bab iii analisis masalah 3.1 cara kerja sisten starter...

19
Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja dengan baik karena tidak ada kerusakan pada komponen sistem starter. Gambar 3.1 Diagram Sistem Starter (Toyota Suplement Pedoman Reparasi Innova, 2004 :19-4)

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

BAB III

ANALISIS MASALAH

3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova

Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter

yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

dengan baik karena tidak ada kerusakan pada komponen sistem starter.

Gambar 3.1 Diagram Sistem Starter

(Toyota Suplement Pedoman Reparasi Innova, 2004 :19-4)

Page 2: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Kunci kontak pada posisi ST arus listrik mengalir dari baterai ke kunci

kontak, arus tersebut melewati sekring dan terus menghidupkan relay yang

menyambungkan arus listrik baterai langsung ke terminal 50 pada magnetic

switch untuk menghidupkannya setelah magnetic switch hidup dan

mengalirkan arus besar langsung dari baterai dari terminal 30 ke C yang

mengakibatkan motor starter berputar dan memutarkan ring gear.

3.2 Over Haul Sistem Starter

Setelah melakukan pengamatan di pada objek pada saat melakukan over

haul sistem starter ada perbedaan antara pada buku manual dan dilapangan.

Pengertian dari over haul adalah pekerjaan membongkar suatu komponen

yang dilakukan dengan penganalisaan perlu tidaknya komponen-komponen

yang sedang dianalisa itu diadakan penggantian atau tidak. Untuk itu

pekerjaan over haul dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambar 3.2 Skema Over Haul

Pembongkaran Membersihkan Memeriksa Memasang Kembali

Pengukuran

Didalam limit

Diluar limit

service Ganti Komponen

Page 3: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Adapun tujuan penulis dalam menganalisis sistem starter Toyota Kijang

Innova engine 1TR-FE ini, diharapkan penulis dapat membongkar, merakit

kembali serta mengetahui penyebab kerusakan pada sistem starter. Adapun

persiapan yang diperlukan antara lain :

3.2.1 Persiapan Benda Kerja Yang Dianalisis

Persiapan sistem starter yang dianalisis dalam Tugas Akhir ini

adalah sistem starter Toyota Kijang Innova engine 1 TR-FE.

3.2.2 Persiapan Alat

Penulis persiapkan alat dalam pembongkaran, serta perakitan

sistem starter diantaranya :

a. Satu set kunci pas g. Avometer

b. Satu set kunci ring h. Dial indikator

c. Obeng (+) dan Obeng (-) i. Jangka sorong

d. Tang j. Ragum

e. Palu plastik k. Gemuk

f. Amplas

3.2.3 Pembongkaran

Langkah pembongkaran motor starter dilakukan dengan cara

bertahap, dimulai dari motor starter masih menempel dengan engine.

Adapun tahapan pembonggkaran tersebut antara lain :

Page 4: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

a. Pertama-tama melepas kabel (-) baterai.

b. Melepas kabel magnetic switch dan kabel baterai dari terminal motor

starter.

c. Setelah kabel terlepas, giliran baut yang mengikat antara motor

starter dengan engine, yaitu dengan menggunakan kunci ring 14.

Gambar 3.3 Melepas Motor Starter Dari Engine

(Toyota Suplement Pedoman Reparasi Innova, 2004 :19-7)

d. Setelah motor starter terlepas dari engine, penulis melepas dua buah

mur yang mengikat antara magnetic switch dengan bodi motor

starter, alat yang digunakan adalah kunci ring 10, setelah magnetic

switch terlepas simpan di tempat yang bersih.

Gambar 3.4 Melepas Magnetic Switch

(Toyota Step 2, 1994 :40)

Page 5: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

e. Kemudian kendurkan dua buah baut dan dua buah screw untuk

melepas commutator dan cover sekalian pisahkan drive housing dan

armature dan yoke dan simpan di tempat yang bersih.

f. Selanjutnya lepas insulator panahan brush.

g. Setelah terpisah komponen-komponen dari motor starter, lalu

bersihkan komponen-komponen terseeebut menggunaka bensin dan

lap sampai bersih

3.2.4 Pemeriksaan dan Perbaikan

Selain penulis memeriksa sistem starter dengan menggunakan

alat ukur yang telah disiapkan, penulispun melihat dengan kasat mata

yang bertujuan supaya sistem starter yang penulis periksa dapat bekerja

dengan baik kembali.

a. Pertama-tama penulis memeriksa baterai. Pemeriksaan dilakukan

dengan melihat cairan elektrolit baterai masih penuh atau kurang,

setelah itu mengecek tegangan baterai menggunakan avometer dan

tegangan baterai masih bagus yaitu 12 V dan mengecek arus

menggunakan Ammeter arusnya 60 A setelah diperiksa penulis

simpulkan baterai masih bagus..

b. Selanjutnya penulis memeriksa kontinuitas ignition switch (kunci

kontak) menggunakan Ohmmeter antara terminal 7 dan 5 harus ada

Page 6: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

hubungan. Setelah diperiksa masih ada hubungan dan penulis

simpulkan masih bagus.

Gambar 3.5 Memeriksa Kontinuitas Kunci Kontak

(Toyota Suplement Pedoman Reparasi Innova, 2004 :19-6)

c. Setelah itu penulis lanjutkan memeriksa relay starter dengan

mengukur kontinuitas menggunakan Ohmmeter antara terminal 1

dan 2 harus ada hubungan dan terminal 3 dan 5 tidak berhubungan.

Setelah diperiksa masih baik dan penulis simpulkan relay masih

bagus.

Gambar 3.6 Memeriksa Kontinuitas Relay

(Toyota Suplement Pedoman Reparasi Innova, 2004 :19-6)

d. Selanjutnya penulis memeriksa komponen motor starter pertama

memeriksa magnetic switch pada kinerja plunger, pemeriksaan

dilakukn dengan tangan, penulis menekan masuk plunger lalu

Page 7: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

dilepaskan, apabila plunger kembali ke posisi semula maka plunger

masih dalam keadaan baik. Apabila plunger tidak kembali lagi maka

plunger rusak. Tapi setelah diperiksa magnetic switch masih dapat

bekerja dengan baik dan penulis simpulkan masih bagus.

Gambar 3.7 Memeriksa Magnetic Switch

(Toyota Step 2, 1994 :35)

e. Selanjutnya penulis mengukur kontinuitas antara terminal 50 dengan

terminal C, pengukuran dilakukan dengan menggunakan Ohmmeter.

Ternyata setelah diukur terminal 50 dan terminal C terdapat

kontinuitas, maka penulis simpulkan pull in coil masih bagus.

Gambar 3.8 Memeriksa Kontinuitas pada pull in coil

(Toyota Step 2, 1994 :35)

f. Setelah itu penulis lanjutkan pemeriksaan pada hold in coil yaitu

menggunakan Ohmmeter, pemeriksaan dilakukan antara terminal 50

dengan bodi, jika tidak ada hubungan coil putus dan harus diganti,

Page 8: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

tapi setelah diperiksa masih ada kontinuitas . penulis simpulkan

bahwa magnetic switch masih dalam keadaan baik.

Gambar 3.9 Memeriksa Kontinuitas pada holl in coil

(Toyota Step 2, 1994 :35)

g. Langkah selanjutnya penulis melepas dan memeriksa gigi pinion dan

kopling starter. Pemeriksaan dilakukan dengan kasat mata, dengan

ciri-ciri gigi pinion sudah aus dan memutar pinion searah jarum jam

dan harus dapat berputar dengan lembut dan putarkan berlawanan

arah jarum jam keadaannya harus terkunci., ternyata setelah dilihat

dan diperiksa dengan kasat mata gigi pinion dan kopling starter

masih bagus.

Gambar 3.10 Memeriksa Gigi pinion dan kopling starter

(Toyota Step 2, 1994 :35)

h. Sebelum melakukan langkah pengukuran ternyata commutator

terlihat kotor, sehingga penulis membersihkan commutator dari

Page 9: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

kotoran dengan amplas sampai bersih kembali, supaya pada saat

brush bersentuhan dengan commutator arus yang mengalir tidak

terhalang oleh kotoran yang menempel.

i. Selain itu penulis memeriksa pada ground commutator, yaitu

mengukur commutator dengan bagian tengah coil commutator,

setelah di ukur ternyata tidak ada hubungan dan penulis simpulkan

masih bagus.

Gambar 3.11 Memeriksa Ground commutator

(Toyota Step 2, 1994 :33)

j. Pemeriksaan kontinuitas dari commutator yaitu pemeriksaan antara

segmen dari commutator dengan menggunakan alat yaitu ohmmeter.

Bila sudah dibersihkan masih tidak ada hubungan berarti ada sirkuit

yang putus. Tapi ternyata setelah diperiksa dengan Ohmmeter ada

hubungan sehingga penulis simpulkan masih bagus.

Page 10: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

Gambar 3.12 Memeriksa kontinuitas commutator

(Toyota Step 2, 1994 :33)

k. Selanjutnya penulis memeriksa run out commutator, penulis

menggunakan alat dial indicator dan V blok, setelah diperiksa

menunjukan 0,05 mm, sedangkan limitnya 0,4 mm.

Gambar 3.13 Memeriksa run out commutator

(Toyota Step 2, 1994 :34)

l. Penulis memeriksa diameter commutator, setelah diperiksa dengan

menggunakan jangka sorong hasilnya adalah 28,0 mm, dengan

diameter standar 28,0 mm, dan diameter minimum 27,0 mm. Maka

penulis simpulkan commutator masih bagus.

Gambar 3.14 Memeriksa diameter commutator

(Toyota Step 2, 1994 :34)

Page 11: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

m. Pengukuran selanjutnya, penulis mengukur kedalaman isolator

commutator dengan menggunakan jangka sorong. Setelah diperiksa

ternyata kedalaman alurnya 0,5 mm. Sedangkan batas minimumnya

0,2 mm. Penulis menyimpulkan bahwa armature masih bisa di

gunakan atau dalam keadaan baik.

Gambar 3.15 Memeriksa kedalaman isolator commutator

(Toyota Step 2, 1994 :34)

n. Penulis melanjutkan dengan memeriksa field coil yaitu dengan

menggunakan alat Ohmmeter, pertama memeriksa kontinuitas antara

brush dengan kabel ternyata ada kontinuitas. Maka penulis

simpulkan field coil dalam keadaan baik.

Gambar 3.16 Memeriksa kontinuitas field coil

(Toyota Step 2, 1994 :34)

Page 12: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

o. Pemeriksaan dilanjutkan pada bodi dengan field coil, dengan

menggunakan alat Ohmmeter. Ternyata tidak ada kontinuitas, maka

penulis simpulkan bahwa field coil masih baik.

Gambar 3.17 Memeriksa kontinuitas field coil

(Toyota Step 2, 1994 :34)

p. Selanjutnya penulis memeriksa brush, ukur brush dengan

menggunakan jangka sororng, hasil pengukuran adalah 13,9 mm.

Adapun batas standar 16 mm, batas minimum 10 mm. Maka penuliss

simpulkan brush masih bagus.

Gambar 3.18 Mengkur Brush

(Toyota Step 2, 1994 :36)

Page 13: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

3.2.5 Perakitan Motor Starter

Setelah langkah pembongkaran dan langkah pemeriksaan, penulis

mencoba merakit motor starter.

Adapun langkah-langkah perakitan motor starter diantaranya :

a. Pertama sekali penulis membersihkan kembali komponen motor

starter, setelah dibersihkan dilanjutkan dengan memberi gemuk pada

bagian yang bersentuhan langsung contohnya gigi dari starter clutch.

b. Langkah selanjutnya penulis memasang gigi pinion dan starter clutch

dengan menggunakan obeng (-) dan satu snap ring dan pasang

internal gear dan planet carrier shaft pada housing .

Gambar 3.19 Memasang gigi pinion

(Toyota Step 2, 1994 :36)

Page 14: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

c. Pasang armature kedalam rangka medan, yang sebelumnya telah

diolesi grease pada bantalan armature dan masukan armature ke

dalam rangka medan.

d. Pasang pemegang sikat dengan menggunakan tangan, tahan

pemegang sikat kebelakang dan pasang sikat pada pemegang sikat.

Pasang ke empat sikat (brush).

Gambar 3.20 Memasang Pemegang Sikat

(Toyota Step 2, 1994 :36)

e. Setelah itu penulis memasang drive lever dan housing setelah

armature juga ikut terpasang.

f. Langkah selanjutnya pemasangan magnetic switch dan kabel

terminal C. Tepatkan tonjolan dari rangka medan dengan potongan

dari magnetic switch.

g. Setelah magnetic switch terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan

dua buah mur pengikat sampai kencang, dan pasang kembali kabel

terminal C sampai kuat.

h. Langkah selanjutnya penulis memeriksa baut-baut yang sudah

terpasang barangkali masih ada yang kendur.

Page 15: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

3.3 Pengetesan Motor Starter Setelah Dirakit

Setelah melakukan over haul motor starter dilakukan pengetesan pull in

coil, hold in coil, dan pengetesan tanpa beban. Semua test tersebut berhasil di

lakukan sesuai dengan buku manual, dan setelah di test motor starter tersebut

masih bagus.

a. Test menarik (pull in coil)

Sambungkan baterai dengan saklar magnet seperti yang di tunjukan

pada gambar. Periksa bahwa plunger bergerak keluar. Bila plunger tidak

bergerak, maka plunger telah rusak. Tapi setelah diperiksa oleh penulis

menunjukan bahwa plunger bergerak ke luar. Maka penulis simpulkan pull

in coil dalam keadaan baik.

Gambar 3.21 Pull in test

(Toyota Suplement Pedoman Reparasi Innova, 2004 :19-5)

b. Test menahan (hold in coil)

Pada waktu disambungkan seperti di atas dengan plunger keluar,

lepaskan kabel negatif dari terminal C. Periksa bahwa plunger tetap

Page 16: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

keluar. Dan setelah diperiksa oleh penulis plunger tetap keluar.

Maka penulis simpulkan bahwa hold in coil masih bekerja dengan

baik.

Gambar 3.22 Hold in test

(Toyota Suplement Pedoman Reparasi Innova, 2004 :19-5)

c. Pemeriksaan pengembalian plunger (return test)

Lepaskan kabel negatif dari bodi saklar. Periksa bahwa plunger

bergerak ke dalam dan plunger harus bergerak ke posisi semula. Dan

setelah diperiksa oleh penulis, maka penulis simpulkan pemeriksaan

return test bekerja dengan baik.

Gambar 3.23 Test Pengembalian plunger dan pinion

(Toyota Suplement Pedoman Reparasi Innova, 2004 :19-5)

Page 17: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

d. Test Tanpa Beban

Tempatkan starter pada ragum agar aman dari hentakan. Pasang

ammeter ke terminal utama. Hubungkan terminal negatif baterai ke

bodi starter. Setelah pinion tertarik keluar, maka starter akan

berputar semakin cepat. Ammeter harus menunjukan arus dibawah

yang di spesifikasikan.

Gambar 3.24 Test Tanpa Beban

(Toyota Suplement Pedoman Reparasi Innova, 2004 :19-5)

3.4 Perhitungan Motor Starter

3.4.1 Perbandingan Gigi ring gear dan gigi pinion

Setelah penulis melakukan pengukuran terhadap ring gear dan

pinion yang hasilnya sebagai berikut :

Jumlah gigi pinion (A) = 9

Jumlah gigi ring gear (B) = 115

Jadi bisa dihitung sebagai berikut :

= 𝐵

𝐴 (Toyota, 1995 : 4-9)

Page 18: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

= 115

9 = 12,77

Jadi perbandingan gigi ring gear dan pinion = 12,77

3.4.2 Menghitung Tahanan Listrik Pada Motor Starter

Diketahui tegangan listrik yang diberikan pada motor starter

sebesar 12 V, arus yang mengalir pada sirkuit motor starter sebesar

60 A. Berapa tahanan yang terjadi pada motor starter tersebut :

Penyelesaian :

Diketahui I = 60 A

V = 12 V

Ditanyakan R = ?

Jawab R = 𝑉

𝐼 (Toyota, 1995 : 2-10)

= 12

60

= 0,2 Ohm

Jadi tahanan listrik adalah : 0,2 Ohm

Jadi tahanan listrik pada motor adalah 0,2 Ohm.

3.4.3 Menghitung Daya Listrik Yang Diperlukan

Diketahui tegangan listrik yang diberikan pada motor starter

sebesar 12 V, arus yang mengalir pada sirkuit motor starter sebesar

Page 19: BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter ...a-research.upi.edu/operator/upload/s_tm_0902231_chapter3.pdf · 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah

Angga Septiana, 2012 Analisis Sistem Penghidup Mula (Sistem Starter) Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia|repository.upi.edu

60 A. Berapa daya listrik yang diperlukan pada motor starter

tersebut:

Penyelesaian :

Diketahui V = 12 V

I = 60 A

Ditanyakan P = ?

Jawab P = V × I (Toyota, 1995 : 2-16)

= 12 × 60 = 720 W

Jadi daya listrik yang diperlukan oleh motor starter sebesar

=0,72 Kw