bab iii - handiri's blog | ilmu tanah dan sekitarnya · web viewmembersihkan butir tanah yang...

23
ACARA 2 KADAR LENGAS MAKSIMUM TANAH Metode : Gravimetri Bahan dan Alat : 1. Contoh tanah kering udara Ø 2,0 mm 2. Piring tembaga kecil dengan dasar berlubang 3. Kertas saring kasar, kuas, spatel, dan gelas arloji 4. Timbangan, oven, dan eksikator Skema Kerja : 1. Tanah kering Ø 2,0 mm secukupnya, ditumbuk dg mortar 2. Saring tanah dg saringan 0,5 mm, jika ada sisa ditumbuk lagi sampai tak ada agregat yg tertinggal 3. Piring tembaga berlubang dialasi dgn kertas saring yang dijenuhkan kemudian timbang dialasi gelas arloji (a gram) 4. Tuangkan contoh tanah 1/3 tinggi piring tembaga. Piring diketuk-ketuk 20x. tambahkan contoh tanah sampai 2/3 tinggi piring dan ketuk-ketuk lagi. Penuhi piring tersebut dan ratakan permukaannya dgn spatel tanpa ditekan 5. Rendam dalam piring porselin yang diisi air separo tinggi piring tembaga selama 12 – 16 jam (1 malam) 13

Upload: tranthien

Post on 20-May-2018

214 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

ACARA 2

KADAR LENGAS MAKSIMUM TANAH

Metode : Gravimetri

Bahan dan Alat :

1. Contoh tanah kering udara Ø 2,0 mm

2. Piring tembaga kecil dengan dasar berlubang

3. Kertas saring kasar, kuas, spatel, dan gelas arloji

4. Timbangan, oven, dan eksikator

Skema Kerja :

1. Tanah kering Ø 2,0 mm secukupnya, ditumbuk dg mortar

2. Saring tanah dg saringan 0,5 mm, jika ada sisa ditumbuk lagi sampai tak ada

agregat yg tertinggal

3. Piring tembaga berlubang dialasi dgn kertas saring yang dijenuhkan

kemudian timbang dialasi gelas arloji (a gram)

4. Tuangkan contoh tanah 1/3 tinggi piring tembaga. Piring diketuk-ketuk 20x.

tambahkan contoh tanah sampai 2/3 tinggi piring dan ketuk-ketuk lagi.

Penuhi piring tersebut dan ratakan permukaannya dgn spatel tanpa ditekan

5. Rendam dalam piring porselin yang diisi air separo tinggi piring tembaga

selama 12 – 16 jam (1 malam)

6. Ratakan permukaan tanah yang mengembang dgn spatel tanpa ditekan

7. Timbang piring tembaga + tanah jenuh air dialasi gelas arloji

8. (b gram)

9. Oven dgn suhu 1050-1100C selama 24 jam. Keluarkan setelah kering mutlak

tercapai dan dinginkan dalam eksikator

10. Timbang piring tembaga + tanah kering mutlak dengan gelas arloji yang

sama (c gram)

11. Bersihkan gelas arloji yang telah dipakai dan timbang (d gram)

13

Page 2: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

ACARA 3

KERAPATAN MASSA TANAH (BV)

Metode : Metode lilin

Bahan dan Alat :

Contoh tanah gumpalan kering udara, cawan pemanas lilin, lampu spiritus, penumpu

kaki tiga, gelas ukur, pipet ukur 10 ml dan termometer.

Skema Kerja:

1. Ambil sebongkah tanah dan masukkan dalam gelas ukur

2. Bersihkan dan ikat dengan benang dan timbang bongkahan tanah ini (a

gram)

3. Cairkan lilin dan ukur suhunya

4. Celupkan bongkahan tanah saat suhu 600C hingga semua tertutup lilin

5. Setelah dingin, bongkahan tanah ditimbang (b gram)

6. Isi gelas ukur dengan air (p mL) dan tenggelamkan bongkahan tanah

7. Catat volume air dalam gelas ukur (q mL)

ACARA 4

TEKSTUR TANAH

Metode : Analisis Granuler Cara Pipet

Bahan dan Alat:

Contoh tanah halus kering udara (Ø 2 mm), gelas arloji, timbangan, beaker glass 500

ml, tabung ukur 25 ml, penangas air, corong gelas Ø 10 cm dan 15 cm, 2 buah

Erlenmeyer 500 ml, batang kaca pengaduk, tabung sedimentasi 1000 ml,

thermometer cawan penguap dan kertas lakmus.

