bab iii kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah · undang-undang nomor 15 tahun 2004 tentang...

42
LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 1 dari 42 BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Ketentuan dan perundangan yang berlaku sebagai dasar Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013- 2017 adalah sebagai berikut :: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 6. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah 9. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat 10. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan 11. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015

Upload: lemien

Post on 08-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 1 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III

KEBIJAKAN UMUM

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Ketentuan dan perundangan yang berlaku sebagai dasar Kebijakan Umum

Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-

2017 adalah sebagai berikut ::

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

6. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah

9. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah Kepada Masyarakat

10. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan

11. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa

Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 4

Tahun 2015

Page 2: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 2 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

12. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2007

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 yang selanjutnya diubah

kembali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman

Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2013

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman

Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2014

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2015

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2016

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2015 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52 Tahun

2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja

Daerah Tahun Anggaran 2016

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial Yang

Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2016 tentang Perubahan

Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang

Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2016

Page 3: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 3 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 Tahun 2016 Tentang

Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2017

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 109 Tahun 2016 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016

tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2017

24. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah

25. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2013;

26. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2017

27. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan APBD Provinsi

DKI Jakarta Tahun 2013

28. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2014

29. Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2014 tentang Perubahan APBD Provinsi

DKI Jakarta Tahun 2014

30. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016

31. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016

32. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan Dan

Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017

33. Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2013

34. Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran

2013.

35. Peraturan Gubernur Nomor 45 Tahun 2013 tentang Perubahan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2013

Page 4: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 4 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

36. Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014

37. Peraturan Gubernur Nomor 61 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013

38. Peraturan Gubernur Nomor 119 Tahun 2013 Tentang Penjabaran Perubahan

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013

39. Peraturan Gubernur Nomor 177 Tahun 2013 Tentang Pengeluaran Daerah

Mendahului Penetapan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2014

40. Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran

2014.

41. Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2014 tentang Perubahan Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014

42. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 84 Tahun 2014 tentang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015

43. Peraturan Gubernur Nomor 130 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2014 Tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014

44. Peraturan Gubernur Nomor 173 Tahun 2014 tentang Penjabaran Perubahan

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta Tahun

2014

45. Peraturan Gubernur Nomor 211 Tahun 2014 Tentang Pengeluaran Daerah

Mendahului Penetapan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2015

46. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 160 Tahun 2015 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015

47. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 181 Tahun 2015 tentang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016

48. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 206 Tahun 2015 tentang

Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 84 Tahun 2014 tentang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015

Page 5: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 5 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

49. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 229 Tahun 2015 tentang

Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2015

50. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 256 Tahun 2015 tentang

Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

2015

51. Peraturan Gubernur Nomor 257 Tahun 2015 Tentang Pengeluaran Daerah

Mendahului Penetapan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2016

52. Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016

53. Peraturan Gubernur Nomor 121 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Tahun 2017

54. Peraturan Gubernur Nomor 138 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas

Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016

55. Peraturan Gubernur Nomor 151 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Penjabaran

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016

56. Peraturan Gubernur Nomor 153 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas

Peraturan Gubernur Nomor 181 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Tahun 2016

57. Peraturan Gubernur Nomor 233 Tahun 2016 tentang Penjabaran Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016

58. Peraturan Gubernur Nomor 235 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian

Belanja Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Daerah Lain yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

59. Peraturan Gubernur Nomor 242 Tahun 2016 tentang Pengeluaran Daerah

Mendahului Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2017

60. Peraturan Gubernur Nomor 407 Tahun 2016 Tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan Dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017

Page 6: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 6 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

61. Peraturan Gubernur Nomor 99 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas

Peraturan Gubernur Nomor 121 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja

Pemerintah Daerah Tahun 2017

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 yang selanjutnya diubah kembali

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, disebutkan

bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-

undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan

memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.

Selanjutnya disebutkan pula bahwa pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan

dalam suatu sistem yang terintegrasi.

Pasal 15 pada peraturan yang sama menyebutkan bahwa APBD disusun

sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan

pendapatan daerah. Penyusunan APBD dimaksud berpedoman kepada RKPD

dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat untuk tercapainya

tujuan bernegara. APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,

alokasi, distribusi, dan stabilisasi.

Selain mempunyai fungsi sebagai alokasi, distribusi dan stabilisasi dalam

pengelolaan perekonomian daerah, APBD juga merupakan salah satu instrumen

yang menjamin terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan terkait

dengan kebijakan pendapatan maupun belanja daerah. Landasan administratif

dalam pengelolaan anggaran daerah yang mengatur antara lain prosedur dan

teknis penganggaran harus diikuti secara tertib dan taat asas supaya APBD dapat

disusun dan dilaksanakan dengan baik dan benar.

Dalam penyusunan anggaran daerah, terdapat beberapa prinsip disiplin

anggaran, antara lain:

1. Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara

rasional, yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan

belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja

2. Penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian penerimaan

daerah dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan

Page 7: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 7 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi anggarannya dalam

APBD/ Perubahan APBD

3. Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang

bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD dan dibukukan dalam rekening

Kas Umum Daerah.

Penyusunan APBD pada dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan

ekonomi makro dan sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya

secara tepat sesuai kebijakan pemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi

pelaksanaan pengelolaan anggaran secara baik. Aspek penting dalam

penyusunan anggaran adalah penyelarasan antara kebijakan (policy),

perencanaan (planning) dengan penganggaran (budgeting) antara pemerintah

pusat dengan pemerintah daerah agar tidak tumpang tindih.

Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan

transparan, pemerintah daerah wajib menyampaikan pertanggungjawaban yang

disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan diaudit oleh Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK). Dalam penyusunan LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun

2013-2017 ini, data APBD yang digunakan terkait dengan APBD Tahun 2013-

2016 adalah data APBD yang sudah diaudit oleh BPK, dan APBD Tahun 2017

adalah data APBD Semester I Tahun 2017 yang belum diaudit oleh BPK. Karena

sesuai ketentuan, hasil audit BPK baru akan diterima awal bulan Juni atau 2 (dua)

bulan setelah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah diserahkan ke BPK dan

hasilnya akan dilaporkan dalam Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan

APBD (LP2APBD).

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

Pada pasal 23 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan bahwa

Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas

umum daerah, yang menambah ekuitas dana, merupakan hak daerah dalam

satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Adapun

pengelolaan pendapatan daerah Provinsi DKI Jakarta dapat dijelaskan

sebagai berikut :

Page 8: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 8 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

1. KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH

Selama periode tahun anggaran 2013-2017, Kebijakan pokok

pendapatan daerah dilakukan dengan memperhatikan kebijakan yang

dapat meningkatkan pendapatan daerah sebagaimana telah

dirumuskan pada RPJMD 2013-2017 yakni :

a. Penyesuaian dasar pengenaan pajak daerah;

b. Penyesuaian tarif Pajak Daerah tertentu

c. Perluasan basis pajak yang masih dapat dilakukan dengan Online

System Pajak Daerah yang telah dilakukan sejak 2010 dengan 800

Wajib Pajak dan terus dikembangkan hingga ditargetkan 14.000

Wajib Pajak pada tahun 2017;

d. Pemberlakuan Pajak Rokok Tahun 2014, dimana dalam Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah diamanatkan bahwa Pajak Rokok merupakan Pajak Daerah

yang dipungut oleh Provinsi;

e. Penyesuaian sewa parkir secara periodik;

f. Penambahan jenis retribusi baru (Retribusi Pengendalian Lalu

Lintas dan Retribusi Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing);

g. Peningkatan kerjasama intensifikasi pemungutan PPh orang

pribadi; dan

h. Optimalisasi laba BUMD.

Dan telah didetailkan lebih lanjut pada RKPD selama tahun 2013-

2017. Kebijakan pendapatan daerah terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi,

Hasil Pengelolaan Kekayan Daerah yang dipisahkan, Lain-lain PAD

yang Sah dan Dana Perimbangan serta Lain-Lain Pendapatan yang

Sah (Tabel 3. Tabel Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun 2013 s.d

2017).

Page 9: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 9 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Page 10: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 10 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Page 11: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 11 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Page 12: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 12 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

2. TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH

Dalam periode tahun anggaran 2013-2017, dari akumulasi rencana

Pendapatan Daerah sebesar 162.151,20 milyar rupiah yang terdiri dari

Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan

Yang Sah. Sampai dengan akhir semester I tahun 2017 realisasinya

sebesar 127.551,08 milyar rupiah atau 78,66 persen.

