bab iii metode penelitian a. 1. lokasi...

16
34 Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau daerah yang akan menjadi tempat suatu penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 9, tepatnya di Jl. Semar No.5, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40172. Alasan peneliti memilih penelitian di SMP Negeri 9 Bandung karena hasil dari studi pendahuluan, lokasi ini mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk dijadikan tempat penelitian. Hal ini terbukti dengan adanya laboratorium komputer yang menunjang . 2. Populasi Populasi merupakan sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama.Dalam penelitian ini populasi yang digunakan seluruh siswa kelas VII yang ada di SMP Negeri 9 Kota Bandung tahun pelajaran 2015/2016 terdiri dari 10 kelas dengan jumlah 359 orang. Lebih jelasnya disajikan pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Kota Bandung No Kelas Jumlah peserta didik jumlah Laki-laki perempuan 1 VII.1 14 22 36 2 VII.2 15 21 36 3 VII.3 16 20 36 4 VII.4 16 20 36 5 VII.5 16 20 36 6 VII.6 16 20 36 7 VII.7 15 20 35 8 VII.8 15 21 36 9 VII.9 16 20 36 10 VII.10 14 22 36

Upload: others

Post on 08-Dec-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

34 Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau daerah yang akan

menjadi tempat suatu penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP

Negeri 9, tepatnya di Jl. Semar No.5, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat

40172. Alasan peneliti memilih penelitian di SMP Negeri 9 Bandung karena

hasil dari studi pendahuluan, lokasi ini mempunyai sarana dan prasarana yang

memadai untuk dijadikan tempat penelitian. Hal ini terbukti dengan adanya

laboratorium komputer yang menunjang .

2. Populasi

Populasi merupakan sekumpulan data yang mempunyai karakteristik

yang sama.Dalam penelitian ini populasi yang digunakan seluruh siswa kelas

VII yang ada di SMP Negeri 9 Kota Bandung tahun pelajaran 2015/2016

terdiri dari 10 kelas dengan jumlah 359 orang. Lebih jelasnya disajikan pada

Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Kota Bandung

No Kelas Jumlah peserta didik

jumlah Laki-laki perempuan

1 VII.1 14 22 36

2 VII.2 15 21 36

3 VII.3 16 20 36

4 VII.4 16 20 36

5 VII.5 16 20 36

6 VII.6 16 20 36

7 VII.7 15 20 35

8 VII.8 15 21 36

9 VII.9 16 20 36

10 VII.10 14 22 36

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

35

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah 359

Sumber : TU SMP Negeri 9 Kota Bandung (2051-2016)

3. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah populasi. Teknik sampling pada

penelitian ini menggunakan probability sampling (penyampelan peluang).

Menurut Sugiyono (2015, hlm 82)“probability sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk di pilih menjadi anggota sampel.” Dalam pemilihan

kategori probability sampling peneliti memilih menggunakan Cluster

Sampling .

Alasan peneliti menggunakan Cluster Sampling adalah karena

kelompok siswa yang akan digunakan sebagai sampel telah terbentuk, tanpa

harus memilih lagi secara random. Selain itu karena pada penelitian ini

menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Hal tersebut dijelaskan

oleh Ali (2010, hlm. 257)“sampel yang diambil menggunakan teknik ini

biasanya adalah kelompok yang telah ada atau telah terbentuk (kelompok

intact). Tanpa ada campur tangan pelaku riset untuk mengubah kelompok itu,

baik dalam jumlah anggota, susunan, maupun suasana dan derajat

kekompakannya.”

Penelitian ini menggunakan dua kelompok sampel yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun yang menjadi kelompok

eksperimen adalah kelas VII.1 dan kelompok kontrol adalah kelas

VII.2.Peneliti menggunakan kelas VII.1 dan VII.2 untuk dijadikan kelompok

sampel karena kedua kelas ini masih banyak siswa yang kurang aktif dalam

mengikuti proses belajar di kelas, sehingga hasil belajarnya tidak memuaskan

yaitu masih ada beberapa nilai siswa yang kurang dari kriteria ketuntasan

minimum (KKM) sebesar 75.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

36

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah dan data sampel diberikan pada Tabel 3.2berikut:

Tabel 3.2 Sampel Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Kota Bandung

No kelas Jumlah peserta didik

Jumlah keterangan Laki-laki Perempuan

1 VII.1 14 22 36 Kelas/ kelompok

eksperimen

2 VII.2 15 21 36 Kelas/kelompok

kontrol

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen dengan model kuasi eksperimen (Quasi Eksperimental) dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Ali (2010, hlm. 140) :

Kuasi eksperimen hampir sama dengan eksperimen sebenarnya,

perbedaanya terletak pada penggunaan subjek yaitu kuasi eksperimen tidak

dilakukan penugasan random, melainkan dengan kelompk yang sudah ada.

Dijelaskan pula oleh Arifin (2012, hlm. 74):

Kuasi eksperimen disebut juga eksperimen semu yang tujuanya adalah

untuk memperbaiki keadaan yang dapat dicapai melalui eksperimen

yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan manipulasi terhadap

seluruh variabel yang relevan.

Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi

eksperimen. Metode kuasi eksperimen digunakan apabila mendapatkan

kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian. Dalam

metode kuasi eksperimen pun mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

memengaruhi pelaksanaan penelitian.

Menurut Sugiyono (2015, hlm. 38) “variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulanya”.

Pada penelitian ini terdapat dua variable yaitu variabel bebas dan

terikat, Adapun yang menjadi variabel penelitian, antara lain:

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

37

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Variabel Bebas (Variabel X) adalah variabel yang menunjukan adanya

gejala atau peristiwa sehingga diketahui intensitas dan pengaruhnya terhadap

variabel terkait. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model tutorial

berbasis komputer dalam pembelajaran berbasis masalah.

2. Variabel Terikat (Variabel Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas, variabel terikat dalam penelitian ini peningkatan hasil belajar

siswa ranah kognitif aspek pengetahuan, aspek pemahaman dan aspek

aplikasi (C1,C2,C3).

Hubungan antara kedua variabel diatas dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.3 Hubungan Antar Variabel Variabel Bebas

Variabel Terikat

Penggunaan model tutorial

berbasis komputer dalam

pembelajaran berbasis masalah

(X)

Peningkatan hasil belajar siswa

aspek pengetahuan (Y1) XY1

Peningkatan hasil belajar siswa

aspek pemahaman (Y2) XY2

Peningkatan hasil belajar siswa aspek aplikasi (Y3) XY3

Keterangan:

XY1 : Peningkatan hasil belajar siswa aspek pengetahuan dengan

menggunakan model tutorial berbasis komputer dalam pembelajaran berbasis

masalah.

XY2 : Peningkatan hasil belajar siswa aspek pemahaman dengan

menggunakan model tutorial berbasis komputer dalam pembelajaran berbasis

masalah.

XY3 : Peningkatan hasil belajar siswa aspek aplikasi dengan

menggunakan model tutorial berbasis komputer dalam pembelajaran berbasis

masalah.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

38

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Desain penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

Design. Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak

dapat dipilih secara random. Menurut Sugiyono (2015, hlm.

79)mengemukakan “desain ini hampir sama dengan pretest posttest control

group design, namun pada desain ini kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol tidak dipilih secara random.”

Tabel 3.4 Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Eksperimen

Kontrol

O1

O1

X

-

O2

O2

(Sugiyono, 2015, hlm. 79)

Keterangan :

O1 :Pemberian soal pretest

X : Pemberian Treatment atau perlakuan (penggunaan model tutorial

berbasis komputer dalam pembelajaran berbasis masalah).