Kemikalia :

H2O2 30 % HCl 2N, HCl 0,2 N dan NaOH 1 N

Skema Kerja :

Fraksionasi

14

Page 3: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

1. Menimbang contoh tanah 15 gram (a gram). Masukkan secara kuantitatif ke

dalam beker glass 500ml

2. Menambahkan 50ml aquades, kemudian menambahkan 10ml H2O2 30%.

Beker glass ditutup dengan gelas arloji dan biarkan semalam. Panaskan

diatas pemanas air yang sudah mendidih(beker glass diangkat apabila ada

pembuihan berlebihan dan tanah sampai meluap). Setelah reaksi mereda(5-

10menit), menambahkan 15 ml H2O2 30%, ditutup kembali dan biarkan di

atas penangas air selam 10 menit.

3. Setelah reaksi mereda, celupkan beker glass dalam penangas(5menit). Tanah

yang bersih dari bahan organik, warna tanah lebih muda.

4. Membersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung

dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades dan tutup kembali dan

didihkan diatas penangas air selama 5menit lalu didinginkan kemudian

dibilas dinding beker dengan karet sampai bersih tanah yang menempel.

5. Menambahkan 25ml HCL 2 N untuk menghilangkan kapur, dan garam-

garam lain dan kation-kation basa yang terjerat. Mengencerkan dengan air

hingga volume 250ml. membiarkan reaksi anatara tanah dengan asam

berlangsung sempurna. Memeriksa larutan dengan kertas lakmus biru (kertas

lakmus harus berubah menjadi merah sebagai tanda adanya kelebihan asam).

Menambahkan lagi dengan 10ml HCl 2 N jika warna kertas lakmus tidak

berubah.

6. Menambahkan air hingga volume kira-kira 300ml lalu diaduk hingga merata.

Mendiamkan agar tanah mengendap, dan larutan jernih di atasnya dibuang.

Pendispersian

1. Memindahkan tanah denagan bantuan pancaran air secara kauantitatif ke

dalam labu Erlenmeyer 500ml (volume suspense daalm Erlenmeyer tidak

boleh lebih dari 250ml). membersihkan tanah yang masih menempel dengan

kuas yang basah.

2. Menambahkan 10ml larutan NaOH 1 N dengan menggunakan tabung ukur

untuk pendispersian tanah. Menutup labu Erlenmeyer dengan plastic atau

15

Page 4: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

sumbat karet dan gojok dengan alat penggojok selam 15 menit secar kuat

agar disperse semourna.

Pemipetan

1. Memasukkan suspense ke dalam tabung sedimentasi dan menambahkan air

hingga volume menjadi 1000ml, menutup rapat dan menyiapkan alat

pemipetan dan mengatur agar kecepatan penghisapan 25ml/10-15 detik

2. Menggojok tabung sedimentasi secara kuat dengan dibolak-balik selam 15

kali dengan kecepatan 2 detik bolak-balik. Meletakkan tabung secar hati-hati

dan mengamati suhu air pada beker glass lainnya. Melihat waktu tunggu

pemipetan pada daftar yang tersedia. Menyiapkan cawan penguap kosong

yang telah di timbang sebelum pemipetan dilakukan (b gram).

3. Menggojok lagi tabung sedimentasi untuk pemipetan II (lempung total),

mengamati suhu air selam 3 kali, yaitu saat 1 jam, 2 jam, dan 2.,5 jam,

mencari reratanya untuk menentukan waktu tunggu pemipetan II. Pipet

suspensiu pada kedalaman 5cm dan tuangkan kedlam cawan penguap kosong

yang telah di timbang (d gram). Meng-oven dan menimbang setelah kering

(e gram).

ACARA 5

REAKSI TANAH (pH TANAH)

Tujuan:

1. Menetapkan pH H2O

2. Menetapkan pH KCl tanah

Metode :

pH-meter

Bahan dan Alat:

1. Contoh tanah kering udara halus (Ø 2mm)

2. pH meter dan 2 buah cepuk pH

Skema Kerja :

16

Page 5: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

1. Menimbang contoh tanah 5 gram (buat 2 ulangan) dan di masukkan ke dalam

cepuk PH, kemudian di tambahkan air 12,5 ml.

2. Mengulangi langkah tersebut dengan KCL

3. Mengaduk secara merata dan didiamkan selam 30 menit, kemudian

mengukur PH dengan PH-meter.

ACARA 6

PENYEBARAN DEBU + LEMPUNG AKTUAL

Bahan dan Alat :

Contoh tanah kering udara halus ( Ø 2 mm ), air

Tabung sedimentasi 1000 ml, beaker glass 500 ml, botol semprot, cawan penguap

Skema Kerja :

1. Timbang 15 gram contoh tanah ( a gram), masukkan dalam beker glass

2. Tambahkan air lewat dinding beker glass dan tanah terbasahi, sampai

volume 250 ml

3. Teruskan langkah seperti pemipetan 1

4. Diamkan selama 15 menit

5. Tuang suspensi ke dalam tabung sedimentasi, jadikan volume menjadi 1000

ml

ACARA 7

KERAPATAN BUTIR TANAH (BJ)

Bahan dan Alat:

Contoh tanah kering udara Ø 2 mm, piknometer, kawat pengaduk halus dan

termometer.

Skema Kerja :

1. Menimbang piknometer kosong bersumbat (a gram). Mengisi dengan air

sampai diatas leher, memasang sumbatnya sehingga air dapat mengisi pipa

kapiler sampai penuh.

17

Page 6: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

2. Menimbang piknometer penuh air, (b gram), mengukur suhu, melihat berat

jenis air pada suhu tersebut di dalam daftar table BJ.

3. Membersihkan dan mengeringkan piknometer dari air dan mengisi

piknometer tersebut dengan tanah kira-kira 5 gram, memasang sumbatnya

dan ditimbang (c garam)

4. Menambahkan air ke dalam piknometer sampai separuh volume, mengaduk

dengan kawat supaya gelembung udara keluar (bantu dengan menggoyang-

goyang piknometer). Memasang sumbatnya dan membiarkan semalam.

5. Mengulangi pengadukan dengan menggunakan kawat, membiarkan sebentar

untuk mengendapkan sebagian besar tanahnya. Menambahkan air sampai

penuh seperti langkah 1. Mengusahakan agar suspense tidak ikut teraduk.

6. Menimbang piknometer+tanah+air (d garam), kemudian mengukur suhu di

dalam piknometer, melihat BJ air berdasarkan suhunya pada daftar yang

tersedia.

ACARA 8

KADAR BAHAN ORGANIK TANAH

Metode : Metode Walkley and Black

Tujuan : Menetapkan kadar C-organik tanah dan kadar bahan organik

Bahan dan Alat

Contoh tanah kering udara Ø 0,5 mm, labu takar 50 ml, pipet 10 ml, gelas ukur 10

ml, labu erlenmeyer 50 ml dan buret.

Kemikalia

K2Cr2O7 1 N, H2SO4 pekat, Fe2SO4 1 N, H3PO4 85% dan indikator difenilamin

Skema Kerja

1. Timbang tanah kering 1 gram

2. Masukkan dlm labu takar + 10 mL K2Cr2O7

3. Tambah 10 mL H2SO4 pekat

4. Gojog hingga warna merah jingga, jika berubah hijau + 10 mL K2Cr2O7 + 10

mL H2SO4 pekat dan diamkan 30 menit

18

Page 7: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

5. Tambah 5 mL H3PO4 dan 1 mL difenilamin + air

6. Sumbat labu takar dengan sumabt karet/plastik

7. Gojog sampai homogen dan biarkan mengendap

8. Ambil 5 mL larutan, masukkan dalam Erlenmeyer 50 mL dan titrasi dgn

Fe2SO4 1 N hingga warna kehijauan

ACARA 9

PENETAPAN KADAR KAPUR EQUIVALEN

Metode : Titrasi

Bahan dan Alat :

Tanah lolos mata ayakan 2 mm, Erlenmeyer, pipet gondok

Skema Kerja :

1. Timbang 1 g tanah, masukkan dalam erlenmeyer

2. Tambahkan 2o ml H2SO4 0,5 N

3. Tambahkan air suling 50 cc sampai volume cairan tinggal kira-kira 50 cc

4. Saring dan filtratnya ditampung

5. Ambil 10 ml filtrate tambahkan 10 ml air suling dan 3 tetes indikator pp

6. Titrasi dengan NaOH 0,5 N sampai menjadi berwarna merah

7. Buat untuk blanko (tanpa tanah)

ACARA 10

KPK TANAH KUALITATIF

Metode : Titrasi

Bahan dan Alat :

Beker glass. Pipet, buret, erlenmeyer, alat destilasi, timbangan listrik, co-

rong, gelas ukur. Larutan NH4Oac, alkohol/isopropyl alkohol 99%, larutan

NaCl dalam asam, Sodium Hidroksida (NaGH) 30%, asam borak 2%, larutan

standar asam sulfat/asam klorida 0,1N, Indikator campuran MR dab BCG.

Skema Kerja :

19

Page 8: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

1. Menimbang 10 gram tanah kering ke dalam botol penggojok (botol

plastic/Erlenmeyer)

2. Menambahkan 50 ml ammonium acetat dan gojok dengan mesin penggojok

selam 30 menit.

3. Menyaring dengan menggunakan kertas whatman dan filtratnya di tamping

(filtrate ini juga dipakai untuk acara penetapan K, Na, Ca, dan Mg

4. Mencuci tnah dengan menggunkan alkohol/etanol masing-masing dengan

menggunakan 25 cc alcohol, pencucian dilakukan berulang-ulang samapi

NH4 yang ada dalam larutan tanah habis. (pencucian dilakukan samapi 5

atau 10 kali tergantung tekstur tanahnya)

5. Memindahkan tanahnya ke dalam beker glass atau labu penggojok dengna

NaCl untuk memindahkan tanah tepat 50 cc

6. Tanah dan NaCl digojok selama 15 menit. Melakukan penyaringan dengan

kertas whatman dan filtrat di tetapkan NH4 nya

7. Mengambil 15 ml ekstrak masukkan ke dalam labu destilasi

8. Menyiapkan penampung yang berisi asam borak 2% sebanyak 10 cc dan

menambahkan indicator campuran sebanyak 5 tetes

9. Menambahkan 20 cc NaOH 30% ke dalam labu destilasi (alat sudah tercelup

pada penampung dan pekerjaan ini dilakukan secara cepat). Untuk

pemanasan langsung tau tanpa menggunakan uap perlu di tambah dulu air

suling pada labu destilasi, dan penmabahan NaOH perlu disesuaikan

10. Melakukan destilasi sampai cairan penampung mencapai kurang lebih 100

cc. mengambil cairan destilat sebelum api dimatikan. Menambahkan air

sampai volume tepat 100 cc

11. Melakukan hal yang sama untuk blanko (tanpa menggunakan tanah)

12. Mengambil cairan destilat sebanyak 500 cc dan menitrasi dengan

menggunakan H2SO4 atau HCL sampai warna pink, warna harus sama

dengan blanko

20

Page 9: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

ACARA 11

PENETAPAN BASA-BASA TERTUKAR

Metode : Flamefotometri

Bahan dan Alat :

Flamefotometer, Labu takar 50 ml, Erlenmeyer 125 ml, Ammonium acetat 1

N PH 7, KCL 0,02 N (20me K/I), air suling

Skema Kerja :

1. Mengambil 5cc ekstrak tanah ( dari acara KPK), masukkan ke tabung reaksi

dan di tyambahkan 5cc air suling

2. Membuat larutan standar 0; 0,2; 0,4; 0,8; 1,0; 2,0 me K/liter denagn

mengambil masing-masing 0; 0,5; 1,0; 2,0; 2,5; 4,0; 5ml 0,02 N KCL ke

dalam labu takar 50cc dan diencerkan dengan air suling sampai tanda garis

3. Melakukan pengukuran dan membandingkan antar standar dan sample

Penetapan Ca dan Mg

Metode : Titrasi

Alat :

Buret, Erlenmeyer, pipet, labu takar, larutan

Bahan :

1. Larutan buffer: melarutkan 67,5 gram NH4CL dalam 200ml air suling.

Menambahkan 570ml NH4CL dan melarutkan samapai volume 1 liter

dengan air suling.

2. Standar EDTA 0,005M: melarutkan 1,8613 gram isodium ethylene

diamintetra acetat (BM 372,254) dan 0,039 MgCl2. 6H2O di dalam air

suling dan melarutkannya dengan air suling sampai volume 1 liter.

Menyimpan dalam botol polyethylene (akan mengalami perubahan bila di

simpan dalam gelas).

3. Standar kalsium 0,005 M: melarutkan 0,5004 gram CaCO3 murni (kering

150 derajat celcius) ke dalam kira-kira 5 ml HCL 6 N dan melarutkan air

suling samapai volume 1 liter.

21

Page 10: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

4. Standar magnesium 0,005 M: melarutkan 0,1216 gram MgCl2 dengan air

suling sampai volume 1 liter.

5. Larutan cianida: melarutkan 1 gram KCN dalam 100ml air suling

6. Hidrocylanine Hydrochorida 5%: melarutkan 5 garam NH2OH. HCL ke

dalam 100ml air suling.

7. Potasium ferro cianida 4%: melarutkan 4 gram K4Fe(CN)3H2O dalam

100ml air suling.

8. Triethanollamine pekat

9. Sodium tungstate 20% (hanya untuk penetapan Mg): melarutkan 20gram

N2WO4.2H2O dalam 100ml.

10. Indicator eriochrome black T: melarutkan 0,2 gram EBT dalam 50ml

methanol, buat yang basu tiap 3 minggu.

11. Indicator calcon atau indicator murexyde: melarutkan 20mg calcon dalam

50ml methanol atau campuran 40 gram K2SO4 serbuk dengan 0,2 gram

murexyde.

12. NaOH 10%: melarutkan 19 gram NaOH dalam 90ml air suling.

Skema Kerja :

Standarisasi Larutan EDTA 0,005

1. Memipet 2ml larutan standar Ca ke dalam labu Erlenmeyer, menambahkan

air suling sampai volume kira-kira 75ml

2. Menambahkan 7,5ml larutan buffer dan 5 tetes masing-masing KCN,

NH2OH.HCL, K4Fe(CN)6, dan EBT indikator

3. Menitrasi larutan tersebut dengan menggunakan EDTA sehingga timbul

warna biru permanen

4. Mengulang langkah 1 dan 3 dengan menggunakan standar Mg

5. Melakukan standarisasi EDTA setiap periode titrasi

Penetapan Ca dan Mg

1. Menimbang 5 gram taanh dan menambahkan 25ml NH4Oac dalam labu

gojok, melakukan penggojokan selama 30 menit ( atau cairan bekas

penetpan KPK metode NH4Oac)

2. Melakukan penyaringan dan filtratnya ditampung

22

Page 11: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

3. Mengambil 2ml ekstrak dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 100ml

4. Menambahkan 25ml larutan buffer dan 10 tetes masing-masing KCN,

NH2OH.HCL, k4Fe(CN)6 dan TEA, mendiamkan beberapa saat atau

menghangatkan untuk mempercepat terjadinya reaksi, menambahkan 50ml

5. Menambahkan indicator EBT 10 tetes dan menitrasi dengan menggunakan

EDTA 0,005 M samapi timbul warna biru permanen seperti pada standarisasi

ACARA 12

KONSISTENSI TANAH

Metode : Atterberg

Tujuan :

1. Menetapkan batas cair (BC)

2. Menetapkan batas lekat (BL)

3. Menetapkan batas gulung

4. Menetapkan batas berubah warna (BBW)

5. Menghitung jangka olah

6. Menghitung indeks plastisitas

7. Menghitung persediaan air minimum.

BATAS CAIR ( BC )

( Batas alir, batas plastisitas maksimum )

Alat : Casagrande, cawan penguap Ø 12 cm, colet, botol pemancar air, botol

timbang, timbangan analitis, oven, exicator, kertas grafik semilog.

Bahan : Contoh tanah kering udara Ø 0.5 mm atau 0.24 mm.

Skema Kerja

1.

Siapkan casagrande dengan 2 buah sekrup pengatur dan dengan bagian ekor colet

tinggi cawan : 1 cm

23

Page 12: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

2.

Ambil sejumlah tanah kira-kira 100 gram dalam cawan penguap. Dengan

menggunakan colet tanah di campur dengan air yang di tambah sedikit demi sedikit

dengan botol pemancar air sehingga diperoleh suatu pasta yang homogen.

3.

Leakkan sebagian pasta tanah di atas cawan alat casagrande dan permukaannya

diratakan dengan colet sampai tebal pasta kira-kira 1 cm. Kemudian dengan colet

pasta tanah di belah sepanjang sumbu simetris cawan. Waktu membelah pasta, colet

dipegang sedemikian rupa sehingga pada setiap kedudukannya selalu tegak lurus

pada permukaan cawan yang berisi dari tanah selebar ujung colet ( 2 mm ).

4.Alat casagrande diputar pada pemutarannya sehingga cawan terketuk-ketuk

sebanyak 2 kali tiap detik. Banyak ketukan untuk menutup kembali sebagian alur

sepanjang 1 cm dihitung. Kemudian diulangi langkah ke 3. Cawan diketuk-ketuk

lagi dan banyak ketukan untuk menutup alurnya kembali seperti tadi dihitung.

Pekerjaan ini diulangi sampai setiap kali diperoleh banyaknya ketukan yang tepat.

.Peringatan : Akur harus menutup karena aliran kental dan bukan karena luncuran

berarti bahwa tanahnya terlalu kering dan atau permukaan cawan licin karena salah

satu sebab ( berlemak / berlapis debu kering ). Kalau perulangan lahan ke dua, ke

tiga, dank e empat banyaknya ketukan berselisih 2 sampai 3 berarti pembuatan pasta

kurang homogen.

5.Kerjakan langkah 3 s/d 5 sehaingga seluruhnya diperoleh 4 pengamatan dengan

banyak ketukan yang berbeda-beda yaitu 2 buah pegamatan berketukan dibawah 25

dan 2 buah lainnya diatas.

6. .

24

Page 13: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

Setelah diperoleh banyak ketukan yang tetap antara 10 – 40 ambillah sejumlah pasta

karena di sekitar bagian alur yang menutup sebanyak kira-kira 10 gram dan

ditetapkan kadar lengasnya seperti dalam acara Kadar Lengas.

Catatan : Kalau diperoleh banyak ketukan kurang dari 10 berarti pasta terlalu basah

dan kalau lebih dari 40 berarti pastanya terlalu kering,dalam kejadian pertama

kebasahan dikurangi dengan jalan nenambah tanah kering sedikit dan dalam

kejadian kedua pastanya ditambah air.

7.

Kerjakan langkah 3 s/d 5 sehaingga seluruhnya diperoleh 4 pengamatan dengan

banyak ketukan yang berbeda-beda yaitu 2 buah pegamatan berketukan dibawah 25

dan 2 buah lainnya diatas.

Catatan:

a) Pengamatan dimulai dari keadaan pasdta yang lebih kering (ketukan lebih

banyak)keadaan yang lebih basah (ketukan lebih sedikit)dengan jalan penambahan

air pada pasta tanah setelah selesai suatu pengamatan.

b) Berlawanan dari jalan a)yaitu dimulai dari keadaan yang lebih basah

kekeadaan yang lebih kering dengan jalan pemberian pasta tanah agar lebih

mengering setiap selesai suatu pengamatan.Jalan a)sebaiknya di pakai untuk tanah

berat karena tanah seperti ini memekan waktu lama untuk pengurangan

kelembabannya untuk tanah ringan kedua jalan dapat dipakai.

BATAS LEKAT TANAH (BL)

Alat : Sebuah colet yang mengkilat dan bersih,2 buah penimbang ,botol pemancar

air,timbangan analitis (teliti sampai 0,0001 gram)oven dan eksikator.

Bahan : Sisa pasta tanah BC

Skema Kerja :

25

Page 14: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

Ambilah sisa pasta acara BC, gumpalkan dalam tangan dan tusukkan colet ke

dalamnya sedalam 2.5 cm, dengan kecepatan 1 cm / detik. Dapat juga di

jalankan dengan menggumpal-gumpalkan pasta tanah dengan ujung colet

sepanjang 2.5 cm ada di dalamnya dan kemudian colet ditarik secepat 0.5

detik.

Periksa permukaan colet.

Ambil tanah sekitar tempat tusukan sebanyak kira-kira 10 g, dan tentukan

kadar lengasnya.

BATAS GULUNG (BG)

Alat : Sebuah lempeng kaca seluas telapak tangan,3 buah penimbang,botol

pemancar air,oven,exikator dan timbangan analisis (teliti sampai 0,001 gram)

Bahan : asta tanah sisa acara BC dan BL

Skema Kerja :

Ambil pasta tanah kurang lebih 15 gramdan dibuat bentuk sosis,letakan

diatas lempeng kaca.Dengan telapak tangan yang digerakan maju

mundur,sosis tanah di golek-golekan sampai berbentuk seperti tali dengan

diameter sekitar 3 mm. Jarak penggolekan ialah dari ujung pangkalnya dan

kembali.Pada waktu menggolek ,jari-jari melakukan gerak menjarang.

Catatan : Kalau digunakan jumlah pasta yang terlalu sedikit/penggolekan hanya

dilakukan dengan ujung jari-jari dapat diperoleh hasil yang berbeda dengan cara

umum tersebut diatas waktu penggolekan jangan disetai tekanan.

Periksa tanah yang berbentuk, tidak ada retakan. Pada kejadian a) pasta lebih

basah dari pada BG dan pada (b) lebih Bering.

Ulangi langkah satu dengan dulu menambah/mengurangi kelembaban pasta

(tergantung hasil langkah 2) sampai dicapai keadaan tali tanah itu akan mulai

retak/puutus waktumencapai tebal 3 mm.

Ambil tali yang retak/putus itu dan tentukan kadar lengasnya.

Kerjakan 2 kali lagi langkah 1 s/d 4 sebagian ulangan.

26

Page 15: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

BATAS BERUBAH WARNA (BBW)

Alat : Sebuah papan kayu dengan salah satu permukaan lebarnya rata dan halus kira-

kira berukuran 10X15 cm2,sebuah colet,penimbang,sebuah oven,eksikator dan

timbangan analitis (teliti sampai 0,0001)

Bahan : Sisa tanah acara BC,BL,dan BG.

Skema Kerja :

1.

Dengan colet pasta tanah diratakan tipis dan selicin-licinnya di atas permukaan

papan kayu yang rata dan halus bentuknya dibuat oval dan menipis dari tengah ke

tepi, bagian tengah kira-kira 3 mm.

2.Diamkan dalam tempat yang teduh dan jauh dari sumber panas. Lengas dalam pasta

pelan-pelan akan menguap dan tentu saja penguapan lebih cepat pada bagian yang

tipis ( tepi ). Pada waktu lengas menguap, pori-pori yang ditinggalkan diisi udara,

maka warna tanah akan lebih muda. Peristiwa ini akan berjalan mulai dari tepid an

dengan pelan-pelan menjalar ke tengah.

3.

Setelah jalur warna mencapai kira-kira 0.5 cm maka jalur ini diambil dengan colet

bersama-sama dengan jalur disampingnya yang masih gelap, juga selebar kira-kira

0.5 cm, dan dimasukkan ke dalam penimbang, tentukan kadar lengasnya.

Catatan : Tanah yang akan ditentukan kadar lengasnya berjumlah ½ volume botol

penimbang dan diambilkan sama banyak dari dua tempat sekeliling bentukan oval

untuk mendapat hasil rata-rata yang lebih baik.

27

Page 16: BAB III - Handiri's Blog | ILMU TANAH DAN SEKITARNYA · Web viewMembersihkan butir tanah yang menempel pada gelas arlojio dan di tampung dalam beker glass, lalu tambahkan 150ml aquades

Untuk pedoman warna muda di salah satu sudut papan kayu diletakkan selapis tipis

contoh tanah kering udara yang digunakan dalam acara ini untuk pembanding

28