bab iii metode penelitianeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri...

50
94 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Classroom Action Research), sebagaimana yang dijelaskan oleh Aqib, dkk (2011: 3), bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Tujuan utama target yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk menganalisis deskriptif kualitatif dengan meng-konversikan data kuantitatif yang diperoleh selama kegiatan penelitian, yaitu deskripsi pelaksanaan bimbingan belajar dengan pendekatan active learning metode drill dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf Arab pada siswa kelas X SMA Negeri Kramat Kabupaten Tegal. Di samping tujuan di atas, diharapkan juga penelitian ini dapat menghasilkan interpretasi dan penilaian terhadap praktik yang dilakukan dengan pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab yang terjadi di dalam kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan secara kolaboratif oleh peneliti dan guru PAI sebagai praktisi melalui 2 siklus kegiatan. B. Tempat dan Waktu 1. Lokasi penelitian tindakan kelas ini adalah di SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal. Alamat: Jalan Garuda Nomor 1a Bongkok Desa Bongkok Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.

Upload: others

Post on 27-Apr-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

94

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan bentuk Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) (Classroom Action Research), sebagaimana yang dijelaskan oleh Aqib,

dkk (2011: 3), bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang

dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan

untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Tujuan utama target yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk

menganalisis deskriptif kualitatif dengan meng-konversikan data kuantitatif

yang diperoleh selama kegiatan penelitian, yaitu deskripsi pelaksanaan

bimbingan belajar dengan pendekatan active learning metode drill dalam

upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf Arab pada siswa kelas X

SMA Negeri Kramat Kabupaten Tegal.

Di samping tujuan di atas, diharapkan juga penelitian ini dapat

menghasilkan interpretasi dan penilaian terhadap praktik yang dilakukan

dengan pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab yang terjadi di

dalam kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan secara kolaboratif

oleh peneliti dan guru PAI sebagai praktisi melalui 2 siklus kegiatan.

B. Tempat dan Waktu

1. Lokasi penelitian tindakan kelas ini adalah di SMA Negeri 1 Kramat

Kabupaten Tegal. Alamat: Jalan Garuda Nomor 1a Bongkok Desa Bongkok

Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.

Page 2: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

95

Pemilihan SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal ini didasarkan

pertimbangan sebagai berikut. Pertama, untuk mengetahui masalah-masalah

yang berkaitan dengan pelaksanaan bimbingan belajar membaca, terutama

kemampuan membaca huruf Arab pada siswa kelas X. Kedua, merupakan

salah satu sekolah yang mengikuti ulangan umum bersama di Kabupaten

Tegal, yang nilai keterampilan kemampuan membaca huruf Arab siswa

kelas X pada kelompoknya paling rendah. Ketiga, lokasinya di daerah

pantai utara Kabupten Tegal dimana masih satu wilayah dan paling dekat

bagi peneliti sehingga dapat mengetahui kondisi sekolah tersebut dengan

mudah dan tepat. Keempat, tenaga guru PAI hanya dua orang, guru yang

satu berijazah S1 dan guru yang kedua beijazah magister (S2), dengan latar

belakang yang berbeda-beda itu perlu adanya proses pelaksanaan bimbingan

belajar membaca huruf Arab dengan pendekatan dan metode yang tepat.

2. Waktu Peneltian tindakan kelas ini dilakukan pada semester I tahun

pelajaran 2014/2015 yang dimulai pada tanggal 16 Agustus 2014 sampai

dengan tanggal 15 Nopember 2014.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas X pada

SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal yang berjumlah 43 siswa. Subyek

penelitian sangat heterogen dilihat dari kemampuannya, yaitu ada yang

sebagian siswa yang mempunyai kemampuan sangat tinggi, tinggi, sedang,

rendah dan sangat rendah, yang terdiri dari. (1) Siswa kelas Xa diambil lima

anak, (2) Siswa kelas Xb diambil lima anak, (3) Siswa kelas Xc diambil empat

anak, (4) Siswa kelas Xd diambil lima anak, (5) siswa kelas Xe diambil lima

Page 3: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

96

anak, (6) Siswa kelas Xf diambil empat anak, (7) Siswa kelas Xg diambil lima

anak, (8) Siswa kelas Xh diambil lima anak dan (9) Siswa kelas Xi diambil

lima anak.

Adapun pengalaman guru sebagai kolaborator dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut: (1) Drs. H. Syarifin, M.SI. sebagai guru Pendidikan

Agama Islam (PAI), yang berpengalaman mengajar di sekolah ini selama 19

tahun. Latar belakang pendidikannya adalah sarjana (S1) dengan jurusan

Pendidikan Agama Islam IAIN Sunankalijaga Yogyakarta lulus tahun 1995

dan (S2) Kosentrasi Magister Studi Islam (M.SI.) Program Pascasarjana UIN

Sunankalijaga lulus tahun 2011. (2) Dra. Hj. Nunung Susnaeningsih sebagai

guru Pendidikan Agama Islam (PAI), yang berpengalaman mengajar di sekolah

ini selama 16 tahun. Latar belakang pendidikannya adalah sarjana (S1) dengan

jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang lulus tahun 1998.

Kedua guru tersebut berkolaborasi dalam pelaksanaan bimbingan belajar baca

huruf Arab sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.

Adapun data nama-nama siswa yang mendapat perlakuan tindakan kelas

terlihat pada tabel 3.1:

Tabel 3.1 Data Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal

Nomor Nama Siswa Jenis

Kelamin

Asal

Kelas Urut Induk

1 147314 ARBIAN PENGESTU L X. A

2 147318 BAGAS ALDIN NURLIANTO L X. A

3 147323 IQBAL MAULANA L X. A

4 147326 MOH. CHAERUL HIDAYAT L X. A

5 147330 PRABOWO AGUNG LELONO L X. A

6 147339 YOGA ADE RIPARDI L X. A

7 147341 AGUS TARYANTO L X. B

8 147351 FUAD FAKHRUDIN L X. B

9 147352 HENDRI SETIAWAN L X. B

Page 4: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

97

10 147356 KHAERUL AMIN L X. B

11 147372 ADE MARLIANA P X. C

12 147374 AFAF NABILAH P X. C

13 147383 HENGKY BAGUS PRAMBUDI L X. C

14 147384 LINDA ASTUTI P X. C

15 147401 VITA NINDYA SAVITRI P X. C

16 147408 DWI NUR SAEFANI PUTRI P X. D

17 147413 GILANG APRIA AJI L X. D

18 147418 LARAS WIDIYANI ASTUTI P X. D

19 147422 MUHAMMAD TUBAGUS FAHMI L X. D

20 147431 SITI TUMASIH P X. D

21 147578 SUGIMANTO L X. D

22 147438 AULIA IKA FEBRIANI P X. E

23 147454 MOHAMAD IBNU SYIFA L X. E

24 147457 MULIA TUNGGA DEWI S. P X. E

25 147460 NURUL KHASANAH P X. E

26 147445 ESA YANUAR RIZKIYANA P X. E

27 147479 KARTIKA PUSPITA SARI P X. F

28 147482 MOCH. FAJAR MEI ANTONI L X. F

29 147483 MUHAMMAD NAUFAL NAZZALA L X. F

30 147489 OSCARDO NIRWANTO S. L X. F

31 147499 ULFAH TRIANA P X. F

32 147507 DIMAS EKA SAKTI L X. G

33 147509 DWIKY YULIANTO L X. G

34 147510 FEBRY WIJAYANTO L X. G

35 147512 GALIH PRASETYO SAPUTRA L X. G

36 147513 IMAM SACHRANI L X. G

37 147515 IRVAN RIZKI AFANDI L X. G

38 147518 LILIS DIYANTI P X. G

39 147520 MUHAMMAD ILHAM SETIAJI L X. G

40 147522 PRAYOGO ABDI MAKINO L X. G

41 147523 RICKO FAJAR SANDRIANSYAH L X. G

42 147578 JAFFAR AKROMALLOH L X. I

43 147583 NAWANG YUDI RIZKI W. L X. I

Page 5: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

98

Siswa yang diteliti adalah siswa kelas X sebagai subyek dan sampel

penelitian oleh peneliti yaitu yang berjumlah 288 siswa. Tetapi jumlah tersebut

apabila dijadikan sebagai sampel jumlahnya terlalu banyak, sebab menurut

Arikunto (1999 : 95), menegaskan ada beberapa rumus yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk menentukan jumlah anggota sampel. Sebagai ancer-ancer,

jika peneliti mempunyai beberapa ratus subjek dalam populasi, mereka dapat

menentukan kurang lebih 25 – 30 % dari jumlah subjek tersebut.

Jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100

hingga 150 orang, dan dalam pengumpulan data peneliti menggunakan angket,

sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Akan tetapi apabila peneliti

menggunakan teknik wawancara (interview) atau pengamatan (observasi),

jumlah tersebut dapat dikurangi menurut teknik pengambilan sampel sesuai

dengan kemampuan peneliti. Dalam hal ini peneliti dapat mengambil sampel

antara 10 % - 25 %.

Menurut Sugiyono ( 2013: 118), Sampel adalah bagian dari jumlah dan

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Selanjutnya

peneliti untuk menentukan siapa saja yang dijadikan sampelnya, peneliti

menggunakan teknik random sampling.

Sebagaimana Sugiyono (2013: 120), menjelaskan bahwa peneliti dalam

menentukan sampel yang untuk dijadikan pedoman dengan menggunakan,

Teknik sampel random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

Page 6: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

99

populasi itu. Sehingga peneliti dalam mengambil sampel pada penelitian ini

adalah sejumlah 43 siswa atau sekitar 15 % dari jumlah keseluruhan siswa

kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal yang berjumlah 288 siswa.

