bab iii metode penelitian 3.1 desain...

22
45 Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Metode penelitian menurut Sugiyono (2013:1) adalah “ merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental dengan Posttest Only control design. Penelitian dengan metode eksperimen ini ingin melihat apakah model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. Metode eksperimen ini adalah sebuah metode penelitian yang obyektif dan sistematis untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Menurut Sugiyono (2013 : 107) “Metode eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan” Penelitian dengan metode eksperimen dilakukan untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang disusun, yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerate Instruction terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Oleh karena itu rancangan penelitian ini dapat digambarkan dalam tabel berikut :

Upload: lamdiep

Post on 22-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

45

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang

sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Metode penelitian menurut

Sugiyono (2013:1) adalah “ merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental dengan Posttest – Only

control design. Penelitian dengan metode eksperimen ini ingin melihat apakah

model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

kompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank.

Metode eksperimen ini adalah sebuah metode penelitian yang obyektif dan

sistematis untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Menurut Sugiyono

(2013 : 107)

“Metode eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan”

Penelitian dengan metode eksperimen dilakukan untuk memperoleh

jawaban atas hipotesis yang disusun, yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerate Instruction

terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Oleh karena itu rancangan penelitian ini dapat digambarkan dalam tabel

berikut :

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

46

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Desain Ekperimen

Kelas Perlakuan Posttes

Eksperimen X

Kontrol -

Keterangan :

X = Treatment / perlakuan yang diberikan

= Hasil pengukuran kelas yang diberikan perlakuan

= Hasil pengukuran kelas yang tidak diberikan perlakuan

Sugiyono (2013 : 112)

3.2 Operasional Variabel

Menurut Arikunto,(2010:116) mendefinisikan : “variabel sebagai gejala

yang bervariasi. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek

penelitian yang bervariasi”. Jadi, variabel adalah objek penelitian, atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian yang

ingin melihat pengaruh dari suatu treatment. Suatu objek penelitian diberi

perlakuan (treatment) kemudian diperbandingkan dampaknya antara kelas yang di

beri treatment dengan yang tidak diberi treatment.

Penelitian ini melibatkan suatu variabel berupa hasil belajar siswa yang

diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated

Instraction pada objek penelitian kemudian dibandingkan dampaknya dengan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

47

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Berikut operasional

variabel penelitian :

Variabel : Hasil belajar siswa

Treatment : Model pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated

Instruction

Indikator : Hasil posttes

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya” Sugiyono (2013: 117).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi SMK

Negeri 1 Aimas. Kelas XI Akuntansi di sekolah ini semuanya ada 3 kelas. Dari 3

kelas ini akan dipilih satu kelas yang akan diberikan treatment.

3.3.2 Sampel

Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sample atau sampel

bertujuan. “Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling didasarkan

pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan

ciri atau sifat – sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya” Muhamad Ali

(1987: 65).

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

48

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pertimbangan dari guru akuntansi SMK Negeri 1 Aimas

maka sampel pada penelitian kali ini diambil Kelas XI akuntansi 2. Adapun

peneliti memilih kelas tersebut dengan pertimbangan berdasarkan karakterisatik

siswa, kondisi lingkungan kelas, dan faktor – faktor lain yang mendukung untuk

dilakukan penelitian terhadap sampel tersebut.

3.4 Instrumen Penelitian

Setiap penelitian, peneliti perlu menggunakan instrumen atau alat yang

dapat digunakan sebagai pengumpulan data agar data yang diperoleh lebih akurat.

Pengumpulan data ini diperlukan cara-cara atau teknik tertentu sehingga data

dapat dikumpulkan dengan baik.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Menurut

Arikunto (2010:193) “tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat

lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.” Dalam

penelitian ini tes berbentuk uraian, pemilihan soal dengan bentuk uraian bertujuan

untuk mengungkap kemampuan siswa dalam pemecahan masalah Akuntansi.

Instrumen tes ini digunakan pada saat posttest setelah penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction.

Menurut Makmun (2003:196-197), bahwa tes yang baik harus memenuhi

kriteria tes yang baik, antara lain:

1. Memiliki taraf ketepatan (validity) yang memadai

2. Memiliki taraf kemantapan sehingga pengukuran dapat dipercaya

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

49

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Memiliki kepraktisan

4. Memiliki keampuhan.

Cukup jelas bahwa pengukuran kriteria tes yang baik adalah melalui

uji validitas, uji realibilitas, uji taraf kesukaran dan uji daya pembeda.

3.5 Teknik Analisa Data

3.5.1 Tahap Persiapan

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan instrumen

tes. Postest dilakukan setelah semua materi penyusunan rekonsiliasi selesai di

sampaikan. Skor pengembangan individu diperoleh dari perbandingan antara

kelas yang diberikan perlakuan dengan kelas yang tidak diberikan perlakuan.

1. Tahap persiapan uji coba soal

1) Materi dan bentuk tes

Materi tes yang akan diujikan adalah materi rekonsiliasi bank kelas

XI AK. Instrumen yang digunakan adalah tes uraian yang dikerjakan

secara individu. Tes dalam bentuk uraian, dimana setiap soal merupakan

sub bab topik materi penyusunan rekonsiliasi.

2) Metode penyusunan perangkat tes

Langkah-langkah untuk penyusunan perangkat tes adalah sebagai

berikut:

1. Menentukan tujuan instruksional umum

2. Membuat kisi-kisi soal

3. Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diujiankan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

50

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Menentukan jumlah waktu yang disediakan untuk menyelesaikan

soal

5. Menentukan jumlah butir soal.

2. Tahap uji coba soal

Untuk mengetahui mutu perangkat tes yang telah disusun, soal-soal yang

telah dibuat diuji cobakan terlebih dahulu kepada siswa yang masih dalam

populasi tetapi bukan siswa yang menjadi sampel pada penelitian ini.

tujuannya adalah untuk mengetahui apakah item-item soal tes tersebut

sudah memenuhi syarat tes yang baik atau tidak.

1) Validitas

Menurut Arikunto (2009:64) validitas adalah “suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Suatu

instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak

diukur secara tepat. Sesuai dengan yang telah disebutkan instrumen

penelitian ini adalah soal tes . Tes yang diberikan berupa soal uraian.

Oleh karena itu, kriterianya adalah dengan cara membandingkan nilai r

hitung dan nilai tabel r.

Kriterianya : 1. jika r hitung > r tabel, maka valid

2. jika r hitung < r tabel, maka tidak valid

Berikut ini hasil perhitungan yang diperoleh melalui bantuan aplikasi

program pengolahan data Anates Versi. 4.0

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

51

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Hasil Uji Coba Validitas

Jumlah Subjek = 20 Butir Soal = 25

(Sumber : Lampiran , data diolah)

Berdasarkan tabel 4.1, perhitungan uji validitas dilakukan dengan cara

membandingkan antara dengan . Hasil uji validitas dari 25

butir soal memiliki nilai > yang berarti valid ( untuk df n –

2 = 18 dan α = 0.05). hal ini menunjukan keseluruhan butir – butir soal

No.

Item Nilai Nilai Keterangan

1 0,699 0,396 Valid

2 0,912 0,396 Valid

3 0,727 0,396 Valid

4 0,546 0,396 Valid

5 0,700 0,396 Valid

6 0,476 0,396 Valid

7 0,529 0,396 Valid

8 0,737 0,396 Valid

9 0,682 0,396 Valid

10 0,663 0,396 Valid

11 0,648 0,396 Valid

12 0,508 0,396 Valid

13 0,716 0,396 Valid

14 0,750 0,396 Valid

15 0,558 0,396 Valid

16 0,620 0,396 Valid

17 0,485 0,396 Valid

18 0,744 0,396 Valid

19 0,692 0,396 Valid

20 0,593 0,396 Valid

21 0,695 0,396 Valid

22 0,470 0,396 Valid

23 0,488 0,396 Valid

24 0,579 0,396 Valid

25 0,471 0,396 Valid

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

52

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut layak untuk dijadikan instrumen penelitian yang akan digunakan

oleh peneliti.

2) Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2005:40) reliabilitas adalah “serangkaian pengukuran

atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila

pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara

berulang”. Sebuah tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan

yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap. Skala

koefisien reliabilitas yaitu antara 0 - 1. Semakin tinggi koefisien

reliabilitas atau mendekati 1, maka semakin tinggi juga keajegan atau

ketetapannya. Kriteria adalah dengan cara membandingkan nilai hitung r

dan nilai tabel r.

Kriterianya : 1. jika r hitung > r tabel, maka valid

2. jika r hitung < r tabel, maka tidak valid

Berikut, hasil perhitungan pengujian instrumen untuk reliabilitas soal

yang diperoleh melalui bantuan aplikasi program pengolahan data Anates

Versi. 4.0

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

53

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Hasil Uji Coba Reliabilitas

Rata – rata =295,45 Kolerasi XY =0,87

Simpangan Baku = 77,20 Reliabilitas Tes = 0,93

No.

Urut No. Subjek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 1 245 140 385

2 2 245 130 375

3 3 220 135 355

4 4 215 140 355

5 5 210 135 345

6 6 220 118 338

7 7 193 140 333

8 8 215 117 332

9 9 200 132 332

10 10 213 120 333

11 11 183 135 318

12 12 195 120 315

13 13 185 130 315

14 14 190 120 310

15 15 195 98 293

16 16 150 95 245

17 17 110 80 190

18 18 95 69 164

19 19 100 41 141

20 20 65 70 135

(Sumber : Lampiran, data diolah)

Berdasarkan tabel 4.2, perhitungan reliabilitas dilakukan dengan cara

membandingkan antara dengan . Nilai yang

diperoleh dari reliabilitas soal sebesar 0,93 sedangkan nilai sebesar

0,396 maka soal tersebut dinyatakan reliabel karena memiliki >

.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

54

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Taraf Kesukaran

Menurut Arikunto (2009: 207) bilangan yang menunjukkan sukar

dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty

index). Analisis tingkat kesukaran soal adalah mengkaji soal-soal dari

segi kesulitannya sehinggadapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk

rendah, sedang, dan sukar. Angka indeks kesukaran butir itu besarnya

berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Jika seluruh peserta ujian

menjawab dengan salah butir tersebut maka soal tersebut sangat

sukar dengan indeks kesukaran 0,00 dan jika indeks kesukaran 1,00 maka

soal sangat mudah karena dijawab dengan benar oleh seluruh peserta tes.

Kriteria tingkat kesukaran suatu item soal dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.4

Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Keterangan

Kurang dari 0,30 Item soal berkategori sukar

0,30 – 0,70 Item soal berkategori cukup

Lebih dari 0,70 Item soal berkategori mudah

(sumber : Arikunto, 2009 : 210)

Untuk mengukur validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat

kesukaran soal tersebut yang berbentuk bukan pilihan ganda penulis

menggunakan alat bantu yaitu software Anates versi 4.0, perangkat

lunak ini dikembangkan oleh Karnato dan Yudi Wibisono.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

55

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya, hasil yang diperoleh dari pengujian instrumen dengan

menggunakan Anates adalah tingkat kesukaran soal. Hasil pengujian

menggunakan hail sebagai berikut :

Tabel 3.5

Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal

No.

Butir

Tingkat

Kesukaran (%) Tafsiran Soal

1 45,00 Sedang Wesel tagih

2 66,67 Sedang Beban dan jasa bank

3 80,00 Mudah Cek kosong

4 80,00 Mudah Deposito in transit

5 74,86 Mudah Kesalahan pencatatan

6 70,00 Sedang Outstanding Check

7 62,00 Sedang Wesel tagih

8 80,00 Mudah Beban dan jasa bank

9 80,00 Mudah Cek kosong

10 50,00 Sedang Deposito in transit

11 68,57 Sedang Kesalahan pencatatan

12 79,00 Mudah Outstanding Check

13 78,00 Mudah Deposito in transit

14 69,00 Sedang Outstanding Check

15 30,00 Sukar Bunga obligasi

16 80,00 Mudah Beban administrasi

17 80,00 Mudah Cek kosong

18 78,00 Mudah Kesalahan pencatatan

19 44,00 Sedang Kesalahan pencatatan

20 75,00 Mudah Cek kosong

21 57,14 Sedang Kesalahan pencatatan

22 72,00 Mudah Outstanding Check

23 50,00 Sedang Bunga obligasi

24 85,00 Mudah Deposito in transit

25 80,00 Mudah Beban administrasi

(Sumber : Lampiran, data diolah)

Dari seluruh item soal didapatkan hasil 14 soal dengan klasifikasi mudah,

10 soal dengan tafsiran sedang, dan 1 soal dengan tafsiran sukar.

Komposisi tersebut memperlihatkan distribusi tingkat kesukaran soal

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

56

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang cukup baik. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Arikunto (2007 : 7

)” Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar”. Bila dilihat dari distribusi tingkat kesukaran pada instrumen

diatas dapat diambil kesimpulan. Soal tersebut layak untuk diberikan

pada saat latihan individu maupun post – test.

4) Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2009:103) daya pembeda adalah “kemampuan

sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan

siswa yang bodoh”. Angka yang menunjukkan besarnya daya

pembeda disebut indeks diskriminasi atau disingkat “D”.

Daya pembeda memiliki rentang antara -1 sampai 1. Berbeda

dengan indeks kesukaran daya pembeda menggunakan tanda negatif

pada indeks diskriminasi jika suatu soal menunjukan kualitas siswa

yang berkemampuan sebaliknya atau rendah. Dari perhitungan

Anates diperoleh daftar siswa yang termasuk kelompok atas dan

kelompok asor.

Daya pembeda soal tujuannya untuk kemampuan soal membedakan

antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang

berkemampuan rendah. Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda

soal diperoleh data pada tabel berikut :

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

57

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

Daya Pembeda Butir Soal

No. Indeks DP (%) Klasifikasi

1 0,60 Baik

2 0,66 Baik

3 0,40 Cukup

4 0,40 Cukup

5 0,50 Baik

6 0,40 Cukup

7 0,36 Cukup

8 0,40 Cukup

9 0,40 Cukup

10 0,60 Baik

11 0,62 Baik

12 0,42 Baik

13 0,44 Baik

14 0,62 Baik

15 0,60 Baik

16 0,40 Cukup

17 0,40 Cukup

18 0,44 Baik

19 0,48 Baik

20 0,50 Baik

21 0,28 Cukup

22 0,36 Cukup

23 0,44 Baik

24 0,30 Cukup

25 0,40 Cukup

(Sumber : Lampiran, data diolah)

Berdasarkan tabel 4.4 dari 25 soal yang diujikan terdapat 13 soal dengan

kualitas baik dan 12 soal berkualitas cukup. Hal ini berarti soal yang

diujikan masih memiliki tingak daya pembeda yang baik.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

58

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengukur validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat

kesukaran soal tersebut yang berbentuk bukan pilihan ganda penulis

menggunakan alat bantu yaitu software Anates versi 4.0

Langkah-langkah menjalankan software Anates sebagai berikut:

1. Aktifkan program anates untuk uraian, klik star, klik program, klik

anates.exe

2. Setelah terbuka program anates, pada tab file klik “Buat File Baru” maka

akan terbuka kotak dialog yang meminta user memasukan data jumlah

subjek dan jumlah butir soal, isikan sesuai data yang ada.

3. Setelah memasukan data, akan terbuka halaman yaitu halaman edit

data mentah. Isikan data yang diminta yaitu nama subjek / siswa, skor ideal

dari setiap butir soal, dan skor yang diperoleh siswa untuk setiap butir

soal yang ada.

4. Simpan file

5. Kemudian kembali ke menu utama, klik penyekoran data

6. Kembali ke menu utama

7. Pilih hasil pengolahan yang diinginkan yaitu validitas, reliabilitas, daya

pembeda, dan tingkat kesukaran. Maka secara instant hasil pengolahan

akan muncul dalam bentuk notepad dengan extention .txt.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

59

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.2 Tahap Pelaksanaan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses pelaksanaan adalah:

Pertemuan Kegiatan

Alokasi

Waktu

Ke-1 1) Guru menyampaikan teknik pelaksanaan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated

Instruction

2) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

mempelajari materi pembelajaran secara individual yang

sudah dipersiapkan oleh guru.

3) Guru memberikan kuis kepada siswa untuk mendapatkan

skor dasar atau skor awal selanjutnya pembentukan

kelompok. Skor yang diperoleh akan dijadikan sebagai

dasar dalam pembentukan kelompok secara heterogen.

Pengelompokan heterogen salah satunya dapat dilihat

dari kemampuan akademis (pintar, sedang dan rendah).

Pengelompokan berdasarkan kemampuan akademis harus

berdistribusi secara adil, misalnya satu kelompok terdiri

dari satu orang yang mempunyai kemampuan tinggi, dua

orang berkemampuan sedang, dan satu orang lainnya

berkemampuan akademis rendah. Sehingga, diantara

mereka dapat saling membantu dalam pengalaman

masing – masing.

20 Menit

35 Menit

45 Menit

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

60

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Hasil belajar siswa secara individu didiskusokan dalam

kelompok. Setiap anggota saling memeriksa jawaban

teman satu kelompoknya.

35

Ke-2 1) Penyampaian kembali teknik pelaksanaan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated

Instruction

2) Setelah itu dilanjutkan dengan mengerjakan soal yang

terdiri dari 7 soal dengan alokasi waktu 50 menit.

Siswa harus mampu mengerjakan soal tersebut dengan

kemampuannya sendiri, dengan aturan mengerjakan dua

soal pertama kemudian melanjutkan dua soal

berikutnya. Begitu sudah selesai baru melanjutkan empat

soal terakhir. Siswa yang mengalami kesulitan bisa

meminta bantuan pada teman sekelompoknya sebelum

meminta bantuan guru. Apabila waktu yang disediakan

sudah habis maka siswa tidak boleh mengerjakan lagi,

kemudian hasil pengerjaan didiskusikan dalam kelompok.

3) Siswa mengerjakan tes formatif A yang terdiri dari enam

soal dengan alokasi waktu menit. Dalam tes ini siswa

juga bekerja sendiri-sendiri sampai selesai. Aturan

pengerjaan soal yaitu dengan mengambil empat soal

pertama, dilajutkan dengan dua soal terakhir. Jika

siswa tidak bisa menjawab ke enam soal tersebut,

15 Menit

50 Menit

40

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

61

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maka guru merespon dan menampung semua masalah

yang dimiliki oleh siswa.

4) Dilanjutkan dengan diskusi kelompok.

30 Menit

Ke-3 1) Penyampaian kembali teknik pelaksanaan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated

Instruction.

2) Setelah itu dilanjutkan dengan soal formatif B yang

terdiri dari enam soal dengan tingkat kesulitan yang

sama dengan soal formatif A. Aturan pengerjaaan soal

dan alokasi waktu sama dengan soal formatif A.

3) Siswa mengikuti tes keseluruhan. Tes ini merupakan tes

terakhir dalam model pembelajaran kooperatif tipe Team

Accellerated Instruction yang terdiri dari enam soal.

Disini juga siswa mengerjakan secara sendiri-sendiri

sama halnya dengan tes sebelumnya dengan alokasi

waktu 40 menit. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi

kelompok dengan saling memeriksa jawaban.

4) Guru menjelas kan materi yang belum dipahami oleh siswa

dengan melakukan pembahasan soal

15 Menit

40 Menit

40 Menit

40 Menit

Ke-4 1) Guru memberikan posttest kepada seluruh siswa

dikerjakan secara individual.

2) Pemberian penghargaan atau reward pada kelompok

yang mempunyai nilai yang paling tinggi, dengan

60 Menit

40 Menit

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

62

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kategori kelompok dengan kemampuan bagus diberi

predikat Super Team, kelompok dengan kemampuan

sedang diberi predikat Great Team, dan kelompok

dengan kemampuan kurang diberi predikat Good Team.

3.5.3 Tahap Pasca – Pelaksanaan

Tahap pasca-pelaksanaan terdiri atas beberapa tahapan-tahapan berikut :

1. Melakukan analisis terhadap data hasil penelitian

2. Melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan dari hasil analisis data.

3. Menyusun hasil penelitian.

3.6 Teknik Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan uji coba instrumen penelitian dengan melakukan uji

validitas dan uji reliabilitas, selanjutnya adalah menganalisis data. Tahap analisis

data antara lain melalui:

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat bahwa data yang diperoleh dari

skor tes, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen berdistribusi normal atau

tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi

Kuadrat. Berikut ini langkah-langkah untuk menguji normalitas dengan uji chi

kuadrat:

1) Mencari skor terbesar dan terkecil

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

63

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Mencari nilai rentangan (R)

Rumus : R = skor terbesar – skor terkecil

3) Mencari banyaknya kelas (K)

Rumus : BK = 1 + 3,3 log n

4) Mencari nilai panjang kelas (P)

Rumus : P

5) Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No Kelas Interval F (Xi) f. Xi (X - Xi f. ( X – Xi

1 ....

2

3

Jumlah

6) Mencari rata-rata (mean)

Rumus :

7) Mencari simpangan baku (S)

Rumus :

√ ∑

(∑

(

8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

a. Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval

ditambah 0,5.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

64

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

Z =

c. Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurva Normal dari 0-Z dengan

menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-

angka 0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua,

angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya.

Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah

ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan

luas tiap interval dengan jumlah responden (n).

f. Mencari chi-kuadrat hitung (𝜒2hitung)

𝜒 ∑(

g. Membandingkan 𝜒2hitung dengan 𝜒2

tabel

Kaidahnya adalah jika 𝜒2hitung ≥ 𝜒2

tabel, berarti distribusi data tidak

normal. Sedangkan jika 𝜒2hitung ≤ 𝜒

2tabel, artinya data berdistribusi

normal.

(Sudjana, 2004 :180)

3.6.2 Uji t

Teknik analisa data ini digunakan untuk melihat perbandingan antara dua

sampel yang diambil dari dua populasi tersebut memiliki perbedaan rata – rata

atau tidak terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada bahasan laporan

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

65

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rekonsiliasi bank yaitu dengan menggunakan uji-t perbedaan rata – rata. Langkah

– langkahnya sebagai berikut :

1) Menetukan formulasi hipotesis

2) Menentukan taraf nyata α dan t tabel

3) Menentukan nilai uji statistika yaitu dengan mencari t hitung

S = √(

(

Keterangan :

X1 = Nilai rata – rata kelas eksperimen

X2 = Nilai rata – rata kelas kontrol

S = Simpangan baku gabungan

= Jumlah siswa kelas eksperimen

= Jumlah siswa kelas kontrol

= Varians kelas eksperimen

= Varians kelas kontrol

Pada hipotesis, peneliti merumuskan bahwa dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction dapat meningkatkan

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitianrepository.upi.edu/11350/6/S_PEA_0909203_Chapter3.pdfkompetensi dasar menyusun laporan rekonsiliasi bank. ... jawaban atas hipotesis

66

Lili Susilawati, 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Di SMK Negeri 1 Aimas Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hasil belajar siswa pada pokok bahasan laporan rekonsiliasi bank pada studi

keahlian akuntansi di SMK N 1 Aimas. Dengan demikian, menurut Arikunto

(2010 : 352) “ pengetesan yang dilakukan harus menggunakan pengetesan dua

arah.”. Dalam uji dua arah, maka konsultasi pada dilakukan pada kolom

taraf signifikansi 0,05 atau 5%.

: = Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Accelerated Instruction tidak dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada pokok bahasan laporan rekonsiliasi bank.

: > Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Accelerated Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada pokok bahasan laporan rekonsiliasi bank.

Perumusan kriteria uji: diterima jika ≤

ditolak jika ≥

Sudjana (2004 : 162)