bab iii metode penelitianeprints.umm.ac.id/48629/4/bab iii 48-61.pdf · ada di rumah sakit umum...

14
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan sebagai penelitian ini yaitu dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang yang berada di Jl. K.H. Wahid Hasyim No.52, Kepanjen, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61416. B. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiyono, 2016) C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel Populasi Menurut Sugiyono (2016) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan sebagai penelitian ini yaitu dilakukan pada

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang yang berada di

Jl. K.H. Wahid Hasyim No.52, Kepanjen, Kecamatan Jombang,

Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61416.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat diskriptif kuantitatif karena data penelitian

berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode penelitian

yang digunakan adalah metode survey. Metode survey digunakan untuk

mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi

peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan

mengedarkan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya

(Sugiyono, 2016)

C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

Populasi

Menurut Sugiyono (2016) menyatakan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam

Page 2: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

49

penelitian ini adalah staf perawat Instalasi Bedah Sentral (IBS) yang

ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang.

Sampel

Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik

pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu

seluruh populasi yang digunakan sebagai sampel. Peneliti

menggunakan teknik total sampling untuk mendapatkan data 100%,

karena semakin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka

peluang kesalahan generalisasi semakin kecil. Pada penelitian ini

mengambil sampel dari staf perawat Instalasi Bedah Sentral (IBS)

yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten

Jombang yang berjumlah 34 staf.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah meletakkan arti pada suatu

variabel dengan cara menetapkan keinginan atau tindakan yang perlu

untuk mengukur variabel itu. Variabel penelitian dari penelitian yang akan

diteliti adalah kinerja karyawan sebagai variabel dependen Kinerja (Y),

Stres Kerja (X1), Disiplin Kerja (X2), Lingkungan Kerja (X3).

1. Stres Kerja (X1)

Stres kerja merupakan kondisi ketegangan yang

berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran dan kondisi fisik

seseorang yang dapat disebabkan oleh beban tugas yang terlalu

Page 3: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

50

berat dan desakan waktu.

Indikator Stres Kerja

a) Beban tugas yang terlalu berat

b) Desakan waktu

2. Disiplin Kerja (X2)

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para

manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka

bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang untuk selalu

konsisten, menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma

sosial yang berlaku serta bertanggung jawab atas tugas yang

diamanahkan.

Indikator Disiplin Kerja

a) Konsisten

b) Taat asas

c) Bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan

3. Lingkungan Kerja (X3)

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang

terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan

maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan

bawahan.

Indikator Lingkungan Kerja Non Fisik

a) Hubungan kerja dengan atasan

Page 4: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

51

b) Hubungan kerja dengan sesama rekan kerja

c) Hubungan kerja dengan bawahan

4. Kinerja (Y)

Kinerja adalah hasil kerja dan perilaku kerja baik secara

kualitas dan ketepatan waktu yang telah dicapai dalam

menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan

dalam suatu periode tertentu.

Indikator Kinerja

a) Kualitas

b) Ketepatan waktu

E. Jenis dan Sumber Data

Sumber data merupakan suatu sumber yang dibutuhkan oleh

peneliti untuk memperoleh data yang konkrit pada sebuah penelitian.

Menurut Sugiyono (2016) bila di lihat dari sumber datanya, maka

pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber

sekunder. Berikut penjelasan mengenai data primer dan data sekunder:

a) Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2016). Artinya, data dikumpulkan

sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek

penelitian dilakukan.

b) Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2016). Data ini dapat ditemukan

Page 5: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

52

dengan cepat dan diperoleh dari hasil penelitian terdahulu yang

relevan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data (Sugiyono, 2016). Teknik pengumpulan data yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Menurut Sugiyono (2016) menyatakan bahwa observasi sebagai teknik

pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan

dengan teknik yang lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu

besar. Observasi dilakukan dengan cara mendatangani secara langsung

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang untuk

memperoleh data-data yang berhubungan dengan penelitian.

2. Kuesioner

Kuisioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini

teknik dalam pengukuran data yaitu skala Likert. Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

Page 6: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

53

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item

instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari

sangat positif sampai sangat negatif sebagai berikut (Sugiyono, 2015):

a. SS : Sangat Setuju

b. S : Setuju

c. N : Netral

d. TS : Tidak Setuju

e. STS : Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.1 : Tabulasi Pengukuran Variabel

Skor

Variabel

Stres Kerja Disiplin Kerja Lingkungan

Kerja

Kinerja

Karyawan

5 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Baik Sangat Tinggi

4 Tinggi Tinggi Baik Tinggi

3 Netral Netral Netral Netral

2 Rendah Rendah Tidak Baik Rendah

1 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Tidak

Baik Sangat Rendah

Sumber : Sugiyono 2015

Keterangan :

a. Skor 5, sebagai jawaban dari stres kerja, disiplin kerja,

lingkungan kerja, dan kinerja mempunyai indikasi yang sangat

tinggi atau sangat baik dalam pengukurannya.

b. Skor 4, sebagai jawaban dari stres kerja, disiplin kerja,

lingkungan kerja, dan kinerja mempunyai indikasi yang tinggi

atau baik dalam pengukurannya.

Page 7: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

54

c. Skor 3, sebagai jawaban dari stres kerja, disiplin kerja,

lingkungan kerja, dan kinerja mempunyai indikasi yang netral

dalam pengukurannya.

d. Skor 2, sebagai jawaban dari stres kerja, disiplin kerja,

lingkungan kerja, dan kinerja mempunyai indikasi yang rendah

atau tidak baik dalam pengukurannya.

e. Skor 1, sebagai jawaban dari stres kerja, disiplin kerja,

lingkungan kerja, dan kinerja mempunyai indikasi yang sangat

rendah atau sangat tidak baik dalam pengukurannya.

G. Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen penelitian dilakukan untuk menguji kualitas data

penelitian ini yang melalui uji validitas dan uji reliabilitas.

a. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2013) menyatakan bahwa uji validitas digunakan

untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner tersebut.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Teknik yang digunakan untuk melakukan uji

validitas adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan

oleh Arikunto (2006) dengan rumus :

𝒓𝒙𝒚=

𝑵 ∑ 𝒙𝒚−(∑ 𝒙)(∑ 𝒚)

√[𝑵 ∑ 𝒙𝟐−(∑ 𝒙𝟐)][𝐍 ∑ 𝐲𝟐−(∑ 𝐲𝟐)]

Page 8: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

55

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦= Koefisien korelasi antara X dan Y

x = Jumlah nilai setiap interm

y = Jumlah total semua interm

n = Jumlah responden

Dengan taraf signifikasi 0,05.

Kemudian hasil pengujian tersebut dibandingkan dengan tabel

koefisien korelasi. Apabila 𝑟𝑥𝑦>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙maka pernyataan tersebut valid

dan sebaliknya apabila𝑟𝑥𝑦<𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙maka pernyataan tersebut tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas intrumen dilakukan dengan rumus alpha (α) karena

instrumen dalam penelitian ini berbentuk kuisioner (angket) yang

skornya merupakan rentang antara 1-5 dan uji reliabilitas

menggunakan item total dimana untuk mencari reliabilitas instrumen

yang skornya bukan 1 dan 0. Instrumen dikatan reliable apabila nilai

alpha lebih dari 0,6 atau mendekati 1. Uji reliabilitas dalam penelitian

ini menggunakan rumus yang bersumber dari Arikunto (2006) sebagai

berikut:

𝑟11 = [𝑘

(𝑘−1)] [1 −

∑𝜎𝑏2

𝜎𝑡2 ]

Keterangan :

𝑟11 = reliabilitas instrumen

𝑘= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑𝜎𝑏2 = jumlah varians butir

Page 9: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

56

𝜎𝑡2 = varians soal

H. Uji Asumsi Klasik

Sebelum menggunakan regresi linier berganda maka harus

menggunakan uji asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sebuah regresi, variabel

dependen, variabel independen atau keduanya memiliki distribusi

normal atau tidak. Metode yang digunakan dalam uji normalitas

adalah menggunakan analisis grafik atau probability plot.

b. Uji Multikolinearitas

Ghozali (2016:103) menjelaskan bahwa uji multikolonieritas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan

dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai

toleransi. Menurut Cooper (dalam Indrawati, 2015:191) menyatakan

bahwa ada ahli berpendapat bahwa nilai toleransi kurang dari 1 atau

VIF lebih besar dari 10 menunjukkan multikolinearitas signifikan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016) menyatakan bahwa uji heteroskedastisitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

Page 10: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

57

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap maka disebut homoskedastisitas, sedangkan jika berbeda

maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Sebagai

pengertian dasar, residual adalah selisih antara nilai observasi dengan

nilai prediksi, dan absolut adalah nilai mutlaknya. Jika variabel

independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel

dependen (sig<0.05), maka ada indikasi heteroskedastisitas

(Indrawati, 2015:191). Pada uji hetersokedastisitas ini penulis

menggunakan dua cara yaitu Uji Glejser dan Uji Scatter Plot dengan

melihat Grafik Plot untuk menguji apakah terjadi heteroskedastisitas.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda,

yaitu alat analisis yang digunakan unutk mengetahui pengaruh dari

variabel bebas terhadap variabel tertentu. Adapun pola persamaan

hubungan ini adalah pengaruh Stres Kerja (X1), Disiplin Kerja (X2), dan

Lingkungan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y), untuk menguji

dan menganalisis pengaruh Stres Kerja, Disiplin Kerja, dan Lingkungan

Kerja terhadap Kinerja karyawan digunakan alat analisis regresi linier

berganda dengan persamaan sebagai berikut :

Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Page 11: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

58

Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan

X1 = Stres Kerja

X2 = Disiplin Kerja

X3 = Lingkungan Kerja

a = konstanta

b = koefisien regresi

e = error (kesalahan)

J. Uji Hipotesis

a. Uji t (Uji Parsial)

Uji ini digunakan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh stress

kerja terhadap kinerja karyawan, pengaruh disiplin kerja terhadap

kinerja karyawan, dan pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja

karyawan. Tingkat signifikansi yaitu 5%, sedangkan nilai signifikansi

lebih dari 5% maka hipotesis tersebut ditolak. Jika nilai signifikansi

lebih kecil dari 5% maka hipotesis tersebut diterima. Perumusan uji t

adalah sebagai berikut:

𝑡 =𝑟√𝑛 − 2

√1 − 𝑟2

Keterangan :

r= Korelasi parsial yang ditentukan

n= Jumlah sampel

Page 12: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

59

t= t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t table

Dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah:

a) Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

b) Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

Gambaran tentang penerimaan Ha dan penolakan H0 pada uji t dapat

dilihat pada gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.1 : Kurva Penerimaan Ha dan Penolakan H0 PadaUji t

b. Uji F

Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan

variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh stress

kerja, disiplin kerja, dan lingkungan kerja. Signifikansi dari pengaruh

secara keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen

menggunakan probabilitas sebesar 5%. Nilai signifikansi lebih dari

5% menandakan hipotesis ditolak, sedangkan jika nilai signifikansi

lebih kecil dari 5% maka hipotesis tersebut diterima. Perumusan uji F

(Uji simultan) adalah sebagai berikut :

𝐹 =𝑅2 𝑘⁄

(1 − 𝑅2) 𝑛 − 𝑘 − 1⁄

Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0 Daerah Penolakan H0

0

Page 13: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

60

Keterangan:

R2= Koefisien korelasi ganda

k= Jumlah variabel independen

n= Jumlah anggota sampel

F= F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F table

Dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah:

a) Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

b) Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

Gambaran tentang penerimaan Ha dan penolakan H0 pada uji F dapat

dilihat pada gambar 3.2 berikut:

Gambar 3.2 : Kurva Penerimaan Ha dan Penolakan H0 PadaUji F

c. Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2016) menjelaskan bahwa koefisien determinasi

(R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

(R2) yang kecil menunjukkan kemampuan variabel independen

terbatas dalam menjelaskan variabel dependen. Bila terdapat adjusted

R2 dengan nilai negatif maka dianggap bernilai 0(nol), sedangkan nilai

adjusted R2 yang mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel

0

Daerah Penerimaan H0

Daerah Penolakan H0

Page 14: BAB III METODE PENELITIANeprints.umm.ac.id/48629/4/BAB III 48-61.pdf · ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang. Sampel Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian

61

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi dan menjelaskan variabel dependennya.

d. Uji Dominan

Uji dominan dilakukan untuk mencari variabel bebas mana yang

paling berpengaruh terhadap variabel terikat jika dibandingkan dengan

variabel bebas lainnya. Untuk mengetahuinya dapat kita lihat dengan

membandingkan dari nilai koefisien beta dengan nilai t hitung yang

paling besar.