Untuk lebih jelasnya, realisasi Pendapatan Daerah tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Page 13: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 13 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

AP

BD

-PA

PB

D-P

AP

BD

-PA

PB

D-P

AP

BD

-PA

PB

D-P

Rp

%R

p%

Rp

%R

p%

Rp

%R

p%

(2)

(3)

(4)

(5 =

4:3

)(3

)(4

)(5

= 4

:3)

(3

) (

4)

(5 =

4:3

)(3

)(4

)(5

= 4

:3)

(3)

(4)

(5 =

4:3

)(3

)(4

)(5

= 4

:3)

20

.52

3,4

3

22

.04

0,8

0

10

7,3

9 2

6.3

04

,10

2

6.8

52

,19

1

02

,08

39

.75

7,3

1

31

.27

4,2

2

78

,66

37

.96

5,6

2

33

.68

6,1

8

88

,73

38

.50

1,7

8

36

.88

8,0

2

95

,81

41

.48

8,1

9

16

.31

4,8

2

39

,32

I 1

6.5

25

,00

1

7.7

21

,49

1

07

,24

22

.61

8,0

0

23

.37

0,2

1

10

3,3

3 3

2.5

00

,00

2

7.0

50

,95

8

3,2

3 3

2.5

81

,65

2

9.0

76

,93

8

9,2

4 3

3.1

00

,00

3

1.6

13

,20

9

5,5

1 3

5.2

30

,00

1

3.5

77

,08

3

8,5

4

II 9

01

,22

1

.82

0,4

4

20

2,0

0 5

00

,58

3

33

,79

6

6,6

8 1

.74

6,4

2

5

15

,16

2

9,5

0 6

10

,00

4

59

,46

7

5,3

2 6

49

,18

6

75

,48

1

04

,05

6

77

,89

2

68

,26

3

9,5

7

III

3

60

,00

3

51

,82

9

7,7

3 3

96

,23

3

97

,23

1

00

,25

4

48

,86

4

65

,98

1

03

,81

6

40

,00

5

27

,28

8

2,3

9 3

24

,74

3

03

,20

9

3,3

7 4

53

,34

3

06

,70

6

7,6

5

IV 2

.73

7,2

1

2

.14

7,0

5

78

,44

2

.78

9,2

9

2

.75

0,9

6

98

,63

5

.06

2,0

3

3

.24

2,1

2

64

,05

4

.13

3,9

7

3

.62

2,5

1

87

,63

4

.42

7,8

7

4

.29

6,1

4

97

,02

5

.12

6,9

7

2

.16

2,7

7

42

,18

DA

NA

PE

RIM

BA

NG

AN

9

.77

6,8

8

11

.55

4,9

6

11

8,1

9 1

0.5

47

,54

9

.38

7,5

4

89

,00

17

.77

0,0

0

9

.67

7,5

3

54

,46

12

.99

5,4

7

5

.88

7,2

7

45

,30

15

.99

0,3

7

15

.27

1,6

6

95

,51

18

.77

0,2

1

10

.83

2,5

7

57

,71

I 9

.35

0,0

0

10

.98

4,7

9

11

7,4

8 1

0.0

13

,09

8

.86

3,2

1

88

,52

17

.37

2,0

7

9

.27

9,0

7

53

,41

12

.89

4,9

6

5

.75

1,7

4

44

,60

12

.30

2,7

7

12

.30

4,6

1

10

0,0

1 1

5.6

21

,24

9

.35

3,5

4

59

,88

II 1

51

,55

2

94

,85

1

94

,56

2

35

,27

2

25

,15

9

5,7

0 3

11

,97

3

12

,48

1

00

,16

1

00

,50

1

35

,53

1

34

,85

4

3,1

4

8

3,9

7

19

4,6

3 -

-

0

,00

III

2

75

,33

2

75

,33

1

00

,00

2

99

,18

2

99

,18

1

00

,00

8

5,9

6

8

5,9

9

1

00

,03

-

-

-

-

-

-

-

-

-

IV -

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

3

.64

4,4

6

2

.88

3,0

8

7

9,1

1

3

.14

8,9

7

1

.47

9,0

3

4

6,9

7

LA

IN-L

AIN

PE

ND

AP

AT

AN

YA

NG

SA

H 3

.34

9,7

0

1

.78

3,4

1

53

,24

3

.94

8,2

3

3

.27

7,8

1

83

,02

7

.51

4,7

9

2

.87

2,5

5

38

,23

5

.34

8,1

6

4

.63

5,7

9

86

,68

2

.66

9,1

0

1

.62

5,0

3

60

,88

2

.20

7,7

3

7

11

,28

3

2,2

2

I 1

.81

6,5

6

1

.77

9,6

8

9

7,9

7

2

.18

7,7

0

2

.12

9,4

8

97

,34

2

.51

4,7

9

2

.48

2,9

4

98

,73

2

.75

9,5

1

2

.75

5,1

1

99

,84

-

-

0

,00

2

.20

7,7

3

7

11

,28

3

2,2

2

II 1

.53

3,1

4

3

,73

0

,24

1

.76

0,5

3

1

.14

8,3

3

65

,23

5

.00

0,0

0

3

89

,61

7

,79

2

.58

8,6

4

1

.88

0,6

8

72

,65

2

.66

9,1

0

1

.62

5,0

3

60

,88

-

-

0

,00

33

.65

0,0

1

35

.37

9,1

8 1

05

,14

4

0.7

99

,86

3

9.5

17

,54

9

6,8

6

65

.04

2,1

0

43

.82

4,3

0

6

7,3

8

56

.30

9,2

4

44

.20

9,2

4

7

8,5

1

57

.16

1,2

5

53

.78

4,7

1

9

4,0

9

62

.46

6,1

3

27

.85

8,6

7

4

4,6

0

Sum

ber

: LP

2A

PB

D 2

013-2

016 d

an B

PK

AD

Pro

vinsi D

KI

Jak

art

a p

er

28 A

gustu

s 2

017 (

Unre

view

ed)

Tab

el

III.1

Reali

sasi

Pen

dap

ata

n D

aera

h (

dala

m M

ilyar

Ru

pia

h)

NO

UR

AIA

N

20

13

20

14

20

15

20

16

20

17

RE

AL

ISA

SI

20

12 RE

AL

ISA

SI

Ba

gi H

as

il B

uka

n P

aja

k

RE

AL

ISA

SI

RE

AL

ISA

SI

RE

AL

ISA

SI

RE

AL

ISA

SI

(1)

PE

ND

AP

AT

AN

AS

LI D

AE

RA

H

Pa

jak D

ae

rah

Re

trib

us

i D

ae

rah

Ha

sil P

en

ge

lola

an

Ke

ka

yaa

n

Da

era

h Y

an

g D

ipis

ah

ka

n

La

in-l

ain

PA

D

Ba

gi H

as

il P

aja

k

DA

U

DA

K

Da

na

Pe

nye

su

aia

n d

an

Oto

no

mi K

hu

su

s

Pe

nd

ap

ata

n H

iba

h

JU

ML

AH

Page 14: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 14 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Realisasi Pendapatan Daerah tersebut secara rinci dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi

Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

dan Pengelolaan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Dalam

periode Tahun Anggaran 2013-2017, dari akumulasi rencana

pendapatan asli daerah sebesar 184.017,00 milyar rupiah, sampai

dengan akhir semester I Tahun 2017 telah terealisasi sebesar

145.015,42 milyar rupiah atau 78,81 persen, seperti dijelaskan

pada tabel berikut :

Secara lebih rinci, realisasi Pendapatan Asli Daerah dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1) Pajak Daerah

Pajak Daerah terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor,

BBN Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor, Pajak Pemanfaatan Air Tanah, Pajak Hotel, Pajak

Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan

Jalan, Pajak Parkir, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB), Pajak Rokok serta Pajak Bumi dan

Bangunan Pedesaan dan Perkotaan. Secara keseluruhan

Pajak Daerah ditargetkan sebesar 156.029,65 milyar rupiah

dan terealisasi sebesar 124.688,37 milyar rupiah atau 79,91

persen. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :

Page 15: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 15 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

2) Retribusi Daerah

Retribusi daerah dimaksudkan untuk menampung jenis

penerimaan yang dikelola oleh SKPD, dan diperoleh karena

pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, antara lain berupa

retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan retribusi

perijinan tertentu. Secara keseluruhan pendapatan dari

retribusi daerah direncanakan sebesar 4.184,06 milyar rupiah

terealisasi sebesar 2.252,15 milyar rupiah atau sebesar 53,83

persen. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana 16.525,00 22.618,00 32.500,00 32.581,65 33.100,00 35.230,00

Realisasi 17.721,49 23.370,21 27.050,95 29.076,93 31.613,20 13.577,08

Sumber : LP2APBD 2013-2016 dan BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 28 Agustus 2017 (Unreviewed)

Grafik III.1

Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2013-2017

-

5.000,00

10.000,00

15.000,00

20.000,00

25.000,00

30.000,00

35.000,00

40.000,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana Realisasi

Page 16: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 16 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Pendapatan dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan terdiri atas :

Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah

Penyertaan Modal Daerah kepada Pihak Ketiga

Badan Pengelola

Secara keseluruhan Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah Yang Dipisahkan direncanakan sebesar 2.263,16

miliar rupiah dan telah terealisasi sebesar 2.000,40 miliar

rupiah atau 88,39 persen. Hal tersebut dapat dilihat pada

grafik berikut :

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana 901,22 500,58 1.746,42 610,00 649,18 677,89

Realisasi 1.820,44 333,79 515,16 459,46 675,48 268,26

Sumber : LP2APBD 2013-2016 dan BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 28 Agustus 2017 (Unreviewed)

