bab iii deskripsi lokasi 3.1.1 sejarah desaeprints.umm.ac.id/38960/4/bab 3.pdf · d. bum desa dapat...
TRANSCRIPT
31
BAB III
DESKRIPSI LOKASI
3.1 Kondisi Desa
3.1.1 SEJARAH DESA
Saat di telusuri dan digali dari berbagai sumber khususnya dari sesepuh desa
Bajang, dahulu pada masa penjajahan Belanda dan Jepang Desa ini pernah diduduki
sebagi markas kompeni dan markas jepang namun pada perang sabil yang terdiri dari
warga masyarakat wilayah ini dan dari beberapa daerah lainnya berhasil mengusir
pasukan penjajah tersebut.
3.1.2. Asal – usul (Legenda) Desa
Saat pasukan Belanda selanjutnya diganti oleh pasukan Jepang banyak rakyat
yang kekurangan makanan sehingga rakyat harus bekerja siang malam (Maduranya
“Bejeng Tak Bu Ambu“) untuk memperoleh sandang selain makanan masyarakat
juga kekurangan air untuk minum, mandi maupun cuci. dalam pencarian air ini
penduduk bekerja dengan giatnya yang di ketuai oleh Bujuk Dukon, karena giatnya
mencari air sehingga menemukan sumber air, yang kemudian di beri nama sumber
Bajeng. Bajeng yang artinya giat (Rajin), Bujuk Dukon ini mempunyai kesaktian
yang pada zaman dahulu yaitu kalau ada burung yang terbang di atasnya burung itu
akan jatuh dan apabila ada sapi kerapan yang mau membentur Bujuk Dukon sapi
tersebut kaki patah sehingga tidak sampai padanya.jadi begitulah asal usul mula
adanya Desa Bajang.
32
Sejarah pemerinahan desa Bajang pada zaman penjajah Belanda yang manjadi
Klebun pertama kali adalah Bujuk Abdullah (Bujuk Artinya Buyut), Proses
Pemilihannya sangat unik sekali, awalnya masyarakat disuruh berkumpul disuatu
tempat yang luas kemudian rakyat tersebut di suruh memilih Klebun(Kepala Desa)
dengan cara lari menuju orang yang mau di jadikan Kepala Desa, Kemudian siapa
yang paling banyak rakyatnya itu yang terpilih atau menjadi Kepala Desa, dan bujuk
Abdullah yang paling banyak dan terpilih sebagai kepala desa yang pertama dan di
ganti oleh putranga yang bungsu yang bernam Ganti. Kepala Desa Ganti hanya
menjabat 6 tahun karena wafat sehinnga diganti oleh Kepala Desa Dagang
P.Mardina. pemilihan Kepala Desa Dagang P.Mardina dipilaih melalui pemilihan
juga yaitu sama dengan pemilihan pada waktu pemilihan Bujuk Abdullah, Kepala
Desa Dagang P.Mardina ini memrintah Desa Bajang selama 41 tahun.
Tahun 1945 di ganti lagi oleh Kepal Desa Abdus Safi yang mana cara
pemilihan berbeda dengan cara pakai lidi, AbduSafi memerintah dari tahun 1945
sampai dengan 1970 beliau wafat di ganti oleh Putranya yan bernama H.Moh
Shalihen denga pemilihan cara yang sama yaitu paki lidi mulai tahun 1970 sampai
denga 2002 (32 tahun) karena beliau usianya tidak memenuhi syarat maka di ganti
oleh menantu yang Bernama Drs. Rusdi.AM dimana kepala Desa Drs. Rusdi.AM
Menjabat 1 Periode dan di ganti oleh istrinya yang bernama Maimona,A.Ma dan pada
tanggal 16 bulan 11 tahun 2016 diadakan Pilkades yang terdiri dari 2 calon yaitu
Moh. Mokri Nomor urut 1 dan maimona sebagai nomor Urut 2 dalam pilkades di
33
menangkan oleh nomor urut 1 atas nama Moh. Mokri dengan kemenangan 16 suara.