O2 : Pemberian soal posttest

Dalam pelaksanaannya dua kelompok sampel ini diberikan pretest (O1)

terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan awal, kemudian kelompok

eksperimen diberikan treatment berupa penggunaan Model Tutorial Berbasis

Komputer dalam Pembelajaran Berbasis Masalah,sedangkan kelompok

kontrol tidak diberikan treatment. Selanjutnya dua kelompok sampel tersebut

diberikan posttest (O2) untuk mengetahui hasil akhir. Soal pretest dan

posttest merupakan soal yang sama, tes ini dilakukan untuk mengetahui

perbedaan hasil belajar. Kelompok kontrol dalam penelitian ini digunakan

sebagai pembanding, apabila hasilbelajar kelompok eksperimen pada

dasarnya mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

kelompok kontrol setelah diberikan treatment, maka keefektifan treatment

lebih meyakinkan dibandingkan apabila hanya melakukan pretest dan posttest

pada kelompok eksperimen saja.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

39

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian atau salah tafsir tentang makna

istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna

beberapa definisi operasional sebagai berikut :

1. Model Tutorial

Model tutorial merupakan model pembelajaran berbasis komputer

.secara konsep pembelajaran berbasis komputer adalah bentuk penyajian

bahan-bahan pembelajaran dan keahlian atau keterampilan dalam satuan

unit-unit kecil, sehingga mudah dipelajari dan dipahami oleh siswa. Menurut

Rusman (2012, hlm. 299) “Program tutorial pada dasarnya sama dengan

program bimbingan yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada siswa

agar dapat mencapai hasil belajar secara optimal”.

Model tutorial pada penelitian ini merupakan pembelajaran yang

digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan software berupa

program komputer yang berisi materi pelajaran dan soal-soal latihan. Materi

pelajaran dalam penelitian ini adalah mata pelajaran ilmu pengetahuan alam

mengenai manusia dan lingkungan. Penekananya terletak pada upaya yang

berkesinambungan untuk memaksimalkan aktivitas pembelajaran sabagai

interaksi kognitif antara siswa, materi pelajaran, dan komputer yang telah di

program.

2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran berbasis masalah dalam penelitian ini adalah

model pembelajaran yang dalam prosesnya lebih menekankan terhadap

masalah dimana siswa dituntut untuk memecahkan masalah tersebut. Model

pembelajaran berbasis masalah ini dilakukan oleh guru dan diterapkan dalam

pembelajaran IPA kelas VII di SMPN 9 kota Bandung dengan topik Manusia

dan Lingkungan. Pada model pembelajaran berbasis masalah terdapat lima

langkah, yaitu orientasi siwa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk

belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok,

mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

40

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan proses akhir dari kegiatan pembelajaran yang

dituangkan kedalam beberapa tujuan kompetensi. Bisa dilihat dari dokumen

hasil tes maupun dengan hasil pengamatan sikap kompetensi tertentu. Untuk

Hasil belajar yang peneliti lakukan pada penelitian ini adalah pada ranah

kognitif, aspek pengetahuan (C1), Pemahaman (C2), dan Aplikasi (C3).

Untuk melihat hasil belajar siswa pada penelitian ini menggunakan tes

objektif (tes pilihan ganda atau multiple choice)

4. Mata pelajaran IPA

Berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

sehingga IPA bukanhanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa

fakta-fakta, konsep atau prinsip-prinsip saja, akan tetapi juga merupakan

proses penemuan. Materi / tema yang akan diangkat dalam penelitian ini

adalah Manusia dan Lingkungan.

E. Instrument Penelitian

Arifin (2012, hlm. 225) mengemukakan bahwa “instrumen merupakan

komponen kunci dalam penelitian. Mutu instrumen akan menentukan mutu

data yang digunakan dalam penelitian, sedangkan data merupakan dasar

kebenaran empirik dari penemuan atau kesimpulan penelitian.”

Instrument penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mengukur variabel penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan jenis

instrument berupa tes hasil belajar. Sudjana N. (2006, hlm. 261)menjelaskan

“dalam menilai hasil belajar, khususnya di bidang kognitif, alat yang banyak

digunakan adalah tes tertulis”.Tes merupakan suatu teknik atau cara yang

digunakan untuk melaksanakan pengukuran yang di dalamnya terdapat

berbagai pertanyaan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau

dijawab oleh siswa sehingga akan terlihat hasil belajar kognitif yang di

peroleh oleh siswa.

Penelitian ini menggunakan tes objektif (tes pilihan ganda atau multiple

choice) dimana dalam tes ini siswa dituntut untuk memilih jawaban yang

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

41

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

benar diantara kemungkinan beberapa jawaban. Jawaban yang benar dalam

tes pilihan ganda disebut kunci jawaban dan jawaban yang salah dinamakan

pengecoh (distractor). Dalam membuat alternatif jawaban pada tes pilihan

ganda tidak ada aturan baku, namun banyak alternatif jawaban yang dibuat

dapat meningkatkan validitas dan reliabilitas soal.Arifin (2012, hlm.

18)mengemukakan “alternatif jawaban empat kurang baik dibandingkan

dengan yang lainya. Semakin banyak alternatif jawaban, semakin kecil

kemungkinan peserta didik menerka”.

F. Pengembangan Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas sering digunakan dalam pengukuran hasil belajar. Adapun

tujuan utama dari jenis validitas ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan, dan

perubahan-perubahan psikologis apa yang timbul pada peserta didik setelah

proses pembelajaran terjadi. Darmadi (2013, hlm. 110) :

Validitas intrumen adalah kemampuan intrumen untuk mengukur dan

menggambarkan keadaan suatu aspek sesuai dengan maksudnya untuk

apa instrumen itu di buat. Persoalan validitas instrumen berhubungan

dengan pertanyaan apakah suatu instrumen yang dibuat mampu

menggambarkan ciri-ciri, sifat-sifat atau aspek apa saja yang akan

diukur, sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Validitas dapat dicari dengan menghubungkan skor keseluruhan siswa

dalam satu item (X) dengan skor yang diperoleh semua siswa (Y) yaitu

dengan melalui teknik korelasi Pearson Product Moment dengan rumus

sebagai berikut:

rXY =N XY − X Y

N X2 − ( X)2 N Y2 − ( Y)2

(Arifin, 2012:254)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

N = jumlah sampel

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

42

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = nilai item

Y = nilai total

Menurut Arikunto (2006, hlm. 75) “koefisien korelasi selalu terdapat

antara (-1,00) sampai (+1,00)”. Koefisien negatif menunjukkan hubungan

kebalikan, sedangkan koefisien positif menunjukkan adanya kesejajaran

untuk mengadakan interpretasi besarnya korelasi sebagai berikut:

Antara 0,800 – 1,00 : validitas sangat tinggi

Antara 0,600 – 0,800 : validitas tinggi

Antara 0,400 – 0,600 : validitas cukup

Antara 0,200 – 0,400 : validitas rendah

Antara 0,00 – 0,200 : validitas sangat rendah

2. Uji Reliabilitas

Instrument dapat dikatakan reliabel apabila memiliki tingkat keajegan

dalam hasil pengukuran. Arifin (2012, hlm. 258)menjelaskan bahwa:

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen,

suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang

sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau

kesempatan yang berbeda.

Hal senada dikemukakan oleh Gronlund dalam Arifin (2012, hlm.

258)bahwa: “Ada empat faktor yang dapat memengaruhi reliabilitas, yaitu

panjang tes, sebaran skor, tingkat kesukaran dan objektivitas.”Suatu

instrument bisa dikatakan memiliki nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes

yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak

diukur. Untuk mengukur reliabilitas instrumen digunakan metode cronbach’s

alpha dengan rumus:

(Arikunto, 2006, hlm. 196)

Keterangan : r11 : Reliabilitas Intrumen : Varian Total

k : Banyaknya Soal : Jumlah varian butir

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

43

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun tolok ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas

instrument yang diperoleh adalah:

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

𝑟11≤ 0,20 Sangat rendah

0,20 ≤ 𝑟11≤ 0,40 Rendah

0,40 ≤ 𝑟11≤ 0,60 Sedang

0,70 ≤ 𝑟11≤ 0,90 Tinggi

0,90 ≤ 𝑟11<1,00 Sangat tinggi

(Arikunto, 2010, hlm. 319)

3. Uji Daya Pembeda Soal

Sampel dalam penelitian ini tidak memiliki kemampuan yang sama,

maka harus dilakukan uji daya pembeda soal. Daya pembeda menurut Arifin

(2012, hlm. 133)bahwa “Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal

untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (menguasai materi)

dengan peserta didik yang kurang pandai (kurang/tidak menguasai materi)”.

Rumus untuk menguji daya pembeda soal :

DP = XKA + XKB

Skor Maks

(Arifin, 2012, hlm. 133)

Keterangan :

DP = Daya Pembeda

XKA = rata-rata kelompok atas

XKB = rata-rata kelompok bawah

Skor Maks = skor maksimum

Langkah-langkah yang perlu ditempuh sebelum menggunakan rumus

tersebut, diantaranya :

a. Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.

b. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor

terkecil.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

44

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah. Jika jumlah peserta

didik banyak (di atas 30) dapat ditetapkan 27%.

d. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok (kelompok atas

maupun kelompok bawah).

Setelah diketahui hasil perhitungan menggunakan rumus diatas,

selanjutnya membandingkan daya pembeda soal dengan kriteria sebagai

berikut :

Tabel 3.6 Indeks Daya Pembeda

Daya Pembeda Kategori

0,00 – 0,19

0,20 – 0,29

0,30 – 0,39

0,40 – 1,00

Negatif

Kurang baik

Cukup

Baik

Sangat Baik

Soal Dibuang

(Arifin, 2012, hlm. 133)

4. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu

soal pada tingkat kemampuan tertentu yang bisa dinyatakan dengan indeks.

Arifin (2012, hlm. 133). Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang

(proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Dalam

membuat soal hendaknya soal tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar.

Langkah-langkah menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif

dapat digunakan sebagai berikut :

TK=(WL + WH)

(nL + nH )x 100%

(Arifin, 2012, hlm. 266)

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

45

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

WL : jumlah siswa yang menjawab salah dari kelompok bawah

WH jumlah siswa yang menjawab salah dari kelompok atas

nL : jumlah kelompok bawah

nH : jumlah kelompok atas

G. Teknik pengumpulan data

Terdapat dua hal utama yang memengaruhi kualitas dan hasil

penelitian, yaitu kualitas pengumpulan data dan kualitas instrument

penelitian. Instrument dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan

cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini

teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara tes hasil belajar siswa.

Tes hasil belajar siswa digunakan untuk mengukur prestasi belajar

peserta didik dalam bidang kognitif, dalam penelitian ini tes yang digunakan

hanya untuk mengukur penguasaan atau kemampuan peserta didik bidang

kognitif pada aspek pengetahuan, aspek pemahaman dan aspek aplikasi. Tes

ini diberikan pada awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan penggunaan

model tutorial berbasis komputer dalam pembelajaran berbasi masalah

kemudian di akhir setelah mendapatkan perlakuan (posttest). Tes berupa soal

objektif dalam bentuk pilihan ganda untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam pembelajaran

berbasi masalah dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar peserta

didik.

H. Analisis data

1. Analisis data pretes dan posttest

a. Memeriksa jawaban siswa

b. Menghitung nilai jawaban

c. Menghitung nilai total siswa dengan menjumlahkan nilai masing-

masing soal

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

46

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menghitung rata-rata skor (Mean)

Untuk menghitung nilai rata-rata dari nilai yang dihasilkan melalui

pretes maupun posttest menggunakan rumus :

(Sudjana, 2005, hlm. 67)

Keterangan :

𝑋 = rata-rata nilai

∑X = jumlah skor nilai siswa

n = jumlah siswa

3. Menghitung Gain

Selisih antara skor awal dan skor akhir disebut Gain. Nilai Gain dapat

ditentukan dengan rumus berikut :

G = Skor postes – skor pretes

a. Uji Normalitas

Santoso (2010, hlm. 91)mengemukakan “Kriteria pengujiannya adalah

jika nilai Sig (Signifikansi) atau nilai probabilitas < (0,05) maka distribusi

adalah tidak normal, sedangkan jika Sig (Signifikansi) atau nilai probabilitas

> (0,05) maka distribusi adalah normal.”IBM SPSS 21 (Statistical Product

and Service Solution) dengan uji normalitas Kolmogorov Smirnov merupakan

program pengolah data untuk pengujian normalitas.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui varian data dari

kedua sampel homogeny (sama) atau tidak. Pengujian homogenitas dihitung

dengan menggunakan rumus uji F sebagai berikut :

𝐹 =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

47

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono, 2013, hlm.275)

Pengujian hipotesis memiliki kriteria dimana F hitung lebih kecil dari F

table ((Fhitung< Ftabel) maka varian data dari kedua sampel dapat dinyatakan

homogeny (sama).

c. Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 273) “Pengujian hipotesis tersebut

dilakukan karena penelitian ini mengkaji tentang perbandingan hasil belajar

sebelum dan sesudah perlakuan (treatment), atau membandingkan kelompok

kontrol dengan kelompok eksperimen”. Uji hipotesis ini menggunakan uji

signifikasi perbedaan rata-rata dengan analisis data independent Sample T-

Test (uji t independen) atau dua sampel bebas. Kriteria pengambilan

kesimpulan untuk uji hipotesis dengan pengujian dua arah adalah:

Jika –ttabel<thitung<ttabel, maka H1 ditolak dan H0 diterima

Jika –thitung<ttabel<thitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima

I. Prosedur Penelitian

Prosedurdalam penelitian ini secara umum dilakukan melalui tiga tahap

yaitu perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian dan tahap akhir

pelaporan penelitian, tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan Penelitian

a. Memilih masalah penelitian dengan melakukan studi pustaka dari

beberapa literatur seperti buku referensi, jurnal, skripsi dan sebagainya.

b. Melakukan studi pendahuluan dengan berkunjung ke sekolah terkait,

analisis kondisi siswa, pemanfaatan media pembelajaran dan sarana

prasarana pembelajaran.

c. Merumuskan masalah dengan melakukan identifikasi masalah,

melakukan perumusan judul penelitian, membuat rancangan penelitian

disertai dengan konsultasi dengan dosen pembimbing.

d. Merumuskan hipotesis penelitian.

e. Memilih metodologi penelitian, metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu kuasi eksperimen dengan pendekatan

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

48

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kuantitatif dan menentukan variabel penelitian dalam penelitian ini

yaitu variabel X adalah model tutorial berbasis komputer dalam

pembelajaran berbasis masalah dan variabel Y hasil belajar kognitif

siswa .

f. Menentukan sumber data, diantaranya populasi dalam penelitian ini

adalah siswa kelas VII SMPN 9 Bandung sebanyak 359 orang, pada

penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling Nonprobability

dimana kelas control dan kelas eksperimen yang akan digunakan adalah

kelas VII-9 sebanyak 36 orang.

g. Menentukan dan menyusun instrumen yang akan digunakan dalam

penelitian, dengan berkonsultasi kepada dosen pembimbing dan dosen

ahli, instumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Menentukan kelas eskperimen dan kelas kontrol

b. Melaksanakan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

c. Menganalisis data hasil pretest .

d. Melaksanakantreatment pembelajaran pada kelompok eksperimen

berupa penggunaan Model Tutorial Berbasis Komputer dalam

Pembelajaran Berbasis Masalah, sedangkan kelompok kontrol tidak

diberikan treatment.

e. Memberikan post-test untuk pengukuran akhir

f. Menganalisis data hasil postest.

3. Tahap Akhir Penelitian

a. Mengolah data hasil pretest dan postest yang telah didapatkan.

b. Menganalisis temuan hasil penelitian.

c. Menarik kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pengolahan data.

d. Membuat laporan penelitian dalam bentuk skripsi sesuai dengan

pedoman karya tulis ilmiah.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25614/6/S_KTP_1200457_Chapter3.pdf · 34 widi aimi, 2016 pengaruh penggunaan model tutorial berbasis komputer dalam

49

Widi Aimi, 2016 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu