bab iii metode penelitian a. desain...
TRANSCRIPT
50 Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Martono (2010:117) mengemukakan bahwa, “Desain penelitian adalah
penjelasan mengenai berbagai komponen yang akan digunakan peneliti serta
kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian. Adapun desain penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan
metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Wirartha (2006:140) menyatakan
penelitian kuantitatif sebagai berikut.
Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal
(angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya penelitian
kuantitatif dilaksanakan pada penelitian inferensia (dalam rangka
pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu
probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil.
Sugiyono (2012:29) menjelaskan metode penelitian deskriptif sebagai
berikut.
Metode deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan
atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau
sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Adapun metode penelitian verifikatif dijelaskan oleh Sugiyono (2012:6)
sebagai berikut.
Metode verifikatif merupakan suatu penelitian melalui pembuktian untuk
menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan suatu perhitungan
statistika sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukkan hipotesis
ditolak atau diterima.
Dengan demikian, metode deskriptif digunakan untuk memberikan
gambaran mengenai variabel-variabel yang diteliti pada objek penelitian,
sedangkan metode verifikatif digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang
telah ditetapkan.
51
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Operasionalisasi Variabel
Data dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi variabel bebas,
variabel terikat, dan variabel moderator.
1. Variabel Terikat
Menurut Siregar (2013:10), “Variabel terikat (dependent) merupakan variabel
yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel
bebas).” Variabel terikat dalam penelitian ini adalah likuiditas. Likuiditas
merupakan kemampuan sebuah bank dalam menyediakan sejumlah sumber
dana untuk memenuhi kewajibannya setiap saat dan memberikan pinjaman
kepada nasabah yang membutuhkannya.
2. Variabel Bebas
Menurut Siregar (2013:10),”Variabel bebas (independent) adalah variabel yang
menjadi sebab atau merubah/memengaruhi variabel lain (variabel dependent).”
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah pertumbuhan DPK
dan cadangan sekunder. pertumbuhan DPK adalah tingkat pertumbuhan dana
yang bersumber dari masyarakat, dalam arti masyarakat sebagai individu,
perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi, yayasan, dan lain-lain baik
dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta asing yang harus dikembalikan
bersama bunganya sesuai dengan perjanjian. Adapun cadangan sekunder
adalah aktiva bank yang merupakan alat likuid yang juga dapat memberikan
pendapatan bagi bank yang berfungsi untuk membantu likuiditas.
3. Variabel Moderator
Menurut Siregar (2013:11),”Variabel moderating adalah variabel yang
memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Variabel moderator juga sering disebut sebagai variabel bebas
kedua...” Variabel moderator dalam penelitian ini adalah kelompok BUKU
Bank. Bank umum berdasarkan kegiatan usaha yang biasa disebut BUKU
merupakan pengelompokan bank berdasarkan kegiatan usaha yang disesuaikan
dengan modal inti yang dimiliki.
Operasionalisasi variabel tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
52
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator Skala
Likuiditas Perbandingan kredit terhadap total dana pihak
ketiga
Rasio
Pertumbuhan
DPK
Perbandingan selisih total Dana Pihak Ketiga pada
satu periode tertentu dengan total Dana Pihak
Ketiga periode sebelumnya.
Rasio
Cadangan
Sekunder
Total cadangan sekunder yang dimiliki bank, terdiri
dari: penempatan pada Bank Indonesia, penempatan
pada bank lain, surat berharga yang dimiliki, surat
berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
(reserve repo), tagihan derivatif.
Rasio
Kelompok
BUKU
Kelompok BUKU setiap bank yang dapat
ditentukan dengan melihat jumlah modal inti yang
dimiliki bank.
