bab iii 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan...

25
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari N-gain tes penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi yang diperoleh dari data tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 2. Model pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan pada penelitian ini adalah suatu pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik awal dalam proses pembelajarannya. Selain itu, langkah-langkah yang diterapkan selama pembelajaran mengikuti model pembelajaran berbasis masalah melalui studi kasus. Tahapan pembelajaran yang dilakukan meliputi orientasi siswa kepada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 3. Model pembelajaran yang diterapkan sebagai pembanding di kelas kontrol yaitu model pembelajaran konvensional melalui metode diskusi. Model pembelajaran konvensional yang dimaksud yaitu bentuk pembelajaran yang sudah biasa diterapkan di kelas tersebut. 4. Penguasaan konsep siswa merupakan kemampuan siswa dalam memahami konsep sebelum dan setelah pembelajaran selesai dilakukan. Peningkatan

Upload: truongkien

Post on 06-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa

dilihat dari N-gain tes penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi

yang diperoleh dari data tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) baik pada

kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

2. Model pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan pada penelitian ini

adalah suatu pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik awal

dalam proses pembelajarannya. Selain itu, langkah-langkah yang diterapkan

selama pembelajaran mengikuti model pembelajaran berbasis masalah

melalui studi kasus. Tahapan pembelajaran yang dilakukan meliputi orientasi

siswa kepada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing

penyelidikan individual dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan

hasil karya, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

3. Model pembelajaran yang diterapkan sebagai pembanding di kelas kontrol

yaitu model pembelajaran konvensional melalui metode diskusi. Model

pembelajaran konvensional yang dimaksud yaitu bentuk pembelajaran yang

sudah biasa diterapkan di kelas tersebut.

4. Penguasaan konsep siswa merupakan kemampuan siswa dalam memahami

konsep sebelum dan setelah pembelajaran selesai dilakukan. Peningkatan

Page 2: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

38

penguasaan konsep pada siswa dilihat dari gain nilai yang diperoleh siswa

setelah menjawab soal-soal tes objektif berupa soal tes pilihan ganda pada tes

awal (pretest) dan tes akhir (posttest).

5. Keterampilan berkomunikasi merupakan salah satu keterampilan proses IPA

yang dapat mengungkap gagasan, temuan, bahkan perasaan kepada orang

lain. Keterampilan komunikasi yang akan diteliti adalah keterampilan

komunikasi secara lisan dan tertulis. Keterampilan komunikasi secara lisan

diukur pada saat diskusi dan presentasi sedangkan keterampilan

berkomunikasi tertulis (keterampilan berkomunikasi melalui grafik, bagan,

tabel, dan gambar) diukur dari jawaban-jawaban siswa pada soal uraian yang

diberikan pada tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) baik pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

Experiment (Sugiyono, 2009:114). Pemilihan metode penelitian ini didasarkan

karena tidak mungkin dapat mengontrol seluruh variabel penelitian dikarenakan

subjek penelitiannya adalah manusia. Pada penelitian ini terdapat dua kelas, yaitu

kelas yang diberi perlakuan atau disebut kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis masalah sedangkan

kelas kontrolnya menggunakan metode diskusi. Melalui kelas kontrol yang

menggunakan metode diskusi sebagai pembanding, maka dapat diketahui

Page 3: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

39

pengaruh atau efektivitas model pembelajaran berbasis masalah selama

pembelajaran.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-posttest non equivalent

multiple group design (Wiersma, 1995:143). Pada desain penelitian ini, satu kelas

diberi perlakuan tertentu yaitu pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis

masalah melalui studi kasus, sementara kelas yang satunya lagi yang

menggunakan metode diskusi dijadikan kelas kontrol. Pada kedua kelas tersebut

diberi tes awal (pretest), dan setelah dikenakan perlakuan kedua kelas tersebut

diberi tes akhir (posttest). Gambaran desain penelitian yang dilaksanakan adalah

sebagai berikut.

Tabel 3.1. Desain Penelitian Pretest-Posttest Non Equivalent Multiple Group Design

Kelas Tahap

Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Kelas Eksperimen T1 X T2 Kelas Kontrol T1 C T2

Keterangan : T1 : Tes awal untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol T2 : Tes akhir untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol X : Model pembelajaran berbasis masalah melalui studi kasus C : Model pembelajaran konvensional dengan metode diskusi

(Wiersma, 1995:143)

Page 4: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

40

D. Populasi, Sampel, dan Lokasi Penelitian

1. Populasi penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas XI IPA SMA Negeri

1 Bandung tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah tujuh kelas.

2. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA

semester 2 yang berjumlah dua kelas, satu kelas dijadikan kelas eksperimen

dan satu kelas lagi dijadikan kelas kontrol. Pemilihan sampel dilakukan secara

Cluster Random Sampling, yaitu pemilihan sampel secara acak dalam

kelompok, adapun maksud kelompok disini yaitu kelompok kelas XI IPA.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi sekolah tempat dilaksanakannya penelitian beralamat di Jl. Ir.

