bab iii metode penelitian 3.1 jenis , subjek, waktu, dan...
TRANSCRIPT
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis , Subjek, Waktu, dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Bentuk desain
eksperimen ini adalah Nonequivalen Control Group Design. Sugiyono
(2015:114) mengartikan bahwa dalam desain ini mempunyai kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini terdapat kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas yang
mendapatkan tindakan berupa model pembelajaran kooperatif tipe Make a
Match sedangkan kelas kontrol merupakan kelas yang tidak diberikan tindakan
berupa model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match .
3.1.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Ngraho 03 yang
dijadikan sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah 19 siswa dan siswa
kelas V SDN Nglandeyan 01 yang dijadikan sebagai kelompok kontrol dengan
jumlah siswa 17 siswa. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu 36 siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu
Gugus Gatot Subroto Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora.
3.1.3 Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada Bulan Desember sampai dengan Bulan
Mei 2016 dan dilakukan secara bertahap.
a. Tahap perencanaan (Desember 2015 – Maret 2016)
Tahap perencanaan meliputi pengajuan judul, penyusunan proposal,
pengajuan ijin penelitian termasuk dalam pembuatan instrumen posttest,
angket dan lembar observasi.
b. Tahap pelaksanaan (Maret – April 2016)
25
Tahap pelaksanaan meliputi uji coba instrumen penelitian, eksperimen,
dan pengumpulan data. Uji coba instrumen penelitian dilakukan 1 kali
pertemuan dan untuk melaksanakan eksperimen diperlukan waktu 2
minggu (8 x 35 menit/ 4 kali pertemuan)
c. Tahap penyelesaian (April – Mei 2016)
Tahap ini mencangkup proses pengolahan data, analisis data,
penyusunan laporan penelitian, dan ujian skripsi
Tahapan kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Tahap Desember
2015
Januari
2015
Februari
2016
Maret
2016
April
2016
Mei
2016
Perencanaan Pengajuan
judul
Penyusunan
proposal
Pembuatan
instrument
Pengajuan
ijin
penelitian
Pelaksanaan Uji coba
instrument
Eksperimen
Penyelesaian Pengolahan
dan analisis
data
Penyusunan
laporan
penelitian
Ujian
Skripsi
3.1.4 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngraho 03 dan SD Negeri
Nglandeyan 01 dalam gugus Gatot Subroto kecamatan Kedungtuban Kabupaten
Blora pada kelas V semester II tahun ajaran 2015/2016.
26
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2015:117), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V di Gugus
Gatot Subroto Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora.
3.2.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2015:118), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel
penelitian ini dilakukan dengan Simple Random Sampling yaitu teknik
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Pengambilan sampel
berdasarkan daerah populasi yang sudah ditetapkan yaitu Gugus Gatot Subroto
yang meliputi SDN Ngraho 01, SDN Ngraho 02, SDN Ngraho 03, SDN Ngraho
04, SDN Nglandeyan 01, SDN Nglandeyan 02, SDN Kalen 01, dan SDN Kalen
02. Cakupan populasi yang sangat luas dan keterbatasan waktu, peneliti
mengambil 2 kelas V yang mewakili satu gugus Gatot Subroto tersebut yaitu
kelas V SDN Ngraho 03 dan kelas V SDN Nglandeyan 02. Siswa kelas V SDN
Ngraho 03 sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 19 siswa dan kelas V
SDN Nglandeyan 02 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 17 siswa.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Slameto (2015:195) adalah suatu nilai atau
sifat dari objek, individu atau kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu
antara satu dan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan
dicari informasinya serta ditarik kesimpulannya.
Sugiyono (2015:61) menyampaikan bahwa variabel penelitian dalam
penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Variabel bebas (independen variable) merupakan variabel yang dapat
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
27
dependent (terikat). Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe make a match.
2. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat
(Y) pada penelitian ini adalah keaktifan belajar dan Hasil belajar
matematika kelas V SD Gugus Gatot Subroto.
3.4 Definisi Operasional
3.4.1 Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match merupakan teknik
belajar yang memberikan kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan orang
lain. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan usia anak didik. Langkah-langkah pembelajaran dengan model
kooperatif tipe Make a Match dalam penelitian ini menggunakan langkah-
langkah menurut Rusman, yaitu guru menjelaskan materi, guru menyiapkan
beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik yang cocok untuk sesi
review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu
jawaban); Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal
dari kartu yang dipegang; Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu
yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu jawaban); Siswa yang dapat
mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin; Setelah satu babak
kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari
sebelumnya; guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan/merangkum
apa yang telah dipelajari dan memberikan pekerjaan rumah dan
menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
3.4.2 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya
proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh
guru yang dapat berupa simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode
tertentu. Ranah hasil belajar dibagi menjadi tiga, yaitu rananh kognitif, ranah
28
afektif, ranah psikomotorik. Hasil belajar siswa pada penelitian ini adalah hasil
belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika. Hasil belajar yang
diukur adalah hasil belajar kognitif siswa kelas V SD N 03 Ngraho dan SD N
01 Nglandeyan Kedungtuban, Blora. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri
dari faktor jasmani yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh; faktor psikologi
yang meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
kesiapan, dan cara belajar; serta faktor kelelahan. Faktor eksternal terdiri dari
faktor keluarga yang meliputi cara mendidik anak, relasi antara keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi, dan latar belakang kebudayaan; faktor
sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, waktu sekolah, standar harga di
atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah; serta faktor
masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,
teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
3.4.3 Keaktifan Belajar
Keaktifan belajar siswa adalah peristiwa dimana siswa terlibat langsung
secara fisik, mental, intelektual, dan emosional dalam membangun
pengetahuan mereka sendiri dalam proses belajar guna memperoleh hasil
belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
sehingga dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif. Pengukuran
keaktifan belajar siswa dilakukan dengan menggunakan angket dan lembar
observasi siswa yang didasarkan oleh delapan indikator keaktifan belajar
menurut Diedrich dalam Hamalik (2011:172-173), yaitu kegiatan visual (visual
activities), kegiatan lisan (oral activities), kegiatan mendengarkan (listening
activities), kegiatan menulis (writing activities), kegiatan menggambar
(drawing activities), kegiatan emosional (emotional activities), kegiatan
motorik (motor activities), dan kegiatan mental (mental activities).
3.5 Desain Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalen Control Group
Design. Desain ini digunkan karena hanya pada kelompok eksperiman maupun
29
kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2015:116). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada kelompok dan perlakuan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Nonequivalent Control Group Design
Grup Pretest Variabel Bebas Posttest
Kelas Eksperimen O₁ X₁ O₂
Kelas Kontrol O₃ O₄
Keterangan:
O1 = Pretest kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal.
O3 = Pretest kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal.
X1 = Kelompok perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a
Match
O2 = Posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.
O4 = Posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran tanpa
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2006: 175), teknik pengumpulan data adalah cara yang
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Teknik
pengumpulan data agar pengerjaan pengumpulan data menjadi lebih mudah
peneliti memerlukan instrumen sebagai alat bantu. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya
dalam dokumen-dokumen yang telah ada (Budiyono, 2003). Pada penelitian
ini, metode dokumentasi dipakai untuk memperoleh data rata-rata UTS hasil
belajar matematika kelas V SD N 03 Ngraho dan SD N 01 Nglandeyan tahun
30
pelajaran 2015/2016 yang digunakan sebagai nilai pretest dari hasil belajar
matematika.
2. Tes
Menurut Slameto (2015:233), hakekat tes adalah sebagai alat ukur,
sedangkan tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara
sistematis untuk mengukur indikator atau kompetensi tertentu dilakukan
dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik
sehingga hasilnya relative ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relatif
sama. Instrument tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika
siswa pada materi geometri dan pengukuran. Untuk mendapatkan data hasil
belajar meliputi dua tahapan, yaitu tahap awal dengan memperoleh nilai
pretest dan tahap akhir dengan nilai posttest. Pretest dilaksanakan sebelum
diberikan perlakuan, tujuan diberkannya pretest untuk mengetahui kondisi
awal hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan. Posttest dilaksanakan
setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Make a Match. Tujuan dari diberikannya posttest yaitu untuk mengetahui
hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.
3. Angket
Menurut Sugiyono (2015:204), kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Slameto (2015:230) menyatakan bahwa jawaban-jawaban dalam kuesioner
itu dapat bersifat terbuka, artinya responden dapat menulis sendiri
pendapatnya secara bebas atau sudah terarahkan untuk memilih jawaban-
jawaban yang sudah disediakan, dalam bentuk multiple choice (pilihan
ganda) atau dua alternative pilihan, salah–benar, matching (mempertemukan,
menggatukkan), pertanyaan untuk dijawab secara interpretive-exercise, atau
dalam bentuk jawaban pendek atau berupa pertanyaan karangan.
4. Observasi
Slameto (2015:232) menyatakan bahwa observasi atau pengamatan
merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis.
31
Menurut Sugiyono (2015:203), teknik pengumpulan data dengan observasi
digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keaktifan belajar siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran matematika.
3.7 Instrumen Pengumpulan Data
Sugiyono (2015:148) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Alat yang digunakan oleh peneliti sebagai alat pengumpulan data adalah tes dan
lembar observasi.
1. Soal Tes
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Soal tes diberikan kepada
setiap siswa setelah siswa melakukan proses belajar. Soal tes yang akan
digunakan adalah soal tes pilihan ganda sebanyak 10 soal.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Posttest
Kompetensi Dasar Indikator Item Soal
Butir Soal Jum
lah
1. mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
ruang kubus, balok,
tabung, kerucut,
segitiga, limas
segiempat.
- mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun
ruang Balok dan Kubus
1,2,3,4,5,6,7
,8
8
- mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun
ruang Tabung dan Kerucut
9,11,12,20 4
- mampu mengidentifikasi sifat-sifat bangun
ruang Limas segitiga dan Limas segiempat
10,13,14,15,
16,17,18,19,
8
2. menentukan jaring-
jaring berbagai
bangun ruang
sederhana (kubus,
balok, tabung)
- mampu menentukan jaring-jaring berbagai
bangun ruang sederhana (kubus, balok,
tabung)
21,22,23,24,
25
5
Hasil belajar matematika dikategorikan dalam tiga kategori yaitu :
Tinggi, Sedang, dan Rendah. Penentuan lebar interval kelas kategori hasil
belajar menggunakan rumus sebagai berikut (Supranto,2008).
Interval Kelas = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
32
2. Lembar Angket
Angket digunakan untuk mengukur keaktifan belajar siswa. Jenis angket yang
digunakan adalah angket tertutup, artinya responden hanya tinggal member
cek pada salah satu alternative jawaban yang telah disediakan untuk dipilih.
Angket keaktifan belajar diberikan di awal pembelajaran dan akhir
pembelajaran berlangsung. Angket yang diberikan di awal pembelajaran
bertujuan untuk mengetahui keaktifan belajar kedua SD yang digunakan
sebagai sampel penelitian sama atau tidak. Akhir pembelajaran juga diberikan
angket keaktifan belajar untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh dari
metode pembelajaran yang digunakan. Angket keaktifan belajar siswa dibuat
dalam bentuk skala likert dengan empat alternative jawaban (Sugiyono,
2015:136). Instrument penelitian dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk
checklist. Penilaian dan kisi-kisi instrument dapat dilihat dalam tabel 3.4 dan
tabel 3.5.
Tabel 3.4
Penilaian Item Angket
Jawaban Favourable Unfavourable
Sangat Sesuai 4 1
Sesuai 3 2
Tidak Sesuai 2 3
Sangat Tidak Sesuai 1 4
33
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Matematika
Aspek Definisi Indikator No Item Jml
Soal Fav Unfav
Visual
activities
Kegiatan visual (visual activities),
yaitu membaca, memperhatikan
gambar, mengamati ekperimen,
demonstrasi, mengamati orang lain
bekerja, dan sebagainya.
Membaca materi
dan mengamati
penjelasan
guru/teman
1,2,13 4 4
Oral
activities
Kegiatan lisan (oral activities), yaitu
mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu
kejadian, mengajukan pertanyaan,
membeeri saran, mengemukakan
pendapat, berwawancara, diskusi.
Bertanya dan
mengemukakan
pendapat
6,18,19,
37
21 5
Listening
activities
Kegiatan mendengarkan (listening
activities), yaitu mendengarkan
penyajian bahan, mendengarkan
penyajian bahan, mendengarkan
percakapan atau diskusi kelompok,
mendengarkan suatu permainan.
Mendengarkan
penjelasan
guru/teman
7,20 22,23 4
Writing
activities
Kegiatan menulis (writing activities),
yaitu menuliskan cerita, menulis
laporan, memeriksa karangan,
membuat sketsa atau
rangkuman,mengerjakan tes, mengisi
angket.
Mencatat materi
dan mengerjakan
latihan soal/tes
5,24,26,
27 - 4
Drawing
activities
Kegiatan menggambar (drawing
activities), yaitu menggambar,
membuat grafik, chart, diagram, peta,
pola
Menggambar
informasi berupa
gambar jaring-
jaring bangun
ruang
16,17 - 2
Motor
activities
Kegiatan motorik (motor activities),
yaitu melakukan percobaan, memilih
alat-alat, melaksanakan pameran,
membuat model, menyelenggarakan
permainan (simulasi), menari dan
berkebun
Melaksanakan
permainan
10,12,15
,36,39
11 6
Mental
activities
Kegiatan mental (mental activities),
yaitu merenungkan, mengingat,
memecahkan masalah, menganalisis
faktor-faktor, menemukan hubungan
dan membuat keputusan
Memecahkan
masalah
matematika
8,9,28,3
2
25,31,
38
7
Emotional
activities
Kegiatan emosional (emotional
activities), yaitu minat, bosan,
gembira, berani, tenang.
Menunjukkan
emotional
activities
3,30,34,
35
14,29,
33,40
8
Jumlah Pernyataan 28 12 40
34
Keaktifan belajar matematika yang diperoleh dari rata-rata nilai lembar
observasi dan angket keaktifan belajar dikategorikan dalam tiga kategori
yaitu: Tinggi, Sedang, dan Rendah. Penentuan lebar interval kelas kategori
keaktifan belajar menggunakan rumus sebagai berikut (Supranto, 2008).
Interval Kelas = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
3. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran pada mata pelajaran matematika. Lembar observasi berisi daftar
jenis kegiatan yang diamati, dalam proses observasi yaitu pengamat tinggal
memberikan tanda (√) pada kolom nilai yang tersedia. Dalam penelitian ini
menggunakan satu lembar observasi yaitu nilai observasi siswa. Lembar
observasi siswa digunakan untuk pengamatan keaktifan siswa.
35
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa
Aspek Definisi Indikator Jumlah
Pernyataan
Visual
activities
Kegiatan visual (visual activities), yaitu
membaca, memperhatikan gambar,
mengamati ekperimen, demonstrasi,
mengamati orang lain bekerja, dan
sebagainya.
Membaca materi
dan mengamati
penjelasan
guru/teman
1
Oral activities Kegiatan lisan (oral activities), yaitu
mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan
pertanyaan, membeeri saran, mengemukakan
pendapat, berwawancara, diskusi.
Bertanya dan
mengemukakan
pendapat
1
Listening
activities
Kegiatan mendengarkan (listening activities),
yaitu mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi
kelompok, mendengarkan suatu permainan.
Mendengarkan
penjelasan
guru/teman
1
Writing
activities
Kegiatan menulis (writing activities), yaitu
menuliskan cerita, menulis laporan,
memeriksa karangan, membuat sketsa atau
rangkuman,mengerjakan tes, mengisi angket.
Mencatat materi
dan mengerjakan
latihan soal/tes
1
Drawing
activities
Kegiatan menggambar (drawing activities),
yaitu menggambar, membuat grafik, chart,
diagram, peta, pola
Menggambar
informasi berupa
gambar jaring-
jaring bangun
ruang
1
Motor
activities
Kegiatan motorik (motor activities), yaitu
melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model,
menyelenggarakan permainan (simulasi),
menari dan berkebun
Melaksanakan
permainan
1
Mental
activities
Kegiatan mental (mental activities), yaitu
merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis faktor-faktor,
menemukan hubungan dan membuat
keputusan
Memecahkan
masalah
matematika
1
Emotional
activities
Kegiatan emosional (emotional activities),
yaitu minat, bosan, gembira, berani, tenang.
Menunjukkan
emotional
activities
1
3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji coba instrumen perlu dilakukan sebelum melakukan penelitian. Hal ini
dimaksudkan agar instrumen yang akan digunakan dalam mengukur variabel
36
memiliki validitas dan reliabilitas sesuai dengan ketentuan. Instrumen dikatakan
valid apabila instrumen tersebut telah melalui uji reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu alat yang menunjukkan seberapa jauh suatu
instrument memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi
ukurnya. Arikunto (2006: 168-169) mengatakan, tinggi rendahnya validitas
instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Dikatakan valid
berarti intrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono,2015:173).
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0. Pengujian
validitas soal posttest menggunakan Corrected Item-Total Correlation.
Langkah-langkahnya adalah Analyze-Scale-Reliability Analsis pada statistika
beri tanda pada Scale if item deleted. Menentukan soal valid atau tidak valid
dapat melihat skor uji validitas pada tabel Item-Total Statistic kolom
Corrected item-Total Correlation. Kriteria uji untuk validitas butir jika harga
korelasi ≥0,30 butir instrument tersebut valid (Sugiyono, 2015:)
Data yang telah diperoleh kemudian diuji validitas menggunakan
program SPSS for windows. Hasil pengujian validitas posttest dan angket
keaktifan belajar dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
37
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Posttest
ITEM
Corrected
Item-Total
Correlation
KETERANGAN
ITEM 1 0.48094787 VALID
ITEM 2 0.549516783 VALID
ITEM 3 0.662218544 VALID
ITEM 4 0.662218544 VALID
ITEM 5 -0.163812705 TIDAK VALID
ITEM 6 0.325263536 VALID
ITEM 7 0.123201345 TIDAK VALID
ITEM 8 0.164759548 TIDAK VALID
ITEM 9 0.50656073 VALID
ITEM 10 0.325263536 VALID
ITEM 11 0.352508449 VALID
ITEM 12 0.367140744 VALID
ITEM 13 0.022725955 TIDAK VALID
Tabel 3.8
Sebaran Item Soal Posttes Siswa Kelas V SDN Gugus Gatot Subroto Dengan
Uji Validitas
Standar
kompetensi Kompetensi dasar Indikator Butir soal
Hasil uji
validitas
Valid Tidak
valid
6. Memaha
mi sifat-
sifat
bangun
datar dan
hubungan
antar
bangun.
6.1 Mengidentifikas
i sifat-sifat
bangun ruang.
1. Mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang kubus dan
balok
1,2,3,4,5,6,7,
8
1,2,3,4,
6
5,7,8
2. Mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang tabung dan
kerucut
9,11,12,20 9,11,12
,20
-
3. Mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang segitiga dan
limas segiempat
10,13,14,15,1
6,17,18,19
10,14,1
5,16,17
,18,19
13
6.2 Menentukan
jaring-jaring
berbagai bangun
ruang
sederhana.
4. Menentukan jaring-jaring
berbagai bangun ruang
sederhana (kubus, balok,
tabung).
21,22,23,24,
25
21,22,2
3,24,25
-
ITEM
Corrected
Item-Total
Correlation
KETERAN
GAN
ITEM 14 0.390954415 VALID
ITEM 15 0.384702886 VALID
ITEM 16 0.336660389 VALID
ITEM 17 0.32197603 VALID
ITEM 18 0.463963107 VALID
ITEM 19 0.30435509 VALID
ITEM 20 0.406568833 VALID
ITEM 21 0.418029898 VALID
ITEM 22 0.418029898 VALID
ITEM 23 0.662218544 VALID
ITEM 24 0.677579714 VALID
ITEM 25 0.462893976 VALID
38
Berdasarkan hasil uji validitas posttest yang terlihat pada tabel 3.8 di
atas menunjukkan dari seluruh item instrument posttest yang berjumlah 25
terdapat 4 soal yang tidak valid sedangkan 21 soal yang lain valid.
Kesimpulan presentase yang diperoleh adalah 16% soal tidak valid dan 84%
soal valid.
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Angket Keaktifan Belajar Siswa
Berdasarkan Tabel 3.9 dapat diketahui bahwa dari 40 item soal, 29
item tersebut dinyatakan valid karena memiliki nilai r ≥ 0,30 dan 11 item
dinyatakan tidak valid karena memiliki r ≤ 0,30.
Indikator
Corrected
Item-Total
Correlation Keterangan
Item1 0.531498938 VALID
Item2 0.61487931 VALID
Item3 0.520894781 VALID
Item4 0.371587885 VALID
Item5 0.392328221 VALID
Item6 0.54873658 VALID
Item7 0.61487931 VALID
Item8 0.191226954 TIDAK VALID
Item9 0.531498938 VALID
Item10 0.520894781 VALID
Item11 0.083106007 TIDAK VALID
Item12 0.371587885 VALID
Item13 0.54873658 VALID
Item14 0.169492052 TIDAK VALID
Item15 -0.26565071 TIDAK VALID
Item16 0.61487931 VALID
Item17 0.54873658 VALID
Item18 0.520894781 VALID
Item19 -0.348556903 TIDAK VALID
Item20 0.428585545 VALID
Indikator
Corrected
Item-Total
Correlation Keterangan
Item21 0.371587885 VALID
Item22 0.392328221 VALID
Item23 0.54873658 VALID
Item24 0.371587885 VALID
Item25 0.227714115 TIDAK VALID
Item26 0.392328221 VALID
Item27 0.083106007 TIDAK VALID
Item28 -0.206840513 TIDAK VALID
Item29 0.54873658 VALID
Item30 0.617233408 VALID
Item31 0.531498938 VALID
Item32 0.035232893 TIDAK VALID
Item33 0.61487931 VALID
Item34 0.085653671 TIDAK VALID
Item35 0.083106007 TIDAK VALID
Item36 0.617233408 VALID
Item37 0.54873658 VALID
Item38 0.520894781 VALID
Item39 0.61487931 VALID
Item40 0.531498938 VALID
39
Tabel 3.10
Sebaran Angket Keaktifan Belajar Siswa Kelas V SDN Gugus Gatot Subroto
Dengan Uji Validitas
Aspek Definisi Indikator Valid Tdk
Valid
Jml
Soal
Visual
activities
Kegiatan visual (visual activities), yaitu
membaca, memperhatikan gambar,
mengamati ekperimen, demonstrasi,
mengamati orang lain bekerja, dan
sebagainya.
Membaca materi
dan mengamati
penjelasan
guru/teman
1,2,13,
4
- 4
Oral
activities
Kegiatan lisan (oral activities), yaitu
mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian,
mengajukan pertanyaan, membeeri saran,
mengemukakan pendapat, berwawancara,
diskusi.
Bertanya dan
mengemukakan
pendapat
6,18,3
7,21
19 5
Listening
activities
Kegiatan mendengarkan (listening
activities), yaitu mendengarkan penyajian
bahan, mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi
kelompok, mendengarkan suatu permainan.
Mendengarkan
penjelasan
guru/teman
7,20,
22,23
4
Writing
activities
Kegiatan menulis (writing activities), yaitu
menuliskan cerita, menulis laporan,
memeriksa karangan, membuat sketsa atau
rangkuman,mengerjakan tes, mengisi
angket.
Mencatat materi
dan mengerjakan
latihan soal/tes
5,24,2
6
27 4
Drawing
activities
Kegiatan menggambar (drawing activities),
yaitu menggambar, membuat grafik, chart,
diagram, peta, pola
Menggambar
informasi berupa
gambar jaring-
jaring bangun
ruang
16, 17 2
Motor
activities
Kegiatan motorik (motor activities), yaitu
melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model,
menyelenggarakan permainan (simulasi),
menari dan berkebun
Melaksanakan
permainan
10,12,
36, 39
11, 15 6
Mental
activities
Kegiatan mental (mental activities), yaitu
merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis faktor-faktor,
menemukan hubungan dan membuat
keputusan
Memecahkan
masalah
matematika
9,31,
38
8, 25,
28 ,32
7
Emotiona
l
activities
Kegiatan emosional (emotional activities),
yaitu minat, bosan, gembira, berani, tenang.
Menunjukkan
emotional
activities
3,29,3
3,40,
30
14, 34,
35
8
Jumlah Pernyataan 29 11 40
40
2. Uji Reliabilitas
Selain harus valid, instrumen juga harus memenuhi standar
reliabilitas. Suatu instrument dikatakan reliable jika dapat dipercaya untuk
mengumpulkan data penelitian. Riduwan (2007 : 1) menyatakan bahwa
reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian pada suatu keajekan
(konsistensi) alat pengumpul data penelitian. Suatu hasil pengukuran dapat
dikatakan reliabel jika alat pengukur tersebut dapat dipercaya sehingga
mendapatkan hasil yang tetap dan konsisten.
Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk
menguji instrumen posttest dan angket keaktifan belajar yang nantinya akan
digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
SPSS 16.0. Pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus
alpha dari cronbach untuk mengestimasi reliabilitas instrumen. Menurut
Purnomo (2014:35) kriteria uji untuk reliabilitas instrumen dapat dilihat pada
tabel 3.11 berikut:
Tabel 3.11
Kriteria Reliabilitas Instrumen
α < 0,7 Tidak reliabel
0,7 ≤ α < 0,8 Cukup
0,8 ≤ α < 0,9 Bagus
0,9 ≤ α < 1 Sangat Bagus
Hasil analisis reliabilitas posttest dan angket keaktifan belajar dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest
Cronbach's
Alpha N of Items
.849 21
41
Berdasarkan output uji reliabilitas posttest pada tabel 3.12 di atas
didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,849, sehingga termasuk kategori bagus
dan instrumen layak digunakan.
Tabel 3.13
Hasil Uji Reliabilitas Angket Keaktifan Belajar
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.927 .929 29
Berdasarkkan output uji reliabilitas angket keaktifan belajar pada tabel
3.13 di atas didapatkan nilai reliabilitas 0,927 sehingga termasuk kategori
bagus dan instrument layak digunakan.
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Analisis Deskriptif
Data yang terkumpul dari hasil pretest, posttest, lembar observasi, dan
angket keaktifan belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
dilakukan pengujian deskriptif untuk mengetahui rata-rata, nilai minimum, nilai
maksimum, dan standar deviasi dari kelas eksperimen dan kelas control.
Pengujian deskriptif dilakukan dengan alat bantu hitung SPSS 16.0.
3.9.2 Analisis Inferensial
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari suatu
kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian
normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan menggunakan software
SPSS 16.0. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut
Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
Persyaratan data tersebut normal jika probabilitas atau p>0,05 pada uji
normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov (Slameto,2015:295).
42
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas yang
dijadikan penelitian merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting
dilakukan, karena penelitian ini kedua kelas harus seimbang (homogen).
Maka sebelum memilih dua kelas eksperimen yaitu kelas eksperimen dan
satu kelas kontrol dilakukan dulu uji homogenitas. Pengujian homogenitas
dilakukan dengan alat bantu hitung SPSS 16.0.
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.
H0 : 𝜎12 = 𝜎2
2 (kedua kelompok mempunyai varians yang sama)
H1 : 𝜎12 ≠ 𝜎2
2 (kedua kelompok mempunyai varians yang tidak sama)
Kriteria homogenitasnya yaitu berdasarkan pendapat Slameto
(2015:298) yang menyatakan bahwa jika nilai signifikasi lebih dari 0,05
maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data
adalah sama (homogen).
3. Uji Beda Rerata
a. Uji Kemampuan Awal
Uji beda rerata digunakan untuk mengetahui bahwa kedua sampel
itu mempunyai kondisi awal yang seimbang.
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan rata-rata nilai awal dari kedua kelas)
H1 : μ1 ≠ μ2 (ada perbedaan rata-rata nilai awal dari kedua kelas)
Pengujian beda rerata ini menggunakan uji independent sample t-
test. Syarat untuk dapat dilakukan uji ini adalah data tersebut harus
normal dan homogen.
b. Uji Hipotesis
Apabila asumsi untuk uji prasyarat analisis telah terpenuhi, maka untuk
menguji hipotesis digunakan uji independent sample t-test yang
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara dua
variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Jika uji prasyarat analisis
tidak terpenuhi, yaitu apabila pada uji normalitas pada kelompok
43
eksperimen dan atau kelompok kontrol tidak berasal dari populasi
berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji
statistic non parametric. Adapun jenis statistic non parametric yang
digunakan pada penelitian ini adalah uji Mann Whitney. Untuk sampel
besar dengan taraf signifikansi α=0,05 (Slameto,2015:298).
3.10 Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Hipotesis 1
H0 : 𝜇1 = 𝜇2
tidak ada perbedaan hasil belajar matematika siswa, sehingga
model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match atau tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V
SD Gugus Gatot Subroto.
H1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
ada perbedaan hasil belajar matematika siswa, sehingga model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match tidak berpengaruh
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD Gugus
Gatot Subroto.
Kriteria pengujian diterima atau tidaknya suatu hipotesis, dapat
dilihat dari besarnya sig.(2-tailed). Jika sig.(2-tailed) < 0,05 maka H0
ditolak dan H1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match berpengaruh terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas V SD Gugus Gatot Subroto.
2. Hipotesis 2
H0 : 𝜇1 = 𝜇2
tidak ada perbedaan keaktifan belajar matematika siswa,
sehingga model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
atau tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas V SD Gugus Gatot Subroto.
44
H1 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
ada perbedaan kekatifan belajar matematika siswa, sehingga
model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V
SD Gugus Gatot Subroto.
Kriteria pengujian diterima atau tidaknya suatu hipotesis, dapat
dilihat dari besarnya sig.(2-tailed). Jika sig.(2-tailed) < 0,05 maka H0
ditolak dan H1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match berpengaruh terhadap
keaktifan belajar matematika siswa kelas V SD Gugus Gatot Subroto.