bab iii metode penelitian 3.1 objek dan subjek...

17
Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitian Menurut Suryana (2010: 30) “Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek penelitian memuat tentang variabel- variabel penelitian beseta karakteristik /unsur yang akan diteliti, populasi penelitian, sampel penelitian, unit sampel penelitian dan tempat penelitian”. Objek dalam penelitian ini adalah terdiri dari tiga variabel diantaranya, satu variabel terikat (Y) yaitu profitabilitas dan dua variabel bebas (X1) yaitu Persaingan dan (X2) Perilaku Kewirausahaan. Subjek dalam penelitian ini adalah para pengusaha bola sepak di Kecamatan Parakansalak Kabupaten Sukabumi. 3.2 Metode Penilitian Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatori (explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian hipotesis. Adapun pengertian penelitian survey menurut Masri Singarimbun (1995:3) adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. 3.3 Operasional Variabel Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti. Untuk memberikan arah dalam pengukurannya variabel-variabel tersebut dijabarkan dalam konsep teoritis, konsep empiris, dan konsep analitis sebagai berikut :

Upload: others

Post on 12-Feb-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penilitian

Menurut Suryana (2010: 30) “Objek penelitian merupakan sasaran dari

penelitian yang akan dilaksanakan. Objek penelitian memuat tentang variabel-

variabel penelitian beseta karakteristik /unsur yang akan diteliti, populasi

penelitian, sampel penelitian, unit sampel penelitian dan tempat penelitian”.

Objek dalam penelitian ini adalah terdiri dari tiga variabel diantaranya,

satu variabel terikat (Y) yaitu profitabilitas dan dua variabel bebas (X1) yaitu

Persaingan dan (X2) Perilaku Kewirausahaan.

Subjek dalam penelitian ini adalah para pengusaha bola sepak di Kecamatan

Parakansalak Kabupaten Sukabumi.

3.2 Metode Penilitian

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan

untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

hipotesis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survey eksplanatori (explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang

bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian

hipotesis.

Adapun pengertian penelitian survey menurut Masri Singarimbun (1995:3)

adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.

3.3 Operasional Variabel

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti. Untuk

memberikan arah dalam pengukurannya variabel-variabel tersebut dijabarkan

dalam konsep teoritis, konsep empiris, dan konsep analitis sebagai berikut :

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

48

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep analitis Skala

Profitabiltas

(Y)

Rasiountuk mengukur

efektivitas operasi

perusahaan dalam

menghasilkan

keuntungan atau laba

Machfoed (1996:93)

Besarnya Profitabilitas

(ROE) pengrajin dalam

1 bulan terakhir

Data diperoleh dari jawaban

responden mengenaibesarnya

profitabilitas yang diperoleh

dalam satu bulan terakhir.

Rasio yang digunakan adalah

Return On Equity (ROE)

ROE =

x 100%

Rasio

Persaingan

(X1)

Persaingan adalah

keadaan ketika

organisasi berperang

atau berlomba untuk

mencapai hasil dan

tujuan yang diiginkan.

Persaingan harga

pengusaha dengan harga

produk pesaing

Persaingan produk

pengusaha dengan produk

pesaing

Persaingan dalam harga

meliputi :

- Persaingan dalam

penetapan harga produk

bola sepak yang di jual

para pengrajin.

Persaingan dalam produk ini

meliputi :

a. Diferensiasi produk

- Persaingan dalam

perbedaan warna produk

bola sepak yang dihasilkan

- Persaingan dalam

perbedaan pola

jenisproduk bola sepak

yang dijual.

b. Kualitas produk :

- Persaingan bahan dasar

produk dan persaingan

dalam mempertahankan

kualitas produk bola sepak

Ordinal

Ordinal

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

49

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perilaku

kewirausahaan

(X2)

Suatu kemampuan

untuk menciptakan

sesuatu yang baru

berbeda (ability to

create the new and

different thing). (Peter

Drucker dalam

suryana, 2003:10)

Perilaku kewirausahaan

meliputi :

Inovasi

Kreativitas

Kepemimpinan

Keberanian dalam

menanggung resiko

Data diperoleh dari responden

mengenai :

Pengetahuan/cara baru

yang ditemukan

pengusaha mengenai

pembukuan keuangan,

Pengetahuan/cara baru

yang ditemukan

pengusaha dalam proses

memproduksi barang, dan

Pengetahuan/cara baru

untuk meningkatkan

kualitas barang yang

dihasilkan

kreativitas dalam

membuat jenis/bentuk

produk lain dari bahan

baku yang sama,

kreativitas dalam mencari

jejaring pasar, kreativitas

dalam mencari sumber

modal,untuk

mengembangkan usaha,

kreativitas dalam

memasarkan produk,

kreativitas dalam

perbaikan kualitas

pelayanan terhadap

konsumen.

:

Kemampuan memimpin

dan memotivasi semangat

kerja karyawan ,

kemampuan dalam

menyusun perencanaan

perusahaan,

kemampuan dalam

membuat perhitungan

laba/rugi,

kemampuan mengamati

pasar.

perilaku mengambil

resiko keuangan,

perilaku mengambil

resiko dalam melakukan

kreativitas,

perilaku dalammengambil

resiko waktu

Ordinal

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

50

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Sugiyono (2007:61) menyatakan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya. Berdasarkan beberapa definisi di atas dan berdasarkan masalah

yang diteliti maka yang menjadi ukuran populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh pengrajin bola sepak yang berada di daerah Kecamatan Parakansalak,

Kabupaten Sukabumi yang berjumlah sebanyak 30 pengrajin

3.4.2 Sampel

Sampel menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2007:62)yang

dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini mempergunakan pengambilan sampel

dengan teknik sampling jenuh, karena populasinya kurang dari 100 maka teknik

sampling yang diambil adalah semua anggota populasi sebanyak 30 pengrajin

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara dan alat yang dipakai dalam

memperoleh informasi / keterangan mengenai objek penelitian. Pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah ;

1. Wawancara , pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh informasi

secara langsung dengan cara tanya jawab lisan kepada para responden yang

dipergunakan sebagai pelengkap data.

2. Studi observasi, yaitu dengan cara meneliti secara langsung pengrajin bola

sepak yang berada di Kecamatan Parakansalak Kabupaten Sukabumi.

3. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui penggunaan daftar

pertanyaaan yang telah disusun dan disebar kepada responden agar diperoleh

data yang dibutuhkan.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

51

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Studi literatur, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

data-data dari buku, media cetak, jurnal, internet, dan sumber-sumber lain yang

relevan dengan permasalahan

3.6 Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menyeleksi data yang sudah terkumpul, yaitu untuk meneliti kelengkapan data

yang diperlukan dengan cara memilih dan memeriksa kejelasan dan

kesempurnaan dari data yang diperlukan.

2. Mentabulasi data, yaitu menyajikan data yang telah diseleksi dalam bentuk

data yang sudah siap untuk diolah yakni dalam bentuk table-tabel yang

selanjutnya akan diuji secara sistematis.

3. Menganalisa data, yaitu mengetahui pengaruh serta hubungan antar variabel

independent (variabel bebas) dan variabel dependent (Variabel terikat).

4. Melakukan pengujian hipotesis.

5. Melakukan Uji Asumsi Klasik

6. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan benang merah atau hasil dari penelitian

yang dilakukan.

3.7 Instrumen Penilitian

Instrumen merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah, dengan demikian instrumen penelitian dapat diartikan sebagai suatu alat

yang digunakan untuk memperoleh data riil sebagai bahan dasar dalam hasil dan

pengambilan kesimpulan. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah non test berupa kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal-hal lain yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto 2010:192).

Dengan kuesioner terbuka atau jawaban dengan kalimat responden sendiri dan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

52

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kuesioner tertutup atau jawaban telah disediakan oleh peneliti, yang disebarkan

kepada 30pengrajin bola sepak di Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi.

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner kombinasi tertutup-

terbuka, di mana alternatif jawaban sudah ada serta sudah ditentukan peneliti dan

alternatif jawaban tidak ditentukan terlebih dahulu di mana responden bebas

memberikan jawaban. Untuk data yang bersifat ordinal, agar setiap jawaban

responden dapat dihitung, maka diperlukan alat ukur yang tepat dalam

memberikan skor pada setiap jawaban responden. Instrumen dalam penelitian ini

menggunakan skala Likert. Ketentuan berdasarkan skala Likert yang digunakan

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Skor Jawaban berdasarkan Skala Likert

Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

SS = Sangat Sering 5 1

S = Sering 4 2

K = Kadang-Kadang 3 3

P = Pernah 2 4

TP = Tidak Pernah 1 5

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :

1) Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh persaingan

dan perilaku kewirausahaan terhadap profitabilitas.

2) Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu pengusaha bola sepak di

Kecamatan Parakansalak Kabupaten Sukabumi.

3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

4) Melakukan uji coba terlebih dahulu kepada pengusaha lain yng sejenid

5) Memperbanyak angket.

6) Menyebarkan angket.

7) Mengelola dan menganalisis hasil angket.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

53

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Tes Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki

validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah. Tes validitas instrumen dilakukan dengan teknik analisis item

instrumen, yaitu dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pertanyaan

dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Dalam uji validitas ini

digunakan teknik korelasi product moment dengan rumus :

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

(Suharsimi Arikunto, 2010: 213)

Di mana :

r = koefisien validitas item yang dicari

X = skor yang diperoleh dari subjek dalam tiap item

Y = skor total item instrumen

∑X = jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2= jumlah kuadrat pada masing-masing skor X

∑Y = jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y

N = jumlah responden

Kriteria keputusannya menurut Riduwan (2010: 217) adalah sebagai

berikut :

Jika rhitung > rtabel dikatakan valid.

Jika rhitung < rtabel dikatakan tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks

korelasinya, (Riduwan, 2010: 217).

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi

Antara 0,600 – 0,799 : tinggi

Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

54

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid)

Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 koefisien korelasi yang

diperoleh dari hasil perhitungan diperbandingkan dengan nilai dari tabel korelasi

nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah baris atau

banyaknya responden.

Jika r hitung 05,0r Instrumen valid

Sebaliknya jika r hitung 05,0r Instrumen tidak valid

b. Tes Reliabilitas

Setelah dilakukan pengujian validitas, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan pengujian reliabilitas. Suharsimi Arikunto (2010:221) menyatakan

bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut telah baik. Reabilitas menunjuk pada tingkat keteramdalan

sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Sugiyono (2007

: 354)menyatakan bahwa pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara

eksternal mapun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-

retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas

instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada

dengan teknik tertentu.

Tes Reliabilitas bertujuan untuk mengenal apakah alat pengumpul data

tersebut menunjukkan tingkat ketepatan, kaekuratan, kestabilan atau konsistensi

dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun

dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Pengujian Reliabilitas pada penelitian ini

menggunakan rumus Spearman-Brown dengan teknik belah dua ganjil-genap.

Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah :

1. Mengelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai belah pertama dan

kelompok skor butir bernomor genap sebagai belah kedua.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

55

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua, dan akan

diperoleh harga rxy dengan menggunakan rumus korelasi product moment

dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu :

∑ (∑ )(∑ )

{ ∑ (∑ ) } { ∑ (∑ )

} ( )

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi

N = Jumlah Responden

∑X = Jumlah skor X

∑Y = Jumlah skor Y

∑XY = Jumlah skor X dan skor Y

3. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman-Brown,

yaitu :

⁄ ⁄

( ⁄ ⁄) ( )

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

r1/21/2 = rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen.

Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :

Jika r11> rtabel dikatakan reliabel.

Jika r11< rtabel dikatakan tidak reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.8.1 Analisis data

Dalam penelitian ini, menganalisis data akan menggunakan analisis regresi

linier berganda (multiple linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui

variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pendapatan.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

56

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program

komputerSPSS Versi 21. Tujuan Analisis Regresi Linier Berganda adalah untuk

mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu atau beberapa variabel

bebas dengan satu variabel terikat.

Dalam penelitian ini akan dilakukan pemilihan model fungsi regresimodel

linier. Model analisa data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji kebenaran dari dugaan

sementara digunakan model Persamaan Regresi Linier Ganda, sebagai berikut:

22110 XbXbb + e

Dimana :

Y adalah profitabilitas

bo adalah konstanta regresi

b1 adalah koefisien regresi X1

b2 adalah koefisien regresi X2

X1 adalah persaingan

X2 adalah perilaku kewirausahaan

e adalah Faktor pengganggu

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan model yang tidak bias (unbiased) dalam memprediksi

masalah yang diteliti, maka model tersebut harus bebas uji Asumsi Klasik yaitu:

1. Uji Multikolinieritas

Pada mulanya multikoliniearitas berarti adanya hubungan linier yang

sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari

model regresi.Dalam hal ini variabel-variabel bebas ini bersifat tidak orthogonal.

Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai

korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.

Jika terdapat korelasi yang sempurna diantara sesama variabel-variabel

bebas sehingga nilai koefisien korelasi diantara sesama variabel bebas ini sama

dengan satu, maka konsekuensinya adalah :

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

57

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Nilai koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir

- Nilaistandard error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga.

Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan multikolinieritas dalam

model regresi OLS, (Yana Rohmana 2010:143) yaitu :

(1) Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R

2 tinggi

(biasanya berkisar 0,7 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang

signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas.

(2) Korelasi Parsial Antarvariabel Independen dengan menghitung koefesien

korelasi antarvariabel independen. Apabila koefsiennya rendah, maka

tidak terdapat multikolinearitas, sebaliknya jika koefesien antarvariabel

independen (x) itu koefesiennya tinggi (8,0-1,0) maka diduga terdapat

multikolinearitas.

(3) Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat

hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu

variabel independen lainnya.

(4) Variance inflation factor dan tolerance.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Uji korelasi derajat nol untuk

memprediksi ada atau tidaknya multikolinearitas.

Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan

uji Variance inflation factor dan tolerance (VIF) antar variabel independen.

Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika koefisien korelasi cukup

tinggi katakanlah diatas 10 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model.

Sebaliknya jika koefisien korelasi relatif rendah maka kita duga model tidak

mengandung unsur multikolinieritas

Apabila terjadi multikoliniearitas menurut (Yana Rohmana 2010:149)

disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berilkut :

Tanpa ada perbaikan

Dengan perbaikan :

Informasi Apriori

Menghilangkan Variabel Independen

Menggabungkan data cross section dan data time series

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

58

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Transformasi variable

Penambahan data

2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidakmemiliki

varian yang sama. Heteroskedastisitas merupakan suatu fenomena dimana

estimator regresi bias, namun varian tidak efisien (semakin besar populasi atau

sampel, semakin besar varian). Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda

disebut heteroskedasitas.

Jika ditemukan heteroskedastisitas, maka estimator OLS tidak akan efisien

dan akan menyesatkan peramalan atau kesimpulan selanjutnya. Ada beberapa cara

yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas (Yana Rohmana

2010:160), yaitu sebagai berikut :

(1) Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

a. Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau

hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka

pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

(2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan

keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai

taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).

Ketentuan pengujian :

Apabila melalui pengujian hipotesis (lewat uji-t) ternyata signifikan secara

statistik, berarti x mempengaruhi ei2 , maka dalam data terjadi

heteroskedastisitas dan sebaliknya

(3) Uji Glejser (Glejser test), ini mirip dengan uji Park, namun perbedannya

hanya pada variabel dependennya. Jika pada uji park menggunakan

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

59

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

residual kuadrat sebagai variabel dependen, maka untuk Uji Glejser

variabel ini diganti dengan nilai absolut residual.

(4) Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.) Koefisien

korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi

heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

1nn

d 6-1 rs

2

2

1

Dimana :

d1 = perbedaan setiap pasangan rank

n = jumlah observasi

(5) Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara

meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat

dan perkalian variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ2

hitung

dan χ2

tabel, apabila χ2

hitung> χ2

tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa

terjadi heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ2

hitung < χ2

tabel

maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas ditolak.

Dalam metode White selain menggunakan nilai χ2

hitung, untuk memutuskan

apakah data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas

Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji White. Jika probabilitas

Chi Squares <α, berarti Ho ditolakjika probabilitas Chi Squares >α, berarti

Ho diterima.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji metode grafik, dengan bantuan

program SPSS 21 for Windows.Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi

adalah bahwa varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tidak

memiliki pola tertentu. Salah satu uji untuk menguji heteroskedastisitas ini adalah dengan

melihat penyebaran dari varians residual.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

60

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Autokorelasi

Dalam suatu analisa regresi dimungkinkan terjadinya hubungan antara

variabel- variabel bebas atau berkorelasi sendiri, gejala ini disebut autokorelasi.

Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota

serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang.

Autokorelasi merupakan suatu keadaan dimana tidak adanya korelasi

antara variabel penganggu (disturbance term) dalam multiple regression. Faktor-

faktor penyebab autokorelasi antara lain terdapat kesalahan dalam menentukan

model, penggunaan lag dalam model dan tidak dimasukkannya variabel penting.

Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model

regresi, (Yana Rohmana 2010: 194) pada penelitian ini pengujian asumsi

autokorelasi dapat diuji melalui beberapa cara di bawah ini:

1. Uji Durbin Watson (DW) untuk mendeteksi autokorelasi, yaitu dengan

cara membandingkan DW statistik dengan DW tabel.

Uji DW menurunkan nilai kritis batas bawah (dL) dan bataas atas (dU)

sehingga jika nilai d hitung terletak di luar nilai kritis ini maka ada tidaknya

autokorelasi baik positif atau negatif dapat diketahui. Penentuan ada tidaknya

autokorelasi dapat dilihat dengan jelas dalam tabel 3.4:

Tabel 3.4

Uji Statistik Durbin-Watson d

Nilai Stastistik d Hasil

0 < d < dL

dL ≤ d ≤ dU

dU ≤ d ≤ 4 - dU

4 - dU ≤ d ≤ 4 - dL

4 - dL ≤ d ≤ 4

Menolak hipotesis nul; ada autokorelasi positif

Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

Menerima hipotesis nul; tidak ada autokorelasi positif/negatif

Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

Menolak hipotesis nul; ada autokorelasi positif

Dibawah ini daerah-daerah penerimaan uji statistik Durbin Watson:

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

61

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Autokorelasi

Positif

Ragu-ragu Tidak ada

autokorelasi

Ragu-ragu Autokorelasi

negatif

Gambar 3.1

Grafik Statistik Durbin Watson

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin-Watsondengan

bantuan program SPSS 21 for Windows. Uji ini mengahsilkan nilai DW hitung (d)

dan nilai DW table (dL dan dv).

Salah satu keuntungan dari uji DW yang didasarkan pada residual adalah

bahwa setiap program komputer untuk regresi selalu memberi informasi statistik

d, adapun prosedur dari uji DW sebagai berikut:

1. Melakukan regresi metode OLS dan kemudian mendapatkan nilai

residualnya

2. Menghitung nilai d dari persamaan regresi

3. Dengan jumlah observasi (n) dan jumlah variabel independen tertentu tidak

termasuk konstanta (k), kita cari nilai kritis dL dan dU di statistik Durbin

Watson.

4. Keputusan ada tidaknya autokorelasi didasarkan pada tabel 3.4 diatas.

Untuk lebih memudahkan menentukan autokorelasi dapat juga digunakan

gambar 3.1

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

62

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.3 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis maka penulis menggunakan uji statistik berupa

uji parsial (uji t), uji simultan (uji f) dan uji koefisien determinasi majemuk (R2).

3.8.3.1 Pengujian Hipotesis Secara Individual (uji t)

Uji parsial atau uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel X secara individu mampu menjelaskan variabel Y. Uji t digunakan untuk

mengetahui apakah masing-masing variabel X secara individu mampu

menjelaskan variabel Y.

Menghitung nilai statistik t (t hitung) dan mencari nilai-nilai t kritis dari

tabel distribusi t pada α dan degree of freedom tertentu. Adapun nilai t hitung

dapat dicari dengan formula sebagai berikut:

( ̂)

( )( ̂)

Dimana merupakan nilai pada hipotesis nul. Atau secara sederhana t

hitung dapat dihitung dengan rumus:

(Yana Rohmana, 2010 : 50)

Setelah diperoleh t statistik atau t hitung, selanjutnya bandingkan dengan t

tabel dengan α disesuaikan. Adapun cara mencari t tabel dapat digunakan rumus

sebagai berikut :

t tabel = n-k-1

Hipotesis dalam penelitian ini secara statistik dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Uji hipotesis positif menggunakan satu sisi

H0 :βi 0

Ha : βi 0

Uji hipotesis negatif menggunakan satu sisi

H0 :βi > 0

Ha : βi 0

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penilitianrepository.upi.edu/11351/6/S_PEK_0906876_Chapter3.pdf · untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

63

Deden Ahmad Daenuri, 2014 Pengaruh Persaingan dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Profitabilitas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria uji t adalah:

1. Jika thitung >ttabel maka H0ditolak dan H1 diterima (variabel bebas X

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y),

2. Jika thitung <ttabel maka H0diterima dan H1 ditolak (variabel bebas X tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y). Dalam penelitian ini

tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,05 (5%) pada taraf signifikasi

95%.

3.8.3.2Koefisien Determinasi Majemuk R2

Di dalam regresi berganda akan menggunakan koefesien determinasi

untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang kita punyai. Dalam hal ini kita

mengukur “seberapa besar proporsi variasi variable dependen dijelaskna oleh

semua variable independen.” Koefisien determinasi dapat dicari dengan

menggunakan rumus:

R2 =

1 1 2 2 3 32

2

X Y X Y X YR

Y

(Yana Rohmana, 2010: 76)

Besarnya nilai R2berada diantara 0 (nol) dan 1 (satu) yaitu 0 <R

2 < 1. Jika

nilai R2

semakin mendekati 1 (satu) maka model tersebut baik dan pengaruh

antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y semakin kuat (erat

berhubungannya).