bab iii geologi daerah perbukitan rumu 3.1 … · pada citra sattelite radar topographic mission...

16
Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015 BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 Geomorfologi Perbukitan Rumu Bentang alam yang terbentuk pada saat ini merupakan hasil dari pengaruh struktur, proses dan tahapan yang terjadi pada suatu daerah (Lobeck, 1939). Bentuk bentang alam yang terjadi merupakan pengaruh dari struktur geologi dan litologi yang kemudian mengalami perkembangan yang dipengaruhi oleh proses erosi, pelapukan, dan sedimentasi sehingga akan memodifikasi kondisi awal dari bentang alam. Analisis geomorfologi yang dilakukan meliputi interpretasi citra satelit dan peta topografi, yang kemudian menghasilkan data kelurusan, pola kontur topografi, pola sungai, sudut lereng, kemiringan lapisan (dipslope), bentukan lembah sungai dan tingkat erosi, pelapukan, pelarutan dan sedimentasi yang terjadi. Analisis tersebut kemudian dapat dijadikan gambaran awal kondisi daerah pemetaan yang selanjutnya akan di analisis lebih lanjut dengan observasi pada saat di lapangan. 3.1.1 Analisis Morfologi Bentang Alam daerah penelitian, berupa sebuah perbukitan yang memanjang pada arah timur timurlaut dan barat barat daya dan berbatasan dengan pantai disebelah selatan-tenggara. Titik tertinggi ± 564 mdpl dibagian puncak Perbukitan Rumu, dan titik terendahnya ± 0 mdpl di daerah pantai. Pada lereng dibagian utara litologi yang dominan berupa perselingan batulanau-batupasir, sedangkan pada lereng dibagian selatan tersusun atas litologi berupa batugamping berlapis. Perbedaan litologi ini menyebabkan lereng yang ada pada perbukitan ini menjadi asimetri (Gambar 3.1) karena adanya perbedaan resistensi terhadap pelapukan. Bentuk lereng yang asimetri ini dicerminkan oleh pola kontur yang berbeda kerapatannya pada sisi utara dan sisi selatan. Berdasarkan perhitungan kemiringan lereng diperoleh besar kemiringan lereng di sisi utara sebesar 4,23 0 (9%) sedangkan besar kemiringan lereng sebesar sisi selatan sebesar 16,7 0 (37%). Menurut klasifikasi kemiringan lereng van Zuidam

Upload: phamhuong

Post on 04-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

BAB III

GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU

3.1 Geomorfologi Perbukitan Rumu

Bentang alam yang terbentuk pada saat ini merupakan hasil dari pengaruh

struktur, proses dan tahapan yang terjadi pada suatu daerah (Lobeck, 1939).

Bentuk bentang alam yang terjadi merupakan pengaruh dari struktur geologi dan

litologi yang kemudian mengalami perkembangan yang dipengaruhi oleh proses

erosi, pelapukan, dan sedimentasi sehingga akan memodifikasi kondisi awal dari

bentang alam.

Analisis geomorfologi yang dilakukan meliputi interpretasi citra satelit dan

peta topografi, yang kemudian menghasilkan data kelurusan, pola kontur

topografi, pola sungai, sudut lereng, kemiringan lapisan (dipslope), bentukan

lembah sungai dan tingkat erosi, pelapukan, pelarutan dan sedimentasi yang

terjadi. Analisis tersebut kemudian dapat dijadikan gambaran awal kondisi daerah

pemetaan yang selanjutnya akan di analisis lebih lanjut dengan observasi pada

saat di lapangan.

3.1.1 Analisis Morfologi

Bentang Alam daerah penelitian, berupa sebuah perbukitan yang

memanjang pada arah timur timurlaut dan barat barat daya dan berbatasan dengan

pantai disebelah selatan-tenggara. Titik tertinggi ± 564 mdpl dibagian puncak

Perbukitan Rumu, dan titik terendahnya ± 0 mdpl di daerah pantai.

Pada lereng dibagian utara litologi yang dominan berupa perselingan

batulanau-batupasir, sedangkan pada lereng dibagian selatan tersusun atas litologi

berupa batugamping berlapis. Perbedaan litologi ini menyebabkan lereng yang

ada pada perbukitan ini menjadi asimetri (Gambar 3.1) karena adanya perbedaan

resistensi terhadap pelapukan. Bentuk lereng yang asimetri ini dicerminkan oleh

pola kontur yang berbeda kerapatannya pada sisi utara dan sisi selatan.

Berdasarkan perhitungan kemiringan lereng diperoleh besar kemiringan lereng di

sisi utara sebesar 4,230 (9%) sedangkan besar kemiringan lereng sebesar sisi

selatan sebesar 16,70 (37%). Menurut klasifikasi kemiringan lereng van Zuidam

Page 2: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 20Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

(1983) lereng sisi utara termasuk lereng yang landai sedangkan lereng di sisi

selatan termasuk lereng yang curam.

Gambar 3.1 Gambaran SRTM daerah penelitian

Gambar 3.1 Citra SRTM Perbukitan Rumu

Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk

undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal ini diinterpretasikan

sebagai cerminan dari sedimentasi yang berlapis relatif horizontal dan dipengaruhi

juga oleh adanya pengangkatan di Pulau Buton, khususnya didaerah Buton

Selatan yang mencapai 0,7-0,8 mm/tahun (Prijantono, 2005)

Page 3: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 21Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

Gambar 3.2 Analisis pola topografi

Pada peta topografi terlihat (Gambar 3.2) pola punggungan dan lembah

yang melingkar pola ini kemudian diinterpretasikan sebagai arah dari jurus

lapisan. Selain pola dari punggungan, terlihat juga pola kontur yang menutup

yang diinterpretasikan sebagai bentukan bukit. Pola kontur yang menutup tersebut

setelah diamati dilapangan berupa bukit dengan litologi batugamping berlapis.

Bukit tersebut merupakan sisa dari pelarutan batugamping yang ada pada puncak

Perbukitan Rumu.

Proses yang dapat teramati didaerah penelitian berupa proses eksogen

yang meliputi proses erosi, pelapukan, pelarutan dan sedimentasi. Proses erosi

yang ada diindikasikan dengan munculnya anak sungai pada sungai-sungai utama.

Proses pelarutan diinterpretasikan dari adanya bentukan terisolir pada puncak

bukit yang kemungkinan merupakan sisa dari batuan yang melarut dan adanya

travertin yang melapisi badan sungai (Foto 3.1). Proses pelarutan di lereng selatan

Pola Rekahan

Lembah

Punggungan

Bentukan bukit

Interpretasi kemiringan

U

Page 4: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 22Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

menyebabkan terbentuknya sungai bawah tanah sehingga membuat sungai

dilereng selatan menjadi sungai yang intermeitten. Proses sedimentasi yang ada

menghasilkan endapan yang kemudian menjadi endapan pantai dibagian selatan,

sedangkan pada sisi lereng sebelah utara aluvial yang ada berada pada badan

sungai pada sungai dengan bentuk lembah yang lebar.

Foto 3.1 Bukti proses pelarutan

Page 5: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 23Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

3.1.2 Analisis Pola Kelurusan

Kelurusan merupakan manifestasi dari rekahan, arah jurus, punggungan

atau gawir yang terbentuk pada suatu daerah, sehingga pola-pola tersebut dapat

dianalisis untuk memberikan gambaran mengenai gejala struktur suatu daerah.

(a) (b)

Gambar 3.3 Analisis pola kelurusan (a) pola kelurusan kontur, (b) pola

kelurusan SRTM.

UU

Page 6: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 24Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

Dari penarikan pola kelurusan yang ada pada citra SRTM dan peta

topografi (Gambar 3.3) diperoleh beberapa arah yang dominan.

1. Analisis pola kelurusan kontur didapat 2 buah arah yang dominan, yaitu

arah baratlaut-tenggara, timur timurlaut – barat baratdaya.

2. Analisis pola kelurusan SRTM didapat 2 buah arah yang dominan yaitu

berarah baratlaut-tenggara dan timur timurlaut – barat baratdaya.

Arah dominan baratlaut-tenggara dan timurlaut-baratdaya merupakan pola

arah sungai, yang mana dapat juga diinterpretasikan sebagai pola rekahan yang

terbentuk di daerah penelitian. Sedangkan arah timur-timurlaut-barat-baratdaya

diinterpretasikan sebagai arah dari punggungan, sumbu lipatan, rekahan dan jurus

dari lapisan.

3.1.3 Sungai dan Pola Aliran Sungai

Sungai yang terbentuk di daerah penelitian ini memiliki pola aliran sungai

yang berbentuk pararel dan dendritik (Gambar 3.4). Pola aliran sungai pararel

terbentuk pada daerah dengan kemiringan yang terjal sampai sedang dan memiliki

litologi dengan tingkat resistensi yang sama terhadap erosi air, pola ini berada

pada sisi selatan lereng Perbukitan Rumu. Pola dendritik berada pada sisi utara

lereng Perbukitan Rumu yang dicirikan dengan kemiringan lereng yang relatif

landai.

Sungai di daerah utara dicirikan dengan lembah sungai yang lebar, ), mulai

munculnya belokan sungai dengan sudut besar, dan terdapat travertin pada badan

sungai. Tebing yang cukup terjal ditemukan pada daerah yang dekat dengan hulu

sungai. Pada sebelah timur dari Sungai Mandalimu, sungai yang ada memiliki

dataran limpah banjir di kedua sisinya sedangkan pada Sungai Mandalimu dan

Sungai Tondo Bawah di apit oleh tebing yang cukup terjal.

