bab iii deskripsi wilayaheprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2....

30
39 BAB III DESKRIPSI WILAYAH Deskripsi wilayah merupakan suatu gambaran umum mengenai lokasi penelitian. Lokasi penelitian menjadi hal yang sangat penting di dalam penelitian ini untuk lebih memperjelas penulis maupun pembaca untuk mengetahui letak daerah yang diteliti. Dimana pada bab 3 ini dijelaskan mengenai lokasi penelitian yang membahas gambaran umum Kelurahan Temas, struktur pemerintahan, dan lain sebagainya. 3.1 Gambaran Umum Kota Batu 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan, karena wilayah adalah daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang nyaman, juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai ciri khas daerah pegunungan. Pada waktu pemerintahan Kerajaan Medang di bawah Raja Sindok, seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah oleh Raja untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di pegunungan yang didekatnya terdapat mata air. Dengan upaya yang keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yang sekarang lebih dikenal sebagai kawasan Wisata Songgoriti. Atas persetujuan Raja Sindok, Mpu Supo yang konon kabarnya juga sakti mandraguna itu mulai membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan serta dibangun sebuah candi yang diberi nama Candi Supo.

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

39

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

Deskripsi wilayah merupakan suatu gambaran umum mengenai lokasi

penelitian. Lokasi penelitian menjadi hal yang sangat penting di dalam penelitian

ini untuk lebih memperjelas penulis maupun pembaca untuk mengetahui letak

daerah yang diteliti. Dimana pada bab 3 ini dijelaskan mengenai lokasi penelitian

yang membahas gambaran umum Kelurahan Temas, struktur pemerintahan, dan

lain sebagainya.

3.1 Gambaran Umum Kota Batu

3.1.1 Sejarah Kota Batu

Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal

sebagai tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan, karena

wilayah adalah daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang nyaman,

juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai ciri khas daerah

pegunungan. Pada waktu pemerintahan Kerajaan Medang di bawah Raja

Sindok, seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah oleh

Raja untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di

pegunungan yang didekatnya terdapat mata air. Dengan upaya yang keras,

akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yang sekarang lebih

dikenal sebagai kawasan Wisata Songgoriti. Atas persetujuan Raja Sindok,

Mpu Supo yang konon kabarnya juga sakti mandraguna itu mulai

membangun kawasan Songgoriti sebagai tempat peristirahatan keluarga

kerajaan serta dibangun sebuah candi yang diberi nama Candi Supo.

Page 2: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

40

(Zaenuddin H.M., Asal usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe.

Cetakan I: Oktober 2013. ISBN 978-602-11-3930-1. hal. 63-68).

Di tempat peristirahatan tersebut terdapat sumber mata air yang

mengalir dingin dan sejuk seperti semua mata air di wilayah pegunungan.

Mata air dingin tersebut sering digunakan mencuci keris-keris yang

bertuah sebagai benda pusaka dari Kerajaan Medang. Oleh karena sumber

mata air yang sering digunakan untuk mencuci benda-benda kerajaan yang

konon katanya bertuah dan mempunyai kekuatan supranatural yang

dahsyat, akhirnya sumber mata air yang semula terasa dingin dan sejuk

akhirnya berubah menjadi sumber air panas, dan sumber air panas itu

sampai sekarang menjadi sumber abadi di kawasan Wisata Songgoriti.

Wilayah Kota Batu yang terletak di dataran tinggi di lereng

pegunungan dengan ketinggian 700 sampai 1.700 meter di atas permukaan

laut, berdasarkan kisah-kisah orang tua maupun dokumen yang ada

maupun yang dilacak keberadaannya, sampai saat ini belum diketahui

kepastiannya tentang kapan nama "Batu" mulai disebut untuk menamai

kawasan peristirahatan tersebut. Dari beberapa pemuka masyarakat

setempat memang pernah mengisahkan bahwa sebutan Batu berasal dari

nama seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Abu

Ghonaim atau disebut sebagai Kyai Gubug Angin yang selanjutnya

masyarakat setempat akrab menyebutnya dengan panggilan Mbah Wastu.

Dari kebiasaan kultur Jawa yang sering memperpendek dan

mempersingkat mengenai sebutan nama seseorang yang dirasa terlalu

panjang, juga agar lebih singkat penyebutannya serta lebih cepat bila

Page 3: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

41

memanggil seseorang, akhirnya lambat laun sebutan Mbah Wastu

dipanggil Mbah Tu menjadi Mbatu atau Batu sebagai sebutan yang

digunakan untuk sebuah kota dingin di Jawa Timur.

Sedikit menengok ke belakang tentang sejarah keberadaan Abu

Ghonaim sebagai cikal bakal serta orang yang dikenal sebagai pemuka

masyarakat yang memulai babad alas dan dipakai sebagai inspirasi dari

sebutan wilayah Batu, sebenarnya Abu Ghonaim sendiri adalah berasal

dari wilayah Jawa Tengah. Abu Ghonaim sebagai pengikut Pangeran

Diponegoro yang setia, dengan sengaja meninggalkan daerah asalnya Jawa

Tengah dan hijrah ke kaki Gunung Panderman untuk menghindari

pengejaran dan penangkapan dari serdadu Belanda (Kompeni).

Abu Ghonaim atau Mbah Wastu yang memulai kehidupan barunya

bersama dengan masyarakat yang ada sebelumnya serta ikut berbagi rasa,

pengetahuan dan ajaran yang diperolehnya semasa menjadi

pengikut Pangeran Diponegoro. Akhirnya banyak penduduk dan

sekitarnya dan masyarakat yang lain berdatangan dan menetap untuk

berguru, menuntut ilmu serta belajar agama kepada Mbah Wastu.

(Zaenuddin H.M., Asal usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe.

Cetakan I: Oktober 2013. ISBN 978-602-11-3930-1. hal. 63-68). Awalnya

mereka hidup dalam kelompok (komunitas) di daerah Bumiaji, Sisir dan

Temas, namun akhirnya lambat laun komunitasnya semakin besar dan

banyak serta menjadi suatu masyarakat yang ramai

(https://id.wikipedia.org/wiki/Kota Batu).

3.1.2 Kondisi Geografi Kota Batu

Page 4: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

42

Wilayah Kota Batu terletak di kaki dan lereng pegunungan dan

berada pada ketinggian rata-rata 700-1.700 m di atas permukaan laut

dengan suhu udara rata-rata mencapai 12-19 derajat Celsius. Batu

dikelilingi beberapa gunung, di antaranya adalah:

• Gunung Anjasmoro (2.277 m)

• Gunung Arjuno (3.339 m)

• Gunung Banyak (1.306 m)

• Gunung Kawi (2.551 m)

• Gunung Panderman (2.045 m)

• Gunung Semeru (3.676 m)

• Gunung Welirang (3.156 m)

• Gunung Wukir (335 m)

Dengan luas wilayah sekitar 202,30 km², sebagian besar keadaan

topografi kota Batu didominasi kawasan dataran tinggi dan perbukitan

yang berlembah-lembah yang terletak di lereng dua pegunungan besar,

yaitu Arjuno-Welirang dan Butak-Kawi-Panderman. Di wilayah kota Batu,

yang terletak di sebelah utara pusat kota terdapat sebuah hutan lebat yang

merupakan kawasan hutan lindung, yakni Taman Hutan Raya Raden

Soerjo.

Jenis tanah yang berada di kota Batu sebagian besar

merupakan andosol, selanjutnya secara berurutan adalah kambisol, latosol

dan aluvial. Tanahnya berupa tanah mekanis yang banyak mengandung

mineral yang berasal dari ledakan gunung berapi. Sifat tanah semacam ini

mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi. Sebagai layaknya wilayah

pegunungan yang subur, Batu dan sekitarnya juga memiliki panorama

Page 5: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

43

alam yang indah dan berudara sejuk, tentunya hal ini akan menarik minat

masyarakat lain untuk mengunjungi dan menikmati Batu sebagai kawasan

pegunungan yang mempunyai daya tarik tersendiri. Untuk itulah di awal

abad ke-19 Batu berkembang menjadi daerah tujuan wisata, khususnya

orang-orang Belanda, sehingga orang-orang Belanda itu ikut membangun

tempat-tempat peristirahatan (villa) bahkan bermukim di Batu.

Situs dan bangunan-bangunan peninggalan Belanda atau semasa

pemerintahan Hindia Belanda itu masih berbekas bahkan menjadi aset dan

kunjungan wisata hingga saat ini. Keindahan alam Batu yang memadukan

antara nuansa arsitektur Eropa dan pegunungan yang indah memukau

Presiden Soekarno dan wakil Presiden Mohammad Hatta, sehingga setelah

Perang Kemerdekaan, Soekarno-Hatta sempat berkunjung dan beristirahat

di kawasan Selecta, Batu (https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Batu).

3.1.3 Visi dan Misi Kota Batu

a. Visi Kota Batu

Kota Batu sentra pertanian organik berbasis kepariwisataan

internasional

b. Misi Kota Batu

1. Peningkatan Kualitas Hidup Antar Umat Beragama

2. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan

3. Mengembangkan Pertanian Organik dan Perdagangan Hasil

Pertanian Organik

Page 6: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

44

4. Meningkatkan Posisi Peran Dari Kota Sentra Pariwisata Menjadi

Kota Kepariwisataan Internasional

5. Optimalisasi Pemerintahan Daerah

6. Peningkatan Kualitas Pendidik Dan Lembaga Pendidikan

7. Peningkatan Kualitas Kesehatan

8. Pengembangan Infrastuktur (Sektor Fisik) Khususnya

Perkantoran Pemerintah , Fasilitas Publik, Prasarana Dan Sarana

Lalu Lintas

9. Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintah Desa, Guna

Peningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat

10. Menciptakan Stabilitas Dan Kehidupan Politik Di Kota Batu

Yang Harmonis Dan Demokratis

11.Pemberdayaan Masyarakat Melalui Koperasi Dan UKM

(http://website.batukota.go.id/statis-2-visi-dan-misi)

3.1.4 Makna Lambang Kota Batu

Gambar 3.1 Lambang Kota Batu

Page 7: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

45

Bagian Depan

1. Gambar KERIS

Berwarna keemasan dengan posisi tegak yang melambangkan

jiwa ksatria, kekuatan, ketajaman pikir, batin dan perjuangan yang

pantang menyerah serta kepribadian yang berbudaya untuk

mencapai KOTA BATU ke depan.

2. Gambar CANDI

Melambangkan sistem Pemerintahan Kota Batu yang tertib,

rapi dan teratur.

3. Gambar RANTAI

Warna hitam yang melambangkan Persatuan dan Kesatuan

dalam Negara Republik Indonesia. Rantai berjumlah tiga diartikan

bahwa manusia dengan Tuhan serta alam dan sesamanya adalah

unsur yang tidak terpisahkan

Bagian Tengah

1. Gambar BINTANG

Melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bermakna

meskipun berbeda suku, agama dan pandangan hidup tetap

menjunjung tinggi kerukunan umat beragama.

