bab iii
DESCRIPTION
bab nisaTRANSCRIPT
BAB III
PRODUKSI SUSPENSI TEMULAWAKIII.1 Procasting oleh Bagian Marketing
Menjaga liver atau hati agar tetap sehat adalah hal yang mutlak kita lakukan. Sebab, liver adalah salah satu organ yang mempunyai peranan yang sangat penting di dalam tubuh kita. Selain itu, jika liver mengalami kerusakan, maka secara otomatis sistem tubuh kita juga akan mengalami penurunan bahkan hingga kerusakan.Tanpa liver, kita tidak akan mampu bertahan hidup karena fungsi utama liver/hati adalah menyaring racun yang masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan. Saat kita jatuh sakit, maka sudah tentu kita akan mengkonsumsi obat-obatan yang bakal melewati liver terlebih dahulu sebelum melalui pembuluh darah.Makanan yang mengandung bahan kimia dan zat-zat asing otomatis akan tersaring di liver. Ketika liver kita tak lagi mampu menampung zat-zat kimia tersebut, maka perlahan-lahan akan mengalami kerusakan dan dapat berakibat fatal bagi kesehatan. Jika tidak segera dicegah atau diatasi, maka hal itu akan meningkatkan resiko kanker hati. Meski pengaruhnya tidak terasa secara langsung, namun kesehatan liver dapat berpengaruh terhadap tingkat energi dan libido karena liver bertanggung jawab untuk mengontrol kadar hormon di dalam tubuh
Gangguan fungsi hati dan lambung merupakan salah satu penyakit yang paling umum dan sering terjadi di dunia dan juga merupakan penyakit yang mudah menular, di indonesia lebih dari 50% penduduknya menderita penyakit tersebut mulai dari tingkatan ringan sampai sangat parah. Merupakan penyakit yang menyerang berbagai kalangan, berbagai status social dan kedeua gender.Salah satu penyebab penyakit ini adalah pola hidup yang tidak teratur.III.2R & D Manajer
III.1Rancangan dan Master Formula
Nama produk
: CURCUSIMIN suspensi
Jumlah produksi: 500000 botol @ 150 ml
No. Reg
: TR 073603214
Komposisi: Tiap 15 ml mengandung :
Rimpang Temulawak extract30 mgMadu
3 mlPolysorbate 80
0.4 %
Na.CMC
1 %
Natrium Hidroksida
0.01 %
Propylenglicol
3 %
Sorbitol
30 %
Nipasol
0.02 %
Aquadest
ad 15 ml
Master FormulaNama BahanKegunaanPerbotolPerbatch 500.000
Rimpang TemulawakMaduPolysorbate 80Na.CMCNaOHPropylenglicolSorbitolNipasolAquadestZat Aktif
Zat Aktif
Pembasah
Surfaktan
Suspending Agent
Pengental
Koloid Pelindung
Buffer
Pengawet
Pemanis
Penstabil
Pengawet
Larutan Pembawa300 mg
30 ml
0.6 ml
1.5 ml
15 ml
4.5 ml
45 g
0.03 ml
98.37 ml150 kg
15.000 liter
300 liter
750 liter
7500 liter
2250 liter
22.500 kg
15 liter
49.185 liter
III.2Dasar Formulasi
III.2.1Alasan Pembuatan Sediaan
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairsn pembawa. Ada beberapa alasan pembuatan suspensi oral. Salah satu adalah karena obat-obat tertentu tidak stabil secara kimia bila ada dalam larutan tapi stabil bila disuspensi. Dalam hal seperti ini suspensi oral menjamin stabilitas kimia dan memungkinkan terapi dengan cairan. Untuk banyak pasien, bentuk cair lebih disukai ketimbang bentuk padat (tablet atau kapsul dari obat yang sama. Karena mudahnya menelan cairan dan keluwesan dalam pemberian dosis, pemberian lebih mudah serta lebih mudah untuk memberikan dosis yang relatif sangat besar, aman, mudah diberikan untuk anak-anak, juga mudah diatur penyesuaian dosisnya untuk anak.II.2.2Alasan Pemilihan Zat Aktif
