bab iii metode penelitian a. jenis penelitiandigilib.unila.ac.id/10224/17/bab iii.pdf · merumuskan...
TRANSCRIPT
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yang difokuskan pada situasi kelas. Kemmis & Mc. Taggart (dalam
Kunandar, 2011: 42) penelitian tindakan adalah suatu bentuk self-inquiry
kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk
meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan
yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap
praktik dan situasi praktik itu dilaksanakan.
Reason & Breadbury (dalam Kunandar, 2011: 44) penelitian tindakan
adalah proses partisipori, demokratis yang berkenaan dengan pengembangan
pengetahuan praktis untuk mencapai tujuan-tujuan mulia manusia,
berlandaskan pandangan dunia partisipori yang muncul pada momentum
histori sekarang ini. Reason & Breadbury berusaha memadukan tindakan
dengan refleksi, teori dengan praktik, dengan menyertakan pihak-pihak lain,
uasaha menemukan solusi praktis terhadap persoalan-persoalan yang
menyesakkan dan lebih umum lagi demi pengembangan individu-individu
bersama komunitasnya.
Selanjutnya menurut Kunandar (2011: 45) penelitian tindakan kelas
meliputi tiga unsur atau konsep yaitu “penelitian”, “tindakan”, “kelas”.
36
Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu, melalui
metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan dianalisis untuk
menyelesaikan suatu masalah. Tindakan adalah suatu aktivitas yang
sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan
dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas
proses belajar mengajar. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa
yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari
seorang guru.
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdiri dari beberapa siklus.
Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang harus dilalui yaitu perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu
kali pembelajaran, tetapi dapat dilaksanakan beberapa kali sampai tujuan
pembelajaran tercapai. Siklus tindakan dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Siklus PTK
Sumber: Adopsi dari Arikunto (2006: 16)
Perencanaan I
Pelaksanaan I Refleksi I
Pengamatan II
SIKLUS I
SIKLUS II
Perencanaan II
Pengamatan I
Pelaksanaan II Refleksi II
37
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 03
Metro Barat. Tepatnya Jl. Soekarno – Hatta 16C Mulyojati Kecamatan
Metro Barat Kota Metro.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dengan lama
penelitian 5 bulan, terhitung dari penelitian pendahuluan hingga
penyusunan skripsi ini selesai. Adapun jadwal penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan pada kelas V SD Negeri 03 Metro Barat sebagai
berikut.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
Siklus Pertemuan Hari/tanggal Waktu
I 1 Sabtu, 07 Februari 2015 08.00 s.d 09.10 WIB
2 Senin, 09 Februari 2015 11.00 s.d 12.10 WIB
II 1 Sabtu, 14 Februari 2015 08.00 s.d 09.10 WIB
2 Senin, 18 Februari 2015 11.00 s.d 12.10 WIB
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seorang guru dan siswa
kelas V SD Negeri 03 Metro Barat yang berjumlah 35 siswa terdiri dari
jumlah perempuan 17 dan laki-laki 18.
C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas ini adalah tenik tes dan non tes.
38
a. Teknik Nontes
Teknik nontes merupakan prosedur yang dilalui untuk
memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat, sikap dan
kepribadian. Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data yang
bersifat kualitatif yang dilakukan melalui observasi untuk mengukur
variabel berupa kinerja guru, aktivitas, afektif, dan pdikomotor
selama pembelajaran berlangsung.
b. Teknik tes
Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya
dapat benar atau salah. Dalam penelitian ini, teknik tes digunakan
untuk mendapatkan data yang bersifat kuantitatif yaitu nilai hasil
belajar kognitif siswa. Teknis tes dilakukan untuk memperoleh data
nilai-nilai siswa berupa angka yang akan dilaksanakan pada akhir
setiap siklus dalam pembelajaran IPA melalui penerapan model
pembelajaran treffinger.
