bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik...
TRANSCRIPT
26
BAB III
Metode Penelitian
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Setting dan karakteristik subjek penelitian mengenai tempat penelitian dan
waktu penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Tanggung terletak di Jalan Raya
Tanggungharjo – Tegowanu Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Di
lingkungan SD Negeri 3 Tanggung berupa pedesaan. Bangunan SD memiliki 6
ruang kelas, 1 ruang kantor guru sekaligus ruang kepala sekolah dan ruang tamu,
terdapat juga ruang perpustakaan.
Pengajar berjumlah 8 orang diantaranya adalah guru kelas 1 sampai dengan
guru kelas 6, guru agama islam, dan guru olah raga. Belum termasuk 1 kepala
sekolah dan 1 penjaga sekolah. Setiap guru bertanggungjawab dalam menjalankan
tugasnya dalam mengajar seluruh mata pelajaran.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4. Jumlah siswa kelas 4 adalah 18
siswa, terdiri dari 12 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki yang memiliki
karakteristik seperti suka berbicara dengan sebangku saat diterangkan guru, suka
bermain penggaris, siswa butuh waktu untuk memahami materi yang diajarkan
guru, dan siswa kurang bersemangat saat menerima pelajaran. Rata-rata orang tua
mereka ádalah petani sehingga diduga orang tua siswa kurang memperhatikan
anaknya dalam belajar.
Objek penelitian ini adalah hasil belajar Bahasa Indonesia kelas 4 pada
materi membaca pengumuman. Penelitian ini berkolaborasi dengan guru kelas 4
yaitu Bapak Dradjat. Kolabolator bertindak sebagai pengajar.
Persiapan penelitian pada akhir bulan Januari yaitu mencakup pemilihan
sekolah sebagai tempat penelitian, penyusunan judul dan penyusunan skripsi.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2013 adalah
sebagai berikut: a. Tahap observasi pada akhir bulan Maret, b. Pelaksanaan dan
27
analisis data pada bulan April, c. Pelaporan penelitian pada awal bulan Mei.
Jadwal penelitian tindakan kelas di SD Negeri 3 Tanggung dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri 3 Tanggung
No Tahap Januari Februari Maret April Mei
4 1 2 3 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 Persiapan
2 Pelaksanaan
3 Analisis Data
4 Pelaporan
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian PTK
kolaborasif, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara
peneliti dengan guru kelas. Sebagai tahap awal peneliti menyiapkan materi,
menyusun RPP, menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
mengajar, kemudian guru kelas yang mengajarkan pada saat pelaksanaan
penelitian. Untuk observer, dapat dilakukan oleh guru yang lain.
Proses penelitian PTK akan dilakukan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri
dari tiga kali pertemuan dan tiap kali tatap muka masing-masing 70 menit. Setiap
siklus memuat satu Kompetensi Dasar ( KD ) dan dilaksanakan dalam tiga kali
pertemuan. Oleh karena itu, siklus kedua materi ajarnya berbeda dari materi ajar
siklus pertama.
3.3 Rencana Tindakan
Rencana tindakan mengenai tahap perencanaan meliputi pembuatan RPP,
tahap pelaksanaan tindakan, tahap analisis dan refleksi meliputi: Tahap ini semua
data yang terkumpul dianalisis. Hasil analisis akan digunakan sebagai bahan
refleksi untuk melihat keberhasilan maupun kekurangan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat di bawah ini.
28
3.3.1 Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
1) Membuat RPP meliputi:
a) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
dilakukan penelitian.
b) Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
indicator.
c) Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan pembelajaran.
d) Merumuskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru dengan
model pembelajaran kooperatif metode Berpikir Berpasangan Berbagi.
e) Menetapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sesuai
dengan materi.
2) Membuat pertanyaan sesuai materi yang akan diajarkan kepada siswa.
3) Membuat evaluasi.
4) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus 1 akan dilaksanakan 3 kali pertemuan.
Masing-masing pertemuan akan dilaksanakan tiga kegiatan, yaitu kegiatan
awal, kegiatan inti, dan penutup sebagai berikut :
Pertemuan pertama
1) Kegiatan Awal
a) Pada apersepsi, peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru
mengenai teks pengumuman seperti “Apakah kamu pernah mengamati teks
pengumuman di sekitar sekolah, apakah kalian bisa menentukan isi dari
pengumuman tersebut?”
b) Menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran yaitu membaca nyaring
pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.
2) Kegiatan Inti
a) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model pembelajaran
Berpikir Berpasangan Berbagi.
b) Masing-masing siswa menerima pertanyaan-pertanyaan sesuai materi.
29
c) Setiap siswa mendiskusikan bersama pasangannya selama 4-5 menit (model
kooperatif metode berpikir berbagi berpasangan)
d) Bagi siswa yang sudah menemukan jawaban dengan diskusi bersama
pasangannya.
e) Setelah waktu habis siswa berpasangan tersebut berbagi jawaban atas
kerjasama di dalam pasangannya di depan kelas.
f) Pertanyaan jika sudah terjawab oleh salah satu pasangan dan benar atas
jawaban tersebut maka pasangan tersebut mendapat poin.
g) Kemudian pasangan-pasangan siswa yang lain berhak mendapatkan poin
berikutnya dan begitu seterusnya.
3) Kegiatan Akhir
a) Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman materi.
b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum
dipahami.
c) Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan Kedua
1) Kegiatan Awal
a. Pada apersepsi, peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru
mengenai teks pengumuman seperti “Siapa yang biasa mengumumkan di
lingkungan sekolahmu, biasanya pengumuman tersebut tentang apa?”
b. Menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran yaitu membaca nyaring
pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.
2) Kegiatan Inti
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model pembelajaran
Berpikir Berpasangan Berbagi.
b. Masing-masing siswa menerima pertanyaan-pertanyaan sesuia materi.
c. Setiap siswa mendiskusikan bersama pasangannya selama 4-5 menit (model
kooperatif metode berpikir berbagi berpasangan)
d. Bagi siswa yang sudah menemukan jawaban dengan diskusi bersama
pasangannya.
e. Setelah waktu habis siswa berpasangan tersebut berbagi jawaban atas
30
kerjasama di dalam pasangannya di depan kelas.
f. Pertanyaan jika sudah terjawab oleh salah satu pasangan dan benar atas
jawaban tersebut maka pasangan tersebut mendapat poin.
g. Kemudian pasangan-pasangan siswa yang lain berhak mendapatkan poin-
poin berikutnya dan begitu seterusnya.
3) Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman materi.
b. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum
dipahami.
c. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan Ketiga
1) Kegiatan Awal
a. Pada apersepsi, peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru
mengenai teks pengumuman seperti “Apakah kamu pernah mencatat isi teks
pengumuman di sekolahmu, apakah kalian bisa mencatat hal-hal pokok
dalam teks pengumuman?”
b. Menyampaikan tujuan dan materi pembelajaran yaitu membaca nyaring
suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat.
2) Kegiatan Inti
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model pembelajaran
Berpikir Berpasangan Berbagi.
b. Masing-masing siswa menerima pertanyaan-pertanyaan sesuia materi.
c. Setiap siswa mendiskusikan bersama pasangannya selama 4-5 menit (model
kooperatif metode berpikir berbagi berpasangan)
d. Bagi siswa yang sudah menemukan jawaban dengan diskusi bersama
pasangannya.
e. Setelah waktu habis siswa berpasangan tersebut berbagi jawaban atas
kerjasama di dalam pasangannya di depan kelas.
f. Pertanyaan jika sudah terjawab oleh salah satu pasangan dan benar atas
jawaban tersebut maka pasangan tersebut mendapat poin.
g. Kemudian pasangan-pasangan siswa yang lain berhak mendapatkan poin
31
berikutnya dan begitu seterusnya.
3) Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman materi.
b. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum
dipahami.
c. Siswa melakukan tes membaca.
d. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Tahap Analisis dan Refleksi
Tahap ini semua data yang terkumpul dianalisis. Hasil analisis akan
digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun kekurangan
proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
metode Berpikir Berpasangan Berbagi. Untuk mengetahui perubahan atas
tindakan yang telah diberikan, diadakan perbandingan antara hasil belajar Bahasa
Indonesia setelah diberi tindakan dengan hasil belajar Bahasa Indonesia pada
tindakan sebelumnya. Dari hasil tersebut, diadakan tindak lanjut apabila tindakan
yang telah dilakukan menghasilkan perubahan yang dapat meningkatkan hasil
belajar bahasa Indonesia, merupakan kelebihan akan tetap dipertahankan,
sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada tindakan berikutnya yang
didiskusikan dengan guru kelas 4.
3.3.2 Siklus 2
Siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum berhasil. Kegiatan yang dilakukan
pada siklus 2 merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada
siklus 1.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Kisi-kisi instrumen tes, kisi-kisi observasi kinerja guru dan siswa.
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan
hasil belajar Bahasa Indonesia peneliti menggunakan: Dokumentasi merupakan
32
suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen–
dokumen baik dokumen tertulis, maupun gambar metode ini peneliti
menggunakan untuk memperoleh data awal, hasil pengamatan aktivitas guru dan
siswa, dan nilai hasil belajar membaca.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dengan hasil belajar bahasa Indonesia adalah : Dalam pengumpulan data, alat
yang digunakan peneliti berupa tes lisan. Tes tersebut diberikan kepada siswa
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang disesuaikan
dengan indikator. Untuk kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Tes
Standar kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Instrumen
7. Membaca 7.2 Membaca
Memahami teks
melalui membaca
intensif, membaca
nyaring, dan
membaca pantun.
Membaca nyaring
suatu pengumuman
dengan lafal dan
intonasi yang tepat.
1) Membaca
pengumuman
dengan lafal
dan intonasi
yang tepat.
Instrumen
Pertama
2) Membaca
pokok-pokok
pengumuman
dengan suara
yang keras
sesuai dengan
lafal dan
intonasi yang
tepat.
Instrumen
Pertama
3) Membaca
tema dalam
Instrumen
Kedua
33
pengumuman
dengan suara
yang keras
sesuai lafal dan
intonasi yang
tepat
4) Membaca isi
pengumuman
dengan suara
yang keras
sesuai dengan
lafal dan
intonasi yang
tepat.
Instrumen
Kedua
5) Membaca
informasi
dalam
pengumuman
dengan suara
keras sesuai
dengan lafal
dan intonasi
yang tepat.
Instrumen
Ketiga
6) Membaca
simpulan pada
pengumuman
dengan suara
keras sesuai
dengan lafal
dan intonasi
Instrumen
Ketiga
34
yang tepat.
7.3 Membaca
Membaca pentun
jenaka anak secara
berbalasan dengan
lafal dan intonasi
yang tepat.
1)Membacakan
pantun jenaka
anak dengan
lafal dan
intonasi yang
tepat.
Instrumen
Pertama
2)Membacakan
ciri-ciri pantun
jenaka anak
dengan lafal
dan intonasi
yang tepat.
Instrumen
Pertama
3)Mengucapka
n pantun
jenaka anak
dengan lafal
dan intonasi
yang tepat.
Instrumen
Kedua
4)
Membacakan
isi pantun
jenaka anak
dengan lafal
dan intonasi
yang tepat
Instrumen
Kedua
5)
Membacakan
bait-bait pantun
Insstrumen
Ketiga
35
dengan lafal
dan intonasi
yang tepat.
6)
Membacakan
pantun secara
berpasangan
dan
berkesinambun
gan.
Instrumen
Ketiga
Lembar Observasi atau Pengamatan. Lembar observasi digunakan untuk
mengamati kegiatan mengajar guru dan kegiatan peserta didik saat proses
pembelajaran berlangsung sampai akhir pembelajaran. Dalam lembar observasi
guru dan siswa, hal yang diamati pada intinya adalah kemampuan siswa dalam
memahami materi yang diajarkan guru dengan model pembelajaran kooperatif
metode berpikir berpasangan berbagi. Untuk kisi-kisi observasi kinerja guru dapat
dilihat pada tabel 3.3, dan kisi-kisi observasi kinerja siswa dapat dilihat pada tabel
3.4.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Observasi Kinerja Guru
No Hal Yang
Diamati
Indikator
1 Pra
pembelajaran
Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran
Memeriksa kesiapan siswa
2 Membuka
pembelajaran
Melakukan kegiatan apersepsi
Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan
dicapai dan rencana kegiatan
3
Penguasaan
materi
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki
belajar
Mengaitkan materi dengan realita kehidupan
4 Pendekatan/strat
egi
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
36
pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif metode Berpikir
Berpasangan Berbagi
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif metode Berpikir
Berpasangan Berbagi
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu
yang telah dialokasikan
5 Pemanfaatan
media
pembelajaran
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media
Menghasilkan pesan yang menarik
Menggunakan media secara efektif dan efesien
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
6 Pembelajaran
yang memicu
dan memelihara
keterlibatan
siswa
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran dengan menggunkan model
pembelajaran kooperatif metode Berpikir
Berpasangan Berbagi
Merespon positif partisipasi siswa
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan
sumber belajar
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa
dalam belajar untuk berpikir, berpasangan, dan
berbagi
7 Penilaian proses
dan hasil belajar
Mamantau siswa dalam kegiatan belajar kelompok
berpasangan
Memberikan poin pada pasangan-pasangan siswa
yang menjawab benar
8 Penggunaan
bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
9
Penutup Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
Melakukan penilaian akhir dan tindak lanjut
37
Tabel 3.4
Kisi-kisi Observasi Kinerja Siswa
No Hal Yang
Diamati
Indikator
1 Pra
pembelajaran
Siswa menempati tempat duduknya masing-masing
Kesiapan menerima pelajaran
2 Membuka
pembelajaran
Siswa mampu menjawab apersepsi
Memperhatikan secara seksama ketika dijelaskan
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
3 Penjelasan
materi
Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi
Aktif bertanya ketika proses penjelasan materi
Adanya interaksi positif antara siswa – guru, siswa –
materi pelajaran
Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang materi
pelajaran yang dijelaskan
4 Pendekatan/s
trategi
pembelajaran
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan
kesempatan
Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan
Siswa termotivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran
Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan
santai dan tidak penuh tekanan
Adanya interaksi positif antara siswa dengan model
pembelajaran kooperatif metode Berpikir Berpasangan
Berbagi yang digunakan guru
Siswa merasa senang ketika belajar kelompok dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif metode
Berpikir Berpasangan Berbagi
Siswa tertarik terhadap pembelajaran yang disajikan
dengan model pembelajaran pembelajaran kooperatif
metode Berpikir Berpasangan Berbagi
Siswa bersemangat untuk mencari jawaban benar
bersama pasangan
Siswa dapat bersosialisasi dan bekerjasama dalam
kegiatan kelompok
5 Pemanfaatan
media
pembelajaran
Adanya interaksi positif saat media pembelajaran
disajikan
Keterkaitan siswa terhadap materi yang disajikan
meningkat saat media pembelajaran disajikan
Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan materi
yang disajikan dengan media pembelajaran
38
6 Penilaian
proses dan
hasil belajar
Siswa mampu berinteraksi dengan kelompok
belajarnya
Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
dengan tepat
Siswa mampu menggunakan waktu dengan baik untuk
berpikir dengan pasangan sesuai dengan waktu yang
dialokasikan
Siswa merasa terbimbing
Mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar
7 Penggunaan
bahasa
Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa
Siswa tidak menemui kesulitan dalam pemahaman
ketika dijelaskan materi pelajaran
8 Penutup Siswa secara aktif membuat rangkuman
Siswa melaksanakan evaluasi dengan baik
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Validitas instrumen berkaitan dengan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Arikunto (2012:92)
menyatakan suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki
koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,421. Validitas dihitung dengan
menggunakan penghitungan SPSS 16.0 for Windows. Reliabilitas instrumen
berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai
taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
Maka reabilitas instrumen berhubungan masalah ketetapan. Menurut Arikunto
pengukuran reabilitas instrumen sebagai berikut : Reliabilitas sangat tinggi jika
koefisien korelasi antara 0.800 sampai dengan 1.00, reliabilitas tinggi jika
koefisien korelasi antara 0.600 sampai dengan 0.800, reliabilitas cukup jika
koefisien korelasi antara 0.400 sampai dengan 0.600, reliabilitas rendah jika
koefisien korelasi antara 0.200 sampai dengan 0.400, dan reliabilitas sangat
rendah jika koefisien korelasi antara 0.00 sampai dengan 0.200. Hasil
penghitungan validitas instrumen pada siklus pertama dengan menggunakan SPSS
16.0 for Windows yang berdasarkan koefisien korelasi yang dikemukakan oleh
Arikunto dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian validitas dan reliabilitas
instrumen (terlampir). Adapun hasil uji tingkat reliabilitasnya dapat dilihat bahwa
39
Cronbach`s Alpha sebesar 0,746 dari 3 instrumen yang diuji (terlampir). Maka
termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang cukup. Ini berarti bahwa instrumen
reliabilitas sudah dapat digunakan untuk penelitian. Hasil penghitungan validitas
instrumen pada siklus kedua dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang
berdasarkan koefisien korelasi, disimpulkan bahwa ketiga instrumen (terlampir)
dinyatakan valid dan reliabel, maka sudah dapat digunakan untuk penelitian.
3.5.1 Tingkat Kesulitan Instrumen
Tingkat kesukaran instrumen dihitung dari proporsi siswa yang membaca
dengan benar. Proporsi sama dengan banyaknya siswa yang benar berbanding
keseluruhan siswa.
banyaknya siswa yang membaca benar
P = X 100%
jumlah seluruh siswa
P = Proporsi siswa yang membaca benar
Kriteria indeks kesulitan instrumen adalah sebagai berikut : Untuk ≤25% =
instrumen kategori sukar. Untuk 26%–74% = instrumen kategori sedang ≥75% =
instrumen kategori mudah. Hasil penghitungan tingkat kesukaran pada instrumen
siklus pertama adalah sebagai berikut: Instrumen pertama 26 siswa bisa membaca
dengan benar dengan proporsi 70.2%, instrumen kedua 24 siswa bisa membaca
dengan benar dengan proporsi 64.8%, instrumen ketiga 22 siswa bisa membaca
dengan benar dengan proporsi 59.4%. Maka tingkat kesukaran berkategori
sedang. Instrumen siklus kedua dari hasil penghitungan tingkat kesukaran adalah
sebagai berikut: Instrumen pertama 26 siswa bisa membaca dengan benar dengan
proporsi 70.2%, instrumen kedua 28 siswa bisa membaca dengan benar dengan
proporsi 75.6%, instrumen ketiga 24 siswa bisa membaca dengan benar dengan
proporsi 64.8%. Maka tingkat kesukaran pada instrumen yang kedua berkategori
mudah, sedangkan instrumen pertama dan kedua berkategori sedang.
3.6 Indikator Kinerja
Mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini,
tolok ukurnya adalah ketuntasan belajar yaitu pencapaian nilai KKM ≥65. Maka
40
dikatakan berhasil atau tuntas dan apabila ≥75% dari 18 siswa telah mencapai
KKM.
3.7 Analisis Data
Data-data yang berupa angka (data kuantitatif) dari hasil belajar pada
kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 dianalisis menggunakan teknik deskriptif
komparatif dilanjutkan dengan refleksi. Analisis dengan teknik deskriptif
komparatif adalah dengan cara membandingkan data hasil belajar sehingga dapat
dilihat perubahan dan peningkatannya.