bab iii metode penelitian a. 1. -...

20
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Batik 1 Surakarta di Jalan Slamet Riyadi Kleco, Pajang, Laweyan Surakarta. Pada peserta didik kelas X Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor bidang keahlian Administrasi Perkantoran SMK Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Adapun alasan yang mendasari pelaksanaan penelitian di sekolah ini adalah: a. Adanya permasalahan yang terkait dengan kompetensi pedagogik guru dan kemandirian belajar di sekolah SMK Batik 1 Surakarta. b. Sekolah SMK Batik 1 Surakarta memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian serta bersedia memberikan data yang diperlukan. 2. Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan waktu 6 bulan, yang dimulai dari bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Juni 2016. Adapun perincian jadwal sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal penelitian No Kegiatan Penelitian Jan Feb Mar Apr Mei Juni 1 Menyusun Proposal 2 Mengurus Ijin Penelitian 3 Pengumpulan Data 4 Analisis Data 5 Penyusunan Laporan 6 Pelaksanaan Ujian Skripsi dan Revisi B. Rancangan/Desain Penelitian Sasaran dalam kegiatan penelitian dapat dicapai apabila penelitian menggunakan metode yang tepat. Menurut Neuman (Martono, 2011: 20)

Upload: duonghanh

Post on 27-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Batik 1 Surakarta di Jalan Slamet

Riyadi Kleco, Pajang, Laweyan Surakarta. Pada peserta didik kelas X Mata

Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor bidang keahlian Administrasi

Perkantoran SMK Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Adapun alasan

yang mendasari pelaksanaan penelitian di sekolah ini adalah:

a. Adanya permasalahan yang terkait dengan kompetensi pedagogik guru

dan kemandirian belajar di sekolah SMK Batik 1 Surakarta.

b. Sekolah SMK Batik 1 Surakarta memberikan ijin kepada peneliti untuk

mengadakan penelitian serta bersedia memberikan data yang diperlukan.

2. Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan waktu 6 bulan, yang

dimulai dari bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Juni 2016. Adapun

perincian jadwal sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal penelitian

No Kegiatan Penelitian Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1 Menyusun Proposal

2 Mengurus Ijin Penelitian

3 Pengumpulan Data

4 Analisis Data

5 Penyusunan Laporan

6 Pelaksanaan Ujian Skripsi dan

Revisi

B. Rancangan/Desain Penelitian

Sasaran dalam kegiatan penelitian dapat dicapai apabila penelitian

menggunakan metode yang tepat. Menurut Neuman (Martono, 2011: 20)

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

29

mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian ini dilakukan dengan

mengumpulkan data yang berupa angka. Data yang berupa angka tersebut

kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik

angka-angka tersebut. Penelitian kuantitatif memiliki empat varian yaitu:

1. Penelitian survei yaitu penelitian survei yaitu tipe penelitian dengan

menggunakan kuesioner atau angket sebagai sumber data umum. Dalam

penelitian survei, responden diminta untuk memberikan jawaban singkat yang

sudah tertulis di dalam kuesioner atau angket untuk kemudian jawaban dari

seluruh responden tersebut diolah menggunakan teknik analisis kuantitatif

tertentu.

2. Penelitian isi (content analysis) merupakan tipe penelitian yang memanfaatkan

informasi atau isi yang tertulis sebagai simbol-simbol material.

3. Analisis data sekunder (existing statistic), hampir sama dengan analisis isi

namun analisis data sekunder memanfaatkan data yang sudah tersedia di

lembaga pemerintahan atau yang lain.

4. Eksperimen, penelitian ini diadopsi dari metode penelitian ilmu eksakta (ilmu

alam) atau biasa disebut penelitian percobaan.

Berdasarkan uraian varian tersebut, penelitian ini temasuk varian penelitian

survei. Hal ini sesuai dengan yang penelitan ini lakukan yaitu dengan menggunakan

kuesioner atau angket yang diisi kepada responden sebagai sumber data untuk

kemudian diolah dengan teknik analisis kuantitatif tertentu.

Sedangkan menurut Purwanto, “Penelitian kuantitatif memandang bahwa

gejala sosial berupa perilaku manusia, sebagaimana juga dalam penelitian alam,

bersifat objektif, terukur, dan dapat diramalkan karena gejala sosial juga terikat

hukum alam dimana respons perilaku objek merupakan pengaruh dari stimulasi

yang datang kepadanya” (2008: 16).

Purwanto (2008: 164) membagi ragam penelitian kuantitatif ke dalam

beberapa golongan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Ragam penelitian kuantitatif (Purwanto, 2008: 165)

Dasar Penggolongan Ragam Peneltian

Sifat 1. Penelitian dasar

2. Penelitian terapan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

30

Tempat kajian 1. Penelitian laboratorium

2. Penelitian lapangan

3. Penelitian literatur

4. Penelitian historis

Tujuan 1. Penelitian pengembangan

2. Penelitian evaluasi

3. Penelitian kebijakan

4. Penelitian tindakan

5. Penelitian perkembangan

6. Penelitian survei

7. Penelitian kasus

Analisis 1. Penelitian deskriptif

2. Penelitian korelasional

3. Penelitian komparasional

Kehadiran variabel 1. Penelitian eksperimen

2. Penelitian noneksperimen

Dari uraian di atas, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sebagai

berikut :

1. Berdasarkan sifat, penelitian ini termasuk metode penelitian terapan. Penelitian

terapan yang dimaksudkan untuk menyediakan informasi bagi pemakai. Pada

penelitian ini, peneliti tidak untuk mengembangkan ilmu tapi hanya

menyediakan informasi terutama untuk guru dan peserta didik.

2. Berdasarkan tempat kajian, penelitian ini termasuk metode penelitian lapangan.

Penelitian lapangan adalah penelitian yang menggunakan kehidupan nyata

sebagai tempat kajian. Pada penelitian ini, tempat kajian penelitian yang

digunakan adalah kelas X bidang keahlian Administrasi Perkantoran di SMK

Batik 1 Surakarta.

3. Berdasarkan tujuan, penelitian ini termasuk metode penelitian survei.

Singarimbun dan Effendi (Purwanto, 2008: 174) berpendapat, “Penelitian

kadang hanya melibatkan pengumpulan dan analisis data atas sampel.

Penelitian ini dikenal sebagai penelitian survei. Penelitian survei adalah

penelitian yang hanya dilakukan atas sampel.

4. Berdasarkan analisis, penelitian ini termasuk metode penelitian korelasi.

Penelitian korelasi adalah penelitian yang melibatkan hubungan satu atau lebih

variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Hubungan variabel-variabel itu

terikat pada satu kelompok.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

31

5. Berdasarkan kehadiran variabel, penelitian ini termasuk metode penelitian

noneksperimen. Penelitian noneksperimen atau penelitian setelah terjadi fakta

(ex post facto) adalah penelitian dimana variabel yang hendak diteliti (variabel

terikat) telah ada pada saat penelitian dilakukan. Peneliti tidak memanipulasi

keadaan karena faktanya telah terjadi. Data dikumpulkan setelah semua

kejadian yang dipersoalkan sudah lewat untuk menjelaskan akibat pada saat ini.

Menurut Suryabrata (Purwanto, 2008: 181), “Peneliti mengambil satu atau lebih

akibat dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk

mencari sebab-sebab, saling hubungan dan makna.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, rancangan variabel-variabel yang diteliti

dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Variabel Bebas (independen)

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kompetensi

Pedagogik Guru (𝑋1) dan Kemandirian Belajar (𝑋2) dengan jenis data interval.

2. Variabel Terikat (dependen)

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hasil belajar (Y).

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan suatu kelompok individu yang diselidiki tentang

aspek-aspek yang ada dalam kelompok itu. Menurut Arikunto, “Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen

yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian

populasi” (2010: 173). Sedangkan menurut Bungin (Siregar, 2013: 30),

“Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian

yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai,

peristiwa, sikap hidup dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat menjadi

sumber data penelitian”.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

peserta didik kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Batik 1 Surakarta

yang berjumlah 120 orang.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

32

Adapun perincian jumlah populasi sebagai berikut:

Tabel 3.3 Perincian jumlah populasi

Kelas Jumlah Peserta Didik

X AP 1 39 orang

X AP 2 41 orang

X AP 3 40 orang

Jumlah 120 orang

2. Sampel Penelitian

Berkaitan dengan sampel, Menurut Arikunto, “Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang akan diteliti” (2010: 174). Sedangkan menurut

Siregar, “Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya

sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat

serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi” (2013: 30).

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah

sebagian dari populasi yang diambil untuk mewakili dari populasi yang diamati.

Pengambilan sampel menggunakan Rumus Slovin dengan tigkat kesalahan 5%

yaitu sebanyak 92 peserta didik sebagai berikut:

n=𝑁

1+(𝑁𝑒2)

(Sinambela, 2014: 98)

keterangan:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = persentasi kelonggaran ketelitian karena kesalahan penetapan sampel

Berdasarkan perhitungan presentase dan penetapan sampel, dapat

ditentukan sampel sebagai berikut:

n=120

1+(120 𝑥 5%2) =

120

1+0,3=

120

1,3 = 92,3 = 92 peserta didik.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

33

D. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel

yang benar-benar dapat mewakili dan dapat menggambarkan keadaan populasi

yang sebenarnya. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel

(Sugiyono, 2010: 118). Sedangkan menurut Iskandar (2013: 70) “Teknik sampling

merupakan penelitian yang tidak meneliti seluruh subjek yang ada dalam populasi,

melainkan hanya sebagaian saja yang diperlukan oleh peneliti dalam penelitian

yang disebut sampel”.

Pada penelitian ini, populasi sejumlah 120 peserta didik dan sampel 92

peserta didik. Karena jumlah masing-masing kelas berbeda, maka jumlah sampel

yang diambil sesuai dengan porposi ukuran masing-masing kelas. Oleh karena itu,

penelitian ini menggunakan teknik Proporsional random sampling dengan cara

undian. Proporsional random sampling yaitu teknik pengambilan proporsi untuk

memperoleh sampel yang representative, pengambilan subyek dari setiap strata atau

wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dalam masing-masing wilayah

(Arikunto, 2006: 127). Adapun perincian jumlah sampel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Perincian jumlah sampel

Kelas Jumlah Peserta Didik

X AP 1 39𝑥92

120 = 29,9 = 30 peserta didik

X AP 2 41𝑥92

120 = 31,43= 31 peserta didik

X AP 3 40𝑥92

120 = 30,66= 31 peserta didik

JUMLAH 92 peserta didik

E. Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian untuk memecahkan masalah yang diinginkan maka

diperlukan adanya data yang kemudian diolah sehingga hasilnya merupakan

jawaban atas hipotesis yang ada. Sedangkan untuk memperoleh data tersebut

diperlukan teknik pengumpulan data agar dapat diperoleh data yang benar-benar

dapat dipercaya.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

34

Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah angket atau kuesioner untuk memperoleh data mengenai persepsi peserta

didik tentang kompetensi pedagogik guru dan kemandirian belajar peserta didik.

Selain itu juga menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data mengenai

hasil belajar. Untuk lebih jelasnya instrumen tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Angket atau Kuesioner

a. Pengertian Angket/Kuesioner

Kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis,

sistematis tentang konsep yang menerangkan tentang variabel-variabel yang

diteliti (Iskandar, 2013: 78). Sedangkan Sugiyono mengemukakan bahwa

kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (2010: 199).

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner adalah

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab mengenai variabel-variabel yang diteliti.

b. Macam-macam Angket

1) Dipandang dari cara menjawab:

a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden

untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

b) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih.

2) Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:

a) Kuesioner langsung, responden menjawab tentang dirinya.

b) Kuesioner tidak langsung, jika responden menjawab tentang orang

lain.

3) Dipandang dari bentuknya:

a) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup.

b) Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

35

c) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan

tanda check (√) pada kolom yang sesuai.

d) Rating-scale, sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang

menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju

sampai ke sangat tidak setuju.

Setelah mengetahui berbagai macam angket atau kuesioner maka

dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen angket jenis angket

tertutup. Dengan angket ini maka para responden tinggal memilih jawaban

yang disediakan sesuai dengan pendapat responden.

c. Keuntungan dan Kelemahan Kuesioner

Keuntungan Kuesioner sebagai berikut:

1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti

2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden

3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing

dan menurut waktu senggang responden.

4) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-

malu menjawab.

5) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi

pertanyaan yang benar-benar sama.

Kelemahan Kuesioner sebagai berikut:

1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan

yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk diberikan

kembali kepadanya.

2) Sering sukar dicari validitasnya.

3) Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja

memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.

4) Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. Angket yang

dikirim lewat pos angka pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar

20%.

5) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang

ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

36

d. Prosedur Penyusunan Kuesioner atau Angket

Menurut Arikunto (2010: 268), prosedur penyusunan kuesioner

adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesiner.

2) Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.

3) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik

dan tunggal.

4) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk

menentukan teknik analisisnya.

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam menyusun angket

sebagai berikut:

1) Menetapkan tujuan dalam pembuatan angket

Tujuan menjelaskan maksud dibuatnya angket. Adapun tujuan

pembuatan angket dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data

mengenai kompetensi pedagogik guru dan kemandirian belajar.

2) Mengidentifikasikan variabel-variabel yang akan diteliti

Dalam hal ini untuk memperjelas pertanyaan-pertanyaan dalam

instrumen. Dimulai dari menjabarkan variabel menjadi dimensi-

dimensi, kemudian mencari indikator setiap dimensi, mendiskripsikan

kisi-kisi instrumen, merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan

instrumen, kemudian menuliskan petunjuk pengisian instrumen.

Pedoman penelitian jawaban masing-masing pertanyaan yang

diajukan kepada responden menggunakan skala Likert. Menurut

Iskandar (2013: 83) “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena atau gejala sosial yang terjadi”.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

37

Pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab oleh responden

berbentuk skala Likert yang mempunyai gradasi dari sangat positif dan

sangat negatif yang diungkapkan melalui kata-kata sebagai berikut:

Tabel 3.4 Skala Likert

Pernyataan Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 5

Setuju (S) 4 4

Tidak Pasti (TP) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 1

Berdasarkan penjelasan diatas maka penelitian ini menggunakan

skala Likert untuk pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab oleh

responden dengan alternatif jawaban ragu-ragu atau tidak pasti

dihilangkan karena kecenderungan responden untuk memilih alternatif

jawaban tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006: 241)

yang menyatakan bahwa:

Jika pembaca berpendapat ada kelemahan lima alternatif, karena

responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena

dirasa paling aman dan paling gampang karena hampir tidak

berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang

disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Alternatif

“Sangat Setuju” atau “Setuju” ada disisi atau kubu awal (atau akhir)

sedang dua pilihan lain, yaitu “Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak

Setuju” disisi atau kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapat kita

pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada pada

sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian

pula dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju”, yang pada dasarnya

adalah juga “Tidak Setuju”.

Untuk menentukan bobot penilaian, peneliti menggunakan

modifikasi skala Likert yaitu menghilangkan ragu-ragu/tidak pasti.

Jawaban angket dengan skala empat digunakan patokan sebagai berikut:

Tabel 3.5 Skala Likert yang Dimodifikasi

Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju Nilai = 4 Nilai = 1

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

38

Setuju Nilai = 3 Nilai = 2

Tidak Setuju Nilai = 2 Nilai = 3

Sangat Tidak Setuju Nilai = 1 Nilai = 4

3) Uji coba angket

Angket yang telah disusun di uji cobakan untuk mengetahui

sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian atau belum. Selain

itu uji coba angket digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas

angket tersebut. Uji coba angket pada penelitian ini dilakukan di SMK

Batik 1 Surakarta sejumlah 15 peserta didik. Masing-masing kelas ada

5 peserta didik yang mewakili diluar sampel penelitian.

4) Revisi angket

Kegiatan memperbaiki instrumen angket yang tidak memenuhi

syarat validitas dan reliabilitas, dengan cara menghilangkan item

instrumen yang tidak valid.

5) Memperbanyak angket

Angket diperbanyak sesuai dengan jumlah responden kemudian

disebarkan kepada responden dan dihimpun kembali untuk dianalisis

hasilnya

Menurut Uma Sekaran dikutip oleh Sugiyono (2010: 200-203), ada

beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data,

yaitu prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik antara lain sebagai

berikut:

1. Prinsip penulisan kuesioner menyangkut beberapa faktor antara lain:

a) Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk

mengukur, maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.

b) Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan

responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-

istilah bahasa inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa

inggris.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

39

c) Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup.Pertanyaan

tidak mendua artinya pertanyaan tidak mengandung dua arti yang akan

menyulitkan responden.

d) Pertanyaan tidak mendua, dalam angket jangan mendua sehingga

menyulitkan responden untuk memberikan jawaban.

e) Tidak menanyakan yang sudah lupa atau tidak menanyakan pertanyaan

yang menyebabkan responden berpikir keras.

f) Pertanyaan tidak menggiring responden.

g) Pertanyaan tidak boleh terlalu panjang atau terlalu banyak. Kalau terlalu

panjang atau banyak, akan menyebbkan responden merasa jenuh untuk

mengisinya.

h) Urutan pertanyaan dimulai dari yang umum sampai ke spesifik, atau dari

yang mudah menuju ke yang sulit, atau di acak.

2. Prinsip pengukuran memuat seperangkat uji coba instrument. Artinya,

sebelum menyebarkan kuesioner, perlu dilakukan beberapa percobaan

sehingga selain diketahui validitas dan reliabilitasnya, juga akan diperoleh

estimasi waktu pengerjaan, tingkat kesulitan dan berbagai hal lainnya.

3. Penampilan fisik merupakan salah satu daya tarik dan keseriusan responden

dalam mengisi kuesioner. Namun tentu saja, kuesioner yang bagus terkesan

resmi dan memerlukan biaya uang lebih besar dibanding kuesioner yang di

cetak di atas kertas seadanya.

Prinsip pengukuran dalam penelitian ini ialah instrumen kuesioner yang

akan digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dapat menggunakan data

yang valid dan reliable. Untuk mengetahui apakah data tersebut valid dan

reliable, maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas sebelum

dibagikan ke responden. Pertanyaan yang ada dalam kuesioner harus disusun

dalam skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur

variabel yang diteliti. Selain itu, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket

harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden (dengan

memperhatikan jenjang responden).

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

40

2. Dokumentasi

Menurut Arikunto, “Metode dokumentasi adalah peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Jadi pada metode

dokumentasi perolehan data berasal dari benda-benda tertulis” (2010: 201).

Metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan:

a. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang

akan dicari datanya.

b. Check list adalah daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya.

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen

tentang daftar nama dan daftar nilai peserta didik kelas X AP 1, X AP 2, dan X

AP 3 Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor Bidang Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

F. Validasi Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010:211) “Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan. Validitas merupakan instrumen yang dicapai apabila data yang

dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang

mengenai variabel penelitian yang dimaksud. Adapun teknik yang digunakan

untuk mengukur validitas dalam penelitian ini dengan rumus korelasi product

moment dari Pearson sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 =

𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋2)}{𝑁 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌2)}

(Arikunto:2010: 213)

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi antara x dan y

N : Jumlah subjek atau responden

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

41

X : Score rata-rata dari X

Y : Scare rata-rata dari Y

∑XY : Jumlah penelitian X dan Y

∑𝑋2 : Jumlah kuadrat dari X

∑𝑌2 : Jumlah kuadrat dari Y

Harga 𝑟𝑥𝑦 menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang

diorelasikan. Koefisien korelasi dibandingkan dengan tabel harga kritis product

moment dengan taraf signifikan 5%. Apabila harga 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka item

valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur. Apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka item

tidak valid dan item tersebut tidak dapat dipakai sebagai alat ukur.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010: 221) menyatakan bahwa “Reliabilitas adalah

suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Sedangkan menurut

Iskandar (2013: 97) “Reliabilitas adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang

sama”.

Dari pengertian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa angket

dapat dikatakan reliabilitas apabila adanya unsur keajegan dan cukup dapat

dipercaya untuk mengukur objek yang sama dan menghasilkan data yang

sama. Untuk mengukur reliabilitas dari angket menggunakan Rumus

Cronbach’s Alpha sebagai berikut:

𝑟11 =( 𝑘

𝑘−1) (1-

∑𝜎𝑏2

𝜎2𝑡)

(Arikunto:2010: 239)

Keterangan:

𝑟11 : Reliabilitas instrumen

𝑘 : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑𝜎𝑏2 : jumlah varians butir

𝜎2𝑡 : jumlah total

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

42

Harga r dibandingkan dengan tabel product moment dengan taraf

signifikan 5%. Apabila harga 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka item tersebut dapat

dikatakan reliabel.

G. Analisis Data

Setelah data terkumpul kemudian di analisis dalam rangka menguji

hipotesis dan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. Adapun teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data regresi ganda.

Menurut Arikunto (2010: 338) “Regresi ganda (multiple regression) adalah suatu

perluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu variabel bebas untuk

mengadakan prediksi terhadap variabel terikat”.

Penggunaan teknik analisis ganda ini sesuai dengan penelitian ini, karena

dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas berhubungan

dengan variabel terikat. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Kompetensi Pedagogik Guru (𝑋1) dan Kemandirian Belajar (𝑋2) sebagai

variabel bebas atau predikator.

2. Hasil belajar (𝑌1) sebagai variabel terikat atau kriterium.

Peneliti menggunakan jasa komputer dengan program SPSS 22.0 untuk

menganalisis hasil penelitian. Adapun langkah-langkah statistik yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menyusun Tabulasi Data

Penyusunan data hasil penelitian kedalam bentuk tabel yang berfungsi

untuk mempermudah dalam perhitungan. Menurut Arikunto (2010:279), yang

termasuk dalam kegiatan tabulasi antara lain sebagai berikut:

a. Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor.

b. Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.

c. Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik

analisis yang digunakan.

d. Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika

akan menggunakan komputer.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

43

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi normalitas dalam

penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 20.0 yang dilakukan

menggunakan uji Kolmogrorov-Smirnov dengan taraf signifikan 5%.

Asumsi normalitas terpenuhi ketika pengujian normalitas menghasilkan

Asymp. Sig lebih besar dari 0,05 (Priyatno, 2014: 77).

b. Uji Linieritas

Uji linieritas 𝑋1 terhadap 𝑌1 dan 𝑋2 terhadap 𝑌1 digunakan untuk

mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau

tidak secara signifikan. Pengujian liniear ini dihitung dengan menggunakan

bantuan program SPSS 20.0. jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka regresi bersifat

linear, sedangkan sebaliknya jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka regresi bersifat tidak

liniear, atau dengan kriteria pengujian taraf signifikan (Sig) < 0,05 maka

dapat dikatakan variabel tersebut tidak bersifat linear, sebaliknya taraf

signifikan (Sig) > 0,05 maka dapat dikatakan variabel tersebut bersifat linear

(Priyatno, 2014: 77).

c. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua vaiabel

independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linear yan

sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan

tidak adanya masalah multikoinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinearitas ada beberapa metode, antara lain dengan cara

membandingkan nilai 𝑟2 dengan 𝑅2 hasil regresi atau dengan melihat nilai

Tolerance dan VIF. Jika 𝑟2 < 𝑅2maka dapat disimpulkan tidak terjadi

masalah multikolinearitas, sedangkan jika 𝑟2 > 𝑅2maka dapat disimpulkan

terjadi masalah multikolinearitas. Selanjutnya jika nilai Tolerance lebih

kecil dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas

(Priyanto, 2010: 62).

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

44

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

hipotesis diterima atau ditolak. Penelitian ini dibantu dengan program SPSS

22.0. Langkah-langkah uji hipotesis sebagai berikut:

a. Menghitung koefisien regresi sederhana 𝑋1 terhadap 𝑌1 dan 𝑋2 terhadap 𝑌1

1) Koefisien regresi sederhana 𝑋1 terhadap 𝑌1

𝑟𝑦1 = 𝑁∑𝑋1𝑌−(∑𝑋1)(∑𝑌)

(𝑛 ∑ 𝑋12−(∑ 𝑋1)2)(𝑛 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2}

2) Koefisien regresi sederhana 𝑋2 terhadap 𝑌1

𝑟𝑦2 = 𝑁∑𝑋1𝑌−(∑𝑋1)(∑𝑌)

(𝑛 ∑ 𝑋22−(∑ 𝑋2)2)(𝑛 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2}

Keterangan:

𝑟𝑦1 = koefisien 𝑋1 terhadap 𝑌1

𝑟𝑦2 = koefisien 𝑋2 terhadap 𝑌1

n = jumlah data observasi

X = variabel predikator

Y = variabel kriterium

Adapun hipotesis yang diajukan adalah:

Ho : Tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

Ha : Ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

Setelah harga 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ditemukan kemudian dibandingkan dengan

𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan 5%. Apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho diterima,

sedangkan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho ditolak.

b. Menghitung koefisien regresi sederhana multiple antara kriterium 𝑌1 dengan

predikator 𝑋1 dan 𝑋2 dengan rumus :

𝑟𝑦.12 = √𝑟𝑦1

2 + 𝑟𝑦12 −2𝑟𝑦1𝑟𝑦2𝑟𝑥1𝑥2

1−𝑟122

Keterangan:

𝑟𝑦1 = koefisien korelasi 𝑌1 dan 𝑋1

𝑟𝑦2 = koefisien korelasi 𝑌1 dan 𝑋2

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

45

𝑟𝑥1𝑥2 = koefisien korelasi 𝑋1 dan 𝑋2

(Sudjana, 2005: 385)

c. Uji Signifikasi

Uji signifikasi digunakan untuk menguji antar kriterium dengan

predikator-predikator secara bersama-sama menggunakan uji F untuk

mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen. Penelitian ini menggunakan program SPSS

20.0, adapun rumus uji F sebagai berikut:

𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑅(𝑋1𝑋2𝑌)2/𝑚

(1−𝑅(𝑋1𝑋2𝑌)2)/(𝑛−𝑚−1)

Keterangan:

𝑓ℎ : harga F garis regresi

R : koefisien relasi antara kriterium dan predikator

n : jumlah sampel

m : jumlah variabel bebas

(Siregar, 2013: 303)

d. Menghitung Persamaan Regresi Linier Muliple dengan rumus :

Ῠ= 𝑏𝑜+𝑏1𝑋1+𝑏2𝑋2

(Sudjana, 2005: 348)

Keterangan:

Ῠ : Hasil belajar peserta didik

𝑋1 : Predikator 1 (Kompetensi pedagogik guru)

𝑋2 : Predikator 2 (Kemandirian belajar)

𝑏 : koefisien variabel bebas

Rumus untuk menghitung koefisien 𝑏𝑜, 𝑏1 dan 𝑏2 dapat dihitung dengan

rumus:

𝑏𝑜 = Ῠ-𝑏1𝑋1 − 𝑏2𝑋2

𝑏1 = (∑𝑋2

2)(∑𝑥1𝑦)−(∑𝑥1𝑥2)(∑𝑥2𝑦)

(∑ 𝑥12)(∑ 𝑥2

2)−(∑𝑥1𝑥2 )2

𝑏2 = (∑𝑋1

2)(∑𝑥2𝑦)−(∑𝑥1𝑥2)(∑𝑥1𝑦)

(∑ 𝑥12)(∑ 𝑥2

2)−(∑𝑥1𝑥2 )2

(Sudjana, 2005: 349)

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

46

e. Menghitung sumbangan relatif dan efektif 𝑋1 dan 𝑋2 terhadap 𝑌1dengan

rumus:

1) Sumbangan relatif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan

masing-masing predikator 𝑋1 dan 𝑋2 terhadap kriterium 𝑌1 dengan

rumus:

𝑋1 = 𝑎1∑𝑥1𝑦

𝐽𝐾 (𝑅𝐸𝐺) x 100%

𝑋2 = 𝑎2∑𝑥2𝑦

𝐽𝐾 (𝑅𝐸𝐺) x 100%

(Hadi, 2001: 45)

2) Sumbangan efektif yaitu untuk mengetahui seberapa besar sumbangan

murni masing-masing predikator 𝑋1 dan 𝑋2 terhadap kriterium 𝑌1

dengan rumus:

a) Terlebih dahulu dicari efektifitas garis regresi dengan rumus:

𝑅2 = 𝐽𝐾 (𝑅𝐸𝐺)

𝐽𝐾 (𝑇) x 100%

b) Mencari sumbangan efektif 𝑋1 dan 𝑋2 terhadap 𝑌1

Untuk 𝑋1 : SE%𝑋1=SR 𝑋1x𝑅2

Untuk 𝑋2 : SE%𝑋2=SR 𝑋2x𝑅2

(Hadi, 2001: 46)

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang dilakukan peneliti selama

melaksanakan penelitian. Langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian

Mengidentifikasi dan

memilih masalah yang

akan diteliti

Menyusun laporan Menganalisis data Mengumpulkan data

penelitian

Menentukan

instrumen

Menentukan populasi,

sampel dan teknik

pengumpulan data

Merumuskan

hipotesis

Melakukan

tinjauan pustaka Merumuskan dan

membatasi masalah

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. 1. - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/K7412101_bab3.pdf · 4 Analisis Data 5 Penyusunan ... seluruh responden tersebut diolah menggunakan

47

Berdasarkan gambar di atas, penjelasan langkah-langkah penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi dan memilih masalah yang akan diteliti, peneliti melakukan

identifikasi dan memilih masalah yang terjadi di lapangan atau tempat

penelitian.

2. Dari masalah-masalah yang tersebut, kemudian peneliti merumuskan dan

membatasi masalah penelitian.

3. Melakukan tinjauan pustaka untuk kedua variabel bebas dan variabel terikat.

4. Setelah melakukan tinjauan pustaka, kemudian peneliti merumuskan hipotesis

penelitian.

5. Menentukan populasi penelitian dan sampel penelitian. Sampel tersebut diambil

dari populasi penelitian, selanjutnya menentukan teknik pengumpulan apa yang

akan digunakan.

6. Peneliti menentukan instrumen penelitian yang sesuai dengan kondisi tempat

penelitian.

7. Setelah menentukan instrumen penelitian, peneliti menyebar instrumen tersebut

kemudian mengumpulkan data untuk dianalisis.

8. Melakukan analisis data penelitian.

9. Langkah yang terakhir yaitu menyusun laporan penelitian