bab iii metode penelitian · 3.2.2.1 definisi operasional variabel bebas (x) model pembelajaran...

26
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Setting dalam obyek penelitian ini dilaksanakan di dalam ruang kelas, yakni ruang kelas 4 SD Negeri 3 Paras. Dalam penelitian ini sekolah yang digunakan beralamatkan di dusun Krapyak, desa Paras, Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Penelitian ini direncanakan berlangsung pada semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 selama dua siklus empat kali pertemuan. Siklus I direncanakan dua kali pertemuan, yaitu pertemuan I berlangsung pada tanggal 22 Maret 2016, pertemuan II berlangsung pada tanggal 24 Maret 2016. Adapun siklus ke II direncanakan dua kali pertemuan, pertemuan I pada tanggal 29 maret 2016, pertemuan ke II dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2016. Tabel 3 Waktu Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertemuan I Pertemuan II Siklus I Selasa, 29 Maret 2016 Kamis, 31 Maret 2016 Siklus II Selasa, 5 April 2016 Kamis, 7 April 2016 3.1.2 Karakteristik penelitian Subjek penelitian yang ditetapkan atau digunakan adalah siswa kelas 4 SDN 3 Paras dengan jumlah semua siswa 28 anak, yang terdiri dari 14 siswa putri dan 14 siswa putra. Kelas 4 merupakan kelas peralihan dari kelas rendah ke- kelas tinggi. Oleh sebab itu terkadang hasil belajar IPA rendah jika dibandingkan dengan kelas-kelas tinggi lainnya. Bisa dimungkinkan bukan karena pelajarannya sulit tapi, rata-rata minat yang rendah hal ini dikarenakan kelas 4 merupakan kelas yang nyaman bagi siswa dalam sekolah, ditambah lagi siswa kurang aktif

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 29

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

    3.1.1 Setting Penelitian

    Setting dalam obyek penelitian ini dilaksanakan di dalam ruang kelas, yakni

    ruang kelas 4 SD Negeri 3 Paras. Dalam penelitian ini sekolah yang digunakan

    beralamatkan di dusun Krapyak, desa Paras, Kecamatan Cepogo Kabupaten

    Boyolali.

    Penelitian ini direncanakan berlangsung pada semester 2 Tahun Ajaran

    2015/2016 selama dua siklus empat kali pertemuan. Siklus I direncanakan dua

    kali pertemuan, yaitu pertemuan I berlangsung pada tanggal 22 Maret 2016,

    pertemuan II berlangsung pada tanggal 24 Maret 2016. Adapun siklus ke II

    direncanakan dua kali pertemuan, pertemuan I pada tanggal 29 maret 2016,

    pertemuan ke II dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2016.

    Tabel 3

    Waktu Pelaksanaan Penelitian

    Siklus Pertemuan I Pertemuan II

    Siklus I Selasa, 29 Maret 2016 Kamis, 31 Maret 2016

    Siklus II Selasa, 5 April 2016 Kamis, 7 April 2016

    3.1.2 Karakteristik penelitian

    Subjek penelitian yang ditetapkan atau digunakan adalah siswa kelas 4 SDN

    3 Paras dengan jumlah semua siswa 28 anak, yang terdiri dari 14 siswa putri dan

    14 siswa putra. Kelas 4 merupakan kelas peralihan dari kelas rendah ke- kelas

    tinggi. Oleh sebab itu terkadang hasil belajar IPA rendah jika dibandingkan

    dengan kelas-kelas tinggi lainnya. Bisa dimungkinkan bukan karena pelajarannya

    sulit tapi, rata-rata minat yang rendah hal ini dikarenakan kelas 4 merupakan kelas

    yang nyaman bagi siswa dalam sekolah, ditambah lagi siswa kurang aktif

  • 30

    sehingga kualitas hasil belajar juga rendah. Di samping itu guru kelas 4 dalam

    proses pembelajaran masih menggunakan pembelajaran konvensional yang

    menekankan pada ceramah, dan mengerjakan tugas. Selain dengan konvensional

    sebenrnya guru juga sudah menggunakan media-media yang menarik, namun

    menurut saya itu saja masih kurang, karena masih bersifat fokus ke pelajaran dan

    kurang penyegaran dalam belajar. Hal ini mendorong peneliti untuk mengadakan

    penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran yang

    memungkinkan siswa dapat aktif bergerak dalam pembelajaran IPA untuk

    meningkatkan hasil belajar IPA siswa Kelas 4.

    3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

    3.2.1 Variabel Penelitian

    Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu variabel bebas

    dan variabel terikat.

    3.2.1.1 Variabel Bebas (X)

    Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang

    sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas merupakan variabel tindakan yang sengaja

    dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas

    dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu atau

    bamboo dancing.

    3.2.1.2 Variabel terikat (Y)

    Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yang sifatnya

    tidak berdiri sendiri. Variabel terikat merupakan akibat yang ditimbulkan oleh

    variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA

    siswa.

    3.2.2 Definisi Operasional

    3.2.2.1 Definisi Operasional variabel Bebas (X)

    Model pembelajaran Tari Bambu merupakan variabel X. pembelajaran Tari

    Bambu merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam

    pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok kecil separuh kelas atau

    seperempat, kemudian berdiri berjajar. Jika ada cukup ruang,mereka bisa berjajar

    di depan kelas. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi.

  • 31

    Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung salah satu jajaran pindah ke

    ujung lainnya pada jajaran yang lain sehingga posisi jajaran akan bergeser.

    Dengan cara ini, masing-masing siswa mendapatkan pasangan yang baru untuk

    berbagi informasi.

    3.2.2.2 Devinisi Operasional Variabel Terikat (Y)

    Hasil belajar merupakan out put yang dimiliki siswa sebagai hasil

    pemrosesan input selama kegiatan pembelajaran. Out put yang disebut hasil

    belajar IPA adalah perubahan pola pikir siswa ke arah positif. Salah satu aspek

    perubahan pola pikir sebagai hasil kegiatan belajar siswa adalah meningkatnya

    atau bertambahnya pengetahuan serta pemikiran yang cepat dan tepat siswa.

    3.3 Prosedur Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan dengan dua siklus menggunakan model

    dari Kemmis & McTaggart (Aqib, 2006: 31) mengemukakan bahwa penelitian

    tindakan kelas menggunakan model spiral the action reserch spiral. Penelitian

    tindakan kelas ini dibagi menjadi empat tahapan yang saling terkait dan

    berkesinambungan yang masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan

    tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut adalah skema untuk setiap siklus:

    Gambar 2.

    Skema Kemmis & McTaggart dalam Zainal

    Perencanaan

    Siklus I

    Perencanaan

    Siklus II Refleksi

    Refleksi

    Pelaksanaan

    Tindakan dan

    Observasi

    Pelaksanaan

    Tindakan dan

    Observasi

  • 32

    3.3.1 Tahap Penelitian

    3.3.1.1 Perencanaan Tindakan

    Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif

    tipe Tari Bambu dengan rencana tindakan sebagai berikut:

    a. Menyiapkan Rencana Proses Pembelajaran.

    b. Menyiapkan materi pelajaran.

    c. Menyiapkan instrumen penilaian, pengamatan dan angket minat siswa.

    d. Menyusun lembar kerja siswa.

    3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus 1

    Pelaksanaan Tindakan

    Kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1(satu):

    Kegiatan Pembelajaran Alokasi

    waktu

    Kegiatan

    awal

    1. Kegiatan awal

    a) Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai

    pelajaran

    b) Guru memeriksa kehadiran siswa.

    c) Guru bersama siswa bernyanyi lagu “ Tik-Tik

    Bunyi Hujan”

    d) Apersepsi:

    Guru melakukan apersepsi dan menanyakan hal-

    hal yang berkaitan dengan perubahan fisik

    lingkungan? Misalnya Anak-anak yang bunyi

    10 menit

  • 33

    diatas genting itu apa?, Setelah hujan turun apa

    yang terjadi?, daun dan rating, pohon dan kebun

    basah semua merupakan contoh perubahan fisik

    lingkungan.

    e) Guru menyampaikan materi yang akan di pelajari

    dan tujuan yang ingin dicapai

    Inti Eksplorasi

    a) Guru menunjukan gambar perubahan lingkungan

    fisik, sebelum dan sesudah terkena angin, hujan,

    sinar matahari, dan gelombang laut.

    b) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang

    gambar-gambar yang baru saja diperlihatkan.

    c) Guru menjelaskan kepada siswa apa yang akan di

    pelajari hari ini.

    Elaborasi

    a) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok,

    berdasarkan urutan deret bangku.

    b) Guru menjelakan apa yang akan mereka lakukan

    selanjutnya.

    c) Guru membagikan kartu soal/topik kepada setiap

    individu dalam kelompok.

    d) Siswa diminta berdiskusi dengan teman satu

    kelompok.

    e) Guru menjelaskan tentang permainan tari bambu,

    beserta aturan-aturan didalamnya.

    f) 2 kelompok diminta maju ke depan kelas dan

    berjajar berhadap-hadapan.

    g) Siswa yang saling berhadap-hadapan saling

    bertanya dengan menggunakan kartu soal yang

    mereka miliki.

    h) Setelah selesai dengan siswa di depannya ,

    45 menit

  • 34

    Pelaksanaan Tindakan

    Kegiatan Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan 2 (dua):

    Kegiatan Pembelajaran Alokasi

    waktu

    Kegiatan

    awal

    a) Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai

    pelajaran

    b) Guru memeriksa kehadiran siswa

    c) Apersepsi:

    10 menit

    masing masing siswa bergeser 1 orang ke orang

    disebelahnya.(Diulang hingga tiap siswa

    menjawab 5 soalyang berbeda)

    Konfirmasi

    a) Guru memanggil siswa secara acak untuk

    menjawab pertanyaan.

    b) Guru mengembangkan jawaban siswa.

    c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa

    untuk bertanya tentang hal-hal yang belum

    dipahami.

    d) Guru bersama siswa meluruskan kesalahan

    pemahaman, memberikan penguatan dan

    penyimpulan.

    Kegiatan

    akhir

    a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi

    pembelajaran yang telah dipelajari.

    b) Guru melakukan refleksi dan memberikan

    penguatan kepada siswa.

    c) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

    dikerjakan di rumah.

    d) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada

    pertemuan selanjutnya.

    15 menit

  • 35

    Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan

    pembelajaran yang sudah dipelajari tentang

    perubahan fisik lingkungan? Misalnya: Siapa

    yang masih ingat materi sebelumnya di

    pertemuan satu apa saja yang dibahas.

    d) Guru menyampaikan materi yang akan di

    pelajari dan tujuan yang ingin dicapai.

    Inti Eksplorasi

    a) Guru meminta siswa menggambar matahari dan

    pantai.

    b) Guru meminta salah satu siswa menjelaskan apa

    manfaat matahari.

    c) Guru meminta siswa untuk menyebutkan

    manfaat gelombang laut.

    Elaborasi

    a) Guru menyampaikan subtema beberapa bahasan

    yang akan dipelajari hari itu, yaitu:

    Menyebutkan manfaat sinar matahari bagi

    kehidupan.

    Mengidentifikasi pengaruh sinar matahari yang

    merugikan kehidupan.

    Menyebutkan gelombang laut bagi kehidupan.

    Mengidentifikasi pengaruh gelombang laut yang

    merugikan kehidupan.

    b) Guru menjelakan apa yang akan mereka lakukan

    selanjutnya.

    c) Guru membagikan kartu soal/topik kepada setiap

    individu.

    d) Siswa diminta berdiskusi dengan teman

    sebangkunya tentang jawaban dari soal tersebut.

    25 menit

  • 36

    e) Guru mengajak siswa untuk bermain Tari bambu

    f) Guru menjelaskan tentang permainan tari

    bambu, beserta aturan-aturan didalamnya.

    g) Siswa dari 2 baris meja kebelakang diminta

    maju ke depan kelas dan berjajar berhadap-

    hadapan.

    h) Siswa yang saling berhadap-hadapan saling

    bertanya dengan menggunakan kartu soal yang

    mereka miliki. Kemudian menuliskan jawaban

    tersebut di lembar kerja yang sudah disediakan.

    i) Setelah selesai dengan siswa di depannya ,

    masing masing siswa bergeser 1 orang ke orang

    disebelahnya.(Diulang hingga tiap siswa berhasil

    menjawab 4 soal yang berbeda)

    j) Setelah selesai guru meminta salah seorang

    siswa untuk menuliskan jawaban dari soal yang

    dikerjakan di depan kelas.

    k) Guru bersama siswa membahas hasil kerja yang

    telah di lakukan , kemudian menyimpulkanya.

    Konfirmasi

    a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa

    untuk bertanya tentang hal-hal yang belum

    dipahami.

    b) Guru bersama siswa meluruskan kesalahan

    pemahaman, memberikan penguatan dan

    penyimpulan.

    Penutup a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi

    pembelajaran yang telah dipelajari.

    b) Siswa mengerjakan tes formatif secara individu

    (Evaluasi).

    c) Guru menyampaikan pembelajaran untuk

    35 menit

  • 37

    pertemuan selanjutnya.

    3.3.1.3 Refleksi Siklus 1

    Tahapan ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang

    telah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik

    secara proses maupun hasil. Kegiatan refleksi dilakukan bersama antara guru

    pengajar, observer dan perwakilan beberapa siswa. Observer dapat menuliskan

    hasil observasinya mengenai kelemahan dan kelebihan penggunaan model

    pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu dalam pembelajaran IPA. Jika terdapat

    beberapa kelemahan, peneliti harus memberikan perbaikan pembelajaran pada

    siklus selanjutnya.

    3.3.1.4 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus 2

    Pelaksanaan Tindakan

    Pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan 1 (satu):

    Kegiatan Pembelajaran Alokasi

    waktu

    Kegiatan

    awal

    a) Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai

    pelajaran dan memberi salam

    b) Guru memeriksa kehadiran siswa dan

    memberikan motivasi kepada siswa

    c) Apersepsi:

    Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi

    yang dipelajari sebelumnya tentang perubahan

    lingkungan fisik untuk meningatkan kembali

    kepada siswa.

    d) Guru menyampaikan materi yang akan

    dipelajari dan tujuan yang ingin dicapai.

    10 menit

    Inti

    Eksplorasi:

    a) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.

    b) Guru menyediakan dan membagikan beberapa

    buah puzzle ke dalam kelompok.

    45 menit

  • 38

    c) Siswa diminta menyusun puzzle tersebut ke

    gambar yang sebenarnya

    d) Siswa ditunjuk untuk memberikan pendapat

    tentang gambar tersebut.

    Elaborasi :

    a) Guru menyampaikan subtema beberapa

    bahasan yang akan dipelajari hari itu, yaitu:

    Menyebutkan dampak atau akibat dari erosi

    Menyebutkan dampak atau akibat dari abrasi

    Menyebutkan dampak atau akibat dari banjir

    Menyebutkan dampak atau akibat dari longsor

    b) Guru menyampaikan sedikit materi tentang

    erosi,abrasi, banjir dan tanah longsor.

    c) Guru menjelakan apa yang akan mereka

    lakukan selanjutnya.

    d) Siswa diminta berdiskusi dengan teman satu

    kelompok, untuk menemukan dampak dari

    gambar puzzle tersebut.

    e) Guru menjelaskan tentang permainan tari

    bambu, beserta aturan-aturan didalamnya.

    f) 2 kelompok diminta maju ke depan kelas dan

    berjajar berhadap-hadapan.

    g) Siswa yang saling berhadap-hadapan saling

    bertanya dengan menggunakan soal yang

    sudah mereka buat.

    h) Setelah selesai dengan siswa di depannya ,

    masing masing siswa bergeser 1 orang ke orang

    disebelahnya.(Diulang hingga tiap siswa dalam

    kelompok menjawab 4 soal yang berbeda)

    i) Setiap kelompok maju kedepan untuk

  • 39

    membacakan hasil jawaban dari semua soal

    dari lawan mereka (penyaajian hasil akhir).

    j) Guru bersama siswa membahas hasil kerja

    kelompok yang telah di sampaikan, kemudian

    menyimpulkanya.

    Konfirmasi

    a) Guru memanggil siswa secara acak untuk

    menjawab pertanyaan.

    b) Guru mengembangkan jawaban siswa.

    c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa

    untuk bertanya tentang hal-hal yang belum

    dipahami.

    d) Guru bersama siswa meluruskan kesalahan

    pemahaman, memberikan penguatan dan

    penyimpulan.

    Kegiatan

    akhir

    a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi

    pembelajaran yang telah dipelajari.

    b) Guru melakukan refleksi dan memberikan

    penguatan kepada siswa.

    c) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

    dikerjakan di rumah.

    d) Guru menyampaikan rencana pembelajaran

    pada pertemuan selanjutnya.

    15 menit

    Pelaksanaan Tindakan

    Kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 2 (dua):

    Kegiatan Pembelajaran Alokasi

    waktu

    Kegiatan

    awal

    a) Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai

    pelajaran.

    b) Guru memeriksa kehadiran siswa

    10 menit

  • 40

    c) Apersepsi:

    Guru melakukan apersepsi dengan

    menanyakan pembelajaran yang sudah

    dipelajari tentang beberapa dampak dampak

    atau akibat dari banjir, erosi, abrasi, dan

    longsor? Misalnya: Siapa yang masih ingat

    materi sebelumnya di pertemuan satu apa saja

    yang dibahas.

    d) Guru menyampaikan materi yang akan di

    pelajari dan tujuan yang ingin dicapai.

    Inti Eksplorasi

    a) Guru menyediakan sebuah gambar teka-teki

    silang,

    b) Siswa diminta mengamati dan menemukan

    jawaban dari beberapa pertanyaan.

    Elaborasi

    a) Guru menyampaikan subtema beberapa

    bahasan yang akan dipelajari hari itu, yaitu:

    Mengidentifikasi cara pencegah erosi Mengidentifikasi cara pencegah abrasi Mengidentifikasi cara pencegah banjir Mengidentifikasi cara pencegah longsor b) Guru menjelakan apa yang akan mereka

    lakukan selanjutnya.

    c) Guru membagikan kartu soal/topik kepada

    setiap individu.

    d) Siswa diminta berdiskusi dengan teman

    sebangkunya tentang jawaban dari soal

    tersebut.

    e) Guru mengajak siswa untuk bermain Tari

    bambu

    35 menit

  • 41

    f) Guru menjelaskan tentang permainan tari

    bambu, beserta aturan-aturan didalamnya.

    g) Siswa dari 2 baris meja kebelakang diminta

    maju ke depan kelas dan berjajar berhadap-

    hadapan.

    h) Siswa yang saling berhadap-hadapan saling

    bertanya dengan menggunakan kartu soal yang

    mereka miliki. Kemudian menuliskan jawaban

    tersebut di lembar kerja yang sudah disediakan.

    i) Setelah selesai dengan siswa di depannya ,

    masing masing siswa bergeser 1 orang ke orang

    disebelahnya.(Diulang hingga tiap siswa

    berhasil menjawab 4 soal yang berbeda)

    j) Setelah selesai guru meminta salah seorang

    siswa untuk menuliskan jawaban dari soal yang

    dikerjakan di depan kelas.

    k) Guru bersama siswa membahas hasil kerja yang

    telah di lakukan , kemudian menyimpulkanya.

    Konfirmasi

    a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa

    untuk bertanya tentang hal-hal yang belum

    dipahami.

    b) Guru bersama siswa meluruskan kesalahan

    pemahaman, memberikan penguatan dan

    penyimpulan.

    Kegiatan

    akhir

    a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi

    pembelajaran yang telah dipelajari.

    b) Siswa mengerjakan tes formatif secara individu

    (Evaluasi).

    c) Pembelajaran selesai.

    25 menit

  • 42

    3.3.1.5 Refleksi Siklus 2

    Peneliti mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan di kelas.

    Dari tindakan yang sudah dilakukan, peneliti dapat mengetahui tingkat

    keberhasilan pembelajaran baik secara proses maupun hasil akhir. Jika ada siswa

    yang belum tuntas, maka tindakan akan dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan

    tambahan beberapa penanganan khusus.

    3.4 Teknik Instrumen Pengumpulan Data

    3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

    3.4.1.5 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas (X)

    Pengumpulan data variabel model pembelajaran kooperatif tipe Tari

    Bambu menggunakan teknik non tes observasi. Observasi merupakan pengamatan

    dan pencatatan gejala yang tampak pada saat penelitian berlangsung. Observasi ini

    digunakan untuk mengamati tindakan guru dalam melakukan proses belajar

    mengajar menggunakan model kooperatif tipe Tari Bambu dan respon siswa

    ketika berlangsungnya pembelajaran menggunakan model ini. Sebagai pengamat

    dalam kegiatan observasi ini adalah peneliti sendiri. Observasi dilakukan pada

    saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu berlangsung.

    3.4.1.6 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y)

    Untuk mengumpulkan data variabel minat belajar siswa, penulis

    menggunakan teknik tes. Teknik tes yang digunakan adalah tes hasil belajar, tes

    hasil belajar merupakan bentuk hasil akhir dari apa yang dapat dipahami siswa

    setelah melakukan pembelajaran bersama guru. Tes tersebut hanya digunakan

    untuk mengukur aspek kognitif.

    3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

    3.4.2.5 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas (X)

    Dalam mengamati proses pembelajaran IPA yang dilakukan peneliti

    menggunakan teknik observasi. Teknik observasi ini bertujuan untuk mengamati

    proses pembelajaran IPA yang menggunakan model Kooperatif Tari Bambu.

    Ketika menggunakan teknik observasi, cara yang paling efektif adalah melengkapi

    dengan lembar observasi sebagai instrumen. Lembar observasi yang digunakan

    adalah lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan model

  • 43

    pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu. Lembar observasi ini digunakan untuk

    mengetahui kegiatan belajar siswa dan kinerja guru dalam menjalankan

    pembelajaran. Dibawah ini disajikan kisi-kisi observasi pembelajaran guru

    berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu dapat dilihat pada

    tabel 4.

    Tabel 4

    Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan Pembelajaran

    Kooperatif Tipe Tari Bambu

    Langkah Kegiatan Aspek – Aspek yang Diobservasi No. Item

    Kegiatan Awal

    Guru mengajak siswa untuk berdoa

    sesuai keyakinan dan kepercayaan

    masing-masing dan memberi salam.

    Guru melakukan presensi dan

    memberikan motivasi kepada siswa.

    Guru menyampaikan kegiatan yang

    akan dilakukan selama proses

    pembelajaran.

    Guru menyampaikan tujuan

    pembelajaran.

    Guru melakukan apersepsi.

    1

    2

    3

    4

    5

    Kegiatan Inti Eksplorasi

    a. Guru memperkenalkan dan

    menyajikan materi.

    b. Guru memberi tahu siswa apa yang

    akan mereka pelajari.

    c. Guru memunculkan keingintahuan

    siswa dengan memberikan pertanyaan-

    pertanyaan.

    Elaborasi

    a. Guru mengkondisikan kelas untuk

    6

    7

    8

    9

  • 44

    kesiapan melakukan pembelajaran.

    b. Guru membentuk kelompok yang

    berdasarkan tingkat kemampuan siswa

    dalam penguasaan materi, agar

    seimbang.

    c. Guru menugaskan siswa ke dalam

    kelompok untuk berdiskusi tentang

    pertanyaan yang diberikan oleh guru.

    d. Guru meminta siswa untuk

    mengerjakan permasalahan atau

    mempersiapkan jawaban untuk

    menjawab pertanyaan.

    e. Guru memanggil 2 kelompok ke depan

    kelas untuk bermain tari bambu.

    f. Guru memberikan arahan dalam

    permainan tari bambu ini, agar siswa

    memahami aturan mainnya.

    Konfirmasi

    a. Guru memanggil siswa secara acak.

    b. Guru memberi umpan balik.

    c. Guru memberikan kuis perseorangan

    kepada siswa.

    d. Guru memberi nilai berdasarkan

    kemajuan siswa.

    e. Guru memberikan pengakuan khusus

    atau penghargaan lain.

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

  • 45

    Kegiatan Akhir a. Guru menanyakan kepada siswa

    tentang materi yang belum

    dipahami.

    b. Guru dan siswa membuat

    kesimpulan.

    c. Guru melakukan refleksi dan

    memberikan penguatan kepada

    siswa.

    d. Guru memberikan tugas kepada

    siswa.

    e. Guru menyampaikan rencana

    pembelajaran pada pertemuan

    selanjutnya.

    f. Guru mengajak siswa untuk berdoa.

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    Jumlah Item 25

    Sedangkan kisi-kisi observasi pembelajaran respon siswa berdasarkan

    model pembelajaran kooperatif tipe Tari bambu dapat dilihat pada tabel 5.

    Tabel 5

    Kisi-Kisi Lembar Observasi Respon Siswa Berdasarkan Pembelajaran

    Kooperatif Tipe Tari Bambu

    No. Aspek – Aspek yang Diobservasi No. Item

    1. Siswa berdoa dan mengucapkan salam. 1

    2. Siswa mengikuti pelajaran sesuai dengan tujuan

    pembelajaran yang disampaikan guru.

    2

    3. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru. 3

    4. Siswa tertib dan disiplin mengikuti pelajaran. 4

    5. Siswa mengerjakan tugas sesuai intruksi. 5

    6. Siswa aktif dan mampu bersosialisasi dengan kelompok. 6

  • 46

    7. Siswa antusias mengikuti pelajaran. 7

    8. Siswa tidak takut untuk bertanya tentang hal-hal yang

    belum dimengerti.

    8

    9. Siswa mampu mempresentasikan hasil dikusi dan bertukar

    informasi

    9

    10. Siswa dapat memahami materi yang diajarkan. 10

    Jumlah Item 10

    3.4.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y)

    Tes diujikan setelah akhir siklus I dan siklus II untuk mengukur hasil belajar

    IPA siswa kelas 4 SDN 3 Paras terhadap pembelajaran IPA. Instrumen yang

    digunakan adalah lembar soal, kunci jawaban dan pedoman penilaian serta rubrik

    penilaian. Kisi-kisi tes hasil belajar IPA siswa dapat dilihat pada tabel 6 dan 7.

    Tabel 6

    Kisi –kisi Evaluasi Siklus I

    SK : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya

    terhadap daratan.

    Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

    10.1 Mendiskripsikan

    berbagai penyebab

    perubahan

    lingkungan fisik

    (angin, hujan,

    cahaya matahari,

    dan gelombang

    laut)

    10.1.1 Menyebutkan faktor-faktor

    penyebab perubahan

    lingkungan fisik.

    10.1.2 Menyebutkan manfaat

    angin bagi kehidupan.

    10.1.3 Mengidentifikasi pengaruh

    angin yang merugikan bagi

    kehidupan.

    10.1.4 Menyebutkan manfaat

    datangnya hujan bagi

    kehidupan

    10.1.5 Mengidentifikasi pengaruh

    2, 27

    3, 12, 13, 15,

    16, 19, 21

    1, 4, 24

    5, 8

  • 47

    hujan yang merugikan bagi

    kehidupan.

    10.1.6 Menyebutkan manfaat sinar

    matahari bagi kehidupan.

    10.1.7 Mengidentifikasi pengaruh

    sinar matahari yang

    merugikan bagi kehidupan .

    10.1.8 Menyebutkan manfaat

    gelombang laut bagi

    kehidupan.

    10.1.9 Mengidentifikasi pengaruh

    gelombang laut yang

    merugikan bagi kehidupan.

    6, 7, 9, 20, 29

    17, 18, 25, 28

    10, 11, 22

    14, 26

    23, 30

    Tabel 7

    Kisi –kisi Evaluasi Siklus II

    SK : 10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya

    terhadap daratan.

    Kompetensi Dasar Indikator Nomor

    soal

    10.2 Menjelaskan

    pengaruh perubahan

    lingkungan fisik

    terhadap daratan

    (erosi, abrasi, banjir,

    dan longsor).

    10.2.1 Menyebutkan dampak atau

    akibat dari erosi

    10.2.2 Menyebutkan dampak atau

    akibat dari abrasi

    10.2.3 Menyebutkan dampak atau

    akibat dari banjir

    10.2.4 Menyebutkan dampak atau

    akibat dari longsor

    1, 6, 13,

    25, 28

    3, 14, 17,

    24

    4, 20,

    23,26

    2, 12

  • 48

    10.3 Mendiskripsikan

    cara pencegah

    kerusakan

    lingkungan (erosi,

    abrasi, banjir, dan

    longsor).

    10.3.1 Mengidentifikasi cara pencegah

    erosi

    10.3.2 Mengidentifikasi cara pencegah

    abrasi

    10.3.3 Mengidentifikasi cara pencegah

    banjir

    10.3.4 Mengidentifikasi cara pencegah

    longsor

    10, 15, 21,

    27, 29

    5, 8, 16,

    30

    7, 11, 19,

    22

    9, 18

    3.4.2.3 Dokumentasi

    Selain kisi-kisi soal dan lembar observasi, instrumen yang digunakan untuk

    mengumpulkan data tindakan guru dan kegiatan siswa dalam mengikuti

    pembelajaran adalah dokumentasi. Studi dokumentasi dilakukan untuk

    memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Selain untuk memperkuat data

    studi dokumentasi digunakan juga untuk memberikan gambaran secara nyata

    mengenai kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Dengan hasilnya berupa

    foto-foto kegiatan pembelajaran maupun video pembelajaran. Dokumen ini

    digunakan untuk melengkapi analisis data kualitatif. Dokumentasi juga digunakan

    untuk memperkuat data yang diperoleh dari tes hasil belajar. Dokumen yang

    dipakai adalah lembar soal siswa dan daftar nilai siswa.

    3.5 Validitas dan Reliabilitas

    a. Uji Validitas

    Uji validitas dalam penelitian ini juga dilaksanakan di SD Negeri 3 Paras

    kelas 5 yang berjumlah 30 siswa. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen

    adalah mengetahui kelayakan soal evaluasi ini dibantu dengan menggunakan

    program SPSS 23.0 for Windows. Suatu alat ukur atau instrumen tes dikatakan

    valid jika alat ukur tersebut memiliki nilai validitas tinggi. Validitas suatu tes atau

    instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tabel 8 di

  • 49

    bawah ini menunjukkan taraf signifikansi validitas menurut Sugiyono (2010:7),

    yaitu sebagai berikut :

    Tabel 8

    Taraf Signifikan Validitas

    N Taraf Signifikan

    5% 1%

    30 0,361 0,463

    31 0,355 0,456

    32 0,349 0,449

    33 0,344 0,442

    34 0,339 0,436

    Dari Tabel di atas, item soal dapat dikatakan valid apabila nilai koefisien

    ≥0,361 yang dilihat dari taraf signifikan 5%. Validitas suatu tes dapat dihitung

    menggunakan bantuan software SPSS 23.0 for windows.

    Dari hasil uji validitas butir soal evaluasi siklus I menggunakan sofware

    SPSS 23.0 for windows, dari 35 butir soal diketahui bahwa ada 2 soal yang

    dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang tidak valid nomor 8 dan 9. Adapun soal

    valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,

    20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, dan 35. Terdapat pula

    soal yang memiliki tingkat validitas tinggi yaitu, 1, 2, 6 dan 26.

    Sedangkan hasil uji validitas untuk soal evaluasi siklus II, dari 35 butir soal

    diketahui bahwa ada 2 soal yang dinyatakan tidak valid yaitu no 22 dan 32.

    Adapun soal valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,

    15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, dan 35.

    Terdapat juga soal yang memiliki tingkat validitas tinggi adalah soal nomor 2, 3

    dan 11.

    b. Uji Reliabilitas

    Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas

    suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi

    hasil pengukuranya yang diperhatikan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil.

    Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumas alpha-

  • 50

    cronbach. Batasan instrumen dikatakan variable bila hasil pengukuran relative,

    jika dikenakan pada suatu objek. Metode pengambilan keputusan pada uji

    reliabilitas menurut kriteria Sugiyono(). Berikut adalah batasan tingkat reliabilitas.

    Tabel 9

    Kriteria Nilai Reliabilitas

    Koefisien reliabilitas (α) Kategori

    ≤ 0,6 Reliabilitas kurang

    0,7 Dapat diterima

    ≥ 0,8 Baik

    Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,6. Reliabilitas

    suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan software 23 yaitu dengan

    cara Analyze – Scale – Reliability Analyze

    Tabel 10

    Hasil Uji Reliabilitas Lembar Evaluasi Siklus I

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    ,899 35

    Tabel 11

    Hasil Uji Reliabilitas Lembar Evaluasi Siklus II

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    ,905 35

    Dari hasil reliabilitas pada tabel 10 dan 11 diatas ditunjukan cronbach’s

    Alpha menunjukan 0,899 dan 0,905. Hal ini membuktikan bahwa soal sudah

    reliabel. Berdasarkan teknik alpha yang digunakan, maka instrumen evaluasi

    siklus 1 dan siklus 2 sudah dapat digunakan dalam penelitian.

  • 51

    3.6 Indikator kinerja

    Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tari

    bambu dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 3

    Paras dengan indikator sebagai berikut :

    3.6.1 Indikator Hasil

    Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah peneliti memberikan

    patokan ≥80% dari jumlah keseluruhan siswa hasil belajarnya meningkat dengan

    mencapai nilai KKM (≥65). Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil

    apabila hasil belajar siswa meningkat dengan pencapaian ketuntasan secara

    klasikal sebanyak ≥80% dan nilai rata-rata kelas lebih besar dari KKM. Untuk

    mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal, diperoleh dengan

    rumus:

    Ketuntasan Klasikal = ℎ � � � �ℎ � x 100%

    3.7 Teknik Analisis Data

    Berdasarkan data yang terkumpul, maka analisis data yang dapat dilakukan

    adalah hasil tes. Data hasil tes akan dianalisis dengan statistik deskriptif yaitu

    membandingkan, verifikasi dan dihubungkan dengan data sebelum dilakukan

    penelitian dan setelah dilakukan penelitian (siklus I dan nilai tes setelah siklus II).

    Setelah melalui tahapan-tahapan penelitian, maka untuk selanjutnya penarikan

    simpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan

    penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan secara sistematis dan diberi

    makna. Dalam penelitian menggunakan analisis ketuntasan hasil belajar dan

    analisis komparatif.

    a. Analisis Tingkat Kesukaran Soal

    Crocker dan Algina (dalam Purwanto, 2013:99), menjelaskan bahwa tingkat

    kesukaran merupakan proporsi siswa yang menjawab benar. Nilai tingkat

    kesukaran (TK) suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi antara

    jumlah siswa yang berhasil menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa

    yang mengikuti tes. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

  • 52

    �� = ∑ �∑ � Keterangan:

    TK = tingkat kesukaran

    ∑ B = jumlah siswa menjawab benar

    ∑ P = jumlah siswa peserta tes

    Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai

    1.Nilai 0 (nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai

    1 (satu) terjadi apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar. Proporsi butir

    soal dengan kategori sedang sebaiknya lebih banyak daripada butir soal dengan

    kategori sukar atau mudah, karena apabila butir soal dengan kategori mudah atau

    sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur kemampuan siswa. Berikut

    pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Purwanto

    (2013: 101) sebagai berikut:

    Tabel 12

    Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

    Rentang Kriteria

    0,00 – 0,32 Sukar

    0,33 – 0,66 Sedang

    0,67 – 1,00 Mudah

    Berikut hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa

    kelas 5 SD N 3 Paras dengan jumlah keseluruhan responden 30 siswa adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 13

    Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Pilihan Ganda Siklus I

    Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

    0,00 – 0,32 Sukar 3, 10, 23, 24 4

    0,33 – 0,66 Sedang 1, 2, 5, 6, 7, 13, 14, 18,

    19, 20, 26, 27, 28, 31,

    16

  • 53

    34, 35

    0,67 – 1,00 Mudah 4, 11, 15, 16, 21, 22,

    25, 29, 30, 33 10

    Total 30

    Hasil analisis tingkat kesukaran soal pilihan ganda siklus I, dapat diuraikan

    bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal yang

    valid sebanyak 30 terdapat 4 soal dengan kategori sukar, 16 soal dengan kategori

    sedang, dan 10 soal dengan kategori mudah. Soal pilihan ganda yang digunakan

    dalam evaluasi siklus I adalah 30 butir soal.

    Selanjutnya untuk data hasil analisis tingkat kesukaran item soal siklus II

    dengan soal berbentuk pilihan ganda dan uraian, hasilnya sebagai berikut:

    Tabel 14

    Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Pilihan Ganda Siklus II

    Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

    0,00 – 0,32 Sukar 15, 26, 27, 29, 30, 31 6

    0,33 – 0,66 Sedang 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 13,

    16, 17, 18, 22, 23, 24,

    25, 28, 33, 34

    19

    0,67 – 1,00 Mudah 4, 7, 14, 20, 32, 35 6

    Total 31

    Hasil analisis tingkat kesukaran soal pilihan ganda siklus II, dapat diuraikan

    bahwa hasil uji tingkat kesukaran soal pilihan ganda dengan jumlah soal yang

    valid sebanyak 31 terdapat 6 soal dengan kategori sukar, 19 soal dengan kategori

    sedang, dan 6 soal dengan kategori mudah. Soal pilihan ganda yang digunakan

    dalam evaluasi siklus II adalah 30 butir soal.

  • 54

    b. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar

    Analisis ketuntasan hasil belajar digunakan untuk menganalisis pencapaian

    hasil belajar IPA diperoleh dari tes yaitu tes tertulis yang berbentuk pilihan

    ganda. Pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas jika nilai akhir diatas Kriteria

    Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ 80%, apabila ≤ 80% maka pembelajaran itu

    dikatakan tidak tuntas.

    c. Analisis Komparatif

    Analisis dilakukan dari awal pelaksanaan penelitian yaitu pada siklus I

    sampai siklus II. Siklus II merupakan kegiatan perbaikan tindakan dari siklus

    pertama. Antara siklus I dan siklus II dibandingkan, seberapa besar peningkatan

    nilai antara siklus I dan siklus II yang dianalisis. Jika hasil penelitian di siklus II

    lebih baik dari siklus I dan siswa mampu mencapai KKM maka penelitian

    berhasil. Kemudian, mengenai keberhasilan kelas juga akan menentukan

    keberhasilan penelitian ini. Dalam penelitian ini jika keberhasilan kelas mencapai

    80% maka penelitian dikatakan berhasil.