bab iii metode penelitian 3.1 jenis, desain dan lokasi...

17
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 72), Sanjaya (2013: 86) mengatakan bahwa penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh terhadap suatu perlakuan yang dilakukan secara sengaja untuk memperoleh suatu hasil dari apa yang diteliti. Adapun karakteristik yang fundamental dalam penelitian eksperimen ini. Pertama, dalam pelaksanaan metode eksperimen, peneliti melakukan perlakuan tertentu (Treatment) kepada sekelompok subjek penelitian. Kedua, peneliti melakukan observasi secara sistematik apa yang terjadi akibat perlakuan yang dilakukan peneliti. Ketiga, selain terhadap treatment yang sengaja dilakukan, peneliti juga melakukan kontrol terhadap segala sesuatu yang dapat memengaruhi hasil eksperimen (Sanjaya, 2013: 88). Adapun metode penelitian eksperimen dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimental Research). Eksperimen semu merupakan penelitian yang mendekati eksperimen sungguhan (True Experimental Research). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan juga kelompok eksperimen, namun pemilahan kedua kelompok tersebut tidak menggunakan teknik random. Kelompok kontrol dalam penelitian ini tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 3.1.2 Desain Penelitian Penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Hal tersebut karena hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2012: 79). Bagan desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

Upload: lekhanh

Post on 06-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 72), Sanjaya (2013: 86) mengatakan

bahwa penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh terhadap suatu perlakuan yang dilakukan secara sengaja

untuk memperoleh suatu hasil dari apa yang diteliti. Adapun karakteristik yang

fundamental dalam penelitian eksperimen ini. Pertama, dalam pelaksanaan

metode eksperimen, peneliti melakukan perlakuan tertentu (Treatment) kepada

sekelompok subjek penelitian. Kedua, peneliti melakukan observasi secara

sistematik apa yang terjadi akibat perlakuan yang dilakukan peneliti. Ketiga,

selain terhadap treatment yang sengaja dilakukan, peneliti juga melakukan kontrol

terhadap segala sesuatu yang dapat memengaruhi hasil eksperimen (Sanjaya,

2013: 88).

Adapun metode penelitian eksperimen dalam penelitian ini menggunakan

penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimental Research). Eksperimen semu

merupakan penelitian yang mendekati eksperimen sungguhan (True Experimental

Research). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat

dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan juga kelompok eksperimen, namun

pemilahan kedua kelompok tersebut tidak menggunakan teknik random.

Kelompok kontrol dalam penelitian ini tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

3.1.2 Desain Penelitian

Penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain Nonequivalent Control

Group Design. Hal tersebut karena hanya pada desain ini kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2012: 79).

Bagan desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.

41

Grup Pretest Tindakan Posttest

Kelompok Eksp-1 O1 X1 O2

Kelompok Eksp-2 O3 X2 O4

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design

Terdapat empat kelompok data dalam desain penelitian ini yaitu data pretest

kelompok eksperimen 1 (O1) dan kelompok eksperimen 2 (O3), data posttest

kelompok eksperimen 1 (O2) dan kelompok eksperimen 2 (O4). Secara rinci

keterangan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

X1 : perlakuan 1 (pembelajaran menggunakan model Snowball Throwing)

X2 : perlakuan 2 (pembelajaran menggunakan model Talking Stick)

O1 : hasil pretest kelompok eksperimen 1

O2 : hasil posttest kelompok eksperimen 1

O3 : hasil pretest kelompok eksperimen 2

O4 : hasil posttest kelompok eksperimen 2

1.1.1 Prosedur Pemberian Perlakuan

Hasil penelitian benar-benar dapat dipercaya jika peneliti mengontrol

validitas eksperimen, baik validitas internal maupun validitas eksternal. Berikut

pemaparan mengenai validitas internal dan validitas eksternal:

1. Validitas Internal

Menurut Sanjaya (2013: 96) dan Cresswell (2015: 594) validitas internal

adalah kesahihan tentang kesimpulan yang berkaitan dengan kontrol yang

dilakukan peneliti terhadap variabel lain yang dapat mempengaruhi hasil

eksperimen. Validitas internal menunjukkan bahwa variabel terikat benar-benar

merupakan akibat atau hanya pengaruh dari variabel bebas yang

dimanipulasikan. Pemberian soal pretest sebelum pembelajaran akan

mempengaruhi siswa dalam memahami dan mempelajari materi yang akan

diujikan berdasarkan hasil pretest, sehingga perlu dibedakan antara penyusunan

soal pretest dan posttest berdasarkan indikator yang sama. Beberapa hal menurut

42

Creswell (2015: 595-599) yang dapat mengancam validitas internal yaitu

history, pretesting, regresi dan maturasi.

