bab iii metode penelitian a. -...
TRANSCRIPT
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di SMP N 2 SURUH pada kelas VIII D
semester II, tahun pelajaran 2015-2016. Penelitian akan diadakan dalam dua
siklus, untuk mengetahui peningkatan hasil dan aktivitas belajar siswa dalam
mengikuti pembelajaran IPS dengan penerapan model pembelajaran make a
match.
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas VIIID
SMPN 2 SURUH yang berjumlah 34 orang. (laki-laki 20, perempuaan 14)
C. Setting Penelitian
Setting penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah setting
kelas, dimana data diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung.
Peneliti dibantu satu orang guru lain untuk melakukan pengamatan selama
proses pembelajaran. Pembelajaran di kelas merupakan penerapan metode
pembelajaran make a match dalam mata pelajaran IPS di Kelas VIII D SMP N
2 SURUH. Guru Pamong sebagai pengamat dan peneliti sebagai pengajar.
A. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini dapat diperoleh dari:
a) Siswa
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa, yang sekaligus sebagai
22
sumber data untuk mengetahui hasil belajar, aktifitas selama pembelajaran
berlangsung dan respon atau tanggapan terhadap model pembelajaran
make a match yang diterapkan pada saat proses belajar mengajar mata
pelajaran IPS.
b) Guru
Aktivitas guru banyak berfungsi sebagai fasilitator yang melayani
para siswa, baik dalam menjelaskan konsep pembelajaran maupun teknis
operasional pembelajaran (Mulyasa, 2009:188). Dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sendiri.
Data yang dapat diperoleh dari guru adalah aktivitas guru dalam
mengimplementasikan model pembelajaran make a match dalam mata
pelajaran IPS.
c) Observer dan kolaborator
Bertindak sebagai observer sekaligus kolaborator dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini adalah guru pamong mata pelajaran IPS SMP N 2
Suruh. Observer mencatat semua kejadian yang ada dalam proses
pembelajaran melalui lembar pengamatan (observasi) yang sudah
disediakan. Data yang dapat diperoleh dari observer yakni hasil
pengamatan dari aktivitas siswa dan guru pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung dengan penerapan model pembelajaran make a
match
23
B. Teknik Pengumpulan
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi:
1. Tes
Tes sebagai alat penilaian berupa butir-butir soal yang diberikan
kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan,
tulisan atau tindakan (Nana Sudjana, 1989:35). Bentuk tes yang peneliti
pilih untuk pengumpulan data adalah tes tertulis bentuk pilihan ganda dan
uraian (esay). Tes dilaksanakan setiap akhir pembelajaran dan berfungsi
untuk mengetahui hasil belajar siswa.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mencatat kegiatan yang
dilakukan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran selama tindakan
diberikan. Lembar pengamatan guru digunakan observer pada waktu guru
melaksanakan proses pembelajaran dan lembar aktivitas siswa digunakan
observer untuk memantau kegiatan siswa pada waktu melakukan kegiatan
pembelajaran.
3. Angket
Angket ini berupa kumpulan pernyataan untuk mengumpulkan data
mengenai respons siswa terhadap model pembelajaran make a match.
Angket dibagikan setelah selesai pembelajaran.
24
4. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh
dalam observasi dengan mencatat atau mengabadikan kegiatan berupa foto
atau melihat catatan-catatan (arsip-arsip) yang dilakukan dalam penelitian.
Dokumen-dokumen tersebut antara lain berupa arsip perencanaan
pembelajaran dan hasil pekerjaan siswa yang dapat memberi informasi
data serta dokumen berupa foto yang menggambarkan situasi
pembelajaran IPS. Dokumentasi ini dilakukan sebelum tindakan yang
berupa hasil pengamatan sebelum siklus dan selama proses belajar
mengajar. Data yang sudah terkumpul dianalis dengan teknik deskriptif
komparatif, yaitu mengolah data yang terkumpul mulai prasiklus, siklus 1,
dan siklus 2, kemudian membandingkannya, sehingga tampak peningkatan
atau keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakannya.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan
terdiri dari 2 siklus. Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dalam
Sunardi (2011: 29). Model tersebut digambarkan sebagai berikut.