Nominal
C. Populasi dan Sampel
Unit analisis dalam penelitian ini adalah bank dengan unit observasi
berupa dokumen laporan keuangan publikasi bank. Menurut Morissan (2014:109),
“Populasi dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan subjek, variabel, konsep,
atau fenomena.” Populasi yang diamati dalam penelitian ini adalah seluruh bank
umum konvensional yang terdapat di Indonesia dengan pengelompokkan
berdasarkan modal intinya. Berdasarkan direktori perbankan Indonesia tahun
2014, terdapat 109 bank umum konvensional. Pada tahun 2014, Bank KEB
Indonesia dan Bank Hana menggabungkan usahanya menjadi PT. Bank KEB
Hana Indonesia, Bank Woori Indonesia merger dengan Bank Himpunan Saudara
1906, efektif tanggal 30 Desember 2014 menjadi PT. Bank Woori Saudara
Indonesia 1906, serta Bank Sahabat Purba Danarta dikonversi menjadi BTPN
Syariah sehingga jumlah bank umum konvensional menjadi 106 bank. Adapun
lima bank memiliki data ekstrim sehingga dalam penelitian ini, populasi
penelitian berjumlah 101 bank, yang terdiri dari 41 bank BUKU I, 38 bank BUKU
II, 18 bank BUKU III, dan 4 bank BUKU IV. Adapun anggota populasi dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
53
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Daftar Bank Umum Konvensional Berdasarkan Kelompok BUKU
No. Nama Bank Kelompok
BUKU Jumlah
1 BPD Maluku I 41
2 BPD Kalimantan Tengah I
3 BPD Yogyakarta I
4 BPD Nusa Tenggara Barat I
5 BPD Jambi I
6 BPD Sulawesi Tenggara I
7 BPD Sulawesi Tengah I
8 Bank Sinar Harapan Bali I
9 Bank Mayora I
10 Bank Royal Indonesia I
11 Bank Metro Express I
12 Bank Dinar Indonesia, Tbk I
13 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk I
14 Bank Capital Indonesia, Tbk I
15 Bank Ina Perdana, Tbk I
16 BPD Sulawesi Utara I
17 Bank Jasa Jakarta I
18 Bank Bumi Arta, Tbk I
19 Bank of India Indonesia I
20 Bank Fama Internasional I
21 Bank Index Selindo I
22 Bank Sahabat Sampoerna I
23 Bank Mitra Niaga, Tbk I
24 Bank Maspion Indonesia, Tbk I
25 Bank Harda Internasional I
26 Bank SBI Indonesia I
27 Bank Antar Daerah I
28 Bank Yudha Bhakti, Tbk I
29 Centratama Nasional Bank I
30 Bank Andara I
31 Bank Kesejahteraan Ekonomi I
32 Bank Artos Indonesia I
33 Bank Pundi Indonesia, Tbk I
34 Bank Ganesha I
35 Bank Bisnis Internasional I
36 Prima Master Bank I
37 BPD Bengkulu I
38 BPD Lampung I
54
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39 The Royal Bank of Scotland N. V. I
40 Bank Agris I
No. Nama Bank Kelompok
BUKU Jumlah
41 Bank Mutiara, Tbk I
42 BPD Kalimantan Barat II 38
43 BPD Nusa Tenggara Timur II
44 BPD Kalimantan Selatan II
45 Bank Windu Kentjana Internasional, Tbk II
46 Bank Nusantara Parahyangan, Tbk II
47 Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk II
48 BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat II
49 BPD Bali II
50 BPD Riau Kepri II
51 Bank Aceh II
52 BPD Papua II
53 Bank KEB Hana II
54 Bank DKI II
55 BPD Jawa Tengah II
56 Bank BNP Paribas Indonesia II
57 Bank Nationalnobu, Tbk (Alfindo Sejahtera) II
58 Bank Mestika Dharma, Tbk II
59 BPD Sumatera Utara II
60 Bank Mayapada Internasional, Tbk II
61 Bank QNB Kesawan, Tbk II
62 Bank Commonwealth II
63 Bank Sinarmas, Tbk II
64 BPD Sumatera Barat II
65 Bank CTBC Indonesia II
66 Bank Ekonomi Raharja, Tbk II
67 Bank MNC Internasional, Tbk II
68 BPD Kalimantan Timur II
69 Bank Victoria Internasional, Tbk II
70 Bank Resona Perdania II
71 Bank Rabobank International Indonesia II
72 Bank Artha Graha Internasional, Tbk II
73 BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung II
74 Bank ICBC Indonesia II
75 Bank Multi Arta Sentosa (mas) II
76 Bank of America, N. A. II
77 Bank of China Limited II
78 Deutsche Bank Ag II
79 JP. Morgan Chase Bank, N.A II
80 BPD Jawa Timur, Tbk III 18
55
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
81 Bank ANZ Indonesia III
82 Bank OCBC NISP, Tbk III
83 Bank Danamon Indonesia, Tbk III
No. Nama Bank Kelompok
BUKU Jumlah
84 BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk III
