bab iii gambaran umum lokasi penelitianeprints.umm.ac.id/54698/4/bab iii.pdf · hujan, jumlah...

23
62 BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Peneliatian mengenai Gaya Kepemimpinan Transformatif Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Dalam Penanggulangan Bencana Banjir dilaksanakan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro. Maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai deskripsi secara singkat mengenai profil Kabupaten Bojonegoro, Visi dan Misi Kabupaten Bojonegoro sebagai bentuk komitmen pemerintah kabupaten dalam menjalankan kepemimpinan transformatif dalam penanguulangan bencana melalui BPBD di Kabupaten Bojonegoro. A. Deskripsi Umum Kabupaten Bojonegoro 1. letak, Batas dan Luas Wilayah Kabupaten Bojonegoro adalah sebuah kabupaten yang terletak di Pulau Jawa di Jawa Timur, terletak secara astronomis di 111 0 25 bujur timur 112 0 09 bujur timur dan 6 0 59 lintang selatan 7 0 37 lintang selatan dan terletak di barat laut Jawa Timur. Secara administratif, Kabupaten Bojonegoro memiliki batas administrasi sebagai berikut : i. Berdekatan dengan Kabupaten Tuban di ujung selatan ii. Berdekatan dengan Kabupaten Lamongan di ujung Barat iii. Bersebelahan dengan Kabupaten Ngawi, Nganjuk dan Madiun di sebalah ujung Utara iv. Berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah disebelah ujung Timur

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

62

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Peneliatian mengenai Gaya Kepemimpinan Transformatif Pemerintah

Kabupaten Bojonegoro Dalam Penanggulangan Bencana Banjir dilaksanakan di

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro. Maka pada bab ini

akan dijelaskan mengenai deskripsi secara singkat mengenai profil Kabupaten

Bojonegoro, Visi dan Misi Kabupaten Bojonegoro sebagai bentuk komitmen

pemerintah kabupaten dalam menjalankan kepemimpinan transformatif dalam

penanguulangan bencana melalui BPBD di Kabupaten Bojonegoro.

A. Deskripsi Umum Kabupaten Bojonegoro

1. letak, Batas dan Luas Wilayah

Kabupaten Bojonegoro adalah sebuah kabupaten yang terletak di Pulau

Jawa di Jawa Timur, terletak secara astronomis di 111025 bujur timur – 112

009

bujur timur dan 6059 lintang selatan – 7

037 lintang selatan dan terletak di barat

laut Jawa Timur. Secara administratif, Kabupaten Bojonegoro memiliki batas

administrasi sebagai berikut :

i. Berdekatan dengan Kabupaten Tuban di ujung selatan

ii. Berdekatan dengan Kabupaten Lamongan di ujung Barat

iii. Bersebelahan dengan Kabupaten Ngawi, Nganjuk dan Madiun di sebalah

ujung Utara

iv. Berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah disebelah ujung Timur

Page 2: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

63

Luas wilayah Kabupaten Bojonegoro adalah mencapai 230.706 ha.

Secara administratif Kabupaten Bojonegoro terbagi dalam 28 kecamatan yang

terdapat 430 desa dan 11 kel;urahan didalamnya. Berikut penjelasan luas

wilayah Kabupaten Bojonegoro secara administratif terlihat pada tabel 3.1 dan

gambar peta 3.1 :