Karena kelas X ini merupakan kelas yang siswanya masih cukup banyak yang

belum maksimal kemampuannya dalam membaca huruf Arab.

D. Data

Data dari penelitian ini berupa siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat

Kabupaten Tegal yang tidak mampu dalam membaca huruf Arab khususnya

yang terdapat dalam Q.S. Al- Anfāl ayat 72 dan Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan

12 berdasarkan kaidah tajwid dan makhārijul huruf. Adapun data yang

dipergunakan yaitu:

1. Data Primer

Menurut Azwar (2004: 91) berpendirian bahwa data primer adalah

data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan mengenakan

alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai

sumber informasi yang dicari. Dalam penelitian ini peneliti melakukan

observasi dan tes lisan/membaca simbol huruf-huruf Arab sesuai kaidah

tajwid dan makhārijul huruf.

2. Data Sekunder

Pada data sekunder sebagaimana Sugiyono (2013: 309) menegaskan

bahwa data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini peneliti mencari dokumentasi

hasil tes formatif setiap akhir materi yang disampaikan dalam pelaksanaan

bimbingan belajar dengan pendekatan active learning metode drill dalam

Page 7: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

100

upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf Arab, kepada guru

pembimbing yang bersangkutan di SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal.

Data yang terkumpul selanjutnya diolah dengan analisis deskriptif

kualitatif dan kuantitatif. Dalam analisis deskriptif kualitatif yaitu data

yang terkumpul, penulis melakukannya pada saat proses pelaksanaan

bimbingan belajar baca huruf Arab dengan harapan data tersebut dapat

menghasilkan yang sangat memuaskan, maka pada aktivitas analisa data,

dalam hal ini penulis merujuk pada teorinya ( Miles dan Haberman, 1984 –

1994), sebagaimana berikut:

Data reduction, data display, and conclusion drawing/verification

These processes occur before data collection, during study design and

planning; during data collection as interim and carly analyses are

carried out; and after data collection as final Products are approached

and completed (Denzin dan Lincoln, 1994: 429).

Pengurangan data, tampilan data, dan penarikan kesimpulan

/verifikasi. Proses ini dilakukan sebelum pengumpulan data, selama

desain penelitian dan perencanaan, selama pengumpulan data untuk

dianalisis sementara dan putusan yang dilaksankan, dan pengumpulan

data kemudian dijadikan sebagai produk akhir diolah dan untuk

dilengkapi (Denzin dan Lincoln, 1994: 429).

Jadi analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah data hasil

observasi tentang aktivitas siswa selama dalam mengikuti pelaksanaan

bimbingan belajar baca huruf Arab. Sedangkan dalam analisis deskriptif

kuantitatif yaitu data yang terkumpul, penulis melakukan pengambilan

sampel pada pelaksanaan bimbingan belajar baca huruf Arab dengan

harapan dapat menghasilkan dengan maksimal sesuai yang telah ditetapkan.

Page 8: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

101

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 14), bahwa data yang

telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan

menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat disimpul-

kan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak.

Selanjutnya untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa

dilakukan dengan membandingkan aktivitas belajar siswa dari satu siklus

kesiklus lain. Demikian juga untuk data kemampuan siswa dalam belajar

membaca huruf Arab yang berupa nilai dari masing-masing siswa setelah

diberikan tes setiap akhir bimbingan belajar, diolah dengan analisis

deskriptif kuantitatif dengan menghitung nilai kemampuan dan persentase

ketuntasan belajar membaca huruf Arab siswa. Dengan membandingkan

nilai kemampuan dan persentase ketuntasan belajar membaca huruf Arab

siswa dapat diketahui peningkatan kemampuan belajar membaca huruf Arab

siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan berbagai data yang diperlukan, peneliti menggunakan

teknik-teknik sebagai berikut:

1). Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang rencana

dalam pelaksanaan bimbingan belajar yang berupa rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), dan nilai hasil tes formatif setiap akhir materi

pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab dengan pendekatan

active learning metode drill, sebagai sumber data pendukung. Sebagaimana

Sugiyono (2013: 329) menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan

Page 9: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

102

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau

karya-karya monumental dari seseorang.

2). Observasi

Pada pelaksanaan observasi ini, peneliti menggunakan observasi

complete participation sebagaimana Sugiyono (2013: 312) berpendirian

bahwa dalam melakukan pengumpulan data, peneliti sudah terlibat

sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data. Jadi suasananya

sudah natural, peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Hal ini

merupakan keterlibatan peneliti yang tertinggi terhadap aktivitas kehidupan

yang diteliti.

Teknik ini digunakan untuk mengetahui kekurangan atau kesulitan

siswa dengan pendekatan dan metode yang digunakan pada pelaksanaan

bimbingan belajar membaca huruf Arab, untuk mencatat materi atau hal-hal

yang terjadi selama pelaksanaan bimbingan belajar digunakan sebagai bahan

pertimbangan tindak lanjut dan untuk mengungkap data secara khusus yaitu

berupa interaksi guru terhadap siswa, siswa terhadap temannya, dan siswa

terhadap materi pelaksanaan bimbingan belajar dengan pendekatan active

learning metode drill dalam upaya meningkatkan membaca huruf Arab pada

siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal.

3). Tes

Teknik pengumpulan data melalui teknik tes, Sanjaya (2011: 354)

berpendirian bahwa tes adalah teknik penilaian yang biasa digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa dalam pencapaian suatu kompetensi tertentu,

melalui pengolahan secara kuantitatif yang hasilnya berbentuk angka.

Page 10: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

103

Berdasarkan itulah selanjutnya ditafsirkan tingkat penguasaan kompetensi

siswa.

Teknik pengumpulan data ini dalam rangka untuk mengambil hasil

keputusan setelah berakhir pembahasan satu materi pokok bahasan yang

telah disampaikan dalam pelaksanaan bimbingan belajar dengan active

learning metode drill dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca

huruf Arab, adapun data yang diambil oleh peneliti adalah nilai hasil tes

lisan yaitu membaca huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al- Anfāl ayat 72

dan Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 berdasarkan kaidah tajwid dan

makhārijul huruf, yaitu materi yang diambil dari kurikulum mata pelajaran

PAI Aspek Al-Qur’ān dan Al Hadīś kelas X SMA pada semester 1. Untuk

lebih fokus dan terarah bagi siswa dalam membaca huruf Arab, maka

peneliti memberikan beberapa petunjuk singkat perihal yang akan dipelajari

dalam latihan-latihan membaca oleh siswa. Adapun aspek yang dinilai

tertera pada format penilaian, lampiran 2.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisa hasil penelitian, dengan menggunakan analisis

trianggulasi yaitu analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah data

hasil dokumentasi, observasi tentang aktivitas siswa selama dalam mengikuti

pelaksanaan bimbingan belajar baca huruf Arab. Sementara untuk mengetahui

peningkatan kemampuan membaca huruf Arab dilakukan dengan membanding

kan nilai dari hasil tes satu siklus ke siklus yang lain, diolah dengan analisis

deskriptif kuantitatif. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 14),

bahwa data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif

Page 11: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

104

dengan menggunakan statistik deskriptif atau inferensial sehingga dapat

disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak.

Dalam hal ini dengan menghitung nilai rata-rata dan persentase

ketuntasan belajar siswa. Berdasarkan hasil tes lisan kemampuan membaca

sesuai dengan indikator dan kriteria keberhasilan, data yang deroleh dari hasil

observasi dan catata-catatan yang terjadi lapangan untuk perbaikan

pelaksanaan bimbingan belajar yang telah ditentukan. Adapun rumus

persentasenya adalah sebagai berikut:

Rumus persentase ( Azwar, 2004: 126)

Rumus P=

x 100 %

Keterangan:

P = Persentase yang akan diketahui

f = Frekuensi (jawaban yang akan diinginkan)

n = Jumlah sampel penelitian

Sedang untuk penjelasan rumus di atas adalah sebagai berikut:

100 % = Seluruhnya kategori tuntas

90 – 99 % = Hampir seluruhnya kategori tuntas

80 – 89 % = Sebagian besar kategori tuntas

51 – 79 % = Lebih setengahnya kategori belum tuntas

50 % = Setengahnya kategori belum tuntas

40 – 49 % = Hampir setengahnya kategori belum tuntas

10 – 39 % = Sebagian kecil kategori belum tuntas

1 – 9 % = Sedikit sekali kategori belum tuntas

0 % = Tidak ada sama sekali kategori belum tuntas

Page 12: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

105

G. Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan melalui

kegiatan-kegiatan yang disebut satu siklus kegiatan pemecahan masalah.

Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah

perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus kedua,

dan seterusnya, sampai peneliti merasa puas. Kegiatan penelitian pada kegiatan

pokok, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan

(observasi), dan refleksi.

Prosedur tahapan-tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas dengan

gambar model siklus dalam Arikunto (2014; 16), adalah sebagai berikut:

Perencanaan

Tindakan

Pengamatan

Siklus 1 Refleksi Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan Siklus II

Pengamatan

Apabila hasil dari siklus 1 belum

mencapai target yang diinginkan maka

dilanjutkan siklus 2 dan seterusnya

Page 13: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

106

Apabila prosedur tersebut diikuti dengan konsisten, maka peneliti pada

skenario yang pertama adalah tahapan menyusun skenario rencana (planning)

pembelajaran apa yang akan dilakukan, dan gejala apa yang diharapkan bisa

terjadi pada peserta didik sebagai reaksi atas tindakan yang akan dilaksana

kan, dalam masalah ini pelaksanaan bimbingan belajar dengan pendekatan

active learning metode drill dalam upaya meningkatkan kemapuan membaca

huruf Arab pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam aspek Alqur’an

kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal. Di dalam skenario

perencanaan disebutkan pula fasilitas yang harus disiapkan dan diperlukan

sebagai pendukung proses pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan

pembelajaran, alat evaluasi, lembar observasi, bahan ajar, media pembelajar

an, instrumen cara merekam perilaku selama proses berlangsung, kendala

yang mungkin terjadi dan alternatif pemecahannya.