Berarti yang menjabat Kepala Desa sampai saat ini adalah Moh. Mokri,S.Pd
3.1.3 Gambaran Umum Objek Penelitian
Wisata Bukit Brukoh sebelum dibangun menjadi destinasi pariwisata baru
digunakan sebagai tempat perilaku penyimpangan sosial oleh masyarakat namun
karena adanya ide dari Kepala Desa untuk membangun Bukit Brukoh ini menjadi
suatu pariwisata dengan melibatkan perangkat desa dan masyarakat sehingga mampu
mendongkrak ekonomi masyarakat dan tidak digunakan tempat untuk penyimpangan
sosial, dengan adanya pariwisata baru ini ekonomi masyarakat Desa Bajang
meningkat khususnya masyarakat di Dusun Brukoh. hal tersebut sesuai dengan visi
misi dan ketetapan yang disusun oleh pihak pengelola, Bukit Brukoh ini merupakan
Badan Usaha Milik Desa dengan tujuan mensejahterakan masyarakat desa melalui
pengembangan usaha ekonomi yang diatur dalam Peraturan Desa Nomor : 01 Tahun
2016 dalam Bab I, Pasal 1 tentang Nama, Tempat/Kedudukan Dan Daerah Kerja
sebagai berikut:
a. Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) “ Wisata Alam
Bukit Brukoh –BRUKOH HILL ”
b. BUM Desa “ Wisata Alam Bukit Brukoh – BRUKOH HILL ” berkedudukan di
Desa/ : Bajang
Kecamatan : Pakong
Kabupaten/ : Pamekasan
34
c. Daerah Kerja BUM Desa berada di desa Bajang, kecamatan Pakong
d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya.
Juga dijelaskan Bab II, Pasal 2 tentang Visi Dan Misi wisata Bukit Brukoh
sebagai berikut:
e. Visi BUM Desa “ Wisata Alam Bukit Brukoh –BRUKOH HILL ” Dalam rangka
memperkuat pendapatan desa untuk kesejahteraan masyarakat desa dengan cara
menampung seluruh kegiatan perekonomian yang didasarkan pada kebutuhan
dan potensi desa
f. Misi BUM Desa “ Wisata Alam Bukit Brukoh –BRUKOH HILL ”
Memperoleh keuntungan untuk memperkuat Pendapatan Asli Desa.
Memajukan dan mengembangkan perekonomian desa melalui Lembaga
Ekonomi Desa yang menjadi unit usaha BUM Desa.
Pengumpulan modal usaha dari berbagai sumber.
Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat.
Meningkatkan pengelolaan aset desa yang ada.
Mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa/ melalui pengembangan usaha
ekonomi dan pelayanan sosial.
35
Bentuk Dan Fungsi wisata Bukit Brukoh dijelaskan dalam Bab III, Pasal 3
sebagai berikut:
a. BUM Desa berbentuk Badan Usaha Milik Desa yang ditetapkan melalui
Peraturan Desa. (Keputusan/Bupati/Lurah untuk )
b. BUM Desa berfungsi sebagai lembaga ekonomi desa yang mengembangkan
usaha dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya rumah
tangga miskin.
Badan usaha milik desa berupa wisata Bukit Brukoh merupakan suatu potensi
desa yang dimiliki Desa Bajang dan diatur dalam Peraturan desa Bajang Nomor 01
Tahun 2016 pada Bab IV, Pasal 4 tentang Status Kepemilikan, yaitu:
a. BUM Desa adalah Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki oleh Pemerintahan
Desa dan masyarakat, dengan komposisi kepemilikan mayoritas oleh
Pemerintahan Desa sebesar maksimal 50%.
b. Dalam perkembangannya, masyarakat diluar RTS dapat berperan dalam
kepemilikan BUM Desa melalui penyertaan modal (Peraturan Desa Bajang No:
1,2016).
Tabel 4.1
Susunan Pelaksana Kegiatan Bumdes (Bukit Brukoh) Desa Bajang
Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan
NO
NAMA JABATAN PEKERJAAN
1. Moh. Mokri Penasehat Kepala Desa
2. SUHUD Humas Perangkat Desa
3. ZAINOLLAH Direktur Pegawai Kecamatan
4. MOH. AZIZ Sekretaris Perangkat Desa
5. IDRIS Bendahara -
6. ZAKKI Seksi Kepegawain -
36
7. SYAIFUL HOSNAN Seksi Keagamaan Perangkat Desa
8. HARUN Seksi Pembangunan -
9. MULYADI Seksi Perlengkapan Perangkat Desa
10. ZAKKI,S.Pd.i Seksi Tata Usaha Sekertaris Desa
Sumber: Peraturan Desa Bajang No: 1,2016
3.1.4 Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Keberadaan Kepala Dusun(Kasun) sebagai bagian dari satuan wilayah
pemerintahan Desa Bajang memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan
kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan
pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah
Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk. Sebagai sebuah Desa, sudah tentu
struktur kepemimpinan Desa Bajang tidak bisa lepas dari strukur administratif
pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
Tabel 3.1
Nama Pejabat Pemerintah Desa Bajang
No Nama Jabatan
1 Moh. Mokri,s.pd Kepala Desa
2 Zakki,s.pd.i Sekretaris Desa
3 Novi andriani Kasi Pemerintahan
4 Syaiful hosnan Kasi Kesejahteraan
5 Moh. Aziz Kasih Pelayanan
6 Suhud Kaur Tata Usaha & Umum
7 Rifun ashari Kaur Perencanaan
8 Mulyadi Kaur Keuangan
9 Ach. Zaini Kasun Sannip
10 Lutfiadi Kasun Laras
37
11 Aprilia putri utami Kasun Klobungan
12 Kadarisman Kasun Brukoh
Sumber: Profil Desa Bajang
Tabel 3.2
Nama Badan Permusyawaratan Desa Bajang
No Nama Jabatan
1 Moh. Zaini Ketua
2 Moh saleh Sekretaris
3 Achmad Bendahara
4 Samsul arifin Anggota
5 Sahwi Anggota
6 Moh bakri Anggota
7 Ahmad subki Anggota
Sumber: Profil Desa Bajang
3.1.5 Demografi
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2016, jumlah
penduduk Desa Bajang adalah terdiri dari 633 KK, dengan jumlah total 1.764 jiwa,
dengan rincian 821 laki-laki dan 909 perempuan sebagai mana tertera dalam tabel
berikut ini.
38
Tabel 3.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No Usia Laki-
laki
Perempuan Jumlah(Oran
g)
Prosent (%)
1 0-4 47 52 99 5.72
2 5-9 59 74 133 7.69
3 10-14 56 79 135 7.80
4 15-19 73 68 141 8.15
5 20-24 54 80 118 6.82
6 25-29 78 69 147 8.50
7 30-34 77 85 162 9.36
8 35-39 65 67 129 7.46
9 40-44 64 83 145 8.38
10 45-49 61 71 134 7.75
11 50-54 53 59 115 6.65
12 55-58 28 43 58 3.35
13 >59 103 116 214 12.37
Jumlah Total 818 946 1.764 100
Sumber: Profil Desa Bajang
Berdasarkan data tersebut menunjukkan penduduk usia produktif pada usia
30-60 tahun di Desa Bajang sekitar 1.530. Hal ini merupakan modal berharga bagi
pengadaan tenaga produktif dan SDM. Jumlah tersebut merupakan angka yang cukup
tinggi dari keseluruhan jumlah penduduk yang ada di Desa Bajang, maka dari itu
pengembangan potensi desa yang dibentuk oleh aktor utama dalam pembangunan
39
wisata Bukit Brukoh merupakan suatu hal yang positif untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat Desa Bajang karena jumlah usia produktif cukup tinggi.
Di Desa Bajang tingkat kemiskinan termasuk tinggi berdasarkan jumlah 663
KK di atas, dengan jumlah 316 KK dapat dikatakan sebagai Pra Sejahtera; 191 KK
tercatat Keluarga Sejahtera I, dengan jumlah 75 KK tercatat Keluarga Sejahtera II,
dan 83 KK tercatat sebagai Keluarga Sejahtera III, 3 KK sebagai sejahtera III plus.
Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK
golongan miskin, maka lebih dari 50 % KK Desa Bajang adalah keluarga miskin.
Karena lebih dari 50% masyarakat Desa Bajang tercatat dalam golongan keluarga
miskin maka Moh. Mokri selaku aktor utama berinisiatif untuk mengembangkan
potensi desa melalui wisata Bukit Brukoh dengan harapan mampu mengangkat
ekonomi masyarakat dan mengurangi persentase kemiskinan di Desa Bajang, dengan
memfungsikan sumber daya alam yang ada yaitu berupa wisata Bukit Brukoh untuk
dijadikan sebuah pariwisata.
3.1.6 Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu hal penting dalam meningkatkan SDM (Sumber
Daya Manusia) serta berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan ekonomi
masyarakat. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mampu meningkatkan
kualitas masyarakat yang pada ahirnya akan mendorong tingkat kewirausahaan,
ketrampil dan lapangan kerja baru, sehingga mampu membantu program pemerintah
untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Di Desa Bajang tingkat
pendidikan dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
40
Tabel. 3.4
Tamatan Sekolah Masyarakat
No Keterangan Jumlah
(Orang)
Prosentase
(%)
1 Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas 261 20.94
2 Usia Pra-Sekolah 284 7.86
3 Tidak Tamat SD 389 32.95
4 Tamat Sekolah SD 335 27.73
5 Tamat Sekolah SMP 205 6.46
6 Tamat Sekolah SMA 235 2.90
7 Tamat Sekolah PT/ Akademi 55 1.16
Jumlah Total 1.764 100 %
Sumber: Profil Desa Bajang
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa penduduk Desa Bajang
mayoritas hanya mampu menyelesaikan sekolah hingga jenjang pendidikan wajib
belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Hal tersebut merupakan tantangan bagi Desa
Bajang. Tingkat kerendahan kualitas pendidikan di Desa Bajang, tidak lepas dari
minimnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, selain hal tersebut juga
masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat juga rendah. Sarana pendidikan
di Desa Bajang baru tersedia di tingkat pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP),
sementara untuk pendidikan tingkat menengah ke atas berada di tempat lain yang
relatif jauh.
41
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya
Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Bajang yaitu melalui pelatihan dan kursus.
Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa
Bajang. Bahkan beberapa lembaga bimbingan belajar dan pelatihan yang pernah ada
tidak bisa berkembang. Jumlah masyarakat yang tingkat pendidikannya melanjutkan
ke perguruan tinggi sangat minimal dibandingkan jumlah penduduk yang ada, namun
kelompok masyarakat yang pendidikannya melanjutkan ke perguruan tinggi
sebenarnya bisa menjadi tenaga pendidik atau mengarahkan masyarakat yang
pendidikannya hanya tamat SD, SMP dan SMA untuk diberikan masukan dan arahan
mengenai pengembangan potensi desa dan pengelolan wisata khususnya wisata Bukit
Brukoh yang ada di Desa Bajang. Dengan adanya kesadaran dan solidaritas yang
tinggi dari masyarakat yang berpendidikan tinggi atau sampai melanjutkan
pendidikannya ke perguruan tinggi harus mampu menggerakkan dan memberikan
pelatihan terhadap masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah. Dengan demikian
masyarakat Desa Bajang yang SDM nya rendah akan mampu meningkatkan
ekonominya dengan adanya pemberdayaan masyarakat melalui wisata Bukit Brukoh.
3.1.7 Kondisi Ekonomi
Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Bajang cukup rendah Secara
umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Bajang dapat teridentifikasi ke
dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, dan lain-lain. Berdasarkan
data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 450 orang,
yang bekerja disektor jasa berjumlah 54 orang, yang bekerja di sektor perdagangan 15
orang, dan bekerja di sektor lain-lain 37 orang. Dengan demikian jumlah penduduk
42
yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 545 orang. Berikut ini adalah tabel
jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
Tabel 3.5
Mata Pencaharian dan Jumlahnya
No Mata Pencaharian Jumlah Prosentase
1 Pertanian 450 orang 83.18
2 Jasa/ Perdagangan
1. Jasa Pemerintahan
2. Jasa Perdagangan
3. Jasa Angkutan
4. Jasa Ketrampilan
5. Jasa lainnya
11 orang
15 orang
13 orang
6 orang
9 orang
2.03
2.77
2.40
1.11
1.66
3 Sektor PNS 12 orang 2.22
4 Sektor lain 25 orang 4.62
Jumlah 541 orang 100
Sumber: Profil Desa Bajang
Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Bajang masih
cukup rendah. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk usia 20-55
yang belum bekerja berjumlah 34 orang dari jumlah angkatan kerja sekitar 541 orang.
Angka-angka inilah yang merupakan kisaran angka pengangguran di Desa Bajang.
Adanya pengembangan potensi desa melalui wisata Bukit Brukoh sebenarnya
tujuannya yaitu mengurangi pengangguran, berdasarkan jumlah angka pengangguran
di atas sebenarnya merupakan hal penting dalam pengembangan potensi desa melalui
wiata Bukit Brukoh di Desa Bajang ini. Moh. Mokri selaku aktor utama dalam
43
pengembangan potensi desa ini yaitu ingin melibatkan masyarakat terutama
masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan atau pengangguran agar dilibatkan
dalam wisata Bukit Brukoh ini, misal dijadikan sebagai staff wisata Bukit Brukoh
atau menjadi pedagang kaki lima di wisata Bukit Brukoh, dengan hal itu di Desa
Bajang jumlah pengagguran berkurang.