85 Bank CIMB Niaga, Tbk III
86 Bank Permata, Tbk III
87 Bank Mega, Tbk III
88 Bank Bukopin, Tbk III
89 Bank DBS III
90 Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk III
91 Bank UOB Indonesia III
92 Pan Indonesia Bank, Tbk III
93 Bank Internasional Indonesia, Tbk III
94 Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk III
95 Citibank N.A. III
96 The Hongkong & Shanghai B.C, LTD III
97 Standard Chartered Bank III
98 Bank Central Asia, Tbk IV 4
99 Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk IV
100 Bank Mandiri (Persero), Tbk IV
101 Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk IV
Jumlah 101
Menurut Morissan (2014:109), “Sampel adalah bagian dari populasi yang
mewakili keseluruhan anggota populasi yang bersifat representatif.” Adapun
dalam penelitian ini, menggunakan penelitian sensus karena seluruh anggota
populasi dijadikan sampel. Seperti yang dikemukakan Arikunto (2006:130)
bahwa,
Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau
penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.
Adapun alasan pemilihan teknik sensus ini adalah karena jumlah populasi
tidak terlalu banyak dan terhingga, serta agar hasil penelitian lebih dapat
dipercaya. Berdasarkan pendapat Arikunto (2006:131) bahwa, “Penelitian
populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak
56
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terlalu banyak.” Dengan demikian, populasi dalam penelitian ini berjumlah 101
bank dan sampel berjumlah 101 bank (sensus).
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk
memperoleh data. Kemudian data yang telah dikumpulkan tersebut akan
digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Penelitian ini
menggunakan jenis data sekunder. Menurut Hasan (2012:33), “Data sekunder
adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada.
Data sekunder disebut juga data tersedia.” Adapun teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi
merupakan pengumpulan data yang berbentuk dokumen baik dalam bentuk cetak,
digital, analog, gambar dalam berbagai media penyimpanan, termasuk dokumen
yang terdistribusi melalui internet. Data mengenai variabel-variabel dalam
penelitian ini dikumpulkan dari dokumen laporan keuangan publikasi bank-bank
umum konvensional yang dapat diunduh dari web-site masing-masing bank atau
web-site Bank Indonesia, serta laporan lain yang memiliki relevansi dengan
penelitian ini.
E. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Analisis data merupakan suatu cara untuk menjawab rumusan masalah
penelitian yang diajukan dan menarik kesimpulan atas hipotesis yang diajukan.
Dalam penelitian ini, teknik analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan
inferensial.
1. Analisis Deskriptif Data Penelitian
Statistika deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai
kondisi variabel-variabel yang diteliti. Statistika deskriptif merupakan bagian dari
statistika yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga
memudahkan untuk dipahami. Taniredja dan Mustafidah (2012:61)
mengemukakan bahwa, “Statistik deskriptif yaitu bagian yang menjelaskan
bagaimana data dikumpulkan dan diringkas pada hal-hal yang penting dalam data
57
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut.” Adapun bidang dari statistik deskriptif terdiri dari menyajikan data
dalam bentuk tabel dan grafik, serta meringkas dan menjelaskan data (Taniredja
dan Mustafidah, 2012:61). Data dapat diringkas dalam tiga hal utama untuk
menggambarkan distribusi data yaitu: letak data (mean, median, modus), variasi
data (range, varians, standar deviasi, koefisien variasi), dan bentuk data
(skewness, kurtosis). Statistika deskriptif dalam penelitian ini memuat analisis
data dari variabel terkait sebagai berikut:
a. Variabel bebas 1 (Pertumbuhan DPK)
Pertumbuhan DPK dapat diketahui dengan cara menghitung perbandingan
selisih total Dana Pihak Ketiga pada suatu periode tertentu dengan total
Dana Pihak Ketiga periode sebelumnya.
