bab iii diplomasi budaya dalam kebijakan dialog …
TRANSCRIPT
36
BAB III
DIPLOMASI BUDAYA DALAM KEBIJAKAN DIALOG LINTAS AGAMA
BILATERAL INDONESIA-SERBIA
3.1 Pengantar
Dalam bab ini penulis akan membahas tentang hasil penelitian terkait
dengan global interreligious dialogue: diplomasi kultural dalam kebijakan dialog
agama bilateral Indonesia-Serbia. Diplomasi yang di lakukan Indonesia adalah
salah satu cara untuk memastikan terjaminnya kepentingan nasional Indonesia,
baik dalam tujuan pembangunan, ekonomi, kesejahteraan rakyat dan untuk
pencapaian keadilan sosial untuk rakyat Indonesia. Sesuai pada perkembangan
internasional baik level kawasan dan global. Kebijakan politik luar negeri dan
diplomasi Indonesia tetap pada pelaksanaan yang bebas aktif, yang semata
didasarkan pada sebuah kepentingan nasional.
Pada tingkat bilateral Indonesia terus menjalin persahabatan dengan
seluruh negara dibelahan dunia. Dalam kaitannya hubungan peningkatan bilateral
terus dilakukan dengan penekanan pada pembentukan dari mekanisme dialog
bilateral dengan berbagai negara sahabat. Indonesia terus melakukan pendekatan
dalam berbagai isu global seperti halnya, perubahan iklim, krisis keuangan,
ekonomi, pelucutan senjata, dialog antaragama, demokrasi, HAM dan
kemanusiaan, dan terorisme. Deskripsi dari hasil penelitian ini akan diawali
dengan uraian gambaran umum negara Serbia dan Indonesia.
37
3.2 Gambaran Umum Negara Serbia
3.2.1 Sejarah Negara Serbia
Negara Serbia merupakan kerajaan yang berdiri dibawab pengaruh
Byzantium. Serbia dikenal sebagai bangsa yang memiliki jiwa patriotisme dan
nasionalisme. Hal tersebut dibuktikan dengan kegigihan melawan pihak-pihak
Turki Ottoman yang telah berabad-abad menguasai Serbia hingga berhasil
merdeka tahun 1878 dibawah jamina Kongres Berlin1. Selain itu dibuktikan juga
dalam beberapa peperangan besar seperti Perang Krim, Perang Balkan, Perang
Dunia I dan II, bahkan perang saudara ketika terjadi disintegrasi Yugoslavia.
Peperangan yang terjadi di Balkan selama tahun 1912-1913 menimbulkan
malapetaka kemanusiaan yang luar biasa. Dalam peperangan yang terjadi
pemenang terbesar dalam Perang Balkan adalah Serbia. Serbia dengan hebatnya
mengekspansi wilayah dan penduduknya. Tentunya ekspansi berakhir dengan
kekejaman terhadap populasi Muslim. Serbia yang merupakan pemenang utama
dalam Perang Balkan yang diperkirakan hanya mengalami kerugian sekitar 36.550
korban jiwa dan 55.000 orang terluka2.
Berdirinya Yugoslavia berawal dari inisiatif bangsa Serbia yang bertekad
mempunyai gagasan untuk mempersatukan bangsa Slavia Selatan kedalam
kerajaan besar yang dipimpin Serbia. Gagasan ini merupakan salah satu cita-cita
Serbia yang disebut sebagai gerakan “Serbia Raya”. Hal ini sangat berpengaruh
terhadap perjalanan sejarah Yugoslavia, karena Serbia menjadi pemimpin
1 Julius Siboro, Sejarah Eropa: Dari Masa Menjelang Perang Dunia Sampai Masa Antar
Belum (Yogyakarta: Ombak,2012), 20. 2 Pebi Sapitri, “Perang Balkan dan Implikasinya terhadap Kehidupan Sosial-Politik Islam
di Eropa Tenggara (1876-1914 M)”, Intelektualita: Vol. 06, No. 02 (2017), 229-242.
38
kerajaan Yugoslavia tahun 1929-19423. Tentu ini sangat berpengaruh ketika
terjadi disintegrasi Yugoslavia, Serbia berusaha keras agar Yugoslvia tetap utuh
meski persatuaanya harus diubah menjadi nasionalisme etnik Serbia.
Serbia merupakan negara mayoritas penduduknya keturunan dari bangsa
Slavia Selatan terbesar diwilayah Balkan. Serbia awalnya merupakan kerajaan
resminya Great Serbia yang didirikan oleh Stefan Nemanja tahun 1166-1196,
sekaligus mengepalai sebuah kerajaan Serbia4. Kerajaan Serbia saat itu berada
dibawah pengaruh Byzantium (Romawi Timur), sehingga Serbia dijadikan
sebagai pusat penyebaran agama Kristen Ortodoks, yang secara mayoritas
masyarakat serbia menganut agama Kristen Ortodoks bahkan sosial budaya Serbia
sangat erat dengan ajaran Kristen Ortodoks. Abad ke -14 kerajaan Sebia dibawah
pemerintahan Stefan Dusan (1331-1346) yang telah mencapai masa kejayaannya
sekaligus merupakan kerajaan terkuat di semenanjung Balkan. Wilayah
kekuasaannya saat itu Republik Serbia sekarag, Montenegro, Bosnia-
Herzegovania, Dalmatia, Makedonia, Albania, Kosovo, dan sebagian wilayah
Yunani sekarang5.
Wilayah Balkan memiliki letak geografis yang strategis, sehingga Balkan
menjadi kontak pertemuan dari berbagai peradaban dunia dan terjadi benturan
antara kepentingan seperti Turki Ottoman, Austria-Hungaria, rusia dan lainnya.
Abad ke-14, kerajaan Serbia sedang mengalami masa kejayaan akhirnya dapat
3 Nevil Forbes dan Arnold J. Toynbee, The Balkans: A History of Bulgaria, Serbia,
Greece, Rumania, Turkey (Oxford: Clarendon Press, 1915), 68. 4 Serbian Cultural Profil: Handbook For Aged Care Providers Working With Serbian
Resident (Dandenong: Serbian Community Assosiation of Australia, 2010). 5 Syamsul Hadi, Politik Standar Ganda Amerika terhadap Bosnia (Jakarta: FoDIS, 1997),
13.
39
dikalahkan oleh kekuatan Turki Ottoman dalam pertempuran Kosovo tanggal 18
Juni 13896. Sejak saat itu Turki menguasai kekuasaan di Serbia.
Selama kurang lebih lima ratus tahun dikuasai oleh Turki Ottoman (1371-
1878)7, masyarakat Serbia merasa tertindas dan muncul kebencian terhadap Turki
Ottoman. Kebencian bertambah karena Turki telah mengislamkan sebagian
masyarakat Bosnia-Herzegovania yang masyarakatnya masih satu keturunan dari
bangsa Slavia Selatan asal Serbia. Sifat keras yang menjadi ciri khas negara
Balkan melekat erat pada etnis Serbia. Sejak Balkan dikuasi oleh Turki Ottoman,
Serbia paling gencar untuk melakukan perlawanan. Serbia memiliki semangat
nasionalisme yang tinggi untuk menyatukan bangsa Slavia Selatan semenjak
diresmikannya Pan Slavisme8. Memori tersebut hadir dalam folklore, sastra lisan,
anekdot dan sebagainya yang diwariskan dari generasi ke generasi bangsa
Serbia.peristiwa tersebut menggambarkan jelas, bahwa Serbia menyimpan rasa
dendam terhadap Bosnia-Herzegovania yang akhirnya hubungan antara masa lalu
Serbia dengan Bosnia-Herzegovania sangat erat ketika terjadi disintegarsi
Yugoslavia.