H. Juanda No 93 Bandung. Lokasi tersebut berada di daerah perkotaan dan

dapat dijangkau dengan mudah karena berada di pinggir jalan raya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian

ini adalah:

1. Tes objektif berupa soal pilihan ganda

Tes objektif pilihan ganda digunakan untuk mengukur penguasaan konsep

siswa sebelum dan sesudah perlakuan. Tes ini diberikan pada awal dan akhir

pembelajaran baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperien. Tes objektif untuk

mengukur penguasaan konsep siswa ini terdiri dari tiga indikator pada materi

Page 5: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

41

sistem saraf. Adapun soal penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran

B.5. Cakupan soal penguasaan konsep yang digunakan yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal Penguasaan Konsep

No

Indikator dan TPK Ranah Kognitif No Soal

Jum-lah

C1 C2 C3 C4 C5 C6 1. Mengidentifikasi struktur dan

fungsi neuron a. Siswa mampu menyebutkan

nama bagian-bagian penyusun neuron.

b. Siswa mampu menjelaskan fungsi setiap bagian-bagian penyusun neuron.

c. Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam neuron dan fungsinya.

1 2 3

1 1 1

2. Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses pada sistem saraf manusia a. Siswa mampu menjelaskan

materi penyusun sistem saraf manusia (otak dan sumsum tulang belakang)

b. Siswa mampu membedakan bagian-bagian otak serta fungsinya

c. Siswa mampu membedakan bagian-bagian penyusun sumsum tulang belakang dan fungsinya

d. Siswa mampu membedakan saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe, letak ciri-ciri yang dimiliki serta fungsinya

e. Siswa mampu membedakan saraf spinal dan fungsi yang dimilikinya

f. Siswa mampu membedakan saraf simpatis dan saraf parasimpatis pada manusia

g. Siswa mampu menjelaskan dampak yang muncul akibat kerusakan pada bagian tertentu otak dan sumsum tulang belakang manusia

√ √ √

√ √ √

4 5 8 7 6 11 9,10

1 1 1 1 1 1 2

Page 6: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

42

No Indikator dan TPK Ranah Kognitif No

Soal Jum-lah C1 C2 C3 C4 C5 C6

3. Mengaitkan struktur, fungsi, dan proses pada sistem saraf manusia a. Siswa mampu menjelaskan

mekanisme jalannya impuls saraf

b. Siswa mampu membedakan mekanisme jalannya gerak refleks dan gerak biasa

c. Siswa mampu menjelaskan proses yang terjadi pada kelainan dalam penjalaran impuls saraf

√ √

√ √

13 12,15 14

1 2 1

2. Soal keterampilan berkomunikasi

Bentuk soal untuk mengukur keterampilan berkomunikasi tertulis pada siswa

yaitu berupa soal uraian yang meliputi keterampilan komunikasi melalui grafik,

gambar, bagan, dan tabel. Adapun soal penelitian yang digunakan dapat dilihat

pada Lampiran B.6.

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Soal Keterampilan Komunikasi Tertulis

No Variabel Tujuan Khusus No Soal

1. Keterampilan komunikasi melalui bagan

a. Mengubah data atau informasi dalam bentuk uraian tertulis menjadi data dalam bentuk bagan konsep atau sebaliknya

1

2. Keterampilan komunikasi melalui gambar

a. Menjelaskan informasi yang terdapat dalam bentuk gambar menjadi informasi dalam bentuk uraian tertulis atau sebaliknya

2

3. Keterampilan komunikasi melalui tabel

a. Mengubah data dalam bentuk uraian tertulis menjadi data dalam bentuk tabel atau sebaliknya

b. Mengubah data dalam bentuk tabel menjadi data dalam bentuk bagan atau sebaliknya

3a

3b

4. Keterampilan komunikasi melalui grafik

a. Membaca data atau informasi yang terdapat dalam bentuk grafik

4

Page 7: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

43

3. Lembar observasi

Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur keterampilan komunikasi

lisan siswa dan diisi pada sesi diskusi serta presentasi oleh masing-masing

observer dari tiap kelompok. Instrumen lembar observasi yang digunakan dapat

dilihat pada Lampiran B.7.

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Keterampilan Komunikasi Lisan

No Aspek Kriteria No Soal

1. Pengorganisasian dalam kegiatan presentasi

a. Setiap anggota mempresentasikan materi sesuai dengan pembagian tugasnya masing-masing dalam kelompok

b. Memberikan bahan acuan atau batasan materi yang akan dipresentasikan

c. Menyampaikan materi dengan runut/sistematis dan tidak loncat-loncat

d. Materi yang disampaikan difokuskan pada poin-poin esensial/penting

e. Memberi kesempatan pada siswa lain/audiens untuk bertanya

f. Meminta saran, ide, atau pendapat dari siswa lain/audiens untuk melengkapi jawaban pertanyaan

1a

1b

1c

1d

1e

1f

2. Sikap, cara, dan ekspresi tubuh selama kegiatan presentasi

a. Menyampaikan penjelasan dengan cara yang menarik

b. Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah untuk dipahami

c. Menggunakan bahasa dan ekspresi untuk menguatkan penjelasan yang disampaikan

d. Berani untuk menatap atau melakukan kontak mata dengan audiens ketika menyampaikan penjelasan

2a

2b

2c

2d

3. Pemanfaatan media selama presentasi

a. Menggunakan media yang menarik b. Tidak terkesan membaca media pada saat

presentasi c. Media yang dipergunakan saat presentasi

dapat menambah pemahaman dan kejelasan materi yang disampaikan

d. Terampil dalam menggunakan media presentasi

e. Isi media sesuai dengan acuan materi yang akan disampaikan

3a 3b

3c

3d

3e

Page 8: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

44

No Aspek Kriteria No Soal

4. Pemahaman isi materi yang disajikan selama presentasi

a. Materi yang disampaikan saat presentasi dan sesi tanya jawab benar dan sesuai dengan acuan

b. Memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan dengan jelas dan benar

4a

4b

5. Kejelasan bahasa dan suara selama presentasi

a. Pada saat menjelaskan, suara siswa dapat didengar dengan jelas

b. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta dipahami oleh seluruh audiens

5a

5b

6. Pemanfaatan waktu selama presentasi

a. Materi disampaikan dengan tuntas sesuai dengan waktu yang disediakan

b. Memanfaatkan waktu yang tersedia dengan baik

6a

6b

7. Mengikuti/menyimak kegiatan presentasi dengan antusias dan empatik

a. Menyimak siswa lain yang sedang menjelaskan

b. Mengajukan pertanyaan pada saat sesi tanya jawab

c. Memberikan saran, pendapat, dan ide untuk melengkapi jawaban siswa lain

d. Tidak membuat kegiatan yang dapat mengganggu jalannya presentasi

7a

7b

7c

7d

4. Angket

Penggunaan angket ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah melalui

metode studi kasus. Instrumen berupa angket yang diberikan pada siswa dapat

dilihat pada Lampiran B.8. Cakupan angket respon siswa terhadap pembelajaran

yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.5. Kisi-Kisi Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran

No Indikator No Soal 1 Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

melalui studi kasus pada konsep sistem saraf. 1,2,3,4,7,11

2 Penguasaan konsep siswa 10 3 Keterampilan komunikasi siswa 8,9 4 Materi sistem saraf 5,6 5 Soal-soal/kasus yang diberikan kepada siswa 12,13,14,15

Page 9: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

45

F. Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen yang telah dibuat terlebih dahulu dipertimbangkan

kelayakannya supaya soal yang akan digunakan pada penelitian menjadi valid.

Aspek yang dipertimbangkan diantaranya adalah jenjang kognitif, kedalaman

materi, dan tata bahasa. Setelah tahap pertimbangan, instrumen tersebut kemudian

melalui tahap revisi dan diujicobakan untuk dianalisis dan dipilih butir instrumen

yang layak digunakan pada penelitian dengan mempertimbangkan validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

G. Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen yang telah dibuat diuji coba terlebih dahulu setelah

mendapatkan pertimbangan dari dosen ahli. Uji coba ini dilakukan dengan subjek

siswa-siswi SMA kelas XII yang telah mempelajari materi sistem saraf. Tujuan

dilaksanakannya uji coba ini yaitu untuk mengetahui kualitas dan tingkat

keterbacaan instrumen penelitian yang akan digunakan.

1. Data Hasil Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep

Berdasarkan hasil ujicoba instrumen penguasaan konsep, diperoleh data

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda sebagai berikut.

