuaikan Kompetensi Dasar dan Standar Kompetensi.
d) Menentukan waktu pelaksanaan.
2) Waktu Pelaksanaan
Hari : Sabtu
Tanggal : 29 Maret2014
Tempat : SDN NagrakI
3) Penulis mengadakan diskusi dengan :
1. Guru Penjas
Nama : Utay Kosasih, S.Pd
NIP : 196311751984101004
Jabatan : Guru Penjaskes SDN Nagrak I
2. Kepala Sekolah
Nama : Nono Supriatna, S.Pd
NIP :196012121982041008
Jabatan : Kepala Sekolah SDN Nagrak I
2. Member Cek
Yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang
diperoleh selama observasi atau wawancara dengan cara mengkonfirmasikan
dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir tindakan. Kegiatan member cek
74
ini peneliti mengemukakan hasil temuan sementara untuk memperoleh tanggapan
dengan mengadakan diskusi kembali dengan kepala SDN NagrakI Sumedang,
sehingga diperoleh data yang benar dan memiliki derajat validasi yang tinggi.
Pada kegiatan ini peneliti menyampaikan keabsahan data terhadap
kebenaran data tersebut dengan melaksanakan pengecekan terhadap beberapa hal:
1) Intrumen Perencanaan Pembelajaran; Instrumen Penilaian Kemampuan Guru
(IPKG 1)
2) Instrument Pelaksanaan Pembelajaran; Instrumen Penilaian Kemampuan Guru
(IPKG 2)
3) Format Penilaian Aktivitas Siswa.
4) Format Penilaian Hasil Belajar Siswa
5) Daftar Siswa Kelas V SDN Nagrak I
3. Audit Trail
Audit Trail, untuk mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan
data dengan cara mendiskusikannya dengan teman sejawat yang berpengalaman
dalam melakukan penelitian atau pembimbing yang bersangkutan. Kegiatan
tersebut harus tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran, tentang data
awal, data akhir dan membandingkan kedua data tersebut.
Dalam kegiatan Audit trail penulis berdiskusi dengan teman-teman sejawat,
serta observer untuk memeriksa keabsahan data dengan berbagai catatan tentang
pelaksanaan keseluruhan proses pembelajaran dan hasil belajar, kemudian
dikonfirmasikan kepada peserta diskusi. Dan dalam audit trail ini juga penulis
memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan
peneliti di dalam pengambilan kesimpulan.Hal-hal yang menjadi bahan diskusi
dengan teman sejawat diantaranya, sebagai berikut.
1) Data awal (nilai tes awal) lari jarak pendek (sprint).
2) Data akhir observasi nilai aktivitas siswa serta nilai belajar siswa pada siklus
pertama pembelajaran gerak dasar lari jarak pendek (sprint) melalui permainan
lompat parit.
3) Membandingkan dan mendiskusikan serta menganalisis data tersebut.
4. Expert Opinion
75
Dilakukan dengan cara mengkonsultasikan hasil temuan peneliti kepada
para ahli. Dalam kegiatan ini, peneliti mengkonsultasikan hasil temuan peneliti
kepada pembimbing untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga validasi
temuan penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Penulis melakukan expert
opinion terhadap dosen-dosen yang berkompeten dalam bidangnya, serta kepada
dosen pembimbing :
1) Bapak Dr. H. Ayi Suherman, M.Pd, NIP.1906002151984111001, (Pembimbing
I)
2) Bapak Drs. H. Encep Sudirjo, S.Pd, M.Pd, NIP.196203171987031004,
(Pembimbing II).
1) Waktu Pelaksanaan
a) Selama pelaksanaan pengajuan dan pembuatan proposal penelitian
b) Selama pelaksanaan penyusunan laporan penelitian.
2) Masalah yang dibahas
a) Hambatan-hambatan dalam proses penelitian.
b) Meminta pertimbangan,dan saran untuk mengatasi hambatan tersebut.