Setelah bangsa Slavia Selatan tergabung dalam kerajaan Yugoslavia sifat
keras mereka tidak pernah luntur. Terlihat dari eksistensi Serbia yang besar dalam
federasi, dibangun bersama negara Slavia Selatan. Serbia menerapkan sistem
sentarlisasi dalam pemerintahan kerajaan. Berdirinya kerajaan Yugoslavia,
6 Lord Eversley, The Turkish Empire (Pakistan: Khasmir Barat Lahore, 1958), 21.
7 R.G.D. Laffan , The Serbs: The Guardians Of The Gate (New York: Dorset Press,
1989), 21. 8 Marwati Djoened Poesponegoro, Tokoh dan Persitiwa Dalam Sejarah Eropa 1815-1845
(Jakarta: Erlangga, 1982), 190. Gerakan Pan Slavisme diresmikan sejak 1848. Gerekan tersebut
untuk mempersatukan bangsa Slavia serta menjunjung tinggi kebudayaan Slavia. Gerakan tersebut
diupayakan oleh Rusia, Polandia, dan Serbia. Serbia mendapat pengaruh Pan Slavisme dari Rusia
yang dimana hendak meluaskan pengaruhnya di Balkan.
40
ditandai dengan percekcokan antara Kroasia dan Serbia9. Sesuai dengan karakter
bangsa Serbia yang memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme yang tinggi,
Serbia terus berusaha memberontak untuk lepas dari Turki. Pasca melakukan
perlawanan, Serbia berhasil merdeka tahun 1878 dibawah jaminan Kongres
Berlin, Serbia secara resmi menjadi kerajaan pada tanggal 6 Maret 188210
.
Tahta kerajaan Yugoslavia saat itu dipegang oleh Aleksander
Karadjorjevic, yang menerapkan sistem sentarlisasi konstitusi kerajaan. Rupanya
konstitusi tidak disetujui oleh Kroasia, terutama Partai Tani Kroasia11
. Kroasia
lebih menginginkan otonomi yang lebih longgar dalam sebuah kosntitusi kerajaan.
Keinginan tersebut kemudian ditolak Serbia dengan berbagai alasan. Perbedaan
pendapat kedua negara tersebut terjadi antara Kroasia dan Slovenia dengan Serbia
dan Montenegro yang didukung oleh Muslim Bosnia. Pertikaian Serbia-Kroasia
memuncak saat pembunuhan tiga pimpinan Partai Tani Kroasia tanggal 20 Juni
192812
.
Kekuatan yang menguasai Yugoslavia sejak tahun 1942, memanfaatkan
perselisihan. Bosnia dimasukkan dalam negara Kroasia dan Islam dinyatakan
menjadi agama resmi Kroasia13
. Kroasia disukung oleh fasis membentuk
Ustasha14
dan kaum Muslim Bosnia dalam organisasi tersebut. Fasis mendirikan
9 Tjipta Lesmana, Runtuhnya Kekuasaan Komunis (Jakarta: Erwin-Rika Press, 1992),
190. 10
Tjipta Lesmana, Runtuhnya..., 192. 11
Tjipta Lesmana, Runtuhnya..., 194. Partai Tani Kroasia merupakan partai oposisi di
Kroasia yang didirikan tahun 1904. 12
Tjipta Lesmana, Runtuhnya..., 195. 13
Dafri, Konflik Etnik Pasca Perang Dingin: Studi Kasus Yugoslavia (Yogyakarta: UGM
Press, 1996), 24. 14
Noel Malcolm, Bosnia A Short History (London: Papermac, 1996), 321. Ustasha adalah
gerakan teroris dan nasionalis ekstrim yang dipimpin Ante Pavelic serta menjadi kekuatan dalam
NDH.
41
Negara Independen Kroasia15
yang diresmikan tanggal 10 April 194116
.
Pembantaian yang dilakukan oleh Ustasha terhadap etnis Serbia bukanlah satu-
satunya konflik etnis yang terjadi di Yugoslavia. Kerusuhan etnis terjadi antara
minoritas etnis Serbia dengan etnis Albania di Kosovo17
.
Kosovo adalah bagian dari Repubik Serbia, namun mayoritas penduduk
Kosovo etnis Albania. Etnis Albania di Kosovo mulai memiliki keberannian
untuk memusuhi etnis Serbia semenjak Aleksander Rankovic18
tidak lagi
mengayomi etnis Serbia di Kosovo. Hal ini semakin menajam dengan
diskriminasi politik yng terus dialami etnis Serbia. Serbia tidak terima adanya
pencabutan birokraat Serbia di Kosovo oleh orang keturunan Albania. April 1981,
demonstrasi atnis Albania memprotes kebijakan ekonomi Beograd yanng diwarnai
dengan anti Serbia19
.
Kerusuhan Kosovo adalah masalah yang perlu diwaspadai, karena hal ini
memberikan dampak terhadap kelangsungan politik Yugoslavia. Dimana situasi
Yugoslavia semakin tidak stabil dengan munculnya Slobodan Milosevic20
.
15
Noel Malcolm, Bosnia..., 320. Negara Independent Kroasia adalah negara boneka
bentukan Jerman wilayahnya Kroasia dan Bosnia sejak 1941-1945. 16
Tjipta Lesmana, Runtuhnya..., 196. 17
Tito memperkecil wilayah Serbia dengan membentuk dua provinsi otonom yaitu
Vojvodina dan kosovo. Tindakan ini merupakan jalan keluar yang dialmbil terkait keinginan
Serbia untuk menggabungkan wilayah Bosnia yang dihuni etnis Serbia dalam wilayah Republik
Serbia. 18
Milovan Djilas, Percakapan Dengan Stalin (Bandung: Kiwari,1963), 275. Aleksander
Rankovic merupakan pemimpin Partai Komunis Yugoslavia tahun 1927. Ia pernah menjabat
sebagai Menteri Dalam Negeri, Direktur Militer, serta polisi Rahasia. Ia dianggap sebagai orang
yang kekuasaannya langsung dibawah Tito. Tahun 1966, Rankovis dipecat oleh Tito dari jabatan
wakil presiden karena menentang kebijakan liberalisme yang dijalankan. 19
Syamsul Hadi, Politik Standar Ganda Amerika Serikat Terhadap Bosnia (Jakarta:
FoDis, 1997), 36. 20
Tim Narasi, The Mass Killers Of The Twentieth Century, dalam Febiola Reza Wijaya,
Pembunuhan-Pembunuhan Masal Abad XX (Yogyakarta: Narasi, 2006), 139-140. Slobodan
Milosevic lahir tanggal 20 Agustus 1941 di Pozaverac, sebelah barat Belgrade atau sekarang
Beograd, Serbia, Yugoslavia. Ia terpilih menjadi pemimpin Liga komunis Serbia 1986 dan
presiden serbia 8 Mei 1989.
42
Permasalahn yang dilanda Kosovo ini dimanfaatkan Milosevic untuk mengambil
keuntungan dalam mencapai karir politiknya.
Sebagai ketua Liga komunis Serbia Sepetember 1987, Milosevic
menggunakan retorika nasionalisme etnis Serbia utuk memobilisasi
pendukungnya sehingga dapat menggeser para pejabat yang moderat
dalam menangani masalah Kosovo. Milosevic bejanji akan memenuhi
harapan sosial dan kebangsaan etnis Serbia dengan jaminan terhadap
integritas Serbia sebuah bangsa yang mampu mensejahterahkan
perekonomian rakyat21
.
Pada awalnya (Federal People’s Republic of Yugoslavia – FPRY) terdiri
dari 6 negara bagian yaitu Serbia, Slovenia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovania,
Montenegro dan Makedonia. Setelah hubungan Yugoslavia dan Uni Soviet
memburuk, Tito kemudian diangkat menjadi presiden seumur hidup22
. Tito
mengganti nama Yugoslavia menjadi Negara Republik Federasi Sosialis
Yugoslavia (Socialist Federal Republic of Yugoslavia – SFRY) pada 7 April
1963-1991, kemudian menjadi Republik Federasi Yugoslavia (Federal Republic
of Yugoslavia – FRY) pada tahun 1992-2002. Pada tahun 2003-2006, FRY
berganti nama menjadi Uni Serbia dan Montenegro. Pada tanggal 21 Mei 2006,
Uni Serbia dan Montenegro secara resmi pisah dan menjadi Republik Serbia dan
Republik Montenegro23
. Dalam hal ini kemudian Republik Serbia yang
beribukotaan Beograd mewarisi hak dan kewajiban hukum internasional dari
negara Yugoslavia.
Sepeninggal Tito, seiring dengan runtuhnya adidaya Uni Soviet,
Yugoslavia tidak mampu untuk mempertahankan diri sebagai negara federal,
21
Walgito, Kejatuhan Kekuasaan rezim Milosevic (Yogyakarta: UGM Press, 2001), 36. 22
Soelistyati Ismail Gani, Disintegrasi di Yugoslavia dan Faktor Penyebabnya
(Yogyakarta: FISIPOL UGM, 1993), 8 . 23
Dimana tanggal 4 Februari 2003 menjadi Serbia dan Montenegro, dan pada 3 Juni 2006
menjadi Repubik Serbia.
43
sehingga Republik Yugoslavia bubar dan terpecah menjadi enam negara baru.
Serbia dengan penduduk sekitar 7,3 juta; Bosnia 4,2 juta; Kroasia 4 juta;
Montenegro 600.000; Slovenia 2 juta; dan Makedonia 2 juta. Warga Serbia
mayoritas memeluk agama Kristen Ortodoks, Kroasia memeluk Roman Khatolik,
dan Bosnia memeluk Islam. Selebihnya terpencar di tiga negara lainnya24
.
3.2.3 Letak Geografis dan Kependudukan25
Dari segi wilayah, Serbia merupakan salah satu negara yang terletak di
bagian Selatan benua Eropa. Secara geografis terletak di antara 41°-47° LU dan
18°-23° BT, Serbia berbatasan dengan Hungaria di Utara; Romania dan Bulgaria
di Timur; Makedonia dan Albania di Selatan serta Montenegro, Kroasia dan
Bosnia-Herzegovina di sebelah Barat. Ibu kota Serbia adalah Beograd. Luas
wilayah Serbia sebesar 77.474 km2. Dengan jumlah penduduk negara Serbia
berjumlah 7.076.372 jiwa26
(tahun 2016) dan 7.078.110 jiwa (tahun 2018).
3.2.4 Komoditas Ekspor Dan Impor Serbia dan RI-Serbia27
Berdasarkan klasifikasi Standard International Trade Classification
(SITC), komoditas ekspor penting Serbia tahun 2015 adalah kelompok jalan
kendaraan (USD 1.568,6 juta), mesin dan peralatan listrik (USD 1.031,4 juta),
24
A Lesson Learned from Yugoslavia. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Diambil dari https://www.uinjkt.ac.id>...>Artikel, (diakses pada tanggal 24 Oktober 2019,
02:15). 25
Hasil wawancara dengan bapak bapak Arief Ilham Ramadhan. Portal Kementrian Luar
Negeri Republik Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beograd, Republik Serbia.
Diambil dari https://kemlu.go.id/portal/id/belgrade/id/pages/background_negara_serbia_dan-
hubungan_ bilateral. (diakses pada tanggal 4 Oktober 2019, 09:15). 26
Data Biro Statistik Serbia tahun 2016 dan 2018. 27
Portal Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, Kedutaan Besar Republik
Indonesia di Beograd, Republik Serbia. Diambil dari
https://kemlu.go.id/portal/id/belgrade/id/pages/ background_negara_serbia_dan-hubungan_
bilateral. (diakses pada tanggal 4 Oktober 2019, 09:15).
44
buah dan sayuran (USD 764,0 juta), sereal dan produk lain (USD 639,6 juta), dan
logam, besi (USD 563,1 juta) yang secara bersama-sama mewakili 34.1% nilai
keseluruhan ekspor. Sementara produk yang diimpor Serbia dari luar negeri pada
tahun 2015, terutama berupa kelompok infranstruktur (USD 1.206,9 juta), minyak
(USD 719,2 juta), listrik, mesin dan peralatan (USD 538,0 juta), gas alam (USD
518,7 juta) dan alat medis dan farmasi (USD 521,3 juta) yang secara bersama-
sama mewakili 22.6% dari keseluruhan nilai impor.
Komoditas ekspor utama RI-Serbia yaitu karet alam, kertas, minyak
kelapa sawit dan produk turunnya, produk perikanan, kelapa dan produk
turunanya, alas kaki, kertas. Sedangkan impor produk makanan olahan, peralatan
untuk analisa kimia dan fisika, peralatan terapis mekanis, alat pemanas, kayu
produk kebersihan dari bahan karet , pressure switch atau perpindahan tekanan
(2016, Development Agency of Serbia-RAS/Agen Pengembangan Serbia-RAS)28
.
Nilai perdagangan bilateral29
USD 15.324 Juta (ekspor USD 6.201 juta; impor
USD 9.120 juta), sedangkan30
USD 28.106 Juta (ekspor USD 2.808 juta; impor
USD 25.298 juta).
3.2.5 Sistem Politik dan Pemerintahan31
3.2.5.1. Konstitusi
Konstitusi Republik Serbia yang saat ini berlaku disetujui oleh
Majeliis Nasional Republik Serbia pada tanggal 30 September 2006 dan
28
Portal Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, Kedutaan Besar Republik
Indonesia di Beograd, Republik Serbia. Diambil dari
https://kemlu.go.id/portal/id/belgrade/id/pages/ background_negara _serbia_dan-
hubungan_bilateral. (diakses pada tanggal 4 Oktober 2019, 11:05). 29
Data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia tahun 2015. 30
Data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia tahun 2016. 31
Portal Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, Kedutaan Besar (diakses pada
tanggal 5 Oktober 2019, 8:11)
45
disahkan melalui referendum pada tanggal 28 dan 29 Oktober 2006. Teks
pembukaannya menganggap Provinsi Kosovo dan Metohija sebagai bagian
kesatuan dari wilayah Serbia yang diberikan status otonomi substansial.
Konstitusi tersebut mengatakan Serbia sebagai negara merdeka dan
menjamin Hak Asasi Manusia, termasuk hak-hak minoritas dan melarang
hukuman mati dan kloning manusia. Konstitusi ini menjamin perlindungan
terhadap hak kekayaan intelektual. Kewajiban Republik Serbia adalah
ubtuk membantu dan mempromosikan perkembangan ilmu pengetahuan
budaya dan seni.
3.2.5.2. Eksekutif32
Pemerintah Serbia berbentuk Republik dimana kabinet dikepalai
oleh Perdana Menteri selaku kepala pemerintahan, sedangkan Presiden
bertindak sebagai kepala negara. Pemerintahan Serbia terdiri dari perdana
menteri, wakil perdana menteri dan menteri-menteri. Kandidat perdana
menteri harus mempresentasikan program-programnya dan mengajukan
daftar menteri-menteri dalam pemerintahannya ke Majelis Nasional. Wakil
Perdana Menteri I bertanggungjawab dalam bidang pertahanan, keamanan
dan perlawanan terhada kejahatan dan korupsi.
Presiden dipilih melalui pemilihan langsung untuk lima tahun masa
jabatan (dapat dipilih untuk periode kedua), sedangkan Perdana Menteri
ditunjuk oleh Presiden dengan persetujuan Majelis Nasional. Presiden
Serbia saat ini adalah Alexsander Vucic yang menjabat sejak 31 Mei 2017.
32
Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
46
Perdana Menteri Serbia saat ini, Ana Brnabic, mulai menjabat sejak 29
Juni 2017.
3.2.5.3. Legislatif 33
Majelis Nasional Serbia (MNS) adalah badan perwakilan tertinggi
dan pemegang kekuasaan legislatif di Republik Serbia. MNS menganut
sistem unikameral dan beranggotakkan 250 orang. Anggota MNS dipilih
melalui pemilihan langsung untuk masa jabatan 4 tahun. MNS berwenang
mengesahkan dan mengamandemen konstitusi, meratifikasi kontrak
internasional, mendeklarasikan perang dan damai serta menetapkan
keadaan darurat perang atau darurat sipil, mengesahkan undang-undang
otonom dan memberikan amnesti.