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐷𝑃𝐾 = 𝐷𝑃𝐾(𝑡) − 𝐷𝑃𝐾(𝑡−1)
𝐷𝑃𝐾(𝑡−1) 𝑥 100%
(Nandadipa, 2010)
b. Variabel bebas 2 (Cadangan Sekunder)
Data mengenai cadangan sekunder dikumpulkan dengan melihat sisi aset
dalam laporan Neraca bank. Adapun komponen cadangan sekunder dalam
neraca terdiri dari: penempatan pada Bank Indonesia, penempatan pada
bank lain, surat berharga yang dimiliki, surat berharga yang dibeli dengan
janji dijual kembali (reverse repo), tagihan derivatif (Rivai et al.,
2013:191).
c. Variabel moderator (Kelompok BUKU)
Kelompok BUKU bank dapat ditentukan dengan memperhatikan jumlah
modal inti yang dimiliki oleh bank. Adapun modal inti yang dimaksud
seperti yang terdapat dalam PBI No.14/26/PBI/2012 adalah sebagai
berikut.
1) Bagi bank yang berbadan hukum Indonesia, modal inti adalah
sebagaimana yang dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang
mengatur kewajiban penyediaan modal minimum.
2) Bagi kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri, modal
inti adalah dana usaha yang telah dialokasikan sebagai Capital
58
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Equivalency Maintained Asset (CEMA) sebagaimana ketentuan Bank
indonesia yang mengatur mengenai kewajiban penyediaan modal
minimum.
d. Variabel terikat (Likuiditas)
Likuiditas diukur dengan menggunakan rasio LDR, dengan rumus
perhitungan sebagai berikut.
𝐿𝐷𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑖ℎ𝑎𝑘 𝑘𝑒 − 3𝑥100%
(Rivai et al., 2013:153)
Untuk variabel pertumbuhan DPK, cadangan sekunder, dan likuiditas
kemudian dilakukan perhitungan analisis statistik deskriptif yang meliputi nilai
maksimum dan nilai minimum, range, mean, serta standar deviasi pada
keseluruhan bank dan setiap kelompok BUKU dengan menggunakan software
IBM SPSS Versi 20. Adapun rumus perhitungannya dijelaskan sebagai berikut.
a. Menghitung nilai maksimum dan nilai minimum
Nilai maksimum merupakan nilai terbesar dari data keseluruhan, sedangkan
nilai minimum adalah nilai terkecil dari data keseluruhan.
b. Menghitung range
Range merupakan selisih antara data terbesar dan data terkecil yang terdapat
dalam sekumpulan data.
c. Menghitung mean
𝒙 = ∑ 𝒙𝒊
𝒏
(Sudjana, 2000:113)
Keterangan :
𝒙 = Rata-rata (mean)
∑ 𝒙𝒊 = Jumlah dari semua harga x
𝒏 = Banyaknya data
d. Menghitung standar deviasi
59
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝒔 = √∑(𝒙𝒊 − 𝒙)𝟐
𝒏
(Sudjana, 2000:159)
Keterangan :
s = Simpangan Baku 𝒙 = Rata-rata
∑ = Jumlah dari 𝒏 = Banyaknya data
𝒙𝒊 = Nilai kuantitatif sampel
2. Prosedur Pengujian Hipotesis
Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode statistik untuk
menganalisis data, dan kemudian menginterpretasikan hasil analisis tersebut.
