bab iii metode penelitian a. desain...

17
28 Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen dimana metode ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari penerapan permainan tradisional anjang-anjangan terhadap karakter tanggung jawab anak kelompok B. Pada metode kuasi eksperimen subjek tidak dikelompokan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek seadanya. Kelompok yang dilibatkan dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen yang diberikan penerapan permainan tradisional anjang- anjangan dan kelompok kontrol diberikan pembelajaran konvensional. Menurut Ruseffendi (2005, hlm. 35) penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab-akibat. Perlakuan yang kita lakukan terhadap variabel bebas kita lihat hasilnya pada variabel terikat. Dalam penelitian ini perlakuan yang diberikan adalah pembelajaran menggunakan permainan tradisional anjang-anjangan, sedangkan aspek yang diukurnya adalah karakter tanggung jawab anak kelompok B. Oleh karena itu, yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan permainan tradisional anjang-anjangan sedangkan variabel terikatnya adalah karakter tanggung jawab anak. Adapun pola desain penelitiannya sebagai berikut : Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Pretest Treatment Postest A Y 1 X Y 2 B Y 1 - Y 2 ( Sudjana dan Ibrahim ,2007) Keterangan : A : Kelompok Eksperimen B : Kelompok Kontrol Y 1 : Pretest Y 2 : Postest X : Treatment dengan permainan anjang-anjangan

Upload: buithu

Post on 11-May-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

28

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan

metode kuasi eksperimen dimana metode ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh atau akibat dari penerapan permainan tradisional anjang-anjangan

terhadap karakter tanggung jawab anak kelompok B. Pada metode kuasi

eksperimen subjek tidak dikelompokan secara acak, tetapi peneliti menerima

keadaan subjek seadanya. Kelompok yang dilibatkan dalam penelitian ini yaitu

kelompok eksperimen yang diberikan penerapan permainan tradisional anjang-

anjangan dan kelompok kontrol diberikan pembelajaran konvensional.

Menurut Ruseffendi (2005, hlm. 35) penelitian eksperimen atau percobaan

adalah penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab-akibat.

Perlakuan yang kita lakukan terhadap variabel bebas kita lihat hasilnya pada

variabel terikat. Dalam penelitian ini perlakuan yang diberikan adalah

pembelajaran menggunakan permainan tradisional anjang-anjangan, sedangkan

aspek yang diukurnya adalah karakter tanggung jawab anak kelompok B. Oleh

karena itu, yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan

permainan tradisional anjang-anjangan sedangkan variabel terikatnya adalah

karakter tanggung jawab anak.

Adapun pola desain penelitiannya sebagai berikut :

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment Postest

A Y1 X Y2

B Y1 - Y2

( Sudjana dan Ibrahim ,2007)

Keterangan :

A : Kelompok Eksperimen

B : Kelompok Kontrol

Y1 : Pretest

Y2 : Postest

X : Treatment dengan permainan anjang-anjangan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

29

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain penelitian yang akan digunakan peneliti adalah desain

nonequivalent control group design. Menurut Soendari (2014) Penelitian dengan

menggunakan nonequivalent group control design dapat dilakukan dengan

beberapa langkah, diantaranya:

1) Mengadakan pretest (Y1) terhadap kelompok eksperimen untuk memperoleh

Y1A

2) Mengadakan pretest (Y1) terhadap kelompok kontrol untuk memperoleh Y1B.

3) Memberikan perlakuan (X) terhadap kelompok eksperimen menggunakan

pembelajaran permainan tradisional anjang-anjangan.

4) Pada kelompok kontrol dilakukan pembelajaran konvensional.

5) Mengadakan posttest untuk memperoleh skor baik Y2A maupun skor Y2B.

