bab iii (hasil)

9
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium, dilakukan dengan rancangan penelitian experimental post test only control group design dengan melakukan pengamatan pada grup kontrol dan grup perlakuan. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako Kota Palu untuk pembuatan ekstrak dan di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako untuk pengujian ekstrak. Adapun pelaksanaannya yaitu pada bulan April sampai Mei 2014. C. Populasi, Sampel, dan Besar Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus, dan sampel dalam penelitian ini adalah biakan Staphylococcus aureus yang berasal dari koleksi Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Perlakuan yang diberikan berupa ekstrak daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) yang diperoleh dari perkebunan Sambiloto Kecamatan Tawaeli, Provinsi Sulawesi Tengah dengan berbagai kelompok perlakuan yaitu: 31

Upload: hasty-wahyuni

Post on 19-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

file

TRANSCRIPT

37

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Rancangan PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium, dilakukan dengan rancangan penelitian experimental post test only control group design dengan melakukan pengamatan pada grup kontrol dan grup perlakuan.B. Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako Kota Palu untuk pembuatan ekstrak dan di Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako untuk pengujian ekstrak. Adapun pelaksanaannya yaitu pada bulan April sampai Mei 2014.C. Populasi, Sampel, dan Besar SampelPopulasi dalam penelitian ini adalah bakteri Staphylococcus aureus, dan sampel dalam penelitian ini adalah biakan Staphylococcus aureus yang berasal dari koleksi Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Perlakuan yang diberikan berupa ekstrak daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) yang diperoleh dari perkebunan Sambiloto Kecamatan Tawaeli, Provinsi Sulawesi Tengah dengan berbagai kelompok perlakuan yaitu: 1. Kelompok 1 : Ekstrak daun Sambiloto 12,5 %2. Kelompok 2 : Ekstrak daun Sambiloto 30 %3. Kelompok 3 : Ekstrak daun Sambiloto 60 %4. Kelompok 4 : Ekstrak daun Sambiloto 90 %5. Kontrol Positif : Ciprofloxacin 500 mg6. Kontrol Negatif : Aquadest

Besarnya konsentrasi yang digunakan, ditetapkan melalui eksperimen pendahuluan. Karena terdapat 6 kelompok perlakuan, sehingga untuk menentukan jumlah sampel minimal dan mengetahui banyaknya pengulangan, digunakan rumus Federer :(t-1) (n-1) 15(6-1)(n-1) 155(n-1) 15n-1 3n 4Keterangan : n = jumlah pengulangan t = jumlah perlakuan (4 konsentrasi ekstrak daun Sambiloto 2 kontrol)Pada penelitian ini masing-masing dilakukan 8 kali pengulangan sesuai dengan hasil perhitungan bahwa jumlah pengulangan harus 4 kali, sehingga jumlah sampel menjadi 32.D. Alat dan Bahan Penelitian1. Alat penelitian yang dipakai adalah :a. Timbangan, untuk menimbang berat daun Sambiloto yang akan diekstraksib. Blender, untuk menghaluskan daun Sambilotoc. Ose steril, untuk menggoreskan bakteri ke media agard. Rotary exaporator, untuk mengentalkan ekstrake. Gelas ukur, untuk mengukur volume ekstrakf. Tabung reaksi, sebagai wadah ekstrakg. Inkubator, untuk media inkubasi agar darahh. Kertas saring, untuk menyaring ekstraki. Gelas beaker, sebagai wadah ekstrakj. Mikropipet k. Penggaris, untuk mengukur diameter zona hambat ekstrakl. Pinsetm. Cawan petri, sebagai media agar2. Bahan penelitian yang dipakai adalah :a. Daun Sambiloto 7 Kgb. Ciprofloxacin 500 mgc. Alumunium foil 30 cmd. Aquadest 1 Le. Etanol 3 Lf. Agar Darah 15 buah (diameter 15 cm)g. Biakan Staphylococcus aureus 15 mL

E. Prosedur Penelitian1. Pembuatan ekstrak daun Sambiloto1) aun Sambiloto dengan berat 7 kg dicuci sampai bersih dengan menggunakan air kran atau air mengalir2) Daun Sambiloto kemudian dikeringkan tidak dibawah sinar matahari hanya dengan suhu ruangan dan ditutupi kain hitam3) Setelah kering, daun Sambiloto kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender atau diiris tipis sampai mejadi serbuk4) Serbuk tersebut kemudian dimaserasi dengan etanol 96% sebanyak 2 L selama 3 x 24 jam5) Setelah 3 x 24 jam, larutan kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring steril6) Setelah disaring ekstrak cair yang diperoleh kemudian dikentalkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental2. Uji PendahuluanSebelum dilakukan uji efektivitas antibakteri dengan berbagai konsentrasi ekstrak (90%, 60%, 30%, dan 12,5%) terlebih dahulu dilakukan uji pendahuluan efektivitas antibakteri pada ekstrak dengan konsentrasi 100%, jika pada esktrak dengan konsentrasi 100% telah memberikan efek antibakteri maka penelitian dilanjutkan dengan berbagai variasi dari konsentrasi ekstrak.3. Pembagian Konsentrasi Setelah didapatkan hasil yang positif pada uji pendahuluan dengan konsentrasi ekstrak 100%, maka dilakukan pengenceran pada ekstrak konsentrasi 100% menggunakan aquadest dengan berbagai konsentrasi yaitu 90%, 60%, 30%, dan 12,5% sebagai pembanding dari konsentrasi sebelumnya.4. Uji Kadar Hambat Minimal (KHM)1) Meletakkan bakteri uji pada media agar darah pada cawan petri2) Membuat sumuran atau lubang pada agar darah lalu meletakkan ekstrak sesuai konsentrasi pada sumuran.3) Sumuran yang telah terisi bahan coba lalu dimasukkan kedalam inkubator pada suhu C selama 24 jam. 4) Setelah 24 jam, diamati adanya pembentukan zona hambat dan diukur menggunakan penggaris.

Daun Sambiloto F. Alur Penelitian

Pembuatan ekstrak daun Sambiloto konsentrasi 100%

Uji pendahuluan aktivitas antibakteri dengan konsentrasi ekstrak 100 %

Pembagian konsentrasi ekstrak (90%, 60%, 30%dan 12,5%)

Uji daya hambat minimal

CiprofloxacinAquadestK 90%K 12,5%K 30%K 60%

Kadar Hambat Minimal (KHM)

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

Keterangan :K 12,5%: Konsentrasi 12,5% ekstrak daun SambilotoK 30%: Konsentrasi 30% ekstrak daun SambilotoK 60%: Konsentrasi 60% ekstrak daun SambilotoK 90%: Konsentrasi 90% ekstrak daun Sambiloto

G. Variabel Penelitian1. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak daun Sambiloto dengan berbagai konsentrasi.2. Variabel terikatVariabel terikat pada penelitian ini adalah daya hambat ekstrak daun Sambiloto terhadap bakteri Staphylococcus aureus.

H. Definisi Operasional1. Antibakteri : Merupakan senyawa yang digunakan untuk melawan bakteri, dapat bersifat menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat bersifat membunuh bakteri.2. Kadar Hambat Minimal (KHM) : adalah Kadar Hambat Minimal antimikroba merupakan konsentrasi terkecil bahan uji yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji (Brooks et al, 2007).3. Zona hambat : adalah zona bening yang terbentuk di sekitar sumuran yang menunjukkan daya hambat bahan uji terhadap bakteri. Diameter ditentukan dengan mengukur diameter horizontal dan vertikal kemudian dikurangi dengan diameter sumuran (Arista, 2013). Diameter vertikal + Diameter horizontal + Diameter diagonal Diameter zona hambat = -----------------------------------------------------------------------------3Alat ukur : Mistar (satuan mm)Hasil ukur:Diameter zona hambat yang terbentuk (satuan mm)Sangat kuat (zona hambat > 20 mm), kuat (zona hambat 10-20 mm), sedang (zona hambat 5-10 mm) dan lemah (zona hambat < 5 mm) (Davis dan Stout (1971) disitasi oleh Arista, 2013) Skala ukur: Numerik4. Ekstrak daun Sambiloto : cairan kental dari daun Sambiloto yang diperoleh melalui metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol dan diuapkan menggunakan rotary evaporator.5. Staphylococcus aureus : adalah bakteri gram positif yang berbentuk sferis dan tidak berspora yang diperoleh dari Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah secara homogen.I. Analisis DataPenelitian ini menggunakan variabel numerik dengan satu faktor yang ingin diketahui yaitu pengaruh pemberian berbagai macam konsentrasi ekstrak daun Sambiloto terhadap pertumbuhan koloni bakteri Staphylococcus aureus sehingga analisis data yang digunakan menggunakan uji statistik One Way Anova. Setelah itu dilakukan uji Post Hoc yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh satu konsentrasi ekstrak daun Sambiloto dengan tiap-tiap konsentrasi lainnya menggunakan program SPSS (Statistical Product of Service Solution).

31