bab ii [tugas manajemen]

13
BAB II PEMBAHASAN PENGORGANISAIAN (ORGANIZING) A. DEFINISI ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN Secara konsep, ada dua batasan yang perlu dikemukakan,yakni istilah ”organizing” sebagai kata benda dan ‘organizing’ (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukan pada rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis. Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga (institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Dan arti kedua mangacu pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen. B. PENGERTIAN ORGANISASI Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian: Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapain tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. Sedangkan dalam arti umum organisasi merupakan sekumpulan/sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan-dorongan, dan pengaturan

Upload: nabila-anjani

Post on 09-Jul-2016

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II [Tugas Manajemen]

BAB II

PEMBAHASAN

PENGORGANISAIAN (ORGANIZING)

A.    DEFINISI ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN

Secara konsep, ada dua batasan yang perlu dikemukakan,yakni istilah ”organizing”

sebagai kata benda dan ‘organizing’  (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukan pada

rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.

Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga

(institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan

pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Dan arti kedua mangacu pada

proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen.

B.     PENGERTIAN ORGANISASI

Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian: Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan

antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka

pencapain tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau

sekelompok orang yang disebut bawahan.

Sedangkan dalam arti umum organisasi merupakan sekumpulan/sekelompok orang

(dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau

alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi,  kooperatif, dorongan-

dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah

ditetapkan.

C.    PENGERTIAN PENGORGANISASIAN

Drs.H. melayu S.P. Hasibuan: adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan

pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,menempatkan

orang-orang pada setiap aktiffitas ini,menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan

wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan

aktifitas-aktifitas tersebut.[2]

Sedangkan dalam arti umum pengorganisasian adalah langkah untuk merancang

struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan,

menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin

kepada staf dalam rangka mencapai tuuan organisasi dalam efisiesi.

Page 2: BAB II [Tugas Manajemen]

D.    UNSUR-UNSUR PENGORGAINISASIAN

Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu orang,kerjasama, dan tujuan

bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau

saling berhubungan sehingga merupakan sesuatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur

organisasian secara terperinci adalah:

1.      Man (orang-orang) dalam kehidupan organisasi atau ketata lambangan sering disebut

dengan istilah pegawai atau personel,pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau

warga organisasi.yang menurut fungsi dan tingktannya terdiri dari unsur-

unsur (administator) sebagai unsur pemipin tertinggi dalam organisasi, psrs menejer ysng

memimpin sustu umit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing danpara pekerja

(non management/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi

(man power) organisasi.

2.      Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang

dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama .Oleh karna itu, semua

anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi

administator, manajer,dan pekerja (workers) secara bersama-sama merupakan kekuatan

manusiawi (man power) organisasi.

3.      Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapain. Tujuan menggambarkan tentang apa

yang dicapai atauyang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus

dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tetang apa yang harus dicapai melalui

prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy). Strategi, anggaran

(hudgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.

4.      Peralatan (equipment) merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang

terdiri dari semua sarana, berupa materai, mesin-mesin, uang, dan g modal lainnya

(tanah,gedung/bangunan’/kantor).

5.      Lingkunagan (environment) faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi,

dan tknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkunagn:

a.      Kondisi atau situasi, yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh

terhadap daya gerak kehidupan organisasian, karna kondisi atau situasi akan selalu

mengalami perubahan.

b.      Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi

yang harus dilakukan oleh organisasi.

c.       Wilayah oprasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah opeasi dibedakan

menjadi:

Page 3: BAB II [Tugas Manajemen]

                                             1.            Wilayah kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan

apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.

                                             2.            Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial,

menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.

                                             3.            Wilayah personil, menyangkut semua phak (orang-orang,badan-badan)

yang mempunyai hubungan dankepentingan dengan organisasi.

                                             4.            Wilayah kewewenangangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan,

persoalan, kewajiban tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam

batas-batas ditetapapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

beralku.

                                             5.            Kekayaan alam, yang termasuk dalam kekayan alam ini misalya keadaan

iklim,udara, air, cuaca (geografis,hidrografi,geologi,klimatologi), flora dan fauna.

E.     TEORI-TEORI ORGANISASI

Teori organisasi adalah suatu konsep. Pandangan,tinjauan, ajaran, pendapat atau

pendekatan tentang  pemecahan masalah organisasi sehnga dapat lebih berhasil bahkan pada 

gilirannya organisasi dapat mencapain sasan yang ditetapkan, adapun yang dimaksud

masalah itu sendiri adalah segala sesuatu yang memerlukan pemecahan dan pengambilan

keputusan.

Secara garis besar ada empat kelompok teori dalam organisasi, yakni teori

klasik,teori prilaku, teori sistem, dan teori kontingensi.

1.      Teori organisasi klasik.teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga

“teori mesin”. Berkembng mulai tahunn 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi

digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta

memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.

Terdapat 3 (tiga)katagori pokok pendekatan klasik yakni, scientific managenet,

administrative management, the bureaucratic model of organization ‘(beach, 1980:133).

2.      Teori human relations, Teori ini disebut juga teori neoklasik, teori hubungan kemanusiaan,

teori hubungan antara manusia, teori hubungan kerja manusia atau the human relations

theory. Teori ini muncul akibat ketidak puasan dengan teori klasik dan teori ini merupakan

penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “ pentingnya aspek psikologis dan

sosial karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”. Suatu hubungan dikatakan

hubungan kemanusiaan apabila hubungan tersebut sudah dapat memberikan kesadaran dan

pengertian sehingga pihak lain merasa puas.

Page 4: BAB II [Tugas Manajemen]

3.      Teori organisasi prilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari

segi prilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari segi prilaku

anggota organisasi. Teori ini berpendapat bahwa baik atau tidaknya, berhasil tidaknya

organisasi mencapai sasaan yang telah ditetapkan berasal dari para anggotanya.

4.      Teori birokrasi. Pada dasarnya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk

mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:

a)      Pembagian dan penguasaan pekerjaan secara khusus.

b)      Prinsip hirarki atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasanya langsung.

c)      Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dai pemberhentian

sewenang-wenang dan prestasi kerja, dan dilindugi dari pemberhentian sewenang-wenang

dan yang demikian disebut prinsip loyalitas.

d)     Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak pilih kasih . strategi ini dinamakan prinsip

impersonal.

e)      Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurutsistem tertentu

berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip uniformitas.

5.      Teori organisasi proses. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi

sebagai proses kerjasama formal. Teori ini memandang organisasi dalam arti dinamis, selalu

bergerak dan didalamnya terdapat pembagian tugas dan prinsip-prinsip yang bersifat umum

(universal).

6.      Teori organisasi kepemimpinan. Teori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya organisasi

mencapai tujuan tergantung sampai berapa jauh seorang pemimpin mampu mempengaruhi

bawahan sehingga meraka mampu bekerja dengan semangat yang tinggi dan tujuan

organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif.

7.      Teori organisasi fungsi. Fungsi adalah kelompok tugas atau kegiatan yang harus dijalankan

oleh seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau manager guna mencapai

tujuan organisasi. Sekelompok kegiatan yang menjadi fungsi seorang pemimipinatau

manager terdiri dari kegiatan menyusun perencanaan (planning) pengorganisasian

(organizing), pemberian motifasi atau bimbingan (motivating), pengawasan (controling), dan

pengambilan keputusan (deciion making).

8.      Teori pengambilan keputusan. Teori ini berlandaskan adanya berbagai keputusan yang

dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan ditingkat puncak yang memuat

ketentuan  pokok atau kebijsanaan umum, keputusan ditingkat menengah yang memuat

program-program untuk melaksanakan keputusan administratif, maupun keputusan ditingkat

bawah.

Page 5: BAB II [Tugas Manajemen]

9.      Teori kontingensi (teori kepentingan). Teor ini berlandaskan pada pemikiran bahwa

pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi

mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap

situasi harus dianalisis sendiri.

Dari semua teori ini, tidak satu pun teori ini dianggap paling lengkap atau paling

dianggap baik dan tepat apabila mampu memperhatikan dan menyesuaikan dengan

lingkungan dengan memperhitungkan situasi-situasi tertentu.

F.     STRUKTUR ORGANISASI

1.      Definisi struktur organisasi

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit kerja) dan hubungan

antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahan dalam menjalin kegiatan oprasional

untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau

kegiatan. Pekerjaan dibagi, dikelompokan dan dikordinasikan (integrasi) secara formal

2.      Elemen struktur organisasi

Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para menejer ketika hendak

mendisain struktur, antara lain:

a.       Spesialis pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi kedalam

beberapa pekerjaan tersendiri.

b.      Depaartementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokan pekerjan secara bersama-

sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi dan pelanggan.

c.       Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak

organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.

d.      Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh menejer secara efisien dan

efektif.

e.       Sentralisasi dan desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingakt

pengambilan keputusan terkonsentrasi pada suatu titik didalam organisasi. Desentralisasi

adalah lawan dari sentralisasi.

f.       Formalisasi. Sejauh mana peerjaa-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

3.      Model disain struktur organisasi

Page 6: BAB II [Tugas Manajemen]

a.       Model mekanistik, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementralisasi yang luas,

formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi.

b.      Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hirarki dan lintas

fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif,

dan mengandalakan pengambilan keputusan secara parisifarif.

c.       Model piramid, model ini dibuat prsis sebuah piramida.

d.      Model horizontal. Model ini dibuat dengan menarik garis lurus secara horizontal dengan

pembagian fungsional masing-masing bersama tugasnya masing-masing.

G.    PROSES ATAU LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN

Menurut stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari

lima langkah:

a.       Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi

b.      Membagi beban kerja kedalam kegiatan-kegiatan yang secara logis danmemadaidapat

dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.

c.       Mengkombinasi pekerjaan anggota prusahaan dengan secara logis dan efisien.

d.      Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu

kesatuan yang harmonis.

e.       Memantau efektivitas organisasi dalam mengambil lamgkah-langkah penyesuaian untuk

mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

H.    PERILAKU ORGANISASI

Perilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku

tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap

kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga

dikenal sebagai studi tentang organisasi. Dengan memanfaatkan metode-metode dari

ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait

dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya manusia dan pesikolog industri.

Prilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang jurusan studi

organisasi pada umumnya ditempatkan disekolah-sekolah bisnis, meskipun banayak

universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi industri pula.

Page 7: BAB II [Tugas Manajemen]

Bidang ini sangat berpengaruh dalamdunia bisnis dengan para praktisi seperti peter

ducker dan peter senge yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku

organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengar berbagai latar

belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun

bidang ini juga semakin dikeriktik sebagai suatu bidang studi karena asumi-asumsinya yang

etnosentris dan pro-kapitalis (lihat studi manajemen kritis).

           

I.       FUNGSI PENGORGANISASIAN

Fungsi pengorganisaian adalah proses yang menyangkut bagaimana strategidan taktik

yang telah dirumusakan dalam perencanaan desain dalam sebuah struktur organisasi yang

tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan

bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna

pencapaian tujuan organisasi.

J.      KEGIATAN DALAM FUNGSI PENGORGANISASIAN

a.       Mengalokasikan sumber daya. Merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan

prosedur yang diperlukan.

b.      Menetapkan struktur organisasi yang menunjukan adanya garis kewenangan dan tanggung

jawab.

c.       Kegiatan perekrutan, penyelesaian, pelatihan dan pengembangan sumber daya

manusia/tenaga kerja.

d.      Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.

K.    TUJUAN PENGORGANISASIAN

Tujuan pengorganisan adalah agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan

penuh tanggung jawab. Dengan pembagaian tugas diharapkan setiap organisasi dapat

meningkatkan keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas

yang dibebankan. Apabila pengorganisasian itu dilakukan secara serampangan, tidak sesuai

dengan bidang keahlian seseorang, maka tidak mustahil dapat menimbulkan kegagalan dalam

penyelesaian pekerjaan itu.

Page 8: BAB II [Tugas Manajemen]

Tujuan organisasi dapat dirumuskan dan ditetapkan dengan jelas. Hal ini penting

karena:

1.      Tanpa tujuan yang jelas organisasi tidak akan mempunyai arah.

2.      Tanpa tujuan jelas, organisasi tida ada artinya dan hanya akan menimbulkan pemborosan

belaka.

3.      Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam membentuk dan struktur organisasi.

4.      Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam menentukan jumlah dan penempatan

pegawai.

5.      Tujuan yang jelas akan memberikan perangsang kerja pada para anggota organisasi.

6.      Tujuan yang jelas akan mempermudah pelaksanaan koordinasi, karena mereka menyadari

bahwa semua anggota organisasi bekerja ketujaun yang sama, yaitu tujuan organisasi.

7.      Tujuan yang jelas merupakan awal dari penetapan strategi. Siasat, metode, dan prosedur

yang akan dipergunakan.

8.      Tujuan yang jelas merupakan dasar dari pada organisasi untuk bergerak.

Tujuan organisasi harus dapat diterima oeh para anggota. Apabila tujuan organisasi

itu dapat diterima oleh para anggota, hal ini berarti para anggota organisasi mempunyai

keyakinan bahwa tujuan pribadi mereka pun akan dapat tercapai sehingga tujuan mereka

dapat dengan mudah digerakan.