Page 7: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 25Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

Pada sisi sebelah utara, tahapan gemorfik remaja-dewasa dapat dilihat

dari lembah sungai yang cukup lebar dan berbentuk U (Foto 3.2)

Foto 3.2 Sungai berbentuk lembah U pada daerah Rumu Utara

Sungai di selatan berupa sungai intermitten, aliran sungai yang ada pada

bagian hulu mengalir pada sungai bawah tanah yang terbentuk akibat pelarutan

sehingga terlihat kering dibagian hilir (Foto 3.3). Sungai yang ada memiliki

lembah yang sempit, tebing yang terjal, travertin yang berada di sepanjang badan

sungai dan tidak memiliki dataran limpah banjir di kedua sisinya.

Foto 3.3 Sungai yang kering dibagian hilir pada daerah Rumu Selatan

Page 8: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 26Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

Foto 3.4 Sungai berbentuk V pada daerah Rumu Selatan

Tipe genetik sungai terdiri dari sungai konsekuen dan subsekuen yang

tersebar pada daerah penelitian. Sungai subsekuen mengalir searah dengan jurus

lapisan, sungai dengan tipe seperti ini berada pada puncak bukit Rumu. Sungai

konsekuen mengalir searah dengan kemiringan lapisan, tipe sungai ini didapatkan

di semua sungai yang berada pada sisi-sisi bukit (Gambar 3.4).

U

Page 9: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 27Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

Gambar 3.4 Pola aliran sungai pada daerah penelitian

3.1.4 Satuan Geomorfologi

Dari analisis yang dilakukan disimpulkan bahwa daerah Perbukitan Rumu

dapat dibedakan menjadi empat satuan geomorfologi, yaitu satuan punggungan

homoklin, satuan punggungan antiklin, satuan dataran pantai, satuan dataran

fluvial (Gambar 3.5). Dilihat dari dimensi kubah yang terbentuk cukup besar,

kemungkinan satuan geomorfologi ini sudah memasuki tahap dewasa, karena

untuk mengangkat dan membentuk kubah dengan ukuran yang cukup besar

diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga seiring dengan pengangkatan yang

terjadi proses-proses pelapukan dan erosi telah berlangsung cukup lama

(Lobeck,1939).

Hal ini diperkuat dari bentuk puncak bukit yang relatif datar, sungai yang

mulai bercabang munculnya sungai deengan pola aliran subsekuen pada puncak

bukit.

.

.

Gambar 3.5 Peta geomorfologi

Satuan Punggungan Homoklin

Satuan Dataran Pantai

Satuan Dataran Aluvial

Satuan Perbukitan Karst

Pola Rekahan

Lembah

Punggungan

Bentukan terisolir

Interpretasi kemiringan

U

Page 10: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 28Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

Satuan Punggungan Homoklin

Satuan ini terletak dibagian utara daerah Perbukitan Rumu ditandai

dengan warna merah muda pada peta geomorfologi (Gambar 3.5). Satuan ini

dicirikan oleh lereng dengan kemiringan 100-150 (Gambar 3.6), lembah sungai

yang lebar dan memiliki dataran limpah banjir. Satuan ini didominasi oleh litologi

perselingan batulanau-batupasir. Proses yang ada berupa proses erosi dan

sedimentasi pada dataran banjir.

Satuan Punggungan Antiklin

Satuan ini terletak disisi lereng utara bagian puncak sampai sisi lereng

selatan, ditandai dengan warna hijau pada peta geomorfologi (Gambar 3.5).

Satuan ini dicirikan dengan kemiringan lereng 16% - 40% (Gambar 3.6), lembah

sungai yang masih curam, dan tidak memiliki dataran limpah banjir. Dibagian

puncak perbukitan (antiklin) memiliki kemiringan lereng yang relatif datar dengan

bentukan bukit yang tersebar di sepanjang puncak. Satuan ini didominasi oleh

batupasir, perselingan batulanau-batupasir dibagian utara dan batugamping

dibagian selatan. Proses yang dominan terjadi di daerah ini berupa proses

pelarutan yang dicerminkan oleh bentukan bukit di sepanjang puncak dan sungai

yang mengalir dibawah permukaan pada lereng sebelah selatan

Gambar 3.6 Morfologi Satuan Geomorfologi

Satuan Perbukitan Homoklin

Satuan PerbukitanAntiklin

Satuan Dataran Fluvial

Satuan Dataran Pantai

U

Page 11: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 29Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

Satuan Dataran Fluvial.

Satuan ini meliputi 5% daerah penelitian, terletak pada timur laut daerah

penelitian (Gambar 3.5), terletak sepanjang daerah pemukiman SP3. Satuan ini

merupakan hasil dari dataran limpah banjir Sungai SP3 dicirikan oleh morfologi

yang datar (Gambar 3.6).

Satuan Dataran Pantai.

Satuan ini terletak di bagian selatan daerah penelitian (Foto 3.5),

merupakan hasil dari dataran limpah banjir sungai-sungai pada lereng selatan.

Litologi yang terdapat pada satuan ini berupa material lepas hasil erosi dari

sungai-sungai pada lereng selatan seperti batugamping kalsilutit dan batugamping

dolomitan.

Foto 3.5 Pantai di selatan daerah penelitian

Page 12: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 30Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

3.2 Stratigrafi Perbukitan Rumu

Batuan yang tersingkap di daerah penelitian terdiri dari berbagai macam

batuan sedimen. Berdasarkan observasi di lapangan dan hasil analisis di

laboratorium, dapat dibedakan menjadi 5 satuan . Satuan-satuan batuan tersebut

kemudian disusun dalam sebuah kolom stratigrafi umum (Gambar 3.7). Satuan

batuan trsebut dari tua ke muda adalah sebagai berikut:

1. Satuan Batugamping dolomitan (biru tua)

2. Satuan Batugamping kalsilutit (biru muda)

3. Satuan Batulanau (hijau)

4. Satuan Batugamping kalkarenit (kuning)

5. Satuan Endapan Pantai

(abu-abu)

Page 13: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 23Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

Gambar 3.7 Kolom stratigrafi Perbukitan Rumu

Page 14: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 31Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

3.2.1 Satuan Batugamping Dolomitan

Satuan ini meliputi 20% dari luas daerah penelitian, tersingkap dalam

kondisi segar sampai agak lapuk. Penyebarannya terdapat pada puncak Perbukitan

Rumu dengan pola penyebaran berarah timurlaut-baratdaya dengan kemiringan

15-300. Satuan ini ditandai dengan warna biru tua pada peta geologi (Lampiran

G). Ketebalan satuan ini berdasarkan penampang geologi adalah 392,5 m. Satuan

ini terdiri dari litologi batulempung abu-abu, batulempung merah, dan

batugamping abu-abu kalkarenit dengan morfologi yang berlapis dengan relief

tegas dan suksesi vertikal yang terkesan menipis ke atas.

Batulempung abu-abu

Ditemui setempat pada S. Rumu #3 pada lokasi 09ST13.6 (Foto 3.6)

dengan ciri-ciri berwarna abu-abu gelap masif, berukuran lempung, semen

karbonatan, kompak, tetapi ketika dipukul dengan palu mudah lepas-lepas.

Foto 3.6 Batulempung abu-abu masif

09ST 13.5

Page 15: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 32Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

Batulempung merah

Secara stratigrafi berumur relatif lebih muda dibandingkan dengan

batulempung abu-abu. Litologi ini ditemui di S. Rumu#3 (09ST 13.4) dan S.

Rumu#8 (09ST11.6) pada badan sungai dengan lapisan relatif tegak (Foto 3.7).

Ciri-ciri berwarna merah berlapis, kompak, karbonatan,, terdapat fragmen mineral

prismatik (silika ?) berwarna putih yang sejajar dengan bidang perlapisan tebal 1-

2 mm (Foto 3.11).

Foto 3.7 Batulempung merah, berlapis tegak pada badan sungai.

Foto 3.8 Batulempung merah dengan fragmen mineral psrimatik (silika).

09ST

09ST 13.409ST 11.6

Page 16: BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 … · Pada citra Sattelite Radar Topographic Mission (SRTM) terlihat bentuk undakan (daerah berwarna merah) pada daerah penelitian, hal

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 33Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / 120 05 015

A B

Batugamping dolomitan

Ditemukan tersebar dibagian lereng sebelah selatan dengan kondisi agak

lapuk berupa batugamping berlapis, abu-abu gelap, dengan ketebalan lapisan 20-

30 cm, kurang bereaksi dengan asam mungkin akibat dolomit (?), dijumpai

struktur sedimen perlapisan bersusun.

Batugamping, berwarna abu-abu berlapis, berukuran butir pasir halus-

sedang, kemas terbuka, sorting relatif baik terdapat urat kalsit dengan tebal 1-2

mm dan kristal seperti gula (dolomit ?) setempat terlihat memiliki struktur jigzaw

puzzle yang terdiri dari fragmen batugamping, berukuran 1-3 cm, menyudut-

menyudut tanggung. Rijang hadir setempat sebagai fragmen berukuran 3 cm

ataupun melensa tipis.

Foto 3.9 Batugamping dolomitan berlapis dengan fragmen rijang (A) dan

setempat terlihat struktur puzzle (B)

09ST 13.2