bab iii metode penelitian 3.1 desain...

32
40 Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Desain penelitian memberikan gambaran mengenai prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan. Menurut Zainal Arifin (2011:12) berdasarkan kerangka dasar metode ilmiah, maka tahap-tahap penelitian pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penyusunan desain penelitian, pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian. Setiap tahap diperinci lagi menjadi langkah kegiatan sebagai berikut: 1) Tahapan Pertama: Penyusunan desain penelitian a. Merumuskan latar belakang masalah b. Merumuskan masalah c. Melakukan studi pendahuluan d. Merumuskan hipotesis e. Merumuskan tujuan dan manfaat hasil penelitian f. Menentukan populasi dan sampel g. Menyusun instrument penelitian h. Menyusun langkah-langkah pengolahan data 2) Tahap Kedua: Pelaksanaan Penelitian i. Mengumpulkan data j. Mengolah data k. Membahas hasil penelitian l. Merumuskan simpulan, implikasi dan saran 3) Tahap Ketiga: Laporan penelitian m. Menyusun laporan hasil penelitian Peneliti membuat prosedur penelitian melalui langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini, yaitu: 1) Tahap penemuan masalah, pada tahap ini peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah-masalah yang ada di lembaga.

Upload: others

Post on 23-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 40

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian

    Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk

    melaksanakan penelitian. Desain penelitian memberikan gambaran mengenai

    prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan. Menurut

    Zainal Arifin (2011:12) berdasarkan kerangka dasar metode ilmiah, maka

    tahap-tahap penelitian pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu

    penyusunan desain penelitian, pelaksanaan penelitian dan laporan penelitian.

    Setiap tahap diperinci lagi menjadi langkah kegiatan sebagai berikut:

    1) Tahapan Pertama: Penyusunan desain penelitian

    a. Merumuskan latar belakang masalah

    b. Merumuskan masalah

    c. Melakukan studi pendahuluan

    d. Merumuskan hipotesis

    e. Merumuskan tujuan dan manfaat hasil penelitian

    f. Menentukan populasi dan sampel

    g. Menyusun instrument penelitian

    h. Menyusun langkah-langkah pengolahan data

    2) Tahap Kedua: Pelaksanaan Penelitian

    i. Mengumpulkan data

    j. Mengolah data

    k. Membahas hasil penelitian

    l. Merumuskan simpulan, implikasi dan saran

    3) Tahap Ketiga: Laporan penelitian

    m. Menyusun laporan hasil penelitian

    Peneliti membuat prosedur penelitian melalui langkah-langkah yang

    ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini, yaitu:

    1) Tahap penemuan masalah, pada tahap ini peneliti melakukan studi

    pendahuluan untuk menemukan masalah-masalah yang ada di lembaga.

  • 41

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    2) Tahap penentuan variabel dan sumber data, pada tahap ini peneliti

    menentukan variabel X dan Y yang akan diteliti berdasarkan permasalahan

    dan data yang telah diperoleh.

    3) Tahap merumuskan masalah, dalam merumuskan masalah peneliti

    menentukan 3 rumusan masalah yang akan dipecahkan.

    4) Tahap perumusan hipotesis, dalam merumuskan hipotesis peneliti

    mengacu pada rumusan masalah yang telah ditentukan untuk dapat

    memperoleh rumusan hipotesis.

    5) Tahap pemilihan metode dan pendekatan, pada tahap ini peneliti memilih

    metode dan pendekatan penelitian yang sesuai untuk memecahkan

    masalah penelitian.

    6) Tahap pembuatan dan uji validitas instrumen, pada tahap ini penulis

    membuat kisi-kisi instrumen berdasarkan indikator dari variable kemudian

    melakukan uji validitas atau hasil uji angket.

    7) Tahap pengumpulan data, setelah melakukan beberapa tahapan

    sebelumnya pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang diperoleh

    untuk diolah.

    8) Tahap analisis data, setelah data terkumpul peneliti melakukan analisis

    data sehingga peneliti dapat memperoleh hasil penelitian.

    9) Tahap kesimpulan, pada tahap ini peneliti membuat hasil kesimpulan dari

    hasil penelitian yang sudah dilakukan.

    10) Tahap penyusunan laporan, pada tahap ini peneliti menuliskan laporan

    dalam bentuk hasil laporan berupa skripsi

    3.2 Metode Penelitian

    Metode penelitian merupakan suatu prosedur atau cara kerja yang

    bersifat ilmiah dan rasional bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah,

    menganalisis data hingga menghasilkan data penelitian yang dapat

    menjawab permsalahan-permasalahan yang telah dirumuskan. Menurut

    Sugiyono (2013, hlm. 2) “metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk

    mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

  • 42

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Metode penelitian memiliki peranan yang akan menentukan dalam

    menghimpun data-data yang diperlukan dalam penelitian, dengan

    demikian metodologi penelitian sebagai acuan yang akan memberikan

    petunjuk bagaimana penelitian ini dilakukan. Dalam penelitian ini, metode

    yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

    3.2.1 Metode Deskriptif

    Metode deskriptif merupakan suatu metode yang berfokus pada

    lingkup pemecahan masalah penelitian manusia, objek, kondisi maupun

    peristiwa yang sedang terjadi pada masa sekarang, dimana hasil

    pelaporannya dituangkan dalam bentuk deskripsi. Seperti yang dikatakan

    oleh Sugiyono (2013, hlm. 3) “metode penelitian diartikan sebagai cara

    ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

    Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk

    memberikan gambaran-gambaran dalam pengumpulan data dan tata cara

    pengolahan data yang terlah dieroleh hingga tahap analisis data penelitian.

    Adapun ciri-ciri dari metode deskriptif seperti yang dikemukakan

    oleh Nasution (2003, hlm.61) adalah sebagai berikut:

    a. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang atau masalah-masalah yang aktual.

    b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian di analisa, oleh karena itu metode ini sering disebut metode analisa.

    Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

    penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang

    mengangkat suatu gejala atau fenomena yang berlangsung saat ini

    terkait kinerja widyaiswara dan kepuasan peserta diklat. Diharapkan

    dengan penggunaan metode deskriptif dapat menghasilkan gambaran

    yang jelas dan spesifik mengenai kondisi actual terkait dengan kinerja

    widyaiswara dan kepuasan peserta diklat di Badan Pengembangan

    Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat.

  • 43

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    3.2.2 Pendekatan Kuantitatif

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut

    Sugiono (2013, hlm.14) bahwa,

    Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

    penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

    digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.

    Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

    random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

    analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

    menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

    Berdasarkan hal tersebut, pendekatan kuantitaif proses

    penelitiannya dilalui dengan pengumpulan, pengolahan dan analisis

    data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh

    gambaran terkait variabel X (kinerja widyaiswara) dan variabel Y

    (kepuasan para peserta diklat) melalui serangkaian perhitungan

    statistika.

    3.3 Partisipan dan Tempat Penelitian

    3.3.1 Partisipan

    Partisipan dalam penelitian ini adalah peserta diklat yang

    mengikuti diklat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    Provinsi Jawa Barat dan juga widyaiswara yang mengajarkan materi

    diklat. Dasar pertimbangan pemilihan peserta diklat sebagai partisipan

    karena penelitian yang akan dilakukan ini berkaitan dengan pengaruh

    kinerja widyaisara terhadap kepuasan peserta diklat.

    3.3.2 Tempat Penelitian

    Tempat atau lokasi penelitian dalam penelitian ini dilaksanakan

    di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat

    Kota Bandung. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan dan

    pelatihan Pegawai Negeri Sipil, berlokasi di Jalan Windu No. 26,

    Telepon/Facs: (022) 7306848 Bandung– 40263.

  • 44

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

    3.4.1 Populasi

    Populasi adalah sekelompok subjek/objek yang dijadikan

    sumber data penelitian. Menurut Sudjana (2005:6) mengemukakan

    bahwa,

    Populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil

    menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif, maupun kualitatif

    mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang

    lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

    Karena penelian ini menyangkut pengaruh kinerja widyaiswara

    terhadap kepuasan peserta diklat di BPSDM, maka populasi dalam

    penelitian ini adalah peserta yang mengikuti diklat di BPSDM Provinsi

    Jawa Barat tahun 2017.

    Tabel 3.1

    Populasi Penelitian

    No Nama Diklat Jumlah Peserta

    1. Diklat Pim Tingkat IV Angkatan I 30

    2. Diklat Pim IV Angkatan II 30

    Jumlah 60 peserta

    Berdasarkan tabel di atas, responden dalam peneltian ini

    berjumlah 60 orang peserta diklat. Responden tersebut telah mengikuti

    kegiatan diklat Pim IV angkatan I dan II yang sudah belangsung pada

    bulan bulan Februari sampai bulan Juni 2017. Maka dari itu peneliti

    akan melakukan penelitian terkait kinerja widyaiswara terhadap

    kepuasan peserta diklat di Badan Pengembangan Sumber Daya

    Manusia.

    3.4.2 Sampel Penelitian

    Sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (2005:6) bahwa,

    sampel ada sebagian yang diambil dari populasi. Sampel itu harus

    representatif dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya

    tercerminkan dalam sampel yang diambil.

  • 45

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Dalam penelitian ini populasi kurang dari seratus populasi,

    sehingga sampel yang diambil adalah 100%. Teknik yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah Total Sampling.

    Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti menggunakan

    sampel dari keseluruhan populasi peserta diklat yang berjumlah 60

    orang. Sampel yang diambil adalah sampel yang sama dengan

    populasi.

    3.5 Definisi Operasional

    3.5.1 Pengaruh

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh adalah daya

    yang ada atau muncul dari sesuatu. Pengaruh yang dimaksudkan dalam

    penelitian ini adalah daya yang muncul dari variabel X (Kinerja

    Widyaiswara) mempengaruhi variabel Y (kepuasan peserta diklat) di

    Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat.

    3.5.2 Kinerja Widyaiswara

    Kinerja widyaiswara secara operasional dapat didefinisikan

    sebagai kualitas dan kuantitas widyaiswara dalam bekerja.

    Widyaiswara yang berkualitas akan menghasilkan lulusan peserta

    diklat yang berkualitas. Kualitas widyaiswara dapat dilihat dari

    kompetensi yang dimiliki widyaiswara tersebut.

    Kinerja widyaiswara diwujudkan pada standar kinerja

    widyaiswara yang dinilai angka kreditnya, terdiri atas unsur;

    pendidikan, pengembangan dan pelaksanaan, pengembangan profesi,

    penunjang.

    Kinerja widyaiswara juga dapat dilihat dari Peraturan Kepala

    Lembaga Administrasi Negara No. 5 Tahun 2008 tentang Standar

    Kompetensi Widyaiswara antara lain; Kompetensi pengelolaan

    pembelajaran, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan

    kompetensi substantif.

    3.5.3 Kepuasan Peserta Diklat/Pelanggan

    Pada hakikatnya tujuan dari bisnis adalah menciptakan dan

    mempertahankan pelanggan, oleh karena itu memahami proses dan

  • 46

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    pelanggan maka organisasi dapat menyadari dan menghargai makna

    kualitas. Apapun yang dilakukan manajemen tidak akan ada gunanya

    bila akhirnya tidak menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan

    (Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, 2001, hlm. 102).

    Kepuasan pelanggan sendiri tidak mudah untuk didefinisikan.

    Kotler (1994, hlm. 40) dalam Fandy Tjiptono & Anastasia Diana

    (2001, hlm. 102) mendefinisikan bahwa kepuasan pelanggan adalah

    tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang

    dirasakan dibandingkan dengan harapan.

    Karena pelanggan merupakan orang yang menerima hasil

    pekerjaan seseorang atau suatu organisasi, maka hanya mereka yang

    dapat menentukan kualitasnya. Kepuasan pelanggan merupakan

    prioritas utama dalam organisasi.

    3.6 Instrumen Penelitian

    Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang

    diteliti. Instrumen atau alat pengumpul data harus sesuai dengan tujuan

    penelitian. Sumber data dan jenis data yang akan dikumpulkan pun harus

    jelas. Instrumen penelitian yang digunakan harus memenuhi persyaratan

    validitas dan reliabilitas, paling tidak ditinjau dari segi isinya sesuai dengan

    variabel yang diukur (Zainal Arifin, 2011:60).

    3.6.1 Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian

    Menurut (Sugiyono 2013, hlm. 60), “variabel penelitian pada

    dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

    oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

    tersebut”. Berdasarkan konsep tersebut, maka dalam penelitian ini terdapat

    2 (dua) variabel penelitian, yang terdiri dari variabel X (kinerja

    widyaiswara) dan variabel Y (kepuasan peserta diklat).

    Sedangkan sumber data menurut (Sugiyono 2013, hlm. 193)

    terbagi menjadi 2 (dua) yaitu, sumber data primer dan sumber data

    sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung

    memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder

  • 47

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

    pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

    Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu

    bersumber dari sumber data primer yakni peserta yang mengikuti diklat di

    BPSDM dan sumber data sekunder melalui dokumen atau arsip

    kelembagaan.

    3.6.2 Teknik Pengumpulan Data dan Pengukuran Variabel Penelitian

    3.6.2.1 Teknik Pengumpulan Data

    Sebelum melakukan pengumpulan data perlu diperhatikan

    kembali dokumen-dokumen yang akan digunakan, seperti perangkat

    instrument, surat izin penelitian, alat-alat tulis dan alat perekam,

    seperti kamera, hp, tape recorder dan sebagainya. Instrumen

    pengumpulan data harus sesuai dengan instrumen yang telah

    ditetapkan sebelumnya, baik dilakukan secara langsung maupun tidak

    langsung.

    Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui angket,

    wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya.

    Peneliti dapat menggunakan salah satu dari teknik yang telah

    dijelaskan sebelumnya atau menggabungkan beberapa teknik.

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik

    pengumpulan data dengan teknik angket (kuisioner). Angket adalah

    instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan atau

    pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab

    oleh responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Pertanyaan

    dapat berupa pertanyaan terbuka, tertutup dan juga berstruktur.

    3.6.2.2 Pengukuran Variabel Penelitian

    Instrument penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran

    dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap

    instrument harus mempunyai skala. Dalam penelitian ini, skala yang

    digunakan yaitu skala likert. Menurut Sugiyono (2011, hlm.134)

  • 48

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

    seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Untuk

    pengukuran tersebut akan dijabarkan sebagai berikut:

    Tabel 3.2

    Kriteria Pengskoran Alternatif Jawaban

    Sumber: Sugiyono(2010:135)

    Untuk mengukur masing-masing variabel, disusun dua

    format instrumen penelitian yang sesuai dengan variabel yang diteliti,

    yaitu format instrument variabel X dan variabel Y. Teknik pengukuran

    kedua variabel dilakukan dengan skala Likert. Menurut Sugiyono

    (2014, hlm. 134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

    pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang

    fenomena sosial. Selain itu peneliti juga merujuk pada Peraturan

    Kepala Lembaga Administrasi Negara No 5 Tahun 2008 tentang

    Standar Kompetensi Widyaiswara pada Bab V pasal 10 mengenai

    pembobotan dan penilaian.

    Kemudian untuk mengisi instrument dalam penelitian ini

    yaitu dengan cara checklist (√). Responden diharuskan memberi tanda

    checklist (√) pada salah satu alternatif jawaban untuk mengisi setiap

    item pertanyaan. Instrument penelitian yang digunakan yaitu berupa

    angket. (instrumen penelitian terlampir).

    Adapun sebelum melakukan proses pengumpulan data yang

    sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrument yang sudah

    Alternative Jawaban (X) Skor Alternative Jawaban (X) Skor

    Sangat Mampu 5 Sangat Memuaskan (SM) 5

    Mampu 4 Memuaskan (M) 4

    Kurang Mampu 3 Kurang Memuaskan (KM) 3

    Tidak Mampu 2 Tidak Memuaskam (TM) 2

    Sangat Tidak Mampu 1 Sangat Tidak Memuaskan (STM) 1

  • 49

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    dibuat. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian

    yang baik. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik perlu

    didukung oleh data yang baik, dimana baik tidaknya data tergantung

    dari baik tidaknya instrument. Instrument yang baik itu sendiri harus

    memenuhi dua syarat penting yaitu valid dan reliabel.

    Uji coba instrument dilaksanakan di BPSDM dengan

    penentuan responden yang memiliki karakteristik sejenis dengan

    responden sebenarnya, dalam hal ini peneliti menguji cobakan

    kuesioner yang dibuat kepada 30 peserta diklat di BPSDM Prov Jabar.

    3.6.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

    Kisi-kisi instrumen penelitian merupakan aspek penting dan

    sangat dibutuhkan dalam rangka mempermudah proses penyusunan

    instrumen penelitian. Kisi-kisi instrumen yang tersedia dalam

    melaksanakan penelitian ini mencakup indikator dan sub indikator dari

    masing-masing variabel yang akan diteliti, berdasar kepada konsep dan

    teori yang telah dipaparkan kemudian disesuaikan dengan kondisi

    lapangan yang sekiranya cocok untuk mengukur suatu variabel.

    Indikator merupakan komponen dari definisi setiap variabel

    penelitian, kemudian dari definisi tersebut dikembangkan lagi sehingga

    mendapatkan sub indikator yang dijabarkan kembali menjadi sebuah

    item pernyataan atau pertanyaan untuk dijadikan sebagai

    instrumen/angket penelitian.

    Adapun kisi-kisi Instrumen Variabel X (Kinerja Widyaiswara)

    adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.3

    Kisi-kisi Instrumen

    Variabel X (Kinerja Widyaiswara)

    Variable Sub

    Variabel

    Indikator Sub Indikator Item

  • 50

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Kinerja

    Widyaiswara

    Kompetensi

    Pengelolaan

    pembelajaran

    Merencanakan

    • Menyusun bahan ajar

    • Menyusun modul diklat

    sesuai spesialisasinya

    1

    2

    Melaksanakan

    • Memperkenalkan diri

    • Menyampaikan tujuan

    belajar

    • Penyampaian materi

    diklat

    • Memberikan teladan

    • Menerapkan konsep-

    konsep yang terkait

    dengan materi diklat

    • Memberikan

    keterampilan

    • Dapat

    mendemonstrasikan

    model tingkah laku baru

    yang dapat disaksikan

    dan ditiru oleh peserta

    diklat

    • Mendorong peserta

    untuk berpendapat

    • Mengembangkan

    semangat kebersamaan

    antar peserta dan

    widyaiswara

    3

    4

    5-11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

  • 51

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Mengevaluasi

    Pembelajaran

    • Melakukan evaluasi awal

    • Melakukan evaluasi

    akhir

    18

    19

    Kompetensi

    Sosial

    Membina

    hubungan kerja

    • Aktif berkomunikasi

    • Memberikan arahan dan

    motivasi pada peserta

    diklat

    20

    21

    Kompetensi

    Kepribadian

    Melaksanakan

    kode etik dan

    menunjukan

    etos kerja

    • Perilaku santun

    • Bertanggung jawab

    secara profesional

    22-24

    25

    Kompetensi

    Substantif

    Menguasai Ilmu • Mengidentifikasi konsep

    esensial bidang studi.

    • Menerapkan teknologi

    informasi dan

    komunikasi

    26

    27-28

    Berdasarkan tabel tersebut, bahwa variable X (kinerja

    widyaiswara) terdiri dari kompetensi pengelolaan pembelajaran,

    kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi substansi.

    Indikator dari kinerja widyaiswara dijabarkan menjadi beberapa

    point yang lebih spesifik untuk dijadikan sebagai pedoman dalam

    membuat item pertanyaan. Sub indikator yang telah dibuat rumusan

    pertanyaan menghasilkan jumlah sebanyak 28 item pertanyaan yang

    terdapat pada variable X.

    Adapun kisi-kisi instrument untuk variable Y (Kepuasan Peserta

    Diklat) yaitu sebagai berikut:

    Tabel 3.4

    Kisi-kisi Instrumen Penelitian

  • 52

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat)

    Variable Sub Variabel Indikator Sub Indikator Item

    Kepuasan

    Peserta

    Diklat

    Tangible (

    Bukti Fisik)

    Fisik

    Bangunan

    • Konsdisi gedung tempat

    KBM

    • kapasitas ruangan, Suasana

    ruangan.

    1

    2

    Sarana dan

    Prasarana

    • Fasilitas Meja, kursi dan

    Papan tulis, kelengkapan

    Multimedia, fasilitas Sound

    System, tempat tidur Asrama

    3

    Penampilan • Kebersihan, kerapihan dan

    kenyamanan ruangan,

    • Kerapihan pengajar saat

    didalam kelas

    4

    5

    Reability

    (keandalan)

    Sifat dapat

    diandalkan

    • Kesediaan pengajar

    memecahkan masalah yang

    dialami peserta selama diklat

    6,7

    Sifat dapat

    dipercaya

    • Kejelasan mengenai tujuan

    program dan materi diklat

    8

    Konsistensi

    kinerja

    • Ketepatan waktu

    pelaksanaan

    • Kesesuaian dengan tata tertib

    9,10

    11,12,

    13

    Responsiveness

    (tanggapan)

    Bantuan dan

    tanggapan

    • Memberikan bantuan cepat

    tanggap ketika perserta diklat

    mengalami kesulitan

    14,15

    Kepekaan

    terhadap

    peserta dikat

    • Menyediakan waktu untuk

    memberikan bantuan kepada

    peserta diklat

    16

    Pengetahuan/k

    ualitas

    • Penguasaan materi sesuai

    dengan kebutuhan peserta

    17

  • 53

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Assurance

    (Jaminan)

    Pengajar diklat

    • Metode dan penyajian

    18

    • Bersikap adil dalam

    pelayanan

    19

    Kualitas

    Materi diklat

    • Keterkaitan materi sesuai

    kebutuhan pesdik

    • Tingkat manfaat dengan

    tugas

    20

    21

    Jaminan

    kemanan dan

    keyamanan

    • Keamanan selama diklat

    berlangsung

    22

    Emphaty

    (Empati)

    Sikap pengajar • Kesopanan dan keramahan

    tenaga pengajar

    (widyaiswara)

    23

    Rasa perhatian

    Widyaiswara

    • Daya simpati gaya dan sikap

    mengajar

    • Pemberian motivasi belajar

    • Memberikan kesempatan

    Tanya jawab, cara menjawab

    pertanyaan

    24

    25

    26,27

    Berdasasarkan tabel tersebut dapat diuraikan bahwa pada

    variable Y (Kepuasan peserta diklat) terdapat beberapa indikator yang

    dijadikan sebagai komponen pengukuran tingkat kepuasan peserta

    diklat. Indikator yang telah dijabarkan ke dalam sub indikator akan

    menghasilkan berbagai macam item pertanyaan yang dijadikan sebagai

    instrumen/angket penelitian. Pertanyaan yang akan disebarkan kepada

    seluruh responden penelitian pada variabel Y itu terdapat sebanyak 27

    item pertanyaan

  • 54

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    3.6.4 Proses Pengembangan Instrumen

    Instrumen penelitian yang telah dirumuskan, diberikan nomor-

    nomor item yang disesuaikan dengan jumlah pernyataan-pernyataan yang

    telah dituangkan dalam bentuk kuesioner (angket). Pernyataan yang telah

    dibuat dan disusun bertujuan agar dapat menjadi alat ukur kedua variabel

    yang akan diteliti dalam penelitian ini.

    Sebelum kuesioner penelitian diketahui kesahihannya sebagai alat

    ukur yang akan disebarkan kepada seluruh responden penelitian, maka

    diperlukan adanya uji coba angket. Dalam melakukan uji coba

    angket/instrumen ini, terdapat 2 (dua) rangkaian uji coba yang perlu

    dilaksanakan yaitu uji validitas dan uji reliabilitas instrument.

    3.6.4.1 Uji Validitas

    Validitas dalam buku Zainal Arifin (2011, hlm. 245) adalah suatu

    derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya adalah instrumen yang

    digunakan benar-benar tepat untuk mengukur apa yang akan diukur.

    Adapun rumus Pearson Product Moment yang digunakan dalam uji

    validitas instrumen ini adalah sebagai berikut (Sudjana, 2005, hlm. 369):

    Keterangan:

    rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua

    variable

    yang dikorelasikan

    N = jumlah sampel

    X = Nilai variabel X

    Y = Nilai variabel Y

    ∑ X = jumlah keseluruhan nilai variabel X

    ∑ Y = jumlah keseluruhan nilai variabel Y

    ∑XY = jumlah hasil perkalian variabel X dan Y

    Peneliti melakukan Uji Validitas ini kepada 30 responden

    (peserta diklat) Di BPSDM. Dalam proses uji validitas instrument

    ini dilakukan pada setiap item pertanyaan. Hasl koefisien kolerasi

  • 55

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien kolerasinya dengan

    menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2005:377):

    Keterangan:

    t : Nilai t hitung

    r : koefisien korelasi hasil r hitung

    n : jumlah responden

    hasil dari nilai r hitung di konsultasikan dengan distribusi (tabel) untuk α=

    0,05 dan dk= 30-2= 28, dengan uji satu pihak, maka diperoleh r tabel=

    1.7011

    jika :

    t hitung> t tabel berarti Valid

    t hitung< t tabel berarti tidak Valid

    Tabel 3.5

    Hasil Uji Validitas

    Variabel X (Kinerja Widyaiswara)

    No

    Item

    Koefisien Korelasi t hitung Harga

    t hitung

    Harga

    t tabel

    Keterangan

    1 0,604 4,010 1,701 Valid

    2 0,482 2,913 1,701 Valid

    3 0,468 2,803 1,701 Valid

    4 0,613 4,108 1,701 Valid

    5 0,597 3,943 1,701 Valid

    6 0,561 3,588 1,701 Valid

    7 0,526 3.278 1,701 Valid

    8 0,362 2,057 1,701 Valid

  • 56

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    9 0,530 3,309 1,701 Valid

    10 0,634 4,340 1,701 Valid

    11 0,565 3,627 1,701 Valid

    12 0,626 4,258 1,701 Valid

    13 0,661 4,664 1,701 Valid

    14 0,670 4,787 1,701 Valid

    15 0,475 2,862 1,701 Valid

    16 0,693 5,092 1,701 Valid

    17 0,630 4,298 1,701 Valid

    18 0,656 4,601 1,701 Valid

    19 0,656 4,601 1,701 Valid

    20 0,487 2,953 1,701 Valid

    21 0,685 4,976 1,701 Valid

    22 0,366 2,087 1,701 Valid

    23 0,538 3,379 1,701 Valid

    24 0,507 3,113 1,701 Valid

    25 0,339 1,906 1,701 Valid

    26 0,545 3,442 1,701 Valid

    27 0,520 3,227 1,701 Valid

    28 0,394 2,269 1,701 Valid

    Dari perhitungan dengan menggunakan rumus di atas diperoleh

    secara keseluruhan untuk variable X tentang pengaruh Kinerja

    Widyaiswara, dapat disimpulkan bahwa 28 item pertanyaan dinyatakan

    Valid.

    Tabel 3.6

    Hasil Uji Validitas

    Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat)

  • 57

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    No

    Item

    Koefisien Korelasi t

    hitung

    Harga

    t hitung

    Harga

    t tabel

    Keterangan

    1 0,358 2,031 1,701 Valid

    2 0,346 1,953 1,701 Valid

    3 0,539 3,391 1,701 Valid

    4 0,421 2,461 1,701 Valid

    5 0,373 2,130 1,701 Valid

    6 0,426 2,498 1,701 Valid

    7 0,606 4,040 1,701 Valid

    8 0,432 2,540 1,701 Valid

    9 0,488 2,959 1,701 Valid

    10 0,654 4,586 1,701 Valid

    11 0,668 4,761 1,701 Valid

    12 0,548 3,475 1,701 Valid

    13 0,633 4,336 1,701 Valid

    14 0,535 3,355 1,701 Valid

    15 0,554 3,529 1,701 Valid

    16 0,462 2,760 1,701 Valid

    17 0,487 2,957 1,701 Valid

    18 0,508 3,121 1,701 Valid

    19 0,334 1,876 1,701 Valid

    20 0,395 2,280 1,701 Valid

    21 0,368 2,096 1,701 Valid

    22 0,399 2,305 1,701 Valid

    23 0,397 2,290 1,701 Valid

    24 0,354 2,003 1,701 Valid

    25 0,333 1,873 1,701 Valid

    26 0,321 1,793 1,701 Valid

  • 58

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    27 0,332 1,865 1,701 Valid

    Dari perhitungan dengan menggunakan rumus di atas diperoleh

    secara keseluruhan untuk variable Y tentang Kepuasan Peserta Diklat,

    dapat disimpulkan bahwa 27 item pertanyaan dinyatakan Valid.

    3.6.4.2 Uji Realiabilitas Instrumen

    Setelah melakukan uji validitas instrumen, langkah selanjutnya

    adalah melakukan uji reliabilitas instrumen. Uji reliabilitas digunakan

    dengan tujuan agar dapat diketahui nilai dari instrumen masing-masing

    variabel, bahwa jika instrumen tersebut reliabel maka dapat digunakan

    dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 173) bahwa, “Instrumen

    yang dikatakan reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

    kali untuk mengukur suatu objek yang sama, akan menghasilkan data yang

    sama”.

    Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas dilakukan dengan

    menggunakan rumus Alpha dengan bantuan perhitungan melalui SPSS

    Versi 21.0 for Windows. Hasil nilai yang diperoleh melalui uji reliabilitas

    dikonsultasikan dengan tabel r Pearson Product Moment two tail test

    menggunakan rumus dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 sehingga (dk) =

    30-2 = 28 dan dengan signifikansi sebesar 5% sehingga dapat diperoleh

    nilai rtabel adalah 0,374. Dengan tingkat signifikansi 5%.

    Adapun hasil dari perhitungan uji reliabilitas terhadap

    variabel X (Kinerja Widyaiswara) dan variabel Y (Kepuasan

    Peserta Diklat) adalah sebagai berikut:

    1) Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Kinerja Widyaiswara)

    Tabel 3.7

    Hasil Uji Reabilitas Variabel X (Kinerja Widyaiswara)

    Reliability Statistics

  • 59

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Dari hasil perhitungan reliabilitas pada tabel diatas bahwa

    diperoleh nilai = 0,916 sedangkan nilai rtabel = 0,374. Hal ini

    menunjukkan bahwa ˃ (0,916 ˃ 0,374), artinya instrumen penelitian pada

    variabel X yang berjumlah 28 item dinyatakan reliabel, sehingga

    instrumen tersebut dapat digunakan dalam penelitian.

    2) Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat)

    Tabel 3.8

    Hasil Uji Reabilitas Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat)

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    .854 27

    Dari hasil perhitungan reliabilitas pada tabel diatas bahwa

    diperoleh nilai = 0,854 sedangkan nilai rtabel = 0,374. Hal ini

    menunjukkan bahwa ˃ (0,854 ˃ 0,374), artinya instrumen

    penelitian pada variabel Y yang berjumlah 27 item dinyatakan

    reliabel, sehingga instrumen tersebut dapat digunakan dalam

    penelitian.

    3.7 Prosedur Penelitian

    Prosedur Penelitian yang ditempuh oleh penulis adalah sebagai berikut:

    1) Persiapan , kegiatan yang dilakukan ialah :

    Cronbach's Alpha N of Items

    .916 28

  • 60

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    a. Melakukan pengecekan kelengkapan data angket yang

    berisi 28 item pernyataan pada variabel X dan 27 item

    pernyataan pada variabel Y serta alteratif jawaban.

    b. Menyebar angket ke-60 orang responden.

    c. Mengecek jumlah angket yang kembali dari responden

    d. Melakukan pengecekan kelengkapan jawaban dari masing-

    masing angket yang kembali.

    2) Pengisian, kegiatan yang dilakukan adalah :

    a. Memberi skor pada tiap item jawaban

    b. Menjumlahkan skor yang didapat dari setiap variabel.

    3) Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Adapun

    prosedur yang ditempuh dalam mengawali data ini adalah sebagai

    berikut :

    a. Memeriksa jumlah angket yang dikembalikan dan

    memeriksa jawabannya serta kebenaran pengisiannya.

    b. Memberi no.urut pada masing-masing angket

    c. Memberi skor pada lembar jawaban angket

    d. Mengontrol data dengan uji stastistik

    e. Menguji hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data

    4) Data mentah yang diperoleh dari penyebaran angket variabel X,

    yaitu Kinerja Widyaiswara dan data variabel Y tentang Kepuasan

    Peserta Diklat.

    3.8 Analisis Data

    Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

    berbagai sumber yang telah ditetapkan. Analisis data merupakan proses

    penyederhanaa data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca. Menurut

    Zainal Arifin (2011, hlm. 61) analisis data bergantung dengan sifat data. Jika

    data bersifat kuantitatif (angka, bilangan) maka analisis dilakukan secara

    statistik, baik statistik deksriptif maupun statistik inferensial. Pengolahan data

    juga harus memperhatikan bentuk rumusan masalah dan tujuan penelitian.

    Pengolahan data harus dilakukan secara sistematik, langkah-langkah yang

    dilakukan adalah sebagai berikut:

  • 61

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    3.8.1 Seleksi data Angket

    Langkah pertama yaitu seleksi angket, pemeriksaan dan seleksi

    kuisioner yang telah terkumpul dari responden. Hal ini bertujuan agar

    data yang telah terkumpul memenuhi syarat sebagai data yang akan

    diolah. Hal yang harus dilakukan sebagai berikut:

    a. Mengumpulkan angket yang telah disebarkan kepada responden.

    b. Memeriksa semua butir pertanyaan apakah jawaban sesuai dengan

    petunjuk dan seluruhnya terisi

    c. Memeriksa data yang terkumpul, apakah layak data tersebut untuk

    diolah.

    3.8.2 Klasifikasi Data

    Setelah melakukan kegiatan pemeriksaan data, langkah berikutnya

    adalah mengklasifikasi data berdasarkan variabel penelitian yaitu variabel

    X (Kinerja Widyaiswara) dan Variabel Y (Kepuasan Peserta Diklat) sesuai

    dengan sampel penelitian. Kemudian memberikan skor pada jawaban yang

    telah diberikan oleh masing-masing responden sesuai dengan kriteria yang

    telah ditetapkan. Pengklasifikasian ini dilakukan untuk mengetahui

    kecenderungan skor-skor yang telah diisi oleh responden terhadap dua

    variabel yang diteliti. Jumlah skor yang berasal dari responden merupakan

    skor mentah dari masing-masing variabel yang berfungsi sebagai sumber

    untuk pengolahan data selanjutnya.

    3.8.3 Pengolahan Data

    3.8.3.1 Menghitung kecenderungan umum skor responden masing-masing

    Variabel dengan Rumus Weight Means Score (WMS)

    Teknik WMS (Weight Means Score) digunakan untuk

    mendapatkan gambaran tentang kecenderungan rata-rata dari masing-

    masing variable penelitian. Perhitungan WMS dilakukan untuk

    mengetahui kedudukan setiap indicator atau item.

    𝜋 =𝑋 𝑛

  • 62

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Keterangan:

    𝜋 : rata-rata skor responden

    𝑋 : jumlah skor dari jawaban responden

    𝑛 : jumlah responden

    Langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam pengolahan data

    dengan menggunakan rumus Weight Means Scored (WMS) adalah

    sebagai berikut:

    1) Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif pilihan jawaban

    yang dipilih.

    2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang

    dipilih.

    3) Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung

    dikaitkan dengan bobot alternative jawaban itu sendiri.

    4) Menghitung nilai rata-rata setiap item pada masing-masing kolom.

    5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel

    konsultasi hasil perhitungan WMS berikut:

    Tabel 3.9

    Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

    Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

    Variable X Variabel Y

    4.01-5,00 Sangat Baik Sangat

    Mampu(SM)

    Sangat Memuaskan

    (SM)

    3,01-4,00 Baik Mampu (M) Memuaskan (M)

    2,01-3,00 Cukup Kurang Mampu

    (KM)

    Kurang Memuaskan

    (KM)

    1,01-2,00 Rendah Tidak Mampu

    (TM)

    Tidak Memuaskan

    (TM)

    0,01-1,00 Sangat Rendah Sangat Tidak

    Mampu (STM)

    Sangat Tidak

    Memuaskan (STM)

    (Akdon dan Hadi, 2005, hlm. 39) dan Perkalan No. 5 Tahun 2008

  • 63

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    3.8.3.2 Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku untuk Setiap

    Variabel

    Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku, setiap variable

    digunakan rumus sebagai berikut (Akdon, 2008, hlm. 86)

    𝑇𝑖 = 50 + 10 . (𝑋𝑖 − 𝑋) 𝑆

    Keterangan:

    Ti = Skor baku

    Xi = Skor mentah

    S = Standar deviasi

    𝑋 = Rata-rata (Mean)

    Mengubah skor mentah menjadi skor baku adalah mengubah data

    ordinal menjadi data interval yang digunakan dalam analisis data angka

    baku/skor baku. Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengubah skor

    mentah menjadi skor baku. Adapun langkahnya menurut Akdon (2008:86-

    87) sebagai berikut:

    Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengubah skor mentah

    menjadi skor baku untuk setiap variabel adalah sebagai berikut:

    1) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil.

    2) Menentukan nilai rentangan (R) dengan rumus:

    R = skor terbesar − skor terkecil

    3) Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan menggunakan rumus

    Sturgess, yaitu:

    BK = 1 + 3,3 (log 𝑛)

    4) Menentukan nilai panjang kelas (i), yaitu dengan cara

    mengurangkan rentangan (R) dengan banyaknya kelas BK. Adapun

    rumus tersebut sebagai berikut:

    i =R

    BK

    5) Membuat tabel penolong distribusi frekuensi sesuai dengan nilai

    banyak kelas (BK) dan nilai panjang kelas (i) yang telah ditentukan

    sebelumnya.

    6) Menentukan rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus:

  • 64

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    X̅= Σ𝑓𝑋𝑖 N

    7) Menentukan simpangan baku atau standar deviasi dengan

    menggunakan

    rumus sebagai berikut:

    S = √𝑛. Σ𝑓𝑋𝑖2 − (Σ𝑓𝑋𝑖 )2 𝑛. (𝑛 − 1)

    8) Mengubah skor mentah menjadi skor baku dedngan menggunakan

    rumus sebagai berikut:

    𝑇𝑖 = 50 + 10 . (𝑋𝑖 − 𝑋) 𝑆

    Adapun langkah-langkah dalam mengubah skor mentah menjadi

    skor baku menggunakan SPSS sebagai berikut:

    1. Siapkan data yang akan dicari skor z nya

    2. Tekan analize lalu descriptive statistics pilih descriptive

    3. Masukkan variable yang akan dicari nilai z nya ke kotak sebelah

    kanan.

    4. chek pada kotak save standardize values as variables

    5. Lalu OK

    6. hasil nilai z untuk masing-masing kasus akan ditampilkan pada

    layar data.

    Berikut adalah cara mengubah skor mentah menjadi skor baku

    (tscore) dengan bantuan SPSS:

    1. Siapkan data yang akan dicari skor t

    2. Tekan transform lalu compute

    3. Tuliskan target variable pada kotak yang tersedia di kanan atas

    4. Pada kolom Numeric expression tuliskan rumus t-score. T =

    50+(10*Z)

    5. z adalah nilai z variable yang akan dicari t nya (dobel klik pada

    salah satu variable di dalam kotak di sebelah kanan agar berpindah

    ke kotak Numeric Expression)

    6. tekan OK

  • 65

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    7. nilai t akan muncul pada layar data

    3.8.3.3 Uji Normalitas Distribusi Data

    Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan

    menentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis data

    parametric atau nonparametrik. Jika penyebaran datanya normal, maka

    akan digunakan teknik statistik parametrik, namun apabila penyebaran

    datanya tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non

    parametrik. Dalam penelitian ini untuk perhitungan uji normalitas data

    penulis menggunakan program SPSS for windows dengan uji

    Kolmograv Smirnov.

    Adapun langkah-langkah dalam menghitung skor

    kecenderungan masing-masing variabel (uji normalitas menggunakan

    SPSS) sebagai berikut:

    1) Buka program SPSS;

    2) Masukkan data mentah variabel X dan Y pada data variabel;

    3) Klik Variable View. Pada Variable View, kolom name pada baris

    pertama diisi dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel

    Y, kolom decimal= 0. Kolom label diisi dengan nama masing-

    masing variabel, selebihnya biarkan seperti itu;

    4) Klik Analyze, sorot pada nonparametic test, kemudian klik I-

    sample KS;

    5) sorot variabel X pada kotak test Variable List dengan mengklik

    tanda

    6) Klik options, kemudian pilih descriptive pada statistic dan exclude

    cases test by test, continue:

    7) Klik normal pada test distribution, lalu OK (lakukan kembali untuk

    menghitung uji normalitas variabel (Y)

    3.8.3.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

    Setelah tahap pengolahan data selesai, kemudian

    dilanjutkan dengan menguji hipotesis penelitian untuk menganalisis

    data yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini,

  • 66

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    adapun hal-hal yang dilakukan dengan menganalisis berdasarkan

    hubungan antara variabel yaitu sebagai berikut:

    1) Analisis Koefisien Korelasi

    Analisis korelasi dilakukan untuk mengatahui derajat hubungan

    antara variabel X (Kinerja Widyaiswara) dengan variabel Y (Kepuasan

    Peserta Diklat). Teknik perhitungan statistik yang digunakan dalam

    menentukan derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik

    parametrik dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product

    Moment, karena distribusi data dari kedua variabel penelitian bersifat

    normal. Adapun ketentuannya sebagai berikut:

    a) Mengajukan hipotesis, yaitu:

    Ho: tidak terdapat pengaruh/kontribusi yang positif dan signifikan

    antara

    Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat

    Ha: terdapat pengaruh/kontribusi yang positif dan signifikan antara

    Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat

    b) Pengambilan keputusan

    Apabila signifikasi dibawah atau sama dengan 0,05 maka

    Ha: diterima dan Ho: ditolak (Sugiyono dan Eri, 2002:183). Maka

    jika nilai signifikasi ≥ 0,05 maka Ho: diterima artinya terdapat

    pengaruh Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Peserta Diklat

    dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 maka Haditerima dan Ho ditolak

    artinya tidak terdapat pengaruh antara Kinerja Widyaiswara

    terhadap Kepuasan Peserta Diklat.

    Adapun langkah selanjutnya yaitu menafsirkan besaran

    koefisien korelasi dengan tabel kriteria harga koefisien korelasi

    dari Akdon (2008:188) yaitu sebagai berikut:

    Tabel 3.10

    Kriteria Harga Koefisien Korelasi

    Interval Koefisien Tingkat Hubungan

    0,80-1,000 Sangat kuat

    0,60-0,799 Kuat

  • 67

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    0,40-0,599 Cukup kuat

    0,20-0,3999 Rendah

    0,00-0,199 Sangat Rendah

    Teknik statistik yang digunakan adalah teknik statistik

    parametik yang pengujian hipotesisnya menggunakan rumus korelasi

    Pearson Product Moment (Riduwan dan Sunarto, 2011:80) sebagai

    berikut:

    Keterangan:

    rxy= Koefisien korelasi yang dicari

    n= Banyaknya subjek pemilik nilai

    X= Variabel 1

    Y= Variabel 2

    Adapun langkah-langkah mencari koefisien korelasi dengan

    menggunakan program SPSS, Sururi dan Nugraha (2007, hlm.33-34)

    sebagai berikut:

    • Buka program SPSS, destinasikan variabel view dan definisikan

    dengan mengisi kolom-kolom berikut:

    • Kolom Name pada baris pertama diisi dengan variabel X dan baris

    kedua dengan Variabel Y

    • Kolom Type diisi dengan Numeric

    • Kolom Width diisi dengan 8

    • Kolom Decimal = 0

    • Klom label diisi untuk baris pertama Variabel X dan baris kedua

    Variabel Y

    • Kolom Valeu dan Missing diisi dengan None

    • Kolom Coloumns diisi dengan 8

    • Kolom Align pilih Center

    • Kolom Measure pilih Scale

  • 68

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    • Aktifkan Data View kemudian masukkan data baku variabel X dan

    Y

    • Klik Analyze, kemudian pilih Correlate dan pili Bivariate

    • Sorot Variabel X dan Y, lalu pindahkann ke kotak variabel dengan

    cara mengklik tanda panah

    • Tandai pilihan pada kotak Pearson

    • Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean dan Standar

    Deviation. Klik Continue

    • Klik OK

    2) Uji Signifikasi

    Pengujian signifikasi koefisien korelasi dimaksud-kan

    untuk mengukur tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X

    dan variabel Y. Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi antara

    variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus yang

    dikemukakan oleh Akdon (2008:188) berikut:

    Keterangan:

    t: Nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

    r: koefisien korelasi hasil 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

    n: jumlah sampel

    Membandingkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk 𝛼 =0,05, uji

    satu pihak dan derajat kebebasan (dk)= N-2, dengan kaidah

    pengujian sebagai berikut:

    Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho ditolak artinya signifikan Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤

    𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ho diterima artinya tidak signifikan.

    3) Uji Koefisien Determinasi

    Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk

    mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk

  • 69

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    mengujinya dipergunakan rumus sebagai berikut (Riduwan dan

    Sunarto, 2011, hlm. 81) sebagai berikut:

    KD= 𝑟²x 100%

    Keterangan:

    KP: Nilai koefisien ditermninan

    𝑟²: Nilai koefisien korelasi

    Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan

    menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011,

    hlm.294-299), sebagai berikut:

    a) Buka program SPSS

    b) Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan Y

    c) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

    d) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variable Y

    ke kotak dependen

    e) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square,

    Descriptive, klik Continue

    f) Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke

    kotak X, lalu Next

    g) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak

    X

    h) Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue

    i) Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan

    Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue

    j) Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu

    klik Continue dan OK

    4) Analisis Regresi

    Analisis regresi didasari oleh adanya hubungan fungsional atau

    hubungan sebab akibat variabel X (independen) terhadap variabel Y

    (dependen). Menurut Riduwan dan Sunarto (2011, hlm. 97) Kegunaan

    regresi dalam penelitian salah satunya untuk meramalkan atau

    memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui.

  • 70

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Rumus yang digunakan adalah rumus linier sederhana dalam

    Sugiyono (2010:261):

    𝑌 ̂= a + 𝑏𝑋

    Keterangan:

    𝑌 ̂= (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan

    X= Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

    a= Nilai konstanta harga Y jika X = 0

    b= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan

    nilai

    peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

    Sedangkan untuk mengetahui nilai a dan b, maka digunakan rumus

    sebagai berikut:

    a =(Σ𝑌)(Σ𝑋²) − (Σ𝑋)(Σ𝑋𝑌) 𝑛(Σ𝑋²) − (Σ 𝑋)²

    𝑏 =𝑛. Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋). (Σ𝑌) 𝑛. Σ𝑋²− (Σ𝑋)²

    Adapun untuk mencari nilai analisis regresi linear dengan

    menggunakan program SPSS, Riduwan dan Sunarto (2011, hlm.294-299),

    sebagai berikut:

    • Buka program SPSS

    • Aktifkan Data View, masukkan data baku variabel X dan

    • Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear

    • Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variable Y ke kotak

    dependen

    • Klik Statistik, lalu centang Estimates, Imodel fit, R square,

    Descriptive, klik Continue

    • Klik Plots, masukan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak

    X, lalu Next

  • 71

    Linda Rosdiani, 2017 PENGARUH KINERJA WIDYAISWARA TERHADAP KEPUASAN PARA PESERTA DIKLAT DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    • Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X

    • Pilih Histogram dan Normal Probability Plot, klik Continue

    • Klik Save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan

    Prediction Intervals klik Mean dan Individu, lalu Continue

    • Klik Options, pastikan bahwa taksiran Probability 0,05 lalu klik

    Continue dan OK.