bab iii metode penelitian a. 1. -...
TRANSCRIPT
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif mengutamakan objektifitas penelitian dengan menggunakan
rujukan angka-angka dan pengolahan statistik. Penelitian dilakukan dengan pendekatan
kuantitatif karena diperlukan data yang bersifat objektif berupa angka mengenai
perilaku agresif siswa SMA. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengungkap
perilaku agresif siswa. Data yang diperoleh akan diolah, dianalisis, dan diproses dengan
menggunakan analisis deskriptif (Sukmadinata, 2007: 53).
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sukmadinata (2007: 53), metode penelitian
deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok, manusia, objek, suatu
set kondisi, suatu set pemikiran, atau pun pemikiran pada masa sekarang. Penelitian
metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan mendeskripsikan suatu
keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya. Metode penelitian deskriptif tidak
melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap objek
penelitian.
Tujuan penelitian adalah membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang diselidiki. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode
deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran profil perilaku agresif siswa
SMA yang dilakukan secara aktual, melalui proses pengumpulan, pengolahan, analisis,
penafsiran dan penyimpulan data hasil penelitian (Sukmadinata, 2007: 54). Deskripsi
data yang diperoleh akan dijadikan rujukan bagi pembuatan program bimbingan pribadi
sosial untuk mereduksi perilaku agresif siswa di sekolah.
B. Langkah-Langkah Penelitian
Pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya terbatas pada pengumpulan data dan
penyusunan data, tetapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut.
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
35
36
Bagan 3.1
Tahapan Penelitian Kuantitatif Deskriptif Program Bimbingan Pribadi Sosial
Untuk Mereduksi Perilaku Agresif Siswa Kelas XI
di Salah Satu SMA Swasta di Kota Bandung
Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menyusun proposal penelitian dan mengkonsultasikannya dengan tim dosen mata
kuliah Metode Riset;
2. Melaksanakan seminar proposal penelitian pada mata kuliah Metode Riset.
3. Merevisi proposal penelitian sesuai dengan saran dan masukan dosen pada saat
penyelenggaraan seminar proposal skripsi;
4. Mengajukan permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada tingkat
fakultas;
5. Mengajukan permohonan izin penelitian dari Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan yang memberikan rekomendasi untuk melanjutkan ke tingkat fakultas
dan rektorat UPI. Surat penelitian yang sudah disahkan oleh rektor UPI kemudian
disampaikan ke pihak salah satu SMA swasta di Kota Bandung;
Identifikasi
rumusan
masalah
Penyusunan rancangan program
bimbingan pribadi sosial untuk
mereduksi perilaku agresif siswa
Judgement
ke pakar
Studi
pustaka
Penyusunan
instrumen
Analisis data
Pengumpulan
data
Judgement
ke
pakar
Program bimbingan pribadi sosial
untuk mereduksi perilaku agresif
siswa
37
6. Pengurusan perizinan penelitian kepada pihak pimpinan SMA swasta di Kota
Bandung;
7. Membuat instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Selanjutnya instrumen
yang telah disusun ditimbang oleh dosen ahli;
8. Menguji cobakan keterbacaan instrumen penelitian kepada siswa kelas XI di salah
satu SMA swasta di Kota Bandung yang bukan merupakan sampel penelitian;
9. Merevisi instrumen sesuai dengan hasil pertimbangan para ahli dan hasil
keterbacaan siswa;
10. Melakukan uji coba angket pada 25 orang siswa kelas XI;
11. Menghitung validitas dan reliabilitas instrumen yang telah diujicobakan;
12. Melakukan pengambilan data;
13. Menghitung data hasil penelitian;
14. Mendeskripsikan data;
15. Merancang program bimbingan pribadi sosial untuk mereduksi perilaku agresif
siswa SMA;
16. Program yang sudah dirancang, ditimbang kepada dosen ahli;
17. Merevisi program.
C. Definisi Operasional Variabel
Perilaku agresif adalah bentuk perilaku yang dapat menyakiti orang lain.
