bab iii kajian manejemen proyek.docx

Upload: dita-meilinda

Post on 14-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IIIKAJIAN MANAJEMEN PROYEK

3.1 Latar Belakang PT. Angkasa Pura II (Persero) PT Angkasa Pura II (Persero), selanjutnya disebut Angkasa Pura II atau Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984. Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero). Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat.Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).

3.2 Peraturan Perusahaan Pelaksanaan pembangunan Terminal Penumpang Bandara Husein Sastranegara merupakan proyek pemerintah yang sebagian pembiayaannya serasal dari PT. Angkasa Pura II (Persero), termasuk yang dibiayai dari pinjaman atau hibah luar negeri (PHLN) baik yang dijamin atau yang tidak dijamin oleh pemerintah berdasarkan kesepakatan para pihak. Pengadaan Kontraktor dan Konsultan mempunyai aturan khusus, dimana peraturan ini tertuang dalam Peraturan Perusahaan N0. 20 Tahun 2009 revisi ketiga KEP.06.02/03/2013 tanggal 15 Maret 2013 tentang pedoman pengadaan barang atau jasa di lingkungan PT. Angkasa Pura II (Persero).

3.1.1 Peraturan Perusahaan No 20 Tahun 2009. Pelaksanaan pengadaan barang atau jasa berpedoman kepada Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah disahkan oleh Direksi berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Triwulan (RKAT). Pelaksanaan pengadaan barang atau jasa dilaksanakan oleh :a. panitia pengadaan; ataub. tim yang ditetapkan oleh Direksi/Senior General Manager/General Manager selain Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta; atauc. pejabat pengadaan; ataud. lembaga profesional yang memenuhi syarat dan ditunjuk oleh Direksi.Proses pengadaan barang atau jasa dilakukan secara terintergrasi yang tediri atas :a. Rancangan bangunan (design and build).Design dibuat oleh perencana dengan persetujuan PT. Angkasa Pura II. Pekerjaan rancangan bangunan dilaksanakan untuk pekerjaan interior, landscape, dan pekerjaan konstruksi yang bersifat kompleks. Pekerjaan yang bersifat kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi, mem punyai resiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus seperti Pembangunan Terminal, Tower, Main Power Station, Passenger Terminal Building, Bagage Handling System, sistem peralatan navigasi terintergrasi, dan pekerjaan yang bernilai diatas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) untuk pekerjaan konstruksi.a. Perencanaan, pengadaan, dan pelaksanaan terima jadi (engineering, procurement, and construction).Kegiatan melaksanakan pembangunan suatu prasarana (infrakstruktur), dimana seluruh pekerjaan perencanaan, pengadaan, dan pelaksanaan, termasuk instalasi dan pengoprasian awal dilaksanakan secara terintergrasi berdasarkan tingkat kepastian keluaran (output), harga akhir, dan waktu penyelesaian sehingga siap untuk dioperasikan. Dalam hal ini pengadaan dilaksanakan oleh konstaktor dengan persetujuan PT. Angkasa Pura II.b. Penyelenggaraan pekerjaan terima jadi (turn-key project).Design ditentukan sepenuhnya oleh pihak perencana, dan PT. Angkasa Pura II tidak terlibat dalam design dan proses pengadaan dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II. Setelah dijelaskan proses pengadaan secara intergarasi, berikut akan dijelaskan mengenai pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.a. Pelaksanaan Barang Berdasarkan hasil analisa kebutuhan dan persediaan barang- barang kebutuhan rutin per tahun, unit yang membidangi fungsi perlengkapan membuat Surat Pesanan (SP) untuk periode tertentu melalui koordinasi dengan unit ST untuk menetapkan spesifikasi teknis barang yang diperlukan. Surat Pesanan (SP) yang telah dilengkapi dengan justifikasi lengkap yang dipersyaratkan sesuai ketentuan dan telah ditandatangani pejabat yang berwenang, diteruskan ke pejabat pembuat HPS untuk segera dibuatkan HPS dan konfirmasi anggaran. Proses selanjutnya adalah mengacu prosedur dalam pelelangan terbatas atau pelelangan dan atau penunjukan langsung sesuai ketentuan yang berlaku. b. Pelaksanaan Jasa Unit ST menyusun dan menetapkan HPS untuk dikonfirmasikan kepada Unit Keuangan/Anggaran. Proses selanjutnya mengikuti prosedur pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu dapat dilakukan dengan kontrak jangka panjang berdasarkan pertimbangan administrasi, teknis, operasional dan ekonomis, untuk itu Unit ST membuat justifikasi pekerjaan. Unit ST berwenang dan bertanggung jawab dalam mengawasi pelaksanaan kerja dengan mengacu TOR yang ada dalam dokumen lelang. Seleksi calon penyedia barang atau jasa melalui pelelangan umum merupakan kegiatan registrasi, klasifikasi/golongan, dan kualifikasi terhadap calon penyedia barang dan/atau jasa untuk dapat mengikuti proses pelelangan yang dilaksanakan oleh Panitia Pengadaan Barang dan/atau Jasa atau Lembaga Profesional yang ditetapkan oleh Direksi. Calon penyedia barang dan/atau jasa melalui pelelangan umum harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 25 sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir atau Pasal 29, atau Pasal 21 atau PPN sekurang- kurangnya 1 (satu) tahun terakhir;b. dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan menyediakan barang dan/atau jasa baik di lingkungan PT AP II atau pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman sub kontrak, kerjasama operasi, kecuali penyedia barang dan/atau jasa dengan klasifikasi kecil;c. untuk usaha kecil termasuk koperasi kecil, memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai;d. memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan barang dan/atau jasa;e. menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dilaksanakan khusus untuk jasa pemborongan;f. untuk pekerjaan jasa pemborongan konstruksi memiliki Sisa Kemampuan Keuangan (SKK) yang cukup, dan Sisa Kemampuan Paket (SKP);g. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan barang dan/atau jasa, dengan mencantumkan persentase dukungan keuangan terhadap nilai proyek, yang dapat diperhitungkan dalam perhitungan kemampuan keuangan calon penyedia barang dan/atau jasa kecuali penyedia barang dan/atau jasa kecil termasuk koperasi kecil, serta jasa konsultansi;

