bab ii upaya meningkatkan minat belajar siswa...

33
Yuli Rosdiani,2013 Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES A. Minat Belajar 1. Pengertian Minat Belajar Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang kurang berminat. Menurut Hilgard (1977 :19 ) memberi rumusan pengertian tentang minat sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content” yang berarti minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang dan diperoleh suatu kepuasan. Menurut Slameto (2003 : 57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan.Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

Upload: dinhliem

Post on 02-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB II

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN

KETERAMPILAN PROSES

A. Minat Belajar

1. Pengertian Minat Belajar

Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan

mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang berminat

terhadap kegiatan belajar akan berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang

kurang berminat.

Menurut Hilgard (1977 :19 ) memberi rumusan pengertian tentang minat

sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some

activity or content” yang berarti minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati

seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang dan

diperoleh suatu kepuasan.

Menurut Slameto (2003 : 57) minat adalah kecenderungan yang tetap

untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati

siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa

kepuasan.Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan

pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

Page 2: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada

sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek (Sumadi Suryabrat,1988 :109).

Minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir

dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah

kecenderungan tertarik pada sesuatu yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan

dan mengingat secara terus-menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh

suatu kepuasan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang

dipelajari dapat dipahami. Sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang

sebelumnya tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu perubahan

kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa; baik kognitif,

psikomotor maupun afektif. Untuk meningkatkan minat, maka proses

pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan

mengalami apa yang ada di lingkungan secara berkelompok.

Sedangkan yang penulis maksudkan dengan minat belajar di sini adalah suatu

kemampuan umum yang dimiliki siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal

yang dapat ditunjukkan dengan kegiatan belajar..

2. Ciri-ciri Siswa Berminat dalam Belajar

Menurut Slameto (2003 :58) siswa yang berminat dalam belajar

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk memperhatikan dan

mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.

Page 3: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.

c) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati.

Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.

d) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya.

e) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.

f) Membangkitkan Minat Belajar Siswa di Sekolah

Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila

bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan

belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar dan

tidak akan mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang

menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari sehingga dapat mingkatkan prestasi

belajar.

Minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan yang hakiki untuk dapat

mempelajari hal tersebut, asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu

seseorang mempelajarinya. Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya

adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang

diharapkan untuk dipelajari dengan diri sendiri sebagai individu.

Menurut Slameto (2003 :180) proses ini berarti menunjukkan pada siswa

bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani

tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa

menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang

dianggap penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajar

Page 4: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akan membawa kemajuan pada dirinya, ia akan lebih berminat untuk

mempelajarinya.

Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara

diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan

tersebut, semakin besar minatnya.Jika terdapat siswa yang kurang berminat dalam

belajar dapat diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar dengan cara

menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupannya serta

berhubungan dengan cita-cita yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Minat

dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa

lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan

melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.Siswa yang memiliki minat terhadap

subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap

subyek tersebut.Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh

kemudian.Minat terhadap pelajaran mempengaruhi belajar selanjutnya serta

mempengaruhi minat-minat baru. Menurut ilmuwan pendidikan cara yang paling

efektif untuk membangkitkan minat belajar pada siswa adalah dengan

menggunakan minat-minat siswa yang telah ada dan membentuk minat-minat baru

pada diri siswa. Hal ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada

siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan

dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaan bagi siswa dimasa

yang akan datang. Minat dapat dibangkitkan dengan cara menghubungkan materi

pelajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.

Page 5: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Indikator-indikator minat belajar siswa terdiri dari adanya perhatian, adanya

ketertarikan, dan rasa senang. Indikator adanya perhatian dijabarkan menjadi tiga

bagian yaitu: perhatian terhadap bahan pelajaran, memahami materi pelajaran dan

menyelesaikan soal-soal pelajaran. Ketertarikan dibedakan menjadi ketertarikan

terhadap bahan pelajaran dan untuk menyelesaikan soal-soal pelajaran.Rasa

senang meliputi rasa senang mengetahui bahan belajar, memehami bahan belajar,

dan kemampuan menyelesaikan soal-soal.

3. Macam-macam minat

Secara garis besar minat belajar terdiri dari dua macam yaitu minat yang

bersumber dari luar (eksternal) dan minat yang bersumber dari dalam ( internal).

Faktor eksternal meliputi : keluarga, guru dan fasilitas sekolah, teman

sepergaulan, media masa. Faktor internal meliputi : niat, rajin, motivasi dan

perhatian. Menurut Mohamad Surya (2007 : 122) menggolongkan minat menjadi

tiga jenis berdasarkan alasan timbulnya minat yaitu :

a. Minat Volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa

adanya pengaruh dari luar.

b. Minat Involunter adalah minat yangtimbul dari dalam diri siswa dengan

adanya pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru.

c. Minat Nonvolunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa secara

paksa atau tidak bias dihapuskan.

4. Indikator minat

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002 :132) mengungkapkan bahwa

minat dapat diekspresikan anak didik melalui :

a. Pertanyaan lebih menyukai sesuatu dari pada yang lainnya

b. Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan

c. Memberiakan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang

diminatinya tanpa menghiraukan yang lain (focus)

Page 6: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pendapat tersebut sesuai dengan yang dikemukaan Slameto (2010 : 132),

bahwa :

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya,

dapat pula dimanipestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.Anak didik

yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberi perhatian

yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

Dengan demikian indicator minat yang digumakan sebagai acuan dalam

penelitian ini adalah indikator-indikator minat sebagaimana yang telah diuraikan

yakni meliputi keinginan untuk mengetahui sesuatu, kegiatan yang disenangi,

jenis kegiatan dan usaha untuk merealisasikannya.