Tabel 3.1

Luas Wilayah dan Persentase Secara Administratif Menurut Kecamatan

di Kabupaten Bojonegoro

No. Kecamatan Luas (Ha) Persentase %

1. Margomulyo 139,68 6,05

2. Ngraho 71,48 3,10

3. Tambakrejo 209,52 9,08

4. Ngambon 48,65 2,11

5. Sekar 130,24 5,65

6. Bubulan 84,73 3,67

7. Gondang 107,01 4,64

8. Temayang 124,67 5,40

9. Sugihwaras 87,15 3,78

10. Kedungadem 145,15 6,29

11. Kepohbaru 79,64 3,45

12. Baureno 66,37 2,88

13. Kanor 59,78 2,59

14. Sumberejo 76,58 3,32

15. Balen 60,52 2,62

16. Sukosewu 47,48 2,06

17. Kapas 46,38 2,01

18. Bojonegoro 25,71 1,11

19. Trucuk 36,71 1,59

20. Dander 118,36 5,13

21. Ngasem 147,21 6,38

22. Gayam 50,05 2,17

23. Kalitidu 65,95 2,86

24. Malo 65,41 2,84

25. Purwosari 62,32 2,70

26. Padangan 42,00 1,82

27. Kasiman 51,80 2,25

28. Kedewan 56,51 2,45

Bojonegoro 230,706 100,00

Sumber: BPS-Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018

Page 3: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

64

Dari data pada tabel 3.1 menunjukkan wilayah kecamatan terluas di

Kabupaten Bojonegoro ialah Kecamatan Tambakrejo dengan luas wilayah

209,52 Ha dengan presentase 9,08% dari luas keseluruhan Kabupaten

Bojonegoro. Sedangkan Kecamatan dengan luas wilayah yang paling sempit

merupakan Kecamatan Bojonegoro dengan luas berjumlah 25,71 Ha dengan

presentasi 1,11% dari presentase keseluruhan Kabupaten Bojonegoro, namun

begitu Kecamatan Bojonegoro merupakan tempat yang sering diminati dan

merupakan pusat kantor pemerintahan Kabupaten Bojonegoro.

Gambar 3.1.

Peta Administrasi Kabupaten Bojonegoro

Provinsi Jawa Timur

Sumber: BPS-Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018

Page 4: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

65

Pada Gambar 3.1 dijelaskan bahwa secara admisnistratif Kabupaten

Bojonegoro terbagi menjadi 28 Kecamatan yang terdapat 430 desa dan 11

Kelurahan. Seacara menyeluruh, 22,42 % adalah lahan perkebunan dan

sebagainya. Sebesar 32,58 % ialah merupakan sebuah persawahan yang

sebagian besar berada disepanjang daerah aliran sungai Bengawan Solo. Dan

ada 40,15 % yang menggambarkan sebuah lingkungan hutan milik Negara dari

sebagian hutan terletak di Bojonegoro.

Berdasarkan kondisi topografi menunjukkan bahwa daerah yang

terletak didataran rendah adalah daerah sepanjang aliran sungai Bengawan

Solo, sedangkan pada bagian yang terletak pada dataran tinggi adalah daerah

disepanjang area Gunung Gajah, Kramatt, Pandan. Sungai Bengawan Solo

adalah batas alami antara Kabupaten Bojonegoro dan Jawa Tengah, mengalir

dari selatan ke utara dan kemudian ke timur. Di sisi lain, di bagian utara

Kabupaten Bojonegoro, cekungan Bengawan Solo adalah pertanian yang

subur. Namun, jika curah hujan turun terus-menurus daerah bagian utara

Kabupaten Bojonegoro akan terkena banjir dari luapan air sungai Bengawan

Solo.

Pada gambar peta administratif wilyah Kabupaten Bojonegoro diatas

Kecamatan Margomulyo, Ngraho, Padangan, Kasiman, Purwosari, Malo,

Kalitidu, Trucuk, Dander, Bojonegoro, Kapas, Balen, Kanor, dan Baureno.

Merupakan beberapa dari 28 kecamatan yang serinng terkena banjir akibat

luapan air Bengawan Solo. Sedangkan, Kecamatan Sumberejo merupakan

satu-satunya wilayah yang tidak dilalui sungai Bengawan Solo, namun apabila

Page 5: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

66

terjadi banjir akibat luapan sungai kecamatan tersebut juga terkena

dampakmnya. Total daerah rawan banjir di Kabupaten Bojonegoro adalah 15

Kecamatan dengan jumlah penduduk mencapai 61,78% yakni sekitar 755.140

jiwa dari 1.222.282 jiwa.

2. Kondisi Hidrologi dan Iklim

Kondisi hidrologis Kabupaten Bojonegoro ditandai oleh kenyataan

bahwa ada 42 sumber air di Kabupaten Bojonegoro. Sumber Daya Air

Kabupaten Bojonegoro bervariasi dari musim ke musim, dan pada musim

hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara

musim kemarau di Kabupaten Bojonegoro mengalami penurunan yang

signifikan. Kabupaten Bojonegoro didasarkan pada curah hujan rata-rata per

hari, diikuti oleh data hari hujan yang relatif pada tahun 2018 dan hingga 97

hari data curah hujan yang relatif dan tergolong ditingkat curah hujan yang

tinggi. Adapun tabel yang menunjukkan jumlah curah hujan dan hari hujan

menurut bulan di Kabupaten Bojonegoro sebagai berikut:

Tabel 3.2

Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Bulan

di Kabupaten Bojoengoro

Bulan Curah Hujan (mm3) Hari Hujan

Januari 319,72 18

Februari 228,09 13

Maret 235,13 14

April 207,81 11

Mei 76,36 4

Juni 67,09 4

Juli 42,09 2

Agustus - -

September 73,13 3

Oktober 110,95 3

November 283,36 12

Page 6: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

67

Desember 256,36 13

Sumber : BPS-Kabupaten Bojonegoro

Situasi banjir di Kabupaten Bojonegoro ditandai oleh Sungai

Bengawan solo, yang mengalir dari selatan, membentuk perbatasan alami

dengan Jawa Tengah dan mengalir ke arah timur di daerah urata Kabupaten

Bojonegoro. Bagian utara Kabupaten Bojonegoro adalah DAS Bengawan Solo,

yang sangat subur sebagai monopoli komunitas pertanian. Sungai Bengawan

Solo juga memainkan peran yang sangat penting dalam siklus hidup

masyarakat sekitarnya dan Bengawan Solo juga dapat digunakan untuk

mengatasi kekurangan air yang membutuhkan lahan pertanian irigasi untuk

menarik air dari Sungai Bengawan Solo di musim kemarau.

Sumberan di Kabupaten Bojonegoro selain Bengawan Solo, ada juga

sungai-sungai kecil yang mengalir melalui Kabupaten Bojonegoro termasuk

Sungai Kaduk, Pandan, Tinggang, Gemongan, Gandong, Tidu, Grogolan,

Kedungbajul, Pacal, Loro, Besiki, dan Pohwates. Beberapa sungai kecil

lainnya terletak di selatan Kabupaten Bojonegoro dari sungai Bengawan Solo.

Adapun tabel yang menunjukkan anak sungai menurut Badan Pusat Statistik

Kabupaten Bojonegoro sebagai berikut:

Page 7: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

68

Tabel 3.3

Nama dan Panjang Sungai

Di Kabupaten Bojonegoro

No. Nama Sungai Panjang (Km)

1. Kaduk 12,00

2. Pandan 11,00

3. Tinggang 28,00

4. Gamongan 21,00

5. Gandong 45,00

6. Tidu 39,00

7. Tengah 10,00

8. Grogolan 22,00

9. Kedungbajul 20,00

10. Pundung Kembar -

11. Pacal 66,00

12. Loro 20,00

13. Kali Sumber -

14. Besuki 32,00

15. Serning 8,70

16. Mekuris 43,00

17. Ngemplak 1,63

18. Deru 12,00

19. Ingas 19,00

20. Semar Mendem 45,00

21. Pohwates 19,00

Sumber : BPS – Kabupaten Bojonegoro

Pada tabel 3.3 diatas menunjukkan bahwa anak sungai terpanjang di

wilayah Kabupaten Bojonegoro adalah sungai Pacal dengan panjang 66,00 Km

dari seluruh anak sungai di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Sedangkan anak

sungai dengan panjang paling pendek adalah sungai Ngemplak dengan panjang

1,63 Km.

3. Topografi

Topografi Kabupaten Bojonegoro berada di tengah dataran rendah, di

tengah DAS Benggala Solo. Wilayah selatan adalah Pegunungan Pandan,

Page 8: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

69

Kramat, dan Lembah Tinggi Desepara di wilayah Gajah. Ketinggian

Kabupaten Bojonegoro adalah 11 hingga 520 meter (dpl / msl).

Dataran rendah berada di cekungan Bengawan Solo, dan dataran tinggi

adalah Pegunungan Kapur di utara dan pegunungan Kendeng di selatan. Tabel

di bawah ini menunjukkan ketinggian wilayah menurut luas Kabupaten

Bojonegoro sebagai berikut:

Tabel 3.4

Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di

Kabupaten Bojonegoro

No. Kecamatan Nama Pos Tinggi dari

Permukaan

Stasiun

Penangkar

Hujan

1. Ngraho Karang

Nongko

38 1

2. Gondang Gondang - 1

Sukun - 1

3. Temayang Tretes 115 1

Sugihan - 1

4. Kedungadem Kedungadem 42 1

5. Kepohbaru Tlogorejo 23 1

Simorejo 9 1

Kerjo 9 1

Cawak - 1

6. Baureno Baureno 28 1

7. Kanor Kanor 9 1

8. Semberejo Sumberejo 14 1

Mekuris - 1

9. Balen Balen - 1

10. Sukosewu Klepek - 1

11. Kapas Kapas 18 1

12. Bojonegoro Bojonegoro 16 1

13. Dander Dander - 1

Jatiblimbing 37 1

14. Ngasem Setren 115 1

15. Kalitidu Leran - 1

Sumber: Dinas PU Sumber Daya Air Kabupaten Bojonegoro

Page 9: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

70

Pada table 3.4 menunjukkan bahwa kecamatan Temayang tepatnya

desa Tretes dan Kecamatan Ngasem desa Setren adalah wilayah pada dataran

yang paling tinggi dengan jarak yaitu 115 MDPL, lalu diikuti oleh Kecamatan

Kedungadem dengan jarak 42 MDPL. Sedangkan kecamatan dengan dataran

yang paling rendah adalah Kecamatan Kanor dengan jarak yaitu 9 MDPL.

4. Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menjalankan pemerintahan dengan

visi, misi dan strategi pembangunan Kabupaten Bojonegoro sebagai berikut:

Visi : TERWUJUDNYA BOJONEGORO DAN LUMBUNG ENERGI

SEBAGAI MAKANAN YANG PRODUKTIF, KOMPETITIF, ADIL,

MAKMUR, BAHAGIA DAN BERKELANJUTAN.

Adapun variable-variabel dari visi yang dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. BOJONEGORO LUMBUNG PANGAN ENERGI; Singkatnya,

daerah Bojonegoro adalah daerah penghasil makanan yang

mencakup manajemen pertanian, pertanian, peternakan dan

perikanan, dan merupakan pakar manajemen terkemuka dan

terkemuka. Bojonegoro adalah area produksi gudang makanan

Indonesia, pengolahan produk pertanian, dan memperluas pasokan,

penyimpanan, distribusi, pengolahan dan bisnis produktif stok

makanan secara berkelanjutan

Page 10: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

71

2. BOJONEGORO LUMBUNG ENERGI NEGERI; bermakana

bahwa Bojonegoro sebagai Kabupaten yang memiliki kekayaan

tambang migas mampu untuk mengelola sumber daya energy

minyak dan gas bumi serta sumber daya energy lainnya secara

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam rangka untuk

menopang kebutuhan energi nasional dan sebagai modal dasar

dalam pembangunan. Eksploitasi migas sebagai sumber daya alam

yang tidak terbarukan di Bojonegoro didukung oleh ketersediaan

teknologi, manusia, dan modal, dengan memperhatikan prinsip

keadilan antar generasi

3. BOJONEGORO YANG PRODUKTIF; bermakna bahwa

produktifitas sector pertanian, industry pengolahan; listrik, gas, dan

air bersih, konstruksi, perdangangan, hotel, dan retoran; angkutan

dan komunikasi, keungan, persewaan, dan perusahaan; serta jasa-

jasa di Kabupaten Bojonegoro mendapatkan perhatian secara serius

dan dikelola secara optimal dalam rangka meningkatkan pondasi

perekonomian masyarakat Bojonegoro.

4. BOJONEGORO YANG BERDAYA SAING; bermakna

bahwaSemua kegiatan yang dilakukan, baik pada tingkat

pemerintahan atau swasta, dilakukan atas dasar efisiensi dan

efektivitas sehingga menciptakan kegiatan dengan produktivitas

yang tinggi dengan demikian setiap produk yang dihasilkan di

wilayah Kabupaten Bojonegoro dapat bersaing, dengan menjadi

Page 11: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

72

kompetitif, Bojonegoro diharapkan mempunyai kelebihan

kompetitif dalam produksi makanan, tenaga, jasa, jual beli, dan

ekspor-impor.

5. BOJONEGORO YANG BERKEADILAN; revolsi yang dilakukan

dengan cara yang setara dan berarti bahwa seluruh penduduk dapat

memperoleh manfaat dari penerapan norma dan hukum. Semua

kegiatan masyarakat dan pemerintah dilaksanakan dengan status

hukum yang sama dan semua kegiatan dijamin positif secara

terlihat maupun tidak terlihat, yang keadilan dan keamanannya akan

terjamin.

6. BOJONEGORO YANG SEJAHTERA DAN BAHAGIA;

Pembangunan berarti kemakmuran, kebahagiaan, dan pemenuhan

hak-hak dasar / layanan, dan realisasi komunitas iman dan

pengabdian kepada Allah SWT. Semua produk kegiatan dan

layanan yang diproduksi dalam pelaksanaan revolusi di Kabupaten

Bojonegoro adalah tujuan utama pengembangan Kabupaten

Bojonegoro dan harus mampu menciptakan komunitas yang kaya

dan berkembang di Kabupaten Bojonegoro.

7. BOJONEGORO YANG BERKELANJUTAN; Dengan kata lain,

pembangunan dilakukan untuk kemakmuran terbesar komunitas,

tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi baru.

Pengembangan dilakukan dengan mengelola sumber daya yang ada

Page 12: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

73

secara cerdas dan memastikan kelangsungan inventaris mereka.

Dan kehidupan yang demokratis.

Adapun Misi pemerintahan Kabupaten Bojonegoro yaitu sebagai

berikut:

Misi :

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan berlandaskan

keimanan dan ketaqwaan.

2. Terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing.

3. Peningkatan perekonomian yang mendasar dengan industri migas

dan bisnis terpadu.

4. Terwujudnya Kabupaten Bojonegoro sebagai induk diwilayah

sekitar terkait kesehatan dan ilmi pendidikan.

5. Pengambangan infrastruktur dalam pemenuhan kebutuhan dasar

dan mendorong pengembangan ekonomi wilayah.

6. Mewujudkan dan melestarikan lingkungan hidup yang menjamin

ketersediaan sumberdaya untuk pembangunan berkelanjutan.

7. Mengatur tata kelola pemerintahan yang profetik, akuntabel dan

demokratis.

Visi dan misi yang dirumuskan merupakan salah satu pedoman dalam

mengimplementasikan strategi pembangunan daerah serta tujuan dan sasaran

pembangunan yang ditetapkan melalui kebijakan-kebijakan Kepala Daerah..

Page 13: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

74

B. Deskripsi Umum BPBD Kabupaten Bojonegoro

1. Sejarah Singkat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kabupaten Bojonegoro

Sebelum BPBD dibentuk, SATKORLAK PB adalah lembaga yang

menjadi pelaksana pencegahan bencana (sementara dan koordinasi). Fungsi

teknis dari implementasi PB tidak terkonsentrasi, karena mereka dibagi

menjadi departemen atau lembaga terkait yang pada dasarnya sektoral. Potensi

masyarakat untuk kelompok strategis (PB) tidak dapat direkomendasikan

secara penuh. Maka dari itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

di bentuk melalui beberapa regulasi diantaranya:

1. UU no.24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

2. Peraturan BNPB no.3 tahun 2008 tentang Pedoman Pembentukan BPBD

3. PP no. 8 tahun 2008 tentang BNPB

4. PERMENDAGRI no. 46 tahun 2008 tentang PO dan Tata Kerja BPBD

5. PERDA Bojonegoro No. 11 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Instansi

6. Perbup No. 20 Tahun 2011 tentang Tupoksi Lembaga Lain BPBD

Kabupaten Bojonegoro

7. Perbup No. 43 Tahun 2011 tentang APAR Bagi Bangunan Gedung di

Kabupaten Bojonegoro

8. Perbup No 37 Tahun 2012 tentang Pemberian Bantuan Korban Bencana

Kabupaten Bojonegoro

9. Perda Bojonegoro No. 7 Tahun 2014 tentang Pelayanan Bencana

Page 14: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

75

10. Dokumen RPB dan RAD-PRB Kabupaten Bojonegoro

11. SRC berdasarkan SK Bupati Bojonegoro No. 188/268/KEP/412.11.2010

12. TRC berdasarkan SK Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro No.

188/2633/217.412/2014

13. SAR berdasarkan SK Bupati Bojonegoro No. 188/31/KEP/412.11.2014.

terdiri dari 50 member

Gambar 3.2.Peta Rawan Banjir dan Monitor Tinggi Muka Air

Bengawan Solo

Kabupaten Bojonegoro

Sumber:PPID-BPBB Kabupaten Bojonegoro

Page 15: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

76

2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan BPBD Kabupaten

Bojonegoro

Rencana strategis BPBD Kabupaten Bojonegoro dimaksudkan untuk

memberikan visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi kebijakab dan progam yang

akan dicapai oleh BPBD Kabupaten Bojonegoro selama kurun waktu Tahun

2013-2018 demi terciptanya integrasi, sinkronasi, sinergi pembangunan serta

mewujudkan keterkaitan antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha,

organisasi non pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersinergi

dalam penanggulangan bencana sehingga korban dan kerugian akibat bencana

bisa dihindari atau diminimaslisir.

1. Visi dan Misi

Visi adalah pembentukan situasi yang diinginkan secara terbuka

selama periode perencanaan dan tercermin dalam situasi berdasarkan

pelanggan potensial, celaan, tantangan, dan peluang.

Adapun Visi BPBD Kabupaten Bojonegoro telah ditetapkan yakni;

“Terwujudnya Penanggulangan Bencana di Kabupaten Bojonegoro

Secara Cepat dan Tepat” ,maka visi dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Penanggulangan Bencana

Bermakna upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan

yang beresiko bencana, kegiatan pencegahan bencana, darurat dan

rehabilitasi.

2. Cepat

Page 16: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

77

Bermakna bahwa BPBD Kabupaten Bojonegoro melaksanakan quick

respon atau reaksi cepat terhadap kejadian yang didukung oleh SDM

dan sarana prasarana yang memadai

3. Tepat

Bermakna bahwa BPBD Kabupaten Bojonegoro harus tepat dalam

mengambil langkah-langkah dalam upaya penanggulangan bencana,

sehingga bisa meminimalisir kerugian akibat bencana.

Misi adalah formula umum dalam upaya mewujudkan visi. Misi

BPBD Kabupaten Bojonegoro ditentukan berdasarkan definisi yang dirujuk

dan arti dari visi BPBD Kabupaten Bojonegoro :

1. Meningkatnya kapsitas kelembagaan BPBD, sarana parsarana dan

Sumber Daya Manusia.

2. Peningkatan pelayanan Penanggulangan Bencana secara menyeluruh,

terencana, efektif, dan efisien.

3. Melakukan pemberdayaan dan meningkatkan fungsi aktif masyarakat

terhadap penanggulangan bencana.

