bab ii tinjaun pustaka tanamanmelon 1....
TRANSCRIPT
4
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. Tanaman Melon
1. Definisi
Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah semusim yang
berasal dari lembah Persia, Mediterania. Dari daerah asalnya, melon
kemudian menyebar ke Eropa dan Timur Tengah. Pada abad ke-14,
Colombus membawa tanaman ini ke Amerika, yang kemudian banyak
tumbuh di daerah California, Texas dan Colorado. Selain Colombus, Bangsa
Moor juga banyak berjasa mengembangkan tanaman ini. Melon kemudian
mengalami perkembangan jenis di Jepang, Cina, India, Spanyol dan
Iran.Buah melon masuk ke Indonesia dan mulai dibudayakan pada tahun
1970. Pada saat itu, melon menjadi buah yang bergengsi tinggi dan sangat
mahal. Konsumennya pun terbatas, hanya kalangan tergolong ekonomi tinggi.
Namun, buah yang mengandung banyak air kini sudah bisa dinikmati smua
kalangan. Bahkan, tanaman ini sudah dibudayakan secara luas di Indonesia
(http://www.eddym78.wordpress.com/2011/03/25/3/).
Melon dapat tumbuh dan berkembang dengan baik bila ditanam di tempat
yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman melon. Faktor tanah, iklim dan air
sangat mempengaruhi pertumbuhan melon. Tanaman melon membutuhkan
tanah yang subur dan kaya akan unsur hara tanah. Keadaan iklim seperti
suhu, curah hujan, sinar matahari, kelembaban, ketinggian tempat. Mutlak
5
diperlukan tanaman melon sebagi pengangkut unsur hara dari dalam tanah ke
bagian atas tanaman, tanaman melon sangat peka terhadap air menggenang
sehinggasistemm drainase pada lahan melon harus mendapat perhatian utama
( Tjahjadi, Nur 1989).
2. Taksonomi Tanaman Melon
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dikotiledoneane
Subclass : Sympetalae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurubitales
Genus : Cucumis
Species : Cucumis melo L
Varietas : Cucumis melo var reticulatus
Cucumis melo var cantalu pensis
3. Morfologi
Morfologi yang menyangkut bentuk tanaman, akar, batang, daun,
bunga dan buah dari tanaman melon sebagai berikut.
a. Bentuk tanaman
Tanaman melon tumbuh menjalar di atas permukaan tanah
sering kali dirambatkan pada turus bambu. Apabila tanaman
6
dibiarkan tumbuh, maka akan membentuk banyak cabang yang
muncul dari ketiak daun. Dari cabang-cabang tersebut akan
muncul bunga yang akhirnya akan menjadi buah setelah terjadi
persilangan antara bunga jantan dan bunga betina.
Tanama melon dapat mencapai ketinggian lebih dari 2
meter, sehingga dengan demikian perlu dilakukan pemangkasan.
Susunan daun berselang-seling dengan daun yang ada di
atasnya.
Gambar 3.1 Bentuk tanaman
b. Akar
Sistem perakaran pada tanaman melon menyebar tetapi
tidak dalam. Perkembangan akar ke arah horizontal lebih cepat
daripada yang vertikal. Cabang akar dan rambut-rambut akar
menyebar ke segala arah sampai dengan kedalaman 15-30 cm.
Rambut-rambut akar dan cabang-cabangnya pada umumnya
tumbuh pada bagian akar yang terdapat dekat dengan
permukaan tanah.
7
Gambar 3.2 Akar
c. Batang
Batang tanaman melon berbentuk segilima dengan suut-
sudut yang sedikit membulat. Pertumbuhan batang tidak lurus.
Batang bertekstur lunak, berbulu dan berwarna hijau muda.
Pada batang utama muncul cabng-cabang baru yang
berkembang ke arah samping.(gambar 3)
Gambar 3.3 Batang
d. Daun
Daun melon memilik bentuk agak bulat, tersudut lima,
dengan tepi daun bergerigi (tidak rata) dan permukaan yang
berbulu. Daun memiliki diameter 10-16 cm. Susunan daun
8
berselang-seling antara daun yang di bawah dengan daun yang
tumbuh di atasnya. Pada setiap ketiak daun tumbuh sulur yang
berfungsi sebagai alat untuk menjalar. Panjang tangkai daun
berkisar antara 10-17 cm.
Gambar 3.4 Daun Melon
e. Bunga
Bunga melon berbentuk lonceng, berwarna kuning cerah
mirip bunga tanaman semangka. Memiliki kelopal daun
sebanyak 5 buah dan kebanyak bersifat uniseksual monoesius,
sehingga dalam penyerbukan memerlukan bantuan dari luar.
Lebah sangat berperan dalam proses penyerbukan tersebut,
sehingga bantuan manusia sudah tidak diperlukan lagi. Bunga-
bunga ini muncul hampir pada setiap ketiak tangkai daun.
Dalam waktu beberapa hari, bunga tersebut akan layu dan
gugur, kecuali bunga betina yang telah dibuahi. Bunga yang
telah dibuahi akan bertahan dan berkembang hingga menjadi
buah.(gambar 5)(Samadi, Budi 2007)
9
Gambar 3.5 Daun Melon
f. Buah
Buah melon sangat beragan dalam hal ukuran, bentuk buah,
rasa, aroma dan bagian permukaan buahnya ada yang halus dan
ada yang memiliki jala (net), hal ini sangat tergantung pada
variestasnya.
Gambar 3.5 Buah Melon
g. Biji
Biji buah melon umumnya berwarna coklat muda,
panajangnya rata-rata 0,9 mm dan diameter 0,4 mm. Dalam
satu buah melon terdapat sekitar 500-600 biji.
10
Gambar 3.6 Biji Melon
h. Daging
Daging buah melon berwarna jingga-tua hingga muda,
kuning-jingga, hijua, hijau-muda, putih, putih susu sampai
putih kehijau-hijauan dan orange. Ketebalan daging buah
antara agak tebal(sedang), sampai tebal.
Gambar 3.7 Daging Melon
11
4. Kandungan zat gizi dalam buah melon dalam 100 mg
Sebagai berikut :
Tabel..1 kandungam zat kimia buah melon per 100 mg
(Wirakusumah, 2000)
Komposisi Kimia Jumlah
Energi (kal) 21,0Protein (g) 0,60Lemak (g) 0,10Karbohidrat (g) 5,10Kalsium (mg) 15,00Fosfor (mg) 25,00Serat (g) 0,30Besi (mg) 0,50Vitamin A (SI) 640,00Vitamin B1 (mg) 0,03Vitamin B2 (mg) 0,02Vitamin C (mg) 34,00
.
5. Tipe dan Varietas Melon
a. Tipe kulit melon
1. Tipe melon berjaring (netted melon)
Tipe ini memliki ciri-ciri kulit buahnya keras, kasar, berurat
dan bergambar seperti jala (net), aroma relatif lebih harum
dibanding dengan winter-melon, lebih cepat masak antara
75-90 hari, awet dan tahan lama untuk disimpan.
Contohnya Cucumis melo var. Reticulatus, buah melon
kecil, berurat seperti jala dan harum serta Cucumis melo
var. Cantelpensis, buah besar, kulit bersisik dan harum.
12
2. Tipe melon tanpa jaring (winter melon)
Tipe ini memliki ciri-ciri berkulit buah halus, mengkilat
dan aroma buah tidak harum, buah lambat untuk masak
antara 90-120 hari, mudah rusak dan tidak tahan lama untik
disimpan, tipe melon ini sering digunakan sebagai tanaman
hias. Contohnya Cucumis melo var. Inodorous. Golongan
casaba melon ini buahnya mempunyai ciri-ciri berkulit
halus, berwarn hijau sampai kuning jingga.
3. Tipe melon semi jaring (semi netted melon)
Selain tipe netted dan winter melon, terdapat pula tipe yang
kulitnya semi berjaring ( semi netted melon) dengan warna
daging buah hijau muda dan kuning. Varietas jade dew dan
ten me merupakan contoh melon tipe semi berjaring, tetapi
memnpunyai penampilan agak mirip winter melon.
b. Varietas Melon
1. Sky Rocket
Varietas sky rocket merupakan jenis melon yang paling
banyak ditanam. Varietas ini berasal dari Taiwan, umur
panen 45-50 hari setelah berbunga, mempunyai berat 1,5-2
kg, warna kulit hijau kekuningnan dan berjaring, bentuk
bulat warna daging buah hijau muda, serat halus dan
rasanya manis, beraroma harum, kandungan gula dalam
13
daging buahnya mencapai 14-16%, buahnya tebal sehingga
relatif tahan lama dalam pengangkutan dan penyimapanan.
Gambar 5.1 Sky Rocket
2. Sun Lady
Melon varietas ini berasal dari Taiwan dengan umur panen
85 hari setelah tanam, bentuk bua bulat oval, mempunyai
berat rata-rata 0,4 kg, warna kulit putih kehijauan, halus
tanpa jaring, sedangkan daging buahnya berwarna jingga-
muda, tekstur halus, berair, rasanya manis dan beraroma
harum, kandungan gula dalam daging buahnya mencapai
14-16%, buahnya tebal sehingga relatif tahan
dalam.pengangkutan dan penyimpanan.
Gambar 5.2 Sun Lady
14
3. Jade Daw
Buah melon Jade Daw berasal dari taiwan umur panen 90
hari setelah tanam, bentuk buah bulat dengan berat
mencapai 2 kg. Permukaan kulitnya semi berjaring dan
berwarna kuning gading. Daging buahnya berwarna hijau
muda, berair, rasa manis, beraroma harum dan bertekstur
renyah, kandungan gula dalam daging buahnya mencapai
14-16%, buahnya tebal sehingga relatif tahan dalam
pengangkutan dan penyimpanan.
Gambar 5.3 Jade Daw
4. Honey Daw
Varietas melon honey daw berbentuk bulat dengan bobot
mencapai 2 kg. Permukaan kulitnya berwarna hijau
keputihan dan halus tanpa jala, biji buah melon ini relatif
sedikit, rasa manis dan lembut, buah melon ini tahan lama
15
disimpan karena kulitnya relatif tebal.
Gambar 5.4 Honey daw
5. Autum Sweet
Buah melon autum sweet berbentuk bulat penuh dengan
bobot mencapai 1,3 kg. Permukaan kulitnya berwarna
kuning dengan tekstur seperti jaring, daging buahnya
berwarna putih sampai jingga cerah, rasanya manis, tekstur
empuk dan berair.
Gambar 5.5 Autum Sweet
6. Milkey Way
Buah melon milkey way berbentuk bulat, kulit buah
berwarna putih krem, halus dan tidak berjaring, daging
16
buahnya berwarna hijau muda, rasanya manis dan beraroma
harum, kandungan zat gula dalam buahnya sekitar 14%,
buanya yang relatif tebal membuat buah ini taha lama
disimpan.
Gambar 5.6 Milkey Way
7. Ten Me
Varietas ten me dikenal sebagai melon yang paling
berkualitas dan mahal harganya. Bobot buahnya bisa
mencapai 4 kg dengan bentuk bulat panjang. Permukaan
kulitnya putih kekuningan dan berjaring halus. Daging
buahnya tebal berwarna putih krem, lembut, wangi dan
sangat manis. Kandungan gula dalam daging buahnya
mencapai 14-16%. Tanaman ini tergolong mudah berbuah
dan dapat panen 45-40 hari setelah berbunga.(Parimin,
Setiadi)
17
Gambar 5.7 Ten Me
8. New Country
Melon new country menghasilkan buah berbentuk lonjong.
Kulitnya berwarna kuning dengan tekstur jaring-jaring
menghasilkan buah berbentuk lonjong. Kulitnya berwarna
kuning dengan tekstur jaring-jaring yang tipis dan jarang.
Daging buahnya tebal, berwarna jingga, sangat manis,
tekstur renyah. Jenis melon ini berasal dari Taiwan, berat
buah rata-rata 1,5 kg, tetapi ada yang sampai 4 kg.
Gambar 5.8 New Country
c. Manfaat
Manfaat buah melon adalah membantu sistem pembuangan
18
dengan mencegah sembelit, menyembuhkan penyakit eskim,
sebagai antikanker, menurunkan resiko serangan penyakit jantung
dan stroke, mencegah penggumpalan darah, menurunkan resiko
penyakit ginjal, mencegah dan menyenbuhkan panas dalam.
B. KALSIUM
1. Definisi Kalsium
Kalsium adalah unsur kimia dengan nomor atom 20 dan massa
atom 40,08, berupa logam, dengan titik lebur 8420C dan titik didih
14800C. Ditemukan pada tahun 1808 oleh H. Davy, J Berzelias dan M.
Portin. Kalsium berguna pada bidang biologi yaitu berguna untuk
kepentingan kelangsungan hidup, karena kalsium merupakan unsur
penting dalam organisme hidup, terutama dalam kulit, tulang dan gigi.
Kurang dari 2% tubuh manusia tersusun dari kalsium. Lambang unutk
kalsium adalah Ca.
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam
tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa atau sekitar 1 kg.
Sembilan puluh sembilan persen dari jumlah ini berada dalam jaringan
keras yaitu tulang dan gigi terutama dalam bentuk hidroksiapatit
[(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2]. Dalam keadaan seimbang, kalsium tulang dan
kalsium plasma berada dalam konsentrasi 2,25-2,60 mmol/liter (9-0,4
mg/100 ml). Pada bagian pertama pertumbuhan, densitas tulang
mengalami peningkatan dan menurun secara berangsur setelah dewasa.
19
Selain itu kalsium juga tersebar luas dalam tubuh. Dalam cairan
ekstraseluler dan intra seluler, kalsium berperan dalam mengatur
fungsi sel seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan
darah dan menjaga permeabilitas membran sel. Kalsium juga mengatur
kerja hormon dan faktor pertumbuhan.
2. Fungsi Kalsium
Kalsium berfungis dalam pembentukan tulang dan gigi, berperan
pada proses fisiologik dan biokimia tubuh seperti proses pembentukan
darah, eksitabilitas syaraf otot, kerekatan seluler, transmisi impul-
impul syaraf, memlihara dan meningkatkan fungsi membran sel,
mengaktifkan enzim dan sekresi hormon. Kerangka tulang yang
merupakan cadangan besar kalsium kompleks yang tidak larut dalam
sirkulasi (Suhardjo, 2000). Dilihat dari senyawa kimia, bentuk tulang
tidak stabil. Kalsium dan fosfor dari tulang dapat dibebaskan dan
direarbsorpsi dalam tubuh jika terjadi kekurangan, terutama pada masa
hamil dan menyusui. Reabsorpsi ini diatur oleh hormon paratinoid.
Jika asupan kalsium rendah, glandula paratinoid akan terangsang untuk
memproduksi hormon yang bekerja untuk mereabsorpsi kalsium dari
tulang dan unutk menjaga kekurangan kalsium tersebut. Fosfor yang
terikat dengan kalsium akan ikut terbebaskan dari tulang dan
diekskresikan. Absorpsi kalsium dari usus juga diatur oelh hormon
paratinoid dengan memproduksi 1,24-dihidroksikolekasiferol yang
20
merupakan derivat dari vitamin D yang sangat berperan dalam
pengikatan kalsium dengan protein (Darmono, 1995).
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi absorpsi kalsium
Penyerapan kalsium dipengaruhi umur dan kondisi tubuh. Pada
usia kanak-kanak atau masa pertumbuhan, sekitar 50-70 % kalsium
yang dicerna dan diserap. Tetapi pada usia dewasa, hanya sekitar 10-
40% yang mampu diserap tubuh. Penyerapan kalsium terjadi pada usus
kecil bagian atas, tepat setelah lambung. Penyerapan kalsium dapat
dihambat apabila ada zat oraganik yang dapat bergabung dengan
kalsium dan membentuk garam yang tidak larut. Contoh senyawa
organik tersebut adalah asam oksalat dan asam fitat. Kalsium dan asam
oksalat akan membentuk garam kalsium oksalat yang tidak larut. Asam
oksalat banyak ditemukan dalam bit yang masih hijau, bayam dan
coklat. Asam fitat banyak terkandung dalam bekatul gandum merah
(Winarno F.G, 2004).
4. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Kalsium
Pada masa pertumbuhan, kekurangan kalsium dapat mengganggu
pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Setelah
dewasa, terutama setelah usia 50 tahun, terjadi kehilangan kalsium dari
tulang yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Keadaan ini dikenal sebagai osteoporosis yang dapat menyebabkan
osteomalasia yang biasanya terjadi karena kekurangan vitamin D dan
21
ketidakseimbangan konsumsi kalsium terhadap fosfor. Tergganggunya
mineralisasi matriks tulang yang menyebabkan menurunnya
kandungan kalsium dalam tulang. Rendahnya kadar kalsium dalam
darah dapat menyebabkan tetani atau kejang. Kelebihan kalsium dapat
menyebabkan batu ginjal atau gangguan ginjal. Selain itu dapat juga
menyebabkan konstipasi. Karena itu, sebaiknya konsumsi kalsium
tidak melebihi 2500 mg sehari (Almatsier, 2004).
5. Sumber Kalsium
Salah satu sumber kalsium yang lazim dikonsumsi yaitu susu
beserta turunannya, seperti es krim, susu bubuk, keju dan yoghurt.
Selain susu dari sumber kalsium dapat diperoleh dari sayuran berdaun
hijau dan buah-buahan tertentu, seperti brokoli, bayam, sawi, daun
singkong, daun pepaya, dan kangkung serta terdapat pula pada ikan,
kedelai, jeruk dan kacang almond.
6. Analisis Kalsium
Analisis kalsium dalam sampel dapat dilakukan dengan cara
konvesional dan instrumental. Cara konvensional biasanya dilakukan
dengan metode gravimetri dan titrimetri, sedangkan cara instrumental
dengan metode spektrofotometri serapan atom dan ICP – MS (inductively
coupled plasma mass spectrometry).
Metode gravimetri pada penentuan kadar kalsium, biasanya kalsium
22
diendapkan sebagai kalsium oksalat CaC2O4.H2O dengan mengolah suatu
larutan dalam asam klorida panas dengan amonium oksalat dan perlahan-
lahan dinetralkan dengan larutan amonia. Endapan kemudian dicuci
dengan larutan amonium oksalat encer dan kemudian dijadikan
oksidasinya sebagai CaO dengan memijarkan pada 12000C. Kekurangan
dari metode ini, yaitu oksida yang dihasilkan mempunyai bobot molekul
yang realtif kecil dan higroskopik, bahan yang akan ditetepakan harus
diendapkan dahulu, sifat fisika endapan harus mudah dipisahkan dari
larutan dengan penyaringan, endapan harus dapat diubah menjadi zat
murni dan sering kali ditimbang dalam bentuk yang lain daripada bentuk
yang diendapkannya, peralatan dan bahan yang digunakan banyak, serta
proses pengerjaanya yang lama. Kelebihan pada metode gravimetri yaitu
biayanya yang murah.
Metode titimetri pada penentuan kadar kalsium dalam sampel biasanya
dengan metode titrasi kompleksometri. Ion kalsium dititrasi dengan
EDTA, terbentuk suatu kompleks kalsium yang relatif stabil pada titik
akhir tidak akan diperoleh warna yang tajam dengan indikator EBT, oleh
karena itu dilakukan proses subsitusi, ion Ca2+direaksikan dengan Mg-
EDTA. Ion Mg2+ yang dibebaskan dititrasi dengan indikator solokrom dan
warna titik akhir titrasi didapatakn warna merah anggur. Kekurangan dari
metode kompleksiometri ini, yaitu harus adanya penyesuain pH yang
biasanya dilakukan dengan penambahan larutan buffer, harus hati-hati
23
dalam penambahan indikator, karena penambahan indikator yang terlalu
banyak sehingga akan berpengaruh terhadap penentuan warna titik akhir
titrasi.
Metode analisis kalsium dengan spektofotometri serapan atom (SSA),
merupakan salah satu teknik analisis unsur yang didasarkan pada interaksi
antara radiasi dengan atom unsur yang dianalsis. SSA banyak digunakan
untuk analsis unsur. Atom unsur dikenakan seberkas radiasi, maka akan
terjadi penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada tingkat
dasar tersebut. Penyerapan ini menyebabkan terjadinya pengurangan
intensitas radiasi yang diberikan. Pengurangan intensitasnya sebanding
dengan jumlah atom yang berada pada tingkat dasar tersebut (Pescok,
1976).