B. Pembelajaran IPA di SD

IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang mempelajari berbagai

peristiwa yang terjadi di alam sekitar kita. Dalam IPA, anak dibekali dengan

berbagai keterampilan. Selain melatih anak untuk mampu menghasilkan fakta,

konsep, dan prinsip, dalam IPA anak juga dilatih untuk memiliki berbagai

keterampilan proses. Dengan keterampilan tersebut diharapkan siswa mampu

menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di lingkungan sekitar.

IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis

yang didasarkan dari hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh

manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler (Samatowa, U.,

2006 : 2) bahwa” IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala

alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum

yang berupa kumpulan dari hasil observsi dan eksperimen”’.

Page 7: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setiap guru harus paham akan alasan mengapa IPA perlu diajarkan di

sekolah dasar? Ada berbagai alasan yang yang menyebabkan satu mata pelajaran

itu dimasukan ke dalam kurikulum suatu sekolah. Alasan itu dapat digolongkan

menjadi empat golongan yakni :

1. Bahwa bagi suatu bangsa IPA sangatlah besar faedahnya, sebab IPA

merupakan dasar pengetahuan teknologi.

2. Bila IPA diajarkan menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu mata

pelajaran yang memberikan kesempatan untuk berfikir kritis.

3. Bila IPA diajarkan dalam percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh

anak, maka IPA bukanlah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan

belaka.

4. Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai

potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.

Aspek pokok dalam pembelajaran IPA adalah aspek anak dapat menyadari

keterbatasan pengetahuan mereka, memiliki rasa ingin tahu untuk menggali

berbagai pengetahuan baru, dan akhirnya dapat mengaplikasikannya dalam

kehidupan mereka. Ini tentu saja sangat ditunjang dengan berkembang dan

meningkatnya rasa ingin tahu anak, cara anak mengkaji informasi, mengambil

keputusan dan mencari berbagai bentuk aplikasi yang paling mungkin diterapkan

pada dirinya dan masyarakat.

Hal ini yang menarik dari IPA proses pembelajaran yang dilakukan lebih

menekankan pada pengalaman langsung, sehingga hal ini akan membantu dan

mempermudah anak mempelajari tentang berbagai fenomena yang terjadi di

Page 8: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lingkungan. Pembelajaran yang demikian akan merangsang siswa untuk berfikir

kritis dan bersikap alamiah. Selain itu kegiatan yang dilakukan akan memberikan

pembelajaran yang bermakna bagi anak.

Dengan melihat hal tersebut, diharapkan IPA menjadi wahana bagi

manusia untuk mempelajari tentang diri dan alam sekitar. Sebagai diungkapkan

dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (2006 : 24) menyatakan bahwa

“Pembelajaran IPA sebaiknya dilakukan secara inkuiri ilmiah (Scientific Inquiri)

untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta

mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup”.

Dalam pembelajaran IPA, kegiatan penilaian bukan hanya penilaian

produk saja, akan tetapi penilaian proses dan sikap ilmiah pun sangat penting

untuk dilakukan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Bundu (226 : 19) bahwa :

“dimensi hasil belajar sains terdiri atas dimensi tipe isi (produk), dimensi tipe

kinerja (proses), dan dimensi tipe sikap (sikap ilmiah)”. Oleh karena itu dalam

kegiatan pembelajaran, guru bukan hanya mengajarkan konsep saja, tetapi

keterampilan-keterampilan proses dan sikap ilmiah dalam IPA harus dilaksanakan

dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hadiat (Bundu, 2006 : 31) mengemukakan

sejumlah keterampilan proses yang harus diajarkan pada siswa SD, yaitu :

“Observasi, klsifikasi, prediksi, interpretasi, menggunakan alat eksperimen,

mengkomunikasikan, dan mengajukan pertanyaan”. Sedangkan sikap ilmiah

menurut Gega (Bundu, 2006 : 39) yaitu “ sikap ingin tahu,sikap penemuan,

berfikir kritis, ketekunan”

Page 9: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Karakter Siswa di SD

Sebagai seorang pendidik, guru dituntut untuk memahami diri peserta

didik dengan baik. Dengan kata lain guru harus mengetahui dengan betul

kelebihan dan kelemahan dari setiap siswa pada setiap jenjang usia. Dengan

demikian, kita akan dapat memberikan layanan pendidikan yang tepat dan

bermanfaat bagi setiap siswa. Pada setiap jenjang usia, siswa mempunyai

kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi agar dapat tumbuh dan berkembang

dengan baik.

Pada dasarnya setiap siswa memiliki ciri-ciri karakteristik yang berbeda-

beda, baik secara fisik maupun intelektual.Untuk melihat perbedaan fisik anak,

guru dapat mengetahui secara nyata ketika anak-anak berbaris didepan kelas.

Seiring dengan perkembangan fisiknya, anak juga mengalami

perkembangan pada berbagai aspek yang terdapat dalam dirinya, mialnya aspek

kognitif, bahasa, emosional, maupun moral. Perkembangan kognitif anak

berkembang secara teratur dan berurutan sesuai dengan perkembangan umumnya.

Berikut adalah tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget

(Sumantri, M. dan Syaodih, N. 2003 : 15) :

1. Tahap Sensori Motor (0 – 2 tahun )

Kegiatan intelektualnya mencakup gejala yang diterima langsung melalui

indera.

2. Tahap Praoperasional (2 – 7 tahun)

Pada tahap ini perkembangannya sangat pesat.Lambang-lambang bahasa

yang dipergunakan untuk menunjukan benda-benda nyata bertambah

dengan pesat.

