bab iii metode penelitianeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri...
TRANSCRIPT
94
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan bentuk Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) (Classroom Action Research), sebagaimana yang dijelaskan oleh Aqib,
dkk (2011: 3), bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan
untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Tujuan utama target yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk
menganalisis deskriptif kualitatif dengan meng-konversikan data kuantitatif
yang diperoleh selama kegiatan penelitian, yaitu deskripsi pelaksanaan
bimbingan belajar dengan pendekatan active learning metode drill dalam
upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf Arab pada siswa kelas X
SMA Negeri Kramat Kabupaten Tegal.
Di samping tujuan di atas, diharapkan juga penelitian ini dapat
menghasilkan interpretasi dan penilaian terhadap praktik yang dilakukan
dengan pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab yang terjadi di
dalam kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan secara kolaboratif
oleh peneliti dan guru PAI sebagai praktisi melalui 2 siklus kegiatan.
B. Tempat dan Waktu
1. Lokasi penelitian tindakan kelas ini adalah di SMA Negeri 1 Kramat
Kabupaten Tegal. Alamat: Jalan Garuda Nomor 1a Bongkok Desa Bongkok
Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.
95
Pemilihan SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal ini didasarkan
pertimbangan sebagai berikut. Pertama, untuk mengetahui masalah-masalah
yang berkaitan dengan pelaksanaan bimbingan belajar membaca, terutama
kemampuan membaca huruf Arab pada siswa kelas X. Kedua, merupakan
salah satu sekolah yang mengikuti ulangan umum bersama di Kabupaten
Tegal, yang nilai keterampilan kemampuan membaca huruf Arab siswa
kelas X pada kelompoknya paling rendah. Ketiga, lokasinya di daerah
pantai utara Kabupten Tegal dimana masih satu wilayah dan paling dekat
bagi peneliti sehingga dapat mengetahui kondisi sekolah tersebut dengan
mudah dan tepat. Keempat, tenaga guru PAI hanya dua orang, guru yang
satu berijazah S1 dan guru yang kedua beijazah magister (S2), dengan latar
belakang yang berbeda-beda itu perlu adanya proses pelaksanaan bimbingan
belajar membaca huruf Arab dengan pendekatan dan metode yang tepat.
2. Waktu Peneltian tindakan kelas ini dilakukan pada semester I tahun
pelajaran 2014/2015 yang dimulai pada tanggal 16 Agustus 2014 sampai
dengan tanggal 15 Nopember 2014.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas X pada
SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal yang berjumlah 43 siswa. Subyek
penelitian sangat heterogen dilihat dari kemampuannya, yaitu ada yang
sebagian siswa yang mempunyai kemampuan sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah dan sangat rendah, yang terdiri dari. (1) Siswa kelas Xa diambil lima
anak, (2) Siswa kelas Xb diambil lima anak, (3) Siswa kelas Xc diambil empat
anak, (4) Siswa kelas Xd diambil lima anak, (5) siswa kelas Xe diambil lima
96
anak, (6) Siswa kelas Xf diambil empat anak, (7) Siswa kelas Xg diambil lima
anak, (8) Siswa kelas Xh diambil lima anak dan (9) Siswa kelas Xi diambil
lima anak.
Adapun pengalaman guru sebagai kolaborator dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: (1) Drs. H. Syarifin, M.SI. sebagai guru Pendidikan
Agama Islam (PAI), yang berpengalaman mengajar di sekolah ini selama 19
tahun. Latar belakang pendidikannya adalah sarjana (S1) dengan jurusan
Pendidikan Agama Islam IAIN Sunankalijaga Yogyakarta lulus tahun 1995
dan (S2) Kosentrasi Magister Studi Islam (M.SI.) Program Pascasarjana UIN
Sunankalijaga lulus tahun 2011. (2) Dra. Hj. Nunung Susnaeningsih sebagai
guru Pendidikan Agama Islam (PAI), yang berpengalaman mengajar di sekolah
ini selama 16 tahun. Latar belakang pendidikannya adalah sarjana (S1) dengan
jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang lulus tahun 1998.
Kedua guru tersebut berkolaborasi dalam pelaksanaan bimbingan belajar baca
huruf Arab sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.
Adapun data nama-nama siswa yang mendapat perlakuan tindakan kelas
terlihat pada tabel 3.1:
Tabel 3.1 Data Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal
Nomor Nama Siswa Jenis
Kelamin
Asal
Kelas Urut Induk
1 147314 ARBIAN PENGESTU L X. A
2 147318 BAGAS ALDIN NURLIANTO L X. A
3 147323 IQBAL MAULANA L X. A
4 147326 MOH. CHAERUL HIDAYAT L X. A
5 147330 PRABOWO AGUNG LELONO L X. A
6 147339 YOGA ADE RIPARDI L X. A
7 147341 AGUS TARYANTO L X. B
8 147351 FUAD FAKHRUDIN L X. B
9 147352 HENDRI SETIAWAN L X. B
97
10 147356 KHAERUL AMIN L X. B
11 147372 ADE MARLIANA P X. C
12 147374 AFAF NABILAH P X. C
13 147383 HENGKY BAGUS PRAMBUDI L X. C
14 147384 LINDA ASTUTI P X. C
15 147401 VITA NINDYA SAVITRI P X. C
16 147408 DWI NUR SAEFANI PUTRI P X. D
17 147413 GILANG APRIA AJI L X. D
18 147418 LARAS WIDIYANI ASTUTI P X. D
19 147422 MUHAMMAD TUBAGUS FAHMI L X. D
20 147431 SITI TUMASIH P X. D
21 147578 SUGIMANTO L X. D
22 147438 AULIA IKA FEBRIANI P X. E
23 147454 MOHAMAD IBNU SYIFA L X. E
24 147457 MULIA TUNGGA DEWI S. P X. E
25 147460 NURUL KHASANAH P X. E
26 147445 ESA YANUAR RIZKIYANA P X. E
27 147479 KARTIKA PUSPITA SARI P X. F
28 147482 MOCH. FAJAR MEI ANTONI L X. F
29 147483 MUHAMMAD NAUFAL NAZZALA L X. F
30 147489 OSCARDO NIRWANTO S. L X. F
31 147499 ULFAH TRIANA P X. F
32 147507 DIMAS EKA SAKTI L X. G
33 147509 DWIKY YULIANTO L X. G
34 147510 FEBRY WIJAYANTO L X. G
35 147512 GALIH PRASETYO SAPUTRA L X. G
36 147513 IMAM SACHRANI L X. G
37 147515 IRVAN RIZKI AFANDI L X. G
38 147518 LILIS DIYANTI P X. G
39 147520 MUHAMMAD ILHAM SETIAJI L X. G
40 147522 PRAYOGO ABDI MAKINO L X. G
41 147523 RICKO FAJAR SANDRIANSYAH L X. G
42 147578 JAFFAR AKROMALLOH L X. I
43 147583 NAWANG YUDI RIZKI W. L X. I
98
Siswa yang diteliti adalah siswa kelas X sebagai subyek dan sampel
penelitian oleh peneliti yaitu yang berjumlah 288 siswa. Tetapi jumlah tersebut
apabila dijadikan sebagai sampel jumlahnya terlalu banyak, sebab menurut
Arikunto (1999 : 95), menegaskan ada beberapa rumus yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk menentukan jumlah anggota sampel. Sebagai ancer-ancer,
jika peneliti mempunyai beberapa ratus subjek dalam populasi, mereka dapat
menentukan kurang lebih 25 – 30 % dari jumlah subjek tersebut.
Jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100
hingga 150 orang, dan dalam pengumpulan data peneliti menggunakan angket,
sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Akan tetapi apabila peneliti
menggunakan teknik wawancara (interview) atau pengamatan (observasi),
jumlah tersebut dapat dikurangi menurut teknik pengambilan sampel sesuai
dengan kemampuan peneliti. Dalam hal ini peneliti dapat mengambil sampel
antara 10 % - 25 %.
Menurut Sugiyono ( 2013: 118), Sampel adalah bagian dari jumlah dan
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Selanjutnya
peneliti untuk menentukan siapa saja yang dijadikan sampelnya, peneliti
menggunakan teknik random sampling.
Sebagaimana Sugiyono (2013: 120), menjelaskan bahwa peneliti dalam
menentukan sampel yang untuk dijadikan pedoman dengan menggunakan,
Teknik sampel random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
99
populasi itu. Sehingga peneliti dalam mengambil sampel pada penelitian ini
adalah sejumlah 43 siswa atau sekitar 15 % dari jumlah keseluruhan siswa
kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal yang berjumlah 288 siswa.
Karena kelas X ini merupakan kelas yang siswanya masih cukup banyak yang
belum maksimal kemampuannya dalam membaca huruf Arab.
D. Data
Data dari penelitian ini berupa siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat
Kabupaten Tegal yang tidak mampu dalam membaca huruf Arab khususnya
yang terdapat dalam Q.S. Al- Anfāl ayat 72 dan Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan
12 berdasarkan kaidah tajwid dan makhārijul huruf. Adapun data yang
dipergunakan yaitu:
1. Data Primer
Menurut Azwar (2004: 91) berpendirian bahwa data primer adalah
data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan mengenakan
alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai
sumber informasi yang dicari. Dalam penelitian ini peneliti melakukan
observasi dan tes lisan/membaca simbol huruf-huruf Arab sesuai kaidah
tajwid dan makhārijul huruf.
