bab iii metode penelitian a. desain...
TRANSCRIPT
-
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah sebuah gambaran atau rencana yang berisikan
mengenai langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini, dimana
terdapat keterkaitan yang logis dari pertanyaan awal penelitian sampai dengan
akhir atau simpulan-simpulan dari penelitian yang dilakukkan. Sebuah desain
penelitian merupakan sebuah proses yang diperlukan dalam suatu perencanaan
dan pelaksanaan penelitian itu sendiri. Philliber, ddk (Yin,2011. Hlm. 28)
mengistilahkan desain penelitian sebagai blue print (induk) suatu penelitian.
Dalam blue print inilah yang mampu menentukan pelaksanaan penelitian.
Penyususnan desain penelitian ini dirumuskan setelah peneliti menentukan judul
atau topik dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam desain penelitian
terdapat pertanyaan tentang apa, mengapa, dan bagaimana masalah tersebut
diteliti dengan menggunakan prinsip-prinsip metodolologis.
Dalam desain penelitian, dalam suatu pelitian terdapat komponen yang
paling penting dalam pelaksanaan penelitian adalah menentukan pendekatan dan
metode penelitian. Pendekatan dalam penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara
atau langkah-langkah dengan urutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang
benar, karena suatu penelitian dapat dikatakan valid jika suatu penelitian
menggunakan pendekatan penelitian yang tepat. Karena keberhasilan dari sebuah
penelitian akan ditentukan pula oleh pendekatan penelitian yang digunakannya.
Penelitian yang hendak dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Makna pendekatan penelitian kualitatif adalah sebuah
proses penelitian yang menjadi sebuah cara yang dipakai untuk menemukan
sebuah fenomena masalah sosial atau kemanusiaan yang terjadi secara ilmiah dan
dalam hal ini menekankan suatu gambaran yang kompleks dan holistik.
Menganalisis dengan kata-kata dan melaporkan pandangan-pandangan yang
diperoleh di lapangan secara rinci serta melakukkan suatu penelitian secara
alamiah. Dalam hal ini penelitian kualitatif disebut juga sebagai sebuah penelitian
naturalistik, data yang dikumpulkan bercorak kualitatif, dimana tidak
-
60
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan alat pengukur seprti halnya kuantitiatif. Penelitian kualitatif sering
disebut penelitian naturalistik karena berbagai data yang diperoleh dari lapangan
merupkan serangkain data yang bersifat natural, wajar, apa adanya serta tidak
adanya manipulasi, ataupun di atur dengan berbagai eksperimen atau tes
(Nasution, 2010; Creswell,1998).
Dalam penelitian ini data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif
berupa sebuah data deskriptif analitik mengenai sebuah peristiwa yang diambil
dari situasi yang wajar. Dalam penelitian ini dibutuhkan ketelitian dari peneliti
sendiri untuk dapat mengamati secermat mungkin mengenai aspek-aspek yang
diteliti, peranan peneliti sangat menentukan sebagai alat penelitian utama yang
mengadakan sendiri pengamatan dan wawancara. Pendapat lain dikemukkan oleh
Bogdan dan Taylor dalam Basrowi dan Suwandi (2008, hlm.21) Penelitian
kualitatif sebagai salah satu prosedur penelitian yang menghasikan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenalis ubjek, merasakan
apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Serta menurut Moleong
(2005,hlm.6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskriptif
dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang dialami dan
dengan memanfaatkan metode alamiah. Maka Penelitian kualitatif berusaha
memahami fenomena yang terajadi yang di alami oleh subjek penelitian dimana
mencakup segala tindakan yang terjadi sealamiah mungkin atau apa adanya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, karena
tujuan peneliti sendiri yang ingin mengetahui gamabaran mengenai Proses
Diklatsar di SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur dalam Membentuk karakter siswa
secara alamiah atau sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan.
Serta metode adalah sebuah proses dimana berisikan prinsip-prinsip dan
prosedur yang kita gunakan untuk mendekati malah dan mencari sebuah jawaban.
Dalam penelitian ini yang menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan
desain studi kasus. Karena dalam hal ini peneliti berusaha melakukan penelitian
-
61
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang mendalam terhadap sebuah kasus yang diteliti dengan dibatasi oleh tempat,
waktu dan peristiwa tertentu.
Creswell (2008:61) a case study is an exploration of a bounded syste or a
case (or multiple cases) over time through deailed, in depth data
collection invoving multiple sources of information rich in context”.
Senada dengan yang dikemukakan oleh Creswell, studi kasus menurut
Emzir (2011, hlm.20) Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian kualitatif yang
berusaha menemukan makna, menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian dan
pemahaman yang mendalam dari individu, kelompok, atau situasi.
Dalam hal ini peneliti mencoba menemukan sebuah makna yang ada di
lapangan, dan menyelidiki suatu proses program melalui sebuah pemahaman dari
individu, kelompok ataupun situsi yang terjadi dalam aspek lingkungan sosial.
Seperti apa yang dikemukakan oleh Nasution (1996,hlm.55) studi kasus atau case
study adalah untuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan
sosial termasuk manusia didalamnya. Dalam penelitian studi kasus
memungkinkan perilaku seorang peneliti untuk mempertahankan karakteristik
holistik dan bermakna dari berbagai peristiwa-peristiwa kehidupan nyata seperti
halnya berbagai siklus kehidupan seseorang, proses organisasional dan berbgai
manajerial perubahan di sekolah. (K.Yin, 2002).
Maka dalam hal ini studi kasus merupakan penelitian yang
memepertahankan karakteristik dari objek yang diteliti serta bersifat holistik dan
bermakna dimana penelitian studi kasus digunakan untuk penelitian yang berkitan
dengan kehidupan sosial. Bersifat lebih mendalam mengkaji sebuah permasalahan
dalam penelitian, mulai dari pengumpulan data sampai tahap interpretasikan data
yang diperoleh.
Jika dilihat dari subjek penelitiannya, studi kasus memiliki subjek yang
sempit namun mengkaji permasalah secara mendalam dan fokus dalam hal ini
seperti yang dikemukkan oleh Arikunto (2002,hlm.115) penelitian kasus hanya
meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit, tetapi ditinjau dari sifat
penelitiannya, penelitian kasus lebih mendalam dan mebicarakan kemungkinan
untuk memecahkan masalah yang aktual dengan mengumpulkan data, menyusun
dan mengaplikasikannya dan mengintepretasikannya.
-
62
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian kualitatif manusia atau peneliti sendiri menjadi intrumen
yang ada dalam penelitian, mulai dari tahap perencanaan sampai menjadi pelapor
penelitian. Serta dalam penelitian kualitatif manusia menjadi sebuah instrumen
utama dan penting dalam keseluruhan tahap-tahap penelitian kualitatif sendiri
(Moleong, 2005).
Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk menganalisis berbagai
permasalahan berdasarkan data objektif yang peneliti peroleh dari sumber data.
Dalam penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis maupun teori
tertentu, melainkan dalam penelitian ini suatu upaya ke arah menemukan
pemahaman baru mengenai suatu fenomena yang dikaji. Adapun fenomena yang
dikaji dalam penelitian ini adalah peran Diklatsar kewiraan dalam
mengembangkan watak kewarganegaraan (civic disposition) siswa.
Desain penelitian studi kasus dipilih oleh penelit karena dalam hal ini
peneliti ingin menganalisis mengenai makna, menyelidiki proses, dan
memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam mengenai Diklatsar
kewiraan di SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur dengan informasi yang diperoleh baik
dari individu, kelompok, atau situasi yang terjadi.
B. Partisipan dan Tempat Penelitian
Partisipan penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran
penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi yang dipilih secara
purposif bertalian dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini yang diamati
sebagai sumber data adalah manusia, peristiwa dan situasi (Nasution 2003, hlm.9)
yang dimaksud dari manusia penelitian kualitatif yang menjadi subjek penelitian
adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat
memberikan informasi yang dipilih secara purposif bertalian dengan tujuan
tertentu. Seperti yang dikemukkan oleh Moleong (2005, hlm.165) bahwa
“penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan.”
