bab iii metode dan perancangan · 2017. 3. 17. · 2) perancangan skema topologi jaringan. tahap...

12
24 BAB III METODE DAN PERANCANGAN 3.1 Langkah Penelitian Model penelitian yang digunakan adalah model waterfall. Metode waterfall merupakan proses pengembangan rekayasa perangkat lunak, di mana proses pengembangannya seperti pada gambar 3.1. Gambar 3.1 Metode Waterfall Langkah langkah dari metode waterfall adalah: a. Analisa Kebutuhan Sistem. Pada tahap ini penulis selama ini bekerja pada Kementerian Dalam

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 24

    BAB III

    METODE DAN PERANCANGAN

    3.1 Langkah Penelitian

    Model penelitian yang digunakan adalah model

    waterfall. Metode waterfall merupakan proses

    pengembangan rekayasa perangkat lunak, di mana

    proses pengembangannya seperti pada gambar 3.1.

    Gambar 3.1 Metode Waterfall

    Langkah langkah dari metode waterfall adalah:

    a. Analisa Kebutuhan Sistem.

    Pada tahap ini penulis selama ini

    bekerja pada Kementerian Dalam

  • 25

    Negeri di Timor Leste dan telah

    melakukan dan mengumpulkan data

    yang dibutuhkan untuk proyek ini, dan

    data yang diambil di bagian

    Department Human Resource.

    b. Perancangan Sistem

    Pada tahap ini merupakan perancangan

    sistem dan topologi jaringan, dan

    penulis berusaha merancang dan

    memperbaiki sistem jaringan komputer

    pada Kementerian bersangkutan.

    c. Implementasi dan Pengujian Unit.

    Pada tahap ini penulis mulai membuat

    sistem dan topologi jaringan dengan

    rancangan routing dengan Router

    MikroTik dengan dilakukan pengujian

    untuk mencari kesalahan pada settingan

    jaringan. Hasilnya akan dievaluasi

    kembali, jika masih belum sempurna,

    maka dikembalikan ke tahap

    sebelumnya yaitu tahap perancangan

    dari tahap tersebut.

  • 26

    d. Integrasi dan Pengujian Sistem.

    Pada tahap ini dilakukan jika tahap

    tahap sebelumnya sudah diperbaiki,

    maka dilanjutkan intregitas dan

    pengujian sistem. Pada tahap ini sistem

    akan dievalusi.

    e. Operasi dan Pemeliharaan.

    Merupakan tahap penerapan dan

    pemeliharaan sistem jaringan di mana

    sistem ini sudah selesai dan di uji di

    proyek ini dan di tempat kerja nanti.

    3.2 Analisis Perancangan

    3.2.1 Perancangan Topologi

    Sebelum melakukan routing, tentunya harus

    menghubungkan router yang satu dengan router

    lainnya. Administrator jaringan harus membuat

    topologi jaringan dengan menggunakan router-router

    tersebut. Ada beberapa hal-hal penting yang harus

    dipertimbangkan pada saat akan membuat jaringan,

    inilah yang harus dipikirkan pada saat mencoret-coret

    bentuk topologi yang akan dibangun. Berikut ini yang

    harus menjadi pertimbangan:

  • 27

    1. Skalabilitas, jaringan yang akan dibangun

    harus mampu dikembangkan dengan mudah,

    perkembangan yang terjadi bisa saja berupa

    penambahan segment network maupun

    penambahan jumlah router. Pengembangan

    jaringan juga tidak boleh mengakibatkan

    perubahan besar terhadap keseluruhan

    topologi yang sudah ada, tidak perlu

    merombak keseluruhan jaringan.

    2. Redundant, topologi yang baik harus

    menyediakan link cadangan (redundant)

    antara satu router dengan router yang lain.

    Kegagalan yang terjadi pada suatu link akan

    mudah di backup oleh link yang lain. Ini

    akan meningkatkan kehandalan dari suatu

    jaringan.

    3. Performa jaringan, untuk meningkatkan

    kecepatan (speed) dari setiap link yang ada

    pada sebuah jaringan, topologi yang

    dibangun harus bisa mendukung teknik link

    aggregation (penggambungan link) atau pun

    medukung teknik load balancing. Dengan

    adanya peningkatan kecepatan dari link

    antara perangkat, maka sebuah jaringan akan

  • 28

    memiliki bandwith yang besar sehingga

    dapat digunakan untuk mengirim data dalam

    jumlah yang besar pula.

    4. Keamanan, topologi yang dibangun maupun

    perangkat-perangkat yang digunakan harus

    mendukung penerapan teknik-teknik

    keamanan jaringan (security). Kesemuanya

    ditujukan untuk menjaga keamanan dan

    kerahasiaan data yang dikirim.

    5. Manajemen dan maintenance, melakukan

    pengendalian atau administrasi

    (management) terhadap data yang lalu lalang

    dalam jaringan harus dapat dilakukan dengan

    mudah. Begitu pula dengan manajemen dari

    setiap perangkat, seharusnya konfigurasi

    dapat dilakukan dengan mudah oleh

    administrator jaringan pada keseluruhan

    perangkat. Disamping itu perawatan harus

    dapat dilakukan dengan mudah.

    Metodologi yang digunakan dalam pengembangan

    jaringan LAN dengan jaringan ini lebih bersifat teknis,

    di mana setiap tahapan dilakukan secara berurutan agar

  • 29

    pengembangan routing dengan beberapa Router

    MikroTik dapat dilakukan secara terstruktur. Adapun

    metodologi yang digunakan antara lain seperti berikut

    ini:

    1) Pengumpulan bahan dan persiapan hardware.

    Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data

    valid mengenai kondisi Kementerian Dalam Negeri

    Timor Leste, banyaknya komputer yang dapat

    dimanfaatkan sebagai komponen pembentuk jaringan

    LAN beserta dengan spesifikasinya serta gambaran

    susunan dan tata letak setiap komponen pembentuk

    jaringan. Apabila tahap ini sudah dilakukan,

    selanjutnya akan diperoleh berapa banyak jumlah

    komputer yang dapat digunakan dalam pengembangan

    jaringan LAN beserta dengan tata letak yang mungkin

    diimplementasikan.

    Pada proyek ini dibutuhkan perangkat keras

    berupa 4 buah Router MikroTik, 1 (satu) buah untuk

    Bagian Data Base, 1 (satu) buah untuk Bagian

    Perekrutan, 1 (satu) buah untuk bagian Administrasi

    dan 1 (satu) buah untuk Kepala Bagian HRD serta

    beberapa laptop untuk menghubungkan masing masing

    Router MikroTik. Adapun spesifikasi perangkat keras

    yang dibutuhkan sebagai berikut:

  • 30

    a. Router Mikrotik RB951 Ui.

    Tabel 3.1 Spesifikasi Router MikroTik RB 951 Ui

    b. Laptop

    Processor : Intel Core i5 2430M,

    Clock Speed 2.50 GHz, Cache 3 MB

    RAM : 4 GB RAM -DDR 3

    VGA : ATI Mobility Radeon HD

    6470

    Hardisk : 500 GB

    c. Personal Computer (PC)

    Processor : Intel Core i5 2430M,

    Clock Speed 2.50 GHz, Cache 3 MB

    RAM : 4 GB RAM -DDR 3

  • 31

    VGA : ATI Mobility Radeon HD

    6470

    Hardisk : 500 GB

    2) Perancangan skema topologi jaringan.

    Tahap yang selanjutnya dilakukan adalah

    merancang susunan dan tata letak setiap

    komponen pembentuk jaringan LAN, di mana

    perancangan ini disesuaikan dengan bentuk ruang

    dari perkantoran itu sendiri sehingga diharapkan

    topologi yang nantinya akan dibentuk dari hasil

    perancangan skema tersebut dapat lebih efektif.

    Gambar 3.2 Topologi

  • 32

    3) Implementasi skema topologi jaringan.

    Berdasarkan skema topologi yang sudah

    dibuat sebelumnya, selanjutnya dilakukan

    implementasi susunan dan tata letak komponen

    pembentuk jaringan sesuai dengan skema topologi.

    Sesuai dengan bentuk ruang dari perkantoran

    topologi yang efektif untuk diterapkan adalah

    topologi Mesh, dengan mempertimbangkan

    penggunaan beberapa Router MikroTik untuk

    menghubungkan ke setiap komputer.

    Gambar 3.3 Diagram Logic Jaringan LAN

    3.2.2 Perancangan IP Address

    IP Address adalah metode pengalamatan pada

    jaringan komputer dengan memberikan sederetan

  • 33

    angka pada komputer (host), router atau peralatan

    jaringan lainya. IP Address sebenarnya bukan diberikan

    kepada komputer (host) atau router, melainkan pada

    interface jaringan dari host atau router tersebut. Baik

    sebuah host dan router yang berada dalam jaringan

    harus menggunakan IP Address yang unik. Unik

    artinya tidak boleh ada dua host yang memiliki IP

    Address yang sama dalam satu broadcast domain.

    Perhitungan IP Address yang digunakan untuk

    menghubungkan antara komputer dengan Router

    MikroTik adalah IP kelas C dengan menggunakan

    Variable Length Subnet Mask (VLSM), untuk lebih

    detail perhatikan gambar-gambar dari client_1 sampai

    client_4 di bawah ini:

    Gambar 3.4 Perhitungan IP Address jaringan LAN bagian Database

  • 34

    Gambar 3.5 Perhitungan IP Address jaringan LAN bagian Perekrutan

    Gambar 3.6 Perhitungan IP Address jaringan LAN bagian HRD

    Gambar 3.7 Perhitungan IP Address jaringan LAN bagian Administrasi

  • 35

    Pada Gambar 3.4, 3.5, 3.6 dan 3.7

    ditunjukkan perhitungan IP Address untuk

    jaringan LAN menggunakan IP Address kelas C.

    Sehingga berdasarkan perhitungan yang sudah

    dilakukan, maka ditetapkan IP untuk komputer

    Server dan komputer Client dengan rincian

    sebagai berikut:

    Tabel 3.2 Susunan IP Address komputer Client