h. tenaga ahli yang akan ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultansi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:1. lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta, atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang ijazahnya telah disahkan/diakui oleh instansi pemerintah yang berwenang di bidang pendidikan tinggi;2. mempunyai pengalaman di bidangnya, dengan jangka waktu minimal sebagaimana tersebut dalam dokumen pengadaan barang dan/atau jasa. Setelah adanya seleksi calon penyedian barang atau jasa melalui pelelangan umum, selanjutnya dilakukan penilaian kualifikasi dengan ketentuan umum sebagai berikut :1. penilaian Kualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang dan/atau jasa yang dibedakan antara prakualifikasi dan pascakualifikasi;2. prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang dan/atau jasa sebelum memasukkan penawaran; Dalam proses prakualifikasi, data yang kurang masih dapat dilengkapi oleh calon penyedia barang dan/atau jasa. Adapun tata cara prakualifikasi adalah sebagai berikut : pengumuman prakualifikasi; pendaftaran dan pengambilan dokumen prakualifikasi; Penyampaian dokumen prakualifikasi oleh calon penyedia barang dan/atau jasa; evaluasi dokumen prakualifikasi yang telah dilengkapi oleh calon penyedia barang dan/atau jasa; calon penyedia barang dan/atau jasa dinyatakan lulus kualifikasi apabila memenuhi persyaratan kualifikasi. verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada dalam formulir isian kualifikasi dengan meminta calon penyedia barang dan/atau jasa menunjukkan dokumen asli dan menyerahkan photo copy yang akan dilegalisasi oleh Panitia Pengadaan, dan bila diperlukan dapat dilakukan konfirmasi (verifikasi nyata) dengan instansi terkait.3. pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang dan/atau jasa setelah memasukkan penawaran; Dalam pascakualifikasi dokumen kualifikasi merupakan bagian dari penawaran, sehingga penawaran kualifikasi dilakukan bersamaan dengan evaluasi penawaran. Adapun tata cara pascakualifikasi adalah sebagai berikut : pengumuman pelelangan umum dengan pascakualifikasi; penyampaian dokumen kualifikasi (formulir isian kualifikasi) bersamaan menjadi satu dengan dokumen penawaran; evaluasi penawaran kualifikasi untuk sistem satu sampul dilaksanakan sebelum pemenang ditetapkan; evaluasi penawaran kualifikasi untuk sistem dua sampul dilaksanakan bersamaan dengan evaluasi dokumen penawaran sampul satu.Adapun penilaian jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi (pemborongan).1. Penilaian keuangan (nilai maksimal 10, minimal kelulusan 5);2. Penilaian pengalaman (nilai maksimum 60, minimal kelulusan 30);3. Penilaian kemampuan teknis (nilai maksimum 30, minimal 15);4. Ambang lulus (passing grade).Walaupun nilai masing-masing komponen penilaian sebagaimana dimaksud dalam butir 1 sampai dengan 3 telah mencapai nilai minimal, namun harus memenuhi nilai ambang lulus yaitu :a. nilai 60 untuk pekerjaan yang tidak kompleks;b. nilai 75 untuk pekerjaan yang kompleks. Sistem kontrak yang digunakan PT. Angkasa Pura II dalam proses pengadaan adalah kontrak gabungan lump sum dan harga satuan. Untuk kontrak rancang bangunan (design and build), harga satuan yang pasti dan tetap setelah Detail Engineering Design (DED) dilengkapi dengan bill of quantity dan disetujui pejabat yang berwenang menjadi acuan pembayaran kontrak, termasuk untuk pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang. Pengadaan barang dan jasa dilakukan penunjukan langsung bersifat knowledge intensive, dimana untuk menggunakan dan memelihara barang atau jasa membutuhkan pengetahuan sebagai pengelola berkinerja terbaik dari penyedia barang atau jasa. Proses pengadaan barang atau jasa dilaksanakan sesuai dengan peraturan sebagai berikut :1. panitia Pengadaan menyiapkan dokumen lelang untuk keperluan pelelangan sebelum diumumkan. Dalam dokumen lelang, panitia pengadaan harus mencantumkan semua persyaratan yang diperlukan peserta yaitu : persyaratan administratif, persyaratan teknis, persyaratan harga penawaran, kriteria dan tata cara evaluasi.2. Panitia Pengadaan mengumumkan secara luas tentang adanya pelelangan dengan ketentuan sebagai berikut :a. untuk pengadaan barang atau Jasa (tidak termasuk jasa konsultan) yang bernilai di atas Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) untuk kantor pusat, di atas Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) untuk Kantor Cabang Utama Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, dan di atas Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) untuk kantor cabang selain Kantor Cabang Utama Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dilakukan melalui papan pengumuman resmi di PT AP II dan media elektronika (website);b. isi pengumuman sekurang-kurangnya memuat tentang : nama dan alamat jasa konsultasi yang akan mengadakan seleksi umum; uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan; syarat-syarat seleksi peserta umum, pagu anggaran; tempat, tanggal, hari, dan waktu untuk mrngambil dokumen.3. Pendaftaran calon perserta.Setiap calon peserta pelelangan harus mendaftarkan diri kepada Panitia Pengadaan. Jika yang mendaftar dan lulus seleksi kurang dari tiga peserta, maka diadakan pengumuman ulang.