Tabel 3.6. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep

No

DP Reliabilitas

Tingkat Kesukaran

Validitas Sig Korelasi Keterangan

1 44,44

0,88

Mudah 0,407 Sangat Signifikan Dipakai 2 11.11 Sedang 0,180 - Direvisi 3 55,56 Sedang 0,425 Sangat signifikan Dipakai 4 22,22 Mudah 0,225 - Direvisi

5 44,44 Sangat Mudah

0.478 Sangat signifikan Dipakai

6 55,56 Sedang 0,488 Sangat signifikan Dipakai

Page 10: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

46

No

DP Reliabilitas Tingkat Kesukaran Validitas Sig Korelasi Keterangan

7 44,44

0,88

Sedang 0,359 Signifikan Dipakai 8 33,33 Sukar 0,534 Sangat signifikan Dipakai 9 66,67 Sangat Mudah 0,610 Sangat signifikan Dipakai 10 22,22 Sedang 0,265 - Direvisi 11 44,44 Sukar 0,325 Signifikan Dipakai 12 33,33 Sedang 0,316 Signifikan Dipakai 13 11,11 Sedang 0,246 - Direvisi 14 44,44 Sedang 0,361 Signifikan Dipakai 15 11,11 Sukar 0,134 - Direvisi 16 77,78 Sedang 0,555 Sangat signifikan Dipakai 17 22,22 Sedang 0,343 Signifikan Dipakai 18 44,44 Sedang 0,413 Sangat signifikan Dipakai 19 66,67 Sedang 0,518 Sangat signifikan Dipakai 20 55,55 Sedang 0,458 Sangat signifikan Dipakai 21 44,44 Sedang 0,440 Sangat signifikan Dipakai 22 88,89 Sedang 0,599 Sangat signifikan Dipakai 23 22,22 Sedang 0,307 Signifikan Dipakai 24 22,22 Sedang 0,224 - Direvisi 25 66,67 Sukar 0,542 Sangat signifikan Dipakai 26 77,78 Sedang 0,536 Sangat signifikan Dipakai 27 77,78 Sedang 0,617 Sangat signifikan Dipakai 28 66,67 Sukar 0,708 Sangat signifikan Dipakai 29 77,77 Sedang 0,509 Sangat signifikan Dipakai 30 44,44 Sedang 0,378 Signifikan Dipakai 31 66,67 Sedang 0,480 Sangat signifikan Dipakai 32 77,78 Sedang 0,563 Sangat signifikan Dipakai 33 33,33 Sedang 0,246 - Direvisi 34 33,33 Sangat Sukar 0,505 Sangat signifikan Dipakai 35 55,56 Sedang 0,478 Sangat signifikan Dipakai

2. Data hasil Uji Coba Instrumen Komunikasi Tertulis

Sama halnya dengan tes penguasaan konsep, instrumen komunikasi tertulis

juga diuji coba terlebih dahulu. Adapun rekapitulasi hasil dari uji coba instrumen

komunikasi tertulis yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.7. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Komunikasi Tertulis

No

DP Reliabilitas Tingkat Kesukaran

Validitas Sig Korelasi

Keterangan

1 26,67

0,70

Mudah 0,695 Signifikan Dipakai 2 31,11 Sedang 0,687 Signifikan Dipakai

3 a 17,78 Sedang 0,672 Signifikan Dipakai 3 b 20,00 Sedang 0,672 Signifikan Dipakai 4 37,78 Sukar 0,843 Sangat signifikan Dipakai

Hasil uji coba instrumen penguasaan konsep dan keterampilan komunikasi

tertulis yang lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran C.

Page 11: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

47

Adapun tahapan analisis butir soal uji coba tes penguasaan konsep dan

komunikasi tertulis yaitu sebagai berikut.

1. Validitas

Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak

diukur. Selain itu, menurut Arikunto (2007), sebuah item dikatakan valid apabila

mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item

menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Dengan demikian, sebuah

item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran

dengan skor total. Cara menentukan validitas suatu soal adalah dengan

mengkorelasikan skor setiap butir soal dengan skor totalnya. Validitas instrumen

tes penguasaan konsep dihitung menggunakan rumus korelasi Poduct Moment

dengan angka kasar yang dikemukakan Pearson sebagai berikut:

rxy = �(∑��)�(∑�)(∑�){�(∑��)�(∑�)�} {�(∑��)� (∑�)�}

Keterangan : rxy = Validitas suatu butir soal N = Jumlah siswa X = Nilai satu butir soal Y = Nilai total

(Arikunto, 2007:72) Nilai koefisien korelasi diinterpretasikan keberartiannya dengan kriteria

validitas soal pilihan ganda sebagai berikut :

0,800-1,000 : Sangat Tinggi 0,600-0,800 : Tinggi 0,400-0,600 : Cukup 0,200-0,400 : Rendah 0,000-0,200 : Sangat Rendah

(Arikunto, 2007:75)

Page 12: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

48

2. Reliabilitas Tes

Suatu tes mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut

memberikan hasil yang tetap atau kalaupun berubah, perubahan tersebut tidak

berarti (Arikunto, 2007:86). Rumus yang digunakan adalah

r11 = (

��) (1- ���∑���� )

Keterangan : r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan n = Jumlah soal p = Proporsi subjek yang menjawab soal dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab soal dengan salah ∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q S = Standar deviasi dari tes

(Arikunto, 2007:100)

Nilai yang diperoleh lalu diinterpretasikan keberartiannya dengan kriteria

sebagai berikut :

0,800-1,000 : Sangat Tinggi 0,600-0,800 : Tinggi 0,400-0,600 : Cukup 0,200-0,400 : Rendah 0,000-0,200 : Sangat Rendah

(Arikunto, 2007:75)

3. Tingkat Kesulitan

Perhitungan tingkat kesukaran ini dimaksudkan untuk mengetahui sukar

atau mudahnya soal yang digunakan. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal

digunakan rumus:

P = ���

Page 13: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

49

Keterangan : P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah siswa peserta tes

(Arikunto, 2007:208) Indeks kesukaran yang diklasifikasikan sebagai berikut :

0,00-0,30 : Sukar 0,30-0,70 : Sedang 0,70-1,00 : Mudah

(Arikunto, 2007:210)

Soal yang baik adalah soal yang termasuk dalam kriteria soal sedang,

namun jika diperlukan karena tujuan tertentu, soal sukar dan mudah dapat

digunakan.

4. Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2007), daya pembeda soal adalah kemampuan soal

untuk membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang tidak pandai. Daya

pembeda dapat dihitung dengan rumus sebagi berikut :

D = ���� -

����

Keterangan : D = Daya pembeda Ba = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar Bb = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar Ja = Jumlah siswa kelompok atas Jb = Jumlah siswa kelompok bawah

(Arikunto, 2007:213)

Adapun kriteria acuan daya pembeda yaitu:

0,70-1,00 : Baik sekali 0,40-0,70 : Baik 0,20-0,40 : Cukup 0,00-0,20 : Jelek

(Arikunto, 2007:218)

Page 14: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

50

H. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Sebelum diterapkan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis

masalah melalui studi kasus (untuk kelas eksperimen) dan pembelajaran

dengan metode diskusi (untuk kelas kontrol), siswa di kelas kontrol maupun

kelas eksperimen diberi tes awal (pretest) kemudian hasil tersebut

dikumpulkan untuk dinilai.

2. Setelah diberi tes awal (pretest), lalu dilakukan pengajaran dengan model

pembelajaran berbasis masalah melalui studi kasus (untuk kelas eksperimen)

dan pembelajaran dengan metode diskusi (untuk kelas kontrol). Selama

pembelajaran ini dilakukan penilaian komunikasi lisan.

3. Setelah selesai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

berbasis masalah melalui studi kasus (untuk kelas eksperimen) dan

pembelajaran dengan metode diskusi (untuk kelas kontrol), siswa diberikan

tes akhir (posttest) dan kemudian hasilnya dikumpulkan untuk dinilai.

4. Setelah dilakukan tes akhir (posttest), siswa di kelas eksperimen diberi angket

untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran

berbasis masalah melalui studi kasus.

I. Analisis dan Pengolahan Data

1. Tes Objektif Pilihan Ganda dan Tes Uraian.

Untuk memperoleh data mengenai penguasaan konsep dan keterampilan

komunikasi tertulis digunakan metode perhitungan kuantitatif yang dimulai dari

Page 15: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

51

menghitung dan mengubah skor mentah menjadi nilai. Pengubahan skor menjadi

nilai untuk penguasaan konsep dan keterampilan komunikasi tertulis setiap siswa

adalah sebagai berikut.

% tiap siswa = ������ ���� �� ���! �"� �

������ ���� �� ���! ����"��� X 100%

(Arikunto, 2006)

Ada tidaknya perbedaan pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis

masalah dengan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan

penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dapat diketahui

melalui uji perbedaan antara penguasaan konsep di kelas kontrol dengan kelas

eksperimen dan uji perbedaan antara keterampilan berkomunikasi siswa di kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Sebelum menguji hipotesis diperlukan uji prasyarat

terlebih dahulu.

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

terdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan yaitu dengan

menggunakan uji chi kuadrat. Menurut Sudjana (2002), uji normalitas dapat

menggunakan rumus:

χ²= ∑ (#$�#%)�&

'()

#%

Keterangan: χ² : harga chi kuadrat f0 : frekuensi hasil pengamatan fh : frekuensi yang diharapkan

Page 16: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

52

Jika harga χ²hitung lebih besar dari harga kritis χ²tabel maka data tersebut

tidak terdistribusi normal, dan jika harga χ²hitung lebih kecil dari harga kritis χ²tabel

maka data tersebut tersebar dalam distribusi normal (Arikunto, 2006).

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians-varians

dalam populasi tersebut homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan pada

hasil pretest kedua kelas untuk mengetahui apakah kelas kontrol dan kelas

eksperimen memiliki kemampuan rata-rata yang sama atau tidak. Teknik

pengolahan data yang digunakan untuk melihat homogenitas suatu data yaitu

dengan rumus uji F.

Menurut Arikunto (2006), rumus uji F adalah sebagai berikut:

F= *+,-+ .- /0,10.+,*+,-+ .- /0,203-4

Keterangan : F : Harga F Variansi terbesar : variansi besar dari data sampel Variansi terkecil : variansi kecil dari data sampel Jika harga Fhitung lebih kecil dari Ftabel, maka data tersebut homogen

(Arikunto, 2006).

c. Melakukan Uji Beda

Uji beda dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut

memiliki pengetahuan awal yang berbeda. Jika terdapat perbedaan maka hipotesis

penelitian yang diuji yaitu hasil gain. Namun bila kedua kelas tersebut memiliki

pengetahuan awal yang sama atau hampir sama maka hipotesis penelitian yang

digunakan yaitu melalui uji nilai tes akhir (posttest).

Page 17: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

53

d. Melakukan Uji hipotesis

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa terdapat data yang

berdistribusi normal dan tidak normal, serta ada yang homogen dan tidak

homogen. Meskipun demikian, berdasarkan hasil pengolahan data yang terdapat

pada lampiran D menunjukkan bahwa uji hipotesis yang perlu dilakukan adalah

uji hipotesis nonparametrik U Mann-Whitney karena data dari kedua atau salah

satu kelompok tersebut berdistribusi tidak normal. Langkah-langkah untuk

melakukan pengujian U Mann-Whitney yaitu sebagai berikut:

1) Menyusun data dari urutan yang terbesar ke yang terkecil

2) Menentukan ranking untuk semua nilai data dalam semua kelompok, jika

terdapat data yang sama maka ranking yang diberikan merupakan hasil

dari pembagian hasil kali ranking awal dengan jumlah dibagi jumlah data.

3) Menentukan jumlah data (n) perkelompok dengan total data (N).

4) Menentukan jumlah ranking (Rn)

5) Menentukan nilai U dan U’

Rumus dari Uji U Mann-Whitney yaitu sebagai berikut

Z = 5 � 67

87

Keterangan : a) U yaitu nilai U

b) μ: yaitu nilai mean (rata-rata)

μ: = ) �

;

c) <: yaitu simpangan baku

<: = = ) �( )> �> �)�;

(Levin, : 605)

Page 18: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

54

Apabila nilai Zhitung setelah dibandingkan dengan nilai Ztabel adalah lebih

kecil, maka H0 diterima atau ditafsirkan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebaliknya jika

Zhitung lebih besar dari Ztabel maka H0 ditolak atau ditafsirkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Analisis normalitas, homogenitas, dan uji hipotesis terhadap data tes awal

(pretest), tes akhir (posttest) maupun gain dapat dilihat pada Lampiran D.

Tingkat efektivitas penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model

pembelajaran konvensional melalui metode diskusi dalam meningkatkan

penguasaan konsep dan keterampilan komunikasi tertulis dapat diketahui melalui

perhitungan perbandingan gain yang dinormalisasi (N-gain). Adapun rumus yang

digunakan untuk menghitung N-gain yaitu sebagai beikut.

N-gain = ���� ?@� ���"������ ?@� � ��

���� ����"�������� ?@� � ��

Nilai N-gain yang diperoleh kemudian diinterpretasikan berdasarkan

indeks gain pada Tabel 3.8. berikut ini.

Tabel 3.8. Kategori Indeks Gain yang Dinormalisasikan

Rentang Kategori G≥0,70 Tinggi

0,30<G≤0,70 Sedang G≤0,30 Rendah

(Adaptasi dari Meltzer, 2002)

Page 19: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

55

2. Lembar Observasi Keterampilan Komunikasi Lisan

Keterampilan komunikasi lisan yang diukur dengan menggunakan

instrumen lembar observasi dapat diketahui dengan mengolah jumlah kemunculan

kriteria komunikasi lisan pada tiap aspek baik di kelas eksperimen maupun kelas

kontrol. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk mengolah komunikasi

lisan siswa adalah sebagai berikut.

a. Menghitung kemunculan tiap kriteria komunikasi lisan

% kemunculan tiap kriteria = ������ �"� � A�!B �@��!C����!

