bab iii metode penelitian 3.1 jenis, desain dan lokasi...
TRANSCRIPT
40
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 72), Sanjaya (2013: 86) mengatakan
bahwa penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh terhadap suatu perlakuan yang dilakukan secara sengaja
untuk memperoleh suatu hasil dari apa yang diteliti. Adapun karakteristik yang
fundamental dalam penelitian eksperimen ini. Pertama, dalam pelaksanaan
metode eksperimen, peneliti melakukan perlakuan tertentu (Treatment) kepada
sekelompok subjek penelitian. Kedua, peneliti melakukan observasi secara
sistematik apa yang terjadi akibat perlakuan yang dilakukan peneliti. Ketiga,
selain terhadap treatment yang sengaja dilakukan, peneliti juga melakukan kontrol
terhadap segala sesuatu yang dapat memengaruhi hasil eksperimen (Sanjaya,
2013: 88).
Adapun metode penelitian eksperimen dalam penelitian ini menggunakan
penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimental Research). Eksperimen semu
merupakan penelitian yang mendekati eksperimen sungguhan (True Experimental
Research). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat
dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan juga kelompok eksperimen, namun
pemilahan kedua kelompok tersebut tidak menggunakan teknik random.
Kelompok kontrol dalam penelitian ini tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
3.1.2 Desain Penelitian
Penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain Nonequivalent Control
Group Design. Hal tersebut karena hanya pada desain ini kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2012: 79).
Bagan desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
41
Grup Pretest Tindakan Posttest
Kelompok Eksp-1 O1 X1 O2
Kelompok Eksp-2 O3 X2 O4
Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design
Terdapat empat kelompok data dalam desain penelitian ini yaitu data pretest
kelompok eksperimen 1 (O1) dan kelompok eksperimen 2 (O3), data posttest
kelompok eksperimen 1 (O2) dan kelompok eksperimen 2 (O4). Secara rinci
keterangan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
X1 : perlakuan 1 (pembelajaran menggunakan model Snowball Throwing)
X2 : perlakuan 2 (pembelajaran menggunakan model Talking Stick)
O1 : hasil pretest kelompok eksperimen 1
O2 : hasil posttest kelompok eksperimen 1
O3 : hasil pretest kelompok eksperimen 2
O4 : hasil posttest kelompok eksperimen 2
1.1.1 Prosedur Pemberian Perlakuan
Hasil penelitian benar-benar dapat dipercaya jika peneliti mengontrol
validitas eksperimen, baik validitas internal maupun validitas eksternal. Berikut
pemaparan mengenai validitas internal dan validitas eksternal:
1. Validitas Internal
Menurut Sanjaya (2013: 96) dan Cresswell (2015: 594) validitas internal
adalah kesahihan tentang kesimpulan yang berkaitan dengan kontrol yang
dilakukan peneliti terhadap variabel lain yang dapat mempengaruhi hasil
eksperimen. Validitas internal menunjukkan bahwa variabel terikat benar-benar
merupakan akibat atau hanya pengaruh dari variabel bebas yang
dimanipulasikan. Pemberian soal pretest sebelum pembelajaran akan
mempengaruhi siswa dalam memahami dan mempelajari materi yang akan
diujikan berdasarkan hasil pretest, sehingga perlu dibedakan antara penyusunan
soal pretest dan posttest berdasarkan indikator yang sama. Beberapa hal menurut
42
Creswell (2015: 595-599) yang dapat mengancam validitas internal yaitu
history, pretesting, regresi dan maturasi.
Sejarah dapat memberi pengaruh berbeda terhadap variabel terikat, diluar
itu sulit untuk mengontrol dan mengawasi seluruh kejadian. Keseharian siswa
misalnya, tidak dapat diawasi secara ketat oleh peneliti. Pretesting adalah tes
yang dilakukan sebelum diberikannya perlakuan. Pengalaman siswa
mengerjakan tes ini dapat berpengaruh pula terhadap hasil posttes karena siswa
bisa saja merasa familiar dengan soal dari materi yang sama.
Maturasi adalah tingkat kematangan. Kelompok eksperimen dalam
eksperimen kuasi tidak dipilih secara acak melainkan kelompok yang telah ada.
Tingkat kematangan dari individu-individu dalam kelompok sangat mungkin
berbeda, hal ini dapat memberi pengaruh terhadap hasil eksperimen. Regresi
adalah pemilihan individu untuk masuk ke dalam kelompok berdasarkan skor-
skor ektrem dapat menghasilkan pengaruh lain terhadap eksperimen.
2. Validitas Eksternal
Menurut Sanjaya (2013: 97) validitas eksternal berkaitan dengan teknik
sampling yang dilakukan oleh peneliti. Kesalahan anggota sampel dapat
mempengaruhi generalisasi hasil eksperimen. Validitas eksternal berkaitan
dengan hubungan kekuatan hasil eksperimen untuk digeneralisasikan ke
populasi yang lebih luas. Upaya untuk menjaga validitas eksternal adalah
dengan pengambilan sampel secara acak, sehingga kemampuan peneliti tidak
dibatasi dalam mengenaralisasikan hasil penelitian untuk dapat digunakan dalam
sampel yang lebih luas lagi.
1.1.4 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Gugus Merbabu yang terletak di wilayah
Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Tidak semua SD di
Gugus Merbabu dijadikan objek penelitian, objek penelitian hanya mengambil
beberapa SD yang sudah mewakili Gugus Merbabu. SD tersebut terdiri atas SD
Inti yaitu SD Negeri Ngadirejo 01 dan SD Imbas yaitu SD Negeri Ngadirejo 02.
43
Penelitian dilaksanakan bulan Maret-April 2016 pada Semester 2 Tahun Ajaran
2015/2016.
1.2 Variabel dan Definisi Operasional
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2012: 38) adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu model
Snowball Throwing dan Talking Stick. Sedangkan variabel terikat yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA. Selain variabel bebas
dan terikat, penelitian ini juga menggunakan variabel kovariat yaitu hasil
pretest. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Model Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang terdiri dari
lima tahapan. Model ini melatih peserta didik untuk lebih tanggap
menerima pesan dari peserta didik lain dalam bentuk bola salju.
Model Talking Stick adalah model pembelajaran yang menggunakan alat
bantu berupa tongkat sebagai alat bantu guru mengajukan pertanyaan.
Hasil Belajar IPA adalah suatu kemampuan kognitif yang diperoleh siswa
setelah melalui kegiatan pembelajaran IPA yang diukur dengan
menggunakan soal pilihan ganda.
1.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 215). Populasi
menurut Fraenkel (dalam Sanjaya, 2013: 228) adalah kelompok yang menjadi
perhatian peneliti, kelompok yang berkaitan dengan untuk siapa hasil penelitian
berlaku. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Gugus
Merbabu Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung, dengan jumlah siswa
247 yang terdiri dari 8 SD dengan rincian sebagai berikut.
44
Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus Merbabu
No Nama Sekolah Status Jumlah Siswa Kelas 5
1 SD Negeri Ngadirejo 1 SD Inti 67 siswa
2 SD Negeri Ngadirejo 2 SD Imbas 41 siswa
3 SD Negeri Mangunsari 1 SD Imbas 21 siswa
4 SD Negeri Mangunsari 2 SD Imbas 26 siswa
5 SD Negeri Gondangwinangun SD Imbas 23 siswa
6 SD Negeri Dlimoyo 1 SD Imbas 27 siswa
7 SD Negeri Dlimoyo 2 SD Imbas 18 siswa
8 SD Negeri Ngaren SD Imbas 17 siswa
Jumlah siswa 240 siswa
Berbeda dengan populasi, sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012: 217). Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas 5 A SD Negeri Ngadirejo 01 yang berjumlah 35
siswa (kelompok eksperimen 1) dan siswa kelas 5 B SD Negeri Ngadirejo 01
yang berjumlah 35 siswa (kelompok eksperimen 2). SD Negeri Ngadirejo 01
tersebut mewakili SD Negeri Inti di Gugus Merbabu. Sedangkan SD yang
mewakili SD Imbas di Gugus Merbabu adalah SD Negeri Ngadirejo 02 yang
terdiri dari siswa kelas 5 A yang berjumlah 22 siswa (kelompok eksperimen 1)
dan siswa kelas 5 B yang berjumlah 23 siswa (kelompok eksperimen 2). Secara
ringkas dijelaskan pada tabel berikut.
45
Tabel 3.3 Daftar Subjek Penelitian
No Nama
Sekolah
Status Kelas Jumlah
Anak
Status
1 SD Ngadirejo
1
SD Inti 5 A 35 siswa Eksperimen
5 B 32 siswa Eksperimen
2 SD Ngadirejo
2
SD
Imbas
5 A 21 siswa Eksperimen
5 B 20 siswa Eksperimen
Jumlah Keseluruhan 108 siswa
Teknik pengambilan sampel menggunakan jenis Cluster Sampling (Area
Sampling). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara memilih
perwakilan dari beberapa SD yang memiliki status berbeda, yaitu SD Negeri
Ngadirejo 01 mewakili SD Inti, serta SD Ngadirejo 02 mewakili SD Imbas.
Alasan yang memperkuat pengambilan sampel menggunakan teknik sampling ini
adalah keterbatasan peneliti dalam masalah biaya, masalah waktu, masalah
ketelitian dan menghindari percobaan yang sifatnya merusak, serta masalah teknis
lainnya.
1.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1.4.1 Teknik Pengumpulan Data
1.4.1.1. Observasi
Observasi adalah serangkaian kegiatan yang dibantu oleh pengamat dari luar
yakni teman sejawat yang bertindak sebagai observer dimana kegiatan
pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan
oleh guru. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana
perilaku guru dan siswa serta terlaksana tidaknya langkah-langkah pembelajaran
dengan menggunakan model kooperatif Snowball Throwing dan Talking Stick
dalam proses pembelajaran.
3.1.4.2 Tes
Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah
pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat
46
kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai
tes. Penelitian ini menggunakan dua macam tes yaitu:
a) Pretest
Pretest ini digunakan dalam mengukur kemampuan awal siswa sebelum
kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran.
b) Posttest
Posttest ini digunakan dalam mengukur kemampuan siswa setelah
kegiatan menggunakan model pembelajaran. Materi yang digunakan
adalah bumi dan alam semesta dengan soal sebanyak 20 soal dibuat dalam
bentuk pilihan ganda.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah lembar observasi dan lembar soal pretest dan posttest berupa tes isian
singkat.
a) Lembar Observasi
Untuk dapat mempermudah melakukan pengamatan, maka dibuat lembar
observasi yang didasarkan pada rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan,
termasuk di dalamnya kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Lembar observasi yang didesain
didasarkan pada langkah-langkah pembelajaran cooperative learning tipe
Snowball Throwing dan Talking Stick. Berikut ini disajikan dalam kisi-kisi lembar
observasi melalui tabel berikut ini
47
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Dengan Penggunaan Model
Pembelajaran Snowball Throwing
No Kegiatan Guru Snowball Throwing Nomor
item
Pertemuan pertama
1 Siswa mengerjakan pretes 1
2 Siswa berdoa dan absen 2
3 Siswa melakukan apersepsi untuk memancing semangatnya
dalam mengikuti KBM 3
4 Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4
5 Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi dengan video
pembelajaran 5
6 Siswa membuat urutan proses daur air 6
7 Siswa mengidentifikasi kegiatan manusia yang berhubungan
dengan daur air 7
8 Siswa mendengarkan dan mencatat saat guuru menyimpulkan
dan menjelaskan kembali materi 8
9 Siswa mendengarkan guru ketika memberikan umpan balik 9
10 Siswa melakukan refleksi 10
11 Siswa mendengarkan guru saat motivasi untuk belajar dengan
rajin 11
12 Doa akhir pelajaran 12
Pertemuan ke dua
1 Siswa berdoa dan absen 1
2 Siswa bertanya jawab dengan guru tentang materi sebelumnya 2
3 Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3
4 Siswa membuat kelompok secara heterogen terdiri dari 4-6
anak 4
5 Siswa duduk berkelompok sesuai dengan kelompoknya 5
6 Siswa memilih salah satu temannya menjadi ketua kelompok 6
7 Ketua kelompok menerima pembagian tugas atau materi
kelompok sesuai instruksi guru 7
8 Siswa mendengarkan guru ketika memberikan umpan balik 8
9 Siswa melakukan refleksi 9
10 Siswa memahami materi yang telah diberikan 10
11 Siswa menulis pertanyaan menyangkut materi pada selembar
kertas yang diberikan guru 11
12 Siswa melempar bola pertanyaan kepada kelompok lain 12
11 Siswa yangmendapat membacakan jawaban dari pertanyaan 11
48
yang tertulis dalam kertas secara bergantian
12 Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbingan guru 12
13 Siswa mendapat soal postes atau evaluasi 13
14 Doa akhir pelajaran 14
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Dengan Penggunaan Model
Pembelajaran Talking Stick
No Kegiatan Guru Talking Stick Nomor
item
Pertemuan pertama
1 Siswa mengerjakan pretes 1
2 Siswa berdoa dan absen 2
3 Siswa melakukan apersepsi untuk memancing semangatnya
dalam mengikuti KBM 3
4 Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4
5 Siswa mendengarkan guru menjelaskan materi dengan video
pembelajaran 5
6 Siswa membuat urutan proses daur air 6
7 Siswa mengidentifikasi kegiatan manusia yang berhubungan
dengan daur air 7
8 Siswa mendengarkan guru ketika memberikan umpan balik 8
9 Siswa melakukan refleksi 9
10 Siswa mendengarkan dan mencatat saat guru menyimpulkan
dan menjelaskan kembali materi 10
11 Siswa mendengarkan guru saat motivasi untuk belajar dengan
rajin 11
12 Doa akhir pelajaran 12
Pertemuan ke dua
1 Siswa berdoa dan absen 1
2 Siswa bertanya jawab dengan guru tentang materi sebelumnya 2
3 Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3
4 Siswa membuat kelompok secara heterogen terdiri dari 4-6
anak 4
5 Siswa duduk berkelompok sesuai dengan kelompoknya 5
6 Siswa memilih salah satu temannya menjadi ketua kelompok 6
7 Ketua kelompok menerima pembagian tugas atau materi
kelompok sesuai instruksi guru 7
8 Siswa memahami materi yang telah diberikan 8
9 Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang fungsi tongkat 9
49
10 Siswa yang memegang tongkat mendapat soal dari guru 10
11 Siswa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan 11
12 Siswa mendengarkan penjelasan guru 12
13 Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan bimbingan guru 13
14 Siswa mendapat soal postes atau evaluasi 14
15 Doa akhir pelajaran 15
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Dengan Penggunaan Model
Pembelajaran Snowball Throwing
No Kegiatan Guru Snowball Throwing Nomo
r item
Pertemuan pertama
1 Guru memberikan pretes 1
2 Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan presensi 2
3 Guru melakukan apersepsi untuk memancing semangat siswa
mengikuti KBM
3
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4
5 Guru menjelaskan materi dengan video pembelajaran 5
6 Guru meminta siswa untuk membuat urutan proses daur air 6
7 Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi kegiatan manusia
yang berhubungan dengan daur air
7
8 Guru memberikan umpan balik 8
9 Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi 9
10 Guru menyimpulkan dan menjelaskan kembali materi 10
11 Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan motivasi untuk
belajar dengan rajin
11
12 Doa akhir pelajaran 12
Pertemuan ke dua
1 Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan presensi 1
2 Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya 2
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3
4 Guru memberi kesempatan untuk membentuk kelompok secara
heterogen
4
5 Guru memanggil ketua kelompok untuk pembagian tugas
kelompok
5
6 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk memahami materi 6
7 Guru memberi selembar kertas untuk menulis pertanyaan
menyangkut materi
7
8 Guru mengawasi dan memonitor kegiatan pembelajaran 8
50
9 Guru emberikan kesempatan kepada siswa untuk membacakan
jawaban dari pertanyaan yang tertulis dalam kertas secara
bergantian
9
10 Guru memberikan penguatan selama proses pembelajaran 10
11 Guru memberikan motivasi bagi siswa yang kurang aktif 11
12 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran 12
13 Guru memberikan soal evaluasi atau postes 13
14 Guru mengakhiri pembelajaran 14
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Dengan Penggunaan Model
Pembelajaran Talking Stick
No Kegiatan Guru Talking Stick Nomor
item
Pertemuan pertama
1 Guru memberikan pretes 1
2 Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan presensi 2
3 Guru melakukan apersepsi untuk memancing semangat siswa
mengikuti KBM
3
4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4
5 Guru menjelaskan materi dengan video pembelajaran 5
6 Guru meminta siswa untuk membuat urutan proses daur air 6
7 Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi kegiatan manusia
yang berhubungan dengan daur air
7
8 Guru memberikan umpan balik 8
9 Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi 9
10 Guru menyimpulkan dan menjelaskan kembali materi 10
11 Guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan motivasi untuk
belajar dengan rajin
11
12 Doa akhir pelajaran 12
Pertemuan ke dua
1 Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan presensi 1
2 Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya 2
3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3
4 Guru memberi kesempatan untuk membentuk kelompok secara
heterogen
4
5 Guru memanggil ketua kelompok untuk pembagian tugas
kelompok
5
6 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk memahami materi 6
51
7 Guru menyiapkan tongkat 7
8 Guru mengawasi dan memonitor kegiatan pembelajaran 8
9 Guru memberikan soal pada siswa yang mendapatkan tongkat 9
10 Guru memberikan penguatan selama proses pembelajaran 10
11 Guru memberikan motivasi bagi siswa yang kurang aktif 11
12 Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran 12
13 Guru memberikan soal evaluasi atau postes 13
14 Guru mengakhiri pembelajaran 14
b) Lembar soal
Guna menjamin bahwa instrumen tes berupa pilihan ganda ini layak
digunakan dalam penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap
instrumen yang digunakan melalui tahapan: 1) penyusunan kisi-kisi soal, 2) uji
coba instrumen soal, 3) uji validitas dan 4) uji reliabilitas. Untuk menguji validitas
soal tidak dilakukan di SD yang menjadi subjek penelitian, tetapi diujikan di SD
luar subjek penelitian.
Penyususnan kisi-kisi soal uji coba yang nantinya digunakan sebagai pretest
dan posttest berdasarkan pada Standar Kompetensi yang telah dipilih yaitu
memahami perubahan yang terjadi dari alam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam. Kisi-kisi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal
Memahami
perubahan yang
terjadi dari alam dan
hubungannya dengan
penggunaan sumber
daya alam.
Mendeskripsikan
proses daur air dan
kegiatan manusia
yang dapat
mempengaruhinya
1. Menjelaskan
pentingnya air
1, 2, 3, 4, 5,
6, 34
2. Menjelaskan
proses daur air
7, 8, 9, 10,
11, 12, 13,
27, 33, 35
3. Menjelaskan
kegiatan
manusia yang
mempengaruhi
daur air
14, 15, 16,
17, 18, 19,
20, 28
4. Menjelaskan
cara
menghemat air
21, 22, 23,
24, 25, 26,
29, 30, 31,
32
52
Pengujian instrumen dilakukan di SD Ngaren yang masih berada dilingkup
Gugus Merbabu dengan jumlah siswa 20 orang. Berdasarkan hasil uji coba
instrumen tersebut, kemudian akan dilakukan analisis uji validitas, realiabilitas,
daya pembeda, tingkat kesukaran dan fungsi pengecoh dengan bantuan anates.
Kisi kisi soal yang disusun ini dikembangkan soalnya sesuai kisi-kisi,
pengembangan akan dilakukan uji validitas dan reabilitas setelah pertemuan
selanjutnya. Pengujian instrumen nantinya akan dilakukan di SD Ngaren yang
masih berada di lingkup Gugus Merbabu dengan jumlah responden 20 siswa.
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Uji Coba Siswa Kelas 5 SD Negeri
Ngaren
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Butir Soal Soal
yang
Valid
Memahami
perubahan
yang terjadi
dari alam dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
alam.
Mendeskripsikan
proses daur air
dan kegiatan
manusia yang
dapat
mempengaruhinya
1. Menjelaska
n
pentingnya
air
1, 2, 3, 4,
5, 6, 34
1, 2, 4, 34
2. Menjelaska
n proses
daur air
7, 8, 9, 10,
11, 12, 13,
27, 33, 35
7, 8, 9,
11, 12,
13, 33, 35
3. Menjelaska
n kegiatan
manusia
yang
mempengar
uhi daur air
14, 15, 16,
17, 18, 19,
20, 28
14, 16,
18, 20,
4. Menjelaska
n cara
menghemat
air
21, 22, 23,
24, 25, 26,
29, 30, 31,
32
22, 23,
24, 25,
29, 31, 32
Keterangan lebih lanjut mengenai hasil uji validitas instrumen tes uji coba
melalui SPSS 16 for windows dapat dilihat pada lampiran. Setelah melakukan uji
validitas kemudian dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui kosistensi alat
ukur. Menurut program anates yang digunakan, soal uji coba instrumen memiliki
nilai reliabilitas tes 0,79. Menurut Arikunto (2013: 115) mengatakan bahwa
53
instrumen yang memiliki nilai reliabilitas > 0,7 dapat dikatakan instrumen yang
reliabel. Berdasarkan pendapat Arikunto, instrumen soal uji coba termasuk
instrumen yang reliabel.
Komposisi tingkat kesukaran soal uji coba yang valid berdasarkan analisis
menggunakan program anates menunjukkan bahwa terdapat 6 soal mudah atau
sangat mudah, 13 soal sedang, dan 4 soal sukar. Dari 23 soal diambil 20 soal
untuk digunakan pada lembar pretest dan lembar posttest. 20 soal yang akan
digunakan pada soal pretest dan soal posttest terdiri dari 6 soal mudah atau
sangat mudah, 10 soal sedang, dan 4 soal sukar.
Daya beda pada 20 soal uji coba yang telah valid dan mendekati komposisi
tingkat kesukaran soal yang pas dan akan digunakan untuk soal pretest dan
posttest berada pada kisaran 0,20 sampai 0,100 Nilai tersebut didapat dari analisis
soal uji coba menggunakan anates. Daya beda lebih dari 0,2 sudah cukup layak
untuk digunakan. Sedangkan daya beda lebih dari 0,4 menunjukkan bahwa suatu
instrumen mempunyai daya beda yang baik.
Fungsi pengecoh pada 20 soal yang akan digunakan untuk lembar pretest
dan posttest cukup baik. Berdasarkan analisis menggunakan anates, setiap butir
soal selalu terdapat paling tidak satu pengecoh yang berfungsi sangat baik atau
baik. Lebih dari 10 butir soal memiliki 2 pengecoh yang berfungsi baik atau
sangat baik.
Dilihat dari hasil analisis mengenai kelima kategori di atas, terdapat 20 soal
valid dari 23 soal yang valid, yang layak untuk digunakan sebagai soal pretest
maupun soal posttest.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data terdiri atas Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis. Uji
Prasyarat terdiri atas uji normalitas untuk menentukan apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak dan uji homogenitas untuk mengetahui tingkat
kesetaraan subjek yang akan diteliti. Setelah dilakukan uji asumsi/uji prasyarat
kemudian dapat dilaksanakan uji anakova sebagai acuan untuk menguji hipotesis.
54
3.5.1 Teknik Deskriptif
Teknik deskriptif akan dilakukan menggunakan bantuan program microsoft
excel. Hasil analisis dari teknik deskriptif akan memaparkan beberapa hal
meliputi nilai minimal, nilai maksimal, mean atau rata-rata, standar deviasi,
distribusi frekuensi, dan grafik. Teknik deskriptif akan dilakukan pada masing-
masing kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 baik hasil pretest maupun
posttest.
3.5.2 Teknik Analisis Statistik
Teknik analisis statistik meliputi uji coba instrumen, uji prasyarat, dan uji
hipotesis. Uji coba instrumen dilakukan dengan bantuan program anates.
Kelayakan instrumen ditinjau dari lima hal yaitu validitas instrumen, reliabilitas
instrumen, tingkat kesulitan, daya beda, dan fungsi pengecoh.
3.5.2.1 Uji Prasyarat
Uji prasyarat meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan yang terakhir uji
homogenitas regresi linier data.
A. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas
mempunyai distribusi data yang normal atau tidak, apabila data berdistribusi
normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data
tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Acuan
data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi/probabitas > 0,05.
Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan program SPSS 16.
Uji normalitas dilakukan melalui langkah-langkah analyze-descriptives
statistic-explore-masukkan data pada kolom dependent list pilih plots pilih
normality test with plots continue dan ok.
3.5.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui
apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai variansi yang
sama (homogen) atau tidak. Acuan varian data kedua kelompok homogen adalah
55
jika nilai probabilitas/signifikansi > 0,05 (pada based on mean). Analisis uji
homogenitas varian ini bisa dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.
Langkah-langkah melakukan uji homogenitas melalui SPSS yaitu analyze-
descriptives statistic explore masukkan data pada kolom dependent list pilih plots
pilih untransformed pada levine test –continue-ok.
3.5.2.3 Uji Homogenitas Regresi Linear Data
Uji homogenitas regresi linear data bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara variabel bebas (X1) dengan variabel bebas lainnya yang disebut variabel
kovarian. Dalam hal ini variabel bebas (X1) adalah hasil posttest dan variabel
kovarian yaitu pretest. Variabel bebas dan variabel kovarian dikatakan homogen
atau tidak dilihat pada tabel parameter estimates. Jika nilai signifikansi pada Beta
< 0,05 maka data homogen. Uji ini dilakukan menggunakan bantuan program
SPSS 16 dengan langkah-langkah yang sama seperti dengan uji anakova. Uji
anakova sendiri adalah uji utama pada penelitian ini dan akan dijelaskan pada
bagian selanjutnya.
Apabila semua uji prasyarat dapat terpenuhi, akan dilakukan uji anakova
sebagai acuan untuk menguji hipotesis. Jika salah satu uji prasyarat tidak
terpenuhi maka akan dilakukan pengujian dengan teknik non parametrik yaitu
kolmogorov smirnov test.
3.5.3 Uji Anakova
Uji anakova dilakukan jika seluruh uji prasyarat terpenuhi. Uji anakova
dilakukan karena kelompok sampel yang digunakan tidak dipilih secara acak
tetapi menggunakan kelompok yang sudah ada sebelumnya sehingga peneliti
merasa perlu mengontrol keadaan awal dari kelompok tersebut atau internal
validity kelompok. Kontrol ini dilakukan dengan menggunakan nilai pretest
sebagai variabel kovarian.
Uji anakova dilakukan dengan bantuan program SPSS 16. Langkah-langkah
uji anakova yaitu analyze-general linear model-univariate masukkan posttest
pada dependent list masukkan model pembelajaran pada fixed factor masukkan
pretest pada covariat plots masukkan model ke horizontal axis-add-continue-
56
options masukkan overall ke sebelah kanan-centang kolom pada estimates of
effect size, descriptive statistics, parameter estimates, dan homogenity test-
continue-ok.
3.6 Uji Hipotesis
Setelah diperoleh hasil uji ankova kemudian dilakukanlah analisis uji
hipotesis untuk mengetahui apakah H0 diterima atau ditolak.
1. Menentukan hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dan Snowball Throwing
ditinjau dari hasil belajar IPA siswa kelas V SD Gugus Merbabu Ngadirejo
tahun ajaran 2015/2016.
H0: μ1 = μ2
Ha : Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dan Snowball Throwing ditinjau
dari belajar IPA siswa kelas V SD Gugus Merbabu Ngadirejo tahun ajaran
2015/2016.
Ha: μ1 ≠ μ2
2. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan acuan hasil uji
anakova. Pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan 4 sumber yaitu
corrected model, intercept, pretest, dan model pembelajaran dengan kriteria
sebagai berikut.
Ho diterima jika probabilitas/signifikansi > 0,05
Ha diterima jika probabilitas/signifikansi < 0,05