B. Partisipan

Pelaksanaan penelitian ini melibatkan partisipan seluruh anak kelompok B

Taman Kanak-kanak Negeri Centeh tahun ajaran 2015-2016 dengan rentang usia

5-6 tahun. Jumlah partisipan yang terlibat yaitu kelompok B1 sebagai kelompok

eksperimen dengan jumlah anak sebanyak 14 orang kemudian kelompok B2

sebagai kelompok kontrol dengan jumlah anak 17 orang. Rinciannya dapat dilihat

pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Jumlah Partisipan Penelitian

Kelompok Kelompok eksperimen Kelompok kontrol

Nama Kelompok B1 Kelompok B2

Jumlah

subjek

Laki-laki Perempuan Laki-laki perempuan

8 6 10 7

Total 14 17

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 61) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B

Taman Kanak-Kanak Negeri Centeh yaitu berjumlah 31 orang anak.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

30

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Pada penelitian ini seluruh populasi digunakan sebagai sampel

atau subjek penelitian dikarenakan seluruh populasi hanya terdiri dari dua kelas

yaitu kelas B1 dan B2. Kemudian peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas

kontrol, yaitu kelompok B1 sebagai kelas eksperimen, dan kelompok B2 sebagai

kelas kontrol. Kelompok B1 berjumlah 14 anak, dan kelompok B2 berjumlah 17

anak, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini 31 anak.

D. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti

sebagai tempat berlangsungnya kegiatan penelitian. Lokasi yang digunakan untuk

penelitian ini yaitu di Taman Kanak - Kanak Negeri Centeh yang beralamat di Jl.

Pacar No.5 Kota Bandung.

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional dalam penelitian ini meliputi dua hal yaitu tentang

konsep permainan tradisional anjang-anjangan dan karakter tanggung jawab, lebih

lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Permainan Tradisional Anjang-Anjangan

Menurut Danandjaya (1997) Bishop & Curtis dalam Iswinarti (2010)

permainan tradisional merupakan warisan dari leluhur yang mengandung banyak

nilai-nilai kearifan yang kegiatannya memunculkan rasa kesenangan bagi

pemainnya, biasanya permainanya selalu diatur oleh suatu peraturan permainan.

Permainan tradisional sunda yang digunakan sebagai penelitian yaitu permainan

Anjang-Anjangan. Permainan Anjang-anjangan merupakan aktivitas bermain

peran yang dilakukan oleh anak-anak dengan meniru suatu karakter seseorang

atau aktivitas tertentu. Umumnya anak-anak yang memainkan ini meniru perilaku

keseharian orang tua, seperti memasak, mencuci, menyetrika, dan sebagainya

(Kurniati, 2010, hlm. 12).

Dalam penelitian ini permainan tradisional anjang-anjangan yang

digunakan mengacu pada Kurniati (2010) pada saat treatment anak menirukan

berbagai aktivitas tertentu disesuaikan dengan tema-tema yang telah dipersiapkan

oleh peneliti yaitu tema rumah seperti anak menirukan peran sebagai ayah,ibu,

anak dengan berbagai aktivitas yang biasa dilakukan sehari-hari, tema rumah sakit

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

31

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti anak menirukan peran sebagai dokter, suster, pasien, apoteker, dan lainnya.

Kemudian tema pasar, anak berperan sebagai penjual, pembeli, dan sebagainya.

Tema restoran, anak berperan sebagai pedagang, pembeli, pelayan, kasir dan

lainnya (terlampir dalam RPPH dilampiran 2).

2. Karakter Tanggung Jawab

Menurut Lickona (2014, hlm. 63) tanggung jawab secara harfiah adalah

kemampuan seseorang untuk menanggung. Ini berarti beriorentasi pada oran lain.

Selanjutnya tanggung jawab meliputi peduli terhadap diri sendiri, dan orang lain,

memenuhi kewajiban, memberi kontribusi terhadap masyarakat, meringankan

penderitaan orang lain, dan menciptakan dunia yang lebih baik (Lickona, 2014,

hlm. 95).

