bab iii metode penelitian a. jenis penelitianrepository.ub.ac.id/9514/2/bab iii.pdf · patokan...

19
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research). Menurut Singarimbun dalam Singarimbun dan Effendi Ed. (2006:5) explanatory research diartikan sebagai suatu penelitian yang ditujukan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Alasan pemilihan model ini adalah untuk menjelaskan mengenai hubungan sebab akibat antar variabel, dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel exogenous terhadap variabel endogenous. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2008:13) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positif dan digunakan untuk meneliti suatu populasi atau sampel tertentu. Penelitian ini menjelaskan hubungan kausal antara Celebrity endorser sebagai variabel exogenous dengan Citra merek dan Keputusan pembelian sebagai variabel endogenous. Penelitian ini memiliki tiga hipotesis yang akan diuji kebenerannya. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di outlet Malang Strudel di Jalan Ardimulyo 14, Kec. Singosari Malang. Alasan pengambilan sampel di outlet Singosari kerena outlet tersebut merupakan outlet pertama dan terbesar diantara outlet Malang Strudel lainnya.

Upload: lenga

Post on 09-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

penjelasan (explanatory research). Menurut Singarimbun dalam Singarimbun dan

Effendi Ed. (2006:5) explanatory research diartikan sebagai suatu penelitian yang

ditujukan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

pengujian hipotesa. Alasan pemilihan model ini adalah untuk menjelaskan

mengenai hubungan sebab akibat antar variabel, dan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel exogenous terhadap variabel endogenous.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2008:13)

menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positif dan digunakan untuk meneliti suatu populasi

atau sampel tertentu. Penelitian ini menjelaskan hubungan kausal antara Celebrity

endorser sebagai variabel exogenous dengan Citra merek dan Keputusan

pembelian sebagai variabel endogenous. Penelitian ini memiliki tiga hipotesis

yang akan diuji kebenerannya.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di outlet Malang Strudel di Jalan Ardimulyo 14,

Kec. Singosari Malang. Alasan pengambilan sampel di outlet Singosari kerena

outlet tersebut merupakan outlet pertama dan terbesar diantara outlet Malang

Strudel lainnya.

38

C. Konsep, Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

1. Konsep

Cooper dan Schindler dalam Simamora (2004:21) menyatakan bahwa

“Konsep adalah sekumpulan pengertian (a bundle of meanings) atau karakteristik

yang bisa diasosiasikan dengan kejadian, obyek, keadaan, situasi, atau perilaku

tertentu”. Sedangkan menurut Simamora (2004:21) konsep adalah suatu ide

mengenai kelas obyek, kejadian, atribut, atau proses yang digeneralisasikan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan konsep adalah sejumlah

pengertian secara umum mengenai istilah, simbol, atribut, kejadian, situasi,

keadaan, perilaku, serta proses yang digeneralisasikan. Ada tiga konsep dalam

penelitian ini, yaitu Celebrity Endorser, Citra Merek dan Keputusan Pembelian.

2. Variabel

Menurut Simamora (2004:26) variabel ialah karakteristik, sifat, atau atribut

yang memiliki beragam nilai. Variabel dalam penelitian ini berjumlah dua

variabel yang terbagi menjadi variabel exogenous dan variabel endogenous.

Variabel yang diteliti adalah Celebrity Endorser (X) sebagai variabel exogenous

dan Citra Merek (Y1) serta Keputusan Pembelian (Y2) sebagai endogenous.

a. Variabel Eksogen (Exogeneous variable)

Menurut Sarwono (2012:10) variabel exogeneous ialah variabel yang tidak

memiliki penyebab-penyebab eksplisit atau dalam diagram tidak ada anak panah

yang menuju, selain pada bagian kesalahan pegukuran. Secara umum variabel

eksogen bisa disebut variabel bebas. Penelitian ini yang menjadi variabel eksogen

adalah Celebrity endorser (X).