3. Tahap Operasional konkrit (7 – 11 tahun)

Kemampuan berfikir logis muncul. Permasalahan yang dihadapi

permasalahan konkrit.

Page 10: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Tahap Operasional Formal (11 – 15 tahun)

Tahap ini ditandai dengan pola berfikir orang dewasa. Mereka dapat

mengklasifikasikan cara berfikir terhadap permasalahan dari semua

kategori, baik yang abstrak maupun yang konkrit.

D. Pendekatan Keterampilan Proses

1. Hakikat Pendekatan Keterampilan Proses

Mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian peristiwa yang

dirancang oleh guru dalam memberikan dorongan kepada siswa dalam belajar.

Belajar bersifat individual dan sebuah pendorong setiap siswa memperoleh

pengaruh dari luar dan dalam proses belajar dengan kadar yang berbeda-beda.

Sejalan dengan perkembangan IPTEK maka pendidikan sudah saatnya

meninggalkan cara belajar yang tradisional. Belajar yang optimal dapat digapai

bila siswa aktif di bawah bimbingan guru yang aktif pula. Proses interaksi multi

arah dapat membangun proses berfikir siswa dalam mengolah informasi.

Pendekatan keterampilan proses meupakan pendekatan belajar-mengajar yang

mengarah pada perkembangan kemampuan mental, fisik dan sosial yang

mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu

siswa. Pendekatan keterampilan proses sebagai pendekatan yang menekankan

pada pertumbuhan dan perkembangan sejumlah keterampilan tertentu pada diri

peserta didik agar mereka mampu memproses informasi sehingga ditemukan hal-

hal yang baru yang bermanfaat baik berupa fakta, konsep, maupun

mengembangkan sikap dan nilai. (Usman, U.M dan Setiani, L. 1993)

Berdasarkan asumsi di atas, maka belajar mengajar sebagai suatu proses

yang harus dilami oleh setiap peserta didik. Dalam belajar mengajar tidak hanya

menekankan pada apa yang dipelajari, tetapi juga menekankan bagaimana siswa

harus belajar. Peran guru menumbuhkan dan mengembangkan potensi,

kemampuan peserta didik sesuai dengan taraf perkembangan pemikiran.

Page 11: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pembelajaran dengan menekankan kepada proses dilatar belakangi oleh konsep-

konsep belajar menrut teori “naturalism-romantis” dan “teori kognitif gestalt”.

Nauralisme-romantis menekankan pada aktifitas siswa, sedangkan kognitif gestalt

meningkatkan pemahaman dan kesatu paduan yang menyeluruh. (Sagala,S. 2006 :

74)

Berdasarkan pandangan di atas bahwa pembelajaran yang menerapkan

keterampilan proses akan membentuk jiwa peserta didik yang memiliki pemikiran

yang sistematis. Keterampilan proses menyajikan keterampilan-keterampilan yang

dikemas sesuai dengan tingkat kognitif siswa. Keterampilan proses dapat melatih

pola berfikir siswa dan dapat menemukan kebenaran konsep.

Dimyati dan Mudjino 1994 (Sumantri M, 1997 : 113) menyimpulkan

bahwa :

1. Pendekatan keterampilan proses memberikan kepada peserta didik

pengertian yang tepat tentang hakekat ilmu. Mereka lebih langsung

mengalami rangsangan ilmu penegetahuan dalam kegiatan belajarnya dan

lebih mengerti fakta dan konsep pengetahuan.

2. Proses pengajran yang langsung memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar mendengar

penjelasan guru mengenai suatu ilmu pengetahuan. justru disisi lain

mereka bisa merasa berbahagia dengan peran aktifnya sebagia “ilmuwan”

3. Pendekatan keterampilan proses menghantarkan peserta didik untuk

belajar ilmu pengetahuan, baik sekaligus proses ataupun sebagai produk

ilmu pengetahuansekaligus.

Sejumlah keterampilan-keterampilan yang dimiliki siswa melalui proses

belajar akan memberikan suatu nilai yang akan di bawa pada jenjang selanjutnya.

Dengan pengalaman belajar yang disajikan pada keterampilan proses maka siswa

dapat memecahkan suatu masalah dan tidak bersifat verbalisme.

Conny Semiawan, dkk. Merinci alasan yang melandasi perlunya

diterapakan keterampilan proses dalam kegiatan belajar-mengajar yang dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Semakin pesatnya ilmu pengetahuan membuat guru tidak lagi

memungkinkan untuk mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa.

Untuk mengatasinya pendekatan keterampilan proses perlu digunakan agar

siswa tidak tergantung kepada guru.

Page 12: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Anak-anak sebenarnya mudah memahami konsep yang rumit dan abstrak

apabila disertai dengan contoh-contoh konkrit dan wajar yaitu mereka

mempraktekan sendiri upaya penemuan konsep melalui perlakuan

terhadap kenyataan fisik, mengamati, mengadakan eksperimen, serta

menemukan fakta dan konsep sendiri.

3. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar seratus persen,

penemuannya bersifat relatif. Jika kita hendak menanamkan sikap ilmiah

pada diri anak, maka anak perlu dilatih kemungkinan-kemungkinan

jawaban terhadap suatu masalah. Dengan kata lain anak harus dibina dan

bertindak kreatif.

4. Dalam proses belajar mengajar seyogyanya pengembangan konsep tidak

dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik.

(Ulfa, S. M 2008 : 4).

Berdasarkan pandangan diatas, bahwa menyajikan pembelajaran dengan

menerapkan keterampilan proses akan membentuk siswa yang aktif, kreatif,

berfikir kritis dan dapat membentuk sikap sebagai warga negara yang baik.

