bab iii hasil penelitian dan pembahasan 1. gambaran … filewilayah kerja kepolisian polres malang...

22
33 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Lokasi Penelitian Kepolisian Resort Malang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 1 Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.Merupakan Organisasi Kepolisian tingkat kewilayahan yang bertugas menyelenggarakan tugas & wewenang kepolisian sesuai UU No. 2 Tahun 2002. Kepolisian Resort berada ditingkat kewilayahan kota / kabupaten, dan membawahi Kepolisian Sektor yang berada ditingkat kecamatan. Kepolisian Resort dipimpin oleh perwira Polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).Kepolisian Sektor di wilayah hukum Polres Malang berjumlah 30 Polsek, diantaranya 7 Polsek Urban dan 23 Polsek Rural.Polsek Urban dipimpin oleh Perwira Polisi berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) dan polsek rural dipimpin oleh perwira Polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).Kepolisian Resort Malang saat ini dipimpin oleh Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Malang yaitu AKBP Agus Yulianto, SIK, S.Sos, M.Si. Wilayah kerja Kepolisian Polres Malang mencakup 33 kecamatan yang ada di kabupaten Malang. Polres bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada

Upload: vannga

Post on 02-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

33

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran Lokasi Penelitian

Kepolisian Resort Malang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 1 Kepanjen,

Kabupaten Malang, Jawa Timur.Merupakan Organisasi Kepolisian tingkat

kewilayahan yang bertugas menyelenggarakan tugas & wewenang kepolisian

sesuai UU No. 2 Tahun 2002. Kepolisian Resort berada ditingkat kewilayahan

kota / kabupaten, dan membawahi Kepolisian Sektor yang berada ditingkat

kecamatan. Kepolisian Resort dipimpin oleh perwira Polisi berpangkat Ajun

Komisaris Besar Polisi (AKBP).Kepolisian Sektor di wilayah hukum Polres

Malang berjumlah 30 Polsek, diantaranya 7 Polsek Urban dan 23 Polsek

Rural.Polsek Urban dipimpin oleh Perwira Polisi berpangkat Komisaris Polisi

(Kompol) dan polsek rural dipimpin oleh perwira Polisi berpangkat Ajun

Komisaris Polisi (AKP).Kepolisian Resort Malang saat ini dipimpin oleh

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Malang yaitu AKBP Agus Yulianto,

SIK, S.Sos, M.Si.

Wilayah kerja Kepolisian Polres Malang mencakup 33 kecamatan yang ada di

kabupaten Malang. Polres bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri

dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum,

serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada

34

masyarakat dan melaksanakan tugas-tugas Polri lainnya dalam daerah hukum

Polres, sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.28

Dalam melaksanakan tugasnya Polres menyelenggarakan beberapa fungsi,

diantaranya yaitu fungsi:

a. pemberian pelayanan kepolisian kepada masyarakat, dalam bentuk penerimaan dan penanganan laporan/pengaduan, pemberian bantuan dan pertolongan termasuk pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, dan pelayanan surat izin/keterangan, serta pelayanan pengaduan atas tindakan anggota Polri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. pelaksanaan fungsi intelijen dalam bidang keamanan guna terselenggaranya deteksi dini (early detection) dan peringatan dini (early warning);

c. penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, fungsi identifikasi dan fungsi laboratorium forensik lapangan dalam rangka penegakan hukum, serta pembinaan, koordinasi, dan pengawasan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);

d. pembinaan masyarakat, yang meliputi pemberdayaan masyarakat melalui perpolisian masyarakat, pembinaan dan pengembangan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa dalam rangka peningkatan kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan, terjalinnya hubungan antara Polri dengan masyarakat, koordinasi dan pengawasan kepolisian khusus;

e. pelaksanaan fungsi Sabhara, meliputi kegiatan pengaturan, penjagaan pengawalan, patroli (Turjawali) serta pengamanan kegiatan masyarakat dan pemerintah, termasuk penindakan tindak pidana ringan (Tipiring), pengamanan unjuk rasa dan pengendalian massa, serta pengamanan objek vital, pariwisata dan Very Important Person (VIP);

f. pelaksanaan fungsi lalu lintas, meliputi kegiatan Turjawali lalu lintas, termasuk penindakan pelanggaran dan penyidikan kecelakaan lalu lintas serta registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dalam rangka penegakan hukum dan pembinaan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas;

g. pelaksanaan fungsi kepolisian perairan, meliputi kegiatan patroli perairan, penanganan pertama terhadap tindak pidana perairan, pencarian dan penyelamatan kecelakaan di wilayah perairan,

28Hasil wawancara dengan AKP Dyan Vicky Kasubag Humas Polres Malang pada tanggal 10 desember 2016.

