bab iii akuntabilitas kinerja · inovasi dan diseminasi teknologi ... jumlah benih sumber padi,...

65
Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014 29 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pada Bab ini diuraikan kriteria keberhasilan (realisasi terhadap target), sasaran kegiatan yang dilaksanakan serta permasalahan dan upaya yang telah dilakukan. Untuk mengukur keberhasilan kinerja telah ditetapkan 4 (empat) kategori keberhasilan, yaitu (1) sangat berhasil: > 100%, (2) berhasil: 80 – 100%, (3) cukup berhasil: 60 – 79%, dan tidak berhasil: 0 – 59%. Realisasi sampai akhir tahun 2014 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat dicapai dengan rata-rata capaian sebesar 123,84% (sangat berhasil ). Keberhasilan pencapaian sasaran tidak terlepas dari diterapkannya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di UK/UPT lingkup Balitbangtan. Pengawalan kegiatan dilakukan melalui monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian dengan cukup ketat, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir kegiatan. Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut juga didorong oleh dukungan manajemen penelitian, baik aspek pelayanan keuangan, pengolahan data, perpustakaan, publikasi, dan sarana penelitian. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk memastikan tercapainya target setiap kegiatan. Metode yang dilakukan adalah dengan memantau capaian kinerja setiap bulan ataupun triwulanan beserta kendala yang dihadapi. Sehingga dengan demikian diharapkan bila tidak tercapainya target suatu indikator dapat diantisipasi sejak awal. 3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014 Pengukuran kinerja merupakan bagian dari sistem AKIP berupa proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi. Pengukuran kinerja dilakukan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi secara periodik, khususnya dengan memantau rencana aksi AKIP triwulanan dari setiap indikator yang tertuang pada PK (dapat dilihat pada lampiran).

Upload: leanh

Post on 02-Jul-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

29

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pada Bab ini diuraikan kriteria keberhasilan (realisasi terhadap target),

sasaran kegiatan yang dilaksanakan serta permasalahan dan upaya yang

telah dilakukan. Untuk mengukur keberhasilan kinerja telah ditetapkan 4

(empat) kategori keberhasilan, yaitu (1) sangat berhasil: > 100%, (2)

berhasil: 80 – 100%, (3) cukup berhasil: 60 – 79%, dan tidak berhasil:

0 – 59%. Realisasi sampai akhir tahun 2014 menunjukkan bahwa sasaran

telah dapat dicapai dengan rata-rata capaian sebesar 123,84% (sangat

berhasil ).

Keberhasilan pencapaian sasaran tidak terlepas dari diterapkannya Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di UK/UPT lingkup Balitbangtan.

Pengawalan kegiatan dilakukan melalui monitoring dan evaluasi kegiatan

penelitian dengan cukup ketat, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir

kegiatan. Keberhasilan pencapaian sasaran tersebut juga didorong oleh

dukungan manajemen penelitian, baik aspek pelayanan keuangan,

pengolahan data, perpustakaan, publikasi, dan sarana penelitian.

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk memastikan

tercapainya target setiap kegiatan. Metode yang dilakukan adalah dengan

memantau capaian kinerja setiap bulan ataupun triwulanan beserta kendala

yang dihadapi. Sehingga dengan demikian diharapkan bila tidak tercapainya

target suatu indikator dapat diantisipasi sejak awal.

3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2014

Pengukuran kinerja merupakan bagian dari sistem AKIP berupa proses

sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi. Pengukuran

kinerja dilakukan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi secara periodik,

khususnya dengan memantau rencana aksi AKIP triwulanan dari setiap

indikator yang tertuang pada PK (dapat dilihat pada lampiran).

Page 2: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

30

Pengukuran tingkat capaian kinerja Balitbangtan tahun 2014 dilakukan

dengan membandingkan antara target dengan capaiannya. Berdasarkan

RPJM 2010-2014, Balitbangtan mempunyai 1 (satu) sasaran dan 4 (empat)

indikator kinerja utama (IKU) dengan target dan capaian untuk tahun 2014

adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Capaian Kinerja Indikator Sasaran RPJMN Balitbangtan Tahun

2014

Sasaran

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Uraian Target Capaian %

Meningkatnya

inovasi dan

diseminasi teknologi

pertanian

Jumlah varietas unggul

baru tanaman dan galur

unggul ternak

76

teknologi

96

teknologi

126,32

Jumlah inovasi teknologi 330

teknologi

452

teknologi

136,97

Jumlah rekomendasi

kebijakan pertanian

34

rekomendasi

45

rekomendasi

132,35

Jumlah teknologi

pertanian yang

terdiseminasikan

330

paket

teknologi

329

paket

teknologi

99,70

Indikator kinerja berdasarkan RPJMN tersusun dari indikator kinerja yang

tersebar pada kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja lingkup

Balitbangtan. Untuk indikator pertama, yaitu mengenai capaian varietas

unggul baru tanaman dan galur unggul ternak merupakan output dari

kegiatan litbang tanaman pangan, litbang perkebunan, litbang hortikultura

dan litbang peternakan. Capaian indikator kedua, merupakan output dari 8

kegiatan litbang, diantaranya litbang pengolahan pasca panen, litbang

sumberdaya lahan pertanian, litbang tanaman komoditas dan peternakan dan

sebagainya. Untuk indikator kinerja ketiga, target pada RPJMN sebesar 34

rekomendasi. Target tersebut merupakan akumulasi dari target kegiatan

Page 3: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

31

litbang sosial ekonomi pertanian, litbang peternakan, litbang sumberdaya

lahan pertanian dan litbang mekanisasi pertanian. Capaian indikator keempat

diperloleh melalui kegiatan pengkajian teknologi spesifik lokasi. Target yang

tertuang pada indikator keempat adalah sebesar 330 teknologi yang

didesiminasikan. Target tersebut adalah target RPJMN 2010 – 2014,

sedangkan pada target PK revisi tahun 2014 sebesar 329 teknologi, sehingga

capaiannya 100%. Dengan demikian, pada tahun 2014, indikator kinerja

RPJMN 2010 – 2014 Balitbangtan telah tercapai seluruhnya, bahkan

umumnya tercapai melebihi dari target yang ditetapkan.

3.2 Analisis Capaian Kinerja

3.2.1 Capaian Kinerja 2014 dan 2010 - 2014

Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2014 Balitbangtan dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Sasaran 1 :

Terciptanya varietas unggul, galur/klon dalam rangka peningkatan produksi dan

produktivitas mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan

Untuk mencapai sasaran pertama, diukur dengan 6 (enam) indikator

kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat

digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah varietas unggul baru padi, jagung,

kedelai dan tanaman pangan lainnya

20 VUB

21 VUB

105,0

2. Jumlah varietas unggul baru tanaman

hortikultura (tanaman sayuran, buah

tropika dan sub tropika, jeruk serta sub

tropika, dan hias)

35 VUB

36 VUB

102,9

3. Jumlah varietas/klon unggul tanaman

perkebunan dengan produktivitas tinggi

dan bermutu

10 VUB

14 VUB

140,0

Page 4: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

32

Indikator Kinerja Target Realisasi %

4. Jumlah galur unggul/harapan ternak dan

tanaman pakan ternak (TPT) spesifik

lokasi

25 galur

unggul/

harapan

25 galur

unggul/

harapan

100,0

5. Jumlah benih sumber padi, jagung dan

kedelai dengan SMM ISO 9001-2008

203 ton 256,14 ton 126,2

6. Jumlah benih tebu hasil kultur jaringan 2.500.000

budset tebu

2.780.000

budset tebu

111,2

Berdasarkan indikator kinerja sasaran pertama yang telah ditargetkan pada

tahun 2014, hampir semua melebihi target yang telah ditetapkan, dengan

kategori keberhasilan di atas 100 % (sangat berhasil).

Pencapaian indikator pertama yaitu telah dilepas 21 varietas unggul baru

(VUB) berasal dari tanaman pangan, yaitu 5 VUB padi, 9 VUB aneka kacang

dan ubi, dan 7 VUB serealia.

Padi. Sebanyak 5 VUB padi yang dihasilkan berdasarkan SK Menteri

Pertanian sebagai berikut :

Inpari 34 Salin Agritan berdasarkan SK Menteri Pertanian

No.1252/Kpts/SR.120/12/2014,

Inpari 35 Salin Agritan berdasarkan SK

No.1250/Kpts/SR.120/12/2014,

Inpari Unsoed 79 Agritan berdasarkan SK

No.1251/Kpts/SR.120/12/2014,

Inpara 8 Agritan berdasarkan SK No.1244/Kpts/SR.120/12/2014,

Inpara 9 Agritan berdasarkan SK No.1245/Kpts/SR.120/12/2014.

Inpari 34 Salin Agritan dan Inpari 35 Salin Agritan merupakan varietas padi

toleran salin berpotensi hasil tinggi. Seperti diketahui, salah satu fenomena

perubahan iklim adalah berkurangnya lahan sawah di pesisir Pulau Jawa, Bali,

dan Nusa Tenggara akibat pengaruh salinitas. Dalam rangka menyediakan

varietas toleran salinitas yang beradaptasi pada daerah pesisir pantai Pulau

Jawa dan Nusa Tenggara, kedua varietas ini teruji memiliki toleransi terhadap

salinitas pada fase bibit dan pada cekaman 12 dSm-1. Potensi hasil Inpari 34

Page 5: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

33

Salin Agritan dan Inpari 35 Salin Agritan masing-masing 8,1 t/ha dan 8,3 t/ha

yang setara dengan varietas Siak Raya, lebih tinggi daripada varietas

Dendang (keduanya telah dilepas beberapa tahun lalu). Keunggulan lain

adalah lebih tahan terhadap hama wereng batang coklat biotipe 1 dan 3, dan

mutu giling setara dengan Siak Raya dan lebih baik daripada Dendang. Kedua

varietas tersebut sesuai untuk dikembangkan dan memanfaatkan lahan yang

dipengaruhi salinitas di beberapa wilayah di Indonesia. Sedangkan Inpari

Unsoed 79 Agritan mempunyai keunggulan umur 109 hari setelah sebar,

potensi produksi 8,2 ton/ha, rata-rata hasil 4,9 ton/ha, tahan blas dan agak

tahan HDB III, rasa nasi cukup pulen, serta toleransi terhadap salinitas pada

fase bibit dan pada cekaman 12 dSm-1.

Gambar 1. Keragaan varietas Inpari 34 Salin Agritan (kiri) dan varietas Inpari 35 Salin Agritan (kanan )

Inpara 8 Agritan dan Inpara 9 Agritan sesuai untuk dikembangkan di lahan

rawa yang tersedia cukup luas di Indonesia. Inpara 8 Agritan memiliki potensi

hasil 6,0 t/ha dengan rata-rata hasil 4,77 t/ha, berumur genjah, toleran

keracunan Fe, agak tahan penyakit blas ras 133, tahan HDB strain IV dan

VIII, dan bermutu beras baik dengan kadar amilosa 25,8% dan tekstur nasi

pera. Inpara 9 Agritan memiliki potensi hasil 5,6 t/ha dengan rata-rata hasil

4,2 t/ha, berumur 114 HSS, toleran keracunan Fe, bermutu beras baik

dengan kadar amilosa 25,7% dan tekstur nasi pera sesuai dengan selera

masyarakat di daerah Kalimantan dan Sumatera.

Page 6: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

34

Gambar 2. Pertanaman di lapang Inpara 8 Agritan (kiri) dan Inpara 9 Agritan

(kanan) serta kualitas gabah dan berasnya

Aneka Kacang dan Ubi. Kedelai berpeluang untuk ditingkatkan luas areal

tanamnya terutama di lahan suboptimal lahan kering masam yang luasnya

mencapai 102,82 juta hektar yang tersedia di luar Pulau Jawa. Namun,

pengembangannya terkendala keracunan hara mikro seperti Al dan Mn, serta

defisiensi unsur hara makro. Akibatnya, produktivitas kedelai yang ditanam di

lahan kering sangat rendah. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan produktivitas lahan kering adalah dengan menggunakan

varietas unggul toleran lahan masam. Oleh karena itu, diperlukan suatu

varietas yang adaptif di lahan kering masam.

Telah dilepas 3 VUB kedelai antara lain varietas Demas 1, Dena 1, dan Dena

2. Kedelai varietas Demas 1, memiliki keunggulan adaptif ditanam di lahan

masam. Varietas ini memiliki potensi hasil 2,5 t/ha, ukuran biji 12,88g/100

biji, rata-rata produksi 1,5 t/ha, memiliki ketahanan terhadap penggerek

polong dan karat daun. Varietas Dena 1 dan Dena 2 merupakan kedelai

berumur genjah masing-masing 78 dan 81 hari, toleran naungan sampai 50%

dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha.

Page 7: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

35

Gambar 3. Penampilan VUB kedelai Demas 1

Telah dilepas 2 VUB kacang tanah yang diberi nama varietas Talam 2 dan

Talam 3. Varietas Talam 2 memiliki keunggulan potensi hasil 4,0 t/ha polong

kering dengan rata-rata hasil 2,5 t/ha polong kering. Kandungan protein

25,42% (Bk), lemak 46,53% (Bk), serta agak tahan terhadap penyakit layu

bakteri, karat daun dan bercak daun. Adaptif di lahan masam (pH 4,2-4,7)

dengan kejenuhan Al 10-30%.

Sedangkan varietas Talam 3, mempunyai potensi hasil 3,7 t/ha polong kering

dengan rata-rata hasil 2,6 t/ha polong kering. Kandungan protein 27,58%

(Bk), lemak 49,62% (Bk), agak tahan terhadap penyakit layu bakteri, karat

daun, dan bercak daun. Adaptif pada lahan masam (pH 4,5-5,6) dengan

kejenuhan Al 10-30%.

Gambar 4. Bentuk biji kacang tanah varietas Talam 2 (kiri) dan

Talam 3 (kanan)

Page 8: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

36

Kacang hijau yang dilepas dengan nama varietas Vima 2 mempunyai potensi

hasil 2,4 t/ha dengan rata-rata hasil 1,8 t/ha. Warna biji hijau mengkilap,

polong mudah pecah, tahan terhadap thrips dan penyakit tular tanah.

Beradaptasi di lingkungan suboptimal atau lingkungan sawah tanpa irigasi.

Sedangkan varietas Vima 3 mempunyai potensi hasil 2,1 t/ha dengan rata-

rata hasil 1,78 t/ha. Warna biji hijau kusam, polong mudah pecah, tahan

terhadap penyakit tular tanah.

Gambar 5. Keragaan VUB kacang hijau varietas Vima 2 (kiri) dan Vima 3 (kanan)

Telah dilepas ubijalar 2 (dua) unggul dengan nama varietas Antin 2 dan Antin

3. Varietas Antin 2 memiliki potensi hasil 37,1 ton/ha dengan umur panen 4-

4,5 bulan. Keunggulan lain, kandungan antosianin tinggi, toleran kekeringan,

agak tahan penyakit kudis dan boleng. Sesuai ditanam di lahan tegalan dan

lahan sawah sesudah tanam padi. Sedangkan varietas Antin 3 memiliki

potensi hasil 30,6 ton/ha dengan umur panen 4-4,5 bulan. Keunggulan lain,

kandungan antosianin tinggi, toleran kekeringan, agak tahan penyakit kudis

dan boleng. Sesuai ditanam di lahan tegalan dan lahan sawah sesudah

tanam padi.

Page 9: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

37

Gambar 6. Ubi Jalar Antin 2 dan Antin 3

Serealia. Jagung pulut yang dilepas dengan nama varietas URI 3 H

mempunyai keunggulan utama yaitu mengandung nutrisi amilosa sebesar

7,65% yang mencirikan sebagai jagung hibrida pulut dengan rasa tongkol

muda yang sangat enak/gurih, kisaran perbedaan 62,8%-64,2% terhadap

Bima Putih 1. Varietas ini berumur genjah (88 hst) dengan potensi produksi

10,68 t/ha dan rata-rata hasil 8,57 t/ha pada kadar air 15%. Keunggulan

lainnya yaitu, memiliki ketahanan terhadap penyakit bulai dan hawar daun,

serta tahan rebah.

Gambar 7. Keragaan jagung pulut varietas URI 3 H

Jagung varietas HJ 21 Agritan memiliki keunggulan umur 82 HST, potensi

hasil 12,2 t/ha pipilan kering kadar air 15% dan rata-rata hasil 11,4 t/ha

Page 10: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

38

pipilan kering kadar air 15%. Tahan penyakit bulai, hawar daun, dan karat

daun, serta stay green, umur genjah, dan tahan rebah.

Sedangkan jagung varietas HJ 22 Agritan memiliki keunggulan umur genjah

80 HST, potensi hasil 12,1 t/ha pipilan kering kadar air 15% dan rata-rata

hasil 10,9 t/ha pipilan kering kadar air 15%. Memiliki ketahanan terhadap

penyakit bulai, hawar daun, dan karat daun, stay green, dan tahan rebah.

Gambar 8. Penampilan VUB jagung hibrida HJ 21 Agritan (kiri) dan jagung hibrida HJ 22 Agritan (kanan)

Telah dilepas 2 (dua) VUB gandum dengan nama GURI 3 Agritan dan GURI 4

Agritan. Calon varietas ini memiliki potensi hasil 7,5 t/ha dengan rata-rata

hasil 3,5 t/ha. Dibandingkan dengan varietas Gandum yang sudah dirilis

sebelumnya, calon varietas ini lebih adaptif pada dataran menengah 400 –

700 m dpl, tahan penyakit karat dan hawar daun serta hama aphis.

Page 11: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

39

Gambar 9. Keragaan gandum varietas GURI 3 Agritan pada ketinggian

1000 m dpl di Malino, Sulsel

Telah dilepas 2 (dua) VUB Sorgum dengan nama SURI 3 Agritan dan SURI 4

Agritan. Umur panen 95 hari, potensi hasil 6,0 t/ha dan rata-rata hasil 4,5

t/ha pada kadar air 10% dengan rata-rata bobot biomas batang 21,1 t/ha.

Varietas ini beradaptasi pada lingkungan suboptimal, terutama pada daerah

dengan curah hujan rendah. Dengan kadar tanin rendah, varietas ini sangat

sesuai untuk pangan, terutama bagi daerah rawan pangan karena sering

mengalami kekeringan. Dapat juga menjadi bahan pembuatan energi

terbarukan dengan kadar gula (brix) 16,0%.

Pencapaian indikator kedua yaitu telah dilepas 36 varietas unggul baru

tanaman hortikultura dari 35 VUB tanaman hortikultura yang ditargetkan.

Capaian VUB tanaman hortikultura tersebut telah melebihi target, yaitu

102,86% (sangat berhasil).

Ketiga puluh enam VUB hortikultura yang dilepas tersebut berasal dari: 6

VUB tanaman sayuran, 2 VUB tanaman buah tropika, 25 VUB tanaman hias,

dan 3 VUB tanaman jeruk dan buah subtropika. Dengan rincian sebagai

berikut: Cabai rawit daya hasil tinggi, Kentang toleran suhu tinggi, Bawang

Merah daya hasil tinggi, Caisim LV45, Bayam Amara 1 Agrihorti, dan Bayam

Amara 2 Agrihorti, Pepaya Agri Solinda, Jambu Biji Piraweh Ampalu, 5

Anggrek Dendrobium (varietas: Almira Agrihorti, Dian Agrihorti, Prima

Agrihorti, Solvia Agrihorti, Ardina Agrihorti), 2 Anggrek Phalaenopsis (varietas

Page 12: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

40

Ayu Pujiastuty Agrihorti, Permata Agrihorti), 5 Krisan Mutan (varietas Syiera

Violeta Agrihort, Jayanti Agrihort, Maruta Agrihort, Haryanti Agrihort,

Maharani Agrihort), 9 Krisan tipe Spray (varietas Dahayu Agrihorti, Vania

Agrihorti, Socakawani Agrihorti, Asmarini Agrihorti, Trissa Agrihorti, Yastayukti

Agrihorti, Cayapati Agrihorti, Nismara Agrihorti, Naweswari Agrihorti), 2

Gladiol (varietas Anjani Agrihorti, Azka Agrihorti), 2 Gerbera (varietas Athalia

Agrihorti, Zsopia Agrihorti), Jeruk varietas JRM 2012, Anggur Jestro Ag5, dan

Anggur Jestro Ag45.

Gambar 10. Bawang Merah

Hasil 29,30 ton/ha, produksi stabil pada musim

kemarau dan hujan. Bentuk umbi bulat dan

berwarna merah, umur panen 50 hari.

Gambar 11. Cabai Rawit Merah (CRM)

Hasil 10,50 ton/ha (produksi tinggi),

buah besar dan bergolombang, daya

simpan 8 – 9 hari

Page 13: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

41

Pencapaian Indikator ketiga adalah pelepasan varietas unggul baru

tanaman perkebunan sebanyak 14 VUB dari target 10 VUB (140,0%, sangat

berhasil), 14 VUB tersebut adalah sebagai berikut:

Kapas Agri Kanesia 16 : Varietas unggul dengan potensi produksi 3836.30 kg

kapas berbiji per hektar, Produktivitas pada kondisi unspray adalah 1309 –

3836.20 kg kapas berbiji/ha, dan pada kondisi spray mencapai 1007.6-3006.8

kg kapas berbiji/ha. Kandungan serat varietas ini mencapai 39.76%. Varietas

ini memiliki mutu serat sedang, yaitu panjang serat 29.17 mm, kekuatan serat

32.13 g/text, kehalusan serat 4.94 mic, daya mulur 4.95%, dan keseragaman

serat 88.05%.dalam produksi 19.800 butir/ha/tahun dan kopra 240 g/butir.

Kapas Agri Kanesia 17 : Varietas unggul dengan potensi produksi 3891.70 kg

kapas berbiji per hektar. Produktivitas pada kondisi unspray adalah 1342–

3891.70 kg kapas berbiji/ha, dan pada kondisi spray mencapai 1060.4-3036.6

kg kapas berbiji/ha. Kandungan serat varietas ini mencapai 39.90%. Varietas

ini memiliki mutu serat sedang, yaitu panjang serat 28.66 mm, kekuatan serat

33.17 g/text, kehalusan serat 4.92 mic, daya mulur 4.82%, dan keseragaman

serat 88.10%.

Kapas Agri Kanesia 18 : Varietas unggul dengan potensi produksi 3990.80 kg

kapas berbiji per hektar. Produktivitas pada kondisi unspray adalah 1369.10 –

3990.80 kg kapas berbiji/ha, dan pada kondisi spray mencapai 1165.80 –

3056.5 kg kapas berbiji/ha. Kandungan serat galur 01008/4 mencapai

Gambar 12. Jeruk JRM 2012

Tanaman mulai berbuah

pada umur 3,5 tahu. Hasil

buah berkisasr antara 20-30

kg/pohon. Tekstur buah

halus, rasa manis, kulit buah

mulus dengan warna kuning

tua (oranye)

Page 14: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

42

38.10%. Varietas ini memiliki mutu serat sedang, yaitu panjang serat 28.87

mm, kekuatan serat 33.00 g/text, kehalusan serat 5.07 mic, daya mulur

5.12%, dan keseragaman serat 87.90%.

Kapas Agri Kanesia 19 : Varietas unggul dengan potensi produksi 4395.70 kg

kapas berbiji per hektar. Produktivitas pada kondisi unspray adalah 1277.90 –

4395.70 kg kapas berbiji/ha, dan pada kondisi spray mencapai 746.60 –

2614.10 kg kapas berbiji/ha. Varietas ini memilliki tingkat ketahanan lapang

tertinggi yaitu rata-rata 121.17%, menunjukkan bahwa varietas ini sesuai

untuk pengembangan kapas tanpa pengendalian pestisida. Kandungan serat

galur varietas ini mencapai 38.61%. varietas ini memiliki mutu serat sedang,

yaitu panjang serat 29.59 mm, kekuatan serat 32.97 g/text, kehalusan serat

4.38 mic, daya mulur 5.87%, dan keseragaman serat 88.57%.

Kapas Agri Kanesia 20 : Varietas unggul dengan potensi produksi 4051.30 kg

kapas berbiji per hektar. Produktivitas pada kondisi unspray adalah 1300.1 –

4051.3 kg kapas berbiji/ha, dan pada kondisi spray mencapai 961.3 – 2872.3

kg kapas berbiji/ha. Kandungan serat galur 01010/2 mencapai 37.99%.

Varietas ini memiliki mutu serat sedang, yaitu panjang serat 29.29 mm,

kekuatan serat 31.37 g/text, kehalusan serat 4.62 mic, daya mulur 5.25%,

dan keseragaman serat 88.33%.

Kemiri Sunan Kermindo 1 : Produksi lebih tinggi daripada Kemiri Sunan 1 dan

Kemiri Sunan 2; Potensi biodiesel lebih tinggi daripada KS1 dan KS2; Toleran

terhadap hama penyakit dan penyakit;

Kemiri Sunan Kermindo 2 : Produksi lebih tinggi daripada Kemiri Sunan 1 dan

Kemiri Sunan 2; Potensi biodiesel lebih tinggi daripada KS1 dan KS2; Toleran

terhadap hama penyakit dan penyakit; Minyak lebih jernih dibandingkan KS1

dan KS2 dan Kermindo 2; Proses pengolahan sampai biodiesel jauh lebih

efisien

Aren Akel Toumuung: Produksi nira tinggi rata-rata >30 liter per mayang per

hari; Masa sadap panjang > 3 bulan; Jumlah mayang jantan yang dapat

disadap banyak; Potensi produksi benih tinggi, produksi benih per pohon

dapat digunakan untuk pengembangan aren Dalam seluas 136 hektar.

Sagu Baruq : Persentase kandungan karbohidrat dan pati hampir sama

dengan sagu metroxylon yaitu kadar karbohidrat 86,9 % dan kadar pati 80,6

Page 15: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

43

%; Memiliki batang kecil, sehingga dapat diusahakan sebagai tanaman

pekarangan/ornamen; Pengolahan sagu baruk lebih mudah dibandingkan

dengan sagu metroxylon; Memiliki perakaran yang kuat dan menyerap air

serta dapat tumbuh pada lahan-lahan yang curam sehingga dapat digunakan

sebagai tanaman konservasi serta pemulihan lahan kritis (lahan bekas

tambang batubara).

Kumis Kucing Orsina 1 Agribun : Varietas unggul dengan produksi tinggi

(39,94 ton herba segar/ha/2x panen) untuk spesifik lokasi dataran rendah

sampai menengah, beriklim basah,.

Kumis Kucing Orsina 2 Agribun : Varietas unggul dengan produksi tinggi

(38,43 ton herba segar/ha/2x panen) untuk dataran rendah sampai

menengah beriklim basah sampai agak kering,

Kumis Kucing Orsina 3 Agribun : Varietas unggul dengan produksi terna stabil

(24,69 ton herba segar/ha/2x panen), rata-rata kadar sinensetin tinggi

(0,094%), dan tumbuh di lahan kering (tanah mineral) sehingga peluang

pengembangannya lebih luas.

Lempuyang Ziarina 1 Agribun: mempunyai produksi tinggi (16,74 ton/ha),

mempunyai karakteristik diameter daging rimpang agak besar, aroma wangi

lembut manis enak dengan kadar linalool 7,47-10,0% kadar zerumbone

dalam ekstrak rimpang 47,51-52,69%, kadar zerumbone dalam minyak atsiri

simplisia rimpang 42,58 – 50,28%. Genotipa ini sesuai ditanam pada kondisi

agroklimat di Cibinong, Bogor, Jawa Barat yang mempunyai tingkat

kesuburan tanah lebih baik dibandingkan dua lokasi lainnya.

Lempuyang Ziarina 2 Agribun: varietas unggul dengan produktivitas rimpang

tinggi (19,19 ton/ha), aroma rimpang wangi lembut, dengan kadar linalool

dalam ekstrak rimpang 7,26-10,29% dan dalam minyak atsiri rimpang 16,74 –

17,05%, serta kadar zerumbone dalam ekstrak rimpang 47,47 – 57,1%, dan

kadar zerumbone dalam minyak atsiri simplisia rimpang 36,26 – 51,46%

Kadar minyak atsiri rimpang 1,15% rimpang. Genotipa ini sesuai ditanam

pada kondisi agroklimat di Karanganyar, Jawa Tengah

Pencapaian indikator keempat yang dihasilkan melalui kegiatan litbang

peternakan yaitu telah dihasilkan 25 galur harapan ternak dan tanaman

Page 16: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

44

pakan ternak, meliputi 18 galur harapan ternak, yaitu ayam jantan Gaok,

ayam jantan SENSI, ayam KUB betina calon GPS, itik PMp, itik Alabio sebagai

bibit GPS, itik Mojosari sebagai bibit GPS, galur itik pedaging, domba

Komposit Garut, domba Komposit Sumatera (Compass Agrinak), kambing

Boerka, kambing Boerawa, kambing Boer Indonesia, kambing F1 (50% Anglo

Nubian dan 50% PE), kelinci Rex, kelinci Satin, kelinci Reza, rumpun kelinci

pedaging adaptif iklim tropis, pejantan kerbau potong unggul dan sapi FH

unggul protein susu serta 7 galur tanaman pakan ternak (TPT) yaitu

Calopogonium mucunoides untuk lahan asam, kultivar Sorghum untuk pakan

ternak, kultivar Clitoria ternatea untuk lahan asam, leguminosa herba toleran

lahan asam, kultivar Panicum maximum toleran lahan kering asam dan

kultivar Indigofera zollingeriana pada lahan asam.

Untuk perlindungan hukum terhadap hasil riset, Balitbangtan telah

mengajukan permohonan pelepasan rumpun atau galur ternak Ayam KUB

kepada Kementerian Pertanian dan telah terbit Surat Keputusan Menteri

Pertanian Nomor 274/Kpts/SR.120/2/2014 tentang pelepasan ayam KUB,

tertanggal 12 Juni 2014 bertepatan dengan pelaksanaan Penas XIV di Malang.

Selain itu telah terbit pula Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor

1050/Kpts/SR.120/10/2014 tentang pelepasan Rumpun Domba Compass

Agrinak, tertanggal 13 Oktober 2014. Rumpun domba tersebut merupakan

hasil persilangan antara domba lokal Sumatera (50%), St. Croix (25%), dan

Barbados Blackbelly (25%). Ciri spesifik kualitatif meliputi: tanduk, warna

tanduk, orientasi tanduk, profil muka, warna tubuh dominan, pola warna, dan

persentase belang. Sedangkan ciri spesifik kuantitatif: produktivitas individu,

produktivitas induk, ukuran tubuh, reproduksi, kualitas semen, kualitas

karkas, dan potongan karkas. Keunggulan domba Compass Agrinak adalah:

1) mampu beradaptasi pada lingkungan tropis dan lembab; 2) siklus

reproduksi sepanjang tahun; 3) mempunyai laju pertumbuhan yang baik; dan

4) mempunyai anak sekelahiran sama dengan domba lokal.

Page 17: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

45

Gambar 13. Domba Compass Agrinak

Pencapaian indikator kelima yaitu telah dihasilkan 256,14 ton benih sumber

tanaman pangan yang terdiri dari : 136,4 ton benih padi, 84,5 ton benih

aneka kacang dan ubi, dan 35,24 ton benih jagung dan serealia.

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) mendapat kunjungan Presiden

Joko Widodo bersama Ibu Negara untuk melihat kesiapan penyediaan benih

unggul padi pada hari Jumat (26/12/2014) dalam upaya mengejar target

swasembada beras pada tahun 2017. Presiden yang didampingi Menteri

Pertanian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri

Sekretaris Negara tersebut untuk melihat berbagai fasilitas penelitian dan

kesiapan benih unggul padi yang dihasilkan dari para peneliti Balitbangtan.

Presiden mendapat penjelasan langsung oleh Dr. Ali Jamil, Kepala BB Padi

tentang berbagai macam varietas unggul baru padi seperti Inpari, Inpago dan

melihat secara langsung Benih Sumber yang berada di BB Padi. Di samping

itu, alat mesin pertanian juga mendapat perhatian yang serius dari Presiden.

Kunjungan tersebut dilakukan sebelum penyerahan penghargaan Adhikarya

Pangan Nusantara (APN) 2014 kepada 95 orang yang terdiri dari Gubernur,

Bupati/Walikota, Kelompok Tani dan semua pihak yang terkait dalam upaya

membangun ketahanan pangan.

Page 18: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

46

Gambar 14. Kunjungan Presiden RI dalam rangka meninjau kesiapan

penyediaan benih

Pencapaian indikator keenam yaitu telah dihasilkan bibit tebu kultur

jaringan sebanyak 2.700.000 budset G2 bibit tebu. Bibit tebu dihasilkan dari

hasil kultur jaringan tebu di Laboratorium Kultur Jaringan di Bogor, yang

kemudian diaklimatisasi di Kebun Percobaan Cibinong dan KP Sukamulya

(Jawa Barat) dan Muktiharjo (Pati, Jawa Tengah).

Pencapaian target Renstra dan Penetapan Kinerja untuk sararan pertama

Balitbangtan selama 2010-2014 dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-2014)

Penetapan Kinerja (2010-2014)

Target Realisasi %

1. Jumlah varietas unggul baru

padi, jagung, kedelai dan

tanaman pangan lainnya

64 VUB 65 VUB 108 VUB 166,15

2. Jumlah varietas unggul baru

tanaman hortikultura (tanaman

sayuran, buah tropika dan sub

tropika, jeruk serta sub tropika,

dan hias)

112 VUB

113 VUB

153 VUB 135,40

3. Jumlah varietas/klon unggul

tanaman perkebunan dengan

produktivitas tinggi dan

bermutu

42 VUB 42 VUB 50 VUB 119,05

Page 19: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

47

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-2014)

Penetapan Kinerja (2010-2014)

Target Realisasi %

4. Jumlah galur unggul/harapan

ternak dan tanaman pakan

ternak (TPT) spesifik lokasi

37 galur

unggul/

harapan

68 galur

unggul/

harapan

96 VUB

unggul/

harapan

141,18

5. Jumlah benih sumber padi,

jagung dan kedelai dengan

SMM ISO 9001-2008

265 ton 353 ton 443,63 ton 125,67

6. Jumlah benih tebu hasil kultur

jaringan

7.500.000

budset tebu

5.000.000

budset

tebu

12.780.000

budset

tebu

256,0

Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa keenam indikator dari sasaran kinerja

pertama Balitbangtan tahun 2010-2014 telah tercapai, bahkan semua

indikator jauh melebihi target (sangat berhasil).

Outcome yang dihasilkan dari sasaran pertama ini antara lain :

1. Inpari 30 Ciherang Sub 1 padi tahan rendaman mulai dikembangkan di

NTB. Balitbangtan telah merespon perubahan iklim dengan merakit

varietas padi yang dapat dikembangkan dalam cekaman lingkungan

ekstrim. Telah dilepas tahun 2012 varietas unggul baru (VUB) dengan

nama Inpari 30 Ciherang Sub 1 yang salah satu kelebihannya tahan

terhadap rendaman, guna mengantisipasi resiko akibat banjir dan

genangan. Inpari 30 Ciherang Sub 1 sesuai ditanam di sawah dataran

rendah hingga ketinggian 400 m dpl, di daerah luapan sungai, cekungan

dan rawan banjir lainnya dengan dengan rendaman keseluruhan fase

vegetatif selama 15 hari. Umur tanaman Inpari 30 Ciherang Sub 1 hanya

111 hari setelah semai dengan potensi hasil 9,6 ton/ha. Tekstur nasi

pulen yang disukai umumnya masyarakat. Varietas ini tergolong agak

rentan wereng batang coklat biotipe 1 dan 2, agak rentan terhadap

hawar daun bakteri patotipe III. Varietas Inpari 30 Ciherang Sub 1 mulai

dikembangkan di Nusa Tenggara Barat. Panen perdana telah dilakukan di

areal persawahan Gadjah Mada, Kelurahan Rabadompu, Kecamatan

Raba, Kota Bima 24/07/2014 dengan produksi 9 ton/ha gabah kering.

Selanjutnya akan dikembangkan di wilayah pesisir sungai di Bima. Panen

padi varietas ini juga dilakukan di Kelurahan Pagutan, Kecamatan

Mataram, Kota Mataram (09/08/2014), yang dibudidayakan melalui

teknologi PTT.

Page 20: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

48

2. Kedelai varietas Dering 2, Detam 1, Burangrang, dan Argomulyo telah

dikembangkan di Madagaskar. Pertemuan ini diinisiasi oleh Dubes RI di

Madagaskar (Artanto Salmoen Wargadinata) dengan Direktur Jenderal

Teknik dari Ministere Del L’Agriculture et du Development Rural

(Voahangy Arijona). Kementan RI melalui penelitian dan pengembangan

oleh peneliti Balitbangtan mendapatkan apresiasi Menteri Pertanian

Minagri bahkan oleh jajaran kepresidenan yang ditunjukkan dengan

pencanangan penanaman kedelai oleh Presiden Madagaskar. Diharapkan

ke depan, pengembangan dapat diperluas kepada komoditas lain yang

berpeluang meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat di

Madagaskar. Saat ini dilakukan pengembangan kedelai di wilayah

Antsirabe seluas 6 ha yang terdiri dari uji adaptasi varietas kedelai,

demplot teknologi budi daya kedelai, dan dem-farm teknologi budi daya

kedelai. Penanaman dimulai sejak akhir November hingga 10 Desember

2014. Lokasi pengembangan menggunakan lahan kering dengan elevasi

sekitar 1.400 m diatas permukaan laut.

3. Lisesnsi VUB Hortikultura. Beberapa VUB hortikultura telah mendapat

lisensi oleh pihak swasta, seperti : Kangkung Sutera (PT. Sang Hyang

Seri), Buncis Tegak Balitsa 1, Buncis Tegak Balitsa 2, Cabai Kencana,

mentimun Mars oleh Fajar Seed, Cabai Kencana dan Kangkung Sutera

(PT. Agrindo H.M), Kentang Medians (PT. P&CF), Cabai Kencana (PT.

PUSRI), Mentimun Litsa, Cabai Lingga, Cabai Kencana, Cabai Ciko oleh

Koperasi Agro.M, Kentang GM-05 dan Cabai Kencana (PT. Pupuk

Kujang), serta Cabai Ciko (CV. Agrofarmaka). Sertifikat hak perlindungan

varietas tanaman untuk tanaman sayuran, yaitu buncis varietas Balitsa 1

dengan nomor 00256/PPVT/S/2014, Buncis varietas Balitsa 2 dengan

nomor 00257/PPVT/S/2014 dan Cabai Keriting Varietas Kencana dengan

nomor 00257/PPVT/S/2014.

Kemudian varietas bawang merah Bima Brebes Balitbangtan diadopsi

cukup luas di Kabupaten Brebes dan diperkirakan luas sebaran adopsinya

sekitar 25.593 ha. Pada tahun 2013, adopsi varietas Bima Brebes di

Kabupaten Brebes dapat meningkatkan pendapatan bersih adopter

sebesar total Rp.825,7 milyar. Tingkat pengembalian investasi (ROI)

biaya penelitian dan diseminasi varietas bawang merah Bima Brebes

untuk tahun 2013 di Kabupaten Brebes adalah ROI = 170.207,3 % atau

1.702 x lipat. Sedangkan varietas bawang putih Lumbu Hijau

Balitbangtan diadopsi cukup luas di Kabupaten Tegal dan diperkirakan

luas sebaran adopsinya sekitar 185 ha. Pada tahun 2013, adopsi bawang

putih varietas Lumbu Hijau di Kabupaten Tegal memberikan profit

Page 21: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

49

sebesar Rp.2,6 juta/ha atau total Rp.483.775.000,00 untuk semua

adopter. Tahun 2012, varietas cabai merah Tanjung 2 dari Balitsa telah

diadopsi petani di 10 kecamatan di kabupaten Ciamis. Luas tanam

Tanjung 2, angka sementara, adalah 35 ha. Diperkirakan total luas

tanam Tanjung 2 adalah 140 ha. Dampak langsung dari adopsi varietas

cabai Tanjung 2 di Ciamis saja, pada tahun 2012, adalah terjadi

peningkatan profit petani adopter sebesar 7,4 milyar rupiah dan terjadi

peningkatan ROI = 131%. Dampak tak langsung dari adopsi Tanjung-2

adalah berkurangnya hari kerja bagi tenaga kerja petani senilai 1,5

Milyar, diperolehnya profit bagi produsen benih sebesar Rp.205 juta dan

tersedianya 1.272 ton cabai merah berkualitas untuk bahan baku sambal

tradisional bagi konsumen rumah tangga/warung. Tingkat pengembalian

biaya penelitian dan diseminasi varietas Tanjung-2 adalah ROI sebesar

2.558%. Artinya setiap 100 rupiah yang dialokasikan untuk biaya

penelitian dan biaya diseminasi varietas Tanjung-2 akan memberikan

peningkatan profit sebesar Rp.2.558 rupiah bagi petani adopternya.

4. Penyebaran Ayam KUB. Selama periode 2011-2014 telah dilakukan

penyebaran Parent Stock (PS) dan Final Stock (FS) Ayam KUB ke 25

provinsi sebanyak 76.844 ekor, yaitu Provinsi Jawa Barat, Banten, Jawa

Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera

Utara, Jambi, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan

Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah,

Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Bali, Nusa Tenggara

Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua. Kegiatan penyebaran

bertujuan untuk membentuk pembibitan/breeding centre ayam KUB 1

sebagai penyedia sumber DOC bagi kebutuhan ayam potong lokal.

Page 22: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

50

Gambar 15. Peta penyebaran ayam KUB tahun 2011-2014

5. Penyebaran Kambing Boerka. Salah satu upaya pengembangan kambing

Boerka telah terbentuk Kampung Boerka di desa Suka Dame, kecamatan

Pulo Bandring, kabupaten Asahan Sumatera Utara. Selama periode 2009-

2014 telah tersebar 65 ekor kambing Boerka di 7 propinsi meliputi

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Riau, Kalimantan Timur,

Kalimantan Barat dan Jawa Timur.

Untuk mencapai sasaran kedua, diukur dengan 8 (delapan) indikator

kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja

dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah teknologi pengelolaan sumber daya

lahan dan lingkungan pertanian secara

berkelanjutan, serta formula pupuk

36 tekn. 40 tekn. 111,11

Sasaran 2 :

Terciptanya inovasi teknologi produksi dan pengelolaan sumberdaya pertanian

mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan

Page 23: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

51

Indikator Kinerja Target Realisasi %

2. Jumlah prototipe alat dan mesin untuk

peningkatan efisiensi sistem produksi

pertanian, kualitas, nilai tambah dan daya

saing produk dan limbah pertanian

11

teknologi

11 teknologi 100,0

3. Jumlah teknologi vaksin ternak isolat lokal,

diagnostik dan formula obat biofarmaka untuk

hewan.

8 tekn. 8 tekn. 100,0

4. Jumlah teknologi budidaya, dan panen 127 tekn. 141 tekn. 111,02

5. Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi,

adaptasi, dan mitigasi perubahan iklim

5 tekn. 5 tekn. 100,0

6. Jumlah teknologi spesifik lokasi 250 tekn. 250 tekn. 100,0

7. Jumlah inovasi telnologi berbasis bioteknologi 4 tekn. 4 tekn. 100,0

8. Jumlah peta tematik sumberdaya lahan tingkat

tinjau dan semi detail.

20 peta 28 peta 140,0

Berdasarkan indikator kinerja sasaran kedua yang telah ditargetkan pada

tahun 2014, tiga indikator telah melebihi target, dengan kategori keberhasilan

di atas 100% (sangat berhasil), untuk lima indikator tercapai dengan

realisasi 100% (berhasil).

Pencapaian indikator pertama sebanyak 40 teknologi (111,11%) dari target

36 teknologi baru pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan pertanian

secara berkelanjutan, serta formula pupuk dan pembenah tanah. Secara rinci

40 teknologi tersebut terdiri dari 8 Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Lahan

(Teknologi Pengelolaan Pemulihan Produktivitas tanah terdegradasi,

Teknologi Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang Batu Bara, Teknologi Lahan

Kering Iklim Basah untuk Karbon Budget, Teknologi pemulihan Kualitas Lahan

Sawah Terdegradasi Akibat Intrusi Air Laut, Teknologi enkapsulasi pupuk

hayati Teknologi enkapsulasi pupuk hayati Teknologi enkapsulasi pupuk

hayati, Teknologi perbanyakan Cyanobacter, Teknologi Percepatan

Pengomposan Limbah Ternak Sapi, Teknologi adaptasi Rhizobium terhadap

varietas kedelai dan jenis tanah), 7 Formula Pupuk dan Pembenah Tanah, 7

Teknologi Pengelolaan Lahan Sawah dan Kering, 3 Prototipe Test Kit, 3

Page 24: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

52

perangkat lunak sistem informasi pengelolaan tanah, 10 Teknologi

Pengelolaan Pertanian Lahan Rawa, dan 2 Teknologi Remediasi Lahan

Tercemar.