39

b. Variabel Endogen (endogenous variable)

Variabel Endogenous menurut Sarwono (2012:69), variabel endogeneous

ialah variabel yang mempunyai anak panah menuju ke arah variabel endogen.

Variabel endogen sering disebut juga variabel terikat. Penelitian ini terdapat dua

variabel endogen yaitu Citra merek (Y1) dan Keputusan pembelian (Y2).

3. Definisi Operasional

Simamora (2004:24) menyatakan bahwa “Definisi operasional adalah

definisi yang dibuat spesifik sesuai dengan kriteria pengujian dan pengukuran”.

Melalui definisi tersebut, diharapkan dapat menunjukkan karakteristik dan cara

pengukurannya. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperjelas konsep, maka

diperlukan variabel yang akan mendukung konsep yang telah ada serta dapat

membatasi secara jelas suatu penelitian. Definisi operasional dari masing-masing

variabel dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu varibel exogeneous dan

variabel endogeneous:

a. Variabel Exogeneous

Celebrity Endorser (X) adalah tokoh terkenal (public figure) yang

mendukung dalam suatu iklan Malang Strudel, Celebrity Endorser mempunyai

beberapa indikator sebagai beikut:

1) Trustworthiness (Kepercayaan)

Trustworthiness (kepercayaan) mengacu pada mempunyai kejujuran,

integritas, dan dapat dipercaya pada selebirti. Adapun item dari indikator

tersebut adalah sebagai berikut:

a) Kejujuran selebriti.

40

b) Integritas yang dimiliki selebriti.

c) Kepercayaan terhadap selebriti.

2) Expertise (Keahlian)

Expertise mengacu pada pengetahuan, pengalaman atau keahlian yang

dimiliki oleh seorang endorser terhadap produk yang didukung. Adapun

item dari indikator ini adalah sebagai berikut:

a) Pengalaman pemakaian produk.

b) Terampil mempromosikan produk..

c) Pembuktian keunggulan produk.

3) Attractiveness (Daya Tarik)

Attractiveness mengacu pada endorser yang mempunyai daya tarik dalam

mempromosikan produk. Adapun item dari indikator ini adalah sebagai

berikut:

a) Paras selebriti.

b) Popularitas selebriti.

a) Tipe profesi selebriti.

4) Respect (Rasa Hormat)

Respect (Rasa Hormat) mengacu pada citra dan prestasi yang dimiliki oleh

endorser. Adapun item dari indikator ini adalah sebagai berikut:

b) Kekaguman terhadap selebriti.

c) Reputasi yang dimiliki selebriti.

a) Citra positif selebriti.

5) Similarity (Kesamaan dengan audience yang dituju)

41

Similarity (Kesamaan dengan audience yang dituju) mengacu pada

kesamaan karakter, minat, selera dan gaya hidup. Adapun item dari

indikator ini adalah:

a) Kesamaan pemilihan jenis produk

b) Kesamaan manfaat produk.

c) Kesamaan kebutuhan produk.

b. Variabel Endogenous

Variabel endogeneous yang peratama adalah citra merek (Y1) merupakan

persepsi konsumen terhadap merek Malang Strudel yang membuat merek tersebut

tertanam dan melekat dalam benak konsumen, citra merek memiliki beberapa

indikator sebagai berikut:

1) Corporate Image (Citra Pembuat)

Citra yang dibentuk sebagai kredibilitas perusahaan agar dapat dipercaya

oleh konsumen. Adapun item dari indikator Citra pembuat adalah sebagai

berikut:

a) Prestasi perusahaan.

b) Kredibilitas perusahaan.

c) Mitra perusahaan.

2) User Image (Citra Pemakai)

Sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang

menggunakan suatu barang atau jasa, mempunyai butir sebagai berikut:

a) Praktis

b) Harga ekonomis

42

c) Banyak varian rasa

3) Product Image (Citra Produk)

Citra yang dibentuk untuk memberikan karakteristik tersendiri terhadap

produk agar lebih menarik minat konsumen. Adapun item dari indikator ini

adalah sebagai berikut:

a) Tampilan merek yang khas

b) Produk yang aman bagi kesehatan

c) Kemasan produk

Sedangkan variabel endogenous yang kedua adalah Keputusan Pembelian

(Y2) merupakan struktur keputusan pembelian yang dibuat oleh konsumen sebagai

patokan dalam membuat suatu keputusan membeli produk Malang Strudel, butir

yang melekat dalam variabel Keputusan Pembelian ini adalah:

1) Keputusan tentang jenis produk

2) Keputusan tentang merek

3) Keputusan tentang penjualan

4) Keputusan tentang waktu pembelian

Berdasarkan indikator penelitian tersebut, responden diminta untuk memilih skala

nilai daru satu sampai lima pada setiap pernyataan yang berhubungan dengan

pengaruh Celebrity endorser (Teuku Wisnu) terhadap citra merek dan dampaknya

terhadap keputusan pembelian produk Malang Strudel. Jawaban dari responden

kemudian diukur dengan menggunakan perhitungan regresi linier. Perhitungan

tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan

Celebrity endorser terhadap citra merek dan keputusan pembelian konsumen,

43

Tabel 3.1 Variabel, Indikator dan Item Penelitian

No. Variabel Indikator Item

1. Celebrity

Endorser (X)

(Terrence A.

Shimp,

2007:304)

Kepercayaan

(trustworthiness)

a. Kejujuran selebriti.

b. Integritas yang dimiliki

selebriti.

c. Kepercayaan terhadap

selebriti.

Expertise

(Keahlian)

a. Pengalaman pemakaian

produk.

b. Terampil mempromosikan

produk.

c. Pembuktian keunggulan

produk.

Attractiveness

(Daya Tarik)

a. Paras selebriti.

b. Popularitas selebriti.

c. Tipe profesi selebriti.

Respect (Rasa

Hormat)

a. Kekaguman terhadap selebriti.

b. Reputasi yang dimiliki

selebriti.

c. Citra positif selebriti.

Similarity

(Kesamaan

dengan audience

yang dituju)

a. Kesamaan pemilihan jenis

produk

b. Kesamaan manfaat produk.

c. Kesamaan kebutuhan produk.

2. Citra Merek (Y1)

(Consuegra,

2006:24)

Corporate Image

(Citra Pembuat)

a. Prestasi perusahaan.

b. Kredibilitas perusahaan.

c. Mitra perusahaan.

User Image

(Citra Pemakai)

a. Praktis

b. Harga ekonomis

c. Banyak varian rasa

Product Image

(Citra Produk)

a. Tampilan merek yang khas

b. Produk yang aman bagi

kesehatan

c. Kemasan produk

3. Keputusan

Pembelian (Y2)

(Swastha dan

Irawan,

2003:102)

Struktur

Keputusan

Pembelian

a. Keputusan tentang jenis

produk

b. Keputusan tentang merek

c. Keputusan tentang penjualan

d. Keputusan tentang waktu

pembelian

44

4. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Menurut Sugiyono (2008:133) “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial”. Pada penelitian ini menggunakan lima titik, pada setiap titiknya akan

diberikan skor atas jawaban responden. Variabel yang akan diukur dan dijabarkan

terlebih dahulu menjadi indikator variabel, selanjutnya indikator tersebut

dijadikan sebagai tolak ukur dalam penyusunan items instrumen kuesioner yang

berupa pernyataan.

Jawaban setiap item dari tanggapan responden mempunyai urutan yang

sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Analisis kuantitatif yang menggunakan

Skala Likert, setiap jawaban diberi skor untuk setiap item seperti pada Tabel 3.2

Penentuan Skor Jawaban Responden.