Definisi operasional tanggung jawab dalam penelitian ini adalah

kemampuan seorang anak untuk bersikap peduli terhadap diri sendiri, peduli

terhadap orang lain, memenuhi kewajiban, memberi kontribusi terhadap

masyarakat, meringankan penderitaan orang lain, dan menciptakan dunia yang

lebih baik. Berikut ini penjelasan ke enam poin yang telah disebutkan di atas:

a. Peduli terhadap diri sendiri

Maksud dari peduli terhadap diri sendiri yakni anak memiliki kemampuan

memenuhi dan menjaga serta merawat kebutuhan dirinya sendiri seperti anak

dapat menyimpan sepatu dan kaos kaki pada tempatnya, mampu membawa tasnya

sendiri, anak mampu mencuci tangan sebelum makan dan sesudah makan,

merapihkan alat makan.dll.

b. Peduli terhadap orang lain

Maksud dari peduli terhadap orang lain yakni kemampuan anak tanggap

terhadap orang lain dan memahami perasaaan orang lain serta saling menghargai.

Misalkan anak mampu mendengarkan temannya ketika sedang bercerita, anak

mampu menghargai guru yang sedang berbicara, anak tidak mengganggu teman

pada saat belajar bermain.

c. Memenuhi kewajiban

Maksud dari memenuhi kewajiban yaitu seorang anak mampu

melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya. Seperti belajar sungguh-sungguh,

mematuhi aturan sekolah, menyelesaikan tugas, dan lainnya.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

32

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Memberi kontribusi terhadap masyarakat

Maksud memberi kontribusi terhadap masyarakat yaitu kemampuan

seorang anak bersosialisasi dengan masyarakat, berpartisipasi kegiatan di

masyarakat, berperilaku baik, saling membantu. Anak dapat berpartisipasi

kegiatan di masyarakat diantaranya membersihkan halaman, menjaga kebersihan

lingkungan, ikut serta peringatan hari-hari besar, membantu mengumpulkan dana

sumbangan korban bencana, dan lainnya.

e. Meringankan penderitaan orang lain

Maksud dari meringankan penderitaan orang lain, yakni kemampuan anak

untuk saling menyayangi dan saling membantu terhadap sesama yang sedang

membutuhkan. Misalkan anak mampu menolong teman yang sedang kesulitan,

meminjamkan alat tulis, mampu berbagi makanan dengan teman, dan dapat

menghibur teman yang sedang bersedih.

f. Menciptakan Dunia yang lebih baik

Maksud dari menciptakan dunia yang lebih baik yakni anak mampu

menciptakan keharmonisan dengan teman-temannya. Misalkan anak mampu

berteman dengan siapa saja, saling memaafkan, serta tidak membuang sampah

sembarangan, tidak berkelahi dengan teman.

F. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meniliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada

alat ukur yang baik (Sugiyono, 2013, hlm. 148). Alat ukur dalam penelitian

dinamakan instrumen penelitian. Cara menyusun instrumen menurut Sugiyono

(2013) titik toloknya adalah pada variabel-variabel yang ditetapkan untuk diteliti.

Peneliti terlebih dahulu mengkaji variabel dengan diberikan definisi operasional.

Selanjutnya menentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator kemudian

dijabarkan menjadi item-item pernyataan, untuk lebih mudah dapat disajikan

dengan membuat kisi-kisi instrumen. Kemudian setelah itu peneliti menentukan

skala yang akan digunakan pada instrumen. Selanjutnya menentukan cara

melakukan pengumpulan data dan menganalisis instrument yang akan dijabarkan

dibawah ini:

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

33

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam

penelitian ini yaitu :

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap

objek penelitian. Dalam proses pelaksanaan observasi peneliti akan bertindak

sebagai observer nonpartisipan dengan observasi terstruktur yakni peneliti tidak

terlibat dalam aktivitas hanya sebagai pengamat independen. Dalam melakukan

pengamatan peneliti dibantu observer lain yaitu satu orang teman dan guru kelas

yang terlebih dahulu telah diberikan penjelasan tentang bagaimana mengisi

instrumen tersebut yaitu jika hasil pengamatan menunjukan kondisi yang sesuai

dengan perilaku anak pada saat itu maka observer dapat memberikan tanda ceklis

pada kriteria muncul. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini disebut

dengan pedoman observasi berupa daftar ceklis. Penyusunan daftar ceklis

menggunakan skala guttman. Pengukuran menggunakan skala guttman data yang

akan diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif)

yakni “Muncul” dan “Belum Muncul”.

b. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan sumber data yang dapat digunakan untuk

mengetahui gambaran ketika permainan tradisional tersebut dilakukan. seperti

foto, video dan gambar elektronik lainnya.

2. Analisis Instrumen

a. Pengujian validitas instrumen

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 173) instrumen yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dikatakan layak untuk mengukur sesuatu yang akan diukur.

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid diperlukan alat pengumpul data

yang dijamin telah teruji validitasnya. Dalam penelitian ini instrument yang

digunakan diuji menggunakan pengujian validitas internal konstruksi (construct

validity) dan validitas eksternal. Untuk lebih jelasnya dijabarkan sebagai berikut :

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

34

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Pengujian validitas konstruksi (construct validity)

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 350) menyatakan bahwa untuk instrument

nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas

konstruksi. Validitas kontruksi yaitu uji validitas instrument kepada ahli

(judgment experts), sebelumnya instrumen disusun berdasarkan teori yang relevan

yang kemudian dikonsultasikan kepada ahli selanjutnya hasilnya dianalisis faktor

setelah diuji cobakan.

Instrumen dalam penelitian ini disusun oleh peneliti dengan mengacu teori

yang di ungkapkan oleh Thomas Lickona sedangkan penjabaran item

pernyataannya disesuaikan dengan tahap pencapaian perkembangan dalam

Permen No.137 tahun 2014 serta model pelaksanaan program pendidikan karakter

dilembaga pendidikan anak usia dini. Instrumen penelitian ini disusun dalam kisi-

kisi instrumen yang terdiri dari 6 indikator dan 36 item.

Kisi-kisi instrumen tersebut kemudian dikonsultasikan (judgment) kepada

ahli di bidang pendidikan anak usia dini. Judgment instrumen dilakukan untuk

merevisi instrumen apabila terdapat kekeliruan. Biasanya dengan menghapus item

yang tidak perlu, perbaikan redaksi, mengganti pernyataan dalam masing-masing

indikator. Hasil dari judgment item dalam instrumen penelitian ini menjadi 33

item. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen

No Variabel Aspek Indikator Pernyataan

1. 1. Tanggung

Jawab

1. Peduli terhadap

diri sendiri

kemampuan

menjaga barang

milik pribadi

1. Anak dapat menyimpan sepatu

dan kaos kaki pada tempatnya.

2. Anak dapat membawa tasnya

sendiri

3. Anak dapat menyimpan tas di

loker.

4. Anak dapat menjaga barang-

barang milik pribadi misalnya

buku tulis, buku cerita, Lembar

kerja,pensil warna, tempat

pensil.dll

Kemampuan 5. Anak dapat merapihkan alat

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

35

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merawat dan

menjaga

kebersihan diri

sendiri

tulis setelah digunakan.

6. Anak dapat merapikan

peralatan makan yang telah

digunakan

7. Anak dapat mencuci tangan

sebelum dan sesudah makan

2. Peduli terhadap

orang lain

Kemampuan

menjaga barang

milik orang lain

1. Anak dapat merawat mainan

dan buku milik sekolah.

2. Anak mengembalikan mainan

pada tempatnya setelah

menggunakannya

3. Anak merapihkan meja dan

kursi setelah bermain.

Kemampuan

menghargai

orang lain

4. Anak dapat mendengarkan

temannya ketika sedang

bercerita.

5. Anak dapat mendengarkan

nasihat guru

6. Anak menghargai guru dan

teman yang sedang berbicara.

7. Anak tidak mengganggu teman

pada saat belajar dan bermain

3. Memenuhi

kewajiban

Kemampuan

memenuhi

aturan

1. Anak dapat mengikuti tata

tertib kegiatan dan aturan

sekolah seperti datang tepat

wakt.

2. Anak dapat mengerjakan

kegiatan dengan sungguh-

sungguh.

3. Anak dapat menyelesaikan

tugas sampai tuntas.

4. Anak dapat melaksanakan

aturan permainan yang sudah

ditetapkan.

5. Anak dapat melaksanakan

upacara bendera secara tertib.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

36

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Anak dapat menunggu giliran

ketika akan mengambil

makanan

4. Memberi

kontribusi

terhadap

masyarakat

Kemampuan

berpartisipasi

dalam kegiatan

di masyarakat

1. Anak dapat membantu

membersihkan halaman rumah.

2. Anak ikut serta dalam

memeriahkan kegiatan HUT RI.

3. Anak ikut serta mengumpulkan

dana sumbangan korban

bencana

5. Meringankan

penderitaan

orang lain

Kemampuan

menolong dan

membantu

sesame

1. Anak dapat menolong

temannya ketika memerlukan

bantuan

2. Anak mau meminjamkan alat

tulis kepada temannya.

3. Anak dapat berbagi kepada

temannya

4. Anak dapat menghibur teman

yang sedang bersedih.

6. Menciptakan

dunia yang

lebih baik

Kemampuan

menciptakan

kedamaian

1. Anak dapat bermain bersama-

sama (tidak pilih-pilih teman)

2. Anak mengakui tindakan

kesalahannya kalau berbuat

kesalahan

3. Anak meminta maaf ketika

melakukan kesalahan.

( Sumber: Thomas Lickona,2014)

2) Pengujian validitas eksternal

Validitas eksternal instrumen di uji dengan cara membandingkan (untuk

mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrument dengan fakta-fakta

empiris yang terjadi di lapangan. Instrumen penelitian yang mempunyai validitas

eksternal yang tinggi akan mengakibatkan hasil penelitian mempunyai validitas

yang tinggi pula. (Sugiyono, 2013, hlm. 183).

Setelah judgment Instrumen, sebelum digunakan kelapangan instrumen

tersebut diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba dilaksanakan di Taman Kanak-

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

37

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kanak kelas B yang ada di Kota Bandung yakni TK Nurul Iman, TK

Bhayangkari, dan PAUD Terpadu Rumah Lebah dengan waktu yang berbeda. Uji

coba validitas ini dilaksanakan pada anak yang memiliki tingkat kematangan yang

sama dengan anak yang akan dijadikan sampel penelitian.

Instrumen yang diuji cobakan berjumlah 33 item, kepada 20 orang anak.

Setelah dilakukan uji coba kemudian dilakukan penyeleksian item menggunakan

bantuan program SPSS versi 20. Dengan melihat nilai validitas dan

realibilitasnya. Lebih jelasnya berikut hasil rekapitulasi uji validitas karakter

tanggung jawab anak pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Pengujian Validasi item Karakter Tanggung jawab Anak

No R Hitung R tabel Kriteria No R Hitung R tabel Kriteria

1 0,523 0,444 Valid 18 0,323 0,444 Invalid

2 0,035 0,444 Invalid 19 0,258 0,444 Invalid

3 0,116 0,444 Invalid 20 0,411 0,444 Invalid

4 0,639 0,444 Valid 21 0,632 0,444 Valid

5 0,740 0,444 Valid 22 0,297 0,444 Invalid

6 0,616 0,444 Valid 23 0,565 0,444 Valid

7 0,570 0,444 Valid 24 0,426 0,444 Invalid

8 0,489 0,444 Valid 25 0,632 0,444 Valid

9 0,332 0,444 Invalid 26 0,297 0,444 Invalid

10 0,401 0,444 Invalid 27 0,565 0,444 Valid

11 -0,038 0,444 Invalid 28 0,426 0,444 Invalid

12 0,065 0,444 Invalid 29 0,240 0,444 Invalid

13 0,223 0,444 Invalid 30 0,444 0,444 Valid

14 0,534 0,444 Valid 31 0,222 0,444 Invalid

15 0,223 0,444 Invalid 32 0,659 0,444 Valid

16 0,008 0,444 Invalid 33 0,099 0,444 Invalid

17 0,596 0,444 Valid

Berdasarkan tabel diperoleh hasil dari 33 pernyataan, item yang valid ada

14 pernyataan yang masing-masing telah mewakili setiap indikator dan 19

pernyataan yang tidak valid.

