bab iii metode penelitian 3.1 objek dan subjek...

15
Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep pada mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode diskusi teknik make a match. Sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Cimahi. 3.2.Metode Penelitian Menurut Suharsimi (2006:160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi, metode eksperimen kuasi yaitu penelitian yang memberikan kesempatan untuk meneliti perlakuan-perlakuan di dalam masyarakat yang tidak ditempatkan dengan sengaja, melainkan terjadi secara alami (Suharsimi, 2006:160). Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek penelitian menjadi dua kelompok yaitu kelompok kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. 3.3 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Pre-test and Post-test Design”. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan membagi kelompok penelitian menjadi dua kelompok yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dan kelompok kedua adalah kelompok kontrol yang belajar dengan pembelajaran konvensional.

Upload: hoangtuyen

Post on 02-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep pada

mata pelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

metode diskusi teknik make a match. Sedangkan yang menjadi subjek dalam

penelitian ini adalah peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Cimahi.

3.2.Metode Penelitian

Menurut Suharsimi (2006:160) metode penelitian adalah cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen kuasi, metode eksperimen kuasi yaitu penelitian yang memberikan

kesempatan untuk meneliti perlakuan-perlakuan di dalam masyarakat yang tidak

ditempatkan dengan sengaja, melainkan terjadi secara alami (Suharsimi,

2006:160).

Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek penelitian menjadi dua

kelompok yaitu kelompok kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif teknik make a match dan kelas kontrol yang

menggunakan metode konvensional.

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

”Nonequivalent Control Group Pre-test and Post-test Design”. Metode dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan membagi kelompok penelitian

menjadi dua kelompok yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen

yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif teknik make a match dan

kelompok kedua adalah kelompok kontrol yang belajar dengan pembelajaran

konvensional.

38

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Rancangan penelitian yang digunakan adalah : Pretest posttest control

group design. Rancangan tersebut berbentuk seperti berikut:

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Kelompok Pretes test Perlakuan Post test

Eksperimen O1 X1 O3

kontrol O2 - O4

(Sugiyono,2010:78)

Keterangan:

X1 : Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode

diskusi teknik make a match

- : Tidak dikenakan perlakuan

O1 : Hasil pretest kelompok kelas ekperimen

O2 : Hasil prestest kelompok kelas kontrol

O3 : Hasil posttest kelas eksperimen

O4 : Hasil posttest kelas kontrol

Dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan

sesudah perlakuaan. Observasi yang dilakukan sebelum perlakuan (O1) dan (O2)

disebut pretest dan observasi sesudah perlakuan (O3) dan (O4) disebut posttest.

Perbedaan antara O1 dan O2 dengan O3 dan O4 yakni O3–O4 diasumsikan

merupakan efek dari perlakuan atau eksperimen.

39

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.4 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.2

Operasional Variabel

Konsep

Teoritis

Variabel Definisi Operasional Skala

Suatu model

pembelajaran

yang bertujuan

untuk mencari

pasangan sambil

belajar mengenai

suatu konsep

atau topik dalam

suasana yang

menyenangkan.

Model

Pembelajaran

Kooperatif

metode

diskusi

dengan

teknik make a

match

(X)

Teknik make a match yang diterapkan

dalam mata pelajaran ekonomi dengan

langkah sebagai berikut :

Guru menyiapkan beberapa kartu

yang berisi beberapa konsep atau

topik yang mungkin cocok untuk

sesi review.

Setiap peserta didik mendapat satu

buah kartu.

Setiap peserta didik mencari

pasangan yang mempunyai kartu

yang cocok dengan kartunya.

Peserta didik bisa bergabung dengan

dua atau tiga peserta didik lain yang

memegang kartu yang cocok.

-

Pemahaman

adalah

Kemampuan

seseorang untuk

mengerti suatu

konsep dan

dapat

menerjemahkan

Pemahaman

(Y)

Aspek pemahaman diantaranya :

Translasi (kemampuan menerjemahkan)

ialah :

kemampuan menerjemahkan menduduki

satu tempat diantara kemampuan yang

dikelaskan dalam katagori pengetahuan dan

jenis-jenis kemampuan yang di uraikan

dibawah kemampuan

40

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dan

menginterpresta

sikan kembali.

interpretasi,ekstrapolasi,analisis,sintesis dan

evaluasi. Beberapa kemampuan translasi :

1.Menerjemahkan suatu abstraksi yang lain

2.Menerjemahkan suatu bentuk simbolik ke

satu bentuk lain atau sebaliknya

Interpretasi (kemampuan menafsirkan)

ialah :

kemampuan untuk mengenal dan

memahami ide utama suatu komunikasi.

Beberapa kemampuan interpretasi:

1.kemampuan untuk memahami dan

menginterpretasikan berbagai bacaan secara

dalam dan jelas

2.kemampuan untuk menafsirkan berbagai

data sosial

3.kemampuan untuk membuat batasan yang

tepat ketika menafsirkan suatu data

4.kemampuan untuk membedakan

pembenaran atau penyangkalan suatu

kesimpulan yang digambarkan oleh suatu

data

Ekstrapolasi (kemampuan meramalkan)

ialah :

kemampuan untuk melihat kecenderungan

atau arah kelanjutan dari suatu temuan

kemampuan pemahaman jenis ekstrapolasi

ini menuntut kemampuan intelektual yang

lebih tinggi misalnya membuat telahan

tentang kemungkinan apa yang akan

berlaku. Beberapa kemampuan ekstrapolasi:

41

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tahapan Eksperimen Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match

Tahapan yang harus dilakukan guru dalam penerapkan teknik make a

match menurut Lie (2008:55) adalah:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau

topik yang mungkin cocok untuk sesi review.

2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.

3. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok

dengan kartunya.

4. Siswa bisa bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang memegang

kartu yang cocok.

1.kemampuan menarik kesimpulan dari

suatu pernyataan yang eksplisit

2.kemampuan menggambarkan kesimpulan

dan menyatakannya secara efektif

3.kemampuan menyisipkan satu data dalam

sekumpulan data dilihat dari

kecenderungannya

4.kemampuan untuk memperkirakan

konsekuensi dari suatu bentuk

komunikasi yang digambarkan

5.kemampuan menjadi peka terhadap

factor-faktor yang dapat membantu

prediksi tidak akurat

6.kemampuan untuk membedakan

konsekuensi yang mempunyai peluang

kebenaran rendah dan tinggi

7.kemampuan membedakan nilai

pertimbangan dari suatu prediksi

42

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tahapan yang harus dilakukan guru dalam penerapkan teknik make a

match menurut Sugiyanto (2010:50) adalah:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu berisi beberapa konsep atau topik

yang cocok untuk sesi review

2. Setiap siswa mendapat sebuah kartu

3. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok

dengan kartunya

4. Siswa juga dapat bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang

memegang kartu yang cocok.

5. Setiap pasangan siswa mendiskusikan menyelesaikan tugas secara

bersama-sama

6. Persentasi hasil kelompok atau kuis

Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam proses

pembelajaran dilapangan :

1. Guru menyiapkan kartu yang berisi beberapa konsep berupa kartu soal

dan jawaban dimana kartu-kartu tersebut dibagikan ke 3 kelompok

besar.

2. Setiap anggota kelompok saling berdiskusi untuk saling mencocokan

kartu-kartu soal dan jawaban. Untuk kelompok yang dapat mencocokan

kartunya sebelum batas waktu yang ditentukan akan diberikan point

3. Setiap kelompok mempersentasikan hasil diskusian dari kartu-kartu

soal dan jawaban tersebut.

3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Sumber

primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data (Sugiyono, 2008:137).

Tes dilakukan dua kali yaitu sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test)

penerapan treatment. Dan tes ini berlaku untuk dua kelas, yaitu satu kelas kontrol

dan satu kelas eksperimen.

43

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dick dan Carey (Ngalim, 2012:28) pretest, yaitu tes yang diberikan sebelum

pengajaran dimulai, dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan

peserta didik terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan keterampilan) yang

akan diajarkan. Sedangkan posttest, yaitu tes yang diberikan pada akhir program

satuan pengajaran yang tujuannya yaitu untuk mengetahui sampai dimana

pencapaian peserta didik terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan

keterampilan) setelah mengalami suatu kegiatan belajar.

3.6 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan, adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

a. Menentukan masalah yang akan diteliti.

b. Melaksanakan pra-penelitian untuk mengetahui data pemahaman

konsep pada standar kompetensi memahami konsep ekonomi dalam

kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen.

c. Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran ekonomi yang bersangkutan

untuk menentukan waktu, kelas, SK,KD, indikator dan tujuan

pembelajaran yang akan diterapkan dalam penelitian.

d. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

e. Menyusun instrumen penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

a. Melakukan uji coba soal validitas, reliabilitas, daya pembeda dan

tingkat kesukaran.

b. Melakukan penelitian.

3. Pengolahan data

a. Melakukan penskoran

b. Merubah skor menjadi nilai.

c. Melakukan uji normalitas, homogenitas dan hipotesis.

4. Kesimpulan

a. Membuat intrepretasi hasil penelitian.

b. Membuat kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

44

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih bai,

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

(Arikunto, 2006:160). Ada dua macam instrumen, yaitu instrumen untuk tes

dan nontes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis soal

pemahaman mengenai konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan

ekonomi konsumen dan produsen, yang sama-sama digunakan baik pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol. Tes ini dilakukan dua kali, yaitu pada saat

pretest dan pada saat posttest.

Instrumen penelitian tersebut disusun dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian yang mencakup pokok

bahasan, aspek soal, nomor soal, dan jumlah item soal.

2. Menyusun soal (instrumen) berdasarkan kisi-kisi.

3. Mengkonsultasikan instrumen dengan dosen pembimbing dan guru

bidang studi ekonomi kelas X.

4. Melakukan uji coba soal.

5. Menghitung item soal dengan tingkat validitas, reliabilitas, daya

pembeda dan tingkat kesukaran.

6. Menggunakan soal untuk mengukur pemahaman konsep peserta

didik pada standar kompetensi memahami konsep ekonomi dalam

kaitannya dengan kegiatan ekonomi konsumen dan produsen.

3.8 Analisis Uji Instrumen

3.8.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2006:168) validitas instrumen adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat kevalidan atau ketepatan suatu instrumen. Suatu

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta

dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrumen

yang valid harus dapat mendeteksi dengan tepat apa yang seharusnya diukur.

45

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi

Product Moment dari Pearson. Adapun rumus untuk menghitung korelasi dengan

persamaan :

rxy = ∑ (∑ ) (∑ )

( ∑ (∑ ) ))( ∑ (∑ ))

(Suharsimi Arikunto, 2006:170)

Keterangan :

rxy = Angka korelasi “r” product moment

N = Number of Cases (Jumlah peserta didik)

∑ XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑ X = Jumlah skor X

∑ Y = Jumlah skor Y

Dalam formula tersebut rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dan

kriterianya adalah sebagai berikut :

rxy< : Korelasi sangat rendah

0,20 - 0,399 : Korelasi rendah

0,40 - 0,699 : Korelasi sedang atau cukup

0,70 - 0,899 : Korelasi tinggi

0,90 - 1,00 : Korelasi sangat tinggi

Cara perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil

perhitungan tersebut dikonfirmasikan ke dalam tabel harga product moment

dengan taraf signifikasi atau pada tingkat kepercayaan 95%. Rxy disebut juga

dengan rhitung. Setelah harga koefisien korelasi (rxy) diperoleh, kemudian

dibandingkan dengan nilai rkritis product moment. Hasil r hitung kemudian

dikonfirmasikan dengan harga distribusi rkritisdengan taraf signifikasi (α) = 0,05

yang artinya peluang membuat kesalahan sebesar 5% setiap item akan terlihat

tingkat kesalahannya apabila harga rhitung>rtabel dengan taraf kepercayaan 95%

serta derajat kebebasannya (dk) = n – 2. Instrumen dinyatakan valid apabila

rhitung>rtabel dengan tingkat signifikasi 0,05.

46

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.8.2 Uji Reliabilitas

Keandalan reliability berasal dari kata rely yang artinya percaya dan

reliabel yang artinya dipercaya. Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk

mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat memberikan gambaran yang benar-

benar dapat dipercaya dan mempunyai tingkat ketepatan, keakuratan,

keseimbangan dalam mengungkap suatu gejala tertentu dari sekelompok individu

meskipun dilakukan pada waktu yang berlainan.

Reliabilitas tes pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus

Spearman-Brown dengan teknik belah dua ganjil-genap. Adapun langkah-langkah

yang digunakan adalah :

1. Mengelompokkan skor butir soal bernomor ganjil sebagai belahan pertama

dan skor butir soal bernomor genap sebagai belahan kedua.

2. Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dengan

menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yang

dikemukakan oleh Pearson, yaitu :

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

(Suharsimi

Arikunto,2006:183)

Di mana:

xyr = koefisien korelasi

X = jumlah skor X

Y = jumlah skor Y

XY = jumlah skor X dan Y

N = jumlah responden

3. Menghitung indeks reliabilitas dengan menggunakan rumus Spearman-

Brown, yaitu :

47

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

r 11 =

212

1

21

21

.1

..2

r

r

(Suharsimi Arikunto,

2006: 180)

Keterangan:

r 11 : reliabilitas instrumen

r 2

12

1 . : rxy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen.

Besar koefisien reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria

reliabilitas. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:167) kriterianya adalah sebagai

berikut :

0,81 - 1,000 : sangat tinggi

0,61 - 0,800 : tinggi

0,41 - 0,600 : cukup

0,21 - 0,400 : rendah

3.8.2 Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar (Daryanto, 2008:179). Menurut Crocker dan Algina (Purwanto, 2011:99)

tingkat kesukaran didefinisikan sebagai proporsi peserta didik peserta tes yang

menjawab benar.

Dalam istilah evaluasi, indeks kesukran diberi simbol P, singkatan dari

“proporsi”. Rumus Mencari P atau tingkat kesukaran adalah :

(Daryanto, 2008:186)

P = B

JS

48

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

P= Indeks Kesukaran

B= Banyaknya peserta didik yang menjawab soal itu dengan benar

JS= Jumlah seluruh peserta didik peserta tes

Tabel 3.3

Klasifikasi Indeks Kesukaran

Rentang TK Kriteria

0,00-0,30 Sukar

0,30-0,70 Sedang

0,70-1,00 Mudah

(Daryanto,2008:182)

3.8.3 Daya Pembeda

Menurut Daryanto (2008:183) daya pembeda soal adalah kemampuan

sesuatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan

tinggi) dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah). Rumus untuk

menentukan Daya Pembeda adalah :

(Daryanto, 2008:186)

Keterangan :

D = daya pembeda butir

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

D = - = -

49

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Tabel 3.4

Klasifikasi Daya Pembeda

Rentang Daya Pembeda Kriteria

0,00-0,20 Jelek

0,20-0,40 Cukup

0,40-0,70 Baik

0,70-1,00 Baik Sekli

(Daryanto,2008:190)

3.9 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data tes pemahaman konsep dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. Tahap penskoran

Penskoran tes pilihan ganda dilakukan dengan menggunakan

pedoman penskoran. Sebelum lembar jawaban peserta didik diberi skor

terlebih dahulu ditentukan standar penilaian untuk setiap tahap, sehingga

dalam pelaksanaannya tidak ada unsur subjektif. Skor setiap peserta didik

ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar, pemberian

skor dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

S = ∑ R

Keterangan :

S = skor peserta didik

R = jumlah item yang dijawab benar

b. Mengubah skor mentah menjadi nilai

Pengolahan skor mentah menjadi nilai dapat dilakukan dengan mengacu

pada Penilaian Acuan Patokan (PAP).

c. Menghitung nilai maksimum, minimum dan rata-rata hasil pre test dan

post test.

50

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d. Setelah nilai pre test dan post test pada kedua kelas, kemudian dihitung

peningkatan antara pre test dan post test untuk mendapatkan nilai gain

ternormalisasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai gain dan

gain ternormalisasi adalah sebagai berikut :

N = Gain = ( )

( )

(Suharsimi Arikunto, 2006:126)

Keterangan :

N – Gain = Gain yang dinormalisir

Pre test = Nilai awal pembelajaran

Post test = Nilai akhir pembelajaran

Tabel 3.5

Kriteria Indeks Gain

3.10 Teknik Pengujian Data dan Uji Hipotesis (Metode Analisis Data)

Sebelum dilakukan uji hipotesis, sebelumnya dilakukan uji normalitas dan

uji homogenitas terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut :

3.10.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi berdasarkan

data sampel berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan penyelidikan dengan

menggunakan tes distribusi normal. Pengujian kenormalan data dilakukan

menggunakan uji Chi Kuadarat yang diolah menggunakan SPSS 17.0. Kriteria

pengujian adalah jika signifikasi lebih besar dari 0,05 maka data dikatakan

berdistribusi normal. Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikasi (sig) > 0,05, maka data berdistribusi normal.

b. Jika nilai signifikasi (sig) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

c. Jika nilai X2 Hitung < X

2 Tabel, maka data berdistribusi normal.

d. Jika nilai X2 Hitung > X

2 Tabel, maka data tidak berdistribusi normal.

Skor Kriteria

(g) ≥ 0,70 Tinggi

0,30 ≤ (g) < 0,70 Sedang

(g) < 0,30 Rendah

51

Winda Harti, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Metode Diskusi Dengan Menggunakan Teknik Make A Match Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Cimahi Tahun Ajaran 2013-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.10.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah skor-skor pada

penelitian yang dilakukan mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji

homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Anova pada SPSS 17.0. Dengan

kriteria sebagai berikut :

Jika level signifikasi > α5%, maka data tersebut homogen.

Jika level signifikasi < α5%, maka data tersebut tidak homogen.

Jika F hitung < F tabel maka kedua sampel homogen.

Jika F hitung > F tabel maka kedua sampel tidak homogen.

3.10.3 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t independen dua

arah (t-test independen). Uji t-test independen dua arah ini dugunakan untuk

menguji signifikasi perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program

pengolahan data. Apabila data tes pemahaman bedistribusi normal dan homogen,

maka untuk mengkaji hipotesis digunakan statistik parametrik yaitu uji t-test

independen sesuai rumus berikut :

t =

√{

}{

}

(Arikunto, 2006:311)

Keterangan :

M = Nilai rata-rata hasil perkelompok

N = Jumlah peserta didik

x = deviasi setiap nilai X1 dan X2

y = deviasi setiap nilai Y1 dan Y2

Hasil yang diperoleh dikonsultasikan pada tabel distribusi t untuk tes dua

sisi. Adapun caranya :

a. Menentukan derajat kebebasan dk = (N1 – 1) + (N2 – 1)

b. Lihat tabel distribusi t untuk tes dua arah pada taraf signifikan tertentu

c. Bila t hitung t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima, dan sebaliknya.