Berdasakan pendapat tersebut, maka subjek yang akan diteliti ditentukan
langsung oleh peneliti. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah
pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan program Diklatsar Kewiraan ini.
Yaitu:
-
63
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Kepala Sekolah Periode 2004-2014 (Pencetus Pelaksana Program diklatsar
kewiraan)
Sebagai kepala sekolah pencetus kegiatan program Diklatsar kewiraan
diharapkan dapat lebih mengetahui tujuan awal, dan latar belakang dari
pelaksanaan Diklatsar kewiaraan.
2. Kepala Sekolah
Dalam hal ini diharapkan data yang diperoleh adalah mengetahui
kepemimpinan kepala sekolah dan peran dalam pelaksanaan program Diklatsar
kewiraan yang diadakan, serta alasan mengapa program Diklatsar kewiraan tetap
dijadikan sebagai program rutin yang diadakan oleh SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur
3. Pembina atau ketua pelaksana Pogram Diklatsar Kewiraan
Pembina atau ketua pelaksana kegiatan Diklatsar kewiraan yang teradapat
di SMK Negeri 1 Pacet Cianjur, berusaha mememperoleh berbagai rumusan acara
yang dilaksanakan dalam program tersebut.
4. Guru PKn
Guru pendidikan kewarganegaraan menjadi salah satu yang mejadi sumber
data untuk diketahui bagaimana, keterkaitan Diklatsar kewiraan yang
dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pacet Cianjur ini terhadap pendidikan
kewargenagaraan.
5. Pelatih dari Anggota Yonif 300 Raider
Pelatih menjadi salah satu sumber data lainnya, diharapkan menjadi
sumber informasi mengenai pelaksanaan Diklatsar kewiraan karena yang
mengetahui secara langsung mengenai keadaan siswa dilapangan ketika
pelaksanaan Diklatsar kewiraan.
6. Siswa Kelas X sebagai peserta Diklatsar dan siswa Kelas XI sebagai Kakak
Asuh
Siswa yang betugas sebagai kaka asuh adalah siswa/siswi kelas XI dan
yang menjadi peserta dari Diklatsar, dan siswa/siswi kelas XI yang bertugas
menjadi kakak asuh dalam kegiatan Diklatsar ini menjadi salah satu sumber data
dalam penelitian ini, untuk mengetahui Diklatsar kewiraan yang dilaksanakan di
SMK Negeri 1 Pacet Cianjur.
-
64
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi sumber data seperti yang
dikemukakna oleh Nasution (2003, hlm.9) adalah manusia, peristiwa,serta situasi.
Dalam hal ini peristiwa yang dimaksudkan adalah semua kejadian yang terjadi
dan diamati selama Diklatsar kewiraan berlangsung. Sedangkan yang dimaksud
dengan situasi adalah tata atau gambaran yang menyangkut keadaan atau kondisi
ketika berlangsungya pengamatan terhadap program Diklatsar.
Peneliti dalam penelitian ini berusaha memperoleh berbagai macam data
yang berhubungan dengan penelitian. Data tersebut akan diperoleh dari semua
perkataan, tindakan, situasi, dan peristiwa yang dapat diamati oleh peneliti selama
kegiatan diklatsar ini. Jumlah dan subjek penelitian dalam hal ini pada dasarnya
dapat berkembang di lapangan atau disebut snowball sampling tehnique.
Sampel dalam penelitian kualitatif bersifat purfosif dimana besarnya
sampel ditentukan oleh adanya pertimbangan perolehan informasi. Penentuan
sampel dianggap telah memadai apabila telah sampai pada titik jenuh, informasi
yang diperoleh merupakan informasi yang memiliki taraf “redudacy” atau
ketentuan atau kejenuhan, dimana dalam penelitian ini, jika menggunakan
responden lain yang selanjutnya akan di mintai informasi, namun tidak
mendapatkan informasi yang barru yang dianggap berarti atau penting. (Nasution,
1996).
Memperoleh informasi atau pengumpulan data dari responden yang telah
dimintai keteranagan diperoleh suatu informasi yang sama,maka hal itu menjadi
sebuah ukuran dan dirasakan sudah cukup untuk proses pengumpulan data yang
diperlukan sehingga tidak diperlukan untuk meminta keteranan dari reponden
berikutnya.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dalam penelitian ini ialah SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur
yang beralamat di Jalan Hanjawar Desa. Cibodas Kec. Pacet Kabupaten Cianjur.
Adapun alasan memilih peneltian di SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur sebagai berikut:
1. SMK Negeri 1 Pacet adalah lembaga pendidikan yang sangat memperhatikan
kualitas pendidikan tidak hanya teori dan praktek dari pelajaran saja yang
diberikan tetapi sikap baik, tangguh, sopan, disiplin, dan tanggung jawab harus
-
65
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat diajarkan pada siswa – siswi SMK Negeri 1 pacet agar menjadi lulusan
yang berkualitas.
2. SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur merupakan satu-satunya sekolah di Kabupaten
Cianjur yang menyelenggarakan Diklatsar kewiraan sejak empat tahun
terakhir.
3. SMK Negeri 1 Pacet Cianjur sebagai sekolah yang memiliki pestasi yang
cukup banyak dalam bidang akademik dan non akademik
4. Lokasi sekolah tersebut dekat dengan domisili peneliti sehingga memudahkan
untuk melakukakn observasi dan dapat menghemat waktu serta biaya untuk
melakukkan kunjungan ke lokasi penelitian
D. Definisi Operasional
1. Pendidikan dan Latihan Dasar Kewiraan (Diklatsar) Dalam Kontek
Pedidikan Kewarganegaraan
Diklatsar kewiraan adalah salah satu bentuk program sekolah yang telah
dilaksanakan empat tahun terakhir di SMK Negeri 1 Pacet Cianjur, program ini
bertjuan untuk membentuk pribadi siswa melalui kegiatan Diklatsar dalam hal ini
kewiraan dapat diartikan menjadi kepahlawanaan atau kemiliteran, oleh karena itu
dapat disimpulakan bahwa Diklatsar kewiraan merupakan suatu program yang
membina siswa dalam yang dilakukkan secara kemiliteran, dalam retang waktu
tertentu. Dan yang bertujuan untuk membentuk pribadi siswa. Sedangkan
pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang bertujuan
membentuk siswa menjadi warganegara yang mampu memahami dan mampu
melaksanakan hak serta kewajibannya sesuai dengan pengamalan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Neagara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam hal ini
secara khusus pendidikan kewarganegaraan memebentuk siswa melalui kegiatan
pembelajaran di dalam kelas, dan secara umum pendidikan kewarganegaraan
membina siswa baik dalam lingkungan sekolah, khususnya dalam progaram
diklatsar. Untuk membentuk siswa tidak hanya mampu bersikap baik untuk
dirinya sendirinya melainkan untuk orang lain yang ada dilingkungan sekolah,
keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara.
-
66
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Watak Kewarganegaraan (Civic Disposition)
Watak kewarganegaraan (Civic Disposition) merupakan sebuah
kompetensi kewarganegaraan yang meliputi sebuah karakter privat serta karakter
publik individu warganegaraan. Dalam penelitian ini watak kewaragengaraan
(civic disposistion) siswa adalah sejumlah karakter privat yang melingkupi
tanggung jawab moral, disiplin diri dan penghargaan terhadap harkat dan matabat
manusia dari setiap individu. Serta karakter publik yang meliputi kepedulian
sebagai warganegara, kesopanan, megindahkan aturan main (rule of law) berfikir
keritis, dan kemauan untuk mendengar, benegosiasi dan berkompromi.
