bab iii kerangka konsep dan hipotesis penelitian 3.1 ...eprints.umm.ac.id/45745/4/bab iii.pdf ·...
TRANSCRIPT
46
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka konsep
Kerangka konsep adalah generalisasi yang dibentuk oleh abstraksi dari berbagai
hal yang bersifat khusus. Maka konsep merupakan abstraksi, sehingga konsep tidak
langsung diamati atau diukur. Konsep hanya bisa diamati melalui konstruk atau yang
dikenal dengan sebutan nama variable. (Notoatmodjo, 2012)
Adapun kerangka kerja dalam penelitian ini digambarkan pada gambar 3.1
dibawah.
47
Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian (Samiraj et al, 2012; Tien-Ning Chang,2012; Jonas et al,2013)
Peradangan mukosa
mulut
Bila terjadi inflamasi
Faktor internal : 1. Gangguan imun 2. Gangguan hormonal 3. Faktor genetic 4. Gangguan
pencernaan
Faktor eksternal : 1. Trauma mekanisme 2. Infeksi 3. Defisiensi nutrisi 4. Defisiensi
kebersihan mulut
Terapi buah mengkudu
Berkumur sari buah mengkudu
Faktor yang mempengaruhi penyembuhan peradangan : 1. Defisiensi kebersihan
mulut. 2. Kebutuhan Vitamin 3. Kekebalan Tubuh
Kandungan : Xeronin, Skopoletin, Anthraquinon, Saponin, Flavonid
IL 1α dan IL β mengrespon sel peradangan
Menghambat COX1 dan COX2
(Cycooxygenase) dan hitamin
Menstimulasi perubahan jaringan
Produksi PGE2 (Prostaglandin)
TGFα peran metabolisme
IL-6 dan IL-8 multifungsi sitokin
COX (Cycooxygenase)
meningkat
Membentuk PGE2
(Prostaglandin) dan
PGI2
Kandungan : Vitamin C, asam kumarin dan fenolik
Peningkatan permeabilitas kapiler, agen piretik dan hiperalgesia.
Keterangan : = diteliti
= tidak diteliti = berhubungan = menghambat
Fibroblast terbentuk serta pembentukan tropokolagen
Penutupan pada
peradangan
48
Diskripsi Kerangka Konsep
Peradangan adalah suatu kondisi respon cedera jaringan atau infeksi yang
berhubungan dengan adanya mikroorganisme. Hal ini disebabkan pertumbuhan bakteri
pathogen antara lain streptococcus, staphylococcus, dan pneumococcus yang mengakibatkan
terjadinya mestimulasi perubahan jaringan dengan peningkatan Cycooxygenase (COX),
Interleukin (IL-1), Prostaglandin (PGE2), tumor necrosis factor (TNFα). (Tappuni, 2010). Ada
beberapa faktor internal dan faktor eksternal yang memicu timbulnya peradangan pada
mukosa mulut. Faktor – faktor yang mempengaruhi penyembuhan peradangan yaitu
defisiensi kebersihan mulut, kebutuhan vitamin, kekebalan tubuh.
Sari buah mengkudu merupakan bahan alami senyawa bioaktif untuk membunuh
dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Buah mengkudu mengandung anti
inflamasi, anti microba dan buah mengkudu memiliki vitamin dan mineral untuk
pengobatan serta kesehatan pada tubuh seperti darah tinggi, diabetes, dan lain – lain.
(Lee et al, 2012). Kandungan buah mengkudu seperti xeronin, skopoletin, antharaquinon,
saponin, flavonid dapat memproduksi COX1 dan COX2 (Cycooxygenase) dan hitamin untuk
menghambat peningkatan Cycooxygenase (COX) ketika terjadi inflamasi. Kandungan
lainnya buah mengkudu yaitu vitamin C berfungsi inflamasi akut sehingga mempercepat
penyembuhan pada peradangan. Vitamin C, asam kumarin, dan fenolik juga bersifat
antioksidan menghambat produksi oksida nitrat serta produksi prostaglandin E2 oleh
makrofag yang masih aktif dalam edema atau peradangan pada tubuh. (Dussossoy et al,
2010). TGFα sebagai peranan metabolisme dalam terjadinya inflamasi, kandungan alami
buah mengkudu memproduksi IL 1α dan IL β yang akan mengrespon sel peradangan
untuk proses penyembuhan, peranan lain seperti IL-6 dan IL-8 bersifat multifungsi
49
sitokin untuk menetralkan peningkatan permeabilitas kapiler, agen piretik dan
hiperalgesia. Selanjunya fibroblast akan terbentuk serta pembentukan tropokolagen
sehingga dapat mempercepatan penutupan pada peradangan.
3.2 Hipotesa Penelitian
Hipotesa merupakan perencanaan penelitian yang telah merumuskan suatu
jawaban atas pertanyaan (Notoatmodjo, 2012). Berdasarkan rumusan masalah
dan kerangka konsep penelitian maka dalam penelitian akan dikemukakan
hipotesis yang berhubungan antara dua variable sebagai berikut :
H1: Ada efektifitas pemberian cairan (sari mengkudu) terhadap derajat
peradangan mukosa mulut pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.