2. Gambar GUNUNG

Melambangkan kekuatan dan kebesaran yaitu Kota Batu berada

di lereng Gunung Panderman, Gunung Arjuno dan Gunung

Welirang yang memiliki kekayaan alam yang cukup besar terutama

Page 8: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

46

mata air yang menyatu menjadi Sungai Brantas, serta

beranekaragam flora dan fauna sehingga menjadi daya tarik wisata.

3. Warna dasar HIJAU

Dengan gambar petak-petak sawah melambangkan Kota Batu

adalah daerah agraris, mengandung arti filosofi “Gemah Ripah Loh

Jinawi” (daerah yang subur) dan sebagian besar masyarakatnya

bertani.

4. Gambar AIR

Melambangkan sumber kehidupan yang lestari.

5. Gambar PADI dan KAPAS

Melambangkan pangan dan sandang yang terdiri dari padi

berjumlah 17 dan kapas berjumlah 10 mempunyai makna tanggal

dan bulan peresmian Kota Batu.

Bagian Dasar

1. Bentuk PERISAI

Memiliki 5 sisi yang melambangkan Pemerintah Kota Batu

berdasarkan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

2. Warna MERAH PUTIH

Melambangkan Bendera Indonesia

3. Tulisan KOTA BATU

Menunjukkan sebutan bagi Kota dan Pemerintah Kota Batu

Hakaryo Guno Mamayu Bawono

Merupakan makna Condro Sengkolo yang mengandung arti

Berkarya Guna Membangun Negara. Condro Sengkolo 1934, adalah

Page 9: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

47

Tuhan Jawa yang merupakan peresmian Pemerintah Kota Batu dengan

nilai kata, HAKARYO=4, GUNO=3, MAMAYU=9, BAWONO=1,

berjumlah17, sebagai tanggal peresmian Kota Batu, dengan jumlah

suku kata 11 bermakna dasarHukum Peresmian Kota Batu diatur

dalam UUN 11 Th.2001 ( Wong Beji:

http://planetbeji.blogspot.co.id/2013/12/arti-dan-makna-lambang-kota-

batu.html).

3.2 Deskripsi Umum Kelurahan Temas

3.2.1 Asal Usul Nama Kelurahan Temas

Perang antara Pangeran Diponegoro dengan kolonial Belanda

(1825-1830) yang pertama kali terjadi di Tegalrejo, Yogyakarta akhirnya

meluas hampir seluruh Pulau Jawa yang sering disebut sebagai Perang

Jawa. Inilah awal mula dapat diceritakan sejarah Temas dan Mbah Bener

(Profil Kelurahan Temas 2012).

Tertangkapnya Pangeran Diponegoro tahun 1930 oleh pihak

Belanda yang sebelumnya dua pembantu setia Pangeran Dipenogoro yaitu

Sentot dan Kyai Mojo menyerahkan diri kepada pihak Belanda, membuat

sebagian pengikut/prajurit Pangeran Diponegoro yang tidak mau tunduk

terhadap kolonial Belanda menyingkir ke daerah timur Kerajaan

Yogyakarta yang waktu dulu disebut ”Daerah Brang Wetan” (sebelah

wetan Jawa Timur) secara bergelombang (Profil Kelurahan Temas 2012).

Dari sekian orang yang masih setia kepada Pangeram Diponegoro

yang berhasil memasuki hutan-hutan Malang dan sekitarnya (utara

Mojokerto) disebutlah Mbah Bener/ Balender (Temas), Mbah Banter

Page 10: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

48

(Sisir), Mbah Ringin Anom, Mbah Mas (Babatan), Mbah Bawok, Mbah

Batu/Gubuk Angin/Abu Ghonaim (Banaran, Bumiaji), Imam Sujono

(Gunung Kawi, Wonosari dan sebagainya), yang membuka hutan untuk

dijadikan Desa Pertahanan serta untuk menyebarkan agama Islam (Profil

Kelurahan Temas 2012).

Konon, Mbah Bener setelah bertapa memilih hutan dekat Sungai

Brantas yang berada di timur Hutan Sisir untuk dibuka menjadi Desa

(dibedah Kerawang/Babat Alas). Dikala memasuki hutan/alas yang

menyerupai gunung kecil Mbah Bener menemukan pohon/wit ’Temu”

(sejenis laos, jahe dan sebagainya) yang mengeluarkan cahaya seperti

Emas, sehingga Mbah Bener menyebutnya ” Temu Emas” yang lama-

kelamaan daerah itu disebut ”Temas” yang berasal dari kata Temu Emas-

Temas (Profil Kelurahan Temas 2012).

Mbah Bener inilah yang dianggap masyarakat Temas sebagai

leluhur yang berjasa besar membuka Desa Temas, sehingga sebagai rasa

syukur kepada Allah SWT, setiap tahun masyarakat Temas selalu

memperingati perjuangan Mbah Bener dengan cara melakukan Selamatan

Desa (Profil Kelurahan Temas 2012).

3.2.2 Sejarah Kepemimpinan Kelurahan Temas

Tabel: 3.1 Kepemimpinan Lurah Temas

No Nama Pemimpin Tahun

1 Singo Dimejo 1954-1880

2 H.Hanafi 1880-1894

3 Kertojoyo 1894-1902

4 Darisah 1902-1917

5 Singokerto 1917-1926

6 Donorejo 1926-1940

Page 11: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

49

7 Dani Harjo Sunyoto 1979-1985

8 Sapari Asiyono 1985-1989

9 Hen Riyoto 1989-1993

10 Ngateri 1993-1998

11 Maryuni,S.Sos 1998-2001

12 Sanyoto Widayat 2001-2003

13 Muji Dwi Leksono,SH,MM 2003-2006

14 Sedijono, Bw 2006-2008

15 Drs. Iwan Sufrianto 2008- 2012

16 Aries Setiawan S.Stp 2012-2017

Sumber: Profil kelurahan temas 2012

3.2.3 Kondisi fisik Geografis Kelurahan Temas

Gambar 3.2 Peta Kelurahan Temas

Sumber: profil kelurahan temas 2012

1. Wilayah geografis Kelurahan Temas

Luas wilayah kelurahan temas 323 Ha Dengan batas-batas

wilayah

Page 12: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

50

- batas utara desa Pandan rejo Kecamatan bumiaji

- batas timur desa Torong rejo Kecamatan Junrejo

- batas selatan desa Oro-oro ombo Kecamatan Batu

- batas barat Kelurahan Sisir Kecamatan Batu

2. Geologi

Dilihat dari keadaan geologinya, Kelurahan Temas dapat dibagi

menjadi 4 jenis tanah yakni tanah Andosol, tanah Kambisol, tanah

alluvial dan terakhir tanah Latosol. Jenis tanah tersebut cocok

untuk pertanian dan perkebunan.

3. Kondisi Iklim

Seperti halnya daerah lain di Indonesia, Kelurahan Temas

mengikuti perputaran 2 iklim, musim hujan dan musim kemarau.

Pada tahun 2009 ini seperti biasanya, di kelurahan Temas

mengalami musim hujan. Selama tahun 2009, hujan hampir terjadi

setiap bulan kecuali bulan Juli dan Oktober. Jumlah hari hujan

selama tahun 2009 yang tercatat pada pengamatan yang dilakukan

oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun

Klimatologi karangploso mencapai 133 hari, lebih jarang

dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 138 hari.

Walaupun lebih jarang hujan, namun tahun 2009 bisa dikatakan

lebih basah daripada tahun sebelumnya, ini terlihat dari curah

hujan yang relatif tinggi dibandingkan periode sebelumnya.

4. Kondisi Hidrologi

Page 13: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

51

Keadaan hidrologi di Kelurahan Temas dilalui oleh saluran

irigasi teknis yang berfungsi untuk mengairi sawah dan sebagai

alternatif sumber air bagi penduduk yang berdomisili sepanjang

saluran tersebut. Selain saluran irigasi, pada umumnya di kawasan

perencanaan terdapat air tanah yang berupa sumur pompa artesis.

Sedangkan jaringan PDAM sudah menjangkau kawasan ini.

Sumber mata air lain dalam bentuk sumur bor dengan kedalaman

200 meter yang digunakan oleh HIPPAM

• Suhu maximum wilyah Kelurahan Temas 35 *C

• Suhu minimum wilayah Kelurahan Temas 25 *C

• Ketinggian 900 M dari permukaan laut

• Wilayah temas termasuk dataran tinggi berbukit

3.2.4 Demografi Kependudukan

1. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin.

Penduduk Temas pada akhir 2012 jumlahnya sudah mencapai

15.235 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki 7.457. Jumlah penduduk

perempua 7.778 jiwa. Penduduk pendatang laki-laki 269 jiwa, perempuan

259 jiwa. Jumlah kelahiran laki-laki 129, perempuan 132 jiwa.

Kewarganegaraan:

- WNI 15.233 jiwa

- WNA 2 jiwa

Tabel 3.2 Jumlah penduduk Kelurahan Temas

No. Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

1. Laki-Laki 7457 48,95 %

Page 14: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

52

8%

27%

24%

23%

10%8% 0%

Tidak/Belum Sekolah/Belum Tamat SD/Sederajat

Tamat SD/Sederajat

Tamat SLTP/Sederajat

Tamat SLTA/Sederajat

DI, D2 dan D3

Tamat Diploma IV (S-1)

Tamat Strata II (S-2)

2. Perempuan 7778 51,05 %

Jumlah 15235 100%

Sumber: Monografi Kelurahan Temas, 2012

Gambar 3.3 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

Tabel 3.3 Jumlah penduduk Kelurahan Temas

No. Kelompok Umur Jumlah

1. 0-4 997

2. 5-9 1103

3. 10-14 1030

4. 15-19 917

5. 20-24 945

6. 25-29 1157

7. 30-34 1144

8. 35-39 1133

9. 40-44 935

10. 45-49 904

Page 15: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

53

No. Kelompok Umur Jumlah

11. 50-54 834

12. 55-59 521

13. 60-64 397

14. 65-69 447

15. 70-74 338

16. >75 357

Jumlah 13.159

(Sumber: Kecamatan Batu Dalam Angka Tahun 2009)

Berdasarkan tabel di atas, pada Kelurahan Temas jumlah

penduduk usia produktif terutama remaja yakni pada kisaran

kelompok umur (15-29 tahun) cukup tinggi yakni sebesar 23%.

Namun jumlah tenaga kerja yang melimpah tidak diikuti penyedian

lapangan kerja sehingga masih tingginya angka pengangguran di

Kelurahan Temas.

Tabel 3.4 Jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Jumlah Prosentase

1. Belum/Tidak Bekerja 5659 39,09

2. Petani 3831 26,46

3. Nelayan - -

4. Pedagang 1642 11,34

5. Pegawai Negeri Sipil 319 2,2

6. TNI 12 0,08

7. Kepolisian 15 0,10

Page 16: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

54

No. Jenis Pekerjaan Jumlah Prosentase

8. Purnawirawan/Pensiunan 447 3,09

9. Pegawai Swasta 572 3,95

10. Wiraswasta 163 1,13

11. Buruh 1289 8,90

12. Pembantu 66 -

13. Pelajar/Mahasiswa 628 -

14. Dokter 2 0,01

15. Guru/Dosen 211 1,46

16. Tenaga Medis Lain 11 0,08

17. Pejabat Tinggi Negara 3 -

18. Ibu Rumah Tangga 389 -

19. Lain-Lain 304 2,11

Jumlah 14.477 100%

(Sumber: Monografi Kelurahan Temas, 2009)

3.3 Kondisi Sosial Ekonomi

3.3.1 Sosial Ekonomi

Kondisi masyarakat Temas secara umum termasuk dalam golongan

ekonomi menengah ke bawah. Berdasarkan data yang ada masih terdapat

400 KK yang termasuk keluarga miskin dengan tingkat pendapatan rata-

rata 500.000/bulan (Hasil Survei 2009). Berdasarkan jenis pekerjaannya

prosentase yang dominan bekerja sebagai petani dan penggarap sawah

sebanyak 26,46 % diikuti penduduk dengan mata pencaharian sebagai

pedagang. Penduduk miskin yang ada rata-rata memiliki mata pencaharian

Page 17: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

55

sebagai penggarap sawah, buruh tani atau pedagang kecil dengan

penghasilan yang tidak tetap. Tinjauan kemiskinan dapat dirumuskan

sebagai rendahnya tingkat penguasaan seseorang dalam memenuhi

kebutuhan pokoknya (basic human needs) seperti kapital manusia

(pengetahuan, pendidikan, kesehatan, dsb) dan kapital fisik (tanah,

perumahan yang layak, peralatan kerja, sarana produksi, kendaraan, dsb).

Secara lebih luas menyangkut pula kapital alam (udara, pohon, hewan,

dsb), kapital sosial (jaringan sosial, tradisi, dsb), kapital dana (tabungan,

pinjaman, dsb).

3.3.2 Kondisi Usaha Pertanian

Lahan pertanian masih sangat luas di Kelurahan Temas, kondisi

tersebut juga yang mendukung berkembanganya sektor pertanian di

Kelurahan Temas. Potensi pertanian yang dikembangkan penduduk

diantaranya pertanian tanaman perkebunan seperti bawang merah, bawang

putih dan jagung. Selain itu juga dibudidayakan sayuran organik seperti

selada air, jamur dan tanaman holtikultura lainnya. Sayuran organik

memiliki keunggulan bebas dari zat pestisida dan zat kimia karena pupuk

yang digunakan berasal dari pupuk kandang dan kompos serta tidak

menggunakan zat kimia lainnya.

Lahan pertanian di wilayah perencanaan dibedakan menjadi lahan

pertanian dengan irigasi teknis, semi teknis dan sederhana. Lahan irigasi

teknis merupakan lahan yang hanya boleh difungsikan sebagai lahan

pertanian dan sudah terdapat pengadaan pengairan pada lahan pertanian

tersebut. Proporsi luasan lahan irigasi teknis, semi teknis dan sederhana

ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Page 18: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

56

107

262

Teknis

Semi Teknis

Sederhana

Gambar 3. 4 Luas Lahan Pertanian Beririgasi (Ha) Kelurahan

Temas

(Sumber: Kecamatan Batu Dalam Angka Tahun 2009)

3.3.3 Kawasan Pertanian

Luaslahan pertanian di Kelurahan Temas 112,1 Ha, Kawasan

pertanian terbagi dalam 9 kawasan :

1. Kawasan kerajan produksi pertanian padi,sayur ,jagung

2. Kawasan putuk produksi pertanian padi sayur,jagung

3. Kawasan kasin produksi pertanian padi sayur,jagung

4. Kawasan torong kelampok produksi pertanian seladah,sayur,padi

jagung

5. Kawasan torong libruk sayur ,jagung

6. Kawasan genting seladah air

7. Kawasan wangkal seladah air,

8. Kawasan besul produksi pertanian sayur,jagung,padi

9. Kawasan gelonggong sayur ,jagung,padi

Page 19: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

57

3.3.4 Hasil Peratnian Sayur di Kelurahan Temas

Tabel 3.5 Pertanian sayur kelurahan temas

3.3.5 Kondisi Usaha Peternakan

Sektor peternakan di Kelurahan Temas juga menjadi salah satu

sektor unggulan selain sektor pertanian. Jenis ternak besar maupun ternak

kecil yang dikembangkan oleh penduduk diantaranya ternak besar (kuda,

sapi potong, sapi perah dan kambing) dan ternak kecil (domba, kelinci,

ayam dan itik). Berdasarkan Hasil Survei Pemetaan Swadaya Tahun 2012

potensi peternakan yang sedang dirintis penduduk Kelurahan Temas yakni

ternak kambing dan kelinci. Pengembangbiakan ternak kambing

penduduk Temas duah selangkah lebih maju dibandingkan kelurahan yang

No Jenis tanaman Luas lahan ha Hasil panen ton/th

1 Bawang merah 7 79

2 Brungkul 12 120

3 Sawi 7 7

4 Jagung 15 68

5 Padi 20 45

6 Tomat 9 91

7 Kubis 8 23

8 Seladri 5 40

9 Kangkung 2 6

10 Singkong 2 5

11 Bawang prei 14 69

12 Seladah 4 9

Page 20: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

58

lainnya karena bekerjasama dengan perusahaan yang menampung hasil

ternak.

Tabel 3.6 Jumlah Populasi Ternak Kelurahan Temas

(Sumber : Kecamatan Batu Dalam Angka Tahun 2009)

3.3.6 Perdagangan dan Industri

Industri kecil di Kelurahan Temas berjumlah sangat banyak baik

yang berbentuk UKM (Unit kerja Masyarakat) maupun home industri

perseorangan. Industri yang dikembangkan diantaranya camilan kering,

kerajinan border, pabrik krupuk, brambang goreng, kripik kentang, kripik

tahu, pot bunga dan home industri lainnya.

Sedangkan perdagangan didominasi rumah makan, warung, dan

pertokoan yang tersebar di pinggir Jalan Pattimura, di daerah sekitar Jatim

Park dan satwa serta tersebar di wialayh Kelurahan Temas. Wilayah

Kelurahan Temas yang juga terdapat di dekat Jatim park memberikan

kontribusi positif terhadap peningkatan perekonomian penduduk Temas

No. Jenis Ternak Populasi

1. Kuda 2

2. Sapi Potong 50

3. Sapi Perah 33

4. Kambing 65

5. Domba 1520

6. Kelinci 821

7. Ayam 19.490

8. Itik 230

Jumlah 22.226

Page 21: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

59

yakni dengan pengelolaan rumah makan, warung dan toko di sekitar Jatim

Park yang dikelola sendiri oleh masyarakat Temas.

3.3.7 Industri Kelurahan Temas

Tabel 3.7 Industri kelurahan temas

Nama pemilik Nama usaha Alamat

Sariati Keripik pisang,singkong

dll

Rt 03 rw 02

Kusnul Mari wijen Rt 02 rw 01

Romli Keripik nangka Rt 03 rw 03

Sutrisno Tahu Rt 01 rw 04

Heri .s Tahu Rt 03 rw 04

Saidi Tahu Rt 02 rw 04

Yanto Tahu Rt 04 rw 11

Ahmad satuki Tempe Rt 01 rw 03

Wati Kerupuk miler Rt 01 rw 04

b.atim Kerupuk miler Rt 01 rw 03

b.siti bati Kerupuk miler Rt 01 rw 03

Sugeng L Sari apel Rt 01 rw 11

Ulum Tempura Rt 01 rw 05

Colil Mari wijen Rt 04 rw 05

Siti mariyam Krepik kentang Rt 01 rw 04

Iwan Batik Rt 05 rw 10

Jayadi Keripik apel dll Rt 03 Rw 07

Ahmad yanto Nutri jel Rw 08

Kasiyan Kerupuk Rt 01 rw 02

Page 22: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

60

3.3.8 Pertukangan

Usaha pertukangan juga berupakan salah satu sektor perekonomian

pendudukKelurahan Temas. Pertukangan yang dikembangkan diantaranya

bengkel las, kaca/aluminium, usaha percetakan/advertisng dan kerajinan

ukir. Pengembangan sektor pertukangan akan mampu menyerap banyak

tenaga kerja terutama pemuda namun belum ada perhatian khusus dari

pemerintah dan kelurahan sehingga sektor pertukangan belum dapat

berkembang pesat dan menjadi unggulan perekonomian di Kelurahan

Temas.

3.3.9 Kerajinan

Kelurahan Temas memiliki kerajinan-kerajinan yang

dikembangkan oleh mayarakat sekaligus sebagai mata pencaharian.

Berikut ini kerajinan yang ada di Kelurahan Temas.

Tabel 3.8 Kerajinan Kelurahan Temas

No Nama Kerajinan Nama pengrajin Alamat

1 Wayang Kulit Sutrisno Rt03 Rw02

2 Patung Sugeng Rt04 Rw06

3 Kemasan Fauyan Rt01 Rw05

4 Tusuk sate Ulul Rt02 Rw05

5 Pecut Zulfan Rt01 Rw02

6 Tas plastic My. Cilman Rt02 Rw10

Pairi Kerupuk Rt 01 rw 02

M.ATOK Brambang goreng Rt 06 rw 6

Siti anissa Kripik kentang Rt 01 rw 04

Page 23: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

61

7 Lukis Muliono,sugik Rt01 Rw01

8 Kayu ( garuda ) Mursani Rt02 Rw07

9 Kuda lumping Mat Terawi Rt05 Rw02

10 Suruling Suwandi Rt03 Rw05

11 Batik Pak iwan Rt05 Rw10

3.4 Sarana dan Fasilitas Kelurahan Temas

3.4.1 Fasilitas Pendidikan

Aktivitas pendidikan yang berlangsung di suatu wilayah dapat

berlangsung secara optimal apabila didukung oleh ketersediaan sarana

pendidikan yang memadai. Fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan

Batu terdiri dari TK, SD, SLTP, dan SMU. Selain itu, juga terdapat

beberapa sarana pendidikan sejenis, seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang

setingkat dengan SD dan Madrasah Tsanawiyah (MTS) yang setingkat

dengan SLTP. Pada Kelurahan Temas terdapat 15 sarana pendidikan yang

letaknya tersebar. Fasilitas pendidikan berupa 4 unit TK dan 4 unit SD, 1

unit SLTP dan 1 unit SLTA. Berikut ini jenis sarana pendidikan dan

lokasinya.

Tabel 3.9 Tempat pendidikan formal

NO NAMA/LEMBAGA PIMPINAN

KEPALA SEKOLAH

ALAMAT

1 TK PKK I KETUA PKK

KELURAHAN TEMAS

JL PATIMURA NO 27

RW 09

2 TK PKK II KETUA PKK

KELURAHAN TEMAS

JL WUKIR IX RW 04

Page 24: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

62

3 TK MUSLIMAT

MA”ARIF

KHUSNUL Jl wukir VII RW 04

4 SDN TEMAS .01 BU WAHYU JL PATIMURA NO 28

RW 09

5 SDN TEMAS.02 Drs. Ruba”i JL WUKIR VIII RW 04

6 MI TARBIYATU

ULUM

m. sholekhan JL WUKIR VII RW 04

7 SMP.AHMAD YANI Takim JL WUKIR VII RW 04

8 M.A.N I BATU Drs Winarso JL PATIMURA NO 28

RW 09

9 TK R.A 05 Chusnul chotimah JL WUKIR VII RW 04

Tabel 3.10 Tempat Pendidikan Non Formal

NO NAMA PIMPINAN ALAMAT

1. PONPES

MIFTACHUL

JANAH

H.NURCHOLIS RT 01 RW 03

2. PONPES DARUS

SA’ADAH

H.MUNIR RT 02 RW 04

3. PONPES

MUTAQIN

GUSDIN RT 01 RW 05

4. PONPES AL

HIDAYAH

KH MARTA’IN

K

RW 07

5 PONPES

BADIATUL HUDA

ABDUL MU’IN RT 05 RW 10

6 PONPES

JAMA’AH DZKIR

WENGI

GUS

SUTRISNO

RW 11

3.4.2 Fasilitas Ibadah

Tabel 3.11 Tempat ibadah masjid

Page 25: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

63

NO NAMA ALAMAT PIMPINAN

1 Miftakhul Jannah RT 01 RW 03 DRS MUDOFAR

2 Baabut taaubah RT 02 RW 04 BPK YANTASIK

3 Mutaghin RT 01 RW 05 UST ABDULLAH

4 Darus sholikhin RT 06 RW 07 H ABDUL ROHMAD

5 As-syafi’iyah RT 02 RW 08 BPK ISKANDAR

6 Darussalam TR 03 RW 09 H AHMAD SULAM

7 Al-iklas RT 05 RW 09 H MARZUKI

8 Badi’atul huda RT 05 RW10 H ABDUL MU’IN

9 Naibul harom RT 03 RW 10 H ALI USMAN

10 Attagwa RT 02 RW 11 H AHMAD YASIN

11 Baitur rokhim RT 05 RW 01 BPK YASIN

Gambar 3.12 Tempat Ibadah Musholla

1 Baitur rohmah RT02 RW01 Bpk .Ahmat

2 Baitul salam RT03 RW02 Bpk. M Sohdik

3 Darul Ulum RT01 RW02 Bpk. Kartono

4 Al’ Lkhlas RT03 RW02 .Bpk. takad

5 Darus Salam RT04 RW02 Bpk. Muhamad

Nasir

6 Baitul Rohim RT05 RW02 H. Samsul

7 Al’ikhas RT02 RW03 Bpk. Sanu

8 Baitul Rohma RT03 RW03 Bpk. Imam

9 Muhlisin RT01 RW04 Bpk M. Zaini

10 Nur Mukharomah RT01 RW04 Bpk.Sadijono

11 Sunan Kali Jogo RT02 RW04 Mahhfulbah

12 Darus salam RT05 RW04 Takum

Page 26: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

64

13 Baitul rohman Rt 05 Rw04 Bpk. Tahid

14 Mu’alla Rt 06 Rw 04 Bpk’ abdul Khadir

15 Arifin Rt 06 Rw 04 H. Fakir

16 Taqwa Rt 06 Rw 04 Bpk. Wardi

17 Mi. Tarbiyatul ulum Rt 01 Rw 04 Bpk. Solikin

18 Darus Sa’adah Rt 02 Rw 04 Bpk. Munir

Fatkhullah

19 Sunan Kali Jogo Rt 01 Rw 05 Bpk. Abdul satar

20 Bahroka Rt 02 Rw 05 Bpk. Mahmud

21 Darus Sodikin Rt03 Rw 05 Bpk. Karnadi

22 Muttaqin Rt 01 Rw 05 Bpk. Soin

23 Darussalam Rt04 Rw05 Bpk. Achmad

24 Assobirin RT04 Rw05 Bpk. Tarib

25 Nur Abadi Rt05 Rw05 Bpk. Sutrisno

26 At’Taqwa Rt01 Rw05 Bpk. Hadi Sidik

27 Bariqlam Rt01 RW05 Ust. Saifudin

28 Darul Muttaalim RW05 Bpk. Abdullah

Tohir

29 Sunan Gunug Jati Rt01 Rw06 Bpk.Abbas

30 Sunan Derajad Rt02 Rw06 Bpk. H. Abdul

Rohman

31 Sunan Kali Jogo Rt04 Rw06 Bpk. Achyat

32 Sunan Bonang Rt06 Rw06 Bpk. Selar

33 Baitul Muslim Rt07 Rw07 Bpk.Chozin

34 Al’ikhlas Rt08 RW07 Bpk. Bunaib

35 Al’Muhajirin RT05 RW07 Bpk. Mistar

36 Al’ikhlas Rt03 Rw07 Bpk. M. Arbai

37 Ponpes Alhidayah Rw07 Bpk. MarTain

Page 27: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

65

38 Al’lkhsan Rt04 Rw08 Bpk. Sukir

39 Miftahul Rt01 Rw09 Bpk. Abd Muntolip

40 Riyadul Solikin Rt01 Rw09 Bpk. Zainul Usman

41 Nainul Falah Rt02 Rw09 H. Sakim

42 Hidayatul Fa’ah Rt 04 Rw09 Bkp. Khoirul Anam

3.4.3 Fasilitas Olahraga

Tabel 3.13 Fasilitas Olahraga

No Nama Alamat Fungsi

1 Gor Perdamean Rw 11 Sepak Bola

2 Lap. Inpres Rw 05 Sepak Bola

3 Lap. Bulu Tangkis Rt 04 Rw 02 Bulu Tangkis

4 Lap Bulu tangkis Rt 04 Rw 02 Voly

5 Gedung Rw 07 Rt 08 Rw 07 Bulu Tankis

6 Pendopo Rt 01 Rw 04 SH. (Beladiri)

7 Lap. Mahat Rt 02 Rw 07 Sepak Bola

8 Lap. Mahat Rt 02 Rw 07 Voly

3.5 Deskripsi Kampung Ekologi Temas

3.5.1 Kampung Ekologi

Kampung Ekologi Temas adalah kampung yang terletak di daerah

Besul, Kelurahan Temas. Kota Batu. Kampung Ekologi Temas selayaknya

Kampung yang banyak terdapat di Indonesia. Dengan permasalahan-

permasalahan yang hampir sama pula dengan kampung-kampung di

indonesia pada umumnya. Jadi kami berangkat dari hah-hal umum yang

mungkin juga ditemui di tempat anda. Kampung ekologi adalah Kampung

Page 28: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

66

yang berkonsep pada eco-village atau Kampung ramah lingkungan.

Konsep kampung berbasis lingkungan yang dapat mengatasi permasalahan

lingkungan perkampungan. Permukiman yang menggunakan prinsip

berkelanjutan denganmengedepankan aspek lingkungan dan berintegrasi

dengan dimensi sosial, ekonomi,dan budaya. Asas pelestarian fungsi

lingkungan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, baik

pelestarian fungsi pada komponen lingkungan (biotik, abiotik maupun

komponen sosial ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat).

3.5.2 Tujuan Kampung Ekologi

Meningkatkan peran serta dan memberdayakan warga di wilayah

RT, RW danKelurahan untuk mencintai , mengembangkan dan menjaga

Lingkungan guna menciptakan area tinggal yang Bersih, Hijau dan

berwawasan ramah lingkungan.

3.5.3 Visi dan Misi Kampung Ekologi

1. Visi Kampung Ekologi

Membuat Kampung Yang ramah lingkungan, aman dan nyaman untuk

ditinggali. Terpenuhi kebutuhan fisik, mental dan spritual bagi warga yang

hidup di dalamnya.

2. Misi Kampung Ekologi

1. Optimalisasi pengolahan sampah

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas taman / openspace

3. Pemanfaatan & pengelolaan sampah

4. Revitalisasi dan optimalisasi TPS

5. Peningkatan Penghijauan

Page 29: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

67

6. Optimaliasi sumber daya kreatif di masyarakat.

7. Membangun partisipasi aktif antara warga dalam pembenahan sarana

fisik dan non-fisik di lingkungan.

8. Penggunaan teknologi ramah lingkungan.

9. Optimalisasi penghijauan di pekarangan rumah (penanaman tananman

organik produktif ).

3.5.4 Kependudukan Kampung Ekologi

Kampung ekologi terletak di Jl. Patimura, Gang 5, Kelurahan

Temas, Kecamatan Batu , Kota Batu. Kampung ekologi teletak di RW 6,

RW meliputi 6 RT. Kampung ekologi mempunyai 424 kepala keluarga

(KK). Jumlah keseluruhan warga kampung ekologi sekitar 1.500 orang.

Warga kampug ekologi mayoritas beragama islam. Warga kampung

mempunyai rata-rata pendidikan SMA.

3.5.5 Kondisi Ekonomi Masyarakat Kampung Ekologi

Masyarakat kampung ekologi mempunyai rata-rata pekerjaan

sebagai petani, pedagang, peternak. Potensi pertanian kampung ekologi

adalah sayuran organik seperti selada air, jamur dan tanaman holtikultura

lainnya. Sayuran organik memiliki keunggulan bebas dari zat pestisida

dan zat kimia karena pupuk yang digunakan berasal dari pupuk kandang

dan kompos serta tidak menggunakan zat kimia lainnya. Sektor pedagang

masyarakat kampung ekologi berjualan dipasar batu. Sektor peternakan,

jenis ternak besar maupun ternak kecil yang dikembangkan oleh penduduk

diantaranya ternak besar (sapi potong, sapi perah dan kambing) dan ternak

Page 30: BAB III DESKRIPSI WILAYAHeprints.umm.ac.id/44254/4/jiptummpp-gdl-witopranot-53165... · 2019. 2. 14. · 3.1.1 Sejarah Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah

68

kecil (domba, kelinci, ayam dan itik). Potensi UMKM Kuliner, pangan

olahan, kerajinan.