2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPBD

Berdasarkan pernyataan visi dan pernyataan misi BPBD Kabupaten

Bojonegoro, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya BPBD dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya

2. Meningkatnya kesiapsiagaan, tanggap darurat dan rehabilitas

rekontruksi dalam meminimalisir korban bencana.

Page 17: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

78

3. Menigkatnya kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha dalam

penanganan bencana

Sesuai dengan tujuan diatas, maka sasaran masing-masing tujuan

dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Terwujudnya pelayanan administrasi, sarana dan prasana, disiplin dan

kapasitas pegawai.

2. Terwujudnya kesiapsiagaan dan kemampuan pemerintah dan

masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana

3. Terwujudnya sistem penanganan kedaruratan bencana dan peningkatan

sarana prasarana pendukung, serta peningkatan sistem peralatan

penanggulangan bencana yang efektif dan efisien

4. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah, dunia usaha dan

masyarakat dalam upaya penaganan korban bencana

3. Strategi Dan Arah Kebijakan

1. Strategi

Strategi pencapaian tujuan dan sasaran merupakan prose

perencanaan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan.

Strategi BPBD di Kabupaten Bojonegoro untuk mempromosikan

kegiatan perencanaan masa depan dengan menetapkan strategi dan

program operasional. Diharapkan bahwa strategi ini akan menjadi

pedoman yang luas yang akan memberikan panduan dan dorongan

untuk semua kegiatan BPBD secara keseluruhan, memberikan gerakan

dan langkah-langkah terpadu untuk semua pelaksana untuk mencapai

Page 18: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

79

tujuan dan mencapai VIsi BPBD di Kabupaten Bojonegoro dapat

terbentuk.

Strategi untuk mempertahankan RPJMD Kabupaten

Bojonegoro tahun 2013-2018 telah ditetapkan dalam Visi dan Misi

diantaranya:

1. Menindak lanjuti susunan organisasi BPBD dengan memahami

tupoksi pada Sekretariat dan masing-masing dalam Bidang (Job

Description), dan penyebarluasan informasi terhadap aparat.

2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya penanganan

bencana, dan memberikan pelayanan yang optimal dalam

penanggulangan bencana mulai dari tahapan pra-bencana, tanggap

darurat dan pasca bencana.

3. Peningkatan kerjsama dalam rencana lintas SKPD dukungan teknis

dengan lembaga vertical, horizontal dan non lembaga dalam

implementasi tugas pokok pemerintahan dan pencegahan bencana.

4. Membuat, berekspansi, dan mengimplementasikan agenda

penanggulangan bencana menurut strategi spesifik yang

terkoordinri, disinkronkan, dan sejalan dengan tujuan.

5. Penyediaan sarana pendukung dalam menanggulangi bencana

banjir seperti penyediaan peralatan yang berat dan berbagai

kendaraan operasional dan juga yang lainnya.

Page 19: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

80

6. Menciptakan tenaga SDM untuk peyelenggara administrasi, Satgas,

tim DaLA, dan relawan penanganan bencana untuk penghitung

kerusakan bencana.

7. Pengembangan pedoman untuk pengaturan program perlindungan

sipil. Penyebaran, simulasi, pelatihan dan pendidikan informasi

bencana dimulai pada fase sebelum dan sesudah bencana.

8. Menyusun dan diimplementasikan Perda, Perbup, keputusan kepala

BPBD yang berkaitan dengan rencana penanganan bencana, serta

penyebarluasan berita secara menyeluruh kepada penduduk

mengenai skema kebencanaan tersebut supaya masyarakat dapat

memaknai sebuah tanggungjawabnya terhadap rencana yang akan

dilakukan masyarakatat dalam penanganan bencana dan

sebagaimana upaya dalam preventif, mitigasi, dan minimalisir

kerugian bencana.

2. Arah kebijakan

Terdapat beberapa kebijakan Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro dalam menyelenggarakan

tugas dan fungsinya terkait dalam penanggulangan bencana di

Kabupaten Bojonegoro sebagai berikut :

1. Keterpaduan program dan anggaran, peningkatan kelembagaan,

sarana dan prasarana

2. Meningkatkan kemampuan SDM Aparatur Penanggulangan

Bencana dan masyarakat dalam penanggulangan banjir

Page 20: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

81

3. Membantu masyarakat dalam pemenuhan air bersih pada konsidi

bencana kekeringan

4. Meningkatkan kesiapan sarana, prasarana evakuasi saat terjadi

bencana

5. Meningkatkan penanganan korban dan penyaluran bentuan saat

terjadi bencana

6. Penilaian keruasakan dan kerugian bencana

7. Koordinasi lintas sektoral dan keterlibatan mesyarakat dalam

penanggulangan bencana.

3. Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi BPBD

Berdasarkan Perda Kabupaten Bojonegoro No. 11 Tahun 2010 tentang

keorganisasian dan Tata Kerja Lembaga Lain Kabupaten Bojonegoro, tugas

pokok dan fungsi BPBD dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut:

1. Tugas Pokok BPBP Kabupaten Bojonegoro

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 11

Tahun 2010 telah ditetapkan tugas pokok BPBD Kabupaten Bojonegoro

yaitu :

1. Ratifikasi pedoman dan arahan tentang kegiatan pencegahan bencana

termasuk pencegahan bencana, respon terhadap keadaan darurat,

rekonstruksi dan rekonstruksi umum;

2. Kebutuhan standardisasi pencegahan bencana berdasarkan hukum yang

berlaku;

Page 21: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

82

3. Penginformasian peta rawan bencana yang telah disusun dan

ditetapkan;

4. Prosedur tetap penanganan bencana, yang telah ditetapkan dan disusun;

5. Membuat laporan mengenai pelaksanaan penanganan bencana terhadap

kepala daerah setiap bulannya dalam setiap saat keadaan darurat

bencana dan kondisi yang normal;

6. Pengendalian penyaluran bantuan berupa barang dan uang;

7. Pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan yang diperoleh melalui

APBD; dan

8. Pelaksanaan aturan lainnya sesuai dengan ketentuan hukum perundang-

undangan.

2. Fungsi BPBD Kabupaten Bojonegoro

Adapun fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Bojonegoro sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro

Nomor 11 Tahun 2010 adalah:

1. Perumusan dan definisi kebijakan penanggulangan bencana dan cara

menangani pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat.

2. Penkoordinasian pelaksanaan kegiatan perlindungan sipil yang

terencana, seragam dan komprehensif.

3. Pengelolaan urusan ketatausahaan.

3. Struktur Organisasi BPBD Kabupaten Bojonegoro

Struktur organisasi BPBD Kebupaten bojonegoro, sesuai dengan

peebup Bojonegoro No. 20 tahun 2011 tentang tupoksi instansi lain di

Page 22: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

83

Kabupaten Bojonegoro, Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Bojonegoro terdiri dari unsure pelaksana yaitu:

a. Ketua Pelaksana BPBD

b. Sekretariat

c. Ketua Bagian Pencegahan dan Kesiapsiagaan

d. Ketua Bagian Kedaruratan dan Logistik

e. Ketua Bagian Rehabilitas dan Rekontruksi

f. Kelompok jabatan ahli fungsi

Page 23: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANeprints.umm.ac.id/54698/4/BAB III.pdf · hujan, jumlah airnya sangat tinggi dan dapat menyebabkan banjir. Sementara musim kemarau di Kabupaten

84

Bagan 3.1 Susunan Organisasi Badan penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Bojonegoro

Sumber :Profil BPBD Bojonegoro 2018

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA

DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO

KEPALA / SEKRETARIAT DAERAH

- INSTANSI

- PROFESIONAL / AHLI

UNSURPENGARAH

SEKRETARIAT

SEKSI PENCEGAHAN

DAN KESIAPSIAGAAN

SEKSI REHABBILITAS

DAN REKONTRUKSI

SEKSI KEDARUATAN

DAN LOGISTIK

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONALI

STAF STAF STAF

KEPALA PELAKSANA BPBD

UNSUR PELAKSANA