bab iii metode penelitian a. desain...

18
Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah sebuah gambaran atau rencana yang berisikan mengenai langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini, dimana terdapat keterkaitan yang logis dari pertanyaan awal penelitian sampai dengan akhir atau simpulan-simpulan dari penelitian yang dilakukkan. Sebuah desain penelitian merupakan sebuah proses yang diperlukan dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan penelitian itu sendiri. Philliber, ddk (Yin,2011. Hlm. 28) mengistilahkan desain penelitian sebagai blue print (induk) suatu penelitian. Dalam blue print inilah yang mampu menentukan pelaksanaan penelitian. Penyususnan desain penelitian ini dirumuskan setelah peneliti menentukan judul atau topik dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam desain penelitian terdapat pertanyaan tentang apa, mengapa, dan bagaimana masalah tersebut diteliti dengan menggunakan prinsip-prinsip metodolologis. Dalam desain penelitian, dalam suatu pelitian terdapat komponen yang paling penting dalam pelaksanaan penelitian adalah menentukan pendekatan dan metode penelitian. Pendekatan dalam penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara atau langkah-langkah dengan urutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar, karena suatu penelitian dapat dikatakan valid jika suatu penelitian menggunakan pendekatan penelitian yang tepat. Karena keberhasilan dari sebuah penelitian akan ditentukan pula oleh pendekatan penelitian yang digunakannya. Penelitian yang hendak dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Makna pendekatan penelitian kualitatif adalah sebuah proses penelitian yang menjadi sebuah cara yang dipakai untuk menemukan sebuah fenomena masalah sosial atau kemanusiaan yang terjadi secara ilmiah dan dalam hal ini menekankan suatu gambaran yang kompleks dan holistik. Menganalisis dengan kata-kata dan melaporkan pandangan-pandangan yang diperoleh di lapangan secara rinci serta melakukkan suatu penelitian secara alamiah. Dalam hal ini penelitian kualitatif disebut juga sebagai sebuah penelitian naturalistik, data yang dikumpulkan bercorak kualitatif, dimana tidak

Upload: others

Post on 31-Jan-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Desain Penelitian

    Desain penelitian adalah sebuah gambaran atau rencana yang berisikan

    mengenai langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini, dimana

    terdapat keterkaitan yang logis dari pertanyaan awal penelitian sampai dengan

    akhir atau simpulan-simpulan dari penelitian yang dilakukkan. Sebuah desain

    penelitian merupakan sebuah proses yang diperlukan dalam suatu perencanaan

    dan pelaksanaan penelitian itu sendiri. Philliber, ddk (Yin,2011. Hlm. 28)

    mengistilahkan desain penelitian sebagai blue print (induk) suatu penelitian.

    Dalam blue print inilah yang mampu menentukan pelaksanaan penelitian.

    Penyususnan desain penelitian ini dirumuskan setelah peneliti menentukan judul

    atau topik dalam penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam desain penelitian

    terdapat pertanyaan tentang apa, mengapa, dan bagaimana masalah tersebut

    diteliti dengan menggunakan prinsip-prinsip metodolologis.

    Dalam desain penelitian, dalam suatu pelitian terdapat komponen yang

    paling penting dalam pelaksanaan penelitian adalah menentukan pendekatan dan

    metode penelitian. Pendekatan dalam penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara

    atau langkah-langkah dengan urutan tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang

    benar, karena suatu penelitian dapat dikatakan valid jika suatu penelitian

    menggunakan pendekatan penelitian yang tepat. Karena keberhasilan dari sebuah

    penelitian akan ditentukan pula oleh pendekatan penelitian yang digunakannya.

    Penelitian yang hendak dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan

    pendekatan kualitatif. Makna pendekatan penelitian kualitatif adalah sebuah

    proses penelitian yang menjadi sebuah cara yang dipakai untuk menemukan

    sebuah fenomena masalah sosial atau kemanusiaan yang terjadi secara ilmiah dan

    dalam hal ini menekankan suatu gambaran yang kompleks dan holistik.

    Menganalisis dengan kata-kata dan melaporkan pandangan-pandangan yang

    diperoleh di lapangan secara rinci serta melakukkan suatu penelitian secara

    alamiah. Dalam hal ini penelitian kualitatif disebut juga sebagai sebuah penelitian

    naturalistik, data yang dikumpulkan bercorak kualitatif, dimana tidak

  • 60

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    menggunakan alat pengukur seprti halnya kuantitiatif. Penelitian kualitatif sering

    disebut penelitian naturalistik karena berbagai data yang diperoleh dari lapangan

    merupkan serangkain data yang bersifat natural, wajar, apa adanya serta tidak

    adanya manipulasi, ataupun di atur dengan berbagai eksperimen atau tes

    (Nasution, 2010; Creswell,1998).

    Dalam penelitian ini data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif

    berupa sebuah data deskriptif analitik mengenai sebuah peristiwa yang diambil

    dari situasi yang wajar. Dalam penelitian ini dibutuhkan ketelitian dari peneliti

    sendiri untuk dapat mengamati secermat mungkin mengenai aspek-aspek yang

    diteliti, peranan peneliti sangat menentukan sebagai alat penelitian utama yang

    mengadakan sendiri pengamatan dan wawancara. Pendapat lain dikemukkan oleh

    Bogdan dan Taylor dalam Basrowi dan Suwandi (2008, hlm.21) Penelitian

    kualitatif sebagai salah satu prosedur penelitian yang menghasikan data deskriptif

    berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

    diamati. Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenalis ubjek, merasakan

    apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Serta menurut Moleong

    (2005,hlm.6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami

    fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

    persepsi motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskriptif

    dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang dialami dan

    dengan memanfaatkan metode alamiah. Maka Penelitian kualitatif berusaha

    memahami fenomena yang terajadi yang di alami oleh subjek penelitian dimana

    mencakup segala tindakan yang terjadi sealamiah mungkin atau apa adanya.

    Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, karena

    tujuan peneliti sendiri yang ingin mengetahui gamabaran mengenai Proses

    Diklatsar di SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur dalam Membentuk karakter siswa

    secara alamiah atau sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan.

    Serta metode adalah sebuah proses dimana berisikan prinsip-prinsip dan

    prosedur yang kita gunakan untuk mendekati malah dan mencari sebuah jawaban.

    Dalam penelitian ini yang menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan

    desain studi kasus. Karena dalam hal ini peneliti berusaha melakukan penelitian

  • 61

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    yang mendalam terhadap sebuah kasus yang diteliti dengan dibatasi oleh tempat,

    waktu dan peristiwa tertentu.

    Creswell (2008:61) a case study is an exploration of a bounded syste or a

    case (or multiple cases) over time through deailed, in depth data

    collection invoving multiple sources of information rich in context”.

    Senada dengan yang dikemukakan oleh Creswell, studi kasus menurut

    Emzir (2011, hlm.20) Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian kualitatif yang

    berusaha menemukan makna, menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian dan

    pemahaman yang mendalam dari individu, kelompok, atau situasi.

    Dalam hal ini peneliti mencoba menemukan sebuah makna yang ada di

    lapangan, dan menyelidiki suatu proses program melalui sebuah pemahaman dari

    individu, kelompok ataupun situsi yang terjadi dalam aspek lingkungan sosial.

    Seperti apa yang dikemukakan oleh Nasution (1996,hlm.55) studi kasus atau case

    study adalah untuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan

    sosial termasuk manusia didalamnya. Dalam penelitian studi kasus

    memungkinkan perilaku seorang peneliti untuk mempertahankan karakteristik

    holistik dan bermakna dari berbagai peristiwa-peristiwa kehidupan nyata seperti

    halnya berbagai siklus kehidupan seseorang, proses organisasional dan berbgai

    manajerial perubahan di sekolah. (K.Yin, 2002).

    Maka dalam hal ini studi kasus merupakan penelitian yang

    memepertahankan karakteristik dari objek yang diteliti serta bersifat holistik dan

    bermakna dimana penelitian studi kasus digunakan untuk penelitian yang berkitan

    dengan kehidupan sosial. Bersifat lebih mendalam mengkaji sebuah permasalahan

    dalam penelitian, mulai dari pengumpulan data sampai tahap interpretasikan data

    yang diperoleh.

    Jika dilihat dari subjek penelitiannya, studi kasus memiliki subjek yang

    sempit namun mengkaji permasalah secara mendalam dan fokus dalam hal ini

    seperti yang dikemukkan oleh Arikunto (2002,hlm.115) penelitian kasus hanya

    meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit, tetapi ditinjau dari sifat

    penelitiannya, penelitian kasus lebih mendalam dan mebicarakan kemungkinan

    untuk memecahkan masalah yang aktual dengan mengumpulkan data, menyusun

    dan mengaplikasikannya dan mengintepretasikannya.

  • 62

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Dalam penelitian kualitatif manusia atau peneliti sendiri menjadi intrumen

    yang ada dalam penelitian, mulai dari tahap perencanaan sampai menjadi pelapor

    penelitian. Serta dalam penelitian kualitatif manusia menjadi sebuah instrumen

    utama dan penting dalam keseluruhan tahap-tahap penelitian kualitatif sendiri

    (Moleong, 2005).

    Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk menganalisis berbagai

    permasalahan berdasarkan data objektif yang peneliti peroleh dari sumber data.

    Dalam penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis maupun teori

    tertentu, melainkan dalam penelitian ini suatu upaya ke arah menemukan

    pemahaman baru mengenai suatu fenomena yang dikaji. Adapun fenomena yang

    dikaji dalam penelitian ini adalah peran Diklatsar kewiraan dalam

    mengembangkan watak kewarganegaraan (civic disposition) siswa.

    Desain penelitian studi kasus dipilih oleh penelit karena dalam hal ini

    peneliti ingin menganalisis mengenai makna, menyelidiki proses, dan

    memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam mengenai Diklatsar

    kewiraan di SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur dengan informasi yang diperoleh baik

    dari individu, kelompok, atau situasi yang terjadi.

    B. Partisipan dan Tempat Penelitian

    Partisipan penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran

    penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi yang dipilih secara

    purposif bertalian dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini yang diamati

    sebagai sumber data adalah manusia, peristiwa dan situasi (Nasution 2003, hlm.9)

    yang dimaksud dari manusia penelitian kualitatif yang menjadi subjek penelitian

    adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat

    memberikan informasi yang dipilih secara purposif bertalian dengan tujuan

    tertentu. Seperti yang dikemukkan oleh Moleong (2005, hlm.165) bahwa

    “penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan.”

    Berdasakan pendapat tersebut, maka subjek yang akan diteliti ditentukan

    langsung oleh peneliti. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah

    pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan program Diklatsar Kewiraan ini.

    Yaitu:

  • 63

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    1. Kepala Sekolah Periode 2004-2014 (Pencetus Pelaksana Program diklatsar

    kewiraan)

    Sebagai kepala sekolah pencetus kegiatan program Diklatsar kewiraan

    diharapkan dapat lebih mengetahui tujuan awal, dan latar belakang dari

    pelaksanaan Diklatsar kewiaraan.

    2. Kepala Sekolah

    Dalam hal ini diharapkan data yang diperoleh adalah mengetahui

    kepemimpinan kepala sekolah dan peran dalam pelaksanaan program Diklatsar

    kewiraan yang diadakan, serta alasan mengapa program Diklatsar kewiraan tetap

    dijadikan sebagai program rutin yang diadakan oleh SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur

    3. Pembina atau ketua pelaksana Pogram Diklatsar Kewiraan

    Pembina atau ketua pelaksana kegiatan Diklatsar kewiraan yang teradapat

    di SMK Negeri 1 Pacet Cianjur, berusaha mememperoleh berbagai rumusan acara

    yang dilaksanakan dalam program tersebut.

    4. Guru PKn

    Guru pendidikan kewarganegaraan menjadi salah satu yang mejadi sumber

    data untuk diketahui bagaimana, keterkaitan Diklatsar kewiraan yang

    dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pacet Cianjur ini terhadap pendidikan

    kewargenagaraan.

    5. Pelatih dari Anggota Yonif 300 Raider

    Pelatih menjadi salah satu sumber data lainnya, diharapkan menjadi

    sumber informasi mengenai pelaksanaan Diklatsar kewiraan karena yang

    mengetahui secara langsung mengenai keadaan siswa dilapangan ketika

    pelaksanaan Diklatsar kewiraan.

    6. Siswa Kelas X sebagai peserta Diklatsar dan siswa Kelas XI sebagai Kakak

    Asuh

    Siswa yang betugas sebagai kaka asuh adalah siswa/siswi kelas XI dan

    yang menjadi peserta dari Diklatsar, dan siswa/siswi kelas XI yang bertugas

    menjadi kakak asuh dalam kegiatan Diklatsar ini menjadi salah satu sumber data

    dalam penelitian ini, untuk mengetahui Diklatsar kewiraan yang dilaksanakan di

    SMK Negeri 1 Pacet Cianjur.

  • 64

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Dalam penelitian kualitatif yang menjadi sumber data seperti yang

    dikemukakna oleh Nasution (2003, hlm.9) adalah manusia, peristiwa,serta situasi.

    Dalam hal ini peristiwa yang dimaksudkan adalah semua kejadian yang terjadi

    dan diamati selama Diklatsar kewiraan berlangsung. Sedangkan yang dimaksud

    dengan situasi adalah tata atau gambaran yang menyangkut keadaan atau kondisi

    ketika berlangsungya pengamatan terhadap program Diklatsar.

    Peneliti dalam penelitian ini berusaha memperoleh berbagai macam data

    yang berhubungan dengan penelitian. Data tersebut akan diperoleh dari semua

    perkataan, tindakan, situasi, dan peristiwa yang dapat diamati oleh peneliti selama

    kegiatan diklatsar ini. Jumlah dan subjek penelitian dalam hal ini pada dasarnya

    dapat berkembang di lapangan atau disebut snowball sampling tehnique.

    Sampel dalam penelitian kualitatif bersifat purfosif dimana besarnya

    sampel ditentukan oleh adanya pertimbangan perolehan informasi. Penentuan

    sampel dianggap telah memadai apabila telah sampai pada titik jenuh, informasi

    yang diperoleh merupakan informasi yang memiliki taraf “redudacy” atau

    ketentuan atau kejenuhan, dimana dalam penelitian ini, jika menggunakan

    responden lain yang selanjutnya akan di mintai informasi, namun tidak

    mendapatkan informasi yang barru yang dianggap berarti atau penting. (Nasution,

    1996).

    Memperoleh informasi atau pengumpulan data dari responden yang telah

    dimintai keteranagan diperoleh suatu informasi yang sama,maka hal itu menjadi

    sebuah ukuran dan dirasakan sudah cukup untuk proses pengumpulan data yang

    diperlukan sehingga tidak diperlukan untuk meminta keteranan dari reponden

    berikutnya.

    C. Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian dalam penelitian ini ialah SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur

    yang beralamat di Jalan Hanjawar Desa. Cibodas Kec. Pacet Kabupaten Cianjur.

    Adapun alasan memilih peneltian di SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur sebagai berikut:

    1. SMK Negeri 1 Pacet adalah lembaga pendidikan yang sangat memperhatikan

    kualitas pendidikan tidak hanya teori dan praktek dari pelajaran saja yang

    diberikan tetapi sikap baik, tangguh, sopan, disiplin, dan tanggung jawab harus

  • 65

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    dapat diajarkan pada siswa – siswi SMK Negeri 1 pacet agar menjadi lulusan

    yang berkualitas.

    2. SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur merupakan satu-satunya sekolah di Kabupaten

    Cianjur yang menyelenggarakan Diklatsar kewiraan sejak empat tahun

    terakhir.

    3. SMK Negeri 1 Pacet Cianjur sebagai sekolah yang memiliki pestasi yang

    cukup banyak dalam bidang akademik dan non akademik

    4. Lokasi sekolah tersebut dekat dengan domisili peneliti sehingga memudahkan

    untuk melakukakn observasi dan dapat menghemat waktu serta biaya untuk

    melakukkan kunjungan ke lokasi penelitian

    D. Definisi Operasional

    1. Pendidikan dan Latihan Dasar Kewiraan (Diklatsar) Dalam Kontek

    Pedidikan Kewarganegaraan

    Diklatsar kewiraan adalah salah satu bentuk program sekolah yang telah

    dilaksanakan empat tahun terakhir di SMK Negeri 1 Pacet Cianjur, program ini

    bertjuan untuk membentuk pribadi siswa melalui kegiatan Diklatsar dalam hal ini

    kewiraan dapat diartikan menjadi kepahlawanaan atau kemiliteran, oleh karena itu

    dapat disimpulakan bahwa Diklatsar kewiraan merupakan suatu program yang

    membina siswa dalam yang dilakukkan secara kemiliteran, dalam retang waktu

    tertentu. Dan yang bertujuan untuk membentuk pribadi siswa. Sedangkan

    pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang bertujuan

    membentuk siswa menjadi warganegara yang mampu memahami dan mampu

    melaksanakan hak serta kewajibannya sesuai dengan pengamalan Pancasila dan

    Undang-Undang Dasar Neagara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam hal ini

    secara khusus pendidikan kewarganegaraan memebentuk siswa melalui kegiatan

    pembelajaran di dalam kelas, dan secara umum pendidikan kewarganegaraan

    membina siswa baik dalam lingkungan sekolah, khususnya dalam progaram

    diklatsar. Untuk membentuk siswa tidak hanya mampu bersikap baik untuk

    dirinya sendirinya melainkan untuk orang lain yang ada dilingkungan sekolah,

    keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara.

  • 66

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    2. Watak Kewarganegaraan (Civic Disposition)

    Watak kewarganegaraan (Civic Disposition) merupakan sebuah

    kompetensi kewarganegaraan yang meliputi sebuah karakter privat serta karakter

    publik individu warganegaraan. Dalam penelitian ini watak kewaragengaraan

    (civic disposistion) siswa adalah sejumlah karakter privat yang melingkupi

    tanggung jawab moral, disiplin diri dan penghargaan terhadap harkat dan matabat

    manusia dari setiap individu. Serta karakter publik yang meliputi kepedulian

    sebagai warganegara, kesopanan, megindahkan aturan main (rule of law) berfikir

    keritis, dan kemauan untuk mendengar, benegosiasi dan berkompromi.

    Dan indikator watak kewaraganegaraan (Civic Disposition) seperti yang

    dikemukkan Menurut Branson (1999) mengemukakan bahwa: Memiliki karakter

    privat, yang melingkupi tanggung jawab moral. disiplin diri dan penghargaan

    terhadap harkat dan martabat manusia. Karakter publik yang meliputi keperdulian

    sebagai bagian dari bangsa yaitu sebagai warga negara, kesopanan, megindahkan

    aturan main (rule of law). Dalam hal ini mampu berfikir kritis dan sebagai

    warganegara yang memiliki kemauan untuk mendengar, benegosiasi dan

    berkompromi merupakan berbagai karakter yang diperlukan untuk terciptanya

    demokrasi yang sukses.

    E. Pengumpulan Data

    Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik

    pengumpulan data yang bersifat kualitatif, yang meliputi studi wawancara

    mendalam, dokumentasi, dan obeservasi.

    1. Wawancara

    Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam pelitian ini adalah

    wawancara. Wawancara menurut Lincolin dan Guba (1985,hlm.268) wawancara

    adalah suatu percakapan yang bertujuan untuk mendapatkan inforamsi tentang

    perorangan, kejadian, kegiatan, perasaan, motivasi, keperdulian, disamping itu

    dapat mengalami dunia pikiran dan perasaan reponden. Wawancara yang

    dilakukkan dalam penelitian kualitatif, peneliti dapat melakukan tatap muka

    langsung atau face to face interview tau disebut wawancara berhadap-hadapan

    dengan partisipan, atau mewawancara responden dengan telephon atau terlibat

    dalam fokus group interview. Dalam wawancara ini ditanyakan pada responden

  • 67

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    mengenai pertanyaan yang berisikan seputar masalah dan tujuan penelitian yang

    akan diadakan. Sehingga wawancara adalah percakapan yang dilakukkan oleh

    peneliti dengengan subjek penelitian untuk memperoleh data megenai penelitian

    (Creswell 2010).

    Dalam penelitian ini peneliti bermaksud melakukkan wawancara dengan

    kepala sekolah, guru PKn, pembina atau ketua diklatsar kewiraan, pihak TNI

    sebagai pembina dari luar sekolah, dan peserta didik SMK Negeri 1 Pacet Cianjur

    berkenaan dengan peran Diklatsar kewiraan dalam membentuk watak

    kewarganegaraan (civic disposition) siswa. Dalam hal ini diharapkan setelah

    melakukkan wawancara dengan pihak yang bersangkutan, peneliti dapat

    mendapatkan informasi secara mendetail mengenai bagaimana proses pelaksanaan

    Diklatsar kewiraan dalam membentuk watak kewaraganegaraan (civic disposition)

    siswa

    2. Studi Dokumentasi

    Studi dokumentasi adalah salah satu cara untuk memeproleh informasi

    dalam suatu penelitian, dan dalam hal ini studi dokumentasi memiliki manfaat

    yang besar, seperti yang dikemukkan oleh Lincoln dan guba (1985) sember

    informasi yang berupa dokumen dan rekaman cukup bermanfaat, karena antara

    lain:

    a. Merupakan sumber data yang stabil dan kaya

    Data yang diperoleh dari studi dokumentasi merupakan sumber data yang

    stabil atau tetap. Hal ini memperudah dalam pengolahan hasil penelitian, data

    yang dihasilkan dalam studi dokumentasi juga memiliki sifat yang kaya atau

    beragam.

    b. Berguna sebagai pengujian

    Hasil data yang diperoleh dari studi dokumentasi dapat digunaan sebagai

    bahan pengujian dalam suatu penelitian.

    c. Bersifat alamiah

    Hasil data yang dihasilkan dari studi dokumentasi bersifat alamiah, apa

    adanya, sesuai dengan apa yang ada di lapangan setra apa yang sesungguhnya

    trejadi, dalam hai ini studi dokumentasi tidak dapat di rekayasa.

    d. Relatif murah dan mudah diperoleh

  • 68

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Data yang dipelukan dalam pelaksanaan studi dokumentasi ini relatif

    memiliki harga yang murah, serta pengumpulan data penelitian menggunakan

    studi dokumentasi juga mudah diperoleh pada saat penelitian itu berlangsung.

    Studi dokumentasi dilakukan untuk melihat secara langsung atau

    melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan Diklatsar kewiraan. Baik

    pada saat program dilaksanakan serta penerapan pelaksanaan program dalam

    kegiatan siswa sehari-hari dalam upaya membangun watak kewarganegaraan

    (civic disposition) siswa.

    3. Observasi

    Obeservasi dalam penelitian kualitatif memungkinkan peneliti terjun

    langsung ke dalam apa yang ditelitinya, fungsinya untuk lebih mendalami apa

    yang akan diteliti. Observasi dalam penelitian kualitatif merupakan sutu bentuk

    observasi yang didalamnya peneliti langsung turun kelapangan untuk mengamati

    berbagai perilau dan kejadian-kejadian serta aktivitas individu, obeservasi

    memiliki peranan yang penting dalam penelitian kulaitatif, karena melalui

    kegiatan observasi peneliti dapat mendokumentasikan seluruh fenomena yang

    terjadi dan muncul di lokasi penelitian yang tentunya berbagai permasalahan yang

    sedang diteliti (Creswell,2010; suwardi 2008). Mengingat pentingnya suatu

    observasi dalam penelitian, maka observasi perlu dilakukkan secara benar-benar

    dalam penelitian kualitatif. Adapun manfaat pengamatan dalam penelitian seperti

    yang dikemukkan oleh Patton dalam Nasution (2003, hlm.60) manfaat

    pengamatan adalah :

    a. Dengan berada dilapangan peneliti lebih mampu memahami konteks data

    dalam keseluruhan situasi, jadi ia dapat memperoleh pandangan yang holistik

    atau menyeluruh.

    b. Pengalaman langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan

    induktif.

    c. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati oleh orang lain,

    khususnya orang yang berada dilingkungan itu, karena dianggap “biasa” dan

    karena itu tidak akan diungkapkan dalam wawancara.

  • 69

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    d. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang sediannya tidak akan diungkapkan oleh

    reponder, dalam wawancara karena bersifat ensitif atau ingin ditutupi karena

    dapat merugikan nama lembaga.

    e. Peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden sehingga

    peneliti memperoleh gambaran komperhensif.

    f. Dalam lapangan peneliti tidak hanya dapat melakukan pengamatan terhadap

    hal-hal yang terfous. Kegiatan observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk

    mandapatkan data yang akurat mengenai proses Diklatsar kewiraan yang ada di

    SMK 1 Pacet Cianjur

    4. Teknik Analisis Data

    Teknik analisis atau pengolahan data dalam penelitian kualitatif melalui

    proses menyusun, mengkatagorikan data, mengcari kaitan isi berbagai data yang

    diperoleh dengan maksud untuk mendapatkan maknanya. Data yang

    dikumpulkan dan diperoleh dari responden melalui wawancara, observasi, studi

    dokumentasi dilapangan selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk laporan.

    Bogdan dan Biklen dalam Basrowi dan Suwandi (2008, hlm.193) bahwa analisis

    data kualitatif adalah upaya yang dilakukan peneliti dalam mengolah data seperti

    mengorganisasikan data, memilih data menjadi satuan yang adapat dikelola,

    mengadakan sintesis, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

    penting dan apa yang dipelajari, membuat keputusan apa yang dapat diceritakan

    kepada orang lain.

    Analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman dalam Basrowi dan

    Suwandi (2008, hlm. 193) mencakup tiga kegiatan yang bersamaan yaitu:

    a. Reduksi data

    Merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian, dan penginformasian

    data kasar dari langan, reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman

    terhadap data yang terkumpul dari hasil catatan lapangan dengan cara merangkum

    dan mengklasifikasi sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam mereduksi data

    diperlukan. Berbagai informasi yang didapat dari lapanan merupakan bahan

    mentah yang harus diolah, diringkas dan dilakukkan berbagai pemilihan mengenai

    relevansinya dengan masalah penelitian yang sedang dilaksanakan, disusun secara

    lebih sistematis, dan ditonjolkan pokok fikiran yang penting saja, hingga

  • 70

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    memudahkan untuk dikendalikan. Dalam hal ini secara sederhana reduksi data

    merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan

    pentransformasian “data” mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan

    tertulis (Emzir, 2011). Dalam hal ini reduksi data dilakukkan untuk menjadi

    sebuah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

    memisahkan dan membuang data yang tidak dibutuhkan dalam penelitian dalam

    artian data yang diperoleh yang tidak relevan dalam penelitian serta

    mengorganisasi data dengan cara sedemikan rupa sehingga kesimpulan akhir

    dapat di ambil.

