bab iii metode penelitian a. definisi...
TRANSCRIPT
Elin Nailur Rahmah, 2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK MELALUI PRAKTIKUM UNTUK MENGUNGKAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI PLANTAE Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis
kecerdasan majemuk, sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan
proses sains dan penguasaan konsep siswa. Agar tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda maka dibuat definisi operasional sebagai berikut.
1. Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk
Pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk merupakan kegiatan
pembelajaran yang melibatkan lima kecerdasan dominan siswa pada kelas
eksperimen meliputi kecerdasan linguistik, visual-spasial, musikal,
interpersonal dan naturalis yang diterapkan pada siswa melalui kegiatan
praktikum. Siswa melakukan kegiatan praktikum dengan menggunakan
Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibuat oleh guru dengan langkah-langkah
percobaan yang sudah terinci dengan jelas. Pembelajaran yang melibatkan
kecerdasan linguistik dilakukan dengan pemberian tugas membuat laporan
hasil praktikum, presentasi hasil praktikum di depan kelas; Kecerdasan
visual-spasial dilakukan dengan membuat gambar Gymnospermae dan
Angiospermae; Kecerdasan musikal dilakukan dengan membuat lirik lagu
tentang Spermatophyta; Kecerdasan interpersonal dengan melakukan
kerjasama dan diskusi kelompok; dan kecerdasan naturalis dilakukan
dengan tugas membawa tumbuhan asli ke dalam kelas/laboratorium untuk
diamati dan diklasifikasikan. Alat ukur yang digunakan meliputi angket
respon siswa sebanyak 25 item pernyataan dan lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk melalui
praktikum sebanyak 10 item pernyataan.
2. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains adalah skor tes keterampilan proses sains siswa
yang dijaring melalui tes pilihan ganda sebanyak 13 soal dengan 5
alternatif jawaban dan tes uraian sebanyak 13 soal pada konsep
Spermatophyta yang meliputi indikator: mengelompokkan,
43
menginterpretasi, mengajukan pertanyaan, menerapkan konsep, dan
berkomunikasi. Tes keterampilan proses sains diberikan sebelum
pembelajaran (pretest) dan setelah melaksanakan pembelajaran (posttest).
3. Penguasaan Konsep
Penguasaan konsep berupa skor hasil tes pilihan ganda berdasarkan
Taksonomi Bloom revisi meliputi proses kognitif yang terdiri dari jenjang
C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4
(menganalisis) dengan dimensi pengetahuan faktual, konseptual dan
prosedural. Hasil belajar kognitif diukur melalui tes awal (pretest) dan tes
akhir (posttest) yang berjumlah 25 soal dengan 5 alternatif jawaban.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental. Jenis
penelitian ini mempunyai kelompok kontrol sebagai pembanding, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2014).
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control
Group Design (Cohen, dkk. 2007). Pada desain penelitian ini, satu kelas
diberi perlakuan tertentu yaitu pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk
melalui praktikum (kelas eksperimen), sedangkan satu kelas lainnya diberi
pembelajaran konvensional (kelas kontrol). Pada kedua kelas tersebut diberi
tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Adapun desain Nonequivalent
Control Group Design adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design
Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
Eksperimen T1 X T2
Kontrol T1 - T2
(Cohen, dkk. 2007)
44
Keterangan:
T1 : Pemberian tes awal
T2 : Pemberian tes akhir
X : Kelompok eksperimen (Pembelajaran berbasis kecerdasan
majemuk melalui praktikum)
- : Kelompok kontrol (Pembelajaran konvensional dengan metode
praktikum)
D. Subjek Penelitian
1. Populasi
Subjek pada penelitian ini yaitu seluruh siswa MA X di Sumedang.
Dalam penelitian ini yang diambil sebagai populasi adalah siswa kelas X
dari jumlah dua kelas.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa sebanyak dua
kelas yaitu kelas XA dan XB pada salah satu MA di Sumedang. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada salah satu MA di Sumedang, semester 2
tahun ajaran 2014/2015 pada bulan Januari sampai bulan Mei 2015.
E. Instrumen Penelitian
1. Tes Keterampilan Proses Sains
Tes keterampilan proses sains terdiri dari tes awal dan tes akhir dengan
instrumen tes tertulis berupa pilihan ganda sebanyak 13 butir soal dengan
lima alternatif jawaban dan tes uraian sebanyak 13 butir soal. Tes ini
digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains siswa sebelum dan
sesudah pembelajaran. Instrumen tes disusun berdasarkan indikator
keterampilan proses sains menurut Rustaman dkk. (2005). Indikator
keterampilan proses sains yang digunakan meliputi keterampilan:
mengelompokkan, menginterpretasi, mengajukan pertanyaan,
menerapkan konsep dan mengkomunikasikan. Instrumen tes di judgment
terlebih dahulu oleh dua orang dosen ahli dan diuji coba kepada siswa
45
kelas XI. Adapun kisi-kisi instrumen tes keterampilan proses sains dapat
dilihat pada Tabel 3.2 dan 3.3.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Keterampilan Proses Sains Pilihan Ganda
No Jenis KPS No Soal Jumlah
Soal
1 Mengklasifikasi 1, 2, 3, 4, 5, 6 6
2 Menginterpretasi 7, 8 2
3 Mengajukan pertanyaan 9, 10, 11 3
4 Menerapkan konsep 12 1
5 Mengkomunikasikan 13 1
Total Soal 13
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Keterampilan Proses Sains Uraian
No Jenis KPS No Soal Jumlah
Soal
1 Mengklasifikasi 2 1
2 Menginterpretasi 4, 5, 8 3
3 Mengajukan pertanyaan 10, 11 2
4 Menerapkan konsep 6, 7 2
5 Mengkomunikasikan 1, 9, 12, 13 4
Total Soal 13
2. Tes Penguasaan Konsep
Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa sebelum
dan sesudah pembelajaran. Dengan demikian, tes ini dapat
menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa. Tes penguasaan konsep
ini terdiri dari 25 butir soal pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban.