3.2. Kondisi Pemerintahan Desa
3.2.1 Pembagian Wilayah Desa
Wilayah Desa Bajang terdiri dari 4 Dusun yaitu : Sannip, laras,
Klobungan,dan Brukoh, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun.
Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas Desa kepada
aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di
Desa Bajang, dari keempat Dusun tersebut terbagi menjadi 4 Rukun Warga (RW) dan
12 Rukun Tetangga (RT).
3.2.2 Adapun selama pemerintahan pembangunan yang terlaksana
A. Bidang Infrastruktur
1. Pengembangan Wisata Alam Bukit Brukoh (Dusun Brukoh), berupa
pembangunan gazebo, pagar dan taman. Yang bertujuan untuk meningkatkan
destinasi pariwisata alam yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.
2. Pengaspalan Jalan (Dusun Sannip) sepanjang 735 M yang menghubungkan
jalan Dusun Sanip dengan Dusun Brukoh dan Desa Klompang Timur yang
bertujuan melancarkan arus transportasi.
3. Pembangunan Saluran Irigasi (Brukoh)
44
4. Pembangunan Balai Desa
5. Pembangunan Jalan Aspal (Laras)
6. Pembangunan Jalan Aspal ( Brukoh) sepanjang 750 M yang menghubungkan
antara Dusun Brukoh dan Dusun Sanip, Dusun Klobungan serta sebagai
penghubung ke Desa Cenlecen dengan tujuan untuk memperlancar arus
transportasi.
7. Pembangunan tembok Penahan Tanah (Plengsengan) lokasi pembangunan ini
yaitu di Dusun Brukoh dilaksanakan pembangunan ini dengan tujuan agar
badan jalan bisa lebih kokoh dan lebar serta untuk mengatasi badan jalan dari
pengkikisan air.
8. Pembangunan Saluran Irigasi (Sannip) sepanjang 342 M, mulai dari
perbatasan Dusun Sanip dan Dusun Klobungan, yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil pertanian yang biasanya pertanian di daerah tersebut
hanya mengandalkan air hujan namun sekarang menjadi lahan yang
berpotensi.
9. Pembangunan Saluran Irigasi (Laras ) sepanjang 150 M mulai dari dusun
laras sampai perbatasan desa banban, pembangunan ini selain bermanfaat
bagi masyarakat Desa Bajang khususnya namun juga bermanfaat untuk
masyarakat desa sebelah (Desa Banban)
10. Pembangunan Jalan Makadam (Brukoh dan Klobungan) sepanjang 750 M
yang bertujuan untuk melancarkan dan mempermudah arus transportasi
masyarakat untuk menuju pemukiman atau rumah warga yang awalnya
sempit dan rusak.
45
11. Pembangunan Jalan Paving (Sannip) sepanjang 330 M yang menghubungkan
dari pemukiman masyarakat ke pusat pelayanan desa (Balai Desa) sehingga
mempermudah akses masyarakat menuju balai desa
B. Bidang Pemberdayaan
1. Pemantapan dan Pengukuhan Kelompok Tani dengan SK BUPATI
2. Pembentukan dan Penetapan Kader Desa
3. Pengenbangan Perputakaan Desa Berbasis IT
C. Bidang Sosial Budaya
1. Rutinitas Rokat Dhisa setiap tahun yang bertujuan untuk:
a. Memperingati hari desa
b. Mempererat tali silaturrahmi antar warga
c. Menumbuh kembangkan tradisi-tradisi yang hampir pudar dengan cara
pelaksanaanya selama satu minggu, adapun kegiatannya sebagai berikut:
Hari 1. Pembukaan yaitu (khotmil qur‟an)
Hari 2. Lomba Balita (Sehat Cerdas)
Hari 3. Lomba Pemuda (Futsal dan Panjat Pinang)
Hari 4. Lomba khusus perempuan (hias tanpa kaca, joget balon)
Hari 5. Hiburan (Orkes Dangdut)
Hari 6. Ketoprak Madura
Hari 7. Pengajian Akbar
2. Taccek (Aretan Sapi) merupakan acara perkumpulan masyarakat desa yang
dilaksanakan sebulan 2x dengan acara inti yaitu arisan.
46
3.3 Beberapa hasil musrenbangdes yang pernah di laksanakan
Musrenbangdes atau Musrenbangdesa adalah forum rembuk warga yang
dilakukan untuk membicarakan masalah dan potensi desa agar teridentifikasi dengan
baik untuk memberikan arah yang jelas atas tindakan yang layak menurut skala
prioritas dan dilaksanakan dalam mengatasi masalah atau memaksimalkan potensi
yang dimiliki sebagai dasar program kerja pemerintah desa melaksanakan dan
kegiatan tahunan desa.
3.3.1 Maksud dan tujuan musrenbangdes
Musrenbangdes dilaksanakan dengan maksud dilaksanakannya model
perencanaan partisipatif ditingkat desa yang melibatkan semua komponen
masyarakat, lembaga kemasyarakatan swasta dan pemerintah lainnya yang ada di
desa. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dengan dilaksanakannya musrenbangdes
adalah:
a. Menyepakati prioritas kebutuhan dan masalah yang sangat mendesak untuk
direalisasikan dalam bentuk program maupun kegiatan pada tahun
perencanaan/tahun yang akan datang.
b. Menyepakati tim delegasi desa yang akan memaparkan masalah yang akan
menjadi kewenangan daerah yang berada di wilayah desa pada forum
musrenbang kecamatan.
47
Dalam menentukan kesepakatan prioritas kebutuhan sebagaimana no (1) diatas
dihasilkan tiga kesepakatan yang akan menjadi prioritas yaitu:
a. Menyepakati prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa yang akan
dibiayai dari dana swadaya masyarakat dan atau dari asli pendapatan desa
(PAD). Kegiatan yang mendesak untuk dilaksanakan dan sangat dibutuhkan
oleh masyarakat banyak, namun kegiatan ini tidak dapat dibiayai dari dana
ADD maupun dana desa, harus dimasukkan sebagai prioritas kegiatan desa
yang akan dilaksanakan sendiri oleh desa melalui swadaya masyarakat. Contoh
bidang pembangunan: (Pengembangan Wisata Alam Brukoh Hill), Saluran
Drainase, Pengaspalan Jalan, Jalan Rabat Beton dll. Bidang pemberdayaan
masyarakat: Pelatihan Kader Teknik Desa.
b. Menyepakati prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa yang akan
dibiayai dari Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa (DD)
c. Menyepakati prioritas masalah daerah yang ada di desa yang menjadi
kewenangan pemerintah daerah maupu pusat dan akan pada musrenbang
kecamatan untuk diusulkan menjadi kegiatan yang dibiayai APBD pemerintah
daerah. kabupaten atau kota maupun provinsi. Contoh pembangunan jalan desa
yang berstatus jalan kabupaten atau provinsi, pembangunan saluran irigasi
tersier maupun skunder yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.
48
3.3.2 Keluaran atau output musrenbangdes
Yang dihasilakan Musrenbang Desa, yaitu :
a. Terinventarisirnya proiritas kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa yang
dibiayai melalui swadaya masayarakat.
b. Terinventarisirnya proiritas kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa yang
dibiayai dari ADD maupun Dana Desa.
c. Terinventarisirnya masalah yang menjadi persoalan atau kewenangan daerah
berupa usulan program atau kegiatan yang akan diajukan pembiayaannya
melalui APBD kabupaten maupun APBD Provinsi dan RKPDes.
Penyususn RKP pada dasarnya dimulai dari desa secara berjenjang sampai
pemerintah pusat. Didesa paling lambat minggu ke-empat dilaksanakan musrenbang
desa. Bulan Februari dilaksanakan musrenbang kecamatan. Bulan Maret
musrenbang kabupaten dan provinsi menyelenggarakan musrenbang di bulan April,
berakhir dengn musrenbang nasional pada bulan Mei. Jadi musrenbang pada bulan
Januari ini adalah awal dan menjadi dasar penyusunan RKP. Semua Hasil
muusrenbang di atas dalam bentuk administrasi tertulis. Dan dilaporkan ketingkat
kecamatan sebagai bahan tindak lanjut pelaksanaan Musrenbang Kecamatan.
49
Format administrasi musrenbang desa yang harus dibuat dan dilaporkan ke
kecamatan terdiri dari :
a. Berita Acara Musyawarah.
b. Format Daftar Prioritas Masalah.
c. Format Prioritas Kegiatan.
d. Format Daftar Usulan Kegiatan. (Profil Desa Bajang,2018)