Rimpang temulawak telah teruji klinis mampu mengatasi hepatitis karena sifatnya yang bersifat hepatoprotektor (melindungi hati). Temulawak merupakan tanaman asli Indonesia yang memiliki zat berguna seperti kurkumin dan kurkuminoid. Dalam berbagai studi dilaporkan bahwa kurkumin memiliki efek antihepatotoksik, antioksidan, menurunkan tingkat kerusakan hati dan detoksifikasi. Selain itu sejumlah laporan menunjukkan, kurkumoid dan kurkumin memiliki aktivitas kemopreventif (pencegahan) dan kuratif (penyembuhan) melawan kanker. Khasiat tanaman temulawak dapat anda dapatkan dari Temulawak suspense CURCUSIMIN Mengandung ekstrak rimpang temulawak yang diproses secara higienis dengan kombinasi madu yang sangat baik untuk system pencernaan dan metabolismeII.2.3Alasan Pemilihan Zat Tambahana. Polisorbate 80
Bahan pembasah adalah surfaktan yang menurunkan tegangan antar muka dan sudut kontak antara partikel padat dan cairan pembawa, Jika menurut Hienstan (8), bahan pembasah adalah kehadiran di saat serbuk ditambahkan dengan cairan pembawa. Penetrasi dari fase cair ke dalam serbuk dengan kecepatan yang cocok untuk mengeluarkan udara dari partikel dan dihasilkan pembasahan partikel akan tercelup atau terbagi dengan sedikit pengadukan.
Menurut teori HLB (9), Range yang paling baik untuk pembasahan dan penyebaran dengan surfaktan non ionik antara 7 dan 10. Sejumlah surfaktan mungkin digunakan sebagai bahan pembasah farmasetik didaftarkan dalam tabel 8. Catatan bahwa harga HLB didaftarkan dalam tabel untuk pembasahan optimum yang lebih besar daripada range normal yang direkomendasikan. Konsentrasi dari surfaktan biasanya bervariasi dari 0,05 s/d 0,5 % dan tergantung pada bahan padat yang dimaksudkan untuk suspensi.
Penggunaan surfaktan sebagai bahan pembasah juga akan memperlambat pembentukan kristal. Pada lain pihak, konsentrasi surfaktan kurang dari 0,05 % dapat menghasilkan pembasahan yang tak sempurna. Konsentrasi yang lebih besar dari 0,5 % surfaktan mungkin melarutkan partikel-partikel yang lebih halus dan peran penting akhirnya untuk muatan dalam distribusi ukuran partikel dan pembentukan kristal (Lachman PDF : 181).b. Natrium carboxymethyl cellulose Na-CMC 50 : 1% larutan = 50 cP ( 50 mPa s)larutan jernih dalam air panas dan air dingin, anionik, stabil pada pH 5-10, OTT dengan kation polivalen, mengendap pada pH rendah, pemanasan pada sterilisasi menurunkan viskositas, Penggunaan sebagai suspending agent sampai 1% (BritishPharmacopoeia.1999) Mudah terdispersi dalam air tetapi tidak larut,membentuk gel thixothropic, penggunaan 8-11%,sebagai protective colloid (Lieberman.1989:265). Sodium carboxymethylcellulose dengan pH 6-8 berbentuk serbuk yang dapat digunakan sebagai agen pendispersi, agen penstabil, pensuspensi, dan pengental mudah didispersikan dalam air pada segala temperature (Excipients 6th :134). Zat pensuspensi = zat yang meningkatkan viskositas, digunakan untuk mengurangi laju sedimentasi dari partikel partikel terdispersi. Contoh: agar, bentonit, natrium karboksimetil selulosa, hidroksil propil metil selulosa, metil selulosa, tragakan, xantan gum. Na CMC sering digunakan dalam formulasi oral dan topikal terutama untuk meningkatkan viskositas. Untuk oral konsentrasinya 0,1-1,0 %.
c. NaOH
Sodium hidroksida digunakan sebagai buffer, tdk bersifat toxic namun penggunaan berlebih merusak membran mukosa
(Excipient 6th:649)Penggunaan buffer dibutuhkan untuk mempertahankan pH misalnya Na.CMC bersifat anionik dan larut dalam air, sedikit alkalis dan stabil pada pH 6-10. Bila pH turun larutan akan kehilangan viskositas dan pada pH 2 asam bebasnya di endapkan
(Ismai.2011:102)
d. Propilen glikol PG digunakan sebagai pengawet, antimikroba, desinfektan, antikerak, plasticizer, solvent, agen penstabil, dan cosolvent. Range sebagai pengawet 15%-30% (Excipient; 592)e. SorbitolDalam formulasi sediaan liquid, sorbitol digunakan sebagai vehicle sugar free dan penstabil sediaan. Dalam syrup sorbitol efektif sebagai anticapslocking pada permukaan mulut botol, dengan konsentrasi untuk suspensi 70% w/v (Excipient: 679).Kecepatan sedimentasi dapat ditekan melalui penyeimbangan bobot jenis kedua fase dan bahwa melalui peningkatan viskositas bahan pendispersi, misalnya dengan penambahan bahan alkohol bervalensi banyak gliserol dapat menghambat terjadinya sedimentasi(Rudolff. 1995).f. Prophylparaben (Nipasol)Prophyl Paraben kebanyakan digunakan sebagai antimikroba pada cosmetics, makanan dan formulasi farmasetik. Untuk sediaan oral suspensi sekitar 0.01-0.02 %. Memiliki spektrum luas, untuk penggunaan suraktan anionik digunakan kombinasi degan pengawet lain (Excipient:596).
URAIAN BAHAN1. PROPHYL PARABEN (Dirjen POM.1979:535)Nama Resmi: PROPYLIS PARABENUM
Nama Lain: Nipasol, Aseptoform
Stabilitas: Pada pH 3-6 akan bertahan sekitar 4 tahun pada suhu ruangan, dan pada pH 8 dapat bertahan selama 60 hari
Rumus Molekul: C10H12O3 / 180.21
Incompabilities: Efektivitas antimikroba menurun dengan penggunaan surfaktan anionik
Pemerian: Serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasaKelarutan: Sangat sukar larut dalam air; larut dalam 3,5 bagian etanol (95%)P, dalam 3 bagian aseton, dalam 140 bagian gliserol P, dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Antimikroba/ pengawet
Dosis penggunaan: 0.01-0.02 %2. Natrium CMC (Dirjen POM.1979:401)Nama Resmi: NATRII CARBOXYMETHYLCELLULOSUM
Nama Lain: Avicel CL/ RL
Stabilitas: Pada pH 3-6 akan bertahan sekitar 4 tahun pada suhu ruangan, dan pada pH 8 dapat bertahan selama 60 hari
Rumus Molekul: C6H10O5
Incompabilities: incomp dengan larutan asam kuat dan dengan garam-garam besi larut dengan beberapa logam-logam lainnya spt aluminiummerkuri dan zink juga incomp dengan xanthan gum. Pengendapan dapat terjadi pada pH 5,0 m0,5-5,0 m>5,0 m
A
B
C
D3500
3500
350000
35000000
0
2000
200003500
350000
3500000
Tdk ditetapkan0
2000
20000
Tdk ditetapkan
pelaksanaan yang telah ditetapkan dan sejumlah tertentu karyawan yang ada.
Rekomendasi jumlah partikel di lingkungan produk steril :
Untuk pembuatan sediaan farmasi steril, dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut :
Tingkat A : zona lokal untuk pelaksaan yang beresiko tinggi, contohnya pengisian dan pembuatan koneksi aseptis. Umumnya kondisi tersebut dilengkapi dengan lingkungan kerja aliran udara laminar (Laminar Air Flow, LAF). Sistem LAF harus memberikan kecepatan udara yang homogen sekitar 0,45 m/detik 20 % (nilai rujukan) pada posisi kerja.
Tingkat B : dalam penyiapan dan pengisian yang aseptis, tingkat B merupakan lingkungan latar untuk zona tingkat A
Batas yang disarankan untuk cemaran mikroba
Kelas Sampel udara cfu/m3Cawan dapar cfu/4 amCawan kontak cfu/plateSarung tangan 5 jari cfu/ sarung tangan
A