Dan indikator watak kewaraganegaraan (Civic Disposition) seperti yang
dikemukkan Menurut Branson (1999) mengemukakan bahwa: Memiliki karakter
privat, yang melingkupi tanggung jawab moral. disiplin diri dan penghargaan
terhadap harkat dan martabat manusia. Karakter publik yang meliputi keperdulian
sebagai bagian dari bangsa yaitu sebagai warga negara, kesopanan, megindahkan
aturan main (rule of law). Dalam hal ini mampu berfikir kritis dan sebagai
warganegara yang memiliki kemauan untuk mendengar, benegosiasi dan
berkompromi merupakan berbagai karakter yang diperlukan untuk terciptanya
demokrasi yang sukses.
E. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik
pengumpulan data yang bersifat kualitatif, yang meliputi studi wawancara
mendalam, dokumentasi, dan obeservasi.
1. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam pelitian ini adalah
wawancara. Wawancara menurut Lincolin dan Guba (1985,hlm.268) wawancara
adalah suatu percakapan yang bertujuan untuk mendapatkan inforamsi tentang
perorangan, kejadian, kegiatan, perasaan, motivasi, keperdulian, disamping itu
dapat mengalami dunia pikiran dan perasaan reponden. Wawancara yang
dilakukkan dalam penelitian kualitatif, peneliti dapat melakukan tatap muka
langsung atau face to face interview tau disebut wawancara berhadap-hadapan
dengan partisipan, atau mewawancara responden dengan telephon atau terlibat
dalam fokus group interview. Dalam wawancara ini ditanyakan pada responden
-
67
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengenai pertanyaan yang berisikan seputar masalah dan tujuan penelitian yang
akan diadakan. Sehingga wawancara adalah percakapan yang dilakukkan oleh
peneliti dengengan subjek penelitian untuk memperoleh data megenai penelitian
(Creswell 2010).
Dalam penelitian ini peneliti bermaksud melakukkan wawancara dengan
kepala sekolah, guru PKn, pembina atau ketua diklatsar kewiraan, pihak TNI
sebagai pembina dari luar sekolah, dan peserta didik SMK Negeri 1 Pacet Cianjur
berkenaan dengan peran Diklatsar kewiraan dalam membentuk watak
kewarganegaraan (civic disposition) siswa. Dalam hal ini diharapkan setelah
melakukkan wawancara dengan pihak yang bersangkutan, peneliti dapat
mendapatkan informasi secara mendetail mengenai bagaimana proses pelaksanaan
Diklatsar kewiraan dalam membentuk watak kewaraganegaraan (civic disposition)
siswa
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah salah satu cara untuk memeproleh informasi
dalam suatu penelitian, dan dalam hal ini studi dokumentasi memiliki manfaat
yang besar, seperti yang dikemukkan oleh Lincoln dan guba (1985) sember
informasi yang berupa dokumen dan rekaman cukup bermanfaat, karena antara
lain:
a. Merupakan sumber data yang stabil dan kaya
Data yang diperoleh dari studi dokumentasi merupakan sumber data yang
stabil atau tetap. Hal ini memperudah dalam pengolahan hasil penelitian, data
yang dihasilkan dalam studi dokumentasi juga memiliki sifat yang kaya atau
beragam.
b. Berguna sebagai pengujian
Hasil data yang diperoleh dari studi dokumentasi dapat digunaan sebagai
bahan pengujian dalam suatu penelitian.
c. Bersifat alamiah
Hasil data yang dihasilkan dari studi dokumentasi bersifat alamiah, apa
adanya, sesuai dengan apa yang ada di lapangan setra apa yang sesungguhnya
trejadi, dalam hai ini studi dokumentasi tidak dapat di rekayasa.
d. Relatif murah dan mudah diperoleh
-
68
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data yang dipelukan dalam pelaksanaan studi dokumentasi ini relatif
memiliki harga yang murah, serta pengumpulan data penelitian menggunakan
studi dokumentasi juga mudah diperoleh pada saat penelitian itu berlangsung.
Studi dokumentasi dilakukan untuk melihat secara langsung atau
melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan Diklatsar kewiraan. Baik
pada saat program dilaksanakan serta penerapan pelaksanaan program dalam
kegiatan siswa sehari-hari dalam upaya membangun watak kewarganegaraan
(civic disposition) siswa.
3. Observasi
Obeservasi dalam penelitian kualitatif memungkinkan peneliti terjun
langsung ke dalam apa yang ditelitinya, fungsinya untuk lebih mendalami apa
yang akan diteliti. Observasi dalam penelitian kualitatif merupakan sutu bentuk
observasi yang didalamnya peneliti langsung turun kelapangan untuk mengamati
berbagai perilau dan kejadian-kejadian serta aktivitas individu, obeservasi
memiliki peranan yang penting dalam penelitian kulaitatif, karena melalui
kegiatan observasi peneliti dapat mendokumentasikan seluruh fenomena yang
terjadi dan muncul di lokasi penelitian yang tentunya berbagai permasalahan yang
sedang diteliti (Creswell,2010; suwardi 2008). Mengingat pentingnya suatu
observasi dalam penelitian, maka observasi perlu dilakukkan secara benar-benar
dalam penelitian kualitatif. Adapun manfaat pengamatan dalam penelitian seperti
yang dikemukkan oleh Patton dalam Nasution (2003, hlm.60) manfaat
pengamatan adalah :
a. Dengan berada dilapangan peneliti lebih mampu memahami konteks data
dalam keseluruhan situasi, jadi ia dapat memperoleh pandangan yang holistik
atau menyeluruh.
b. Pengalaman langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan
induktif.
c. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang lain,
khususnya orang yang berada dilingkungan itu, karena dianggap “biasa” dan
karena itu tidak akan diungkapkan dalam wawancara.
-
69
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang sediannya tidak akan diungkapkan oleh
reponder, dalam wawancara karena bersifat ensitif atau ingin ditutupi karena
dapat merugikan nama lembaga.
e. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden sehingga
peneliti memperoleh gambaran komperhensif.
f. Dalam lapangan peneliti tidak hanya dapat melakukan pengamatan terhadap
hal-hal yang terfous. Kegiatan observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk
mandapatkan data yang akurat mengenai proses Diklatsar kewiraan yang ada di
SMK 1 Pacet Cianjur
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis atau pengolahan data dalam penelitian kualitatif melalui
proses menyusun, mengkatagorikan data, mengcari kaitan isi berbagai data yang
diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya. Data yang
dikumpulkan dan diperoleh dari responden melalui wawancara, observasi, studi
dokumentasi dilapangan selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk laporan.
Bogdan dan Biklen dalam Basrowi dan Suwandi (2008, hlm.193) bahwa analisis
data kualitatif adalah upaya yang dilakukan peneliti dalam mengolah data seperti
mengorganisasikan data, memilih data menjadi satuan yang adapat dikelola,
mengadakan sintesis, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, membuat keputusan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain.
Analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Basrowi dan
Suwandi (2008, hlm. 193) mencakup tiga kegiatan yang bersamaan yaitu:
a. Reduksi data
Merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian, dan penginformasian
data kasar dari langan, reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman
terhadap data yang terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum
dan mengklasifikasi sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam mereduksi data
diperlukan. Berbagai informasi yang didapat dari lapanan merupakan bahan
mentah yang harus diolah, diringkas dan dilakukkan berbagai pemilihan mengenai
relevansinya dengan masalah penelitian yang sedang dilaksanakan, disusun secara
lebih sistematis, dan ditonjolkan pokok fikiran yang penting saja, hingga
-
70
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memudahkan untuk dikendalikan. Dalam hal ini secara sederhana reduksi data
merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan
pentransformasian “data” mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan
tertulis (Emzir, 2011). Dalam hal ini reduksi data dilakukkan untuk menjadi
sebuah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
memisahkan dan membuang data yang tidak dibutuhkan dalam penelitian dalam
artian data yang diperoleh yang tidak relevan dalam penelitian serta
mengorganisasi data dengan cara sedemikan rupa sehingga kesimpulan akhir
dapat di ambil.
b. Display ( Penyajian Data)
Langkah kedua dalam dalam analisi data adalah dispaly data yaitu
kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga informaasi tersebut
memberi kemungkinan akan adanya sebuah penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan dari hasil penelitian (Emzir, 2011). Suatu bentuk penyajian
data kualitatif dapat dilakukkan dengan cara:
1) Teks naratif dimana suatu bentuk penyajian data kualitatif yang berbentuk
catatan lapangan yang diperoleh dalam penelitian.