2 Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data ini dimaksudkan untuk memudahkan
observer untuk memperoleh data yang lengkap, valid, dan reliabel
mengenai hasil belajar siswa dan kinerja guru. Adapun alat pengumpulan
data aktivitas belajar dan hasil belajar adalah sebagai berikut.
a. Lembar pengamatan
1) Lembar pengamatan aktivitas kinerja guru
Penilaian kinerja guru diperoleh melalui pengamatan yang
dilakukan oleh observer menggunakan lembar pengamatan.
39
Lembar pengamatan penilaian aktivitas kinerja guru digunakan
dengan tujuan memperoleh informasi tentang kemampuan guru
dalam melaksanakan praktik mengajar yang baik dan benar.
Adapun model yang digunakan untuk melaksanakan praktik
mengajar, yaitu model treffinger. Indikator kinerja guru yang
dipakai adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Indikator penilaian kinerja guru
No
.
Indikator kinerja guru berkenaan dengan penerapan model
treffinger
1 Guru menentukan tujuan: guru menginformasikan kompetensi
yang harus dicapai dalam pembelajarannya.
2 Menggali data: guru mendemonstrasi/ menyajikan fenomena
alam yang dapat mengundang keingintahuan siswa.
3 Merumuskan masalah: guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengindentifikasi permasalahan.
4
Memunculkan gagasan: guru memberi waktu dan kesempatan
pada siswa untuk mengungkapkan gagasannya dan juga
membimbing siswa untuk menyepakati alternatif pemecahan
masalah yang akan diuji.
5
Mengembangkan solusi: guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
6
Membangun penerimaan: guru mengecek solusi yang telah
diperoleh siswa dan memberikan permasalahan yang baru
namun lebih kompleks agar siswa dapat menerapkan solusi
yang telah ia peroleh.
Rubrik penskoran yang digunakan untuk menilai kinerja guru
selama pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini.
40
Tabel 3.3 Rubrik penilaian kinerja guru
Nilai
Angka Nilai Mutu Indikator
1 Kurang Dilaksanakan dengan kurang baik oleh
guru dan guru terlihat kurang menguasai
2 Cukup Dilaksankan dengan cukup baik oleh
guru dan guru terlihat cukup menguasai
3 Baik Dilaksanakan dengan baik oleh guru dan
guru terlihat menguasai
4 Sangat baik Dilaksanakan dengan sangat baik oleh
guru dan guru terlihat profesional
(Sumber: Adopsi Andayani, 2009: 73)
2) Lembar pengamatan penilaian aktivitas siswa
Lembar pengamatan penilaian aktivitas siswa ini digunakan
untuk mengumpulkan data mengenai keaktifan siswa dalam
kegiatan pembelajaran, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Lembar pengamatan aktivitas belajar siswa ini
dikembangkan berdasarkan indikator aktivitas dalam penelitian ini,
antara lain antusias/ semangat mengikuti pembelajaran,
menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar,
melakukan kerjasama dalam kegiatan diskusi kelompok,
mengajukan pertanyaan, dan aktif mengerjakan tugas.
Tabel 3.4 Indikator aktivitas pembelajaran
Keterangan Indikator
A Antusias/ semangat mengikuti pembelajaran
B Menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam
belajar
C Melakukan kerjasama dalam kegiatan diskusi
kelompok
D Mengajukan pertanyaan
E Aktif mengerjakan tugas
(sumber: Modifikasi Kunandar, 2013: 233)
41
b. Hasil Belajar
1) Hasil belajar kognitif
Alat Pengumpulan data hasil belajar kognitif dalam penelitian
ini menggunakan lembar evaluasi atau tes. Lembar soal tes yang
digunakan pada penelitian ini adalah dalam bentuk soal pilihan
jamak dan esai untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi yang diajarkan dan ketercapaian indikator pembelajaran.
Tabel 3.5 Kisi-kisi soal tes formatif
Indikator Soal Bentuk
Soal
No
Soal Ranah
Tes Formatif I
1. Menyebutkan benda-benda tembus
cahaya dan tidak tembus cahaya.
Pilihan
ganda
Esai
3
1
C1
2. Menentukan benda-benda yang
merupakan sumber cahaya dan
bukan sumber cahaya.