35

pembinaan masyarakat perairan dalam rangka pencegahan kejahatan, dan pemeliharaan keamanan di wilayah perairan; dan

h. pelaksanaan fungsi-fungsi lain, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.29 Dalam pelaksanaan fungsinya, anggota kepolisian Polres Malang

melaksanakannya sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada Peraturan

Kepolisian Negara Republik Indonesia No.23 tahun 2010 tentang susunan

Organisasi dan Tata Kerja pada tingkat Kepolisian resort dan kepolisian

sektor.

2. Struktur Organisasi Polres Malang

Sumber : Struktur Organisasi Polres Kabupaten Malang

29Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia No.23 Tahun 2010 tentang Sususnan

organisasi dan tata kerja pada tingkat kepolisian resort dan kepolisian sektor

36

Struktur Organisasi pada satuan kerja Polres Malang diatas mempunyai

tugas dan wewenang sebagai berikut:

a. Kapolres ( Kepala Polisi Resor Kota) Kapolres merupakan pimpinan Polres yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolda.Disamping itu, Kapolres juga bertugas untuk memimpin, membina, mengawasi, dan mengendalikan satuan organisasi di lingkungan Polres dan unsur pelaksana kewilayahan dalam jajarannya dan memberikan saran pertimbangan kepada Kapolda yang terkait dengan pelaksanaan tugasnya.30

b. Wakapolres(Wakil Kepala Polisi Resor Kota) Wakapolres merupakan unsur pimpinan Polres yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolres. Selain itu, wakapolres juga bertugas untuk membantu Kapolres dalam melaksanakan tugasnya dengan mengawasi, mengendalikan, mengkoordinir pelaksanaan tugas seluruh satuan organisasi Polres dalam batas kewenangannya memimpin Polres dalam hal Kapolres berhalangan danmemberikan saran pertimbangan kepada Kapolres dalam hal pengambilan keputusan berkaitan dengan tugas pokok Polres.31

30Ibid, hal.7 31Ibid, hal.8

37

c. Bagops (Bagian Operasional) Bagops merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolres.Bagops bertugas merencanakan dan mengendalikan administrasi operasi kepolisian, pengamanan kegiatan masyarakat dan/atau instansi pemerintah, menyajikan informasi dan dokumentasi kegiatan Polres serta mengendalikan pengamanan markas.Bagops dipimpin oleh Kabagops yang bertanggung jawab kepada Kapolres, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres.32

d. Bagren(Bagian Perencana) Bagren merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolres.Bagren bertugas menyusun Rencana Kerja (Renja), mengendalikan program dan anggaran, serta menganalisis dan mengevaluasi atas pelaksanaannya, termasuk merencanakan pengembangan satuan kewilayahan.Bagren dipimpin oleh Kabagren yang bertanggung jawab kepada Kapolres, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres.33

e. Bagsumda(Bagian Sumberdaya) Bagsumda merupakan unsur pengawas dan pembantu pimpinan yang berada di bawah Kapolres.Bagsumda bertugas melaksanakan pembinaan administrasi personel, sarana dan prasarana, pelatihan fungsi, pelayanan kesehatan, bantuan dan penerapan hukum.Bagsumda dipimpin oleh Kabagsumda, yang bertanggung jawab kepada Kapolres, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres.34

f. SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) SPKT merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian secara terpadu terhadap laporan/pengaduan masyarakat, memberikan bantuan dan pertolongan, serta memberikan pelayanan informasi.35

g. SATILTELKAM (Satuan Intelejen dan Keamanan) Satintelkam sebagaimana dimaksud Pasal 10 huruf b merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.Satintelkam bertugas menyelenggarakan dan membina fungsi Intelijen bidang keamanan, pelayanan yang berkaitan dengan ijin keramaian umum dan penerbitan SKCK, menerima pemberitahuan kegiatan masyarakat atau kegiatan politik, serta membuat rekomendasi atas permohonan izin pemegang senjata api dan penggunaan bahan peledak36

32Ibid, hal.8 33Ibid, hal. 8 34Ibid, hal.10 35Ibid, hal.16 36Ibid, hal.17

38

h. SATRESKRIM (Satuan Resersi dan Kriminal) Satreskrim merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.Satreskrim bertugas melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan pengawasan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dan laboratorium forensik lapangan serta pembinaan, koordinasi dan pengawasan PPNS.37

i. SATRESKOBA (Satuan Reserse Narkoba) Satresnarkoba sebagaimana dimaksud Pasal 10 huruf d merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.Satresnarkoba bertugas melaksanakan pembinaan fungsi penyelidikan, penyidikan, pengawasan penyidikan tindak pidana penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba berikut prekursornya, serta pembinaan dan penyuluhan dalam rangka pencegahan dan rehabilitasi korban penyalahgunaan Narkoba.38

j. SATBINMAS (Satuan Binaan Masyarakat) Satbinmas merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.Satbinmas bertugas melaksanakan pembinaan masyarakat yang meliputi kegiatan penyuluhan masyarakat, pemberdayaan Perpolisian Masyarakat (Polmas), melaksanakan koordinasi, pengawasan dan pembinaan terhadap bentuk-bentuk pengamanan swakarsa (pam swakarsa), Kepolisian Khusus (Polsus), serta kegiatan kerja sama dengan organisasi, lembaga, instansi, dan/atau tokoh masyarakat guna peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat.39

k. SATSABHARA (Satuan Samapta Bhayangkara) Satsabhara merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.Satsabhara bertugas melaksanakan Turjawali dan pengamanan kegiatan masyarakat dan instansi pemerintah, objek vital, TPTKP, penanganan Tipiring, dan pengendalian massa dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta pengamanan markas.

l. SATLANTAS (Satuan Lalu Lintas) Satlantas merupakan unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolres.Satlantas bertugas melaksanakan Turjawali lalu lintas, pendidikan masyarakat lalu lintas (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dan pengemudi, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum di bidang lalu lintas.40

37Ibid, hal. 18 38Ibid, hal.20 39Ibid, hal.21 40Ibid, hal. 23

39

Mendasari mengapa penulis memilih meneliti di polres kepanjen, karena

polres Kepanjen sering mendapat laporan bahwa di penginapan yang berada di

kabupaten malang sering untuk melakukan tindak asusila, dengan adanya laporan

tersebut maka pihak kepolisian melakukan tindakan penyidikan di beberapa hotel,

salah satunya di hotel bounty yang beralamatkan di Dusun. Ngadilangkung,

kecamatan. Kepanjen, kabupaten. Malang, menurut keterangan pegawai hotel

tersebut seringkali hotel bounty dibuat untuk melakukan tindakan asusila dan

kebanyakan pelanggannya adalah seorang remaja atau ABG dan selalu membawa

pasangan untuk menginap di penginapan tersebut dan tidak menunjukkan surat

nikah maupun kartu keluarga bahwa pasangan suami istri, ada pelaku yang sudah

dewasa membawa korban yang masih di bawah umur. Persyaratan untuk masuk

hotel tersebut hanya dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan

kebanyakan pelanggan hanyalah dari kawasan malang saja.41. Dari beberapa

penelitian, penulis menemukan banyak tempat yang diduga adanya tindakan

asusila yang dilakukan oleh pelanggan penginapan tersebut. Metode penelitian

merupakan hal yang penting dalam penelitian ilmiah, sebab suatu penelitian

dikatakan ilimiah tergantung pada ketepatan memilih dan menggunakan metode

yang relevan dengan obyek yang kita teliti sesuai dengan tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam peneliti status

kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian

41Wawancara langsung dengan pegawai hotel Talang Agung 15 april 2016

40

deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual

dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki (Moh. Nasir, 2014:43)42

Menurut Whitney, 1960 (dalam Moh, Nasir 2014:43) mendifinisikan metode

deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat, mempelajari

masalah-masalah dalam masyarakat dan situasi-situasi tertentu, termasuk tentang

hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan- pandangan, serta proses

yang sedang berlangsung da pengaruh dari suatu fenomena. Jadi yang dimaksud

jenis penelitian deskriptif ini adalah penelitian yang menggabarkan atau

memaparkan data yang diperoleh peneliti yang berkaitan dengan hotel yang di

buat untuk tindak asusila. Menurut (Bogdan dan Taylor, 2014:3) memberikan

pengertian bahan penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan pelaku yang diamati.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif yang

dilakukan untuk mendapatkan data yang asli atau murni dari obyek penelitian,

dengan menggunakan cara kerja yang sitematis dan terarah sehingga hasil yang

diperoleh terhindar dari kesalahan yang timbul karena sebyektifitas dari peneliti.43

42ibid 43ibid

41

3. Mekanisme Penanganan Laporan Masyarakat

42

4. Tindak kesusilaan yang dilakukan di penginapan bounty

Sutiyo, S.H.,M.Hum selaku penyidik pangkat AIPTU dan Puji

Lestari pangkat AIPTU telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang

laki-laki yang belum saya kenal dan setelah ditanya mengaku bernama

Bambang Supeno bin Saim jenis kelamin laki-laki umur 49 tahun lahir di

malang 02 februari 1966 agama islam pekerja swasta pendidikan terakhir

lulus SMA kewarganegaraan Indonesia suku jawa alamat terakhir Dsn.

Petung sewu RT10/03 petungsewu kec. Wagir kab. Malang. Di periksa

dan didengar keterangannya sebagai tersangka dalam perkara setiap orang

dilarang melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa,

melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak

untuk melakukan persetubuh dengannya atau dengan orang lain dan atau

melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul dan atau

membawa lari perempuan yang belum dewasa tanpa seijin orang

tua/walinya, sebagaiamana dimaksud dalam pasal 81 (1),(2) jo pasal 76D

dan atau pasal 82 (1) jo pasal 76E UU No. 35 th. 2014 tentang perubahan

atas No. 23 th.2002 tentang perlindungan anak dan atau pasal 332 KUHP,

sehubungan dengan adanya laporan polisi nomor:LP/02/I/2016/Jatim/Res

Malang, tanggal 05 januari 2016.44

Sehubungan dengan laporan polisi nomor: LP/02/I/2016/Jatim/Res.

Malang, tanggal 05 januari 2016 tentang pidana melakukan persetubuhan

dan atau persetubuhan cabul terhadap anak dan atau membawa lari

44 Keterangan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) hal 1-4

43

perempuan yang belum dewasa tanpa seijin orang tua/walinya, An korban

Sdri. Yeni Youfita Sari dimana saudara Bambang Supeno. Yeni yang

masih berumur 15 tahun agama islam pekerjaan pelajar kelas 2 SMA,

alamat Dusun. Sumberwangi Desa. Sumberejo kecamatan. Gedangan

kabupaten. Malang. Bambang kenal dengan yeni dan mempunyai

hubungan asmara dengannya dan tidak ada hubungan keluarga.45

a) Keterangan Tersangka

Bambang kenal dengan Yeni sejak sekitar bulan November 2015

dan mulai mempunyai hubungan asmara sekitar bulan desember 2015.

Awalnya Bambang kenal dengan Yeni sekitar bulan November 2015 saat

Bambang berada di café rasa cinta di daerah blimbing kota malang dimana

Yeni adalah penyanyi café tersebut, mereka lalu kenal dan Yeni minta

nomor handphone Bambang. Setelah perkenalan tersebut mereka sering

komunikasi lewat BBM, beberapa hari kemudian Bambang mengajak

jalan-jalan kesebuah mall di malang, selanjutnya sekitar satu minggu

kemudian Yeni menelfon Bambang dan menyuruh datang kerumahnya di

Dusun. Sumberwangi Desa. Sumberejo kecamatan. Gedangan, kabupaten.

Malang.

Setelah sampai rumahnya, Yeni meminta tolong Bambang untuk

mengantarkan ke café rasa cinta karena ia akan menyanyi disana,

kemudian Bambang, Yeni dan bapaknya yang bernama Sdr. Sudrak

menuju café dan Bambang juga mengantarkan pulang selanjutnya 45 Ibid hal 8

44

Bambang sering di suruh Yeni mengantar dan menungguinya menyanyi

lalu mengantar pulang dan hal tersebut diketahui bahkan bapaknya juga

ikut ke tempat Yeni bekerja (menyanyi) dan hal tersebut terjadi lebih dari

sepuluh kali. Hari kamis tanggal 31 desember 2015 Bambang disuruh

datang kerumahnya Yeni dan meminta tolong oleh bapaknya Yeni untuk

mengantar Yeni menyanyi di daerah Batu-Malang sekalian merayakan

tahun baru Bambang mengantar Yeni dengan mengendarai mobil Toyota

AGYA Nopol N 1951 FZ warna abu-abu metalik milik bapaknya Yeni,

Bambang lalu menunggui Yeni menyanyi sampai malang sekitar jam

01.30 WIB lalu itu mereka mencari hotel di Batu tetapi sudah penuh

semua hingga akhirnya mereka mendapat kamar di penginapan Bounty di

daerah Kepanjen kabupaten. Malang.

Sampai di penginapan, Bambang mendaftar dengan nama Hadi

Supeno, Alamat Desa. Petungsewu RT/RW 10/03 kecamatan. Wagir,

kabupaten. Malang. Bambang dan Yeni lalu masuk ke kamar yang

letaknya dilantai bawah tetapi Bambang lupa kamar nomor berapa, setelah

itu Bambang langsung tidur karena kecapekan. Siang harinya sekitar jam

11.00 wib Bambang bangun tidur lalu Bambang dan Yeni mandi, setelah

mandi Bambang dan Yeni kembali lagi tiduran di atas tempat tidur lalu

Bambang mulai menciumi pipi dan bibirnya sampai terangsang dan Yeni

memberontaknya. Selanjutnya Bambang membuka baju Yeni lalu

Bambang menindih tubuhnya samabil menciuminya lalu memasukkan

kemaluannya yang sudah tegang atau berdiri kedalam kemaluannya Yeni

45

dengan gerakan naik turun sampai Bambang puas dan mengelurkan

sperma di luar kemaluannya Yeni.46

Setelah selesai mereka mandi lagi lalu Yeni mengeluh perutnya

sakit karena ia mempunyai penyakit kencing batu. Bambang lalu

mengantarkan Yeni kerumah sakit dan disarankan untuk opname tetapi

Yeni tidak mau Karena ia sudah ada job menyanyi di lumajang, setelah

dari rumah sakit Bambang lalu mengantarkannya ke lumajang. Sampai

lumajang Yeni lalu masuk ke dalam café kemudian ia menyuruh Bambang

pulang ke malang, lalu Bambang pulang kerumahnya di malang lalu hari

sabtu tanggal 02 januari 2016 Bambang menuju kerumah orang tuanya

Yeni di gedangan Kabupaten. Malang dan meberitahukan kalau Yeni habis

sakit perut dan saat ini sedang berada dilumajang. Setelah itu Bambang

mencucikan pakaiannya sendiri dan pakaian Yeni di laundry lalu kembali

ke penginapan Bounty dan menginap sendiri di sana.47

Hari minggu tanggal 03 januari 2016 Yeni menelfon Bambang dan

memberi tahu kalau bapaknya datang ke lumajang dan Yeni sempat

bertengkar dengan bapaknya, Bambang menegur Yeni supaya jangan

bersikap seperti itu pada bapaknya. Kemudian Bambang langsung menuju

lumajang dan menjemput Yeni pulang ke malang dengan mengendarai

mobil milik bapaknya Yeni sedangkan pak Sudrak ( bapaknya Yeni )

mengendarai sepeda motor yang di kendarainya dari malang menuju

46 Ibid hal 11 47 Ibid hal 12

46

lumajang. Esok harinya seni tanggal 04 januari 2016 sekitar jam 11.00 wib

Bambang kembali melakukan persetubuhan dengan Yeni dengan cara

kurang lebih sama dengan persetubuhan pertama, selanjutnya hari selasa

tanggal 05 januari 2016 sejak pagi Bambang tidak pergi kemana-mana lalu

sekitar jam 16.00 wib Bambang dan Yeni melakukan persetubuhan lagi

setelah itu mereka mandi kemudian pergi ke daerah dampit untuk

membatalkan job menyanyi, setelah itu mereka kembali pulang ke

penginapan. Malam harinya sekitar jam 21.00 wib setelah make-up

Bambang mengantarkan Yeni ke café rasa cinta lagi kemudian sekitar jam

03.00 wib Yeni selesai menyanyi lalu mereka keluar café dan menuju

mobil, belum sempat masuk mobil tiba-tiba ada petugas yang mendekati

Bambang dan mengatakap kalau Bambang di tangkap karena dilaporkan

membawa lari Yeni.

Bambang menyetubuhi Yeni sebanyak empat kali atas pertanyaan

penyidik, Yeni pertama kali di setubuhi pada hari jumat tanggal 01 januari

2016 sekitar jam 03.00 wib kemudian persetubuhan yang kedua dilakukan

pada hari senin tanggal 04 januari 2016 sekitar jam 11.00 wib dan ketiga

dilakukan malam harinya sekitar 20.00 wib sedangkan persetubuhan yang

ke empat Bambang lakukan pada hari selasa tanggal 05 januari 2016

sekitar jam 16.00 wib dimana semua persetubuhan dilakukan di

penginapan Bounty di daerah kepanjen kabupaten. Malang.

47

b) Keterangan saksi

Rizky Fandari usia 27 tahun, lahir di Malang 28 Januari 1988,

agama islam, pekerjaan karyawan swasta, alamat jl. Sidomulyo RT 01/01

Desa. Ngadilangkung kecamatan. Kepanjen, kabupaten. Malang.

Menerangakan bahwa saksi adalah karyawan di penginapan Bounty Desa.

Ngadilangkung kecamatan. Kepanjen kabupaten. Malang sejak tanggal 18

April 2015 sebagai penjaga yang tugasnya adalah sebagai petugas cleaning

servie ( bersih-bersih ruangan/kamar) dan juga kebersihan seluruh

areal/lingkungan penginapan, lalu saksi bertugas menerima tamu dan juga

menerima uang pembayaran sewa kamar dari tamu. Selain itu saksi juga

bertanggung jawab atas keamanan penginapan.

Bahwa sistem kerja di penginapan Bounty yaitu saksi bekerja

selama 10 jam setiap hari, jika shift pagi, saksi bekerja mulai jam 07.00

WIB s/d jam 17.00 WIB. Sedangkan jika shift malam, saksi bekerja mulai

17.00 WIB s/d jam 07.00 WIB. Kemudian setiap satu shift, ada dua orang

karyawan dengan tugas seperti yang disebutkan diatas. Bahwa selama

bekerja di penginapan Bounty, saksi pernah bertemu dengan tersangka dan

korban bahwa pertama kali saksi bertemu dengan tersangka dan korban

yaitu pada hari jumat tanggal 01 januari 2016 yaitu saat saksi mendatangi

kamar no. 06 tempat tersangka dan korban menginap. Sepengetahuan saksi

dan juga menurut catatan buku tamu penginapan, tersangka dan korban

mulai menginap di penginapan Bounty tersebut yaitu sejak hari kamis

tanggal 31 Desember 2015 sampai dengan hari rabu tanggal 06 januari

48

2016, bahwa saksi tidak tahu apa tujuan tersangka dan korban menginap di

penginapan tersebut, kemungkinan untuk istirahat. Saksi tidak tau apa

yang dilakukan oleh tersangka dan korban di dalam kamar penginapan

tersebut, tetapi saksi mendengar suara seperti orang yang sedang

melakukan hubungan layaknya suami istri dari dalam kamar tempat

tersangka dan korban menginap, yaitu sekitar hari sabtu tanggal 02 januari

2016 sekitar jam 20.00 WIB.48

Kusman, umur 70 tahun, agama islam, pekerjaan tidak bekerja,

alamat Dusun. Sumberwangi Rt 42/12 Ds. Sumberejo Kecamatan.

Gedangan Kabupaten. Malang. Saksi mengetahui kejadian tersebut pada

hari kamis tanggal 31 Desember 2015 sekitar pukul 16.00 WIB, tersangka

datang ke rumah saksi dan sempat ngobrol dengan ayah korban (saksi

Sudrak). Setelah itu tersangka pergi bersama korban namun tidak pamit

pada saksi. Selanjutnya tersangka membawa pergi korban dan tidak

mengantar korban pulang sampai dengan tanggal 05 januari 2016 sehingga

ayah korban (saksi Sudrak) melaporkan kejadian ini ke polisi.

Bahwa saat tersangka membawa pergi korban, saksi berda di ruang

tengah rumahnya dan melihat sendiri saat tersangka pergi membawa

korban. Yang dibawa lari tersebut adalah cucu saksi yang bernama Yeni

48 ibid hal 20

49

c) Keterangan korban

Youfita, umur 15 tahun, islam, pelajar, alamat Dsn. Sumberwangi

Rt 42/12 Desa. Sumberejo kecamatan. Gedangan kabupaten. Malang dan

pelaku adalah Bambang Supeno, umur sekitar 52 tahun, agama islam,

pekerjaan swasta, alamat dsn. Petungsewu desa. Petungsewu kecamatan.

Wagir kabupaten. Malang. Bahwa tersangka membawa lari korban pada

hari kamis tanggal 31 desember 2015 sekitar jam 16.00 WIB di rumah

saksi di Dusun. Sumberwangi Rt 42/12 ds. Sumberejo kecamatan.

Gedangan kabupaten. Malang. Tersangka membawa lari korban dengan

cara pada hari kamis tanggal 31 desember 2015 sekitar pukul 16.00 WIB

tersangka datang kerumah saksi dan sempat ngobrol dengan ayah korban

setelah itu tersangka pergi bersama korban namun tidak pamit kepada

saksi selanjutnya tersangka membawa pergi korban dan tidak mengantar

korban pulang sampai dengan tanggal 05 januari 2016.

Yeni Youfita Sari, umur 15 tahun, lahir di Nganjuk, 19 Agustus

2000, Islam, Pelajar, alamat Dusun. Sumberwangi Rt 42/12 Desa.

Sumberejo Kecamatan. Gedangan Kabupaten. Malang. Menerangkan

bahwa persetubuhan tersebut dilakukan terhadap dirinya dan pelaku adalah

Bambang Supeno, umur sekitar 54 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta,

alamat Dsn. Petungsewu Kec. Wagir Kab. Malang. Saksi kenal dengan

tersangka sekitar satu bulan yang lalu tetapi saksi tidak ada hubungan

keluarga dengannya. Persetubuhan tersebut dilakukan oleh tersangka

terhadap saksi sebanyak empat kali, yaitu yang pertama pada hari Jumat

50

tanggal 01 Januari 2016 sekitar jam 03:00 WIB, kemudian persetubuhan

yang kedua dilakukan pada hari Senin tanggal 04 Januari 2016 sekitar jam

11:00 WIB dan ketiga dilakukan sekitar jam 20:00 WIB. Kemudian

persetubuhan yang keempat (terakhir) dilakukan pada hari Selasa tanggal

05 Januari 2016 sekitar jam 16:00 WIB, dimana keempat persetubuhan

tersebut tersebut dilakukan di penginapan Bounty Kecamatan. Kepanjen

Kabupaten. Malang. 49

Saksi dan tersangka menginap di penginapan Bounty Desa.

Ngadilangkung Kecamatan. Kepanjen Kabupaten. Malang tersebut sejak

hari Kamis tanggal 31 Desember 2015 sampai dengan hari Selasa tanggal

05 Januari 2016. Persetubuhan tersebut dilakukan oleh tersangka seorang

diri terhadap saksi dengan cara yang kurang lebih sama yaitu saksi dan

tersangka ngobrol-ngobrol kemudian tersangka memeluk saksi sambil

mencium pipi, bibir, leher dan kemudian tersangka dan korban melepas

baju masing-masing hingga telajang bulat. Setelah itu tersangka menindih

tubuh saksi sambil menciumi pipi dan bibir saksi kemudian tersangka

memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan saksi dengan gerakan naik

turun sampai tersangka puas dan mengeluarkan spermanya di atas sprei.

Saksi dalam keadaan sehat dan sadar saat disetubuhi oleh

tersangka. Tersangka melakukan kekerasan atau mengancam saksi

sebelum melakukan persetubuhan tersebut. Saksi memberontak atau

melawan saat disetubuhi oleh tersangka. Sesudah menyetubuhi saksi,

49 Ibid hal 24

51

tersangka merayu saksi dengan mengatakan, “AKU SAYANG BANGET

SAMA KAMU DAN NGGAK MAU KEHILANGAN KAMU, AKU

NGGAK BISA KALAU JAUH SAMA KAMU. AYO KITA NIKAH

SIRI AJA”. Tidak ada orang lain yang melihat atau mengetahui saat

tersangka menyetubuhi saksi, karena hanya ada saksi dan tersangka saja

yang ada di dalam kamar penginapan tersebut. Saksi tidak tahu apa alasan

atau penyebab tersangka melakukan persetubuhan terhadap dirinya.

Setelah disetubuhi oleh tersangka, saksi merasa biasa saja. Usia saksi saat

disetubuhi oleh tesangka adalah 15 (lima belas) tahun. 50

Penyitaan atau barang bukti

Dengan surat perintah penyitaan Nomor : SP.Ta/05/I/2016/Reskrim,

tanggal 06 januari 2016, telah dilakukan penyitaan barang bukti dari korban,

berupa:

a. 1 (satu) buah rok pendek warna merah

b. 1 (satu) buah baju atasan warna hitam motif bunga

c. 1 (satu) buah celana dalam warna hitam

d. 1 (buah) BH warna hitam

Berdasarkan uraian di atas penulis berpendapat bahwa proses penyidikan

yang di lakukan POLRES Malang atas tindak pidana kesusilaan yang

dilakukan di penginapan Bounty telah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan dan prosedur tetap (Protap) POLRES Malang. Penyidikan tindak

50 Ibid hal 30

52

pidana kesusilaan yang dilakukan di penginapan Bounty berdasarkan protap

POLRES Malang diawali dengan adanya laporan dari pihak yang merasa

dirugikan dalam kasus ini orang tua korban. Penerimaan laporan ini di bagian

Sentra Penangan Kepolisian (SPK) selanjutnya dilakukan perencanaan

administrasi (RENMIN) yaitu proses register laporan polisi kemudian

disposisikan oleh Kepala Satuan Reserse Krimninal (KASAT RESKRIM).

Selanjutnya dibentuk tim penyidik untuk melakukan proses penyidikan

dengan mengeluarkan surat pemberitahan dimulainya penyidikan (SPDP)

sembari menunggu hasil perkembangan penyidikan tersebut. Apabila proses

penyidikan telah mendapat hasil yang dapat dilaporkan maka dibuatlah surat

pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan (SP2HP).

Terjadinya tindak pidana kesusilaan di penginapan Bounty yang terletak di

daerah Kabupaten Malang ini mencoreng reputasi Kabupaten Malang sebagai

daerah wisata sebab perbuatan asusila merupakan perbuatan yang tidak dapat

dibenarkan menurut hukum tertulis (peraturan perundang-undangan) maupun

hukum yang hidup di masyarakat setempat (living law). Selain itu, penginapan

Bounty pun tidak luput dari imbas perbuatan asusila tersebut sebab

penginapan ini (Bounty) dijadikan pilihan dalam melakukan perbuatan tercela

tersebut. Tentu managemen penginapan Bounty pada saat mendirikan

penginapan tersebut tidak bermaksud sedikit pun untuk memberikan fasilitas

bagi setiap orang yang ingin melakukan perbuatan tercela. Namun senyatanya

digunakan sebaliknya.

53

Pada dasarnya upaya pencegahan perbuatan asusila yang berkaitan dengan

usaha parawisata telah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Malang melalui

Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Tanda Daftar Usaha

Parawisata. Regulasi tersebut mengatur mengenai kewajiban pelaku usaha

parawisata (dalam Hal ini managemen penginapan Bounty) yang termaktub

dalam pasal 46 ayat (2) huruf a dan j. Bunyi pasal 46 ayat (2) a “pemilik

TDUP berkewajiban menjaga dan menghormati norma dan nilai agama, adat

istiadat, dan budaya yang hidup dan berkembang dalam masyarakat setempat”.

Selanjutnya huruf j mengatur “pemilik TDUP berkewajiban turut serta

mencegah segala bentuk perbuatan yang melanggar kesusilaan dan kegiatan

yang melanggar hukum di lingkungan tempat usaha”.

Berdasarkan Perda di atas pelaku usaha penginapan Bounty memiliki

kewajiban dalam pencegahan perbuatan yang melanggar norma dan nilai

agama khususnya perbuatan asusila. Namun melihat kasus yang terjadi penulis

berpendapat bahwa upaya pencegahan managemen penginapan Bounty belum

maksimal sehingga teradapat perbuatan asusila dilakukan di penginapan

tersebut.

Selain itu, bardasarkan hasil wawancara penulis dengan Briptu Yogi TM,

SH51 pemilik penginapan Bounty tidak dapat di jadikan pelaku turut serta

dalam tindak pidana kesusilaan tersebut sebagaimana dimaksud dalam pasal

296 KUHP. Menurut beliau (Briptu Yogi TM, SH) pemilik penginapan

Bounty atas tindak pidana asusila yang dilakukan di penginapan bersangkutan

51 Wawancara dengan Briptu Yogi TM, SH pada hari jum’at 2 desember 2016 di POLRES Malang

54

tidak memenuhi unsur pasal 296 KUHP. Bunyi pasal 296 KUHP “barang

siapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh

orang lain denga orang lain, dan menjadikannya sebagai pencarian atau

kebiasaan, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan

atau pidana denda lima belas ribu rupiah”.

Menurut Briptu Yogi TM, SH pada wawancara bahwa managemen

penginapan Bounty pada saat mendirikan penginapan tersebut tentu tidak

menghendaki ada perbuatan asusila. Artinya pendirian penginapan tersebut

murni untuk menjalankan usaha. Selain itu berdasarkan Peraturan Daerah

Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Tanda Daftar Usaha Pariwisata tidak

diperkenankan pendirian penginapan sebagai tempat asusila. Sedangkan

penginapan Bounty telah mendapatkan izin baik izin gangguang (HO) dan

administrasi lainnya sehingga dapat menjalankan usaha tersebut.

Oleh karena itu, hemat penulis bahwa pemilik penginapan Bounty tidak

dapat dikategorikan sebagai pelaku tindak pidana kesusilaan di penginapan

tersebut. Sesuai dengan pasal 296 KUHP di atas terdapat unsur kesengajaan

mendirikan penginapan untuk mempermudah melakukan pencabulan atau

kesusilaan. Sedangkan melihat tujuan didirikannya penginapan Bounty tidak

dimaksudkan untuk mempermudah melakukan perbuatan tercela tersebut

(kesusilaan).