Tabel 3.2 Penentuan Skor Jawaban Responden

No Jawaban Responden Kode Skor

1. Sangat Setuju SS 5

2. Setuju S 4

3. Ragu-ragu RG 3

4. Tidak Setuju TS 2

5. Sangat Tidak Setuju STS 1

Sumber: Sugiyono (2008:133)

45

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang

mempunyai karakteristik tertentu yang ingin diteliti (Sekaran, 2006:121). Populasi

dalam penelitian ini adalah konsumen Malang Strudel yang melakukan pembelian

saat penelitian dilakukan di outlet Malang Strudel Singosari dengan kriteria

sebagai berikut:

a. Melakukan pembelian di outlet Malang Strudel Singosari

b. Pernah melihat iklan Malang Strudel yang mencantumkan Celebrity

Endorser.

c. Berusia minimal 17 tahun.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagaian dari populasi. Menurut Sekaran (2006: 123)

pengambilan sampel adalah proses dalam memilih sejumlah elemen secukupnya

populasi, sehingga penelitian yang dilakukan terhadap sampel dan pemahaman

tentang sifat maupun karakteristiknya akan dibuat untuk mengeneralisasi sifat

maupun karakteristik pada elemen populasi. Pengambilan sampel bertujuan untuk

mempermudah peneliti mengumpulkan data, karena jika jumlah populasinya

dengan alasan seperti keterbatasan dana, waktu, dan tenaga. Sampel yang diambil

harus dapat mewakili populasi dan menjadi cerminan dari populasi yang menjadi

objek penelitian tersebut. Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui,

maka untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Machin and Champbell

(1987:89). Rumus dalam menentukan sampel adalah sebagai berikut:

46

1. Rumus Iterasi Tahap Pertama

[

]

2. Rumus Iterasi Tahap Kedua dan Ketiga

[

]

Keterangan:

N = Ukuran Sampel

= Nilai yang diperoleh dari tabel distribusi normal baku dengan

Alpha yang ditentukan

= Nilai yang diperoleh dari tabel distribusi normal baku dengan

Beta yang ditentukan

U = Standardized normal random variable corresponding to

particular value of the correlation coefficient

U = Initial estimate of U In = log e (natural logarithm)

= Koefisien korelasi terkecil yang diharapkan dapat dideteksi

secara signifikan

α = Kekeliruan tipe I, yaitu menerima hipotesis yang seharusnya

ditolak

β = Kekeliruan tipe II yaitu menerima hipotesis yang seharusnya

diterima

Diperkirakan nilai terendah yang akan diperoleh melalui penelitian ini

adalah = 0,30; = 0,05 pada pengujian dua arah dan = 0,05. Besarnya Zα

(untuk α = 0,05) adalah 1,645 dan besarnya Zβ (untuk β = 0,05) adalah 1,645,

maka sampel yang akan diperoleh adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil perhitungan, maka jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah 116 responden yang pernah melihat iklan dan membeli di outlet Malang

Strudel.

47

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling. Responden yang dijadikan sampel dipilih secara sengaja

dengan pertimbangan bertemu saat penelitian dilakukan dan sesuai dengan kriteria

populasi yang telah ditentukan.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Menurut Arikunto (2010:172) sumber data dalam penelitian merupakan

subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data penelitian ini adalah

responden yang berjumlah 116 orang. Data yang diambil dalam penelitian ini

berasal dari data primer. Data primer adalah data yang di peroleh langsung dari

lapangan. Data ini diperoleh langsung di lokasi penelitian melalui angket yang

diberikan kepada konsumen yang pernah melihat iklan dan membeli produk

Malang Strudel.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan operasional penelitian guna

melakukan analisis data hingga intrepetasi data. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini dengan cara menyebarkan angket. Angket ini dimaksudkan untuk

memperoleh data atau informasi secara tertulis dari sampel berdasarkan

karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. Selama pelaksanaan penelitian ini

saya dibantu oleh teman saya yang bernama Aga Bayu dan Rodi. Pelaksanaan

penelitian dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2017. Pertama yang dilakukan