Sejarah dapat memberi pengaruh berbeda terhadap variabel terikat, diluar

itu sulit untuk mengontrol dan mengawasi seluruh kejadian. Keseharian siswa

misalnya, tidak dapat diawasi secara ketat oleh peneliti. Pretesting adalah tes

yang dilakukan sebelum diberikannya perlakuan. Pengalaman siswa

mengerjakan tes ini dapat berpengaruh pula terhadap hasil posttes karena siswa

bisa saja merasa familiar dengan soal dari materi yang sama.

Maturasi adalah tingkat kematangan. Kelompok eksperimen dalam

eksperimen kuasi tidak dipilih secara acak melainkan kelompok yang telah ada.

Tingkat kematangan dari individu-individu dalam kelompok sangat mungkin

berbeda, hal ini dapat memberi pengaruh terhadap hasil eksperimen. Regresi

adalah pemilihan individu untuk masuk ke dalam kelompok berdasarkan skor-

skor ektrem dapat menghasilkan pengaruh lain terhadap eksperimen.

2. Validitas Eksternal

Menurut Sanjaya (2013: 97) validitas eksternal berkaitan dengan teknik

sampling yang dilakukan oleh peneliti. Kesalahan anggota sampel dapat

mempengaruhi generalisasi hasil eksperimen. Validitas eksternal berkaitan

dengan hubungan kekuatan hasil eksperimen untuk digeneralisasikan ke

populasi yang lebih luas. Upaya untuk menjaga validitas eksternal adalah

dengan pengambilan sampel secara acak, sehingga kemampuan peneliti tidak

dibatasi dalam mengenaralisasikan hasil penelitian untuk dapat digunakan dalam

sampel yang lebih luas lagi.

1.1.4 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Gugus Merbabu yang terletak di wilayah

Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Tidak semua SD di

Gugus Merbabu dijadikan objek penelitian, objek penelitian hanya mengambil

beberapa SD yang sudah mewakili Gugus Merbabu. SD tersebut terdiri atas SD

Inti yaitu SD Negeri Ngadirejo 01 dan SD Imbas yaitu SD Negeri Ngadirejo 02.

43

Penelitian dilaksanakan bulan Maret-April 2016 pada Semester 2 Tahun Ajaran

2015/2016.

1.2 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2012: 38) adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu model

Snowball Throwing dan Talking Stick. Sedangkan variabel terikat yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA. Selain variabel bebas

dan terikat, penelitian ini juga menggunakan variabel kovariat yaitu hasil

pretest. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Model Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang terdiri dari

lima tahapan. Model ini melatih peserta didik untuk lebih tanggap

menerima pesan dari peserta didik lain dalam bentuk bola salju.

Model Talking Stick adalah model pembelajaran yang menggunakan alat

bantu berupa tongkat sebagai alat bantu guru mengajukan pertanyaan.

Hasil Belajar IPA adalah suatu kemampuan kognitif yang diperoleh siswa

setelah melalui kegiatan pembelajaran IPA yang diukur dengan

menggunakan soal pilihan ganda.

1.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 215). Populasi

menurut Fraenkel (dalam Sanjaya, 2013: 228) adalah kelompok yang menjadi

perhatian peneliti, kelompok yang berkaitan dengan untuk siapa hasil penelitian

berlaku. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Gugus

Merbabu Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung, dengan jumlah siswa

247 yang terdiri dari 8 SD dengan rincian sebagai berikut.