2) Matrik, grafik dan bagan merupakan bentuk-bentuk yang menggabungkan
informasi yang tersusun dalam suatu bentuk, dan dapat dipadu sehingga
dapat memudahkan dalam melihat apa yang sedang terjadi, apakah
kesimpulan sudah tepat atau sebaliknya perlu digunakan analisis kembali.
c. Menarik kesimpulan atau Verifikasi data
Menarik kesimpulan dalam sebuah penelitian yang telah dilakukkan
berarti menjawab permaslaahan yang ada dalam penelitian, upaya penarikan
kesimpulan atau verifikasi data dilakukan peneliti secara terus-menerus selama
berada dilapangan. Dalam proses penyimpulan data, perlu menggunakan ketelitian
bahwa data yang telah diperoleh merupakan data yang valid. Dalam hal ini
kesimpulan awal yang dikemukkan masih bersifat sementara dalam suatu
penelitian, kesimpulan awal ini masih akan berubah bila tidak itemukann bukti-
bukti yang menjadi penguat terhadap kesimpulan awal tersebut, dan mendukung
dalam pengumpulan data berikutnya. Namun dalam hal ini apabila kesimpulan
tahap awal, dapat didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
-
71
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian kembali ke lapangan dan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
didapat merupakan sebuah kesimpulan yang kredibel, sesuai dengan pendukung
data yang didapat dilapangan (Sugiono, 2006).
G. Uji Keabasahan Data
a. Triangulasi
Untuk tahap selanjutnya diikuti dengan triangulasi data, triangulasi data
adalah berupa pengecekan kebenaran tertentu dari hasil data yang diperoleh,
pengecekan ini dilihat dari berbagai cara dan berbagai data yang didapat saat
dilakukkan penelitian dilapangan. Data yang dikumpulkan melalui teknik
triangulasi dilakukan untuk membandingkan hasil data berdasarkan subjek
penelitian, alat pengumpulan data. Teknik triangulasi mempermudah peneliti
kualitatif dalam me-recheck temuan penelitiannya dengan proses membandingkan
hasil temuannya dengan berbagai sumber dan metode. Maka hal yang dilakukan
peneliti dalam triangulasi adalah mengajukan berbagai macam variabel
pertanyaan, dan mengeceknya dengan berbagai sumber data yang dimiliki dan
memanfaatkan meode agar proses pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan
(Moleong, 2012).
Dalam penelitian ini di gunakan teknik triangulasi subjek penelitian dan
triangulasi teknik penelitian. Triangulasi subjek penelitian di lakukakan untuk
menguji kreadibilitas data yang dilakukkan dengan cara mengecek data yang
dilakukkan dan diperoleh melalui beberapa responden. Dan digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 3.2 Triangulasi Sumber Data
Sumber :dikembangkan oleh Penulis (2016)
Kepala Sekolah Pembina
Siswa
-
72
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam hal ini penggunaan triangulasi sumber data adalah untuk
memperkuat pengambilan keputusan dari data yang peneliti dapatkan ketika
dilapangan. Hal ini data yang di dapatkan berupa kesamaan jawaban dari ketika
responden tersebut, maka dapat disimpulkan peneliti mendapatkan hasil temuan
penelitian.
Triangulasi teknik penelitian adalah triangulasi yang menggabungkan 3
teknik penelitian yang telah dilakukkan peneliti, ketiga teknik penelitian tersebut
adalah wawancara, obeservasi dan studi dokumentasi. Dan triangulasi teknik
penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 3.3
Triangulasi Teknik penelitian
Sumber : dikembangkan oleh penulis (2016)
b. Tahap Member-check
Member-check di lakukkan bertujuan agar informasi yang telah diperoleh
dari informan digunakan dan telah dilakukan penulisan laporan kemudia di check
kembali pada informan, untuk dilihat kesesuaian antara laporan yang telah dibuat
dengan onformasi yang telah informan berikan. Dalam penelitian ini
membercheck dilakukan ketika akhir dilapangan dan diajukan pada subjek-subjek
penelitian.