4. Undangan pelengalangan dan pengambilan dokumen lelang.Panitia Pengadaan harus mengundang calon peserta pelelangan untuk mengikuti acara penjelasan pekerjaan. Sebelum mengikuti acara penjelasan pekerjaan, calon peserta pelelangan harus mengambil dokumen lelang sekurang-kurangnya lima hari kerja sejak tanggal pengumuman dengan membayar biaya administrasi pelelangan yang disetorkan ke kas PT. Angkasa Pura II.5. Penyampaian dokumen.Batas akhir penyampaian dokumen selambat-lambatnya tiga hari kerja setelah batas akhir pengambilan dokumen.6. Evaluasi dokumen.Penyedia jasa dinyatakan lulus apabila memenuhi persyaratan dan kriteria sebagai berikut :a. surat penyampaian dokumen ditandatangani oleh orang yang secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;b. tidak dalam pengawasan pegadilan, tidak bangkrut, dan tidak sedang menjalani sanksi pidana berupa surat pernyataan penyedia jasa yang mengikuti lelang;c. memiliki kinerja yang baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam di instansi pemerintah.7. Penetapan hasil dokumenPenyedia jasa yang lulus evaluasi dokumen dimasukkan dalam daftar pendek (short list). Apabila penyedia jasa yang lulus lebih dari tujuh, maka yang dimasukkan dalam daftar pendek adalah tujuh penyedia jasa peringkat terbaik.8. Pengumuman hasil evaluasiHasil evaluasi setelah ditetapkan oleh panitia/pejabat pengadaan disampaikan kepada seluruh peserta dan diumumkan melalui papan pengumuman resmi dan website/internet.

9. Undangan kepada para peserta yang masuk short list.Peyedia jasa yang masuk short list diundang untuk mengambil dokumen seleksi umum. Pengambilan dokumen seleksi umum dilakukan selambat-lambatnya pada hari pelaksanaan aanwijzing.10. Penjelasan pekerjaan (aanwijzing)Penjelasan pekerjaan dilaksanakan paling cepat tiga hari kerja sejak tanggal undangan kepada penyedia jasa yang masuk short list. Panitia pengadaan menjelaskan isi dokumen pengadaan, menampung pertanyaan peserta, dan memberikan jawaban atas hal-hal yang kurang jelas yang terdapat pada dokumen seleksi umum.11. Penyampaian dokumen penawaran.Penyampaian dokumen penawaran dilaksanakan pada tanggal dan waktu yang ditetapkan oleh panitia pengadaan sekurang-kurangnya tujuh hari setelah tanggal penjelasan. Penyampaian dokumen penawaran yang pertama kali dilaksanakan adalah pembukaan sampul 1 (satu) penawaran administrasi dan teknis. Panitia pengadaan membuat pembukaan sampul satu sekurang-kurangnya memuat tentang :a. uraian nama peserta seleksi yang menyampaikan penawaran;b. kelengkapan dokumen administrasi yang mancangkup surat penawaran, dokumen data administrasi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam dokumen lelang c. kelengkapan dokumen teknis yang mencangkup terhadap kelengkapan tenaga ahli, jumlah peralatan yang ditawarkan tidak kurang dari yang ditetapkan dalam dokumen lelang, Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampaui batas waktu yang ditetapkan dalam dokumen lelang.12. Evalusi dokumen administrasi dan teknis.Evaluasi dokumen disesuaikan dengan syarat yang telah ditentukan dalam dokumen lelang. Syarat evaluasi teknis untuk kualifikasi tenaga ahli yaitu 50-70% yang tercantum dalam dokumen lelang, jika tidak sesuai dengan syarat tersebut maka tidak lolos seleksi administrasi maupun teknis.13. Pengumuman peringkat.Hasil evaluasi administrasi dan teknis setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang kemudian disampaikan kepada seluruh peserta melalui papan pengumuman resmi PT. Angkasa Pura II dan internet.14. Sanggahan Untuk menjamin adanya perlakuan yang sama dalam setiap pengadaan barang dan jasa, maka peserta lelang yang kalah berhak mengajukan sanggahan. Sanggahan yang diajukan berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan pelelangan atau tata cara pelelangan.15. Pembukaan sampul 2 (dua).Panitia pengadaan membuka sampul 2 (dua) dari seluruh peserta yang lulus evaluasi administrasi teknis dan melalukan evaluasi harga. Ketentuan bobot nilai teknis dan harga telah ditentukan didalam dokumen lelang. Bobot penilaian teknis berkisar antara 60-80% dan bobot penilaian harga berkisar antara 20-40%. Unsur- unsur yang perlu diteliti dalam evaluasi kewajaran harga yaitu :a. koreksi atas kesalahan penjumlahan dan pengalian antara rincian volume dengan harga satuan pekerjaan, dengan ketentuan bahwa harga satuan pekerjaan yang ditawarkan peserta tidak boleh diubah;b. jenis dan volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran disesuaikan dengan yang tercantum dalam BQ (Bill Of Quantity).16. Pembuatan berita acara hasil pelelangan Panitia Pengadaan membuat kesimpulan dari hasil evaluasi harga berikut daftar urutan peserta pelelangan, yang dimulai dari harga penawaran terendah dan dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP).