MNS memiliki hak untuk memilih pemerintah, menunjuk dan
memberhentikan pejabat tinggi badan peradilan, Gubernur Bank Nasional
Serbia dan anggota dewan gubernur, serta pejabat negara lainnya yang
ditetapkan oleh hukum. Ketua MNS saat ini adalah Ms. Maja Gojkovic
(Serbian Progressive Party) yang dilantik pada tanggal 23 April 2014
untuk masa jabatan selama 4 tahun dan terpilih kembali sesudah pemilu
legislatif yang dipercepat pada tanggal 24 April 2016.
3.2.5.4. Yudikatif34
Pengadilan Tinggi Kasasi merupakan pengadilan tertinggi di
Republik Serbia yang beranggotakan lebih dari 60 hakim. Pengadilan
33
Portal Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, Kedutaan Besar (diakses pada
tanggal 5 Oktober 2019, 8:11). 34
Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
47
tertinggi lain di Serbia adalah Mahkamah Konstitusi yang beranggotakn
15 hakim. Hakim Agung diajukan oleh High Court Council (HJC)-
lembaga yang beranggotakan Menteri Kehakiman, anggota parlemen ex-
officio, dan praktisi hukum yang dipilih oleh MNS. Mahkamah
Konstitusi beranggotakan 15 hakim yang tunjuk oleh MNS, Presiden, dan
Pengadilan Tinggi Kasasi. Hakim-hakim kedua badan tersebut ditunjuk
untuk masa jabatan tetap oleh HCJ.
3.2.6 Perkembangan Negera Serbia
Situasi sosial dan budaya masyarakat di Serbia dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir (akhir 2012-2017)35
, masih dipengaruhi oleh berbagai hal antara lain
penyelesaian Isu Kosovo (dialog Beograd-Pristina), krisis perekonomian Serbia,
proses Integrasi Serbia menuju keanggotaan UE, liberalisme perdagangan dan
reformasi di segala bidang. Di bidang keagamaan36
, pemerintah Serbia senantiasa
berupaya untuk menunjukkan solidaritas dan terus berusaha menerapkan toleransi
diantara umat beragama. Dampak krisis ekonomi juga menyebabkan menurunnya
kualitas kehidupan masyarakat Serbia secara umum. Semakin terbatasnya
kemampuan keuangan negara, telah mendorong pemerintah untuk menerapkan
kebijakan efiensi anggaran di berbagai sektor termasuk pemotongan gaji dan
pensiun.
Di bidang kesehatan, secara umum kondisi fasilitas kesehatan di Serbia
masih tetap dipertahankan dengan baik oleh pemerintah Serbia, walaupun masih
35
Portal Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, Kedutaan Besar Republik
Indonesia di Beograd, Republik Serbia. Diambil dari
https://kemlu.go.id/portal/id/belgrade/id/pages/ background_negara_serbia_dan-hubungan_
bilateral. (diakses pada tanggal 4 Oktober 2019, 09:15). 36
Data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
48
terkendala oleh keterbatsan keuangan negara. Dalam konteks riset kesehatan dan
farmasi, Serbia masih terus berkembang dan mempertahankan kualitas hasil
risetnya di dunia kedokteran dan farmasi. Dalam bidang pendidikan37
, pemerintah
Serbia terus berusaha mempertahankan dan meningkatkan kualitas atau mutu
pendidikannya. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan standar pendidikan
yang ditentukan oleh Uni Eropa. Reformasi di bidang pendidikan terus dilakukan,
khusunya untuk jenjang perguruan tinggi.
Serbia terus berupaya meningkatkan komintmennya terhadap perlindungan
hak asasi manusia. Pemerintah Serbia telah mengadopsi program Strategi
Pencegahan daan perlindungan dari Diskriminasi untuk periode 2013-2018 pada
tanggal 27 Juni 201338
. Berdasarkan program tersebut, terdapat strategi bagi
sembilan kelompok sosial rentan yang dinilai masih mengalami diskriminasi,
yakni kelompok wanita, anak, LGBT, cacat, lanjut usia, pengungsi, migran
internal dan kelompok migran dengan gangguan kesehatan yang dapat menjadi
dasar bagi terjadinya diskriminasi, juga masyarakat dan kelompok keagamaan
minoritas. Pemberitaan media massa internasional mengenai kondisi HAM di
Serbia dinilai masih tidak seimbang dan cenderung digunakan sebagai alat
propaganda. Dalam liingkup informasi, media massa Serbia masih didominasi
oleh isu-isu politik, khususnya mengenai status Kosovo.
Privatisasi media massa dan pers di Serbia memberikan kebebasan, namun
dituntut juga independensi media seperti yang disyaratkan oleh pihak UE39
. Untuk
menciptakan independensi media, Pemerintah Serbia telah mengadopsi program
37
Hasil wawancara dengan bapak Arief Ilham Ramadhan merupakan bagian Fungsinal
Diplomat Muda, Direktorat Diplomasi Publik, 4 September 2019, 09.25 WIB. 38
Data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 39
Data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
49
Media tahun 2011-2016 pada tanggal 29 September 2011. Berdasarkan strategi
media yang baru, negara, pemerintah daerah, institusi negara atau pemerintah
maupun perorangan yang secara langsung maupun tidak langsung bekerja pada
pemerintah Serbia, tidak diperbolehkan menjadi pemilik media. Berdasarkan
program ini, kepemilikan sebuah media harus bersifat transparan dan sumber
modal yang digunakan untuk pembelian sebuah media harus dilaksanakn secara
transparan.
Peluang pengembangan sektor pariwisata Serbia cukup besar mengingat
letak strategis Serbia yang berada di crossroad kawasan Balkan40
. Kondisi ini
menjadikan Serbia sebagai salah satu destinasi wisata alternatif yang potensial.
Perlintasan sungai Danube dan Sava memberikan peluang besar bagi
pengembangan wisata sungai di Serbia. Salah satu proyek mercusuar
pengembangan sektor pariwisata Serbia yang diusung oleh pemerintahan PM
Vucic adalah “Belgrade City on Water Projects”. Proyek tersebut merupakan
proyek kerjasama jangka panjang antara pemerintah Serbia dengan konsorsium
investor Ini Emirat Arab. Proyek tersebut hingga saat ini masih terus dipersiapkan
pelaksanaannya. Tujuan ahir proyek ini adalah untuk menjadikan Beograd
menjadi salah s atu pusat bisnis dan investasi, serta pariwisata yang bergengsi di
kawasan.
3.3 Gambaran Umum Hubungan Bilateral Indonesia-Serbia41
Sejarah mencatat bahwa hubungan diplomatik Indonesia-Serbia terjalin
sejak tanggal 4 November 1954, dimana Serbia pada masa itu masih tergabung
40
Data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 41
Hasil wawancara dengan bapak Arief Ilham Ramadhan merupakan bagian Fungsinal
Diplomat Muda, Direktorat Diplomasi Publik, 4 September 2019, 09.25 WIB.
50
dalam Republik Federasi Rakyat Yugoslavia (Federal People’s Republic of
Yugoslavia-FPRY), dibawah kepemimpinan Presiden Josiph Broz Tito tanggal 29
November 1945 dan mengubah bentuk pemerintahan Yugoslavia yang tadinya
kerajaan menjadi republik yang berhaluan komunis. FPRY memberikan
pengakuan resmi atas berdirinya negara Republik Indonesia pada tanggal 1
Februari 1950.
Pada tanggal 10 Februari 1956, pemerintah Republik Indonesia membuka
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beograd, sedangkan FPRY kantor
perwakilannya di Jakarta pada Februari 1955 pada level Charge d’Affaires.
Dengan pecahnya Yugoslavia, Republik Serbia yang beribukotakan Beograd
mewarisi hak dan kewajiban hukum internasional dari negara Yugoslavia. Serbia
memiliki posisi strategis di kawasan Eropa dan memiliki potensi besar di bidang
perekonomian khususnya sektor pertanian. Skill SDM yang terampil dan relatif
murah untuk kawasan Eropa menjadikan Serbia sebagai tempat yang menarik
pengembangan kerja sama bisnis atau perdagangan dan investasi.
Serbia juga memiliki jaringan perdagangan yang luas dengan berbagai
negara termasuk dalam rangka EFTA, UE, Rusia, Turki, Kazakhstan, Balarus,
dan Amerika Serikat. Oleh karenanya, Serbia dapat menjadi salah satu hubungan
penting komoditas ekspor Indonesia di kawasan Eropa Tengan dan Timur. Dalam
rangka meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Serbia, Menteri Luar Negeri
Indonesia dan Menteri Luar Negeri Serbia telah menandatangani MoU
Pembentukan Konsultasi Bilateral Indonesia-Serbia pada tanggal 27 Maret
200842
. Sebagai tindak lanjut MoU tersebut, maka pada tanggal 10-13 Juni 2009
42
Data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
51
telah dilaksanakan pertemuan Forum Konsultasi Bilateral (FKB) antara Indonesia-
Serbia dilakukan.
3.4 Indonesia-Serbia Bilateral Interfaith Dialogue (ISBID)43
ISBID merupakan komitmen bersama bilateral kedua negara. ISBID
merupakan inisiatif dari Pemerintah Indonesia sebagai salah satu bagian dari soft
power diplomacy untuk selalu menjaga harmoni, dan perdamaian dalam rangka
menciptakan kemakmuran bagi komunitas global. Catatan pelaksanaan Dialog
Lintas Agama (DLA) kedua negara yaitu44
:
DLA ke-1 yang dilaksanakn di Beograd, 6-10 April 2011, “Building
Collaborative Communities: Strengthening Civil Society and Inter-
religious Cooperation for Development”.
DLA ke-2, Jakarta dan Malang, 19-24 November 2012. “Managing
Cultural and Religious Diversity”.
Gambar 1.1
Second Indonesia-Serbia Bilateral Interfaith Dialogue (Foto: kemenag.go.id)
43
Hasil wawancara dengan bapak Arief Ilham Ramadhan merupakan bagian Fungsinal
Diplomat Muda, Direktorat Diplomasi Publik dan Data Kementerian Luar Negeri, 4 September
2019, 09.25 WIB. 44
Data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
52
Pada pertemuan ISBID ke dua ini membahas tentang mengelola
keberagaman agama dan budaya. Delegasi Republik Indonesia dan Serbia
bersama mengakui bahwa dialog antarumat beragama perlu dilakukan
utnuk tercipta sebuah keharmonisan. Dalam dialog tersebut kedua negara
ingin merefleksikan keinginan ke dua negara untuk hidup rukun, toleran
dan damai. Kegiatan dialog yang dilakukan ini merupakan implementasi
dari tujuan negara Indonesia sebagai tercantum dalam konstitusi. Kegiatan
ini untuk memperkuat pemahaman keagaman yang menjunjung tinggi
toleransi45
.
DLA ke-3, Beograd, 9-12 November 2015, “Youth in Intercultural and
Interfaith Dialogue: Perspective, Oppurtunities and Challenges”.
Gambar 1.2
Third Indonesia-Serbia Bilateral Interfaith Dialogue (Foto: Izak Lattu)
Dialog Lintas Agama ke tiga ini bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman dan saling tukar pengalaman kedua negara, terutama
peningkatan pemuda dalam mengelola keberagaman budaya dan agama.
Dalam pertemuan ini membahas berbagai cara, upaya dalam
45
Bilateral Interfaith Dialogue RI-Serbia. Di ambil dari www.tabloiddiplomasi.org
(diakses pada tanggal 10 November 2019, 16:21).
53
menanggulangi radikalisme, ekstrimisme serta xenophobia dan menjalin
kerja sama dalam bidang dialog lintas agama46
.
Kemudian rencana DLA ke-4, Yogyakarta, 23-24 Oktober 2019,
“Sustaining Peace and Harmony: Engaging Women, Youth, and Media”.
Gambar 1.3
Fourth Indonesia-Serbia Bilateral Interfaith Dialogue (Foto: kemenlu.go.id)
Kedua negara sama-sama negara yang plural dengan berbagai agama yang
hidup secara berdampingan. Kedua negara ingin berbagai pengalaman dan
juga memberikan pandangan bagaimana merawat keberagaman. Dialog
lintas agama merupakan bagian dari soft public diplomacy. Dalam
pertemuannya juga Dicky Setiawan47
pakar lintas agama mengatakan
betapa pentingnya interfaith (lintas agama) sebagai bentuk dari public
diplomacy. Forum ISBID menghasilkan beberapa perjanjian untuk
memajukan dan meningkatkan kerja sama di berbagai sektor, media,
pemuda serta partisipasi perempuan dan kontribusi terhadap perdamaian.
Kedua belah pihak sepakat bahwa pluralisme atau multikulturalisme harus
46
Tabloid Diplomasi. The Third Indonesia-Serbia Bilateral Interfaith Dialogue. Diambil
dari www.tabloiddiplomasi.org (diakses pada tanggal 10 November 2019, 16:21). 47
Munasih Sahana, RRI News Portal. Dialog Lintas Agama Indonesia-Serbia
Berlangsung di Yogyakarta. Diambil dari https:/m.rri.co.id (diakses pada tanggal 24 Oktober
2019, 03:21).
54
tumbuh dari ruang lingkup seperti keluarga, struktural, atau formal melalui
pendidikan48
. Karena Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia
dan tentu mempunyai kepentingan untuk mengutamakan toleransi,
pluralisme, dsb.
3.4.1. Politik49
Hubungan diplomatik dan kerjasama bilateral antara Indonesia dan
Serbia telah memasuki usia 65 tahun. Kedua negara mendeklarasikan
pembukaan hubungan diplomatik pada tanggal 4 November 1954, yang
telah membuka babak baru hubungan kedua bangsa dan negara, dimana
Serbia pada masa itu masih bergabung dalam republik Federasi Rakyat
Yugoslavia (FPRY), dibawah kepemimpinan Presiden Josiph Broz Tito.
Sejarah terbentuknya hubungan diplomatik kedua negara, diawali dengan
pengakuan resmi FPRY atas berdirinya negara Republik Indonesia, yang
disampaikan pada tanggal 1 Februari 1950 melalui telegram resmi Perdana
Menteri FPRY Edward Kardelj, kepada Perdana Menteri atau Menlu
Indonesia Mohammad Hatta. Setelah itu, kedua negara sepakat untuk
mmebuka hubungan diplomatik. Kesepakatan ini diumumkan melalui
pernyataan resmi kedua negara tanggal 4 November 1954 di Jakarta dan
Beograd. Pada tanggal 10 Juli 1956, Pemerintah Indonensia membuka
Kedutaan Besar di Beograd dan menunjuk Dr. Soedarsono sebagai Dubes
48
Data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 49
Buku Diplomasi Indonesia 2011. Hubungan Bilateral dengan Negara Mitra di
Berbagai Kawasan Dunia Kawasan Eropa Tengah dan Timur). Diambil dari
https://ex.kemlu.go.id (diakses pada tanggal 3 November 2018, 19:57), 174.
55
Indonesia pertama50
. Di lain pihak, Pemerintah FPRY membuka kantor
perwakilan di Jakarta pada bulan Februari 1955 dengan level Charge
d’Affaires. Pada tahun 1957 FPRY menunjuk seorang Duta Besar yang
pertama untuk Indonesia, Dr. Stane Pavic.
Dalam sejarahnya, Indonesia dan Yugoslavia merupakan dua
negara yang memainkan peranan penting dan menjadi salah satu dari lima
negara yaitu Ghana, Indonesia, India, Mesir dan Yugoslavia adalah pendiri
Gerakan Non Blok (GNB) pada tahun 1961, yang dilhami oleh hasil
Konferensi Asia Afrika atau KAA berupa “Dasasila Bandung”51
pada
tahun 1955, di Bandung. Keeratan hubungan kedua negara ditandai dalam
KTT I GNB52
di Beograd pada tanggal 1 September 1961. Serbia
merupakan salah satu mitra penting Indonesia di kawasan Balkan Barat
(Eropa Tenggara) dan tetap memberikan komitmen dan dukungan
penuhnya atas kedaulatan NKRI. Sebaliknya, Indonesia merupakan salah
satu mitra penting Serbia, tidak saja dalam kerangka GNB, namun juga
Indonesia sebagai mitra kerja bilateral dan salah satu pintu masuk penting
bagi pengembangan kerjasama bilateralnya di kawasan Asia Tenggara.
Indonesia dan Serbia mempunyai hubungan kerjasama yang erat dalam
50
Portal Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, Kedutaan Besar Republik
Indonesia di Beograd, Republik Serbia. Diambil dari
https://kemlu.go.id/portal/id/belgrade/id/pages/ background_negara _serbia_dan-
hubungan_bilateral. (diakses pada tanggal 4 Oktober 2019, 09:15). 51
Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termaut
dalam piagam PBB. Menghormati kedaulatan serta integritas teritorial semua bangsa. Mengakui
persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa besar maupun kecil. Diambil dari
https://disdik.jabarprov.go.id (diakses pada tanggal 15 November 2019, 18:49). 52
Gerakan Non-Blok (GNB) Konfrensi Asia-Afrika (KAA) di bandung tahun 1955
merupakan proses awal dari lahirnya GNB. GNB berdiri saat diselenggarakan Konfrensi Tingkat
Tinggi (KTT) I GNB di Beograd, Yugoslavia 1-6 September 1961. Diambil dari Gerakan Non
Blok, Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia https://kemlu.go.id (diakses pada
tanggal 16 November 2019, 18:58).
56
konteks multilateral, khususnya kerjasama saling dukung untuk
kepentingan kedua negara diberbagai forum internasional.
Komitmen kedua negara untuk lebih fokus dalam mendorong dan
memperluas hubungan kerjasama bilateralnya, telah diwujudkan dengan
terbentuknya tiga kesepakatan di bidang ekonomi pada tahun 2011, yang
terdiri dari Persetujuan Penghindaran Pajak Barganda (P3B) pada tanggal
6 September 2011 dan Persetujuan Peningkatan dan Perlindungan Timbal
Balik Penanaman Modal (P4M)53
. Selain itu, kedua negara sepakat
mendorong kerjasama di bidang militer/pertahanan dengan terbentuknya
MoU kerja sama di bidang partahanan, pada tanggal 13 September 2011.
Posisi strategis dan peran penting Serbia di kawasan Balkan yang berada
diantara kawasan Eropa Tengah dan Timur kawasan Barat (UE) menjadi
daya tarik bagi kepentingan Indonesia54
. Selain itu, Serbia menjadi titik
perhatian utama dan penting bagi kalangan negara-negara berpengaruh,
seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, Rusia dan Tiongkok. Dalam hal ini,
keberadaan posisi Serbia sebagai sahabat Indonesia di kawasan Balkan
menjadi cukup signifikan, dan dapat dimanfaatkan Indonesia secara tepat
dan strategis untuk kepentingan nasional Indonesia.
Selain melalui pelaksanaan Forum Konsultasi Bilateral (FKB),
hubungan bilateral Indonesia dan Serbia mencapai puncak baru melalui
pelaksanaan kunjungan kenegaraan Presedin Serbia ke Indonesia pada
53
Pemberlakuan perjanjian P3B antara Republik Indonesia dan Republik Serbia.
Kementrian Keuangan, Direktorat Jendral Pajak. Diambil dari https://www.pajak.go.id (diakses
pada tanggal 14 November 2019, 18:20). 54
Portal Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, Kedutaan Besar Republik
Indonesia di Beograd, Republik Serbia. Diambil dari
https://kemlu.go.id/portal/id/belgrade/id/pages/ background_negara _serbia_dan-
hubungan_bilateral. (diakses pada tanggal 4 Oktober 2019, 09:15). Dan Hasil wawancara dengan
Bapak Dikmas merupakan bagian Fungsional Diplomat Pertama, Direktoraat Diplomasi Publik.
57
tanggal 27 April 2016. Hasil kunjungan kenegaraan tersebut, antara lain
disepakatinya Perjanjian Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik
dan Dinas dan Nota Kesepahaman Program Kerjasama bidang Pendidikan.
Dalam konteks kerjasama politik kerjasama politik diforum internasional,
kedua negara tetap memberikan komitmennya dalam peningkatan
kerjasama saling dukung di berbagai fora/organisasi internasional yang
menjadi kepentingan masing-masing negara.
3.4.2. Ekonomi55
Serbia adalah negara tujuan investasi yang memberikan
kemudahan dan insentif baik di tingkat pusat maupun daerah, seperti
kemudahan adminitratif, pemebrian insentif atas setiap tenaga kerja yang
dipekerjakan, berian tax holiday hingga 10 tahun, maupun pemberian
lahan untuk pembangunan industri dan berbagai infrastruktur dasar yang
tersedia di kawasan-kawasan industri (industrial esatte) seperti jaringan
listrik, sluran air, saluran pembuangan, jaringan telepon dan infranstruktur
jalan. Serbia juga memiliki berbagai potensi seperti industri dasar,
pertanian dan industri pertanian srta SDM yang terdidik dan bersaing di
pasar tenaga kerja. Kemampuan industri dasar Serbia diwarisi sejak zaman
Yugoslavia yang saat itu mencapai swasembada. Sektor pertanian adalah
sektor unggulan Serbia yang didukung dengan faktor lahan dan cuaca yang
mendukung serta fasilitas penelitian dan pengembangan yang maju dan
memiliki reputasi internasional.
55
Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
58
Neraca pedagangan Indonesia-Serbia tahun 201656
mencapai USD
28.106.000 dengan ekspor Indonesia ke Serbia mencapai USD 2.808.000
sementara impor Indonesia dari Serbia mencapai USD 25.298.00057
.
Komoditas ekspor utama Indonesia adalah tuna, cakalang, bonito atlantik
(Sarda Spp), disiapkan atau diawetkan, utuh atau sebagian, tetapi tidak
dicincang (USD 385.000); pelat, lembaran, film, foil dan strip plastik,
plastik seluler (USD 334.000); rambut palsu, janggut palsu, alis dan bulu
mata, Sakelar dan sejenisnya (USD 214.000); sweater, pullover, kaus
rompi dan barang semacam itu dari bahan tekstil (USD 146.000); alas kaki
dengan sol luar dari karet, plastik atau kulit komposisi dan bagian atasnya
dari kulit (USD 95.000), dan lain-lain.
Komoditas impor58
utama Indonesia adalah bomb, granat, torpeda,
ranjau, rudal, dan amunisi perang dan bagian yang serupa (USD
19.026.000); persiapan makanan (USD 266.000); instrumen dan peralatan
untuk medis, bedah ilmu kedokteran hewan (USD 113.000); artikel
higienis atau farmasi (USD 55.000); terapi ozon, oksigen, terapi aerosol,
respirasi buatan atau alat bantu pernapasan terapi lainnya (USD 36.000)
dan lain-lain.
Perkembangan investasi Indonesia di Serbia masih terbatas, namun
terus berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan arus investasi
Indonesia antara lain59
:
56
Data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 57
Data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 58
Data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. 59
Portal Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, Kedutaan Besar Republik
Indonesia di Beograd, Republik Serbia. Diambil dari
https://kemlu.go.id/portal/id/belgrade/id/pages/ background_negara _serbia_dan-
59
a. Indo Serbia Food (milik Salim Group) yang berdiri sejak tahun
2010, bergerak di bidang impor, distribusi dan penjualan produk mie
instan “indomie” untuk Serbia, Makedonia, Bulgaria dan Rumania.
b. Proyek perkebunan budidaya jamur Delta Danube (milik Sali
Group)yang diresmikan pada tanggal 15 April 2016.
c. Pabrik mie instan yang dikelola oleh Indo Adriatic Industri (milik
Salim Group) di kota Indjija yang diresmikan pada tanggal 2
September 2016. Di lain pihak, hingga saat ini belum terdapat
investasi yang berarti dari Serbia ke Indonesia.
Jumlah wisatawan60
asal Serbia dan Montenegro ke Indonesia
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah wisatawan Serbia dan
Montenegro ke Indonesia pada tahun 2010 mencapai 1.093, meningkat
hingga 1.215 (tahun 2011), pada tahun 2012 meningkat 1.319, di tahun
2013 meningkat 2.242 dan pada tahun 2015 meningkat dengan 2.451.
Wisatawan Serbia umumnya menyukai destinasi yang menawarkan
keindahan alam, budaya, sejarah dan wisata kuliner.
3.4.3. Sosial Budaya
Yugoslavia adalah negara terdiri dari beraneka ragam etnis yang
merupakan bagian rumpun dari bangsa Slavia Selatan. Lima etnis terbesar
yaitu Serbia, Kroasia, Slovenia, Macedonia dan Montenegro. Dari etnis
yang mendiami Yugoslavia masing-masing mempunyai proporsi yaitu
hubungan_bilateral. (diakses pada tanggal 4 Oktober 2019, 09:15). Dan Hasil wawancara dengan
Bapak Dikmas merupakan bagian Fungsional Diplomat Pertama, Direktoraat Diplomasi Publik. 60
Data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
60
Serbia (36,6%), Kroasia (19,7%), Bosnia (8,9%), Albania (7,8%),
Makedonia (6,0%), Slovenia (7,8%) dan Montenegro (2,5%)61
. Setiap
etnis emasing-masing menempati wilayah berbeda sesuai dengan
perkembangan yang dialami masing-masing etnis tersebut.
Perkembangan etnis Yugoslavia bermula dari migrasi bangsa
Slavia. Masyarakat Slavia sekitar 2000 tahun lalu terbentuk di kawasan
sebelah selatan Laut Baltik. Daerah asal nenek moyang bangsa Slavia,
menurut dari dari data arkeologi terletak pada sebelah timur Jerman dari
Sungai Order yag membentang ke timur Pegunungan Carpathian62
.
Migrasi terjadi secar bertahap. Gerak perpindahan ke selatan ini yang
menciptakan sebuatan sebagai Slavia Selatan atau Yugoslavia63
.
Persebaran yang terjadi diikuti asimilasi (pembaharuan)
kebudayaan yang dibawa bangsa Slavia dengan kebudayaan setempat,
sehngga memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Timbul sebuah
diversitas (keragaman) kebudayaan etnis dan bahasa antar bangsa Slavia
Selatan yang menurunkan beberapa suku bangsa yaitu Serbs, Khovats,
Slovens dan Bolgars64
. Masing-masing membentuk satu sitem kenegaraan.
Itulah etnis-etnis tersebut mendiami wilayah secara geografis terpencar
dan mengalami persebaran.
Etnis Serbia yang merupakan kelompok besar, sekitar 55%
mendiami Republik Serbia, 15% di Bosnia-Herzegovina, 8% di
Kroasia, 13% di Vojvodina, sisanya terpencar di wilayah-wilayah
61
Soelistyati Ismail Gani, Disintegrasi di Yugoslavia dan Faktor Penyebabnya
(Yogyakarta: FISIPOL UGM, 1993), 13-14. 62
A. Fahrurodji , Rusia Baru Menuju Demokrasi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2005), 7. 63
Soelistyati Ismail Ghani, Disintegrasi di Yugoslavia..., 8. 64
A. Fahrurodji, Rusia Baru..., 8.
61
lain. Sementara 77% dari etnis Kroasia tinggal di Republik
Kroasia, 17% di Bosnia, 2,5% di Kosovo, sisanya tersebar di
wilayah lain. Pemencaran etnis berlaku bagi etnis-etnis seperti
Bosnia, Macedonia, Albania, Slovenia, Montenegro dan Hungaria.
Kemajemukan etnis juga didominasi dengan kemajemukan di
bidang agama65
.
Lebih dari 30 kelompok agama di Yugoslavia dengan kebebasan
beragama yang dijamin oleh Undang-undang. Sensus tahun 1990 di
Yugoslavia agama Kristen Ortodoks mencapai 34,6%, Khatolik Roma
26%, Kristen Kripto 11,3%, Islam 10,4% lalu agama-agama lain 17,7%66
.
Kebanyakan agama Kristen Ortodoks dianut oleh etnis Serbia, Macedonia
dan Montenegro. Penduduk Kroasia dan Slovenia menanut agama
Khatolik Roma. Islam pada umumnya berada di kawasan bagian selatan
seperti Bosnia dan Kosovo.
Etnis Bosnia merupakan keturunan dari etnis Kroasia dan Serbia
yang diislamkan oleh Turki. Ada faktor lain yang dimana menyebabkan
etnis Bosnia cenderung lebih memilih menjadi Muslim. Pemeluk Khatolik
Bosnia dianggap sesat oleh gereja yang dikuasai Serbia dan Kroasia67
.
Penganut Gereja Bosnia dikenal dengan Bogomil68
. Penganut sekte
Bogomil sering dianiaya oleh para pengikut Kriten Ortodoks dan Kristen
Roma karena menolak konsep Trinitas. Maka itu keimanan mereka lebih
dekat dengan Muslim, sehingga ketika Muslim masuk ke Bosnia mereka
65
Syamsul Hadi, Politik Standar Ganda Amerika Serikat Terhadap Bosnia (Jakarta:
FoDis, 1997), 31. 66
Soelistyati Ismail Ghani, Disintegrasi di Yugoslavia...,13. 67
Agus Surata dan Tuhana Taufik A, Runtuhnya Negara Bangsa (Yogyakarta: UPN
“Veteran” Yogyakarta Press, 2002), 158. 68
T. Taufiqulhadi, Menembus Sarajevo: Kesaksian Pembersihan Etnik di Bosnia
(Jakarta: Puspa Swara, 1994), 138. Bogomil berasal dari dua kata Bog artinya Tuhan dan mili
artinya penyayang istilah Bogomil berarti gereja yang menyifatkan Tuhan yag diimani adalah
sangat penyayang.
62
mudah menerima Muslim. Masyarakat muslim Bosnia merupakan muslim
Suni, dan beberapa komunitas kecil muslim Syiah berada di negara
tersebut.
Bosnia mendapat julukan dengan nama “miniatur Yugoslavia”69
,
Bosnia adalah republik yang multi etnis dan multi religius seperti
Yugoslavia. Muslim merupakan agama dominan di Bosnia-Herzegovina,
namun bukan satu-satunya agama yang diakui di Bosnia. Etnis Muslim
Bosnia merupakan kaum terpelajar. Sementara etnis Serbia Bosnia bekerja
sebagai petani dan tuan rumah. Umat Muslim yang ada di Bosnia
membuat sektor perekonomian negara dikuasai oleh Muslim. Sementara
etnis Serbia Bosnia lebih mendominasi kepolisisan dan militer. Wanita
Muslim Bosnia tidak menggunakan cadar maupun jilbab, dan sementara
para pria hampir tidak ada yang menggunakan atribut yang dimana
menunjukkan identitas Muslim70
. Muslim di Bosnia tidak seperti orang-
orang yang pada umumnya berada di Timur Tengah yang identik
menggunakan pakaian tertutup.
Kekuasaan Tito sebagai pemimpin federal Yugoslavia berhasil
menyatulak seluruh etnis dan agama di Yugoslavia. Kebudayaan yang
dihasilkan masing-masing etnis dikembangkam menjadi kebudayaan
nasional tanpa harus mematikan kebudayaan lokal etnis yang ada.
Kebudayaan lokal Yugoslavia yaitu kebudayaan Serbia, Kroasia, Slovenia,
Makedonia, walaupun Modernisasi berlangsung, namun kebanyakan kota
69
Erick Weingartner, “WCC/Cimade Mission to Serbian Territories of Bosnia-
Herzegovina”, The Tregedi of Bosnia: Confronting The New World Disorder (Swiss: Unit on
Justice, Peace, and Creation World Council of Churches, 1994), 24. 70
T. Taufiqulhadi, Menembus Sarajevo..., 50.
63
besar dan kecil masih mempertahankan gaya arsitektur asli. Gaya
arsitektur Albania yang begitu kental di sebelah barat laut. Gaya Hongaria
di bagian utara, serta arsitektur Turki diwilayah selatan. Begitu juga gaya
arsitektur Venesia yang berada di wilayah semenanjung pantai.
Karya sastra Yugoslavia memiliki ciri khas yang kuat, namun juga
pengaruh sastra Rusia cukup kuat. Umumnya mereka masing-masing
etnis menggunakan alfabet yang berlainan. Kroasia menggunakan huruf
Romawi, Serbia menggunakan huruf (aksara) Silirik atau Kiril71
dan
Bosnia menggunakan huruf Latin72
.
Pengembangan hubungan dibidang sosial budaya merupakan salah
satu faktor penting dalam mendekatkan dan meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman budaya kedua negara. Meningkatnya hubungan RI –
Serbia sepanjang tahun 2010 ditandai dengan adanya pertemuan antara
Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Luar Negeri Serbia pada 21
September 2010 di sela-sela SMU PBB ke-65 di New York, yang antara
lain menegaskan komitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral
dengan memanfaatkan momentum penandatanganan MoU Pembentukan
Forum Konsultasi Bilateral sebagai titik tolak peningkatan kerja sama di
berbagai bidang. Menteri Luar Negeri Serbia mengharapkan Indonesia
71
Harumurti Kridalaksana, “Aksara dan Ejaan”, dalam “Pesona Bahasa” (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2005), 72. 72
Agus Surata dan Tuhana Taufik A, Runtuhnya Negara Bangsa (Yogyakarta: UPN
“Veteran” Yogyakarta Press, 2002), 157.
64
dapat memanfaatkan beasiswa yang ditawarkan pemerintahnya untuk
negara anggota gerakan non-blok secara maksimal73
.
Pada tanggal tahun 2011 telah diselenggarakan Indonesia–Serbia
Bilateral Interfaith Dialogue di Beograd. Bersamaan dengan kegiatan
tersebut, kedua negara menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) Kerja
Sama Pendidikan antara UIN Syarif Hidayatullah dengan Universitas
Beogad melalui pertukaran mahasiswa dan dosen serta tawaran program
kajian Islam bagi tokoh agama Serbia untuk mendapatkan pemahaman
tentang Islam moderat di Indonesia oleh UIN Syarif Hidayatullah74
.
Peningkatan kerjasama di bidang pendidikan dicapai melalui
pelaksanaan program beasiswa “Darmasiswa”75
, Beasiswa Seni dan
Budaya Indonesia (BSBI), dan beasiswa Kemitraan Negara berkembang
kepada para pelajar Serbia. Sebelumnya pada tahun 2010, sekitar 10
orang pelajar atau mahasiswa asal Serbia berpartisipasi pada program
beasiswa Darmasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia.
Sementara itu, 1 orang pelajar/mahasiswa Indonesia berpartisipasi pada
program beasiswa “The World in Serbia” yang diberikan oleh
Pemerintah Serbia kepada negara-negara non-blok. Hingga tahun 2017,
sebanyak 133 pelajar Serbia telah berpartisipasi dalam program-program
beasiswa tersebut.
73
Buku Diplomasi Indonesia 2010. Hubungan Bilateral dengan Negara Mitra di
Berbagai Kawasan Dunia (Kawasan Eropa Tengah dan Timur). Diambil dari
https://ex.kemlu.go.id (diakses pada tanggal 3 November 2018, 19:57), 57. 74
Hasil wawancara dengan bapak Arief Ilham Ramadhan merupakan bagaian Fungsinal
Diplomat Muda, Direktorat Diplomasi Publik dan Data Kementerian Luar Negeri, 4 September
2019, 09.25 WIB. 75
Hasil wawancara dengan bapak Dikmas merupakan bagian Fungsional Diplomat
Pertama, Direktorat Diplomasi Publik, 12 Juni 2019, 16:21 WIB.
65
Diplomasi budaya Indonesia-Serbia terjadi ketika sarasehan
budaya “Harp On The Mountain”. Dibidang olahraga, kedua negara
telah menandatangani perjanjian kerjasama antara Sport Association of
Serbia (SAS) dan Komite Nasional Indonesia (KONI) di Beograd, pada
tanggal 19 November. Pada tanggal 11-13 Oktober 2015, Menpora
Indonesia telah berkunjung ke Beograd, Serbia untuk menandatangani
MoU antara Indonesia-Serbia di bidang pemuda dan olahraga. Tahun
2017 Indonesia, atas masukan KBRI Beograd telah memilih pelatih tim
nasional polo air Indonesia dari Serbia.
Geliat kerjasama di bidang promosi budaya dan pariwisata
direalisasikan dengan peran aktif kedua negara dalam berbagai
penyelenggaraan events pariwisata dan sosial budaya, keikutsertaan
Indonesia secara konsisten pada International Fair of Tourism76
di kota
Beograd, promosi budaya Indonesia perguruan tinggi Serbia, pembinaan
kalangan “Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) „Keris” dan kelompok tari
tradisional Indonesia serta pelaksanaan “familiarization trip” bagi
kalangan trevel agent dan media Serbia. Pada pertengahan tahun 2016,
KBRI Beograd telah menyelenggarakan rangkaian promosi terpadu yang
terdiri dari pekan kuliner selama dua minggu di hotel Marriot, malam
budaya di National Theater, dan Fashion Show di Wisma Duta. Kegiatan
serupa juga dilaksankan pada bulan Agustus 2017 sebagai bagian dari
rangkaian peringatan HUT ke-72 RI.
76
Hasil wawancara dengan bapak Arief Ilham Ramadhan merupakan bagaian Fungsinal
Diplomat Muda, Direktorat Diplomasi Publik dan Data Kementerian Luar Negeri, 4 September
2019, 09.25 WIB.
66
67
3.5 Kesimpulan
Dialog lintas agama ini dilakukan karena Indonesia punya kesamaan
background dengan Serbia. Hubungan bilateral Indonesia-Serbia ini merupakan
komitmen bersama antara kedua negara. Pengembangan dalam hubungan sosial
budaya ini adalah salah satu faktor dalam mendekatkan dan meningkatkan
pengetahuan serta pemahaman budaya kedua negara. Indonesia yang dikenal
sebagai negara dengan jumlah penduduk dan perbedaan agama, namun menjadi
negara kesatuan, dinilai bisa dijadikan sebagai contoh bagi negara Serbia untuk
membangun sistem kerukunan. Dalam upaya pengembangan hubunagn sosial
budaya hal ini telah dilaksanakan, antara lain dengan pembentukan Indonesia
Serbia Bilateral Interfaith Dialogue (ISBID).
Kerjasama dalam bidang budaya dan pariwisata direalisasikan dengan
peran aktir antra kedua negara dalam berbagai penyelenggaraan. Keikutsertaan
Indonesia pada International Fair of Tourism di kota Beograd, dalam promosi
budaya Indonesia di berbagai daerah dan kalangan perguruan tinggi Serbia. Jadi
melalui beasiswa ini tidak perlu lagi mengirimkan misi-misi kebudayaan, melalui
beasiswa ini adalah salah satu investasi Indonesia. Melalui beasiswa pemuda
Indoensia mengajari kepada satu atau dua orang asala Serbia seni tari. Ketika
warga Serbia kembali ke negaranya mereka bisa ngajarin ke teman-temannya dan
itu yang terjadi di Serbia. Serbia adalah satu contoh sukses dari beasiswa
pemerintah Indonesia.