Secara rinci penyebaran item yang valid dan tidak valid pada setiap

indikator tersaji pada tabel 3.5

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

38

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Rincian Validasi Item Pernyataan

No Indikator Item valid Item invalid

1 Peduli terhadap diri sendiri 1,4,5, 6,7,8 2,3

2 Peduli terhadap orang lain 14 9,10,11,12,13,15

3 Memenuhi kewajiban 17,21 16,18,19,20,22,23

4 Memberi kontribusi terhadap

masyarakat

25 24,26

5 Meringankan penderitaaan orang

lain

27,30 28,29,

6 Menciptakan dunia yang lebih baik 32 31,33

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013, hlm.173). maka berarti item yang valid

diatas dapat mengukur apa yang akan diukur dan item yang tidak valid artinya

item tersebut tidak dapat mengukur item yang seharusnya diukur dan tidak

digunakan dalam mengumpulkan data penelitian. Hasil akhir instrumen yang akan

digunakan pada penelitian ini berupa pedoman observasi dibawah ini:

Tabel 3.6

Instrumen Penelitian

No Item Kriteria

BM M

1 Anak dapat menyimpan sepatu dan kaos kaki pada tempatnya

2 Anak dapat menjaga barang –barang milik pribadi seperti buku,

pensil, tempat pensil,buku tulis.dll

3 Anak dapat menggunakan alat permainan dengan baik

4 Anak dapat merapihkan alat tulis setelah digunakan

5 Anak dapat merapihkan peralatan makan yang telah digunakan

6 Anak dapat mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

7 Anak dapat menghargai guru dan temannya yang sedang

berbicara

8 Anak dapat mengerjakan kegiatan dengan sungguh-sungguh

9 Anak dapat melaksanakan upacara bendera secara tertib

10 Anak dapat menunggu giliran ketika akan mengambil makanan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

39

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11 Anak ikut serta dalam memeriahkan kegiatan HUT RI

12 Anak dapat menolong temannya ketika memerlukan bantuan

13 Anak dapat menghibur teman yang sedang bersedih

14 Anak dapat mengakui tindakan kesalahannya jika berbuat

kesalahan

Skala pengukuran yang digunakan dalam memberi nilai pada penelitian ini

yaitu menggunakan skala Guttman yang menggunakan skala pengukuran muncul

dan tidak muncul. Untuk jawaban muncul diberi skor 1, dan untuk jawaban tidak

muncul diberi skor 0. Berikut kriteria penilaian skala Guttman untuk mengukur

karakter tanggung jawab anak.

Tabel 3.7

Kriteria Penilaian Karakter Tanggung jawab Anak Usia Dini

Pernyataan Karakter

Tanggung jawab

Kriteria Penilaian Karakter Tanggung jawab

Muncul Tidak Muncul

1 0

b. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun

internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test- retest,

equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat

di uji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen

dengan teknik tertentu. (Sugiyono, 2013, hlm. 183-184).

Pengujian reliabilitas penelitian ini dengan internal consistency, dengan

cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis

dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split half), dengan rumusnya

sebagai berikut :

Rumus : r1 = 2rb

1+rb

Ket : r1 = reliabilitas internal seluruh instrument

rb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

40

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil

reliabilitas dengan bantuan SPSS versi 20 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8