Pilihan
ganda
Esai
2
4
C2
3. Menyebutkan sifat-sifat cahaya. Pilihan
ganda
Esai
1
3
C1
4. Mengaitkan contoh penggunaan
cermin datar, cekung dan cembung
dalam kehidupan sehari-hari.
Pilihan
ganda
Esai
6, 9
2
C3
5. Menjelaskan sifat-sifat bayangan
yang dibentuk oleh cermin datar,
cermin cekung dan cermin
cembung.
Pilihan
ganda
5, 7
5
C2
6. Menganalisis sifat-sifat bayangan
yang dibentuk oleh cermin datar,
cermin cekung dan cermin
cembung.
Pilihan
ganda
4, 8, 10 C4
Tes Formatif II
1. Menganalisis suatu suatu karya
atau model misalnya periskop atau
lensa dari bahan sederhana dengan
menerapkan sifat-sifat cahaya.
Pilihan
ganda
Esai
1,8
3,5
C4
2. Menentukan berbagai alat atau
bahan yang sesuai untuk suatu
suatu karya atau model misalnya
periskop atau lensa dari bahan
sederhana dengan menerapkan
sifat-sifat cahaya.
Pilihan
ganda
2 C2
42
Indikator Soal Bentuk
Soal
No
Soal Ranah
3. Menyebutkan suatu contoh alat
optik menerapkan sifat-sifat
cahaya dalam kehidupan sehari-
hari.
Pilihan
ganda
6,7,9,
10
C1
4. Menyebutkan suatu pekerjaan
yang menggunakan alat optik
yang menerapkan sifat-sifat
cahaya.
Esai 2 C1
5. Menjelaskan kegunaan suatu alat
optik yang menerapkan sifat-sifat
cahaya.
Esai 1, 4 C2
6. Menguji cara kerja model yang
dibuat misalnya periskop atau
lensa dari bahan sederhana dengan
menerapkan sifat-sifat cahaya.
Pilihan
ganda
3,4,5 C4
2) Lembar pengamatan penilaian hasil belajar afektif
Lembar pengamatan penilaian hasil belajar afektif ini
digunakan untuk mengetahui sikap dan tingkah laku setiap siswa
selama proses pembelajaran. Ada dua sikap siswa yang harus
dinilai yaitu tanggung jawab dan percaya diri. Adapun indikator
penilaian hasil belajar afektif siswa dan rubrik penilaian hasil
belajar afektif siswa adalah sebagai berikut.
Tabel 3.6 Indikator Penilaian Hasil Belajar Afektif
No Sikap Indikator
1. Tanggung
jawab
Menjaga kebersihan dan merapikan alat-alat
percobaan setelah selesai melaksanakan
percobaan.
Melaksanakan percobaan dan mampu
menyelesaikan tugas tepat waktu.
2. Percaya diri
Berani menyatakan pendapat.
Berani mengemukakan hasil percobaan di
depan teman-temannya.
(Sumber: Modifikasi Kemendikbud, 2013, Mulyasa, 2013)
43
Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Afektif Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Tanggung
jawab
Menjaga
kebersihan
dan
merapikan
alat-alat
percobaan
setelah
selesai
melaksana
kan
percobaan.
Menjaga
kebersihan
dan tidak
merapikan
alat-alat
percobaan
setelah
selesai
melaksana-
kan
percobaan.
Kurang
menjaga
kebersihan
dan tidak
merapikan
alat-alat
percobaan
setelah
selesai
melaksana-
kan
percobaan.
Tidak
menjaga
kebersihan
dan tidak
merapikan
alat-alat
percobaan
setelah
selesai
melaksana-
kan
percobaan.
Melaksana
kan
percobaan
dan
mampu
menyelesai
-kan tugas
tepat
waktu.
Melaksana
kan
percobaan
dan tidak
mampu
menyelesai
kan tugas
tepat waktu.
Kurang
mampu
melaksana
kan
percobaan
dan tidak
mampu
menyelesai-
kan tugas
tepat waktu.
Tidak
melaksana
kan
percobaan
dan tidak
mampu
menyelesai
kan tugas
tepat
waktu.