    b. Display ( Penyajian Data)

    Langkah kedua dalam dalam analisi data adalah dispaly data yaitu

    kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga informaasi tersebut

    memberi kemungkinan akan adanya sebuah penarikan kesimpulan dan

    pengambilan tindakan dari hasil penelitian (Emzir, 2011). Suatu bentuk penyajian

    data kualitatif dapat dilakukkan dengan cara:

    1) Teks naratif dimana suatu bentuk penyajian data kualitatif yang berbentuk

    catatan lapangan yang diperoleh dalam penelitian.

    2) Matrik, grafik dan bagan merupakan bentuk-bentuk yang menggabungkan

    informasi yang tersusun dalam suatu bentuk, dan dapat dipadu sehingga

    dapat memudahkan dalam melihat apa yang sedang terjadi, apakah

    kesimpulan sudah tepat atau sebaliknya perlu digunakan analisis kembali.

    c. Menarik kesimpulan atau Verifikasi data

    Menarik kesimpulan dalam sebuah penelitian yang telah dilakukkan

    berarti menjawab permaslaahan yang ada dalam penelitian, upaya penarikan

    kesimpulan atau verifikasi data dilakukan peneliti secara terus-menerus selama

    berada dilapangan. Dalam proses penyimpulan data, perlu menggunakan ketelitian

    bahwa data yang telah diperoleh merupakan data yang valid. Dalam hal ini

    kesimpulan awal yang dikemukkan masih bersifat sementara dalam suatu

    penelitian, kesimpulan awal ini masih akan berubah bila tidak itemukann bukti-

    bukti yang menjadi penguat terhadap kesimpulan awal tersebut, dan mendukung

    dalam pengumpulan data berikutnya. Namun dalam hal ini apabila kesimpulan

    tahap awal, dapat didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat

  • 71

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    penelitian kembali ke lapangan dan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

    didapat merupakan sebuah kesimpulan yang kredibel, sesuai dengan pendukung

    data yang didapat dilapangan (Sugiono, 2006).

    G. Uji Keabasahan Data

    a. Triangulasi

    Untuk tahap selanjutnya diikuti dengan triangulasi data, triangulasi data

    adalah berupa pengecekan kebenaran tertentu dari hasil data yang diperoleh,

    pengecekan ini dilihat dari berbagai cara dan berbagai data yang didapat saat

    dilakukkan penelitian dilapangan. Data yang dikumpulkan melalui teknik

    triangulasi dilakukan untuk membandingkan hasil data berdasarkan subjek

    penelitian, alat pengumpulan data. Teknik triangulasi mempermudah peneliti

    kualitatif dalam me-recheck temuan penelitiannya dengan proses membandingkan

    hasil temuannya dengan berbagai sumber dan metode. Maka hal yang dilakukan

    peneliti dalam triangulasi adalah mengajukan berbagai macam variabel

    pertanyaan, dan mengeceknya dengan berbagai sumber data yang dimiliki dan

    memanfaatkan meode agar proses pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan

    (Moleong, 2012).

    Dalam penelitian ini di gunakan teknik triangulasi subjek penelitian dan

    triangulasi teknik penelitian. Triangulasi subjek penelitian di lakukakan untuk

    menguji kreadibilitas data yang dilakukkan dengan cara mengecek data yang

    dilakukkan dan diperoleh melalui beberapa responden. Dan digambarkan sebagai

    berikut:

    Gambar 3.2 Triangulasi Sumber Data

    Sumber :dikembangkan oleh Penulis (2016)

    Kepala Sekolah Pembina

    Siswa

  • 72

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Dalam hal ini penggunaan triangulasi sumber data adalah untuk

    memperkuat pengambilan keputusan dari data yang peneliti dapatkan ketika

    dilapangan. Hal ini data yang di dapatkan berupa kesamaan jawaban dari ketika

    responden tersebut, maka dapat disimpulkan peneliti mendapatkan hasil temuan

    penelitian.