2. Data Sekunder
Pada data sekunder sebagaimana Sugiyono (2013: 309) menegaskan
bahwa data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini peneliti mencari dokumentasi
hasil tes formatif setiap akhir materi yang disampaikan dalam pelaksanaan
bimbingan belajar dengan pendekatan active learning metode drill dalam
100
upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf Arab, kepada guru
pembimbing yang bersangkutan di SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal.
Data yang terkumpul selanjutnya diolah dengan analisis deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Dalam analisis deskriptif kualitatif yaitu data
yang terkumpul, penulis melakukannya pada saat proses pelaksanaan
bimbingan belajar baca huruf Arab dengan harapan data tersebut dapat
menghasilkan yang sangat memuaskan, maka pada aktivitas analisa data,
dalam hal ini penulis merujuk pada teorinya ( Miles dan Haberman, 1984 –
1994), sebagaimana berikut:
Data reduction, data display, and conclusion drawing/verification
These processes occur before data collection, during study design and
planning; during data collection as interim and carly analyses are
carried out; and after data collection as final Products are approached
and completed (Denzin dan Lincoln, 1994: 429).
Pengurangan data, tampilan data, dan penarikan kesimpulan
/verifikasi. Proses ini dilakukan sebelum pengumpulan data, selama
desain penelitian dan perencanaan, selama pengumpulan data untuk
dianalisis sementara dan putusan yang dilaksankan, dan pengumpulan
data kemudian dijadikan sebagai produk akhir diolah dan untuk
dilengkapi (Denzin dan Lincoln, 1994: 429).
Jadi analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah data hasil
observasi tentang aktivitas siswa selama dalam mengikuti pelaksanaan
bimbingan belajar baca huruf Arab. Sedangkan dalam analisis deskriptif
kuantitatif yaitu data yang terkumpul, penulis melakukan pengambilan
sampel pada pelaksanaan bimbingan belajar baca huruf Arab dengan
harapan dapat menghasilkan dengan maksimal sesuai yang telah ditetapkan.
101
Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 14), bahwa data yang
telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan
menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat disimpul-
kan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak.
Selanjutnya untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa
dilakukan dengan membandingkan aktivitas belajar siswa dari satu siklus
kesiklus lain. Demikian juga untuk data kemampuan siswa dalam belajar
membaca huruf Arab yang berupa nilai dari masing-masing siswa setelah
diberikan tes setiap akhir bimbingan belajar, diolah dengan analisis
deskriptif kuantitatif dengan menghitung nilai kemampuan dan persentase
ketuntasan belajar membaca huruf Arab siswa. Dengan membandingkan
nilai kemampuan dan persentase ketuntasan belajar membaca huruf Arab
siswa dapat diketahui peningkatan kemampuan belajar membaca huruf Arab
siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan berbagai data yang diperlukan, peneliti menggunakan
teknik-teknik sebagai berikut:
1). Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang rencana
dalam pelaksanaan bimbingan belajar yang berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), dan nilai hasil tes formatif setiap akhir materi
pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab dengan pendekatan
active learning metode drill, sebagai sumber data pendukung. Sebagaimana
Sugiyono (2013: 329) menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan
102
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang.
2). Observasi
Pada pelaksanaan observasi ini, peneliti menggunakan observasi
complete participation sebagaimana Sugiyono (2013: 312) berpendirian
bahwa dalam melakukan pengumpulan data, peneliti sudah terlibat
sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data. Jadi suasananya
sudah natural, peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Hal ini
merupakan keterlibatan peneliti yang tertinggi terhadap aktivitas kehidupan
yang diteliti.
Teknik ini digunakan untuk mengetahui kekurangan atau kesulitan
siswa dengan pendekatan dan metode yang digunakan pada pelaksanaan
bimbingan belajar membaca huruf Arab, untuk mencatat materi atau hal-hal
yang terjadi selama pelaksanaan bimbingan belajar digunakan sebagai bahan
pertimbangan tindak lanjut dan untuk mengungkap data secara khusus yaitu
berupa interaksi guru terhadap siswa, siswa terhadap temannya, dan siswa
terhadap materi pelaksanaan bimbingan belajar dengan pendekatan active
learning metode drill dalam upaya meningkatkan membaca huruf Arab pada
siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal.
3). Tes
Teknik pengumpulan data melalui teknik tes, Sanjaya (2011: 354)
berpendirian bahwa tes adalah teknik penilaian yang biasa digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa dalam pencapaian suatu kompetensi tertentu,
melalui pengolahan secara kuantitatif yang hasilnya berbentuk angka.
103
Berdasarkan itulah selanjutnya ditafsirkan tingkat penguasaan kompetensi
siswa.
Teknik pengumpulan data ini dalam rangka untuk mengambil hasil
keputusan setelah berakhir pembahasan satu materi pokok bahasan yang
telah disampaikan dalam pelaksanaan bimbingan belajar dengan active
learning metode drill dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca
huruf Arab, adapun data yang diambil oleh peneliti adalah nilai hasil tes
lisan yaitu membaca huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al- Anfāl ayat 72
dan Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 berdasarkan kaidah tajwid dan
makhārijul huruf, yaitu materi yang diambil dari kurikulum mata pelajaran
PAI Aspek Al-Qur’ān dan Al Hadīś kelas X SMA pada semester 1. Untuk
lebih fokus dan terarah bagi siswa dalam membaca huruf Arab, maka
peneliti memberikan beberapa petunjuk singkat perihal yang akan dipelajari
dalam latihan-latihan membaca oleh siswa. Adapun aspek yang dinilai
tertera pada format penilaian, lampiran 2.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisa hasil penelitian, dengan menggunakan analisis
trianggulasi yaitu analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah data
hasil dokumentasi, observasi tentang aktivitas siswa selama dalam mengikuti
pelaksanaan bimbingan belajar baca huruf Arab. Sementara untuk mengetahui
peningkatan kemampuan membaca huruf Arab dilakukan dengan membanding
kan nilai dari hasil tes satu siklus ke siklus yang lain, diolah dengan analisis
deskriptif kuantitatif. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 14),
bahwa data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif
104
dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat
disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak.
Dalam hal ini dengan menghitung nilai rata-rata dan persentase
ketuntasan belajar siswa. Berdasarkan hasil tes lisan kemampuan membaca
sesuai dengan indikator dan kriteria keberhasilan, data yang deroleh dari hasil
observasi dan catata-catatan yang terjadi lapangan untuk perbaikan
pelaksanaan bimbingan belajar yang telah ditentukan. Adapun rumus
persentasenya adalah sebagai berikut:
Rumus persentase ( Azwar, 2004: 126)
Rumus P=
x 100 %
Keterangan:
P = Persentase yang akan diketahui
f = Frekuensi (jawaban yang akan diinginkan)
n = Jumlah sampel penelitian
Sedang untuk penjelasan rumus di atas adalah sebagai berikut:
100 % = Seluruhnya kategori tuntas
90 – 99 % = Hampir seluruhnya kategori tuntas
80 – 89 % = Sebagian besar kategori tuntas
51 – 79 % = Lebih setengahnya kategori belum tuntas
50 % = Setengahnya kategori belum tuntas
40 – 49 % = Hampir setengahnya kategori belum tuntas
10 – 39 % = Sebagian kecil kategori belum tuntas
1 – 9 % = Sedikit sekali kategori belum tuntas
0 % = Tidak ada sama sekali kategori belum tuntas
105
G. Prosedur Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan melalui
kegiatan-kegiatan yang disebut satu siklus kegiatan pemecahan masalah.
Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah
perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus kedua,
dan seterusnya, sampai peneliti merasa puas. Kegiatan penelitian pada kegiatan
pokok, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan
(observasi), dan refleksi.
Prosedur tahapan-tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas dengan
gambar model siklus dalam Arikunto (2014; 16), adalah sebagai berikut:
Perencanaan
Tindakan
Pengamatan
Siklus 1 Refleksi Pelaksanaan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan Siklus II
Pengamatan
Apabila hasil dari siklus 1 belum
mencapai target yang diinginkan maka
dilanjutkan siklus 2 dan seterusnya
106
Apabila prosedur tersebut diikuti dengan konsisten, maka peneliti pada
skenario yang pertama adalah tahapan menyusun skenario rencana (planning)
pembelajaran apa yang akan dilakukan, dan gejala apa yang diharapkan bisa
terjadi pada peserta didik sebagai reaksi atas tindakan yang akan dilaksana
kan, dalam masalah ini pelaksanaan bimbingan belajar dengan pendekatan
active learning metode drill dalam upaya meningkatkan kemapuan membaca
huruf Arab pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam aspek Alqur’an
kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal. Di dalam skenario
perencanaan disebutkan pula fasilitas yang harus disiapkan dan diperlukan
sebagai pendukung proses pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan
pembelajaran, alat evaluasi, lembar observasi, bahan ajar, media pembelajar
an, instrumen cara merekam perilaku selama proses berlangsung, kendala
yang mungkin terjadi dan alternatif pemecahannya.
