bab iii -...
TRANSCRIPT
29
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem, yang meliputi
perangkat keras dan perangkat lunak, dimana kedua bagian dari sistem ini saling
menunjang dalam pengoperasian sistem sehingga akan diperoleh hasil yang
diinginkan. Perancangan perangkat keras meliputi perancangan rangkaian NFC
reader, rangkaian keypad 3x4, rangkaian modem gsm sim 800 dan Servo,
rangkaian keseluruhan sistem Atmega128, rangkaian buzzer, servo, rangkaian
LCD 16X2, dan rangkaian magnetic switch.
3.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)
Untuk perancangan perangkat keras (Hardware) meliputi perancangan
rangkaian sistem serta analisis rancangannya. Dalam perancangan ini, terlebih
dahulu dibuat blok diagram secara keseluruhan yang kemudian dirancang
penjabaran tiap bloknya.
3.1.1 Diagram Blok
Blok diagram sistem terdiri atas smart card, keypad, limit switch,
mikrokontroler, selenoid, modem gsm, LCD, dan buzzer. Blok diagram sistem
menunjukkan hubungan antara mikrokontrol Atmega128 sebagai pusat kontrol.
Blok diagram sistem ditunjukkan dalam Gambar 3.1.
ATMEGA 128
Modem GSM
SIM800NFC Reader
PN532NFC TAG
Servo ( Locker)
LCD 16X2
Maghnetic switch
Buzzer
Keypad
HP
Driver Relay Camcorder
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Keamanan Brankas
30
3.1.2 Prinsip Kerja
Pada blok diagram diatas ditunjukkan dalam gambar 3.1, NFC tag
berfungsi sebagai ID user yang tertanam pada chip. Dimana ketika NFC Reader
mendeteksi Tag, maka ID diproses melalui NFC reader yang bertugas sebagai
media pembaca ID pada kartu TAG NFC dengan komunikasi serial. Dari proses
tersebut, selanjutnya data pada Reader yang telah dikirim ke mikrokontroler
diproses untuk dicocokkan antara ID yang terdapat pada tag dengan ID yang
tersimpan pada database.
Jika data tidak terdaftar, maka mikrokontroler akan memberikan peringatan
pertama melalui tampilan LCD dan bunyi pada buzzer, namun jika kesalahan
memasukan password terulang hingga 3 kali, maka sistem mengaktifkan driver
buzzer untuk membunyikan buzzer berulang-ulang dan mengunci ID sebagai
tanda indikasi adanya kesalahan dalam sistem kemudian dilanjutkan dengan
penyalaan kamera recorder dengan mengaktifkan driver relay agar kamera aktif
serta menampilkan peringatan melalui LCD, selanjutnya sistem melakukan
pengiriman SMS peringatan kepada nomor telepon pemilik brankas.
Namun ketika data ID pada smart card dan database cocok, maka proses
selanjutnya mikrokontroler akan mengacak kode melalui software untuk
selanjutnya dilakukan proses otentikasi kode yang dikirim pada nomor user yang
terdeteksi pada ID NFC pada saat berlangsung. Setelah kode diterima oleh user
pada HP / smartphone, maka proses selanjutnya user memasukan kode otentikasi
tersebut pada brankas. Pada proses ini jika kode otentikasi sesuai, maka
mikrokontroler akan membuka pintu brankas melalui motor servo secara otomatis.
Sebaliknya, jika tidak maka buzzer akan bunyi dan mengirimkan SMS berupa
peringatan kepada pemilik kartu sebagai upaya percobaan pencurian.
Hal ini dilakukan untuk menjaga kemungkinan pihak yang tidak
bertanggung jawab mencoba mengakses brankas menggunakan ID milik salah
satu user yang telah tersimpan dalam database sistem. Proses akhir pada
penggunaan brankas ini adalah sistem akan kembali pada keadaan normal saat
user telah membuka brankas dan menutup kembali hingga terdeteksi posisi
tertutup oleh sensor magnetic switch dan servo akan mengunci brankas. Untuk
proses menu registrasi maupun untuk menghapus database user yang tersimpan,
31
maka pihak yang bersangkutan dapat melakukan pengaturan melalui keypad
dengan panduan menu pada LCD.
Dengan metode tersebut, maka user mendapatkan keamanan ganda, karena
selain user diminta memasukkan tag NFC, user juga diminta untuk memasukkan
kode otentikasi yang telah diproses dan dikirim ke user terdaftar. Disamping itu
kelebihan yang didapat jika menggunakan alat ini antara lain, buzzer akan
berbunyi dan pintu brankas tidak akan terbuka jika smart card tidak terdaftar
ataupun kode yang dimasukkan user tidak cocok dengan kode yang tersimpan
pada sistem setelah dilakukan proses oleh sistem.
3.1.3 Perancangan Rangkaian LCD 16x2
Perancangan penampil informasi dan tampilan menu Setting pada
perancangan ini menggunakan LCD 16X2 karakter dengan type LM016M02
buatan seiko. LCD ini dirancang dengan menggunakan mode 4bit untuk
pengiriman byte instruksi maupun data, sehingga hanya memerlukan 4 jalur data,
1 bit untuk jalur pin RS dan 1 bit untuk jalur pin Enable LCD. Adapun
perancangan rangkaian LCD 16X2 ditunjukkan dalam Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Rangkaian LCD 16X2
PE0/RXD0/PDI2
PE1/TXD0/PDO3
PE2/XCK0/AIN04
PE3/OC3A/AIN15
PE4/OC3B/INT46
PE5/OC3C/INT57
PE6/T3/INT68
PE7/ICP3/INT79
PB0/SS10
PB1/SCK11
PB2/MOSI12
PB3/MISO13
PB4/OC014
PB5/OC1A15
PB6/OC1B16
PB7/OC2/OC1C17
PG3/TOSC218
PG4/TOSC119
RESET20
XTAL223
XTAL124
PD0/SCL/INT025
PD1/SDA/INT126
PD2/RXD1/INT227
PD3/TXD1/INT328
PD4/ICP129
PD5/XCK130
PD6/T131
PD7/T232
PG0/WR33
PG1/RD34
PC0/A835
PC1/A936
PC2/A1037
PC3/A1138
PC4/A1239
PC5/A1340
PC6/A1441
PC7/A1542
PG2/ALE43
PA7/AD744
PA6/AD645
PA5/AD546
PA4/AD447
PA3/AD348
PA2/AD249
PA1/AD150
PA0/AD051
PF7/ADC7/TDI54
PF6/ADC6/TDO55
PF5/ADC5/TMS56
PF4/ADC4/TCK57
PF3/ADC358
PF2/ADC259
PF1/ADC160
PF0/ADC061
AREF62
AVCC64
PEN1
AVR
ATMEGA128
R1
33K
5V
D7
14
D6
13
D5
12
D4
11
D3
10
D2
9D
18
D0
7
E6
RW
5R
S4
VS
S1
VD
D2
VE
E3
LCD1LM016L
32
R1 pada rangkaian LCD digunakan untuk mengatur tingkat kecerahan dari
contrast LCD 16X2. Sementara itu pin RS dihubungkan pada PORT C.5 untuk
proses pengaturan mode instruksi atau data yang akan dituliskan pada LCD
melalui mikrokontroller sedangkan Pin E LCD yang dihubungkan ke PORT C.4
digunakan untuk mengunci data atau perintah yang dikirim dari mikrokontroller.
Sementara itu byte data dikirim dari PORT C.0 hingga PORT C.3 sebagai
masukan data atau perintah yang dikirim 4bit MSB dan 4 bit LSB secara
bergantian setelah Pin E diaktifkan. Untuk lebih jelasnya, fungsi pin pengendali
LCD ditunjukkan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Pin antarmuka mikrokontroler dan LCD
No Pin ATMEGA128 Pin LCD Fungsi
1 PORT C.5/A13 RS
Pengendali mode untuk penulisan
instruksi atau data pada LCD:
0 : Tulis data
1 : Tulis Instruksi
2 PORT C.4/A12 E
Enable LCD, digunakan untuk
melakukan akses pada LCD baik
penulisan instruksi maupun data.
EN = active transisi tinggi (aktif
pada saat input naik dari logika 0
menuju 1)
3 PORT C.0/A8 D.7
4 bit masukan data LCD 4 PORT C.1/A9 D.6
5 PORT C.2/A10 D.5
6 PORT C.3/A11 D.4
33
3.1.4 Perancangan Rangkaian Keypad Matrix 4x4
Sebagai antarmuka antara user dengan sistem dalam pemasukan input, maka
pada perancangan ini digunakan keypad guna melakukan pengaturan menu dan
perubahan Setting pada sistem. Keypad yang digunakan pada perancangan ini
adalah keypad 4X4 matrix yang diproses secara scanning dalam melakukan
pembacaan tombol yang ditekan oleh user, adapun perancangan rangkaian keypad
4X4 ditunjukkan dalam Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Rangkaian keypad matrix 4x4
Untuk lebih jelasnya konfigurasi pin antarmuka mikrokontroller dan keypad
ditunjukkan dalam Tabel 3.2
Tabel 3.2 Pin antarmuka mikrokontroller dan keypad
No PORT
ATMEGA128
Nomor Pin
ATMEGA128 Pin Keypad
1 PORT B.0/SS 10 A
2 PORT B.1/SCK 11 B
3 PORT B.2/MOSI 12 C
4 PORT B.3/MISO 13 D
5 PORT B.4/OC0 14 1
6 PORT B.5/OC1A 15 2
7 PORT B.6/OC1B 16 3
8 PORT B.7/OC1C 17 4
PE0/RXD0/PDI2
PE1/TXD0/PDO3
PE2/XCK0/AIN04
PE3/OC3A/AIN15
PE4/OC3B/INT46
PE5/OC3C/INT57
PE6/T3/INT68
PE7/ICP3/INT79
PB0/SS10
PB1/SCK11
PB2/MOSI12
PB3/MISO13
PB4/OC014
PB5/OC1A15
PB6/OC1B16
PB7/OC2/OC1C17
PG3/TOSC218
PG4/TOSC119
RESET20
XTAL223
XTAL124
PD0/SCL/INT025
PD1/SDA/INT126
PD2/RXD1/INT227
PD3/TXD1/INT328
PD4/ICP129
PD5/XCK130
PD6/T131
PD7/T232
PG0/WR33
PG1/RD34
PC0/A835
PC1/A936
PC2/A1037
PC3/A1138
PC4/A1239
PC5/A1340
PC6/A1441
PC7/A1542
PG2/ALE43
PA7/AD744
PA6/AD645
PA5/AD546
PA4/AD447
PA3/AD348
PA2/AD249
PA1/AD150
PA0/AD051
PF7/ADC7/TDI54
PF6/ADC6/TDO55
PF5/ADC5/TMS56
PF4/ADC4/TCK57
PF3/ADC358
PF2/ADC259
PF1/ADC160
PF0/ADC061
AREF62
AVCC64
PEN1
AVR
ATMEGA128
1 2 3
654
8 9
=
7
++C
ON0
A
B
C
D
1 2 43
R1
33K
5V
34
3.1.5 Perancangan Rangkaian NFC Reader
Untuk membaca kode-kode pada tag atau kartu NFC, maka dibutuhkan NFC
reader. Adapun type reader yang digunakan adalah PN532 bauatan NXP semi
conductor. NFC reader PN532 bekerja dengan frekwensi 13.56 Mhz dan dapat
dikses dengan komunikasi serial HSU (High Speed UART), SPI dan I2C. Pada
perancangan sistem komunikasi data antara user dengan sistem, digunakan HSU
karena memiliki sedikit pengkabelan yaitu hanya pin RX dan TX yang
dihubungkan ke Controller. Adapun konfigurasi pin modul NFC terhadap
mikrokontroller ditunjukkan dalam Gambar 3.4:
Gambar 3.4 Rangkaian NFC
Untuk lebih jelasnya konfigurasi pin antarmuka mikrokontroler dan keypad
ditunjukkan dalam Tabel 3.3:
Tabel 3.3 Pin antarmuka mikrokontroller dan NFC Reader
No PORT
ATMEGA128
Nomor Pin
ATMEGA128
Pin NFC
modul
1 PORTD.1/SDA 26 INT
2 PORTD.2/RXD 27 TXD
3 PORTD.3/TXD 28 RXD
Vcc
RXD
TXD
Modul NFC Reader
PN532
GND
5V
PE0/RXD0/PDI2
PE1/TXD0/PDO3
PE2/XCK0/AIN04
PE3/OC3A/AIN15
PE4/OC3B/INT46
PE5/OC3C/INT57
PE6/T3/INT68
PE7/ICP3/INT79
PB0/SS10
PB1/SCK11
PB2/MOSI12
PB3/MISO13
PB4/OC014