Perilaku agresif itu sendiri berasal dari proses kognitif yang terganggu.
Stewart (Desniwati, 2008: 25) mengklasifikasikan perilaku agresif ke dalam
empat kelompok, diantaranya adalah:
1. Aggressiveness, yaitu perilaku yang memiliki sifat keagresifan yang tampak dalam
bentuk perkelahian dengan teman sebaya, secara fisik menyerang orang lain,
berlaku kasar terhadap orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya, serta memiliki
daya saing yang ekstrim.
2. Non compliance, yaitu perilaku yang menunjukan adanya keinginan untuk
menentang atau tidak mengikuti aturan yang tampak dalam bentuk kecenderungan
untuk tidak mengikuti aturan, tidak disiplin, melawan apa yang ditanyakan, dan
suka keluyuran hingga larut malam.
38
3. Destructiveness, yaitu perilaku yang bertujuan merusak, perilaku seperti ini akan
tampak dalam bentuk membuat keonaran, merusak barang-barang yang ada di
rumah, dan merusak barang milik orang lain.
4. Hostility, yaitu perilaku yang menunjukan permusuhan, yang tampak dalam bentuk
suka bertengkar (perilaku agresif secara verbal), baik dengan teman sebaya maupun
orang lain, berlaku kejam terhadap orang lain, dan menaruh rasa dendam.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Sukmadinata (2007: 250) menyebutkan bahwa orang-orang, lembaga,
organisasi, benda-benda yang menjadi sasaran penelitian merupakan anggota populasi.
Anggota populasi yang terdiri atas orang-orang biasa disebut subyek penelitian, tetapi
jika bukan orang disebut obyek penelitian. Penelitian tentang suatu obyek mungkin
diteliti langsung terhadap obyeknya, tetapi mungkin juga hanya dinyatakan kepada
orang yang mengetahui atau bertanggung jawab terhadap obyek tersebut. Orang yang
diminta menjelaskan obyek yang diteliti disebut responden.
Lokasi penelitian adalah salah satu SMA swasta yang ada di Kota Bandung.
Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI di salah satu SMA swasta di
Kota Bandung tahun ajaran 2012/2013. Anggota populasi penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas XI salah satu SMA swasta di Kota Bandung yang berjumlah sebanyak 164
orang.
2. Sampel
Menurut Sukmadinata (2007: 252), pengambilan sampel merupakan suatu
proses pemilihan dan penentuan jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel yang
akan menjadi subjek atau objek penelitian. Sampel yang secara nyata akan diteliti harus
representatif, dalam arti mewakili populasi baik dalam karakteristik maupun
jumlahnya.
Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti).
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan
dapat mewakili seluruh populasi. Menentukan jumlah sampel dengan rumus sebagai
berikut:
39
Keterangan:
S = jumlah sampel yang diambil
n = jumlah anggota populasi
(Riduwan, 2009: 67)
Dari rumus tersebut dapat ditetapkan:
S = 15% + 1000 – n (50% - 15%)
1000 – 100
S = 15% + 1000 – 164 (50% - 15%)
1000 – 100
S = 15% + 836 (35%)
900
S = 15% + 0, 93 (35%)
S = 15% + 32, 5%
S = 47, 5%
Jadi jumlah sampel yang diambil adalah 47, 5% dari jumlah anggota populasi.
Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian adalah 47, 5% dari 164 siswa, yaitu
78,72, dibulatkan menjadi 79 orang siswa.
Tabel 3.1
Anggota Populasi dan Sampel Penelitian
No. Kelas Anggota Populasi Anggota Sampel
1. XI IPA 1 37 20
2. XI IPA 2 37 19
3. XI IPS 1 45 20
4. XI IPS 2 45 20
Jumlah 164 79
40
E. Pengembangan Instrumen Pengumpulan Data
1. Jenis instrumen penelitian
Penelitian ini akan menggunakan alat ukur berupa kuesioner/angket yang
digunakan sebagai alat pengumpul data sekaligus alat ukur untuk mencapai tujuan
penelitian. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah alat
ukur perilaku agresif.
