bab iii metode penelitian 3.1 metode pengembangan iii.pdf · mencampurkan substrat daun nanas...

24
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Dipilihnya model ADDIE dalam penelitian pengembangan ini karena memiliki keunggulan dan tahapan yang sistematis, karena setiap tahapan model ini terdapat revisi sehingga memudahkan pendesain agar tidak mengulang dari tahapan awal. Model pengembangan ADDIE dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 3.1 Model Pengembangan ADDIE (Lee & Owens, 2004:3) Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan mevalidasi suatu produk, jadi penelitian serta pengembangan bersifat longitudinal. Produk yang ditemukan bisa berupa model, pola, prosedur, sistem. Pada model pengembangan ADDIE ini terdiri dari lima tahap komponen yang saling berkaitan dan berstruktur sehingga dari awal tahapan harus secara berurutan sampai IMPLEMENTATION EVALUATION ANALYSIS DESIGN DEVELOPMENT

Upload: others

Post on 30-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 35

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Metode Pengembangan

    Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan

    ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development,

    Implementation, Evaluation). Dipilihnya model ADDIE dalam penelitian

    pengembangan ini karena memiliki keunggulan dan tahapan yang sistematis, karena

    setiap tahapan model ini terdapat revisi sehingga memudahkan pendesain agar tidak

    mengulang dari tahapan awal. Model pengembangan ADDIE dapat dilihat pada

    gambar berikut ini:

    Gambar 3.1 Model Pengembangan ADDIE (Lee & Owens, 2004:3)

    Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan

    dan mevalidasi suatu produk, jadi penelitian serta pengembangan bersifat

    longitudinal. Produk yang ditemukan bisa berupa model, pola, prosedur, sistem. Pada

    model pengembangan ADDIE ini terdiri dari lima tahap komponen yang saling

    berkaitan dan berstruktur sehingga dari awal tahapan harus secara berurutan sampai

    IMPLEMENTATION

    EVALUATION

    ANALYSIS

    DESIGN

    DEVELOPMENT

  • 36

    pada tahap akhir begitu pula pada saat proses pengaplikasiannya. Jadi, tidak bisa

    apabila dilakukan secara acak atau memilih yang ingin didahulukan.

    3.2 Prosedur Pengembangan

    Tahap-tahap dari model ADDIE dalam pengembangan buku populer yang

    dilengkapi dengan gambar proses dan cara pembuatan briket dari kompos daun nanas

    adalah sebagai berikut:

    1. Analyze (Analisis)

    Tahap analisis ini peneliti melakukan analisis kebutuhan, analisis siswa dan

    analisis materi.

    a. Pada kegiatan analisis ini peneliti mengidentifikasi kebutuhan yang perlu dipenuhi

    oleh narapidana anak dalam masalah pendidikan. Peneliti melakukan observasi

    untuk menganalisis kebutuhan narapidana anak di LPKA dengan mewawancarai

    kepala LPKA Provinsi Jambi. Melihat fakta tersebut, narapidana anak

    membutuhkan sumber belajar yang. Narapidana anak belum memiliki sumber

    belajar yang dapat menyalurkan keterampilan mereka, maka perlu ditunjang

    dengan penggunaan media seperti buku ilmiah populer yang berisi tentang

    kewirausahaan tepatnya berwirausaha briket dari kompos daun nanas sehingga

    dapat menarik perhatian dan meningkatkan pemahaman tentang entrepreneurship

    secara langsung saat proses pembelajaran. Analisis ini dilakukan untuk

    meningkatkan jiwa entrepreneurship narapidana anak di LPKA, dimana dengan

    pengembangan buku ini dapat mengatasi masalah yang akan dialami oleh anak

    narapidana setelah keluar dari lembaga pembinaan.

  • 37

    b. Tahap analisis siswa, kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis karakteristik

    dari narapidana anak di LPKA. Dari hasil observasi ditemukan bahwa tidak adanya

    panduan atau sumber belajar yang dapat menyalurkan keterampilan narapidana

    anak.

    c. Pada tahap analisis materi, kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis materi

    yang berhubungan dengan kegiatan yang dapat membangun jiwa entrepreneur

    narapidana anak di LPKA, materi membuat briket dari kompos daun nanas dapat

    menjadi alternatif yang pas bagi narapidana anak di LPKA.

    2. Design (Perancangan)

    Produk buku populer yang dihasilkan adalah buku populer tentang berwirausaha

    limbah daun nanas untuk narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak

    Provinsi Jambi. Menyajikan tampilan warna buku semenarik mungkin. Menyusun isi

    bacaan dan informasi yang akan disajikan di buku semenarik mungkin dengan bahasa

    yang komunikatif dan mudah dipahami oleh pembaca.

    Susunan isi buku populer dilengkapi dengan gambar-gambar alat dan bahan.

    Disertai langkah prosedur kerja mengenai proses cara pembuatan kompos dan proses

    pembuatan briket dari kompos daun nanas. Pada tahapan ini peneliti mendesain realisasi

    buku populer yang dikembangkan. Tahapan yang dilakukan dalam pengembangan media

    buku populer yaitu:

    a. Pembuatan produk buku populer ini diperkirakan dalam waktu ± 2 bulan mulai dari

    Maret – April 2019.

    b. Mempersiapkan materi yang telah disusun

  • 38

    c. Tahap desain menggunakan aplikasi Microsoft Office Word 2007

    1. Membuat desain cover semenarik mungkin.

    2. Judul buku populer yang akan dibuat lebih spesifik.

    Gambar 3.2 Desain Cover Buku Populer Berwirausaha Limbah Daun Nanas

    3. Menambahkan gambar alat dan bahan, kemudian penjelasan materi

    entrepreneurship, langkah prosedur kerja proses pembuatan kompos daun nanas

    dan pembuatan briket dari kompos daun nanas.

    4. Mengedit tampilan isi dan warna buku agar lebih menarik.

    5. Menambahkan profil penulis dalam buku.

    6. Mencetak desain yang telah dibuat dalam bentuk buku.

    Storyboard pada buku populer yang dikembangkan dengan judul berwirausaha

    limbah daun nanas yang disajikan pada gambar berikut:

    21 cm

    \

    14,8cm

    Keterangan :

    1. Logo 2. Judul 3. Gambar 4. Nama

    Penulis

    3

    4

    2

    1

  • 39

    No Buku Populer Story line

    1.

    Tampilan Awal

    1. Logo 2. Judul 3. Gambar 4. Nama Penulis

    2.

    Tampilan Menu

    Utama

    1. Gambar 2. BAB 1

    3.

    Tampilan Materi

    1. Kutipan“siapakah entrepreneur?”

    2. Gambar 3. Penjelasan materi 4. Background

    1

    3

    2

    4

    2

    1

    1 2

    3

    4

  • 40

    4.

    1. Penjelasan ciri entrepreneurship

    2. Penjelasan tujuan kewirausahaan

    3. Gambar 4. Background

    5.

    1. Penjelasan langkah dalam

    berwirausaha

    2. Kolom kutipan 3. Background

    6.

    1. Penjelasan unsur pokok

    wirausahawan

    2. Kolom kutipan 3. Background

    1

    2

    4

    3

    3

    2

    1

    3

    1

    2 3

  • 41

    7.

    1. Gambar 2. BAB 2

    8.

    1. Penjelasan tanaman nanas

    2. Gambar 3. Background

    9.

    1. Tabel data produksi

    2. Background

    2

    1

    1 2

    3

    1

    2

  • 42

    10.

    1. Penjelasan pembuatan kompos

    dari limbah daun

    nanas

    2. Kolom kutipan 3. Background

    11.

    1. Keterangan alat 2. Keterangan bahan 3. Gambar 4. Background

    12.

    1. Penjelasan langkah pembuatan kompos

    daun nanas

    2. Gambar 3. Background

    1 2

    3

    1 2

    4 3

    1

    2

    3

  • 43

    13.

    1. Gambar 2. BAB 3

    14.

    1. Penjelasan mengolah kompos

    daun nanas

    menjadi briket

    2. Gambar 3. Kolom kutipan 4. Background

    15.

    1. Penjelasan proses pembuatan briket

    2. Gambar 3. Background

    2

    1

    1

    2

    3

    4

    1

    2 3

  • 44

    16.

    1. Keterangan alat 2. Keterangan bahan 3. langkah pembuatan

    briket

    4. Gambar 5. Background

    17.

    1. Tulisan pengemasan briket

    dalam wadah

    kemasan

    2. Gambar 3. Background

    18.

    1. Rincian kalkulasi harga

    2. Background

    1 2

    3 4

    5

    1

    2 3

    1

    2

  • 45

    19.

    1. Penjelasan langkah penggunaan briket

    2. Gambar 3. Background

    20.

    1. Daftar pustaka 2. Background

    21.

    1. Data penulis 2. Profil penulis 3. Profil pembimbing

    I

    4. Profil pembimbing II

    5. Background

    Gambar 3.3 Storyboard Media Buku Populer Berwirausaha Limbah Daun Nanas

    1 2

    3

    1

    2

    1

    2

    3

    4 5

  • 46

    3. Development (Pengembangan)

    Tahap pengembangan merupakan tahapan kegiatan menerjemahkan spesifikasi

    desain dalam bentuk fisik sehingga menghasilkan prototype produk pengembangan.

    Pada tahap pengembangan hal yang dikembangkan dari buku populer berbasis

    entrepreneurship adalah, sebagai berikut:

    1. Dari segi spesifikasi desain, media buku populer berbasis entrepreneurship akan

    dikembangkan dengan tampilan yang menarik. Kertas yang digunakan penulis adalah

    jenis kertas Art Paper. Gambar yang akan digunakan adalah gambar dari hasil

    dokumentasi pribadi maupun internet. Diantaranya objek kajian limbah daun nanas

    dan cara mengolah limbah tersebut menjadi kompos kemudian diproses hingga

    menjadi bahan bakar briket. Desain huruf yang digunakan dibuat semenarik mungkin

    sehingga pembaca dapat menikmati dan ingin membaca lalu mempraktekkan

    langkah-langkah yang ada didalam buku populer yang dikembangkan.

    2. Dari segi isi, media buku populer berisi tentang materi entrepreneurship, ciri-ciri

    entrepreneurship, membahas limbah daun nanas, prosedur pembuatan kompos, dan

    langkah-langkah pengolahan kompos daun nanas menjadi bahan briket.

    3. Media buku populer yang dikembangkan dilengkapi cover, kata pengentar, daftar isi,

    daftar pustaka dan profil penulis.

    Dalam tahap pengembangan terdapat satu langkah penting yaitu uji coba sebelum

    melakukan tahap implementasi. Ujicoba merupakan salah satu dari langkah-langkah

    pengolahan limbah daun nanas dan juga tahapan ADDIE yaitu evaluasi. Setelah

    didapatkan hasil evaluasi, ini dijadikan sebagai pedoman perbaikan buku populer yang

  • 47

    dikembangkan. Ada tiga langkah dalam tahapan ini, yakni: (1) validasi produk (2) revisi

    produk (3) produk akhir.

    Adapun langkah-langkah pengolahan limbah daun nanas menjadi kompos

    kemudian di proses menjadi bahan bakar briket yaitu:

    a. Persiapan alat dan bahan. Alat: erlenmeyer, rotary shaker, inkubator, autoclave,

    gunting, grinder, jarum ose steril, tabung reaksi. Bahan: daun nanas, media nutrient

    agar (na), media nutrient broth (nb), isolat bakteri micromonospora sp., dan

    aquades steril.

    b. Daun nanas yang digunakan adalah daun yang dibagian atas (mahkota), jumlah

    daun nanas yang akan dijadikan kompos sebanyak 5 kg.

    c. Daun nanas selanjutnya dipilih yang bagus dan dibersihkan dari kotoran yang

    melekat lalu dicacah menggunakan gunting, selanjutnya dicuci dengan air bersih.

    d. Kemudian daun nanas yang telah bersih, dijemur sampai kering dibawah sinar

    matahari.

    e. Setelah daun nanas benar-benar kering, selanjutnya daun nanas di grinder

    (dihaluskan) menggunakan mesin grinder atau alat penggiling untuk menghaluskan

    bahan menjadi bentuk serbuk halus.

    f. Setelah proses penggilingan selesai, daun nanas yang telah dihaluskan menjadi

    halus dan ditimbang menjadi 1 kg.

    g. Daun nanas yang telah halus lalu disimpan dalam keadaan tertutup, kemudian

    langkah selanjutnya pembuatan media NA sebagai media untuk peremajaan bakteri

    Micromonospora.

  • 48

    h. Medium NA (Nutrient Agar) dibuat dengan cara mencampurkan NA sintetis

    sebanyak 4 g dengan aquades sebanyak 500 ml, lalu dipanaskan dan diaduk sampai

    homogen . Kemudian disterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 1210C dan

    tekanan 15 lbs selama 1 jam.

    i. Selanjutnya medium NB (Nutrient Broth) dibuat dengan cara mencampurkan NB

    sintetis sebanyak 4 g dengan aquades sebanyak 500 ml, lalu dipanaskan dan diaduk

    sampai homogen. Kemudian disterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 1210C

    dan tekanan 15 lbs selama 1 jam.

    j. Lalu medium NB (Nutrient Broth) ditambahkan daun nanas yang telah halus dibuat

    dengan cara mencampurkan 500 ml NB (Nutrient Broth) pada 25 g daun nanas

    tersebut. Medium diaduk hingga homogen dan panaskan hingga mendidih. Medium

    dimasukan ke dalam tiap tabung reaksi sebanyak 5 ml dan tutup dengan sumbat.

    k. Kemudian tahap peremajaan bakteri, isolat bakteri yang diremajakan yaitu bakteri

    Micromonospora. Peremajaan bakteri dilakukan dengan cara menumbuhkan

    kembali isolat bakteri yang telah diperoleh dari peneliti sebelumnya ke media NA

    yang baru, kemudian diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 300C.

    l. Selanjutnya proses pengaktifan bakteri melalui dua tahap, yang pertama adaptasi

    pertumbuhan bakteri. Adaptasi dilakukan dengan cara mengisolasi isolat bakteri

    yang telah diremajakan sebelumnya kedalam media NB yang ditambahkan daun

    nanas kedalam erlemeyer. Kemudian di inkubasi menggunakan rotary shaker

    dengan kecepatan 150 rpm selama 2 x 24 jam.

  • 49

    m. Pembiakan bakteri dilakukan pada media NA miring yang telah ditambah daun

    nanas untuk masing-masing isolat bakteri dalam keadaan yang sudah steril.

    Kemudian diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 300C.

    n. Tahap pembuatan inokulum Isolat bakteri Micromonospora sp. yang telah

    dikembangbiakkan, masing-masing dibuat suspensi dengan cara: biakkan agar

    miring dari masing-masing isolat tersebut dituangi dengan NaCl 0,85% sebanyak 5

    ml, kemudian bakteri dilepas dari permukaan agar dengan jarum ose steril, lalu

    tabung reaksi diaduk menggunakan jarum ose dan dikocok dengan memutar tabung

    reaksi menggunakan tangan. Suspensi yang telah dibuat dimasukkan kedalam labu

    erlenmeyer kemudian ditambah dengan aquades steril.

    o. Kemudian langkah terakhir pengomposan daun nanas dilakukan dengan cara

    mencampurkan substrat daun nanas steril sebanyak 1 kg dengan inokulum bakteri

    sebanyak 2,3 liter ke dalam wadah, kemudian diinkubasikan selama 6 minggu.

    p. Setelah 6 minggu di inkubasi limbah daun nanas menjadi kompos.

    Setelah limbah daun nanas diolah menjadi kompos tahapan selanjutnya mengolah

    kompos menjadi bahan bakar briket yaitu:

    a. Persiapan alat dan bahan. Alat: korek api, ember, media pencetak briket dari pipa,

    timbangan, pengaduk, kompor, wajan, lesung/penumbuk arang, tungku, kaleng,

    palu, saringan. Bahan: 1 kg kompos daun nanas, air, tepung kanji.

    b. Kompos daun nanas yang telah di ambil kemudian dijemur pada terik matahari

    untuk menghilangkan kadar air kemudian masukkan kompos daun nanas kedalam

    kaleng yang telah dibolongi bagian bawahnya hingga penuh.

  • 50

    c. Kemudian letakkan kaleng yang berisi kompos daun nanas ke dalam tungku yang

    telah dinyalakan api sebelumnya, lalu tutup menggunakan penutup seng.

    d. Tunggu hingga kompos daun nanas menjadi arang dengan rata sekitar 1-2 jam

    pembakaran. Setelah itu siram dengan air dan pindahkan ketempat yang disediakan.

    e. Arang yang masih basah sebaiknya di jemur hingga kering untuk menghilangkan

    kadar air, kemudian lanjutkan dengan proses penghalusan. Arang sekam kemudian

    ditumbuk hingga halus dengan lesung lalu disaring dengan alat penyaring lalu buat

    adonan perekat.

    f. Proses penghalusan diawali dengan penumbukan menggunakan lesung, kemudian

    disaring menggunakan saringan tepung.

    g. Limbah kompos daun nanas yang sudah halus akan tampak pada gambar di bawah.

    Proses selanjutnya yakni pembuatan bahan perekat dengan menggunakan tepung

    kanji/sagu.

    h. Langkah pertama timbang dengan perbandingan 5:1:1 untuk bahan kompos daun

    nanas yang telah halus dengan tepung kanji yakni 500 gr bahan berbanding 52,5 gr

    tepung kanji dan 525 ml air.

    i. Selanjutnya pembuatan bahan perekat dengan melarutkan 55,6 gr tepung kanji

    dengan 556 ml air kemudian diaduk sambil dipanaskan.

    j. Tuangkan bahan perekat kedalam arang sekam yang telah halus kemudian diaduk

    hingga tercampur rata.

    k. Setelah dicampur dan diaduk hingga merata kemudian dilaukan proses percetakan

    briket kompos daun nanas menggunakan pipa paralon.

  • 51

    l. Kemudian dilakukan proses pengeringan dengan cara dijemur dibawah sinar

    matahari selama 3 hari pengeringan.

    4. Implementation (Penerapan)

    Tahapan implementation merupakan tahap penerapan produk yang

    dikembangkan telah valid oleh tim ahli media dan ahli materi melalui tahapan

    berdasarkan saran dan komentar validator sebanyak dua kali revisi, kemudian setelah

    media yang dikembangkan layak akan di uji coba langsung terhadap guru Lembaga

    Pembinaan Khusus Anak dan narapidana anak melalui uji coba dalam kelompok kecil

    dan kelompok besar. Pada tahap ini produk yang telah dikembangkan diperlihatkan

    kepada narapidana anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak kemudian diberi

    kuisioner atau angket penilaian terhadap produk buku populer yang dikembangkan

    sehingga diperoleh data. Data yang terkumpul digunakan sebagai acuan untuk

    memperbaiki dan menyempurnakan produk yang dikembangkan.

    5. Evaluation (Evaluasi)

    Evaluasi adalah tahapan untuk melihat keberhasilan dari pengembangan produk

    yang telah dilakukan. Tahap ini bertujuan untuk memperbaiki media buku populer yang

    dikembangkan dan melihat kelayakan berdasarkan saran-saran dari tim validasi ahli

    media dan ahli materi pada media yang telah dibuat oleh peneliti. Berdasarkan hasil

    penilaian responden terhadap buku populer melalui kategori yang terdapat pada angket,

    kemudian dilakukan proses perhitungan persentase tanggapan responden. Nilai

    persentase yang di dapatkan digunakan sebagai acuan untuk meng evaluasi buku populer

    yang dikembangkan.

  • 52

    3.3 Subjek Uji Coba

    Subjek uji coba pada penelitian ini adalah narapidana anak usia sekolah di

    Lembaga Pembinaan Khusus Anak Provinsi Jambi. Jumlah seluruh narapidana anak

    LPKA berjumlah 44 orang anak dengan jenis kelamin laki-laki. Terdiri dari

    pendidikan sekolah paket A, B, dan C. Subjek uji coba yang dipilih oleh peneliti yaitu

    narapidana anak paket C berdasarkan usia sekolah menengah sebanyak 8 orang

    sebagai kelompok kecil dan 15 orang sebagai kelompok besar.

    3.4 Jenis Data dan Sumber Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

    kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari saran tim validator yang

    terdiri dari ahli media dan ahli materi yang telah mengadakan validasi. Lembar validasi

    berupa angket yang berisi saran- saran untuk perbaikan pada media. Data kuantitatif

    diperoleh dari hasil respon tim validator, respon guru, dan respon narapidana anak

    mengenai media buku populer yang telah dibuat dan di ujicobakan.

    3.5 Instrumen Pengumpul Data

    Instrumen pengumpulan data dalam penelitian pengembangan ini berupa angket

    (kuesioner). Menurut Sudaryono (2013:30) angket atau kuesioner merupakan cara atau

    teknik untuk mengumpulkan data secara tidak langsung, peneliti tidak langsung

    melakukan tanya jawab kepada reponden. Instrumen pengumpulan data dengan angket

    berisi sejumlah pertanyaan yang akan dijawab responden. Penyebaran menggunakan

    angket bertujuan mencari informasi lengkap mengenai suatu masalah dari responden

    tanpa harus khawatir jika reponden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan

  • 53

    kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Instrumen angket dibedakan menjadi dua

    jenis, yaitu: angket terbuka dan angket tertutup. Dengan demikian dalam penelitian

    pengembangan ini pengumpulan datanya menggunakan angket tertutup. Berikut kisi-kisi

    instrumen pengumpul data:

    Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Desain Ahli Media

    Variabel Indikator Deskriptor Nomor

    Butir

    Tampilan buku

    Populer berwirausaha

    limbah daun nanas

    Kualitas Tampilan

    Tampilan desain cover buku populer 1

    Kombinasi warna dan ukuran huruf 2

    Kesesuaian antara judul dan isi buku 3

    Keterbacaan

    Kesesuaian ukuran huruf antara judul

    dan isi buku

    4

    Kesesuaian bentuk huruf 5

    Kesesuaian ukuran huruf antara

    penempatan judul dan isi materi

    6

    Kesesuaian ukuran huruf dan jarak

    antar huruf

    7

    Kesesuaian warna objek 8,9

    Kesesuaian tata letak gambar dan

    bagian isi materi

    10,11

    Kesesuaian ukuran objek 12

    Modifikasi dari Sugiyono (2017:150-1)

    Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Validasi Desain Ahli Materi

    Variabel Indikator Deskriptor Nomor

    Butir

    Materi buku populer

    berwirausaha limbah

    daun nanas

    Kesesuaian

    Ketepatan penggunaan materi 1

    Kesesuaian materi 2

    Kemudahan materi 3

    Kesesuaian urutan deskripsi 4

    Kesesuaian info 5

    Kesesuaian foto 6

    Ketepatan

    Ketepatan penggunaan istilah 7

    Urutan materi terorganisir 8

    Kelengkapan informasi 9

    Kemudahan Bahasa yang digunakan 10

    Kemenarikan

    materi

    Kemenarikan informasi 11

    Ketepatan konsep Hubungan konsep materi dengan

    gambar

    12

    Modifikasi dari Sugiyono (2017:150-152)

  • 54

    Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Respon Guru

    Variabel Indikator Deskriptor Nomor

    Butir

    Buku populer

    berwirausaha limbah

    daun nanas

    Tampilan buku

    populer

    Tampilan desain cover buku populer 1

    Ukuran buku sesuai 2

    Ukuran huruf sesuai 5

    Kesesuaian kombinasi warna 3

    Manfaat Bahasa yang digunakan mudah

    dipahami

    4

    Kemudahan dalam pembelajaran 6

    Peningkatan minat belajar 7

    Memotivasi pembaca 8

    Membantu daya ingat 9

    Kelengkapan dan

    kesesuaian isi buku

    Kesesuaian kebutuhan isi materi 10

    Kelengkapan informasi buku populer 11

    Kejelasan gambar dalam buku

    populer

    12

    Modifikasi dari Sugiyono (2017:150-152)

    Tabel 3.4 Kisi- Kisi Instrumen Respon Narapidana Anak

    Variabel Indikator Deskriptor Nomor

    Butir

    Buku populer

    berwirausaha limbah

    daun nanas

    Kemenarikan buku

    populer

    Kemenarikan tampilan desain buku

    populer

    1

    Kemenarikan tampilan tulisan dan

    gambar

    5

    Bahasa yang digunakan mudah

    dimengerti

    2

    Motivasi terhadap

    entrepreneurship

    Kemudahan memahami isi buku 3

    Menumbuhkan semangat dan

    motivasi pembaca

    4

    Menumbuhkan motivasi untuk

    memaham ilmu entrepreneurship

    6

    Modifikasi dari Sugiyono (2017:150-152)

    3.6 Teknik Analisis Data

    Langkah selanjutnya setelah data terkumpul yang dilakukan adalah analisis data.

    Adapun data yang akan dianalisis adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data

    kualitatif diolah dari saran validator media. Sedangkan data yang dianalisis secara

  • 55

    kuantitatif didapat dari skor penilaian terhadap kelayakan media yang dikembangkan.

    Apabila persentase media memenuhi 60% atau lebih media tersebut dianggap layak atau

    mencapai kriteria kelayakan.

    1. Analisis angket oleh ahli media dan ahli materi

    Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Menurut

    Sudaryono (2013:49) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

    persepsi seseorang atau sekelompok mengenai suatu kejadian atau adanya gejala sosial.

    Karena pada penelitian ini peneliti melihat respon dari narapidana anak terhadap buku

    populer yang dikembangkan, maka interval jawaban angketnya sebagai berikut:

    Tabel 3.5 Bobot Skor Untuk Setiap Instrumen Jawaban

    Skala Nilai Instrumen Jawaban

    4 Sangat baik

    3 Baik

    2 Tidak Baik

    1 Sangat tidak baik

    Modifikasi dari Riduwan dan Akdon (2015:18)

    Menghitung presentase dari tiap-tiap indikator, dengan menggunakan rumus:

    Keterangan :

    Jumlah skor yang diperoleh: Jumlah item × bobot penilaian untuk kriteria yang dipilih.

    Jumlah skor maksimum: Bobot skor penilaian maksimum tiap item × Jumlah item deskriptor × jumlah responden

    Butir pertanyaan yang terdapat di dalam angket terdiri atas 12 item pertanyaan,

    sehingga secara teoritik akan memperoleh skor minimal 12. Interpretasi jumlah skor

    tersebut adalah sebagai berikut:

    Kategori Penilaian : 4

    Responden : 1

    Skor terendah : 1 x 12 (deskriptor yang dinilai) x 1 = 12

  • 56

    Skor tertinggi : 4 x 12 (deskriptor yang dinilai) x 1 = 48

    Rentang Nilai =

    Tabel 3.6 Kategori Pilihan Jawaban Validasi Mediadan Ahli Materi Untuk Media Buku Populer

    No. Kriteria Nilai Skor Tingkat Validasi

    1 4 39,00 – 48,00 Sangat Baik

    2 3 30,00 – 38,99 Baik

    3 2 21,00 – 29,99 Tidak Baik

    4 1 12,00 – 20,99 Sangat Tidak Baik

    Modifikasi dari Riduwan dan Akdon (2015:18)

    2. Analisis Respon Guru

    Butir pernyataan untuk menentukan hasil yang diperoleh angket respon guru

    terdiri atas 12 item. Terdiri atas 1 responden, dan 4 kriteria skor tertinggi. Analisis

    perhitungan persentasenya adalah 4 x 12 x 1 = 48.

    Teknik analisis skor menggunakan rumus

    Keterangan :

    P = Persentase

    F = Jumlah skor kriterium

    N = Jumlah skor maksimum

    Tabel 3.7 Rentang Persentase dan Kriteria Kualitatif Pada Guru.

    No Nilai Rentang Persentase

    (%) Kriteria

    1 4 75 < skor ≤ 100 Sangat Baik

    2 3 50 < skor ≤ 74 Baik

    3 2 25 < skor ≤ 49 Tidak Baik

    4 1 0 < skor ≤ 24 Sangat Tidak Baik

    Modifikasi dari Riduwan dan Akdon (2015:18)

    P =

  • 57

    3. Analisis Respon Narapidana Anak

    Penelitian pengembangan ini dilakukan ujicoba untuk pengambilan data persepsi

    atau respon dari narapidana anak pada ujicoba kelompok kecil tentang media dengan

    bantuan angket yang juga diolah dengan skala pengukuran likert dengan 4 interval

    jawaban. Jumlah soal untuk angket persepsi atau respon untuk ujicoba kelompok kecil

    adalah sebanyak 6 soal. Analisis perhitungan adalah sebagai berikut:

    Kategori penilaian : 4

    Responden : 8

    Skor terendah : 1 x 6 (deskriptor yang dinilai) x 8 = 48

    Skor tertinggi : 4 x 6 (deskriptor yang dinilai) x 8 = 192

    Rentang Nilai =

    Tabel 3.8 Kriteria Ujicoba Narapidana Anak di LPKA Kelompok Kecil

    No. Kriteria Nilai Skor Tingkat Validasi

    1 4 156 – 192 Sangat Baik

    2 3 120 – 155 Baik

    3 2 84 – 119 Tidak Baik

    4 1 48 – 83 Sangat Tidak Baik

    Modifikasi dari Riduwan dan Akdon (2015:18)

    Pada pengambilan data persepsi atau respon narapidana anak pada ujicoba

    kelompok besar tentang media buku populer dengan bantuan angket yang juga diolah

    menggunakan skala pengukuran likert dengan 4 interval jawaban. Jumlah soal untuk

    angket persepsi atau respon untuk ujicoba kelompok besar adalah sebanyak 6. Analisis

    perhitungan adalah sebagai berikut:

    Kategori penilaian : 4

    Responden : 15

    Skor terendah : 1 x 6 (deskriptor yang dinilai) x 15 = 90

    Skor tertinggi : 4 x 6 (deskriptor yang dinilai) x 15 = 360

    Rentang Nilai =

  • 58

    Tabel 3.9 Kriteria Ujicoba Narapidana Anak di LPKA Kelompok Besar

    No. Kriteria Nilai Skor Tingkat Validasi

    1 4 312 – 384 Sangat Baik

    2 3 240 – 311 Baik

    3 2 168 – 239 Tidak Baik

    4 1 96 – 167 Sangat Tidak Baik

    Modifikasi dari Riduwan dan Akdon (2015:18)