17. Penetapan pemenang lelangPanitia Pengadaan mengusulkan penetapan calon pemenang pelelangan kepada pejabat yang berwenang. Dalam hal 2 (dua) peserta atau lebih mengajukan penawaran harga yang sama, Panitia Pengadaan memilih peserta y ang mempunyai nilai evaluasi teknis yang lebih tinggi.Data dukung yang diperlukan untuk penetapan pemenang sekurang-kurangnya :a. HPS yang disahkan oleh pejabat yang ditunjuk;b. berita acara penjelasan/Aanwijzing (BAP);c. berita acara pembukaan penawaran (BAPP);d. berita acara hasil pelelangan (BAHP);e. dokumen penawaran dari calon pemenang lelang.18. Klarifikasi dan negosiasiKlarfikasi dan negosiasi dilakukan untuk memperoleh kejelasan teknis dan harga yang disesuaikan dalam dokumen lelang. 19. Penunjukan pelaksanaan pekerjaanPejabat yang berwenang menetapkan pemenang berdasarkan hasil klarifikasi dan negosisasi. Dalam proses kontrak terdapat harga perkiraan sendiri (HPS) atau yang disebut juga dengan Owner Estimate (OE), yaitu harga yang dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data terbaru yang dapat dipertanggungjawabkan yang digunakan sebagai acuan dalam menilai kewajaran harga penawaran dan sebagai acuan dalam hal negosiasi harga. HPS atau OE dipergunakan untuk menilai kewajaran harga penawaran peserta lelang dan digunakan sebagai dasar evaluasi penawaran. Dalam penyusunan HPS atau OE untuk pengadaan jasa konsultasi, biaya langsung non personil tidak melebihi 40% (empat puluh persen) dari total biaya, kecuali untuk jenis pekerjaan konsultansi yang bersifat khusus, seperti: pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran, penyelidikan tanah, dan lain-lain. Untuk perkerjaan yang pelaksanaannya lebih dari satu tahun (multiyears project) bila dianggap perlu diperhitungkan faktor penyesuaian harga (price adjustment) baik untuk kenaikan atau penurunan dengan ketentuan penghitungan sebagai berikut :a. penyesuaian harga diberlakukan bagi kontrak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan diberlakukan mulai bulan pertama pelaksanaan pekerjaan;b. penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata pembayaran kecuali komponen keuntungan dan overhead sebagaimana tercantum dalam penawaran;c. penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak. Sebelum kontrak ditandatangani penyedia barang dan/atau jasa yang bersangkutan diwajibkan untuk menyerahkan jaminan pelaksanaan berupa uang tunai atau surat jaminan (garansi bank) yang dikeluarkan oleh Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau badan usaha asuransi kerugian dengan besaran diatur sebagai berikut:a. 5% dari harga kontrak. Dalam hal harga kontrak kurang dari 80% dihitung dari HPS, maka besaran jaminan pelaksanaannya sebesar 5% dari HPS; ataub. untuk kontrak pemeliharaan dan outsourcing sebesar 10% dari harga total dalam 12 bulan dibagi 12. Dalam hal harga kontrak kurang dari 80% dihitung dari HPS, maka besaran jaminan pelaksanaannya sebesar 5% dari HPS; atauc. Untuk kontrak harga satuan yang tidak ada nilai total, maka jaminan pelaksanaannya sebesar 10% x pagu anggaran dibagi 12. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan proses pembuatan kontrak diantaranya jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan, dan dokumen kontrak yang akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Jaminan pelaksanaan Jangka waktu jaminan pelaksanaan minimal sama dengan jangka waktu pelaksanaan pengadaan barang atau jasa. Apabila terjadi pekerjaan tambah yang menyebabkan terjadinya nilai kontrak, maka penyedia barang atau jasa wajib untuk menyerahkan jaminan pelaksanaan tambahan sebesar 5% dari nilai pekerjaan tambah. Jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada penyedia barang atau jasa setelah barang yang diserahkan mencapai 100% dan telah dilaksanakan serah terima barang atau pekerjaan. Dalam kesepakatan kontrak adanya penyerahan pekerjaan atau barang secara bertahap maka, besaran jaminan pelaksanaan dapat dikurangi secara proporsional atas nilai pekerjaan yang diserahterimakan dan dikembalikan kepada penyedia barang atau jasa sesuai kesepakatan dan disetujui olrh pejabat yang berwenang.b. Jaminan pemeliharaan Selama masa pemeliharaan, penyedia barang atau jasa harus menyerahkan jaminan pemeliharaan berupa surat surat jaminan pemeliharaan yang dikeluarkan oleh bank umum berupa retensi pembayaran sebagai jaminan pemeliharaan dengan nilai sekurang-kurangnya 5% dari nilai kontrak.c. Dokumen kontrakLampiran kontrak antara lain terdiri dari : daftar kuantitas dan harga (bill of quantity), jaminan pelaksanaan, berita acara negosiasi yang berupa teknis, berita acara penjelasan umum dan teknis, spesifikasi teknis atau gambar, syarat-syarat umum kontrak, dokumen penawaran teknis, dan dokumen-dokumen lain yang dianggap perlu. Cara pembayaran untuk pekerjaan konstruksi yang bersifat kompleks atau rancang bangunan (design and build), dapat diterapkan pembayaran material on site untuk bahan material bukan alam dan sistem ICT (bersifat turn-key), setelah barang atau material tersebut dikirim ke lokasi pekerjaan untuk jumlah material dengan jumlah paling banyak 60% dari harga suatu material on site yang disepakati. Jangka waktu pelaksanaan kontrak dengan sistem design and build dimulai dari terbitnya SPMK atau waktu yang disepakati dalam kontrak. Dalam pekerjaan konsruksi yang dilakukan dengan sistem design and build, maka harga satuan untuk setiap unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu dan yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara sampai dengan Detail Engineering Design (DED) dilengkapi dengan bill of quantity diserahkan oleh penyedia barang atau jasa kepada pejabat yang berwenang untuk memperoleh persetujuan.