44

Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus Merbabu

No Nama Sekolah Status Jumlah Siswa Kelas 5

1 SD Negeri Ngadirejo 1 SD Inti 67 siswa

2 SD Negeri Ngadirejo 2 SD Imbas 41 siswa

3 SD Negeri Mangunsari 1 SD Imbas 21 siswa

4 SD Negeri Mangunsari 2 SD Imbas 26 siswa

5 SD Negeri Gondangwinangun SD Imbas 23 siswa

6 SD Negeri Dlimoyo 1 SD Imbas 27 siswa

7 SD Negeri Dlimoyo 2 SD Imbas 18 siswa

8 SD Negeri Ngaren SD Imbas 17 siswa

Jumlah siswa 240 siswa

Berbeda dengan populasi, sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012: 217). Sampel dalam

penelitian ini adalah siswa kelas 5 A SD Negeri Ngadirejo 01 yang berjumlah 35

siswa (kelompok eksperimen 1) dan siswa kelas 5 B SD Negeri Ngadirejo 01

yang berjumlah 35 siswa (kelompok eksperimen 2). SD Negeri Ngadirejo 01

tersebut mewakili SD Negeri Inti di Gugus Merbabu. Sedangkan SD yang

mewakili SD Imbas di Gugus Merbabu adalah SD Negeri Ngadirejo 02 yang

terdiri dari siswa kelas 5 A yang berjumlah 22 siswa (kelompok eksperimen 1)

dan siswa kelas 5 B yang berjumlah 23 siswa (kelompok eksperimen 2). Secara

ringkas dijelaskan pada tabel berikut.

45

Tabel 3.3 Daftar Subjek Penelitian

No Nama

Sekolah

Status Kelas Jumlah

Anak

Status

1 SD Ngadirejo

1

SD Inti 5 A 35 siswa Eksperimen

5 B 32 siswa Eksperimen

2 SD Ngadirejo

2

SD

Imbas

5 A 21 siswa Eksperimen

5 B 20 siswa Eksperimen

Jumlah Keseluruhan 108 siswa

Teknik pengambilan sampel menggunakan jenis Cluster Sampling (Area

Sampling). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih

perwakilan dari beberapa SD yang memiliki status berbeda, yaitu SD Negeri

Ngadirejo 01 mewakili SD Inti, serta SD Ngadirejo 02 mewakili SD Imbas.

Alasan yang memperkuat pengambilan sampel menggunakan teknik sampling ini

adalah keterbatasan peneliti dalam masalah biaya, masalah waktu, masalah

ketelitian dan menghindari percobaan yang sifatnya merusak, serta masalah teknis

lainnya.

1.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1.4.1 Teknik Pengumpulan Data

1.4.1.1. Observasi

Observasi adalah serangkaian kegiatan yang dibantu oleh pengamat dari luar

yakni teman sejawat yang bertindak sebagai observer dimana kegiatan

pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan

oleh guru. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana

perilaku guru dan siswa serta terlaksana tidaknya langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan model kooperatif Snowball Throwing dan Talking Stick

dalam proses pembelajaran.

3.1.4.2 Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah

pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat

46

kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai

tes. Penelitian ini menggunakan dua macam tes yaitu:

a) Pretest

Pretest ini digunakan dalam mengukur kemampuan awal siswa sebelum

kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran.

b) Posttest

Posttest ini digunakan dalam mengukur kemampuan siswa setelah

kegiatan menggunakan model pembelajaran. Materi yang digunakan

adalah bumi dan alam semesta dengan soal sebanyak 20 soal dibuat dalam

bentuk pilihan ganda.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah lembar observasi dan lembar soal pretest dan posttest berupa tes isian

singkat.

a) Lembar Observasi

Untuk dapat mempermudah melakukan pengamatan, maka dibuat lembar

observasi yang didasarkan pada rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan,

termasuk di dalamnya kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Lembar observasi yang didesain

didasarkan pada langkah-langkah pembelajaran cooperative learning tipe

Snowball Throwing dan Talking Stick. Berikut ini disajikan dalam kisi-kisi lembar

observasi melalui tabel berikut ini

47

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Dengan Penggunaan Model

Pembelajaran Snowball Throwing

No Kegiatan Guru Snowball Throwing Nomor

item

Pertemuan pertama

1 Siswa mengerjakan pretes 1

2 Siswa berdoa dan absen 2

3 Siswa melakukan apersepsi untuk memancing semangatnya

dalam mengikuti KBM 3

4 Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4

5 Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi dengan video

pembelajaran 5

6 Siswa membuat urutan proses daur air 6

7 Siswa mengidentifikasi kegiatan manusia yang berhubungan

dengan daur air 7

8 Siswa mendengarkan dan mencatat saat guuru menyimpulkan

dan menjelaskan kembali materi 8

9 Siswa mendengarkan guru ketika memberikan umpan balik 9

10 Siswa melakukan refleksi 10

11 Siswa mendengarkan guru saat motivasi untuk belajar dengan

rajin 11

12 Doa akhir pelajaran 12

Pertemuan ke dua

1 Siswa berdoa dan absen 1

2 Siswa bertanya jawab dengan guru tentang materi sebelumnya 2

3 Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3

4 Siswa membuat kelompok secara heterogen terdiri dari 4-6

anak 4

5 Siswa duduk berkelompok sesuai dengan kelompoknya 5

6 Siswa memilih salah satu temannya menjadi ketua kelompok 6

7 Ketua kelompok menerima pembagian tugas atau materi

kelompok sesuai instruksi guru 7

8 Siswa mendengarkan guru ketika memberikan umpan balik 8

9 Siswa melakukan refleksi 9

10 Siswa memahami materi yang telah diberikan 10

11 Siswa menulis pertanyaan menyangkut materi pada selembar

kertas yang diberikan guru 11

12 Siswa melempar bola pertanyaan kepada kelompok lain 12

11 Siswa yangmendapat membacakan jawaban dari pertanyaan 11

48

yang tertulis dalam kertas secara bergantian

12 Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbingan guru 12

13 Siswa mendapat soal postes atau evaluasi 13

14 Doa akhir pelajaran 14

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Dengan Penggunaan Model

Pembelajaran Talking Stick

No Kegiatan Guru Talking Stick Nomor

item

Pertemuan pertama

1 Siswa mengerjakan pretes 1

2 Siswa berdoa dan absen 2

3 Siswa melakukan apersepsi untuk memancing semangatnya

dalam mengikuti KBM 3

4 Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4

5 Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi dengan video

pembelajaran 5

6 Siswa membuat urutan proses daur air 6

7 Siswa mengidentifikasi kegiatan manusia yang berhubungan

dengan daur air 7

8 Siswa mendengarkan guru ketika memberikan umpan balik 8

9 Siswa melakukan refleksi 9

10 Siswa mendengarkan dan mencatat saat guru menyimpulkan

dan menjelaskan kembali materi 10

11 Siswa mendengarkan guru saat motivasi untuk belajar dengan

rajin 11

12 Doa akhir pelajaran 12

Pertemuan ke dua

1 Siswa berdoa dan absen 1

2 Siswa bertanya jawab dengan guru tentang materi sebelumnya 2

3 Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3

4 Siswa membuat kelompok secara heterogen terdiri dari 4-6

anak 4

5 Siswa duduk berkelompok sesuai dengan kelompoknya 5

6 Siswa memilih salah satu temannya menjadi ketua kelompok 6

7 Ketua kelompok menerima pembagian tugas atau materi

kelompok sesuai instruksi guru 7

8 Siswa memahami materi yang telah diberikan 8

9 Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang fungsi tongkat 9

49

10 Siswa yang memegang tongkat mendapat soal dari guru 10

11 Siswa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan 11

12 Siswa mendengarkan penjelasan guru 12

13 Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbingan guru 13

14 Siswa mendapat soal postes atau evaluasi 14

15 Doa akhir pelajaran 15

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Dengan Penggunaan Model

Pembelajaran Snowball Throwing

No Kegiatan Guru Snowball Throwing Nomo

r item

Pertemuan pertama

1 Guru memberikan pretes 1

2 Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan presensi 2

3 Guru melakukan apersepsi untuk memancing semangat siswa

mengikuti KBM

3

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4

5 Guru menjelaskan materi dengan video pembelajaran 5

6 Guru meminta siswa untuk membuat urutan proses daur air 6

7 Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi kegiatan manusia

yang berhubungan dengan daur air

7

8 Guru memberikan umpan balik 8

9 Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi 9

10 Guru menyimpulkan dan menjelaskan kembali materi 10

11 Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan motivasi untuk

belajar dengan rajin

11

12 Doa akhir pelajaran 12

Pertemuan ke dua

1 Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan presensi 1

2 Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya 2

3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3

4 Guru memberi kesempatan untuk membentuk kelompok secara

heterogen

4

5 Guru memanggil ketua kelompok untuk pembagian tugas

kelompok

5

6 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk memahami materi 6

7 Guru memberi selembar kertas untuk menulis pertanyaan

menyangkut materi

7

8 Guru mengawasi dan memonitor kegiatan pembelajaran 8

50

9 Guru emberikan kesempatan kepada siswa untuk membacakan

jawaban dari pertanyaan yang tertulis dalam kertas secara

bergantian

9

10 Guru memberikan penguatan selama proses pembelajaran 10

11 Guru memberikan motivasi bagi siswa yang kurang aktif 11

12 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran 12

13 Guru memberikan soal evaluasi atau postes 13

14 Guru mengakhiri pembelajaran 14

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Dengan Penggunaan Model

Pembelajaran Talking Stick

No Kegiatan Guru Talking Stick Nomor

item

Pertemuan pertama

1 Guru memberikan pretes 1

2 Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan presensi 2

3 Guru melakukan apersepsi untuk memancing semangat siswa

mengikuti KBM

3

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4

5 Guru menjelaskan materi dengan video pembelajaran 5

6 Guru meminta siswa untuk membuat urutan proses daur air 6

7 Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi kegiatan manusia

yang berhubungan dengan daur air

7

8 Guru memberikan umpan balik 8

9 Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi 9

10 Guru menyimpulkan dan menjelaskan kembali materi 10

11 Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan motivasi untuk

belajar dengan rajin

11

12 Doa akhir pelajaran 12

Pertemuan ke dua

1 Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan presensi 1

2 Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya 2

3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3

4 Guru memberi kesempatan untuk membentuk kelompok secara

heterogen

4

5 Guru memanggil ketua kelompok untuk pembagian tugas

kelompok

5

6 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk memahami materi 6

51

7 Guru menyiapkan tongkat 7

8 Guru mengawasi dan memonitor kegiatan pembelajaran 8

9 Guru memberikan soal pada siswa yang mendapatkan tongkat 9

10 Guru memberikan penguatan selama proses pembelajaran 10

11 Guru memberikan motivasi bagi siswa yang kurang aktif 11

12 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran 12

13 Guru memberikan soal evaluasi atau postes 13

14 Guru mengakhiri pembelajaran 14

b) Lembar soal

Guna menjamin bahwa instrumen tes berupa pilihan ganda ini layak

digunakan dalam penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap

instrumen yang digunakan melalui tahapan: 1) penyusunan kisi-kisi soal, 2) uji

coba instrumen soal, 3) uji validitas dan 4) uji reliabilitas. Untuk menguji validitas

soal tidak dilakukan di SD yang menjadi subjek penelitian, tetapi diujikan di SD

luar subjek penelitian.

Penyususnan kisi-kisi soal uji coba yang nantinya digunakan sebagai pretest

dan posttest berdasarkan pada Standar Kompetensi yang telah dipilih yaitu

memahami perubahan yang terjadi dari alam dan hubungannya dengan

penggunaan sumber daya alam. Kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal

Memahami

perubahan yang

terjadi dari alam dan

hubungannya dengan

penggunaan sumber

daya alam.

Mendeskripsikan

proses daur air dan

kegiatan manusia

yang dapat

mempengaruhinya

1. Menjelaskan

pentingnya air

1, 2, 3, 4, 5,

6, 34

2. Menjelaskan

proses daur air

7, 8, 9, 10,

11, 12, 13,

27, 33, 35

3. Menjelaskan

kegiatan

manusia yang

mempengaruhi

daur air

14, 15, 16,

17, 18, 19,

20, 28

4. Menjelaskan

cara

menghemat air

21, 22, 23,

24, 25, 26,

29, 30, 31,

32

52

Pengujian instrumen dilakukan di SD Ngaren yang masih berada dilingkup

Gugus Merbabu dengan jumlah siswa 20 orang. Berdasarkan hasil uji coba

instrumen tersebut, kemudian akan dilakukan analisis uji validitas, realiabilitas,

daya pembeda, tingkat kesukaran dan fungsi pengecoh dengan bantuan anates.

Kisi kisi soal yang disusun ini dikembangkan soalnya sesuai kisi-kisi,

pengembangan akan dilakukan uji validitas dan reabilitas setelah pertemuan

selanjutnya. Pengujian instrumen nantinya akan dilakukan di SD Ngaren yang

masih berada di lingkup Gugus Merbabu dengan jumlah responden 20 siswa.

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Uji Coba Siswa Kelas 5 SD Negeri

Ngaren

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Butir Soal Soal

yang

Valid

Memahami

perubahan

yang terjadi

dari alam dan

hubungannya

dengan

penggunaan

sumber daya

alam.

Mendeskripsikan

proses daur air

dan kegiatan

manusia yang

dapat

mempengaruhinya

1. Menjelaska

n

pentingnya

air

1, 2, 3, 4,

5, 6, 34

1, 2, 4, 34

2. Menjelaska

n proses

daur air

7, 8, 9, 10,

11, 12, 13,

27, 33, 35

7, 8, 9,

11, 12,

13, 33, 35

3. Menjelaska

n kegiatan

manusia

yang

mempengar

uhi daur air

14, 15, 16,

17, 18, 19,

20, 28

14, 16,

18, 20,

4. Menjelaska

n cara

menghemat

air

21, 22, 23,

24, 25, 26,

29, 30, 31,

32

22, 23,

24, 25,

29, 31, 32

Keterangan lebih lanjut mengenai hasil uji validitas instrumen tes uji coba

melalui SPSS 16 for windows dapat dilihat pada lampiran. Setelah melakukan uji

validitas kemudian dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui kosistensi alat

ukur. Menurut program anates yang digunakan, soal uji coba instrumen memiliki

nilai reliabilitas tes 0,79. Menurut Arikunto (2013: 115) mengatakan bahwa

53

instrumen yang memiliki nilai reliabilitas > 0,7 dapat dikatakan instrumen yang

reliabel. Berdasarkan pendapat Arikunto, instrumen soal uji coba termasuk

instrumen yang reliabel.

Komposisi tingkat kesukaran soal uji coba yang valid berdasarkan analisis

menggunakan program anates menunjukkan bahwa terdapat 6 soal mudah atau

sangat mudah, 13 soal sedang, dan 4 soal sukar. Dari 23 soal diambil 20 soal

untuk digunakan pada lembar pretest dan lembar posttest. 20 soal yang akan

digunakan pada soal pretest dan soal posttest terdiri dari 6 soal mudah atau

sangat mudah, 10 soal sedang, dan 4 soal sukar.

Daya beda pada 20 soal uji coba yang telah valid dan mendekati komposisi

tingkat kesukaran soal yang pas dan akan digunakan untuk soal pretest dan

posttest berada pada kisaran 0,20 sampai 0,100 Nilai tersebut didapat dari analisis

soal uji coba menggunakan anates. Daya beda lebih dari 0,2 sudah cukup layak

untuk digunakan. Sedangkan daya beda lebih dari 0,4 menunjukkan bahwa suatu

instrumen mempunyai daya beda yang baik.

Fungsi pengecoh pada 20 soal yang akan digunakan untuk lembar pretest

dan posttest cukup baik. Berdasarkan analisis menggunakan anates, setiap butir

soal selalu terdapat paling tidak satu pengecoh yang berfungsi sangat baik atau

baik. Lebih dari 10 butir soal memiliki 2 pengecoh yang berfungsi baik atau

sangat baik.

Dilihat dari hasil analisis mengenai kelima kategori di atas, terdapat 20 soal

valid dari 23 soal yang valid, yang layak untuk digunakan sebagai soal pretest

maupun soal posttest.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data terdiri atas Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis. Uji

Prasyarat terdiri atas uji normalitas untuk menentukan apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas untuk mengetahui tingkat

kesetaraan subjek yang akan diteliti. Setelah dilakukan uji asumsi/uji prasyarat

kemudian dapat dilaksanakan uji anakova sebagai acuan untuk menguji hipotesis.

54

3.5.1 Teknik Deskriptif

Teknik deskriptif akan dilakukan menggunakan bantuan program microsoft

excel. Hasil analisis dari teknik deskriptif akan memaparkan beberapa hal

meliputi nilai minimal, nilai maksimal, mean atau rata-rata, standar deviasi,

distribusi frekuensi, dan grafik. Teknik deskriptif akan dilakukan pada masing-

masing kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 baik hasil pretest maupun

posttest.

3.5.2 Teknik Analisis Statistik

Teknik analisis statistik meliputi uji coba instrumen, uji prasyarat, dan uji

hipotesis. Uji coba instrumen dilakukan dengan bantuan program anates.

Kelayakan instrumen ditinjau dari lima hal yaitu validitas instrumen, reliabilitas

instrumen, tingkat kesulitan, daya beda, dan fungsi pengecoh.

3.5.2.1 Uji Prasyarat

Uji prasyarat meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan yang terakhir uji

homogenitas regresi linier data.

A. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas

mempunyai distribusi data yang normal atau tidak, apabila data berdistribusi

normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data

tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Acuan

data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi/probabitas > 0,05.

Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan program SPSS 16.

Uji normalitas dilakukan melalui langkah-langkah analyze-descriptives

statistic-explore-masukkan data pada kolom dependent list pilih plots pilih

normality test with plots continue dan ok.

3.5.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua

kelompok homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui

apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai variansi yang

sama (homogen) atau tidak. Acuan varian data kedua kelompok homogen adalah

55

jika nilai probabilitas/signifikansi > 0,05 (pada based on mean). Analisis uji

homogenitas varian ini bisa dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.

Langkah-langkah melakukan uji homogenitas melalui SPSS yaitu analyze-

descriptives statistic explore masukkan data pada kolom dependent list pilih plots

pilih untransformed pada levine test –continue-ok.

3.5.2.3 Uji Homogenitas Regresi Linear Data

Uji homogenitas regresi linear data bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara variabel bebas (X1) dengan variabel bebas lainnya yang disebut variabel

kovarian. Dalam hal ini variabel bebas (X1) adalah hasil posttest dan variabel

kovarian yaitu pretest. Variabel bebas dan variabel kovarian dikatakan homogen

atau tidak dilihat pada tabel parameter estimates. Jika nilai signifikansi pada Beta

< 0,05 maka data homogen. Uji ini dilakukan menggunakan bantuan program

SPSS 16 dengan langkah-langkah yang sama seperti dengan uji anakova. Uji

anakova sendiri adalah uji utama pada penelitian ini dan akan dijelaskan pada

bagian selanjutnya.

Apabila semua uji prasyarat dapat terpenuhi, akan dilakukan uji anakova

sebagai acuan untuk menguji hipotesis. Jika salah satu uji prasyarat tidak

terpenuhi maka akan dilakukan pengujian dengan teknik non parametrik yaitu

kolmogorov smirnov test.

3.5.3 Uji Anakova

Uji anakova dilakukan jika seluruh uji prasyarat terpenuhi. Uji anakova

dilakukan karena kelompok sampel yang digunakan tidak dipilih secara acak

tetapi menggunakan kelompok yang sudah ada sebelumnya sehingga peneliti

merasa perlu mengontrol keadaan awal dari kelompok tersebut atau internal

validity kelompok. Kontrol ini dilakukan dengan menggunakan nilai pretest

sebagai variabel kovarian.

Uji anakova dilakukan dengan bantuan program SPSS 16. Langkah-langkah

uji anakova yaitu analyze-general linear model-univariate masukkan posttest

pada dependent list masukkan model pembelajaran pada fixed factor masukkan

pretest pada covariat plots masukkan model ke horizontal axis-add-continue-

56

options masukkan overall ke sebelah kanan-centang kolom pada estimates of

effect size, descriptive statistics, parameter estimates, dan homogenity test-

continue-ok.

3.6 Uji Hipotesis

Setelah diperoleh hasil uji ankova kemudian dilakukanlah analisis uji

hipotesis untuk mengetahui apakah H0 diterima atau ditolak.

1. Menentukan hipotesis

Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dan Snowball Throwing

ditinjau dari hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus Merbabu Ngadirejo

tahun ajaran 2015/2016.

H0: μ1 = μ2

Ha : Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dan Snowball Throwing ditinjau

dari belajar IPA siswa kelas V SD Gugus Merbabu Ngadirejo tahun ajaran

2015/2016.

Ha: μ1 ≠ μ2

2. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan acuan hasil uji

anakova. Pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan 4 sumber yaitu

corrected model, intercept, pretest, dan model pembelajaran dengan kriteria

sebagai berikut.

Ho diterima jika probabilitas/signifikansi > 0,05

Ha diterima jika probabilitas/signifikansi < 0,05