Taniredja dan Mustafidah (2012:61) mengemukakan bahwa, “Dalam
praktiknya, statistik inferensi mengambil peran yang jauh lebih banyak dan
penting dibanding statistik deskriptif.” Berikut ini merupakan penjelasan
prosedur pengujian hipotesis yang akan digunakan.
a. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi merupakan sejumlah pengujian yang dilakukan
sebelum pengujian hipotesis. Menurut Purwanto (2011:151) “Hasil pengujian
asumsi akan menjadi dasar untuk memutuskan apakah pengujian hipotesis
menggunakan statistika parametrik atau nonparametrik.”
Adapun pengujian asumsi klasik menurut Latan dan Temalagi
(2013:56) meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Pengujian asumsi klasik yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1) Uji Linieritas
Ghozali (2013:166) mengemukakan bahwa “uji linearitas digunakan
untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau
tidak. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model
sebaiknya linier, kuadrat atau kubik”. Salah satu uji linearitas yang dapat
dilakukan yaitu dengan menggunakan uji Durbin Watson. Pengujian
60
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
linieritas menggunakan uji Durbin Watson dilakukan dengan cara
membandingkan hasil Durbin Watson dengan dL nya. Apabila nilai
Durbin Watson lebih besar daripada dL maka variabel tersebut memiliki
hubungan yang linier. Pengujian linearitas dalam penelitian ini
menggunakan uji Durbin Watson dibantu dengan program IBM SPSS
Versi 20.
2) Uji Multikolinieritas
Menurut Latan dan Temalagi (2013:63),”Pengujian terhadap asumsi
klasik multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
korelasi antar variabel independen dalam model regresi.” Uji
multikolinieritas hanya dapat dilakukan jika terdapat lebih dari satu
variabel independen dalam model regresi. Cara umum untuk mendeteksi
ada tidaknya multikolinieritas pada model regresi adalah dengan melihat
nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Nilai yang
direkomendasikan untuk menunjukkan tidak adanya problem
multikolinieritas adalah nilai Tolerance harus > 0.10 dan nilai VIF < 10
(Hair et al. dalam Latan dan Temalagi, 2013:63).
3) Uji Heteroskedastisitas
Pengujian asumsi klasik heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui
apakah variance dari residual data satu observasi ke observasi lainnya
berbeda ataukah tetap. Jika variance dari residual data sama disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang diinginkan adalah yang tidak terjadi problem
heteroskedastisitas. Terdapat beberapa cara pengujian
hetesoskedastisitas, antara lain:
1) Dengan melihat grafik scatterplot, yaitu jika ploting titik-titik
menyebar secara acak dan tidak berkumpul pada satu tempat, maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi problem heteroskedastisitas.
2) Dengan melakukan uji statistik glejser yaitu dengan mentransformasi
nilai residual menjadi obsolut residual dan meregresinya dengan
variabel independen dalam model, Gujarati dan Poter (dalam Latan
61
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan Temalagi, 2013:66). Jika diperoleh nilai signifikansi untuk
variabel independen > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat problem heteroskedastisitas.
b. Uji Hipotesis
Langkah-langkah pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1) Menyatakan Hipotesis nol dan alternatif (untuk total)
1. H0 ∶ 𝛼1 = 0, artinya pertumbuhan DPK tidak berpengaruh terhadap
LDR (likuiditas)
H1 ∶ α1 < 0, artinya pertumbuhan DPK berpengaruh negatif
terhadap LDR (likuiditas)
2. H0 ∶ α2 = 0, artinya cadangan sekunder tidak berpengaruh terhadap
LDR (likuiditas)
H1 ∶ α2 < 0, artinya cadangan sekunder berpengaruh negatif
terhadap LDR (likuiditas)
3. H0 ∶ α3 = 0, artinya kelompok BUKU tidak memoderasi pengaruh
pertumbuhan DPK terhadap LDR (likuiditas)
H1 ∶ α3 ≠ 0, artinya kelompok BUKU memoderasi pengaruh
pertumbuhan DPK terhadap LDR (likuiditas)
4. H0 ∶ α4 = 0, artinya kelompok BUKU tidak memoderasi pengaruh
cadangan sekunder terhadap LDR (likuiditas)
H1 ∶ α4 ≠ 0, artinya kelompok BUKU memoderasi pengaruh
cadangan sekunder terhadap LDR (likuiditas)
2) Menyatakan Hipotesis nol dan alternatif (untuk kelompok BUKU I)
1. H0 ∶ 𝛽1 = 0, artinya pertumbuhan DPK tidak berpengaruh terhadap
LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU I
H1 ∶ 𝛽1 < 0, artinya pertumbuhan DPK berpengaruh negatif
terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU I
62