Grafik III.2

Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Tahun 2013-2017

-

200,00

400,00

600,00

800,00

1.000,00

1.200,00

1.400,00

1.600,00

1.800,00

2.000,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana Realisasi

Page 17: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 17 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah merupakan komponen

penerimaan di luar Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Penerimaan

lain-lain PAD utamanya bersumber dari:

− Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan

− Hasil Penerimaan Pihak Ketiga

− Sewa

− Hasil Lelang Titik Reklame

− Klaim Asuransi Aset

− Penerimaan Jasa Giro

− Pendapatan Bunga

− Tuntutan Ganti Rugi (TGR)

− Pendapatan Hasil Eksekusi atas Jaminan

− Fasilitas Sosial dan Fasilias Umum

− Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan

− Pendapatan dari Badan Layanan Usaha Daerah

− Perjanjian Kerjasama Taman Marga Satwa Ragunan

− Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

− Pendapatan Denda Pajak

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana 360,00 396,23 448,86 640,00 324,74 453,34

Realisasi 351,82 397,23 465,98 527,28 303,20 306,70

Sumber : LP2APBD 2013-2016 dan BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 28 Agustus 2017 (Unreviewed)

Grafik III.3

Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Tahun 2013-2017

-

100,00

200,00

300,00

400,00

500,00

600,00

700,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana Realisasi

Page 18: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 18 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

− Pendapatan Denda Retribusi

− Pendapatan Denda Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

− Penerimaan Lain-lain, dll.

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah direncanakan sebesar

21.540,13 miliar rupiah dan telah terealisasi sebesar 16.074,50

miliar rupiah atau 74,63 persen. Hal tersebut dapat dilihat pada

grafik berikut :

b. Dana Perimbangan

Dana Perimbangan adalah penerimaan yang berasal dari

Pemerintah Pusat yang terdiri atas Bagi Hasil Pajak, Bagi Hasil

Bukan Pajak/ Sumber Daya Alam, dan Dana Alokasi Umum. Dana

Perimbangan direncanakan sebesar 76.073,58 miliar rupiah dan

telah terealisasi sebesar 51.056,58 miliar rupiah atau 67,11 persen.

Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana 2.737,21 2.789,29 5.062,03 4.133,97 4.427,87 5.126,97

Realisasi 2.147,05 2.750,96 3.242,12 3.622,51 4.296,14 2.162,77

Sumber : LP2APBD 2013-2016 dan BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 28 Agustus 2017 (Unreviewed)

Grafik III.4

Realisasi Lain-lain PAD Tahun 2013-2017

-

1.000,00

2.000,00

3.000,00

4.000,00

5.000,00

6.000,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana Realisasi

Page 19: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 19 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana 151,55 235,27 311,97 100,50 43,14 135,61

Realisasi 294,85 225,15 312,48 135,53 83,97 73,48

Sumber : LP2APBD 2013-2016 dan BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 28 Agustus 2017 (Unreviewed)

Grafik III.6

Realisasi Dana Perimbangan - Bagi Hasil Bukan Pajak Tahun 2013-2017

-

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

300,00

350,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana Realisasi

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana 9.350,00 10.013,09 17.372,07 12.894,96 12.302,77 15.485,63

Realisasi 10.984,79 8.863,21 9.279,07 5.751,74 12.304,61 9.280,07

Sumber : LP2APBD 2013-2016 dan BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 28 Agustus 2017 (Unreviewed)

Grafik III.5

Realisasi Dana Perimbangan - Bagi Hasil Pajak Tahun 2013-2017

-

2.000,00

4.000,00

6.000,00

8.000,00

10.000,00

12.000,00

14.000,00

16.000,00

18.000,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana Realisasi

Page 20: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 20 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri dari Dana

Penyesuaian dan Otonomi Khusus dan Pendapatan Hibah

sebagaimana terlihat pada grafik berikut :

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana 275,33 299,18 85,96 - - -

Realisasi 275,33 299,18 85,99 - - -

Sumber : LP2APBD 2013-2016 dan BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 28 Agustus 2017 (Unreviewed)

Grafik III.7

Realisasi Dana Perimbangan - DAU Tahun 2013-2017

-

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

300,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana Realisasi

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana 1.816,56 2.187,70 2.514,79 2.759,51 - 3.148,97

Realisasi 1.779,68 2.129,48 2.482,94 2.755,11 - 1.479,03

Sumber : LP2APBD 2013-2016 dan BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 28 Agustus 2017 (Unreviewed)

Grafik III.8

Realisasi Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Tahun 2013-2017

-

500,00

1.000,00

1.500,00

2.000,00

2.500,00

3.000,00

3.500,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana Realisasi

Page 21: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 21 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

3. PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pada periode Tahun anggaran 2013-2017, terdapat beberapa

permasalahan yang menyebabkan realisasi pendapatan daerah belum

maksimal. Secara umum, permasalahan-permasalahan tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Pendapatan Pajak Daerah

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

a) Kenaikan harga bahan bakar yang diprediksi di awal tahun

2013, namun baru ditetapkan pemerintah pada tanggal 22 Juni

2013. Dari kenaikan harga BBM tersebut, peningkatan setoran

PBB-KB mulai meningkat sejak bulan Agustus s.d Desember

2013 (5 bulan).

b) Terjadi penurunan konsumsi BBM di masyarakat.

Pajak Air Tanah

Pengelolaan air tanah dilaksanakan dalam rangka pengendalian

pemanfaatan air tanah yang hanya dipergunakan untuk cadangan

apabila kebutuhan air dari jaringan perpipaan (PAM) belum

tercukupi/ tidak berfungsi. Oleh karena itu, Badan Pengelola

Lingkungan Hidup Daerah bekerjasama dengan PAM Jaya (PT.

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana 1.533,14 1.760,53 5.000,00 2.588,64 2.669,10 2.207,73

Realisasi 3,73 1.148,33 389,61 1.880,68 1.625,03 711,28

Sumber : LP2APBD 2013-2016 dan BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 28 Agustus 2017 (Unreviewed)

Grafik III.9

Realisasi Pendapatan Hibah Tahun 2013-2017

-

500,00

1.000,00

1.500,00

2.000,00

2.500,00

3.000,00

3.500,00

4.000,00

4.500,00

5.000,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Rencana Realisasi

Page 22: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 22 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Palyja dan PT. Aetra) melakukan program Zero Deepwell

Consumption yaitu pemberian izin pemanfaatan air tanah sesuai

dengan pertimbangan kemampuan kondisi air tanah dan jaringan

perpipaan.

Pajak Hiburan

a) Adanya Wajib Pajak Hiburan Jenis Fitness Center yang

mengajukan Uji Materi pasal 42 ayat (2) UU No. 28 Tahun 2009

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) dan

terhitung sejak masa pajak Oktober 2012 sampai dengan akhir

tahun 2013 Wajib Pajak tidak memenuhi kewajiban

perpajakannya. Hal ini dikarenakan Wajib Pajak menunggu

sampai dengan adanya keputusan yang dikeluarkan oleh

Mahkamah Konstitusi.

b) Adanya beberapa Objek Pajak Hiburan jenis Bioskop baik yang

tutup semetara karena renovasi maupun tutup permanen,

sehingga berdampak terhadap pencapaian target Pajak

Hiburan.

c) Adanya razia pemakaian/ konsumsi obat terlarang yang

dilakukan oleh BNNP DKI Jakarta di tempat hiburan malam,

sehingga berpengaruh terhadap jumlah pengunjung dan

penerimaan pajak dari objek pajak hiburan malam.

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)

a) Masih banyaknya data objek pajak yang belum dilakukan

pemutakhiran data.

b) Masih banyak Wajib Pajak yang mengajukan keberatan dan

pengurangan pokok pajak serta penghapusan sanksi

administrasi.

c) Masih adanya beberapa masyarakat yang belum mematuhi

kewajiban untuk melakukan pembayaran PBB-P2 Tahun 2014

dan Tahun 2015.

Page 23: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 23 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

d) Adanya kebijakan terkait dengan penghapusan PBB-P2 dengan

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sampai dengan Rp

1.000.000.000,- (Peraturan Gubernur Nomor 259 Tahun 2015

tentang Pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan

dan Perkotaan atas Rumah, Rumah Susun Sederhana Sewa

dan Rumah Susun Sederhana Milik dengan Nilai Objek Pajak

sampai dengan Rp. 1.000.000.000.000,-).

Pajak Kendaraan Bermotor

a) Kebijakan Pemerintah Pusat melalui Program Mobil Murah -

LCGC (Low Cost Green Car) agar masyarakat mampu membeli

kendaraan roda empat telah mendorong meningkatnya

penjualan kendaraan bermotor LCGC, namun hal ini tidak

meningkatkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor;

b) Lebih besarnya jumlah kendaraan “Mutasi Keluar Daerah”

dibandingkan dengan jumlah kendaraan “Mutasi Masuk

Daerah”.