adalah menyebarkan angket kepada para responden. Angket yang disebarkan

48

hanya untuk 30 responden untuk dijadikan data analisis dalam uji instrumen

penelitian. Setelah angket selesai diisi angket dikumpulkan. Kemudian angket

tersebut diuji validitas dan uji reliabilitas. Setelah dinyatakan valid dan reliabel

maka dilakukan penyebaran angket sebanyak sampel yang tersisa. Penyebaran

angket kembali dilakukan pada tanggal 23 sampai 30 September 2017. Setelah

angket terisi semua angket dikummpulkan. Kemudian semua angket yang terisi di

input kedalam tabel berdasarkan jawaban angket dari semua responden. Tabel

tersebut kemudian dijadikan data untuk dianalisis dengan menggunakan aplikasi

SPSS versi 24. Output dari SPSS merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan.

3. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010:192) instrumen penelitian merupakan alat bantu

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih

mudah dan data yang dikumpulkan lebih mudah diolah. Instrumen penelitian

dapat dijadikan untuk mendapatkan informasi dari responden. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan pedoman angket. Daftar angket

disusun dalam bentuk skala Likert. Angket ini akan diberikan ke responden untuk

diisi sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian.

F. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Menurut Simamora (2004:172), validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen, di mana

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Suatu

alat ukur yang validitasnya atau tingkat keabsahannya tinggi secara otomatis dapat

49

diandalkan. Sebaliknya validitas atau tingkat keabsahan yang rendah tidak dapat

diandalkan atau kurang akurat. Angket dikatakan valid atau sah jika mampu

mengukur variabel yang diinginkan oleh peneliti. Tinggi rendahnya validitas alat

ukur menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari

gambaran tentang variabel.

Arikunto (2010:212) menyatakan valid atau tidaknya suatu butir dapat

diketahui dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson, dengan

rumus:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

r = koefisien korelasi product moment

n = banyak sampel ∑ = nilai variabel X ∑ = nilai variabel Y

Sunyoto (2009:64) menyatakan bahwa suatu butir instrumen yang valid

dapat diketahui apabila nilai koefisien korelasi sama dengan atau lebih besar dari

0,3 (r ≥ 0,3) sebagai nilai kritisnya. Sebaliknya, jika kurang dari 0,3 maka

dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sunyoto (2009:67), Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu

angket yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu angket tidak

hanya harus valid, melainkan juga harus reliable. Jika suatu dicoba secara

berulang kepada kelompok yang sama dan menghasilkan data yang sama, maka

angket tersebut dapat dikatakan sebagai angket yang reliable.

Pengujian reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pernyataan yang ada

di dalam angket, apakah isi dari butir pernyataan tersebut reliable. Apabila ada

50

butir pernyataan yang tidak reliable, maka butir pernyataan tersebut diganti

dengan pernyataan lain. Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas melalui rumus

pendekatan Alpha Cronbach sebagai berikut:

(

)(

)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pernyataan

∑ = Jumlah varians butir

= Varians total

Sunyoto (2009:68) menyatakan bahwa pada uji reliabilitas dengan metode

Alpha Cronbach akan membandingkan koefisien Alpha Cronbach (α) dengan 0,6.

Jika koefisien Alpha Cronbach (r hitung) sama dengan atau lebih besar dari 0,6 (α

≥ 0,6), maka butir tersebut dapat dikatakan reliable. Jika koefisien Alpha

Cronbach (r hitung) lebih kecil dari 0,6 (α < 0,6), maka butir tersebut tidak

reliable atau keandalan konsistensi internal yang tidak memuaskan.

3. Hasil Uji Validitas Reliabilitas

Uji validitas dilakukan dengan cara menguji item-item pernyataan pada

angket yaitu dengan menghitung koefisien korelasi dari tiap-tiap pernyataan

dengan skor total yang diperoleh, selanjutnya dibandingkan dengan angka kritis r

product moment. Uji validitas bertujuan untuk melihat hasil dari variabel atau

pernyaataan yang diajukan mewakili segala informasi yang seharusnya diukur.

Selain uji validitas, dalam penelitian ini terdapat uji reliabilitas yang bertujuan

untuk menguji apakah angket tersebut reliabel atau handal jika jawaban responden

terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Berikut adalah

tabel hasil uji validitas dan reliabilitas dengan jumlah responden 30 orang.

51

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Celebrity Endorser

No Korelasi Koefisien Korelasi Probabilitas Keterangan

1 X1.1-X 0,600 0,000 Valid

2 X1.2-X 0,763 0,000 Valid

3 X1.3-X 0,629 0,000 Valid

4 X2.1-X 0,836 0,000 Valid

5 X2.2-X 0,591 0,000 Valid

6 X2.3-X 0,711 0,000 Valid

7 X3.1-X 0,658 0,000 Valid

8 X3.2-X 0,691 0,000 Valid

9 X3.3-X 0,774 0,000 Valid

10 X4.1-X 0,848 0,000 Valid

11 X4.2-X 0,732 0,000 Valid

12 X4.3-X 0,888 0,000 Valid

13 X5.1-X 0,781 0,000 Valid

14 X5.2-X 0,721 0,000 Valid

15 X5.3-X 0,732 0,000 Valid

Alpha Cronbach= 0,945 Reliabel

Sumber: Lampiran 4

Tabel 3.3 menunjukkan validitas dan reliabilitas variabel Celebrity endorser

yang terdiri dari 15 butir. Semua butir untuk variabel Celebrity endorser

mempunyai koefisien korelasi di atas 0,3 sehingga angket yang disebarkan

dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas Alpha Cronbach di atas 0,6 yaitu 0,945

sehingga seluruh butir dinyatakan reliabel, sehingga instrument tersebut bisa

digunakan untuk penelitian. Penelitian data yang digunakan harus memiliki

tingkat keabsahan yang sudah sesuai dengan minimum koefisian, jika data

memiliki tingkat keabsahaan dibawah minimum maka penelitian akan tidak valid.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Citra Merek

No Korelasi Koefisien Korelasi Probabilitas Keterangan

1 Y1.1.1 – Y1 0,686 0,000 Valid

2 Y1.1.2 – Y1 0,689 0,000 Valid

3 Y1.1.3 – Y1 0,555 0,001 Valid

4 Y1.1.4 – Y1 0,698 0,000 Valid

5 Y1.2.1 – Y1 0,520 0,003 Valid

52

6 Y1.2.2 – Y1 0,622 0,000 Valid

7 Y1.2.3 – Y1 0,575 0,001 Valid

8 Y1.3.1 – Y1 0,821 0,000 Valid

9 Y1.3.2 – Y1 0,693 0,000 Valid

10 Y1.3.3 – Y1 0,567 0,001 Valid

11 Y1.3.4 – Y1 0,821 0,000 Valid

Alpha Cronbach= 0,871 Reliabel

Sumber: Lampiran 4

Tabel 3.4 menunjukkan validitas dan reliabilitas variabel Citra merek yang

terdiri dari 11 butir. Berdasarkan Tabel 3.5 diketahui bahwa semua butir untuk

variabel citra merek mempunyai koefisien korelasi di atas 0,3 sehingga angket

yang disebarkan dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas Alpha Cronbach di atas 0,6

yaitu 0,871 sehingga seluruh butir dinyatakan reliabel, sehingga instrument

tersebut bisa digunakan untuk penelitian.