3.2 Kajian Manajemen Proyek Terhadap Proses Pengadaan Kontraktor dan Konsultan Perencaana. Proses pengadaan Kontraktor untuk pembangunan Terminal Penumpang Bandara Husein Sastranegara dilakukan dengan pelelangan terbuka dengan sistem prakualifikasi yang dilakukan oleh Tim ULP (Unit Layanan Pengadaan). Pada proyek ini, tahapan pengadaan kontraktor yang dilakukan adalah sebagai berikut :1. Pembuatan dokumen lelang oleh DPP, PMU, dan, DTP. Pembuatan dokumen lelang dibuat oleh tim teknis yaitu : Direktorat Perencanaan (DPP) sebagai project yang bertugas membuat Detail Engineering Design (DED); Project Management Unit (PMU) sebagai perencana yang bertugas sebagai Engineering Estimate yaitu melakukan perhitungan biaya suatu paket pekerjaan konstruksi; dan Direktorat Teknis Perencanaan (DTP) sebagai pelaksana yang bertugas membuat dokumen konstruksi setelah Engineering Estimate memiliki kesesuaian biaya dengan gambar yang dibuat dan kesuaian dengan item-item yang diperlukan. Isi dari dokumen lelang tersebut memuat tentang syarat-syarat pelelangan yaitu : nama proyek; nilai kontrak yang ditawarkan; waktu pelaksanaan proyek; dan jumlah tenaga ahli proyek yang dibutuhkan.2. Pengumuman Pelelangan dan Pendaftaran Peserta. Panitia pengadaan/ULP mengumumkan secara luas melalui Layanan Pengadaan Secara Elektonik (LPSE) pelelangan umum, dimana isi pengumumannya sebagai berikut :a. nama dan alamat pengguna jasa yang mengadakan pelelangan umum;b. uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;c. panitia memberikan aturan pelelangan sesuai yang dijelaskan dalam dokumen lelang.3. Tahap pertama (Sampul I).Proses lelang pada tahap pertama dengan metode sampul I adalah sebagai berikut :a. Pembukaan Penawaran dan Pemasukan Dokumen Pada saat pembukaan penawaran tahap pertama, peserta memasukan dokumen administrasi dan teknis yang merupakan isi dari sampul satu. Dokumen administrasi merupakan validitas perusahaan yang mencangkup data perusahaan; pengalaman Perusahaan; dan bukti-bukti keuangan perusahaan. Sedangkan isi dari dokumen teknis mencangkup : banyaknya tenaga ahli yang dibutuhnya sesuai dengan ketentuan dokumen kontrak; gambar desain sesuai yang tertera pada dokumen lelang. Peserta lelang yang mengikuti proses tahap pertama yaitu pemasukan dokumen administrasi dan teknis, adalah : ADHI KARYA PEDE KSO; HK INDULEXCO TGP KSO; PP PORTAL KSO; NINDYA ARIA KSO; WIKA AT 6 KSO; JAYA KONSTRUKSI ARKONIN KSO; WASKITA KARYA YODYA KARYA KSO; BRANTAS ABIPRAYA ARTEFAK ARKINDO KSO.b. Pemeriksaan Dokumen Administrasi dan Teknis. Pemeriksaan dokumen administrasi dan teknis peserta lelang yang sudah dimasukkan perusahaan kepada panitia lelang disesuaikan dengan dokumen lelang. Peserta yang lolos tahapan administrasi dan teknis akan mengikuti Aanwijzing.

c. Penjelasan Dokumen Lelang dan Pekerjaan (Aanwijzing). Dalam penjelasan dokumen lelang, peserta lelang yang lolos tahapan administrasi dan teknis dapat mengajukan pertanyaan berkaitan dengan pelelangan atau pekerjaan yang kurang jelas dalam dokumen lelang kepada Panitia/ULP. Penjelasan Lelang dan Pekerjaan (Aanwijzing) dibagi menjadi 2, yaitu : Aanwijzing dokumen lelang. Pada tahap ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai pekerjaan yang akan dikerjakan beserta aturan-aturan yang akan dipergunakan dalam pelelangan. Beberapa hal yang akan dijelaskan pada Aanwijzing dokumen lelang diantaranya : metode pengadaan lelang, waktu pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan, hal-hal yang menggugurkan penawaran.Setelah dijelaskan secara lengkap sesuai dengan yang ada pada dokumen lelang dan peserta yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang dokumen tersebut akan dibuat risalah (kesimpulan). Aanwijzing lapangan. Setelah dilakukan risalah, artinya semua penjelasan dan termasuk adanya perubahan yang tertera pada dokumen lelang sudah disepakati bersama oleh semua peserta lelang, selanjutnya diadakan Aanwijzing lapangan. Aanwijzing lapangan menjelaskan tentang gambaran kasar lokasi proyek yang dijelaskan oleh owner. Para peserta lelang diharuskan mensurvei lokasi proyek yang akan dibangun. Setelah mensurvei para peserta lelang dipersilahkan mengajukan pertanyaan, karena nantinya peserta lelang yang akan membuat desain untuk pembangunan proyek Terminal Penumpang Husein Sastranegara.d. Penelitian Adminisrasi dan Teknis. Pada penelitian administrasi dan teknis terdapat persyaratan passing grade yang harus lebih besar dari 70% terhadap penilaian perusahaan. Penilaian tersebut berupa metode kerja, struktur organisasi, pengalaman perusahaan, dan pengalaman tenaga ahli. Penilaian tersebut akan disesuaikan dengan data perusahaan masing-masing perserta lelang. e. Evaluasi penawaran Evaluasi penawaran terdiri dari evaluasi administrasi yang mencangkup Data penawaran administasi perusahaan masing-masing peserta lelang harus jelas dan tetap. Penawaran peserta lelang dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, jika surat penawaran jelas; surat pernyataan kebenaran dokumen jelas; dan tanda terima jaminan penawaran jelas. Selain evaluasi administrasi juga dilakukan evaluasi teknis yang mencangkup dokumen teknis perusahaan harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen lelang, dan apabila tidak dipenuhi akan mengakibatkan penawaran menjadi gugur.

f. Pengumuman Peserta Lolos Administrasi dan Teknis. Peserta yang lolos tahap pertama akan diundang untuk mengikuti Beauty Contest. Daftar peserta yang lolos adalah : WIKA AT 6 KSO; WASKITA KARYA YODYA KARYA KSO; BRANTAS ABIPRAYA ARTEFAK ARKINDO KSO.4. Tahap kedua (Sampul II).Proses lelang pada tahap pertama dengan metode sampul I adalah sebagai berikut :a. Pembukaan Penawaran dan Pemasukan Dokumen Peserta lelang yang sudah lolos tahap pertama diundang kembali untuk membuka sampul kedua. Sampul kedua berisikan penawaran harga yang telah disyaratkan oleh owner sebesar Rp. 139.000.000.000. dan terdapat passing grade harga yang telah tercantum dalam dokumen lelang sebagai syarat peserta untuk melakukan pengajuan harga kontrak.b. Beauty Contest. Pada tahap ini, peserta yang lolos akan melalukan presentasi yang berisi desain, harga yang mengacu pada passing grade, metode kerja, dan lain-lain sesuai yang disyaratkan dalam dokumen lelang.