Tahap kedua, peneliti melaksanakan rencana tindakan (acting) sesuai
skenario, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan
kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta di
ikuti dengan kegiatan refleksi
Tahap ketiga, peneliti melakukan pengamatan (observing) dan
perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan
berupa bimbingan belajar baca huruf Arab. Tujuan dilakukannya pengamatan
adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan
dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.
Apabila hasil dari siklus
1 belum mencapai
yang diinginkan maka
dilanjutkan siklus 2 dan
seterusnya
107
Tahap keempat adalah refleksi (reflecting) dilakukan analisis data
mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan
dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan .
Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu
siklus. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus dua
dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus satu,
kemudian siklus tiga dilaksanakan karena siklus dua belum mengatasi
masalah. (Aqib, 2009: 30-32).
H. Indikator Keberhasilan
Sesuai prosedur penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan
perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan dan refleksi pada siklus I
dan siklus II sesuai dengan jadwal pelaksanaan bimbingan belajar membaca
huruf Arab siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal semester 1
tahun pelajaran 2014/2015. Pada masing-masing siklus peneliti mengumpul
kan data nilai hasil tes akhir setiap siklus tentang kemampuan membaca huruf
Arab dalam pelaksanaan bimbingan belajar dengan active learning metode
drill.
Secara operasional bahwa kemampuan membaca huruf Arab adalah
skor yang diperoleh melalui instrumen indikator dalam kemampuan membaca
huruf Arab dengan ketentuan kriteria nilainya, sebagaimana kisi-kisi pada
tabel 3.2:
108
Tabel 3.2 Indikator Hasil Analisis Dalam Kemampuan Membaca
Huruf Arab Untuk Siswa
A Indikator Kriteria Nilai
Keberhasilan
1 Siswa dapat membaca huruf Arab yang
ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-
Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah
tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf
secara baik dan benar
Kriteria Sangat Baik
= Tuntas (Nilai 9,00 –
10,00)
2 Siswa dapat mengeja huruf Arab yang
ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-
Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah
tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf
secara baik dan benar
Kriteria Sangat Baik
= Tuntas (Nilai 9,00-
10,00)
3 Siswa dapat menghafal huruf Arab yang
ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72, QS Al-
Hijarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah
tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf
secara baik dan benar
Kriteria Sangat Baik
= Tuntas (Nilai 9,00-
10,00)
B Indikator Kriteria Nilai
1 Siswa dapat membaca huruf Arab yang
ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-
Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah
tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf
secara baik dan benar
Kriteria Baik =
Tuntas (Nilai 8,00 –
8,99) :
2 Siswa dapat mengeja huruf Arab yang
ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-
Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah
tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf
secara baik dan benar
Kriteria Baik =
Tuntas (Nilai 8,00 –
8,99) :
3 Siswa dapat menghafal sebagian huruf
Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,
QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan
kaidah tajwid, tanda baca dan makhārijul
huruf secara baik dan benar
Kriteria Baik =
Tuntas (Nilai 8,00 –
8,99) :
C Indikator Kriteria Nilai
1 Siswa dapat membaca huruf Arab yang ada
pada QS. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-Hujarāt
ayat 10 dan 12 dengan kaidah tajwid, tanda
baca dan makhārijul huruf secara baik dan
benar
Kriteria Sedang =
Belum Tuntas (Nilai
7,00– 7,99) :
2 Siswa dapat mengeja huruf sebagian Arab Kriteria Sedang =
109
yang ada pada QS. Al- Anfāl ayat 72, QS.
Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah
tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf
secara baik dan benar
Belum Tuntas (Nilai
7,00 – 7,99) :
3 Siswa dapat menghafal sebagian huruf Arab
yang ada pada QS. Al- Anfāl ayat 72, QS.
Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah
tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf
secara baik dan benar
Kriteria Sedang =
Belum Tuntas (Nilai
7,00 – 7,99) :
D Indikator Kriteria Nilai
1 Siswa tidak dapat membaca sebagian huruf
Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,
QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan
kaidah tajwid, tanda baca dan makhārijul
huruf secara baik dan benar
Kriteria Hampir
Sedang = Belum
Tuntas (Nilai 6,00-
6,99) :
2 Siswa tidak dapat mengeja sebagian huruf
Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,
QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan
kaidah , tanda baca dan makhārijul huruf
secara baik dan benar
Kriteria hampir Sedang
= Belum Tuntas (Nilai
6,00-6,99) :
3 Siswa tidak dapat menghafal sebagian huruf
Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,
QS. Al-Hijarāt ayat 10 dan 12 dengan
kaidah tajwid, tanda baca dan makhārijul
huruf secara baik dan benar
Kriteria Hampir
Sedang = Belum
Tuntas (Nilai 6,00-
6,99) :
E Indikator Kriteria Nilai
1 Siswa tidak dapat membaca sebagian kecil
huruf Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl
ayat 72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
dengan kaidah tajwid, tanda baca dan
makhārijul huruf secara baik dan benar
Kriteria Kurang =
Belum Tuntas (Nilai
4,00-5,99) :
2 Siswa tidak dapat mengeja sebagian kecil
huruf Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl
ayat 72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
dengan
kaidah , tanda baca dan makhārijul huruf
secara baik dan benar
Kriteria Kurang =
Belum Tuntas (Nilai
4,00-5,99) :
3 Siswa tidak dapat menghafal sebagian kecil
huruf Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl
ayat 72, QS. Al-Hijarāt ayat 10 dan 12
dengan kaidah tajwid, tanda baca dan
makhārijul huruf secara baik dan benar
Kriteria Kurang =
Belum Tuntas (Nilai
4,00-5,99) :
110
F Indikator Kriteria Nilai
1 Siswa tidak dapat membaca seluruh huruf
Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,
QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan
kaidah tajwid, tanda baca dan makhārijul
huruf secara baik dan benar
Kriteria Sangat Kurang
= Belum Tuntas (Nilai
1,00-3,99) :
2 Siswa tidak dapat mengeja seluruh huruf
Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,
QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan
kaidah tajwid,tanda baca dan makhārijul
huruf secara baik dan benar
Kriteria Sangat Kurang
= Belum Tuntas (Nilai
1,00-3,99) :
3 Siswa tidak dapat menghafal seluruh huruf
Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,
QS. Al-Hijarāt ayat 10 dan 12 dengan
kaidah tajwid, tanda baca dan makhārijul
huruf secara baik dan benar
Kriteria Sangat Kurang
= Belum Tuntas (Nilai
1,00-3,99) :
Siswa dapat dikategorikan tuntas dari belajarnya apabila nilai hasil akhir dari
setiap materi yang disampaikan dalam pelaksanaan bimbingan belajar
membaca huruf Arab telah mencapai kriteria ketuntasan minimal, sebagai
berikut:
1). Nilai Baik Rata-Rata dari Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 8,00
2) Persentase Minimal 80 % yang melampaui KKM (8,00) kategori tuntas
Tabel 3.3 Indikator Keberhasilan Guru Dalam Analisis Pelaksanaan
Bimbingan Belajar Membaca Huruf Arab
Kemampuan
Menganalisis
Siswa Membaca
Huruf Arab
Indikator Keterangan
(Sangat
Baik
Baik,Cukup,
Rendah)
Tahap Pra Analisis
Siswa Membaca
Simbol Huruf
Huruf Arab
Kaidah makhārijul
huruf
1.Memotivasi siswa
2.Membimbing siswa untuk bertanya
3. Membimbing siswa dalam menjawab
pertanyaan yang sulit
4.Membantu siswa dalam mengenal
Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah
makhārijul huruf
Tahap Saat
Analisis Siswa
1.Membimbing siswa dalam Membaca
Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah
111
Membaca Simbol
Huruf-Huruf Arab
Kaidah Makhārijul
Huruf
makhārijul huruf
2.Membimbing siswa dalam
menentukan
kaidah-kaidah Membaca Simbol
Huruf Huruf Arab Kaidah makhārijul
huruf
Tahap Pra Analisis
Siswa Membaca
Simbol Huruf
Huruf Arab
Kaidah Tajwid
1.Memotivasi siswa
2. Membimbing siswa untuk bertanya
3. Membimbing siswa dalam menjawab
pertanyaan yang sulit
4. Membantu siswa dalam mengenal
Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah
Tajwid
Tahap Saat
Analisis Siswa
Membaca Simbol
Huruf Huruf Arab
Kaidah Tajwid
1.Membimbing siswa dalam Membaca
Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah
Tajwid
2.Membimbing siswa dalam
menentukan kaidah-kaidah Membaca
Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah
Tajwid
Tahap Pasca
Analisis Siswa
Membaca Simbol
Huruf Huruf Arab
Kaidah Makhārijul
Huruf
1.Membimbing siswa dalam
menyimpulkan hasil analisis membaca
Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah
Makhārijul huruf
Tahap Pasca
Analisis Siswa
Membaca Simbol
Huruf Huruf Arab
Kaidah Tajwid
1.Membimbing siswa dalam
menyimpulkan hasil analisis
Membaca
Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah
Tajwid
Strategi
Pelaksanaan
Bimbingan Belajar
Ketepatan strategi yang disampaikan
selama pembelajaran sesuai dengan
materi pembelajaran
Keefektifan Keefektifan pemanfaatan waktu,
strategi, pendekatan, metode dan media
pembelajaran
Kemampuan Mampu manfaatkan strategi, waktu,
dapat mengoperasikan fasilitas media
dan menguasai mteri yang disampaikan
Fasilitas Media Ketersediaan fasilitas media dan cara
mengoperasikannya
Kriteria tingkat keaktifan guru dikelompokkan ke dalam 4 kategori, dengan
kriteria sebagai berikut:
Nilai 8,00 – 10,00 Kategori : Sangat Baik
112
Nilai 7,50 - 7,99 Kategori : Baik
Nilai 7,00 - 7,49 Kategori : Cukup
Nilai 6,00 - 6,99 Kategori : Rendah
Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:
1. Rencana Tindakan
Pada tahap ini peneliti dan guru PAI secara kolaboratif mengadakan
kegiatan diantaranya: 1). mengamati teknik pelaksanaan bimbingan belajar
yang digunakan guru dalam bimbingan belajar membaca huruf Arab
sebelumnya; 2). mengidentifikasi faktor-faktor kesulitan dan kemudahan
guru dalam bimbingan belajar membaca huruf Arab sebelumnya; 3).
Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam bimbingan
belajar membaca Huruf Arab sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca huruf Arab pada mata pelajaran PAI
aspek Alqur’an; 4). Menyusun rancangan pelaksanaan bimbingan belajar
dengan menggunakan pendekatan active learning metode drill dalam
upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf Arab.
Rancangan pelaksanaan bimbingan belajar dalam upaya meningkat
kan kemampuan membaca huruf Arab ini meliputi: 1). pemilihan
pendekatan yang tepat untuk merangsang siswa dalam pelaksanaan
bimbingan belajar membaca huruf Arab; 2). pemilihan metode yang dapat
membantu siswa mengetahui, memahami dan melaksanakan dalam
bimbingan belajar membaca huruf Arab sesuai dengan kaidah tajwid,
tanda baca dan makhārijul huruf secara baik dan benar. Adapun kegiatan
yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut:
113
a. Membuat skenario pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab
dengan menggunakan berbagai pola latihan yang berjenjang dari yang
paling mudah ketingkat yang lebih sulit
b. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi pelaksana
an bimbingan belajar membaca huruf arab di kelas ketika pendekatan
active learning metode drill diaplikasikan. Lembar observasi digunakan
untuk mengetahui kesulitan siswa dalam kemampuan membaca huruf
Arab, serta untuk mengetahui pendekatan dan metode yang digunakan
dalam pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab apakah
sudah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca huruf
Arab atau tidak.
c. Membuat alat bantu pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf
Arab yang diperlukan dalam rangka mengoptimalkan kemampuan
membaca huruf Arab bagi siswa.
d. Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui kemampuan membaca huruf
Arab siswa siswa. Alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini tes
lisan membaca huruf Arab yang ada pada QS. al-Anfāl ayat 72, QS. Al-
Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah tajwid, tanda baca dan makhārijul
huruf secara baik dan benar.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan peran peneliti adalah: 1).
merancang pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab dengan
menggunakan pendekatan active learning metode drill; 2). bekerja sama
dengan guru pembimbing dalam melaksanakan tindakan yang telah
114
direncanakan; 3). peneliti berperan sebagai pendamping guru pembimbing
untuk memberi pengarahan, motivasi dan stimulus agar dapat melaksana
kan perannya berdasarkan rencana.
Pelaksanaan tindakan ini adalah dengan menerapkan active leraning
metode drill sebagai pendekatan dan metode pelaksanaan bimbingan
belajar untuk meningkatkan kemampuan membaca huruf Arab pada siswa
kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal dalam setiap tahap
pelaksanaaan bimbingan belajar yang diterapkan oleh guru pembimbing
dengan langkah-langkah berinteraksi bersama masing-masing siswa untuk
mengetahui konsep awal yang dimiliki siswa, mengenalkan konsep materi
yang dibahas berdasarkan hasil percobaab siswa dan akhirnya siswa
menemukan konsep baru yang merupakan hasil kerja dari siswa sendiri,
penerapan konsep dengan mengajak siswa untuk menerapkan penggunaan
active learning metode drill sebagai pendekatan dan metode pelaksanaan
bimbingan belajar membaca huruf Arab dan pada tahap akhir pelaksanaan
bimbingan belajar membaca huruf Arab guru pembimbing mengadakan
evaluasi dengan tujuan untuk menguji apakah materi yang diterima oleh
siswa itu benar.
Pada tahap pelaksanaan tindakan didalamnya dilakukan pengamatan
atau observasi, melakukan analisis dan refleksi. Apabila pendekatan dan
metode yang digunakan telah berhasil maka dapat langsung ditarik
kesimpulan. Akan tetapi, apabila pendekatan dan metode yang digunakan
masih perlu perbaikan maka dilakukan rencana tindakan selanjutnya dan
115
demikian terus-menerus secara berulang-ulang, sampai pendekatan dan
metode yang digunakan benar-benar berhasil.
Kegiatan awal sebelum tindakan dilaksanakan, peneliti melakukan
kegiatan tes membaca pra siklus yang dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 16 Agustus 2014 dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam membaca huruf Arab dengan memfokuskan pada aspek-aspek
yang meliputi; 1). membaca simbol-simbol huruf hijaiyah/Arab yang
sesuai dengan makhārijul huruf; 2). membaca simbol huruf Arab yang ada
pada Q.S. Al-Anfāl ayat 72 dan Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 yang
sesuai dengan makhārijul huruf 3). membaca simbol huruf Arab yang ada
pada Q.S. Al-Anfāl ayat 72 dan Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 yang
sesuai dengan kaidah tajwid. Pada tahap perencanaan pra siklus, peneliti
melakukan observasi tentang pendekatan dan metode pelaksanaan
bimbingan belajar membaca huruf Arab yang dilakukan guru pembimbing.
Hasil penelitian awal pra siklus menunjukkan bahwa: 1). guru
pembimbing dalam melaksanakan bimbingan belajar materi membaca
huruf Arab masih monoton tidak bervariatif; 2). guru pembimbing sangat
minim menggunakan pendekatan dan metode yang efektif dalam
pelaksqanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab dengan alasan
biaya, waktu dan tenaga sehingga siswa hanya mendapat penjelasan dari
guru saja; 3). dari 43 siswa, hanya 12 yang antusias mengikuti bimbingan
belajar membaca huruf Arab; 3). dari hasil tes pra siklus bahwa para siswa
mengalami kesulitan dalam melafalkan simbol-simbol huruf Arab yang
sesuai dengan kaidah tajwid dan makhārijul huruf; 5). pengalaman guru
116
pembimbing dan para siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten
Tegal secara umum pasif dalam pelaksanaan bimbingan belajar membaca
huruf Arab.
Analisis atau refleksi pra siklus, berdasarkan temuan-temuan pada
observasi tersebut, akhirnya peneliti bersama guru pembimbing merumus
kan alternatif tindakan dan menyusun rancangan pelaksanaan bimbingan
belajar huruf Arab dengan menggunakan pendekatan active learning
metode drill. Peneliti berdiskusi dengan guru pembimbing bersepakat
bahwa 1). materi pelaksanaan bimbingan belajar yang disajikan tetap
mengacu pada kurikulum dan diselaraskan dengan buku teks yang diguna
kan guru pembimbing, namun materinya bisa diambil dari sumber lain,
pendekatan dan metode yang benar-benar diminati dan dikenali siswa
dalam kehidupan sehari-hari, yang memberi wawasan baru dan menantang
kreativitas berpikir siswa; 2). pendekatan active learning metode drill
digunakan sebagai variasi pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf
Arab agar tidak monoton dan menarik perhatian siswa; 3). peneliti
memberikan panduan dalam pelaksanaan bimbingan belajar dan memberi
kan penjelasan teknik membaca huruf Arab.
Dari hasil diskusi di atas, maka peneliti memberikan tindakan dalam
pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab terhadap subyek
penelitian dengan tindakan pelaksanaan bimbingan belajar untuk
meningkatkan kemampuan membaca huruf Arab dengan pendekatan
active learning metode drill sesuai kaidah tajwid dan makhārijul huruf ini,
117
pada tindakan-tindakan pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf
Arab berikutnya.
Tindakan Siklus I
Tindakan siklus I dilakukan setelah kegiatan pra siklus dianalisis dan
direfleksi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
membaca huruf Arab. Tindakan siklus I pelaksanaan bimbingan belajar
dengan menggunakan pendekatan active learning metode drill ini dimaksud
kan untuk mengupayakan siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca
huruf Arab dengan memperhatikan aspek-aspek kaidah tajwid dan makhārijul
huruf.
1. Perencanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan dengan merencanakan perbaikan bimbingan
belajar dengan pendekatan active learning metode drill dalam upaya
meningkatkan kemampuan membaca huruf Arab. Fokus penelitian lebih
menekankan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal
yang belum dapat meningkatkan kemampuannya dalam membaca huruf
Arab, maka peneliti bersama guru pembimbing merencanakan untuk
mengganti pendekatan dan metode pembelajaran dengan pendekatan
active learning metode drill
2. Pelaksanaan Siklus I
Berdasarkan analisis dan refleksi pada tindakan pra siklus bahwa
siswa hasilnya masih sangat rendah dalam kemampuan membaca huruf
Arab yang sesuai dengan kaidah tajwid dan makhārijul huruf yang baik
dan benar. Untuk itu, rencana pelaksanaan bimbingan belajar membaca
118
huruf Arab pada tindakan siklus I difokuskan untuk pada penggunaan
pendekatan active learning metode drill. Proses tindakan siklus I ini dibagi
tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dengan berfokus untuk materi
pengenalan dan pelafalan simbol-simbol huruf Arab yang ada dalam Q.S.
Al-Anfal ayat 72, sesuai dengan makhārijul huruf. Pertemuan kedua
dengan berfokus untuk materi pengenalan dan pelafalan simbol-simbol
huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai dengan
makhārijul huruf. Pertemuan ketiga berfokus pada cara membacakan dan
melafalkan huruf Arab yang ada didalam Q.S. Al-Anfal ayat 72 dan Q.S.
Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai dengan kaidah tajwid. Proses
pelaksanaan tindakan siklus I ini secara lengkap diuraikan sebagai berikut:
a. Pertemuan Pertama (2 X 45 menit)
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus
2014 dengan fokus untuk materi pengenalan dan pelafalan simbol-
simbol huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfal ayat 72, sesuai
dengan makhārijul huruf, adapun simbol-simbol huruf Arab yaitu
sebagai berikut:
119
Proses pelaksanan bimbingan belajar membaca simbol huruf–
huruf Arab sesuai dengan kidah makhărijul huruf, maka untuk
membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca huruf
Arab, peneliti memberikan beberapa rambu-rambu simbol huruf Arab
dengan makhȃ rijul huruf sebagaimana berikut;
(1). Huruf م – ب - و keluar dari kedua bibir. Kalau و bibirnya terbuka
sedang ب dan م bibirnya rapat.
(2). Huruf ف keluar dari bibir sebelah dalam bawah dan ujung gigi
depan,
(3). Huruf ن keluar dari pangkal lidah, tetapi di bawah makhraj ق ,
(4). Huruf ق keluar dari pangkal lidah,
(5). Huruf ض keluar dari samping lidah dan geraham kanan dan kiri,
(6). Huruf ي – ش – ج keluar dari tengah lidah dan tengahnya langit-
langit sebelah atas,
(7). Huruf خ – د – ط keluar dari ujung lidah dan pangkal gigi depan
sebelah atas,
(8). Huruf ز – ذ – ظ keluar dari ujung lidah dan ujung gigi depan
sebelah atas serta terbuka,
(9). Huruf س – ز – ص keluar dari ujung lidah di atas gigi depan atau
dan bawah,
(10). Huruf غ - خ keluar dari ujung tenggorokan,
(11). Huruf ع - ح keluar dari tengah tenggorokan,
120
(12). Huruf ه – ء keluar dari pangkal tenggorokan,
(13). Huruf ل keluar antara lidah samping kanan atau kiri dan gusi
sebelah atas depan,
(14). Huruf ن keluar dari ujung lidah di bawah makhraj ل ,
(15). Huruf ر keluar dari ujung lidah agak ke depan dan agak masuk ke
punggung lidah dan huruf yang keluar dari hidung yaitu huruf-
huruf gunnah (mendengung) (Sunarto, 1988: 77).
Proses pelaksanaan dalam bimbingan belajar membaca simbol huruf
huruf Arab sebagai berikut:
Guru pembimbing memberikan lembaran yang bertuliskan simbol
huruf huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72 baik yang
tidak berharakat maupun yang sudah berharakat fathah, kasrah, ḍ ommah,
fathataīn, kasrataīn, ḍ ommataīn, sukûn dan tasydĩd, tugas siswa agar
membaca simbol/lambang tulisan huruf hijaiyah/Arab tersebut dengan
benar, penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam
bacaan huruf sesuai dengan makhărijul hurufnya.
1. Mengamati
Siswa memperhatikan guru pembimbing cara melafalkan simbol
huruf huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72
sesuai kaidah makhārijul huruf dengan seksama
Siswa menirukan lafal simbol huruf-huruf Arab yang terdapat
dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf yang
diucapkan guru secara berulang-ulang dengan semangat
121
Guru mengamati pengucapan lafal simbol huruf-huruf Arab yang
terdapat dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72 sesuai kaidah makhārijul
huruf.oleh siswa
Guru memberi penguatan terhadap lafal simbol huruf-huruf Arab
sesuai kaidah makhārijul huruf.yang diucapkan siswa secara
berulang-ulang
Siswa menemukan simbol huruf-huruf Arab dengan kartu simbol
huruf huruf yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72 sesuai
kaidah makhārijul huruf.secara bersama-sama dalam bimbingan
guru secara klasikal
Siswa secara berkelompok dan berpasangan melafalkan simbol
huruf-huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72
sesuai kaidah makhārijul huruf.
Siswa melafalkan simbol huruf-huruf Arab dengan tanda bacanya
yang terdapat dalam Q.S Al-Anfȃ l ayat 72 sesuai kaidah
makhārijul huruf dengan bimbingan guru
Siswa mendemonstrasikan lafal simbol huruf-huruf Arab dengan
tanda baca yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72 di depan
kelas
Secara bergantian siswa menyimak bacaan temannya simbol huruf-
huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah
makhārijul huruf.
122
2. Menanya
Siswa menanyakan tentang cara membaca simbol huruf-huruf Arab
yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul
huruf.
Siswa menanyakan tentang cara menghafal simbol huruf huruf
Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah
makhārijul huruf.
3. Mengeksplorasi/Mengeksperimen
Siswa mengidentifikasi simbol huruf huruf Arab yang ada dalam
Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf.
Siswa mengeja simbol huruf huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-
Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf.
Siswa membaca dengan melafalkan simbol huruf-huruf Arab Q.S.
Al-Anfāl ayat 72 sesuai makhārijul huruf secara berdilir sesuai
kaidah makhārijul huruf.
4. Asosiasi
Guru dan siswa untuk membuat rangkuman atau kesimpulan
makhārijul huruf, simbol huruf -huruf Arab yang ada dalam Q.S.
Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf.
5. Komunikasi
Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempresentasikan atau
membaca dengan makhārijul huruf, simbol huruf-huruf Arab yang
ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf.
123
Guru memberi tugas kepada siswa untuk mendemonstrasikan
hafalan simbol huruf- huruf Arab denganmakhārijul huruf, huruf
Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah
makhārijul huruf.
Guru memberi tugas kepada siswa untuk menyampaikan hasil
diskusi tentang makhārijul huruf, simbol huruf-huruf Arab yang
ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf.
Pada akhir proses tindakan siklus I pertemuan pertama, peneliti
mengadakan wawancara dengan siswa. Dari hasil observasi dan
wawancara , peneliti menyimpulkan bahwa masih ada sebagian siswa yang
belum maksimal dalam membaca simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam
Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf, walau sudah
menggunakan pendekatan active learning metode drill.
b. Pertemuan Kedua (2 X 45 menit)
Pada proses pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua yang
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 13 September 2014 adalah lanjutan dari
pertemuan pertama. Jika pada pertemuan pertama proses yang berlangsung
berfokus pada pengenalan dan pelafalan simbol huruf-huruf Arab yang ada
dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, pada pertemuan kedua berfokus pada pengenalan
dan pelafalan simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat
10 dan 12 dengan makhārijul hurufnya, adapun simbol huruf-hurufnya sebagai
berikut:
124
Simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12
Proses pelaksanaan bimbingan belajar membaca simbol huruf -huruf Arab
sesuai dengan kaidah makhărijul huruf sebagai berikut:
Guru pembimbing memberikan lembaran yang bertuliskan simbol huruf-
huruf Arab baik yang tidak berharakat maupun yang sudah berharakat fathah,
kasrah, ḍ ommah, fathataīn, kasrataīn, ḍ ommataīn, sukûn dan tasydĩd, tugas
siswa agar membaca simbol/lambang tulisan huruf Arab tersebut dengan benar,
penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam bacaan
huruf sesuai dengan makhărijul hurufnya.
1. Mengamati
Siswa memperhatikan guru melafalkan simbol huruf -huruf Arab yang
terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 dengan seksama sesuai
kaidah makhārijul huruf
125
Siswa menirukan lafal simbol huruf-huruf Arab yang terdapat dalam
Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 yang diucapkan guru secara berulang-
ulang dengan semangat sesuai kaidah makhārijul huruf
Guru mengamati pengucapan lafal simbol huruf-huruf Arab yang
terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 oleh siswa sesuai
kaidah makhārijul huruf
Guru memberi penguatan terhadap lafal simbol huruf-huruf Arab yang
terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 yang diucapkan siswa
secara berulang-ulang sesuai kaidah makhārijul huruf
Siswa menemukan simbol huruf-huruf Arab dengan kartu simbol huruf-
huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 secara
bersama-sama dalam bimbingan guru secara klasikal sesuai kaidah
makhārijul huruf
Siswa secara berkelompok dan berpasangan melafalkan simbol huruf-
huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 sesuai
kaidah makhārijul huruf
Siswa melafalkan simbol huruf-huruf Arab dengan tanda bacanya yang
terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 sesuai kaidah
makhārijul huruf dengan bimbingan guru
Siswa mendemonstrasikan lafal simbol huruf-huruf Arab dengan tanda
baca yang terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 di depan
kelas sesuai kaidah makhārijul huruf
Siswa menyimak bacaan simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S.
Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah makhārijul huruf
126
2. Menanya
Siswa menanyakan tentang cara membaca simbol huruf-huruf Arab
yang ada dalam Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah
makhārijul huruf
Siswa menanyakan tentang cara menghafal simbol huruf- huruf Arab
yang ada dalam Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah
makhārijul huruf
3. Mengeksplorasi / Mengeksperimen
Siswa mengidentifikasi simbol huruf huruf Arab yang ada dalam Q.S.
Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah makhārijul huruf
Siswa mengeja simbol huruf huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-
Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah makhārijul huruf
Siswa membaca dengan melafalkan simbol huruf-huruf Arab Q.S. Al-
Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah makhārijul huruf
4. Asosiasi
Guru dan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan kaidah
makhārijul huruf, simbol huruf -huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-
Hujarāt ayat 10 dan 12
5. Komunikasi
127
Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempresentasikan atau
membaca dengan kaidah makhārijul huruf, simbol huruf- huruf Arab
yang ada dalam Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
Siswa mendemonstrasikan hafalan simbol huruf -huruf Arab dengan
kaidah makhārijul huruf, simbol huruf huruf Arab yang ada dalam Q.S.
Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
Guru memberi tugas kepada siswa untuk menyampaikan hasil diskusi
tentang kaidah makhārijul huruf, simbol huruf-huruf Arab yang ada
dalam QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
Pada akhir proses tindakan siklus I pertemuan kedua, peneliti
mengadakan wawancara dengan siswa. Dari hasil observasi dan wawancara,
peneliti menyimpulkan bahwa masih ada sebagian siswa yang belum maksimal
dalam membaca simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat
72 sesuai kaidah makhārijul huruf, walau sudah menggunakan pendekatan
active learning metode drill
c. Pertemuan Ketiga (2 X 45 menit)
Pada proses pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga yang
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2014 adalah lanjutan dari
pertemuan. Jika pada pertemuan pertama proses yang berlangsung berfokus
pada pengenalan dan pelafalan simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S.
Al-Anfāl ayat 72, pada pertemuan kedua berfokus pada pengenalan dan
pelafalan simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10
dan 12 dengan makhārijul hurufnya, sedang pada pertemuan ketiga berfokus
pada cara membaca simbol huruf-huruf Arab dengan mengaplikasikan rambu-
128
rambu kaidah tajwid pada Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan
12 sebagai berikut :
Proses pelaksanan bimbingan belajar membaca simbol huruf -huruf Arab
sesuai dengan kaidah tajwid, maka untuk membantu siswa dalam
meningkatkan kemampuan membaca simbol huruf huruf Arab, peneliti
memberikan beberapa rambu-rambu kaidah tajwid sebagai berikut:
Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan iẓ hăr
129
Iẓ hăr yaitu membaca dengan terang atau mengeluarkan huruf dari
makhrajnya dengan tiada bercampur gunnah (mendengung) dan tasydĩd.
Pembimbing memberikan lembaran atau buku metode iqra atau metode lain
yang ada tulisan rangkaian huruf Arab yang terkandung dalam hukum tanwin
dan nun mati bertemu dengan huruf halqi yaitu (ٳظهٲر حلمى) خ ح غ ع ه ء, apabila
ada nun mati bertemu huruf ي dan ن dalam satu kalimat maka harus dibaca (
(إظهٲر شفوى) ن dan م dan mim mati bertemu huruf selain huruf ( ٳظهٲر مطلك
serta hukum ٲل ذعريف apabila bertemu dengan huruf ه و م ن ف ق ج خ ح ع غ ب ء
و mati bertemu dengan و apabila ada huruf ,إظهأر لمريح adalah bacaan ي
hidup, atau huruf ي mati bertemu hidup, maka hukumnya wajib dibaca مطلك
رٳظهٲ agar bacaan madnya tidak hilang. Apabila ada huruf ل mati bertempat
pada kalimat fi’il bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah/Arab selain ل dan
رٳظهٲ مطلك maka hukumnya dibaca ر . Apabila mim mati bertemu dengan huruf
رٳظهٲ مطلك maka harus dibaca و dan ف .
Tugas siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf
hijaiyah/Arab pada potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum
Iẓ hăr, penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam
membaca yang berhubungan dengan hukum bacaan Iẓ hăr.
Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan ikkfă
Ikkfă yaitu bacaan samar antara bacaan jelas (إظهأر) dan mendengung
Pembimbing memberikan lembaran atau buku metode iqra atau metode .(غنه)
lain yang ada tulisan rangkaian huruf Arab yang terkandung hukum tanwin
dan nun mati bertemu dengan huruf ظ ط د ق ف خ ز ض س ش ج ن ز ذ ص harus
130
dibaca إخفاء مع الغنح dan apabila ada mim mati bertemu huruf ب maka harus
dibaca إخفاء شفوي.
Tugas siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf
hijaiyah/Arab pada potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum
Ikkfă, penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam
membaca yang berhubungan dengan hukum bacaan Ikkfă
Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan idgăm
Idgăm yaitu memasukkan huruf satu ke dalam huruf yang lain
/berikutnya. Pembimbing memberikan lembaran atau buku metode iqra atau
metode lain yang ada tulisan rangkaian huruf Arab yang terkandung dalam
hukum tanwin dan nun mati apabila bertemu dengan huruf و م ن ي maka harus
dibaca غنحت الم apabila ada tanwin dan nun mati bertemu dengan huruf ,إدغأم
dan ر maka harus dibaca إدغأم تال غنح, apa bila ada mim mati bertemu dengan م
maka harus dibaca غامإد مسلين مع ا لغنح , apabila ada huruf dua yang sama
makhrajnya dan sifatnya bertemu menjadi satu, sedang huruf yang pertama
mati dan huruf yang kedua hidup maka harus dibaca غامإد مسلين صغير , apabila
ada huruf dua yang sama makhraj dan sifatnya bertemu menjadi satu, sedang
keduanya hidup maka harus dibaca غامإد مسلين كثير , apabila ada huruf dua yang
sama makhrajnya tetapi berlainan sifatnya, sedang huruf yang pertama mati.
Bacaan huruf yang pertama dimasukkan ke dalam huruf yang kedua
maka harus dibaca غامإد مرجانسين صغير , apabila ada huruf dua yang sama
makhrajnya tetapi berlainan sifatnya dan kedua-duanya merupakan huruf
hidup maka harus dibaca غامإد مرجانسين كثير , apabila ada dua huruf yang
berdekatan makhraj dan sifatnya, sedang huruf yang awal mati maka harus
131
dibaca غامإد مرلارثين صغير , apabila ada dua huruf yang berdekatan makhraj dan
sifatnya dan keduanya hidup maka harus dibaca غامإد مرلارثين كثير , apabila ada
maka ض ض ص ن ل ز ر ذ د ش س س د ظ ط bertemu dengan huruf ٲل ذعريف
hukumnya harus dibaca غامإد شمسيح , apabila ada ل mati bertempat pada
kalimat fi’il bertemu dengan ل dan ر maka hukumnya dibaca غامإد مطلك . Tugas
siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf hijaiyah/Arab pada
potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum idgăm, penilaian
dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam membaca yang
berhubungan dengan hukum bacaan idgăm.
Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan iqlăb
Iqlăb yaitu mengganti bacaan tanwin dan nun mati dengan bacaan mim
yang disamarkan dan dengan mendengung. Pembimbing membagikan
lembaran atau buku metode iqra’ atau metode lain yang ada rangkaian tulisan
tanwin dan nun mati bertemu dengan huruf ة.
Tugas siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf
hijaiyah/Arab pada potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum
iqlăb, penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam
membaca yang berhubungan dengan hukum bacaan iqlăb.
Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan gunnah
Bacaan Gunnah artinya bacaan yang mendengung. Pembimbing
membagikan lembaran atau buku metode iqra’ dan atau metode lain yang ada
rangkaian tulisan huruf nun dan mim yang bertasydid. Tugas siswa supaya
membaca rangkaian simbol/lambang huruf hijaiyah/Arab pada potongan ayat
yang ada hubungan dengan bacaan hukum gunnah penilaian dalam bagian ini
132
untuk menilai kemampuan siswa dalam membaca yang berhubungan dengan
hukum bacaan gunnah.
Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan qalqalah
Qalqalah yaitu bunyi huruf yang menggoyang /mengeper/menggetar
bila ia mati, atau bila mati karena dihentikan (diwakafkan). Pembimbing
membagikan lembaran atau buku metode iqra’ dan atau metode lain yang ada
rangkaian tulisan huruf د ج ة ط ك. Bacaan للللح صغرى yaitu apabila huruf
qalqalah yang mati asli. Adapun bacaannya harus terang dan memantul, كترى
.yaitu apabila huruf qalqalah yang matinya tidak asli, tetapi karena waqaf للللح
Adapun bacaannya harus lebih terang dan nyata.
Tugas siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf
hijaiyah/Arab pada potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum
qalqalah, penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam
membaca yang berhubungan dengan hukum bacaan qalqalah.
Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan mad
Mad yaitu memanjangkan suara karena ada huruf mad. Pembimbing
membagikan lembaran atau buku metode iqra’ dan atau metode lain yang ada
rangkaian tulisan huruf hijaiyah/Arab yang terkandung dalam bacaan اصلې
مد جاءز منفصل ,(mad muttaşil) مد واجة مرصل ,(mad ţobī’ī/mad aşli) مد طتيعې/مد
(mad jāiz munfaşil), مد آلزم كلمي مشلل (mad lāzim mušaqal), مد آلزم كلمي مخفف
(mad lāzim kilmī mukhafaf), مد آلزم حرفي مشتع (mad lāzim harfī musyabba’),
حرفي مشتع مخفف ,(mad lāzim hafī musyabba’ mušaqal) مد آلزم حرفي مشتع مشلل
133
mad lāzim) مد آلزم حرفي مخفف ,(mad lāzim harfī musyabba’ mukhafaf) مد آلزم
harfī mukhafaf), مدد عارض للسکۅن (mad āiriḍ i lissukṹ n), مد ذمكين (mad
tamkīn), مد تدل (mad badal) , مد فرق (mad farqi) , مد لين (mad laīn) , مد صلح لصيرج
(mad şillah qaşīrah), مد صلح طويلح (mad şillah ţawīlah) dan مد عوض (mad
i’waḍ ).
Tugas siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf
hijaiyah/Arab pada potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum
mad penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam
membaca yang berhubungan dengan hukum bacaan mad
Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan tafkhĩm
Bacaan Tafkhĩm yaitu huruf hijaiyah/Arab yang harus dibaca tebal.
Pembimbing membagikan lembaran atau buku metode iqra’ dan atau metode
lain yang ada rangkaian tulisan huruf hijaiyah/Arab ك ظ ط غ ض ص خ yang
disebut huruf ا سذعال, Huruf ر yang berharakat fathah dan ḍ ommah. Huruf ر
mati jatuh sesudah harakat fathah, ḍ ommah, fathatain dan ḍ ommatain.
Huruf ر yang mati dan sebelumnya berupa harakat kasrah tetapi kasrahnya
tidak asli dari kalimat itu. Huruf ر yang mati dan sebelumnya berupa harakat
kasrah yang asli, tetapi sesudah ر berupa huruf ا سذعال.. Hukum الم جاللح atau
lafaẓ هللٲ dibaca tafkhĩm apabila jatuh harakat fathah atau ḍ ommah.
Tugas siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf
hijaiyah/Arab pada potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum
tafkhĩm, penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam
membaca yang berhubungan dengan hukum bacaan tafkhĩm
Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan tarqĩq.
134
Bacaan Tarqĩq. yaitu huruf Arab yang harus dibaca tipis yaitu huruf ر
berharakat kasrah. Huruf ر mati jatuh sesudah ۑ mati. Hukum الم جاللح atau
lafaẓ هللٲ dibaca tarqĩq.apabila jatuh sesudah harakat kasrah.. Tugas siswa
supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf hijaiyah/Arab pada
potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum tarqĩq. penilaian
dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam membaca yang
berhubungan dengan hukum bacaan tarqĩq
Proses pelaksanaan bimbingan belajar membaca simbol huruf -huruf
Arab sesuai dengan kaidah tajwid dan makhărijul huruf sebagai berikut:
Guru pembimbing membagikan lembaran atau buku metode iqra’ dan atau
metode lain yang ada rangkaian tulisan huruf Arab
1. Menyimak
Siswa menyimak bacaan huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl
ayat 72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
Siswa mencermati kaidah tajwid dan makhārijul huruf, huruf Arab
yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat72,QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
2. Menanya
Siswa menanyakan tentang cara membaca huruf Arab yang ada
dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
Siswa menanyakan tentang cara menghafal huruf Arab yang ada
dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
Siswa menanyakan tentang kaidah tajwid dan makhārijul huruf,
huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-Hujarāt
ayat 10 dan 12
135
3. Mengeksplorasi / Mengeksperimen
Siswa mengidentifikasi huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl
ayat 72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
Siswa mengeja huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72
Siswa membaca dengan melafalkan Q.S. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-
Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah tajwid dan makhārijul huruf
4. Asosiasi
Guru dan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan kaidah tajwid
dan makhārijul huruf, huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat
72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
5. Komunikasi
Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempresentasikan atau
membaca dengan kaidah tajwid dan makhārijul huruf, huruf Arab
yang ada di Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
Guru memberi tugas kepada siswa untuk mendemonstrasikan hafalan
huruf Arab dengan kaidah tajwid dan makhārijul huruf, huruf Arab
yang ada di Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
Guru memberi tugas kepada siswa untuk menyampaikan hasil
diskusi tentang kaidah tajwid dan makhārijul huruf, huruf Arab yang
ada di Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
Pada akhir proses tindakan siklus I pertemuan ketiga, peneliti
mengadakan wawancara dengan siswa. Dari hasil observasi dan wawancara ,
peneliti menyimpulkan bahwa masih ada sebagian siswa yang belum maksimal
dalam membaca simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat
136
72 sesuai kaidah makhārijul huruf, walau sudah menggunakan pendekatan
active learning metode drill.
3. Observasi Siklus I
Pelaksanaan bimbingan belajar dengan pendekatan active learning
metode drill dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa membaca huruf
Arab untuk siklus I pertemuan pertama yang dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 30 Agustus 2014, bahwa para siswa terlihat antusias dan merespons
positif dibandingkan pada saat pelaksanaan pra siklus. Masalah tersebut
terbukti ketika pelaksananaan pra siklus para siswa masih kelihatan bermalas-
malasan untuk bertanya karena masih bingung dan belum faham, tetapi pada
pertemuan pertama yang berfokus pada meteri membaca simbol-simbol huruf
Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 dengan kaidah makhārijul
huruf, mereka sudah mulai berani bertanya materi yang mereka belum kuasai,
hal ini terlihat pada pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab
walaupun masih ada beberapa siswa yang belum terbiasa dengan pendekatan
dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti.
Selama pelaksanaanan bimbingan belajar membaca huruf Arab baik
pertemuan pertama pertemuan pertama yang berfokus pada meteri membaca
simbol-simbol huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72,
petemuan kedua yang dilaksanakan pada hari Sabtu 13 September 2014 yang
berfokus pada meteri membaca simbol-simbol huruf Arab yang terdapat dalam
QS. al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah makhārijul huruf, dan pertemuan
ketiga yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2014, berfokus
137
tentang kaidah tajwid dan makhārijul huruf, huruf Arab yang ada dalam Q.S.
Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12, posisi peneliti sebagai
observer yang mencatat lembar pengamatan pada aspek-aspek yang telah
ditentukan.
Berdasrkan hasil observasi, diketahui bahwa pelaksanaan bimbingan
belajar dengan pendekatan active learning metode drill yang telah
dilaksanakan terdapat ada peningkatan kemampuan siswa dalam membaca
huruf Arab, yang semula nilai rata-rata siswa yang memperoleh nilai tuntas
atau dia atas KKM 8,00 pada pra siklus ada 12 siswa (27,91 %) meningkat
menjadi 42 siswa (97,67 %).
4. Refleksi Siklus I
Pelaksanaan bimbingan belajar pada siklus I ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca huruf Arab terhadap mata
pelajaran PAI Aspek Alqur’an. Pada waktu pertama kali pertemuan dengan
diadakan pembelajaran dengan pendekatan active learning metode drill para
siswa sudah antusias untuk mengikutinya hal ini dikarenakan para siswa belajar
pada keaktifan yang mereka lakukan sesuai prosedur yang semestinya.
Apalagi pada waktu latihan-latihan awal yaitu cara membaca simbol-
simbol huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt
ayat 10 dan 12 para siswa merasa senang karena mereka belajar secara
berkelompok, dengan bantuan teman sebaya yang telah mampu membaca huruf
Arab maka yang dilakukan secara kelompok cepat terselesaikan. Apalagi pada
waktu guru pembimbing memberikan tugas membaca sesuai dengan kaidah
tajwid dan makhārijul huruf mereka langsung berusaha menerimanya.
138
pendekatan active learning metode drill merupakan belajar yang berpusat pada
siswa dan guru hanya sebagai fasilitator, peran guru dalam pendekatan active
learning sangatlah sederhana.
Kembali pada tujuan peneliti menerapkan bimbingan belajar dengan
pendekatan active learning dengan metode drill adalah untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca huruf Arab terhadap mata pelajaran PAI
Aspek Alqur’an melalui bimbingan belajar yang melibatkan siswa secara aktif,
maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus I ini penerapan bimbingan
belajar pendekatan active learning metode drill mampu menunjukkan
peningkatan kemampuan membaca simbol-simbol huruf Arab dan hasil yang
dapat diperoleh sudah maksimal. Hal ini dapat dilihat dari:
a. Kegiatan latihan-latihan dan diskusi kelompok bisa membawa siswa untuk
aktif membaca huruf Arab, mengemukakan pendapat, bertanya dan
menjawab pertanyaan,
b. Siswa sudah mengetahui simbol-simbol huruf Arab terutama yang terdapat
dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 yang belum
mereka ketahui sebelumnya.
c. Siswa mengandalkan kemampuan menyikapi atau memecahkan persoalan
bukan pada kemampuan menjawab pertanyaan guru, sehingga kemampuan
membaca simbol-simbol huruf Arab oleh siswa adalah untuk mempelajari
materi secara keseluruhan untuk mensinkronkan materi dengan program
ketuntasan yang telah direncanakan,
d. Kemampuan membaca simbol-simbol huruf Arab oleh siswa terhadap
mata pelajaran PAI Aspek Alqur’an dimiliki hampir semua siswa kelas X
139
SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal, jadi bukan hanya mereka yang
memiliki kemampuan sangat baik di kelas, tetapi juga mereka yang
memiliki kemampuan sedang.
e. Hasil dari tes lisan/membaca kemampuan membaca simbol-simbol huruf
Arab hampir semua siswa mendapatkan nilai sangat baik dan baik, itu
menunjukkan bahwa motivasi belajar membaca huruf Arab dapat
membuat mereka benar-benar memahami apa yang mereka ikuti dalam
pelaksanaan bimbingan belajar.
I. Analisis Data Hasil Penelitian Tindakan Kelas Pelaksanaan Bimbingan
Belajar Dengan Pendekatan Active Learning Metode Drill Dalam Upaya
Meningkatan Kemampuan Membaca Huruf Arab
Peningkatan kemampuan membaca huruf Arab dalam pelaksanaan
bimbingan belajar dengan menggunakan pendekatan active learning metode
drill ditandai dengan lebih meningkatnya kemampuan siswa dalam
melakukan menelaah masalah membaca huruf Arab atau mendefinisikan
masalah membaca huruf Arab, menentukan ruang lingkup masalah membaca
huruf Arab dan lebih meningkatnya kemampuan siswa untuk merumuskan
masalah membaca huruf Arab dengan jelas.
Peningkatan kemampuan siswa dalam menggambarkan masalah
membaca huruf Arab, indikator peningkatannya ditandai dengan meningkat
nya mengetahui dan memahami prinsip masalah membaca huruf Arab
dengan pasti, mengetahui konsep-konsep yang berhubungan secara spesifik,
dan meningkatnya kemampuan memperinci dan menganalisa masalah
membaca huruf Arab dari berbagai sudut pandang juga nampak lebih
140
meningkat. Peningkatan kemampuan siswa mengidentifikasi kemungkinan
pemecahannya, indikator peningkatannya ditandai dengan meningkatnya
membuat alternatif jawaban dan menyeleksi dugaan jawaban yang ditanya
kan oleh guru.
Meningkatnya kemampuan merencanakan solusi pemecahan yang
indikator peningkatannya ditandai dengan meningkatnya kemampuan siswa
memilih suatu pemecahan dan menentukan pilihan penyelesaian. Meningkat
nya kemampuan siswa dalam melaksanakan pemecahan masalah yaitu
ditandai dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam mengambil
keputusan dan menyelesaikan masalah.
Siswa dapat / lebih mampu memecahkan masalah yaitu mengevaluasi
rencana setelah yang telah disusun, yang indikator peningkatannya ditandai
dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam menilai pilihan dengan
memperhitungkan akibat yang terjadi pada setiap pilihan dan menimbang
kembali pengambilan keputusan. Meningkatnya kemampuan siswa dalam
mengevaluasi solusi yang telah diambil, dalam pemecahan masalah,
indikator peningkatannya ditandai dengan lebih meningkatnya kemampuan
siswa dalam melakukan refleksi proses pemecahan masalah dan kemudian
meningkatnya kemampuan siswa dalam menggunakan hasil refleksi untuk
pemecahan masalah di masa mendatang.
Untuk lebih jelasnya peneliti membuat indikator peningkatan
kemampuan membaca huruf Arab dalam pelaksanaan bimbingan belajar
dengan menggunakan pendekatan active learning metode drill dengan
menggunakan satu hasil tes yaitu tes wawancara/lisan.
141
Tes wawancara/lisan dimaksudkan seorang guru dapat menilai dan
mengevaluasi hasil siswa setelah penerapan pelaksanaan bimbingan belajar
dengan menggunakan pendekatan active learning metode drill dalam upaya
meningkatan kemampuan membaca huruf Arab pada siswa kelas X SMA
Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal, indikator penilaiannya berdasarkan
kemampuan siswa dalam memahami dan menyampaikan hasil belajarnya
berupa ucapan/pelafalan. Dalam hal ini guru mengelompokkan hasil tes
wawancara/lisan menjadi 2 (dua) kemampuan yaitu berupa membaca
simbol-simbol huruf Arab dengan kaidah tajwid dan kaidah makhārijul huruf
.1. Membaca simbol-simbol huruf Arab sesuai kaidah makhārijul huruf
Guru memberikan lembaran tulisan simbol-simbol huruf Arab yang
terdapat dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12
kepada siswa, tugas siswa agar membaca tulisan tersebut dengan benar,
penilaian dalam hal ini untuk menilai kemampuan siswa dalam bacaannya
sesuai kaidah makhārijul huruf. Setelah penerapan pendekatan active
learning metode drill dalam upaya meningkatan kemampuan membaca
huruf Arab pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal.
2. Membaca simbol-simbol huruf Arab dengan kaidah tajwid.
Tes membaca simbol-simbol huruf Arab yang terdapat dalam Q.S.
Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dimaksudkan seorang
guru dapat menilai dan mengevaluasi hasil membaca siswa sesuai kaidah
tajwid setelah penerapan pendekatan active learning metode drill dalam
upaya meningkatan kemampuan membaca huruf Arab pada siswa kelas X
SMA Negeri 1 Kramat Kbupaten Tegal.
142
Dalam hal ini guru mengelompokkan hasil tes wawancara/lisan
menjadi 2 kemampuan yaitu berupa membaca simbol-simbol huruf Arab
sesuai kaidah makhārijul huruf dan membaca simbol-simbol huruf Arab
dengan kaidah tajwid.
Berikut ini peneliti tampilkan tabel 3.4 Nilai Hasil Kemampuan Siswa
Baca Huruf Arab Pada Pelaksanaan Bmbingan Belajar Dengan Pendekatan
Active Learning Metode Drill Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kramat
Kabupaten Tegal
Materi Jumlah Siswa
Perolehan Nilai
Kemampuan
Siswa
Membaca Huruf Arab
43 Istimewa
(Nilai
10)= Tuntas
Sangat
Baik
(Nilai 9,0 -9,99)=
Tuntas
Baik
(Nilai
8,0-8,99)=
Tuntas
Lebih Dari
Cukup (7,0-
7,99) =tidak
Tuntas
Cukup
(Nilai 6,0-
6,99)= Tidak
Tuntas
Kurang
(1,0 -
5,99)= Tidak
Tuntas
Jumlah Siswa 43 0 8 34 1 0 0
Peresentase (%) 0% 18,60% 79,07% 2,33% 0% 0%
Berdasarkan hasil penelitian pada tindakan siklus I yang telah
dipaparkan di atas, maka terbukti bahwa aplikasi pendekatan active learning
metode drill dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1
kramat Kabupaten Tegal pada pelaksanaan bimbingan belajar mata pelajaran
PAI aspek Alqur’an.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan
pendekatan active learning metode drill dapat meningkatkan kemampuan
siswa terhadap materi membaca huruf Arab dalam mata pelajaran PAI aspek
Alqur’an dengan indikator keberhasilan.
1. Siswa semakin aktif dalam kegiatan mengikuti pelaksanaan bimbingan
belajar
2. Siswa menemukan hal-hal yang baru yang belum mereka ketahui dalam
143
pendekata active learning metode drill
3. Siswa terlatih untuk bekerja sama dalam kelompok dan berani
mengungkapkan pendapat serta menghargai pendapat orang lain
4. Hasil atau nilai yang mereka dapatkan lebih baik atau meningkat dari
hasil yang mereka peroleh sebelumnya
5. Dengan penerapan pendekatan active learning metode drill siswa
memperoleh pengalaman untuk menyelesaikan masalah kesulitan
membaca huruf Arab yang mereka alami
6. Selama pelaksanaan bimbingan belajar berlangsung siswa tampak antusias
dalam melaksanakan tugas dari guru pembimbing.
Dari hasil analisis dan refleksi pada tindakan siklus I, hasilnya dapat
menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan siswa membaca huruf Arab
dengan maksimal sesuai yang diharapkan peneliti, maka dalam hal ini
peneliti untuk tidak melanjutkan pada tindakan siklus selanjutnya, walaupun
masih ada 1 (satu) siswa yang belum tuntas dengan predikat sedang.
Walaupun rencana awal peneliti mencantumkan adanya siklus II dan
seterusnya.