bab ii tujuan pustaka 2.1. landasan teori 2.1.1. profitabilitas

20
BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas 2.1.1.1. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kinerja manajemen, tingkat profitabilitas akan menggambarkan posisi laba perusahaan. Para investor di pasar modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan meningkatkan laba, hal ini merupakan daya tarik bagi investor dalam melakukan jual beli saham, oleh karena itu manajemen harus mampu memenuhi target yang telah ditetapkan. Dengan perolehan keuntungan atau laba yang maksimum perusahaan tentu dapat melakukan banyak hal seperti, meningkatkan kualitas mutu produk atau pelayanan, mensejahterakan karyawan perusahaan, serta dapat melakukan suatu investasi baru. Hal tersebut bisa terjadi apabila manajemen disuatu perusahaan benar-benar melakukan pekerjaannya dengan baik, dan membidik apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dimasa yang akan datang. Manajemen dituntut bukan hanya untuk memperoleh laba saja, tapi berharap laba yang dicapai tersebut benar- benar telah mencapai target yang sudah ditentukan sebelumnya. Universitas Sumatera Utara

Upload: lexuyen

Post on 12-Jan-2017

223 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

BAB II

TUJUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Profitabilitas

2.1.1.1. Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk

menganalisis kinerja manajemen, tingkat profitabilitas akan

menggambarkan posisi laba perusahaan. Para investor di pasar modal

sangat memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

dan meningkatkan laba, hal ini merupakan daya tarik bagi investor

dalam melakukan jual beli saham, oleh karena itu manajemen harus

mampu memenuhi target yang telah ditetapkan. Dengan perolehan

keuntungan atau laba yang maksimum perusahaan tentu dapat

melakukan banyak hal seperti, meningkatkan kualitas mutu produk

atau pelayanan, mensejahterakan karyawan perusahaan, serta dapat

melakukan suatu investasi baru. Hal tersebut bisa terjadi apabila

manajemen disuatu perusahaan benar-benar melakukan pekerjaannya

dengan baik, dan membidik apa yang ingin dicapai oleh perusahaan

dimasa yang akan datang. Manajemen dituntut bukan hanya untuk

memperoleh laba saja, tapi berharap laba yang dicapai tersebut benar-

benar telah mencapai target yang sudah ditentukan sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

Menurut Kasmir (2008:196), “ Rasio profitabilitas merupakan

rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan”. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas

manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang

dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Pada dasarnya

penggunaan rasio ini yakni menunjukkan tingkat efesiensi suatu

perusahaan.

Menurut Fakhruddin, (2001:64), “ Rasio Profitabilitas

merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva,

maupun modal sendiri”. Dalam rasio ini juga menunjukkan ukuran

tingkat efektifitas manajemen dalam suatu perusahaan.Hal tersebut

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan

investasi. Selain itu rasio ini sangat diperhatikan oleh calon maupun

para pemegang saham karena berkaitan dengan harga saham serta

dividen yang akan diterima. Pada dasarnya rasio profitabilitas ini

penggunaanya adalah untuk menunjukkan tingkat efisiensi suatu

perusahaan.

Menurut Kasmir (2008:196), “ Rasio profitabilitas merupakan

rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan ”. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas

manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang

dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Pada dasarnya

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

penggunaan rasio ini yakni menunjukkan tingkat efesiensi suatu

perusahaan.

2.1.1.2. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Ada beberapa jenis analisis yang digunakan untuk menilai

tingkat rasio profitabilitas, adapun beberapa rasio yang digunakan

untuk mengukur rasio profitabilitas yaitu sebagai berikut:

1. Return On Assets (ROA)

2. Return On Equity (ROE)

3. Net Profit Margin (NPM)

4. Earning Per Share (EPS)

Namun dari keempat rasio tersebut diatas, dalam penelitian ini

untuk mengukur tingkat profitabilitas yang menunjukkan kaitannya

dengan investasi. Menurut (Horne,2005:222) “Rasio profitabilitas

(profitability ratio) terdiri atas dua jenis rasio yang menunjukkan

profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi. Kedua rasio tersebut

adalah Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE).

Namun menurut (Fakhruddin,2001:65) “Net Profit Margin (NPM)

adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

profitabilitas”. Untuk itu dalam mengukur tingkat profitabilitas

perusahaan di dalam penelitian ini ada empat rasio utama yaitu,

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Profit Margin

(NPM), dan Earning Per Share (EPS).

1. Return On Assets (ROA)

Return On Assets (ROA) merupakan penilaian

profitabilitas atas total asset, dengan cara membandingkan laba

setelah pajak dengan rata-rata total aktiva. Return On Assets

(ROA) menunjukkan efektivitas perusahaan dalam mengelola

aktiva baik dari modal sendiri maupun dari modal pinjaman,

investor akan melihat seberapa efektif suatu perusahaan dalam

mengelola asset. Semakin tinggi tingkat Return On Assets (ROA)

maka akan memberikan efek terhadap volume penjualan saham,

artinya tinggi rendahnya Return On Assets (ROA) akan

mempengaruhi minat investor dalam melakukan investasi

sehingga akan mempengaruhi volume penjualan saham

perusahaan begitu pula sebaliknya.

Secara matematis Return On Assets (ROA) dapat

dirumuskan sebagai berikut (Horne,2005:224):

ROA= 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 ℎ𝑆𝑆𝐿𝐿𝑆𝑆𝐿𝐿𝑆𝑆𝐿𝐿 ℎ𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝐽𝑆𝑆𝐿𝐿 ℎ𝐴𝐴𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝑆𝑆𝐿𝐿

𝑥𝑥 100

2. Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) adalah salah satu rasio yang

digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

modal sendiri. Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan

laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang

saham.Semakin tinggi rasio ini semakin baik artinya posisi

pemilik perusahaan semakin besar dan kuat, demikian pula

sebaliknya.Return On Equity (ROE) yang tinggi mencerminkan

penerimaan perusahaan atas peluang investasi yang baik dan

dengan manajeman biaya yang efektif. Hal ini akan

mempengaruhi minat para investor untuk melakukan transaksi

jual beli saham, sehingga akan meningkatkan volume penjualan

saham perusahaan tersebut. Dengan kata lain Return On Equity

(ROE) yang baik akan memberikan pengaruh terhadap volume

penjualan saham pada suatu perusahaan.

Formula yang digunakan dalam menghitung Retun On

Equity (ROE) yakni: (Horne, 2005:225)

ROE = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 ℎ𝑆𝑆𝐿𝐿𝑆𝑆𝐿𝐿𝑆𝑆𝐿𝐿 ℎ𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐸𝐸𝐸𝐸𝐽𝐽𝐿𝐿𝑆𝑆𝐿𝐿𝐿𝐿𝑃𝑃𝐿𝐿𝐽𝐽𝐿𝐿𝐸𝐸𝐿𝐿𝐸𝐸𝐸𝐸𝑆𝑆𝐿𝐿 ℎ𝐿𝐿𝐽𝐽

𝑥𝑥 100

3. Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM), merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan, rasio ini

akan menggambarkan penghasilan bersih perusahaan

berdasarkan total penjualan. Pengukuran rasio dapat dilakukan

dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

penjualan bersih, yakni dengan formula sebagai berikut

(Fakhruddin, 2001:65):

NPM = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 ℎ𝑆𝑆𝐿𝐿𝑆𝑆𝐿𝐿𝑆𝑆𝐿𝐿 ℎ𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃

𝑃𝑃𝐿𝐿𝐸𝐸𝑃𝑃𝐽𝐽𝐿𝐿𝑆𝑆𝐿𝐿𝐸𝐸𝑥𝑥 100

4. Earning Per Share (EPS).

Earning Per Share (EPS) adalah kemampuan perusahaan

untuk mendistribusikan yang diperoleh kepada pemegang saham.

Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan

pendapatan kepada pemegang saham, memcermikan semakin

besar keberhasilan usaha yang dilakukannya.

Earning Per Share (EPS) dapat dirumuskan sebagai

berikut (Brigham,2001:45):

EPS = 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 ℎ𝑆𝑆𝐿𝐿𝑆𝑆𝐿𝐿𝑆𝑆𝐿𝐿 ℎ𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃𝐿𝐿𝑃𝑃∑ 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐽𝐽𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐿𝐿𝐿𝐿ℎ𝐿𝐿𝐽𝐽 𝑦𝑦𝐿𝐿𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝑏𝑏𝐿𝐿𝐿𝐿

2.1.1.3. Tujuan dan Manfaat Profitabilitas

Manfaat rasio profitabilitas tidak terbatas hanya pada pemilik

usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak luar perusahaan,

terutama pihak – pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan

dengan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

Menurut Kasmir (2008:197), beliau menerangkan bahwa

tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun bagi

pihak luar perusahaan, yaitu:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu. 4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri. 5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan

yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

6. Untuk megukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri.

7. dan tujuan lainnya. Sementara itu manfaat yang diperoleh adalah: 1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang di peroleh

perusahaan dalam satu periode. 2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya

dengan tahun sekarang. 3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu. 4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri. 5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan

yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

6. Manfaat lainnya.

2.1.2. Arus Kas

Arus kas merupakan dana tunai masuk dan keluar dari suatu usaha

badan usaha. Hal tersebut berkaitan dengan penjadwalan waktu transaksi

tunai sesuai penggunaan dana tunai sebagai asset. Arus kas adalah suatu

proses, yaitu cara suatu perusahaan di dalam membangkitkan dan

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

menggunakan dana tunai, PSAK No 2, paragraf 5 (IAI ,2009) memberikan

defenisi bahwa arus kas adalah arus masuk dan arus kluar atau setara kas.

Arus kas merupakan komponen di dalam penentuan nilai perusahaan

dan arus kas merupakan arus kas yang diterima oleh perusahaan emitem

(Jogiyanto,200:45).

PSAK No 2, menerangkan tujuan informasi arus kas adalah memberi

informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu

perusahaan melalui laporan arus kas yang menklasifikasikan arus kas

berdasarkan aktifitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing)

selama suatu periode akuntansi. Menurut prinsip akuntansi yang

berlaku secara umum bahwa satu set laporan tahunan harus terdiri dari

neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan serta laporan arus kas.

Dari neraca akan diketahui asset, kewajiban, investasi dari pemilik

serta laba yang ditahan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Tujuan

laporan laba rugi adalah membandingkan antara biaya dan pendapatan

serta keuntungan dan kerugian pada periode tertentu suatu perusahaan.

Laporan laba ditahan mengemukakan saldo awal laba yang ditahan, laba

atau rugi periode tertentu, pembagian deviden serta saldo-saldo akhir laba

ditahan.

Ada 2 jenis arus kas di dalam suatu perusahaan, yaitu :

a. Arus kas masuk, yang berasal dari sumber eksternal (dari pemilik,

penanaman modal, penjualan penyertaan dan pinjaman dari bank),

sedangkan dari sumber internal (adanya pemanfaatan aktiva tetap,

penjualan aktiva tetap, persediaan, dan lain-lain).

b. Arus kas keluar, penggunaan eksternal (membayar kewajiban)

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

dan penggunaan internal (kas untuk memperoleh aktiva tetap,

persediaan investasi untuk ekspansi usaha).

PSAK No. 2 paragraf 3 (IAI, 2009) jika digunakan dalam kaitannya

dengan laporan keuangan lain. Laporan arus kas dapat memberikan

informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi

perubahan dalam aset bersih perusahaan, struktur keuangan

(termasuk likuidtas dan solvabilitas), dan kemampuan memmpengaruhi

jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan

keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan

memungkinkan parapengguna mengembangkanmodel untuk menilai dan

membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash

flows) dari berbagai perusahaan informasi tersebut juga meningkatkan daya

banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat

meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda

terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.

Arus kas menampilkan laporan arus kas yang berisi cash inflow dan cash

outflow perusahaan untuk periode tertentu yang kemudian diklasifikasikan

sebagai berikut:

a. Arus kas dari aktivitas operasi (cash flow from operations)

Arus kas ini untuk mengukur jumlah kas yang digunakan oleh

perusahaan sebagai hasil dari kegiatan produksi dan penjualan barang dan

jasanya.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

b. Arus kas dari aktivitas investasi (investing cash flow)

Arus kas investasi memberikan laporan tentang jumlah kas yang

digunakan untuk mendapatkan aset seperti gedung, mesin, kendaraan, serta

perlengkapan sebagai investasi dan kebutuhan bisnis.

c. Arus kas dari aktivitas pendanaan (Financing cash flow)

Arus kas ini meliputi aliran kas masuk dari tambahan hutang dan

pengeluaran saham, dan aliran kas keluar untuk membayar kembali

hutang, membayar dividen, dan pembelian kembali saham.

2.1.3. Saham

2.1.3.1. Pengertian Saham

Saham merupakan surat berharga yang dapat dibeli atau

dijual oleh perorangan atau lembaga di Bursa Efek Indonesia tempat

surat tersebut diperjualbelikan.

Menurut Putra, (2003:19) “Saham adalah bukti kepemilikan

atau tanda penyertaan seseorang/badan atas suatu perusahaan tertentu.

Jadi pemilik suatu saham mempunyai hak dalam kepemilikan

perusahaan tersebut sebesar persentase kepemilikan sahamnya”.Wujud

saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan suatu saham

tersebut.

Menurut Fakhruddin (2001:8) Saham mempunyai beberapa

karekteristik, antara lain:

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

1. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.

2. Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one share one vote).

3. Memiliki hak terakhir (yunior) dalam hal pembagian kekayaaan perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan) setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.

4. Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya.

5. Hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya.

Fakhruddin (2001:7), mengatakan bahwa ada dua keuntungan

yang akan diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham,

keuntungan atau manfaat tersebut berupa:

1. Dividen, yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

2. Capital Gain, merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan saham di pasar sekunder.

2.1.4.2. Jenis-Jenis Saham

Ditinjau dari segi kemampuan dan manfaatnya, saham dapat

digolongkan kedalam saham biasa (Common Stock), dan Saham

Preferen (Preferred Stock) (Fakhruddin, 2001:12).

1. Saham biasa (Common Stock) Saham biasa (Common Stock), yaitu merupakan

saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.Saham biasa merupakan saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar.

2. Saham Preferen (Preferred Stock)

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

Saham Preferen (Preferred Stock), merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham bisasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi bisa juga tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.

2.1.4. Harga Saham

Saham adalah bukti kepemilikan atau tanda penyertaan

seseorang/badan atas suatu perusahaan tertentu (Putra,2003:19). Saham

merupakan surat berharga yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat diperjual

belikan di dalam Bursa Efek Indonesia.

Harga Saham merupakan nilai yang harus dibayar oleh investor untuk

setiap lembar saham dalam rangka melakukan penyertaan modal.

Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini yakni harga saham

akhir transaksi (Closing Price) yang dikalkulasikan menjadi rata-rata harga

tahunan dengan menggunakan formula sebagai berikut:

Rata− Rata Harga Saham Tahunan = ∑Harga Saham Transaksi satu tahun∑Hari Transaksi satu tahun

2.1.5. Volume Penjualan Saham

Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan

menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas

pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

Menurut Putri (2009:28) Volume penjualan saham adalah seberapa

besar penjualan saham-saham tersebut pada suatu periode. Volume penjulan

saham yang meningkat akan menunjukkan pertumbuhan dari perusahaan

tersebut. Semakin besar tingkat penjualan saham, maka semakin besar pula

kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan atau mengalami pertumbuhan

laba prusahaan yang nantinya meningkatkan return yang akan diterima oleh

perusahaan tersebut.

Volume penjualan saham merupakan penjumlahan dari setiap

transaksi yang terjadi di bursa pada waktu tertentu untuk mengetahui

likuiditas saham dan akan berpengaruh terhadap pergerakan saham.

Tingkat volume penjualan saham yang cenderung fluktuatif

menunjukkan perdagangan yang cepat hal ini dipengaruhi oleh informasi

yang masuk ke bursa dan minat investor yang tinggi terhadap saham tersebut,

minat investor untuk melakukan transaksi jual beli saham akan mudah

terpengaruh oleh tinggi atau rendahnya tingkat profitabilitas serta harga

saham maupun faktor lain yang mempengaruhi minat investor dalam

melakukan investasi.

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berikut disajikan tinjauan hasil penelitian terdahulu untuk mendukung

kerangka konseptual penelitian.

Purnawati (2006) dalam penelitiannya menguji pengaruh harga saham dan

tingkat bunga deposito terhadap volume penjualan saham perbankan di Bursa

Efek Jakarta.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hasil linier berganda

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

menunjukkan bahwa harga saham (XI) dan tingkat suku bunga deposito (X2)

secara serentak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham.

Putri (2009), dalam penelitiannya dengan menganalisis pengaruh Earning

Per Share, Deviden Per Share dan harga saham terhadap volume penjualan saham

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil

penelitian ini menyimpulkan bahwa Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share

(DPS), dan harga saham berpengaruh secara simultan terhadap volume penjualan

saham. Secara parsial Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham.

Sedangkan harga saham tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

volume penjualan saham.

Prihatini (2010), meneliti tentang Analisis Pengaruh Arus Kas Terhadap

Volume Penjualan Saham (study kasus pada Bursa Efek Indonesia), dimana hasil

dari pada penelitian ini menyatakan bahwa arus kas yang yang dilihat dari rasio

keuntungan dan rasio kecukupan (sufficiency) mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap volume penjualan saham pada Bursa Efek Indonesia

(perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

Sapriko (2011), meneliti tentang Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas

dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Makanan

dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dilakukan pada

tahun 2006 sampai tahun 2009, dimana hasil penelitiannya menyatakan bahwa

secara parsial Return On Equity (ROE), dan Harga Saham berpengaruh signifikan

terhadap volume penjualan saham, sedangkan Return On Assets (ROA) tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham. Namun secara simultan

tingkat profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets, Return On Equity, dan

juga harga saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume

penjualan saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI.

Secara umum tingkat volume penjualan saham suatu perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dipengaruhi oleh banyak hal, baik dari sisi

eksternal maupun internal perusahaan, hal ini bisa terlihat dalam tinjauan

penelitian terdahulu sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1. Putri (2009)

Pengaruh Earning Per Share, Deviden Per Share, Dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Variabel Independen: Earning Per Share, Deviden Per Share,Dan Harga Saham

Variabel Dependen: Volume Penjualan Saham

Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS), dan harga Saham brpengaruh secara simultan terhadap volume penjualan saham. Secara parsial Earning Per Share (EPS), Deviden Per Share (DPS), mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham. Sedangkan harga Saham tidak mempunyai pengeruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham.

2. Purnawati (2006)

Pengaruh Harga Saham Dan Tingkat Suku Bunga Deposito Terhadap Volume Penjualan Saham Perbankan Di Bursa Efek Jakarta

Variable Independen: Harga Saham Dan Tingkat Suku Bunga Deposito

Variable Dependen: Volume Penjualan Saham

Hasil linier berganda menunjukkan bahwa harga saham (X1) dan tingkat suku bunga deposito (X2) secara serentak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

No. Nama Peneliti

Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

3.

Prihatini (2010)

Analisis Pengaruh Arus Kas Terhadap Volume penjualan Saham (Study Kasus Pada Bursa Efek Indonesia)

Variabel Independen: Arus Kas

Variabel Dependen: Volume Penjualan Saham

Arus kas yang dilihat dari rasio keuntungan dan rasio kecukupan (sufficiency) mempunyai pengaruh uang signifikan terhadap volume penjualan saham.

4. Sapriko (2011)

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Variabel Independen: Profitabilitas yang diwakili oleh ROA, ROE, dan juga Harga Saham

Variabel Dependen: Volume Penjualan Saham

Secara parsial Return On Equity (ROE), dan Harga Saham berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham, sedangkan Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham. Secara simultan tingkat profitabilitas yang diwakili oleh Return On Assets, Return On Equity, dan juga harga saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sumber : Diolah Penulis

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

2.3. Kerangka Konseptual

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah

penting. Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian

teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan

tuntuan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan

sebagai tempat peneliti untuk memberikan penjelasan tentang hal-hal yang

berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian.

Penelitian ini membahas mengenai Return On Equity, Arus Kas dari Aktivitas

Operasi, Harga Saham dalam mempengaruhi Volume Penjualan Saham dan

manakah yang signifikan.

Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan penelitian terdahulu

maka dapat disimpulkan kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 2.1.

Kerangka Konseptual

Return On Equity (X1)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

(X2)

Haraga Saham (X3)

Volume Penjualan

Saham

(Y)

H1

H2

H3

H4

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

Gambar 2.1 Menjelaskan tentang hubungan kausal antara profitabilitas yang

diwakili Return On Equity (X1), Arus Kas (X2) terhadap Volume Penjualan

Saham (Y), gambar tersebut juga memperlihatkan hubungan antara Harga Saham

(X3) dengan volume penjualan saham.

Pada dasarnya tingkat profitablitas merupakan analisis untuk menilai posisi

keuangan perusahaan, rasio ini akan menggambarkan efektivitas perusahaan

dalam mengelola investasi dari pemegang saham, begitu pula dengan Harga

Saham, sebelum memulai investasi tentu saja para investor perlu memperhatikan

Harga Saham. Tinggi rendahnya tingkat Profitabilitas dan Harga Saham akan

mempengaruhi minat investor untuk melakukan investasi, secara teoritis hal ini

akan memberikan pengaruh pula terhadap volume penjualan saham perusahaan

tersebut.

2.4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah, Erlina

(2008:49), “mengatakan hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan

maksud untuk di uji secara empiris”.Proporsi merupakan ungkapan atau

pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai

konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena.

Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang prilaku,

fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi dan yang akan terjadi.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II TUJUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Profitabilitas

Berdasarkan tinjauan teoritis, rumusan masalah, serta kerangka konseptual

yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan suatu hipotesis penelitian ini adalah:

H1 : Return On Equity (ROE) bepengaruh terhadap volume penjualan Saham

H2 : Arus Kas dari Aktivitas Operasi bepengaruh terhadap volume penjualan

Saham

H3 : Harga saham berpengaruh terhadap volume penjualan saham.

H4 : Return On Equity (ROE), Arus Kas, dan Harga saham berpengaruh terhadap

volume penjualan saham.

Universitas Sumatera Utara