2. Tahapan Pendekatan Keterampilan Proses

Menurur Gega (Karli, H. dan Yuliartiningsih, M.S 2002 : 122) “aspek-

aspek yang harus dikembangakan dalam keterampilan proses meliputi :

pangamatan, pengklasifikasian, pengukuran, identifikasi, dan pengendalian

variable, perumusan hipotesis, perancangan, eksperimen dan pengkomunikasian

hasil eksperimen”.

Page 13: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun tahapan-tahapan dalam pendekatan keterampilan proses meliputi :

Table 2.1 Tahapan-tahapan dan ciri aktivitas

Keterampilan Proses Ciri Aktivitas

1. Observasi (Mengamati) Menggambarkan alat indera sebanyak

mungkin, mengumpulkan fakta yang relevan

dan memadai

2. Klasifikasi (menggolongkan) Mencari perbedaan, mengontraskan, mencari

kesamaan, membandingkan, mencari dasar

penggolongan.

3. Aplikasi konsep (menerapkan

konsep)

Menghitung, menjelaskan peristiwa,

menetapkan konsep yang dipelajari pada

situasi baru

4. Interprestasi (menafsirkan) Mencatat hasil pengamatan, menghubungkan

hasil pengamatan dan membuat kesimpulan

5. Mengunakan alat Berlatih menggunakan alat/bahan,

menjelaskan, mengapa dan bagaimana alat

digunakan

6. Eksperiment (merencanakan

dan melakukan percobaan)

Menentukan alat dan bahan yang diunakan,

menentukan variable, menentukan bagaimana

data yang diolah dan disimpulkan

7. Mengkomunikasikan Membaca grafik, table atau diagram,

menjelaskan hasil percobaan,mendiskusikan

hasil percobaan dan menyampaikan hasil

secara sistematik.

8. Mengajukan pertanyaan Bertanya, meminta penjelasan, bertanya

tentang latar belakang hipotesis

Sumber : Modifikasi dari Hadiat, “Keterampilan Proses Sains”, Beberapa topic

penataran guru (Jakarta : PTK Depdikbud, 1988), H. 29-30

Page 14: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan tahapan tersebut maka pelaksanaan pendekatan keterampilan

proses dapat efektif. Keterlibatan siswa dalam kegiatan yang kreatif dapat

meningkatkan kreativitas sesuai yang diharapkan. Pada keterampilan proses

melatih gerak fisisk seperti tangan yang mengotak-atik suatu benda. Keterlibatan

siswa dalam interaksi saat pembelajaran dan menjadikan siswa aktif.

Keterampilan proses dianggap sangat penting untuk pembelajarn IPA dengan

alasan yang dikemukakan oleh Harlen dan Carvio (Ulfa S. M 2008 : 32)

1. Pengujian ide-ide berhubungan erat dengan penggunaan keterampilan

proses.

2. Pengembangan pemahaman IPA tergantunag kepada kemampuan

melakukan keterampilan proses dalam perilaku ilmiah.

3. Keterampilan proses memiliki peranan besar dalam mengembangkan

konsep-konsep ilmiah.

4. Mengetahui IPA tidak hanya sekedar mengetahui materi ke-IPA an tetapi

trekait pula dengan prosedur pengumpulan fakta dan menghubungkan

fakta untuk membuat suatu interpretasi.

5. Keterampilan proses IPA merupakan keterampilan belajar sepanjang

hayat, dapat digunakan untuk belajar berbagai ilmu dan dapat digunakan

dalam kehidupan sehari-hari.

Pengembangan keterampilan proses merupakan salah satu upaya untuk

memperoleh keberhasilan belajar yang optimal. Materi pelajaran akan lebih

mudah dikuasai dan dihayati oleh siswa bila siswa sendiri mengalami peristiwa

belajar tersebut. Selain itu Usman, U. M. (1993 : 78) mengemukakan bahwa

tujuan pendekatan keterampilan proses sebagai berikut :

a. Memberikan motivasi belajar kepada siswa karena dalam keterampilan

proses ini siswa dipacu untuk senantiasa berpartisipasi secara aktif dalam

belajar.

b. Untuk memeperdalam konsep, pengertian dan fakta yang dipelajari siswa

karena hakekatnya siswa sendirilah yang mencari dan menemukan konsep

tersebut.

c. Untuk mengembangkan pengetahuan teori dan kenyataan hidup di

masyarakat sehingga antara teori dan kenyataan hidup akan serasi.

Page 15: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi kenyataan hidup di

dalam masyarakat sebab siswa telah dilatih untuk berfikir logis dalam

memecahkan masalah.

e. Mengembangkan sikap percaya diri, bertanggung jawab dan rasa

kesetiakawanan sosial dalam menghadapi berbagai problemkehidupan.

3. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Keterampilan Proses

a. Kelebihan

1) Memberikan bekal cara memperoleh pengetahuan, hal yang sangat

penting untuk mengembangkan pengetahuan dan masa depan.

2) Pendahuluan proses bersifat kreatif, siswa aktif, dapat meningkatkan

keterampilan berfikir dan cara memperoleh pengetahuan.

3) Pendekatan keterampilan proses mengantarkan siswa untuk belajar

ilmu pengetahuan baik sebagai proses maupun sebagai produk.

4) Dalam pendekatan keterampilan proses siswa tidak hanya belajar dari

guru, tetapi siswa juga belajar dari temannya dan dari manusia-

manusia sumber di luar sekolah.

b. Kelemahan

1) Memerlukan banyak waktu, sehingga sulit untuk dapat menyelesaikan

bahan pengajaran yang terdapat dalam kurikulum.

2) Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap sehingga semua

sekolah tidak dapat menyediakannya.

3) Merumuskan masalah, menyusun hipotesa, merencanakan suatu

percobaan untuk memperoleh data yang relevan adalah pekerjaan yang

sulit, tidak semua siswa mampu melaksanaknnya.

Page 16: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Teori Belajar yang Mendukung Pendekatan Keterampilan Proses

Proses pembelajaran dalam pendekatan keterampilan proses harus

memperhatikan karakteristik siswa SD yang masih berada pada tahap operasional

konkrit, melalui tahap-tahap pembelajaran yang sistematis, sesuai pendapat para

ahli adalah sebagai berikut :

1. Teori Piaget

Menurut Piaget (Dahar, 1996 : 154) “siswa 7 – 11 tahun berada pada tahap

operasional konkrit, tahap ini merupakan tahap permulaan berfikir rasional. Ini

berarti siswa memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkannya pada

masalah yang bersifat konkrit”.Hal ini terjadi karena pemikiran siswa terjadi

pada benda konkrit atau nyata, dapat dilihat, diraba, atau rasa dari suatu benda,

lingkungan, atau peristiwa.Piaget menekankan bahwa pembelajaran haruslah

bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan siswa.

Pendekatan keterampilan proses menekankan pada pembelajaran yang berpusat

pada siswa.

2. Teori Bruner

Belajar menurut Bruner (Dahar, 1996 : 101) melibatkan tiga proses yang

berlangsung hampir bersamaan. Ketiga proses tersebut adalah :

a. Memperoleh informasi baru

Informasi baru merupakan penghalusan dari informasi yang dimiliki

seseorang sebelumnya atau informasi itu dapat bersifat sedemikian rupa

sehingga berlawanan dengan informasi sebelum yang dimiliki seseorang.

Page 17: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Tranformasi Informasi

Tranformasi informasi merupakan tranformasi pengetahuan seseorang

dimana ia memeperlakukan pengetahuan awalnya agar cocok atau sesuai

dengan tugas baru. Transformasi merupakan suatu cara kita

memperlakukan pengetahuan dengan cara ekstrapolasi atau mengubah data

menjadi bentuk lain.

c. Mengkaji relevansi dan ketepatan pengetahuan merupakan pengujian

terhadp kesesuaian informasi baru dengan pengetahuan-pengetahuan yang

dimiliki melalui percobaan-percobaan.

Pendapat Bruner tersebut diatas menunjukan dengan jelas bahwa

ketiga proses tersebut sangat erat kaitannya dengan pendekatan

keterampilan proses, karena proses untuk memperoleh informasi baru

memerlukan keterampilan mengamati suatu objek. Sedangkan proses

transformasi menuntut siswa memiliki keterampilan berkomunikasi dan

mengkomunikasikan. Begitu juga dengan proses menguji relevansi dan

ketepatan pengetahuan menuntut siswa agar memiliki keterampilan

melakukan percobaan untuk menguji suatu konsep IPA, keterampilan

mengelompokan, serta keterampilan menggunakan alat, bahan dan sumber

belajar yang berkaitan dengan konsep yang dipelajarinya.

3. Teori Gagne

Menurut Gagne (Dahar, 1996 : 140) “sikap merupakan pembawaan

yang dipelajari, dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap

Page 18: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

benda-benda, kejadian-kejadian atau makhluk hidup lainnya”. Berdasarkan

pendapat diatas bahwa pembelajaran sikap sanagat berkaitan dengan

pembelajaran IPA yang mempelajari benda-benda, kejadian/peristiwa dan

makhluk hidup lainnya.

4. Teori Ausubel

Menutut Ausubel (Dahar, 1996 : 112) mengenai “belajar bermakna

merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru dengan konsep-konsep

yang relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang”. Makna

yang terkandung dalam pendapat di atas. Ketika siswa memperoleh

seseuatu sebenarnya ia telah memiliki pengetahuan awal yang telah

dipelajarinya sebagai pembangun gagasan baru. Guru berperan sebagai

fasilitator yang membimbing siswa untuk membangun gagasan atau

pengetahuan baru apabila pengetahuan yang disajikan selalu berkaitan

dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya.

5. Teori taksonomi bloom

Bloom (2010) mengelompokan ranah yang melekat pada diri siswa

menjadi tiga ranah yaitu C1 (kognitif), C2 (afektif), dan C3

(psikomotorik). Ranah kognitif merujuk potensi subjek belajar meliputi

kecerdasan atau intelektualitasnya, seperti pengetahuan yang dikuasai

maupun cara berfikir. Ranah afektif mencakup kemampuan yang meliputi

aspek perasaan dan emosi seperti minat dan motivasi, sedangkan ranah

psikomotorik mencakup kemampuan yang meliputi keterampilan fisik

Page 19: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu seperti keterampilan

dalam bidang olah raga dan sebagainya.

Minat belajar menurut Bloom diklasifikasikan kedalam ranah

afektif, ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan

nilai.Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat,

sikap, emosi dan nilai.Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang

dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan

kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada

peserta didik dalam berbagai tingkah laku, seperti :

a. Perhatiannya terhadap mata pelajaran IPA

b. Kedisiplinannya dalam mengikuti pelajaran IPA di sekolah

c. Motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai pelajaran

IPA yang di terimanya

d. Penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru dan sebagainya.

F. Pembelajaran Konsep Energi dan Perubahannya dengan Pendekatan

Keterampilan Proses

Pembelajaran konsep energi dan perubahnnya dengan mengunakan

pendekatan keterampilan proses terdiri dari beberapa langkah. Langkah-langkah

yang perlu dilakukan adalah :

1. Persiapan

Persiapan yang perlu dilakukan sebelum melaksanakan pembelajaran

yaitu:

Page 20: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Analisis Kurikulum Berbasis Kompetensi

Analisis kuriulum bertujuan untuk mengetahui kompetensi dasar,

indicator dan minat belajar siswa yang akan disajikan sehingga

memudahkan untuk menentukan metode, pendekatan, media, dan alat

peraga serta strategi yang akan digunakan dalam proses pembelajaran

IPA.

b. Pengembangan Materi

Dalam persiapan pembelajran konsep energi dan perubahannya, yang

harus dilakukan adalah membuat rencana pembelajaran tentang

energi.Selanjutnya melakukan pengembangan materi energi.

c. Menentukan pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran harus sesuai dan

mengacu pada metode yang digunakan dan tujuan yang telah

ditetapkan. Pendekatan yang tepat digunakan dalam pembelajaran IPA

tentang konsep energi dan perubahannya adalah pendekatan

keterampilan proses, karena dengan menggunakan pendekatan ini

mencakup penerapan keterampilan-keterampilan yang dapat

menunjang keberhasilan tujuan pe,mbelajaranyang diharapkan. Sejalan

dengan pendapat Gega (Karli dan Yuliartiningsih, 2002 : 122) melalui

keterampilan proses sebagaimana yang dialami para ilmuwan dalam

usaha memecahkan misteri-misteri alam.

Page 21: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Menentukan Metode

Menentukan metode yangakan digunakan dalam pembeljaran IPA

harus sesuai dan tepat sehingga dapat menunjang keberhasilan tujuan

pembelajaran yang diharapkan.Dalam pembelajaran energi, metode

yang tepat untuk digunakan adalah metode eksperimen, diskusi, Tanya

jawab dan penugasan.Karena metode ini memungkinkan siswa

memiliki pengetahuan dan keterampilan-keterampilan sesuai yang

diharapkan. Senada dengan pendapat Bruner (Dahar, 1996 : 103) agar

siswa-siswa hendaknya belajar melalui berpartisipasi secara aktif

dengan konsep-komsep dan prinsip-prinsip, agar mereka dianjurkan

untuk memperoleh pengalaman, dan melakukan eksperimen-

eksperimen yang mengizinkan mereka untuk menentukan prinsip-

prinsip itu sendiri.

e. Menentukan Media dan Alat Peraga

Menggunakan media dan alat peraga dalam pelajaran adalah salah satu

cara untuk menarik minat dan motivasi siswa dalam belajar. Selain

menunjang hidupnya proses pembelajaran juga memberikan

pengalaman belajar yang sangat berarti bagi siswa. Maka untuk itu

dalam pembelajaran konsep energi dan perubahannya menggunakan

metode eksperimen, diskusi, Tanya jawab, dan penugasan

menggunakan media dan alat peraga seperti benda-benda elektronik

dan lingkungan alam sekitar.

Page 22: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

f. Pelaksanaan

Setelah rencana pembelajaran dibuat, ini dijadikan pedoman

pelaksanaannya. Pelaksanaan pembelajaran konsep energi dan

perubahannya dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses

langkah-langkahnya sebagi berikut :

a. Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal guru mengkondisikan siswa kedalam

pembelajaran yang kondusif. Guru memperlihatkan model, untuk

menarik perhatian siswa dan memberikan beberapa pertanyaan kepada

siswa untuk menggali pengetahuan awal siswa.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan puncak jalannya kegiatan proses

pembelajaran, karena dengan kegiatan ini keaktifan pembalajaran

berpusat kepada siswa. Dalam kegiatan inti ini, prosesnya adalah guru

membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi dan

melakukan eksperimen. Masing-masing kelompok ditugaskan oleh guru

untuk menyiapkan alat-alat yang akan digunakan pada saat eksperimen

di bangku kelompoknya masing-masing.

Pada waktu kegiatan eksperimen berlangsung, guru melakukan

pengamatan dan penilaian proses serta memberikan bimbingan ke setiap

kelompok yang mengalami masalah dan kesulitan. Siswa melakukan

tugas guru, hal yang dieksperimenkan, diamati dan didiskusikan dalam

kelompok.Setelah selesai, guru menugaskan pada perwakilan kelompok

Page 23: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melaporkan hasil eksperimen pada diskusi serta mengambil kesimpulan

dari hasil kerja kelompok secara keseluruhan.

c. Kegiatan Akhir

DalamKegiatan akhir ini dilakukan evaluasi secara individu untuk

mengetahui sejauh mana yang diperoleh siswsa dalam pembelajaran.

d. Penutup

Setelah evaluasi dilaksanakan, guru memberi tugas kepada siswa

untuk mencari dan melakukan percobaan-percobaan tentang benda-

benda lain di rumah sebagai tindak lanjut dari pembelajaran ini.

1. Konsep Dasar Energi dan Perubahannya

Energi dapat disebut juga tenaga.Energi adalah kemampuan melakukan

usaha.Usaha yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan

perubahan.Energi dapat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari Energi tidsk

dapat dilihat, tetapi pengaruhnya dapat dirasakan.Di alam ini tidak ada makhluk

yang dapat menciptakan dan memusnahkan enargi.Energi bermacam-macam

diantaranya, energi panas (kalor), energi bunyi.

1. Energi panas dan sifatnya

a. Sumber energi panas

1) Sumber energi panas karena gesekan benda

Gambar 2.1 Sumber energi panas karena gesekan benda

Page 24: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada zaman dahulu nenek moyang kita memperoleh api dengan cara

menggosok-gosokan batu dan kayu, apabila dua buah batu atau dua batang kayu

digesekan akan menghasilkan panas dan lama-kelamaan akan menimbulkan api.

Saat sekarang teknologi semakin canggih kita tidak memahami kesukaran lagi

untuk memperoleh api, apabila benda tersebut digesekan maka dengan mudah

akan mengeluarkan api.

Lebih canggih lagi sekarang sudah banyak yang menggunakan kompor gas,

cukup dengan memutar tombol kompor gas, api akan menyala sudah tidak perlu

lagi geretan atau korek api.

2) Sumber Energi Panas Matahari

Gambar 2.2 sumber energi panas matahari

Matahari adalah sumber energi panas yang paling penting bagi makhluk

hidup.Contohnya energi panas matahari dapat membantu tumbuhan untuk

berfotosintesis.Hasil dari fotosintesis oleh tumbuhan disimpan pada daun, buah,

batangdan umbi.Selanjutnya tumbuhan itu dimanfaatkan oleh manusia dan hewan

sebagai salah satu sumber energi.

Dengan teknologi yang lebih maju, energy matahari diproses dan digunakan

untuk keperluan sehari-hari, seperti memeperoleh air panas, penerangan, bahkan

sudah ada kendaraan yang menggunakan energi (panas) matahari.

Page 25: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Pepindahan panas

Panas dapat berpindah dengan cara radiasai, konveksi, dan konduksi

1) Radiasi (pancaran)

Gambar 2.3 Perpindahan panas dengan cara radiasi

Pancaran panas yang tidak memerlukan zat perantara disebut radiasi.

Contohnya pancaran cahaya matahari, pancaran tungku api atau pancaran api

unggun ketikan sedang berkemah. Pancaran dari lampu petromak atau lampu

listrik yang beryegangan tinggi.

2) Konveksi atau aliran

Gambar 2.4 Perpindahan panas dengan cara konveksi

Proses perpindahan panas melalui aliran zat disebut konveksi. Konveksi dapat

tertjadi pada zat cair dan gas. Contohnya air didalam panic mendidih karena

berada diatas kompor yang menyala, telur ayam, digoreng di kuali menjadi masak

karena berada diatas kompor yang menyala.

Page 26: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Konduksi atau hantaran

Gambar 2.5 Perpindahan panas dengan cara konduksi

Perpindahan panas melalui benda padat dengan merambat. Contohnya ujung

sendok terasa panas ketika digunakan untuk mengaduk air the panas.

c. Konduktor dan Isolator

Benda ada yang terbuat dari kayu, plastic dan logam seperti aluminium, besi,

baja dan seng.Benda-benda tersebut ada yang menghantarkan panas ada pula yang

tidak dapat menghantarkan panas.

Benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik terbuat dari logam

disebut knduktor yaitu aluminum, besi, baja dan seng.Benda yang tidak dapat

menghantarkan panas disebut isolator yaitu kayu, dan plastic.

2. Energi bunyi dan sifatnya

Bunyi-bunyi atau suara-suara yang kita dengar berbeda-beda, ada yang

bernada rendah, sedang dan tinggi.Bunyi ada yang menyenangkan da nada pula

yang tidak menyenangkan.Bunyi dapat dihasilkan oleh benda-benda yang

bergetar, benda-benda yang tidak dapat menghasilkan bunyi disebut sumber

bunyi, sumber bunyi itu mempunyai energi.

Page 27: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Sumber energy Bunyi

Gambar 2.6 sumber Energi Bunyi

Alat-alat musik akan mengeluarkan bunyi jika dimainkan. Contohnya gitar

akan berbunyi apabila dawainya atau senarnya dipetik. Berarti sumber bunyi

pada gitar terletak pada dawai atau gitar, ketika dawai dipetik dawai ini akan

bergetar, begitu pula yang berbunyi bila dipukul. Seruling berbunyi bila

ditiup.Semua getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber

bunyi.Getaran bunyi merambat ke segala arah sebagai gelombang, mirip

seperti gelombang air.Makin jauh dari sumber bunyi, bunyi terdengar semakin

lemah.

Satu kali gerak ke atas dan bawah disebut satu getaran.Banyak getaran

yang terjadi dalam satu detik disebut kekerapan atau frekwensi.Bunyi yang

frekwensinya teratur disebut nada, yang frekwensinya tidak teratur disebut

desah.

Bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia adalah bunyi yang jumlah

getarannya 20 – 20.000 per detik.Bunyi yang jumlah getarannya 20 – 20.000

per detik disebut audiosonik, getaran yang lebih dari 20.000 disebut

ultrasonic.Bunyi ultrasonik hanya dapat di dengar oleh hewan tertentu

misalnya lumba-lumba dan kelelawar.

Page 28: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Perambatan Bunyi

Agar bunyi atau suara itu sampai pada telinga kita di butuhkan zat perantara

melalui perambatan. Bunyi dapat merambat dari sumber bnyi ke tempat lain

melalui media. Media perambatan bunyi adalah benda padat, benda cair dan benda

gas.

1) Bunyi merambat melalui benda padat

Gambar 2.7 Bunyi merambat melalui benda padat

Kecepatan perambatan bunyi melalui berbagai jenis benda tidak sama, bunyi

yang merambat melalui benda padat lebih cepat terdengar daripada merambat

melalui banda cair atau benda gas. Kecepatan [erambatan bunyi disebut juga cepat

rambat bunyi.Cepat rambat bunyi pada besi atau baja kira-kira 60.000 per detik.

2) Bunyi merambat melalui benda cair

Gambar 2.8 Bunyi merambat melalui benda cair

Perambatan bunyi melali benda cair dapat dimanfaatkan manusia untuk

mencari sesuatu yang berada di dalam air misalnya di dasar laut.Paul Langevin

Page 29: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

membuat alat bernama sonar, sonar menggunakan bunyi yang dipantulkan untuk

mengetahui posisi suatu benda atau menghitung kedalaman air laut.

3) Bunyi merambat melalui benda gas

Gambar 2.9 Bunyi merambat melalui benda gas

Contoh benda gasa adalah udara. Pada saat hujan, kita sering mendengar

bunyi guntur. Bunyi guntur dapat kita dengar karena ada udara.

Demikian pula pada lonceng, bila dipukul lonceng akan bergetar. Ketika

lonceng bergetar, getaran lonceng menyebabkan tekanan ini terus berpindah

melalui tumbukan bagian-bagian kecil (molekul) udara.Dengan demikian,

gelombang bunyi merambat dari lonceng ke segala penjuru sehingga terdengar

dari berbagai arah.

c. Pemantulan dan penyerapan bunyi

Bunyi dapat dipantulkan dan diserap.

1. Pemantulan Bunyi

Sebuah bola yang dilempar ke dinding yang keras akan mengalami

pemantulan. Demikian pula dengan bunyi, bunyi dapat memantul.Pemantulan

bunyi terjadi apabila bunyi tersebut dalam perambatan dihalangi pleh benda

yang permukaannya keras.Benda keras dapat berupa batu, kayu, besi, seng,

kaca dan sebagainya.

Page 30: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.1) Bunyi pantul yang memperkeras bunyi asli

Jika jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul dekat, maka bunyi

pantul terdengar hampir bersamaan dengan bunyi aslinya sehingga

akanmemperkeras suara asli.Misalnya, bila kita berbicara dalam kamar kosong

yang tertutup.

1.2) Gaung dan kedam

Dinding pemantul pada jarak yang lebih jauh dari sumber bunyi

menyebabkan hanya bunyi pantul tiba bersamaan dengan bunyi asli sehingga

suara tidak terdengar jelas.

Bunyi pantul yang hanya sebagian tiba bersamaan dengan bunyi asli

sehingga bunyi asli tidak terdengar jelas disebut gaum atau kedam. Misalnya

bunyi yang terengar dari pengeras suara yang menggunakan eho.

1.3) Gema

Apabila kita berdiri diantara tebing kemudian berteriak, maka suara yang

kita keluarkan itu akan merambat melalui dinding uadara ke dinding tebing. Bunyi

itu dipantulkan oleh dinding tebing yang atu kemudian bunyi pantul itu mengenai

dinding yang lain maka terjadi gema. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar

lengkap sesudah bunyi asli, gema sering terjadi di gua-gua, lembah-lembah dan

bukit-bukit yang jaraknya jauh dan permukaanya keras dan rapat.

Bunyi pantul dapat bermanfaat bagi kita, misalnya gema dapat digunakan

untuk mengukur kedalaman laut.

Page 31: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Penyerapan Bunyi

Selain dapat dipantulkan bunyi juga dapat diserap.Benda-benda yang apat

menyerap bunyi adalah benda yang permukaannya lunak, benda yang demikian

disebut peredam bunyi, misalnya karet, karpet, goni, kertas, kain, busa, spon dan

wol.Benda-bena tersebut dapat digunakan untuk menghindari terjadinya gaung

atau kedam.

Dinding dan langit-langit gedung pertemuan, gedung bioskop dan studio

rekaman dilapisi dengan bahan-bahan tersebut supaya terjadi gaung atau kedam.

G. Penelitian yang Relevan

Pelaksanaan penyusunan skripsi yang berjudul “ Upaya Meningkatkan

Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Keterampilan

Proses”. Peneliti melakukan kegiatan diantaranya mengadakan observasi

terhadap subjek maupun objek yang akan dijadikan penelitian. Selain itu peneliti

melakukan studi pustaka untuk mencari teori-teori yang relevan yang dapat

menunjang pelaksanaan penelitian ini. Karena teori-teori yang dikemukakan oleh

para pakar pendidikan sangat membantu dalam penyelesaian penyusunan skripsi

ini. Dalam studi pustaka, penulis menemukan hasil penelitian yang dilakukan

para peneliti terlebih dahulu diantaranya :

1. Penelitian terhadap pembelajaran melalui keterampilan proses telah dilakukan

oleh Yasbatin (2005),pada pembelajaran sains di sekolah dasar. Judul

penelitian yang diambil yaitu “ Pengembangan Keterampilan Proses Sains

Melalui Metode Siklus BElajar Untuk Siswa KElas V Sekolah Dasar”. Hasil

Page 32: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

belajar melalui implementasi model pembelajaran siklus belajar dengan

metode penelitian kelas eksperimen menujukkan bahwa model yang

diimplementasikan lebih cocok untuk meningkatkan penguasaan konsep sains

melalui kegiatan keterampilan proses untuk siswa kategori IQ tinggi, sedang

dan kategori rendah.

2. Penelitian terhadap pembelajaran melalui keterampilan proses juga telah

dilakukan oleh Imas Sumirah (2003), pada pembelajaran sains di Sekolah

Dasar. Judul penelitian yang diambil yaitu “ Penerpan Pendekatan

Keterampilan Proses dalam Pemeblajaran IPA tentang Konsep Utama

Melalui Eksperimen untuk meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”. Imas

Sumirah menyimpulkan bahwa :

a. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses

melalui eksperimen dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam

menggunakan alat.

b. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses

melalui eksperimen dapat mengembangkan sikap siswa dalam kerja sama

dan ketekukan dalam melakukan eksperimen.

Page 33: BAB II UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_1008588_chapter_ii.pdf · kelakuan.Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa;

Yuli Rosdiani,2013

Upaya Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu