bab iii deskripsi lokasi 3.1.1 sejarah desaeprints.umm.ac.id/38960/4/bab 3.pdf · d. bum desa dapat...

19
31 BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1 Kondisi Desa 3.1.1 SEJARAH DESA Saat di telusuri dan digali dari berbagai sumber khususnya dari sesepuh desa Bajang, dahulu pada masa penjajahan Belanda dan Jepang Desa ini pernah diduduki sebagi markas kompeni dan markas jepang namun pada perang sabil yang terdiri dari warga masyarakat wilayah ini dan dari beberapa daerah lainnya berhasil mengusir pasukan penjajah tersebut. 3.1.2. Asal usul (Legenda) Desa Saat pasukan Belanda selanjutnya diganti oleh pasukan Jepang banyak rakyat yang kekurangan makanan sehingga rakyat harus bekerja siang malam (Maduranya “Bejeng Tak Bu Ambu“) untuk memperoleh sandang selain makanan masyarakat juga kekurangan air untuk minum, mandi maupun cuci. dalam pencarian air ini penduduk bekerja dengan giatnya yang di ketuai oleh Bujuk Dukon, karena giatnya mencari air sehingga menemukan sumber air, yang kemudian di beri nama sumber Bajeng. Bajeng yang artinya giat (Rajin), Bujuk Dukon ini mempunyai kesaktian yang pada zaman dahulu yaitu kalau ada burung yang terbang di atasnya burung itu akan jatuh dan apabila ada sapi kerapan yang mau membentur Bujuk Dukon sapi tersebut kaki patah sehingga tidak sampai padanya.jadi begitulah asal usul mula adanya Desa Bajang.

Upload: others

Post on 29-Jul-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

31

BAB III

DESKRIPSI LOKASI

3.1 Kondisi Desa

3.1.1 SEJARAH DESA

Saat di telusuri dan digali dari berbagai sumber khususnya dari sesepuh desa

Bajang, dahulu pada masa penjajahan Belanda dan Jepang Desa ini pernah diduduki

sebagi markas kompeni dan markas jepang namun pada perang sabil yang terdiri dari

warga masyarakat wilayah ini dan dari beberapa daerah lainnya berhasil mengusir

pasukan penjajah tersebut.

3.1.2. Asal – usul (Legenda) Desa

Saat pasukan Belanda selanjutnya diganti oleh pasukan Jepang banyak rakyat

yang kekurangan makanan sehingga rakyat harus bekerja siang malam (Maduranya

“Bejeng Tak Bu Ambu“) untuk memperoleh sandang selain makanan masyarakat

juga kekurangan air untuk minum, mandi maupun cuci. dalam pencarian air ini

penduduk bekerja dengan giatnya yang di ketuai oleh Bujuk Dukon, karena giatnya

mencari air sehingga menemukan sumber air, yang kemudian di beri nama sumber

Bajeng. Bajeng yang artinya giat (Rajin), Bujuk Dukon ini mempunyai kesaktian

yang pada zaman dahulu yaitu kalau ada burung yang terbang di atasnya burung itu

akan jatuh dan apabila ada sapi kerapan yang mau membentur Bujuk Dukon sapi

tersebut kaki patah sehingga tidak sampai padanya.jadi begitulah asal usul mula

adanya Desa Bajang.

Page 2: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

32

Sejarah pemerinahan desa Bajang pada zaman penjajah Belanda yang manjadi

Klebun pertama kali adalah Bujuk Abdullah (Bujuk Artinya Buyut), Proses

Pemilihannya sangat unik sekali, awalnya masyarakat disuruh berkumpul disuatu

tempat yang luas kemudian rakyat tersebut di suruh memilih Klebun(Kepala Desa)

dengan cara lari menuju orang yang mau di jadikan Kepala Desa, Kemudian siapa

yang paling banyak rakyatnya itu yang terpilih atau menjadi Kepala Desa, dan bujuk

Abdullah yang paling banyak dan terpilih sebagai kepala desa yang pertama dan di

ganti oleh putranga yang bungsu yang bernam Ganti. Kepala Desa Ganti hanya

menjabat 6 tahun karena wafat sehinnga diganti oleh Kepala Desa Dagang

P.Mardina. pemilihan Kepala Desa Dagang P.Mardina dipilaih melalui pemilihan

juga yaitu sama dengan pemilihan pada waktu pemilihan Bujuk Abdullah, Kepala

Desa Dagang P.Mardina ini memrintah Desa Bajang selama 41 tahun.

Tahun 1945 di ganti lagi oleh Kepal Desa Abdus Safi yang mana cara

pemilihan berbeda dengan cara pakai lidi, AbduSafi memerintah dari tahun 1945

sampai dengan 1970 beliau wafat di ganti oleh Putranya yan bernama H.Moh

Shalihen denga pemilihan cara yang sama yaitu paki lidi mulai tahun 1970 sampai

denga 2002 (32 tahun) karena beliau usianya tidak memenuhi syarat maka di ganti

oleh menantu yang Bernama Drs. Rusdi.AM dimana kepala Desa Drs. Rusdi.AM

Menjabat 1 Periode dan di ganti oleh istrinya yang bernama Maimona,A.Ma dan pada

tanggal 16 bulan 11 tahun 2016 diadakan Pilkades yang terdiri dari 2 calon yaitu

Moh. Mokri Nomor urut 1 dan maimona sebagai nomor Urut 2 dalam pilkades di

Page 3: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

33

menangkan oleh nomor urut 1 atas nama Moh. Mokri dengan kemenangan 16 suara.

Berarti yang menjabat Kepala Desa sampai saat ini adalah Moh. Mokri,S.Pd

3.1.3 Gambaran Umum Objek Penelitian

Wisata Bukit Brukoh sebelum dibangun menjadi destinasi pariwisata baru

digunakan sebagai tempat perilaku penyimpangan sosial oleh masyarakat namun

karena adanya ide dari Kepala Desa untuk membangun Bukit Brukoh ini menjadi

suatu pariwisata dengan melibatkan perangkat desa dan masyarakat sehingga mampu

mendongkrak ekonomi masyarakat dan tidak digunakan tempat untuk penyimpangan

sosial, dengan adanya pariwisata baru ini ekonomi masyarakat Desa Bajang

meningkat khususnya masyarakat di Dusun Brukoh. hal tersebut sesuai dengan visi

misi dan ketetapan yang disusun oleh pihak pengelola, Bukit Brukoh ini merupakan

Badan Usaha Milik Desa dengan tujuan mensejahterakan masyarakat desa melalui

pengembangan usaha ekonomi yang diatur dalam Peraturan Desa Nomor : 01 Tahun

2016 dalam Bab I, Pasal 1 tentang Nama, Tempat/Kedudukan Dan Daerah Kerja

sebagai berikut:

a. Lembaga ini bernama Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) “ Wisata Alam

Bukit Brukoh –BRUKOH HILL ”

b. BUM Desa “ Wisata Alam Bukit Brukoh – BRUKOH HILL ” berkedudukan di

Desa/ : Bajang

Kecamatan : Pakong

Kabupaten/ : Pamekasan

Page 4: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

34

c. Daerah Kerja BUM Desa berada di desa Bajang, kecamatan Pakong

d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya.

Juga dijelaskan Bab II, Pasal 2 tentang Visi Dan Misi wisata Bukit Brukoh

sebagai berikut:

e. Visi BUM Desa “ Wisata Alam Bukit Brukoh –BRUKOH HILL ” Dalam rangka

memperkuat pendapatan desa untuk kesejahteraan masyarakat desa dengan cara

menampung seluruh kegiatan perekonomian yang didasarkan pada kebutuhan

dan potensi desa

f. Misi BUM Desa “ Wisata Alam Bukit Brukoh –BRUKOH HILL ”

Memperoleh keuntungan untuk memperkuat Pendapatan Asli Desa.

Memajukan dan mengembangkan perekonomian desa melalui Lembaga

Ekonomi Desa yang menjadi unit usaha BUM Desa.

Pengumpulan modal usaha dari berbagai sumber.

Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat.

Meningkatkan pengelolaan aset desa yang ada.

Mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa/ melalui pengembangan usaha

ekonomi dan pelayanan sosial.

Page 5: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

35

Bentuk Dan Fungsi wisata Bukit Brukoh dijelaskan dalam Bab III, Pasal 3

sebagai berikut:

a. BUM Desa berbentuk Badan Usaha Milik Desa yang ditetapkan melalui

Peraturan Desa. (Keputusan/Bupati/Lurah untuk )

b. BUM Desa berfungsi sebagai lembaga ekonomi desa yang mengembangkan

usaha dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat khususnya rumah

tangga miskin.

Badan usaha milik desa berupa wisata Bukit Brukoh merupakan suatu potensi

desa yang dimiliki Desa Bajang dan diatur dalam Peraturan desa Bajang Nomor 01

Tahun 2016 pada Bab IV, Pasal 4 tentang Status Kepemilikan, yaitu:

a. BUM Desa adalah Badan Usaha Milik Desa yang dimiliki oleh Pemerintahan

Desa dan masyarakat, dengan komposisi kepemilikan mayoritas oleh

Pemerintahan Desa sebesar maksimal 50%.

b. Dalam perkembangannya, masyarakat diluar RTS dapat berperan dalam

kepemilikan BUM Desa melalui penyertaan modal (Peraturan Desa Bajang No:

1,2016).

Tabel 4.1

Susunan Pelaksana Kegiatan Bumdes (Bukit Brukoh) Desa Bajang

Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan

NO

NAMA JABATAN PEKERJAAN

1. Moh. Mokri Penasehat Kepala Desa

2. SUHUD Humas Perangkat Desa

3. ZAINOLLAH Direktur Pegawai Kecamatan

4. MOH. AZIZ Sekretaris Perangkat Desa

5. IDRIS Bendahara -

6. ZAKKI Seksi Kepegawain -

Page 6: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

36

7. SYAIFUL HOSNAN Seksi Keagamaan Perangkat Desa

8. HARUN Seksi Pembangunan -

9. MULYADI Seksi Perlengkapan Perangkat Desa

10. ZAKKI,S.Pd.i Seksi Tata Usaha Sekertaris Desa

Sumber: Peraturan Desa Bajang No: 1,2016

3.1.4 Struktur Organisasi Pemerintah Desa

Keberadaan Kepala Dusun(Kasun) sebagai bagian dari satuan wilayah

pemerintahan Desa Bajang memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan

kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan

pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah

Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk. Sebagai sebuah Desa, sudah tentu

struktur kepemimpinan Desa Bajang tidak bisa lepas dari strukur administratif

pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini:

Tabel 3.1

Nama Pejabat Pemerintah Desa Bajang

No Nama Jabatan

1 Moh. Mokri,s.pd Kepala Desa

2 Zakki,s.pd.i Sekretaris Desa

3 Novi andriani Kasi Pemerintahan

4 Syaiful hosnan Kasi Kesejahteraan

5 Moh. Aziz Kasih Pelayanan

6 Suhud Kaur Tata Usaha & Umum

7 Rifun ashari Kaur Perencanaan

8 Mulyadi Kaur Keuangan

9 Ach. Zaini Kasun Sannip

10 Lutfiadi Kasun Laras

Page 7: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

37

11 Aprilia putri utami Kasun Klobungan

12 Kadarisman Kasun Brukoh

Sumber: Profil Desa Bajang

Tabel 3.2

Nama Badan Permusyawaratan Desa Bajang

No Nama Jabatan

1 Moh. Zaini Ketua

2 Moh saleh Sekretaris

3 Achmad Bendahara

4 Samsul arifin Anggota

5 Sahwi Anggota

6 Moh bakri Anggota

7 Ahmad subki Anggota

Sumber: Profil Desa Bajang

3.1.5 Demografi

Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2016, jumlah

penduduk Desa Bajang adalah terdiri dari 633 KK, dengan jumlah total 1.764 jiwa,

dengan rincian 821 laki-laki dan 909 perempuan sebagai mana tertera dalam tabel

berikut ini.

Page 8: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

38

Tabel 3.3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No Usia Laki-

laki

Perempuan Jumlah(Oran

g)

Prosent (%)

1 0-4 47 52 99 5.72

2 5-9 59 74 133 7.69

3 10-14 56 79 135 7.80

4 15-19 73 68 141 8.15

5 20-24 54 80 118 6.82

6 25-29 78 69 147 8.50

7 30-34 77 85 162 9.36

8 35-39 65 67 129 7.46

9 40-44 64 83 145 8.38

10 45-49 61 71 134 7.75

11 50-54 53 59 115 6.65

12 55-58 28 43 58 3.35

13 >59 103 116 214 12.37

Jumlah Total 818 946 1.764 100

Sumber: Profil Desa Bajang

Berdasarkan data tersebut menunjukkan penduduk usia produktif pada usia

30-60 tahun di Desa Bajang sekitar 1.530. Hal ini merupakan modal berharga bagi

pengadaan tenaga produktif dan SDM. Jumlah tersebut merupakan angka yang cukup

tinggi dari keseluruhan jumlah penduduk yang ada di Desa Bajang, maka dari itu

pengembangan potensi desa yang dibentuk oleh aktor utama dalam pembangunan

Page 9: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

39

wisata Bukit Brukoh merupakan suatu hal yang positif untuk meningkatkan ekonomi

masyarakat Desa Bajang karena jumlah usia produktif cukup tinggi.

Di Desa Bajang tingkat kemiskinan termasuk tinggi berdasarkan jumlah 663

KK di atas, dengan jumlah 316 KK dapat dikatakan sebagai Pra Sejahtera; 191 KK

tercatat Keluarga Sejahtera I, dengan jumlah 75 KK tercatat Keluarga Sejahtera II,

dan 83 KK tercatat sebagai Keluarga Sejahtera III, 3 KK sebagai sejahtera III plus.

Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK

golongan miskin, maka lebih dari 50 % KK Desa Bajang adalah keluarga miskin.

Karena lebih dari 50% masyarakat Desa Bajang tercatat dalam golongan keluarga

miskin maka Moh. Mokri selaku aktor utama berinisiatif untuk mengembangkan

potensi desa melalui wisata Bukit Brukoh dengan harapan mampu mengangkat

ekonomi masyarakat dan mengurangi persentase kemiskinan di Desa Bajang, dengan

memfungsikan sumber daya alam yang ada yaitu berupa wisata Bukit Brukoh untuk

dijadikan sebuah pariwisata.

3.1.6 Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu hal penting dalam meningkatkan SDM (Sumber

Daya Manusia) serta berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan ekonomi

masyarakat. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mampu meningkatkan

kualitas masyarakat yang pada ahirnya akan mendorong tingkat kewirausahaan,

ketrampil dan lapangan kerja baru, sehingga mampu membantu program pemerintah

untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Di Desa Bajang tingkat

pendidikan dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Page 10: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

40

Tabel. 3.4

Tamatan Sekolah Masyarakat

No Keterangan Jumlah

(Orang)

Prosentase

(%)

1 Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas 261 20.94

2 Usia Pra-Sekolah 284 7.86

3 Tidak Tamat SD 389 32.95

4 Tamat Sekolah SD 335 27.73

5 Tamat Sekolah SMP 205 6.46

6 Tamat Sekolah SMA 235 2.90

7 Tamat Sekolah PT/ Akademi 55 1.16

Jumlah Total 1.764 100 %

Sumber: Profil Desa Bajang

Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa penduduk Desa Bajang

mayoritas hanya mampu menyelesaikan sekolah hingga jenjang pendidikan wajib

belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Hal tersebut merupakan tantangan bagi Desa

Bajang. Tingkat kerendahan kualitas pendidikan di Desa Bajang, tidak lepas dari

minimnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, selain hal tersebut juga

masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat juga rendah. Sarana pendidikan

di Desa Bajang baru tersedia di tingkat pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP),

sementara untuk pendidikan tingkat menengah ke atas berada di tempat lain yang

relatif jauh.

Page 11: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

41

Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya

Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Bajang yaitu melalui pelatihan dan kursus.

Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa

Bajang. Bahkan beberapa lembaga bimbingan belajar dan pelatihan yang pernah ada

tidak bisa berkembang. Jumlah masyarakat yang tingkat pendidikannya melanjutkan

ke perguruan tinggi sangat minimal dibandingkan jumlah penduduk yang ada, namun

kelompok masyarakat yang pendidikannya melanjutkan ke perguruan tinggi

sebenarnya bisa menjadi tenaga pendidik atau mengarahkan masyarakat yang

pendidikannya hanya tamat SD, SMP dan SMA untuk diberikan masukan dan arahan

mengenai pengembangan potensi desa dan pengelolan wisata khususnya wisata Bukit

Brukoh yang ada di Desa Bajang. Dengan adanya kesadaran dan solidaritas yang

tinggi dari masyarakat yang berpendidikan tinggi atau sampai melanjutkan

pendidikannya ke perguruan tinggi harus mampu menggerakkan dan memberikan

pelatihan terhadap masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah. Dengan demikian

masyarakat Desa Bajang yang SDM nya rendah akan mampu meningkatkan

ekonominya dengan adanya pemberdayaan masyarakat melalui wisata Bukit Brukoh.

3.1.7 Kondisi Ekonomi

Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Bajang cukup rendah Secara

umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Bajang dapat teridentifikasi ke

dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, dan lain-lain. Berdasarkan

data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 450 orang,

yang bekerja disektor jasa berjumlah 54 orang, yang bekerja di sektor perdagangan 15

orang, dan bekerja di sektor lain-lain 37 orang. Dengan demikian jumlah penduduk

Page 12: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

42

yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 545 orang. Berikut ini adalah tabel

jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.

Tabel 3.5

Mata Pencaharian dan Jumlahnya

No Mata Pencaharian Jumlah Prosentase

1 Pertanian 450 orang 83.18

2 Jasa/ Perdagangan

1. Jasa Pemerintahan

2. Jasa Perdagangan

3. Jasa Angkutan

4. Jasa Ketrampilan

5. Jasa lainnya

11 orang

15 orang

13 orang

6 orang

9 orang

2.03

2.77

2.40

1.11

1.66

3 Sektor PNS 12 orang 2.22

4 Sektor lain 25 orang 4.62

Jumlah 541 orang 100

Sumber: Profil Desa Bajang

Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Bajang masih

cukup rendah. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk usia 20-55

yang belum bekerja berjumlah 34 orang dari jumlah angkatan kerja sekitar 541 orang.

Angka-angka inilah yang merupakan kisaran angka pengangguran di Desa Bajang.

Adanya pengembangan potensi desa melalui wisata Bukit Brukoh sebenarnya

tujuannya yaitu mengurangi pengangguran, berdasarkan jumlah angka pengangguran

di atas sebenarnya merupakan hal penting dalam pengembangan potensi desa melalui

wiata Bukit Brukoh di Desa Bajang ini. Moh. Mokri selaku aktor utama dalam

Page 13: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

43

pengembangan potensi desa ini yaitu ingin melibatkan masyarakat terutama

masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan atau pengangguran agar dilibatkan

dalam wisata Bukit Brukoh ini, misal dijadikan sebagai staff wisata Bukit Brukoh

atau menjadi pedagang kaki lima di wisata Bukit Brukoh, dengan hal itu di Desa

Bajang jumlah pengagguran berkurang.

3.2. Kondisi Pemerintahan Desa

3.2.1 Pembagian Wilayah Desa

Wilayah Desa Bajang terdiri dari 4 Dusun yaitu : Sannip, laras,

Klobungan,dan Brukoh, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun.

Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas Desa kepada

aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di

Desa Bajang, dari keempat Dusun tersebut terbagi menjadi 4 Rukun Warga (RW) dan

12 Rukun Tetangga (RT).

3.2.2 Adapun selama pemerintahan pembangunan yang terlaksana

A. Bidang Infrastruktur

1. Pengembangan Wisata Alam Bukit Brukoh (Dusun Brukoh), berupa

pembangunan gazebo, pagar dan taman. Yang bertujuan untuk meningkatkan

destinasi pariwisata alam yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

2. Pengaspalan Jalan (Dusun Sannip) sepanjang 735 M yang menghubungkan

jalan Dusun Sanip dengan Dusun Brukoh dan Desa Klompang Timur yang

bertujuan melancarkan arus transportasi.

3. Pembangunan Saluran Irigasi (Brukoh)

Page 14: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

44

4. Pembangunan Balai Desa

5. Pembangunan Jalan Aspal (Laras)

6. Pembangunan Jalan Aspal ( Brukoh) sepanjang 750 M yang menghubungkan

antara Dusun Brukoh dan Dusun Sanip, Dusun Klobungan serta sebagai

penghubung ke Desa Cenlecen dengan tujuan untuk memperlancar arus

transportasi.

7. Pembangunan tembok Penahan Tanah (Plengsengan) lokasi pembangunan ini

yaitu di Dusun Brukoh dilaksanakan pembangunan ini dengan tujuan agar

badan jalan bisa lebih kokoh dan lebar serta untuk mengatasi badan jalan dari

pengkikisan air.

8. Pembangunan Saluran Irigasi (Sannip) sepanjang 342 M, mulai dari

perbatasan Dusun Sanip dan Dusun Klobungan, yang bertujuan untuk

meningkatkan hasil pertanian yang biasanya pertanian di daerah tersebut

hanya mengandalkan air hujan namun sekarang menjadi lahan yang

berpotensi.

9. Pembangunan Saluran Irigasi (Laras ) sepanjang 150 M mulai dari dusun

laras sampai perbatasan desa banban, pembangunan ini selain bermanfaat

bagi masyarakat Desa Bajang khususnya namun juga bermanfaat untuk

masyarakat desa sebelah (Desa Banban)

10. Pembangunan Jalan Makadam (Brukoh dan Klobungan) sepanjang 750 M

yang bertujuan untuk melancarkan dan mempermudah arus transportasi

masyarakat untuk menuju pemukiman atau rumah warga yang awalnya

sempit dan rusak.

Page 15: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

45

11. Pembangunan Jalan Paving (Sannip) sepanjang 330 M yang menghubungkan

dari pemukiman masyarakat ke pusat pelayanan desa (Balai Desa) sehingga

mempermudah akses masyarakat menuju balai desa

B. Bidang Pemberdayaan

1. Pemantapan dan Pengukuhan Kelompok Tani dengan SK BUPATI

2. Pembentukan dan Penetapan Kader Desa

3. Pengenbangan Perputakaan Desa Berbasis IT

C. Bidang Sosial Budaya

1. Rutinitas Rokat Dhisa setiap tahun yang bertujuan untuk:

a. Memperingati hari desa

b. Mempererat tali silaturrahmi antar warga

c. Menumbuh kembangkan tradisi-tradisi yang hampir pudar dengan cara

pelaksanaanya selama satu minggu, adapun kegiatannya sebagai berikut:

Hari 1. Pembukaan yaitu (khotmil qur‟an)

Hari 2. Lomba Balita (Sehat Cerdas)

Hari 3. Lomba Pemuda (Futsal dan Panjat Pinang)

Hari 4. Lomba khusus perempuan (hias tanpa kaca, joget balon)

Hari 5. Hiburan (Orkes Dangdut)

Hari 6. Ketoprak Madura

Hari 7. Pengajian Akbar

2. Taccek (Aretan Sapi) merupakan acara perkumpulan masyarakat desa yang

dilaksanakan sebulan 2x dengan acara inti yaitu arisan.

Page 16: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

46

3.3 Beberapa hasil musrenbangdes yang pernah di laksanakan

Musrenbangdes atau Musrenbangdesa adalah forum rembuk warga yang

dilakukan untuk membicarakan masalah dan potensi desa agar teridentifikasi dengan

baik untuk memberikan arah yang jelas atas tindakan yang layak menurut skala

prioritas dan dilaksanakan dalam mengatasi masalah atau memaksimalkan potensi

yang dimiliki sebagai dasar program kerja pemerintah desa melaksanakan dan

kegiatan tahunan desa.

3.3.1 Maksud dan tujuan musrenbangdes

Musrenbangdes dilaksanakan dengan maksud dilaksanakannya model

perencanaan partisipatif ditingkat desa yang melibatkan semua komponen

masyarakat, lembaga kemasyarakatan swasta dan pemerintah lainnya yang ada di

desa. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dengan dilaksanakannya musrenbangdes

adalah:

a. Menyepakati prioritas kebutuhan dan masalah yang sangat mendesak untuk

direalisasikan dalam bentuk program maupun kegiatan pada tahun

perencanaan/tahun yang akan datang.

b. Menyepakati tim delegasi desa yang akan memaparkan masalah yang akan

menjadi kewenangan daerah yang berada di wilayah desa pada forum

musrenbang kecamatan.

Page 17: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

47

Dalam menentukan kesepakatan prioritas kebutuhan sebagaimana no (1) diatas

dihasilkan tiga kesepakatan yang akan menjadi prioritas yaitu:

a. Menyepakati prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa yang akan

dibiayai dari dana swadaya masyarakat dan atau dari asli pendapatan desa

(PAD). Kegiatan yang mendesak untuk dilaksanakan dan sangat dibutuhkan

oleh masyarakat banyak, namun kegiatan ini tidak dapat dibiayai dari dana

ADD maupun dana desa, harus dimasukkan sebagai prioritas kegiatan desa

yang akan dilaksanakan sendiri oleh desa melalui swadaya masyarakat. Contoh

bidang pembangunan: (Pengembangan Wisata Alam Brukoh Hill), Saluran

Drainase, Pengaspalan Jalan, Jalan Rabat Beton dll. Bidang pemberdayaan

masyarakat: Pelatihan Kader Teknik Desa.

b. Menyepakati prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa yang akan

dibiayai dari Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa (DD)

c. Menyepakati prioritas masalah daerah yang ada di desa yang menjadi

kewenangan pemerintah daerah maupu pusat dan akan pada musrenbang

kecamatan untuk diusulkan menjadi kegiatan yang dibiayai APBD pemerintah

daerah. kabupaten atau kota maupun provinsi. Contoh pembangunan jalan desa

yang berstatus jalan kabupaten atau provinsi, pembangunan saluran irigasi

tersier maupun skunder yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.

Page 18: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

48

3.3.2 Keluaran atau output musrenbangdes

Yang dihasilakan Musrenbang Desa, yaitu :

a. Terinventarisirnya proiritas kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa yang

dibiayai melalui swadaya masayarakat.

b. Terinventarisirnya proiritas kegiatan yang akan dilaksanakan oleh desa yang

dibiayai dari ADD maupun Dana Desa.

c. Terinventarisirnya masalah yang menjadi persoalan atau kewenangan daerah

berupa usulan program atau kegiatan yang akan diajukan pembiayaannya

melalui APBD kabupaten maupun APBD Provinsi dan RKPDes.

Penyususn RKP pada dasarnya dimulai dari desa secara berjenjang sampai

pemerintah pusat. Didesa paling lambat minggu ke-empat dilaksanakan musrenbang

desa. Bulan Februari dilaksanakan musrenbang kecamatan. Bulan Maret

musrenbang kabupaten dan provinsi menyelenggarakan musrenbang di bulan April,

berakhir dengn musrenbang nasional pada bulan Mei. Jadi musrenbang pada bulan

Januari ini adalah awal dan menjadi dasar penyusunan RKP. Semua Hasil

muusrenbang di atas dalam bentuk administrasi tertulis. Dan dilaporkan ketingkat

kecamatan sebagai bahan tindak lanjut pelaksanaan Musrenbang Kecamatan.

Page 19: BAB III DESKRIPSI LOKASI 3.1.1 SEJARAH DESAeprints.umm.ac.id/38960/4/BAB 3.pdf · d. BUM Desa dapat membuka cabang-cabang pelayanan diluar daerah kerjanya. Juga dijelaskan . Bab I

49

Format administrasi musrenbang desa yang harus dibuat dan dilaporkan ke

kecamatan terdiri dari :

a. Berita Acara Musyawarah.

b. Format Daftar Prioritas Masalah.

c. Format Prioritas Kegiatan.

d. Format Daftar Usulan Kegiatan. (Profil Desa Bajang,2018)