25
Gambar. 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Sunardi, 2011:29)
Prosedur PTK terdiri 2 siklus masing-masing siklus terdiri dari tiga
tahap. Setiap siklus tindakan meliputi:
1. perencanaan (plan),
2. pelaksanaan (act),
3. pengamatan (observe),
4. refleksi (reflect).
D. Indikator keberhasilan
Adapun yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah
apabila hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS meningkat, yaitu nilai rata-
rata klasikal sudah mencapai lebih dari sembilan puluh (>90) dan ketuntasan
minimum kelas 95%
26
E. Analisis Data
Langkah selanjutnya setelah data-data diperoleh adalah menganalisis serta
mengolah data. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisa deskriptif
komparatif, yaitu dengan membandingkan dan memaparkan data hasil belajar
siswa antara kondisi awal dengan siklus I, membandingkan dan memaparkan
hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa serta tanggapan siswa terhadap
model pembelajaran make a match antara siklus I dan siklus II. Sedangkan
untuk menghitung prosentase ketuntasan kelas digunakan analisa kuantitatif
dengan rumus:
Keterangan:
% = prosentase ketuntasan kelas
n = jumlah siswa tuntas
N = jumlah siswa keseluruhan
( Muh. Ali, 1993:186)
SIKLUS I
1. Tahap perencanaan meliputi:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
dengan Kompetensi Dasar dan silabus.
27
% = 𝑛
𝑁x 100
b. Menyiapkan instrumen (angket siswa, lembar pengematan
siswa dan guru)
c. Merancang format evaluasi dan kunci jawabannya.
d. Menyiapkan materi pembelajaran dan media pembelajaran
yang diperlukan (kartu soal dan kartu jawaban dengan warna
berbeda).
e. Merancang pembelajaran dengan membentuk dua kelompok
belajar siswa.
2. Tahap pelaksanaan meliputi:
Kegiatan Awal
a.Menyiapkan kartu-kartu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pembelajaran
b. Mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi pembelajaran.
c. Siswa diberi penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran make a
match
Kegiatan Inti
a. Dengan metode ceramah bervariasi, guru menjelaskan materi
pelajaran sesuai tema
b. Guru membagi kelas menjadi dua kelompok belajar siswa (kelompok
A untuk soal dan kelompok B untuk jawaban) secara heterogen yang
saling berpasangan dan berhadapan.
28
c. Siswa dibagikan satu kartu soal dan satu kartu jawaban, dan tiap siswa
harus mencocokan antara kartu soal yang sesuai dengan kartu
jawaban, begitu sebaliknya dengan batas waktu.
d. Guru keliling untuk memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap
siswa yang belum memahami pembelajaran.
e. Siswa yang sudah mendapat pasangan melaporkan hasilnya kepada
guru, kemudian siswa saling duduk berdekatan.
f. Siswa diberi konfirmasi tentang kebenaran pasangan kartu tersebut
dengan menuliskan kunci jawaban di papan tulis.
g. Secara acak satu pasangan siswa yang mendapat jawaban benar
ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan materi yang sudah
diperolehnya di depan kelas, yang ditanggapi oleh pasangan kelompok
lain.
h. Guru memberikan reward sebagai penghargaan bagi siswa yang telah
melakukan presentasi.
i. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan hasil belajar pada
materi tersebut.
Kegiatan Akhir
a. Siswa secara individu mengerjakan post tes di akhir pelajaran.
b. Siswa diminta mengisi angket untuk mengetahui tanggapannya
terhadap penerapan model pembelajaran make a match
29
3. Tahap pengamatan meliputi:
a. Observer mengamati aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan
model pembelajaran make a matchpada mata pelajaran IPS
b. Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
penerapan model pembelajaran make a match pada lembar pengamatan
guru.
4. Tahap refleksi meliputi:
a. Hasil pengamatan pada saat make a match selama pelajaran
berlangsung hingga usai.
b. Peneliti dan pengamat berdiskusi tentang kekurangan dan kelebihan
make a match dalam pelaksanaan pembelajaran IPS.
Setelah mengetahui kekurangan serta kelebihan pada siklus I, maka
peneliti mencoba memperbaikinya model make a match untuk
dilaksanakan pada siklus II, agar pelaksanaannya lebih efektif. Pada siklus
II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada
siklus I sebagai upaya meningkatkan prestasi dan motivasi.
SIKLUS II
1. Tahap perencanaan meliputi;
a. Identifikasi masalah berdasarkan refleksi pada siklus I.
b. Menyusun kembali Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai
dengan Kompetensi Dasar dan silabus
30
c. Menyiapkan kembali instrumen (angket siswa, lembar pengamatan
siswa dan guru)
d. Merancang kembali format evaluasi dan kunci jawabannya.
e. Menyiapkan kembali materi pembelajaran dan media pembelajaran
yang diperlukan (kartu soal dan kartu jawaban dengan warna berbeda).
f. Merancang pembelajaran dengan membentuk dua kelompok
belajar siswa.
2. Tahap pelaksanaan meliputi:
Kegiatan Awal
a. Menyiapkan kartu-kartu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pembelajaran
b. Mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi pembelajaran.
c. Siswa kembali diberi penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran
make a match
Kegiatan Inti
a. Guru memberikan sedikit penjelasan tentang materi pokok
b. Guru membagi kelas dalam dua kelompok besar
c. Siswa dibagikan satu kartu soal dan satu kartu jawaban, dan tiap siswa
harus mencocokan antara kartu soal yang sesuai dengan kartu jawaban,
begitu sebaliknya dengan batas waktu.
d. Siswa membacakan kartu soal atau kartu jawaban yang sudah
diperolehnya, untuk memudahkan mencari pasangan dalam kelompok.
31
e. Guru keliling untuk memberikan bimbingan dan pengarahan terhadap
kelompok yang belum memahami pembelajaran.
f. Siswa yang sudah menemukan pasangan jawaban duduk
berdampingan
g. Kelompok yang sudah selesai menemukan pasangannya, melaporkan
hasilnya kepada guru.
h. Siswa diberikan konfirmasi tentang kebenaran pasangan kartu.
i. Setiap kelompok ditunjuk untuk mepresentasikan materi yang sudah
diperolehnya di depan kelas, dan ditanggapi oleh kelompok lain.
j. Setelah setiap kelompok selesai presentasi, guru memberikan
penjelasan tambahan materi dari topik yang telah dipresentasikan oleh
kelompok.
k. Kemudian setiap siswa menempel kartu soal dan kartu jawaban di tali
yang telah disediakan sesuai urutan jawaban mereka sehingga akan
membentuk sebuah kata motivasi jika semua jawaban benar.
l. Guru memberikan reward bagi kelompok yang sudah selesai
presentasi..
m. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan hasil pada materi
tersebut.
Kegiatan Akhir:
a. Siswa secara individu mengerjakan post tes di akhir pelajaran
32
b. Siswa kembali diminta mengisi angket untuk mengetahui
tanggapannya terhadap penerapan model pembelajaran make a match
3. Tahap Observasi meliputi:
a. Observer mengamati aktivitas guru dalam menerapkan model
pembelajaran make a match pada mata pelajaran IPS.
b. Observer mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
penerapan model pembelajaran make a match pada lembar pengamatan
guru.
4. Tahap Refleksi meliputi:
a. Observer dan peneliti kembali berdiskusi tentang pelaksanaan
pembelajaran Sejarah dengan model pembelajaran make a match.
b. Apabila motivasi dan prestasi belajar siswa sudah meningkat seperti
yang diharapkan oleh guru, maka penelitian tindakan ini diakhiri.
Dari refleksi siklus II untuk menyimpulkan apakah terdapat peningkatan hasil
pembelajaran siswa pada mata pelajaran IPS
33