PB5/OC1A15
PB6/OC1B16
PB7/OC2/OC1C17
PG3/TOSC218
PG4/TOSC119
RESET20
XTAL223
XTAL124
PD0/SCL/INT025
PD1/SDA/INT126
PD2/RXD1/INT227
PD3/TXD1/INT328
PD4/ICP129
PD5/XCK130
PD6/T131
PD7/T232
PG0/WR33
PG1/RD34
PC0/A835
PC1/A936
PC2/A1037
PC3/A1138
PC4/A1239
PC5/A1340
PC6/A1441
PC7/A1542
PG2/ALE43
PA7/AD744
PA6/AD645
PA5/AD546
PA4/AD447
PA3/AD348
PA2/AD249
PA1/AD150
PA0/AD051
PF7/ADC7/TDI54
PF6/ADC6/TDO55
PF5/ADC5/TMS56
PF4/ADC4/TCK57
PF3/ADC358
PF2/ADC259
PF1/ADC160
PF0/ADC061
AREF62
AVCC64
PEN1
AVR ATMEGA128
INT
35
3.1.6 Perancangan Rangkaian modul GSM SIM800
Pada perancangan sistem komunikasi data antara user dengan sistem,
digunakan Modem SIM800 yang difungsikan sebagai media pengirim SMS.
Modul SIM800 merupakan jenis modem yang bekerja pada jaringan GSM dan
pada perancangan ini digunakan sebagai media pengirim SMS yang dikontrol
melalui sistem Mikrokontroller. Agar dapat saling berkomunikasi antara Modem
dengan mikrokontroller, maka modul SIM800 yang bekerja menggunakan
komunikasi serial dihubungkan dengan pin komunkasi pada pin RX TX
ATMega128. Adapun perancangan rangkaian dan pin antarmuka mikrokontroler
dengan modul SIM800 ditunjukkan dalam Gambar 3.5 dan Tabel 3.4
Gambar 3.5 Rangkaian modem SIM800L
Tabel 3.4 Pin antarmuka mikrokontroler dengan SIM800
No PORT
ATMEGA128
Nomor Pin
ATMEGA128 Pin modul SIM800
1 PORTE.0/RXD0 2 TXD
2 PORTE.1/TXD1 3 RXD
Vcc
RXD
TXD
Ant
ANTENNA
Modul GSM SIM800L
SIM
CARD
GND
5V
PE0/RXD0/PDI2
PE1/TXD0/PDO3
PE2/XCK0/AIN04
PE3/OC3A/AIN15
PE4/OC3B/INT46
PE5/OC3C/INT57
PE6/T3/INT68
PE7/ICP3/INT79
PB0/SS10
PB1/SCK11
PB2/MOSI12
PB3/MISO13
PB4/OC014
PB5/OC1A15
PB6/OC1B16
PB7/OC2/OC1C17
PG3/TOSC218
PG4/TOSC119
RESET20
XTAL223
XTAL124
PD0/SCL/INT025
PD1/SDA/INT126
PD2/RXD1/INT227
PD3/TXD1/INT328
PD4/ICP129
PD5/XCK130
PD6/T131
PD7/T232
PG0/WR33
PG1/RD34
PC0/A835
PC1/A936
PC2/A1037
PC3/A1138
PC4/A1239
PC5/A1340
PC6/A1441
PC7/A1542
PG2/ALE43
PA7/AD744
PA6/AD645
PA5/AD546
PA4/AD447
PA3/AD348
PA2/AD249
PA1/AD150
PA0/AD051
PF7/ADC7/TDI54
PF6/ADC6/TDO55
PF5/ADC5/TMS56
PF4/ADC4/TCK57
PF3/ADC358
PF2/ADC259
PF1/ADC160
PF0/ADC061
AREF62
AVCC64
PEN1
AVR ATMEGA128
36
3.1.7 Perancangan Rangkaian Magnetic Switch
Rangkaian magnetic switch adalah switch yang akan aktif saat berdekatan
dengan magnet dimana pada perancangan alat ini dibaca melalui input PORT
ATMEGA128. Karena pada ATMEGA128 telah dilengkapi internal Pullup
resistor yang dapat diprogram melalui Software, sehingga pemasangan maghnetic
switch pada pin input ATMEGA128 tidak perlu menggunakan resistor Pull-up
dan cukup dihubungkan dengan PORT dan ground. Adapun perancangan
rangkaian maghnetic switch ditunjukkan dalam Gambar 3.6
Gambar 3.6 Rangkaian Magnetic Switch
Berdasarkan datasheet, ATMEGA128 memerlukan arus input saat high (IIH)
minimal= 1µA, dengan demikian agar arus memenuhi kebutuhan input
mikrokontroller, maka pada rangkaian maghnetic switch diperlukan RPULL-UP.
Pada perancangan ini niai RPULL-UP ditentukan 10K. Dengan demikian, suplay arus
yang masuk pada input PORT mikrokontroller ATMEGA128 dihitung dengan
Persamaan:
I = R
V
=
1000
5= 0,5 mA
PE0/RXD0/PDI2
PE1/TXD0/PDO3
PE2/XCK0/AIN04
PE3/OC3A/AIN15
PE4/OC3B/INT46
PE5/OC3C/INT57
PE6/T3/INT68
PE7/ICP3/INT79
PB0/SS10
PB1/SCK11
PB2/MOSI12
PB3/MISO13
PB4/OC014
PB5/OC1A15
PB6/OC1B16
PB7/OC2/OC1C17
PG3/TOSC218
PG4/TOSC119
RESET20
XTAL223
XTAL124
PD0/SCL/INT025
PD1/SDA/INT126
PD2/RXD1/INT227
PD3/TXD1/INT328
PD4/ICP129
PD5/XCK130
PD6/T131
PD7/T232
PG0/WR33
PG1/RD34
PC0/A835
PC1/A936
PC2/A1037
PC3/A1138
PC4/A1239
PC5/A1340
PC6/A1441
PC7/A1542
PG2/ALE43
PA7/AD744
PA6/AD645
PA5/AD546
PA4/AD447
PA3/AD348
PA2/AD249
PA1/AD150
PA0/AD051
PF7/ADC7/TDI54
PF6/ADC6/TDO55
PF5/ADC5/TMS56
PF4/ADC4/TCK57
PF3/ADC358
PF2/ADC259
PF1/ADC160
PF0/ADC061
AREF62
AVCC64
PEN1
AVR ATMEGA128
SW1
Magnetic switch
R1
10k
5V
37
Dari perhitungan diatas, maka arus yang disuplay pada rangkaian maghnetic
switch sesuai untuk kebutuhan arus input mikrokontroller.
3.1.8 Perancangan rangkaian motor servo
Untuk dapat mengunci brankas, maka diperlukan bagian penggerak lock.
Bagian penggerak yang yang digunakan dalam perancangan ini adalah
menggunakan motor servo, dimana motor servo merupakan motor pengarah yang
dapat dikontrol sudut derajatnya menggunakan PWM dari perangkat lunak. Agar
pengunci brankas dapat melakukan lock dan unlock maka motor servo yang dalam
perancangan ini menggunakan motor servo type MG990 towerpro. Sementara itu
perancangan rangkaian dan hubungan koneksi pin terhadap ATMEGA128
ditunjukkan dalam Gambar 3.7:
Gambar 3.7 : Rangkaian motor servo pengunci brankas
3.1.9 Perancangan Rangkaian Driver Buzzer
Pada perancangan ini Buzzer yang digunakan mempunyai tegangan suplay
sebesar 12VDC, sementara itu tegangan sistem ATMEGA128 yang bertindak
sebagai pengendali Buzzer adalah 5V, maka untuk mengontrol Buzzer diperlukan
PE0/RXD0/PDI2
PE1/TXD0/PDO3
PE2/XCK0/AIN04
PE3/OC3A/AIN15
PE4/OC3B/INT46
PE5/OC3C/INT57
PE6/T3/INT68
PE7/ICP3/INT79
PB0/SS10
PB1/SCK11
PB2/MOSI12
PB3/MISO13
PB4/OC014
PB5/OC1A15
PB6/OC1B16
PB7/OC2/OC1C17
PG3/TOSC218
PG4/TOSC119
RESET20
XTAL223
XTAL124
PD0/SCL/INT025
PD1/SDA/INT126
PD2/RXD1/INT227
PD3/TXD1/INT328
PD4/ICP129
PD5/XCK130
PD6/T131
PD7/T232
PG0/WR33
PG1/RD34
PC0/A835
PC1/A936
PC2/A1037
PC3/A1138
PC4/A1239
PC5/A1340
PC6/A1441
PC7/A1542
PG2/ALE43
PA7/AD744
PA6/AD645
PA5/AD546
PA4/AD447
PA3/AD348
PA2/AD249
PA1/AD150
PA0/AD051
PF7/ADC7/TDI54
PF6/ADC6/TDO55
PF5/ADC5/TMS56
PF4/ADC4/TCK57
PF3/ADC358
PF2/ADC259
PF1/ADC160
PF0/ADC061
AREF62
AVCC64
PEN1
AVR ATMEGA128
+88.8
SERVO
5V
38
rangkaian Driver yang pada rancangan ini menggunakan perantara Optocoupler
sebagai pemisah beda tegangan antara rangkaian Driver Buzzer dan minimum
sistem ATMEGA128. Pada perencanaan Driver Buzzer dari alat yang akan
dirancang, Buzzer yang digunakan mempunyai resistansi coil sekitar 50Ω dan
membutuhkan catu daya sebesar 12VDC, dengan demikian, maka arus yang
diperlukan Buzzer dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan:
I = BuzzerRcoil
VCC
_ =
50
12 = 0,24 A
Sementara itu perancangan rangkaian Driver Buzzer ditunjukkan dalam
Gambar 3.8.
Gambar 3.8 Rangkaian Driver Buzzer
Alasan pengunaan IC optocoupler ini adalah untuk pengisolasian rangkaian
kontrol dengan beban supaya tidak terjadi gangguan pada saat sistem bekerja.
Dalam rangkaian ini juga terdapat dioda yang berfungsi untuk melewatkan arus
balik Coil Buzzer pada saat perubahan kondisi dari keadaan ON ke OFF supaya
tidak merusak transistor (2N2222). Dioda yang digunakan sebaiknya yang
mempunyai kemampuan melewatkan arus lebih besar dari besarnya arus balik
Coil Buzzer yang akan melewatinya.
Transistor yang digunakan sebagai driver dipilih dengan pertimbangan arus
kolektor maksimum yang besarnya 3 kali. Dengan kebutuhan arus tersebut maka
PE0/RXD0/PDI2
PE1/TXD0/PDO3
PE2/XCK0/AIN04
PE3/OC3A/AIN15
PE4/OC3B/INT46
PE5/OC3C/INT57
PE6/T3/INT68
PE7/ICP3/INT79
PB0/SS10
PB1/SCK11
PB2/MOSI12
PB3/MISO13
PB4/OC014
PB5/OC1A15
PB6/OC1B16
PB7/OC2/OC1C17
PG3/TOSC218
PG4/TOSC119
RESET20
XTAL223
XTAL124
PD0/SCL/INT025
PD1/SDA/INT126
PD2/RXD1/INT227
PD3/TXD1/INT328
PD4/ICP129
PD5/XCK130
PD6/T131
PD7/T232
PG0/WR33
PG1/RD34
PC0/A835
PC1/A936
PC2/A1037
PC3/A1138
PC4/A1239
PC5/A1340
PC6/A1441
PC7/A1542
PG2/ALE43
PA7/AD744
PA6/AD645
PA5/AD546
PA4/AD447
PA3/AD348
PA2/AD249
PA1/AD150
PA0/AD051
PF7/ADC7/TDI54
PF6/ADC6/TDO55
PF5/ADC5/TMS56
PF4/ADC4/TCK57
PF3/ADC358
PF2/ADC259
PF1/ADC160
PF0/ADC061
AREF62
AVCC64
PEN1
AVR
ATMEGA128
R1
270
6
5
4
1
2
U2
OPTOCOUPLER-NPN
R2
27K
Q1PN2222
Q2PN2222
D1DIODE
12V
BUZ1
BUZZER
5V
39
dipilih transistor tipe 2N2222 sebagai Driver Buzzer. Dari datasheet diketahui
bahwa transistor tipe 2N2222 memiliki arus kolektor sebesar 800mA. Dalam
perencanaannya kedua transistor (2N2222) dan darlington untuk penguatan yang
besar yakni perkalian dari penguatan kedua transistor tersebut .
Ditetapkan drop tegangan pada Vce opto = 1V (saturation).
Maka R2 atau RB dapat dicari dengan menggunakan Persamaan:
Rb= Ib
VbeoptoVceVcc .2)(
Dimana Ib= Ic_opto
Untuk Ic dapat dicari dengan menetapkan berapa Ib / β dari tiap- tiap
transistor.
Ic= Ib. (β1. β2)
Sedangkan Iint dapat dicari dengan menggunakan Persamaan:
Iint= intR
Vcc
Untuk semua perencanaannya dapat dilihat sebagai berikut:
Dalam pengukuran diketahui Rint= 50 Ω
Maka:
Iint= 50
12V = 0,24 A= 240mA
Maka harus dicari transistor yang mempunyai Ic lebih besar dari Iint. Untuk
itu dipilih transistor 2N2222 yang memiliki Ic = 800mA.
Karena Ib2 = Ic TR1, Maka:
Ic TR1=
2IcTR
=50
800mA = 0,016A
Ib TR1=
1IcTR
=50
016,0 A = 0,00032A
Maka dapat dicari nilai Rb dengan Persamaan:
Rb = 1
2)(
IbTR
VbeoptoVceVcc
40
=A
V
00032,0
)3,1*23,012(
= A
V
00032,0
1,9 = 28437 Ω ≈ 27KΩ (harga R dipasaran)
Untuk nilai R1/RD dapat dicari dengan Persamaan:
R1 =Id
VdVcc
Dimana nilai Vd sama dengan 1- 1,5 V dan Id sebesar 16mA
Maka R1 = mA
V
16
)5,15( = 221.87Ω ≈ 270Ω
sehingga didapat nilai R1 = 270Ω.
3.1.10 Perancangan Rangkaian Driver Relay
Dalam perancangan alat ini, driver digunakan untuk memutus dan
menyambung hubungan power supply pada camera recorder. Adapun rangkaian
driver yang digunakan menggunakan IC buatan NEC semiconductor tipe
ULN2003 yang digunakan sebagai pengontrol coil solenoid karena mampu
mensuplay arus kolektor hingga 500mA pada setiap driver. Adapun perancangan
rangkaian driver solenoid menggunakan IC ULN2303 ditunjukkan dalam Gambar
3.9
Gambar 3.9 Rangkaian driver relay
PE0/RXD0/PDI2
PE1/TXD0/PDO3
PE2/XCK0/AIN04
PE3/OC3A/AIN15
PE4/OC3B/INT46
PE5/OC3C/INT57
PE6/T3/INT68
PE7/ICP3/INT79
PB0/SS10
PB1/SCK11
PB2/MOSI12
PB3/MISO13
PB4/OC014
PB5/OC1A15
PB6/OC1B16
PB7/OC2/OC1C17
PG3/TOSC218
PG4/TOSC119
RESET20
XTAL223
XTAL124
PD0/SCL/INT025
PD1/SDA/INT126
PD2/RXD1/INT227
PD3/TXD1/INT328
PD4/ICP129
PD5/XCK130
PD6/T131
PD7/T232
PG0/WR33
PG1/RD34
PC0/A835
PC1/A936
PC2/A1037
PC3/A1138
PC4/A1239
PC5/A1340
PC6/A1441
PC7/A1542
PG2/ALE43
PA7/AD744
PA6/AD645
PA5/AD546
PA4/AD447
PA3/AD348
PA2/AD249
PA1/AD150
PA0/AD051
PF7/ADC7/TDI54
PF6/ADC6/TDO55
PF5/ADC5/TMS56
PF4/ADC4/TCK57
PF3/ADC358
PF2/ADC259
PF1/ADC160
PF0/ADC061
AREF62
AVCC64
PEN1
AVR ATMEGA128
1B1
2B2
3B3
4B4
5B5
6B6
7B7
8B8
1C18
2C17
3C16
4C15
5C14
6C13
7C12
8C11
COM10
U4
ULN2803
RL4Relay
5V
ke Vcc CAMERA RECORDER
12V (power suplay)