Pencapaian indikator kedua menghasilkan 11 teknologi unggulan baik

berupa prototipe alat dan mesin pertanian maupun model mekanisasi untuk

meningkatkan efisiensi sistem produksi pertanian, kualitas, nilai tambah dan

daya saing produk atau limbah pertanian. Kelima teknologi tersebut adalah :

teknologi mektan mendukung swasembada pangan berkelanjutan; teknologi

mektan mendukung program strategis Kementan; dan teknologi mektan

spesifik lokasi. Adapun 11 teknologi mesin pertanian tersebut adalah : 1)

Rekayasa Alat Ukur Hara Tanah Lahan Sawah Secara Kuantitatif, 2) Mesin

Tanam Pindah Bibit Padi (Indo Jarwo Transplanter Prototipe, 3) Mesin Panen

Padi Tipe Mini Combine Kapasitas 14 Jam/Ha (Indo Combine Havester

Prototipe, 4) Pengembangan Paket Alsin Panen Tebu Siap Giling Mendukung

Swasembada Gula, 5) Pengembangan Energi dari Limbah Biomasa

Perkebunan, 6) Penerapan Teknologi Pengolahan Buah untuk Mendukung

Konsorsium Pengembangan Pertanian Berbasis Tanaman Buah di DAS, 7)

Kajian Pemanfaatan Mesin Rawat Ratoon Tebu Mendukung Swasembada

Gula, 8) Kajian Penerapan Alat Pencetak Beras Buatan Tipe Twin Roll

Mendukung Program Diversifikasi Pangan, 9) Kajian Pemanfaatan Mesin

Tanam Pindah Bibit Padi Sawah Sistem Jajar Legowo (Jarwo Transplanter) di

Prov. Jateng, 10) Kajian Pemanfaatan Mesin Tanam Pindah Bibit Padi Sawah

Sistem Jajar Legowo (Jarwo Transplanter) di Prop. Bengkulu, dan 11) Kajian

Pengembangan Mekanisasi integrasi Tanaman Jagung-Sapi di Kalsel.

Gambar 16. Mesin Tanam Pindah Bibit Padi

(Indo Jarwo Transplanter Prototipe 2)

Page 25: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

53

Gambar 17. Mesin tanam pindah Indo Jarwo Transplanter

Pencapaian indikator ketiga yaitu telah dihasilkan 8 teknologi veteriner

dengan rincian sebagai berikut: 5 teknologi diagnosa penyakit hewan yaitu:

1) teknik ELISA untuk deteksi antibodi penyakit IBD, 2) teknik PCR untuk

deteksi Brucella pada semen sapi, 3) metode Lateral Flow Test (LFT) untuk

deteksi bakteri M. paratubercullosis dalam feses yang tervalidasi, 4) protein

rekombinan LipL32 yang digunakan untuk diagnosa Leptospirosis, dan 5)

teknik Felisavet untuk deteksi penyakit IBR yang tervalidasi; 1 teknologi

vaksin ND generasi baru (GVII); dan 2 teknologi obat biofarmaka untuk

hewan yaitu : 1) obat herbal tanaman Artemesia annua sebagai antikoksidia

(Eimeria tenella) pada ayam broiler, dan 2) formula obat herbal sebagai anti

E. coli pada ayam broiler.

Vaksin ND generasi baru yang telah dihasilkan adalah merupakan prototipe

vaksin yang mengandung seed vaksin ND GVII yang dapat memberikan

perlindungan 100% terhadap ayam yang ditantang dengan virus ND.

Pencapaian indikator keempat, yaitu 140 teknologi budidaya dan panen

tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan, dengan rincian

22 teknologi budidaya dan panen tanaman pangan, 24 teknologi budidaya

dan panen tanaman hortikultura, 53 teknologi budidaya dan panen tanaman

perkebunan dan 41 teknologi budidaya dan panen peternakan.

Page 26: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

54

Telah dirakit 22 teknologi budidaya dan panen tanaman pangan, yang terdiri

dari budi daya padi, jagung, kedelai dan tanaman pangan lainnya. Rincian

dari teknologi budidaya dan panen yang dihasilkan yaitu padi 7 sebanyak

teknologi (Susut Hasil, Pemberian Amelioran, Penanganan HDB, dll), jagung 6

teknologi (penanganan OPT, pemupukan, dll), kedelai sebanyak 5 teknologi

(perkaitan di berbagai ekosistem lahan), serta aneka kacang dan umbi

sebanyak 4 teknologi (pengendalian hama).

Telah dirakit 24 teknologi budidaya dan panen tanaman hortikultura yang

diperoleh melalui kegiatan litbang sayuran, buah, dan tanaman hias, yaitu :

1) Teknologi Budidaya Kentang Toleran Suhu Tinggi di Dataran Medium; 2)

Teknologi Penggunaan Pupuk Hayati pada Budidaya Bawang Merah; 3)

Teknologi Aplikasi Pupuk Majemuk Hayati Biotrico terhadap Pengendalian

Penyakit dan Peningkatan Produksi Cabai Merah; 4) Teknologi Produksi

Bulblet Bawang Merah Melalui Teknik Embrio Somatik; 5) Perbaikan Teknologi

Budidaya Pisang Ketan; 6); Teknologi Peningkatan Produktivitas dan Kualitas

Manggis; 7) Teknologi Pemberian Pupuk Organik pada Tanaman Buah Naga;

8) Teknologi Pengendalian Pathogen Utama Buah Naga Skala In-Vitro; 9)

Teknologi Perbanyakan Benih Manggis Melalui Kultur Jaringan; 10) Teknologi

Optimasi Kultur Meristem untuk Perbanyakan Masal pada Anggrek

Phalaenopsis; 11) Teknologi Perbanyakan Anggrek Vanda Secara In Vitro; 12)

Teknologi Budidaya Krisan Hemat Sumber Daya; 13) Teknologi Budidaya

Leather Leaf; 14) Teknologi Respon Varietas Krisan terhadap Pemberian

Pupuk P; 15) Teknologi Perbanyakan Masal; 16) Gerbera Teknologi

Pengendalian Bakteri Busuk Lunak pada Anggrek Phalaenopsis; 17) Teknologi

Pengendalian Cymv pada Anggrek Dendrobium; 18) Teknologi Pengendalian

Penyakit Karat Putih dengan Cendawan Antagonis pada Tanaman Krisan; 19)

Teknologi Pengendalian Hama Pengorok Daun dengan Insektisida Nabati

pada Tanaman Krisan; 20) Teknologi Pengendalian Penyakit Karat Putih

dengan Inducer untuk Ketahanan Tanaman Krisan; 21) Teknik Deteksi Cepat

Penyakit Huang Long Bing (HLB) Tanaman Jeruk; 22) Paket Teknologi

Perbaikan Mutu Buah Jeruk Keprok; 23) Teknologi Perbanyakan Anggur

Melalui Kultur Meristem; dan 24) Teknologi Perbanyakan Apel Melalui Kultur

Meristem.

Telah dihasilkan 53 teknologi budidaya dan panen tanaman perkebunan yang

mencakup tanaman tebu, kapas, tembakau, nilam, tanaman obat, jambu

Page 27: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

55

mete, karet, kakao, kelapa sawit, kopi dan coklat. Teknologi tersebut antara

lain Teknologi epicotyl grafting tanaman pala jantan dan betina, teknologi

Kompatibilitas Insektisida Nabati dan Agensia Hayati untuk mengendalikan

Helopeltis antonii SIGN pada jambu mete, Teknologi pengendalian beberapa

jenis OPT utama jahe (bakteri, jamur dan nematoda parasit jahe) melalui

integrasi sistim tumpang sari jahe, perlakuan benih dan perlakuan tanah ,

Teknologi biodiesel sistem kontinyu dengan kapasitas produksi 800 liter/hari,

dengan konsumsi daya listrik minimal (350 watt), Teknologi Gasifikasi tandan

kosong kelapa sawit untuk pemanasan atau pengeringan dan pengolahan

agroindustri dan bahan bakar motor mesin pertanian, Teknik perbanyakan

bibit tebu secara kuljar, Teknologi penanganan pasca panen kopi Arabika

rakyat yang tepat untuk beberapa ketinggian penanaman, Teknologi

kemandirian energi pengolahan white tea berbasis bioenergi, melalui konversi

biomassa limbah pada hanca petik teh menjadi energi termal dan listrik.

Kapasitas sumber listrik mampu memenuhi kebutuhan energi untuk mengolah

white tea sebesar 2.000 kg/tahun, Disain prototipe pengering sederhana

untuk proses pengeringan biji kakao pasca fermentasi skala petani individu.

Telah dihasilkan 41 teknologi budidaya dan panen peternakan yang meliputi

24 teknologi veteriner (Prototipe ELISA Kit, Teknik PCR, Teknik Felisavet, dll),

5 teknologi pakan (Teknologi formulasi pakan berbasis limbah pertanian dan

perkebunan ramah lingkungan mendukung PBBH > 0.70 Kg; Teknologi

Karakteristik fermentasi pakan berbasis sisa hasil pertanian / perkebunan

rendah emisi metan; Teknologi fermentasi daun dan pelepah kelapa sawit

dengan Trichoderma viridae dan ragi tempe; Pakan imbuhan menggunakan

Saccharomyces sarevisiae dan Asetoanaerobium, 3 teknologi reproduksi

(Teknologi perbaikan performans reproduksi pejantan sapi potong melalui

exercise dan pengaturan penampungan semen; Teknologi Rasio sapi pejantan

dan betina pada kandang kelompok "model Litbangtan" terhadap fertilitas

induk sapi potong dan Teknologi Peningkatan masa pubertas calon pejantan

sapi PO dengan menggunakan kandang komunal) dan 9 teknologi budidaya

ternak (Penentuan gen, Pakan Aditif, dll).

Pencapaian indikator kelima sebanyak 5 teknologi dan manajemen

antisipasi, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim (100%). Teknologi beserta

manfaat/kegunaannya adalah sebagai berikut.

Page 28: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

56

1) Sistem informasi kalender tanam terpadu tanaman padi dan palawija

(jagung dan kedelai): Untuk mengidentifikasi secara spasial dan tabular awal

tanam, pola tanam, luas tanam potensial, wilayah rawan banjir dan

kekeringan, potensi serangan OPT, rekomendasi dosis dan kebutuhan pupuk,

rekomendasi varietas padi, jagung, dan kedelai pada level kecamatan seluruh

Indonesia. 2) Teknologi monitoring katam terpadu dan CCTV : Untuk validasi

dan pemantauan pelaksanaan tanam di lapang secara on line.

Gambar 18. Tampilan Web Katam Terpadu

Page 29: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

57

Gambar 19. Desain Sistem CCTV

3) Teknologi pengelolaan air di lahan kering iklim kering melalui model Food

Smart Village (FSV): Untuk mendesain (menyusun rancang bangun) teknik

pemanfaatan potensi sumberdaya air (jaringan irigasi dengan pipa tertutup)

dari sumber ke lahan berdasarkan jenis dan potensi sumberdaya air, bentang

lahan, panjang jalur distribusi saluran, dan pilihan komoditas. 4) Teknologi

pemanfaatan sumber energi alamiah untuk pengelolaan sumber daya air

(pompa air tenaga surya) : Pompa air ini tidak memerlukan biaya energi

penggerak, tidak direpotkan oleh ketersediaan bahan bakar atau listrik

sehingga sangat cocok untuk daerah yang belum terjangkau listrik PLN atau

daerah yang sulit diakses. 5) Teknologi nano hydrogel untuk efisiensi irigasi :

Hydrogel berbasis teknologi nano menghasilkan smart hydrogel yang

mudah, murah dan ramah lingkungan yang meringankan petani dalam

aplikasi irigasi karena hydrogel mampu menyerap air sehingga meningkatkan

water holding capacity sehingga irigasi yang diberikan lebih hemat.

Page 30: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

58

Gambar 20. Nano Hydrogel untuk efisiensi irigasi

Pencapaian indikator keenam, jumlah teknologi spesifik lokasi telah

tercapai sebesar 100%, dari target 250 teknologi. Adapun output yang

dihasilkan berupa: 55 paket teknologi budidaya tanaman pangan, 15 paket

teknologi budidaya perkebunan, 15 paket teknologi budidaya hortikultura, 8

paket teknologi pascapanen, 30 paket teknologi Peternakan, 5 paket

kelembagaan, 7 paket teknologi sumberdaya lahan dan AEZ, 33 paket

teknologi AEZ, 33 paket plasma nutfah dan sumberdaya genetik, 4 paket

teknologi mekanisasi, 33 paket model akselerasi pembangunan pertanian

ramah lingkungan lestari, dan 12 paket laboratorium lapang.

Pencapaian indikator ketujuh, telah tercapai 100% dari target yang berupa

4 inovasi teknologi berbasis bioteknologi, dengan rincian sebagai berikut: 1) 1

teknologi peta genetik marka SNP kedelai (Tanggamus, Anjasmoro, Tambora,

Grobogan, Malabar dan Wilis) untuk karakter agronomis dan komponen hasil,

2) 1 teknologi kloning gen menghasilkan 6 klon gen yang teridiri dari satu

klon gen terkait produktivitas (gen OsEUI), dua klon gen terkait umur

pembungaan (Osld1 dan AtELF3) dan tiga klon gen terkait toleransi terhadap

cekaman kekeringan (AtCOR15A, AtCBF3 dan AtNFYA5), 3) 1 teknologi

analisis sidik jari DNA plasma nutfah pertanian terhadap 288 aksesi plasma

nutfah padi menggunakan analisis GGT-384 SNP), dan 4) 1 teknologi

Page 31: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

59

bioprospeksi SDG serangga berupa formulasi feromon untuk pengendalian

ulat grayak Helicoverpa armigera (Fero-Armi).

Analisis genotyping dan whole genome untuk membuat peta genetik telah

dilakukan terhadap padi lokal, kelapa sawit, sapi, jarak pagar, kakao, pisang,

kentang dan cabe. Data hasil analisis berikut peta genetiknya sudah tersedia

dalam web IAARD Genome Center yang dapat digunakan pemulia dalam

perakitan galur dan varietas unggul menggunakan marka spesifik untuk

seleksinya. Capaian ini merupakan keberhasilan Balitbangtan dalam

melakukan jump strat program pemuliaan komoditas pertanian melalui

analisis genome dengan invesntasi alat high throughput genotyping platforms

dan next generation sequencing (NGS). Investasi kedua alat ini ditujukan

untuk mengantisipasi paradigma program pemuliaan dan pemanfaatan

sumber daya genetik sudah berubah dari upaya mencari fenotipe menjadi

mencari gen.