Hasil belajar yang akan diungkap pada penelitian ini meliputi dimensi
proses kognitif yang terdiri dari C1 (mengingat), C2 (memahami), C3
(menerapkan) dan C4 (menganalisis) serta dimensi pengetahuan kognitif
yang terdiri dari dimensi pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural
(Anderson, dkk. 2001). Soal tes terlebih dahulu di judgment oleh dua
orang dosen ahli kemudian diuji cobakan kepada siswa kelas XI, setelah
itu hasil uji coba dianalisis validitas dan reliabilitasnya. Berikut ini
disajikan tabel kisi-kisi tes penguasaan konsep.
46
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Soal Penguasaan Konsep
No Indikator No Soal Jumlah
Soal
1 Menjelaskan ciri-ciri Spermatophyta 1 1
2 Mengelompokkan tumbuhan Gymnospermae 2, 3, 5, 6 3
3 Mengelompokkan tumbuhan Angiospermae 4, 15, 19 3
4 Membedakan tumbuhan Gymnospermae dan
Angiospermae 20, 22 2
5 Menjelaskan jenis-jenis penyerbukan 9, 10 2
6 Menjelaskan perkembangbiakkan Angiospermae 16 1
7 Menyebutkan peranan anggota dari
Spermatophyta 24, 25 2
8 Mengidentifikasi tumbuhan Gymnospermae 17, 18 2
9 Mengidentifikasi tumbuhan Angiospermae 8, 21, 23 3
10 Mengelompokkan anggota tumbuhan
Angiospermae 15 1
11 Menunjukkan bagian organ tumbuhan
Gymnospermae dan Angiospermae 7, 11 2
12 Menyimpulkan perbedaan tumbuhan
Gymnospermae dan Angiospermae 12, 13, 14 4
Total Soal 25
3. Lembar Angket Respon Siswa
Angket ini bertujuan untuk menggali respon siswa terhadap mata
pelajaran Biologi, penerapan pembelajaran berbasis kecerdasan
majemuk, kendala dalam melaksanakan pembelajaran berbasis
kecerdasan majemuk dan respon siswa terhadap kegiatan yang
melibatkan keterampilan proses sains. Jumlah pernyataan pada angket ini
sebanyak 25 pernyataan dengan pilihan jawaban “ya” dan “tidak”.
Berikut ini merupakan kisi-kisi angket respon siswa terhadap
pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Respon Siswa terhadap
Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk
No Aspek No Pernyataan Jumlah
1 Respon Siswa terhadap pelajaran Biologi 1, 2, 3 3
2 Respon Siswa terhadap pembelajaran berbasis
kecerdasan majemuk melalui praktikum
4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13 10
3 Respon Siswa terhadap kendala Pelaksanaan
pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk 14, 15, 16 3
4 Respon Siswa terhadap Keterampilan Proses
Sains
17, 18, 19, 20,
21, 22, 23, 24, 25 9
Total Pernyataan 25
47
4. Lembar observasi
Lembar observasi pada penelitian ini menggambarkan aktivitas siswa
dalam kegiatan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk melalui
praktikum pada konsep Spermatophyta. Lembar observasi diisi oleh
observer sesuai dengan apa yang terjadi di dalam kelas selama
pembelajaran berlangsung. Fokus pengamatan observer adalah siswa.
Kecerdasan majemuk yang terdapat dalam lembar observasi meliputi
kecerdasan linguistik, visual-spasial, musikal, interpersonal, dan
kecerdasan naturalis. Lembar observasi ini menggunakan skala penilaian
1-4, yaitu kurang (1), cukup (2), baik (3), dan baik sekali (4) dengan
jumlah pernyataan sebanyak 10 item pernyataan.
Tabel 3.6 berikut ini merupakan kisi-kisi lembar observasi aktivitas
siswa selama penerapan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa terhadap
Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan Majemuk No Pernyataan Jumlah
Linguistik 1, 2, 3 3
Visual-Spasial 4 1
Musikal 5, 6 2
Interpersonal 7, 8 2
Intrapersonal 9, 10 2
Total Pernyataan 10
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
terdiri dari perangkat penilaian berupa tes penguasaan konsep dan
Keterampilan Proses Sains bentuk pilihan ganda dan uraian, angket
kecerdasan majemuk, angket respon siswa, dan lembar observasi. Adapun
rincian teknik pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.7 sebagai berikut.
48
Tabel 3.7 Rincian Teknik Pengumpulan Data
Pertemuan
ke- Kegiatan Jenis Data Sumber Data
1
pretest : Pemberian tes awal
penguasaan konsep dan tes
keterampilan proses sains
Lembar jawaban tes awal
penguasaan konsep dan
Keterampilan Proses
Sains
Siswa
Pembagian kelompok - -
2
Penjelasan mengenai
kecerdasan majemuk,
pemberian materi tentang
tumbuhan berbiji
Ringkasan materi
Spermatophyta Guru
3
Praktikum tentang tumbuhan
berbiji
Laporan praktikum
Gambar organ
tumbuhan
Gymnospermae dan
Angiospermae
Lirik lagu
Siswa
Mengamati aktivitas siswa
selama pembelajaran berbasis
kecerdasan majemuk
Lembar observasi yang
sudah diisi oleh observer Siswa
4
Pemberian feed back dan
pembahasan hasil tugas siswa - Siswa
5
Posttest : Pemberian tes akhir
penguasaan konsep dan tes
Keterampilan Proses Sains
Lembar jawaban tes akhir
penguasaan konsep dan
tes Keterampilan Proses
Sains
Siswa
Pemberian angket respon siswa Lembar jawaban angket
respon siswa Siswa
G. Analisis Data Uji Coba
Analisis butir soal meliputi validitas item, reliabilitas, daya pembeda
dan taraf kesukaran dilakukan dengan bantuan program Anates Versi 4.0.9.
Data hasil pengolahan software Anates kemudian diinterpretasikan dengan
kriteria interpretasi yang dikembangkan oleh Arikunto (2007). Soal yang
digunakan untuk menjaring hasil belajar siswa pada saat uji coba instrumen
sebanyak 70 soal tes penguasaan konsep, 14 soal tes keterampilan proses
sains pilihan ganda dan 13 soal keterampilan proses sains dalam bentuk
49
uraian. Adapun cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan cara menghitung
satu persatu dengan menggunakan rumus di bawah ini.
1. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan, keajegan atau
ketepatan hasil tes. Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas
dalam penelitian adalah menggunakan metode belah dua (split-half
method). Pembelahannya dapat dilakukan dengan ganjil-genap atau awal-
akhir. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes harus digunakan rumus
Spearman-Brown sebagai berikut:
r11 = 2𝑟1
2⁄ 12⁄
(1+𝑟12⁄ 1
2⁄ )
(Arikunto, 2007, hlm. 93)
Keterangan :
𝑟12⁄ 1
2⁄ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
Untuk menginterpretasikan nilai reliabilitas yang diperoleh dari
hasil perhitungan di atas, digunakan kriteria sebagai berikut.
Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas
Nilai Reliabilitas Kriteria
0,800 - 1,00 Sangat Tinggi
0,600 - 0,800 Tinggi
0,400 - 0,600 Cukup
0,200 - 0,400 Rendah
0,00 - 0,200 Sangat rendah
(Arikunto, 2007, hlm. 75)
Berdasarkan perhitungan reliabilitas instrumen penguasaan
konsep yang diujicoba diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,52 termasuk
kategori cukup. Adapun reliabilitas pada instrumen keterampilan proses
sains pilihan ganda dan uraian masing-masing memiliki nilai 0,79
(tinggi) dan 0,98 (sangat tinggi).
50
2. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal dalam membedakan
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah). Adapun rumus yang digunakan dalam
menghitung daya pembeda setiap butir soal adalah sebagai berikut:
D = BA
JA−
BB
JB= PA − PB
(Arikunto, 2007, hlm. 213)
Keterangan :
D = Daya pembeda
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab salah
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan indeks daya pembeda
yang diperoleh, digunakan Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Kriteria Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria
Negatif Sangat jelek
0,00 – 0,20 Jelek
0,20 – 0,40 Cukup
0,40 – 0,70 Baik
0,70 – 1,00 Sangat baik
(Arikunto, 2007, hlm. 218)
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal menunjukan derajat kesulitan suatu item
untuk diselesaikan oleh siswa. Untuk menghitung tingkat kesukaran
tiap butir soal digunakan rumus:
𝑃 =𝐵
𝐽𝑆
(Arikunto, 2007, hlm. 208)
51
Keterangan :
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Adapun tolak ukur yang digunakan untuk menginterpretasikan
taraf kesukaran butir soal yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.10
mengenai klasifikasi indeks kesukaran.
Tabel 3.10 Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Kriteria
0,00-0,30 Sukar
0,30-0,70 Sedang
0,70-1,00 Mudah
(Arikunto, 2007, hlm. 210)
4. Uji Validitas
Data evaluasi yang baik sesuai dengan hal yang sebenarnya disebut
dengan istilah valid. Sedangkan validitas ialah sebuah ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahehan suatu instrumen, dan
disebut valid atau sah apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur.
Validitas suatu tes hasil belajar dihitung menggunakan rumus korelasi
product moment sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√(𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2)(𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑦)2)
(Arikunto, 2007, hlm. 72)
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
𝑋 = skor tiap butir soal
𝑌 = skor total tiap butir soal
𝑁 = jumlah siswa
Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi yang diperoleh
dari hasil perhitungan di atas, maka digunakan kriteria validitas tes
yang ditunjukkan pada Tabel 3.11 berikut ini.
52
Tabel 3.11 Kriteria Validitas Tes
Koefisien Korelasi Kriteria
0,800 - 1,00 Sangat tinggi
0,600 - 0,800 Tinggi
0,400 - 0,600 Cukup
0,200 - 0,400 Rendah
0,00 - 0,200 Sangat rendah
(Arikunto, 2007, hlm. 75)
Rekapitulasi analisis butir soal instrumen penguasaan konsep dapat
dilihat pada Tabel 3.12 berikut ini.
Tabel 3.12 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Penguasaan Konsep
(Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Validitas)
No.
Lama
Dimensi
Proses dan
Dimensi
Pengetahuan
Kognitif
No.
Baru
Reliabilitas = 0,52 (cukup)
Daya Pembeda Tingkat
Kesukaran Validitas
Ket.
Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran
1 C1
Konseptual
- 0,00 Jelek 0,50 Sedang 0,078
Sangat
Rendah
Dibuang
2 C2
Konseptual
- -0,11 Jelek 0,50 Sedang -0,130
Sangat
Rendah
Dibuang
3 C2
Konseptual
- 0,11 Jelek 0,56 Sedang 0,020
Sangat
Rendah
Dibuang
4 C2
Konseptual
- 0,11 Jelek 0,91 Mudah 0,328 Rendah
Dibuang
5 C1
Konseptual
1 0,22 Cukup 0,87 Mudah 0,427 Cukup Dipakai
6 C1
Konseptual
- 0,33 Cukup 0,75 Mudah 0,087
Sangat
Rendah
Dibuang
7 C1
Konseptual
- -0,22 Jelek 0,06 Sukar -0,206
Sangat
Rendah
Dibuang
8 C1
Konseptual
2 0,33 Cukup 0,91 Mudah 0,595 Cukup Dipakai
9 C1
Konseptual
- 0,11 Jelek 0,31 Sedang 0,137
Sangat
Rendah
Dibuang
10 C1
Konseptual
- 0,22 Cukup 0,81 Mudah 0,169
Sangat
Rendah
Dibuang
11 C1
Konseptual
- 0,33 Cukup 0,69 Sedang 0,312 Rendah
Dibuang
12 C1
Konseptual
- -0,11 Jelek 0,12 Sukar -0,207
Sangat
Rendah
Dibuang
13 C2
Konseptual
- -0,22 Jelek 0,19 Sukar -0,343
Sangat
Rendah
Dibuang
14 C1
Konseptual
- 0,00 Jelek 0,53 Sedang -0,128
Sangat
Rendah
Dibuang
15 C1
Konseptual
- 0,00 Jelek 0,19 Sukar 0,084
Sangat
Rendah
Dibuang
16 C3
Konseptual
- 0,00 Jelek 0,50 Sedang -0,109
Sangat
Rendah
Dibuang
17 C1
Faktual
- -0,11 Jelek 0,03 Sukar -0,382
Sangat
Rendah
Dibuang
53
No.
Lama
Dimensi
Proses dan
Dimensi
Pengetahuan
Kognitif
No.
Baru
Reliabilitas = 0,52 (cukup)
Daya Pembeda Tingkat
Kesukaran Validitas
Ket.
Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran
18 C2
Faktual
- 0,11 Jelek 0,84 Mudah 0,199
Sangat
Rendah
Dibuang
19 C2
Faktual
- 0,22 Cukup 0,41 Sedang 0,104
Sangat
Rendah
Dibuang
20 C1
Faktual
24 0,22 Cukup 0,81 Mudah 0,316 Rendah Dipakai
21 C1
Faktual
- -0,11 Jelek 0,59 Sedang 0,086
Sangat
Rendah
Dibuang
22 C2
Faktual
- 0,00 Jelek 0,94 Mudah 0,034
Sangat
Rendah
Dibuang
23 C3
Prosedural
- -0,11 Jelek 0,75 Mudah 0,051
Sangat
Rendah
Dibuang
24 C1
Faktual
- 0,22 Cukup 0,31 Sedang 0,227 Rendah
Dibuang
25 C1
Konseptual
9 0,44 Baik 0,53 Sedang 0,529 Cukup
Dipakai
26 C1
Konseptual
- -0,22 Jelek 0,16 Sukar -0,128
Sangat
Rendah
Dibuang
27 C1
Konseptual
- -0,22 Jelek 0,31 Sedang -0,065 Sangat
Rendah
Dibuang
28 C1
Konseptual
3 0,33 Cukup 0,56 Sedang 0,251 Rendah Dipakai
29 C1
Konseptual
5 0,33 Cukup 0,56 Sedang 0,283 Rendah Dipakai
30 C2
Konseptual
- 0,11 Jelek 0,81 Mudah 0,142 Sangat
Rendah
Dibuang
31 C2
Konseptual
- 0,22 Cukup 0,16 Sukar 0,202 Sangat
Rendah
Dibuang
32 C2
Faktual
- -0,22 Jelek 0,25 Sukar -0,171 Sangat
Rendah
Dibuang
33 C2
Faktual
- 0,33 Cukup 0,53 Sedang 0,300 Rendah Dibuang
34 C1
Konseptual
- 0,22 Cukup 0,25 Sukar 0,213 Rendah Dibuang
35 C2
Konseptual
6 0,33 Cukup 0,87 Mudah 0,443 Cukup Dipakai
36 C1
Konseptual
- 0,11 Jelek 0,03 Sukar 0,216 Rendah Dibuang
37 C1
Konseptual
- 0,22 Cukup 0,41 Sedang 0,157 Rendah Dibuang
38 C3
Konseptual
10 0,56 Baik 0,66 Sedang 0,423 Cukup Dipakai
39 C1
Konseptual
- 0,22 Cukup 0,78 Mudah 0,295 Rendah Dibuang
40 C3
Faktual
- 0,33 Cukup 0,75 Mudah 0,350 Rendah Dibuang
41 C2
Konseptual
20 0,56 Baik 0,47 Sedang 0,535 Cukup Dipakai
42 C2
Faktual
7 0,56 Baik 0,56 Sedang 0,524 Cukup Dipakai
43 C2
Faktual
- 0,11 Jelek 0,03 Sukar 0,156 Sangat
Rendah
Dibuang
44 C4
Faktual
11 0,44 Baik 0,69 Sedang 0,391 Rendah Dipakai
45 C2
Konseptual
12 0,44 Baik 0,81 Mudah 0,476 Cukup Dipakai
46 C2
Faktual
13 0,56 Baik 0,47 Sedang 0,608 Tinggi Dipakai
54
No.
Lama
Dimensi
Proses dan
Dimensi
Pengetahuan
Kognitif
No.
Baru
Reliabilitas = 0,52 (cukup)
Daya Pembeda Tingkat
Kesukaran Validitas
Ket.
Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran
47 C2
Konseptual
14 0,22 Cukup 0,72 Mudah 0,243 Rendah Dipakai
48 C2
Konseptual
- -0,11 Jelek 0,28 Sukar -0,116 Sangat
Rendah
Dibuang
49 C2
Faktual
- 0,22 Cukup 0,47 Sedang 0,107 Sangat
Rendah
Dibuang
50 C2
Faktual
15 0,44 Baik 0,31 Sedang 0,249 Rendah Dipakai
51 C2
Faktual
- -0,22 Jelek 0,53 Sedang -0,316 Sangat
Rendah
Dibuang
52 C2
Faktual
- 0,11 Jelek 0,37 Sedang 0,179 Sangat
Rendah
Dibuang
53 C2
Konseptual
4 0,33 Cukup 0,67 Sedang 0,237 Rendah Dipakai
54 C2
Faktual
16 0,33 Cukup 0,22 Sukar 0,271 Rendah Dipakai
55 C3
Faktual
17 0,78 Baik
Sekali
0,59 Sedang 0,616 Tinggi Dipakai
56 C3
Faktual
18 0,67 Baik 0,66 Sedang 0,565 Cukup Dipakai
57 C3
Faktual
19 0,67 Baik 0,53 Sedang 0,435 Cukup Dipakai
58 C3
Faktual
- 0,56 Baik 0,50 Sedang 0,422 Cukup Dibuang
59 C2
Faktual
- 0,22 Cukup 0,31 Sedang 0,148 Sangat
Rendah
Dibuang
60 C3
Faktual
- 0,00 Jelek 0,34 Sedang 0,26 Cukup Dibuang
61 C2
Konseptual
- 0,44 Baik 0,78 Mudah 0,510 Sangat
Rendah
Dibuang
62 C2
Konseptual
21 0,67 Baik 0,66 Sedang 0,467 Cukup Dipakai
63 C2
Konseptual
- 0,00 Jelek 0,03 Sukar 0,126 Cukup Dibuang
64 C2
Konseptual
22 0,44 Baik 0,87 Mudah 0,647 Tinggi Dipakai
65 C2
Prosedural
23 0,22 Cukup 0,91 Mudah 0,292 Rendah Dipakai
66
C1
Konseptual
- -0,22 Jelek 0,31 Sedang -0,200 Sangat
Rendah
Dibuang
67 C2
Konseptual
- 0,11 Jelek 0,81 Mudah 0,236 Rendah Dibuang
68 C1
Konseptual
- 0,11 Jelek 0,06 Sukar 0,160 Sangat
Rendah
Dibuang
69 C1
Konseptual
25 0,44 Baik 0,37 Sedang 0,632 Rendah Dipakai
70 C1
Konseptual
8 0,33 Cukup 0,72 Mudah 0,313 Rendah Dipakai
Ket. Persentase dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan kognitif:
C1 Konseptual 34,3 % (24) C3 Konseptual 2,86 % (2)
C1 Faktual 5,71 % (4) C3 Faktual 8,57 % (6)
C2 Konsepual 24,3 % (17) C3 Prosedural 1,43 % (1)
C2 Faktual 20 % (14) C4 Faktual 1,43 % (1)
C2 Prosedural 1,43 % (1)
55
Berdasarkan rekapitulasi analisis butir soal penguasaan konsep
pada Tabel 3.12 terdapat 25 soal dari total 70 soal yang dapat
digunakan dalam menjaring penguasaan konsep siswa. Sedangkan 45
soal lainnya tidak digunakan dalam penelitian. Adapun hasil
rekapitulasi analisis butir soal keterampilan proses sains tipe pilihan
ganda dan uraian secara berturut-turut dapat dilihat pada Tabel 3.13 dan
Tabel 3.14.
Tabel 3.13 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Keterampilan Proses Sains
Pilihan Ganda (Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, Kualitas Distraktor, dan Validitas)
Reliabilitas = 0,79 (Tinggi)
No
Lama
No
Baru
Daya Pembeda Taingkat Kesukaran Validitas Ket.
Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran
1 1 0,67 Baik 0,63 Sedang 0,67 Tinggi Dipakai
2 2 0,44 Baik 0,81 Mudah 0,39 Rendah Dipakai 3 3 0,44 Baik 0,81 Mudah 0,46 Cukup Dipakai 4 4 0,33 Cukup 0,75 Mudah 0,54 Cukup Dipakai 5 5 0,44 Baik 0,69 Sedang 0,59 Cukup Dipakai
6 - 0,00 Sangat
jelek 0,63
Sedang 0,31 Rendah Dibuang
7 7 0,33 Cukup 0,53 Sedang 0,48 Cukup Dipakai 8 8 0,67 Baik 0,38 Sedang 0,57 Cukup Dipakai 9 9 0,67 Baik 0,53 Sedang 0,72 Tinggi Dipakai
10 10 0,89 Sangat
baik 0,50
Sedang 0,78
Tinggi Dipakai
11 11 0,56 Baik 0,50 Sedang 0,72 Tinggi Dipakai 12 12 0,33 Cukup 0,25 Sukar 0,60 Cukup Dipakai 13 13 0,22 Cukup 0,81 Mudah 0,31 Rendah Dipakai
14 6 0,11 Sangat
jelek 0,56 Sedang 0,64 Tinggi Dipakai
Tabel 3.14 Rekapitulasi Analisis Butir Soal Keterampilan Proses Uraian
(Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Validitas)
No
Lama
No
Baru
Reliabilitas = 0,98 (Sangat Tinggi)
Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Validitas Ket.
Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran
1 1 0,28 Cukup 0,86 Sangat mudah 0,50 Cukup Dipakai
2 2 0,44 Baik 0,78 Mudah 0,63 Tinggi Dipakai
3 3 0,52 Baik 0,74 Mudah 0,82 Sangat tinggi Dipakai
4 4 0,56 Baik 0,72 Mudah 0,85 Sangat tinggi Dipakai
5 5 0,50 Baik 0,75 Mudah 0,75 Tinggi Dipakai
6 6 0,37 Cukup 0,82 Mudah 0,68 Tinggi Dipakai
7 7 0,11 Jelek 0,94 Sangat mudah 0,42 Cukup Dipakai
8 8 0,44 Baik 0,78 Mudah 0,65 Tinggi Dipakai
9 9 0,72 Sangat baik 0,64 Sedang 0,91 Sangat tinggi Dipakai
10 10 0,72 Sangat baik 0,64 Sedang 0,84 Sangat tinggi Dipakai
11 11 0,72 Sangat baik 0,64 Sedang 0,87 Sangat tinggi Dipakai
12 12 0,33 Cukup 0,83 Mudah 0,70 Tinggi Dipakai
13 13 0,52 Baik 0,74 Mudah 0,81 Sangat tinggi Dipakai
56
Berdasarkan rekapitulasi analisis butir keterampilan proses sains
pilihan ganda dan uraian terdapat 13 soal keterampilan proses sains
pilihan ganda dan 13 soal keterampilan proses sains uraian yang dapat
digunakan dalam menjaring keterampilan proses sains siswa.
H. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh berdasarkan penelitian berupa data kuantitatif
diantaranya skor tes Keterampilan Proses Sains, skor penguasaan konsep,
hasil angket respon siswa, dan hasil observasi. Analisis data ini dibantu
menggunakan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 20 for
Windows. Berikut ini adalah uraian teknik analisis data penelitian.
1. Pengolahan hasil tes keterampilan proses sains dan tes penguasaan
konsep dalam bentuk pilihan ganda
Jawaban soal pilihan ganda dianalisis dengan cara menghitung skor total
dari semua jawaban. Skor yang dianalisis hanya jawaban benar saja tanpa
memperhitungkan jawaban yang salah. Untuk jawaban benar diberi skor
1, sedangkan untuk jawaban salah diberi skor 0 (Arikunto, 2007).
Langkah-langkah dalam analasis hasil penguasaan konsep adalah sebagai
berikut:
a. Menghitung skor mentah menjadi nilai
% 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = ∑𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100%
(Arikunto, 2007)
b. Pengolahan data tes awal
1) Uji prasyarat
Uji normalitas, dengan tahapan sebagai berikut:
(1) Mencari rata-rata
(2) Mencari standar deviasi
(3) Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi harapan
(a) Menentukan banyak kelas, dengan rumus:
57
K = 1 + 3,3 log n
(b) Menentukan panjang kelas, dengan rumus:
P = r / k
Rentang (r) = data terbesar – data terkecil.
(c) Mentabulasikan frekuensi harapan dan pengamatan dalam
bentuk tabel dibawah ini.
Batas
kelas
(xi)
z untuk
batas
kelas
Luas tiap
kelas
interval
Frekuensi
diharapkan
(Ei)
Frekuensi
pengamatan
(Oi)
Keterangan:
z : bilangan baku untuk batas kelas dengan rumus:
z = 𝑋𝑖−𝑋
𝑆
Oi : frekuensi observasi
L : luas tiap kelas interval
Ei : frekuensi harapan (n x L)
(4) Menghitung nilai (χ2) chi kuadrat dengan rumus:
χ2 = ∑(𝑂𝑖−𝐸𝑖)
𝐸𝑖
2𝑘𝑖=1
(Sudjana, 2005)
(5) Menentukan derajat kebebasan (dk):
dk = K – 3, K : banyak kelas
(6) Menetukan normalitas, jika nilai:
(a) Hipotesis Ho diterima, χ2hitung < χ2
tabel, maka populasi
berdistribusi normal.
(b) Hipotesis Ho ditolak, χ2hitung ≥ χ2
tabel, maka populasi tidak
berdistribusi normal.
Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji bahwa setiap
kelompok yang akan dibandingkan memiliki variansi yang sama.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
)(2
2
terkecilVarianS
terbesarVarianSF
58
Keterangan:
F = homogenitas yang dicari
S2= Varians
Setelah nilai Fhitung didapatkan, selanjutnya nilai tersebut
dibandingkan dengan Ftabel dengan kriteria sebagai berikut:
(1) Hipotersis Ho diterima jika Fhitung < Ftabel adalah data
homogen.
(2) Hipotersis Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel adalah data tidak
homogen.
c. Menghitung nilai indeks gain
Indeks gain digunakan untuk mengetahui kategori peningkatan
penguasaan konsep siswa, sehingga skor tes awal dibandingkan dengan
skor tes akhir menggunakan rumus Normalized Gain (N Gain) atau
indeks gain. Menurut Hake (1999) gain dihitung dengan menggunakan
rumus:
< g > = 𝑻𝟐−𝑻𝟏
𝑰𝑺−𝑻𝟏
Keterangan:
T1: skor tes awal
T2: skor tes akhir
Is: skor maksimal tes awal atau tes akhir
Tabel 3.15 Kategori Indeks Gain
Indeks gain Kategori
G > 0,7 Tinggi
0,3 < G ≤ 0,7 Sedang
G ≤ 0,3 Rendah
(Hake, 1999)
2. Pengolahan Angket Respon Siswa
Angket respon siswa digunakan untuk menjaring tanggapan-tanggapan
siswa mengenai penerapan penerapan pembelajaran berbasis kecerdasan
majemuk. Angket yang digunakan merupakan jenis angket tertutup
dengan jawaban “ya” dan “tidak”. Adapun penskorannya yaitu jawaban
“ya” diberi skor 1 sedangkan jawaban “tidak” diberi skor 0. Berikut ini
langkah-langkah dalam penilaian angket respon siswa.
59
a. Menghitung persentase jawaban siswa untuk masing-masing
indikator yang dinyatakan dengan perhitungan sebagai berikut:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎× 100%
b. Menginterpretasi jawaban angket berdasarkan aturan
Koentjaraningrat (1990) dalam Ginanjar (2008) berikut ini.
Tabel 3.16 Interpretasi Jawaban Angket
Persentase Kategori
0 % Tidak ada
1 % - 25 % Sebagian kecil
26 % - 49 % Hampir separuhnya
50 % Separuhnya
51 % - 75 % Sebagian besar
76 % - 99 % Hampir seluruhnya
100 % Seluruhnya
3. Pengolahan Lembar Observasi
Analisis data hasil pengisian lembar observasi siswa menggunakan
analisis persentase. Dari hasil lembar observasi akan terlihat persentase
kecerdasan majemuk siswa selama pembelajaran melalui praktikum.
Lembar observasi berupa pernyataan sebanyak 10 item pernyataan dalam
bentuk daftar cek (check list) dengan pilihan jawaban 1 (kurang), 2
(cukup), 3 (baik), dan 4 (baik sekali). Untuk mencari persentase
digunakan persamaan:
P (%) = 𝑄
𝑅 𝑥 100 %
Keterangan:
P = Presentase (%) aktivitas siswa
Q = Skor total pengamatan aktivitas seluruh pertemuan
R = Skor maksimum setiap aspek aktivitas dari seluruh pertemuan
60
I. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Kajian pustaka, yaitu mencari informasi dan mengumpulkan referensi
yang relevan mengenai pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk.
b. Studi pendahuluan, yaitu menjaring kecerdasan dominan siswa
melalui angket kecerdasan majemuk yang diadopsi dari Armstrong
(2009) dan dimodifikasi oleh Winarto (2010) berupa pernyataan
sebanyak 80 item dengan masing-masing pernyataan sebanyak 10 item
pernyataan pada setiap jenis kecerdasan dengan pilihan jawaban: 1
(sangat tidak setuju); 2 (tidak setuju); 3 (agak setuju); 4 (setuju); dan 5
(sangat setuju).
c. Telah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengenai pokok
bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui tujuan atau kompetensi dasar yang
hendak dicapai melalui sistem penilaian tertentu. Adapun Standar
Kompetensi (SK) pada penelitian ini yaitu “Memahami Manfaat
Keanekaragaman Hayati” dengan Kompetensi Dasar (KD)
“Mendeskripsikan Ciri-ciri Diviso dalam Dunia Tumbuhan dan
Peranannya Bagi Kelangsungan Hidup Dibumi”.
d. Pengajuan proposal penelitian pada seminar proposal tentang
Penerapan Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk Melalui
Praktikum untuk Mengungkap Keterampilan Proses Sains dan
Penguasaan Konsep Siswa SMA pada Materi Plantae. Hasil dari
kajian pustaka dipresentasikan pada saat seminar proposal.
e. Perbaikan proposal hasil seminar proposal, ini dilakukan setelah
peneliti mendapatkan masukan dari dosen penguji dan pembimbing
pada waktu seminar proposal.
f. Penyusunan instrumen penelitian, pada tahap ini instrumen yang
dibuat meliputi soal tes keterampilan proses sains dan penguasaan
konsep, lembar angket respon siswa dan lembar observasi.
g. Pertimbangan (judgement) instrumen penelitian, pada tahap ini
peneliti meminta pertimbangan (judgement) kepada dosen ahli dan
61
pembimbing mengenai intsrumen yang akan digunakan untuk
penelitian, terutama mengenai soal tes keterampilan proses sains dan
penguasaan konsep yang akan diuji cobakan kepada siswa sebelum
pelaksanaan penelitian.
h. Perbaikan instrumen, berdasarkan pertimbangan (judgement) dan
masukan dari dosen ahli dan pembimbing mengenai instrumen yang
telah dibuat, selanjutnya peneliti memperbaiki instrumen tersebut
yang nantinya akan diuji cobakan kepada siswa.
i. Uji coba instrumen, ini dilakukan kepada siswa SMA lain yang telah
mendapatkan materi tentang tumbuhan yaitu siswa kelas XI.
j. Analisis butir soal hasil uji coba, untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran, maka hasil uji coba
tersebut dianalisis menggunakan program Anates.
k. Melakukan perizinan untuk melakukan penelitian kepada pihak-pihak
terkait, seperti Sekolah Pascasarjana Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Pendidikan Indonesia, dan perizinan kepada pihak
sekolah.
2. Tahap Pelaksanaan
Terdapat beberapa tahapan pelaksanaan penelitian agar data diperoleh
dengan lengkap yaitu sebagai berikut.
a. Pertemuan pertama yaitu pemberian tes awal yang diberikan sebelum
dilakukan pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk baik pada kelas
kontrol maupun kelas eksperimen. Tes ini merupakan tes keterampilan
proses sains dan tes penguasaan konsep yang dilakukan untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai materi tumbuhan
dengan subkonsep Spermatophyta. Tes keterampilan proses sains
sebanyak 13 butir soal pilihan ganda dan 13 butir soal dalam bentuk
uraian dengan indikator mengelompokkan, menginterpretasi,
mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi. Sedangkan tes
penguasaan konsep berbentuk pilihan ganda sebanyak 25 butir soal
dengan jenjang kognitif C1, C2, C3, dan C4 berdasarkan Taksonomi
62
Bloom yang telah direvisi serta dimensi pengetahuan kognitif faktual,
konseptual, dan prosedural.
b. Pertemuan kedua yaitu pelaksanaan pembelajaran, sebelum proses
pembelajaran dimulai pada kelas eksperimen, terlebih dahulu guru
mengenalkan kecerdasan majemuk. Kemudian guru menjelaskan
materi tentang tumbuhan berbiji dan menjelaskan tugas yang harus
dibawa untuk praktikum tumbuhan berbiji pada pertemuan berikutnya.
Pemberian materi tumbuhan berbiji pun dilakukan pada kelas kontrol
melalui media power point.
c. Pertemuan ketiga yaitu pelaksanaan praktikum, pada pertemuan ketiga
ini siswa pada kelas eksperimen melakukan pengamatan pada
tumbuhan berbiji dengan menggunakan spesimen asli yang dibawa
oleh siswa, siswa dituntut untuk bisa mengidentifikasi ciri-ciri
tumbuhan Gymnospermae dan Angiospermae salah satunya dengan
cara mengelompokkan tumbuhan dikotil dan monokotil dengan
mengidentifikasi ciri-ciri morfologinya seperti bentuk daun,
pertulangan daun, jumlah kelopak bunga, dll. Pada saat praktikum
setiap kelompok mengisi LKS sesuai dengan hasil pengamatan pada
saat praktikum. Setelah melakukan parktikum, setiap kelompok
mempresentasikan hasil pengamatan yang telah dilakukan kemudian
melakukan tanya jawab. Setelah semua kegiatan selesai setiap
kelompok diminta untuk menyusun laporan praktikum, membuat
gambar tumbuhan yang sudah diamati pada saat praktikum dan
membuat lirik lagu mengenai tumbuhan berbiji. Adapun kegiatan
pembelajaran pada kelas kontrol, siswa melakukan praktikum dengan
cara mengamati kartu bergambar tumbuhan berbiji yang sebelumnya
sudah dipersiapkan. Setiap siswa mengisi LKS secara individu dan
mempresentasikan hasil pengamatannya secara individu juga
(beberapa siswa ditunjuk untuk mempresentasikan hasil pengamatan).
d. Pertemuan keempat, pada kelas eksperimen kegiatan yang dilakukan
yaitu memberikan feed back dari tugas yang telah dibuat oleh siswa
seperti laporan praktikum, tugas membuat gambar, tugas membuat
63
lirik lagu mengenai Spermatophyta. Adapun pada kelas kontrol
kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan feed back dari hasil LKS
yang telah dikerjakan sebelumnya secara individu.
e. Pertemuan kelima yaitu pemberian tes akhir setelah pembelajaran
berbasis kecerdasan majemuk melalui praktikum baik pada kelas
kontrol maupun kelas eksperimen. Adapun soal yang digunakan sama
seperti pada tes awal. Setelah pemberian tes akhir yang terdiri dari
soal tes keterampilan proses sains dan tes penguasaan konsep,
dilanjutkan dengan pemberian angket respon siswa (kelas
eksperimen). Ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman mereka
terhadap materi yang telah disampaikan dan untuk memperoleh
tanggapan siswa mengenai manfaat, kendala dan kesulitan selama
pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk melalui praktikum.
Berikut ini disajikan tabel kegiatan pembelajaran berbasis kecerdasan
majemuk melalui praktikum pada subkonsep Spermatophyta.
Tabel 3.17 Kegiatan Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan Majemuk Kegiatan
Linguistik Laporan tertulis (hasil praktikum) dan
laporan lisan (presentasi)
Visual-Spasial Menggambar
Musikal Konseptualisasi musik
Interpersonal Diskusi kelompok
Naturalis Penggunaan tanaman dalam praktikum
3. Tahap Akhir
Pada tahap akhir penelitian dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut.
a. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kuantitatif.
b. Interpretasi hasil pengolahan data, semua informasi yang diperoleh
berupa: (1) hasil tes keterampilan proses sains; (2) hasil tes
penguasaan konsep; (3) data hasil angket respon siswa; (4) data
lembar observasi siswa. Selanjutnya semua data dianalisis dan
dihubungkan dengan literatur yang ada.
c. Penarikan kesimpulan berdasarkan pembahasan hasil penelitian.
d. Penyusunan laporan penelitian sebagai laporan akhir penelitian.
42
J. Alur Penelitian
Gambar 3.1 Alur Penelitian
64
Studi Pendahuluan
Penyususan Proposal Penelitian
Seminar Proposal Penelitian
Revisi Proposal Penelitian
Perizinan
Penyusunan Instrumen
Uji Coba instrumen Revisi instrumen
Judgment
Tes Akhir
Tes Awal
Kelas Eksperimen (praktikum
menggunakan specimen
tumbuhan asli) n=32
Kelas Kontrol (praktikum
menggunakan kartu
bergambar) n=32
Analisis Data
Penarikan Kesimpulan
Pembuatan Laporan
Penelitian
Angket
Kegiatan Praktikum Pembelajaran berbasis
kecerdasan majemuk melalui
praktikum
Pelaksanaan Penelitian
Lembar
Observasi