bab iii metode penelitian 3.1 metode penelitianrepository.unpas.ac.id/37657/6/bab iii.pdf · 7....

27
63 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan tata cara yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi terhadap data yang telah didapatkan. Menurut Sugiyono (2017:2), definisi metode penelitian adalah sebagai berikut: “Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya atau suatu teknis untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan dan mencatat data baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah. Kemudian, menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Dari pengertian diatas dapat diintepretasikan bahwa metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan suatu kebenaran data. Metode penelitian juga merupakan cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi sasaran.

Upload: buinhi

Post on 09-Jun-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

63

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan tata cara yang dimiliki dan dilakukan oleh

peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan

investigasi terhadap data yang telah didapatkan.

Menurut Sugiyono (2017:2), definisi metode penelitian adalah sebagai

berikut:

“Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya atau suatu teknis untuk mencari, memperoleh,

mengumpulkan dan mencatat data baik berupa data primer maupun data sekunder

yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah. Kemudian,

menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan

sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh.

Dari pengertian diatas dapat diintepretasikan bahwa metode penelitian

merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara

terencana dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan suatu kebenaran

data. Metode penelitian juga merupakan cara kerja untuk memahami dan

mendalami objek yang menjadi sasaran.

64

Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah

metode penelitian kuantitatif. Sugiyono (2017:8), mendefinisikan tentang metode

penelitian kuantitatif sebagai berikut :

“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau

statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Metode penelitian memberikan gambaran rancangan penelitian yang

meliputi antara lain: prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu

penelitian, sumber data, dan dengan cara apa data-data tersebut diperoleh dan

selanjutnya diproses dan dianalisis lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah

dipelajari sehingga memperoleh gambaran mengenai objek tersebut dan dapat

ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti.

Selain itu, pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan

secara deskriptif dan pendekatan secara verifikatif.

Menurut Sugiyono (2017:35), metode deskriptif didefinisikan sebagai

berikut:

“Metode penelitian deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan

variable mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang

berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel

itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel lain”.

Pendekatan selanjutnya adalah metode penelitian verifikatif. Metode

verifikatif menurut Moch. Nazir (2011:91) adalah :

“Metode verifikatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan kausalitas antar variabel melalui suatu pengujian

hipotesis melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil

pembuktian yang menunjukkan hipotesis ditolak atau diterima.”

65

Metode pendekatan verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari

hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data. Dalam penelitian ini,

pendekatan verifikatif bertujuan untuk menjawab berapa besar pengaruh ukuran

perusahaan, opini audit, dan reputasi KAP terhadap ketepatan waktu publikasi

laporan keuangan pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 sampai dengan 2016 baik

secara parsial maupun simultan.

3.1.1 Objek Penelitian

Menurut I Made Wirartha (2006:39), objek penelitian sebagai berikut :

“Objek penelitian (variable penelitian) adalah karakteristik tertentu yang

mempunyai nilai, skor atau ukuran yang berbeda untuk unit atau individu

yang berbeda atau merupakan konsep yang diberi lebih dari satu nilai.”

Dalam penelitian ini objek penelitian yang diterapkan penulis sesuai

dengan judul yang diteliti yaitumengenai ukuran perusahaan, opini audit, reputasi

KAP dan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan pada perusahaan subsektor

makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-

2016.

66

3.1.2 Model Penelitian

Dalam sebuah penelitian, metode penelitian merupakan abstraksi dari

fenomena-fenomena yang diteliti. Sesuai judul skripsi penulis yaitu “Pengaruh

Ukuran Perusahaan, Opini Audit dan Reputasi KAP terhadap Ketepatan Waktu

Publikasi Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan

dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016”, maka

akan menggambarkan hubungan antara variabel independent dan variabel

dependent, penulis memberikan model penelitian yang dapat dinyatakan dalam

gambar sebagai berikut:

Gambar 3.1 Model Penelitian

Ukuran Perusahaan

(X1)

Ketepatan Waktu

Publikasi Laporan

Keuangan

(Y)

Reputasi KAP

(X3)

Opini Audit

(X2)

67

3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian

3.2.1 Definisi Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:39), definisi variabel penelitian adalah sebagai

berikut:

"Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya"

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent variable

dan dependent variable. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2017:39), independent variable/variabel bebas adalah:

“Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat)”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel bebas (Independent

Variable) yaitu : ukuran perusahaan, opini audit, dan reputasi KAP.

a. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya

ukuran perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aset, total

penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya.

Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar pula ukuran

perusahaan itu. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan ditentukan

dengan menggunakan Ln total asset. Penggunaan natural log (Ln)

dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang

68

berlebih. Jika nilai total asset langsung dipakai begitu saja maka nilai

variabel akan sangat besar, miliar bahkan triliun. Dengan menggunakan

natural log, nilai miliar bahkan triliun tersebut disederhanakan tanpa

mengubah proporsi dari nilai asal yang sebenarnya.

b. Opini Audit

Opini audit adalah pendapat akuntan publik atau auditor independent

atas laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diauditnya.

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala nominal. Dimensi yang

digunakan pada pengukuran opini audit yaitu opini wajar tanpa

pengecualian (WTP), opini wajar tanpa pengecualian dengan bahasa

penjelasan (WTPDBP), opini wajar dengan pengecualian (WDP), tidak

memberikan pendapat (TMP) dan opini tidak wajar (TW)

c. Reputasi KAP

Untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan keuangannya, perusahaan

menggunakan jasa kantor akuntan publik (KAP) yang mempunyai

reputasi atau nama baik. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan kantor

akuntan publik yang berafiliasi dengan kantor akuntan publik besar

yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four Worldwide

Accounting Firm. Dimensi yang digunakan dalam reputasi kantor

akuntun publik (KAP) yaitu reputasi KAP di Indonesia. Sedangkan

indikator atau pengukurannya menggunakan ukuran KAP yang

berafiliasi dengan KAP Big Four, KAP berafiliasi dengan KAP Non

69

Big Four, KAP Nasioanal, KAP Regional dan Lokal Besar, dan KAP

Lokal Kecil.

2. Variabel Terikat (Dependen Variable)

Menurut Sugiyono (2017:39), variabel dependent/variabel terikat adalah:

“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan satu variabel dependen atau

variabel terikat yaitu ketepatan waktu publikasi laporan keuangan.Variabel

terikat ini diukur berdasarkan tanggal penerbitan oleh bursa. Berdasarkan

peraturan nomor 29/POJK.04/2016, perusahaan dikategorikan tepat waktu

jika laporan keuangan disampaikan selambat-lambatnya pada tanggal 31

April, sedangkan perusahaan yang terlambat adalah perusahaan yang

menyampaikan laporan keuangan setelah tanggal 31 April.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel menjelaskan mengenai variabel yang diteliti,

konsep, indikator, serta skala pengukuran yang akan dipahami dalam

operasionalisasi variabel penelitian. Tujuannya adalah untuk memudahkan

pengertian dan menghindari perbedaan persepsi dalam penelitian.

Adapun operasionalisasi independent variable dan dependent variabledalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

70

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

No Variabel

Penelitian Konsep Variabel Dimensi Indikator

Skala

Ukuran

1. Ukuran

Perusahaan

Ukuran perusahaan

dapat diukur berdasarkan

pada total penjualan,

total nilai buku aset,

nilai bersih kekayaan,

dan jumlah tenaga kerja.

Soetejo (2006)

Ln (TA) Ukuran Perusahaan

=

Ln (Total Aset)

Jogiyanto (2007)

Rasio

2. Opini Audit Opini audit merupakan

pernyataan auditor

terhadap pendapatnya

mengenai kewajaran

laporan keuangan

auditan didasarkan atas

kesesuaian penyusunan

laporan keuangan

tersebut dengan prinsip

akuntansi berterima

umum.

(Mulyadi, 2009)

Kriteria

Pemberian

Opini

Audit

WTP = 5

WTPDBP = 4

WDP = 3

TMP = 2

TW = 1

(Standar

Profesional

Akuntan Publik,

2001)

Nominal

3. Reputasi

KAP

Kredibilitas dari laporan

keuangan yaitu

perusahaanmenggunakan

jasa Kantor Akuntan

Publik yang mempunyai

Ukuran

KAP di

Indonesia

KAP yang

berafiliasi

dengan KAP Big

Four = 5

KAP yang

Nominal

71

reputasi KAP yang

berafiliasi dengan KAP

besar yang diakui secara

universal yaitu KAP The

Big Four.

(Choi et al, 2007).

berafiliasi

dengan KAP

Non Big Four =

4

KAP Nasional =

3

KAP Regional

dan Lokal Besar

= 2

KAP Lokal

Kecil = 1

(IAI, 2011)

4 Ketepatan

Waktu

Publikasi

Laporan

Keuangan

Ketepatan waktu adalah

tersedianya informasi

bagi pembuat keputusan

pada saat dibutuhkan

sebelum informasi

tersebut kehilangan

kekuatan untuk

mempengaruhi

keputusan.

(Suwardjono, 2011)

Melakukan

publikasi

laporan

keuangan

pada tanggal

31

Desember

s/d tanggal

penerbitan

laporan

keuangan di

BEI

Ketepatan Waktu :

Tepat Waktu (≤ 4

bulan) = 1

Tidak Tepat Waktu

(>4 bulan) = 0

(Peraturan OJK

Nomor

29/POJK.04/2016)

Dummy

72

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi merupakan bagian besar dari suatu objek yang memiliki bagian-

bagian kecil di dalamnya.

Menurut Sugiyono (2017:80), definisi populasi adalah sebagai berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini, yang akan menjadi populasi adalah perusahaan

manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2012-2016. Alasan memilih perusahaan subsektor makanan dan

minuman karena perusahaan subsektor makanan dan minuman merupakan salah

satu sektor usaha yang akan terus mengalami pertumbuhan laba dengan baik

sehingga kualitas baik dari segi produk dan pelayanan harus dipertahankan untuk

menarik kepercayaan masyarakat maupun investor terhadap perusahaan, hal itu

tentu tidak lepas dari ketepatan waktu perusahaan dalam menyampaikan laporan

keuangannya. Populasi penelitian ini berjumlah sebanyak 18 perusahaan.

Berikut ini adalah tabel daftar perusahaan manufaktur subsektor makanan dan

minuman yang terdaftar di BEI.

73

Tabel 3.2

Daftar Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang

Terdaftar di BEI

No Kode

Saham Nama Emiten Alamat

1. AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Plaza Mutiara 16,

Jakarta Selatan

2. ALTO PT. Tri Banyan Tirta Tbk Kp. Pasir Dalem

Kabupaten Sukabumi

3. CAMP PT. Campina Ice Cream Industry

Tbk

Jl. Rawa Terate 1 No. 5

Jakarta Timur

4. CEKA PT. Wilmar Cahya Indonesia Tbk Kws. Industri Jababeka,

Cikarang

5. CLEO PT. Sariguna Primatirta Tbk Jl. Mayor Oking No.

92B, Citeureup, Bogor

6. DLTA PT. Delta Djakarta Tbk Jl. Inpeksi Tarum Barat,

Bekasi Timur

7. HOKI PT. Buyung Poetra Sembada Tbk Ps. Induk Cipinang Blk.

K No.17, Pulo Gadung,

Jakarta Timur

8. ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk

Jl. Gatot Subroto,

Jakarta Pusat

9. INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Jl. Gatot Subroto,

Jakarta Pusat

10. MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk Jl. Daan Mogot Km, 19

Tangerang

11. MYOR PT. Mayora Indah Tbk Jl. Tomang Raya 21,

Jakarta Barat

12. PCAR PT. Prima Cakrawala Abadi Tbk Jl. Beringin Raya,

74

Wonosari, Kota

Semarang.

13. PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk Jl. Jend Sudirman Kav.

47 Jakarta

14. ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk Kwa. Industri Jababeka,

Jl. Jababeka XII A

Cikarang

15. SKBM PT. Sekar Bumi Tbk Jl. Jendral Sudirman 59

Jakarta

16. SKLT PT. Sekar Laut Tbk Jl. Darmo 23-25

Surabaya

17. STTP PT. Siantar Top Tbk Jl. Cipendawa, Bojong

Manteng, Jawa Barat

18. ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Industry and

Trading Company Tbk

Jl. Cimareme 131

Bandung Barat

Sumber :www.sahamok.com

3.3.2 Teknik Sampling dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:81), definisi sampel adalah sebagai berikut :

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk

menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian

suatu objek. Untuk menentukan besarnya sampel bisa dilakukan dengan

statistik atau berdasarkan estimasi penelitian. Pengambilan sampel ini harus

dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar

dapat berfungsi atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang

sebenarnya, dengan istilah lain harus representatif (mewakili)”.

Dalam menarik sampel pada sebuah penelitian, dibutuhkan adanya suatu

teknik yang harus digunakan oleh setiap peneliti.

75

Menurut Sugiyono (2017:81) teknik sampling adalah sebagai berikut:

“Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat

berbagai teknik sampling yang digunakan.

Menurut Sugiyono (2017:82) terdapat dua teknik sampling yang dapat

digunakan, yaitu:

1. Probability Sampling

Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling,

proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified

random sampling, sampling area (cluster) sampling (sampling menurut

daerah).

2. Non Probability Sampling

Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi,sampling

sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball.

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan oleh penulis adalah

teknik non probability sampling.

Menurut Sugiyono (2017:84) definisi non probability sampling adalah:

“Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”.

76

Teknik non probability sampling yang digunakan dalam pengambilan

sampel pada penelitian ini yaitu teknik purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2017:85) pengertian purposive sampling adalah sebagai

berikut:

“Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu”.

Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan purposive sampling adalah

karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan yang penulis

tentukan, oleh karena itu penulis memilih teknik purposive sampling.

Adapun kriteria yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu:

1. Perusahaan manufaktur yang bergerak pada subsektor makanan dan

minuman yang melaporkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia

secara berturut-turut selama periode 2012-2016.

2. Perusahaan manufaktur yang bergerak pada subsektor makanan dan

minuman yang laporan keuangannya dilengkapi dengan laporan audit di

Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut selama periode 2012-2016.

Adapun jumlah sampel perusahaan yang masuk ke dalam kriteria penelitian

ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

77

Table 3.3

Kriteria Sampel Penelitian

No. Kriteria Jumlah Perusahaan

Populasi perusahaan manufaktur bergerak

pada subsektor makanan dan minumanan

yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016

18

Tidak Memenuhi Kriteria :

1.

Perusahaan manufaktur yang bergerak pada

subsektor makanan dan minuman yang

tidak melaporkan laporan keuangan di BEI

secara berturut-turut selama periode 2012-

2016.

(6)

2. Perusahaan manufaktur yang bergerak pada

subsektor makanan dan minuman yang

laporan keuangannyatidak dilengkapi

dengan laporanaudit di BEI secara berturut-

turut selama periode 2012-2016.

(2)

Perusahaan yang dapat digunakan

sebagai sampel dalam penelitian 10

Berdasarkan populasi penelitian di atas, maka sampel yang digunakan

dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

78

Tabel 3.4

Daftar Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang

Menjadi Sampel Penelitian

No Kode

Saham Nama Emiten Alamat

1 ALTO PT. Tri Banyan Tirta Tbk Kp. Pasir Dalem

Kabupaten Sukabumi,

Jawa Barat

2 CEKA PT. Wilmar Cahya Indonesia Tbk Kws. Industri

Jababeka, Cikarang

3 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk Jl. Inpeksi Tarum

Barat, Bekasi Timur

4 ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk

Jl. Gatot Subroto,

Jakarta Pusat

5 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Jl. Gatot Subroto,

Jakarta Pusat

6 MYOR PT. Mayora Indah Tbk Jl. Tomang Raya 21,

Jakarta Barat

7 ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk Jl. Jababeka XII A

Cikarang

8 SKBM PT. Sekar Bumi Tbk Jl. Jendral Sudirman

59 Jakarta

9 SKLT PT. Sekar Laut Tbk Jl. Darmo 23-25

Surabaya

10 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Industry and

Trading Company Tbk

Jl. Cimareme 131

Bandung Barat

Sumber :www.idx.co.id

79

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2017:137), teknik pengumpulan data merupakan cara-

cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang

diperlukan dalam penelitian.

Dalam penelitian ini, data yang digunakan penulis adalah jenis data

sekunder yang diperoleh dari Pusat Informasi Pasar Modal (PNPM) Bursa Efek

Indonesia. Data tersebut berupa laporan keuangan yang dikeluarkan oleh

perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian

ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang

dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder yaitu data yang merupakan faktor

penunjang yang bersifat teoritis kepustakaan. Dalam melakukan studi kepustakaan

ini, penulis mengumpulkan data dengan membaca literatur dan buku-buku yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.5 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.5.1 Rancangan Analisis Data

Analisis data merupakan penyederhanaan data kedalam bentuk yang mudah

dipahami, dibaca dan diinterprestasikan.

Menurut Sugiyono (2017:147) yang dimaksud analisis data adalah:

“Kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

tekumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan

variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

80

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan”.

3.5.1.1 Metode Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2017:147), analisis deskriptif adalah sebagai berikut:

“Menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan analisis deskriptif

antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, perhitungan

modus, median, mean, standar deviasi, perhitungan presentase, serta perhitungan

rumus panjang kelas untuk menentukan interval kriteria (Sugiyono, 2017:207).

Tahap-tahap yang dilakukan untuk menganalisis ukuran perusahaan, opini

audit, reputasi KAP dan ketepatan waktu dalam penelitian ini, dilakukan dengan

langkah-langkah sebagaiberikut:

1. Ukuran Perusahaan

a. Menentukan total aset pada perusahaan sub sektor makanan dan

minuman pada periode pengamatan, data diperoleh dari laporan posisi

keuangan.

b. Menghitung mean dan standar deviasi.

c. Menentukan kriteria penilaian.

d. Membuat kesimpulan.

81

Adapun kriteria untuk menentukan ukuran perusahaan adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Ukuran Perusahaan

Kategori Kriteria

Maksimal 50 Juta Sangat Kecil

>50 Juta – 500 Juta Kecil

>500 Juta – 10 Miliar Menengah

>10 Miliar Besar

Sumber : UU No. 20 Tahun 2008

2. Opini Audit

Dimensi yang digunakan dalam opini audit yaitu laporan auditor dalam

laporan keuangan. Sedangkan indikator atau pengukurnya menggunakan

pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), pendapat wajar

tanpa pengecualian dengan bahasa penejelasan (unqualified opinion with

explanatory language), pendapat wajar dengan pengecualian (qualified

opinion), pendapat tidak wajar (adverse opinion) dan menolak memberikan

pendapat (disclaimer opinion).

Adapun kriteria untuk penilaian opini audit adalah sebagai berikut :

82

Tabel 3.6

Kriteria Penilaian Opini Audit

Nilai Kriteria

5 WTP

4 WTPDBP

3 WDP

2 TMP

1 TW

Sumber : Standar Profesional Akuntan Publik (2001)

3. Reputasi KAP

Dimensi yang digunakan untuk menentukan ukuran reputasi KAP yaitu

kategori ukuran KAP yang terdapat di Indonesia yaitu KAP yang berafiliasi

dengan KAP Big Four, KAP yang berafiliasi dengan KAP non Big Four,

KAP Nasional, KAP Regional dan Lokal Besar, dan KAP Lokal Kecil.

Adapun kriteria untuk menentukan penilaian reputasi KAP adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.7

Kriteria Penilaian Reputasi KAP

KAP Nilai Kriteria

KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four 5 Sangat Baik

KAP yang berafiliasi dengan KAP non Big Four 4 Baik

KAP Nasional 3 Cukup Baik

KAP Regional dan Lokal Besar 2 Tidak Baik

KAP Lokal Kecil 1 Sangat Tidak Baik

Sumber : Ikatan Akuntan Indonesia, 2011

83

4. Ketepatan Waktu Publikasi Laporan Keuangan

a. Menentukan jumlah waktu publikasi laporan keuangan yang terdapat

pada perusahaan makanan dan minuman pada periode pengamatan.

b. Menentukan kriteria ketepatan waktu publikasi laporan keuangan

Adapun kriteria menentukan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8

Kriteria Ketepatan Waktu Publikasi Laporan Keuangan

Interval Kriteria Nilai

0 - 4 Bulan Tepat Waktu 1

Diatas 4 bulan Tidak Tepat Waktu 0

Sumber : Peraturan OJK Nomor 29/POJK.04/2016

3.5.1.2 Analisis Data Verifikatif

Menurut Ridwan (2006, 165-166), analisis verifikatif merupakan analisis

model dan pembuktian yang berguna untuk mencari kebenaran dari hipotesis yang

diajukan. Dalam penelitian ini, analisis verifikatif bermaksud untuk mengetahui

hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh ukuran perusahaan, opini audit,

reputasi KAP terhadap ketepatan waktu publikasi laporan keuangan pada

perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2012-2016.

84

Analisis Regresi Logistik

Menurut Ghozali (2011:95), analisis regresi pada dasarnya adalah studi

mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih

variabel independen. Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik untuk

pengelolaan data. Menurut Ghozali (2011:334), logistic regression mirip dengan

diskriminan yaitu kita ingin menguji apakah terjadinya variabel dependen dapat

diprediksi dengan variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu

(metrik) dan kategorial (non-metrik). Dalam hal ini asumsi multivariate normal

distribution tidak dapat dipenuhi karena adanya campuran skala pada variabel

bebas. Oleh karena itu, analisis dengan logistic regression tidak perlu asumsi

normalitas data pada variabel bebasnya. Penggunaan regresi logistik pada variabel

dependen atau variabel terikatnya dihitung menggunakan variabel dummy yang

merupakan salah satu syarat dalam menggunakan regresi logistik.

Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan uji normalitas data karena

menurut Ghozali (2011:211) regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas

pada variabel bebasnya dan mengabaikan heteroskedastisitas (Gujarati, 2003:597).

Kemudian Agus (2010: 139) mengatakan regresi logistik memerlukan sebuah

evaluasi untuk mengetahui seberapa baik hasil regresi logistik. Kelayakan model

regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit

Test. Model ini untuk menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai

dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model

dapat dikatakan fit).

85

Adapun hasilnya jika (Ghozali, 2011:341):

a. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test statistics sama

dengan atau kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada

perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga

Goodness of fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi

nilai observasinya.

b. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test statistics lebih

besar dari 0.05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model

mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat

diterima karena cocok dengan data observasinya.

1. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen di

dalam regresi logistik secara simultan mempengaruhi variabel dependen

sebagaimana uji F pada regresi linier. Uji overall model fit didasarkan pada

nilai statistika -2LL atau nilai LR. Uji simultan koefisien regresi model

logistik dihitung dari perbedaan nilai -2LL antara model dengan hanya terdiri

dari konstanta dan model yang diestimasi terdiri dari konstanta dan variabel

independen (Widarjono, 2010:141).

Perhatikan angka -2 Log Likelihood (LL) pada awal (block Number = 0) dan

angka -2 Log Likelihood pada block Number =1. Jika terjadi penurunan

angka -2 Log Likelihood (block Number = 0 – block Number = 1)

menunjukkan model regresi yang baik. Log Likelihood pada logistic

86

regression mirip dengan pengertian sum of squared error pada model regresi

sehingga penurunan Log Likelihood menunjukkan model regresi yang baik.

2. Koefisien Determinasi

Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen dan variabel

dependen secara parsial digunakan koefisien determinasi. Koefisien

determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi sebagai ukuran untuk

mengetahui kemampuan dari masing-masing variabel yang digunakan. Dalam

penelitian ini, uji yang digunakan adalah nagelkerke’s R Square karena

menurut Ghozali (2011:97), nilai nagelkerke’s R2

dapat diinterpretasikan

seperti nilai R2 pada multiple regression. Nilai nagelkerke’s R Square

merupakan modifikasi cox and snell R Square, untuk memastikan bahwa

nilainya bervariasi dari nol hingga satu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

membagi cox and snell R Square dengan nilai maksimalnya.

Kriteria dalam melakukan analisis koefisien determinasi adalah sebagai

berikut:

a. Jika Kd mendekati 0, maka pengaruh variabel independen yaitu ukuran

perusahaan, opini audit dan reputasi KAP terhadap variabel dependen

yaitu ketepatan waktu lemah, dan;

b. Jika Kd mendekati 1, maka pengaruh variabel independen yaitu maka

pengaruh variabel independen yaitu ukuran perusahaan, opini audit dan

reputasi KAP terhadap variabel dependen yaitu ketepatan waktu kuat.

87

3.5.2 Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat

untuk menjelaskan hal tersebut dan dituntut untuk melakukan pengecekannya.

Pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2017: 63) adalah sebagai berikut:

“Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan hanya

didasarkan pada tori relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data”.

Rancangan pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui korelasi dari

kedua variabel yang diteliti. Tahap-tahap dalam rancangan pegujian hipotesis ini

dimulai dengan penetapan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha),

pemilihan tes statistik, perhitungan nilai statistik dan penetapan tingkat signifikan.

1. Pengujian Hipotesis Parsial (Wald Test)

Uji wald adalah uji statistik parametik dinamai oleh Abraham Wald

dengan berbagai macam kegunaan. Setiap kali berhubungan dalam atau

antara item data dapat dinyatakan sebagi model statistic dengan parameter

yang diperkirakan dari sampel. Uji wald digunakam ketika ingin

membandingkan hasil dari regresi yang kita lakukan (koefisien beta-nya)

terhadap nilai estimasi (dugaan) yang telah kita tentukan/prediksi

sebelumnya (Y-Predicted atau Y-hat, baik elastisitas (%) maupun dalam

normal biasa). Uji wald digunakan untuk menguji nilai sebenarnya

parameter berdasarkan estimasi sampel.

88

Adapun pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:

a. Ho1 : β1 = 0 : Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

ketepatan waktu publikasi laporan keuangan

Ha1: β1 ≠ 0 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

ketepatan waktu publikasi laporan keuangan

b. Ho2 : β2 = 0 : Opini audit tidak berpengaruh terhadap

ketepatan waktu publikasi laporan keuangan

Ha2 : β2 ≠ 0 : Opini audit berpengaruh terhadap

ketepatan waktu publikasi laporan keuangan

c. Ho3 : β3 = 0 : Reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap

ketepatan waktu publikasi laporan keuangan

Ha3 : β3 ≠ 0 : Reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan

waktu publikasi laporan keuangan

Kriteria dari pengujian ini adalah:

1. Wald statistic < chi square tabel dan probabilitas (sig) > 5% (tingkat

signifikansi, maka H0 diterima. Hal ini berarti Ha ditolak atau hipotesis

yang menyatakan variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen ditolak.

2. Wald statistic > chi square tabel dan probabilitas (sig) < 5% (tingkat

signifikansi, maka H0 ditolak. Hal ini berarti Ha diterima atau hipotesis

yang menyatakan variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen diterima.

89

2. Pengujian Hipotesis Simultan

Uji simultan diperoleh melalui hasil uji omnibus. Uji omnibus dapat

diartikan sebagai uji serempak atau simultan untuk mengetahui apakah

secara bersama-sama terdapat pengaruh yang nyata dari variabel bebas

terhadap variabel terikat.

Pengujian hipotesis secara simultan :

a. Ho4 : β1 , β2 , β3 = 0 : Ukuran perusahaan, opini audit dan reputasi

KAP tidak berpengaruh secara simultan

terhadap ketepatan waktu publikasi laporan

keuangan

b. Ha4 : β1, β2, β3 ≠ 0 : Ukuran perusahaan, opini audit dan reputasi

KAP berpengaruh sacara simultan terhadap

ketepatan waktu publikasi laporan keuangan