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian

No Korelasi Koefisien Korelasi Probabilitas Keterangan

1 Y2.1.1 – Y1 0,686 0,000 Valid

2 Y2.1.2 – Y1 0,774 0,000 Valid

3 Y2.1.3 – Y1 0,832 0,000 Valid

4 Y2.1.4 – Y1 0,592 0,001 Valid

Alpha Cronbach= 0,695 Reliabel

Sumber: Lampiran 4

Tabel 3.5 menunjukkan validitas dan reliabilitas variabel Keputusan

pembelian yang terdiri dari 4 butir. Berdasarkan Tabel 3.6 diketahui bahwa semua

butir untuk variabel Keputusan pembelian mempunyai koefisien korelasi di atas

0,3 sehingga angket yang disebarkan dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas Alpha

Cronbach di atas 0,6 yaitu 0,695 sehingga seluruh butir dinyatakan reliabel,

sehingga instrument tersebut bisa digunakan untuk penelitian.

53

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah data kuantitatif yang dikumpulkan dalam

penelitian korelasional, komparatif, atau eksperimen yang diolah dengan rumus-

rumus statistik yang sudah disediakan, baik secara manual maupun dengan

menggunakan jasa komputer (Arikunto, 2010:282). Analisis deskriptif digunakan

untuk menjabarkan hasil analisis kuantitatif untuk mempermudah penyajian hasil

penelitian. Analisis deskriptif yang digunakan meliputi frekuensi jawaban,

persentase, mean, dan grand mean dari jawaban responden.

2. Analisis Jalur (Path analysis)

Menurut Sarwono (2012:17), analisis jalur (Path analysis) adalah teknik

analisis yang digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang selaras

antar variabel yang disusun berdasarkan urutan temporer dengan menggunakan

koefisien jalur sebagai besaran nilai dalam menentukan besarnya pengaruh

variabel independen exogenous terhadap variabel endogenous. Path analysis

digunakan dengan tujuan untuk mencari besarnya pengaruh variabel-variabel

exogenous terhadap variabel endogenous secara gabungan maupun secara parsial

serta melakukan penguraian korelasi antar variabel dengan melihat pengaruh

langsung, pengaruh tidak langsung, pengaruh total dan pengaruh faktor lain.

Menurut Sarwono (2012:29), terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi

dalam menggunakan path analysis yaitu:

a. Data metrik berskala interval

54

b. Terdapat variabel independen (exogenous) dan variabel dependen

(endogenous). Apabila model yang digunakan berbentuk regresi berganda,

model mediasi, model gabungan mediasi, model regresi berganda serta

model kompleks maka harus menggunakan variabel perantara.

c. Ukuran sampel yang memadai sebaiknya diatas 100

d. Memiliki pola hubungan variabel yang searah, tidak boleh ada hubungan

timbal balik (reciprocal)

e. Hubungan sebab akibat harus didasari dengan teori yang sudah ada dengan

asumsi yang menyatakan memang terdapat hubungan sebab akibat dalam

variabel yang diteliti.

f. Mempertimbangkan semua asumsi dan prinsip dasar pada analisis jalur

Tahapan dalam menggunakan path analysis menurut Sarwono (2012:29), yaitu:

a. Merancang model besaran pada teori

b. Membuat model yang dihipotesiskan

c. Menentukan model diagram jalur berdasarkan pada variabel yang dikaji

d. Membuat diagram jalur

e. Membuat persamaan struktural

f. Menghitung nilai yang diperlukan yaitu pengaruh gabungan, pengaruh

parsial, pengaruh langsung, pengaruh total, pengaruh faktor lain, pengaruh

korelasi, uji validitas.

Menguji path analisys dengan perumusan hipotesis dan persamaan

struktural seperti gambar 3.1

55

Gambar 3.1 Diagram Jalur Variabel Celebrity Endorser, Citra Merek, dan

Keputusan Pembelian

Keterangan:

X : Variabel exogenous (Independen) Celebrity Endoser

Y1 : Variabel endogenous (dependen) Citra Merek

Y2 : Variabel endogenous (dependen) Keputusan Pembelian

Persamaan Struktur:

a. Y1= PY1X+e1

b. Y2= PY2Y1+PY2X+e2

Citra Merek

(Y1) PY1X PY2Y1

e1

e2

Keputusan Pembelian

(Y2)

Celebrity Endorser

(X)

PY2X