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. H0 ∶ 𝛽2 = 0, artinya cadangan sekunder tidak berpengaruh terhadap
LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU I
H1 ∶ 𝛽2 < 0, artinya cadangan sekunder berpengaruh positif
terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU I
3. H0 ∶ 𝛽3 = 0, artinya kelompok BUKU tidak memoderasi pengaruh
pertumbuhan DPK terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
I
H1 ∶ 𝛽3 ≠ 0, artinya kelompok BUKU memoderasi pengaruh
pertumbuhan DPK terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
I
4. H0 ∶ 𝛽4 = 0, artinya kelompok BUKU tidak memoderasi pengaruh
cadangan sekunder terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
I
H1 ∶ 𝛽4 ≠ 0, artinya kelompok BUKU memoderasi pengaruh
cadangan sekunder terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
I
3) Menyatakan Hipotesis nol dan alternatif (untuk kelompok BUKU II)
1. H0 ∶ 𝜆1 = 0, artinya pertumbuhan DPK tidak berpengaruh terhadap
LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU II
H1 ∶ 𝜆1 < 0, artinya pertumbuhan DPK berpengaruh negatif
terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU II
2. H0 ∶ 𝜆2 = 0, artinya cadangan sekunder tidak berpengaruh terhadap
LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU II
H1 ∶ 𝜆2 < 0, artinya cadangan sekunder berpengaruh negatif
terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU II
3. H0 ∶ 𝜆3 = 0, artinya kelompok BUKU tidak memoderasi pengaruh
pertumbuhan DPK terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
II
63
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H1 ∶ 𝜆3 ≠ 0, artinya kelompok BUKU memoderasi pengaruh
pertumbuhan DPK terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
II
4. H0 ∶ 𝜆4 = 0, artinya kelompok BUKU tidak memoderasi pengaruh
cadangan sekunder terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
II
H1 ∶ 𝜆4 ≠ 0, artinya kelompok BUKU memoderasi pengaruh
cadangan sekunder terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
II
4) Menyatakan Hipotesis nol dan alternatif (untuk kelompok BUKU
III)
1. H0 ∶ 𝛾1 = 0, artinya pertumbuhan DPK tidak berpengaruh terhadap
LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU III
H1 ∶ 𝛾1 < 0, artinya pertumbuhan DPK berpengaruh negatif
terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU III
2. H0 ∶ 𝛾2 = 0, artinya cadangan sekunder tidak berpengaruh terhadap
LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU III
H1 ∶ 𝛾2 < 0, artinya cadangan sekunder berpengaruh negatif
terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU III
3. H0 ∶ 𝛾3 = 0, artinya kelompok BUKU tidak memoderasi pengaruh
pertumbuhan DPK terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
III
H1 ∶ 𝛾3 ≠ 0, artinya kelompok BUKU memoderasi pengaruh
pertumbuhan DPK terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
III
4. H0 ∶ 𝛾4 = 0, artinya kelompok BUKU tidak memoderasi pengaruh
cadangan sekunder terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
III
64
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H1 ∶ 𝛾4 ≠ 0, artinya kelompok BUKU memoderasi pengaruh
cadangan sekunder terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
III
5) Menyatakan Hipotesis nol dan alternatif (untuk kelompok BUKU
IV)
1. H0 ∶ 𝜃1 = 0, artinya pertumbuhan DPK tidak berpengaruh terhadap
LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU IV
H1 ∶ 𝜃1 < 0, artinya pertumbuhan DPK berpengaruh negatif
terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU IV
2. H0 ∶ 𝜃2 = 0, artinya cadangan sekunder tidak berpengaruh terhadap
LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU IV
H1 ∶ 𝜃2 < 0, artinya cadangan sekunder berpengaruh negatif
terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU IV
3. H0 ∶ 𝜃3 = 0, artinya kelompok BUKU tidak memoderasi pengaruh
pertumbuhan DPK terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
IV
H1 ∶ 𝜃3 ≠ 0, artinya kelompok BUKU memoderasi pengaruh
pertumbuhan DPK terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
IV
4. H0 ∶ 𝜃4 = 0, artinya kelompok BUKU tidak memoderasi pengaruh
cadangan sekunder terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
IV
H1 ∶ 𝜃4 ≠ 0, artinya kelompok BUKU memoderasi pengaruh
cadangan sekunder terhadap LDR (likuiditas) bank kelompok BUKU
IV
6) Penggunaan Uji Statistik
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a) Analisis Sub-Kelompok
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya
variabel moderator dalam penelitian ini adalah analisis sub-kelompok.
65
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ghozali (2013:225) mengemukakan bahwa, “analisis sub-kelompok
digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya jenis moderator
Homologizer.” Analisis ini dilakukan dengan cara memecah sampel
menjadi sub-kelompok atas dasar variabel yang dihipotesiskan sebagai
moderator, kemudian melakukan regresi untuk masing-masing sub-
kelompok. Adapun model regresinya adalah sebagai berikut:
Ytotal = α0 + α1X1 + α2X2 + ε1 (untuk total sampel kelompok BUKU I,
II, III, dan IV)
YBUKU I = β0 + β1X1 + β2X2 + ε2 (untuk total sampel kelompok BUKU I
saja)
YBUKU II = λ0 + λ1X1 + λ2X2 + ε3 (untuk total sampel kelompok BUKU II
saja)
YBUKU III = γ0 + γ1X1 + γ2X2 + ε4 (untuk total sampel kelompok BUKU
III saja)
YBUKU IV = 𝜃0 + 𝜃1X1 + 𝜃2X2 + ε5 (untuk total sampel kelompok BUKU
IV saja)
(Ghozali, 2013:226)
Keterangan:
Ytotal : LDR (likuiditas) berdasarkan kelompok BUKU I, II, III, dan
IV
YBUKU I : LDR (likuiditas) berdasarkan kelompok BUKU I
YBUKU II : LDR (likuiditas) berdasarkan kelompok BUKU II
YBUKU III : LDR (likuiditas) berdasarkan kelompok BUKU III
YBUKU IV : LDR (likuiditas) berdasarkan kelompok BUKU IV
α : konstanta
X1 : pertumbuhan DPK
X2 : cadangan sekunder
β : kelompok BUKU I
λ : kelompok BUKU II
γ : kelompok BUKU III
θ : kelompok BUKU IV
66
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ε : faktor-faktor lainnya
b) Uji Keberartian Regresi (Uji F)
Uji keberartian regresi digunakan agar dapat menguji kemampuan
variabel bebas X1, X2, ..., Xk untuk menjelaskan perilaku dari variabel
terikat Y. Dalam uji hipotesis, terlebih dahulu dinyatakan hipotesis nol
dan hipotesis alternatifnya.
H0 : Regresi tidak berarti
H1 : Regresi berarti
Untuk menguji hipotesis nol digunakan distribusi F. Nilai F-
hitung untuk menguji hipotesis tersebut merupakan rasio dari kedua
variansi. Pembilangnya merupakan jumlah kuadrat regresi dibagi dengan
derajat kebebasannya, k. Penyebutnya adalah jumlah kuadrat residunya
dibagi dengan derajat kebebasannya, n – ( k + 1 ). Rumusnya adalah
sebagai berikut.
F = JKreg/k
JKres/(n − k − 1)
(Sudjana, 2005:355)
Keterangan:
JKreg = Jumlah Kuadrat Regresi
JKres = Jumlah Kuadrat Residu
n = Jumlah data
k = Jumlah variabel independen
Jumlah kuadrat-kuadrat regresi (JKreg) dapat dihitung dari:
JKreg = a1 ∑ x1 i yi + a2 ∑ x2 i yi + ⋯ + ak ∑ xk i yi
(Sudjana, 2005:354)
Jumlah kuadrat-kuadrat residu (JKres) dihitung dari:
JKres = ∑(Yi − Yi)2
(Sudjana, 2005:355)
67
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kaidah keputusannya dilakukan dengan cara membandingkan statistik uji
dengan nilai kritis. Dalam mencari nilai kritis F diperlukan tiga informasi
yaitu: derajat kebebasan pembilang (k), derajat kebebasan penyebut (n-k-
1), dan tingkat signifikansi (α). Kaidah keputusannya adalah:
Jika nilai F-hitung > nilai F-tabel, maka H0 ditolak, H1 diterima.
Jika nilai F-hitung ≤ nilai F-tabel, maka H0 diterima, H1 ditolak.
c) Uji Keberartian Koefisien Regresi (Uji t)
Uji keberartian koefisien regresi pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen dalam
menerangkan variasi variabel dependen secara indvidual dengan
menganggap variabel independen lainnya bernilai tetap.
Adapun rumus untuk menguji koefisien regresi individu adalah sebagai
berikut.
t𝑖 = ai
sa𝑖
(Sudjana, 2005: 388)
Keterangan:
ai = salah satu koefisien regresi.
sa𝑖 = kekeliruan baku koefisien ai
Cara untuk menghitung kekeliruan baku koefisien ai adalah sebagai
berikut.
sai= √
sy2 .12…k
(∑ xij 2) (1− Ri
2) (Sudjana, 2005:388)
Setelah menghitung nilai t langkah selanjutnya adalah membandingkan
nilai t-hitung dengan t-tabel. Nilai t-tabel diperoleh dari distribusi t
Student dengan derajat kebebasan (n – k − 1) dan tingkat signifikansi
0,05. Uji yang dilakukan adalah uji satu sisi, adapun kaidah
keputusannya adalah sebagai berikut:
Jika nilai t-hitung ≥ t-tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
68
Siti Wulansari, 2016
PENGARUH PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA DAN CADANGAN SEKUNDER TERHADAP LIKUIDITAS BANK DENGAN KELOMPOK BUKU SEBAGAI VARIABEL MODERASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika nilai t-hitung < t-tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
d) Uji Chow (Chow Test)
Langkah selanjutnya adalah melakukan uji Chow. Menurut
Ghozali (2013:181), “Chow test adalah alat untuk menguji test for
equality of coefficients atau uji kesamaan koefisien dan test ini
ditemukan oleh Gregory Chow.” Adapun nilai F test dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
𝐹 = (𝑅𝑆𝑆𝑟 − 𝑅𝑆𝑆𝑢𝑟)/ 𝑘
(𝑅𝑆𝑆𝑢𝑟)/(𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 + 𝑛4 − 4𝑘)
(Ghozali, 2013: 182)
Keterangan:
RSSr = nilai restricted residual sum of squares untuk total sampel
kelompok BUKU I, II, III, dan IV
RSS1 = nilai residual sum of squares untuk total sampel kelompok
BUKU I dengan df = (n1 – k)
RSS2 = nilai residual sum of squares untuk total sampel kelompok
BUKU II dengan df = (n2 – k)
RSS3 = nilai residual sum of squares untuk total sampel kelompok
BUKU III dengan df = (n3 – k)
RSS4 = nilai residual sum of squares untuk total sampel kelompok
BUKU IV dengan df = (n4 – k)
RSSur = RSS1 + RSS2 + RSS3 + RSS4 (unrestricted residual sum
of squares) dengan df = (n1 + n2 + n3 + n4 - 4k)
n = total sampel
k = jumlah parameter yang diestimasi
Nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel, jika F hitung > F tabel, maka
menolak hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa persamaan antar sub-kelompok
observasi bank kelompok BUKU I, II, III, dan IV berbeda secara signifikan dan
hal ini menunjukkan bahwa variabel kelompok BUKU adalah variabel moderator.