2. Pengembangan instrumen penelitian
Penelitian membahas tentang perilaku agresif siswa kelas XI di salah satu SMA
swasta di Kota Bandung. Data yang diperlukan adalah data mengenai perilaku agresif
siswa.
Adapun instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai perilaku
agresif siswa kelas XI salah satu SMA swasta di Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-
2013 menggunakan bentuk force choice yaitu pilihan jawaban Ya dan Tidak. Secara
jelas penilaian setiap item dapat dilihat pada tabel 3.2:
Tabel 3.2
Skor Penilaian Instrumen Perilaku Agresif Siswa
Pilihan
Skor
+ -
Ya 1 0
Tidak 0 1
3. Pengembangan kisi-kisi instrumen
Instrumen yang digunakan terdiri atas instrumen untuk mengungkap perilaku
agresif siswa yang berupa angket (kuesioner). Kisi-kisi instrumen perilaku agresif
siswa dikembangakan dari definisi operasional variabel penelitian yang di dalamnya
terkandung aspek dan indikator untuk kemudian dijabarkan dalam bentuk pernyataan
skala.
Instrumen perilaku agresif dirancang dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang
mengandung perilaku agresif remaja. Setiap item pernyataan disertai dengan tiga
pilihan jawaban yang harus dipilih oleh siswa. Instrumen yang dipergunakan harus
melalui tahap uji coba terhadap populasi di luar sampel penelitian, sehingga dapat
diketahui kelayakan serta validitas instrumen yang akan dipergunakan untuk penelitian.
Kisi-kisi instrumen perilaku agresif siswa (sebelum validasi) dapat dilihat pada tabel
41
3.3 dan kisi-kisi instrumen perilaku agresif siswa di sekolah (setelah validasi) dapat
dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Program Bimbingan Pribadi Sosial
Untuk Mereduksi Perilaku Agresif Siswa
(Sebelum Judgemen)
Variabel Aspek Indikator No. item Jumlah
+ -
Perilaku
agresif
Aggressiveness/
keagresifan
Perkelahian
dengan teman
sebaya
2, 3, 6 1, 4, 5,
7
7
Secara fisik
menyerang orang
lain
- 8, 9,
10, 11
4
Berlaku kasar
terhadap orang
dewasa
12, 14 13, 15 4
Daya saing yang
ekstrim
18 16, 17 3
Non compliance
/melawan
perintah
Melawan perintah 19 20, 21,
22
4
Tidak disiplin 23, 25,
26
24 4
Membantah apa
yang ditanyakan
29 27, 28 3
Suka keluyuran
hingga larut
malam
32 30, 31 3
Destructiveness
/Merusak
Membuat
keonaran
- 33, 34 2
Merusak barang
yang ada di
38 35, 36,
37
4
42
rumah
Merusak barang-
barang milik
orang lain
39, 40,
42
41, 43,
44
6
Hostility/
Permusuhan
Suka bertengkar/
agresif verbal
46, 47,
48, 49,
50
45, 51,
52, 53,
54, 55,
56
12
Menaruh dendam 57 58,
59,60
4
Jumlah 22 38 60
4. Uji kelayakan instrumen
Sebelum digunakan pada sampel yang telah ditetapkan, terlebih dahulu
instrumen ini ditimbang oleh dua orang dosen ahli. Uji kelayakan instrumen dilakukan
oleh satu dosen dari jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, dan satu orang dosen dari
jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Selanjutnya masukan dari kedua dosen
ahli ini dijadikan landasan dalam penyempurnaan alat pengumpul data yang telah
dibuat.
Penilaian oleh pakar dilakukan dengan memberikan penilaian pada setiap item
dengan kualifikasi Memadai (M) dan Tidak Memadai (TM). Pernyatan dengan
kualifikasi M dapat langsung digunakan sebagai instrumen penelitian, sedangkan
pernyataan dengan kualifikasi TM mempunyai dua kemungkinan, yaitu a) pernyataan
tersebut harus direvisi sehingga dapat termasuk ke dalam kategori memadai (M); dan b)
pernyataan tersebut harus dibuang/dihilangkan. Hasil judgement instrumen dari dosen
ahli adalah sebagai berikut:
43
Tabel 3.4
Hasil Judgemen Instrumen Perilaku Agresif
Kesimpulan No. item Jumlah
Memadai 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 26, 28, 29, 31, 32, 33, 37, 39, 40, 41, 42, 43,
44, 45, 46, 47, 48, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 58, 59, 60
44
Revisi 1, 2, 3, 4, 5, 25, 27, 30, 34, 35, 36, 38 12
Buang 9, 11, 49, 57 4
Tambahan - -
Total 56
Hasil penimbangan menunjukan terdapat 44 item yang layak digunakan, 12
item yang perlu direvisi, dan 4 item yang harus dibuang karena tidak memadai. Dengan
demikian jumlah pernyataan yang digunakan untuk uji coba instrumen adalah sebanyak
56 item. Adapun kisi-kisi instrumen setelah judgemen dapat dilihat pada tabel 3.5
berikut.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Program Bimbingan Pribadi Sosial
Untuk Mereduksi Perilaku Agresif Siswa
(Setelah Judgemen)
Variabel Aspek Indikator No. item Jumlah
+ -
Perilaku
agresif
Aggressiveness/
keagresifan
Perkelahian
dengan teman
sebaya
,2, 3, 6 1, 4, 5,
7
7
Secara fisik
menyerang orang
lain
- 8, 9 2
Berlaku kasar
terhadap orang
dewasa
10, 12 11, 13 4
Daya saing yang
ekstrim
16 14, 15 3
44
Non compliance
/melawan
perintah
Melawan perintah 17, 19 18, 20 4
Tidak disiplin 21, 23,
24
22 4
Membantah apa
yang ditanyakan
27 25, 26 3
Suka keluyuran
hingga larut
malam
30 28, 29 3
Destructiveness
/Merusak
Membuat
keonaran
- 31, 32 2
Merusak barang
yang ada di rumah
36 33, 34,
35
4
Merusak barang-
barang milik orang
lain
37, 38,
40
39, 41,
42
6
Hostility/
Permusuhan
Suka bertengkar/
agresif verbal
44, 45,
46, 47
43, 48,
49, 50,
51, 52,
53
11
Menaruh dendam - 54, 55,
56
3
Jumlah 20 36 56
5. Uji keterbacaan instrumen
Uji keterbacaan dilakukan oleh siswa kelas XI di salah satu SMA swasta di
Kota Bandung yang berjumlah 25 orang siswa. Uji keterbacaan dimaksudkan untuk
mengukur sejauh mana tingkat keterbacaan instrumen oleh responden. Melalui uji
keterbacaan dapat diketahui redaksi kata yang sulit dipahami oleh responden sehingga
dapat diperbaiki. Hal ini dilakuakan agar angket dapat dipahami oleh semua responden
sesuai dengan maksud penelitian. Angket yang diuji keterbacaannya adalah angket
yang telah melalui tahap uji kelayakan instrumen. Berdasarkan hasil uji keterbacaan,
responden dapat memahami dengan baik seluruh item pernyataan, baik itu dari segi
bahasa maupun dari segi makna yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, dapat
45
disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dapat digunakan dan bisa dipahami oleh
responden.
6. Uji validitas dan reliabilitas
a. Uji validitas butir item
Menurut Arikunto (2010: 211), uji validitas dilakukan untuk mengetahui
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas butir item yang
dilakukan dalam penelitian yaitu seluruh item yang terdapat dalam angket pengungkap
perilaku agresif siswa. Semakin tinggi nilai validasi soal, menunjukan semakin valid
instrumen yang digunakan. Uji validitas dilakukan dengan menguji cobakan angket
yang telah dinilai oleh kelompok penilai. Angket yang telah disusun kemudian diuji
cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen secara empiris.
Uji coba angket dilakukan pada siswa kelas XI di salah satu SMA swasta di
Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013. Angket diberikan kepada siswa yang tidak
termasuk sampel penelitian sebanyak 25 orang siswa. Sebelum siswa mengisi angket,
terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai cara-cara mengisi angket. Setelah data
terkumpul, langkah selanjutnya yaitu menguji validitas butir item. Pengujian validitas
instrumen dalam penelitian menggunakan program Microsoft Office Excel 2007 dengan
menggunakan prosedur pengujian Point Biserial. Adapun rumus Point Biserial adalah
sebagai berikut:
√
Keterangan:
: Rata-rata dari subjek yang menjawab benar bagi item yang diuji validitasnya
: Rata-rata skor total
: Standar deviasi
: Proporsi responden menjawab benar
: Proporsi responden menjawab salah ( )
(Arikunto, 2010: 326)
46
Berdasarkan pengolahan data, hasil uji validitas menunjukan bahwa dari 56
butir item pernyataan yang ada dalam angket perilaku agresif siswa diperoleh 34 item
pernyataan yang dinyatakan valid. Sedangkan 22 item lainnya dinyatakan tidak valid
dan tidak dapat digunakan. Item pernyataan yang dianggap valid dan tidak valid, dapat
dilihat pada tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Perilaku Agresif Siswa
Kesimpulan Item Jumlah
Valid 1,3,4,7,8,,13,15,18,20,21,22,23,25,26,27,
29,30,31,32,36,37,38,39,40,42,43,46,47,
49,50,52,53,54,56
34
Tidak valid 2,5,6,9,10,11,12,14,16,17,19,24,28,33,34,
35,41,44,45,48,51,55
22
Jumlah 56
b. Uji reliabilitas
Reabilitas suatu instrumen penelitian menunjukan bahwa instrumen penelitian
dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik
(Arikunto, 2010: 221). Pengujian reliabilitas instrumen bertujuan untuk melihat tingkat
keterandalan atau kemantapan sebuah instrumen (level of consistency) penelitian atau
dengan kata lain sejauh mana instrumen mampu menghasilkan skor-skor secara
konsistensi (Rakhmat & Solehudin, 2006: 70).
Pengujian relia instrumen dalam penelitian menggunakan program software
Microsoft Office Excel 2007 dengan menggunakan metode Kuder-Richardson (KR-20).
Adapun rumus yang digunakan dengan metode Kuder-Richardson (KR-20) adalah
sebagai berikut:
(
) (
∑
)
Keterangan:
Reliabilitas instrumen
Banyaknya butir pertanyaan
= Varian total
47
Banyaknya skor subjek yang skornya 1:N
Proporsi subjek yang mendapat skor 0 (q = 1 – p)
(Arikunto, 2010: 231)
Untuk mengetahui kriteria penilaian reliabilitas digunakan pedoman klasifikasi
dari Rakhmat dan Solehuddin (2006: 74) yang dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7
Klasifikasi Penilaian Relibilitas
0, 91 - 1, 00 Hubungan sangat tinggi
0, 70 - 0, 90 Hubungan tinggi
0, 40 - 0, 70 Hubungan cukup
0, 20 - 0,40 Hubungan rendah
<20 Hubungan dapat dikatakan tidak ada
Hasil pengolahan data dengan menggunakan program software Microsoft Office
Excel 2007 dengan metode Kuder-Richardson (KR-20) untuk mencari reliabilitas
angket perilaku agresif siswa, diperoleh harga reliabilitas sebesar 0,81 yang artinya
bahwa derajat keterandalan instrumen tinggi dan dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data. Adapun lembar pengolahan data untuk uji reliabilitas instrument
terlampir.
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan setelah data penelitian terkumpul secara lengkap.
Berikut ini tahapan pengolahan data yang dilakukan.
1. Verifikasi data
Verifikasi data adalah suatu langkah pemeriksaan terhadap data yang diperoleh
dalam rangka pengumpulan data, sehingga verifikasi data bertujuan untuk menyeleksi
atau memilih data yang memadai untuk diolah. Dari hasil verifikasi, diperoleh data
yang diisi responden menunjukan kelengkapan dan cara pengisian yang sesuai dengan
petunjuk, atau jumlah data sesuai dengan subjek dan keseluruhan data memenuhi
persyaratan untuk diolah. Tahapan verifikasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengecekan jumlah angket. Angket yang telah terkumpul harus sama
dengan jumlah yang disebarkan sesuai jumlah sampel.
48
b. Memberikan nomor urut pada setiap angket untuk menghindari kesalahan pada saat
melakukan rekapitulasi data.
c. Melakukan tabulasi data, yaitu merekap data yang diperoleh dari responden dengan
melakukan tahapan penyekoran yang telah ditetapkan.
2. Penyekoran data hasil penelitian
Data yang ditetapkan untuk diolah kemudian diberi skor untuk setiap jawaban
sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan. Instrumen pengumpul data menggunakan
bentuk force choice yaitu pilihan Ya dan Tidak. Secara sederhana, tiap opsi alternatif
respon mengandung arti dan nilai skor seperti yang terdapat pada tabel 3.8 berikut.
Tabel 3.8
Pedoman Penyekoran Instrumen Perilaku Agresif
Pilihan
Skor
+ -
Ya 1 0
Tidak 0 1
Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki nilai 0 – 1 dengan bobot
tertentu. Bobotnya ialah:
a. Untuk pilihan jawaban Ya, memiliki skor 1 pada pernyataan positif, dan skor 0
pada pernyataan negatif.
b. Untuk pilihan jawaban Tidak, memiliki skor 0 pada pernyataan positif dan skor 1
pada pernyataan negatif.
3. Teknik analisis data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai perilaku agresif
siswa yang diperoleh berdasarkan angket yang disebar pada siswa kelas XI di salah satu
SMA swasta di Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013. Data yang diperoleh akan
dianalisis melalui pengolahan data dan menjadi landasan dalam pembuatan program
bimbingan pribadi sosial untuk mereduksi perilaku agresif siswa. Selanjutnya data
tersebut dianalisis menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Untuk dapat
melihat gambaran umum perilaku agresif siswa kelas XI di salah satu SMA swasta di
Kota Bandung Tahun Ajaran 2012-2013, yang menjadi landasan dalam pembuatan
program bimbingan, terlebih dahulu dilakukan pengelompokan skor.
49
Pengelompokan skor dilakukan untuk menentukan kategori perilaku agresif
siswa berdasarkan kategori tinggi, sedang dan rendah, dengan menggunakan distribusi
frekuensi. Secara spesifik, penetuan skor dari data responden diperoleh Xmaks dan
Xmin, data skor tertinggi reponden (Xmaks) dikurangi skor terendah responden
(Xmin), dan untuk memperoleh interval pada tabel konversi skor menurut Furqon
(2004: 24), yaitu:
Rentang = ( )
Banyak kelas = kategori konversi skor = 3
Panjang kelas =
Setiap kategori interval diasumsikan mengandung pengertian yang dapat dilihat
pada tabel 3.9. Setelah menghitung skor pada setiap sampel yang memenuhi kriteria
pada setiap kategori, kemudian dibuat dalam bentuk persentase dengan dibagi oleh
seluruh sampel (79) dikali 100%.
Tabel 3.9
Kategori Interval Skor Gambaran Umum Perilaku Agresif Siswa
Rentang Skor Kualifikasi
38 – 56 Siswa pada kategori ini memiliki tingkat perilaku agresif yang
rendah
19 – 37 Siswa pada kategori ini memiliki tingkat perilaku agresif yang
sedang
0 – 18 Siswa pada kategori ini memiliki tingkat perilaku agresif yang
tinggi