bab iii metode penelitian a. -...

14
Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metode survei yang termasuk kedalam pendekatan kuantitatif non-eksperimen. Peneliti tidak memberikan perlakukan terlebih dahulu dalam bentuk kegiatan belajar mengajar, yang terpenting adalah siswa sudah mendapatkan materi mengenai konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik. Penelitian survei adalah suatu metode penelitian yang mendeskripsikan secara kuantitatif (angka-angka) kecenderungan-kecenderungan, perilaku- perilaku, atau opini-opini dari suatu populasi dengan meneliti sampel populasi tersebut (Cresswell, 2013, hlm. 216). Survei digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu- isu tertentu (Sukmadinata, 2012, hlm54). Desain penelitian yang digunakan disesuaikan dengan bentuk metode non-eksperimen. Karena pengambilan data hanya dilakukan sekali maka pola penelitiannya dapat digambarkan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Pola penelitian One Shoot Design B. Partisipan Partisipan yang terlibat pada penelitian ini adalah seluruh kelas XII IPA di empat sekolah Madrasah Aliyah Negeri yang terdapat di Kabupaten dan Kota Cirebon, jumlah partisipan sebanyak 414 siswa. Pemilihan kelas XII karena sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang berkaitan dengan listrik statis yang mencakup medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik. Standar Kompetensi (SK) yang digunakan adalah 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi , sedangkan Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan adalah pada KD 2.1 Memformulasikan gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik, serta Pemberian EPEPECT Pengolahan Data

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metode survei yang

termasuk kedalam pendekatan kuantitatif non-eksperimen. Peneliti tidak

memberikan perlakukan terlebih dahulu dalam bentuk kegiatan belajar

mengajar, yang terpenting adalah siswa sudah mendapatkan materi mengenai

konsep medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik.

Penelitian survei adalah suatu metode penelitian yang mendeskripsikan

secara kuantitatif (angka-angka) kecenderungan-kecenderungan, perilaku-

perilaku, atau opini-opini dari suatu populasi dengan meneliti sampel populasi

tersebut (Cresswell, 2013, hlm. 216). Survei digunakan untuk mengumpulkan

informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-

isu tertentu (Sukmadinata, 2012, hlm54). Desain penelitian yang digunakan

disesuaikan dengan bentuk metode non-eksperimen. Karena pengambilan data

hanya dilakukan sekali maka pola penelitiannya dapat digambarkan pada

Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Pola penelitian One Shoot Design

B. Partisipan

Partisipan yang terlibat pada penelitian ini adalah seluruh kelas XII IPA di

empat sekolah Madrasah Aliyah Negeri yang terdapat di Kabupaten dan Kota

Cirebon, jumlah partisipan sebanyak 414 siswa. Pemilihan kelas XII karena

sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang

berkaitan dengan listrik statis yang mencakup medan listrik, potensial listrik

dan energi potensial listrik. Standar Kompetensi (SK) yang digunakan adalah

2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai

penyelesaian masalah dan produk teknologi, sedangkan Kompetensi Dasar

(KD) yang digunakan adalah pada KD 2.1 Memformulasikan gaya listrik, kuat

medan listrik, fluks, potensial listrik, energi potensial listrik, serta

Pemberian EPEPECT Pengolahan Data

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

17

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penerapannya pada keping sejajar. Peneliti menganggap pada kelas XII materi

yang telah didapatkan oleh siswa sudah medalam terkait konsep medan listrik,

potensial listrik dan energi potensial listrik.

Penentuan atau pemilihan sekolah ditingkat SMA/MA yang akan dijadikan

sebagai tempat penelitian lebih mengarah kepada sedikitnya penelitian

ditingkat Madrasah Aliyah, jadi peneliti mencoba melakukan penelitian di

sekolah Madrasah Aliyah. Selama ini pemilihan sekolah lebih menjurus di

Sekolah Menengah Atas.

C. Populasi dan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di empat sekolah Madrasah Aliyah (MA)

Kabupaten/Kota Cirebon, Jawa Barat.

2. Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPA yang

terdapat di empat Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten dan Kota

Cirebon dengan jumlah 414 siswa. Empat sekolah yang dipilih merupakan

sekolah yang mudah diakses untuk dilakukan penelitian. Teknik untuk

mengambil sampel dengan menggunakan sampel bertujuan (purposive

sample). Sampel bertujuan (purposive sample) dilakukan dengan cara

mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi

didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2010, hlm. 183).

Teknik tersebut termasuk kedalam nonprobability sampling, yakni

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel

(Sugiyono, 2010, hlm. 84). Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan

ini cukup baik karena sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri

sehingga dapat mewakili populasi dan memiliki keuntungan terletak pada

ketepatan peneliti memilih sumber data sesuai dengan variabel yang

diteliti (Arikunto, 2010, hlm. 183).

Peneliti menentukan banyaknya sampel berdasarkan tingkat

kepercayaan atau ketelitian hasil penelitian. Berdasarkan petimbangan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

18

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

waktu, tenaga dan dana peneliti menentukan jumlah sampel dengan tingkat

kepercayaan 90% dengan taraf kesalahan 10%. Banyaknya sampel

ditentukan dengan menggunakan tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan

Michael berdasarkan rumus yang dikembangkan oleh keduanya

(Sugiyono, 2010, hlm. 86-87).

Berdasarkan tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael

maka jumlah sampel dari populasi 414 orang kurang lebih sekitar 164

orang, banyaknya sampel berdasarkan rumus tersebut diberi lambang

(Ntabel), untuk menentukan banyaknya sampel dari tiap sekolah dapat

ditentukan dengan menggunakan rumus:

Ns = x Ntabel (persamaan 3.1)

Dengan :

Ns = Jumlah sampel di tiap sekolah

N = Jumlah siswa ditiap sekolah

Ntabel = jumlah sampel berdasarkan tabel

Sehingga jumlah sampel tiap sekolah dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah

ini

Tabel 3.1 Jumlah Sampel Tiap Sekolah

Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas XII (N) Jumlah Sampel (Ns)

MA N 1 Cirebon 78 orang 31 orang

MA N 2 Cirebon 106 orang 42 orang

MA N 3 Cirebon 77 orang 30 orang

MA N Ciwaringin 153 orang 61 orang

Jumlah Total (∑) 414 orang 164 orang

D. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes soal konsep pilihan

ganda dengan lima pilihan jawaban yang disertai tingkat keyakinan, instrumen

ini mengadaptasi dari The Electric Potential and Electric Potential Energy

Concept Test (EPEPECT). Soal konsep yang digunakan adalah sebanyak 20

soal, dengan rincian 10 soal hasil terjemahan yang terdapat di tesis Vatansever

(2006, hlm. 94-103) dan 10 soal lagi disusun oleh peneliti. Penambahan 10

soal tersebut bertujuan untuk menggali miskonsepsi tentang kuat medan listrik

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

19

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada dipol, penerapan potensial listrik pada generator Van de Graff, hubungan

antara usaha dengan potensial listrik, hubungan medan listrik dengan bahan

dielektrik pada plat kapasitor, garis-garis medan listrik pada muatan titik,

menentukan usaha dalam bidang ekipotensial, dan medan listrik dalam bidang

ekipotensial. Tes menggunakan adaptasi instrumen EPEPECT digunakan

hanya sekali yakni setelah materi pembelajaran dijelaskan.

Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian adalah sebagai

berikut :

a. Menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang

sesuai dengan materi potensial listrik, medan listrik dan energi potensial

listrik.

b. Membuat kisi-kisi soal yang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD).

c. Membuat soal berdasarkan kisi-kisi soal yang telah ditentukan dan

membuat kunci jawaban.

d. Mengkonsultasikan soal-soal instrumen kepada dosen pembimbing

kemudian melakukan perbaikan atas hasil konsultasi tersebut.

e. Meminta pertimbangan (judgement) kepada dua orang dosen bidang fisika

terkait materi potensial, medan dan energi potensial listrik, kemudian

melakukan revisi atas hasil judgement tersebut.

f. Melakukan uji instrumen kepada 78 orang siswa kelas XII yang berada di

sekolah yang akan dialukan penelitian secara acak, yang sebelumnya telah

mempelajari materi tentang medan listrik, potensial listrik dan energi

potensial listrik.

g. Menganalisis hasil uji instrumen berupa validitas butir soal, reliabilitas,

daya pembeda dan tingkat kesukaran. Setelah itu peneliti

mengkonsultasikan hasil tersebut dengan dosen pembimbing.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan terbagi kedalam tiga tahap,

diantaranya tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap ahir penelitian.

Adapun uraian dari ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut:

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

20

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap ini diawali dengan menetukan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) pada materi listrik statis. Kemudian menentukan

kisi-kisi soal yang sesuai dengan SK dan KD pada materi tersebut. Setelah

itu mulai mengkonstruksi soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Soal

yang dibuat berupa pilihan ganda berjumlah 20 soal yang sebagian soal

(10 soal) merupakan adaptasi dari tesis Vatansever (2006, hlm. 94-103)

yang berjudul “Effectiveness Of Conceptual Change Instruction On

Overcoming Students Misconceptions Of Electric Field, Electric Potential

And Electric Potential Energy At Tenth Grade Level”. Langkah

selanjutnya soal di-judgement oleh dua orang dosen ahli dibidangnya

(kelistrikan) untuk menentukan sesuai atau tidak berdasarkan indikator

pencapaian kompetensi, susunan kalimat yang terdapat pada soal tersebut

serta isi dari materi yang digunakan layak atau tidak untuk dibuat soal.

Selanjutnya, soal yang telah di-judgement direvisi dan dikonsultasikan

dengan dosen pembimbing. Soal yang telah direvisi kemudian diujikan ke

78 siswa kelas XII di sekolah yang akan diadakan penelitian untuk melihat

hasil pemahaman siswa terhadap soal serta dilihat pula dari tingkat

kesukakaran, daya pembeda, validitas soal dan reliabilitasnya.

Setelah diujikan dan dilakukan analisis hasilnya dikonsultasikan kembali

dengan dosen pembimbing mengenai kelayakan dan tingkat keajegan soal

tersebut.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan di empat sekolah Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) di Kabupaten/Kota Cirebon, Jawa Barat. Penelitian yang

dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat miskonsepsi siswa,

sebelumnya siswa telah mempelajari materi mengenai potensial listrik,

medan listrik dan energi potensial listrik, data yang akan diambil hanya

sekali yakni setelah pembelajaran mengenai materi tersebut.

3. Tahap Akhir Penelitian

Tahap ahir penelitian, peneliti melakukan pengolahan data hasil

penelitian yakni melihat tingkat miskonsepsi siswa menggunakan Electric

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

21

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Potential and Electric Potential Energy Concept Test (EPEPECT).

Kemudian melakukan analisis terhadap hasil penelitian serta

mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing. Setelah itu menarik

kesimpulan terhadap data yang telah diambil dan menyusun laporan

penelitian.

F. Analisis Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni berupa tes pilihan ganda,

dengan lima pilihan jawaban dan pada tiap soal disertai dengan tingkat

keyakinan untuk menjawab soal. Adapun analisis uji instrumen soal konsep

meliputi analisis validitas butir soal, analisis reliabilitas, analisis daya

pembeda, dan analisis tingkat kesukaran. Untuk penjelasan masing-masing

analisis dapat dilihat dibawah ini:

1. Analisis validitas butir soal

Validitas adalah salah satu bentuk uji instrumen untuk mengukur

kevalidan atau kesahihan instrumen penguasaan konsep. Data evaluasi

yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Menurut Arikunto

(2009, hlm. 64), agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat

untuk mengevaluasinya harus valid.

Di dalam penelitian ini, untuk mendapatkan validitas butir soal, peneliti

menggunakan bantuan data analisis yang tersedia di dalam Microsoft

Excel 2013. Adapun caranya adalah sebagai berikut :

1. Masukkan data pada lembar kerja, lalu beri nama.

2. Klik data pada menu bar, lalu klik data analysis.

3. Klik correlation, tunggu sampai muncul kotak dialog yang meminta

untuk memasukkan range data.

4. Klik OK, kemudian ceklis label in first now jika nomor soal ingin

diikutsertakan.

5. Setelah itu, akan muncul data hasil validitasnya.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

22

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas Butir Soal

Nilai Kriteria

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup

0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2009, hlm. 75)

2. Analisis reliabilitas

Reliabilitas berkaitan dengan tingkat keajegan suatu soal dan

menjadi salah satu syarat untuk suatu perangkat tes. Reliabilitas dapat

menunjukkan kestabilan suatu soal jika soal tersebut akan diujikan

kembali kepada siswa dalam waktu yang berbeda. Pengujian reliabilitas

yang dilakukan yakni dengan internal consistency, menurut Sugiyono

(2010, hlm. 131), pengujian reliabilitas dengan internal consistency

dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data

yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Teknik yang digunakan

untuk mendapatkan nilai reliabilitas yakni dengan menggunakan rumus

KR. 20 (Kuder Richardson). Adapaun persamannya adalah sebagai

berikut:

r11 = ( ) (persamaan 3.2)

dimana:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1− p)

∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

(Arikunto, 2009, hlm. 100-101)

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

23

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas Tes

Nilai Kriteria

0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup

0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2009, hlm. 75)

3. Analisis daya pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan

siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2009, hlm.

211). Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah :

(persamaan 3.3)

dengan :

D = Daya pembeda

J = Jumlah peserta tes

JA = Banyaknya peserta kelompok atas

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Arikunto, 2009, hlm. 213)

Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

Negatif Sangat buruk

0,00 – 0,20 Buruk

0,20 – 0,40 Sedang

0,40 – 0,70 Baik

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

24

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

0,70 – 1,00 Baik Sekali

(Arikunto, 2009, hlm. 218)

4. Analisis tingkat kesukaran butir soal

Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi dari keseluruhan

siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Menurut Arikunto

(2009, hlm. 206), soal yang baik adalah soal yang mudah atau tidak terlalu

sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar

akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai

semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.

Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat kesukaran butir soal

adalah sebagai berikut :

P = (persamaan 3.4)

dengan :

P = indeks kesukaran

B = banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

(Arikunto, 2009, hlm. 208)

Tabel 3.5 Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal

Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran

0% – 5% Sangat sukar

6% – 30% Sukar

31% - 70% Sedang

71% - 85% Mudah

86% - 100% Sangat Mudah

(Arikunto, 2009, hlm. 210)

G. Hasil Uji Instrumen

Soal konsep yang diujikan pada uji instrumen adalah soal yang telah

direvisi. Baik revisi dari dosen pembimbing maupun berdasarkan hasil

judgment (pertimbangan) yang dilakukan oleh dua orang dosen yang

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

25

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkompeten dibidang kelistrikan. Setelah soal direvisi, peneliti melakukan uji

instrumen kepada 78 siswa Madrasah Aliyah kelas XII yang terdapat di

Kabupaten/Kota Cirebon yang diambil secara random (acak) mengenai

konsep medan listrik, potensial listrik, dan energi potensial listrik.

Setelah didapatkan hasilnya, peneliti melakukan analisis terhadap hasil uji

instrumen tersebut, maka didapatkan sebagai berikut :

Tabel 3.6 Rekapitulasi Analisis Uji Instrumen

Berdasarkan perhitungan statistik, dengan menggunakan rumus yang telah

dibahas sebelumnya maka didapat nilai reliabilitas dari 20 soal tersebut adalah

No.

Soal

Reliabilitas Validitas Daya Pembeda Tingkat

Kesukaran Keterangan

Angka Kategori Angka Kategori Angka Kategori Angka Kategori

1

0.5905

Cukup

0.4723 Valid 0.4103 Baik 0.4359 Sedang Digunakan

2 0.3731 Valid 0.2821 Sedang 0.2436 Sukar Digunakan

3 0.1599

Tidak

Valid 0.0769 Buruk 0.2949 Sukar

Tidak

Digunakan

4 0.1989 Valid 0.1538 Buruk 0.3846 Sedang Digunakan

5 0.1130

Tidak

Valid 0.0769 Buruk 0.1410 Sukar

Tidak

Digunakan

6 0.2632 Valid 0.0769 Buruk 0.0897 Sukar Digunakan

7 0.1228

Tidak

Valid 0.0256 Buruk 0.1923 Sukar

Tidak

Digunakan

8 0.2632 Valid 0.1795 Buruk 0.0897 Sukar Digunakan

9 0.4448 Valid 0.3590 Sedang 0.3333 Sedang Digunakan

10 0.2790 Valid 0.1795 Buruk 0.1410 Sukar Digunakan

11 0.1670

Tidak

Valid 0.1795 Buruk 0.2179 Sukar

Tidak

Digunakan

12 0.1745

Tidak

Valid 0.1026 Buruk 0.1795 Sukar

Tidak

Digunakan

13 0.2195 Valid 0.0769 Buruk 0.1154 Sukar Digunakan

14 0.1740

Tidak

Valid 0.1795 Buruk 0.2949 Sukar

Tidak

Digunakan

15 0.4624 Valid 0.3846 Sedang 0.2179 Sukar Digunakan

16 0.2759 Valid 0.2308 Sedang 0.2179 Sukar Digunakan

17 0.0538

Tidak

Valid 0.1026 Buruk 0.3846 Sedang

Tidak

Digunakan

18 0.0271

Tidak

Valid

-

0.0769

Sangat

Buruk 0.2179 Sukar

Tidak

Digunakan

19 0.3038 Valid 0.1795 Buruk 0.4231 Sedang Digunakan

20 0.2461 Valid

0.3077 Sedang 0.2821 Sukar Digunakan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

26

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,5905 menurut Tabel 3.3 mengenai interpretasi reliabilitas bahwa nilai

tersebut termasuk kedalam kategori cukup, yang dapat diartikan sebagai soal

yang telah diujikan cukup ajeg bila ingin diujikan kembali secara berulang

dengan siswa berbeda.

Dapat dilihat pula pada Tabel 3.6 terdapat 8 soal yang tidak valid, yakni

nomor 3, 5, 7, 11, 12, 14, 17 dan 18. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat

beberapa hal yang kurang mampu untuk mengukur apa yang akan diteliti,

setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing kedelapan soal tersebut

sebaiknya tidak digunakan.

Berdasarkan Tabel 3.6 tersebut bahwa daya pembeda pada 20 soal masih

jauh dari yang diharapkan, ada 1 soal yang dikategorikan dengan daya

pembeda yang baik, yakni nomor 1, 5 soal kategori sedang yakni nomor 2, 9,

15-16 dan 20, 13 soal kategori buruk yakni nomor 3-8, 10-14, 17 dan 19, dan

terdapat 1 soal yang dikategorikan sangat buruk yakni nomor 18. Soal tersebut

masih sulit membedakan kelompok siswa yang pandai dan kelompok siswa

yang kurang pandai.

Berdasarkan Tabel 3.6 untuk tingkat kesukaran dengan jumlah 20 soal

terdapat 15 soal yang sukar sedangkan sisanya adalah sedang. 15 soal yang

sukar adalah nomor 2-3, 5-8, 10-16, 18 dan 20. Banyak faktor yang

menyebabkan hal tersebut terjadi diantaranya siswa yang lupa akan konsep

dan sebagian guru yang jarang menjelaskan mengenai konsep khususnya

potensial listrik, medan listrik dan energi potensial listrik.

Merujuk pada Tabel 3.6 tentang rekapitulasi analisis uji instrumen, peneliti

mengambil kesimpulan soal yang akan dijadikan untuk penelitian adalah

sebanyak 12 soal yang terdiri dari 7 soal berasal dari Vatansever dan 5 soal

berasal dari peneliti. Pada Tabel 2.5 mengenai penyelidikan miskonsepsi

dengan menggunakan EPEPECT, pada tabel tersebut terdapat jawaban yang

merupakan miskonsepsi ditiap-tiap konsepnya. Dari 7 soal yang digunakan

peneliti terutama penggunaan EPEPECT mencakup 80% dari keseluruhan

jawaban yang merupakan miskonsepsi siswa.

Analisis yang dilakukan yakni pada jawaban siswa dan tingkat keyakinan

menjawab soal dengan menggunakan ketentuan dari Vatansever. Pada tesis

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

27

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Vatansever (2006, hlm. 39-40) menjelaskan, jika siswa menjawab benar atau

salah dan siswa memilih tingkat keyaninan “Tidak Tahu” maka diberi kode 0

yang berarti tidak ada miskonsepsi. Jika siswa menjawab benar dan siswa

memilih tingkat keyakinan “Yakin” maka diberi kode 0 juga yang

mengindikasikan tidak ada miskonsepsi. Tetapi jika siswa menjawab dengan

benar dan memilih tingkat keyakinan “Tidak Yakin” maka diberi kode 1 yang

mengindikasikan terdapat miskonsepsi. Jika siswa menjawab salah dan

memilih tingkat keyakinan “Tidak Yakin” maka diberi kode 2 yang

mengindikasikan relatif terjadi miskonsepsi. Terahir, jika siswa menjawab

salah dan memilih tingkat keyakinan “Yakin” maka diberi kode 3 yang

mengindikasikan memiliki peluang besar terjadi miskonsepsi. Dari penjelasan

tersebut dapat digambarkan melalui Tabel 3.7:

Tabel 3.7 Respons Siswa Terhadap Peluang Terjadinya Miskonsepsi

Jawaban dan Respons Siswa

Terhadap Soal Kode

Peluang Terjadi

Miskonsepsi

Benar atau salah+Tidak Tahu,

atau

Benar+Yakin

0 no existing misconception

Benar+Tidak Yakin 1 existing misconception

Salah+Tidak Yakin 2 relatively greater

misconception

Salah+Yakin 3 greatest possible

misconception

Setelah semua data dimasukkan (jawaban+respons siswa) dan diberi kode

sesuai kriteria pada tabel 3.7, maka peneliti menjumlahkannya satu persatu.

Akan tetapi, jika dilihat dari jumlah soal yang terdapat pada thesis Vatansever

(2006, hlm. 39) sebanyak 10 soal dan memiliki rentang miskonsepsi dari 0

sampai 30, maka harus ada konversi nilai untuk menghitung tingkat

miskonsepsi 12 soal. Berdasarkan hasil uji instrumen dan konsultasi dengan

dosen pembimbing yang digunakan untuk penelitian sebanyak 12 soal. Untuk

perhitungan mencari tingkat miskonsepsi terdapat pada bab sebelumnya, akan

tetapi untuk lebih jelasnya dapat dilakukan sebagai berikut,

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

28

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Konversi Skala Vatansever

Ambil batas maksimal dari 10 soal dan 12 soal, kemudian bandingkan dan

dikali dengan jumlah yang didapat pada tingkat miskonsepsi yang akan dicari.

Sehingga menjadi:

(persamaan 3.5)

atau dapat disederhanakan menjadi

dimana:

N = jumlah yang didapat pada tingkat miskonsepsi yang akan dicari.

Dengan perhitungan tersebut, akan mempermudah untuk menyetarakan

nilai 12 soal dengan 10 soal yang telah ditetapkan oleh Vatansever.

H. Definisi Operasional

1. Tingkat Miskonsepsi

Miskonsepsi adalah penafsiran terhadap suatu konsep yang bertentangan

dengan para ahli atau pakar yang ahli dibidang tersebut. Miskonsepsi yang

akan diteliti yakni berkaitan dengan materi listrik statis mencakup konsep

medan listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik. Maksud dari

tingkat miskonsepsi adalah melihat tinggi atau rendahnya siswa yang

mengalami miskonsepsi berdasarkan ketetapan dari Vatansever. Instrumen

yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang disebut EPEPECT.

Pengolahan data yang digunakan untuk mengetahui tingkat miskonsepsi

0

30

0

36

Rentang Nilai Untuk 10 Soal Rentang Nilai Untuk 12 Soal

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/17721/2/S_FIS_0902280_Chapter3.pdf · 2. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian

29

Mohammad Iqbal, 2015 Analisis Tingkat Miskonsepsi Siswa Ma Kelas XII Pada Konsep Medan Listrik, Potensial Listrik Dan Energi Potensial Listrik Dengan Menggunakan Adaptasi Instrumen Epepect Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah mengacu pada perhitungan yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni

dengan mengkombinasikan jawaban benar atau salah dengan tingkat

keyakinan yang dipilih oleh responden.

2. Adaptasi Instrumen EPEPECT

EPEPECT sendiri kepanjangan dari Electric Potential and Electric

Potential Energy Concept Test. Adaptasi instrumen EPEPECT merupakan

adaptasi instrumen yang berupa pilihan ganda mencakup konsep medan

listrik, potensial listrik dan energi potensial listrik, instrumen tersebut

bertujuan untuk membedakan responden yang benar-benar mengalami

miskonsepsi (greatest possible misconception) atau sekedar menebak (luck

of knowledge). Selain itu instrumen tersebut dapat mengukur tingkat

miskonsepsi responden. Maksud dari adaptasi adalah menterjemahan ke

dalam Bahasa Indonesia, menambahkan pilihan jawaban pada format

aslinya, dan menambahkan 10 soal yang setara dengan EPEPECT dengan

tujuan menggali miskonsepsi pada konsep medan listrik, potensial listrik,

dan energi potensial listrik.