������ �@��!C���! �@�����!A� X 100%

b. Pengkategorian

Persentase kemunculan tiap kriteria komunikasi lisan di kelas eksperimen

dan kelas kontrol ditafsirkan berdasarkan tabel tafsiran harga persentase berikut.

Tabel 3.9. Kategori Tafsiran Persentase Komunikasi Lisan

Tingkat Penguasaan Kategori 86%-100% Sangat Baik 76%-85% Baik 60%-75% Cukup 55%-59% Kurang

<54% Sangat Kurang (Purwanto, 2008)

3. Hubungan antara Penguasaan Konsep dengan Keterampilan Komunikasi

Analisis hubungan antara penguasaan konsep dan keterampilan

komunikasi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.

a. Uji normalitas

Adapaun maksud dilakukannya uji normalitas ini yaitu untuk menentukan

jenis analisis korelasi yang akan digunakan (parametrik dan nonparametrik).

Analisis uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0.

Page 20: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

56

b. Analisis Regresi dan Kelinieran Regresi

Analisis Regresi dan kelinieran regresi dilakukan untuk mengetahui

hubungan fungsional antara variabel-variabel (Sudjana, 2002). Uji ini digunakan

untuk mengatahui jenis regresi yang ditemukan dalam hubungan tersebut. Adapun

analisis regresi dan kelinieran regresi dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 16.0.

c. Analisis Korelasi

Analisis korelasi yang dilakukan yaitu dengan mencari nilai r atau

koefisien korelasi. Untuk memperoleh nilai r tersebut juga dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 16.0. Koefisien korelasi yang diperoleh lalu

dikategorikan sesuai tabel berikut ini.

Tabel 3.10. Interpretasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Interpretasi 0,800-1,00 Sangat Tinggi 0,600-0,800 Tinggi 0,400-0,600 Cukup 0,200-0,400 Rendah 0,00-0,200 Sangat Rendah

(Arikunto, 2007:75)

4. Angket

Data yang terkumpul dari hasil pengisian angket oleh siswa untuk

mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah diolah melalui tahapan sebagai berikut:

a. Mengakumulasikan semua jawaban siswa pada tiap pertanyaan.

b. Menghitung presentase jawaban ya dan tidak yang diberikan siswa.

Rumus yang digunakan yaitu:

Page 21: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

57

Persentase = !"��" �@!?�� !"��" ����D�! X 100%

(Sugiyono, 2009)

c. Menganalisis data respon siswa terhadap pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dari hasil data angket dan

menafsirkan data tersebut.

J. Prosedur Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini meliputi dua tahap, yaitu tahap persiapan dan

tahap pelaksanaan.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi :

a. Membuat RPP dan skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan

yang hendak dicapai melalui pembelajaran.

b. Membuat instrumen penelitian.

c. Pertimbangan instrumen penelitian. Hal ini dilakukan agar soal yang akan

digunakan pada penelitian menjadi valid.

d. Revisi instrumen.

e. Instrumen yang sudah direvisi diujicobakan untuk dianalisis dan dipilih

butir instrumen yang layak digunakan pada penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pelaksanaan proses belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan

RPP dan skenario pembelajaran yang telah dibuat.

Page 22: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

58

1) Pertemuan I

a) Guru memberikan tes awal (pretest)

b) Guru memberikan penjelasan singkat mengenai sistem saraf pada

manusia sebagai informasi awal dan pengantar untuk siswa dalam

menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah pada kasus yang

akan diberikan pada siswa.

c) Guru membagi kelas menjadi enam kelompok secara acak

berdasarkan jumlah siswa dalam kelas dan juga berdasarkan ciri

dari pembelajaran berbasis masalah yang terdiri dari kelompok

kecil (4-6 orang siswa per kelompok), lalu meminta siswa untuk

duduk secara berkelompok dengan kelompoknya masing-masing.

d) Tiap kelompok siswa diberi tiga kasus yang berkaitan dengan

masalah sistem saraf lalu diminta untuk membaca dan memahami

permasalahan pada kasus yang diberikan.

e) Siswa mendiskusikan kasus yang diberikan dan pada saat awal

kegiatan diskusi guru membantu siswa untuk menjelaskan tujuan

pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, serta

memotivasi siswa agar terlibat pada kasus yang diberikan.

f) Guru berperan untuk mengorganisasikan siswa pada proses belajar

dengan cara membantu siswa mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan

masalah atau kasus yang diberikan pada mereka.

Page 23: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

59

g) Guru memberikan penekanan pada siswa untuk mengemukakan ide

kelompoknya sendiri mengenai rumusan masalah, teori yang

berkaitan dengan kasus, serta mencari pemecahan masalah terhadap

kasus tersebut

h) Siswa merespon tugas yang diberikan guru dengan berdiskusi dan

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kasus.

i) Guru membantu siswa dengan cara mengarahkan mereka untuk

mencari referensi mengenai konsep-konsep yang dapat digunakan

untuk memecahkan masalah dari sumber-sumber yang dapat

dipercaya, seperti literatur dan info-info dari buku serta internet.

(Kegiatan ini dapat dilanjutkan di luar jam pelajaran mengingat

waktu pembelajaran yang disediakan di kelas tidak akan

mencukupi).

j) Guru menugaskan tiap kelompok siswa untuk mempersiapkan

presentasi pada pertemuan berikutnya.

2) Pertemuan II

a) Guru meminta empat kelompok siswa tampil di depan kelas dan

mempresentasikan hasil diskusi mereka yang berkaitan dengan

kasus pada artikel. Tiap kelompok mempresentasikan kasus selama

15 menit dan pemilihan kasus serta urutan kelompok yang akan

tampil presentasi ditunjuk langsung oleh guru pada saat itu juga.

b) Selama kegiatan presentasi, keterampilan siswa dalam

berkomunikasi secara lisan diobservasi dan dinilai.

Page 24: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

60

c) Guru menganalisis dan mengevaluasi kegiatan presentasi dan

diskusi yang dilakukan siswa terhadap kasus yang diberikan

melalui unjuk kerja pada forum diskusi kelas.

d) Guru memberikan penjelasan tambahan terhadap hasil diskusi kelas

untuk memperjelas pemahaman siswa terhadap materi/topik yang

dipelajari.

3) Pertemuan III

a) Guru menunjuk dua kelompok terakhir siswa untuk menyajikan

hasil diskusinya dalam forum presentasi di depan kelas, sedangkan

kelompok yang lain mendengarkan dan menanggapinya.

b) Selama kegiatan presentasi, keterampilan siswa dalam

berkomunikasi secara lisan diobservasi dan dinilai.

c) Guru menganalisis dan mengevaluasi kegiatan presentasi dan

diskusi yang sudah dilakukan siswa terhadap kasus yang diberikan.

d) Guru memberikan penjelasan tambahan terhadap hasil diskusi kelas

untuk memperjelas pemahaman siswa.

e) Guru memberikan tes akhir (posttest).

b. Pengumpulan data dari instrumen pembelajaran yang digunakan.

c. Mengolah dan menganalisis data yang telah didapatkan dari instrumen

yang digunakan.

d. Menyimpulkan data yang diperoleh dari seluruh kegiatan yang telah

dilaksanakan.

e. Menyusun laporan.

Page 25: BAB III 1. tes penguasaan konsep dan keterampilan …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0706521_chapter... · 2018-10-25 · saraf kranial pada manusia berdasarkan nama, tipe

61

K. Alur Penelitian

Revisi Instrumen Penelitian

Hasil Penelitian Angket

Gambar 3.1. Alur Penelitian

Pembelajaran di kelas Eksperimen dengan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah

Pembelajaran di kelas Kontrol dengan Metode Diskusi

Kelompok

Pelaksanaan Posstest

Uji Coba Instrumen Penelitian (Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Daya Pembeda, dan Tingkat

Kesukaran)

Pelaksanaan Pretest

Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pembuatan Instrumen Penelitian Penguasaan Konsep dan keterampilan Berkomunikasi

Judgement Instrumen Penelitian

Revisi Instrumen Penelitian

Penelitian Pendahuluan di Sekolah yang Akan Dijadikan Lokasi Penelitian

Studi Pustaka tentang Pembelajaran Berbasis Masalah dan Analisis Kurikulum serta Materi Ajar IPA Kelas XI

Analisis dan Pengolahan Data

Kesimpulan

Hasil Penelitian Angket

Pembelajaran di kelas Eksperimen dengan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah

Pembelajaran di kelas Kontrol dengan Metode Diskusi

Kelompok

Pelaksanaan Posstest

Uji Coba Instrumen Penelitian (Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Daya Pembeda, dan Tingkat

Kesukaran)

Pelaksanaan Pretest

Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pembuatan Instrumen Penelitian Penguasaan Konsep dan keterampilan Berkomunikasi

Judgement Instrumen Penelitian

Revisi Instrumen Penelitian

Penelitian Pendahuluan di Sekolah yang Akan Dijadikan Lokasi Penelitian

Studi Pustaka tentang Pembelajaran Berbasis Masalah dan Analisis Kurikulum serta Materi Ajar IPA Kelas XI