Hasil Perhitungan Pengujian Reliabilitas

Cronbach’s Alpha Jumlah Item

0,729 33

Titik tolok ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien

korelasi dari Sugiyono (2013, hlm. 231) yang disajikan pada tabel 3.9

Tabel 3.9

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Tinggi

0,80-0,1000 Sangat Tinggi

Berdasarkan pada tabel 3.9 diatas, interpretasi nilai koefisien korelasi,

maka reliabilitas instrumen ini dinyatakan tinggi, karena 0,729 berada diantara

0,60-0,799. Oleh karena itu instrument ini dapat digunakan untuk penelitian.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian permainan tradisional anjang-anjangan untuk

mengembangkan karakter tanggung jawab anak usia dini sebagai berikut :

1. Menentukan kelas yang akan dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol yakni kelas B1 sebagai kelompok eksperimen dan kelas B2 sebagai

kelompok kontrol

2. Menjelaskan secara langsung kepada guru kelompok eksperimen tentang

bagaimana permainan tradisional anjang-anjangan dilakukan. Diskusi ini

dilakukan selama satu hari sambil menunjukan rancangan program

pembelajaran harian yang telah disusun peneliti.

3. Mengadakan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk

mengetahui sejauh mana karakter tanggung jawab yang telah diterapkan

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

41

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada anak sebelum diberikan perlakuan. Pelaksanaan pretest dilaksanakan

selama dua hari di Taman Kanak-kanak Negeri Centeh. Hari pertama di

kelompok eksperimen dan hari kedua di kelompok kontrol. Pelaksanaan

pretest dengan cara melihat secara objektif sikap yang ditampilkan anak pada

saat itu.

4. Mengadakan treatment, yaitu melaksanakan proses pembelajaran melalui

permainan tradisional anjang-anjangan pada kelompok eksperimen dan

pembelejaran biasa pada kelompok kontrol. Pelaksanaan perlakuan pada

kelompok ekperimen dilakukan salama delapan kali pertemuan atau satu

minggu lebih. Dalam satu hari pembelajaran dilakukan secara utuh selama

1x120 menit perhari dari mulai pembukaan, kegiatan inti dan penutup. Tema

yang digunakan selama delapan kali pertemuan tersebut yakni rumah, rumah

sakit, pasar, restoran, salon, Istana kerajaan, kantor pos, statsiun. Semua

kegiatan dalam tema-tema tersebut dirancang untuk menstimulasi karakter

tanggung jawab anak supaya berkembang jauh lebih baik. Kegiatan permainan

dapat diilustrasikan seperti ketika sedang bermain pasar-pasaran tanpa disadari

ketika anak-anak memutuskan untuk menjadi penjual atau pembeli dan

kemudian anak menjalankan perannya dengan baik dan sungguh-sungguh

anak sedang belajar bertanggung jawab akan tugasnya. Kemudian ketika anak-

anak menggunakan alat mainan masak-masakan tanpa merusak, anak sedang

belajar bertanggung jawab. Setelah permainan selesai dan anak membereskan

kembali peralatan mainnya itu juga anak belajar bertanggung jawab atas

perbuatannya dan lain sebagainya.

5. Mengadakan postest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Postest ini merupakan pengumpulan data setelah dilakukan perlakuan pada

kelompok eksperimen dengan permainan tradisional anjang-anjangan dan

kelompok kontrol dengan pembelajaran biasa. Pelaksanaan postest dilakukan

sama seperti pretest yaitu dua hari yakni hari pertama dilakukan pada

kelompok ekperimen dan hari kedua dilakukan pada kelompok kontrol.

Posttest dilakukan dengan cara mengobservasi anak pada saat keadaan

pembelajaran biasa yang dilaksanankan guru kelas.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

42

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Mengolah dan menganalisa data hasil penelitian dengan membandingkan skor

pretest dan posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

menggunakan program SPSS versi 20.

Adapun jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.8 di bawah ini :

Tabel 3.10

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Tanggal Kegiatan Keterangan

1 27 Juli 2015

Berdiskusi dengan guru untuk

menjelaskan tentang

bagaimana permainan anjang-

anjangan

Guru kelompok

eksperimen

2 29 - 30 Juli

2015 Pretest

Kelompok

eksperimen dan

kelompok kontrol

3 3 - 13 Agustus

2015

Pelaksanaan treatment

permainan tradisional anjang-

anjangan

Kelompok

eksperimen

Pembelajaran biasa Kelompok kontrol

4 14 - 15 Agustus

2015 Postest

Kelompok

eksperimen dan

kelompok kontrol

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan

statistik Inferensial atau statistik probabilitas. Hal ini dilakukan agar dapat

mengetahui hipotesis penelitian tersebut dapat diterima atau di tolak dan selain itu

untuk mengetahui terdapat perbedaan atau tidak antara kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen.

Statistik inferensial terbagi menjadi dua bagian yakni statistik parametris

dan non parametris. Untuk menentukan apakah penghitungan data penelitian ini

menggunakan statistik parametris atau non parametrik, peneliti terlebih dahulu

melakukan penhitungan uji normalitas dan homogenitas data.

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

dilapangan tersebut berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas

data digunakan untuk mengetahui apakah suatu data yang diambil berasal dari

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

43

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

varian yang homogen atau tidak. Apabila perolehan hasil uji normalitas

menunjukan data berdistribusi normal dan uji homogenitas menunjukan varians

homogen, maka data diolah dengan menggunakan statistik parametrik dan

sebaliknya jika hasilnya tidak berdistribusi normal maka pengolahan data

menggunakan statistik non parametrik.

Uji normalitas data dan Uji homogenitas varians data dalam penelitian ini

menggunakan uji Kolmogorov smirnov dan Uji F (p > 0,05) dengan

membandingkan signifikansi hasil uji (p value) dengan taraf signifikansi.

Perhitungan uji normalitas dan homogenitas data pada penelitian ini menggunakan

aplikasi SPSS versi 20. Dengan penetapan pengambilan keputusan sebagai

berikut:

Jika nilai signifikansi (sig) > 0,05, maka sampel berasal dari populasi

berdistribusi normal.

Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05, maka sampel berasal dari populasi tidak

berdistribusi normal.

Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t independen sampel,

yang di uji adalah perbedaan antara Y2A dengan Y2B. Jika terdapat perbedaan

dimana Y2A lebih besar dari Y2B maka penerapan permainan tradisional anjang-

anjangan berpengaruh terhadap karakter tanggung jawab anak. Pengujian

hipotesis dalam penelitian ini menggunakan hipotesis dua arah (two tailed).

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diujikan melalui uji t-test

Independen Sampel dengan menggunakan rumus polled varians. Dikarenakan

jumlah kedua anggota sampel kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol

berbeda (n1≠n2) dan bervarians homogen maka rumusnya sebagai berikut:

Rumus Polled Varians:

t = 𝑥1̅̅ ̅̅ − 𝑥2̅̅̅̅

√(𝑛1−n2)𝑠12 +(𝑛2−1 )𝑠22

𝑛1+𝑛2−2[

1

𝑛1+

1

𝑛2]

Kriteria dalam pengambilan keputusan Ho ditolak atau Ho diterima

berdasarkan P-value, jika P-value < α maka Ho ditolak dan jika P-value > α maka

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/21028/6/S_PAUD_1102417_Chapter3.pdfLokasi penelitian merupakan sasaran tempat yang dijadikan peneliti sebagai tempat

44

Mia Kusmiati, 2015 PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ANJANG-ANJANGAN TERHADAP KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK USIA DINI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ho diterima. Dalam aplikasi SPSS versi 20 istilah signifikan yang disingkat Sig

untuk P-value. Artinya Sig = P-value.

Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan karakter tanggung jawab antara

kelompok eksperimen yang diberikan treatment permainan tradisional anjang-

anjangan dengan kelompok kontrol yang diberikan pembelajaran konvensional.

Ho : µ1 = µ2

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan karakter tanggung jawab antara

kelompok eksperimen yang diberikan treatment permainan tradisional anjang-

anjangan dengan kelompok kontrol yang diberikan pembelajaran konvensional.

Ha : µ1 ≠ µ2

Hipotesis ini akan diuji pada α = 0,05 (tingkat kepercayaan sebesar 95%)