Pelaksanaan member-check ini dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian
yang berkesinambungan. Dengan kata lain setelah data diperoleh dari sumber
data, maka peneliti langsung melakukan pelaporan data yang diperoleh dalam
Wawancara Observasi
Dokumentasi
-
73
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bentuk transkrip. Setelah itu baru di konfirmasikan kepada responden penelitian
untuk diperiksa kesesuiannya., kemudia dilakukan perbaikan dan penyempurnaan
sampai dengan data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
c. Perpanjangan Masa Observasi
Mengenal suatu lingkungan penelitian memerlukan waktu yang relatif
panjang, selain itu diperlukan menjalin keterikatan yang berfungsi untuk
mengecek kebenaran atas informasi yang telah diperoleh. Perpanjangan masa
observasi yang dilakukkan peneliti memiliki tujuan untuk memperoleh data dan
informasi yang valid dari sumber data. Hal yang dilakukan adalah meningkatkan
intensitas pertemuan serta mampu mengkondisikan waktu sehingga memiliki
waktu berinteraksi dengan sumber data dalam kondisi yang natural.
H. Isu Etik
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur, dengan
informan yaitu Kepala Sekolah, Wakasek Urusan Kesiswaan sekaligus sebagai
Pembina program Diklatsar, guru PKn, Siswa Kelas X sebagai peserta diklatsar,
dan siswa kelas XI sebagai kaka asuh, Anggota Raider 300 sebgaai pembina
Diklatsar dari luar sekolah dalam pelaksanaan Diklatsar Keiwiraan SMK Neger 1
Pacet-Cianjur, karena informan ini dapat membantu untuk mengumpulkan data-
data yang dibutuhkan oleh peneliti dalam penelitian ini. Pada saat penelitian
berlangsung peneliti mengamati setiap yang terjadi, serta untuk melaksanaakan
sebuah wawancara kepada informan, peneliti terlebih dulu datang ke tempat
informan untuk meminta izin serta menunjukan surat izin penelitian, setelah itu
baru membuat janji dengan infoman sesuai dengan kesediaan dan waktu informan
tersebut.
Berdasarkan kesediaan informan peneliti melakukkan obeservasi dan
wawancara, waktu berlangsungnya wawancara tergantung dari waktu yang
dibutuhkan. Proses wawancara tidak mengganggu aktivitas informan, serta tidak
ada paksaan, dan tidak ada unsur kekerasan, semua atas kesepakatan bersama.
Untuk pengambilan dokumentasi dalam hal ini foto lokasi penelitian juga harus
meminta izin, dalam hal ini agar hasil dokumentasi berupa foto tidak
memberatkan salah satu pihak.
-
74
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah selesai melakukan wawancara peneliti memberikan ucapan
terimakasih dan memberikan penghargaan, serta sudah terdapat kesepakatan
antara peneliti dengan informan bahwa data penelitian hanya dipergunakan untuk
kepentingan ilmiah dan seluruh informan ditulis dengan nama samaran. Dengan
demikian penelitian ini dapat berlangsung dengan lancar tanpa ada memberatkan,
menyulitkan dan mengganggu waktu informan.
-
75
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
I. Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Tahun 2015-1016
Jul
2015
Ags
2015
Sep
2015
Okt
2015
Nov
2015
Des
2015
Jan
2016
Feb
2016
Mar
2016
April
2016
Mei
2016
Juni
2016
1. Pengajuan
proposal
2. Seminar
Proposal
3. Perijinan
4. Proses
pengumpulan
Data
5. Analisis data
6. Penyusunan
laporan
7. Ujian Tahap I
8. Ujian Tahap II
-
76
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu