bab iii metode penelitian 3.1 desain eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di...

20
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yaitu jenis Quasi Experimental. Desain ini merupakan pengembangan dari true eksperimental design, yang sulit dilaksanakan. mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Bentuk Pretest-Posttest Control Group. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Berikut adalah tabel design Pretest- Posttest Control Group Design. Tabel 7 Design Pretest-Posttest Control Group Design. Keterangan : O 1 : Nilai prettest kelompok eksperimen 1 O 3 : Nilai prettest kelompok eksperimen 2 X 1 : Perlakuan berupa penerapan model Numbered Head Together (NHT) X 2 : Perlakuan berupa penerapan model Think Pair and Share (TPS) O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal mengenai adanya perbedaan antara kelompok kelas eksperimen 1 dan kelompok kelas eksperimen 2. O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Eksperimen

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yaitu jenis Quasi

Experimental. Desain ini merupakan pengembangan dari true eksperimental

design, yang sulit dilaksanakan. mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Bentuk Pretest-Posttest Control Group.

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian

diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Berikut adalah tabel design Pretest-

Posttest Control Group Design.

Tabel 7 Design Pretest-Posttest Control Group Design.

Keterangan :

O1 : Nilai prettest kelompok eksperimen 1

O3 : Nilai prettest kelompok eksperimen 2

X1 : Perlakuan berupa penerapan model Numbered Head Together (NHT)

X2 : Perlakuan berupa penerapan model Think Pair and Share (TPS)

O2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1

O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kedua kelompok diberi pretest

untuk mengetahui keadaan awal mengenai adanya perbedaan antara kelompok

kelas eksperimen 1 dan kelompok kelas eksperimen 2.

O1 X1 O2

O3 X2 O4

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

33

Dalam mengendalikan satu variabel bebas yaitu Model Pembelajaran Tipe

TPS dan NHT untuk menemukan variasi yang muncul dari setiap variabel bebas

terhadap variabel terikatnya, yaitu hasil belajar. Oleh karena itu penelitian ini

termasuk penelitian eksperimen. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok kelas

yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Kelompok kelas eksperimen 1

adalah kelas yang pembelajaran nya menggunakan model pembelajaran Numbered

Heads Togeteher (NHT) dan kelompok eksperimen 2 adalah kelompok yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair and Share (TPS)

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Togeteher (NHT) dan Think Pair

and Share (TPS), maka pada penelitian ini akan diukur dengan alat ukur yang

sama. Hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai data sampel, yang

kemudian dianalisis dengan teknik statiska untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, maka penelitian ini termasuk

penelitian dengan metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka

dan analisis menggunakan statistik Sugiyono (2012: 7) .

3.2 Tempat dan Waktu Penelitin

3.2.1 Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kutowinangun 08 dan SD

Negeri Kutowinangun 09 pada siswa kelas IV. Siswa berjumlah 24 orang (SD

Kutowinangon 08) dan 29 orang (SD Kutowinangun 09 ) semester II tahun ajaran

2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir

Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

34

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu:

a. Tahap Perencanaan dan Persiapan

Tahap perencanaan dan persiapan ini meliputi pengajuan judul, penyusunan

skripsi dan pengajuan surat ijin penelitian

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah

yang meliputi uji coba instrument dan pengumpulan data.

Eksperimen dilakukan 2 kali pertemuan per sekolah.

Tabel 8

Jadwal pelaksanaan Pembelajaran

No Hari/Tanggal Kelas (Kontrol /

Eksperimen)

Uraian Kegiatan per pertemuan

1 Sabtu, 06

February 2016

Kelas Kontrol dan

Eksperimen

Wawancara dengan guru Matematika SD

Kutowinangun 09 (Eksperimen 2)

2 Kamis, 11

February 2016

Kelas Kontrol dan

Eksperimen

Jadwal melakukan uji coba instrument soal

di Sekolah Dasar Negeri

Kutowinangun 08 dan Sekolah Dasar

Negeri Kutowinangun 09

3 Rabu, 16 Maret

2016

Kelas Kontrol Jadwal Mengajar Pertemuan 1 pada kelas

kontrol (SD Kutowinangun 08) mengajar

materi tentang Pecahan (operasi

penjumlahan pecahan berpenyebut sama)

4 Jum’at, 18 Maret

2016

Kelas Eksperimen Jadwal Mengajar Pertemuan 1 pada kelas

eksperimen (SD Kutowinangun 09)

mengajar materi tentang Pecahan (operasi

penjumlahan pecahan berpenyebut sama)

5 Rabu, 23 Maret

2016

Kelas Kontrol Jadwal Mengajar Pertemuan 2 pada kelas

kontrol (SD Kutowinangun 08) mengajar

materi tentang Pecahan (operasi

penjumlahan pecahan berbeda penyebut)

6 Kamis, 31 Maret

2016

Kelas Eksperimen Jadwal Mengajar Pertemuan 2 pada kelas

eksperimen (SD Kutowinangun 08)

mengajar materi tentang Pecahan (operasi

penjumlahan pecahan berbeda penyebut)

7 Selasa, 19 April

2016

Kelas Kontrol dan

Eksperimen

Minta tanda tangan kepala sekolah dan guru

kelas

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

35

c. Tahap Penyusunan

Tahap ini mencakup proses pembuatan RPP, pengolahan data, analisis data,

penyusunan laporan penelitian dan ujian skripsi.

3.3 Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisai yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri Kutowinangun 08

dan Kutowinangun 09 Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 yang beralamat

di Jalan Canden No. 03 Kutowinangun Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi

Jawa Tengah. Tabel populasi penelitian, dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 9

Populasi Penelitian

Sumber : Tata Usaha SD Negeri Kutowinangun 08 dan Kutowinangun 09

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2012:81). Teknik pengambilan sampel menggunakan jenis

Probablility sampling yaitu Sampel Random Sampling). Teknik pengambilan

sampel ini dilakukan karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono

Nama Sekolah

Jumlah Siswa

L P Jumlah

SD Negeri Kutowinangun 08

74 74 148

SD Negeri Kutowinangun 09

67 93 160

Jumlah Seluruh Siswa 308 siswa

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

36

2012:81). Simple random sampling: dikatakan simple atau sederhana sebab

pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak, tanpa

memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi tersebut. Cara ini dapat

lakukan jika anggota populasi dianggap homogen.

Tabel 10

Sampel Penelitian

Berdasarkan Tabel di atas bahwa sampel dalam penelitian ini adalah siswa

kelas IV SD Negeri Kutowinangun 08 dan 09 dimana sampel tersebut

dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu kelompok siswa SD Negeri

Kutowinangun 08 yang berjumlah 24 siswa dimana jumlah siswa laki-laki

sebanyak 13 orang dan jumlah siswa perempuan sebanyak 11 orang dan Siswa SD

Negeri Kutowinangun 09 berjumlah 29 siswa dimana jumlah siswa laki-laki

sebanyak 11 orang dan jumlah perempuan sebanyak 18 orang.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.4.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2012:38-39) adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas (Independen) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Dalam penelitian ini Variabel bebas (Independen) adalah Pembelajaran

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif, yang mana penelitian ini

Nama Sekolah

Jumlah Siswa

L P Jumlah

SD Negeri Kutowinangun 08

13 11 24

SD Negeri Kutowinangun 09

11 18 29

Jumlah Seluruh Siswa 53 siswa

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

37

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together

(NHT) dan Think Pair and Share (TPS). Variabel terikat (Dependen) adalah

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas,

dimana dalam penelitian ini variabel terikat (Dependen) adalah Hasil belajar

matematika pada siswa yang berupa hasil belajar matematika pada materi

pecahan.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi Operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model

Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Think Pair Share (TPS), Model

Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) dan

Hasil Belajar.

a. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

Variabel bebas (x) yang pertama dalam penelitian ini adalah model Numbered

Head Together (NHT) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik

Agus Suprijono (2015:111). Siswa ditekan kan untuk bisa berfikir pada saat

berinteraksi dengan teman sekelompoknya agar tujuan dapat tercapai. Model ini

memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling Sharing ide-ide dan

mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, supaya dapat meningkatkan

semangat kerja sama siswa.

b. Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Hasil belajar

Pembelajaran Kooperatif tipe Tipe Think Pair and Share (TPS) ini

merupakan suatu model pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa untuk mendorong rasa ingin tahu, ingin melakukan, ingin maju.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

38

Model pembelajaran ini lebih sederhana karena tidak menyita waktu yang lama

untuk mengatur tempat duduk ataupun mengelompokkan siswa (Asyhar, 2009).

Dalam kelas metode TPS saat proses menjawab pertanyaan dilakukan dengan

pemanggilan kelompok sehingga saat menjelaskan informasi di depan kelas

dilakukan secara berpasangan dan siswa yang mempunyai kemampuan

matematika tinggi akan menjelaskan sedangkan siswa yang merasa kemampuan

matematika lebih lemah lebih mengandalkan pasangannya. Maka siswa yang

berkemampuan matematika rendah tidak meningkat prestasi belajarnya.

c. Hasil Belajar

Dimyati dan Mudjono (2002:3) hasil belajar adalah hasil yang ditunjukan dari

suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi siswa, hasil belajar

merupakan berakhirnya pengajaran dan puncak proses belajar. Dari sisi guru,

tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Keberhasilan

implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian guru

dalam menggunakan metode, teknik dan taktik pembelajaran. Wina Sanjaya

(2006:50) karena setiap guru pasti akan memiliki pengalaman, pengetahuan,

kemampuan, gaya, dan bahkan pandangan yang berbeda dalam mengajar. Guru

yang menganggap mengajar hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran akan

berbeda dengan guru yang menganggap mengajar adalah suatu proses pemberian

bantuan kepada peserta didik. Jadi, guru tidak hanya berperan sebagai model atau

teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran

(manager of learning).

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

39

3.5 Teknik Pengumpul Data dan Instrumen Penelitian

3.5.1 Teknik Pengumpul Data

Teknik pengumpul data merupakan cara yang digunakan dalam penelitian

untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpul data dalam penelitian ini berupa

metode tes, dan metode observasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini

berupa data hasil belajar matematika siswa kelas IV SD. Maka untuk memperoleh

data-data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan, digunakan metode

pengumpulan data dengan menggunakan metode tes, metode observasi dan metode

dokumentasi.

a. Metode Tes

Metode Tes adalah cara pengumpulan data yang berupa pertanyaan-

pertanyaan atau instruksi-instruksi kepada subjek penelitian (Budiyono, 2003).

Dan tes merupakan sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau

sejumlah pertanyaan yang harus diberi tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat

kemampuan seseorang. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengukur hasil

belajar siswa setelah diberi perlakuan atau sebelum dalam bentuk uraian yang

terdiri dari tes pretest dan posttest.

b. Metode Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik

bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuisioner. Kalau

kuisioner dan wawancara selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi

tidak terbatas pada orang, tetapi pada objek-objek yang lain. Metode observasi

adalah cara pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap

subjek penelitian demikian hingga siswa tidak tahu bahwa dia sedang diamati

(Budiyono, 2003:53).

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

40

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang diperoleh dari

dokumen-dokumen yang telah ada (Budiyono, 2003). Dalam penelitian ini, metode

dokumentasi akan dipakai untuk memperoleh data nilai pada semester II (dua) dari

setiap kelas untuk mengetahui keseimbangan awal kelas eksperimen 1 dan kelas

eksperimen 2. Data tersebut diperoleh dari dokumentasi guru, yaitu daftar nilai

ulangan harian semester II.

3.5.2 Instrumen Penelitian

Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka

harus ada alat ukur yang baik dan alat ukur yang digunakan dalam penelitian

disebut Instrumen Penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa (Sugiyono, 2012:102). Instrument

ini berupa tes hasil belajar dan lembar observasi. Tes hasil belajar matematika

siswa yaitu tes yang digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai

materi yang telah diberikan. Sedangkan lembar observasi digunakan untuk

mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diberikan. Sedangkan

lembar observasi digunakan untuk mengukur keterlaksanaan dalam tahapan

pembelajaran. Berikut adalah tabel kisi-kisi Instrumen Soal Pretes dan Soal

Posttest Mapel Matematika pada tabel 3.5 dan 3.6.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

41

Tabel 11

Kisi-kisi Instrumen Soal Pretes Mapel Matematika

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

Butir

Soal

Soal

Valid Tidak

Valid

5. Menjumlah

kan dan

Mengurangk

an Bilangan

Bulat

5.2 Menjumlahkan

bilangan bulat

1. Melakukan

operasi hitung

penjumlahan

bilangan

bulat

1,3,5,7,

10,12,

15,17,18,

20

1,3,5,

7,

10,12

,

15,17

,18,

20

-

5.3 Mengurangkan

bilangan bulat

2. Melakukan

operasi hitung

pengurangan

bilangan bulat

2,4,6,8,9,

11,13,14,

16,19

2,4,6,

,13

,16,1

9

8,9,11,

14

Tabel 12

Kisi-kisi Instrumen Soal Posstest Mapel Matematika

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Butir

Soal

Soal

Valid Tidak

Valid 6. Menggunakan

Pecahan

dalam

pemecahan

masalah

6.3 Menjumla

hkan

Pecahan

1. Melakukan

operasi hitung

penjumlahan

pecahan

berpenyebut sama

2, 3, 5, 6,

7, 8, 9,

11, 12,

14, 15,

16,

2, 3,

5, 7,

8, 9,

12,14

,

15,16

6, 11

2. Melakukan

operasi hitung

penjumlahan

berbeda

penyebut.

1, 4, 10,

13, 17,

18, 19,

20

1, 4,

10,13

,17,1

8, 19,

20

1,

Pengujian instrument dilakukan di SD Kutowinangun 08 dan

Kutowinangun 09 yang berjumlah 53 siswa dimana 24 orang siswa SD

Kutowinangun 08 dan 29 orang siswa SD Kutowinangun 09. Berdasarkan hasil uji

coba instrument tersebut, kemudian dilakukan analisis uji validitas dan reliabilitas

dengan bantuan SPSS Statistic 20 for windows.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

42

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi kelas IV

semester genap, pada pokok bahasan penjumlahan pecahan. Tipe tes yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tipe subjektuf bentuk uraian (essay). Hal ini

dikarenakan bentuk uraian akan terlihat strategi siswa dalam menyelesaikan

permasalahan.

Dimana hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti

(Sugiyono, 2012:121).

Prosedur pembuatan instrument observasi tindakan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

Tabel 13

Kisi-kisi Instrument Model Numbered Head Together (NHT).

No Kegiatan

Pembelajaran

Indikator

Pembelajaran

Rumusan Pembelajaran Nomor

item

1

Kegiatan Awal

Menyiapkan

kelas dan

memotivasi

siswa

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

1. Guru membuka proses

pembelajaran

2. Guru bersama siswa

merapikan atau

menyiapkan tempat duduk

3. Guru meminta siswa

untuk menyiapkan buku

pelajaran dan alat tulis

4. Guru memberikan

apersepsi.

5. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

1, 2, 3,

4, 5

2

Membagi siswa

dalam kelompok

6. Guru membagi siswa

dalam beberapa kelompok

dan setiap anggota

kelompok diberi nomor 1-

5

6,

Penyajian materi 7. Guru menyampaikan

materi pembelajaran

8. Guru menyampaikan

langkah-langkah dalam

pembelajaran Numbered

Head Together (NHT)

7, 8

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

43

Kegiatan Inti

Siswa

melakukan

pembelajaran

dengan model

Numbered Head

Together

9. Guru memberi beberapa

soal kepada murid

10. Siswa membahas soal dan

menyatukan pendapat

kelompok

11. Guru memanggil siswa

dengan nomor tertentu,

12. Guru memilih atau

menyebutkan salah satu

kelompok tersebut

9, 10,

11, 12

3 Kegiatan akhir Evaluasi 13. Guru melakukan Tanya

jawab dan memberi

kesimpulan dari

pembelajaran

14. Guru bersama siswa

membuat kesimpulan

15. Guru memberi evaluasi

kepada siswa

16. Guru menutup proses

pembelajaran (salam dan

berdoa)

13, 14,

15, 16

Tabel 14

Kisi-kisi Instrument Model Think Pair Share (TPS).

Aspek Yang diamati Indikator Nomor item

Kegaiatan Awal

1. Guru mengawali pembelajaran :

Berdo’a Salam dan presensi

2. Guru melakukan apersepsi

3. Guru menyampaikan Indikator

1, 2, 3

Kegiatan Inti

Tahap penomoran:

4. Guru membagi siswa dalam

kelompok yang terdiri dari 4-5 orang

siswa tiap kelompok

5. Guru membagi amplop untuk semua

kelompok dan amplop ini berisi

nomor

Tahap mengajukan pertanyaan:

6. Guru mengajukan pertanyaan atau

membagikan tugas kepada setiap

kelompok-kelompok.

4, 5, 6,

7, 8, 9,

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

44

Tahap berfikir bersama:

7. Siswa melakukan diskusi terhadap

tugas yang diberikan oleh guru

8. Selama siswa berdiskusi,guru

berkeliling untuk memberikan

bimbingan dan hal-hal yang belum

di pahami

Tahap pemanggilan

9. Guru memanggil salah satu nomor,

kemudian siswa yang memiliki

nomor sama

Kegiatan Penutup

10. Guru mengkonfirmasi materi yang

akan dipelajari pada pertemuan

selanjutnya.

11. Guru menutup kegiatan proses

belajar mengajar.

12. Guru memberikan salam penutup

10, 11, 12

3.6 Teknik Validitas Instrumen

Tes hasil belajar adalah alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran

guna pengumpulan hasil belajar. Sebagai sebuah alat ukur maka tes hasil belajar

harus memenuhi syarat sebagai alat ukur yang baik. Untuk menjamin bahwa

instrumen berupa tes uraian yang akan digunakan merupakan instrumen yang baik

maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Instrumen yang baik harus memenuhi

dua syarat yaitu valid dan reliabel.

3.6.1 Uji Validitas

Suatu instrumen soal yang valid mempunyai validitas yang tinggi.

Sebaliknya instrumen soal yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah.

Uji validitas soal dilakukan dengan bantuan SPSS 20 for windows. Pengujian

validitas soal Pretest dan Posttest menggunakan Correctec Item-Total Correlation.

Langkah-langkahnya adalah : Klik Analyze pilih Scale dan klik pilih Reliability

Analisis pada statistik beri tanda pada Scale If item deleted. Untuk menentukan soal

valid atau tidak dapat melihat skor uji validitas pada tabel Item-Total Statistic kolom

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

45

Correctec Item-Total Correlation dengan menggunakan pedoman koefesien korelasi

menurut Sugiyono (2012:126).

Berdasarkan tabel di atas jumlah siswa sebanyak 30 siswa maka nilai r Product

Moment yang digunakan dalam taraf signifikan 5% adalah dengan nilai 0,361.

Adapun nilai koefisien dari soal-soal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 15

Nilai Koefisien Korelasi Soal Pretest

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa soal yang valid sebanyak 16

soal diantaranya adalah nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19 ,20.

dan yang tidak valid sebanyak 4 soal diantaranya adalah nomor 8 ,9, 11, 14. Terdapat

5 soal yang digunakan untuk uji Pretest yaitu soal nomor 2, 4, 5, 6, 7.

Nomor

Soal

Nilai

Koefisien Korelasi

nilai r Product

Moment

Keterangan

Soal 1 0,739 0,361 Valid

Soal 2 0,541 0,361 Valid *

Soal 3 0,746 0,361 Valid

Soal 4 0,651 0,361 Valid *

Soal 5 0,584 0,361 Valid *

Soal 6 0,385 0,361 Valid *

Soal 7 0,556 0,361 Valid *

Soal 8 0,222 0,361 Tidak Valid

Soal 9 0,325 0,361 Tidak Valid

Soal 10 0,690 0,361 Valid

Soal 11 0,138 0,361 Tidak Valid

Soal 12 0,506 0,361 Valid

Soal 13 0,702 0,361 Valid

Soal 14 0,153 0,361 Tidak Valid

Soal 15 0,476 0,361 Valid

Soal 16 0,749 0,361 Valid

Soal 17 0,768 0,361 Valid

Soal 18 0,632 0,361 Valid

Soal 19 0,466 0,361 Valid

Soal 20 0,674 0,361 Valid

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

46

Tabel 16

Nilai Koefisien Korelasi Soal Posttest

Nomor

Soal

Nilai

Koefisien Korelasi

nilai r Product

Moment

Keterangan

Soal 1 358 0,361 Tidak Valid

Soal 2 612 0,361 Valid

Soal 3 599 0,361 Valid

Soal 4 751 0,361 Valid *

Soal 5 515 0,361 Valid

Soal 6 0,62 0,361 Tidak Valid

Soal 7 751 0,361 Valid

Soal 8 599 0,361 Valid

Soal 9 640 0,361 Valid

Soal 10 751 0,361 Valid *

Soal 11 098 0,361 Tidak Valid

Soal 12 612 0,361 Valid

Soal 13 515 0,361 Valid

Soal 14 599 0,361 Valid *

Soal 15 640 0,361 Valid

Soal 16 570 0,361 Valid

Soal 17 515 0,361 Valid *

Soal 18 612 0,361 Valid

Soal 19 431 0,361 Valid

Soal 20 515 0,361 Valid *

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui bahwa soal yang valid sebanyak 17

soal diantaranya adalah soal nomor 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

18, 19 dan 20 dan yang tidak valid sebanyak 3 soal diantara nya adalah soal nomor

1, 6 dan 11. Terdapat 5 soal yang digunakan untuk uji posttest yaitu soal nomor 4,

10, 14, 17, 20.

Tabel 17 Analisis Uji Validitas Soal Pretest

No

Indikator

Butir Soal

Jumlah Soal Jumlah

Seluruh Soal Valid Tidak Valid

1 Menjumlahkan

Bilangan Bulat

1, 3, 5, 7, 10, 12,

15, 17, 18, 20

1, 3, 5, 7, 10,

12, 15, 17,

18, 20

- 10

2 Mengurangkan

Bilangan Bulat

2, 4, 6, 8, 9, 11,

13, 14, 16, 19

2, 4, 6, 8, 9,

11, 13, 16, 19

14 10

Jumlah seluruh soal 20

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

47

Berdasarkan hasil uji validitas soal pretes yang telah dilakukan oleh siswa

terdapat 10 jenis soal penjumlahan yang valid diantaranya adalah soal nomor 1, 3, 5,

7, 10, 12, 15, 17, 18, 20 dan 9 jenis soal pengurangan yang valid diantaranya adalah

soal nomor 2, 4, 6, 8, 9, 11, 13, 16, 19 dan 1 soal pengurangan yang tidak valid

adalah soal nomor 14.

Tabel 18 Analisis Uji Validitas Soal Posttest

No Indikator Butir Soal Jumlah Soal

Valid

Jumlah Soal

Tidak Valid

Jumlah

Seluruh

1 Menjumlahkan

Pecahan

Berpenyebut Sama

2, 3, 5, 6, 7, 8, 9,

11, 12, 14, 15, 16,

2, 3, 5, 7, 8, 9,

12, 14, 15, 16,

6, 11 12

2 Menjumlahkan

Pecahan Berbeda

Penyebut

1, 4, 10, 13, 17,

18, 19, 20

1, 4, 10, 13, 17,

18, 19, 20

- 8

Jumlah seluruh soal 20

Berdasarkan hasil uji validitas soal posttes yang telah dilakukan oleh siswa

terdapat 10 jenis soal penjumlahan pecahan berpenyebut sama yang valid di

antaranya adalah soal nomor 2, 3, 5, 7, 8, 9, 12, 14, 15, dan 16, ada 8 soal, dan 2

soal tidak valid yaitu nomor 6 dan 11. Sedangkan pada penjumlahan pecahan

berbeda penyebut yang valid di antaranya adalah soal nomor 1, 4, 10, 13, 17, 18, 19,

20 jenis soal penjumlahan pecahan berbeda penyebut.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrument.

reliabilitas merupakan uji yang digunakan untuk melihat konsistensi instrument

soal. Dalam melakukan uji reliabilitas ini menggunakan bantuan SPSS 20 for

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

48

window dengan menggunakan cronbach alfa. Menurut Wardani (2012:91-92)

rentang indeks reliabilitas adalah sebagai berikut. Dapat dilihat pada tabel 3.13

dibawah ini.

Tabel 19

Rentang Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi

1 0,80 - 1,00 Sangat Reliabel

2 0,60 - 0,80 Reliabel

3 0,40 - 0,60 Cukup Reliabel

4 0,20 - 0,40 Agak Reliabel

5 0,20 Kurang Reliabel

Berdasarkan Analisis Uji Reliabilitas yang telah diuji menggunakan SPSS 20

for window Dapat dilihat pada tabel 3.15 dibawah ini.

Tabel 20

Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest

Cronbach’s Alpha N of Item

.713 16

Dapat disimpulkan berdasarkan hasil uji reliabilitas soal Pretest di peroleh

skor Cronbach’s Alpha 0,713, sehingga soal termasuk dalam kategori reliabel.

Adapun hasil uji reliabilitas soal Posttest dapat dilihat pada tabel 3.16 dibawah

ini.

Tabel 21

Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest

Cronbach’s Alpha N of Item

.817 17

Dapat disimpulkan berdasarkan hasil uji reliabilitas soal Posttest di peroleh

skor Cronbach's Alpha 0,817, sehingga soal termasuk dalam kategori sangat

reliabel.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

49

3.7 Teknik Analisa Data

Analisis data terdiri atas Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis. Uji Prasyarat terdiri

atas uji normalitas untuk menentukan apakah data yang diperoleh berdistribusi

normal atau tidak dan uji homogenitas untuk mengetahui tingkat kesetaraan subjek

yang akan diteliti. Setelah dilakukan uji asumsi/uji prasyarat kemudian dapat

dilaksanakan uji t (beda rata-rata) sebagai acuan untuk menguji hipotesis.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap kelas mempunyai

distribusi data yang normal atau tidak, apabila data berdistribusi normal maka dapat

digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal

maka digunakan statistik nonparametrik. Acuan data dikatakan berdistribusi normal

jika nilai signifikansi/probabitas > 0,05. Dalam uji normalitas data ini bisa

menggunakan bantuan software SPSS 20 yaitu analyze-nonparametrik-one sampel

KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test distribution-ok.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0 : ∑1 = ∑2 → sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : ∑1 ≠ ∑2 → sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Menguji homogenitas varians dari kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0 : ∑1 = ∑2 → semua variansi sama.

H1 : ∑1 ≠ ∑2 → tidak semua variansi sama.

Untuk mengetahui kesamaan varians (homogenitas) antara kelas ekperimen 1 dan

kelas eksperimen 2 digunakan levene’stest for equality variansces pada SPSS 20 for

windows. Dengan kriteria pengujian Santoso, (2002:245 dalam Wibowo 2015)

sebagai berikut.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

50

1) Jika nilai signifikan > 0,05, maka kedua kelas berasal dari populasi

yang memiliki varians yang sama (homogen).

2) Jika nilai signifikan < 0,05, maka kedua kelas tidak berasal dari

populasi yang memiliki varians yang sama (heterogen).

Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua kelompok

homogen atau tidak.

3. Uji Beda Rata-rata

Uji t (uji beda rata-rata) dapat dilakukan jika uji asumsi/prasyarat berupa

normalitas dan homogenitas terpenuhi. Setelah dilakukan uji homogen, jika diperoleh

hasil bahwa varian sama maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed

(diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances

Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Uji beda rata-rata digunakan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh jika suatu karakteristik diberi perlakuan yang

berbeda atau mendapat pengaruh tertentu. Hipotesis tersebut dirumuskan dalam

bentuk hipotesis statistik (uji dua pihak) sebagai berikut:

H0 : µ1 = µ2 → Terdapat perbedaan hasil belajar matematika kelas

eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2

H1 : µ1 ≠ µ2 → Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika kelas

eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2

H0 ditolak dan H1 diterima

H0 ditolak dan H1 diterima

Jika kedua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji

kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan independent sample

t-test, dengan bantuan software SPSS versi 20 for windows. Dengan kriteria

pengujian (Santoso, 2002: 245) sebagai berikut.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Eksperimen · 2017. 5. 3. · 2015/2016 yang beralamat di Jalan Canden No. 03 Kecamatan Tingkir Kabupaten/Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah

51

1) Jika nilai signifikasi > 0,05, maka Ho diterima H1 ditolak.

2) Jika nilai signifikasi < 0,05, maka Ho ditolak H1 diterima.

3) Jika kedua kelas berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka

dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak

menggunakan uji-t’ yaitu independent sample t-test dengan asumsi kedua

varians tidak homogen atau dikenal dengan equal variances not assumed.

4) Jika salah satu atau kedua kelas tidak berdistribusi normal, maka

dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak

menggunakan uji statistik non-parametrik yaitu dengan uji Mann-Whitney

U-Test.