Percaya
diri
Tidak
terlihat
ragu-ragu
atau berani
menyataka
n pendapat.
Terlihat
ragu-ragu
dalam
menyatakan
pendapat.
Memerlukan
bantuan guru
dalam
mengemu
kakan
pendapat.
Belum
berani
menyata-
kan
pendapat.
Tidak
terlihat
ragu-ragu
dan berani
mengemuk
a kan hasil
percobaan
di depan
teman-
temannya.
Terlihat
ragu-ragu
dalam
mengemuka
-kan hasil
percobaan
di depan
teman-
temannya.
Memerlukan
bantuan guru
dalam
mengemuka
kan hasil
percobaan di
depan teman-
temannya.
Belum
berani
mengemu-
kakan hasil
percobaan
di depan
teman-
temannya.
3) Lembar Observasi Penilaian Hasil Belajar Psikomotor
Alat pengumpulan data psikomotor ini menggunakan lembar
pengamatan yang digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa.
44
Pada aspek psikomotor yang dikembangkan dalam penelitian ini
keterampilan mengamati dan mengkomunikasikan.
Tabel 3.8 Indikator Penilaian Hasil Belajar Psikomotor
NO Jenis keterampilan Indikator
1 Keterampilan
mengamati
1. Menggunakan indera/alat bantu
indera
2. Mengamati objek percobaan/
pengamatan dengan posisi tubuh
yang benar.
3. Mengurutkan secara teratur susatu
objek atau peristiwa sesuai LKS
yang diberikan.
2 Keterampilan
mengkomunikasikan
1. Menyampaikan hasil percobaan
dengan kalimat singkat dan jelas.
2. Menyampaikan hasil percobaan
dengan sikap tenang.
3. Menyampaikan hasil percobaan
dengan bahasa komunikatif dan
runtut.
(Sumber: Modifikasi Trianto, 2010: 144-146)
Tabel 3.9 Rubrik Penilaian Hasil Belajar Psikomotor
N
O
Aspek yang
dinilai
Hasil Penilaian
Baik
sekali
(1)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
1 Keterampilan
mengamati
Ketiga
indikator
dilakukan
dengan
baik.
Hanya
dua
indikator
yang
muncul
selama
pengama-
tan.
Hanya
satu
indikator
yang
muncul
selama
pengama-
tan.
Indikator
tidak ada
yang
muncul
selama
pengama-
tan.
2
Keterampilan
mengkomuni
-ka sikan
hasil
percobaan
Ketiga
indikator
dilakukan
dengan
baik.
Hanya
dua
indikator
yang
muncul
selama
pengama-
tan.
Hanya
satu
indikator
yang
muncul
selama
pengama-
tan.
Indikator
tidak ada
yang
muncul
selama
pengama-
tan.
45
D. Teknik Analisis Data
1. Teknik Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data mengenai
kinerja guru, aktivitas, afektif dan psikomotor siswa yang menunjukkan
dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara nyata dan
mendalam.
a. Kinerja guru
Data kinerja guru diperoleh dari pengamatan langsung kinerja
guru ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. Analisis kualitatif
pada lembar pengamatan kinerja guru menggunakan teknik rumus.
Keterangan:
Nkg = Nilai yang dicari
R = Jumlah skor yang diperoleh
SM = skor maksimal dari aspek yang diamati
100 = Bilangan tetap
(Sumber: Adopsi dari Purwanto, 2008: 102)
Nilai kinerja guru yang telah diperoleh dikategorikan dalam
kategori keberhasilan kinerja guru sebagai berikut.
Tabel 3.10 Kategori IPKG berdasarkan perolehan nilai
Nilai Kategori
90 – 100 Sangat baik
75 – 89 Baik
50 – 74 Cukup baik
<50 Kurang
(sumber: Modifikasi Kemendikbud, 2013: 314)
46
b. Aktivitas siswa
Penilaian aktivitas belajar siswa diperoleh melalui lembar
pengamatan yang dilakukan oleh observer selama kegiatan
pembelajaran di kelas. . Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagi
berikut.
Keterangan:
Na = Nilai aktivitas
JS = Jumlah skor yang diperoleh
SM = Total skor maksimal
100 = Bilangan tetap
(Sumber: Adopsi Aqib, dkk, 2010: 41)
Setelah diperoleh nilai aktivitas belajar siswa, kemudian
dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil pengamata sebagai
berikut.
Tabel 3.11 Kategori Aktivitas Berdasarkan Perolehan Nilai
Rentang Nilai Kategori
Na ≥ 66 Aktif
50 < Na ≤ 65 Cukup aktif
34 < Na ≤ 49 Kurang aktif
Na ≤ 33 Pasif
(Sumber: Modifikasi Purwanti, 2008: 7.8)
Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa secara klasikal
digunakan rumus:
Pa = ∑
∑ x 100%
Keterangan:
Ps = Persentase ketuntasan nilai aktivitas secara klasikal
(sumber: Modifikasi Aqib, dkk., 2009: 41
47
Persentase yang telah diperoleh dikategorikan dalam kriteria
persentase tingkat keberhasilan hasil belajar siswa secara klasikal
seperti yang terdapat pada tabel berikut.
Tabel 3.12 Kategori tingkat keberhasilan aktivitas, hasil belajar
afektif, psikomotor, dan kognitif secara klasikal
Tingkat Keberhasilan (%) Kategori
85 – 100 Sangat tinggi
75 – 84 Tinggi
65 – 74 Sedang
55 – 64 Rendah
<55 Sangat rendah
(sumber: Modifikasi Purwanto, 2008: 103)
c. Hasil belajar afektif siswa
Hasil belajar afektif yang dicari yaitu nilai afektif siswa secara
individu dan ketuntasan nilai sikap siswa secara klasikal. Adapun
rumus yang digunakan yaitu sebagi berikut.
Keterangan:
Nha = Nilai hasil belajar afektif yang dicari
R = Jumlah skor yang diperoleh
SM = skor maksimal dari aspek yang diamati
100 = Bilangan tetap
(Sumber: Adopsi Purwanto, 2008: 102)
Tabel 3.13 Kategori Hasil Belajar Afektif.
Nilai Angka Kategori
81-100 Sangat baik
66-80 Baik
51-65 Cukup baik
0-50 Kurang baik
(Sumber : adaptasi dari Kemendikbud 2013: 131)
48
Persentase hasil belajar afektif tanggung jawab dan percaya
diri siswa secara klasikal, diperoleh dengan rumus:
Pk = ∑
∑ x 100%
Keterangan:
Pk = Persentase ketuntasan nilai afektif secara klasikal
(sumber: Modifikasi Aqib, dkk., 2009: 41)
Persentase tersebut dikategorikan dalam kriteria persentase
tingkat keberhasilan hasil belajar siswa secara klasikal yang merujuk
pada tabel 3.12.
d. Analisis data hasil belajar psikomotor siswa
Analisis data kualitatif untuk memperoleh nilai psikomotor
siswa digunakan teknik rumus:
Keterangan:
Np = Nilai psikomotor yang dicari
R = Jumlah skor yang diperoleh
SM = Nilai maksimal
100 = Bilangan tetap
(Sumber: Purwanto, 2008: 102)
Nilai psikomotor yang telah diperoleh dikategorikan dalam
kategori yang terdapat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 3.14 Kategori Hasil Belajar Psikomotor.
Nilai Angka Kategori
81-100 Sangat terampil
66-80 Terampil
51-65 Cukup terampil
0-50 Kurang terampil
(Adaptasi dari Kemendikbud 2013: 131)
49
Persentase hasil belajar psikomotor mengamati dan
mengomunikasikan secara klasikal, diperoleh dengan rumus:
Pp= ∑
∑ x 100%
Keterangan:
Pp = Persentase ketuntasan nilai psikomotor secara klasikal
(sumber: Modifikasi Aqib, dkk., 2009: 41)
Persentase tersebut dikategorikan dalam kriteria persentase
tingkat keberhasilan hasil belajar siswa secara klasikal yang merujuk
pada tabel 3.12.
2. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan kemajuan
hasil belajar siswa mengenai penguasaan materi yang diajarkan guru.
a. Nilai kognitif siswa secara individual diperoleh dengan rumus:
Nk =
Keterangan:
Nk = Nilai kognitif
R = Skor yang diperoleh
SM = Skor maksimun dari tes
100 = Bilangan Tetap
(Sumber: Adaptasi Purwanto, 2008: 112)
Nilai kognitif yang telah diperoleh tersebut dikategorikan dalam
kategori nilai pengetahuan siswa sebagai berikut.
50
Tabel 3.15 Kategori nilai kognitif siswa
Nilai Angka Huruf Mutu Kategori
86 – 100 A Sangat baik
81 – 85 A-
76 – 80 B+
Baik 71 – 75 B
66 – 70 B-
61 – 65 C+ Cukup 56 – 60 C
51 – 55 C-
46 – 50 D+ Kurang
0 – 45 D
(Sumber: Adaptasi Kemendibud, 2013: 8)
b. Nilai persentase ketuntasan belajar siswa dalam ranah kognitif secara
klasikal diperoleh dengan rumus:
Pp = ∑
∑ x 100%
Keterangan:
Pp = Persentase ketuntasan nilai kognitif secara klasikal
(sumber: adaptasi Aqib, dkk., 2009: 41)
Persentase tersebut dikategorikan dalam kriteria persentase
tingkat keberhasilan hasil belajar siswa secara klasikal yang merujuk
pada tabel 3.12.
c. Nilai rata-rata dari hasil tes formatif dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus:
∑
∑
Keterangan
= nilai rata-rata
= Jumlah seluruh nilai siswa
= Jumlah siswa
(Sumber: Adopsi Aqib, dkk., 2009: 40)
51
E. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus.
Setiap siklus yang dilaksanakan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
1. Siklus I
a. Perencanaan
1) Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk
mengetahui materi pokok pembelajaran, dengan berpedoman
pada Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar isi.
2) Membuat perangkat pembelajaran yaitu pemetaan, silabus, dan
RPP secara kolaboratif dengan guru yang berpedoman pada
Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses.
3) Membuat LKS dan menyiapkan alat-alat percobaan
4) Menyiapkan instrumen penilaian berupa lembar observasi untuk
menilai kinerja guru, sikap, keterampilan serta membuat soal tes
formatif untuk mengukur pengetahuan siswa.
5) Menyiapkan alat dokumentasi.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini dilaksanakan sesuai dengan proses pembelajaran
yang didesain menggunakan model treffinger. Pelaksanaan
pembelajarannya adalah sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru memberikan salam dan siswa merespon salam guru
sebelum memulai pembelajaran.
52
b) Siswa merespon ajakan berdo’a menurut agama dan
kepercayaan masing-masing.
c) Mengecek kehadiran siswa.
d) Mengondisikan siswa agar siap untuk belajar
e) Memberikan apersepsi
f) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru menentukan tujuan: guru menginformasikan
kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajarannya.
b) Menggali data: guru mendemonstrasi/ menyajikan
fenomena alam yang dapat mengundang keingintahuan
siswa.
c) Merumuskan masalah: guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengindentifikasi permasalahan.
Elaborasi
a) Memunculkan gagasan: guru memberi waktu dan
kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan gagasannya
dan juga membimbing siswa untuk menyepakati alternatif
pemecahan masalah yang akan diuji.
b) Mengembangkan solusi: guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
53
c) Membangun penerimaan: guru mengecek solusi yang telah
diperoleh siswa dan memberikan permasalahan yang baru
namun lebih kompleks agar siswa dapat menerapkan solusi
yang telah ia peroleh.
d) Masing-masing kelompok maju untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi
a) Guru meluruskan dan memperjelas jawaban dari setiap
kelompok.
b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang kurang jelas.
c) Siswa mengerjakan tes formatif.
3) Kegiatan Penutup
a. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang
telah dilaksanakan dilanjutkan dengan melakukan refleksi
pembelajaran berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan.
b. Memberikan tindak lanjut pembelajaran.
c. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Hal-hal yang perlu diamati yaitu kinerja guru dalam
melaksanakan pembelajaran, aktivitas siswa, hasil belajar afektif dan
psikomotor siswa yang ditunjukkan selama pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.
54
d. Refleksi
Berdasarkan hasil data observasi yang diperoleh. maka diadakan
analisis data sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi. Hasil
analisis data pada siklus I digunakan untuk menentukan tindakan
pada siklus II.
2. Siklus II
Siklus II ini dilakukan setelah merefleksi kegiatan Siklus I. Siklus II
ini dilakukan sebagai usaha peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas
siswa melalui penerapan model treffinger. Hasil pada siklus II ini
diharapkan lebih baik dari siklus I.
a. Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti membuat perencanaan perbaikan
pembelajaran berdasarkan hasil analisis pada siklus I. Hal-hal yang
dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut.
1) Menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk
mengetahui materi pokok pembelajaran, dengan berpedoman
pada Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar isi.
2) Membuat perangkat pembelajaran yaitu pemetaan, silabus, dan
RPP secara kolaboratif dengan guru yang berpedoman pada
Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses.
3) Membuat LKS dan menyiapkan alat-alat percobaan.
4) Menyiapkan instrumen penilaian yaitu lembar observasi untuk
mengamati kinerja guru, sikap, dan keterampilan serta membuat
lembar soal tes formatif untuk mengukur pengetahuan siswa.
55
b. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari RPP siklus II yang
telah dibuat pada tahap perencanaan, kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan sebagai berikut:
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru memberikan salam dan siswa merespon salam guru
sebelum memulai pembelajaran.
b) Siswa merespon ajakan berdo’a menurut agama dan
kepercayaan masing-masing.
c) Mengecek kehadiran siswa.
d) Mengondisikan siswa agar siap untuk belajar
e) Memberikan apersepsi
f) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
2) Kegiatan Inti
Eksplorasi
a) Guru menentukan tujuan: guru menginformasikan
kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajarannya.
b) Menggali data: guru mendemonstrasi/ menyajikan
fenomena alam yang dapat mengundang keingintahuan
siswa.
c) Merumuskan masalah: guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengindentifikasi permasalahan.
56
Elaborasi
a) Memunculkan gagasan: guru memberi waktu dan
kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan gagasannya
dan juga membimbing siswa untuk menyepakati alternatif
pemecahan masalah yang akan diuji.
b) Mengembangkan solusi: guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
c) Membangun penerimaan: guru mengecek solusi yang telah
diperoleh siswa dan memberikan permasalahan yang baru
namun lebih kompleks agar siswa dapat menerapkan solusi
yang telah ia peroleh.
d) Masing-masing kelompok maju untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok.
Konfirmasi
a) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang kurang jelas;
b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran;
c) Siswa mengerjakan tes formatif;
3) Kegiatan Penutup
a. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang
telah dilaksanakan dilanjutkan dengan melakukan refleksi
pembelajaran berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan.
57
b. Memberikan tindak lanjut pembelajaran.
c. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Hal-hal yang diamati yaitu kinerja guru, aktivitas siswa,
hasil belajar afektif, dan psikomotor siswa yang ditunjukkan selama
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.
d. Refleksi
1) Menganalisis kekurangan dan keberhasilan guru dalam
menerapkan model treffinger.
2) Menganalisis hasil observasi hasil belajar siswa selama
pembelajaran melalui model treffinger.
F. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan implementasi pembelajaran IPA dan model treffinger
dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dapat dilihat dari segi
proses dan hasil.
1. Dari segi proses, siswa aktif apabila sebagian besar (≥ 75%) siswa
terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses
pembelajaran.
2. Dari segi hasil, adanya peningkatan hasil belajar siswa pada setiap
siklusnya. Keberhasilan pembelajaran ditentukan apabila sebagian besar
siswa tuntas mencapai (≥75%) dari jumlah siswa.