Pembuatan peta genetik Tanggamus, Anjasmoro, Tambora, Grobogan,

Malabar dan Wilis dilakukan dengan merujuk pada data genome refference

kedelai varietas Williams 82. Hasil analisis sekuen tersebut diketehui bahwa

rata-rata pada setiap 308 pasang basa ditemukan I variasi basa di genom

varuetas kedelai Indonesia yang dapat dikembangkan menjadi marka

polimorfik untuk sidik jari maupun karakter unggul tertentu. Hasil pemetaan

menunjukkan bahwa dari keseluruhan variasi genom dalam 20 kromosom

kedelai dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu (1) sebanyak 2.692.193 SNP

(single nucleotide polymorphism/1 basa berubah menjadi basa lain), 49.926

missense mutation (mutasi DNA yang mengubah asam amino) dan 1.535

nonsense mutation (mutasi DNA yang menghasilkan stop codon); (2)

sebanyak 257.625 insertion (tambahan basa dibanding dengan rujukan); dan

(3) sebanyak 201.051 deletion (jumlah basa berkurang dibanding dengan

rujukan).

Pada pemetaan ini juga ditemukan adanya SNP umum terdapat pada semua

genotipe dan SNP unik yang hanya ada di satu genotipe saja. Dari

pengambilan sampel 337 SNP yang ada di exon, Grobogan, Malabar, dan

Tambora memiliki genotipe yang sama di 59 lokus SNP, yang berbeda dengan

Williams82. SNP unik yang berpotensi dijadikan sidik jari pada masing-masing

genotipe kedelai sebanyak 18 SNP spesifik untuk Grobogan, 12 SNP spesifik

Page 32: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

60

untuk Malabar, 10 SNP spesifik untuk Tambora, 17 SNP spesifik untuk Wilis,

11 SNP untuk Tanggamus dan 15 SNP spesifik untuk Anjasmoro.

Gambar 21. Database genome untuk peta genetik komoditas penting

pertanian

Pencapaian indikator kedelapan sebanyak 28 peta tematik sumberdaya

lahan tingkat tinjau dan semi detil dari target 20 peta (140%). Sebagai

contoh peta yang dihasilkan adalah Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman

Kelapa Sawit dan Tanaman Tebu skala 1:50.000 kabupaten Tapin -

Kalimantan Selatan.

Page 33: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

61

Gambar 22. Peta Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kelapa Sawit dan

Tanaman Tebu skala 1:50.000 kabupaten Tapin- Kalimantan Selatan

Peta-peta yang dihasilkan selanjutnya akan diserahkan kepada daerah sesuai

lokasi pemetaan untuk digunakan sebagaimana peruntukannya. Salah satu

contoh yakni Peta Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kelapa Sawit dan Tebu

di 7 Kabupaten P. Kalimantan, merupakan permintaan dari Dirjen Perkebunan

dan akan dijadikan sebagai data dasar untuk pengembangan areal

perkebunan Kelapa sawit dan Tebu.

Pencapaian target Renstra dan Penetapan Kinerja sararan kedua Balitbangtan

(2010-2014) dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-

2014)

Penetapan Kinerja

(2010-2014)

Target Realisasi (%)

1. Jumlah teknologi pengelolaan

sumber daya lahan dan

lingkungan pertanian secara

berkelanjutan, serta formula

pupuk

46 tekn 77 tekn 100 tekn 130,87

2. Jumlah teknologi/prototipe alat

dan mesin untuk peningkatan

efisiensi sistem produksi

pertanian, kualitas, nilai tambah

dan daya saing produk dan

25 tekn 30 tekn 60 tekn 200,0

Page 34: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

62

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-

2014)

Penetapan Kinerja

(2010-2014)

Target Realisasi (%)

limbah pertanian

3. Jumlah teknologi vaksin ternak

isolat lokal, diagnostik dan

formula obat biofarmaka untuk

hewan.

25 tekn 23 tekn 26 tekn 113,04

4. Jumlah teknologi budidaya,

dan panen

322 tekn 347

tekn

571 tekn 164,55

5. Jumlah teknologi dan

manajemen antisipasi,

adaptasi, dan mitigasi

perubahan iklim

29 tekn 29 tekn 39 tekn 134,48

6. Jumlah teknologi spesifik lokasi 566 tekn 654

tekn

889 tekn 135,93

7. Jumlah inovasi teknologi

berbasis bioteknologi

8 tekn 8 tekn 8 tekn 100,0

8. Jumlah peta tematik

sumberdaya lahan tingkat

tinjau dan semi detil

28 peta 48 peta 72 peta 150,0

Dari pencapaian delapan indikator kinerja dalam mendukung sasaran kedua

Badan Litbang Litbang Pertanian 1010-2014, terlihat semua indikator telah

mencapai target yang telah ditetapkan.

Beberapa outcome dari sasaran kedua adalah sebagai berikut :

Dalam rangka pemanfaatan teknologi dan peningkatan kualitas profesi

peneliti nasional dalam menghasilkan inovasi pertanian dalam penggunaan

varietas unggul baru tanaman pangan Balitbangtan melaksanakan

penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan (Ditjen TP) dan PT. Sang Hyang Seri (PT. SHS). MoU telah

ditandatangani pada hari Selasa 9 Desember 2014 di Jakarta. Inovasi dan

teknologi unggul yang telah tersedia dimana dalam tahap awal dimulai

dengan komoditas padi akan segera dipercepat penyebarannya ke seluruh

Page 35: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

63

Indonesia agar dapat tercapai target swasembada pangan berkelanjutan.

Pengembangan kerja sama ini merupakan instrumen meningkatkan kontribusi

Balitbangtan dalam percepatan pembangunan pertanian Indonesia dan

pengembangan Iptek bidang pertanian. Tahap berikutnya akan dilakukan

untuk jagung dan kedelai. Balitbangtan akan menyediakan rekomendasi

varietas unggul baru tanaman pangan sesuai dengan kondisi spesifik daerah

pengembangan dan preferensi masyarakat, PT. SHS akan memproduksi

varietas unggul baru tanaman pangan sesuai dengan hasil rekomendasi

Balitbangtan, dan Ditjen TP akan mengadopsi inovasi teknologi yang

diproduksi oleh PT. SHS dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Diharapkan

kerja sama ini dapat mengembangkan teknologi varietas unggul baru (VUB)

padi untuk peningkatan produksi dan pendapatan petani di Indonesia.

Salah satu peta yang dihasilkan oleh BBSDLP yakni Peta AEZ telah diadopsi

oleh BBP2TP untuk dijadikan sebagai acuan arahan pengembangan pertanian

sesuai dengan zona agroekologi di tiap-tiap provinsi. Pada pertengahan tahun

2013 BBP2TP membagikan Peta AEZ Skala 1:250.000 kepada seluruh BPTP di

33 Provinsi melalui kepala daerahnya masing-masing. Penyerahan dilakukan

oleh Kepala Balitbangtan dan disaksikan oleh Wakil Menteri Pertanian pada

acara Pekan Pertanian Spesifik Lokasi yang dilaksanakan di Kendari, Sulawesi

Tenggara.

Peta kesesuaian lahan untuk berbagai komoditas pertanian skala 1:50.000

yang dihasilkan pada tahun 2013, digunakan oleh Pemda Kab. Fak-fak

sebagai dasar dalam mengembangkan areal pertanian di kabupaten tersebut.

Sasaran 3 :

Terciptanya inovasi teknologi pascapanen hasil pertanian berbasis sumberdaya lokal

mendukung diversifikasi pangan dan peningkatan nilai tambah, daya saing dan

ekspor

Untuk mengetahui keberhasilan pencapaian sasaran ketiga, diukur dengan

1 (satu) indikator kinerja, yaitu jumlah teknologi penanganan segar produk

pertanian, teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi

Page 36: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

64

pangan impor serta teknologi pengembangan produk bernilai tambah dan

berdaya saing.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat

digambarkan sebagai berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah teknologi penanganan segar produk

pertanian, teknologi dan produk diversifikasi

pangan, subtitusi pangan impor, dan teknologi

pengembangan produk bernilai tambah dan

berdaya saing

18 tekn. 18 tekn. 100,00

Berdasarkan data hasil akhir kegiatan (Tabel diatas), maka target teknologi

yang telah ditetapkan dapat dicapai seluruhnya (realisasi 100%) atau

termasuk kedalam kategori berhasil.

Secara rinci 18 teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian terdiri

dari 3 klasifikasi yaitu :

1. Teknologi penanganan segar produk pertanian (4 Teknologi), meliputi:

a) Teknologi penyosohan enzimatis untuk meningkatkan mutu dan

rendemen beras giling; b) Teknologi produksi pengawet tingkat RPA dan

pedagang; c) Teknologi penanganan segar varietas unggul cabai skala

usaha tani; dan d) Teknologi penanganan segar varietas unggul

kentangskala usaha tani.

2. Teknologi dan produk untuk diversifikasi pangan dan substitusi pangan

impor (3 Teknologi), meliputi: a) Teknologi produksi beras artifisial

fungsional skala pengembangan (35-40 kg); b) Teknologi produksi

tempe koropedang pada tingkat pengrajin; dan c) Teknologi pembuatan

tepung premix berbasis tepung ubijalar termodifikasi.

3. Teknologi danproduk untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing (11

Teknologi),meliputi : a) Prototipe produk nutrasetikal berbasis

nanoteknologi (minuman instan, tablet effervescent, dan pengawet roti);

b) Teknologi aplikasi enkapsulat nano-vitamin A dan zat besi untuk

fortifikasi flake ubikayu; c) Teknologi nano-biokomposit (biofoam)

Page 37: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

65

antimikroba sebagai bahan kemasan pangan; d) Teknologi penanganan

segar buah salak untuk ekspor, e) Teknologi powder aktif 1-MCP untuk

memperlambat kematangan pisang, f) Teknologi produksi biopreservatif

dari buah mangga rucah skala 10 L dan aplikasinya pada buah ekspor; g)

Teknologi enzimatis untuk meningkatkan rendemen dan mutu gula tebu

skala 400 kg; h) Teknologi gula dari sorgum manis berbasis pemanfaatan

enzim untuk substitusi gula tebu skala 400 kg; i) Teknologi percepatan

fermentasi biji kakao melalui modifikasi kultur dan pemerasan pulpa; j)

Teknologi produksi bioetanol dari tongkol jagung skala 50 liter; dan k)

Teknologi produksi bioetanol dari bagase sorgum skala 50 liter.

Pencapaian target Renstra dan Penetapan Kinerja sararan kedua Balitbangtan

(2010-2014) dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja Target Renstra

(2010-2014)

Penetapan Kinerja

(2010-2014)

Target Realisasi (%)

Jumlah teknologi pengelolaan

sumber daya lahan dan lingkungan

pertanian secara berkelanjutan,

serta formula pupuk

73 tekn 76 tekn 79 tekn 103,94

Dari tabel tersebut dapat terlihat indikator dari sasaran kinerja ketiga

Balitbangtan tahun 2010-2014 telah tercapai 103,94% (sangat berhasil).

Outcome pada sasaran ketiga yang dihasilkan dari output pada TA. 2014,

diperoleh dari kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan penelitian teknologi produksi pengawet alami (vinegar) skala

30-40 liter. Keunggulan teknologi ini, yaitu : a) Memperpanjang masa

simpan karkas ayam menjadi 6 - 12 jam pada suhu ruang dan 6-9 hari

pada suhu dingin, b) Sifat fisiko-kimia dan organoleptik karkas ayam

yang diawetkan dengan vinegar dapat diterima oleh konsumen, c)

Teknologi produksi vinegar feasible, mudah diadopsi, dan diterapkan di

industri pangan, d) Vinegar merupakan pengawet alami yang berbahan

baku lokal, sehat, dan ramah lingkungan, e) Dapat digunakan untuk

Page 38: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

66

mengganti pengawet formalin, dan f) Harga vinegar air kelapa sekitar

Rp 5.000/liter. Produk vinegar yang dihasilkan telah diintroduksikan pada

Rumah Potong Ayam (RPA) Jambu Raya di wilayah Bogor dan di tiga

pedagang pasar Shangrila Kebayoran Lama, Jakarta.

2. Kegiatan penelitian teknologi penanganan segar varietas unggul cabai

skala usaha tani. Keunggulan teknologi penanganan segar cabai, yaitu :

1) Mampu memperpanjang daya simpan cabai merah segar (cabai rawit,

keriting, dan besar) dari 2-4 hari menjadi 8 hari pada suhu ruang, b)

Cabai masih segar, tangkai buah hijau, warna buah merah, tegar, dan

mudah patah, c) Kandungan kimia relatif tidak berubah, d) Mudah

diterapkan di tingkat petani dan pen-supply cabai. Teknologi ini telah

diintroduksikan di PT. Bimandiri, Lembang pada skala usahatani. Cabai

hasil penanganan dikirim ke supermarket wilayah Jakarta Selatan untuk

dipasarkan.

Gambar 23. Produk vinegar air kelapa (kiri) dan introduksinya

di RPA Jambu Raya, Bogor (kanan)

Page 39: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

67

Gambar 24. Display cabai di supermarket dengan cara dihamparkan (kiri)

dan dengan pengemasan (kanan)

3. Kegiatan penelitian teknologi penanganan segar varietas unggul kentang

skala usaha tani. Keunggulan teknologi penanganan segar cabai dengan

teknologi isolasi pencahayaan, yaitu : 1) Mampu mempertahankan mutu

kentang hingga lebih dari 3 bulan pada skala gudang ± 35 ton, dan b)

Kentang tetap segar, tidak bertunas, tidak berwarna hijau, dan tidak ada

kerusakan. Teknologi penyimpanan kentang segar dengan isolasi

pencahayaan telah dintroduksi di CV. Sinar Dua Putra, Garut.

Gambar 25. Introduksi teknologi penanganan segar kentang di

CV. Sinar Dua Putra, Garut

Page 40: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

68

Sasaran 4:

Tersedianya kebijakan pengembangan kelembagaan agribisnis dan agroindustri

untuk peningkatan kesejahteraan petani.

Untuk mencapai sasaran keempat, diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja

tersedianya kebijakan pengembangan kelembagaan agribisnis dan

agroindustri untuk peningkatan kesejahteraan petani. Adapun pencapaian

target dari indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah kebijakan untuk penguatan daya

saing, perlindungan usaha pertanian,

penguatan kelembagaan dan kebijakan untuk

mendorong pertumbuhan sektor pertanian

dan pedesaan

22

rekomendasi

23

rekomendasi

104,6

Berdasarkan indikator kinerja sasaran keempat yang telah ditargetkan pada

tahun 2014 telah melebihi target (sangat berhasil) dengan kategori

keberhasilan di atas 100%.

Rekomendasi kebijakan pertanian yang telah dihasilkan adalah 1 rekomendasi

kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha

pertanian, 2 rekomendasi kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya

pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian, 3 rekomendasi kebijakan

terkait pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha

yang kondusif, 2 rekomendasi kebijakan terkait makro ekonomi yang

mendorong pertumbuhan sektor pertanian, 2 rekomendasi kebijakan terkait

dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan, dan 13 rekomendasi kebijakan

terkait dengan isu-isu kebijakan aktual.

Page 41: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

69

Pencapaian target Renstra dan Penetapan Kinerja sararan kedua Balitbangtan

(2010-2014) dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-2014)

Penetapan Kinerja

(2010-2014)

Target Realisasi (%)

Jumlah rekomendasi kebijakan yang

terkait dengan penguatan daya saing,

perlindungan usaha pertanian,

penguatan kelembagaan dan kebijakan

untuk mendorong pertumbuhan sektor

pertanian dan pedesaan

78 rek. 76 rek.

79 rek. 104,6

Sasaran kinerja keempat yaitu tersedianya kebijakan pengembangan

kelembagaan agribisnis dan agroindustri untuk peningkatan kesejahteraan

petani tahun 2010-2014 telah tercapai 79 rekomendasi dari target 76

rekomendasi (104,6 %).

Sasaran 5 :

Meningkatnya sistem diseminasi dan promosi inovasi teknologi pertanian, serta

jejaring kerjasama nasional dan internasional

Untuk mencapai sasaran kelima, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja.

Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat

digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah teknologi yang terdiseminasi ke

pengguna/stakeholder

329 teknologi 329 teknologi 100,0

2. Jumlah kerjasama penelitian nasional dan

internasional

225

kerjasama

601

kerjasama

267,0

Berdasarkan indikator kinerja sasaran kelima yang telah ditargetkan pada

tahun 2014 telah mencapai target (berhasil).

Page 42: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

70

Pencapaian indikator pertama, yaitu teknologi yang didiseminasikan ke

pengguna telah tercapai berupa 329 teknologi yang didiseminasikan kepada

pengguna. Teknologi yang didiseminasikan terdiri atas: 48 teknologi dalam

pendampingan PTT Padi, 13 teknologi dalam pendampingan PTT Jagung, 16

teknologi dalam pendampingan PTT kedelai, 48 teknologi dalam

pendampingan kawasan agribisnis hortikultura, 37 teknologi dalam

pendampingan swasembada daging sapi/kerbau, 11 teknologi dalam

pendampingan program P2T3, 7 teknologi dalam pendampingan kakako, 33

teknologi dalam pengembangan m-KRPL, 33 teknologi dalam pengembangan

m-P3MI, 12 pengembangan model inovasi LL, 32 teknologi kalender tanam,

29 teknologi pasca panen, 3 teknologi perkebunan, dan 7 teknologi Ayam

KUB. Teknologi ini telah disebarluaskan melalui berbagai media diseminasi di

BBP2TP dan 33 BPTP, serta kegiatan pendampingan di 33 provinsi.

Pencapaian indikator kedua berupa kerjasama penelitian lingkup nasional

maupun internasional telah tercapai sebesar 601 kerjasama dari target 225

kerjasama (267,0%), yang terdiri dari:

a. Kerja sama kemitraan dengan Swasta/LSM/Pemda/Instansi Pemerintah,

termasuk juga dengan Perguruan Tinggi, yang dibiayai melalui DIPA

Sekretariat Balitbangtan berjumlah 83 kegiatan.

b. Kerja sama dengan lembaga penelitian asing atau internasional terdapat

47 kegiatan, yang dibiayai oleh mitra kerja sama luar negeri (hibah).

c. Kerja sama operasional dengan lembaga asing atau internasional

terdapat 139 kegiatan.

d. Kegiatan kerja sama operasional dengan Pemerintah Daerah (Pemda)

berjumlah 131 kegiatan.

e. Kerja sama operasional dengan Swasta Nasional berjumlah 65 kegiatan.

f. Kerja sama operasinal dengan Perguruan Tinggi Nasional berjumlah 46

kegiatan.

g. Kerja sama dengan lintas Lembaga Kementerian yang dikenal dengan

Program KKP3N berjumlah 90 kegiatan. Program KKP3N ini dibiayai

melalui DIPA Balitbangtan.

Page 43: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

71

Jumlah realisasi kegiatan kerja sama jauh melampaui target dikarenakan

adanya kegiatan kerja sama dalam negeri maupun luar negeri yang diusulkan

oleh pihak mitra termasuk dana penelitiannya yang dibiayai oleh mitra kerja

sama. Semula target kerja sama mencantumkan kegiatan-kegiatan yang akan

dibiayai Balitbangtan, yaitu Program KKP3T dan Program Kemitraan, serta

kerja sama luar negeri (hibah). Sehingga kedepan pencantuman target perlu

memprediksi kemungkinan adanya minat kerja sama dari pihak mitra baik

dalam negeri maupun mitra luar negeri.

Pencapaian target Renstra dan Penetapan Kinerja sararan kelima Balitbangtan

(2010-2014) dapat dilihat pada tabel berikut :

Sasaran kinerja kelima Balitbangtan selama 5 tahun (2010-2014) pada

indikator kedua yaitu Jumlah kerjasama penelitian nasional dan internasional

telah melebihi target dengan mencapsi 178,24%, sedangkan pada indikator

pertama yaitu jumlah teknologi yang terdiseminasi ke pengguna/stakeholder

hanya tercapai 99,2%, hal ini dikarenakan pada tahun pertama (2010)

realisasi jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna masih rendah

karena tidak semua BPTP mendapatkan alokasi dana untuk melakukan

kegiatan utama koordinasi dan sinkronisasi operasional pengkajian dan

pengembangan inovasi pertanian.

Sasaran 6 :

Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional, hak

kekayaan intelektual (HAKI), serta komersialisasi hasil penelitian

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-2014)

Penetapan Kinerja

(2010-2014)

Target Realisasi (%)

1. Jumlah teknologi yang

terdiseminasi ke

pengguna/stakeholder

1.620 tekn 1.650

tekn

1.636 tekn 99,2

2. Jumlah kerjasama penelitian

nasional dan internasional

1.100

kerjasama

1.025

kerjasama

1.827

kerjasama

178,2

Page 44: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

72

Untuk mencapai sasaran keenam diukur dengan 4 (empat) indikator

kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja

adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1. Jumlah artikel yang diterbitkan hasil litbang

pertanian

188 artikel 227 artikel 120,74

2. Prosentase perpustakaan digital yang dibina 95 Persen 95,83 Persen 100,88

3. Jumlah invensi yang memperoleh HKI 45 Invensi 49 Invensi 108,00

4. Jumlah lisensi hasil litbang 15 lisensi 17 lisensi 113,00

Pencapaian indikator pertama, yaitu telah diterbitkan 227 artikel dari target

188 artikel (120,74%). Kinerja dari indikator ini yaitu melalui penerbitan

artikel dalam jurnal ilmiah di dalam dan luar negeri. Capaian kinerja ini juga

dilakukan melalui penerbitan bagian buku dalam Laporan Tahunan

Balitbangtan Tahun 2013.

Gambar 26. Contoh Publikasi Balitbangtan yang diterbitkan PUSTAKA

Pencapaian indikator kedua yaitu berupa persentase perpustakaan digital

yang dibangun dan dibina telah mencapai 138 perpustakaan lingkup

Kementerian Pertanian (95,83 persen) dari 144 perpustakaan yang akan

dibangun dan dibina sejak tahun 2006, sehingga capaian indikator ini sebesar

100,88% (sangat berhasil).

Page 45: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

73

Pada tahun 2014, dilakukan melalui pelaksanaan temu teknis/Bimbingan

Teknis dan pemdampingan terhadap perpustakaan binaan dengan uraian

pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:

a. Temu/Bimbingan Teknis Pengelolaan Perpustakaan Digital dilaksanakan

3 kali, yaitu: 1) Temu Teknis Pengelolaan Perpustakaan Digital lingkup

Kementan dilaksanakan pada tanggal tanggal 7-10 Mei 2014 di

Semarang dengan peserta sebanyak 83 peserta dari UK/UPT lingkup

Kementerian Pertanian, 2) Bimbingan Teknis Pengelolaan Perpustakaan

dan Literasi Informasi lingkup BPPSDMP tanggal 7-9 Oktober 2014 dan

14-16 Oktober 2014 diikuti 49 peserta. Materi bimbingan teknis meliputi:

1) Kebijakan Pengembangan Perpustakaan Digital 2015-2019; 2) Tren

dan Arah Layanan Perpustakaan Masa Depan; 3) Membangun Motivasi

Pengelola Perpustakaan dengan Mindset “Agent of Change”; 4) Aplikasi

perpustakaan digital Kementerian Pertanian (Sistem Informasi

Pengelolaan Perpustakaan Pertanian (SIMPERTAN) release 2.0); dan (5)

Manajemen Pengelolaan Informasi.

b. Pendampingan Teknis Perpustakaan Digital di 20 UK/UPT lingkup

Balitbangtan yaitu BPTP Papua Barat, BPTP NTB, Balitsa, BPTP Kaltim,

BPTP Kalsel, Balittra, Balai Veteriner Banjarbaru, BPTU Pelaihari, BPTP

Sulbar, BPTP Bengkulu, BPTP Lampung, BPTP Kepri, BPTP Yogjakarta,

BPTP Sumut, BPTP Jambi, Lolit Sapi Potong, BPTP Banten, BPTP Bangka

Belitung, BPTP Bali, BPTP Gorontalo dan Badan Ketahanan Pangan.

Disamping itu, pendampingan Pengelolaan Perpustakaan dan Literasi

Informasi 20 UK/UPT lingkup BPPSDMP yaitu: STPP Manokwari, STPP

Malang, STPP Yogyakarta, STPP Magelang, STPP Cinagara, STPP Gowa,

STPP Medan, BPP Lampung, BPP Jambi, BBPP Binuang, BBPP Lembang,

BBPP Batang Kaluku, BBPP Batu, BBPP Ketindan, BBPP Lampung, BPKH

Cinagara, BP2KP Seranga, BKP3K Kepulauan Bangka, BP4K Simpang

Katis, Bangka Tengah, dan SMKPP

Outcome dari kegiatan ini adalah terwujudnya pelayanan prima dalam bidang

IPTEK pertanian melalui ketersediaan perpustakaan digital di seluruh UK/UPT

lingkup Kementerian Pertanian, tersedianya sumberdaya manusia yang

memiliki keahlian dan ketrampilan dalam sistem informasi manajemen hasil

Page 46: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

74

penelitian dan aplikasi sistem teknologi informasi, dan tersedianya

sumberdaya informasi yang memadai dan tersedianya anggaran yang

diperlukan.

Pencapaian indikator ketiga yaitu telah diperolehnya 49 invensi HaKI (yang

terdiri dari perlindungan paten sebanyak 18 buah, pendaftaran karya cipta

sebanyak 15 buah, pendaftaran merk 4 buah, permohonan hak PVT sebanyak

12 buah) dari target 45 invensi (108,89 %).

Capaian ini diperoleh melalui upaya untuk mempercepat proses perlindungan

HKI dalam rangka meningkatkan adopsi teknologi oleh industri yang

dilaksanakan melalui sosialisasi, pemanduan penyusunan draft dokumen HKI,

mediasi percepatan proses pemeriksaan substantif paten, dan pelatihan

drafting paten. Kegiatan sosialisasi, mediasi dan pemanduan terhadap

peneliti sebagai inventor. Dengan adanya sosialisasi tersebut berdampak pada

pemahaman peneliti tentang pentingnya perlindungan HKI terhadap hasil

penelitiannya meningkat. Sehingga dalam menyusun draft naskah lebih

mengarah ke petunjuk penulisan dari masing-masing rezim. Di samping itu

Balitbangtan juga memfasilitasi kegiatan pemanduan draft penulisan paten,

cipta, merek dan permohonan perlindungan varietas tanaman dan mediasi.

Dengan demikian finalisasi draft penulisan paten, cipta, merek dan

permohonan perlindungan varietas tanaman lebih cepat sehingga perolehan

HKI-nya diharapkan cepat tercapai.

Pencapaian indikator keempat yaitu telah diperolehnya 17 lisensi hasil

litbang yang telah dilisensi oleh industri. Indikator kinerja sasaran yang telah

ditargetkan pada tahun 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 telah

melebihi target dari 15 lisensi (113,33%).

Pencapaian target Renstra dan Penetapan Kinerja sararan keenam

Balitbangtan (2010-2014) dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-2014)

Penetapan Kinerja (2010-2014)

Target Realisasi (%)

1. Jumlah publikasi hasil

litbang pertanian

397 artikel 398 artikel 452 artikel 113,56

2. Prosentase

perpustakaan digital

95 % 95 % 95,83 % 100,87

Page 47: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

75

Indikator Kinerja

Target

Renstra

(2010-2014)

Penetapan Kinerja (2010-2014)

Target Realisasi (%)

yang dibina

3. Jumlah invensi yang

memperoleh HKI

151 invensi 163 invensi 315 invensi 193,25

4. Jumlah lisensi hasil

litbang

58 lisensi 53 lisensi 73 lisensi 137,0

Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa keempat indikator dari sasaran

kinerja keenam Balitbangtan tahun 2010-2014 telah tercapai, bahkan semua

indikator melebihi target yang telah ditentukan (sangat berhasil).

3.2.2 Capaian Kinerja Lainnya

Selama tahun 2014, Balitbangtan telah berpartisipasi aktif dan berkontribusi

terhadap pembangunan pertanian. Melalui UK/UPT lingkup Balitbangtan,

peran penting dan prestasi Balitbangtan baik secara institusi maupun

personilnya semakin diakui oleh banyak pihak, baik internal maupun di luar

lingkup Kementan. Beberapa capaian prestasi yang cukup membanggakan

yang telah diterima Balitbangtan antara lain :

1. Tiga belas UPT lingkup Balitbangtan raih penghargaan Abdi Bakti Tani,

dalam rangka HUT KORPRI ke-34 tahun 2014. Sejak tahun 1996,

Kementerian Pertanian telah melaksanakan pembinaan dalam pelayanan

publik melalui penilaian penghargaan Abdibaktitani kepada UPT lingkup

Kementerian Pertanian dan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) bidang

pertanian di provinsi/kabupaten/kota. Selain itu, Kementerian Pertanian

dalam rangka HUT KORPRI tahun 2014 juga menyelenggarakan berbagai

kegiatan antara lain lomba Kebersihan dan Kerapihan serta lomba Tata

Arsip. Balitbangtan pada tahun2014 menjadi Juara Pertama dalam

lomba Kebersihan dan Kerapihan sedangkan untuk lomba Tata Arsip

Balitbangtan meraih Juara Kedua.

2. Dua UK Balitbangtan menerima penghargaan dari Kementerian Riset dan

Teknologi (KRT) terkait dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

hasil inovasi teknologi yang telah dicapai dalam rangkaian kegiatan Hari

Page 48: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

76

Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTENAS) ke-19. Penghargaan

diberikan pada bula Agustus 2014 di Gedung BPPT.

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB

Pascapanen) menerima Anugerah Prayogasala, yang diserahkan oleh

Wakil Presiden RI Boediono dan diterima oleh Kepala BB Pascapanen Ir.

Rudy Tjahjohutomo. Penghargaan ini merupakan anugerah ilmu

pengetahuan teknologi untuk kategori Pranata Litbang yang merupakan

suatu upaya memotivasi Pranata Litbang untuk meningkatkan kinerjanya

dalam mendukung Sistem Inovasi Nasional (SINas).

Penghargaan kedua diberikan kepada Pusat Penelitian dan

Pengembangan Hortikultura (Puslitbanghorti) atas terpilihnya hasil

inovasi teknologi berupa 18 varietas unggul baru bunga krisan, 13

varietas unggul baru bunga lili dan 1 varietas baru anyelir kedalam 19

karya unggulan teknologi anak bangsa. Penghargaan diserahkan oleh

Menristek dan diterima Kepala Puslitbang Hortikultura Dr. M. Prama

Yufdy.

3. Dua peneliti Balitbangtan mendapatkan penghargaan Adhikarya Pangan

Nusantara (APN), yaitu Ir. Suprio Guntoro (BPTP Bali) dan Drh. Rini

Damayanti, M.Sc, APVet. (Balai Besar Penelitian Veteriner) yang dinilai

berjasa berkat inovasi dan kreasinya sehingga memperkuat ketahanan

pangan di tingkat rumah tangga, regional maupun nasional.

Adhikarya Pangan Nusantara (APN) merupakan penghargaan yang

diberikan kepada Gubernur, Bupati/Walikota, Petani, Kelompok Tani

maupun pelaku usaha dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan

mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo. Penghargaan yang

biasanya diserahkan oleh Presiden di Istana Negara ini, untuk tahun

2014 diserahkan di tengah-tengah pematang sawah di area Balai Besar

Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), Subang, Jawa Barat, pada bulan

Desember 2014.

4. Kekayaan Intelektual yang dihasilkan dari para peneliti Balitbangtan

mendapat penghargaan Anugrah Kekayaan Intelektual Luar Biasa (AKIL)

dari pemerintah. Empat penghargaan diserahkan oleh Menteri Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, di Jakarta pada bulan

Page 49: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

77

Desember 2014 kepada Prof. Dr. Sri Widowati (Kategori Paten 1) dan 3

orang Pemulia yaitu Dr. Muhamad Azrai, Dr. Sudarmadi Purnomo dan

Prof. Dr. Astanto Kasno (Kategori Perlindungan Varietas Tanaman).

5. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi),

Balitbangtan berhasil meraih Anugerah Pusat Unggulan IPTEK (PUI) dari

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2014. Penghargaan

disampaikan Menteri Ristek dan Dikti, Muhamad Nasir di Auditorium

BPPT Jakarta pada bulan Desember 2014.

Balitkabi, mampu meraih penghargaan PUI dengan menyisihkan 27

nominator lembaga litbang lainnya. Aktifitas riset Balitkabi mencakup

pengelolaan sumber daya genetika, perakitan varietas, pengembangan

sistem bioindustri, biosains dan bio-energi. Tugas Balitkabi adalah

menghasilkan teknologi terutama varietas unggul baru (VUB), antara lain

kedelai, berikut teknologi pendukungnya dari hulu hingga hilir, demikian

juga pengembangan umbi-umbian sebagai makanan fungsional dan

kedepan pemanfaatan umbi kayu untuk etanol.

6. Stan pameran Balitbangtan dinobatkan sebagai juara II stand terbaik

dari 78 peserta yang berasal dari komunitas iptek, lembaga penelitian

pemerintah, swasta, umum dan perguruan tinggi pada acara Ritech

Expo. Pada pameran yang diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian

peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-19 yang

berlangsung pada 9-12 Agustus 2014 di Gedung BPPT ini, Balitbangtan

menampilkan nanoteknologi yang diyakini merupakan salah satu solusi

dalam menghadapi berbagai permasalahan pangan dan pertanian di

masa depan.

Beberapa teknologi yang dipamerkan antara lain cassava flake, yaitu

makanan cepat saji berbahan dasar ubi kayu yang diperkaya dengan

nano vitamin A dan nano zat besi. Ditampilkan juga roti nano bio-

preservative yang menggunakan nano biji pala sebagai bahan pengawet

alami roti. Hasil inovasi nanoteknologi lainnya seperti nano cocoa butter

spread, nano green tea instant drink dan nano curcumin instant drink

turut disajikan dalam gelaran tersebut. Wakil Presiden Boediono seusai

pembukaan berkesempatan mengunjungi stand Balitbangtan dan

memberikan apresiasi atas hasil inovasi nanoteknologi yang ditampilkan.

Page 50: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

78

3.2.3 Kendala dan Langkah Antisipasi

Capaian Balitbangtan tahun 2014 menunjukkan bahwa secara umum indikator

sasaran seluruhnya dapat tercapai dengan berhasil (lebih dari 100%).

Tercapainya kinerja sasaran Balitbangtan dipengaruhi oleh beberapa faktor

internal maupun ekternal. Faktor internal yang mempengaruhi antara lain:

1. Diterapkannya monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian secara periodik,

mulai tahap perencanaan hingga tahap akhir sehingga fungsi pengawasan

pada setiap tahapan kegiatan dapat berjalan dengan baik.

2. Sarana dan prasarana penelitian cukup memadai untuk mendukung

kegiatan penelitian, seperti laboratorium, perpustakaan, pengolah data,

jaringan internet, dan lain-lain.

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan penelitian

antara lain adalah telah terjalinnya komunikasi dan koordinasi dengan instansi

terkait, baik di lingkup Kementerian Pertanian, seperti Direktorat

Jenderal/Badan, maupun instansi di luar Kementerian Pertanian, seperti Badan

Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perdagangan, asosiasi berbagai komoditas,

Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, pihak swasta bahkan dengan instansi luar

negeri. Hal ini memudahkan dalam pengumpulan data dan informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian.

Walau secara umum target yang ditetapkan telah terpenuhi namun dalam

pelaksanaan kegiatan tidaklah selalu berjalan mulus. Kendala teknis maupun

non teknis yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di antaranya adalah :

1. Pelaksanaan penelitian yang tergantung musim terkendala perubahan

iklim dan serangan hama penyakit.

2. Pengadaan bahan yang harus indent dan sulit didapat sehingga perlu

waktu yang agak lama.

3. Adanya renovasi laboratorium sehingga menganggu kelancaran

pelaksanaan kegiatan penelitian

4. Kegiatan penelitian yang bekerjasama dengan pihak lain sering

terhambat oleh kesiapan mitra kerjasama.

5. Jadwal pemakaian beberapa peralatan analisis sangat padat sehingga

terjadi antrian pemakaian alat.

Page 51: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

79

6. Waktu pencairan anggaran yang terkadang tidak sinkron dengan

kebutuhan dana penelitian.

7. Perubahan kebijakan pemerintah yang menyebabkan ada beberapa

rencana kegiatan tidak dapat terealisir.

8. Layanan jasa penyebaran informasi terbaru mengalami hambatan pada

ketersediaan alat pengolah data yang kurang memadai dan gangguan

koneksi internet.

Beberapa kendala tersebut telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh

jajaran Balitbangtan dengan :

1. Mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi serta sosialisasi

peningkatan kapabilitas dan pembinaan program/kegiatan.

2. Mempertimbangkan musim panen dan ketersediaan peralatan, SDM, dan

dana.

3. Memprioritaskan pendanaan pada kegiatan penelitian yang memiliki

musim panen kritis.

4. Menginventarisasi peralatan bangsal dan laboratorium yang dibutuhkan

dalam penelitian untuk diusulkan pengadaannya pada tahun anggaran

mendatang, sebaiknya kebutuhan alat sudah direncanakan sejak

menyusun proposal penelitian.

5. Meningkatkan kompetensi SDM peneliti dari sisi metodologi penelitian

dan teknisi untuk lebih meningkatkan keterampilan dalam rangka

pencapaian sasaran mutu/output yang diharapkan.

6. Meningkatkan manajemen di tingkat perencanaan, seperti

mempersiapkan kegiatan secara lebih cermat, realistis, dan matang,

menentukan target output dan sasaran secara realistis, menyusun

penanganan risiko secara cermat, serta merevisi dokumen

perencanaannya jika menemui perubahan pelaksanaan kegiatan dari

yang sudah direncanakan.

7. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan kegiatan secara cermat.

Page 52: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

80

8. Mempertimbangkan musim panen dan memprioritaskan pendanaan pada

kegiatan penelitian yang memiliki musim panen kritis (panen awal dan

akhir tahun anggaran).

9. Menyusun analisis dan penanganan risiko secara cermat untuk

mengantisipasi kendala-kendala yang mungkin terjadi selama

pelaksanaan penelitian.

10. Melakukan pola kerjasama Balit Komoditas dengan BPTP sehingga

transfer pengetahuan dari tenaga peneliti Balit Komoditas ke peneliti di

BPTP telah dilakukan secara bertahap.

11. Melakukan koordinasi lebih aktif ke UK/UPT untuk memperoleh

rekapitulasi RPTP dan RDHP teraktual.

12. Meningkatkan kerjasama aktif pertukaran publikasi dan informasi dengan

instansi terkait.

13. Menambah kemampuan koneksi jaringan internet.

14. Mengoptimalkan pengadaan alat pengolah data.

15. Sosialisasi pemanfaatan informasi terbaru dan terseleksi akan lebih

diintensifkan melalui kegiatan pendampingan perpustakaan.

3.3 Akuntabilitas Keuangan

3.3.1 Alokasi Anggaran

Untuk membiayai kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian pada

tahun 2014, Balitbangtan semula mendapat alokasi anggaran pagu indikatif

sebesar Rp.1.111.076.500.000,-, sesuai Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri

Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional Nomor 1949/M.PPN/04/2013 dan Menteri Keuangan

S-279/MK.02/2013 tanggal 5 April 2013 mengenai Pagu Indikatif dan

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2014. Dalam

pembahasan anggaran lebih lanjut, pagu anggaran Balitbangtan TA 2014

ditetapkan sebesar Rp.1.612.213.000.000,- sebagaimana tertuang dalam

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 258/KMK.02/2013 tentang Penetapan

Pagu Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Langkah-Langkah

Page 53: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

81

Penyelesaian Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga TA.

2014 tanggal 17 Juli 2013. Berdasarkan hasil kesepakatan dengan Komisi IV

DPR, pagu alokasi anggaran Balitbangtan TA. 2014 disetujui sebesar

Rp.1.601.445.440.000,-.

Selama tahun anggaran 2014 terjadi revisi pagu anggaran yang disebabkan

adanya APBN–P (Penghematan dan Penambahan Pagu PNBP) tahun 2014 dan

pencatatan hibah langsung. Revisi APBN–P berupa pengurangan pagu

anggaran untuk memenuhi kekurangan subsidi BBM (penghematan) sebesar

Rp.73.235.955.000,- yang disahkan pada tanggal 15 Juli 2014. Penambahan

Pagu PNBP TA. 2014 sebesar Rp 2.311.111.000,- yang disetujui pada tanggal

7 Nopember 2014 untuk 15 satker. Sedangkan revisi penambahan anggaran

dari Hibah Luar Negeri sebesar Rp.21.184.070.000,- pada 19 Satker. Pada

akhir tahun anggaran 2014 total anggaran Balitbangtan sebesar

Rp.1.581.593.808.000,- yang dialokasikan untuk 66 Satker pada 14 unit kerja,

dengan persentase masing-masing dapat dilihat pada gambar 27.

Gambar 27. Persentase Pagu Anggaran Balitbangtan TA 2014 per Unit Kerja

Page 54: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

82

Dari gambar 27 terlihat bahwa BB Pengkajian mendapat alokasi anggaran

tertinggi, yaitu sebesar Rp.480.844.134.000,- (30,40%). Hal tersebut

dikarenakan anggaran BB Pengkajian mencakup anggaran untuk 33 satker

(BPTP/LPTP) yang tersebar di semua provinsi. Sedangkan beberapa Unit

Kerja yang tidak memiliki UPT alokasi anggarannya berkisar

Rp.21.509.415.000,- (1,36%) di BBP Mektan sampai dengan

Rp.38.077.621.000,- (2,41%) di BB Biogen. Sedangkan pagu Balitbangtan

yang dialokasikan berdasarkan belanja pegawai, barang dan modal dapat

dilihat pada gambar berikut.

Gambar 28. Persentase Pagu Anggaran Balitbangtan TA 2014 per Belanja

Memperhatikan komposisi penyediaan anggaran memperlihatkan belanja

barang menempati penyediaan pagu yang paling tinggi. Hal tersebut dapat

digunakan sebagai indikator bahwa operasional pelaksanaan kegiatan di

Balitbangtan, lebih membutuhkan belanja barang, termasuk untuk pendanaan

kegiatan penelitian. Sedangkan belanja modal dibutuhkan untuk melengkapi

kegiatan penelitian maupun operasional berupa peralatan dan atau

bangunan.

Page 55: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

83

3.3.2 Realisasi Anggaran (Anaudited)

Realisai belanja Balitbangtan sampai 31 Desember 2014 adalah senilai

Rp.1.351.176.269.469.000,00 atau sebesar 85,43% dari anggaran setelah

dikurangi pengembalian belanja senilai Rp.2.455.032.621,00. Selengkapnya

persentase realisasi per belanja dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 29. Perbandingan (Persentase) Realisasi Terhadap Pagu

Anggaran Balitbangtan TA 2014 Per Belanja

Sedangkan anggaran dan realisai belanja per kegiatan sampai dengan 31

Desember 2014 sebagai berikut :

Page 56: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

84

Gambar 30. Perbandingan (Persentase) Realisasi Terhadap Pagu

Anggaran Balitbangtan TA 2013 Per Eselon 2

Dari gambar realiasasi anggaran per kegiatan di atas, dapat dilihat bahwa

Dukungan Manajemen Fasilitas dan Instrumen Teknis dalam Pelaksanaan

Kegiatan mempunyai realisasi dibawah 60%. Dari total belanja sebesar

Rp.404.348.180.000,00, terdapat Pinjaman Luar Negeri (SMARTD) sebesar

Rp.259.209.142.000,00 dengan realiasai belanja Rp.112.681.047.746,00

(43.47%). Tidak terserapnya kegiatan SMARTD dikarenakan, khususnya

Komponen I (pengembangan SDM) karena adanya ketentuan Bank Dunia

Bank Dunia (Bulan Juni 2014) agar dilakukan evaluasi teknis oleh konsultan

untuk petugas belajar yang akan dikirim ke LN. Sementara pengadaan

konsultan bulan Agustus 2014, sehingga target pengiriman petugas belajar

tahun 2014 tidak terpenuhi. Sedangkan Komponen II (pembangunan

infrastruktur) penyerapannya rendah dikarenakan : 1) adanya perubahan

schedule pelaksanaan untuk infrastruktur dan fasilitas dari rencana semula

sehingga memerlukan perhitungan ulang terutama untuk bangunan, dan 2)

terdapat tiga paket pekerjaan yang harus dilelang ulang (3 kali lelang) yaitu

pekerjaan konstruksi di Laboratorium Terpadu Balitpalma, Gedung Kantor dan

Infrastruktur BPTP Sulut, Infrastruktur KP Kayuwatu dan KP Kima Atas

Balitpalma.

Page 57: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

85

Belanja Pegawai. Realisasi belanja pegawai 31 Desember 2014 adalah

senilai Rp.477.536.276.974,00 atau sebesar 94.34% dari Pagu Anggaran

setelah dikurangi pengembalian senilai Rp.721.281.047,00. Pagu dan realisasi

anggaran belanja pegawai berdasarkan sub kelompok belanja sampai dengan

31 Desember 2014 adalah sebagai berikut.

Tabel 7. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Pegawai

Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 494.834.919.000 471.941.328.946 95,37

Belanja Lembur 6.888.569.000 6.316.229.075 91,69

Belanja Tunj. Khusus dan Belanja Pegawai Transito

4.448.481.000 0 -

Jumlah Bruto 506.171.969.000 478.257.558.021 94,49

Pengembalian 0 721.281.047 -

Jumlah Netto 506.171.969.000 477.536.276.974 94,34

Belanja Barang. Realisasi belanja barang sampai dengan 31 Desember

2014 adalah senilai Rp.659.200.810.203,00 atau sebesar 87.20% dari pagu

anggaran setelah dikurangi pengembalian senilai Rp.642.916.578,00. Pagu

dan realisasi anggaran belanja barang berdasarkan sub kelompok belanja

sampai dengan 31 Desember 2014 sebagai berikut :

Tabel 8. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Barang

Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Barang Operasional 51.829.630.000 50.081.563.870 96,63

Belanja Barang Non Operasional 315.075.436.000 259.430.604.680 82,34

Belanja Jasa 122.993.626.000 104.749.918.698 85,17

Belanja Pemeliharaan 51.296.887.000 49.964.533.613 97,40

Belanja Perjalanan DN 200.213.643.000 184.305.977.283 92,05

Belanja Perjalanan LN 14.478.825.000 11.232.118.637 77,58

Belanja Barang untuk diserahkan ke Masy

85.350.000 79.010.000 92,57

Jumlah Bruto 755.973.397.000 659.843.726.781 87,28

Page 58: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

86

Uraian Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Pengembalian 0 642.916.578 -

Jumlah Netto 755.973.397.000 659.200.810.203 87,20

Belanja Modal. Realisasi belanja modal sampai dengan 31 Desember 2014

adalah senilai Rp.214.439.182.292,00 atau sebesar 67,13% dari pagu

anggaran setelah dikurangi pengembalian senilai Rp.1.090.834.996,00. Pagu

dan realisasi anggaran belanja modal berdasarkan sub kelompok belanja

sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 9. Rincian Pagu dan Realisasi Anggaran Belanja Modal

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 102.257.883.000 83.355.662.533 81,52

Belanja Modal Gedung dan Bangunan

202.594.130.000 118.549.201.816 58,52

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

12.839.034.000 11.887.604.979 92,59

Belanja Modal Lainnya 1.757.395.000 1.737.547.960 98,87

Jumlah Bruto 319.448.442.000 215.530.017.288 67,47

Pengembalian 0 1.090.834.996 -

Jumlah Netto 319.448.442.000 214.439.182.292 67,13

3.3.3 Pengelolaan PNBP dan Hibah

PNBP. Target PNBP lingkup Balitbangtan TA 2014 sesuai dengan hasil

pembahasan sebesar Rp.11.959.365.665,00, sedangkan target setelah revisi

menjadi Rp.14.417.479.472,00. Dari target tersebut sampai dengan tanggal

31 Desember 2014 realisasi PNBP sementara sebesar Rp.33.830.686.614,00

atau 234,65%.

Sebagian besar satker realisasinya sudah melebihi 100% dari target yang

bersumber dari:

Page 59: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

87

1. Setoran pendapatan dari hasil pertanian.

2. Pendapatan jasa analisa laboratorium.

3. Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan.

4. Terdapat setoran penyelesaian Kerugian Negara (TP/TGR).

5. Setoran pengembalian belanja tahun anggaran yang lalu.

Satker-satker pada tabel berikut melakukan Revisi Target dan Pagu PNBP dan

disetujui oleh Kementerian Keuangan karena realisasi penerimaan

fungsionalnya melebihi 100% dari target.

Tabel 10. Satker yang Merevisi Target dan Pagu PNBP

No Satker Target APBN Target APBNP

1 Balitsa 213.000.000 338.948.100

2 Balitnak 220.000.000 413.886.300

3 Puslitbangbun 64.170.000 336.347.100

4 Balit Sereal 273.985.200 525.910.200

5 Balitkabi 312.000.000 572.917.375

6 Balitbu Tropika 194.695.000 336.343.000

7 BPTP Banten 20.500.000 102.184.500

8 LPTP Sulawesi Barat 6.000.000 16.200.000

9 BPTP Kalimantan Tengah 35.912.000 84.200.000

10 BPTP NTT 106.454.050 137.870.000

11 BPTP DIY 16.638.004 110.461.500

12 BPTP Kalimantan Selatan 49.025.575 193.133.500

13 Balit Tanah 1.675.070.000 2.064.836.961

14 Balitjestro 103.895.000 373.351.500

15 Lolit Sapi Potong 151.645.500 294.514.100

Page 60: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

88

Namun demikian hingga akhir TA 2014 terdapat satker yang realisasinya

masih dibawah target atau belum mencapai 100%, sebagaimana tercantum

dalam tabel berikut.

Tabel 11. Satker dengan Realisasi PNBP di Bawah Target

No Satker Target Realisasi %

1 Balittri 334.000.000 191.237.253 57,25

2 BPTP Riau 22.190.000 13.567.416 61,14

3 BB Pascapanen 1.000.000.000 868.396.598 86,83

Pengelolaan Hibah. Berdasarkan hasil rekonsiliasi hibah antara

Balitbangtan dengan Satker lingkup Balitbangtan per Triwulan IV TA 2014

terdapat 47 proyek hibah yang aktif TA 2014 pada 24 satker. Sesuai hasil

rekon saldo hibah dari tahun yang lalu senilai Rp.4.276.903.163,00,

pendapatan tahun yang berjalan senilai Rp.19.685.474.996,00, sehingga total

pendapatan senilai Rp.23.962.378.159,00. Total dana yang sudah

dibelanjakan senilai Rp.21.693.167.448,00, dan yang disetor ke kas negara

senilai Rp.25.430,418.00, sehingga saldo hibah senilai Rp.2.243.780.293,00.

3.3.4 Analisis Capaian Kinerja Keuangan

Capaian kinerja keuangan Balitbangtan berdasarkan sasaran strategis dan

indikator kinerja telah tercapai dengan baik. Pagu anggaran untuk

memfasilitasi kegiatan mendukung ketercapaian 22 indikator kinerja

Balitbangtan tahun 2014 sebesar Rp.192,2 milyar, dengan realisasi sebesar

Rp.176,6 milyar atau sebesar 91,86%. Secara umum capaian keuangan

masing-masing indikator kinerja melebihi 90%, dengan kisaran capaian

antara 82.46% sampai 100.13%.

Kinerja capaian fisik masing-masing indikator Balitbangtan telah melampui

dari target yang ditetapkan, dengan rata-rata capaian sebesar 108,7%.

Kisaran capaian fisik tersebut antara 100% - 140%. Pencapaian kinerja

tersebut dapat digolongkan dalam kategori sangat berhasil.

Page 61: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

89

Bila dibandingkan antara sumber dana yang dialokasikan dengan hasil

(output) kinerja yang dicapai, maka Balitbangtan dapat dikategorikan berhasil

dalam menjalankan efisiensi dalam mencapai kinerjanya. Hal ini didasari dari

pengertian mengenai efisiensi, yaitu efisiensi merupakan suatu ukuran

keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai

hasil dari kegiatan yang dijalankan. Atau dengan kata lain, efisiensi dapat

diterjemahkan sebagai perbandingan output terhadap input. Capaian kinerja

anggaran Balitbangtan mencapai 91,86%, sedangkan rata-rata capaian

kinerja fisik sebesar 108,7%, dengan demikian rasio efisiensi Balitbangtan

sebesar 1.2 dengan pengertian setiap 1 unit biaya dapat menghasilkan 1,2

unit output. Informasi kinerja anggaran dan fisik berdasarkan indikator

sasaran tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikiut.

Page 62: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

90

Tabel 12. Akuntabilitas Keuangan Balitbangtan Tahun 2014

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Satuan Anggaran Output

Pagu Realisasi % Target Realisasi %

1 Terciptanya varietas

- Jumlah varietas unggul baru padi, jagung, kedelai dan tanaman

VUB 8.848.285.000 8.832.331.977 99,82% 20 21 105,0%

unggul, galur/klon dalam rangka

pangan lainnya

peningkatan - Jumlah varietas unggul baru dan VUB 2.159.606.000 2.113.201.305 97,85% 35 36 102,9%

produksi dan sayuran, buah tropika, jeruk serta sub

produktivitas tanaman hortikultura (tanaman

mendukung tropika, dan hias)

pencapaian - Jumlah varietas/klon unggul tanaman VUB 960.238.000 947.372.750 98,66% 10 14 140,0%

swasembada dan perkebunan dengan

swasembada produktivitas tinggi dan bermutu

berkelanjutan - Jumlah galur unggul/harapan ternak Galur 9.502.195.000 9.425.234.924 99,19% 25 25 100,0%

dan tanaman pakan ternak spesifik lokasi

- Jumlah benih sumber padi, jagung dan kedelai dengan SMM ISO

Ton 5.387.993.000 5.287.506.074 98,13% 203 256,14 126,2%

9001-2008

- Jumlah benih tebu hasil kultur jaringan Budset 387.500.000 387.241.250 99,93% 2.5 jt 2.78 jt 111,2%

2 Terciptanya inovasi

- Jumlah teknologi baru pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan

Teknologi 2.951.450.000 2.942.330.653 99,69% 36 40 111,1%

teknologi produksi dan pengelolaan

pertanian secara berkelanjutan, serta formula pupuk dan pembenah tanah

sumberdaya - Jumlah teknologi/prototipe alat dan mesin untuk peningkatan

Teknologi 2.117.244.000 2.049.968.350 96,82% 11 11 100,0%

pertanian mendukung

efisiensi sistem produksi pertanian, kualitas, nilai tambah dan daya

pencapaian saing produk dan limbah pertanian

Page 63: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

91

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Satuan Anggaran Output

Pagu Realisasi % Target Realisasi %

swasembada

dan swasembada - Jumlah teknologi vaksin ternak isolat Teknologi 1.370.841.000 1.362.214.850 99,37% 8 8 100,0%

berkelanjutan lokal, diagnostik dan formula obat

biofarmaka untuk hewan

- Jumlah teknologi budidaya dan panen Teknologi 23.605.940.000 22.990.271.703 97,39% 127 140 110,2%

- Jumlah teknologi dan manajemen antisipasi, adaptasi, dan mitigasi

Teknologi 1.418.450.000 1.420.294.000 100,13% 5 5 100,0%

perubahan iklim

- Jumlah teknologi spesifik lokasi Teknologi 33.650.646.000 31.881.395.916 94,74% 250 250 100,0%

- Jumlah inovasi teknologi berbasis bioteknologi

Teknologi 2.636.020.000 2.541.886.721 96,43% 4 4 100,0%

- Jumlah peta tematik sumberdaya lahan tingkat tinjau dan semi

Peta 3.981.609.000 3.932.291.825 98,76% 20 28 140,0%

detail

3 Terciptanya inovasi

- Jumlah teknologi penanganan segar produk pertanian, teknologi

Teknologi 2.507.652.000 2.475.167.167 98,70% 18 18 100,0%

teknologi pascapanen hasil

dan produk diversifikasi pangan, subsitusi pangan impor, dan

pertanian berbasis teknologi pengembangan produk

sumberdaya lokal bernilai tambah dan berdaya saing

mendukung diversifikasi

pangan dan peningkatan

nilai tambah, daya saing,

dan ekspor

4 Tersedianya - Jumlah kebijakan untuk penguatan 3.683.763.000 3.291.062.958 89,34% 22 22 100,0%

kebijakan daya saing, perlindungan

Page 64: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

92

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Satuan Anggaran Output

Pagu Realisasi % Target Realisasi %

pengembangan usaha pertanian, penguatan

kelembagaan kelembagaan dan kebijakan untuk

agribisnis dan mendorong pertumbuhan sektor

agroindustri untuk pertanian dan perdesaan

peningkatan

kesejahteraan

petani

5 Meningkatnya diseminasi dan promosi inovasi teknologi pertanian, serta jejaring kerjasama nasional dan internasional

- -

Jumlah teknologi yang terdiseminasi kepada pengguna/stake holder Jumlah kerjasama penelitian nasional dan internasional

Teknologi Kerjasama

17.836.039.000 65.898.396.000

17.185.167.311 54.341.127.989

96,35% 82,45%

329 225

329 225

100,0% 100,0%

6 Meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional, hak kekayaan intelektual (HAKI), serta komersialisasi hasil penelitian

- Jumlah artikel yang diterbitkan hasil litbang pertanian

Artikel 1.846.419.000

1.836.627.056

99,31%

188 227 120,7%

- Prosentase perpustakaan digital

Persen 536.250.000

528.320.070

98,52%

95 95,83 100,9%

- Jumlah invensi yang memperoleh HKI Invensi 920.000.000 787.713.125 85,62%

45 49 108,9%

- Jumlah lisensi hasil litbang Lisensi 15 17 113,3%

Total 192.209.536.000 176.558.727.974 91.86% 108,7%

Page 65: BAB III AKUNTABILITAS KINERJA · inovasi dan diseminasi teknologi ... Jumlah benih sumber padi, jagung dan ... dengan potensi produksi 2,9 ton/ha dan 2,8 ton/ha

Laporan Kinerja Balitbangtan Tahun 2014

93

BAB IV

PENUTUP

Capaian sasaran Balitbangtan tahun 2014 diukur dengan 6 (enam) indikator

kinerja. Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2014

sebagian besar telah tercapai dan melebihi target yang ditetapkan, dengan

kriteria capaian berhasil (100%) dan sangat berhasil (di atas 100%). Begitupula

target Renstra Balitbangtan 2010 – 2014 telah tercapai seluruhnya di akhir tahun

2014. Keberhasilan pencapaian sasaran secara umum didukung oleh sarana

prasarana yang cukup memadai, alokasi penganggaran yang tepat sasaran, dan

sumberdaya yang ada, terutama SDM peneliti, litkayasa dan tenaga administrasi

yang kompeten. Implementasi Sistem Pengendalian Intern di seluruh UK/UPT

Balitbangtan termasuk kegiatan monitoring dan evaluasi pada setiap level

kegiatan turut menunjang keberhasilan pencapaian sasaran kegiatan.

Sejumlah varietas unggul tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan

perkebunan yang dihasilkan Balitbangtan diharapkan mampu mempercepat target

empat sukses Kementerian Pertanian. Berbagai inovasi teknologi mulai teknologi

budidaya dan panen serta alsintan diharapkan mampu memberi solusi terhadap

masalah-masalah yang dihadapi petani. Inovasi pengolahan produk pangan

diharapkan mampu mendorong percepatan diversifikasi pangan dan

pengembangan agribisnis produk pangan, baik di perdesaan maupun perkotaan.

Namun demikian, masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam

pencapaian sasaran. Kendala teknis maupun non teknis seperti kendala musim,

pencairan dana dan proses pengadaan yang terlambat masih dialami pada

pelaksanaan kegiatan di beberapa UK/UPT lingkup Balitbangtan.

Upaya perbaikan tetap dilakukan oleh seluruh jajaran Balitbangtan dalam rangka

tercapainya sasaran kegiatan, dengan meningkatkan koordinasi dengan pihak-

pihak terkait, mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan memperbaiki fungsi

manajemen, terutama pada tahap perencanaan.