Tahap kedua, peneliti melaksanakan rencana tindakan (acting) sesuai

skenario, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan

kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta di

ikuti dengan kegiatan refleksi

Tahap ketiga, peneliti melakukan pengamatan (observing) dan

perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan

berupa bimbingan belajar baca huruf Arab. Tujuan dilakukannya pengamatan

adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan

dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.

Apabila hasil dari siklus

1 belum mencapai

yang diinginkan maka

dilanjutkan siklus 2 dan

seterusnya

Page 14: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

107

Tahap keempat adalah refleksi (reflecting) dilakukan analisis data

mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan

dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan .

Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu

siklus. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus dua

dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus satu,

kemudian siklus tiga dilaksanakan karena siklus dua belum mengatasi

masalah. (Aqib, 2009: 30-32).

H. Indikator Keberhasilan

Sesuai prosedur penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan

perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan dan refleksi pada siklus I

dan siklus II sesuai dengan jadwal pelaksanaan bimbingan belajar membaca

huruf Arab siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal semester 1

tahun pelajaran 2014/2015. Pada masing-masing siklus peneliti mengumpul

kan data nilai hasil tes akhir setiap siklus tentang kemampuan membaca huruf

Arab dalam pelaksanaan bimbingan belajar dengan active learning metode

drill.

Secara operasional bahwa kemampuan membaca huruf Arab adalah

skor yang diperoleh melalui instrumen indikator dalam kemampuan membaca

huruf Arab dengan ketentuan kriteria nilainya, sebagaimana kisi-kisi pada

tabel 3.2:

Page 15: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

108

Tabel 3.2 Indikator Hasil Analisis Dalam Kemampuan Membaca

Huruf Arab Untuk Siswa

A Indikator Kriteria Nilai

Keberhasilan

1 Siswa dapat membaca huruf Arab yang

ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-

Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah

tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf

secara baik dan benar

Kriteria Sangat Baik

= Tuntas (Nilai 9,00 –

10,00)

2 Siswa dapat mengeja huruf Arab yang

ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-

Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah

tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf

secara baik dan benar

Kriteria Sangat Baik

= Tuntas (Nilai 9,00-

10,00)

3 Siswa dapat menghafal huruf Arab yang

ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72, QS Al-

Hijarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah

tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf

secara baik dan benar

Kriteria Sangat Baik

= Tuntas (Nilai 9,00-

10,00)

B Indikator Kriteria Nilai

1 Siswa dapat membaca huruf Arab yang

ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-

Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah

tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf

secara baik dan benar

Kriteria Baik =

Tuntas (Nilai 8,00 –

8,99) :

2 Siswa dapat mengeja huruf Arab yang

ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-

Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah

tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf

secara baik dan benar

Kriteria Baik =

Tuntas (Nilai 8,00 –

8,99) :

3 Siswa dapat menghafal sebagian huruf

Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,

QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan

kaidah tajwid, tanda baca dan makhārijul

huruf secara baik dan benar

Kriteria Baik =

Tuntas (Nilai 8,00 –

8,99) :

C Indikator Kriteria Nilai

1 Siswa dapat membaca huruf Arab yang ada

pada QS. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-Hujarāt

ayat 10 dan 12 dengan kaidah tajwid, tanda

baca dan makhārijul huruf secara baik dan

benar

Kriteria Sedang =

Belum Tuntas (Nilai

7,00– 7,99) :

2 Siswa dapat mengeja huruf sebagian Arab Kriteria Sedang =

Page 16: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

109

yang ada pada QS. Al- Anfāl ayat 72, QS.

Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah

tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf

secara baik dan benar

Belum Tuntas (Nilai

7,00 – 7,99) :

3 Siswa dapat menghafal sebagian huruf Arab

yang ada pada QS. Al- Anfāl ayat 72, QS.

Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah

tajwid, tanda baca dan makhārijul huruf

secara baik dan benar

Kriteria Sedang =

Belum Tuntas (Nilai

7,00 – 7,99) :

D Indikator Kriteria Nilai

1 Siswa tidak dapat membaca sebagian huruf

Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,

QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan

kaidah tajwid, tanda baca dan makhārijul

huruf secara baik dan benar

Kriteria Hampir

Sedang = Belum

Tuntas (Nilai 6,00-

6,99) :

2 Siswa tidak dapat mengeja sebagian huruf

Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,

QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan

kaidah , tanda baca dan makhārijul huruf

secara baik dan benar

Kriteria hampir Sedang

= Belum Tuntas (Nilai

6,00-6,99) :

3 Siswa tidak dapat menghafal sebagian huruf

Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,

QS. Al-Hijarāt ayat 10 dan 12 dengan

kaidah tajwid, tanda baca dan makhārijul

huruf secara baik dan benar

Kriteria Hampir

Sedang = Belum

Tuntas (Nilai 6,00-

6,99) :

E Indikator Kriteria Nilai

1 Siswa tidak dapat membaca sebagian kecil

huruf Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl

ayat 72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

dengan kaidah tajwid, tanda baca dan

makhārijul huruf secara baik dan benar

Kriteria Kurang =

Belum Tuntas (Nilai

4,00-5,99) :

2 Siswa tidak dapat mengeja sebagian kecil

huruf Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl

ayat 72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

dengan

kaidah , tanda baca dan makhārijul huruf

secara baik dan benar

Kriteria Kurang =

Belum Tuntas (Nilai

4,00-5,99) :

3 Siswa tidak dapat menghafal sebagian kecil

huruf Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl

ayat 72, QS. Al-Hijarāt ayat 10 dan 12

dengan kaidah tajwid, tanda baca dan

makhārijul huruf secara baik dan benar

Kriteria Kurang =

Belum Tuntas (Nilai

4,00-5,99) :

Page 17: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

110

F Indikator Kriteria Nilai

1 Siswa tidak dapat membaca seluruh huruf

Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,

QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan

kaidah tajwid, tanda baca dan makhārijul

huruf secara baik dan benar

Kriteria Sangat Kurang

= Belum Tuntas (Nilai

1,00-3,99) :

2 Siswa tidak dapat mengeja seluruh huruf

Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,

QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan

kaidah tajwid,tanda baca dan makhārijul

huruf secara baik dan benar

Kriteria Sangat Kurang

= Belum Tuntas (Nilai

1,00-3,99) :

3 Siswa tidak dapat menghafal seluruh huruf

Arab yang ada pada QS. Al-Anfāl ayat 72,

QS. Al-Hijarāt ayat 10 dan 12 dengan

kaidah tajwid, tanda baca dan makhārijul

huruf secara baik dan benar

Kriteria Sangat Kurang

= Belum Tuntas (Nilai

1,00-3,99) :

Siswa dapat dikategorikan tuntas dari belajarnya apabila nilai hasil akhir dari

setiap materi yang disampaikan dalam pelaksanaan bimbingan belajar

membaca huruf Arab telah mencapai kriteria ketuntasan minimal, sebagai

berikut:

1). Nilai Baik Rata-Rata dari Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 8,00

2) Persentase Minimal 80 % yang melampaui KKM (8,00) kategori tuntas

Tabel 3.3 Indikator Keberhasilan Guru Dalam Analisis Pelaksanaan

Bimbingan Belajar Membaca Huruf Arab

Kemampuan

Menganalisis

Siswa Membaca

Huruf Arab

Indikator Keterangan

(Sangat

Baik

Baik,Cukup,

Rendah)

Tahap Pra Analisis

Siswa Membaca

Simbol Huruf

Huruf Arab

Kaidah makhārijul

huruf

1.Memotivasi siswa

2.Membimbing siswa untuk bertanya

3. Membimbing siswa dalam menjawab

pertanyaan yang sulit

4.Membantu siswa dalam mengenal

Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah

makhārijul huruf

Tahap Saat

Analisis Siswa

1.Membimbing siswa dalam Membaca

Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah

Page 18: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

111

Membaca Simbol

Huruf-Huruf Arab

Kaidah Makhārijul

Huruf

makhārijul huruf

2.Membimbing siswa dalam

menentukan

kaidah-kaidah Membaca Simbol

Huruf Huruf Arab Kaidah makhārijul

huruf

Tahap Pra Analisis

Siswa Membaca

Simbol Huruf

Huruf Arab

Kaidah Tajwid

1.Memotivasi siswa

2. Membimbing siswa untuk bertanya

3. Membimbing siswa dalam menjawab

pertanyaan yang sulit

4. Membantu siswa dalam mengenal

Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah

Tajwid

Tahap Saat

Analisis Siswa

Membaca Simbol

Huruf Huruf Arab

Kaidah Tajwid

1.Membimbing siswa dalam Membaca

Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah

Tajwid

2.Membimbing siswa dalam

menentukan kaidah-kaidah Membaca

Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah

Tajwid

Tahap Pasca

Analisis Siswa

Membaca Simbol

Huruf Huruf Arab

Kaidah Makhārijul

Huruf

1.Membimbing siswa dalam

menyimpulkan hasil analisis membaca

Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah

Makhārijul huruf

Tahap Pasca

Analisis Siswa

Membaca Simbol

Huruf Huruf Arab

Kaidah Tajwid

1.Membimbing siswa dalam

menyimpulkan hasil analisis

Membaca

Simbol Huruf Huruf Arab Kaidah

Tajwid

Strategi

Pelaksanaan

Bimbingan Belajar

Ketepatan strategi yang disampaikan

selama pembelajaran sesuai dengan

materi pembelajaran

Keefektifan Keefektifan pemanfaatan waktu,

strategi, pendekatan, metode dan media

pembelajaran

Kemampuan Mampu manfaatkan strategi, waktu,

dapat mengoperasikan fasilitas media

dan menguasai mteri yang disampaikan

Fasilitas Media Ketersediaan fasilitas media dan cara

mengoperasikannya

Kriteria tingkat keaktifan guru dikelompokkan ke dalam 4 kategori, dengan

kriteria sebagai berikut:

Nilai 8,00 – 10,00 Kategori : Sangat Baik

Page 19: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

112

Nilai 7,50 - 7,99 Kategori : Baik

Nilai 7,00 - 7,49 Kategori : Cukup

Nilai 6,00 - 6,99 Kategori : Rendah

Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:

1. Rencana Tindakan

Pada tahap ini peneliti dan guru PAI secara kolaboratif mengadakan

kegiatan diantaranya: 1). mengamati teknik pelaksanaan bimbingan belajar

yang digunakan guru dalam bimbingan belajar membaca huruf Arab

sebelumnya; 2). mengidentifikasi faktor-faktor kesulitan dan kemudahan

guru dalam bimbingan belajar membaca huruf Arab sebelumnya; 3).

Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam bimbingan

belajar membaca Huruf Arab sebagai upaya untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam membaca huruf Arab pada mata pelajaran PAI

aspek Alqur’an; 4). Menyusun rancangan pelaksanaan bimbingan belajar

dengan menggunakan pendekatan active learning metode drill dalam

upaya meningkatkan kemampuan membaca huruf Arab.

Rancangan pelaksanaan bimbingan belajar dalam upaya meningkat

kan kemampuan membaca huruf Arab ini meliputi: 1). pemilihan

pendekatan yang tepat untuk merangsang siswa dalam pelaksanaan

bimbingan belajar membaca huruf Arab; 2). pemilihan metode yang dapat

membantu siswa mengetahui, memahami dan melaksanakan dalam

bimbingan belajar membaca huruf Arab sesuai dengan kaidah tajwid,

tanda baca dan makhārijul huruf secara baik dan benar. Adapun kegiatan

yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut:

Page 20: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

113

a. Membuat skenario pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab

dengan menggunakan berbagai pola latihan yang berjenjang dari yang

paling mudah ketingkat yang lebih sulit

b. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi pelaksana

an bimbingan belajar membaca huruf arab di kelas ketika pendekatan

active learning metode drill diaplikasikan. Lembar observasi digunakan

untuk mengetahui kesulitan siswa dalam kemampuan membaca huruf

Arab, serta untuk mengetahui pendekatan dan metode yang digunakan

dalam pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab apakah

sudah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca huruf

Arab atau tidak.

c. Membuat alat bantu pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf

Arab yang diperlukan dalam rangka mengoptimalkan kemampuan

membaca huruf Arab bagi siswa.

d. Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui kemampuan membaca huruf

Arab siswa siswa. Alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini tes

lisan membaca huruf Arab yang ada pada QS. al-Anfāl ayat 72, QS. Al-

Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah tajwid, tanda baca dan makhārijul

huruf secara baik dan benar.

2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan peran peneliti adalah: 1).

merancang pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab dengan

menggunakan pendekatan active learning metode drill; 2). bekerja sama

dengan guru pembimbing dalam melaksanakan tindakan yang telah

Page 21: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

114

direncanakan; 3). peneliti berperan sebagai pendamping guru pembimbing

untuk memberi pengarahan, motivasi dan stimulus agar dapat melaksana

kan perannya berdasarkan rencana.

Pelaksanaan tindakan ini adalah dengan menerapkan active leraning

metode drill sebagai pendekatan dan metode pelaksanaan bimbingan

belajar untuk meningkatkan kemampuan membaca huruf Arab pada siswa

kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal dalam setiap tahap

pelaksanaaan bimbingan belajar yang diterapkan oleh guru pembimbing

dengan langkah-langkah berinteraksi bersama masing-masing siswa untuk

mengetahui konsep awal yang dimiliki siswa, mengenalkan konsep materi

yang dibahas berdasarkan hasil percobaab siswa dan akhirnya siswa

menemukan konsep baru yang merupakan hasil kerja dari siswa sendiri,

penerapan konsep dengan mengajak siswa untuk menerapkan penggunaan

active learning metode drill sebagai pendekatan dan metode pelaksanaan

bimbingan belajar membaca huruf Arab dan pada tahap akhir pelaksanaan

bimbingan belajar membaca huruf Arab guru pembimbing mengadakan

evaluasi dengan tujuan untuk menguji apakah materi yang diterima oleh

siswa itu benar.

Pada tahap pelaksanaan tindakan didalamnya dilakukan pengamatan

atau observasi, melakukan analisis dan refleksi. Apabila pendekatan dan

metode yang digunakan telah berhasil maka dapat langsung ditarik

kesimpulan. Akan tetapi, apabila pendekatan dan metode yang digunakan

masih perlu perbaikan maka dilakukan rencana tindakan selanjutnya dan

Page 22: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

115

demikian terus-menerus secara berulang-ulang, sampai pendekatan dan

metode yang digunakan benar-benar berhasil.

Kegiatan awal sebelum tindakan dilaksanakan, peneliti melakukan

kegiatan tes membaca pra siklus yang dilaksanakan pada hari Sabtu

tanggal 16 Agustus 2014 dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam membaca huruf Arab dengan memfokuskan pada aspek-aspek

yang meliputi; 1). membaca simbol-simbol huruf hijaiyah/Arab yang

sesuai dengan makhārijul huruf; 2). membaca simbol huruf Arab yang ada

pada Q.S. Al-Anfāl ayat 72 dan Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 yang

sesuai dengan makhārijul huruf 3). membaca simbol huruf Arab yang ada

pada Q.S. Al-Anfāl ayat 72 dan Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 yang

sesuai dengan kaidah tajwid. Pada tahap perencanaan pra siklus, peneliti

melakukan observasi tentang pendekatan dan metode pelaksanaan

bimbingan belajar membaca huruf Arab yang dilakukan guru pembimbing.

Hasil penelitian awal pra siklus menunjukkan bahwa: 1). guru

pembimbing dalam melaksanakan bimbingan belajar materi membaca

huruf Arab masih monoton tidak bervariatif; 2). guru pembimbing sangat

minim menggunakan pendekatan dan metode yang efektif dalam

pelaksqanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab dengan alasan

biaya, waktu dan tenaga sehingga siswa hanya mendapat penjelasan dari

guru saja; 3). dari 43 siswa, hanya 12 yang antusias mengikuti bimbingan

belajar membaca huruf Arab; 3). dari hasil tes pra siklus bahwa para siswa

mengalami kesulitan dalam melafalkan simbol-simbol huruf Arab yang

sesuai dengan kaidah tajwid dan makhārijul huruf; 5). pengalaman guru

Page 23: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

116

pembimbing dan para siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten

Tegal secara umum pasif dalam pelaksanaan bimbingan belajar membaca

huruf Arab.

Analisis atau refleksi pra siklus, berdasarkan temuan-temuan pada

observasi tersebut, akhirnya peneliti bersama guru pembimbing merumus

kan alternatif tindakan dan menyusun rancangan pelaksanaan bimbingan

belajar huruf Arab dengan menggunakan pendekatan active learning

metode drill. Peneliti berdiskusi dengan guru pembimbing bersepakat

bahwa 1). materi pelaksanaan bimbingan belajar yang disajikan tetap

mengacu pada kurikulum dan diselaraskan dengan buku teks yang diguna

kan guru pembimbing, namun materinya bisa diambil dari sumber lain,

pendekatan dan metode yang benar-benar diminati dan dikenali siswa

dalam kehidupan sehari-hari, yang memberi wawasan baru dan menantang

kreativitas berpikir siswa; 2). pendekatan active learning metode drill

digunakan sebagai variasi pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf

Arab agar tidak monoton dan menarik perhatian siswa; 3). peneliti

memberikan panduan dalam pelaksanaan bimbingan belajar dan memberi

kan penjelasan teknik membaca huruf Arab.

Dari hasil diskusi di atas, maka peneliti memberikan tindakan dalam

pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab terhadap subyek

penelitian dengan tindakan pelaksanaan bimbingan belajar untuk

meningkatkan kemampuan membaca huruf Arab dengan pendekatan

active learning metode drill sesuai kaidah tajwid dan makhārijul huruf ini,

Page 24: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

117

pada tindakan-tindakan pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf

Arab berikutnya.

Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilakukan setelah kegiatan pra siklus dianalisis dan

direfleksi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

membaca huruf Arab. Tindakan siklus I pelaksanaan bimbingan belajar

dengan menggunakan pendekatan active learning metode drill ini dimaksud

kan untuk mengupayakan siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca

huruf Arab dengan memperhatikan aspek-aspek kaidah tajwid dan makhārijul

huruf.

1. Perencanaan Siklus I

Siklus I dilaksanakan dengan merencanakan perbaikan bimbingan

belajar dengan pendekatan active learning metode drill dalam upaya

meningkatkan kemampuan membaca huruf Arab. Fokus penelitian lebih

menekankan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal

yang belum dapat meningkatkan kemampuannya dalam membaca huruf

Arab, maka peneliti bersama guru pembimbing merencanakan untuk

mengganti pendekatan dan metode pembelajaran dengan pendekatan

active learning metode drill

2. Pelaksanaan Siklus I

Berdasarkan analisis dan refleksi pada tindakan pra siklus bahwa

siswa hasilnya masih sangat rendah dalam kemampuan membaca huruf

Arab yang sesuai dengan kaidah tajwid dan makhārijul huruf yang baik

dan benar. Untuk itu, rencana pelaksanaan bimbingan belajar membaca

Page 25: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

118

huruf Arab pada tindakan siklus I difokuskan untuk pada penggunaan

pendekatan active learning metode drill. Proses tindakan siklus I ini dibagi

tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dengan berfokus untuk materi

pengenalan dan pelafalan simbol-simbol huruf Arab yang ada dalam Q.S.

Al-Anfal ayat 72, sesuai dengan makhārijul huruf. Pertemuan kedua

dengan berfokus untuk materi pengenalan dan pelafalan simbol-simbol

huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai dengan

makhārijul huruf. Pertemuan ketiga berfokus pada cara membacakan dan

melafalkan huruf Arab yang ada didalam Q.S. Al-Anfal ayat 72 dan Q.S.

Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai dengan kaidah tajwid. Proses

pelaksanaan tindakan siklus I ini secara lengkap diuraikan sebagai berikut:

a. Pertemuan Pertama (2 X 45 menit)

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus

2014 dengan fokus untuk materi pengenalan dan pelafalan simbol-

simbol huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfal ayat 72, sesuai

dengan makhārijul huruf, adapun simbol-simbol huruf Arab yaitu

sebagai berikut:

Page 26: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

119

Proses pelaksanan bimbingan belajar membaca simbol huruf–

huruf Arab sesuai dengan kidah makhărijul huruf, maka untuk

membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca huruf

Arab, peneliti memberikan beberapa rambu-rambu simbol huruf Arab

dengan makhȃ rijul huruf sebagaimana berikut;

(1). Huruf م – ب - و keluar dari kedua bibir. Kalau و bibirnya terbuka

sedang ب dan م bibirnya rapat.

(2). Huruf ف keluar dari bibir sebelah dalam bawah dan ujung gigi

depan,

(3). Huruf ن keluar dari pangkal lidah, tetapi di bawah makhraj ق ,

(4). Huruf ق keluar dari pangkal lidah,

(5). Huruf ض keluar dari samping lidah dan geraham kanan dan kiri,

(6). Huruf ي – ش – ج keluar dari tengah lidah dan tengahnya langit-

langit sebelah atas,

(7). Huruf خ – د – ط keluar dari ujung lidah dan pangkal gigi depan

sebelah atas,

(8). Huruf ز – ذ – ظ keluar dari ujung lidah dan ujung gigi depan

sebelah atas serta terbuka,

(9). Huruf س – ز – ص keluar dari ujung lidah di atas gigi depan atau

dan bawah,

(10). Huruf غ - خ keluar dari ujung tenggorokan,

(11). Huruf ع - ح keluar dari tengah tenggorokan,

Page 27: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

120

(12). Huruf ه – ء keluar dari pangkal tenggorokan,

(13). Huruf ل keluar antara lidah samping kanan atau kiri dan gusi

sebelah atas depan,

(14). Huruf ن keluar dari ujung lidah di bawah makhraj ل ,

(15). Huruf ر keluar dari ujung lidah agak ke depan dan agak masuk ke

punggung lidah dan huruf yang keluar dari hidung yaitu huruf-

huruf gunnah (mendengung) (Sunarto, 1988: 77).

Proses pelaksanaan dalam bimbingan belajar membaca simbol huruf

huruf Arab sebagai berikut:

Guru pembimbing memberikan lembaran yang bertuliskan simbol

huruf huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72 baik yang

tidak berharakat maupun yang sudah berharakat fathah, kasrah, ḍ ommah,

fathataīn, kasrataīn, ḍ ommataīn, sukûn dan tasydĩd, tugas siswa agar

membaca simbol/lambang tulisan huruf hijaiyah/Arab tersebut dengan

benar, penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam

bacaan huruf sesuai dengan makhărijul hurufnya.

1. Mengamati

Siswa memperhatikan guru pembimbing cara melafalkan simbol

huruf huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72

sesuai kaidah makhārijul huruf dengan seksama

Siswa menirukan lafal simbol huruf-huruf Arab yang terdapat

dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf yang

diucapkan guru secara berulang-ulang dengan semangat

Page 28: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

121

Guru mengamati pengucapan lafal simbol huruf-huruf Arab yang

terdapat dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72 sesuai kaidah makhārijul

huruf.oleh siswa

Guru memberi penguatan terhadap lafal simbol huruf-huruf Arab

sesuai kaidah makhārijul huruf.yang diucapkan siswa secara

berulang-ulang

Siswa menemukan simbol huruf-huruf Arab dengan kartu simbol

huruf huruf yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72 sesuai

kaidah makhārijul huruf.secara bersama-sama dalam bimbingan

guru secara klasikal

Siswa secara berkelompok dan berpasangan melafalkan simbol

huruf-huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72

sesuai kaidah makhārijul huruf.

Siswa melafalkan simbol huruf-huruf Arab dengan tanda bacanya

yang terdapat dalam Q.S Al-Anfȃ l ayat 72 sesuai kaidah

makhārijul huruf dengan bimbingan guru

Siswa mendemonstrasikan lafal simbol huruf-huruf Arab dengan

tanda baca yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfȃ l ayat 72 di depan

kelas

Secara bergantian siswa menyimak bacaan temannya simbol huruf-

huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah

makhārijul huruf.

Page 29: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

122

2. Menanya

Siswa menanyakan tentang cara membaca simbol huruf-huruf Arab

yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul

huruf.

Siswa menanyakan tentang cara menghafal simbol huruf huruf

Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah

makhārijul huruf.

3. Mengeksplorasi/Mengeksperimen

Siswa mengidentifikasi simbol huruf huruf Arab yang ada dalam

Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf.

Siswa mengeja simbol huruf huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-

Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf.

Siswa membaca dengan melafalkan simbol huruf-huruf Arab Q.S.

Al-Anfāl ayat 72 sesuai makhārijul huruf secara berdilir sesuai

kaidah makhārijul huruf.

4. Asosiasi

Guru dan siswa untuk membuat rangkuman atau kesimpulan

makhārijul huruf, simbol huruf -huruf Arab yang ada dalam Q.S.

Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf.

5. Komunikasi

Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempresentasikan atau

membaca dengan makhārijul huruf, simbol huruf-huruf Arab yang

ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf.

Page 30: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

123

Guru memberi tugas kepada siswa untuk mendemonstrasikan

hafalan simbol huruf- huruf Arab denganmakhārijul huruf, huruf

Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah

makhārijul huruf.

Guru memberi tugas kepada siswa untuk menyampaikan hasil

diskusi tentang makhārijul huruf, simbol huruf-huruf Arab yang

ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf.

Pada akhir proses tindakan siklus I pertemuan pertama, peneliti

mengadakan wawancara dengan siswa. Dari hasil observasi dan

wawancara , peneliti menyimpulkan bahwa masih ada sebagian siswa yang

belum maksimal dalam membaca simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam

Q.S. Al-Anfāl ayat 72 sesuai kaidah makhārijul huruf, walau sudah

menggunakan pendekatan active learning metode drill.

b. Pertemuan Kedua (2 X 45 menit)

Pada proses pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua yang

dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 13 September 2014 adalah lanjutan dari

pertemuan pertama. Jika pada pertemuan pertama proses yang berlangsung

berfokus pada pengenalan dan pelafalan simbol huruf-huruf Arab yang ada

dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, pada pertemuan kedua berfokus pada pengenalan

dan pelafalan simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat

10 dan 12 dengan makhārijul hurufnya, adapun simbol huruf-hurufnya sebagai

berikut:

Page 31: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

124

Simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12

Proses pelaksanaan bimbingan belajar membaca simbol huruf -huruf Arab

sesuai dengan kaidah makhărijul huruf sebagai berikut:

Guru pembimbing memberikan lembaran yang bertuliskan simbol huruf-

huruf Arab baik yang tidak berharakat maupun yang sudah berharakat fathah,

kasrah, ḍ ommah, fathataīn, kasrataīn, ḍ ommataīn, sukûn dan tasydĩd, tugas

siswa agar membaca simbol/lambang tulisan huruf Arab tersebut dengan benar,

penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam bacaan

huruf sesuai dengan makhărijul hurufnya.

1. Mengamati

Siswa memperhatikan guru melafalkan simbol huruf -huruf Arab yang

terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 dengan seksama sesuai

kaidah makhārijul huruf

Page 32: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

125

Siswa menirukan lafal simbol huruf-huruf Arab yang terdapat dalam

Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 yang diucapkan guru secara berulang-

ulang dengan semangat sesuai kaidah makhārijul huruf

Guru mengamati pengucapan lafal simbol huruf-huruf Arab yang

terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 oleh siswa sesuai

kaidah makhārijul huruf

Guru memberi penguatan terhadap lafal simbol huruf-huruf Arab yang

terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 yang diucapkan siswa

secara berulang-ulang sesuai kaidah makhārijul huruf

Siswa menemukan simbol huruf-huruf Arab dengan kartu simbol huruf-

huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 secara

bersama-sama dalam bimbingan guru secara klasikal sesuai kaidah

makhārijul huruf

Siswa secara berkelompok dan berpasangan melafalkan simbol huruf-

huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 sesuai

kaidah makhārijul huruf

Siswa melafalkan simbol huruf-huruf Arab dengan tanda bacanya yang

terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 sesuai kaidah

makhārijul huruf dengan bimbingan guru

Siswa mendemonstrasikan lafal simbol huruf-huruf Arab dengan tanda

baca yang terdapat dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan 12 di depan

kelas sesuai kaidah makhārijul huruf

Siswa menyimak bacaan simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S.

Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah makhārijul huruf

Page 33: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

126

2. Menanya

Siswa menanyakan tentang cara membaca simbol huruf-huruf Arab

yang ada dalam Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah

makhārijul huruf

Siswa menanyakan tentang cara menghafal simbol huruf- huruf Arab

yang ada dalam Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah

makhārijul huruf

3. Mengeksplorasi / Mengeksperimen

Siswa mengidentifikasi simbol huruf huruf Arab yang ada dalam Q.S.

Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah makhārijul huruf

Siswa mengeja simbol huruf huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-

Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah makhārijul huruf

Siswa membaca dengan melafalkan simbol huruf-huruf Arab Q.S. Al-

Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah makhārijul huruf

4. Asosiasi

Guru dan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan kaidah

makhārijul huruf, simbol huruf -huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-

Hujarāt ayat 10 dan 12

5. Komunikasi

Page 34: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

127

Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempresentasikan atau

membaca dengan kaidah makhārijul huruf, simbol huruf- huruf Arab

yang ada dalam Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

Siswa mendemonstrasikan hafalan simbol huruf -huruf Arab dengan

kaidah makhārijul huruf, simbol huruf huruf Arab yang ada dalam Q.S.

Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

Guru memberi tugas kepada siswa untuk menyampaikan hasil diskusi

tentang kaidah makhārijul huruf, simbol huruf-huruf Arab yang ada

dalam QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

Pada akhir proses tindakan siklus I pertemuan kedua, peneliti

mengadakan wawancara dengan siswa. Dari hasil observasi dan wawancara,

peneliti menyimpulkan bahwa masih ada sebagian siswa yang belum maksimal

dalam membaca simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat

72 sesuai kaidah makhārijul huruf, walau sudah menggunakan pendekatan

active learning metode drill

c. Pertemuan Ketiga (2 X 45 menit)

Pada proses pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan ketiga yang

dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2014 adalah lanjutan dari

pertemuan. Jika pada pertemuan pertama proses yang berlangsung berfokus

pada pengenalan dan pelafalan simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S.

Al-Anfāl ayat 72, pada pertemuan kedua berfokus pada pengenalan dan

pelafalan simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10

dan 12 dengan makhārijul hurufnya, sedang pada pertemuan ketiga berfokus

pada cara membaca simbol huruf-huruf Arab dengan mengaplikasikan rambu-

Page 35: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

128

rambu kaidah tajwid pada Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarȃ t ayat 10 dan

12 sebagai berikut :

Proses pelaksanan bimbingan belajar membaca simbol huruf -huruf Arab

sesuai dengan kaidah tajwid, maka untuk membantu siswa dalam

meningkatkan kemampuan membaca simbol huruf huruf Arab, peneliti

memberikan beberapa rambu-rambu kaidah tajwid sebagai berikut:

Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan iẓ hăr

Page 36: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

129

Iẓ hăr yaitu membaca dengan terang atau mengeluarkan huruf dari

makhrajnya dengan tiada bercampur gunnah (mendengung) dan tasydĩd.

Pembimbing memberikan lembaran atau buku metode iqra atau metode lain

yang ada tulisan rangkaian huruf Arab yang terkandung dalam hukum tanwin

dan nun mati bertemu dengan huruf halqi yaitu (ٳظهٲر حلمى) خ ح غ ع ه ء, apabila

ada nun mati bertemu huruf ي dan ن dalam satu kalimat maka harus dibaca (

(إظهٲر شفوى) ن dan م dan mim mati bertemu huruf selain huruf ( ٳظهٲر مطلك

serta hukum ٲل ذعريف apabila bertemu dengan huruf ه و م ن ف ق ج خ ح ع غ ب ء

و mati bertemu dengan و apabila ada huruf ,إظهأر لمريح adalah bacaan ي

hidup, atau huruf ي mati bertemu hidup, maka hukumnya wajib dibaca مطلك

رٳظهٲ agar bacaan madnya tidak hilang. Apabila ada huruf ل mati bertempat

pada kalimat fi’il bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah/Arab selain ل dan

رٳظهٲ مطلك maka hukumnya dibaca ر . Apabila mim mati bertemu dengan huruf

رٳظهٲ مطلك maka harus dibaca و dan ف .

Tugas siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf

hijaiyah/Arab pada potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum

Iẓ hăr, penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam

membaca yang berhubungan dengan hukum bacaan Iẓ hăr.

Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan ikkfă

Ikkfă yaitu bacaan samar antara bacaan jelas (إظهأر) dan mendengung

Pembimbing memberikan lembaran atau buku metode iqra atau metode .(غنه)

lain yang ada tulisan rangkaian huruf Arab yang terkandung hukum tanwin

dan nun mati bertemu dengan huruf ظ ط د ق ف خ ز ض س ش ج ن ز ذ ص harus

Page 37: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

130

dibaca إخفاء مع الغنح dan apabila ada mim mati bertemu huruf ب maka harus

dibaca إخفاء شفوي.

Tugas siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf

hijaiyah/Arab pada potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum

Ikkfă, penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam

membaca yang berhubungan dengan hukum bacaan Ikkfă

Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan idgăm

Idgăm yaitu memasukkan huruf satu ke dalam huruf yang lain

/berikutnya. Pembimbing memberikan lembaran atau buku metode iqra atau

metode lain yang ada tulisan rangkaian huruf Arab yang terkandung dalam

hukum tanwin dan nun mati apabila bertemu dengan huruf و م ن ي maka harus

dibaca غنحت الم apabila ada tanwin dan nun mati bertemu dengan huruf ,إدغأم

dan ر maka harus dibaca إدغأم تال غنح, apa bila ada mim mati bertemu dengan م

maka harus dibaca غامإد مسلين مع ا لغنح , apabila ada huruf dua yang sama

makhrajnya dan sifatnya bertemu menjadi satu, sedang huruf yang pertama

mati dan huruf yang kedua hidup maka harus dibaca غامإد مسلين صغير , apabila

ada huruf dua yang sama makhraj dan sifatnya bertemu menjadi satu, sedang

keduanya hidup maka harus dibaca غامإد مسلين كثير , apabila ada huruf dua yang

sama makhrajnya tetapi berlainan sifatnya, sedang huruf yang pertama mati.

Bacaan huruf yang pertama dimasukkan ke dalam huruf yang kedua

maka harus dibaca غامإد مرجانسين صغير , apabila ada huruf dua yang sama

makhrajnya tetapi berlainan sifatnya dan kedua-duanya merupakan huruf

hidup maka harus dibaca غامإد مرجانسين كثير , apabila ada dua huruf yang

berdekatan makhraj dan sifatnya, sedang huruf yang awal mati maka harus

Page 38: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

131

dibaca غامإد مرلارثين صغير , apabila ada dua huruf yang berdekatan makhraj dan

sifatnya dan keduanya hidup maka harus dibaca غامإد مرلارثين كثير , apabila ada

maka ض ض ص ن ل ز ر ذ د ش س س د ظ ط bertemu dengan huruf ٲل ذعريف

hukumnya harus dibaca غامإد شمسيح , apabila ada ل mati bertempat pada

kalimat fi’il bertemu dengan ل dan ر maka hukumnya dibaca غامإد مطلك . Tugas

siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf hijaiyah/Arab pada

potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum idgăm, penilaian

dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam membaca yang

berhubungan dengan hukum bacaan idgăm.

Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan iqlăb

Iqlăb yaitu mengganti bacaan tanwin dan nun mati dengan bacaan mim

yang disamarkan dan dengan mendengung. Pembimbing membagikan

lembaran atau buku metode iqra’ atau metode lain yang ada rangkaian tulisan

tanwin dan nun mati bertemu dengan huruf ة.

Tugas siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf

hijaiyah/Arab pada potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum

iqlăb, penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam

membaca yang berhubungan dengan hukum bacaan iqlăb.

Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan gunnah

Bacaan Gunnah artinya bacaan yang mendengung. Pembimbing

membagikan lembaran atau buku metode iqra’ dan atau metode lain yang ada

rangkaian tulisan huruf nun dan mim yang bertasydid. Tugas siswa supaya

membaca rangkaian simbol/lambang huruf hijaiyah/Arab pada potongan ayat

yang ada hubungan dengan bacaan hukum gunnah penilaian dalam bagian ini

Page 39: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

132

untuk menilai kemampuan siswa dalam membaca yang berhubungan dengan

hukum bacaan gunnah.

Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan qalqalah

Qalqalah yaitu bunyi huruf yang menggoyang /mengeper/menggetar

bila ia mati, atau bila mati karena dihentikan (diwakafkan). Pembimbing

membagikan lembaran atau buku metode iqra’ dan atau metode lain yang ada

rangkaian tulisan huruf د ج ة ط ك. Bacaan للللح صغرى yaitu apabila huruf

qalqalah yang mati asli. Adapun bacaannya harus terang dan memantul, كترى

.yaitu apabila huruf qalqalah yang matinya tidak asli, tetapi karena waqaf للللح

Adapun bacaannya harus lebih terang dan nyata.

Tugas siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf

hijaiyah/Arab pada potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum

qalqalah, penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam

membaca yang berhubungan dengan hukum bacaan qalqalah.

Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan mad

Mad yaitu memanjangkan suara karena ada huruf mad. Pembimbing

membagikan lembaran atau buku metode iqra’ dan atau metode lain yang ada

rangkaian tulisan huruf hijaiyah/Arab yang terkandung dalam bacaan اصلې

مد جاءز منفصل ,(mad muttaşil) مد واجة مرصل ,(mad ţobī’ī/mad aşli) مد طتيعې/مد

(mad jāiz munfaşil), مد آلزم كلمي مشلل (mad lāzim mušaqal), مد آلزم كلمي مخفف

(mad lāzim kilmī mukhafaf), مد آلزم حرفي مشتع (mad lāzim harfī musyabba’),

حرفي مشتع مخفف ,(mad lāzim hafī musyabba’ mušaqal) مد آلزم حرفي مشتع مشلل

Page 40: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

133

mad lāzim) مد آلزم حرفي مخفف ,(mad lāzim harfī musyabba’ mukhafaf) مد آلزم

harfī mukhafaf), مدد عارض للسکۅن (mad āiriḍ i lissukṹ n), مد ذمكين (mad

tamkīn), مد تدل (mad badal) , مد فرق (mad farqi) , مد لين (mad laīn) , مد صلح لصيرج

(mad şillah qaşīrah), مد صلح طويلح (mad şillah ţawīlah) dan مد عوض (mad

i’waḍ ).

Tugas siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf

hijaiyah/Arab pada potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum

mad penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam

membaca yang berhubungan dengan hukum bacaan mad

Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan tafkhĩm

Bacaan Tafkhĩm yaitu huruf hijaiyah/Arab yang harus dibaca tebal.

Pembimbing membagikan lembaran atau buku metode iqra’ dan atau metode

lain yang ada rangkaian tulisan huruf hijaiyah/Arab ك ظ ط غ ض ص خ yang

disebut huruf ا سذعال, Huruf ر yang berharakat fathah dan ḍ ommah. Huruf ر

mati jatuh sesudah harakat fathah, ḍ ommah, fathatain dan ḍ ommatain.

Huruf ر yang mati dan sebelumnya berupa harakat kasrah tetapi kasrahnya

tidak asli dari kalimat itu. Huruf ر yang mati dan sebelumnya berupa harakat

kasrah yang asli, tetapi sesudah ر berupa huruf ا سذعال.. Hukum الم جاللح atau

lafaẓ هللٲ dibaca tafkhĩm apabila jatuh harakat fathah atau ḍ ommah.

Tugas siswa supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf

hijaiyah/Arab pada potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum

tafkhĩm, penilaian dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam

membaca yang berhubungan dengan hukum bacaan tafkhĩm

Membaca huruf yang sesuai dengan kaidah tajwid bacaan tarqĩq.

Page 41: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

134

Bacaan Tarqĩq. yaitu huruf Arab yang harus dibaca tipis yaitu huruf ر

berharakat kasrah. Huruf ر mati jatuh sesudah ۑ mati. Hukum الم جاللح atau

lafaẓ هللٲ dibaca tarqĩq.apabila jatuh sesudah harakat kasrah.. Tugas siswa

supaya membaca rangkaian simbol/lambang huruf hijaiyah/Arab pada

potongan ayat yang ada hubungan dengan bacaan hukum tarqĩq. penilaian

dalam bagian ini untuk menilai kemampuan siswa dalam membaca yang

berhubungan dengan hukum bacaan tarqĩq

Proses pelaksanaan bimbingan belajar membaca simbol huruf -huruf

Arab sesuai dengan kaidah tajwid dan makhărijul huruf sebagai berikut:

Guru pembimbing membagikan lembaran atau buku metode iqra’ dan atau

metode lain yang ada rangkaian tulisan huruf Arab

1. Menyimak

Siswa menyimak bacaan huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl

ayat 72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

Siswa mencermati kaidah tajwid dan makhārijul huruf, huruf Arab

yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat72,QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

2. Menanya

Siswa menanyakan tentang cara membaca huruf Arab yang ada

dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

Siswa menanyakan tentang cara menghafal huruf Arab yang ada

dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

Siswa menanyakan tentang kaidah tajwid dan makhārijul huruf,

huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-Hujarāt

ayat 10 dan 12

Page 42: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

135

3. Mengeksplorasi / Mengeksperimen

Siswa mengidentifikasi huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl

ayat 72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

Siswa mengeja huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72

Siswa membaca dengan melafalkan Q.S. Al-Anfāl ayat 72, QS. Al-

Hujarāt ayat 10 dan 12 sesuai kaidah tajwid dan makhārijul huruf

4. Asosiasi

Guru dan siswa membuat rangkuman atau kesimpulan kaidah tajwid

dan makhārijul huruf, huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat

72, QS. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

5. Komunikasi

Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempresentasikan atau

membaca dengan kaidah tajwid dan makhārijul huruf, huruf Arab

yang ada di Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

Guru memberi tugas kepada siswa untuk mendemonstrasikan hafalan

huruf Arab dengan kaidah tajwid dan makhārijul huruf, huruf Arab

yang ada di Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

Guru memberi tugas kepada siswa untuk menyampaikan hasil

diskusi tentang kaidah tajwid dan makhārijul huruf, huruf Arab yang

ada di Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

Pada akhir proses tindakan siklus I pertemuan ketiga, peneliti

mengadakan wawancara dengan siswa. Dari hasil observasi dan wawancara ,

peneliti menyimpulkan bahwa masih ada sebagian siswa yang belum maksimal

dalam membaca simbol huruf-huruf Arab yang ada dalam Q.S. Al-Anfāl ayat

Page 43: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

136

72 sesuai kaidah makhārijul huruf, walau sudah menggunakan pendekatan

active learning metode drill.

3. Observasi Siklus I

Pelaksanaan bimbingan belajar dengan pendekatan active learning

metode drill dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa membaca huruf

Arab untuk siklus I pertemuan pertama yang dilaksanakan pada hari Sabtu

tanggal 30 Agustus 2014, bahwa para siswa terlihat antusias dan merespons

positif dibandingkan pada saat pelaksanaan pra siklus. Masalah tersebut

terbukti ketika pelaksananaan pra siklus para siswa masih kelihatan bermalas-

malasan untuk bertanya karena masih bingung dan belum faham, tetapi pada

pertemuan pertama yang berfokus pada meteri membaca simbol-simbol huruf

Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72 dengan kaidah makhārijul

huruf, mereka sudah mulai berani bertanya materi yang mereka belum kuasai,

hal ini terlihat pada pelaksanaan bimbingan belajar membaca huruf Arab

walaupun masih ada beberapa siswa yang belum terbiasa dengan pendekatan

dan metode pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti.

Selama pelaksanaanan bimbingan belajar membaca huruf Arab baik

pertemuan pertama pertemuan pertama yang berfokus pada meteri membaca

simbol-simbol huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72,

petemuan kedua yang dilaksanakan pada hari Sabtu 13 September 2014 yang

berfokus pada meteri membaca simbol-simbol huruf Arab yang terdapat dalam

QS. al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dengan kaidah makhārijul huruf, dan pertemuan

ketiga yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2014, berfokus

Page 44: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

137

tentang kaidah tajwid dan makhārijul huruf, huruf Arab yang ada dalam Q.S.

Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12, posisi peneliti sebagai

observer yang mencatat lembar pengamatan pada aspek-aspek yang telah

ditentukan.

Berdasrkan hasil observasi, diketahui bahwa pelaksanaan bimbingan

belajar dengan pendekatan active learning metode drill yang telah

dilaksanakan terdapat ada peningkatan kemampuan siswa dalam membaca

huruf Arab, yang semula nilai rata-rata siswa yang memperoleh nilai tuntas

atau dia atas KKM 8,00 pada pra siklus ada 12 siswa (27,91 %) meningkat

menjadi 42 siswa (97,67 %).

4. Refleksi Siklus I

Pelaksanaan bimbingan belajar pada siklus I ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca huruf Arab terhadap mata

pelajaran PAI Aspek Alqur’an. Pada waktu pertama kali pertemuan dengan

diadakan pembelajaran dengan pendekatan active learning metode drill para

siswa sudah antusias untuk mengikutinya hal ini dikarenakan para siswa belajar

pada keaktifan yang mereka lakukan sesuai prosedur yang semestinya.

Apalagi pada waktu latihan-latihan awal yaitu cara membaca simbol-

simbol huruf Arab yang terdapat dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt

ayat 10 dan 12 para siswa merasa senang karena mereka belajar secara

berkelompok, dengan bantuan teman sebaya yang telah mampu membaca huruf

Arab maka yang dilakukan secara kelompok cepat terselesaikan. Apalagi pada

waktu guru pembimbing memberikan tugas membaca sesuai dengan kaidah

tajwid dan makhārijul huruf mereka langsung berusaha menerimanya.

Page 45: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

138

pendekatan active learning metode drill merupakan belajar yang berpusat pada

siswa dan guru hanya sebagai fasilitator, peran guru dalam pendekatan active

learning sangatlah sederhana.

Kembali pada tujuan peneliti menerapkan bimbingan belajar dengan

pendekatan active learning dengan metode drill adalah untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam membaca huruf Arab terhadap mata pelajaran PAI

Aspek Alqur’an melalui bimbingan belajar yang melibatkan siswa secara aktif,

maka peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus I ini penerapan bimbingan

belajar pendekatan active learning metode drill mampu menunjukkan

peningkatan kemampuan membaca simbol-simbol huruf Arab dan hasil yang

dapat diperoleh sudah maksimal. Hal ini dapat dilihat dari:

a. Kegiatan latihan-latihan dan diskusi kelompok bisa membawa siswa untuk

aktif membaca huruf Arab, mengemukakan pendapat, bertanya dan

menjawab pertanyaan,

b. Siswa sudah mengetahui simbol-simbol huruf Arab terutama yang terdapat

dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 yang belum

mereka ketahui sebelumnya.

c. Siswa mengandalkan kemampuan menyikapi atau memecahkan persoalan

bukan pada kemampuan menjawab pertanyaan guru, sehingga kemampuan

membaca simbol-simbol huruf Arab oleh siswa adalah untuk mempelajari

materi secara keseluruhan untuk mensinkronkan materi dengan program

ketuntasan yang telah direncanakan,

d. Kemampuan membaca simbol-simbol huruf Arab oleh siswa terhadap

mata pelajaran PAI Aspek Alqur’an dimiliki hampir semua siswa kelas X

Page 46: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

139

SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal, jadi bukan hanya mereka yang

memiliki kemampuan sangat baik di kelas, tetapi juga mereka yang

memiliki kemampuan sedang.

e. Hasil dari tes lisan/membaca kemampuan membaca simbol-simbol huruf

Arab hampir semua siswa mendapatkan nilai sangat baik dan baik, itu

menunjukkan bahwa motivasi belajar membaca huruf Arab dapat

membuat mereka benar-benar memahami apa yang mereka ikuti dalam

pelaksanaan bimbingan belajar.

I. Analisis Data Hasil Penelitian Tindakan Kelas Pelaksanaan Bimbingan

Belajar Dengan Pendekatan Active Learning Metode Drill Dalam Upaya

Meningkatan Kemampuan Membaca Huruf Arab

Peningkatan kemampuan membaca huruf Arab dalam pelaksanaan

bimbingan belajar dengan menggunakan pendekatan active learning metode

drill ditandai dengan lebih meningkatnya kemampuan siswa dalam

melakukan menelaah masalah membaca huruf Arab atau mendefinisikan

masalah membaca huruf Arab, menentukan ruang lingkup masalah membaca

huruf Arab dan lebih meningkatnya kemampuan siswa untuk merumuskan

masalah membaca huruf Arab dengan jelas.

Peningkatan kemampuan siswa dalam menggambarkan masalah

membaca huruf Arab, indikator peningkatannya ditandai dengan meningkat

nya mengetahui dan memahami prinsip masalah membaca huruf Arab

dengan pasti, mengetahui konsep-konsep yang berhubungan secara spesifik,

dan meningkatnya kemampuan memperinci dan menganalisa masalah

membaca huruf Arab dari berbagai sudut pandang juga nampak lebih

Page 47: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

140

meningkat. Peningkatan kemampuan siswa mengidentifikasi kemungkinan

pemecahannya, indikator peningkatannya ditandai dengan meningkatnya

membuat alternatif jawaban dan menyeleksi dugaan jawaban yang ditanya

kan oleh guru.

Meningkatnya kemampuan merencanakan solusi pemecahan yang

indikator peningkatannya ditandai dengan meningkatnya kemampuan siswa

memilih suatu pemecahan dan menentukan pilihan penyelesaian. Meningkat

nya kemampuan siswa dalam melaksanakan pemecahan masalah yaitu

ditandai dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam mengambil

keputusan dan menyelesaikan masalah.

Siswa dapat / lebih mampu memecahkan masalah yaitu mengevaluasi

rencana setelah yang telah disusun, yang indikator peningkatannya ditandai

dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam menilai pilihan dengan

memperhitungkan akibat yang terjadi pada setiap pilihan dan menimbang

kembali pengambilan keputusan. Meningkatnya kemampuan siswa dalam

mengevaluasi solusi yang telah diambil, dalam pemecahan masalah,

indikator peningkatannya ditandai dengan lebih meningkatnya kemampuan

siswa dalam melakukan refleksi proses pemecahan masalah dan kemudian

meningkatnya kemampuan siswa dalam menggunakan hasil refleksi untuk

pemecahan masalah di masa mendatang.

Untuk lebih jelasnya peneliti membuat indikator peningkatan

kemampuan membaca huruf Arab dalam pelaksanaan bimbingan belajar

dengan menggunakan pendekatan active learning metode drill dengan

menggunakan satu hasil tes yaitu tes wawancara/lisan.

Page 48: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

141

Tes wawancara/lisan dimaksudkan seorang guru dapat menilai dan

mengevaluasi hasil siswa setelah penerapan pelaksanaan bimbingan belajar

dengan menggunakan pendekatan active learning metode drill dalam upaya

meningkatan kemampuan membaca huruf Arab pada siswa kelas X SMA

Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal, indikator penilaiannya berdasarkan

kemampuan siswa dalam memahami dan menyampaikan hasil belajarnya

berupa ucapan/pelafalan. Dalam hal ini guru mengelompokkan hasil tes

wawancara/lisan menjadi 2 (dua) kemampuan yaitu berupa membaca

simbol-simbol huruf Arab dengan kaidah tajwid dan kaidah makhārijul huruf

.1. Membaca simbol-simbol huruf Arab sesuai kaidah makhārijul huruf

Guru memberikan lembaran tulisan simbol-simbol huruf Arab yang

terdapat dalam Q.S. Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12

kepada siswa, tugas siswa agar membaca tulisan tersebut dengan benar,

penilaian dalam hal ini untuk menilai kemampuan siswa dalam bacaannya

sesuai kaidah makhārijul huruf. Setelah penerapan pendekatan active

learning metode drill dalam upaya meningkatan kemampuan membaca

huruf Arab pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal.

2. Membaca simbol-simbol huruf Arab dengan kaidah tajwid.

Tes membaca simbol-simbol huruf Arab yang terdapat dalam Q.S.

Al-Anfāl ayat 72, Q.S. Al-Hujarāt ayat 10 dan 12 dimaksudkan seorang

guru dapat menilai dan mengevaluasi hasil membaca siswa sesuai kaidah

tajwid setelah penerapan pendekatan active learning metode drill dalam

upaya meningkatan kemampuan membaca huruf Arab pada siswa kelas X

SMA Negeri 1 Kramat Kbupaten Tegal.

Page 49: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

142

Dalam hal ini guru mengelompokkan hasil tes wawancara/lisan

menjadi 2 kemampuan yaitu berupa membaca simbol-simbol huruf Arab

sesuai kaidah makhārijul huruf dan membaca simbol-simbol huruf Arab

dengan kaidah tajwid.

Berikut ini peneliti tampilkan tabel 3.4 Nilai Hasil Kemampuan Siswa

Baca Huruf Arab Pada Pelaksanaan Bmbingan Belajar Dengan Pendekatan

Active Learning Metode Drill Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kramat

Kabupaten Tegal

Materi Jumlah Siswa

Perolehan Nilai

Kemampuan

Siswa

Membaca Huruf Arab

43 Istimewa

(Nilai

10)= Tuntas

Sangat

Baik

(Nilai 9,0 -9,99)=

Tuntas

Baik

(Nilai

8,0-8,99)=

Tuntas

Lebih Dari

Cukup (7,0-

7,99) =tidak

Tuntas

Cukup

(Nilai 6,0-

6,99)= Tidak

Tuntas

Kurang

(1,0 -

5,99)= Tidak

Tuntas

Jumlah Siswa 43 0 8 34 1 0 0

Peresentase (%) 0% 18,60% 79,07% 2,33% 0% 0%

Berdasarkan hasil penelitian pada tindakan siklus I yang telah

dipaparkan di atas, maka terbukti bahwa aplikasi pendekatan active learning

metode drill dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 1

kramat Kabupaten Tegal pada pelaksanaan bimbingan belajar mata pelajaran

PAI aspek Alqur’an.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan

pendekatan active learning metode drill dapat meningkatkan kemampuan

siswa terhadap materi membaca huruf Arab dalam mata pelajaran PAI aspek

Alqur’an dengan indikator keberhasilan.

1. Siswa semakin aktif dalam kegiatan mengikuti pelaksanaan bimbingan

belajar

2. Siswa menemukan hal-hal yang baru yang belum mereka ketahui dalam

Page 50: BAB III METODE PENELITIANeprints.walisongo.ac.id/7503/4/115112069_bab3.pdf · 9 147352 hendri setiawan l x. b . 97 ... 13 147383 hengky bagus prambudi l x. c 14 147384 linda astuti

143

pendekata active learning metode drill

3. Siswa terlatih untuk bekerja sama dalam kelompok dan berani

mengungkapkan pendapat serta menghargai pendapat orang lain

4. Hasil atau nilai yang mereka dapatkan lebih baik atau meningkat dari

hasil yang mereka peroleh sebelumnya

5. Dengan penerapan pendekatan active learning metode drill siswa

memperoleh pengalaman untuk menyelesaikan masalah kesulitan

membaca huruf Arab yang mereka alami

6. Selama pelaksanaan bimbingan belajar berlangsung siswa tampak antusias

dalam melaksanakan tugas dari guru pembimbing.

Dari hasil analisis dan refleksi pada tindakan siklus I, hasilnya dapat

menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan siswa membaca huruf Arab

dengan maksimal sesuai yang diharapkan peneliti, maka dalam hal ini

peneliti untuk tidak melanjutkan pada tindakan siklus selanjutnya, walaupun

masih ada 1 (satu) siswa yang belum tuntas dengan predikat sedang.

Walaupun rencana awal peneliti mencantumkan adanya siklus II dan

seterusnya.