    Triangulasi teknik penelitian adalah triangulasi yang menggabungkan 3

    teknik penelitian yang telah dilakukkan peneliti, ketiga teknik penelitian tersebut

    adalah wawancara, obeservasi dan studi dokumentasi. Dan triangulasi teknik

    penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut

    Gambar 3.3

    Triangulasi Teknik penelitian

    Sumber : dikembangkan oleh penulis (2016)

    b. Tahap Member-check

    Member-check di lakukkan bertujuan agar informasi yang telah diperoleh

    dari informan digunakan dan telah dilakukan penulisan laporan kemudia di check

    kembali pada informan, untuk dilihat kesesuaian antara laporan yang telah dibuat

    dengan onformasi yang telah informan berikan. Dalam penelitian ini

    membercheck dilakukan ketika akhir dilapangan dan diajukan pada subjek-subjek

    penelitian.

    Pelaksanaan member-check ini dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian

    yang berkesinambungan. Dengan kata lain setelah data diperoleh dari sumber

    data, maka peneliti langsung melakukan pelaporan data yang diperoleh dalam

    Wawancara Observasi

    Dokumentasi

  • 73

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    bentuk transkrip. Setelah itu baru di konfirmasikan kepada responden penelitian

    untuk diperiksa kesesuiannya., kemudia dilakukan perbaikan dan penyempurnaan

    sampai dengan data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.

    c. Perpanjangan Masa Observasi

    Mengenal suatu lingkungan penelitian memerlukan waktu yang relatif

    panjang, selain itu diperlukan menjalin keterikatan yang berfungsi untuk

    mengecek kebenaran atas informasi yang telah diperoleh. Perpanjangan masa

    observasi yang dilakukkan peneliti memiliki tujuan untuk memperoleh data dan

    informasi yang valid dari sumber data. Hal yang dilakukan adalah meningkatkan

    intensitas pertemuan serta mampu mengkondisikan waktu sehingga memiliki

    waktu berinteraksi dengan sumber data dalam kondisi yang natural.

    H. Isu Etik

    Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pacet-Cianjur, dengan

    informan yaitu Kepala Sekolah, Wakasek Urusan Kesiswaan sekaligus sebagai

    Pembina program Diklatsar, guru PKn, Siswa Kelas X sebagai peserta diklatsar,

    dan siswa kelas XI sebagai kaka asuh, Anggota Raider 300 sebgaai pembina

    Diklatsar dari luar sekolah dalam pelaksanaan Diklatsar Keiwiraan SMK Neger 1

    Pacet-Cianjur, karena informan ini dapat membantu untuk mengumpulkan data-

    data yang dibutuhkan oleh peneliti dalam penelitian ini. Pada saat penelitian

    berlangsung peneliti mengamati setiap yang terjadi, serta untuk melaksanaakan

    sebuah wawancara kepada informan, peneliti terlebih dulu datang ke tempat

    informan untuk meminta izin serta menunjukan surat izin penelitian, setelah itu

    baru membuat janji dengan infoman sesuai dengan kesediaan dan waktu informan

    tersebut.

    Berdasarkan kesediaan informan peneliti melakukkan obeservasi dan

    wawancara, waktu berlangsungnya wawancara tergantung dari waktu yang

    dibutuhkan. Proses wawancara tidak mengganggu aktivitas informan, serta tidak

    ada paksaan, dan tidak ada unsur kekerasan, semua atas kesepakatan bersama.

    Untuk pengambilan dokumentasi dalam hal ini foto lokasi penelitian juga harus

    meminta izin, dalam hal ini agar hasil dokumentasi berupa foto tidak

    memberatkan salah satu pihak.

  • 74

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Setelah selesai melakukan wawancara peneliti memberikan ucapan

    terimakasih dan memberikan penghargaan, serta sudah terdapat kesepakatan

    antara peneliti dengan informan bahwa data penelitian hanya dipergunakan untuk

    kepentingan ilmiah dan seluruh informan ditulis dengan nama samaran. Dengan

    demikian penelitian ini dapat berlangsung dengan lancar tanpa ada memberatkan,

    menyulitkan dan mengganggu waktu informan.

  • 75

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    I. Jadwal Penelitian

    No Kegiatan

    Tahun 2015-1016

    Jul

    2015

    Ags

    2015

    Sep

    2015

    Okt

    2015

    Nov

    2015

    Des

    2015

    Jan

    2016

    Feb

    2016

    Mar

    2016

    April

    2016

    Mei

    2016

    Juni

    2016

    1. Pengajuan

    proposal

    2. Seminar

    Proposal

    3. Perijinan

    4. Proses

    pengumpulan

    Data

    5. Analisis data

    6. Penyusunan

    laporan

    7. Ujian Tahap I

    8. Ujian Tahap II

  • 76

    Seni Sulastri, 2016 PERAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DIKLATSAR) KEWIRAAN DALAM MEMBENTUK WATAK KEWARGANEGARAAN (CIVIC DISPOSITON) SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu