bab iii metode penelitian 3.1 jenis dan desain penelitian … · 2017. 4. 19. · bab iii metode...

22
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis penelitian semu (quasi eksperimental research). Menurut Nahartyo (2013:4) eksperimen semu adalah jenis eksperimen dimana eksperimenter tidak berkemampuan melakukan manipulasi dan randomisasi sebesar pada true eksperimen”. Eksperimen semu merupakan pengembangan dari true eksperimen (eksperimen sungguhan). 3.1.2 Desain Penelitian Penelitian ini melibatkan dua kelompok yang tidak dipilih secara random, yaitu kelompok eksperimen1 (kelompok yang pengajarannya menggunakan model PBL) dan kelompok eksperimen2 (kelompok yang pengajarannya menggunakan model inquiry learning). Sebelum diterapkan treatment atau perlakuan yang berbeda pada masing-masing kelompok, peneliti harus memberikan pretest dengan tujuan uji kesetaraan dari kedua kelompok tersebut. Pemberian pretest dilakukan sebelum penerapan model pembelajaran. Langkah selanjutnya yaitu pemberian treatment pada masing-masing kelompok, yaitu model pembelajaran PBL pada kelompok eksperimen1 dan model inquiry learning pada kelompok eksperimen2, yang dilakukan dalam dua pertemuan pada masing-masing kelompok. Pada pertemuan ketiga dilakukan pengukuran terhadap hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan mengerjakan soal evaluasi yang berbentuk pilihan ganda dengan jumlah soal 25 butir. Sebelum soal diberikan kepada kedua kelompok perlu dilakukan uji validitas, reliabilitas, dan uji tingkat kesukaran soal. Hasil belajar siswa pada kedua kelompok tersebut akan dibandingkan untuk mengetahui model pembelajaran mana yang lebih efektif memengaruhi hasil belajar IPA melalui uji statistika.

Upload: others

Post on 17-Mar-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen dengan jenis

penelitian semu (quasi eksperimental research). Menurut Nahartyo (2013:4)

“eksperimen semu adalah jenis eksperimen dimana eksperimenter tidak

berkemampuan melakukan manipulasi dan randomisasi sebesar pada true

eksperimen”. Eksperimen semu merupakan pengembangan dari true eksperimen

(eksperimen sungguhan).

3.1.2 Desain Penelitian

Penelitian ini melibatkan dua kelompok yang tidak dipilih secara random,

yaitu kelompok eksperimen1 (kelompok yang pengajarannya menggunakan model

PBL) dan kelompok eksperimen2 (kelompok yang pengajarannya menggunakan

model inquiry learning). Sebelum diterapkan treatment atau perlakuan yang

berbeda pada masing-masing kelompok, peneliti harus memberikan pretest

dengan tujuan uji kesetaraan dari kedua kelompok tersebut. Pemberian pretest

dilakukan sebelum penerapan model pembelajaran.

Langkah selanjutnya yaitu pemberian treatment pada masing-masing

kelompok, yaitu model pembelajaran PBL pada kelompok eksperimen1 dan

model inquiry learning pada kelompok eksperimen2, yang dilakukan dalam dua

pertemuan pada masing-masing kelompok. Pada pertemuan ketiga dilakukan

pengukuran terhadap hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dengan mengerjakan soal evaluasi yang berbentuk pilihan

ganda dengan jumlah soal 25 butir. Sebelum soal diberikan kepada kedua

kelompok perlu dilakukan uji validitas, reliabilitas, dan uji tingkat kesukaran soal.

Hasil belajar siswa pada kedua kelompok tersebut akan dibandingkan untuk

mengetahui model pembelajaran mana yang lebih efektif memengaruhi hasil

belajar IPA melalui uji statistika.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

40

Berdasarkan uraian diatas dan tidak dilakukannya random pada penentuan

kelompok eksperimen1 dan kelompok eksperimen2 maka penelitian ini

menggunakan desain “pretest-posttest tak ekuivalen” yang dikemukakan oleh

John W. Best (dalam Arifin, 2012:88). Model desain eksperimen kuasi ini baik

untuk dua kelompok yang ada dan yang kira-kira homogen kondisi kelasnya.

Terdapat pretest dan posttest, dan kedua kelompok sama-sama dimanipulasi tetapi

dengan cara yang berbeda. Berikut ini bagan desain penelitian pretest-posttest tak

ekuivalen.

Tabel 4

Desain Pretest-posttest tak ekuivalen

O1 X O2

O3 X O4

Dalam penelitian ini kedua kelompok sama-sama dimanipulasi dengan

model pembelajan PBL dan model inquiry learning. Maka berikut ini desain

rancangan penelitian dalam penelitian ini.

Tabel 5

Desain Rancangan Penelitian

Kelompok Kondisi Awal Perlakuan Kondisi Akhir

Eksperimen1

( Model PBL )

O1 X1 O2

Eksperimen2

( Model inquiry )

O3 X2 O4

Desain rancangan penelitian diatas terdapat empat kelompok data, yaitu data

pretes kelompok eksperimen1 (O1) dan kelompok ekperiemen2 (O3) , data postes

kelompok eksperimen1 (O2) dan kelompok ekperimen2 (O4). Berikut ini

keterangan dari desain rancangan penelitian pretest-posttest tak ekuivalen dalam

penelitian ini

X1 : Penerapan model pembelajaran PBL

X2 : Penerapan model pembelajaran inquiry

O1 : Hasil pretest kelompok eksperimen1

O2 : Hasil postest kelompok eksperimen1

O3 : Hasil pretest kelompok ekperimen2

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

41

O4 : Hasil postest kelompok eksperimen2

Jadi setelah didapatkan data pretest siswa dan telah dilakukan uji kesetaraan

pada kedua kelompok tersebut, kemudian pada kelompok eksperimen1 diberikan

perlakuan model problem based learning sedangkan kelompok eksperimen2

diberikan perlakuan model inquiry learning. Namun dikarenakan tidak

digunakannya kelompok kontrol dalam penelitian ini, hal ini dikarenakan apabila

ada kelompok kontrol, kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variable-variabel luar yang memengaruhi pelaksanaan penelitian pada

kelompok eksperimen. Maka kedua kelompok dalam penelitian ini yaitu

kelompok eksperimen1 dan kelompok eksperimen2 saling mengontrol satu sama

lain, karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas

antara model problem based learning dan inquiry learning.

Hasil penelitian benar-benar dapat dipercaya jika peneliti mengontrol

validitas dari kedua kelompok eksperimen1 dan eksperimen2, baik validitas

internal maupun validitas eksternal.

Menurut Sanjaya (2013: 96) validitas internal berkaitan dengan eksperimen2

yang dilakukan peneliti terhadap variabel lain yang dapat memengaruhi hasil

eksperimen1. Validitas internal menunjukkan bahwa variabel terikat benar-benar

merupakan penyebab dari hasil pembelajaran atau hanya pengaruh dari variabel

bebas yang dimanipulasi.

Menurut Sanjaya (2013: 97) validitas eksternal berkaitan dengan teknik

sampling yang dilakukan oleh peneliti. Kesalahan anggota sampel dapat

mempengaruhi generalisasi hasil eksperimen1. Validitas eksternal berkaitan

dengan hubungan kekuatan hasil eksperimen1 untuk digeneralisasikan ke populasi

yang lebih luas.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono, (2011:60) “variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

42

kesimpulannya”. Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu variabel

bebas (independent) dan variabel terikat (dependent).

a. Varibel bebas

Menurut Sugiyono (2011:61) “variabel bebas adalah merupakan variabel

yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

dependen (terikat)”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran PBL (X1) dan model inquiry learning (X2).

b. Variabel terikat

Menurut Sugiyono (2011:61) “variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Variabel

terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA.

3.2.2 Definisi Operasional

Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk mengetahui hubungan sebab

akibat antara variabel bebas (independent) sebagai variabel penyebab terhadap

variabel terikat (dependent) sebagai akibat. Berikut ini definisi operasional atau

penjelasan dari masing-masing variabel dalam penelitian ini.

Variabel bebas yang pertama dalam penelitian ini adalah penerapan model

pembelajaran PBL (X1) pada kelompok eksperimen1, yang didefinisikan secara

operasional sebagai sistem atau cara penyampaian pembelajaran pada siswa kelas

4 dengan mata pelajaran IPA pada SD Negeri 1 Sukorejo yang pada awal

pembelajarannya anak diorientasikan dengan masalah oleh guru. Anak harus bisa

menemukan pemecahan atau solusi masalah tersebut melalui kegiatan

penyelidikan bersama dengan anggota kelompok yang ditentukan secara

heterogen, sehingga anak dapat membangun dan menemukan pengetahuan baru

dalam diri mereka namun tetap dengan bantuan guru sebagai fasilitator. Kegiatan

belajar mengajar dengan menggunakan model PBL dimulai dengan orientasi

siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, kegiatan

penyelidikan, menyusun hasil penyelidikan/pemecahan masalah, menganalisis dan

mengevaluasi proses pemecahan masalah. Dalam penelitian ini yang akan

mengimplementasikan model PBL adalah peneliti sendiri, sedangkan guru kelas 4

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

43

SD Negeri 1 Sukorejo bertindak sebagai observer atau pengamat selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung.

Variabel bebas yang kedua dalam penelitian ini adalah penerapan model

pembelajaran inquiry learning (X2) pada kelompok eksperimen2, yang

didefinisikan secara operasional sebagai sistem atau cara penyampaian

pembelajaran pada siswa kelas 4 dengan mata pelajaran IPA pada SD Negeri 2

Sukorejo yang mengkondisikan siswa untuk mencari dan menemukan sendiri

pengetahuan baru serta jawaban dari suatu permasalahan yang diutarakan pada

awal pembelajaran oleh guru melalui kegiatan penyelidikan bersama dengan

anggota kelompok yang ditentukan secara heterogen. Namun tetap mendapatkan

bantuan dari guru sebagai fasilitator. Dalam penelitian ini yang akan

mengimplementasikan model inquiry learning adalah peneliti, sedangkan guru

kelas 4 SD Negeri 2 Sukorejo bertindak sebagai observer atau pengamat selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas 4

SD Negeri 1 Sukorejo dan SD Negeri 2 Sukorejo dengan materi sumber daya

alam. Hasil belajar IPA didefinisikan secara operasional sebagai ketercapaian

hasil belajar dari aspek kognitif dengan perlakuan model PBL dan hasil belajar

dengan model inquiry learning. Hasil belajar ranah kognitif didapatkan

menggunakan tes tertulis dengan jenis soal pilihan ganda yang berjumlah 25 butir

soal. Kemudian akan dibandingkan dengan menggunakan uji SPSS untuk

mengetahui model pembelajaran mana yang lebih efektif diterapkan untuk

pelajaran IPA di SD.

3.3 Kriteria Penentuan Efektifitas Model PBL dan Inquiry Learning

Kriteria yang digunakan untuk menentukan model pembelajaran mana

yang lebih efektif antara model problem based learning dan inquiry learning

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 1 Sukorejo dan SD Negeri 2

Sukorejo pada penelitian ini yaitu didasarkan pada hasil uji Independent Sample T

Test dengan menggunakan SPSS 23.0 for windows. Sampel independent adalah

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

44

penafsiran data dengan dua kasus yang berbeda, dengan cara membandingkan

rata-rata kedua kelompok dengan alat bantu SPSS 23.0 for windows.

Disimpulkan tidak ada perbedaan efektifitas antara model problem based

learning dan inquiry learning terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri

1 Sukorejo dan SD Negeri 2 Sukorejo apabila hasil uji Independent Sample T Test

nya menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 ( > 0,05 ). Begitu pula

sebaliknya disimpulkan ada perbedaan efektifitas antara model problem based

learning dan inquiry learning terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri

1 Sukorejo dan SD Negeri 2 Sukorejo apabila hasil uji Independent Sample T Test

nya menunjukkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 ( < 0,05 ).

Selain didasarkan pada kriteria hasil uji Independent Sample T Test dengan

menggunakan SPSS 23.0 for windows, kriteria kedua yang digunakan untuk

melihat perbedaan efektifitas dari kedua model pembelajaran juga dilakukan

dengan cara membandingkan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari kedua

kelompok dengan manual. Karena menurut Trianto (2009:20) “untuk mengetahui

keefektifan mengajar dengan memberikan tes, sebab hasil tes dapat dipakai untuk

mengevaluasi berbagai aspek proses pengajaran”. Sedangkan menurut Susanto

(2013:54) “hasil belajar dikatakan efektif apabila terjadi perubahan tingkah laku

yang positif dan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan”. Menurut

Sudjana (2012:23) “ranah kognitif yang paling banyak dinilai karena berkaitan

dengan siswa dalam menguasai bahan pelajaran”. Jadi hal inilah yang melandasi

bahwa kriteria kedua untuk melihat perbedaan efektifitas dari model PBL dan

inquiry dengan membandingkan rata-rata hasil belajar pada ranah kognitif saja.

3.4 Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sukorejo dan SD Negeri 2

Sukorejo Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016, Kecamatan Tegowanu,

Kabupaten Grobogan. Jenis penelitian eksperimen semu menggunakan dua

kelompok sebagai subjek penelitian. Kelompok pertama sebagai kelompok

eksperimen1 yaitu seluruh siswa kelas 4 SD Negeri 1 Sukorejo dengan penerapan

model pembelajaran PBL. Kelompok kedua sebagai kelompok eksperimen2 yaitu

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

45

seluruh siswa kelas 4 SD Negeri 2 Sukorejo dengan penerapan model

pembelajaran inquiry. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas 4 SD Negeri 1 Sukorejo dan SD Negeri 2 Sukorejo . Berikut ini disajikan

tabel gambaran jumlah subjek penelitian.

Tabel 6

Jumlah Subjek Penelitian Siswa SD Negeri 1 Sukorejo

dan SD Negeri 2 Sukorejo

Jenis

Kelamin

SD Negeri 1 Sukorejo

(Kelompok Eksperimen1)

SD Negeri 2 Sukorejo

(Kelompok Eksperimen2)

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

Laki-laki 18 siswa 67% 17 siswa 57%

Perempuan 9 siswa 33% 13 siswa 43%

Jumlah 27 siswa 30 siswa

Total 57 siswa

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah seluruh populasi dalam

penelitian ini adalah 57 siswa. Terdiri dari 27 siswa pada kelompok eksperimen1

dengan penerapan model PBL dan 30 siswa pada kelompok eksperimen2 dengan

penerapan model pembelajaran inquiry. Semua populasi dalam penelitian ini

digunakan sebagai sampel, karena jumlah populasi yang tergolong sedikit yaitu 57

siswa. Jadi dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, karena

menurut Sugiyono (2011:124) “sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel

bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”.

Alasan peneliti memilih SD Negeri 1 Sukorejo dan SD Negeri 2 Sukorejo

sebagai tempat penelitian adalah karena berdasarkan masalah yang ada di dua SD

tersebut dan juga karena kedua SD tersebut berada dalam satu gugus yaitu gugus

Ki Hajar Dewantara. Letak kedua SD yang berdekatan juga menjadi alasan

peneliti, karena diharapkan akan mempermudah peneliti untuk melakukan

penelitian. Selain itu juga karena berdasarkan observasi peneliti yang

dilaksanakan pada bulan Februari minggu kedua, kedua model tersebut belum

pernah diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar di kedua SD tersebut.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

46

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu teknik

observasi, teknik tes, dan teknik dokumentasi. Teknik pengumpulan data

disesuaikan dengan variabel dalam penelitian ini yang sudah ditentukan secara

tegas sejak awal, dan teknik dokumentasi diperlukan sebagai bukti pelaksanaan

penelitian. Berikut ini penjelasan lebih mendalam beberapa teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini:

3.5.1.1 Teknik Observasi

Teknik observasi diperlukan untuk mengamati bagaimana kesesuaian

pelaksanaan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas dengan sintaks

model pembelajaran. Teknik observasi dilakukan terhadap kedua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen1 dengan model PBL dan kelompok eksperimen2 dengan

model inkuiri. Jadi obsevasi dilakukan untuk mengamati tindakan guru dan

aktivitas siswa, dilakukan dengan membuat lembar pengamatan yang berisi

indikator-indikator dalam kegiatan mengajar guru, yang disesuaikan dengan

standar proses yang berlaku dan tentunya juga sintaks model dari masing-masing

kelompok.

3.5.1.2 Teknik Tes

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data hasil belajar IPA

siswa SD Negeri 1 Sukorejo dan SD Negeri 2 Sukorejo dengan materi sumber

daya alam setelah diterapkannya treatment atau perlakuan yang berbeda pada

masing-masing kelompok. Kelompok eksperimen1 diterapkan model

pembelajaran PBL pada SD Negeri 1 Sukorejo. Kelompok eksperimen2

diterapkan model pembelajaran inkuiri pada SD Negeri 2 Sukorejo. Hasil belajar

pada kedua kelompok tersebut nantinya akan digunakan untuk membandingkan

model pembelajaran mana yang lebih efektif diterapkan untuk pembelajaran IPA

di SD sehingga memengaruhi hasil belajar siswa.

3.5.1.3 Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini juga diperlukan sebagai bukti telah

dilaksanakannya penelitian. Kaitannya dengan penelitian ini peneliti

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

47

mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan meminta

bantuan kepada petugas perpustakaan, karena guru kelas bertindak sebagai

observer dan peneliti yang mengimplementasikan model pembelajaran.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Bentuk instrumen untuk mengumpulkan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu lembar observasi dan lembar soal tes hasil belajar. Lembar

observasi digunakan untuk mengamati tindakan guru selama implementasi model

pembelajaran pada kedua kelompok. Sedangkan lembar soal tes hasil belajar

digunakan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian kegiatan belajar mengajar.

Berikut ini penjelasan lebih mendalam beberapa instrumen pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini:

3.5.2.1 Instrumen Lembar Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara sengaja dan terencana

untuk melakukan pengamatan terhadap suatu objek tertentu. Berkaitan dengan

penelitian ini instrumen lembar observasi digunakan untuk mengamati tindakan

guru yang mengimplementasikan model PBL pada kelas eksperimen1 dan model

inkuiri pada kelas eksperimen2. Lembar observasi berisi indikator-indikator dalam

kegiatan mengajar guru, yang disesuaikan dengan standar proses yang berlaku dan

tentunya juga sintaks model dari masing-masing kelompok. Berikut ini kisi-kisi

lembar observasi tindakan guru dengan model yang berbeda.

Tabel 7

Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Tindakan Guru dalam Penerapan

Model PBL pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 1 Sukorejo

Langkah Kegiatan Indikator Jumlah

Item

Kegiatan Awal Kesiapan ruang, alat, media, dan

menyiapkan fisik & psikis peserta didik

2

Fase 1

Orientasi Siswa pada

Masalah

Kegiatan apersepsi dan orientasi siswa

pada masalah

4

Kegiatan Inti Menggali pengetahuan siswa 3

Eksplorasi

Fase 2

Mengorganisasikan Siswa

untuk Belajar

Mengarahkan siswa dalam kegiatan

diskusi untuk mencari bukti jawaban

permasalahan

2

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

48

Fase 3

Membimbing Penyelidikan

Individual/kelompok

Membimbing siswa dalam pelaksanaan

kegiatan penyelidikan / diskusi

3

Elaborasi

Fase 4

Mengembangkan dan

Menyajikan Hasil Karya

Membimbing siswa dalam pembuatan

hasil laporan sederhana dan

mengarahkan siswa mempresentasikan

3

Konfirmasi

Fase 5

Menganalisis dan

Mengevaluasi Proses

Pemecahan Masalah

Memberikan analisis terhadap laporan

masing-masing kelompok,

mengkonfirmasi jawaban siswa serta

memberikan refleksi

5

Penutup Mengajak siswa membuat

rangkuman/kesimpulan pembelajaran,

memberikan penilaian serta umpan balik

3

Tabel 8

Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Tindakan Guru dalam Penerapan

Model Inquiry Learning pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Sukorejo

Langkah Kegiatan Indikator Jumlah

Item

Kegiatan Awal Kesiapan ruang, alat, media, dan

menyiapkan fisik & psikis peserta didik

3

Fase 1

Orientasi

Memberikan orientasi 1

Fase 2

Merumuskan Masalah

Mengkondisikan siswa merumuskan

masalah berdasarkan kegiatan orientasi

3

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Menggali pengetahuan siswa 1

Fase 3

Merumuskan Hipotesis

Mengarahkan siswa untuk merumuskan

hipotesis

3

Fase 4

Mengumpulkan Data

Mengkondisikan siswa dalam kegiatan

diskusi untk mengumpukan data

3

Elaborasi

Fase 5

Menguji hipotesis

Mengingatkan siswa untuk menguji

hipotesis dengan data yang diperoleh

2

Konfirmasi

Memberikan konfirmasi jawaban siswa

serta memberikan refleksi

6

Penutup Mengajak siswa membuat

rangkuman/kesimpulan pembelajaran,

memberikan penilaian serta umpan balik

3

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

49

Ketika kegiatan penelitian berlangsung, aktivitas siswa turut menjadi objek

pengamatan. Berikut ini kisi-kisi instrument lembar observasi aktivitas siswa pada

masing-masing kelompok dengan model yang berbeda.

Tabel 9

Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Penerapan

Model PBL pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 1 Sukorejo

Langkah Kegiatan Indikator Jumlah

Item

Kegiatan Awal Siswa mempersiapkan diri dan alat tulis 3

Fase 1

Orientasi Siswa pada

Masalah

Siswa merespon dan menanggapi

permasalahan dalam kegiatan orientasi

3

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Siswa mengutarakan apa yang diketahui

berkaitan materi

2

Fase 2

Mengorganisasikan Siswa

untuk Belajar

Siswa berdiskusi untuk mencari bukti

jawaban permasalahan

3

Fase 3

Membimbing Penyelidikan

Individual/kelompok

Siswa melakukan kegiatan

penyelidikan/diskusi

3

Elaborasi

Fase 4

Mengembangkan dan

Menyajikan Hasil Karya

Siswa membuat hasil laporan sederhana

dan mempresentasikan di depan kelas

3

Konfirmasi

Fase 5

Menganalisis dan

Mengevaluasi Proses

Pemecahan Masalah

Siswa bersama dengan guru melakukan

analisis dan evaluasi proses yang telah

dilakukan dan mengkonfirmasi hasil

presentasi

4

Penutup Siswa bersama dengan guru membuat

rangkuman/kesimpulan pembelajaran,

penilaian, serta merencanakan kegiatan

tindak lanjut

4

Tabel 10

Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Penerapan

Model Inquiry Learning pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 2 Sukorejo

Langkah Kegiatan Indikator Jumlah

Item

Kegiatan Awal Siswa mempersiapkan diri dan alat tulis 3

Fase 1

Orientasi

Siswa merespon kegiatan orientasi 2

Fase 2

Merumuskan Masalah

Siswa merumuskan masalah berdasarkan

kegiatan orientasi secara klasikal

2

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

50

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Siswa mengutarakan apa yang diketahui

berkaitan materi

2

Fase 3

Merumuskan Hipotesis

Siswa memberikan pendapat berkaitan

hipotesis

3

Fase 4

Mengumpulkan Data

Siswa berdiskusi untk mengumpukan data 4

Elaborasi

Fase 5

Menguji hipotesis

Siswa membuat laporan singkat

berdasarkan data yang diperoleh dan

mempresentasikannya

4

Konfirmasi

Siswa bersama dengan guru melakukan

analisis dan evaluasi proses yang telah

dilakukan dan mengknfirmasi hasil

presentasi

4

Penutup Siswa bersama dengan guru membuat

rangkuman/kesimpulan pembelajaran,

penilaian, serta merencanakan kegiatan

tindak lanjut

4

3.5.2.2 Instrumen Lembar Soal Tes Hasil Belajar

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa baik

sebelum diberikan perlakuan maupun setelah diberi perlakuan yang berbeda pada

kelompok eksperimen1 dan kelompok eksperimen2 adalah lembar soal tes hasil

belajar dengan bentuk pilihan ganda. Sebelum diterapkan model PBL pada

kelompok eksperimen1 dan model inkuiri pada kelompok eksperimen2 pada

kedua kelompok perlu dilakukan pengukuran hasil belajar (pretest) untuk

mengetahui kesetaraan dari kedua kelompok dalam subjek penelitian ini. Setelah

diberikan perlakuan juga perlu dilakukan pengukuran hasil belajar (posttest) pada

kedua kelompok untuk membandingkan model pembelajaran mana yang lebih

efektif diterapkan untuk pembelajaran IPA di SD sehingga memengaruhi hasil

belajar siswa. Langkah penyusunan lembar soal tes hasil belajar ini dimulai dari

menentukan SK, KD dan indikator sesuai dengan materi yang ingin

dikembangkan, menyusun kisi-kisi, membuat butir soal, uji coba, analisis

validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran soal, lalu dilanjutkan memilih dan

memperbaiki tes. Berikut ini kisi-kisi tes hasil belajar IPA pada kedua kelompok

setelah diterapkan model pembelajaran yang berbeda (posttest):

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

51

Tabel 11

Kisi-kisi Instrumen Soal Tes Hasil Belajar IPA

Pada Kelompok Eksperimen1 dan Kelompok Eksperimen2

Standar Kompetensi : 11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan

lingkungan

Kompetensi Dasar : 11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam

dengan lingkungan

Indikator

Item Soal

Nomor Soal Jumlah

Mendiskripsikan pengertian sumber daya alam 1, 10, 17, 26 4

Mengidentifikasi berbagai jenis sumber daya alam 2, 11, 23, 29, 35,

38

6

Mengelompokkan sumber daya alam yang dapat

diperbaruhi

3, 13, 18, 31, 40,

44

6

Mengelompokkan sumber daya alam yang tidak

dapat diperbaruhi

4, 15, 24, 27, 32,

41

6

Mengidentifikasi manfaat sumber daya alam yang

dapat diperbaruhi

5, 12, 19, 28, 36,

37, 39, 45

8

Mengidentifikasi manfaat sumber daya alam yang

tidak dapat diperbaruhi

6, 14, 22, 30, 43 5

Memberikan contoh kegiatan yang dapat

memelihara dan menghemat sumber daya alam

yang dapat diperbaruhi

7, 16, 21, 33, 42 5

Memberikan contoh kegiatan yang dapat

memelihara dan menghemat sumber daya alam

yang tidak dapat diperbaruhi

8, 9, 20, 25, 34 5

Jumlah 45

Kisi-kisi instrumen soal tes hasil belajar IPA pada tabel merupakan kisi-kisi

soal yang belum di uji kevalidannya. Sebelum dilakukan uji validitas dan

reliabilitas pada 45 soal dari 8 indikator dari materi sumber daya alam, soal-soal

tersebut harus diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba soal dilakukan di luar

subjek penelitian. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian perlu dilakukan

untuk menguji kevalidan item soal yang akan digunakan untuk mengukur hasil

belajar pada kelas yang menjadi subjek penelitian. Uji coba soal dilakukan di luar

subjek penelitian yaitu di kelas 5 SD Negeri 1 Sukorejo pada hari Sabtu, 5 Maret

2016 dengan jumlah 32 siswa.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

52

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum butir soal yang telah dibuat digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa setelah diberikan perlakuan, butir soal perlu diuji coba terlebih

dahulu, untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari masing-masing butir soal.

Uji coba dilakukan pada kelas diatasnya.

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2011:173) “valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Sugiyono juga

menambahkan bahwa “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid”. Uji validitas dilakukan dengan

menggunakan bantuan SPSS for Windows Version 23. Uji validitas soal dilakukan

dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Menurut Wardanie (2012:344) “sebagai

ancar-ancar jika jumlah siswa 30 orang atau lebih, penafsiran validitas yang

mendasarkan koefisien korelasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 12

Rentang Indeks Validitas

No. Indeks Interprestasi

1 0,81 – 1,00 Sangat tinggi

2 0,61 – 0,80 Tinggi

3 0,41 – 0,60 Cukup

4 0,21 – 0,40 Rendah

5 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

Jadi setelah soal di uji cobakan dan di analisis dengan menggunakan SPSS

for Windows Version 23 dengan melihat output pada bagian correccted item total

correlation, menghasilkan soal dengan interprestasi sangat rendah 19 soal, soal

dengan interprestasi rendah 20 soal, dan soal dengan interprestasi cukup 6 soal.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen dengan batas

indeks 0,21 – 0,40 dengan interprestasi rendah. Adapun hasil validitas instrumen

pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 13 berikut.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

53

Tabel 13

Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Tes Hasil Belajar IPA

Indikator

Nomor Butir

Soal

Hasil Uji Validitas

Valid Tidak

Valid

Mendiskripsikan pengertian sumber daya

alam

1, 10, 17, 26 10, 26 1, 17

Mengidentifikasi berbagai jenis sumber

daya alam

2, 11, 23, 29,

35, 38

2, 35,

38

11, 23, 29

Mengelompokkan sumber daya alam

yang dapat diperbaruhi

3, 13, 18, 31,

40, 44

3, 13,

31, 40

18, 44

Mengelompokkan sumber daya alam

yang tidak dapat diperbaruhi

4, 15, 24, 27,

32, 41

4, 15,

27, 32,

41

24

Mengidentifikasi manfaat sumber daya

alam yang dapat diperbaruhi

5, 12, 19, 28,

36, 37, 39, 45

19, 28,

39, 45

5, 12, 36,

37

Mengidentifikasi manfaat sumber daya

alam yang tidak dapat diperbaruhi

6, 14, 22, 30,

43

22, 30 6, 14, 43

Memberikan contoh kegiatan yang dapat

memelihara dan menghemat sumber daya

alam yang dapat diperbaruhi

7, 16, 21, 33,

42

7, 21,

33, 42

16

Memberikan contoh kegiatan yang dapat

memelihara dan menghemat sumber daya

alam yang tidak dapat diperbaruhi

8, 9, 20, 25,

34

8, 25 9, 20, 34

Jumlah Soal 45 26 19

Setelah 45 butir soal di uji cobakan dan di uji validitas,soal yang valid adalah

soal nomor: 2, 3, 4, 7, 8, 10, 13, 15, 19, 21, 22, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 35,

38, 39, 40, 41, 42, 45. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor: 1, 5, 6,

9, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 20, 23, 24, 29, 34, 36, 37, 43,44. (hasil pengujian dengan

spss dilampirkan pada halaman lampiran).

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2011:173) “instrumen yang reliabel adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama”. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS for Windows Version 23. Penelitian ini menggunakan teori Azwar

untuk menentukan batas koefisien reliabilitas. Menurut Azwar (2013:98) jika

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

54

suatu koefisien reliabilitas yang tingginya hanya 0,600 cuma menampakkan

variasi eror semata. Azwar juga menambahkan “sedangkan untuk tes yang

digunakan di kelas oleh para guru hendaknya paling tidak memiliki koefisien

reliabilitas 0,70 atau lebih”. Jadi dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat

reliabilitas instrumen tes menggunakan teori Azwar, yaitu jika harga koefisien

reliabilitas (rxx) atau chronchobas alphas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, 0,7

dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Hasil uji reliabilitas instrument yang

akan digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA setelah diterapkan model

pembelajaran (posttest) dalam penelitian ini terdapat pada tabel 14 berikut ini.

Tabel 14

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Tes Hasil Belajar IPA Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.817 25

Uji reliabilitas instrumen soal tes hasil belajar IPA yang terdapat dalam

Tabel 14 menunjukkan nilai indikator Cronbach’s Alpha (Alpha) sebesar 0,817

dan lebih besar dari 0,8. Maka instrumen soal tes hasil belajar IPA dalam

penelitian ini baik.

Selain dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada butir soal yang telah

dibuat, uji tingkat kesukaran soal juga perlu dilakukan. Perlu dilakukan uji tingkat

kesukaran soal karena menurut Wardanie, dkk. (2012:338) “semakin besar tingkat

kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian juga sebaliknya semakin

rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar”. Menurut Wardanie, dkk.

(2012:338) untuk mengetahui indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan

rumus berikut ini.

B : Jumlah peserta didik yang menjawab betul

N : Jumlah peserta didik

Tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang

besarnya berkisar 0,00 - 1,00 menurut Aiken (1994) dalam Wardanie, dkk.

(2012:338). Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal kita dapat

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

55

menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini. Dalam (Wardanie, dkk : 2012)

Tabel 15

Tingkat kesukaran Soal

Tingkat Kesukaran Rentang Nilai

Sukar

Sedang

Mudah

0.00 – 0.25

0.26 – 0.75

0.76 – 1.00

Dari 45 soal yang telah diuji validitas terpilih 26 soal yang valid, kemudian

dilakukan uji tingkat kesukaran soal dari 26 soal tersebut. Berdasarkan uji tingkat

kesukaran soal diperoleh 6 soal dengan kategori mudah, yaitu soal nomor 4, 15,

19, 27, 28, 30. Soal dengan kategori sedang berjumlah 20, yaitu soal nomor 2, 3,

7, 8, 10, 13, 21, 22, 25, 26, 31, 32, 33, 35, 38, 39, 40, 41, 42, 45, dan tidak

terdapat soal dengan kategori sukar. Dari 26 soal yang valid, untuk tes hasil

belajar IPA setelah penerapan model pembelajaran dipilih 25 butir soal dan hasil

uji tingkat kesukaran soal dilampirkan dalam halaman lampiran.

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang didapat dari penelitian ini adalah data hasil tes belajar IPA pada

kelompok eksperimen1 dan kelompok eksperimen2. Analisis data dilakukan

dengan tujuan untuk menjawab hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji beda rata-rata dengan

menggunakan uji Independent Sample t-test. Sebelum dilakukan uji hipotesis

dengan menggunakan uji Independent Sample t-test perlu dilakukan uji prasyarat

terlebih dahulu. Uji prasyarat terdiri dari uji homogenitas dan uji normalitas. Uji

prasyarat penting dilakukan untuk mengetahui apakah data dari kedua kelompok

berasal dari varian yang sama dan berdistribusi normal atau tidak. Apabila data

homogen dan berdistribusi normal, maka dapat digunakan statistik parametrik,

sedangkan apabila data tidak homogen dan tidak berdistribusi normal maka

digunakan statistik nonparametrik. Namun sebelum dilakukan uji prasyarat untuk

uji beda rata-rata, data hasil belajar IPA siswa dianalisis deskriptif terlebih dahulu.

Data nilai pretest didapatkan dengan menggunakan soal pilihan ganda

dengan jumlah soal 25 butir yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya, materi

digunakan untuk pretest sama dengan materi yang akan digunakan dalam

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

56

penelitian ini yaitu materi sumber daya alam. Sebelum dilakukan uji prasyarat

data dianalisis secara deskriptif terlebih dahulu.

3.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis yang memberikan gambaran atau

deskripsi data dilihat dari nilai minimal, nilai maksimal, mean, dan standar deviasi

dari data hasil belajar IPA kelompok eksperimen1 dan kelompok eksperimen2

yang telah didapat. Analisis deskriptif hasil belajar pretest dari kelompok

eksperimen1 dan kelompok eksperimen2 dilakukan dengan bantuan SPSS 23 for

windows, berikut ini hasil analisis deskriptif hasil belajar pretest kelompok

eksperimen1 dan kelompok eksperimen2 dalam tabel 16.

Tabel 16

Hasil Analisis Deskriptif Nilai Pretest Kelompok Eksperimen1

dan Kelompok Eksperimen2 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kelompok_Eksperimen1 27 34 92 61.85 18.220

Kelompok_Eksperimen2 30 32 88 57.23 17.871

Valid N (listwise) 23

Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa variabel dari kelompok eksperimen1

dengan jumlah data (N) sebanyak 27 siswa (SDN 1 Sukorejo) dan dari kelompok

eksperimen2 sebanyak 30 siswa (SDN 2 Sukorejo). Kelompok eksperimen1

memperoleh hasil belajar pretest dengan nilai terendah (minimum) 34,00 dan nilai

tertinggi (maximum) 92,00 dengan rata-rata (mean) sebesar 61,85 dan standar

deviasi 18,220. Sedangkan dari kelompok eksperimen2 hasil belajar pretest

dengan nilai terendah (minimum) 32,00 dan nilai tertinggi (maximum) 88,00

dengan rata-rata (mean) sebesar 57,23 dan standar deviasi 17,871. Setelah data

diuji secara analisis deskriptif selanjutnya dilakukan uji prasyarat.

3.7.2 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian

ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Menurut Slameto

(2015:295) “persyaratan data tersebut normal jika probabilitas atau p > 0,05 pada

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

57

uji normalitas dengan Kolmogrov Smirnov”. Jadi data berdistribusi normal jika

nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Begitu pula sebaliknya jika nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 berarti data dari kedua kelompok tidak

berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS 23 for windows. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 17

berikut.

Tabel 17

Hasil Uji Normalitas Nilai Pretes SD N 1 Sukorejo dan SD N 2 Sukorejo Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Nilai Eksperimen1 .119 27 .200* .936 27 .096

Eksperimen2 .154 26 .117 .924 26 .057

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel 17 diatas terlihat bahwa pada kelompok eksperimen1,

SD Negeri 1 Sukorejo jika dibaca dengan Kolmogrov-Smirnov memiliki nilai

signifikansi 0,200 dan berarti ( 0,200 > 0,05 ). Sedangkan jika dibaca dengan

Shapiro-Wilk memiliki nilai signifikansi 0,096 dan berarti (0,096 > 0,05 ). Nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

pretest pada kelompok eksperimen1 yaitu SD N 1 Sukorejo berdistribusi normal.

Sedangkan pada kelompok eksperimen2, SD Negeri 2 Sukorejo jika dibaca

dengan Kolmogrov-Smirnov memiliki nilai signifikansi 0,117 dan berarti ( 0,117 >

0,05 ). Sedangkan jika dibaca dengan Shapiro-Wilk memiliki nilai signifikansi

0,057 dan berarti ( 0,057 > 0,05 ). Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pretest pada kelompok eksperimen2 yaitu

SD N 2 Sukorejo berdistribusi normal. Jadi kedua kelompok dalam penelitian ini

berdistribusi normal.

3.7.3 Uji Homogenitas

Uji prasyarat yang kedua yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan

untuk mengetahui apakah kedua kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok

eksperimen1 dan kelompok eksperimen2 homogen atau tidak. Kedua kelompok

dikatakan berasal dari kelompok yang homogen apabila hasil uji statistika pada

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

58

signifikansi menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05 (> 0,05). Sebaliknya jika nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 (< 0,05) berarti kedua kelompok tersebut tidak

homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows

Version 23. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 18 berikut.

Tabel 18

Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretes SD N 1 Sukorejo dan SD N 2 Sukorejo Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.042 1 51 .839

Berdasarkan tabel 14 diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,839. Karena

nilai signifikansi lebih besar dari 0,005 yaitu 0,839. Maka dapat disimpulkan

bahwa kedua kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen1 (SD N

1 Sukorejo) dan kelompok eksperimen2 (SD N 2 Sukorejo) berasal dari kelompok

yang homogen atau mempunyai varian yang sama.

3.7.4 Uji Beda Rata-rata

Setelah uji prasyarat dilakukan dan semua syarat terpenuhi untuk statistik

parametrik, Uji beda rata-rata (uji t) dengan Independent Sample t-test dapat

dilakukan. Menurut Slameto (2015:301) “Independent Sample t-test atau uji t

sampel independen adalah penafsiran data dengan 2 kasus yang berbeda, dengan

cara membandingkan rata-rata dua kelompok data”.

Setelah uji prasyarat dilakukan dan terpenuhi, yaitu kedua data pretest dalam

penelitian berdistribusi normal dan homogen maka uji beda untuk mengetahui

kesetaraan dari kedua kelompok dilakukan dengan Independent Sample Test.

Kriteria pengujian dinyatakan dengan hipotesis Ho dan Ha. Hipotesis untuk uji

kesetaraan dari nilai pretest yaitu Ho : tidak ada perbedaan skor hasil belajar

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan Ha : Ada perbedaan skor

hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Apabila pengujian hipotesis memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari

0,05 ( > 0,05 ) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya jika nilai signifikansi

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

59

kurang dari 0,005 ( < 0,05 ) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berikut disajikan

data hasil uji beda dalam tabel 19.

Tabel 19

Hasil Uji Beda “Independent Sample T-Test” Nilai Pretest

SDN 1 Sukorejo dan SDN 2 Sukorejo Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

Hasil

Belajar

Equal variances

assumed .932 51 .356 4.621 4.960

Equal variances not

assumed .932 50.981 .356 4.621 4.958

Berdasarkan output hasil uji beda pada tabel 19, Independent Sample Test

nilai Sig. (2 tailed) pada Equal variances assumed menujukkan angka 0,356 yang

artinya lebih besar dari 0,05 ( 0,356 > 0,05 ). Karena nilai signifikasi lebih besar

dari 0,05 maka Ho (tidak ada perbedaan skor hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok eksperimen2) diterima dan Ha (ada perbedaan skor

ha1sil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol) ditolak. Jadi

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan skor hasil belajar sebelum

perlakuan (pretest) antara kelompok eksperimen1 SD N 1 Sukorejo dan kelompok

eksperimen2 SD N 2 Sukorejo.

3.7.5 Uji Hipotesis

Setelah diperoleh hasil uji t kemudian dilakukan analisi uji hipotesis untuk

mengetahui apakah Ho diterima atau ditolak. Langkah-langkahnya adalah sebagai

berikut:

1. Menentukan Hipotesis

Ho : Tidak ada perbedaan efektivitas antara model Problem Based Learning

dan Inquiry Learning terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 1

Sukorejo dan SD Negeri 2 Sukorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan

Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016.

Ha : Ada perbedaan efektivitas antara model Problem Based Learning dan

Inquiry Learning terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri 1 Sukorejo

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian … · 2017. 4. 19. · BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

60

dan SD Negeri 2 Sukorejo Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan Semester

II Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Melakukan uji t menggunakan Equal Variances Assumed dengan kriteria

pengujian berikut:

Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ha ditolak jika sifnifikansi < 0,05

3. Kesimpulan

Setelah dianalisis hasil uji hipotesis kemudian dirumuskan kesimpulan

apakah ada perbedaan efektivitas atau tidak ada perbedaan efektivitas antara

model Problem Based Learning dan Inquiry Learning terhadap hasil belajar IPA

siswa kelas 4 SD Negeri 1 Sukorejo dan SD Negeri 2 Sukorejo Kecamatan

Tegowanu Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016.