bab iii metode penelitian a. -...
TRANSCRIPT
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metode survei yang
termasuk kedalam pendekatan kuantitatif non-eksperimen. Peneliti tidak
memberikan perlakukan terlebih dahulu dalam bentuk kegiatan belajar
mengajar, yang terpenting adalah siswa sudah mendapatkan materi mengenai
konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik.
Penelitian survei adalah suatu metode penelitian yang mendeskripsikan
secara kuantitatif (angka-angka) kecenderungan-kecenderungan, perilaku-
perilaku, atau opini-opini dari suatu populasi dengan meneliti sampel populasi
tersebut (Cresswell, 2013, hlm. 216). Survei digunakan untuk mengumpulkan
informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-
isu tertentu (Sukmadinata, 2012, hlm54). Desain penelitian yang digunakan
disesuaikan dengan bentuk metode non-eksperimen. Karena pengambilan data
hanya dilakukan sekali maka pola penelitiannya dapat digambarkan pada
Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Pola penelitian One Shoot Design
B. Partisipan
Partisipan yang terlibat pada penelitian ini adalah seluruh kelas XII IPA di
empat sekolah Madrasah Aliyah Negeri yang terdapat di Kabupaten dan Kota
Cirebon, jumlah partisipan sebanyak 414 siswa. Pemilihan kelas XII karena
sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
berkaitan dengan listrik statis yang mencakup medan listrik, potensial listrik
dan energi potensial listrik. Standar Kompetensi (SK) yang digunakan adalah
2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai
penyelesaian masalah dan produk teknologi, sedangkan Kompetensi Dasar
(KD) yang digunakan adalah pada KD 2.1 Memformulasikan gaya listrik, kuat
medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik, serta
Pemberian EPEPECT Pengolahan Data
17
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penerapannya pada keping sejajar. Peneliti menganggap pada kelas XII materi
yang telah didapatkan oleh siswa sudah medalam terkait konsep medan listrik,
potensial listrik dan energi potensial listrik.
Penentuan atau pemilihan sekolah ditingkat SMA/MA yang akan dijadikan
sebagai tempat penelitian lebih mengarah kepada sedikitnya penelitian
ditingkat Madrasah Aliyah, jadi peneliti mencoba melakukan penelitian di
sekolah Madrasah Aliyah. Selama ini pemilihan sekolah lebih menjurus di
Sekolah Menengah Atas.
C. Populasi dan Sampel
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di empat sekolah Madrasah Aliyah (MA)
Kabupaten/Kota Cirebon, Jawa Barat.
2. Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPA yang
terdapat di empat Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten dan Kota
Cirebon dengan jumlah 414 siswa. Empat sekolah yang dipilih merupakan
sekolah yang mudah diakses untuk dilakukan penelitian. Teknik untuk
mengambil sampel dengan menggunakan sampel bertujuan (purposive
sample). Sampel bertujuan (purposive sample) dilakukan dengan cara
mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2010, hlm. 183).
Teknik tersebut termasuk kedalam nonprobability sampling, yakni
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
(Sugiyono, 2010, hlm. 84). Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan
ini cukup baik karena sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri
sehingga dapat mewakili populasi dan memiliki keuntungan terletak pada
ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang
diteliti (Arikunto, 2010, hlm. 183).
Peneliti menentukan banyaknya sampel berdasarkan tingkat
kepercayaan atau ketelitian hasil penelitian. Berdasarkan petimbangan
18
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
waktu, tenaga dan dana peneliti menentukan jumlah sampel dengan tingkat
kepercayaan 90% dengan taraf kesalahan 10%. Banyaknya sampel
ditentukan dengan menggunakan tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan
Michael berdasarkan rumus yang dikembangkan oleh keduanya
(Sugiyono, 2010, hlm. 86-87).
Berdasarkan tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael
maka jumlah sampel dari populasi 414 orang kurang lebih sekitar 164
orang, banyaknya sampel berdasarkan rumus tersebut diberi lambang
(Ntabel), untuk menentukan banyaknya sampel dari tiap sekolah dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus:
Ns = x Ntabel (persamaan 3.1)
Dengan :
Ns = Jumlah sampel di tiap sekolah
N = Jumlah siswa ditiap sekolah
Ntabel = jumlah sampel berdasarkan tabel
Sehingga jumlah sampel tiap sekolah dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah
ini
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Tiap Sekolah
Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas XII (N) Jumlah Sampel (Ns)
MA N 1 Cirebon 78 orang 31 orang
MA N 2 Cirebon 106 orang 42 orang
MA N 3 Cirebon 77 orang 30 orang
MA N Ciwaringin 153 orang 61 orang
Jumlah Total (∑) 414 orang 164 orang
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes soal konsep pilihan
ganda dengan lima pilihan jawaban yang disertai tingkat keyakinan, instrumen
ini mengadaptasi dari The Electric Potential and Electric Potential Energy
Concept Test (EPEPECT). Soal konsep yang digunakan adalah sebanyak 20
soal, dengan rincian 10 soal hasil terjemahan yang terdapat di tesis Vatansever
(2006, hlm. 94-103) dan 10 soal lagi disusun oleh peneliti. Penambahan 10
soal tersebut bertujuan untuk menggali miskonsepsi tentang kuat medan listrik
19
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada dipol, penerapan potensial listrik pada generator Van de Graff, hubungan
antara usaha dengan potensial listrik, hubungan medan listrik dengan bahan
dielektrik pada plat kapasitor, garis-garis medan listrik pada muatan titik,
menentukan usaha dalam bidang ekipotensial, dan medan listrik dalam bidang
ekipotensial. Tes menggunakan adaptasi instrumen EPEPECT digunakan
hanya sekali yakni setelah materi pembelajaran dijelaskan.
Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
sesuai dengan materi potensial listrik, medan listrik dan energi potensial
listrik.
b. Membuat kisi-kisi soal yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD).
c. Membuat soal berdasarkan kisi-kisi soal yang telah ditentukan dan
membuat kunci jawaban.
d. Mengkonsultasikan soal-soal instrumen kepada dosen pembimbing
kemudian melakukan perbaikan atas hasil konsultasi tersebut.
e. Meminta pertimbangan (judgement) kepada dua orang dosen bidang fisika
terkait materi potensial, medan dan energi potensial listrik, kemudian
melakukan revisi atas hasil judgement tersebut.
f. Melakukan uji instrumen kepada 78 orang siswa kelas XII yang berada di
sekolah yang akan dialukan penelitian secara acak, yang sebelumnya telah
mempelajari materi tentang medan listrik, potensial listrik dan energi
potensial listrik.
g. Menganalisis hasil uji instrumen berupa validitas butir soal, reliabilitas,
daya pembeda dan tingkat kesukaran. Setelah itu peneliti
mengkonsultasikan hasil tersebut dengan dosen pembimbing.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan terbagi kedalam tiga tahap,
diantaranya tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap ahir penelitian.
Adapun uraian dari ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut:
20
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tahap Persiapan Penelitian
Tahap ini diawali dengan menetukan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) pada materi listrik statis. Kemudian menentukan
kisi-kisi soal yang sesuai dengan SK dan KD pada materi tersebut. Setelah
itu mulai mengkonstruksi soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Soal
yang dibuat berupa pilihan ganda berjumlah 20 soal yang sebagian soal
(10 soal) merupakan adaptasi dari tesis Vatansever (2006, hlm. 94-103)
yang berjudul “Effectiveness Of Conceptual Change Instruction On
Overcoming Students Misconceptions Of Electric Field, Electric Potential
And Electric Potential Energy At Tenth Grade Level”. Langkah
selanjutnya soal di-judgement oleh dua orang dosen ahli dibidangnya
(kelistrikan) untuk menentukan sesuai atau tidak berdasarkan indikator
pencapaian kompetensi, susunan kalimat yang terdapat pada soal tersebut
serta isi dari materi yang digunakan layak atau tidak untuk dibuat soal.
Selanjutnya, soal yang telah di-judgement direvisi dan dikonsultasikan
dengan dosen pembimbing. Soal yang telah direvisi kemudian diujikan ke
78 siswa kelas XII di sekolah yang akan diadakan penelitian untuk melihat
hasil pemahaman siswa terhadap soal serta dilihat pula dari tingkat
kesukakaran, daya pembeda, validitas soal dan reliabilitasnya.
Setelah diujikan dan dilakukan analisis hasilnya dikonsultasikan kembali
dengan dosen pembimbing mengenai kelayakan dan tingkat keajegan soal
tersebut.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan di empat sekolah Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) di Kabupaten/Kota Cirebon, Jawa Barat. Penelitian yang
dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat miskonsepsi siswa,
sebelumnya siswa telah mempelajari materi mengenai potensial listrik,
medan listrik dan energi potensial listrik, data yang akan diambil hanya
sekali yakni setelah pembelajaran mengenai materi tersebut.
3. Tahap Akhir Penelitian
Tahap ahir penelitian, peneliti melakukan pengolahan data hasil
penelitian yakni melihat tingkat miskonsepsi siswa menggunakan Electric
21
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Potential and Electric Potential Energy Concept Test (EPEPECT).
Kemudian melakukan analisis terhadap hasil penelitian serta
mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing. Setelah itu menarik
kesimpulan terhadap data yang telah diambil dan menyusun laporan
penelitian.
F. Analisis Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni berupa tes pilihan ganda,
dengan lima pilihan jawaban dan pada tiap soal disertai dengan tingkat
keyakinan untuk menjawab soal. Adapun analisis uji instrumen soal konsep
meliputi analisis validitas butir soal, analisis reliabilitas, analisis daya
pembeda, dan analisis tingkat kesukaran. Untuk penjelasan masing-masing
analisis dapat dilihat dibawah ini:
1. Analisis validitas butir soal
Validitas adalah salah satu bentuk uji instrumen untuk mengukur
kevalidan atau kesahihan instrumen penguasaan konsep. Data evaluasi
yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Menurut Arikunto
(2009, hlm. 64), agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat
untuk mengevaluasinya harus valid.
Di dalam penelitian ini, untuk mendapatkan validitas butir soal, peneliti
menggunakan bantuan data analisis yang tersedia di dalam Microsoft
Excel 2013. Adapun caranya adalah sebagai berikut :
1. Masukkan data pada lembar kerja, lalu beri nama.
2. Klik data pada menu bar, lalu klik data analysis.
3. Klik correlation, tunggu sampai muncul kotak dialog yang meminta
untuk memasukkan range data.
4. Klik OK, kemudian ceklis label in first now jika nomor soal ingin
diikutsertakan.
5. Setelah itu, akan muncul data hasil validitasnya.
22
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas Butir Soal
Nilai Kriteria
0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup
0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2009, hlm. 75)
2. Analisis reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan tingkat keajegan suatu soal dan
menjadi salah satu syarat untuk suatu perangkat tes. Reliabilitas dapat
menunjukkan kestabilan suatu soal jika soal tersebut akan diujikan
kembali kepada siswa dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas
yang dilakukan yakni dengan internal consistency, menurut Sugiyono
(2010, hlm. 131), pengujian reliabilitas dengan internal consistency
dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data
yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Teknik yang digunakan
untuk mendapatkan nilai reliabilitas yakni dengan menggunakan rumus
KR. 20 (Kuder Richardson). Adapaun persamannya adalah sebagai
berikut:
r11 = ( ) (persamaan 3.2)
dimana:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1− p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
(Arikunto, 2009, hlm. 100-101)
23
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas Tes
Nilai Kriteria
0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup
0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2009, hlm. 75)
3. Analisis daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan
siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2009, hlm.
211). Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah :
(persamaan 3.3)
dengan :
D = Daya pembeda
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(Arikunto, 2009, hlm. 213)
Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
Negatif Sangat buruk
0,00 – 0,20 Buruk
0,20 – 0,40 Sedang
0,40 – 0,70 Baik
24
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
0,70 – 1,00 Baik Sekali
(Arikunto, 2009, hlm. 218)
4. Analisis tingkat kesukaran butir soal
Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi dari keseluruhan
siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Menurut Arikunto
(2009, hlm. 206), soal yang baik adalah soal yang mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar
akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai
semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.
Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran butir soal
adalah sebagai berikut :
P = (persamaan 3.4)
dengan :
P = indeks kesukaran
B = banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
(Arikunto, 2009, hlm. 208)
Tabel 3.5 Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal
Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran
0% – 5% Sangat sukar
6% – 30% Sukar
31% - 70% Sedang
71% - 85% Mudah
86% - 100% Sangat Mudah
(Arikunto, 2009, hlm. 210)
G. Hasil Uji Instrumen
Soal konsep yang diujikan pada uji instrumen adalah soal yang telah
direvisi. Baik revisi dari dosen pembimbing maupun berdasarkan hasil
judgment (pertimbangan) yang dilakukan oleh dua orang dosen yang
25
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkompeten dibidang kelistrikan. Setelah soal direvisi, peneliti melakukan uji
instrumen kepada 78 siswa Madrasah Aliyah kelas XII yang terdapat di
Kabupaten/Kota Cirebon yang diambil secara random (acak) mengenai
konsep medan listrik, potensial listrik, dan energi potensial listrik.
Setelah didapatkan hasilnya, peneliti melakukan analisis terhadap hasil uji
instrumen tersebut, maka didapatkan sebagai berikut :
Tabel 3.6 Rekapitulasi Analisis Uji Instrumen
Berdasarkan perhitungan statistik, dengan menggunakan rumus yang telah
dibahas sebelumnya maka didapat nilai reliabilitas dari 20 soal tersebut adalah
No.
Soal
Reliabilitas Validitas Daya Pembeda Tingkat
Kesukaran Keterangan
Angka Kategori Angka Kategori Angka Kategori Angka Kategori
1
0.5905
Cukup
0.4723 Valid 0.4103 Baik 0.4359 Sedang Digunakan
2 0.3731 Valid 0.2821 Sedang 0.2436 Sukar Digunakan
3 0.1599
Tidak
Valid 0.0769 Buruk 0.2949 Sukar
Tidak
Digunakan
4 0.1989 Valid 0.1538 Buruk 0.3846 Sedang Digunakan
5 0.1130
Tidak
Valid 0.0769 Buruk 0.1410 Sukar
Tidak
Digunakan
6 0.2632 Valid 0.0769 Buruk 0.0897 Sukar Digunakan
7 0.1228
Tidak
Valid 0.0256 Buruk 0.1923 Sukar
Tidak
Digunakan
8 0.2632 Valid 0.1795 Buruk 0.0897 Sukar Digunakan
9 0.4448 Valid 0.3590 Sedang 0.3333 Sedang Digunakan
10 0.2790 Valid 0.1795 Buruk 0.1410 Sukar Digunakan
11 0.1670
Tidak
Valid 0.1795 Buruk 0.2179 Sukar
Tidak
Digunakan
12 0.1745
Tidak
Valid 0.1026 Buruk 0.1795 Sukar
Tidak
Digunakan
13 0.2195 Valid 0.0769 Buruk 0.1154 Sukar Digunakan
14 0.1740
Tidak
Valid 0.1795 Buruk 0.2949 Sukar
Tidak
Digunakan
15 0.4624 Valid 0.3846 Sedang 0.2179 Sukar Digunakan
16 0.2759 Valid 0.2308 Sedang 0.2179 Sukar Digunakan
17 0.0538
Tidak
Valid 0.1026 Buruk 0.3846 Sedang
Tidak
Digunakan
18 0.0271
Tidak
Valid
-
0.0769
Sangat
Buruk 0.2179 Sukar
Tidak
Digunakan
19 0.3038 Valid 0.1795 Buruk 0.4231 Sedang Digunakan
20 0.2461 Valid
0.3077 Sedang 0.2821 Sukar Digunakan
26
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,5905 menurut Tabel 3.3 mengenai interpretasi reliabilitas bahwa nilai
tersebut termasuk kedalam kategori cukup, yang dapat diartikan sebagai soal
yang telah diujikan cukup ajeg bila ingin diujikan kembali secara berulang
dengan siswa berbeda.
Dapat dilihat pula pada Tabel 3.6 terdapat 8 soal yang tidak valid, yakni
nomor 3, 5, 7, 11, 12, 14, 17 dan 18. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat
beberapa hal yang kurang mampu untuk mengukur apa yang akan diteliti,
setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing kedelapan soal tersebut
sebaiknya tidak digunakan.
Berdasarkan Tabel 3.6 tersebut bahwa daya pembeda pada 20 soal masih
jauh dari yang diharapkan, ada 1 soal yang dikategorikan dengan daya
pembeda yang baik, yakni nomor 1, 5 soal kategori sedang yakni nomor 2, 9,
15-16 dan 20, 13 soal kategori buruk yakni nomor 3-8, 10-14, 17 dan 19, dan
terdapat 1 soal yang dikategorikan sangat buruk yakni nomor 18. Soal tersebut
masih sulit membedakan kelompok siswa yang pandai dan kelompok siswa
yang kurang pandai.
Berdasarkan Tabel 3.6 untuk tingkat kesukaran dengan jumlah 20 soal
terdapat 15 soal yang sukar sedangkan sisanya adalah sedang. 15 soal yang
sukar adalah nomor 2-3, 5-8, 10-16, 18 dan 20. Banyak faktor yang
menyebabkan hal tersebut terjadi diantaranya siswa yang lupa akan konsep
dan sebagian guru yang jarang menjelaskan mengenai konsep khususnya
potensial listrik, medan listrik dan energi potensial listrik.
Merujuk pada Tabel 3.6 tentang rekapitulasi analisis uji instrumen, peneliti
mengambil kesimpulan soal yang akan dijadikan untuk penelitian adalah
sebanyak 12 soal yang terdiri dari 7 soal berasal dari Vatansever dan 5 soal
berasal dari peneliti. Pada Tabel 2.5 mengenai penyelidikan miskonsepsi
dengan menggunakan EPEPECT, pada tabel tersebut terdapat jawaban yang
merupakan miskonsepsi ditiap-tiap konsepnya. Dari 7 soal yang digunakan
peneliti terutama penggunaan EPEPECT mencakup 80% dari keseluruhan
jawaban yang merupakan miskonsepsi siswa.
Analisis yang dilakukan yakni pada jawaban siswa dan tingkat keyakinan
menjawab soal dengan menggunakan ketentuan dari Vatansever. Pada tesis
27
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Vatansever (2006, hlm. 39-40) menjelaskan, jika siswa menjawab benar atau
salah dan siswa memilih tingkat keyaninan “Tidak Tahu” maka diberi kode 0
yang berarti tidak ada miskonsepsi. Jika siswa menjawab benar dan siswa
memilih tingkat keyakinan “Yakin” maka diberi kode 0 juga yang
mengindikasikan tidak ada miskonsepsi. Tetapi jika siswa menjawab dengan
benar dan memilih tingkat keyakinan “Tidak Yakin” maka diberi kode 1 yang
mengindikasikan terdapat miskonsepsi. Jika siswa menjawab salah dan
memilih tingkat keyakinan “Tidak Yakin” maka diberi kode 2 yang
mengindikasikan relatif terjadi miskonsepsi. Terahir, jika siswa menjawab
salah dan memilih tingkat keyakinan “Yakin” maka diberi kode 3 yang
mengindikasikan memiliki peluang besar terjadi miskonsepsi. Dari penjelasan
tersebut dapat digambarkan melalui Tabel 3.7:
Tabel 3.7 Respons Siswa Terhadap Peluang Terjadinya Miskonsepsi
Jawaban dan Respons Siswa
Terhadap Soal Kode
Peluang Terjadi
Miskonsepsi
Benar atau salah+Tidak Tahu,
atau
Benar+Yakin
0 no existing misconception
Benar+Tidak Yakin 1 existing misconception
Salah+Tidak Yakin 2 relatively greater
misconception
Salah+Yakin 3 greatest possible
misconception
Setelah semua data dimasukkan (jawaban+respons siswa) dan diberi kode
sesuai kriteria pada tabel 3.7, maka peneliti menjumlahkannya satu persatu.
Akan tetapi, jika dilihat dari jumlah soal yang terdapat pada thesis Vatansever
(2006, hlm. 39) sebanyak 10 soal dan memiliki rentang miskonsepsi dari 0
sampai 30, maka harus ada konversi nilai untuk menghitung tingkat
miskonsepsi 12 soal. Berdasarkan hasil uji instrumen dan konsultasi dengan
dosen pembimbing yang digunakan untuk penelitian sebanyak 12 soal. Untuk
perhitungan mencari tingkat miskonsepsi terdapat pada bab sebelumnya, akan
tetapi untuk lebih jelasnya dapat dilakukan sebagai berikut,
28
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Konversi Skala Vatansever
Ambil batas maksimal dari 10 soal dan 12 soal, kemudian bandingkan dan
dikali dengan jumlah yang didapat pada tingkat miskonsepsi yang akan dicari.
Sehingga menjadi:
(persamaan 3.5)
atau dapat disederhanakan menjadi
dimana:
N = jumlah yang didapat pada tingkat miskonsepsi yang akan dicari.
Dengan perhitungan tersebut, akan mempermudah untuk menyetarakan
nilai 12 soal dengan 10 soal yang telah ditetapkan oleh Vatansever.
H. Definisi Operasional
1. Tingkat Miskonsepsi
Miskonsepsi adalah penafsiran terhadap suatu konsep yang bertentangan
dengan para ahli atau pakar yang ahli dibidang tersebut. Miskonsepsi yang
akan diteliti yakni berkaitan dengan materi listrik statis mencakup konsep
medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik. Maksud dari
tingkat miskonsepsi adalah melihat tinggi atau rendahnya siswa yang
mengalami miskonsepsi berdasarkan ketetapan dari Vatansever. Instrumen
yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang disebut EPEPECT.
Pengolahan data yang digunakan untuk mengetahui tingkat miskonsepsi
0
30
0
36
Rentang Nilai Untuk 10 Soal Rentang Nilai Untuk 12 Soal
29
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah mengacu pada perhitungan yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni
dengan mengkombinasikan jawaban benar atau salah dengan tingkat
keyakinan yang dipilih oleh responden.
2. Adaptasi Instrumen EPEPECT
EPEPECT sendiri kepanjangan dari Electric Potential and Electric
Potential Energy Concept Test. Adaptasi instrumen EPEPECT merupakan
adaptasi instrumen yang berupa pilihan ganda mencakup konsep medan
listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik, instrumen tersebut
bertujuan untuk membedakan responden yang benar-benar mengalami
miskonsepsi (greatest possible misconception) atau sekedar menebak (luck
of knowledge). Selain itu instrumen tersebut dapat mengukur tingkat
miskonsepsi responden. Maksud dari adaptasi adalah menterjemahan ke
dalam Bahasa Indonesia, menambahkan pilihan jawaban pada format
aslinya, dan menambahkan 10 soal yang setara dengan EPEPECT dengan
tujuan menggali miskonsepsi pada konsep medan listrik, potensial listrik,
dan energi potensial listrik.