bab ii tinjauan teoritis a. pengertian manajemen · pdf filedokumentasi adalah bahan...

24
5 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen Manajemen adalah suatu pendidikan yang dinamis dan proaktif dalam menjalani suatu kegiatan di organisasi sedangkan manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan Asuhan Keperawatan secara profesional (Nursalam, 2002). Manajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata, yaitu di Rumah Sakit dan Komunitas sehingga perawat perlu memahami konsep dan aplikasi. Konsep manajemen keperawatan perencanaan berupa rencana strategi melalui pendekatan yaitu pengumpulan data, analisa SWOT dan menyusun langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan secara operasional, khususnya dalam pelaksanaan metoda asuhan keperawatan, melakukan pengawasan dan pengadilan serta dokumentasi yang lengkap B. Tahapan Proses Keperawatan 1. Pengkajian Tahap ini merupakan awal dari proses keperawatan. Tahap pengkajian memerlukan kecermatan dan ketelitian untuk mengenal masalah. Keberhasilan proses keperawatan berikutnya sangat bergantung pada tahap ini. a. Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan kegiatan untuk menentukan kebutuhan dan masalah keperawatan. Jenis data yang dikumpulkan adalah data yang tepat atau relevan. Artinya data tersebut mempunyai pengaruh atau hubungan dengan situasi yang sedang ditinjau. Data ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis: data subjektif dan data objektif.

Upload: lykhuong

Post on 30-Jan-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

5

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah suatu pendidikan yang dinamis dan proaktif

dalam menjalani suatu kegiatan di organisasi sedangkan manajemen

keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf

keperawatan untuk memberikan Asuhan Keperawatan secara profesional

(Nursalam, 2002).

Manajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan

pelayanan nyata, yaitu di Rumah Sakit dan Komunitas sehingga perawat

perlu memahami konsep dan aplikasi. Konsep manajemen keperawatan

perencanaan berupa rencana strategi melalui pendekatan yaitu

pengumpulan data, analisa SWOT dan menyusun langkah-langkah

perencanaan, pelaksanaan secara operasional, khususnya dalam

pelaksanaan metoda asuhan keperawatan, melakukan pengawasan dan

pengadilan serta dokumentasi yang lengkap

B. Tahapan Proses Keperawatan

1. Pengkajian

Tahap ini merupakan awal dari proses keperawatan. Tahap

pengkajian memerlukan kecermatan dan ketelitian untuk mengenal

masalah. Keberhasilan proses keperawatan berikutnya sangat

bergantung pada tahap ini.

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan kegiatan untuk menentukan

kebutuhan dan masalah keperawatan. Jenis data yang

dikumpulkan adalah data yang tepat atau relevan. Artinya data

tersebut mempunyai pengaruh atau hubungan dengan situasi

yang sedang ditinjau. Data ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis:

data subjektif dan data objektif.

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

6

b. Sumber data

Klien

Keluarga/orang yang mengenal klien

Tenaga kesehatan

Catatan yang dibuat oleh tenaga kesehatan

Hasil pemeriksaan

c. Cara pengumpulan data

Wawancara

Observasi

Pemeriksaan fisik

(Suardi & Bachtiar, 2002)

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas,

singkat, dan pasti, tentang masalah klien serta pengembangan yang

dapat dipecahkan atau diubah melalui tindakan keperawatan.

Diagnosa keperawatan dapat dibagi menjadi: diagnosa

keperawatan aktual, potensial, dan resiko.

Rumus diagnosa keperawatan adalah: Problem + Etiologi +

Tanda/Gejala

Contoh: Nyeri akut b.d agen cidera: biologis yang ditandai dengan

wajah tampak meringis kesakitan.

(Suardi & Bachtiar, 2002)

3. Perencanaan

Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana

tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk

menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang

telah ditentukan. Tujuan perencanaan keperawatan adalah

terpenuhinya kebutuhan klien.

Langkah-langkah penyusunan perencanaan keperawatan adalah

sebagai berikut:

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

7

a. Menentukan urutan prioritas masalah

Prioritas tertinggi diberikan pada masalah yang mempengaruhi

kehidupan atau keselamatan klien. Masalah nyata mendapatkan

perhatian atau prioritas lebih tinggi daripada masalah potensial

dan resiko

b. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai

Tujuan keperawatan adalah hasil yang ingin yang dicapai dari

asuhan keperawatan untuk menanggulangi dan mengatasi

masalah yang telah dirumuskan dalam keperawatan.

c. Menentukan rencana tindakan keperawatan

Menentukan rencana tindakan keperawatan adalah langkah

penentu dalam tindakan keperawatan yang akan dikerjakan

oleh perawat dalam rangka menolong klien, untuk mencapai

suatu tujuan keperawatan. (Suardi & Bachtiar, 2002)

4. Implementasi

Tindakan keperawatan atau implementasi keperawatan

adalah pelaksanaan perencanaan tindakan yang telah ditentukan

dengan maksud agar kebutuhan klien terpenuhi secara optimal.

Tindakan keperawatan dapat dilaksanakan sebagian oleh klien itu

sendiri, oleh perawat secara mandiri, atau bekerjasama dengan

anggota tim kesehatan lain. (Suardi & Bachtiar, 2002)

5. Evaluasi

Evaluasi keperawatan adalah proses penilaian pencapaian

tujuan serta pengkajian ulang rencana keperawatan. Hal-hal yang

dievaluasi adalah:

Apakah asuhan keperawatan tersebut efektif ?

Apakah tujuan keperawatan dapat dicapai pada tingkat

tertentu?

Apakah perubahan klien seperti yang diharapkan?

Strategi keperawatan manakah yang efektif?

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

8

C. PENDOKUMENTASIAN

1. Pengertian dokumentasi

Dokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk

mendukung informasi dan kejadian (Fioshbach. 1991). Jadi,

dokumentasi asuhan keperawatan dokumentasi tentang fakta-fakta

terhadap penyakit klien, gejala-gejala, diagnosa, mudah dan cepat

diakses serta sistematis sehingga dapat dan memberikan informasi

yang akurat.

2. Tujuan Dokumentasi Keperawatan

Memfasilitasi pemberian perawatan yang berfokus pada klien

Memastikan kemajuan hasil yang berfokus pada klien

Memfasilitas komunikasi antara disiplin mengenai konsistensi

tujuan dan kemajuan pengobatan

Teknik evaluasi

Pencatatan dan pelaporan dibuat untuk mempermudah penilaian

terhadap perawatan yang telah diberikan pada klien dan dapat

dipastikan apakah rencana yang diimplementasikan sudah

mencapai kemajuan.

Penguatan kembali (reinforcement)

Catatan perawatan merupakan sumber untuk mendapatkan

informasi tentang penanganan klien dan memberikan bukti

adanya pelayanan.

Akreditasi

Salah satu syarat penting bagi fasilitas perawatan kesehatan

menurut lembaga pemberi lisensi dan akreditasi adalah

mempertahankan rekam medik, termasuk dokumentasi asuhan

keperawatan.

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

9

3. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pendokumentasian

Asuhan Keperawatan

Elemen dari proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa,

perencanaan, implementasi dan evaluasi

Catatan data dasar awal menggunakan format yang sistematis,

serta berdasarkan sistem tubuh atau dari kepala sampai ke kaki.

Data pengkajian dikumpulkan dan diletakkan sesuai dangan

format yang dirancang oleh institusi.

Diagnosa keperawatan diformulasikan dari data yang

dikumpulkan .

Rencana keperawatan ditulis untuk setiap klien dan meliputi

tujuan, hasil yang diharapkan, dan aktifitas keperawatan yang

ditetapkan berdasarkan diagnosa keperawatan

Implementasi rencana keperawatan mencakup intervensi yang

membuat klien dapat berpartisipasi dalam promosi dan

pemeliharaan kesehatan dan juga untuk memaksimalkan potensi

kesehatan.

Catatan evaluasi tentang perkembangan kesehatan dan

percapaian tujuan yang diharapkan.

Aktifitas, prioritas dan tujuan intervensi berdasarkan respon

klien terhadap perawatan atau perubahan dalam kondisi klien.

4. Pedoman Umum dalam Mendokumentasikan Proses

Keperawatan

Dokumentasi harus ditulis objektif tanpa bias dan informasi

subjektif. Gambaran penafsiran data subjektif harus didukung oleh

hasil pengamatan khusus. Hindari pernyataan yang bersifat umum

karena memiliki arti ganda. Data didokumentasikan secara jelas,

singkat dan ringkas. Hasil pengkajian dicatat dengan tulisan yang

besih dan dapat dibaca. Temuan-temuan hendaknya diuraikan

sejelas mungkin. Ejaan harus jelas. Dokumentasi harus ditulis

dengan tinta, jangan dengan pensil. Untuk data biasa, gunakan tinta

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

10

hitam atau biru dan tinta merah untuk obat- obatan. Apabila

catatan tidak penuh jangan dikosongkan tetapi buat garis horizontal

atau vertical sepanjang bagian yang kosong. Jika ada kesalahan,

pernyataan yang salah jangan dicoret, tetapi harus dapat dibaca,

selanjutnya diparaf. Pencatatan harus selalu dimulai, jam dan

diakhiri dengan tanda tangan, nama jelas serta jabatan perawat

5. Dokumentasi sebagai Proses Keperawatan

Dokumentasi proses keperawatan sangat penting untuk dilakukan.

a. Pendokumentasikan merupakan mekanisme komunikasi antara

anggota Tim pelayanan kesehatan. Ada hubungan bebagi disiplin

ilmu yang terlibat dalam pelayanan kesehatanl;

Masing-masing disiplin ilmu informasi mutakhir klien melalui

pengkajian

Agar informasi terpelihara dengan baik, maka perlu

didokumentasikan

b. Dengan catatan yang akurat dapat membantu tercapainya

hubungan yang kreatif antara klien dan provider.

c. Dapat mempermudah pelaksanaan pelayanan klien dan fokus

asuhan keperawatan dapat ditentukan

d. Sesuai dengan empat peran yang harus dijalankan perawat,

tanggung jawab dan tanggung gugat.

e. Data yang lengkap dapat digunakan untuk menentukan status

kesehatan klien dan tingkat ketergantungan klien, sehingga dapat

diperkirakan jumlah kebutuhan tenaga perawat.

f. Bahan audit keperawatan, penghitung jasa, pertimbangan pihak

ketiga dan bukti tuntutan hukum.

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

11

6. Unsur-Unsur Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Unsur-unsur dari dokumentasikan Asuhan Keperawatan diantaranya

adalah:

a. Pengkajian

Pengkajian merupakan langkah pertama dalam proses

keperwatan, dimana pada fase ini perawat mengumpulkan data

tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh,

akurat, dan berkesinambungan.

b. Mengumpulkan data

Meliputi pengumpulan data dasar yang mencakup informasi

tentang klien:

Riwayat kesehatan dahulu, seperti riwayat alergi terhadap

makanan atau obat tertentu, riwayat pernah dilakukan

tindakan bedah,riwayat menderita penyakit kronis, dan lain-

lain.

Riwayat kesehatan sekarang, seperti adanya perasaan nyeri,

mual, ganguan tidur, dan lain-lain.

Pemeriksaan fisik, dalam hal ini perawat dapat menggunakan

teknik inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi dengan prinsip

pemeriksaan ”head to toe” (cephalocaudal) atau berdasrkan

sistem tubuh, seperti sistem pernapasan , pencernaan,

eliminasi dan lain-lain.

Pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan

laboratorium, radiology, CT Scan dan lain-lain.

Tipe data yang dikumpulkan yaitu:

Data Subjektif, yaitu:

Data yang meliputi gejala yang dirasakan oleh klien, kebiasan dan

persepsi klien terhadap kesehatannya saat ini. Selain dari klien,

informasi yang didapat dari keluarga, teman atau tenaga kesehatan

yang mengetahui keaadan klien.

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

12

Data Objektif, yaitu:

Meliputi tanda dan gejala mengenai kondisi kesehatan klien dapat

dilihat, didengar, dirasakan atau dicium serta data-data lain yang

dapat diperoleh dari observasi dan pemeriksaan fisik.

c. Pengorganisasian data

Untuk mendapatkan data secara sistematis, perawat

menggunakan format pengkajian, atau disebut juga pengkajian

keperawatan. Format pengkajian dapat dimodifikasi sesuai

dengan keadaan kesehatan klien. Dalam keperawatan, format

pengakajian yang digunakan dapat didasarkan pada berbagai

teori keperawatan, diantaranya:

Teori Gordon tentang fungsi kesehatan

Teori Orem tentang perawatan diri

Teori Roy tentang model adaptasi

Teori Maslow berdasarkan tigkat kebutuhan manusia

d. Validasi data

Informasi yang telah dikumpulkan harus lengkap, akurat

dan sesuai dengan keadaan klien sehingga dilakukan validasi

atau pemeriksaan kembali terhadap data yang telah dikumpulkan.

e. Pencatatan data

Untuk melengkapi pengkajian, dokumentasi data harus akurat

dan mencangkup semua keadaan kesehatan klien dan tidak

berdasrkan hasil intervensi perawat.

f. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah kesimpulan klinis tentang

individu, keluarga atau masyarakat yang aktual, resiko dari status

kesehatan seseorang. Diagnosa keperawatan ini merupakan dasar

untuk melakukan intervensi keperawatan dalam mencapai tujuan

dan dapat dievaluasi (Nanda, 1990).

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

13

Tipe diagnosa keperawatan yaitu:

Aktual

Yaitu pernyataan tentang respon klien terhadap kesehatannya

saat ini berdasarkan hasil pengkajian yang meliputi tanda dan

gejala seperti jalan nafas tak efektif ansietas.

Resiko

Yaitu pernyataan klinis dari kondisi kesehatan klien dimana

masalah lebih beresiko untuk menjadi actual pada klien

tersebut dibanding dengan orang lain pada kondisi atau

situasi yang sama.

Komponen dari diagnosa keperawatan yaitu:

1. Problem (masalah)

Menggambarkan masalah kesehatan klien atau responnya

terhadap terapi yang diberikan oleh perawat yang dituliskan

dalam beberapa kata, antara lain:

Perubahan (perubahan dari sebelumnya)

Gangguan (kelemahan, kerusakan, dan pengurangan)

Penurunan ( pengecilan dari segi ukuran, jumlah atau

tingkat/derajat)

Tidak efektif (tidak menghasilkan efek yang sesuai)

Akut (terjadi dalam waktu mendadak dan pendek)

Kronis (terjadi dalam waktu yang lama, berulang dan tetap)

2. Etiologi (penyebab)

Mengidentifikasi kemungkinan dari penyebab masalah

kesehatandalam melakukan intervensi keperawatan yang

mencakup tingkah laku, lingkungan sekitar atau gabungan dari

keduanya.

3. Symptom (gejala)

Pengelompokan tanda dan gejala yang merupakan bagian dari

diagnosa keperawatan

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

14

g. Perencanaan

Perencanaan adalah tahap sistematik proses keperawatan yang

melibatkan pembuatan suatu keputusan dan menyelesaikan

masalah. Dalam perencanaan, perawat mengacu pada pengkajian

data klien dan diagnostik sebagai acuan dan mewujudkan tujuan

klien dan dan mendesain strategi keperawatan untuk mencegah,

mengurangi masalah kesehatan klien.

Proses perencanaan keperawatan meliputi:

a. Membuat prioritas perencanaan

Prioritas perencanaan adalah suatu proses dalam melakukan

strategi keperawatan

b. Membuat tujuan dan kriteria hasil

Tujuan adalah penataan yang lebih luas tentang dampak dari

intervensi keperawatan.

Kriteria hasil adalah pernyataan yang lebih spesifik dan

diukur untuk mengevaluasi apakah tujuan tercapai.

h. Implementasi

Dalam proses keperawatan, implementasi merupakan suatu

tahap dimana perawat melaksanakan rencana keperawatan dalam

suatu tindakan. Implementasi terdiri dari melaksanakan tindakan

keperawatan, mendelegasi dan mencatat apa yang dilakukan.

Dalam melaksanakan tindakan keperawatan, perawat mencatat

tindakan keperawatan, perawat mencatat tindakan yang

dilakukan serta respon klien.

i. Evaluasi

Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan.

Evaluasi adalah perencanaan, pelaksanaan, kemajuan aktifitas

yang mana klien dan tenaga profesional kesehatan lainnya dapat

mempertimbangkan kemajuan klien sesuai tujuan dan

keefektifan rencana keperawatan.

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

15

D. KEWASPADAAN UNIVERSAL

1. Pengertian

Kewaspadaan Universal atau “Universal Precaution” adalah salah

satu dari dua sistem yang direkomendasikan oleh Central Desease Control

(CDC) ketika merebaknya kasus AIDS di tahun 1980-an. Kewaspadaan

universal erat kaitannya dengan upaya yang diperlukan oleh tim kesehatan

ketika menangani hal yang berkaitan dengan darah dan beberapa cairan

tubuh yang terinfeksi, dimana demi keselamatan tim kesehatan perlu

dilakukan perlindungan dari mereka yang mempunyai HIV positif,

Hepatitis B, Hepatitis C atau penyakit menular lainnya sesuai dengan

proses penularannya (Yayasan Spritia, 2006).

2. Penerapan Kewaspadaan Universal

Penerapan dapat diartikan sebagai suatu praktek atau implementasi

dari kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan melalui proses

yang diketahui atu didapatkan seseorang dari lingkungannya (Sofiah,

206).

Terkait prinsip penerapan kewaspadaan universal, sangat

dipengaruhi oleh perilaku petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan

kesehatan sehingga perlu dilakukan penekanan untuk perubahan perilaku

dalam upaya pencegahan dan penularan penyakit, yakni meliputi

pengetahuan, sikap, maupun tindakan.

3. Prinsip Kewaspadaan Universal

Kewaspadaan universal erat kaitannya dengan upaya yang

diperlukan oleh tim kesehatan ketika menangani hal yang berkaitan

dengan darah dan beberapa cairan tubuh yang terinfeksi, dimana demi

keselamatan tim kesehatan perlu dilakukan perlindungan dari mereka yang

mempunyai HIV positif, Hepatitis B, Hepatitis C atau penyakit menular

lainnya sesuai dengan proses penularannya.

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

16

Sementara pada pasien sumber penularan penyakit dapat terjadi

melalui peralatan yang terkontaminasi atau menerima darah atau produk

darah yang mengandung virus.

4. Komponen-komponen Pelaksanaan Kewaspadaan Universal

Prinsip utama kewaspadaan universal bagi pelayanan kesehatan

adalah menjaga hygiene sanitasi individu, hygiene sanitasi ruangan, dan

sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tersebut dapat dijabarkan dalam lima

kegiatan, yaitu :

1. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang

Cuci tangan adalah proses membuang debu secara mekanis dari kulit

kedua belah tangan dengan memaki sabun dan air. Sedangkan dalm

kebersihan tangan secara bermakna mengurangi jumlah

mikroorganisme penyebab penyakit pada kedua tangan dan lengan

serta meminimalkan kontaminasi silang. Cuci tangan tidak hanya

mengurangi penyebaran infeksi dari petugas kesehatan tetapi juga dari

pengunjung rumah sakit (Linda Tiejen, 2004).

Ada 2 teknik cuci tangan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan,

yaitu :

a. Cuci tangan dasar atau rutin

Teknik cuci tangan dasar atau rutin yang selalu diterapkan yakni

menurut Standar Operasional Prosedur (SOP) Rumah Sakit Dr. M.

Djamil Padang yang ditetapkan Januari 2006.

b. Cuci tangan bedah (surgical handscrub)

Menurt Nancy, dalam mengendalikan infeksi di kamar bedah ada

lima D yang mesti diterapkan yaitu, Design, Discpline, Devices,

Defense Mechanism, dan Drugs (Tiejen, 2004)

2. Pemakaian alat pelindung : sarung tangan, topi, pelindung wajah

(masker dan kacamata), gaun pelindung dan sepatu guna mencegah

kontak dengan darah serta cairan infeksius lainnya.

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

17

3. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai guna mencegah transmisi

infeksi.

Proses pengelolaan alat kesehatan dilakukan melalui empat tahap

kegiatan yaitu :

dekontaminasi

pencucian alat

desinfeksi dan sterilisasi

penyimpanan alat kesehatan

4. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukan

Untuk pengelolaan jarum suntik yang telah dipakai harus dibuang

langsung ke dalam tabung yang tertutup, anti bocor sebelum

dibawa ke tempat insenerator, tanpa menyentuh atu memanipulasi

bagian tajamnya seperti dibengkokkan, dipatahkan, atau ditutup

kembali. Jika jarum terpaksa ditutup kembali (recapping),

gunakanlah cara penutupan jarum dengan satu tangan untuk

mencegah jari tertusuk. Sediakan penempatan wadah tahan tusukan

yang telah diberi tanda dengan jelas dan ditempatkan sedekat

mungkin, dimana benda tersebut ditemukan (WHO, 2005).

Pemakaian alat tajam yang telah digunakan untuk sekali pakai

langsung dibuang ke dalam kontainer khusus yang tidak mudah

tembus sebelum dibawa ke insenerator (Ramdhan, 2008)

5. Pengelolaan limbah, sanitasi ruangan dan penanganan terhadap

kecelakaan kerja (Yayasan Spiritia, 2006).

Limbah yang berasal dari rumah sakit/sarana kesehatan secara

umum dibedakan atas :

a. limbah medis

b. limbah berbahaya

c. limbah rumah tangga

Sanitasi ruangan rumah sakit

Sanitasi ruangan adalah upaya kesehatan dengan cara

memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan sekitar tempat

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

18

bekerja untuk mengurangi jumlah bakteri yang ada (Handoko,

2007)

Fungsi sanitasi di rumah sakit adalah melakukan

pengendalian terhadap kontaminasi di rumah sakit, melaksanakan

pengolahan limbah secara baik dan benar, mengawasi serta

membantu menciptakan keadaan lingkungan yang nyaman, bersih,

dan selalu menegakkan peraturan perundangan di bidang sanitasi

dan lingkungan

Penanganan terhadap kecelakaan kerja

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak diduga dan

tidak diharapkan atau tidak dilatarbelakangi oleh unsur

kesengajaan dan direncanakan (Astono, 2007).

Pajanan darah atau cairan tubuh dapat terjadi secara

parenteral melalui tusukan, luka, percikan darah atau cairan tubuh

pada mukosa mata, hidung atau mulut dan percikan pad kulit yang

tidak utuh, kejadian seperti ini harus dicegah dan keselamatan

petugas harus diutamakan.

Proses yang semestinya dilakukan apabila kecelakaan kerja telah

terjadi yaitu :

kejadian harus didokumentasikan dan dilaporkan pada atasan,

kepada panitia keselamatan dan kesehatan kerja, dan panitia

infeksi nosokomial secepatnya

pemberian imunisasi apabila tersedia, diberikan kepada

semua staff yang beresiko mendapat perlukan karena benda

tajam. Setelah terjadi kecelakaan dan harus diberi konseling

(WHO, 2005).

5. Ketersediaan Fasilitas, Sarana, dan Prasarana dalam Kewaspadaan

Universal

Sarana atau fasilitas adalah alat yang digunakan untuk mencapai

keberhasilan dalm bekerja (Sofiyah, 2006). Sebelum petugas kesehatan

dapat mematuhi dan menjalankan prosedur kewaspadaan universal,

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

19

institusi pelayanan kesehatan atau rumah sakit harus memastikan bahwa

semua pedoman dan kebijakan mereka cocok diterapkan di lokasi

pelayanan, dan sarana atau fasilitas yang dimiliki untuk kewaspadaan

universal serta ketersediaan alatnya telah mencukupi. Pada prinsipnya

ketersediaan fasilitas dan sarana sangat berguna untuk memudahkan

petugas kesehatan dalam mematuhi praktek pengendalian infeksi,

kebijakan serta standar operasional prosedur di dalm melaksanakan

kewaspadaan universal. Untuk pencapaian ini, maka diperlukan :

Pengadaan SDM yang terlatih dalam pengembangan pengetahuan

Sarana kesehatan yang diperlukan seperti pengadaan sarana cuci

tangan, air mengalir, sarung tangan disposable, serta alat pelindung

diri lainnya, jarum suntik sekali pakai, wadah benda tajam, tempat

peralatan steril dan bersih, alat-alat untuk proses disenfeksi dan

sterilisasi, bahan-bahan atau larutan untuk pencucian, alat

pengelolaan limbah yang memerlukan konstrusi khusus, seperti

insenerator atau pilihan lain dari insenerator, sarana sterilisasi,

peningkatan sistem ventilasi, peralatan laboratorium, obat anti

retroviral, dan termasuk alat-alat untuk memantau serta

mengawasi proses ulang yang harus dilakukan, semua ini harus

tersedia dengan cukup walau berada dalm lingkungan dengan

sumber daya yang terbatas (WHO, 2005)

E. SISTEM MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL

Sistem model asuhan keperawatan profesional merupakan suatu

kerangka kerja yang mendefenisikan standar, proses keperawatan, pendidikan

keperawatan dan system model asuhan keperawatan profesional. Dimana

keberhasilan suatu asuhan keperawatan pada klien sangat ditentukan oleh

metode pemberian asuhan keperawatan profesional.

Dasar pertimbangan asuhan keperawatan (MAKP) adalah:

a. Sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit

b. Dapat diterapkannya prosedur keperawatan

c. Efesisensi dan efektif penggunaan biaya

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

20

d. Terpenuhinya kepuasan klien, keluarga dan masyarakat

e. Kepuasan kinerja perawat

f. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antar perawat dan tim kesehatan

1. Jenis Model Asuhan Keperawatan Profesional

a. Model fungsional

Model fungsional bedasarkan orientasi tugas dari filosofi

Keperawatan, dimana perawat melaksakan tugas (tindakan) tertentu

berdasarkan jadwal kegiatan yang ada. Metode fungsional

dilaksanakan oleh perawat pengelolaan dalam Asuhan Kperawatan

sebagai pilihan utama.

Penanggung jawab Model fungsional adalah perawat yang

bertugas pada tindakan tertentu, misalnya dalam pemasangan infus,

pemberian obat, dan lain-lain.

Kelebihan dari metode fungsional yaitu:

1. Menekankan efesiensi, pembagian tugas yang jelas dan

pengawasan

2. Sangat baik untuk Rumah Sakit yang kekurangan tenaga

3. Perawat senior menyibukan diri dengan tugas manajerial,

sedangkan pasien di serahkan kepada perawat yunior dan atau

yang belum berpengalaman.

Kekurangan dari metode fungsional yaitu:

1. Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat

2. Pelayanan keperawatan terpisah-pisah, tidak menerapakan proses

keperawatan

3. Persepsi perawat cenderung kepada tindakan yang berkaitan

dengan keterampilan saja.

b. Model Kasus

Model Kasus berdasrakan pendekatan holistik dari filosofi

Keperawatan, dimana perawat bertanggung jawab terhadap Asuhan

observasi pada pasien tertentu dan ratio Pasien : Perawat adalah 1:1

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

21

Setiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani

semua kebutuhannya pada saat dinas. Pasien akan dirawat oleh

perawat yang berbeda oleh orang yang sama pada hari berikutnya.

Metode penugasan kasus biasanya ditetapkan satu pasien satu

perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat private untuk

perawatan khusus seperti isolasi, intensive care. Penanggung jawab

pada Model Kasus adalah Manajer Keperawatan.

Kelebihan dari metode kasus yaitu:

1. Perawat lebih memahami kasus per kasus

2. Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah

Kelemahan dari metode kasus yaitu:

1. Belum dapat di identifikasi perawat penanggung jawab

2. Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan

dasar yang sama

c. Model Tim

Model Tim berdasarkan pada kelompok filosofi

keperawatan. Enam – tujuh perawat profesional dan perawat

associate bekerja sebagai suatu tim, disupervisi oleh tim. Metode

ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda

dalam memberikan Asuhan Keperawatan terhadap sekelompok

pasien, perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri

dari tenaga profesional, teknikal dan pembantu dalam satu grup

kecil yang saling membantu.

Penanggung jawab dalam Model Tim ini adalah Ketua Tim.

Kelebihan dari metode ini adalah:

1. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh

2. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan

3. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah

di atasi dan memberikan kepuasan kepada anggota tim

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

22

Kelemahan dari metode ini adalah:

Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk

konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit

untuk melaksanakan pada waktu-waktu sibuk.

d. Model Primer

Model primer berdasarkan pada tindakan yang

komprehensif dari filosofi Keperwatan. Perawat bertanggung

jawab terhadap semua aspek Asuhan Keperawatan dari hasil

pengkajian, kondisi pasien untuk mengkoordinir Asuhan

Keperwatan, dimana ratio Perawat: Pasien 1: 4 / 1:5

Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung

jawab penuh selama 24 jam terhadap Asuhan Keperawanan pasien

mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.

Model primer mendorong praktek kemandirian perawat dan

terdapat kejelasan antara si pembuat rencana Asuhan dan

pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan

kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan

untuk merencanakan, melakukan koordinasi Asuhan Keperawatan

selama pasien dirawat. Penanggung jawab pada model primer ini

adalah Perawat primer.

Kelebihan dan sistem model primer adalah:

1. Bersifat kontinuitas dan komprehensif

2. Perawat primer mendapatkan akontabilitas yang tinggi

terhadap hasil dan memungkinkan pengembangan diri.

3. Keuntungan terhadap pasien, perawat, dokter dan Rumah Sakit

misalnya pasien merasa dimanusiakan karena terpenuhinya

kebutuhan secara individu.

Kelemahan dan sistem model primer adalah:

Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman

dan pengetahuan yang memadai dengan kemampuan self direction,

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

23

kemampuan mengambil keputusan yang tepat menguasai

keperawatan klinik dan mampu bekolaborasi dengan berbagai

disiplin.

e. Model Modular

Model modular adalah suatu variasi dari metode

keperawatan primer. Metode ini sama dengan model keperawatan

tim karena baik perawat profesional maupun non profesional

bekerja bersama dalam memberikan asuhan keperawatan dibawah

kepemimpinan seorang perawat profesional. Disamping itu,

dikatakan memiliki kesamaan dengan metode keperawatan primer

karena dua atau tiga orang perawat bertanggung jawab atas

sekelompok kecil pasien sejak masuk dalam perawatan hingga

pulang bahkan sampai dengan waktu follow up care.

Sekalipun didalam memberikan asuhan keperawatan

dengan menggunakan metode ini dilakukan oleh dua hingga tiga

orang perawat, tanggung jawab yang paling besar tetap ada pada

perawat profesional. Perawat profesional juga memiliki kewajiban

untuk membimbing dan melatih non profesional. Apabila perawat

profesional sebagi ketua tim dalam keperawatan modular ini tidak

masuk, tugas dan tanggung jawab dapat digantikan oleh perawat

profesional lainnya yang berperan sebagai ketua tim.

Peran perawat kepala ruang (nurse unit manager) diarahkan dalam

hal membuat jadwal dinas dengan mempetimbangkan kecocokan

anggota untuk bekerja sama dan berperan sebagai fasilitator,

pembimbing serta motivator.

2. Fungsi Manajerial

a. Kepala Ruangan

Kepala ruangan adalah petugas atau perawat yang diberikan

tanggung jawab dan wewenang dalam memimpin pelaksanaan

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

24

pelayanan keperawatan serta tata laksana personalia pada suatu

ruangan atau bangsal Rumah Sakit.

Tanggung jawab Kepala Rungan:

a. Perencanaan

Menunjukan ketua tim akan bertugas diruangan masing-

masing

Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya

Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien, gawat, transisi

dan persiapan pulang bersama ketua tim

Mengidentifikasi strategi pelaksanaan keperawatan

Mengikuti visite dokter, untuk mengetahui kondisi,

patofisiologi, tindakan medis, yang dilakukan. Program

pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan

yang akan dilakukan terhadap pasien

Mengatur dan mengendalikan Asuhan Keperawatan

Membimbing pelaksanaan Asuhan Keperawatan

Membimbing penerapan proses keperawatan dan

menilai Asuhan Keperawatan

Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah

Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga

yang baru masuk

Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri

Membantu membimbing terhadap pesrta didik keperawatan

Menjaga terwujudnya visi dan misi Keperawatan dan rumah

sakit

b. Pengorganisasian

1) Merumuskan metode penugasan yang digunakan

2) Merumuskan tujuan metode penugasan

3) Membuat rincian ketua tim Anggota tim secara jelas

4) Membuat rentang kendali Kepala Ruangan dan membawahi 2

ketua tim dan ketua tim membawahi 2-3 Perawat

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

25

5) Mengatur dan mengendalikan tenaga Keperawatan membuat

proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari dll

6) Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan

7) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktek

8) Mendelegasikan tugas saat kepala ruangan tidak berada

ditempat kepada ketua tim

9) Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus

administrasi pasien

10) Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnya

11) Identifikasi masalah dan cara penanganan

Pengarahan

Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua

tim

Memberi pujian kepada anggota tim yang

melaksanakan tugas dengan baik

Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan,

keterampilan dan sikap

Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan

berhubungan dengan Askep Pasien

Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan

Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan

dalam melaksanakan tugasnya

Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain

Pengawasan

Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi

langsung dengan ketua tim maupun pelaksana

mengenai Asuhan Keperawatan yang diberikan kepada

pasien

Melalui supervisi

Evaluasi

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

26

Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan

dengan rencana keperawatan yang sudah disusun

bersama ketua tim

Audit Keperawatan

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

27

b. Ketua Tim

Ketua Tim merupakan perawat yang memiliki tanggung jawab

dalam perencenaan, kelancaran dan evaluasi dari askep untuk semua

pasien yang di lakukan oleh Tim di bawah tanggung jawabnya (Nursalam

2003)

Tanggung Jawab ketua Tim:

1. Membuat perencanaan

2. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi

3. Mengenal / mengetahui kondisi pasien dan pendapat menilai tingkat

kebutuhan pasien

4. Mengembangkan kemampuan anggota

5. Menyelenggarakan konference

c. Perawat Pelaksana

Perawat pelaksanaan adalah merupakan seorang tenaga keperawatan

yang diberi wewenang untuk melaksanakan pelayanan/ Asuhan

keperawatan di ruang rawat

Tanggung jawab perawat pelaksana

Dalam melaksanakan tugasanya perawat pelaksan diruang rawat

bertanggung jawab kepada kepala ruangan / kepala instalasi terhadap hal-

hal sebagai berikut:

1) Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan

Asuhan keperawatan/kegiatan lainnya yang dilakukan

2) Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan

Asuhan Keperawatan atau kegiatan lain yang dilakukan.

Wewenang Perawat Pelaksana

Dalam melaksanakan tugasnya, perawat pelaksana diruang rawat

mempunyai wewenang sebagai berikut

1) Meminta informasi dan petunjuk kepada Ka tim mengenai Asuhan

keperawatan

2) Memberikan Asuhan Keperawatan kepada pasien/ keluarga pasien

sesuai kemampuan dan batasan dan kewenangan

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian Manajemen · PDF fileDokumentasi adalah bahan komunikasi yang tertulis untuk ... Dalam keperawatan, format pengakajian yang digunakan dapat didasarkan

28

Uraian tugas perawat pelaksana

1) Memelihara keberhasilan ruang rawat dan lingkungan

2) Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku

3) Memelihara keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap

4) Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa sesuai

batas kewenangan

5) Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya

6) Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan

batas kemampuanya antara lain :

Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai program pengobatan

Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya

mengenai penyakitnya

7) Melatih / membantu pasien untuk melakukan latihan gerak

8) Melaksanakan evaluasi tindakan, keperawatan sesuai batas

kemampuannya

9) Mengobservasi kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan yang

tepat berdasarkan hasil observasi sesuai batas kemampuannya

10) Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus

dan upaya meningkatkan mutu Asuhan Keperawatan

11) Melaksanakan kasus dan upaya meningkatkan mutu Asuhan

keperawatan