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

a) Jumlah Kendaraan Baru setiap tahun terus mengalami

peningkatan seiring dengan peningkatan kemampuan daya beli

masyarakat. Kebijakan Pemerintah Pusat melalui Program

Mobil Murah - LCGC (Low Cost Green Car) Agar Masyarakat

Mampu Membeli Mobil telah meningkatkan Jumlah Kendaraan

Baru, namun tidak meningkatan penerimaan BBN-KB dari

Kendaraan.

b) Pertumbuhan kendaraan didominasi oleh kendaraan Roda Dua

yang jumlahnya lebih besar jika dibandingkan dengan

pertumbuhan jumlah kendaraan roda empat.

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

a) Transaksi permohonan validasi BPHTB pada Tahun 2014

mengalami penurunan dari Tahun 2013. Dan berdasarkan data

Page 24: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 24 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

industri properti di DKI Jakarta bahwa transaksi penjualan

tanah dan bangunan mengalami kelesuan.

b) Masih diterapkannya Kebijakan Ratio Loan to Value (LTV) atau

Ratio Financing to Value (FTV) oleh Bank Indonesia sampai

dengan semester I tahun 2015 dalam bentuk kenaikan uang

muka kredit properti, berakibat makin lesunya pembelian

properti di masyarakat. Oleh karena itu pertumbuhan transaksi

pembelian properti di DKI Jakarta pada tahun 2015 mengalami

penurunan sebesar ± 8%.

c) Pemberlakuan Peraturan Gubernur atas pembebasan BPHTB

terhadap transaksi dengan NJOP sampai dengan Rp.

2.000.000.000,-

Pajak Hotel

a) Mekanisme pemungutan pajak belum sepenuhnya

menggunakan “on-line system”

b) Kebijakan Pemerintah Pusat (Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) yang membatasi

rapat-rapat pemerintah di hotel, berkontribusi terhadap

penurunan penerimaan Pajak Hotel dalam hal persewaan

ruangan hotel (banquet).

Pajak Restoran

a) Pertumbuhan jumlah wajib pajak Tahun 2014 sebanyak 137

wajib pajak, namun pertumbuhan tersebut belum dapat

mengoptimalkan pencapaian target Pajak Restoran di Tahun

2014.

b) Turunnya daya beli masyarakat.

Pajak Parkir

a) Program ERP dan Pemindahan Parkir On-Street menjadi Off-

Street yang rencananya akan dilaksanakan pada Tahun 2014

belum dapat dilaksanakan.

Page 25: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 25 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

b) Adanya perubahan dasar pengenaan pajak, dimana tarif parkir

sudah termasuk pajak dan asuransi (sebelumnya excluded tax

menjadi included tax).

Pajak Reklame

a) Adanya perubahan Nilai Sewa Reklame sebagai Dasar

Pengenaan Pajak Reklame yang menurunkan minat wajib

pajak.

b) Menurunnya daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi

dan menurunnya kurs tukar rupiah terhadap dolar Amerika,

sehingga dunia usaha tidak merealisasikan rencana belanja

iklan secara optimal.

Pajak Rokok

a) Adanya penimbunan dengan melakukan pembayaran pita cukai

rokok di bulan Desember Tahun 2013 secara besar-besaran

guna menghindari pengenaan Pajak Rokok sebesar 10% di

Tahun 2014.

b) Penutupan Pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) milik PT. HM

Sampoerna dan pemutusan hubungan kerja oleh PT. HM

Sampoerna, PT. Gudang Garam dan PT. Bentoel.

Pajak Penerangan Jalan (PPJ)

a) Terdapat kenaikan TDL pada tahun 2016 sebesar ±15 persen

seiring dengan diberlakukannya tariff adjustment yang

menyesuaikan TDL dengan perubahan nilai tukar rupiah, harga

bahan bakar dan inflasi bulanan.

Untuk itu, beberapa upaya telah dan terus menerus dilakukan

untuk mengatasi dan meminimalisir kendala serta hambatan yang

dihadapi, antara lain melalui:

Page 26: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 26 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

a) Menyampaikan surat pemberitahuan untuk melakukan

penyetoran PBB-KB dan pelaporan SPTPD tepat waktu setiap

bulannya, sekaligus memberikan pembinaan dan arahan bagi

penyalur bahan bakar tentang tata cara pelaksanaan

pemungutan PBB-KB.

b) Recording penjualan Bahan Bakar-Kendaraan Bermotor

menggunakan “on-line system” yang real time.

Pajak Air Tanah

a) Melakukan inventarisir dan penutupan sumur pada pelanggan

tidak aktif dan pelanggan yang kebutuhan air bersihnya sudah

dapat tercukupi dari air perpipaan PAM Jaya.

b) Melakukan penagihan terhadap wajib pajak PAT yang belum

melakukan pembayaran PAT untuk tahun berjalan dan tahun

sebelumnya.

Pajak Hiburan

a) Melakukan upaya penagihan terhadap setoran Pajak Hiburan

jenis fitness center yang belum dibayarkan terhitung sejak

masa pajak Oktober 2012 sebelum adanya Putusan Mahkamah

Konstitusi.

b) Melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang kurang

patuh dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

c) Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam melakukan

mekanisme pengawasan terhadap tempat-tempat hiburan

malam.

Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)

a) Melakukan pendataan dan pemutakhiran data objek dan subjek

pajak.

b) Melakukan penagihan piutang pajak untuk tahun 2013 dan

tahun-tahun sebelumnya.

Page 27: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 27 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

c) Memotivasi masyarakat untuk membayar dengan memberikan

keringanan kepada masyarakat wajib pajak dengan menghapus

sanksi administrasi atas keterlambatan pembayaran PBB-P2.

d) Melakukan pemancangan plang pemberitahuan kepada wajib

pajak tertentu yang belum membayar PBB-P2 dan memiliki

tunggakan pajak yang cukup besar.

e) melaksanakan upaya intensifikasi penerimaan pajak daerah

melalui peningkatan pengawasan, percepatan penerbitan Surat

Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), pembukaan gerai pajak di

pusat perbelanjaan, menghimbau para Wajib Pajak PBB-KB

untuk menyampaikan data delivery order (DO) sebagai upaya

peningkatan fungsi pengawasan terhadap penerimaan PBB-

KB, menghilangkan pungutan liar, mempercepat proses

pelayanan perizinan reklame, pelayanan one day service

terhadap validasi BPHTB, penghapusan sanksi administrasi

dan bunga keterlambatan PBB-P2, melaksanaan jemput bola

pembayaran PBB-P2 di Kelurahan, serta pelaksanaan

pelayanan PBB-P2 pada malam hari dan Sabtu/ Minggu;

f) Penghapusan sanksi administrasi sebesar 50 persen untuk

tunggakan s.d tahun 2009 dan 25 persen untuk tunggakan

tahun 2010-2012.

Pajak Kendaraan Bermotor

a) Intensifikasi dalam penagihan atas kendaraan bermotor yang

Belum Daftar Ulang melalui pemblokiran terhadap kendaraan

yang Belum Daftar Ulang.

b) Penempatan Kendaraan Samsat Keliling (5 kendaraan) ke

wilayah pinggiran kota DKI Jakarta dan Gerai Samsat (6

Lokasi) sebagai upaya jemput bola kepada wajib pajak untuk

melakukan pembayaran PKB.

c) Intensifikasi dalam pemberlakuan Pajak Progresif dengan

Pembangunan Pusat Data Informasi bagi kendaraan bermotor

yang terkena pemberlakuan Pajak Progresif.

Page 28: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 28 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

a) Penerapan Pajak Progresif dengan Penyediaan Fasilitas

Layanan Pajak Progresif Yang Bekerjasama Dengan Bank DKI.

b) Pendataan kendaraan bermotor belum daftar ulang yang

diindikasikan belum melakukan ganti nama kepemilikan

kendaraan bermotor.

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

a) Peningkatan koordinasi dengan BPN untuk mengetahui jumlah

pendaftaran/ mutasi sertifikat tanah.

b) Penelitian dan perhitungan serta verifikasi atas bukti

pembayaran BPHTB.

Pajak Hotel

a) Optimalisasi pemasangan Online System.

b) Melaksanakan upaya ekstensifikasi penerimaan pajak daerah

melalui pendataan objek Pajak Hotel, serta pendataan dan

pengawasan objek PBB-P2, dengan melibatkan kecamatan dan

kelurahan.

c) Memberikan stimulus kepada WP dengan menghapuskan

sanksi administrasi dan bunga keterlambatan bayar.

Pajak Restoran

a) Melakukan pemantauan setoran masa atas wajib pajak untuk

menguji tingkat kepatuhannya.

b) Memberikan stimulus kepada WP dengan menghapuskan

sanksi administrasi dan bunga keterlambatan bayar

Pajak Reklame

a) Pemberian keringanan berupa pengurangan dasar pengenaan

Pajak Reklame sebesar 50%.

b) Menerbitkan SKPD sebelum izin diterbitkan dengan meminta

pernyataan tertulis dari wajib pajak bahwa reklame sedang

dalam proses perizinan dan bersedia dibongkar jika izin ditolak.

