bab iii kerangka konsep dan hipotesis penelitian 3.1...
TRANSCRIPT
47
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Keterangan : : diteliti : tidak diteliti
Persalinan: - Rute persalinan, - Gestasi saat
terminasi keha-milan,
- Berat badan bayi lahir,
- APGAR Score.
Pendidkan formal ibu
Faktor yang mempengaruhi: 1. faktor individual,
− faktor kesehatan, − faktor inteligensi, − faktor perhatian, ba-
kat, minat, dan moti-vasi,
− faktor kepribadian. 2. faktor sosial,
− tingkat pendidikan orang tua,
− tingkat pendapatan keluarga,
− jumlah anak.
Faktor yang mempengaruhi: 1. pengetahuan, 2. umur, 3. ekonomi, 4. geografis, 5. sumber informasi, 6. dukungan suami dan
keluarga.
Kunjungan antenatal care
Taksiran be-rat badan
janin
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan intra-uteri:
1. faktor janin, 2. faktor ibu: kondisi fisik: berat badan, tinggi badan,
nutrisi, umur kehamilan, pertambahan BB ibu saat hamil dan ada-tidaknya kompli-kasi,
faktor plasenta: letak implantasi, dan ben-tuk plasenta, serta insersi tali pusat.
48
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keaga-
maan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ke-
trampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedang-
kan, pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjen-
jang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidi-
kan tinggi (PP No.66, tahun 2010).
Melalui pendidikan formal manusia akan ditanamkan nilai dan kesa-
daran, salah satunya adalah kesadaran akan hidup sehat. Bagi ibu hamil,
pendidikan formal akan mempengaruhi kesadarannya untuk melakukan an-
tenatal care. Antenatal care merupakan salah satu pilar safe motherhood
yang diperuntukkan untuk mencegah dan mendeteksi adanya kemungkinan
komplikasi kehamilan dan persalinan.
Salah satu komplikasi kehamilan adalah diabetes melitus gestasio-
nal. Diabetes melitus gestasional merupakan faktor predisposisi terjadinya
komplikasi pada janin. Janin dari ibu hamil yang mengalami diabetes melitus
gestasional dapat mengalami gangguan pertumbuhan berupa makrosomia,
akibat hipernutrisi pada ibu ke janin, sehingga sel β pankreas janin akan
mengkompensasi hal tersebut dengan meningkatkan produksi insulin, se-
hingga overnutrisi dapat dimetabolisme. Metabolisme tersebut terjadi pada
semua bagian tubuh kecuali otak.
Melalui antenatal care akan diberikan konseling, salah satunya ten-
tang diet dan nutrisi. Sehingga diharapkan pada ibu hamil dengan diabetes
melitus gestasional yang melakukan antenatal care akan mendapat edukasi
49
tentang pola nutrisi yang baik serta dapat dipantau tumbuh kembang janin-
nya, melalui penghitungan taksiran berat badan janin, sehingga akan memi-
nimalisir komplikasi ibu dan janin serta mencegah dan mendeteksi adanya
penyulit dalam persalinan.
3.2 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang, tinjauan pustaka dan kerangka konsep
di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut,
3.2.1 Ada hubungan antara semakin tinggi tingkat pendidikan formal dengan
taksiran berat badan janin yang normal pada ibu hamil dengan
diabetes melitus gestasional.
3.2.2 Ada hubungan antara semakin sering kunjungan antenatal care
dengan taksiran berat badan janin yang normal pada ibu hamil dengan
diabetes melitus gestasional.