bab iii metode penelitian a. 1. -...

17
Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Sudjana (1992:6) populasi adalah totalitas semua nilai mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif atau kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah semua siswa dan siswi kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 6 Bandung yang berjumlah 864 siswa. 2. Sampel Dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan dana maka dalam penelitian ini penulis merasa perlu untuk mengambil sampel dari populasi yang telah ditentukan. Menurut Arikunto (2010:174) jika kita hanya akan meneliti sebagian populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sifat dari sampel sendiri harus representatif yaitu dapat mewakili populasi yang diteliti. Sudjana (1992:167) mengungkapkan bahwa pengambilan sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data atau kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan kerepresentatifannya, dapat digolongkan ke dalam sampling seadanya. Mengacu pada rumus pengmbilan sampel menurut Slovin (Nugraha Setiawan, 2007 hlm 6) dengan rumus sebagai berikut:

Upload: doanliem

Post on 25-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti

oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) ‘populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas : obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

kesimpulannya’. Sedangkan menurut Sudjana (1992:6) ‘populasi adalah totalitas

semua nilai mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif atau

kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang

lengkap dan jelas’.

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah semua siswa dan siswi

kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 6 Bandung yang berjumlah 864 siswa.

2. Sampel

Dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan dana maka dalam penelitian ini

penulis merasa perlu untuk mengambil sampel dari populasi yang telah

ditentukan. Menurut Arikunto (2010:174) jika kita hanya akan meneliti sebagian

populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sifat dari sampel

sendiri harus representatif yaitu dapat mewakili populasi yang diteliti. Sudjana

(1992:167) mengungkapkan bahwa pengambilan sebagian dari populasi

berdasarkan seadanya data atau kemudahannya mendapatkan data tanpa

perhitungan kerepresentatifannya, dapat digolongkan ke dalam sampling

seadanya.

Mengacu pada rumus pengmbilan sampel menurut Slovin (Nugraha

Setiawan, 2007 hlm 6) dengan rumus sebagai berikut:

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

33

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑛 =𝑁

𝑁. 𝑑2 + 1

Keterangan :

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

d : tingkat kesalahan

Untuk mengetahui sampel dari data populasi sebanyak 864 adalah dengan

cara sebagai berikut:

𝑛 = 864

864. (0,05)2 + 1

=864

3.16

= 273.4 dibulatkan menjadi 273 siswa

Dengan taraf kesalahan 5% siswa dan siswi kelas VIII dan IX di SMP

Negeri 6 Bandung dengan populasi 864 didapatkan sampel yaitu sebesar 273

siswa. Teknik pengambilan sampel tersebut diperoleh dengan cara cluster

sampling dengan mengambil beberapa kelas secara acak di SMP Negeri 6

Bandung yang terdiri dari 27 kelas. Kemudian peneliti mengambil masing-masing

3 kelas dari setiap tingkat secara acak, sehingga jumlah kelas yang diambil adalah

9 kelas.

B. Metode Penelitian

Penggunaan metode yang tepat dalam suatu penelitian ilmiah sangat

menentukan tercapainya tujuan pemecahan masalah dalam penelitian. Oleh karena

itu diperlukan suatu metode tertentu agar data dapat terkumpul untuk keberhasilan

penelitian. Mengenai jenis dan bentuk metode penelitian yang digunakan dalam

sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam

sebuah penelitian tersebut. Seperti diungkapkan Arikunto (2006:160) bahwa

’metode penelitian merupakan cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data

penelitian’.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

34

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penggunaan metode penelitian tergantung kepada permasalahan yang akan

dibahas, dengan kata lain harus dilihat dari efektivitasnya, efisiennya, dan

relevansinya metode penelitian tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila

selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang

diharapkan, dan suatu metode dapat dikatakan efisien apabila penggunaan waktu,

fasilitas, biaya dan tenaga dapat dilaksanakan sehemat mungkin serta dapat

mencapai hasil yang maksimal. Metode dikatakan relevan apabila waktu

penggunaan hasil pengolahan dengan tujuan yang hendak dicapai tidak terjadi

penyimpangan.

Banyak metode yang dapat dipergunakan untuk berbagai penelitian,

khususnya untuk penelitian ini penulis mempergunakan metode penelitian

deskriptif. Mengenai metode deskriptif ini Surakhmad (1993:139) berpendapat,

metode deskriptif adalah ‘suatu pemecahan masalah yang tertuju kepada masa

sekarang dan masalah-masalah aktual untuk memperoleh keterangan objek-objek

tentang segi-segi yang diteliti’.

Untuk mendukung terhadap metode deskriptif yang digunakan maka,

penulis menggunakan teknik survey. Adapun yang dimaksud dengan teknik

survey tersebut Arikunto (2006:109) menjelaskan bahwa, ’survey merupakan cara

mengumpulkan data, informasi atau keterangan tentang suatu hal’.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis mengemukakan bahwa

melalui metode deskriptif dan teknik survey ini terkumpul sejumlah data yang

berguna untuk mendapatkan suatu kesimpulan sekaligus memberikan penilaian

dalam penelitian ini. Dalam menyimpulkan pendapat tersebut di atas penulis

menjabarkan metode tersebut dengan membuat langkah-langkah penelitain

sebagai berikut:

1. Membuat kisi-kisi kuisioner

2. Membuat soal kuisioner

3. Melakukan uji coba kuisioner.

4. Mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku

siswa SMP 6 Bandung untuk merokok melalui kuisioner yang disebarkan.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

35

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Menyusun dan mengolah data.

6. Menganalisis data.

7. Menentukan kesimpulan.

C. Desain Penelitian dan Langkah-Langkah Penelitian

1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu bentuk gambaran mengenai penelitian

yang akan dilakukan di mana pemilihan desain ini harus sesuai dengan tujuan

yang diharapkan. Selain itu desain juga dimaksudkan untuk mempermudah suatu

penelitian sehingga akan membantu peneliti dalam upaya memecahkan masalah

penelitian yang telah dirumuskan. Penggunaan desain tersebut, disesuaikan

dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode

survey analitik. Penelitian dirancang dengan pendekatan cross sectional, yaitu

suatu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena

kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara

fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2005 hlm

145). Faktor risiko di sini adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya

efek (pengaruh), sedangkan faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor

risiko. Contohnya merokok adalah faktor risiko untuk terjadinya penyakit kanker

paru-paru (efek).

Dengan pendekatan cross sectional yang merupakan penelitian untuk

mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan

cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat

(Notoatmodjo, 2005 hlm 145). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi

sekali saja dan pengukuran semua subjek penelitian diamati pada waktu yang

sama.

2 Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian ini diperlukan agar dalam proses penelitian

dapat dilaksanakan lebih terstruktur dan sistematis, sehingga dalam

pelaksanaannya sesuai dengan alur yang telah ditentukan. Menurut Gay (1996)

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

36

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dikutip oleh Herdiana (2009:38) menjelaskan, bahwa ‘..umumnya langkah

penelitian diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data dan teori,

perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisis dan interpretasi data,

penarikan kesimpulan, implikasi dan saran’. Karena hal tersebut maka penulis

merasa perlu untuk membuat langkah-langkah penelitian. Adapun langkah-

langkah penelitian yang akan penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Menentukan masalah

b. Merumuskan dan mengidentifikasi masalah sebagai langkah awal penelitian

c. Menentukan tujuan penelitian

d. Memberikan batasan penelitian dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian

tidak terlalu luas

e. Merumuskan kerangka teori untuk memudahkan mencari sumber-sumber

kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian.

f. Menentukan Populasi dan Sampel

g. Pengambilan data dan menganalisis secara ilmiah

h. Pengambilan kesimpulan

i. Menyusun laporan penelitian

Apabila digambarkan maka langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan

adalah sebagai berikut :

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

37

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Langkah-Langkah Penelitian

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian atau alat ukur merupakan salah satu hal yang sangat

penting dalam pelaksanaan penelitian, karena tanpa instrument penelitian atau alat

ukur penulis tidak akan bisa mendapatkan data yang diharapkan dari suatu obyek

atau subyek yang akan diteliti. Sugiyono (2009:148) mengungkapkan bahwa

”...alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian”.

Sedangkan menurut Arikunto (2010:192), “instrumen adalah alat pada waktu

peneliti menggunakan metode”. Jadi ketika seorang peneliti ingin mendapatkan

Merumuskan Masalah

Menentukan Tujuan Penelitian

Menentukan Batasan Penelitian

Populasi Sampel

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis Data

Menentukan Masalah

Kuisioner

Pengambilan Kesimpulan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

38

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

data yang diperlukan dari obyek atau subyek yang akan diteliti maka diperlukan

instrumen penelitian.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian berupa

angket atau kuesioner sebagai instrument penelitian atau alat ukur dalam

memperoleh data. Penulis menggunakan instrument penelitian kuesioner atau

angket karena didasari oleh pengertian kuesioner atau angket itu sendiri yang

dikemukakan oleh Arikunto (2010:194) yang mengungkapkan bahwa “kuesioner

atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang ia ketahui”. Disini penulis menggunakan kuesioner atau angket

tertutup. Yang dimaksud dengan kuesioner atau angket tertutup yaitu pertanyaan

yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

Idikator-indikator yang telah dirumuskan dalam bentuk kisi-kisi tersebut

selanjutnya dijadikan menjadi butir-butir pernyataan atau soal angket tersebut.

Sedangkan penilaian dari alternaitif jawaban yang tersedia, penulis menggunakan

skala Guttman untuk angket pemahaman peraturan permainan, mengenai hal ini

Sugiyono (2012:139) mengatakan:

Skala Guttman digunakan dalam penelitian bila peneliti ingin

mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang di

tanyakan. Skala dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaiu “ya-

tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “ positif-negatif” dan lain-

lain

Untuk secara teknisnya nanti angket disebarkan kepada siswa yang telah

ditentukan sebagai sampel (responden), angket tersebut berisi pernyataan-

pernyataan mengenai kepercayaan diri siswa. Siswa hanya diminta untuk

memberikan tanda checklist () pada kolom yang telah tersedia yaitu kolom Ya

dan Tidak

Terdapat skor di masing-masing alternatif jawaban pada angket, yaitu dari

skor satu dan nol. Terdapat pernyataan positif dan negatif dalam angket tersebut.

Untuk skor pada pernyataan positif adalah jika responden menjawab benar maka

pemberian skor 1 dan apabila salah diberi skor 0.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

39

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Butir-butir soal atau pernyataan yang diberikan penulis kepada responden

berjumlah 48 butir soal atau pernyataan untuk tes faktor-faktor yang

melatarbelakangi siswa merokok. Butir soal atau pernyataan-pernyataan tersebut

tidak terlepas dari inti permasalahan yang ingin dipecahakan, yaitu faktor-faktor

yang melatarbelakangi siswa merokok.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini mencangkup prilaku merokok dan

faktor-faktor yang melatarbelakangi prilaku merokok yaitu sikap, psikososial, dan

informasi.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi Perilaku Merokok pada

Siswa SMP Negeri 6 Bandung.

No Variabel

Penelitian

Definisi

Operasional

Cara

Ukur

Alat

Ukur Hasil Ukur Skala

1

Perilaku

merokok/tidak

merokok pada

siswa SMP

Negeri 6

Bandung

Perokok mempunyai kriteria

khusus, Dina Octrafida M.

(2010) menuliskan kriteria

perokok mengacu pada

definisi WHO dan Depkes

(2008). Kriteria tersebut

adalah individu yang

merokok setiap hari untuk

jangka waktu minimal 6

bulan selama hidupnya dan

masih merokok saat survey

dilakukan. Secara tidak

langsung bukan perokok

adalah mereka yang tidak

merokok atau merokok

setiap hari tetapi kurang dari

6 bulan.

Kebiasaan merokok pada

siswa di lingkungan terbuka

atau tertutup.

Survey Kuesioner Ya

Tidak

Ordinal

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

40

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 Psikososial Aspek yang mencakup

perubahan-perubahan yang

terjadi dalam kehidupan.

Membagikan kuisioner

dengan kriteria.

Survey Kuesioner Ya

Tidak

Ordinal

3 Sikap Prilaku individu dalam

menanggapi rangsangan.

Membagikan kuisioner

dengan criteria

Survey Kuesioner Ya

Tidak

Ordinal

4 Informasi Keterangan, pemberitahuan

atau berita yang bersifat

menambah pengetahuan.

Membagikan kuisioner

dengan criteria

Survey Kuesioner Ya

Tidak

Ordinal

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu uji coba terhadap instrumen

untuk menguji validitas dan realibilitas instrumen yang telah dibuat. Setelah uji

coba kemudian dilakukan revisi sesuai dengan kesalahan/kekurangan. Untuk

memperoleh kesahihan dan keterandalan dari tiap butir soal, uji validitas

instrumen yang digunakan adalah uji validitas internal butir dengan

mengkorelasikan antar skor tiap butir soal yang didapat dengan skor total

responen, sedangkan untuk uji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan teknik

belah dua dengan rumus korelasi Product Moment dan Spearman Brown.

1. Pengujian Validitas Instrumen

Berikut langkah-langkah pengolahan data untuk menentukan validitas

angket adalah:

a. Memeberikan skor pada masing-masing pertanyaan

b. Menjumlahkan seluruh skor yang merupakan skor tiap responden uji coba

c. Mencari nilai rata-rata (�̅�) dari komponen pertanyaan dengan rumus

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

41

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai berikut:

�̅� = ∑𝑥

𝑛

Keterangan :

�̅� = Skor rata-rata yang dicari

∑𝑥 = Jumlah skor

𝑛 = Jumlah sampel

d. Mengkorelasikan antara skor butir-butir pertanyaan yang bernomor ganjil

dengan butir-butir pertanyaan yang bernomor genap dengan menggunakan

rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − (∑𝑥)(∑𝑦)

√{𝑁∑𝑥2 − (∑𝑥)2} . {𝑁∑𝑦2 − (∑𝑦)2}

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 : koefisien korelasi

xy : jumlah perkalian antara skor x dan skor y

𝑥2 : jumlah skor x yang dikuadratkan

𝑦2 : jumlah skor y yang dikuadratkan

Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa korelasi 48 (empat puluh delapan)

butir instrumen dengan skor total ditunjukan pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen

Tentang Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Siswa merokok

No item r hitung t hitung t tabel Ket

1 0.7701 8.362 2.011 Valid

2 0.6558 6.019 2.011 Valid

3 0.5561 4.635 2.011 Valid

4 0.549 4.55 2.011 Valid

5 0.6151 5.405 2.011 Valid

6 0.7892 8.904 2.011 Valid

7 0.39 2.935 2.011 Valid

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

42

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8 0.4754 3.744 2.011 Valid

No item r hitung t hitung t tabel Ket

9 -0.1469 -1.029 2.011 Tidak Valid

10 0.3335 2.45 2.011 Valid

11 0.7088 6.962 2.011 Valid

12 0.2887 2.089 2.011 Valid

13 0.7534 7.937 2.011 Valid

14 0.0099 0.069 2.011 Tidak Valid

15 0.6242 5.535 2.011 Valid

16 0.7408 7.64 2.011 Valid

17 0.8703 12.244 2.011 Valid

18 -0.2493 -1.784 2.011 Tidak Valid

19 0.2522 1.806 2.011 Tidak Valid

20 0.5475 4.534 2.011 Valid

21 0.5818 4.956 2.011 Valid

22 -0.1003 -0.698 2.011 Tidak Valid

23 0.5629 4.719 2.011 Valid

24 0.8143 9.719 2.011 Valid

25 0.499 3.994 2.011 Valid

26 0.623 5.513 2.011 Valid

27 0.235 1.676 2.011 Tidak Valid

28 0.029 0.203 2.011 Tidak Valid

29 -0.19 -1.339 2.011 Tidak Valid

30 0.07 0.489 2.011 Tidak Valid

31 0.465 3.642 2.011 Valid

32 0.464 3.629 2.011 Valid

33 -0.099 -0.686 2.011 Tidak Valid

34 0.383 2.871 2.011 Valid

35 -0.224 -1.596 2.011 Tidak Valid

36 0.451 3.498 2.011 Valid

37 0.885 13.198 2.011 Valid

38 0.244 1.745 2.011 Tidak Valid

39 0.656 6.017 2.011 Valid

40 -0.347 -2.567 2.011 Tidak Valid

41 0.419 3.193 2.011 Valid

42 0.124 0.868 2.011 Tidak Valid

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

43

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43 0.659 6.074 2.011 Valid

No item r hitung t hitung t tabel Ket

44 -0.552 -4.583 2.011 Tidak Valid

45 0.656 6.017 2.011 Valid

46 0.303 2.205 2.011 Valid

47 0.654 5.988 2.011 Valid

48 -0.452 -3.508 2.011 Tidak Valid

Berdasarkan tabel di atas, dari jumlah angket yang diambil untuk

penelitian nantinya sebanyak 32 soal, sedangkan angket yang dibuang sebanyak

16 soal.

Selanjutnya membandingkan nilai t hitung yang telah dicari dengan t table

dengan taraf signifikansi 𝛼 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% dengan derajat

kesahihan (dk = n-2), yaitu 50 - 2 = 48, maka nilai t tabel adalah 2,011.

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan cara ekstrnal

maupun internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan cara test-retest,

equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan secara internal pengujian dapat

dilakukan dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen

dengan teknik tertentu. Menurut Sugyono (2011 hlm 185) menjelaskan bahwa :

Pengujian reliabilitas dengan internalconsistency dilakukan dengan cara

mencobakan dengan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh

dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan

untuk memprediksi reliabilitas instrumen.

Berdasarkan penjelasan di atas maka pengujian reliabilitas pada penelitian

ini dilakukan dengan internal consistency, reliabitias instrumen dapat diuji

melalui cara menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen

menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half), dengan rumus

sebagai berikut:

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

44

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑟𝑖𝑖 = 2.𝑟𝑥𝑦

1+ 𝑟𝑥𝑦

Keterangan :

𝑟𝑖𝑖 : Koefisien yang dicari

2. 𝑟𝑥𝑦 : Dua kali koefisien korelasi

1 + 𝑟𝑥𝑦: Satu tambah koefisein korelasi

Peneliti memilih pengujian reliabilitas secara internal dengan

menggunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half) dengan rumus

tersebut seperti yang tertera diatas karena pengujian ini dilakukan dengan cara

mengujikan instrumen sekali saja kemudian dianalisis dengan membelah dua

bagian. Artinya membagi kelompok pernyataan yang bernomor ganjil dan genap

untuk instrumen pengetahauan tentang bahaya rokok. Lalu jumlah dari masing-

masing kelompok tersebut dikorelasikan kembali dengan menggunakan rumus

korelasi product moment, sehingga diperoleh koefisien korelasi dan dimasukan

kedalam rumus Spearman Brown.

Berdasarkan skor data ganjil dan genap tersebut selanjutnya skor total

ganjil dan genap tersebut dikorelasikan. Setelah dihitung untuk instrumen tentang

faktor-faktor yang melatarbelakangi perilaku siswa merokok didapat koefisien

korelasi 0,80. Koefisien korelasi ini selanjutnya dimasukan ke dalam rumus

Spearman Browen. Jadi setelah dihitung reliabilitas faktor-faktor yang

melatarbelakangi siswa merokok adalah 0,88. Berdasarkan uji coba instrumen

dinyatakan sudah valid dan realibel, maka instrumen ini dapat digunakan untuk

pengukuran dalam rangka pengumpulan data.

G. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :

1. Data primer

Data primer diperoleh langsung dari hasil angket yang di berikan pada responden.

2. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari instansi terkait berupa data jumlah siswa-siswi SMP

Negeri 6 Bandung.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

45

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Mencari Korelasi

Melakukan penghitungan korelasi sederhana untuk mencari ada tidaknya

hubungan dan seberapa kuat hubungan antara faktor-faktor yang melatarbelakangi

perilaku siswa merokok yaitu sikap, psikososial, informasi dengan perilaku

merokok siswa.

Langkah-langkah mencari korelasi diantaranya :

1. Mencari koefisien korelasi, rumus yang digunakan yaitu rumus korelasi

Product Moment oleh Pearson (dalam Arikunto, 2009) dengan

menggunakan angka kasar, yaitu sebagai berikut :

Keterangan rumus :

𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi

𝑛 : Jumlah responden

∑𝑋𝑌 : Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y

∑𝑋2 : Jumlah skor X dikuadratkan

∑𝑌2 : Jumlah skor Y dikuadratkan

2. Setelah diketahui nilai koefisiennya, kemudian dicari interpretasi terhadap

koefisien korelasi yang diperoleh, atau nilai r. Nilai koefisien korelasi

dikonsultasikan pada pedoman interpretasi koefisien korelasi (Arikunto,

2010) seperti tabel berikut :

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000

0,60 - 0,80

0,40 - 0,60

0,20 - 0,40

0,00 - 0,20

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

2222

yynxxn

yxxynrxy

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

46

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang

ditemukan dari pengujian sampel itu berlaku untuk seluruh populasi, maka

perlu diuji signifikansinya dengan menggunakan rumus signifikansi

korelasi product moment (Sugiyono, 2011), yaitu sebagai berikut :

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟 √𝑛 − 2

√1 − 𝑟2

Keterangan rumus :

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 : Nilai t

r : Nilai koefisien korelasi

n : Jumlah responden

𝑟2 : Koefisien korelasi dikuadratkan

4. Harga t hitung yang telah didapat selanjutnya dibandingkan dengan harga

t-tabel. Dengan taraf kesalahan 5%, uji 2 pihak dan dk= n-2.

5. Analisis dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi,

dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Dengan rumus

sebagai berikut :

Kd = 𝑟2 X 100%

Keterangan rumus :

Kd : Koefisien determinasi

𝑟2 : Koefisien korelasi dikuadratkan

100% : Persentase

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

pengetahuan tentang bahaya rokok terhadap variabel perilaku merokok siswa.

I. Prosedur Pengolahan Data

Setelah melakukan uji coba, penulis melaksanakan pengumpulan data dan

selanjutnya melakukan pengolahan data dengan cara-cara sebagai berikut :

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

47

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan baku

a. Mencari nilai rata-rata (

X ) dari setiap kelompok data dengan rumus:

n

xX

Keterangan :

X = Skor rata-rata yang dicari

X = Skor

= “sigma” berarti jumlah

n = Jumlah sampel

b. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan

menggunakan rumus :

S = 1

2

n

XX

Keterangan :

S = Simpangan baku

X = skor

X = Nilai rata-rata

n = Jumlah sampel

2. Menghitung Presentase Gambaran Alternatif Jawaban

Menghitung persentase gambaran alternatif jawaban dengan

menggunakan rumus :

P = ∑𝑋₁

∑𝑋𝑛𝑥100%

Keterangan :

P = presentase

∑𝑋₁ = jumlah skor actual atau pengamatan

∑𝑋𝑛 = jumlah skor ideal atau pengharapan

100% = bilangan tetap

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/18267/5/S_PJKR_0806099_Chapter3.pdf · kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

48

Risan Pristio, 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PERILAKU MEROKOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan

untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini

memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:246), dengan

menafsirkan kriteria penilaian presentase sebagai berikut :

Tabel 3.4

Kriteria Frekuensi Presentase

Rentang nilai Kriteria

76-100% Baik

56-75% Cukup

40-55% Kurang Baik

<40% Tidak Baik