Page 29: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 29 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

2) Retribusi Daerah

Pada periode Tahun anggaran 2013-2017, terdapat beberapa

permasalahan yang menyebabkan realisasi retribusi daerah belum

maksimal. Secara umum, permasalahan-permasalahan tersebut

adalah sebagai berikut :

a) Dengan diberlakukannya Undang Undang Nomor 28 Tahun

2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis

Retribusi Perizinan Tertentu dibatasi hanya ada 5 (lima) objek

retribusi yang sebelumnya ada 43 (empat puluh tiga) objek

retribusi.

b) Tidak tercapainya target penerimaan retribusi ini, utamanya

disebabkan oleh penurunan volume pengujian terhadap

kendaraan mobil barang, bus dan kendaraan khusus dan mobil

berpenumpang umum. Penurunan tersebut terjadi karena

banyak kendaraan yang dimutasi ke daerah sehingga

kendaraan-kendaraan tersebut tidak melakukan pengujian.

c) Hambatan tidak tercapainya target pendapatan dari Retribusi

Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran antara lain, retribusi

yang menjadi kewajiban permohonan rekomendasi pengujian

akhir proteksi kebakaran tidak terlalu signifikan jumlahnya.

d) Hambatan pencapaian retribusi Rumah Potong Hewan (RPH)

diantaranya:

- Faktor lokasi RPH yang rendah dan rawan banjir setiap

awal tahun sehingga mengganggu kegiatan rumah potong

hewan.

- Menurunnya penerimaan jumlah unggas dan ternak dari

daerah.

Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, telah dilakukan

berbagai upaya antara lain :

a) Upaya yang dilakukan untuk pencapaian target realisasi

penerimaan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor :

Page 30: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 30 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

- Peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui sistem

Drive Thru dalam pengujian kendaraan bermotor dengan

cepat dan mudah.

- Peningkatan koordinasi dengan Kepolisian.

- Peningkatan pengawasan dengan dilakukannya penertiban

terhadap kendaraan umum.

- Melakukan penyuluhan kepada awak angkutan umum dan

mengadakan penertiban di lapangan.

b) Upaya yang dilakukan untuk pencapaian target realisasi

penerimaan Retribusi Pelayanan Pemakaman :

- Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan

menerapkan sistem pembayaran retribusi melalui bank.

- Penyuluhan yang intensif kepada masyarakat bekerjasama

dengan yayasan yang bergerak di bidang pemakaman,

dengan tujuan untuk menumbuhkembangkan tingkat

kesadaran masyarakat terhadap kewajibannya seperti

perpanjangan sewa tanah makam agar dapat dilakukan

tepat pada waktunya.

c) Adapun strategi yang dapat dilakukan agar target retribusi

rumah potong hewan tercapai adalah memperlancar distribusi

pemasukan unggas dan ternak dari daerah ke Provinsi DKI

Jakarta.

B. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH

Pada pasal 23 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan bahwa Belanja

Daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang

mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun

anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah.

Adapun pengelolaan belanja daerah Provinsi DKI Jakarta dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Page 31: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 31 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

1. KEBIJAKAN PENGELOLAAN BELANJA DAERAH

Selama periode tahun anggaran 2013-2017, Kebijakan pokok

pendapatan daerah dilakukan dengan memperhatikan kebijakan yang

dapat meningkatkan pendapatan daerah sebagaimana telah

dirumuskan pada RPJMD 2013-2017 yakni :

a. Memenuhi pelaksanaan Program Unggulan yang merupakan

Program Prioritas dalam pembangunan daerah selama 5 (lima)

tahun;

b. Memenuhi pelaksanaan program prioritas daerah lainnya sesuai

dengan urusan pemerintahan yang harus dilaksanakan;

c. Memenuhi pelaksanaan program yang bersifat pemenuhan standar

pelayanan minimal dan operasional;

d. Mengakomodir semaksimal mungkin program pembangunan yang

dijaring melalui Aspirasi Masyarakat dalam Musrenbang;

e. Mengedapankan program-program yang menunjang pertumbuhan

ekonomi, peningkatan penyediaan lapangan kerja dan upaya

pengentasan kemiskinan;

f. Melaksanakan program-program yang bersifat mengikat seperti

halnya dukungan pencapaian target pembangunan nasional (Pro

Poor, Pro Job, Pro Growth, Pro Environment, MDG’s dan MP3EI),

pemenuhan ketentuan perundang-undangan (anggaran pendidikan

lebih dari 20 persen), pendampingan program-program pemerintah

pusat,serta pendampingan program-program yang didanai oleh

Lembaga Keuangan Internasional;

g. Meningkatkan pelayanan masyarakat dari tingkat Kelurahan,

Kecamatan, Kota/Kabupaten hingga Provinsi;

h. Menyesuaikan gaji pegawai sesuai dengan kebijakan Pemerintah.

Dan telah didetailkan lebih lanjut pada RKPD selama tahun 2013-

2017 (Tabel 3. Tabel Kebijakan Belanja Daerah Tahun 2013 s.d 2017).

Page 32: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 32 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Page 33: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 33 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Page 34: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 34 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

2. TARGET DAN REALISASI BELANJA

Dalam periode Tahun Anggaran 2013-2016, dari akumulasi rencana

Belanja Daerah sebesar 227,27 triliun rupiah dapat direalisasikan

sebesar 166,26 triliun rupiah atau 73,97 persen.

Sedangkan untuk Tahun 2017, dari rencana Belanja Daerah sebesar

63,61 triliun rupiah sampai akhir Juni 2017 telah dapat direalisasikan

sebesar 16,33 triliun rupiah atau 25,68 persen.

Secara lebih rinci, realisasi Belanja Daerah pada tahun 2013-2017

tersebut dapat dilihat pada Tabel III.9 berikut.

Page 35: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 35 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

AP

BD

-PA

PB

D-P

AP

BD

-PA

PB

D-P

AP

BD

-PA

PB

D

Rp

%R

p%

Rp

%R

p%

Rp

%R

p%

(2)

(3)

(4)

(5 =

4:3

)(3

)(4

)(5

= 4

:3)

(3)

(4)

(5 =

4:3

)(3

)(4

)(5

= 4

:3)

(3)

(4)

(5 =

4:3

)(3

)(4

)(5

= 4

:3)

1

2.5

52

,59

11

.67

3,1

1

92

,99

14

.96

8,9

6

1

3.1

48

,60

8

7,8

4

1

7.1

25

,17

12

.63

1,8

8

73

,76

2

2.9

80

,20

20

.70

7,2

1

90

,11

2

6.3

60

,70

23

.76

8,6

3

90

,17

2

8.0

55

,75

9

.25

4,0

4

32

,98

I

10

.28

6,1

4

9.6

88

,18

9

4,1

9

1

1.1

40

,29

10

.04

6,1

8

90

,18

13

.07

8,4

8

1

0.4

72

,32

8

0,0

7

17

.64

7,0

4

1

5.8

66

,06

8

9,9

1

19

.91

9,1

5

1

8.0

27

,77

9

0,5

0

20

.14

0,7

3

7.2

01

,67

3

5,7

6

II

4,3

5

3

,17

7

2,8

8

4,3

5

2,1

9

50

,34

4

,35

1

,22

2

7,9

9

4

6,0

7

5,4

8

11

,89

30

,00

1

1,7

4

39

,13

49

,23

1

3,7

8

27

,99

III#

DIV

/0!

#D

IV/0

!#

DIV

/0!

9

40

,00

65

9,0

8

70

,12

1.3

35

,43

90

3,9

0

67

,69

3.2

34

,12

2

8,8

0

0,8

9

IV

2

.08

9,2

8

1.9

33

,10

9

2,5

2

2.2

31

,65

1

.99

9,9

7

89

,62

2

.71

4,8

2

1.4

62

,04

5

3,8

5

1

.78

5,2

5

1.7

17

,43

9

6,2

0

2

.24

8,4

6

2.1

61

,22

9

6,1

2

1

.45

8,0

4

4

00

,15

2

7,4

4

V

2

9,4

7

15

,99

5

4,2

7

1.2

77

,39

1

.04

4,6

0

81

,78

1

.22

0,9

8

6

80

,16

5

5,7

1

2

.08

8,0

1

2.0

87

,12

9

9,9

6

2

.50

3,4

9

2.4

52

,95

9

7,9

8

2

.49

9,3

5

1.5

94

,00

6

3,7

8

VI

46

,35

3

0,1

9

65

,13

6

1,4

9

44

,29

7

2,0

2

37

,31

1

4,0

1

37

,54

4

01

,18

37

1,1

5

92

,52

2

15

,76

21

0,3

1

97

,48

3

48

,80

0

,65

0

,19

VII

96

,99

2,4

9

2

,56

25

3,7

7

11

,38

4

,48

6

9,2

3

2,1

4

3,0

9

7

2,6

6

0,8

8

1,2

1

10

8,4

1

0,7

4

0,6

9

32

5,4

8

15

,00

4

,61

 BE

LA

NJ

A L

AN

GS

UN

G

25

.81

4,0

9

1

9.8

85

,59

7

7,0

3

3

1.6

09

,91

25

.15

2,9

0

79

,57

46

.52

4,9

4

2

5.1

67

,78

5

4,1

0

36

.70

5,3

5

2

2.3

24

,12

6

0,8

2

31

.00

4,3

4

2

3.3

60

,18

7

5,3

4

35

.55

6,5

6

7.0

79

,61

1

9,9

1

I

1

.61

0,7

0

1.3

97

,77

8

6,7

8

2.1

19

,48

1

.81

5,4

9

85

,66

2

.89

7,8

5

2.1

32

,26

7

3,5

8

1

.85

8,2

4

1.4

46

,28

7

7,8

3

1

.56

5,3

4

1.3

32

,04

8

5,1

0

3

.06

6,7

8

1.0

28

,54

3

3,5

4

II

11

.38

3,6

6

9.7

03

,45

8

5,2

4

1

4.6

10

,82

12

.64

1,4

0

86

,52

18

.09

6,4

6

1

2.6

24

,40

6

9,7

6

16

.42

1,4

0

1

0.6

33

,82

6

4,7

6

16

.81

2,8

5

1

3.0

62

,67

7

7,6

9

16

.60

8,6

7

4.5

67

,49

2

7,5

0

III

12

.81

9,7

3

8.7

84

,37

6

8,5

2

1

4.8

79

,60

10

.69

6,0

1

71

,88

25

.53

0,6

3

1

0.4

11

,12

4

0,7

8

1

8.4

25

,71

10

.24

4,0

2

55

,60

12

.62

6,1

5

8.9

65

,47

7

1,0

1

1

5.8

81

,11

1

.48

3,5

8

9,3

4

3

8.3

66

,68

31

.55

8,7

1

8

2,2

6

4

6.5

78

,87

38

.30

1,5

0

8

2,2

3

6

3.6

50

,11

37

.79

9,6

6

5

9,3

9

5

9.6

85

,55

43

.03

1,3

2

7

2,1

0

5

7.3

65

,04

47

.12

8,8

1

8

2,1

6

6

3.6

12

,30

16

.33

3,6

6

2

5,6

8

Sum

ber

: B

PK

AD

Pro

vinsi D

KI

Jak

art

a p

er

31 J

uni 2017 (

Unre

view

ed)

Tab

el

III.2

Reali

sasi

Bela

nja

Daera

h (

dala

m M

ilyar

Ru

pia

h)

NO

UR

AIA

N

20

13

20

14

20

15

20

16

20

17

RE

AL

ISA

SI

20

12

RE

AL

ISA

SI

BE

LA

NJA

BA

NT

UA

N K

EU

AN

GA

N K

EP

AD

A

PR

OV

INS

I / K

AB

UP

AT

EN

/ K

OT

A D

AN

PE

ME

RIN

TA

HA

N D

ES

A

RE

AL

ISA

SI

RE

AL

ISA

SI

RE

AL

ISA

SI

RE

AL

ISA

SI

(1)

BE

LA

NJ

A T

IDA

K L

AN

GS

UN

G

BE

LA

NJA

PE

GA

WA

I

BE

LA

NJA

BU

NG

A

BE

LA

NJA

SU

BS

IDI

BE

LA

NJA

HIB

AH

BE

LA

NJA

BA

NT

UA

N S

OS

IAL

BE

LA

NJA

TID

AK

TE

RD

UG

A

BE

LA

NJA

PE

GA

WA

I

BE

LA

NJA

BA

RA

NG

DA

N J

AS

A

BE

LA

NJA

MO

DA

L

JU

ML

AH

Page 36: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 36 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Anggaran 12.552,59 14.968,96 17.125,17 22.980,20 26.360,70 28.055,75

Realisasi 11.673,11 13.148,60 12.631,88 20.707,21 23.768,63 9.254,04

Sumber : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 31 Juni 2017 (Unreviewed)

Grafik III.10

Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun 2013-2017

-

5.000,00

10.000,00

15.000,00

20.000,00

25.000,00

30.000,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Anggaran Realisasi

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Anggaran 1.610,70 2.119,48 2.897,85 1.858,24 1.565,34 3.066,78

Realisasi 1.397,77 1.815,49 2.132,26 1.446,28 1.332,04 1.028,54

Sumber : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 31 Juni 2017 (Unreviewed)

Grafik III.11

Realisasi Belanja Langsung - Pegawai Tahun 2013-2017

-

500,00

1.000,00

1.500,00

2.000,00

2.500,00

3.000,00

3.500,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Anggaran Realisasi

Page 37: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 37 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

3. PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pada periode Tahun anggaran 2013-2016, terdapat beberapa

permasalahan yang menyebabkan penyerapan belanja belum

maksimal. Secara umum, permasalahan-permasalahan tersebut adalah

sebagai berikut :

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Anggaran 11.383,66 14.610,82 18.096,46 16.421,40 16.812,85 16.608,67

Realisasi 9.703,45 12.641,40 12.624,40 10.633,82 13.062,67 4.567,49

Sumber : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 31 Juni 2017 (Unreviewed)

Grafik III.12

Realisasi Belanja Langsung - Barang Jasa Tahun 2013-2017

-

2.000,00

4.000,00

6.000,00

8.000,00

10.000,00

12.000,00

14.000,00

16.000,00

18.000,00

20.000,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Anggaran Realisasi

Uraian 2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Anggaran 12.819,73 14.879,60 25.530,63 18.425,71 12.626,15 15.881,11

Realisasi 8.784,37 10.696,01 10.411,12 10.244,02 8.965,47 1.483,58

Sumber : BPKAD Provinsi DKI Jakarta per 31 Juni 2017 (Unreviewed)

Grafik III.13

Realisasi Belanja Langsung - Belanja Modal Tahun 2013-2017

-

5.000,00

10.000,00

15.000,00

20.000,00

25.000,00

30.000,00

2012 2013 2014 2015 2016 2017*)

Anggaran Realisasi

Page 38: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 38 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

a. Adanya kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun 2013

terkait persyaratan administrasi pendukung lainnya termasuk

terjadinya kegagalan dalam proses pelelangan.

b. Tidak tercapainya kesepakatan harga dengan pemilik tanah dan

administrasi teknis tanah tidak memenuhi syarat antara lain seperti

status kepemilikan sertifikat yang belum jelas.

c. Proses lelang kegiatan belum berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan

dan terlambatnya penetapan APBD-Perubahan 2014

d. Belanja Hibah BOP dan Belanja Bantuan Sosial Kepada Individu/

Keluarga/ Masyarakat (Penataan Kampung) tidak sepenuhnya dapat

terlaksana karena terkendala dengan ketersediaan lokasi yang

memenuhi persyaratan.

e. Kegiatan pembebasan lahan hanya terealisasi sebanyak 442 bidang

lahan dengan anggaran sebesar Rp 3.402.118.175.393,00 dari

target pembebasan sebanyak 1.625 bidang lahan terkait dengan

permasalahan administrasi, PBB yang belum lunas, beberapa lahan

dalam keadaan sengketa dan tidak tercapainya kesepakatan dalam

proses pembebasan.

f. Singkatnya sisa waktu pelaksanaan kegiatan, terkait dengan proses

penetapan APBD dan APBD Perubahan tahun anggaran 2015,

sehingga mengakibatkan anggaran tidak terserap.

g. Dalam hal pengadaan tanah untuk jalan, khususnya dalam

mendukung pembangunan MRT, terdapat lokasi/ bidang tanah yang

tidak sepakat dengan harga yang dinilai oleh konsultan appraisal.

Untuk itu, beberapa upaya telah dan terus menerus dilakukan untuk

mengatasi dan meminimalisir kendala serta hambatan yang dihadapi,

antara lain melalui:

a. Meningkatkan kemampuan SKPD dalam perencanaan dan

pengelolaan administrasi kegiatan melalui bimbingan teknis

perencanaan dan penganggaran serta perbaikan sistem informasi

perencanaan, pengelolaan keuangan daerah dan pengawasan

pelaksanaan yang terintegrasi.

Page 39: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 39 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

b. Mempercepat proses administrasi, perijinan dan pelelangan dalam

pelaksanaan konstruksi, serta pengadaan barang dan jasa melalui

optimalisasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

c. Penguatan kapasitas lembaga Unit Layanan Pengadaan menjadi

Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa agar secara kualitas

dan kuantitas proses lelang dapat lebih maksimal.

d. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan kajian hukum yang

komprehensif sehingga untuk tahun yang akan datang proses

realisasi anggaran untuk hibah memiliki dasar hukum yang jelas dan

tegas.

e. Meningkatkan monitoring pelaksanaan program dan kegiatan melalui

koordinasi dengan SKPD/UKPD serta melakukan langkah-langkah

antisipatif untuk percepatan proses pembebasan lahan di masa yang

akan datang.

f. Mengingat pembangunan MRT tetap harus berjalan, maka langkah

yang diambil terhadap lahan yang belum mencapai kesepakatan

dilakukan melalui konsinyasi di pengadilan.

C. PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAERAH

1. KEBIJAKAN PEMBIAYAAN

Dalam struktur APBD, selain komponen Pendapatan dan Belanja

Daerah, terdapat juga Pembiayaan Daerah, yaitu setiap penerimaan/

pengeluaran yang perlu dibayar kembali/ diterima kembali, baik pada

tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran

berikutnya. Kebijakan umum Pembiayaan Daerah terdiri dari Kebijakan

dan Rencana Penerimaan Pembiayaan Daerah serta Kebijakan dan

Rencana Pengeluaran Pembiayaan Daerah.

2. TARGET DAN REALISASI PEMBIAYAAN

Page 40: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 40 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

AN

GG

AR

AN

R

EA

LIS

AS

I%

AN

GG

AR

AN

R

EA

LIS

AS

I%

AN

GG

AR

AN

R

EA

LIS

AS

I%

AN

GG

AR

AN

R

EA

LIS

AS

I%

AN

GG

AR

AN

R

EA

LIS

AS

I%

AN

GG

AR

AN

R

EA

LIS

AS

I%

AN

GG

AR

AN

R

EA

LIS

AS

I%

(1)

(3)

(4)

(5 =

4:3

)(3

)(4

)(5

= 4

:3)

(3)

(4)

(5 =

4:3

)(3

)(4

)(5

= 4

:3)

(3)

(4)

(5 =

4:3

)(3

)(4

)(5

= 4

:3)

(3)

(4)

(5 =

4:3

)

PE

NE

RIM

AA

N P

EM

BIA

YA

AN

DA

ER

AH

7

.70

3,2

2

6

.47

5,5

5

8

4,0

6

9

.46

3,7

2

9

.46

3,7

2

1

00

,00

9

.46

3,7

2

9

.46

3,7

2

1

00

,00

7

.86

3,3

9

7

.59

3,9

9

9

6,5

7

9

.45

9,4

7

9

.20

9,7

8

9

7,3

6

5

.74

8,7

9

5

.60

7,7

5

9

7,5

5

7

.72

5,8

3

7

.70

6,2

8

9

9,7

5

I 6

.47

0,6

2

6

.47

0,6

2

1

00

,00

9

.46

3,7

2

9

.46

3,7

2

1

00

,00

9

.46

3,7

2

9

.46

3,7

2

1

00

,00

7

.59

3,9

9

7

.59

3,9

9

1

00

,00

9

.16

0,9

0

9

.16

0,9

0

1

00

,00

4

.93

3,5

2

4

.93

3,5

2

1

00

,00

5

.70

0,0

0

7

.70

6,2

8

1

35

,20

II -

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

III

-

4

,93

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

IV 1

.23

2,6

0

-

-

-

-

-

-

-

-

2

69

,40

-

-

2

98

,57

4

8,8

8

1

6,3

7

3

79

,90

3

35

,76

8

8,3

8

2

.02

5,8

3

-

V -

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4

35

,37

3

38

,48

7

7,7

4

-

-

-

VI

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

PE

NG

EL

UA

RA

N P

EM

BIA

YA

AN

DA

ER

AH

2

.98

6,5

5

8

32

,30

2

7,8

7

3

.68

4,7

2

3

.08

5,7

7

8

3,7

4

3

.68

4,7

2

3

.08

5,7

7

8

3,7

4

9

.25

5,3

9

4

.45

6,7

2

4

8,1

5

6

.08

3,1

5

5

.45

4,1

8

8

9,6

6

5

.54

5,0

0

4

.55

7,3

6

8

2,1

9

6

.57

9,6

5

3

.89

4,6

2

5

9,1

9

I -

4

9,0

6

-

-

5

4,0

4

-

-

5

4,0

4

-

-

7

3,1

0

-

-

7

9,0

0

-

-

8

1,5

8

-

-

4

0,8

9

-

II 2

.78

1,6

8

6

18

,48

2

2,2

3

3

.62

6,5

3

2

.98

1,4

0

8

2,2

1

3

.62

6,5

3

2

.98

1,4

0

8

2,2

1

9

.24

6,0

0

4

.37

0,6

3

4

7,2

7

6

.07

9,0

5

5

.37

1,0

9

8

8,3

5

5

.54

5,0

0

4

.47

5,7

8

8

0,7

2

6

.56

2,4

6

1

.90

6,4

2

2

9,0

5

III

1

51

,47

1

09

,32

7

2,1

8

5

8,1

9

4

7,9

3

8

2,3

6

5

8,1

9

4

7,9

3

8

2,3

6

9

,39

8

,17

8

7,0

2

4

,10

4

,08

9

9,6

3

-

-

-

1

7,2

0

1

.94

7,3

1

1

1.3

22

,31

IV 5

3,4

0

5

5,4

4

1

03

,82

-

2

,40

-

-

2

,40

-

-

4

,82

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

4

.71

6,6

7

5

.64

3,2

5

1

19

,64

5

.77

9,0

0

6

.37

7,9

5

1

10

,36

5

.77

9,0

0

6

.37

7,9

5

1

10

,36

(

1.3

91

,99

) 3

.13

7,2

8

(2

25

,38

) 3

.37

6,3

1

3

.75

5,6

0

1

11

,23

2

03

,79

1

.05

0,3

9

5

15

,42

1

.14

6,1

7

3

.81

1,6

6

3

32

,56

Sum

ber

: LP

2A

PB

D 2

013-2

016 d

an B

PK

AD

Pro

vinsi D

KI

Jak

art

a p

er

28 A

gustu

s 2

017 (

Unre

view

ed)

Tab

el

III.3

Reali

sasi

Pem

bia

yaan

Daera

h (

dala

m M

ilyar

Ru

pia

h)

NO

DE

SK

RIP

SI

20

13

20

14

20

15

20

16

20

17

20

13

20

12

PE

MB

IAY

AA

N D

AE

RA

H

(2)

Sis

a L

eb

ih P

erh

itu

ng

an

An

gg

ara

n

Ta

hu

n A

ng

ga

ran

Se

be

lum

nya

Pe

nca

ira

n D

an

a C

ad

an

ga

n

Ha

sil P

en

jua

lan

Ke

ka

yaa

n D

ae

rah

Ya

ng

Dip

isa

hka

n

Pe

ne

rim

aa

n P

inja

ma

n D

ae

rah

Pe

ne

rim

aa

n K

em

ba

li P

em

be

ria

n

Pin

jam

an

Pe

ne

rim

aa

n P

iuta

ng

Da

era

h

Pe

mb

en

tuka

n D

an

a C

ad

an

ga

n

Pe

nye

rta

an

Mo

da

l (I

nve

sta

si)

Pe

me

rin

tah

Da

era

h

Pe

mb

aya

ran

Po

ko

k U

tan

g

Pe

mb

eri

an

Pin

jam

an

Da

era

h

Page 41: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017 BAB III, hal 41 dari 42

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

a. Penerimaan Pembiayaan Daerah

Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah berasal dari Sisa

Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) dan Penerimaan Pinjaman

Daerah.

b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah

Kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah dilakukan untuk

Pembentukan Dana Cadangan, Investasi Pemerintah Daerah pada

Perusahaan Daerah dalam bentuk Penyertaan Modal, Pembayaran

Pokok utang dan Pemberian Pinjaman Hibah.

D. DANA CADANGAN DAERAH

Dana Cadangan Daerah (DCD) dimaksudkan untuk menanggulangi

keadaan memaksa yang tidak dapat diduga sebelumnya, dan tidak dapat

ditanggulangi dengan APBD tahun berjalan. Disamping itu, juga untuk

membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan yang bersifat strategis dan

berskala besar, yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran.

Posisi Dana Cadangan Daerah (DCD) yang ditempatkan pada deposito

Bank DKI sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp

1.127.791.738.847,- di tambah dengan penerimaan bunga deposito sampai

dengan 30 Juni 2017 sebesar Rp 40.889.333.027,- sehingga posisi DCD

sampai dengan 30 Juni 2017 menjadi sebesar Rp 1.168.681.071.874,-.

E. IKHTISAR APBD PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2013-2017

Sesuai dengan Pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah bahwa APBD merupakan satu

kesatuan yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah dan

pembiayaan daerah. Adapun ikhtisarnya disajikan sebagai berikut :

Page 42: BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan ... Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

BAB III, hal 42 dari 42 LKPJ AMJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013-2017

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

AP

BD

-PR

ea

lis

as

iR

PJ

MD

AP

BD

-PR

ea

lis

as

iR

PJ

MD

AP

BD

-PR

ea

lis

as

iR

PJ

MD

AP

BD

-PR

ea

lis

as

iR

PJ

MD

AP

BD

-PR

ea

lis

as

iR

PJ

MD

AP

BD

Re

alis

as

i

Pe

nd

ap

ata

n A

sli D

ae

rah

2

0.5

23

,43

2

2.0

40

,80

2

6.6

70

,45

2

6.3

04

,10

2

6.8

52

,19

3

4.2

58

,57

3

9.7

57

,31

3

1.2

74

,22

4

0.1

00

,46

3

7.9

65

,62

3

3.6

86

,18

4

7.9

02

,03

3

8.5

01

,78

3

6.8

88

,02

5

7.3

76

,73

4

1.4

88

,19

1

6.3

14

,82

A.   P

aja

k D

ae

rah

1

6.5

25

,00

1

7.7

21

,49

2

1.9

18

,00

2

2.6

18

,00

2

3.3

70

,21

2

8.4

57

,00

3

2.5

00

,00

2

7.0

50

,95

3

3.8

83

,82

3

2.5

81

,65

2

9.0

76

,93

4

1.2

28

,78

3

3.1

00

,00

3

1.6

13

,20

5

0.2

00

,37

3

5.2

30

,00

1

3.5

77

,08

B.   R

etr

ibu

si D

ae

rah

9

01

,22

1

.82

0,4

4

1

.50

0,0

0

5

00

,58

3

33

,79

2

.20

7,5

0

1

.74

6,4

2

5

15

,16

2

.36

9,6

2

6

10

,00

4

59

,46

2

.54

7,8

3

6

49

,18

6

75

,48

2

.74

3,7

2

6

77

,89

2

68

,26

C.   H

as

il P

en

ge

lola

an

Ke

ka

yaa

n

Da

era

h Y

an

g D

ipis

ah

ka

n 3

60

,00

3

51

,82

4

15

,24

3

96

,23

3

97

,23

6

15

,00

4

48

,86

4

65

,98

7

19

,00

6

40

,00

5

27

,28

8

41

,00

3

24

,74

3

03

,20

9

84

,00

4

53

,34

3

06

,70

D.   L

ain

-La

in P

AD

2

.73

7,2

1

2

.14

7,0

5

2

.83

7,2

1

2

.78

9,2

9

2

.75

0,9

6

2

.97

9,0

7

5

.06

2,0

3

3

.24

2,1

2

3

.12

8,0

2

4

.13

3,9

7

3

.62

2,5

1

3

.28

4,4

2

4

.42

7,8

7

4

.29

6,1

4

3

.44

8,6

4

5

.12

6,9

7

2

.16

2,7

7

Da

na

Pe

rim

ba

ng

an

9

.77

6,8

8

1

1.5

54

,96

9

.24

8,9

5

1

0.5

47

,54

9

.38

7,5

4

1

5.1

30

,98

1

7.7

70

,00

9

.67

7,5

3

2

1.7

83

,63

1

2.9

95

,47

5

.88

7,2

7

3

3.5

90

,78

1

5.9

90

,37

1

5.2

71

,66

4

4.2

44

,45

1

8.7

70

,21

1

0.8

32

,57

A.   B

ag

i H

as

il P

aja

k 9

.35

0,0

0

1

0.9

84

,79

8

.69

2,2

1

1

0.0

13

,09

8

.86

3,2

1

1

4.4

92

,00

1

7.3

72

,07

9

.27

9,0

7

2

1.0

94

,81

1

2.8

94

,96

5

.75

1,7

4

3

2.7

93

,71

1

2.3

02

,77

1

2.3

04

,61

4

3.3

36

,68

1

5.6

21

,24

9

.35

3,5

4

B.   B

ag

i H

as

il B

uka

n P

aja

k 1

51

,55

2

94

,85

2

55

,56

2

35

,27

2

25

,15

2

81

,12

3

11

,97

3

12

,48

2

95

,17

1

00

,50

1

35

,53

3

24

,69

4

3,1

4

8

3,9

7

3

40

,92

-

-

C.   D

AU

2

75

,33

2

75

,33

3

01

,18

2

99

,18

2

99

,18

3

57

,86

8

5,9

6

8

5,9

9

3

93

,65

4

72

,38

-

-

5

66

,85

-

-

D. D

AK

3

.64

4,4

6

2

.88

3,0

8

3

.14

8,9

7

1

.47

9,0

3

La

in-L

ain

Pe

nd

ap

ata

n Y

an

g S

ah

3

.34

9,7

0

1

.78

3,4

1

5

.60

5,9

3

3

.94

8,2

3

3

.27

7,8

1

3

.80

7,4

8

7

.51

4,7

9

2

.87

2,5

5

2

.07

1,5

0

5

.34

8,1

6

4

.63

5,7

9

2

.21

5,0

8

2

.66

9,1

0

1

.62

5,0

3

2

.36

0,8

3

2

.20

7,7

3

7

11

,28

PE

ND

AP

AT

AN

3

3.6

50

,01

3

5.3

79

,18

4

1.5

25

,33

4

0.7

99

,86

3

9.5

17

,54

5

3.1

97

,03

6

5.0

42

,10

4

3.8

24

,30

6

3.9

55

,59

5

6.3

09

,24

4

4.2

09

,24

8

3.7

07

,89

5

7.1

61

,25

5

3.7

84

,71

1

03

.98

2,0

1

6

2.4

66

,13

2

7.8

58

,67

BE

LA

NJ

A 3

8.3

66

,68

3

1.5

58

,71

4

5.5

76

,33

4

6.5

78

,87

3

8.3

01

,50

5

7.8

29

,39

6

3.6

50

,11

3

7.7

99

,66

7

2.4

90

,31

5

9.6

85

,55

4

3.0

31

,32

9

4.4

31

,54

5

7.3

65

,04

4

7.1

28

,81

1

19

.46

2,8

9

6

3.6

12

,30

1

6.3

33

,66

A.   B

ela

nja

Tid

ak L

an

gs

un

g 1

2.5

52

,59

1

1.6

73

,11

1

4.5

82

,87

1

4.9

68

,96

1

3.1

48

,60

1

7.1

37

,58

1

7.1

25

,17

1

2.6

31

,88

2

0.1

43

,06

2

2.9

80

,20

2

0.7

07

,21

2

3.6

79

,33

2

6.3

60

,70

2

3.7

68

,63

2

7.8

40

,72

2

8.0

55

,75

9

.25

4,0

4

B.   B

ela

nja

La

ng

su

ng

2

5.8

14

,09

1

9.8

85

,59

3

0.9

93

,46

3

1.6

09

,91

2

5.1

52

,90

4

0.6

91

,81

4

6.5

24

,94

2

5.1

67

,78

5

2.3

47

,25

3

6.7

05

,35

2

2.3

24

,12

7

0.7

52

,21

3

1.0

04

,34

2

3.3

60

,18

9

1.6

22

,17

3

5.5

56

,56

7

.07

9,6

1

Su

rplu

s/(

De

fis

it)

(4

.71

6,6

7)

3

.82

0,4

7

(4

.05

1,0

0)

(

5.7

79

,00

) 1

.21

6,0

4

(4

.63

2,3

6)

1

.39

1,9

9

6

.02

4,6

4

(8

.53

4,7

2)

(

3.3

76

,31

) 1

.17

7,9

2

(1

0.7

23

,65

) (2

03

,79

) 6

.65

5,9

0

(1

5.4

80

,88

) (

1.1

46

,17

) 1

1.5

25

,01

PE

MB

IAY

AA

N 4

.71

6,6

7

5

.64

3,2

5

4

.05

0,9

9

5

.77

9,0

0

6

.37

7,9

5

4

.63

2,3

6

(1

.39

1,9

9)

3

.13

7,2

8

8

.53

4,7

1

3

.37

6,3

1

3

.75

5,6

0

1

0.7

23

,65

2

03

,79

1

.05

0,3

9

1

5.4

80

,89

1

.14

6,1

7

3

.81

1,6

6

Pe

ne

rim

aa

n P

em

bia

yaa

n 7

.70

3,2

2

6

.47

5,5

5

8

.45

4,5

5

9

.46

3,7

2

9

.46

3,7

2

9

.73

8,3

4

7

.86

3,3

9

7

.59

3,9

9

1

2.4

35

,50

9

.45

9,4

7

9

.20

9,7

8

1

4.0

25

,15

5

.74

8,7

9

5

.60

7,7

5

1

6.4

03

,58

7

.72

5,8

3

7

.70

6,2

8

Pe

ng

elu

ara

n P

em

bia

yaa

n 2

.98

6,5

5

8

32

,30

4

.40

3,5

6

3

.68

4,7

2

3

.08

5,7

7

5

.10

5,9

8

9

.25

5,3

9

4

.45

6,7

2

3

.90

0,7

9

6

.08

3,1

5

5

.45

4,1

8

3

.30

1,5

0

5

.54

5,0

0

4

.55

7,3

6

9

22

,69

6

.57

9,6

5

3

.89

4,6

2

To

tal A

PB

D 4

1.3

53

,23

4

1.8

54

,73

4

9.9

79

,88

5

0.2

63

,59

4

8.9

81

,27

6

2.9

35

,37

7

2.9

05

,49

5

1.4

18

,30

7

6.3

91

,09

6

5.7

68

,71

5

3.4

19

,02

9

7.7

33

,04

6

2.9

10

,04

5

9.3

92

,46

1

20

.38

5,5

9

7

0.1

91

,96

3

5.5

64

,95

Sum

ber

: LP

2A

PB

D 2

013-2

016 d

an B

PK

AD

Pro

vinsi D

KI

Jak

art

a p

er

28 A

gustu

s 2

017 (

Unre

view

ed)

Tab

el

III.4

Rin

gk

asa

n A

PB

D P

rovin

si D

KI Jak

art

a T

ah

un

An

gg

ara

n 2

013-2

017 (

dala

m M

ilyar

Ru

pia

h)

UR

AIA

N2

01

32

01

42

01

52

01

62

01

72

01

2