c. Evaluasi Penawaran Harga Evaluasi penawaran harga yaitu mengevaluasi harga dinilai berdasarkan harga penawaran peserta pelelangan dengan bobot, metode, dan tata cara evaluasi yang sudah ditetapkan.5. Pengumuman pemenang.Panitia menetapkan pemenang lelang dengan ketentuan sebagai berikut :a. memenuhi persyaratan teknis dan administrasi;b. perhitugan harga yang ditawarkan adalah yang terendah;c. penetapan pemenang adalah penawaran yang terendah diantara penawaran yang memenuhi syarat.6. Klarifikasi. Pembuktian terhadap semua data dan informasi yang ada dilakukan terhadap pemenang lelang.7. Surat Penunjukan Pelaksanaan Pekerjaan (SP3). Setelah adanya penetapan pemenang lelang dan setelah selesai waktu masa sanggah, dan tidak ada sanggahan dari peserta lelang yang lainnya, maka Direksi atau Pejabat yang berwenang mengeluarkan Surat Penunjukan Pelaksanaan Pekerjaan (SP3). Isi dari SP3 yaitu : masa pekerjaan, jaminan pekerjaan, dan tata tertib pekerjaan.8. Pembuatan Kontrak. Pada proses pembutan kontrak, draft yang telah dibuat oleh owner diserahkan kepada pemenang untuk diminta persetujuan apakah draft tersebut sesuai atau tidak dengan desain yang telah dibuat. Setelah pemenang setuju dengan draft tersebut maka dilakukanlah tanda tangan kontrak.9. Kontrak Dapat berjalan atau tidaknya kontrak ditentukan oleh Surat Perintah Melaksanakan Kerja (SPMK) dan Berita Acara Serah Terima Lahan (BASTLAHAN) . Pemenang utama proses pengadaan kontraktor dan konsultan dengan sistem tender pada proyek Pembangunan Terminal Penumpang Bandara Husein Sastranegara adalah PT. WASKITA KARYA YODYA KARYA KSO.

3.3 Kajian Manajemen Proyek Terhadap Proses Pengadaan Konsultan Pengawas.Mekanisme proses pengadaan konsultan pengawas dalam pembangunan Terminal Penumpang Bandara Husein Sastranegara sama dengan proses pengadaan kontraktor yaitu dengan sistem tender dan pembukaan penawaran dilakukan dengan sistem dua sampul. Proses pengadaan konsultan sama dengan proses pengadaan kontrakor, karena metode pengadaan yang diajukan oleh pihak owner adalah design and build yang berpedoman kepada Peraturan Perusahaan No.20 Tahun 2009. Pihak owner memilih metode design and build dalam pembangunan Terminal Penumpang Bandara Husein Sastranegara dikarenakan proyek tersebut harus selesai dalam waktu satu tahun sedangkan pihak owner belum memiliki gambar rencana.

3.4 Kajian Manajemen Proyek Terhadap Proses Kontrak1. Jaminan Pelaksanaan Jaminan pelaksaan adalah merupakan jaminan pelaksanaan dari Penyedia Jasa kepada Pemilik Proyek (Owner) atau PPK sebagai jaminan yang dapat cair sekiranya Penyedia Jasa wantprestasi (ingkar janji).Bagi pemenang lelang, diwajibkan menyerahkan jaminan pelaksanaan berupa uang tunai atau surat jaminan (garansi bank) yang dikeluarkan oleh bank umum (tidak termasuk BPR) sebesar 5% dari nilai kontrak. Dalam hal harga kontrak kurang dari 80% dihitung dari HPS (Harga Perkiraan Sendiri), maka besaran jaminan pelaksanaannya sebesar 5% dari HPS.2.Kontrak. Kontrak adalah suatu dokumen kesepakatan antara pihak dari Owner dalam hal ini diwakili oleh PPK dan pihak penyedia jasa (WASKITA KARYA YODYA KARYA KSO). Isi Dokumen kesepakatan antara pihak owner pihak kontraktor adalah sebagai berikut :a. surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan;b. SPK (Surat Perintah Kerja) dan SPL (Surat Penyerahan Lapangan);c. syarat-syarat khusus kontrak;d. Syarat-syarat umum kontrak;e. Dokumen penawaran penyedia jasa.Tugas perencana (PT.Yodya Karya) yang merupakan tanggung jawab PT. Waskita Karya dalam memenuhi dokumen kesepakatan kontrak yaitu : a. membuat Bill Of Quantity (BQ);b. membuat shop drawing.

3.Sistem KontrakMetode pengadaan pada Pembangunan Terminal Penumpang Bandara Husein Sastranegara adalah design and build, maka jenis kontrak yang disepakati adalah lumpsum dan unit price. Lumpsum merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, serta semua resiko dalam penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa sepanjang gambar dan spesifikasi tidak berubah. Kerugian dari kontrak ini, jika terdapat perubahan desain atau pekerjaan tambahan selama pelaksanaan dapat merugikan pihak Kontraktor. Keuntungan dari kontrak ini, Kontraktor mengetahui secara jelas mengenai pekerjaan yang akan dilakukan sehingga tidak diperlukan pengukuran dan perhitungan detail mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.Unit Price merupakan kontrak dimana volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan dilakukan pengukuran ulang untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan oleh penyedia jasa. Pada pekerjaan dengan bentuk harga satuan, jika terjadi kesalahan perhitungan volume perincian harga penawaran, harga penawaran total dapat diubah, akan tetapi harga satuan tidak boleh diubah. Koreksi volume hanya boleh dilakukan pada perkalian antara volume dengan harga satuan. Kerugian dari kontrak ini, jika volume pekerjaan sesungguhnya lebih besar dari yang tercantum dalam kontrak, karena yang dibayarkan ke peyedia jasa adalah pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan. Keuntungan dari kontrak ini, jika volume pekerjaan yang tercantum daalam kontrak lebih besar dari pada kenyataan sesungguhnya, sehingga penyedia jasa mendapatkan keuntungan yang tidak terduga. 4.Sistem PembayaranSistem pembayaran pada proyek ini dilakukan dengan menggunakan sistem pembayaran berdasarkan kemajuan pekerjaan dilapangan.

3.4 Kajian Manajemen Proyek Terhadap Organisasi Proyek.Peta/pola hubungan kerja berfungsi untuk mengetahui kedudukan dan kewajiban tiap-tiap elemen yang mendukung sampai selesainya proyek pembangunan Terminal Penumpang Bandara Husein Sastranegara.Pola hubungan kerja antara unsur-unsur pengelola proyek pembangunan Terminal Penumpang Bandara Husein Sastranegara dapat digambarkan pada skema seperti tampak pada Gambar 3.1.Pada pelaksanaan pembangunan proyek ini, ada beberapa unsur penting yang saling berhubungan satu sama lain agar tercipta suatu organisasi pelaksanaan proyek yang baik. Unsur-unsur yang mengelola proyek yaitu:1. Pemberi Tugas (Owner).2. Konsultan Pengawas.3. KSO (Waskita Karya Yodya Karya).

HUBUNGAN FUNGSIONAL PEKERJAAN

KeteranganGaris InstruksiGaris KoordinasiGaris Kontrak

Gambar 3.1 Skema Jaringan Kerja Proyek Pembangunan Terminal Penumpang Bandara Husein Sastranegara, Bandung.

STANDAR OPERASI DAN PROSEDUR (SOP)

OwnerKonsultan PengawasKSOKonsultan PerencanaKonsultan PelaksanaKonsultan Pengawas & Konsultam Perencana

STANDAR OPERASI DAN PROSEDUR (SOP)

Gambar 3.2. Standar Operasi Prosedur Proyek Pembangunan Terminal Penumpang Bandara Husein Sastranegara, Bandung.

Unsur-unsur di atas harus melaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing agar pelaksanaan proyek sesuai dengan rencana sehingga memperoleh hasil yang memuaskan. Penjabaran pekerjaan dan koordinasi akan dijelaskan sebagai berikut :1. Pemberi Tugas (Owner).Pemberi tugas atau pemilik adalah badan atau orang yang memberi tugas atau mempunyai gagasan dan menyampaikan keinginannya kepada suatu badan ahli atau badan hukum yang dikehendaki untuk melaksanakan tahapan-tahapan agar gagasan tersebut dapat terwujud. Dalam proyek pembangunan, Angkasa Pura II adalah sebagai Owner. Owner mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :a. menyediakan seluruh biaya pekerjaan;b. menunjuk konsultan dan kontraktor;c. mengeluarkan surat perintah kerja yang merupakan surat perintah kepada kontraktor dan sub kontraktor, agar dalam jangka waktu tertentu pihak pelaksana segera memulai tugasnya;d. menentukan, menyetujui, atau menolak perubahan-perubahan pekerjaan;e. menetapkan denda, perpanjangan waktu, dan pekerjaan tambahan.2. Konsultan Perencana.Konsultan perencana adalah suatu tim perencana. Dalam pembangunan proyek ini PT. Yodya Karya sebagai konsultan perencana yang berfungsi sebagai penerima tugas dari pihak pemilik untuk merencanakan dan memberikan saran-saran yang dituangkan dalam bentuk gambar rencana dengan batas-batas yang telah ditentukan baik secara administrasi maupun teknis. Dalam pembangunan Terminal Penumpang Bandara Husein Sastranegara, tugas dan wewenang konsultan perencana adalah :a. merencanakan dan merancang atas permintaan pemilik dengan mempertimbangkan unsur-unsur estetika, arsitektural, fungsi dan keamanan bangunan;b. menyusun rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), kerja teknis maupun nonteknis yang dijadikan pedoman pelaksanaan pekerjaan serta rencana anggaran biaya (RAB) yang berupa Owner Estimate (OE) yang berdasarkan Engineering Estimate (EE);c. bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil perencanaan dan rancangannya sampai proyek dapat dilaksanakan;d. meninjau proyek ke lapangan secara berkala untuk melihat kemajuan pekerjaan dan ikut serta menilai kualitas pekerjaan yang dilakukan pemborong agar tidak menyimpang dari ketentuan seperti dalam dokumen kontrak.3. Konsultan Manajemen Kontruksi / Konsultan PengawasKonsultan Pengawas merupakan pihak yang diberi tugas oleh pemilik yang bertindak sebagai Project Control dan Management Contruction, untuk mengawasi, mengarahkan manajemen pelaksanaan pekerjaan di lapangan sehingga sesuai dengan gambar kerja. Dalam proyek pembangunan Terminal Penumpang Bandara Husein Sastranegara yang bertindak sebagai Konsultan Manjemen Konstruksi adalah PT. Laras Respati Utama. Adapun tugas dan wewenang Konsultan Manajemen Kontruksi adalah sebagai berikut :a. memberi petunjuk agar pelaksanaan pekerjaan mengikuti dan sesuai dengan dokumen kontrak;b. berhak menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak dan berhak memerintahkan pemeriksaan khusus terhadap bagian pekerjaan tertentu yang meragukan;c. mengkaji dan memutuskan material (bahan bangunan) yang akan dipilih kontraktor dengan persyaratan yang ditentukan dalm dokumen kontrak;d. mengkaji dan memutuskan calon subkontraktor sesuai syarat dan ketentuan yang tertulis didalam dokumen kontrak;e. menilai kemajuan pekerjaan pemborong dan keterlambatan batas waktu pelaksanaan;f. mengusulkan, menyetuju, atau menolak gambar pelaksanaan.

4. Kontraktor Kontraktor adalah orang atau instansi yang menerima dan menyelenggarakan pekerjaan bangunan menurut biaya yang tersedia dan melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan peraturan-peraturan, syarat-syarat serta gambar rencana yang telah ditetapkan. Dalam proyek pembangunan Terminal Penumpang Bandara Husein Sasranegara ini yang bertinbddak sebagai Kontraktor adalah PT. Waskita Karya. Adapun tugas dan wewenang Kontraktor adalah :a. memberi analisa anggaran biaya dan waktu pelaksanaan;b. menyediakan tenaga ahli, mandor, tukang, bahan dan sarana kerja yang diperlukan sesuai dengan fungsinya;c. sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus membuat rencana kerja berupa time schedule;d. kontraktor membuat shop drawing dan metode pelaksanaan sebelum melaksanakan perkerjaan dan diajukan ke Konsultan Manajemen Konstruksi untuk dikaji apakah telah sesuai dengan dokumen kontrak dan sesuai dengan aturan yang berlaku;e. kontraktor diwajibkan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya;f. kontraktor bertanggung jawab atas pembangunan seluruh proyek sampai selesai, baik kualitas maupun kuantitas;g. kontraktor harus melakukan segala tindakan pencegahan, penjagaan keamanan dan keselamatan para pekerjanya. Dari skema organisasi tersebut dapat kita lihat bahwa struktur organisasi tersebut merupakan organisasi yang bersifat fungsional. Organisasi ini dikelompokkan menjadi bagian-bagian berdasarkan fungsinya. Kelebihan dari sistem organisasi fungsional antara lain sebagai berikut :a. memudahkan pengawasan karena setiap personil hanya melapor kepada satu atasan;b. konsentrasi perhatian personil terpusat pada sasaran bidang yang bersangkutan;c. memudahkan pengendalian kinerja personil serta pengendalian mutu, waktu, dan biaya.

Kesulitan yang dihadapi dari sistem organisasi fungsional antara lain sebagai berikut :a. cenderung memprioritaskan kinerja dan keluaran dari masing-masing bidang. Hal ini dapat mengurangi perhatian perusahaan terhadap tujuan secara menyeluruh;b. tidak ada pihak yang benar-benar bertanggung jawab atas proyek secara keseluruhan;c. sulit mengkoordinasikan dan mengintegrasikan pekerjaaan yang multidisiplin dan melibatkan banyak pihak di luar organisasi.

STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN(PROYEK PEMBANGUNAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA)PT. WASKITA KARYA-YODYA KARYA KSO. Gambar 3.2. Struktur organisasi proyek PT. Waskita Karya. Berikut ini akan dijabarkan tugas dari masing-masing bagian yang terdapat dalam organisasi yang dideskripsikan pada Gambar 3.2.1. Project Manager.a. bertanggung jawab terhadap eksekusi proyek dan penyelesaiannya sesuai dengan requirement kontrak, engineering practice, membuat budget dan schedule;b. mengadakan/memimpin rapat koordinasi dan evaluasi dengan para staff, pelaksana teknis serta memberi pengarahan yang bersifat teknis maupun non-teknis; c. bertanggung jawab langsung terhadap direksi perusahaan;d. evaluasi/monitoring pengeluaran secara keseluruhan untuk proyek;e. evaluasi/monitoring kegiatan pelaksanaan;f. evaluasi/monitoring penggunaan/pemakaian bahan/ peralatan;g. eemeriksa/menandatangani bon/kontra bon bahan-bahan dan alat;h. memeriksa, mengarahkan tugas-tugas logistik, pengawas teknik, administrasi lapangan;i. bertugas dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan/aktifitas lapangan baik yang bersifat teknis maupun non-teknis.2. Kesehaatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan Mutu Pekerjaan (K3LMP).a. bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan penerapan K3LMP dalam setiap kegiatan proyek;b. memastikan area kerja aman dari ancaman yang dapat membahayakan keselamatan diri seseorang.3. Mutu / Quality Control (QC).a. ijin pelaksanaan pekerjaan;b. mengevaluasi dan menetapkan stabilitas produk atau bahan dan menetapkan standar sesuai dengan data-data yang ada;c. bertanggungjawabataskeputusanmeluluskanataumenolakbahan awal;d. menganalisakegagalanproduksi, mendiskusikannyadenganbagian-bagianterkaitsertamencarisebab-sebabdanjalankeluarnya;e. bertanggungjawabatasketersediaanspesifikasidanmetodeujibahan awal serta pengawasan selama proses produksi.4. Teknik.a. bertanggung jawab terhadap eksekusi dan koordinasi dari aktifitas pekerjaan engineering dengan dukungan dari para disiplin engineer;b. menyiapkan desain teknis, standar, gambar kerja;c. menghentikan pekerjaan yang tidak sesuai syarat teknis;d. menetapkan standar pekerjaan dan sumber daya sesuai syarat kontrak.5. Administrasi Kontrak.a. bertanggung jawab terhadap rencana proyek;b. mempertahankan sistem kontrol dari schedule, costs, material dan dokumen;c. menjalankan koordinasi menyeluruh demi kelancaran eksekusi dari proyek.6. Keuangan dan Sumber Daya Manusia.a. bertanggung jawab terhadap aktifitas accounting;b. mengendalikan aliran kas dari proyek, registrasi pengeluaran dan hal hal yang berkaitan dengan administrasi.7. Logistik dan Peralatan.a. bertanggung jawab terhadap seluruh supplied item dari tahap solitation melalui order placement, vendor/sub-kontraktor expediting, delivery, dan pengawasan transportasi ke site baik dari dalam negeri maupun luar negeri;b. menyediakan sumber daya fisik sesuai kebutuhan.8. Kepala Lapangan.a. bertanggung jawab terhadap pelaksanaan di lapangan;b. bertugas dan bertanggung jawab pada tahap konstruksi dilapangan;c. membuat dan menyiapkan rencana program kerja lapangan;d. memeriksa, mengarahkan tugas-tugas logistik, pengawas teknik, administrasi lapangan dan gudang, juru ukur bahan, keamanan, mandor.